Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6
|
|
- Yohanes Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA SD Kelas 4, 5, 6 1
2 Matematika A. Operasi Hitung Bilangan... 3 B. Bilangan Ribuan... 5 C. Perkalian dan Pembagian Bilangan... 6 D. Kelipatan dan Faktor Bilangan E. Pengukuran F. Segitiga dan Jajaran Genjang G. Bilangan Pecahan H. Bilangan Romawi I. Bangun Datar dan Bangun Ruang J. Perhitungan Bilangan Bulat K. Waktu L. Membuat dan mengukur Sudut dengan Penggaris Busur M. Jarak dan Kecepatan N. Trapesium dan Layang layang O. Volume P. Pecahan Q. Sifat-sifat Bangun Datar R. Sifat-sifat bangun ruang S. Kesebangunan T. Bilangan Pangkat Tiga U. Luas Bangun Ruang V. Luas Bangun Datar W. Penyajian Data X. Bilangan Kordinat
3 MATEMATIKA A. Operasi Hitung Bilangan 1. Sifat Pertukaran (Komutatif) Dalam penjumlahan dan perkalian bilangan berlaku sifat pertukaran atau sifat komutatif, yaitu: a + b = b + a a b = b a 2. Sifat Pengelompokan (Asosiatif) Dalam penjumlahan dan perkalian bilangan berlaku sifat pengelompokan atau sifat asosiatif, yaitu: (a + b) + c = a + (b + c) (a b) c = a (b c) 3
4 1. Sifat Penyebaran (Distributif) sifat penyebaran atau sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan dan perkalian terhadap pengurangan sebagai berikut. a (b + c) = (a b) + (a c) a (b c) = (a b) (a c) Contoh: a = = 516 (sifat komutatif) b. (4 5) 10 = 4 (5 10) = 4 50 = 200 (sifat asosiatif) c. (9 13) (9 3) = 9 (13 3) = 9 10 = 90 (sifat distributif) d = 25 ( ) = ( ) (25 1) = = (sifat distributif) e = (sifat komutatif) = ( ) (sifat asosiatif) = = 916 4
5 A. B. Bilangan Ribuan Bilangan yang terdiri dari 4 angka disebut bilangan ribuan. Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan: Bandingkan angka ribuan. Jika sama, bandingkan angka ratusan. Jika sama, bandingkan angka puluhan. Jika sama, bandingkan angka satuan. Jika keempat angka tersebut sama, maka dua bilangan yang kita bandingkan sama nilainya. 5
6 C. Perkalian dan Pembagian Bilangan Operasi Perkalian Nadine mempunyai 8 kaleng biskuit pemberian ibu. Setelah dibuka satu kaleng ternyata berisi 20 biskuit. Menurut ibu, semua kaleng isinya sama. Berapa banyaknya biskuit Nadine pemberian ibu? Banyaknya biskuit Nadine dapat kita cari dengan perkalian bilangan 8 x Dengan definisi perkalian sebagai penjumlahan yang berulang, maka bentuk perkalian tersebut dapat kita tuliskan: 8 20 = = Dengan perkalian langsung dapat kita tuliskan 8 20 = 20 8 (sifat komutatif perkalian). = 20 8 = 160 6
7 Operasi Pembagian Pembagian dikenal sebagai pengurangan yang berulang oleh bilangan pembagi terhadap bilangan yang dibagi. a. Cara membagi bilangan15 dengan 5 adalah dengan mengurangi secara berulang = = = 0 Dalam operasi pembagian dituliskan: 15 : 5 = 3 Pembagian ini dinamakan pembagian tanpa sisa. b. Bandingkan dengan pembagian bilangan 21 oleh bilangan 6 berikut ini = = = 3 Dalam operasi pembagian dituliskan: 21 : 6 = 3 (sisa 3) Pembagian tersebut dinamakan pembagian bersisa. Hasil pembagian bersisa dituliskan sebagai berikut : 6 = 3 (sisa 3) = 3 = 3 Bentuk tersebut dinamakan 6 2 pecahan campuran 7
8 Operasi Hitung Campuran -- Operasi penjumlahan dan pengurangan adalah setingkat. Urutan pengerjaannya mulai dari kiri. -- Operasi perkalian dan pembagian adalah setingkat. Urutan pengerjaannya mulai dari kiri. -- Operasi hitung perkalian dan pembagian berasal dari penjumlahan dan pengurangan yang berulang, maka mempunyai tingkatan yang lebih tinggi. Sehingga operasi hitung perkalian dan pembagian harus didahulukan daripada penjumlahan dan pengurangan -- Jika dalam operasi hitung campuran terdapat tanda kurung, maka operasi hitung yang di dalamnya dikerjakan paling awal. Contoh : 1) : 25 =.... Jawab: : 25 = (14 10) (1.750 : 25) = = 50 2) ( ) : 20 =.... Jawab: ( ) : 20 = : 20 = 50 8
