BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V BILANGAN PECAHAN

BILANGAN PECAHAN. A. Pengertian Bilangan Pecahan dan Pecahan Senilai Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai

BAB I BILANGAN. Skema Bilangan. I. Pengertian. Bilangan Kompleks. Bilangan Genap Bilangan Ganjil Bilangan Prima Bilangan Komposit

BILANGAN PECAHAN. Bilangan pecahan adalah bilangan yang disajikan/ditampilkan dalam bentuk ; a ; a, b bilangan bulat dan b 0 b

Identitas, bilangan identitas : adalah bilangan 0 pada penjumlahan dan 1 pada perkalian.

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

1. Bilangan Bulat Bilangan bulat adalah bilangan bukan pecahan yang terdiri dari bilangan :

BILANGAN CACAH. b. Langkah 1: Jumlahkan angka satuan (4 + 1 = 5). tulis 5. Langkah 2: Jumlahkan angka puluhan (3 + 5 = 8), tulis 8.

B I L A N G A N 1.1 SKEMA DARI HIMPUNAN BILANGAN. Bilangan Kompleks. Bilangan Nyata (Riil) Bilangan Khayal (Imajiner)

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6

SISTEM BILANGAN BULAT

BILANGAN. Kita bisa menggunakan garis bilangan di bawah ini untuk memaknai penjumlahan 3 ditambah 4.

BAHAN AJAR MATEMATIKA KELAS 5 SEMESTER I

BAB 5 Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar

BAB VI BILANGAN REAL

SELAMAT DATANG!!! SELAMAT BELAJAR!!!!

Bahan Ajar untuk Guru Kelas 6 Oleh Sufyani P

2 PECAHAN. Kata-Kata Kunci: jenis pecahan pengurangan pecahan bentuk pecahan perkalian pecahan penjumlahan pecahan pembagian pecahan

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

Perhatikan skema sistem bilangan berikut. Bilangan. Bilangan Rasional. Bilangan pecahan adalah bilangan yang berbentuk a b

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER

II. TINJAUAN PUSTAKA. bilangan riil. Bilangan riil biasanya dilambangkan dengan huruf R (Negoro dan

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH DASAR ( SD ) PENGEMBANGAN SILABUS BERBASIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN M A T E M A T I K A

Operasi Hitung Bilangan 1

SISTEM BILANGAN. Sistem bilangan,bilangan nyata dan khayal,hubungan perbandingan antar bilangan. Triwahyono SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

2. Pengurangan pada Bilangan Bulat

Sumber: Kamus Visual, 2004

MODUL 1. Teori Bilangan MATERI PENYEGARAN KALKULUS

Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat dalam Pemecahan Masalah

Saat menemui penjumlahan langsung pikirkan hasilnya dengan cepat lalu lakukan penjumlahan untuk setiap jawaban yang diperoleh.

Free-download

LAMPIRAN A : SILABUS KTSP KLS VII SEMESTER GANJIL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) ANALISIS MATERI KOMPETENSI SISWA SMP (SILABUS)

Peta Kompetensi Pendidikan Matematika 1/PDGK4203

BAB I BILANGAN A. JENIS BILANGAN B. LAMBANG BILANGAN, NILAI TEMPAT, DAN NILAI ANGKA C. OPERASI HITUNG BILANGAN USEFUL BOOK MATEMATIKA KLS 6 SD

PENGEMBANGAN KISI-KISI UJIAN SEMESTER GANJIL TAHUN 2016/2017

SILABUS Membulatkan bilangan dalam satuan, puluhan, dan ratusan terdekat Menaksirkan hasil hitung dua bilangan

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

SILABUS. Standar Kompetensi : 1. Melakukan pengerjaan hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah. 1.2 Menggunakan. pengerjaan hitung bilangan

Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

Ringkasan Materi Contoh Soal dan Pembahasan. Matematika.

Bab. Bilangan Riil. A. Macam-Macam Bilangan B. Operasi Hitung pada. Bilangan Riil. C. Operasi Hitung pada Bilangan Pecahan D.

