DAILY REPORT 16 Oktober 2014

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 21 Oktober 2014

DAILY REPORT 27 April 2016

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 11 Maret 2016

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 17 September 2014

DAILY REPORT 09 August 2016

Indonesia Outlook

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 09 January 2014

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 22 September 2015

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 24 October 2013

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 25 Februari 2016

Monthly View. Februari PT. Mega Capital Indonesia

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 02 November 2016

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 07 November 2013

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT 29 November 2013

WEEKLY REPORT 11 April 2016

DAILY REPORT 17 September 2015

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 23 Oktober 2014

DAILY REPORT 25 Agustus 2015

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT 15 August 2014

DAILY REPORT 05 August 2014

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 24 Oktober 2014

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 06 Oktober 2015

DAILY REPORT 01 Maret 2016

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 26 Maret 2015

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT 06 Januari 2015

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 03 Mei 2016

DAILY REPORT 28 April 2016

WEEKLY REPORT 18 May 2015

DAILY REPORT 24 November 2016

WEEKLY REPORT 03 October 2016

DAILY REPORT 24 Februari 2015

DAILY REPORT 14 May 2014

DAILY REPORT 15 April 2015

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

WEEKLY REPORT 18 November 2013

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 03 September 2014

DAILY REPORT 27 Agustus 2015

DAILY REPORT 14 November 2013

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Juni 2017 RESEARCH TEAM

WEEKLY REPORT 13 Oktober 2014

DAILY REPORT 17 Mei 2016

DAILY REPORT 31 January 2017

DAILY REPORT 14 April 2016

DAILY REPORT 09 Desember 2016

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT 31 August 2016

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

DAILY REPORT 31 October 2017

DAILY REPORT 05 October 2016

DAILY REPORT 15 November 2013

DAILY REPORT 17 April 2014

WEEKLY REPORT 16 Mei 2016

DAILY REPORT 21 March 2014

DAILY REPORT 03 Jun 2014

Weekly Report. 12 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

DAILY REPORT 01 Desember 2016

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

WEEKLY REPORT 27 April 2015

DAILY REPORT 18 September 2014

DAILY REPORT 27 September 2016

DAILY REPORT 29 January 2014

DAILY REPORT 06 Sep 2017

Transkripsi:

DAILY REPORT 16 Oktober 2014 NEWS HEADLINES UNTR akuisisi 50.1% saham ACST BWPT dikabarkan ubah rasio rights issue Anak usaha ANJT lakukan transaksi afiliasi Pangsa pasar ASII 9M14 sebesar 51%, akan tambah porsi ekspor SMSM terima pengembalian dana modal Rp 23 miliar SMGR mengusulkan rasio dividen 50% pada 2015 IPOL tidak terganggu pelemahan rupiah QSR Indoburger beli Burger King milik MAPI TLKM siapkan Rp 45 triliun untuk RPI TELE galang dana hingga Rp 2,5 triliun MDIA baru gunakan 6,67% dana IPO GIAA optimis mampu kuasai pangsa pasar di atas 35% pada 2015 RAJA garap 5 proyek gas baru, siapkan capex 2015 USD 40 juta RAJA tagetkan laba tahun 2015 sebesar USD 7680 juta RAJA cari pinjaman USD 120 juta CTRA tahan penaikan ASP Top Global ambil alih SMDM Induk BSDE akuisisi aset property GE Real Estate GPS Ltd. TIFA terbitkan MTN USD 10 juta Laba BINA per 9M14 sebesar Rp 11,67 miliar BBCA fokus garap KPR BBTN bentuk dua unit usaha untuk turunkan NPL JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Indeks tengah menguji fractal down 4933 sinyal negatif jika break out dibawah Support level Level tersebut. Sisi lainnya, 4946/4930/4916 level ini sebagai tahanan bagi IHSG dalam Resistance pergerakan Level di pekan lalu, 4976/4990/5006 artinya peluang untuk momentum positif terbuka bagi Indeks, sekaligus menguji target ke level 5048 Major Trend Up Minor Trend Down JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4962.940 +40.358 4,344 6,218.300 LQ-45 839.113 +7.769 1,209 4,082.715 MARKET REVIEW IHSG ditutup naik 40,36 poin (0,82%) dari level 4.922,58 ke level 4.962,94 pada akhir perdangangan hari Rabu (15/10). Adapun sektor industri dasar mengalami kenaikkan tertinggi dibanding sektor lainnya sebesar 1,91%, sedangkan sektor pertambangan mengalami penurunan terdalam sebesar 2,98%. Dari pasar domestik, Moody s Investors Service menegaskan prospek stabil bagi penerbit utang di Indonesia baik pemerintah, korporasi, maupun institusi keuangan. Penegasan tersebut ditopang oleh keseimbangan baru makroekonomi, fundamental kredit yang sehat secara umum, serta penurunan ketidakpastian kondisi politik. Sementara itu pasar regional ditutup naik dipengaruhi oleh perlambatan inflasi China yang menimbulkan spekulasi mengenai stimulus tambahan dari pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi China. Inflasi harga konsumen China tercatat sebesar 1,6% di bulan September, lebih rendah dari perkiraan sebesar 1,7% dan juga lebih rendah dari inflasi bulan Agustus sebesar 2%. Level inflasi tersebut merupakan level terendah yang pernah dicatat China sejak Januari 2010. Perlambatan tersebut disebabkan oleh turunnya harga komoditas dan harga makanan. Sementara itu harga produser mengalami deflasi 1,8% di bulan September yang disebabkan oleh lemahnya permintaan, turunnya harga komoditas, dan overcapacity. Indeks Shanghai Composite ditutup naik 14,20 poin (0,6%) dari level 2.359,48 ke level 2.373,67. Indeks Hang Seng juga ditutup naik 92,08 poin (0,4%) dari level 23.047,97 ke level 23.140,05. Dari pasar Jepang, pelemahan yen terhadap dolar AS mendukung indeks Nikkei 225 untuk naik 137,01 poin (0,92%) dari level 14.936,51 ke level 15.073,52. Dari Eropa, tingkat pengangguran Inggris turun menjadi 6% di periode Juni- Agustus 2014, yang merupakan level terendahnya sejak Oktober 2008. Namun di sisi lain, jumlah pekerja baru tumbuh pada laju terlambatnya sejak periode Maret-Mei 2013. Pada periode Juni- Agustus 2014 jumlah pekerja baru di Inggris bertambah 46.000 menjadi 30,76 juta pekerja. Selain itu, tingkat inflasi Jerman untuk bulan September tercatat sebesar 0,8% YoY, stagnan dari inflasi bulan Agustus dan Juli pada level yang sama. Pemerintah Jerman juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya menjadi 1,2% di 2014 dari estimasi awal sebesar 1,8%. Pasar Eropa tentatif bergerak turun pada akhir perdagangan kemarin. MARKET VIEW Inflasi Cina bulan September sebesar 1,6% atau lebih rendah dibanding 2% pada Agustus 2014 dan dari estimasi ekonom sebesar 1,7% memunculkan spekulasi pemerintah Cina memberikan stimulus tambahan guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun PBoC pangkas suku bunga acuan Yuan sebesar 0,08%. Sedang data PPI Cina turun 1,8% YoY dibanding proyeksi yang turun 1,6%. Sementara Bank of Korea pangkas suku bunga acuan menjadi 2% dari 2,25% guna mendukung pertumbuhan. BoK pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2015 menjadi 3,9% dari 4% dan outlook inflasi menjadi 2,4% dari 2,7%. Pertumbuhan ekonomi tahun 2014 diproyeksi 3,5% dari 3,8% dengan inflasi 1,4% dari 1,9%. Menteri Keuangan Korsel berjanji untuk menggunakan 31 triliun Won (USD 29 miliar) stimulus pada tahun ini dan mengusulkan budget sebesar 376 triliun Won untuk tahun 2015 guna mendukung pertumbuhan. Data industrial production Jepang bulan Agustus turun 1,9% MoM dari sebelumnya turun 1,5% MoM. Melemahnya pertumbuhan global dikhawatirkan berdampak pada pasar keuangan global. Sentimen politik Hong Kong, ketidakpastian pertumbuhan ekonomi Cina dan kebijakan suku bunga AS diperkirakan masih bebani bursa saham global. Pasar menunggu data initial jobless claims, industrial production, manufacturing production AS dan beige book The Fed pada hari ini waktu AS. Bursa saham Indonesia berpotensi rally, dimana IHSG telah oversold. Tekanan jual saham tambang batubara Indonesia dikarenakan outlook harga batubara rendah. Indonesia turunkan harga acuan batubara ke level terendah sejak Oktober 2009. Batubara dengan kalori bruto 6322 kkal/kg akan dikenakan biaya USD 67,26 per MT pada bulan ini, turun dari USD 69,69 pada September. Sehubungan kebijakan Cina yang memberlakukan tarif impor batu bara sekitar 6% mulai 15 Oktober 2014, diperkirakan berdampak terbatas pada produsen batubara Indonesia. Hal itu karena Indonesia memiliki perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan Cina yang menerapkan tarif impor 0%. Kebijakan tarif impor batu bara Cina itu lebih berdampak pada harga batubara di Newcastle (NEX), Australia, yang digunakan sebagai benchmark untuk kontrak oleh produsen batubara Indonesia. Kebijakan Pemerintah Cina itu guna mendukung penambang domestiknya. Pemerintah Cina mendesak 14 produsen batubara terbesar untuk memangkas produksi sebesar 10% tahun ini, bulan lalu melarang impor batubara kualitas rendah. Larangan impor batubara berkualitas rendah diperkirakan juga berdampak terbatas pada produsen batubara Indonesia, karena umumnya eksportir Indonesia mengekspor batubara dengan calorific value tinggi, sedang kalori rendah dijual di pasar domestik. Terkait koreksi saham ITMG hingga lebih dari 11% kemarin diperkirakan karena kepanikan pasar menyusul kebijakan pemerintah Cina itu. Per 1H 2014 penjualan batu bara ITMG sebanyak 13,9 MT, dimana ekspor ke Cina sebesar 29% dari total ekspor, sedang penjualan di pasar domestik sebesar 13%. ITMG menargetkan penjualan batu bara tahun 2014 capai 30 MT dengan status telah kontrak sebesar 96% dan harga fixed sebesar 85%. 1