9 Pembulatan dan Penaksiran 1. Kita perhatikan angka pada persepuluhan (di belakang koma). 2. Jika angka tersebut kurang dari 5 (1, 2, 3, 4), maka bilangan dibulatkan ke bawah (dihilangkan). Contoh: 4,4 kurang dari 5 (dibulatkan ke bawah) Jadi, 4,4 dibulatkan menjadi 4 3. Jika angka tersebut paling sedikit 5 (5, 6, 7, 8, 9), maka bilangan dibulatkan ke atas (satuan ditambah 1). Contoh: 8, 7 lebih dari 5 (dibulatkan ke atas) Jadi, 8,7 dibulatkan menjadi 9. Taksiran Atas Taksiran atas dilakukan dengan membulatkan ke atas bilanganbilangan dalam operasi hitung. Taksiran Bawah Taksiran bawah dilakukan dengan membulatkan ke bawah bilanganbilangan dalam operasi hitung Taksiran Terbaik Taksiran terbaik dilakukan dengan membulatkan bilangan-bilangan dalam operasi hitung menurut aturan pembulatan. 9
10 D. Kelipatan dan Faktor Bilangan 1. Bilangan kelipatan 2 diperoleh dengan menambahkan 2 dari bilangan sebelumnya atau mengalikan 2 dengan bilangan 1, 2, 3, dan seterusnya. Contoh: 2, 4, 6, 8, 10, 12, dan seterusnya. 2. Kelipatan persekutuan dari dua bilangan adalah kelipatan-kelipatan dari dua bilangan tersebut yang bernilai sama. Contoh: kelipatan persekutuan dari 3 dan 6 adalah 6, 12, 18, Faktor adalah pembagi dari suatu bilangan, yaitu bilangan yang membagi habis bilangan tersebut. Contoh: faktor dari bilangan 4 adalah 1, 2, dan 4 10
11 4. Faktor persekutuan dari dua bilangan adalah faktor-faktor dari dua bilangan tersebut yang bernilai sama. Contoh: faktor persekutuan dari 4 dan 8 adalah 1 dan Bilangan prima adalah bilangan yang hanya mempunyai 2 faktor, yaitu bilangan 1 dan bilangan itu sendiri. Contoh: bilangan prima meliputi 1, 3, 5, 7, Cara mencari KPK dari beberapa bilangan sebagai berikut. a. Mencari kelipatan tiap-tiap bilangan. b. Mengalikan faktor-faktor prima yang berbeda 7. Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan adalah kelipatan persekutuan bilangan-bilangan tersebut yang nilainya paling kecil. Contoh: KPK dari 8 dan 12 adalah
12 1. Cara mencari FPB dari beberapa bilangan sebagai berikut. a. Memfaktorkan secara langsung. b. Mengalikan faktor prima yang sama dan berpangkat terkecil. 2. Kelipatan persekutuan terbesar (FPB) dari dua bilangan adalah faktor persekutuan bilangan-bilangan tersebut yang nilainya paling besar. Contoh: FPB dari 12 dan 15 adalah 3. 12
13 E. Pengukuran 1) Mengukur besar suatu sudut dengan sudut lain dapat dilakukan dengan sudut satuan (satuan tak baku) dan busur derajat (satuan baku). 2) Sudut setengah putaran (180 ) disebut sudut lurus. 3) Sudut seperempat putaran (90 ) disebut sudut siku-siku. 13
14 4) Hubungan antar satuan panjang 5) Hubungan antar satuan berat 6) Satuan kuantitas dan hubungannya 1 lusin = 12 buah 1 gros = 12 lusin 1 kodi = 20 lembar 1 rim = 500 lembar 14
15 7) Arah mata angin 8) Macam-macam sudut 15
16 F. Segitiga dan Jajaran Genjang 1) Keliling segitiga adalah jumlah panjang sisi-sisinya. Keliling = AB + BC + CA 16
17 2) Luas segitiga adalah setengah dari luas persegi panjang. 1 1 Luas = AB BC = alas tinggi 2 2 3) Keliling jajar genjang adalah jumlah panjang sisi-sisinya. Keliling = AB + BC + CD + DA = 2 (BC + AB) 17
18 1) Luas jajar genjang = alas tinggi. 18
19 G. Bilangan Pecahan 1) Letak pecahan pada garis bilangan. 19
20 2) Untuk membandingkan pecahan dapat dilihat letaknya pada garis bilangan. Contoh: a. b < < 3 3) Urutan pecahan dari yang terkecil pada garis bilangan di atas adalah: < 3 < < 3 < 3 4 4) Pecahan yang paling sederhana adalah pecahan yang pembilang dan penyebutnya tidak dapat dibagi dengan bilangan yang sama. Pecahan paling sederhana diperoleh dengan membagi pembilang dan penyebutnya dengan FPB kedua bilangan tersebut. Contoh: = 12 : 4 = 3 16 : 4 4 = 20 : 10 = 2 30 :