Modul 03 HIMPUNAN. Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang keanggotaannya didefinisikan dengan jelas.

MATEMATIKA KONSEP DAN APLIKASINYA Untuk SMP/MTs Kelas VII

Pemfaktoran prima (2)

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

08. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR

COVER LUAR.

Kegiatan Pembelajaran Indikator Teknik Bentuk Instrumen. Tugas individu. Memberikan contoh bilangan bulat.

PENERAPAN AKSIOMA KETERBAGIAN DALAM PEMBELAJARAN KONSEP AKAR PANGKAT DUA DI KELAS VII SMP Oleh : Andi Syamsuddin*

- Burhan Mustaqim - Ary Astuty

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)

Aep Saepudin Babudin Dedi Mulyadi Adang. Gemar Belajar. Matematika. untuk Siswa SD/MI Kelas V

FAKTOR DAN KELIPATAN KELAS MARS SD TETUM BUNAYA

Bab 1. Bilangan Bulat. Standar Kompetensi. 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan pengunaannya dalam pemecahan masalah.

Perangkat Pembelajaran Silabus Pembelajaran SD 1 BANYUGLUGUR X : Matematika untuk SD Kelas VI./Semester SILABUS PEMBELAJARAN.

pangkatnya dari bilangan 10 yang dipangkatkan ( 1

FAQ Bilangan Bulat untuk Siswa/i SMP

BAB 1. PENDAHULUAN KALKULUS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I. Sekolah : SD Negeri Ngurensiti 02

Bab I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

SD kelas 4 - MATEMATIKA BAB 4. PECAHANLatihan Soal 4.2

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

SISTEM BILANGAN REAL

Materi Ke_2 (dua) Himpunan

a 2 e. 7 p 7 q 7 r 7 3. a. 8p 3 c. (2 14 m 3 n 2 ) e. a 10 b c a. Uji Kompetensi a. a c. x 3. a. 29 c. 2

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

matematika PEMINATAN Kelas X PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN K13 A. PERSAMAAN EKSPONEN BERBASIS KONSTANTA

MAKALAH PENDIDIKAN MATEMATIKA SD 1 PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN. Dosen Pengampu : Dra. Siti Kamsiyati, M.Pd.

Materi Olimpiade Tingkat Sekolah Dasar BIDANG ALJABAR

BAB I BILANGAN A. SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG BILANGAN USEFUL BOOK MATEMATIKA KLS 5 SD SIFAT OPERASI HITUNG

BILANGAN BULAT. Operasi perkalian juga bersifat tertutup pada bilangan Asli dan bilangan Cacah.

Modul ini adalah modul ke-1 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

Bab 2. Relasi dan Fungsi. Standar Kompetensi

1. Nilai Tempat Bilangan s.d Lambang bilangan Hindu-Arab yang setiap kali kita gunakan menggunakan sistem desimal dengan nilai

Matematika 5 SD dan MI Kelas 5

Sifat 1 Untuksebarang bilangan rasional a tak nol dan sebarang bilangan bulat m dan n, berlaku a m. a m = a m + n

PECAHAN DESIMAL DAN OPERASINYA

A. UNSUR - UNSUR ALJABAR

BAB ANGAN. Tujuan Pembelajaran. Pernahkan kamu bermain ular tangga? Ada angka 1, 2, 3 dan seterusnya. Termasuk bilangan apa angka di ular tangga?

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) A. Standar Kompetensi : 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah.

Himpunan dan Sistem Bilangan

matematika Wajib Kelas X PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. DEFINISI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

SILABUS PEMBELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi

PERTIDAKSAMAAN RASIONAL. Tujuan Pembelajaran

matematika WAJIB Kelas X PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. PENDAHULUAN

Luky, S.Pt. RINGKASAN MATERI MATEMATIKA SD Ujian Sekolah

HIMPUNAN MATEMATIKA. Program Studi Agroteknologi Universitas Gunadarma

Untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas V. Untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas V

Pelabelan matriks menggunakan huruf kapital. kolom ke-n. kolom ke-3

LAMPIRAN A. A1. Analisis kurikulum. A2. Skenario (jalan cerita) A3. Flowchart (alur) Permainan Pekerja Aljabar

