STATISTIK menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non bilangan, yg disusun ke dlm tabeldiagram-grafik yang menggambarkan suatu persoalan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

UKURAN GEJALA PUSAT &

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT)

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

MINGGU KE- V: UKURAN PENYEBARAN

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

Modul ini adalah modul ke-8 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

Ringkasan Statistika Kelas XI SMA Tarakanita 1 Jakarta BAB I STATISTIKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

UKURAN-UKURAN DESKRIPTIF DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

DISTRIBUSI FREKUENSI

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

I. PENGANTAR STATISTIKA

DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

STATISTIKA. A. Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR STATISTIKA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V STATISTIKA DESKRIPTIF

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

MODUL STATISTIKA BAHAN AJAR MATEMATIKA DASAR 2 SMA NEGERI 10 MELATI SAMARINDA DI SUSUN OLEH : KHAIRUL BASARI, S.Pd

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

Transkripsi:

PERTEMUAN 1 STATISTIK menyatakan kumpulan data, blangan maupun non blangan, yg dsusun ke dlm tabeldagram-grafk yang menggambarkan suatu persoalan. STATISTIKA lmu yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan data dan penarkan kesmpulan berdasarkan kumpulan data dan hasl analsa yang dlakukan. DATA keterangan atau lustras mengena sesuatu hal bak berbentuk kategor maupun blangan. DATA STATISTIK BERDASARKAN SIFATNYA : 1. DATA KUANTITATIF data yg berbentuk blangan dmana harganya berubah-ubah/bersfat varabel. a. DATA DISKRIT Dperoleh memlalu proses perhtungan ( kel A mempunya 3 anak lk dan anak pr, kabupaten B sedang membangun 5 jembatan baru ) b. DATA KONTINU dperoleh melalu proses pengukuran ( kecepatan pesawat sukho 000 km/jam, luas daerah B sebesar 100 km ). DATA KUALITATIF data yang dkategorkan berdasarkan sfatnya. ( rusak, bak, cantk, jelek ) DATA STATISTIK BERDASARKAN SUMBER DAN PENGGUNAANNYA : 1. DATA INTERNAL data yang dperoleh dar dalam bagan phak tu sendr.. DATA EKSTERNAL data yang dperoleh dar phak lan. a. DATA PRIMER data yang dkeluarkan dan dkumpulkan oleh phak yg sama. b. DATA SEKUNDER data yang dkeluarkan dan dkumpulkan oleh phak yg berbeda. DATA STATISTIK BERDASARKAN WAKTU PENGUMPULAN : 1. DATA CROSS SECTION Data yang dkumpulkan pada satu perode tertentu saja. DATA TIME SERIES Data yang dkumpulkan dar beberapa perode POPULASI totaltas dar semua nla yg mungkn, hasl menghtung atupun pengukuran, kuanttatf ataupun kualtatf mengena karakterstk tertentu dar semua anggota kumpulan yg lengkap dan jelas yg ngn dpelajar sfatnya.

SAMPEL bagan dar populas yang mencermnkan karakterstk tersebut. PEMBULATAN ANGKA 1. jka dbawah 5 maka pembulatan kebawah 3,1 = 3. jka datas 5 maka pembulatan keatas 3,7 = 4 3. jka pas 5, maka lhat angka sebelumnya ganjl atau genap. jka ganjl maka pembulatan keatas 3,5 = 4 jka genap maka pembulatan kebawah,5 = 4,5 5 4 7,5 8 8 1,5 6,5 7 6 0 0 tanpa aturan 3 dengan aturan 3