21 5) Penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama, dilakukan dengan menjumlahkan pembilang-pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. Kemudian tuliskan hasilnya dalam bentuk paling sederhana. Contoh: = = 4 5 6) Penjumlahan pecahan yang berpenyebut berbeda dilakukan dengan aturan berikut ini. a. Samakan penyebutnya dengan KPK kedua bilangan. b. Jumlahkan pecahan baru seperti pada penjumlahan pecahan berpenyebut sama. Contoh: = + = = ) Pengurangan pecahan yang berpenyebut sama dilakukan dengan mengurangkan pembilang-pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. Kemudian tuliskan hasilnya dalam bentuk paling sederhana. Contoh: 5 8 _ = = =
22 8) Aturan pengurangan pecahan yang berbeda penyebutnya. a. Samakan penyebut dengan KPK kedua bilangan. b. Kurangkan pecahan baru seperti pada pengurangan pecahan berpenyebut sama. Contoh: 2 3 _ 1 2 x 2 1 x x 3 = _ = _ = = ) Cara mengurutkan pecahan a. Pecahan-pecahan yang penyebutnya sama, tinggal mengurutkan pembilangnya. b. Pecahan-pecahan yang penyebutnya tidak sama, harus disamakan penyebutnya. c. Pecahan-pecahan yang berbentuk desimal dibandingkan menurut nilai tempatnya. d. Pecahan-pecahan yang bentuknya tidak sama, harus disamakan bentuknya. 22
23 10) Cara menentukan hasil pengerjaan hitung berbagai bentuk pecahan a. Samakan dahulu bentuk pecahannya, bisa dalam desimal atau pecahan biasa. b. Misalkan ada pecahan yang pembagian pembilang dengan penyebutnya tidak berakhir. Agar hasil pengerjaannya tepat, samakan bentuk pecahan dalam pecahan biasa. 11) Membulatkan sampai dua desimal artinya membulatkan sampai dua angka di belakang tanda koma. 12) Perbandingan dapat dibuat dalam bentuk pecahan dan skala. 23
24 H. Bilangan Romawi 1) Lambang bilangan Romawi adalah sebagai berikut. I melambangkan bilangan 1 V melambangkan bilangan 5 X melambangkan bilangan 10 L melambangkan bilangan 50 C melambangkan bilangan 100 D melambangkan bilangan 500 M melambangkan bilangan
25 2) Membaca bilangan Romawi dapat diuraikan dalam bentuk penjumlahan. Contoh: CXXV = C + X + X + V = = 125 Jadi, CXXV dibaca 125. Jika lambang yang menyatakan angka lebih kecil terletak di kanan, maka lambang-lambang bilangan Romawi tersebut dijumlahkan. 3) Jika lambang yang menyatakan angka lebih kecil terletak di kiri, maka lambang-lambang bilangan Romawi tersebut dikurangkan. Pengurangan paling sedikit satu angka. Contoh: IX = X I = 10 1 = 4 4) Aturan gabungan XIV = X + (V I) = 10 + (5 1) = 14 Jadi, XIV dibaca 14. 5) Menuliskan bilangan Romawi Contoh: 74 = = (5 1) = LXXIV 25
26 I. Bangun Datar dan Bangun Ruang 1) Benda simetris adalah benda yang dapat dilipat (dibagi) menjadi dua bagian yang sama persis, baik bentuk maupun besarnya. Sedangkan tidak simetris disebut benda asimetris. 2) Garis lipat yang menentukan benda simetris disebut garis simetri atau sumbu simetri. 26
27 3) Sifat bayangan benda yang dibentuk oleh cermin. a. Bentuk dan ukuran bayangan sama persis dengan benda. b. Jarak bayangan dari cermin sama dengan jarak benda dari cermin. c. Bayangan dan benda saling berkebalikan sisi (kanan kiri atau depan belakang), sehingga dikatakan bayangan simetris dengan benda (cermin sebagai simetri). Contoh: 4) Sifat kubus a. Sisi-sisi kubus berbentuk persegi yang berukuran sama. b. Ada 12 rusuk. c. Ada 6 sisi bangun ruang. d. Ada 8 titik pada bangun ruang kubus. 27
28 5) Kubus adalah sebuah benda ruang yang ditutup oleh enam buah persegi yang berukuran sama dan mempunyai panjang rusuk sama. 6) Balok adalah sebuah benda ruang yang ditutup oleh enam buah persegi yang terdiri dari tiga pasang sisi yang berhadapan, yang panjang rusuk tiap pasangan berbeda dengan pasangan lainnya. 7) Balok adalah sebuah benda ruang yang ditutup oleh enam buah persegi yang terdiri dari tiga pasang sisi yang berhadapan, yang panjang rusuk tiap pasangan berbeda dengan pasangan lainnya. 8) Gabungan dari beberapa persegi yang membentuk kubus dinamakan jaring-jaring kubus. Jaring-jaring balok adalah gabungan dari beberapa persegi panjang membentuk balok. 28