INFORMASI PENTING. No 1 Bilangan Bulat. 2 Pecahan Bentuk pecahan campuran p dapat diubah menjadi pecahan biasa Invers perkalian pecahan adalah

BAB I BILANGAN. Bilangan Real Bilangan Cacah Bilangan Bulat Bilangan Kompleks Irasional Bilangan Nul ( Nol )

LEMBAR AKTIVITAS SISWA BENTUK PANGKAT (EKSPONEN)

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang. Penulis : Atik Wintarti Idris Harta

BARISAN DAN DERET. A. Pola Bilangan

Transkripsi:

BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN A. Bilangan Bulat I. Pengertian Bilangan bulat terdiri atas bilangan bulat positif atau bilangan asli, bilangan nol dan bilangan bulat negatif. Bilangan bulat digambarkan pada garis bilangan sbb: -4-3 -2-1 0 1 2 3 4 bilangan bulat negatif bilangan nol bilangan bulat positif Bilangan bulat terdiri dari - Bilangan bulat positif : { 1, 2, 3, 4,...} - Bilangan bulat negatif : {..., -4, -3, -2, -1} - Bilangan nol : {0} Di dalam bilangan bulat termuat bilangan-bilangan : 1. Bilangan Cacah (0,1,2,3,4,...) bilangan yang dimulai dari nol 2.Bilangan Asli (1,2,3,4,...) Bilangan yang dimulai dari 1 3.Bilangan Genap (2,4,6,8,...) Bilangan yang habis dibagi 2 4.Bilangan Ganjil (1,3,5,7,...) Bilangan yang tidak habis dibagi 2 (bersisa)

5.Bilangan Prima (2,3,5,7,11,...) Bilangan asli yang hanya habis dibagi oleh bilangan satu dan bilangannya sendiri II. Operasi Hitung pada Bilangan Bulat 1. Penjumlahan dan Pengurangan Berlaku : 1. a + b = a + b 2. a b = a + (-b ) 3. -a + (-b) = - (a + b) 4. a (-b) = a + b 1. 4 + 3 = 7 2. 6-4 = 6 + (-4) = 2 3. -3 + (-2) = - (3+2) = -5 4. 9 (-5) = 9 + 5 = 14 2. Perkalian dan Pembagian - Perkalian merupakan penjumlahan secara berulang. 3 x 5 = 5 + 5 + 5 = 15 Berlaku: 1.a x b = ab 2.a x ( b) = - ab 3.(-a) x b = - ab 4. (-a) x (-b) = ab 1. 5 x 6 = 30 2. 4 x (-7) = - 28 3. (-3) x 4 = -12 4. (-6) x (-7) = 42

- Pembagian merupakan kebalikan/invers dari perkalian. 30 : 5 = 30 x = 6 Berlaku: 1. a : b = 2. a : ( b) = - 3. (-a) : b = - 4. (-a) : (-b) = III. Sifat-sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat 1. Sifat Komutatif (pertukaran) - Pada penjumlahan a + b = b + a 4 + 8 = 8 + 4 - Pada perkalian a x b = b x a contoh : 4 x 8 = 8 x 4 2. Sifat Asosiatif (pengelompokan) - Pada penjumlahan a + (b + c) = (a + b) + c 4 + ( 5 + 6) = ( 4 + 5 ) + 6 = 15 - Pada perkalian a x (b x c ) = (a x b) x c contoh : 4 x (5 x 6) = ( 4 x 5) x 6 = 120