United Tractors (UNTR) mengakuisisi 50,1% saham Acset Indonusa (ACST). Perseroan akan mengambil alih saham ACST milik Loka Cipta Kreasi dan Cross Plus Indonesia. Adapun harga akuisisi masih didiskusikan. UNTR siap menggelar penawaran tender wajib kepada pemegang saham ACST lain. Perseroan ingin mengembangkan ACST menjadi perusahaan konstruksi dan infrastruktur terkemuka di Indonesia. Penjualan mobil Astra International (ASII) sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini mencapai 478.638 unit dengan pangsa pasar 51% atau turun tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 52%. Hal ini sejalan dengan target perseroan yang mengincar pangsa pasar 51% dari total penjualan mobil nasional. Hingga akhir September 2014, total penjualan mobil nasional mencapai 932.943 unit. Astra International (ASII) membuka peluang untuk menambah volume eskpor produk Daihatsu maupun Toyota. Pada tahun ini kapasitas ekspor untuk kedua produk tersebut diperkirakan mencapai 1500 unit. Optimisme ini tercermin dari alokasi belanja modal terbesar pada tahun ini yang masih disalurkan kepada divisi otomotif sebesar Rp5 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi pabrik, membangun pusat pengembangan teknologi, termasuk penambahan diler. Tidak hanya investor ritel yang meributkan rasio rights issue BW Plantation (BWPT), namun dikabarkan bahwa investor institusi juga keberatan dengan rencana tersebut sehingga perseroan tengah mempertimbangkan untuk mengubah rasio penerbitan saham barunya. Dikabarkan bahwa terdapat opsi perseroan untuk mengubah rasio penerbitan saham baru dari sebelumnya 1:6 menjadi 1:3. Saat ini tengah terjadi tarik menarik antara kepentingan beberapa calon investor untuk menentukan rasio penawaran saham tersebut. Namun, hingga saat ini belum diputuskan opsi mana yang akan dipilih dan keputusan final penetapan rasio tersebut akan ditentukan pada rapat umum pemegang saham. Dua anak usaha Austindo Nusantara Jaya (ANJT) yakni PT Austindo Nusantara Jaya Agri (ANJA) dan PT Kayung Agro Lestari (KAL) melakukan transaksi afiliasi dalam jasa manajemen. Dalam transaksi tersebut akan memberikan jasa manajemen kepada anak usaha perseroan lainnya yakni KAL, guna mendukung kegiatan manajemen dan operasional KAL. KAL akan membayar biaya jasa manajemen yang diberikan oleh ANJA sebesar USD 100 ribu per bulan. Perjanjian ini menurut Naga Waskita berlaku retroaktif sejak 1 Januari 2014, dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. QSR Indoburger Pte Ltd mengakuisisi saham Sari Burger Indonesia, anak usaha Mitra Adiperkasa (MAPI). Sari Burger adalah pengelola restoran cepat saji Burger King di Indonesia. QSR Burger akan menjadi mitra strategis MAPI dalam mengembangkan Burger King. Perseroan menargetkan transaksi pelepasan saham tersebut selesai sebelum akhir 2014. Sebelumnya, MAPI juga telah menyelesaikan penjualan 51% saham Domino s Pizza Indonesia pada September 2014. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) siap mengeluarkan dana senilai Rp 45 triliun untuk program Indonesia Broadband Plan (RPI) pada tahun depan. Jumlah tersebut naik 200% dibandingkan alokasi tahun ini yang sebesar Rp 15 triliun. Dari 45 triliun tersebut, sekitar 30% untuk pembangunan transmisi, 50% untuk pengembangan akses dan 20% convergence. Tiphone Mobile Indonesia (TELE) berencana menggalang dana sebesar Rp 2-2,5 triliun pada kuartal IV-2014. Perseroan tengah mengkaji 2 opsi pendanaan yaitu penerbitan obligasi atau pinjaman bank. TELE akan menggunakan dana tersebut untuk melunasi utang selama 2 tahun ke depan. Sebelumnya, perseroan berencana mengakuisisi perusahaan distribusi voucher pulsa elektronik, yaitu Simpatindo Multi Media dengan nilai akuisisi sekitar Rp 500 miliar. Intermedia Capital (MDIA) baru menggunakan Rp26,06 miliar atau 6,67% dari dana hasil penawaran umum perdana (IPO) perseroan. Sebesar Rp21,18 miliar digunakan untuk membayar utang kepada induk usaha perseroan yakni Visi Media Asia (VIVA) dan Rp4,88 miliar diserap untuk modal kerja. Rukun Raharja (RAJA) menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD 40 juta atau setara Rp 480 miliar (kurs rupiah Rp 12.000/USD) untuk membiayai proyek perseroan yang baru akan dimulai pada tahun 2015. Pada semester I 2015 perseroan akan memulai proyek pembangunan pemasangan pipa gas di Gresik, Jawa Timur dan Jambi, Sumatera Selatan. Perseroan melalui anak usaha, yaitu PT Triguna Internusa Pratama, akan mengembangkan pipa transmisi gas sepanjang 20 km di Gresik, Jawa Timur. Proyek ini diperkirakan membutuhkan biaya USD 22,9 juta. Untuk proyek di Jambi dan Sumatera Selatan, perseroan rencananya akan mendistribusikan MMSCFD ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan pengembangan fasilitas pengelolaan CNG. Pengembangan infrastruktur proyek di Jambi ditargetkan dimulai pada Januari 2015 dan akan selesai pada September 2015. Rukun Raharja (RAJA) menjajaki pinjaman perbankan sebesar USD 90-120 juta untuk mendanai 6 proyek ekspansi tahun depan. Saat ini, kedua pihak masih menjalani proses uji tuntas kesepakatan tersebut. Perseroan menargetkan ada 6 wilayah yang menjadi ekspansi perseroan, yakni di Jawa Timur, Tanjung Jabung, Karawang, Semarang, Bali dan Balikpapan. Rukun Raharja (RAJA) akan menggarap 5 proyek gas baru di Jambi, Karawang, Balik Papan, Bali dan Semarang. Rencana mendistribusikan gas di Tanjung Jambi akan ada 5 MMSCFD ke PLN dan pengembangan fasilitas pengolahan Compressed Natural Gas (CNG) atau bahan bakar gas. Rukun Raharja (RAJA) menargetkan laba bersih tahun 2015 sebesar USD 7.680 juta. Perseroan akan mendorong proyekproyek selama tahun 2015. Laba bersih akan naik 23,72% dari USD 7.680 di 2014 menjadi USD 9.502 juta. Total aset akan naik 27,59% dari USD 122.117 juta di 2014 menjadi USD 155.813 juta. Total bank debt naik 32,08% dari USD 45.806 di 2014 menjadi USD 60.499 juta. Total equity to owner of parent's naik 18,76% dari USD 51.893 juta menjadi USD 61.626 juta. Pendapatan naik 22,65% dari USD 200.355 juta menjadi USD 245.736 juta 2015. Ebitda naik 17,32% sebesar USD 21.069 juta menjadi USD $24.718 juta 2015. Debt to Equity Ratio dari 0,88x menjadi 0,98x. Perseroan memanfaatkan kapasitas pipa di Jambi, renegoisasi penjualan gas 5 MMSCFD milik PDPDE. Memperpanjang kontrak jasa kompresi pada anak usaha PT TIP dan meningkatkan efsiensi biaya pada anak perusahaan. Semen Indonesia (SMGR) berencana menetapkan rasio pembagian dividen tahun buku 2014 sebesar 50% dari laba bersih tahun ini. Perseroan menargetkan mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 10% sepanjang 2014. Selain itu, SMGR tengah menjajaki pinjaman sekitar Rp 600 miliar hingga Rp 2