29 J. Perhitungan Bilangan Bulat 1) Penjumlahan bilangan bulat dapat dilakukan dengan bantuan garis bilangan. Contoh: =
30 1) Pengurangan bilangan bulat dapat diubah menjadi penjumlahan bilangan bulat, yaitu mengubah pengurangan menjadi penjumlahan dengan lawannya bilangan pengurang. 2) Kuadrat suatu bilangan diperoleh dengan mengalikan bilangan itu dengan dirinya sendiri. 8 2 = 8 x 8 = 64 disebut bilangan kuadrat di baca 8 kuadrat atau 8 pangkat dua 3) Lawan dari kuadrat yaitu akar kuadrat dan dilambangkan. 8 2 = 64 berarti 64 = 8 30
31 K. Waktu 1) Dalam satu hari ada 24 jam. Dalam satu hari, waktu dimulai pukul tengah malam kemudian dilanjutkan pukul sampai pukul siang. Setelah pukul siang penulisan waktu dilanjutkan pukul 13.00, pukul 14.00, dan seterusnya sampai pukul Contoh: Pukul sepuluh pagi ditulis pukul Pukul sepuluh malam ditulis pukul ( ) = pukul ) Menentukan waktu dan lama waktu. Waktu yang akan datang = waktu sekarang + lama waktu Waktu yang lalu = waktu sekarang lama waktu Lama waktu = waktu sekarang waktu yang lalu Contoh: Sekarang pukul Dua jam yang akan datang pukul ( ) = pukul Dua jam yang lalu pukul ( ) = pukul ) 1 menit = 60 detik 1 jam = 60 menit 1 hari = 24 jam 1 minggu = 7 hari 1 tahun = 365 hari 1 abad = 100 tahun 1 bulan = 4 minggu 1 bulan = 30 hari 1 tahun = 12 bulan 1 tahun = 52 minggu 1 windu = 8 tahun 1 dasawarsa = 10 tahun 31
32 L. Membuat dan Mengukur Sudut dengan Penggaris Busur Impitkan pusat busur dengan titik sudut. Impitkan garis alas busur dengan kaki sudut OA, sehingga skala 0 berimpit dengan kaki OA. Bacalah tepi skala pada kaki sudut lainnya (OB). Terlihat besar sudut AOB adalah
33 M. Jarak dan Kecepatan Urutan dari km hingga mm. jika naik satu tangga maka dibagi 10 dan jika turun satu tangga maka dikalikan dengan 10 km hm dam m dm cm mm 33
34 1) Jarak sama dengan panjang lintasan yang dilalui. Satuan jarak yaitu: kilometer (km), hektometer (hm), dekameter (dam), meter (m), desimeter (dm), sentimeter (cm), dan milimeter (mm). 2) Satuan kecepatan adalah satuan jarak satuan waktu 3) Satuan kecepatan yang biasa digunakan km/jam, m/detik, dan cm/ detik. Kecepatan = jarak, atau Jarak = kecepatan waktu, waktu atau Waktu = jarak kecepatan 4) Misal kecepatan = v, jarak yang ditempuh = s, dan waktu tempuh = t, rumus kecepatan dapat ditulis: v= s t 34
35 N. Trapesium dan Layang-layang 35
36 O. Volume 1) Kubus yang panjang rusuknya s mempunyai volume: V = s s s 2) Balok yang mempunyai panjang = p, lebar = l, dan tinggi = t, mempunyai volume: V = p 1 t Menentukan panjang balok: p = v l x t 36
37 P. Pecahan 1) Persen berarti per seratus dan dilambangkan dengan %. Misalnya 3%, artinya 3/100. 2) Dalam membandingkan pecahan biasa, caranya yaitu samakan penyebutnya terlebih dahulu. Setelah itu bandingkan pembilangnya. 3) Penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa dapat dilakukan apabila penyebutnya disamakan terlebih dahulu. Pada penjumlahan dan pengurangan pecahan desimal harus memperhatikan nilai tempat. Pengerjaan hitung pecahan desimal ini dapat dilakukan dengan cara susun. 4) Pada perkalian dua pecahan biasa, pembilang dikalikan pembilang dan penyebut dikali penyebut. Adapun pada perkalian pecahan desimal dapat dilakukan dengan cara susun. 5) Menentukan hasil pembagian yaitu kalikan bilangan yang dibagi dengan kebalikan pembagi. Pembagian pecahan desimal dapat dilakukan dengan cara susun. 6) Suatu perbandingan biasa ditulis dalam bentuk pecahan yang paling sederhana. 37
38 1) Skala dapat dijumpai pada peta atau denah. Penulisan skala 1 : : 2500 pembanding paling sederhana selalu ditulis 1 2) Menentukan skala sama dengan membandingkan ukuran gambar dengan ukuran sebenarnya dalam bentuk paling sederhana. Skala = jarak pada peta jarak sebenarnya 38