3. Sifat Distributif (penyebaran) - Pada operasi perkalian terhadap penjumlahan a x (b + c ) = (a x b ) + ( a x c ) 2 x ( 3 + 4 ) = (2 x 3 ) + ( 2 x 4 ) = 14 - Pada operasi perkalian terhadap pengurangan a x (b - c ) = (a x b ) - ( a x c ) 5 x ( 7-6 ) = (5 x 7 ) - ( 5 x 6 ) = 5 IV. Pangkat dan Akar Pangkat Bilangan Bulat 1. Kuadrat dan Pangkat Tiga Bilangan Bulat - Kuadrat Bilangan Bulat (Pangkat dua) Diperoleh dengan mengalikan bilangan itu dengan bilangan itu sendiri, atau mengalikan bilangan tersebut secara berulang sebanyak dua kali. a 2 = a x a contoh : 4 2 = 4 x 4 = 16 (-9) 2 = (-9) x (-9) = 81 - Pangkat Tiga Bilangan Bulat Diperoleh dengan mengalikan bilangan tersebut secara berulang sebanyak tiga kali. a 3 = a x a x a

6 3 = 6 x 6 x 6 = 216 (-5) 3 = (-5) x (-5) x (-5) = (25) x (-5) = -125 2. Akar Kuadrat dan Akar Pangkat Tiga - Akar Kuadrat Merupakan kebalikan dari kuadrat (pangkat dua). Lambangnya (akar pangkat dua) 49 = ± 7, karena 72 = 49 dan (-7) 2 = 49 121 = ± 11 karena 112 = 121 dan (-11) 2 = 121 - Akar Pangkat Tiga Merupakan kebalikan dari pangkat tiga. Lambangnya (akar pangkat tiga) 27 = 3, karena 3 3 = 27 125 = 5, karena 5 3 = 125 (Cara menghitung cepat akar kuadrat dan akar pangkat tiga ada di lampiran bag akhir) B. Bilangan Pecahan Bilangan pecahan terdiri dari pembilang dan penyebut ; a = pembilang dan b = penyebut

1. Macam-macam bilangan Pecahan a. Pecahan Biasa pembilangnya lebih kecil dari penyebut ; a < b,, b. Pecahan campuran pembilangnya lebih besar dari penyebut ; a > b =, =, = c. Pecahan desimal pecahan yang dalam penulisannya menggunakan tanda koma. 0, 5 ; 1, 75 Bentuk desimal dapat diubah ke pecahan biasa atau campuran dengan menggeser tanda koma ke arah kanan dengan memperhatikan persepuluhan, perseratusan, perseribuan dst. contoh; bentuk pecahan dari 0,5 adalah tanda koma digeser kekanan 1 kali sehingga 0,5 menjadi 5, pergeseran sebanyak 1 kali, maka nilai hasil pergeseran dikalikan dengan persepuluhan menjadi 5 x = = bentuk pecahan dari 1,75 tanda koma digeser kekanan 2 kali sehingga 1,75 menjadi 175 pergeseran sebanyak 2 kali, maka nilai hasil pergeseran dikalikan dengan

perseratusan menjadi 175 x = = 1 = 1 d. Pecahan Persen pecahan yang menggunakan lamabang % yang berarti perseratus a% berarti - Mengubah bentuk persen menjadi pecahan biasa 25 % = = = - Mengubah bentuk persen menjadi pecahan desimal 35 % = = 0, 35 - Mengubah bentuk pecahan menjadi bentuk persen = x 100 % = % = 75 % = = = 40 % = = = 45 % e. Pecahan permil Pecahan yang menggunakan lambang 0 / 00 yang berarti perseribu a 0 / 00 ( a permil) Contoh : 20 0 / 00 = = = 2 %

2. Operasi Hitung pada Bilangan pecahan a. Penjumlahan - penjumlahan pada pecahan biasa penyebutnya disamakan dulu baru dijumlah + = + = apabila penyebutnya tidak sama cari KPK dari penyebutnya itu. KPK dari 3 dan 4 adalah 12 ( cara mencari KPK lihat di Bab FPB dan KPK) sehingga perhitungannya menjadi: + = + = = : : = Ada cara lain dengan tidak menggunakan KPK yaitu dengan mengalikan penyebutnya dapat dirumuskan sbb: + = ( ) + ( ) = ( ) ( ) atau ( ) ( ) + = ( ) ( ) = = -Penjumlahan pada pecahan campuran Apabila penyebutnya sudah sama, penjumlahan bisa langsung dilakukan 5 + 4 = 5 + 4 + = 9 + = 9