PERTEMUAN DISTRIBUSI FREKUENSI 79 49 48 74 81 98 87 80 80 84 90 70 91 93 8 78 70 71 9 38 56 81 74 73 68 7 85 51 65 93 83 86 90 35 83 73 74 43 86 88 9 93 76 71 90 7 67 75 80 91 61 7 97 91 88 81 70 74 99 95 80 59 71 77 63 60 83 8 60 67 89 63 76 63 88 70 66 88 79 75 1. tentukan rentang data terbesar data terkecl ( 99 35 = 64 ). tentukan banyak kelas nterval secara umum 5 < n 15 aturan sturges : 1 + 3,3 log n banyak kelas = 1 + 3,3 log 80 = 7,80 = 7 atau 8 lebh bak yg jumlahnya ganjl 3. tentukan panjang kelas nterval (p) p = rentang / banyak kelas p = 64 / 7 = 9,14 = 9 atau 10 lebh bak yg jmlh nya genap 4 plh ujung bawah dan ujung atas untuk ujung bawah bsa berdasarkan data terkecl atau lebh kecl dr data terkecl untuk ujung atas bsa berdasarkan data terbesar atau lebh besar dr data terbesar 5 dgn p = 10 maka batas bawah ada 31 dan batas atas adalah 100, krn penlaan tdak melebh angka 100 Nla ujan Frekuens (f ) 31 40 1 41 50 51 60 5 61 70 15 71 80 5 81 90 0 91 100 1 Jumlah 80

PERTEMUAN KE 3 UKURAN GEJALA PUSAT a. RATA-RATA HITUNG X X rata-rata untuk sampel n X n rata-rata untuk populas untuk data dstrbus frekuens : f c X x 0 p f x 0 : tanda kelas, dar kelas nterval dgn frek terbanyak. p : panjang kelas f c : jumlah dar perkalan frek dgn sand (f c ) f : jumlah dar frek kelas (f ) Nla ujan Frekuens (f ) Tanda Kelas (x 0 ) Sand (c ) Total (f c ) 31 40 1 35,5-4 -4 41 50 45,5-3 -6 51 60 5 55,5 - -10 61 70 15 65,5-1 -15 71 80 5 75,5 0 0 81 90 0 85,5 1 0 91 100 1 95,5 4 Jumlah 80 - - 9 1. Tentukan kelas dgn frek terbanyak, yatu kelas ke lma (71 80 dgn f = 5) Is kolom sandnya (c ) dgn angka 0 (nol). Tentukan tanda kelas dar setap kelas nterval 3. Kelas d atas sand 0 berturut-turut s sandnya -1,-,-3 dst 4. Kelas d bawah sand 0 berturut-turut s sandnya 1,,3 dst 5. p = 10 f c X x0 p f 9 75,5 10 80 6. 75,5 10(0,115) 75,5 1,15 76,65

b. MODUS (data yg plg bnyk muncul) untuk data dstrbus frekuens : b1 Mo b p b1 b b : batas bawah kelas, dar kelas nterval dgn frek terbanyak. p : panjang kelas b 1 : frek kelas dkurang frek kelas nterval dgn tanda kelas yg lebh kecl sebelum tanda kelas b : frek kelas dkurang frek kelas nterval dgn tanda kelas yg lebh besar setelah tanda kelas contoh Nla ujan Frekuens (f ) 31 40 1 41 50 51 60 5 61 70 15 71 80 5 81 90 0 91 100 1 Jumlah 80 1. Tentukan kelas dgn frek terbanyak, yatu kelas ke lma (71 80 dgn f = 5). b = 70,5 3. b 1 = 5 15 = 10 4. b = 5 0 = 5 5. p = 10 10 Mo 70,5 10 10 5 6. 70,5 10(0,6667) 70,5 6,667 77,176