39 Q. Sifat-sifat Bangun Datar Nama Bangun 1. Segitiga 2. Persegi panjang 3. Trapesium 4. Jajar genjang Mempunyai tiga sisi Mempunyai tiga sudut Sifat-sifat Mempunyai empat sisi dengan sisi yang sejajar sama panjang. Mempunyai empat sudut siku-siku Mempunyai empat sisi, dua diantaranya sejajar Mempunyai empat sudut Mempunyai empat sisi dengan pasangan sisi yang sejajar sama panjang Mempunyai empat sudut dengan sudut yang berhadapan sama besar Keempat sudutnya tidak siku-siku 5. Lingkaran Jarak setiap titik pada sisi dengan pusat lingkaran selalu sama 6. Belah ketupat 7. Layanglayang Mempunyai empat sisi sama panjang Kedua diagonalnya berpotongan tegak lurus dan saling membagi dua sama panjang Mempunyai dua sunbu simetri Mempunyai empat sisi yaitu dua pasang sisi yang berdekatan sama panjang Diagonalnya berpotongan tegak lurus dan salah satunya sebagai sum bu simetri 39
40 R. Sifat-sifat Bangun Ruang Nama Bangun 1. Tabung 2. Prisma 3. Kerucut 4. Limas Sifat-sifat Mempunyai tiga sisi, yaitu sisi alas, sisi atas, dan selimut Sisi alas dan sisi atas berbentuk lingkaran dengan ukuran sama dan sejajar Sisi alas dan sisi atas sejajar dan mempunyai bentuk dan ukuran sama Sisi-sisi tegak berbentuk persegi panjang Sisi alas berbentuk lingkaran Selimutnya mengerucut ke atas Sisi-sisi tegak berbentuk segitiga Rusuk-rusuk tegak bertemu disatu titik 40
41 S. Kesebangunan 1) Dua bangun dikatakan sebangun jika perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. 2) Suatu bangun datar dikatakan mempunyai simetri lipat jika bangun tersebut dilipat maka sisi-sisi lipatannya saling berimpit dengan tepat. Bekas lipatan tersebut disebut sumbu simetri. 3) Suatu bangun datar dapat dilipat dengan tepat sebanyak n cara, berarti bangun tersebut mempunyai n sumbu simetri. 4) Bangun datar diputar satu putaran dapat menempati bingkainya sebanyak n kali. Bangun datar tersebut dikatakan mempunyai simetri putar tingkat n. 41
42 T. Bilangan Pangkat Tiga Bilangan Kubik Dasar Akar Pangkat Tiga Dari Bilangan Kubik 3 1 = =1 3 2 = = = = 3 43 = = = = = = 6 73 = = 7 83 = = 8 93 = = = = 10 1) Suatu bilangan dipangkatkan tiga berarti bilangan tersebut dikalikan berturut-turut sebanyak tiga kali. 2) Kebalikan dari pangkat tiga yaitu akar pangkat tiga dan dilambangkan 3) Akar pangkat tiga dapat dicari menggunakan faktorisasi prima. 4) Panjang rusuk kubus sama dengan akar pangkat tiga dari volumenya 42
43 U. Luas Bangun Ruang 43
44 44
45 V. Luas Bangun Datar 45
46 W. Penyajian Data 1) Data dapat dikumpulkan dengan wawancara, pengukuran, atau mengambil dari suatu hasil laporan yang telah dibuat. 2) Tabel dan diagram berguna untuk memudahkan membaca data yang terlalu banyak. Ada tiga jenis diagram yaitu diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran. 3) Langkah-langkah menyajikan data dalam tabel. a. Mengurutkan data. b. Membuat tabel sesuai dengan data yang diurutkan. 4) Dari data yang disajikan dalam tabel/diagram dapat diketahui beberapa hal sebagai berikut: a. Nilai terendah. b. Nilai tertinggi. c. Data yang paling banyak muncul. d. Jumlah data. 5) Modus adalah data yang paling sering (paling banyak) muncul. 6) Median adalah data yang ada di tengah setelah data diurutkan. 7) Rata-rata = jumlah data/banyak data. 46
47 X. Bilangan Kordinat 1) Menentukan letak benda pada suatu tempat dibutuhkan suatu titik acuan. 2) Letak suatu tempat pada peta dinyatakan dengan garis bujur dan garis lintang. Misalnya: Letak Gunung Merapi (110 BT 111 BT, 7 LS 8 LS). 3) Bidang koordinat terdiri atas sumbu tegak (sumbu Y) dan sumbu mendatar (sumbu X). 4) Setiap titik pada bidang koordinat diwakili oleh pasangan bilangan (x, y). x disebut absis dan y disebut ordinat. Misalnya: Titik K (2, 3) maka absisnya 2 dan ordinatnya 3. 47
Identitas, bilangan identitas : adalah bilangan 0 pada penjumlahan dan 1 pada perkalian.