Apabila penyebutnya tidak sama, maka harus disamakan dulu 1 + 3 = 1+ 3+ + = 4 + + = 4 + = ( ) ( ) = = - Penjumlahan pada pecahan desimal Dengan cara bersusun pendek, tanda koma lurus ke bawah 0,75 + 0,655 =... 15,546 + 1,75 + 0,40 = 0,75 15,546 0,655 + 1,75 1,405 0.40 + 17,696 b. Pengurangan sama dengan penjumlahan pengurangan juga terdiri dari - pengurangan pada pecahan biasa penyebutnya disamakan dulu baru dijumlah - = - = apabila penyebutnya tidak sama cari KPK dari penyebutnya itu. KPK dari 4 dan 5 adalah 20 ( cara mencari KPK lihat di Bab FPB dan KPK) sehingga perhitungannya menjadi: - = - = = : : =

Ada cara lain dengan tidak menggunakan KPK yaitu dengan mengalikan penyebutnya dapat dirumuskan sbb: - = ( ) - ( ) = ( ) ( ) atau ( ) ( ) - = ( ) ( ) = = -Pengurangan pada pecahan campuran Apabila penyebutnya sudah sama, pengurangan bisa langsung dilakukan 4-3 = (4 3)+( )= 1 + = 1 Apabila penyebutnya tidak sama, maka harus disamakan dulu 3-1 =( 3 1)+ ( - )= 2 + ( - )= 2 - = ( ) ( ) = = = : : = - Pengurangan pada pecahan desimal Dengan cara bersusun pendek, tanda koma lurus ke bawah 1,25-0,65 =... 13,54-1,75 = 1,25 13,54 0,65-1,75-0,60 11,79

c. Perkalian - Perkalian pada pecahan biasa dilakukan dengan mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut. x = x = = Apabila bialangan pecahan dikalikan dengan bilangan bulat, maka pembilangan pecahan dikalikan dengan bulangan bulat tersebut. 4 x = = = 1 - Perkalian pada pecahan campuran Pecahan campuran harus diubah dulu ke dalam pecahan biasa baru dilakukan pengalian 2 x 3 = ( ) x ( ) = x = = = 9 - Perkalian pada pecahan desimal perkalian dilakukan dengan cara bersusun pendek, awalnya tanda koma diabaikan, tetapi pada hasil perkaliannya diberi tanda koma sesuai dengan jumlah tanda koma. 3,5 x 6,7 =... jumlah tanda koma 1 + 1 = 2

35 67 x 245 210 + 2345 karena jumlah tanda koma ada 2 maka hasil: 3,5 x 6,7 = 23,45 4,54 x 5,75 =... jumlah tanda koma 2 + 2 = 4 454 575 x 2270 3178 2270 + 261050 karena jumlah tanda koma ada 4 maka hasil: 4,54 x 5,75 = 26,1050 = 26,105 Hasil perkalian desimal dengan angka 10, 100, 1000 dst hasilnya ditentukan dengan menggeser tanda koma ke kanan sesuai dengan banyaknya angka nol. 2,456 x 10 = 24,56 bergeser 1 kali ke kanan 2,456 x 1000 = 2456 bergeser 3 kali ke kanan d. Pembagian - Pembagian pada pecahan biasa Apabila pecahan biasa dibagi dengan pecahan biasa, maka hasilnya adalah perkalian pecahan biasa yang dibagi dengan kebalikan dari pecahan pembagi : = x : = x = =

Apabila pecahan biasa dibagi dengan bilangan asli, maka : = x c = bilangan asli : 3 = x = = Apabila bilangan asli dibagi dengan pecahan biasa: : = c x 5 : = 5 x = = = 11 - Pembagian pada pecahan campuran Mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa dulu Contoh: 7 : 3 = : = : = x = =2 - Pembagian pada pecahan desimal Dilakukan dengan cara bersusun pendek 43,5 : 2,9 =... pembagi dan yang dibagi dikalikan 10 menjadi 435 : 29 =...

15 29 435 29-145 145-0 Jadi 43,5 : 2,9 = 15