c. MEDIAN Mencar medan, data harus durutkan dar yg terkecl hngga yg terbesar. Jka jumlah data ganjl, setelah durutkan maka data yg palng tengah merupakan medan. Sedangkan jka jumlah data genap, setelah durutkan maka jumlah rata-rata dar dua data tertengah merupakan medan. untuk data dstrbus frekuens : 1 n F Me b p f b : batas bawah kelas medan, alah kelas dmana medan akan terletak. p : panjang kelas medan n : banyaknya data pengamatan F : jumlah semua frekuens dar kelas yg lebh kecl darpada kelas medan f : frekuens kelas medan Nla ujan Frekuens (f ) Akm. Frek. 31 40 1 1 41 50 3 51 60 5 8 61 70 15 3 71 80 5 48 81 90 0 68 91 100 1 80 Jumlah 80 1. Jumlah data (n) adalah 80, sehngga medan dperkrakan berada pada kelas dmana jumlah frekuensnya setengah dar banyaknya data. Dar kolom akumulas frekuens d atas dpt dlhat bahwa kelas nterval kelma (71-80) sudah lebh dar setengah banyaknya jumlah data.. b = 70,5 3. p = 10 4. f = 5 5. F = 1 + + 3 + 15 = 3 1 n F Me b p f 1 80 3 70,5 10 5 6. 17 70,5 10 5 70,5 10(0,68) 70,5 6,8 77,3

PERTEMUAN KE 4 UKURAN LETAK a. KUARTIL Jka sekumpulan data dbag menjad 4 bagan yg sama banyak, sesudah dsusun menurut urutan nlanya, nlah yg dsebut dgn kuartl. Cara menentukan kuartl : 1. Susun data dar yg terkecl sampa yg terbesar. Tentukan letak kuartl 3. Tentukan nla kuartl = Dengan = 1,, 3 ( + 1) 4 Contoh: 75, 8, 66, 57, 64, 56, 9, 94, 86, 5, 60, 70 Durutkan menjad : 5, 56, 57, 60, 64, 66, 70, 75, 8, 86, 9, 94 ( ) Kuartl 1 : = = = 3 Nla K 1 = data ke 3 + ¼ (data ke 4 data ke 3) = 57 + ¼ (60 57) = 57 + 0,75 = 57,75 atau 57¼ ( ) Kuartl : = = = 6 Nla K = data ke 6 + ½ (data ke 7 data ke 6) = 66 + ½ (70 66) = 66 + = 68 ( ) Kuartl 3 : = = = 9 Nla K 3 = data ke 9 + ¾ (data ke 10 data ke 9) = 8 + ¾ (86 8) = 8 + 3 = 85 Untuk dstrbus frekuens : n F K b p 4 f K : kuartl ke b : batas bawah kelas kuartl, alah kelas dmana kuartl akan terletak. p : panjang kelas kuartl

n : banyaknya data pengamatan F : jumlah semua frekuens dar kelas yg lebh kecl darpada kelas kuartl f : frekuens kelas kuartl : 1,, 3 Nla ujan Frekuens (f ) Akm. Frek. 31 40 1 1 41 50 3 51 60 5 8 61 70 15 3 71 80 5 48 81 90 0 68 91 100 1 80 Jumlah 80 1. Untuk mencar kuartl ke 3 maka kta harus mencar letak data d kelas yg mana, caranya : ¾ x 80 = 60. Dar tabel datas data ke 60 berada pada kelas nterval ke 6 (81-90).. b = 80,5 3. p = 10 4. f = 0 5. F = 48 (1++5+15+5) 380 48 K 4 3 80,5 10 0 40 48 80,5 10 4 0 6. 60 48 80,5 10 0 1 80,5 10 0 80,5 10 0,6 86,5

b. DESIL Jka kumpulan data dbag menjad 10 bagan yg sama, maka akan ddapat 9 pembag dan tap pembag nlah yg dsebut dengan desl. = Dengan = 1,,..., 9 ( + 1) 10 Untuk dstrbus frekuens : n F D b p 10 f D : desl ke b : batas bawah kelasdesl, alah kelas dmana desl akan terletak. p : panjang kelas desl n : banyaknya data pengamatan F : jumlah semua frekuens dar kelas yg lebh kecl darpada kelas desl f : frekuens kelas desl : 1,,..., 9 c. PERSENTIL Jka kumpulan data dbag menjad 100 bagan yg sama, maka akan ddapat 99 pembag dan tap pembag nlah yg dsebut dengan persentl. = Dengan = 1,,..., 99 ( + 1) 100 Untuk dstrbus frekuens : n F P b p 100 f P : persentl ke b : batas bawah kelas persentl, alah kelas dmana persentl akan terletak. p : panjang kelas persentl n : banyaknya data pengamatan F : jumlah semua frekuens dar kelas yg lebh kecl darpada kelas persentl f : frekuens kelas persentl : 1,,..., 99