Glosarium A Akar pangkat dua : akar pangkat dua suatu bilangan adalah mencari bilangan dari bilangan itu, dan jika bilangan pokok itu dipangkatkan dua akan sama dengan bilangan semula; akar kuadrat. Asosiatif
Lebih terperinciKURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH DASAR ( SD ) PENGEMBANGAN SILABUS BERBASIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN M A T E M A T I K A
KURIKULUM BERBASIS SEKOLAH ( SD ) PENGEMBANGAN SILABUS BERBASIS MATA PELAJARAN M A T E M A T I K A DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA - 2006 Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Mata Pelajaran : Matematika
Lebih terperinciPENGERJAAN HITUNG BILANGAN BULAT
M O D U L 1 PENGERJAAN HITUNG BILANGAN BULAT Standar Kompetensi : Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar : 1. Menggunakan sifat-sifat operasi hitung termasuk operasi
Lebih terperinciPENYELESAIAN SOAL UASBN MATEMATIKA SD/MI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 KODE P2 UTAMA
PENYELESAIAN SOAL UASBN MATEMATIKA SD/MI TAHUN PELAJARAN 009/00 KODE P UTAMA. Hasil 86 4 : 6 adalah A. 558 B. 568 C. 744 D. 764 86 4 86 4 : 6 = = 744 (C) 6 aturan operasi hitung campuran. tambah dan kurang
Lebih terperinci41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)
41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting
Lebih terperinci37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting
Lebih terperinci08. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan
08. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir
Lebih terperinciSILABUS Membulatkan bilangan dalam satuan, puluhan, dan ratusan terdekat Menaksirkan hasil hitung dua bilangan
: SDIT INSAN KAMIL : V/I : 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah 1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat termasuk penggunaan sifat-sifatnya,pembulatan, dan penaksiran.
Lebih terperinci37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting
Lebih terperinciPENYELESAIAN SOAL UASBN MATEMATIKA SD/MI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 KODE P1 UTAMA. Jawaban: = = 68.
PENYELESAIAN SOAL UASBN MATEMATIKA SD/MI TAHUN PELAJARAN 009/010 KODE P1 UTAMA 1. Hasil 39.788 + 56.895 7.798 adalah A. 68.875 B. 68.885 C. 68.975 D. 69.885 39.788 + 56.895 7.798 = 96.683 7.798 = 68.885
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER
PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 1 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS / SEMESTER : V (Lima) / 1 (satu) Standar Kompetensi : 1. Melakukan
Lebih terperinciSILABUS. Standar Kompetensi : 1. Melakukan pengerjaan hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah. 1.2 Menggunakan. pengerjaan hitung bilangan
1 SILABUS Standar Kompetensi : 1. Melakukan pengerjaan bilangan bulat dalam pemecahan masalah. Kegiatan Indikator Dasar 1.1Melakukan Pengerjaan pengerjaan bilangan bilangan bulat termasuk penggunaan sifat-sifatnya,
Lebih terperinciLuky, S.Pt. RINGKASAN MATERI MATEMATIKA SD Ujian Sekolah
Kompetensi 1 Memahami konsep dan operasi hitung bilangan serta dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari (1.) OPERASI HITUNG Urutan langkah pengerjaan : 1. Dikerjakan operasi dalam kurung terlebih
Lebih terperinciMATEMATIKA. *Untuk Kalangan Sendiri
MATEMATIKA *Untuk Kalangan Sendiri 1 PENJUMLAHAN 1 1 5 4 6 + 3 8 7 3 = 0 5 8 6 Caranya: 3 8 7 3 + 1. Disusun lurus dari satuan 4 4 5 9 2. Urutan yang kosong diberi angka 0 3. Ditambahkan dari satuan (
Lebih terperinciSoal-soal dan Pembahasan UN/UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2012/2013
Soal-soal dan Pembahasan UN/UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2012/2013 Bab I Bilangan 500 + 75 x 12 kerjakan perkalian dahulu = 500 + (75 x 12 ) = 500 + 900 = 1400 Bab I Bilangan ( 162 + (15 x 18
Lebih terperinciRingkasan Materi Contoh Soal dan Pembahasan. Matematika.