840 miliar untuk ekspansi pabrik baru di Jayapura. Pinjaman tersebut setara 50-70% dari kebutuhan investasi pembangunan pabrik semen sekitar Rp 1,2 triliun. Indopoly Swakarsa Industry (IPOL) tidak terganggu dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terjadi belakangan ini karena perseroan menerapkan functional currency dolar. Depresiasi rupiah yang terjadi hanya memiliki efek marginal terhadap kegiatan operasional perseroan. Secara financial statement akan ada unrealized forex gain atas pinjaman dalam rupiah. Perseron optimis target pendapatan tumbuh sebesar 10% menjadi US$256,83 akan tercapai tahun ini. Pertumbuhan pendapatan tersebut didukung dengan peningkatan kuantitas penjualan dan harga jual. Selamat Sempurna (SMSM) telah menerima pengembalian dana sebesar Rp 23.417.6400 dari Rp 45.917.6400 total modal yang dikembalikan sehubungan dengan penurunan modal disetor PT Hydraxle Perkasa (HP) yang merupakan entitas anak. Penurunan modal disetor ini dikarenakan HP memiliki kelebihan dana kas yang cukup besar untuk periode waktu yang cukup lama. Sementara saat ini HP belum memiliki rencana untuk peningkatan kapasitas atau pengembangan usaha lainnya. Penurunan modal disetor HP telah memperoleh persetujuan Menkumham pada 10 Oktober 2014. Garuda Indonesia (GIAA) optimis mampu menguasai pangsa pasar penerbangan international di atas 35% pada 2015. Sepanjang semester I 2014 jumlah penumpang tumbuh 12% dan untuk ke depan perseroan akan melakukan ekspansi seiring dengan peningkatan jumlah penumpang, untuk itu perseroan membutuhkan suntikan pendanaan yang kuat. Top Global Ltd mengakuisisi sebanyak 3,4 miliar (75,5%) saham Suryamas Dutamakmur (SMDM). Nilai transaksi mencapai SGD 153 juta atau setara Rp 1,4 triliun. Manajemen Top Global akan semakin fokus mengembangkan pasar properti di Indonesia antara lain investasi di real estate, golf course, serta hotel. Hal ini akan didukung pengalaman SMDM dalam menjalankan bisnis properti. Tifa Finance (TIFA) menerbitkan surat utang jangka menengah (MTN) III senilai USD 10 juta. Hasil emisi ini akan digunakan untuk mendanai bisnis pembiayaan perseroan. TIFA berencana untuk mendiversifikasi usaha ke sektor non pembiayaan alat berat akibat penurunan harga komoditas tambang dan perkebunan. Bank Central Asia (BBCA) mengaku tidak berniat untuk melakukan ekspansi bisnis di kawasan regional. Meskipun demikian, perseoran tidak mempermasalahkan apabila pemerintah mengkonsolidasikan bank persero untuk bisa bersaing di tingkat regional. Fokus bisnis BBCA lebih diarahkan untuk mengembangkan pasar dalam negeri. Pengelolaan sektor ritel dan konsumsi menjadi target penyaluran kredit BBCA tahun depan. Bank Ina Perdana (BINA) meraih pendapatan bunga sebesar Rp 129,49 miliar per September 2014 dibandingkan sebelumnya yang Rp 104,83 miliar. Laba yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 11,67 miliar naik dari laba periode sama tahun sebelumnya Rp 5,76 miliar. Bank Tabungan Negara (BBTN) berkomitmen untuk menurunkan rasio kredit bermasalah atu non performing loan (NPL) hingga berada di bawah level 4% pada akhir tahun ini. Untuk meraih target tersebut, BBTN telah membentuk dua unit kerja yaitu Consumer Collection & Remedial Division (CCRD) dan Asset Management Division (AMD). Perbaikan kualitas kredit menjadi salah satu fokus utama manajemen. CCRD bertanggung jawab atas pengelolaan kualitas seluruh kredit konsumer dengan umur tunggakan kurang dari 360 hari. Perbaikan kualitas oleh CCRD dilakukan melalui penagihan dan restrukturisasi. Adapun unit AMD bertugas untuk menangani kredit konsumer dengan tunggakan lebih dari 360 hari serta seluruh kredit komersial yang sudah tidak lagi dapat ditangani dengan penagihan dan restrukturisasi. AMD akan melakukan penjualan agunan terhadap kredit-kredit ini. Sinarmas Land, induk usaha Bumi Serpong Damai (BSDE), telah mengakuisisi aset properti milik GE Real Estate GPS Ltd. Nilai akuisisi ini mencapai SGD 120,5 juta atau setara Rp 1,1 triliun. Aset tersebut berlokasi di London yang mencakup perkantoran Grade A seluas lebih dari 4.000 meter persegi beserta lima blok residensial seluas 272 meter persegi. Ciputra Development (CTRA) menahan penaikan average selling price (ASP) atau rerata harga jual pada tahun ini seiring dengan rendahnya realisasi marketing sales. Saat ini penaikan ASP ditahan pada kisaran 5%-10%. Perseroan juga sudah merevisi target prapenjualan tahun ini menjadi Rp9,2 triliun dari sebelumnya Rp9,95 triliun. Adapun perolehan prapenjaulan per September sebesar Rp5,8 triliun. Penurunan ini menyusul diturunkannya target marketing sales Ciputra Surya (CTRS), anak usaha CTRA sebesar Rp400 miliar dan sisanya berasal dari proyek-proyek CTRA. Di sisi lain, perseroan juga memilih menunda beberapa proyek pemukiman tapak yang berada di luar Jawa yang salah satunya dikarenakan ketatnya likuiditas. Sulitnya mendapatkan KPR membuat perseroan mengalihkan sebagian pendanaan bagi konsumen ke pembiayaan internal. Namun langkah ini tetap tidak bisa signifikan menahan tingginya suku bunga karena salah satu keterbatasannya adalah jangka waktu pembiayaan yang jauh lebih singkat. 3