PERTEMUAN KE 5 UKURAN DISPERSI a. Range Merupakan selsh nla tertngg dengan nla terendah suatu data. b. Standar Devas (Smp. Baku) Rumus standar devas adalah : S x n n x x n n 1 : nla observas ke- : jumlah obeservas atau S n 1 x x n 1 Htunglah standar devas dar data : 4, 5, 6, 7, 8 Jawab : x x 4 16 5 5 6 36 7 49 8 64 30 190 n = 5, x = 30, x = 190 S n 1,5811 x x,5 950 900 0 n n 1 5(190) (30) 5(5 1) Untuk data berdstrbus frekuens, rumus standar devasnya adalah : f x0 f x0 S n nn 1 x 0 : tanda kelas f : frekuens kelas n : jumlah observas

Nla ujan f x 0 x 0 f x 0 f x 0 31 40 1 35,5 160,5 35,5 160,5 41 50 45,5 070,5 91,0 4140,50 51 60 5 55,5 3080,5 77,5 15401,5 61 70 15 65,5 490,5 98,5 64353,75 71 80 5 75,5 5700,5 1887,5 14506,5 81 90 0 85,5 7310,5 1710,0 14605,00 91 100 1 95,5 910,5 1146,0 109443,00 Jumlah 80 - - 6130,0 483310,00 n = 80, f x 0 = 6130, f x 0 = 483310 S n f x0 f x0 1087900 630 17,1361 13,101 80(483310) (6130) 80(80 1) n n 1 c. Koefsen Varas Untuk membandngkan varabltas nla-nla obeservas dua atau lebh kelompok data, selan memperhtungkan devas standar masng-masng kelompok, kta juga harus memperhatkan besar-kecl nla observas pada kelompok data tersebut, konsep n lah yang mendasar pengukuran koefsen varas yang drumuskan sebaga berkut : V S x S 100% x : nla standar devas : nla rata-rata Sejens lampu elektron rata-rata dapat dpaka selama 3500 jam dengan smpangan baku 1050 jam. Lampu model lan rata-ratanya 10000 jam dengan smpangan baku 000 jam V lampu pertama : (1050/3500) x 100% = 30% V lampu kedua : (000/10000) x 100% = 0% Ternyata lampu kedua secara relatf mempunya masa paka yg lebh unform.

d. Kemencengan (Skewness) ( x Mo) Sk S Sk : Skewness x : Rata-rata Mo: Modus Me : Medan S : Standart Devas atau Sk 3( x Me) S Jka nla Sk postf maka dstrbus frekuens sedkt menceng ke kanan, Nla Sk negatf maka dstrbus frekuens sedkt menceng ke kr, dan Nla Sk = 0 maka dstrbus frekuens akan smetrs.