Ringkasan Materi Contoh Soal dan Pembahasan Matematika BILANGAN BAB 1 A. PENDAHULUAN Bilangan merupakan suatu sebutan untuk menyatakan banyaknya sesuatu. 1. Lambang Bilangan Lambang Dibaca Lambang Dibaca
Lebih terperinciSD NEGERI GETAS II KABUPATEN GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TITIK MURYANTI, S.Pd.SD NIP. 197104152000122001 SD NEGERI GETAS II KABUPATEN GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Standar Kompetensi : 1. Memahami dan Menggunakan Sifta-Sifat Operasi Hitungan Bilangan
Lebih terperinciLATIHAN UJIAN AKHIR SEKOLAH
LATIHAN UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL MATEMATIKA WAKTU : 0 menit DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PETUNJUK UMUM 1. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum menjawab.. Jawaban dikerjakan pada lembar
Lebih terperinciKURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran
KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata Pelajaran MATEMATIKA SEKOLAH DASAR dan MADRASAH IBTIDAIYAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jakarta, Tahun 2003 Katalog dalam Terbitan Indonesia. Pusat Kurikulum, Badan
Lebih terperinciSoal-soal dan Pembahasan UN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2011/2012
Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2011/2012 1. Hasil dari 125 x ( 32 16 ) =... A. 2.000 B. 3.000 C. 3.984 D. 4.000 Bab I Bilangan kerjakan yang di dalam kurung dahulu. 125 x
Lebih terperinciSILABUS. 8 Silabus Matematika Kelas 5. Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. desimal dan sebaliknya.
8 Silabus Matematika Kelas 5 SILABUS Sekolah : SD Kelas : V Mata Pelajaran : Matematika Semester : 2 Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Dasar 5.1 Mengubah pecahan ke bentuk
Lebih terperinciKisi-kisi : Mengurutkan berbagai bentuk pecahan
PREDIKSI SOAL TRTOUT USBN SD 2018 KABUPATEN LUMAJANG SDN TOMPOKERSAN 03 BIDANG MATEMATIKA Kisi-kisi : Menentukan hasil operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah 1. Hasil dari 2.175 714 + 498 A.
Lebih terperinciC D Tanda yang tepat untuk kalimat : 3,2 x ( 4,3 + 0,7 )... ( 4,3-0,3 ) x 0,4 adalah... A. B. <
1. Hasil penjumlahan bilangan-bilangan di bawah ini adalah... 14.826 B. 14.824 C. 14.816 14.126 2. Harga b pada kalimat : b - 3 = 1 adalah... C. B. 3. Tanda yang tepat untuk kalimat : 3,2 x ( 4,3 + 0,7
Lebih terperinciMembimbing siswa untuk merangkum materi yang baru saja disajikan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pagerpelah Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : V / 1 Standar Kompetensi : 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan
Lebih terperinciDari gambar jaring-jaring kubus di atas bujur sangkar nomor 6 sebagai alas, yang menjadi tutup kubus adalah bujur sangkar... A. 1
1. Diketahui : A = { m, a, d, i, u, n } dan B = { m, e, n, a, d, o } Diagram Venn dari kedua himpunan di atas adalah... D. A B = {m, n, a, d} 2. Jika P = bilangan prima yang kurang dari Q = bilangan ganjil
Lebih terperinciLAMPIRAN. Berikut ini adalah pertanyaan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Gabriel
LAMPIRAN A. Wawancara dengan Guru Berikut ini adalah pertanyaan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Gabriel Yudhistira S.Si dan Bapak Yusuf S.Pd selaku guru matematika kelas 5 pada SD Strada Wiyatasana.
Lebih terperinciSoal-soal dan Pembahasan UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2008/2009
Soal-soal dan Pembahasan UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2008/2009 1. Hasil dari 635 + 175 225 =... A. 575 B. 585 C. 800 D. 900 BAB I Bilangan Penjumlahan dan pengurangan derajatnya sama, pengerjaannya
Lebih terperinciPAKET 2 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 UTAMA SD/MI MATEMATIKA
PAKET UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 010/011 UTAMA SD/MI MATEMATIKA Tim Pembahas: Astuti Waluyati, S.Si, M.Pd.Si Nanny Dharmawati, M.Si Rumiati, S.Pd., M.Ed. Sri Wulandari D, S.Si, M.Pd Verifikator: Drs.
Lebih terperinci14. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SD/MI
14. KOMPETENSI INTI DAN MATEMATIKA SD/MI KELAS: I Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut
Lebih terperinciSilabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika SD
Indriyastuti MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dunia Matematika SD untuk Kelas V SD dan MI 5 Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nomor
Lebih terperinci4. Kompetensi Dasar Matematika KELAS: I
4. Kompetensi Dasar Matematika KELAS: I 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1
PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Matematika KELAS / SEMESTER : IV (Empat) / 1 (satu) Standar Kompetensi : 1.