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 80,81-0,97 TLKM (US) 46 13.941-9 Natural Gas (US$)/mmBtu 3,80 0,00 ANTM (GR) 0,05 847-31 Gold (US$)/Ounce 1239,28-2,73 Nickel (US$)/MT 15830,00-520,00 Tin (US$)/MT 19610,00-40,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 64,55 -- Coal (RB) (US$)/MT* 66,13 -- CPO (ROTH) (US$)/MT 742,50-17,50 CPO (MYR)/MT 2186,50 4,00 Rubber (MYR/Kg) 578,50 1,00 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 727,48 1,34 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 16141,74-1,06-2,62 14,13 13,13 2,65 2,47 4.712,7 USA NASDAQ COMPOSITE 4215,32-0,28 0,93 19,99 16,61 3,18 2,87 6.683,4 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6211,64-2,83-7,96 12,87 11,95 1,68 1,60 1.323,6 CHINA SHANGHAI SE A SH 2485,09 0,60 12,22 9,41 8,30 1,28 1,14 2.872,0 CHINA SHENZHEN SE A SH 1411,66 0,40 27,89 23,81 17,88 2,73 2,42 1.850,0 HONG KONG HANG SENG INDEX 23140,05 0,40-0,71 10,65 9,82 1,28 1,18 1.828,6 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4962,94 0,82 16,11 15,78 13,40 2,74 2,41 379,5 JAPAN NIKKEI 225 15073,52 0,92-7,48 16,64 14,88 1,46 1,36 2.662,5 MALAYSIA KLCI 1786,84-0,53-4,29 16,37 14,92 2,06 1,93 310,5 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3198,72 0,14 0,99 14,08 12,97 1,28 1,22 412,5 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 12.226,50 20,50 1000 IDR/ USD 0,08-0,0001 EUR/IDR 15.680,61 208,99 EUR / USD 1,28-0,0013 JPY/IDR 115,48 1,38 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.607,19 41,19 SGD / USD 0,79-0,0003 AUD/IDR 10.758,89 92,49 AUD / USD 0,88-0,0029 GBP/IDR 19.551,89 100,19 GBP / USD 1,60-0,0029 CNY/IDR 1.995,76 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000 MYR/IDR 3.737,56 7,12 MYR / USD 0,31 0,0006 KRW/IDR 11,54 0,04 100 KRW / USD 0,09 0,0003 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.00 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51 ECB Rate (%) Euro 5 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.14 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.14 PBOC Rate (%) China 6.00 SHIBOR (RENMINBI) China 3.86 4