PERTEMUAN KE 6 PROBABILITAS A) Jumlah perstwa A Jumlahsemua perstwa Contoh : Pada perstwa pelemparan dua buah dadu sekalgus, X adalah perstwa munculnya jumlah mata dadu 7. Htunglah X)? Dadu 1 1 3 4 5 6 Dadu 1 1.1 1. 3.1 1.4 1.5 1.6.1. 3..4.5.6 3 3.1 3. 3.3 3.4 3.5 3.6 4 4.1 4. 4.3 4.4 4.5 4.6 5 5.1 5. 5.3 5.4 5.5 5.6 6 6.1 6. 6.3 6.4 6.5 6.6 Ada 6 kombnas dadu yang menghaslkan jumlah 7. Maka : X ) Jumlah perstwa X Jumlah semua perstwa 6 36 1 6 a. Permutas Dgunakan untuk menghtung jumlah cara untuk menyusun suatu objek dengan memperhatkan urutannya, dmana tdak ada urutan yang terulang. P n r n! ( n r)! P dsebut permutas sebanyak r objek dar n objek yang ada, dan n! adalah n faktoral dengan rumus : n! = n (n-1) (n-)... 3,, 1 Contoh : Ada 5 orang yang ngn duduk d suatu deretan kurs. Ada berapa cara atau susunan duduk yang dapat dbuat semua orang tersebut?

P 5 5 5! (5 5)! 5.4.3..1 0! 10 b. Kombnas Dgunakan utnuk menghtung banyaknya memperhatkan urutannya. cara menyusun suatu objek tanpa C n r n! ( n r)! r! C dsebut kombnas r objek dar n objek yang ada. Contoh : Ada berapa macam kombnas tm cerdas tangkas yang terdr dar 3 orang dapat dbentuk dar 5 orang yang ada? 5 5! C3 (5 3)!3! 10 5.4.3..1 (.1)(3..1) Contoh : Sebuah kotak bers 3 bola puth dan 3 bolah merah. Jka dambl 3 bola sekalgus, maka berupa probabltas bahwa bola yang terambl adalah 1 puth dan merah? Jumlah perstwa yang dkehendak P Jumlah ruang sampel Jumlah ruang sampel = jumlah kombnas kta mengambl 3 bola dar 6 bola Jumlah perstwa yang dkehendak = jumlah kombnas 1 bola puth dar 3 bola puth dkalkan dgn jumlah kombnas bola merah dar 3 bola merah

3 C1 C P 6 C 3 3 3! 3! (3 1)! 1! (3 )!! 6! (6 3)!3! 3/10 TEOREMA BAYES A / A) 1 n A ) A/ A ) 1 1 A ) A/ 1 A ) Teorema bayes berguna untuk mengubah suatu probabltas setelah memperoleh tambahan nformas baru. Msal, pada awal kompets Lga Inggrs, pengamat memperkrakan bahwa Lverpool memlk kesempatan untuk menjad juara pada akhr musk lebh besar dbandngkan dengan klub-klub lannya (dsn muncullah probabltas awal). Setelah setengah musm berjalan, para pengamat tersebut harus merevs perkraan awal mereka dkarenakan Lverpool saat n berada pada zona degradas akbat kekalahan yang lebh serng mendera klub tersebut. Dar nformas tambahan nlah akhrnya pengamat dapat membuat perkraan akhr apakah Lverpool mampu menjad juara Lga Inggrs atau tdak. Contoh : STMIK Kaputama memlk 100 orang Dosen, 10 berpenddkan S3, 30 berpenddkan S dan ssanya 60 berpenddkan S1. Jka sektar 0% dosen yang berpenddkan S3 suka sepakbola, 30% dosen yang berpenddkan S suka sepakbola dan ada 60% dosen yang berpenddkan S1 yang gemar akan sepakbola. Kemudan seorang dosen dplh secara acak dan ternyata dosen tersebut suka sepakbola, maka berapa probabltas terplhnya dosen yang berpenddkan S? 60 S1) 100 30 S) 100 10 S3) 100 3 5 3 10 1 10 S B) S/ B) B)

S/B) : probabltas mendapatkan dosen yang berpenddkan S dengan syarat dosen tersebut suka akan sepakbola S B) : probabltas menemukan dosen yang berpenddkan S dan suka sepakbola B) : probabltas menemukan doen yang suka sepakbola S B) : probabltas menemukan dosen yang berpenddkan S dan suka sepakbola = 9/100 Atau S B) : S) x S/B) = 30/100 x 9/30 = 9/100 B) : probabltas menemukan doen yang suka sepakbola = 47/100 Maka S B) 9/100 S/ B) B) 47 /100 9/ 47 Penddkan Jumlah Suka Sepakbola S1 60 60% x 60 = 36 S 30 30% x 30 = 9 S3 10 0% x 10 = Total 100 47