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Sep'14 Aug'14 Description Rate (%) Inflation YTD % 3.71 3.42 SBI (9M) 6,84809 Inflation YOY % 4.53 3.99 SBIS (9M) 6,84809 Inflation MOM % 0.27 0.47 Foreign Reserve (US$) 111.16 111.22 GDP (IDR Tn) 2,480,807.00 2,480,807.00 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 16 Oct US Initial Jobless Claims Naik menjadi 290 ribu dari 287 ribu 16 Oct US Continuing Claims Turun menjadi 2380 ribu dari 2381 ribu 16 Oct US Industrial Production MoM Naik menjadi 0.4% dari -0.1% 16 Oct US Capacity Utilization Naik menjadi 79.0% dari 78.8% 16 Oct US Manufacturing Production Naik menjadi 0.2% dari -0.4% 17 Oct US Housing Starts Naik menjadi 1002 ribu dari 956 ribu 17 Oct US Housing Starts MoM Naik menjadi 4.8% dari -14.4% 17 Oct US Building Permits Naik menjadi 1003 ribu dari 998 ribu 17 Oct US Building Permits MoM Naik menjadi -5.1% dari -5.6% 21 Oct US Existing Home Sales Naik menjadi 5.09 juta dari 5.05 juta Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt TLKM IJ 2855 2.88 8.69 UNTR IJ 17200-4.44-3.22 EMTK IJ 7100 18.33 6.68 ITMG IJ 19700-11.66-3.17 BBRI IJ 10350 2.48 6.58 ADRO IJ 940-6.93-2.41 BMRI IJ 9650 2.12 4.98 EXCL IJ 5550-4.31-2.30 BBNI IJ 5525 4.74 4.97 MLBI IJ 1300000-6.14-1.93 SMGR IJ 15625 3.48 3.36 AALI IJ 20825-4.47-1.65 GGRM IJ 58325 2.68 3.16 PTBA IJ 11375-5.01-1.49 ICBP IJ 11400 3.40 2.36 TOWR IJ 4100-1.80-0.82 SCMA IJ 3500 3.86 2.05 LSIP IJ 1775-4.31-0.59 UNVR IJ 31100 0.57 1.44 INVS IJ 530-7.02-0.43 UPCOMING IPO'S Company PT Karisma Aksara Mediatama PT Blue Bird Business IPO (IDR) Issued Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Books Store Trade & Service 175-240 535.82 TBA TBA Land Transportation 7200-9300 531.40 24 Oct -28 Oct 14 03 Nov 2014 BCA Sekuritas Maybank Kim Eng Credit Suisse Indonesia UBS Securities, Danareksa 5

DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment BMTR 25.00 Cash Dividend 16 Oct-14 17 Oct-14 21 Oct-14 04 Nov-14 TKIM 10 Cash Dividend 17 Oct-14 20 Oct-14 22 Oct-14 05 Nov-14 INKP 25.00 Cash Dividend 17 Oct-14 20 Oct-14 22 Oct-14 05 Nov-14 MICE 10 Cash Dividend 29 Oct-14 30 Oct-14 03 Nov-14 14 Nov-14 ITMG 1100 Cash Dividend 29 Oct-14 30 Oct-14 03 Nov-14 14 Nov-14 GMTD 50 Cash Dividend 31 Oct-14 03 Oct-14 06 Nov-14 19 Nov-14 ISSP 2.00 Cash Dividend 03 Nov-14 04 Nov-14 07 Nov-14 20 Nov-14 ADMF 2700 Cash Dividend 11 Nov-14 12 Nov-14 14 Nov-14 28 Nov-14 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period BEKS Rights Issue 1000:186 100 02-Oct-14 03-Oct-14 09 Oct 20 Oct 14 AKKU Rights Issue 20:132 100 17-Oct-14 20-Oct-14 24 Oct 30 Oct 14 ARTI Rights Issue 1:4 117.00 06-Nov-14 07-Nov-14 13 Nov 20 Nov 14 BWPT Rights Issue 1:6 390-411 17-Nov-14 18-Nov-14 24 Nov 28 Nov 14 BBRM Rights Issue 100:43 230 20-Nov-14 21-Nov-14 27 Nov 03 Dec 14 MLBI Stock Split 1:100 -- -- TBA TBA GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda BORN RUPST 16-Oct-14 AKKU RUPSLB 17-Oct-14 SDPC RUPSLB 21-Oct-14 AMRT RUPSLB 22-Oct-14 DART RUPSLB 22-Oct-14 TRUB RUPST/LB 24-Oct-14 BIPP RUPSLB 27-Oct-14 BJTM RUPSLB 27-Oct-14 ARTI RUPSLB 30-Oct-14 BMTR RUPSLB 30-Oct-14 MSKY RUPSLB 30-Oct-14 CPGT RUPSLB 30-Oct-14 BPFI RUPSLB 31-Oct-14 TIRA RUPSLB 03-Nov-14 DEFI RUPSLB 05-Nov-14 ABDA RUPSLB 05-Nov-14 IPOL RUPSLB 07-Nov-14 BWPT RUPSLB 10-Nov-14 BABP RUPSLB 12-Nov-14 ANJT RUPSLB 13-Nov-14 6

TLKM S1 2830 R1 2900 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 2720 R2 3010 2855 Candle chart indikasi pola breakout RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral Trading range Rp2830-Rp2900 Entry Rp2850, take Profit Rp2900 Stochastics 22.47 Positif MACD -3.3 Positif True Strength Index (TSI) -4.02 Positif Bollinger Band (Mid) 2847 Positif MA5 2796 Positif TLKM Wedge Bullish Breakout TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 27.74, Stochastic %K = 42.93, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 TLKM - MACD (5,3) = -6.96, Signal() = 1.05 TLKM - TSI(3,5,3) = -4.02 TLKM - William's % R(14) = -47.73 3,200 2,900 2,855 2,855 3,000 2,847 2,845 2,845 2,800 2,810.63 2,796 2,765.71 2,765.71 2,600 2,754.15 2,750 2,400 2,200 80 9 7 8 42.9293 6 5 42.9293 3 4 2 27.7357 1 27.7357 20 1 2 1.04965-1 -6.9648-2 -3-4 8 6 4 0000 2-4.02489-2 -4-17.5614-2 -4-6 -47.7273-8 -10 SMGR S1 15300 R1 15900 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 14800 R2 16400 15625 Candle chart terdapat technical gap di level15900 RSI mendekati area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp15300-Rp15900 Entry Rp15625, take Profit Rp15900 Stochastics 33.18 Positif MACD 18.0 Positif True Strength Index (TSI) 24.22 Positif Bollinger Band (Mid) 15403 Positif MA5 15100 Positif SMGR Downward Sloping Channel SMGR - Stochastic %D(6,3,3) = 60.60, Stochastic %K = 77.78, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 SMGR - MACD (5,3) = -113.51, Signal() = -57.79 17,400 16,800 16,329.8 16,200 15,625 15,625 15,600 15,402.5 15,400 15,100 15,087.5 15,000 14,850 14,850 14,500 14,400 14,433.3 14,433.3 80 10 77.7778 8 9 77.7778 5 6 7 60.5996 1 2 3 4 60.5996 2 12 18 6-57.7946-6 -12-113.509-18 -24 SMGR - TSI(3,5,3) = 24.22 8 2 4 6 24.2233 9.06848-4 -2-6 0000 SMGR - William's % R(14) = -6.25-6.25-2 -4-6 -8-10 7

PTPP S1 2300 R1 2420 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 2200 R2 2520 2375 Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada mendekati area overbought Harga berada dalam area upperband Trading range Rp2300-Rp2420 Entry Rp2375, take Profit Rp2420 Stochastics 64.44 Positif MACD 11.5 Positif True Strength Index (TSI) 29.79 Positif Bollinger Band (Mid) 2272 Positif MA5 2279 Positif PTPP Broadening Wedge PTPP - Stochastic %D(6,3,3) = 64.89, Stochastic %K = 73.36, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 PTPP - MACD (5,3) = -23.42, Signal() = -13.85 PTPP - TSI(3,5,3) = 29.79 PTPP - William's % R(14) = -6.78 2,658.52 2,658.52 2,600 2,440.27 2,375 2,400 2,375 2,310 2,279 2,200 2,272 2,268.13 2,135 2,078.57 2,000 2,078.57 1,800 1,600 80 73.3599 8 9 73.3599 7 5 6 64.891 3 4 64.891 1 2 20 1 2 3 4-13.8491-5 -4-3 -2-1 -23.4209 6 8 29.7882 2 4 18.353-2 -4 0000-8 -6-2 -6.77966-4 -6-8 -10 WSKT S1 855 R1 900 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 810 R2 945 875 Candle chart indikasi sinyal positif RSI mendekati area overbought WSKT Downward Sloping Channel 96 922.507 875 875 90 855 853.75 849 848.75 84 848.75 838.125 800 78 790 790 72 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp855-Rp900 Entry Rp875, take Profit Rp900 Stochastics 42.48 Positif MACD 2.8 Positif True Strength Index (TSI) 29.15 Positif Bollinger Band (Mid) 854 Positif MA5 849 Positif WSKT - Stochastic %D(6,3,3) = 71.12, Stochastic %K = 78.83, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 WSKT - MACD (5,3) = -7.68, Signal() = -4.83 WSKT - TSI(3,5,3) = 29.15 WSKT - William's % R(14) = -11.76 66 80 78.829 5 6 7 8 9 78.829 71.1158 1 2 3 4 71.1158 1 5.0-4.83148-5.0-1 -7.67631-15.0 2 4 6 8 29.1466 16.148-8 -6-4 -2 0000-2 -11.7647-4 -6-8 -10 8