PERTEMUAN 7 Jens-jens samplng Ada dua cara yang dapat dgunakan untuk mengambl sampel, yatu non random dan random samplng. Pada non random samplng, unsur subjektftas sangat mempengaruh pemlhan sampel, sedangkan pada random samplng setap populas data memlk kesempatan yang sama untuk djadkan sampel. 1. Smple Random Samplng Metode n menjamn bahwa setap tem dalam populas memlk kesempatan/probabltas yang sama untuk dplh menjad sampel. Dengan penggunaan tabel angka acak akan semakn mempermudah penelt untuk melakukan pengamblan sampel. Sebaga contoh, seoran penelt ngn mengambl sampel sebanyak 10 orang dar 500 mahasswa yang terdapat d STMIK Kaputama. Maka kta bsa memberkan nomor urut untuk setap mahasswa (bsa melalu NIM nya atau nomor-nomor unk lannya). Kemudan kta pergunakan tabel angka acak untuk mengambl 10 nomor tertentu dar tabel tersebut.. Systematc Random Samplng Metode n memlh sampel dar populas dengan cara mengambl data populas secara sstemats atau dengan urutan tertentu. Msalnya pada contoh pengamblan sampel sebanyak 10 orang sar 500 mahasswa d atas, sampel yang dambl bsa dengan cara pengntervalan 10 terhadap data sampel. 3. Stratfed Random Samplng Metode n membag populas menjad beberapa kelompok yang reatf homogen (basa dsebut strata). Dan selanjutnya kta bsa memlh secara acak setap strata sesua dengan proporsnya atau memlh suatu sampel yang sama untuk setap strata dan memberkan tmbangan pada haslnya sesua dengan proporsnya. Msalnya kta ngn menelt berapa lama orang menonton tv sesua dengan umurnya. Kelompok Umur % populas I 0-19 tahun 30 II 0-39 tahun 40 III 40-59 tahun 0 IV 60 tahun ke atas 10 Untuk mengambl sampel nya kta bsa melakukan dua cara berkut n : a. Mengambl sampel setap kelompok sesua dengan proporsnya. Dalam contoh n kta bsa mengambl sampel untuk kelompok I sebesar 30, kelompok II sebanyak 40, kelompok III sebanyak 0 dan 10 untuk kelompok IV. b. Mengambl jumlah sampel yang sama untuk setap kelompok yang akan dtmbang dengan propors tertentu. Dalam contoh n kta bsa mengambl sampel setap kelompok sebanyak 0. Untuk setap kelompok kta htung rata-rata menonton tv nya (x 1, x, x 3 dan x 4 ), kemudan jam menonton tv rata-rata sampel dhtung dengan rata-rata tertmbang :

X x1w1 xw x3w3 x4w4 w1 w w3 w4 w = merupakan propors nla tmbangan, dalam hal n peresentase populas strata 4. Cluster Random Samplng Metode n membag populas menjad beberapa kelompok yang dsebut cluster, kemudan mengambl sampel dar setap cluster tersebut. Metode n mrp dengan stratfed, dmana perbedaanya adalah strata merupakan kelompok yang berbeda sedangkan cluster meupakan kelompok yang sama. Contoh populas kota jakarta bsa kta bag menjad cluster jakut, cluster jaksel ataupun cluster jakpus. Kta menggunakan stratfed jka populas terbag menjad kelompok yang perbedaan antar kelompok besar, tetap perbedaan data pada satu kelompok kecl. Jka perbedaan antar kelompok tersebut kecl dan terdapat perbedaan yang besar dalam satu kelompok maka kta memaka metode cluster.