ADHI S1 2475 R1 2625 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 2300 R2 2800 2575 Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area netral Trading range Rp2475-Rp2625 Entry Rp2575, take Profit Rp2625 Stochastics 5.61 Positif MACD -35.4 Positif True Strength Index (TSI) -27.6 Positif Bollinger Band (Mid) 2706 Negatif MA5 2454 Positif ADHI Downward Sloping Channel Bullish Breakout ADHI - Stochastic %D(6,3,3) = 16.36, Stochastic %K = 37.33, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 ADHI - MACD (5,3) = -1.86, Signal() = 20.32 ADHI - TSI(3,5,3) = -27.60 ADHI - William's % R(14) = -54.46 3,600 3,400 3,200 3,142.29 3,000 2,855 2,800 2,740 2,705.75 2,575 2,600 2,575 2,504.38 2,454 2,400 2,435.45 2,435.45 2,306.18 2,306.18 80 1 2 3 4 5 6 7 8 9 37.328 37.328 16.3601 6 16.3601 4 20.3247 2-1.86128-2 -4-6 2 4 6 8 0000-8 -6-4 -2-27.598-46.9362-2 -4-6 -54.4643-8 -10 NRCA S1 930 R1 980 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 880 R2 1030 950 Candle chart indikasi pola breakout RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp930-Rp980 Entry Rp950, take Profit Rp980 Stochastics 16.61 Positif MACD -7.4 Positif True Strength Index (TSI) -17.8 Positif Bollinger Band (Mid) 970 Negatif MA5 911 Positif NRCA Downward Sloping Channel Bullish Breakout NRCA - Stochastic %D(6,3,3) = 27.27, Stochastic %K = 43.75, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 NRCA - MACD (5,3) = -2.58, Signal() = 3.84 NRCA - TSI(3,5,3) = -17.80 NRCA - William's % R(14) = -42.31 1,14 1,08 1,072.75 1,02 1,005 970 950 950 96 938.333 938.333 923.75 90 911 875 864.091 84 864.091 78 10 80 8 43.75 6 43.75 4 2 27.2685 27.2685 20 18.0 12.0 3.84444 6.0-6.0-2.57839-12.0-18.0 10 2 4 6 8 0000-8 -6-4 -2-17.797-39.8255-2 -4-42.3077-6 -8-10 9

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 15/10/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 20825 20825 20500 19525 20500 21475 22450 Negatif Negatif Negatif 26050 21525 LSIP Trading Sell 1775 1775 1735 1630 1735 1840 1945 Negatif Negatif Negatif 1945 1715 SGRO Trading Sell 1800 1800 1770 1695 1770 1830 1905 Negatif Negatif Negatif 2205 1815 Mining BUMI Trading Sell 122 122 115 105 115 125 135 Negatif Negatif Negatif 201 127 PTBA Trading Sell 11375 11375 11125 10075 11125 11925 12850 Negatif Positif Negatif 14150 11900 ADRO Trading Sell 940 940 920 850 920 975 1050 Negatif Negatif Negatif 1390 990 MEDC Trading Buy 3800 3800 3850 3550 3700 3850 4000 Positif Positif Positif 3800 3360 INCO Trading Sell 3645 3645 3600 3540 3600 3680 3740 Positif Negatif Negatif 4575 3455 ANTM Trading Buy 1000 990 1025 950 990 1025 1065 Positif Positif Positif 1225 985 TINS Trading Sell 1175 1175 1155 1115 1155 1195 1235 Negatif Negatif Negatif 1430 1180 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Buy 15625 15625 16400 14800 15300 15900 16400 Positif Positif Positif 16500 14500 INTP Trading Buy 22500 22500 22700 21750 22225 22700 23175 Positif Positif Positif 24700 20800 SMCB Trading Buy 2505 2500 2535 2390 2455 2535 2600 Positif Positif Positif 2940 2425 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 6400 6400 6500 6250 6375 6500 6625 Positif Positif Negatif 7750 6325 GJTL Trading Sell 1505 1505 1480 1420 1480 1530 1590 Positif Negatif Negatif 1800 1400 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 7000 6950 7050 6850 6950 7050 7150 Positif Positif Positif 7125 6725 GGRM Trading Buy 58325 58325 59675 53925 56800 59675 62550 Positif Negatif Positif 57100 53750 UNVR Trading Buy 31100 31100 31350 30500 30900 31350 31750 Positif Positif Positif 32050 30500 KLBF Trading Buy 1605 1590 1625 1550 1590 1625 1665 Negatif Positif Negatif 1710 1605 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1475 1475 1510 1415 1455 1510 1550 Positif Positif Positif 1660 1420 PTPP Trading Buy 2375 2375 2420 2200 2300 2420 2520 Positif Positif Positif 2535 2100 WIKA Trading Buy 2760 2760 2800 2610 2705 2800 2895 Positif Positif Positif 2950 2420 ADHI Trading Buy 2575 2575 2625 2305 2475 2625 2800 Positif Positif Positif 3160 2320 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 5800 5800 5850 5700 5775 5850 5925 Positif Positif Positif 6100 5700 JSMR Trading Buy 5975 5950 6025 5825 5925 6025 6125 Negatif Positif Negatif 6475 5925 ISAT Trading Sell 3825 3825 3725 3725 3800 3850 3925 Negatif Negatif Negatif 4150 3780 TLKM Trading Buy 2855 2850 2900 2720 2830 2900 3010 Positif Positif Positif 3010 2710 CMNP Trading Buy 3140 3140 3185 3045 3115 3185 3255 Positif Negatif Positif 3965 2960 Finance BMRI Trading Buy 9650 9650 9750 9300 9500 9750 9950 Positif Positif Positif 10700 9300 BBRI Trading Buy 10350 10350 10450 9900 10175 10450 10725 Positif Positif Positif 11175 10000 BBNI Trading Buy 5525 5525 5600 5125 5375 5600 5850 Positif Positif Positif 5975 4975 BBCA Trading Buy 12675 12675 12800 12350 12575 12800 13025 Positif Positif Negatif 13575 11700 BBTN Trading Buy 1110 1110 1120 1070 1100 1120 1160 Positif Positif Positif 1195 1070 Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell 17200 17200 16775 15575 16775 17975 19175 Negatif Positif Negatif 22500 18000 MPPA Trading Buy 3020 3020 3080 2860 2970 3080 3190 Positif Positif Positif 3500 2650 10