Lebih terperinciSoal-soal dan Pembahasan UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2009/2010
Soal-soal dan Pembahasan UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2009/2010 1. Hasil dari 576 + 712 376 =... A. 348 B. 912 C. 1.288 D. 1.652 BAB I Bilangan Penjumlahan dan pengurangan derajatnya sama, pengerjaannya
Lebih terperinciSoal-soal dan Pembahasan UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2008/2009
Soal-soal dan Pembahasan UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2008/2009 1. Hasil dari 635 + 175 225 =... A. 575 B. 585 C. 800 D. 900 BAB I Bilangan Penjumlahan dan pengurangan derajatnya sama, pengerjaannya
Lebih terperinciGLOSSARIUM. A Akar kuadrat
A Akar kuadrat GLOSSARIUM Akar kuadrat adalah salah satu dari dua faktor yang sama dari suatu bilangan. Contoh: 9 = 3 karena 3 2 = 9 Anggota Himpunan Suatu objek dalam suatu himpunan B Belahketupat Bentuk
Lebih terperinciTRY OUT UASBN 2008 KELAS 6 SD Kami Berpartisipasi Mencerdaskan Bangsa
TRY OUT UASBN 008 KELAS 6 SD Kami Berpartisipasi Mencerdaskan Bangsa MATEMATIKA KODE SOAL 000. + 00 x 00 -. : =. a. 08. b..98 c. 08. d. 0.. Pak Saman membeli 6 kotak jeruk, tiap kotaknya berisi 90 buah.
Lebih terperinciMATERI KELAS VI Mata pelajaran matematika Bimbingan belajar genius Alamat : Jalan Dawung No 64 Madusari 06/02 Wonosari Gunungkidul Telp
MATERI KELAS VI Mata pelajaran matematika Bimbingan belajar genius Alamat : Jalan Dawung No 64 Madusari 06/02 Wonosari Gunungkidul Telp 0271 391548 Disusun oleh: 1. Hj. Samiyati, A.Ma.Pd 2. Etik Susanti,
Lebih terperinciSoal-soal dan Pembahasan UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2007/2008
Soal-soal dan Pembahasan UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2007/2008 1. Hasil dari (43 x 14) (5.453 : 19) + 17 =... A. 322 B. 332 C. 223 D. 232 Bab I Bilangan Perkalian dan pembagaian derajatnya lebih
Lebih terperinciPola (1) (2) (3) Banyak segilima pada pola ke-15 adalah. A. 235 C. 255 B. 250 D Yang merupakan bilangan terbesar adalah. A. C. B. D.
SOAL SELEKSI AWAL 1. Suhu dalam sebuah lemari es adalah 15 o C di bawah nol. Pada saat mati listrik suhu dalam lemari es meningkat 2 o C setiap 120 detik. Jika listrik mati selama 210 detik, suhu dalam
Lebih terperinciBangun Ruang dan Bangun Datar
Bab 8 Bangun Ruang dan Bangun Datar Mari memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar. Bangun Ruang dan Bangun Datar 205 206 Ayo Belajar Matematika Kelas IV A. Bangun Ruang Sederhana
Lebih terperinciC. y = 2x - 10 D. y = 2x + 10
1. Diantara himpunan berikut yang merupakan himpunan kosong adalah... A. { bilangan cacah antara 19 dan 20 } B. { bilangan genap yang habis dibagi bilangan ganjil } C. { bilangan kelipatan 3 yang bukan
Lebih terperinciSoal-soal dan Pembahasan UAS Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2005/2006
Soal-soal dan Pembahasan UAS Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2005/2006 I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar! 1. (25.786 + 8.257) + (18.868 5.649) =... A. 74.622 B. 47.262 C. 47.226 D. 47.626
Lebih terperinciPrediksi Soal US/M SD/MI Tahun Pelajaran 2015/2016 1
Prediksi Soal US/M SD/MI Tahun Pelajaran 15/1 1 KISI-KISI PREDIKSI UJIAN SEKOLAH/MADRASAH SD/MI TAHUN PELAJARAN 15/1 MATEMATIKA PAKET SOAL PREDIKSI GANJIL No. Materi Indikator A. BILANGAN 1. Operasi hitung
Lebih terperinciSoal-soal dan Pembahasan UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2010/2011
Soal-soal dan Pembahasan UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2010/2011 1. Hasil dari 756 x 12 : 7 adalah.. A. 1.296 B. 1.294 C. 1.286 D. 1.284 BAB I Bilangan: Perkalian dan pembagian derajatnya sama
Lebih terperinciBAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN
BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN A. Bilangan Bulat I. Pengertian Bilangan bulat terdiri atas bilangan bulat positif atau bilangan asli, bilangan nol dan bilangan bulat negatif. Bilangan bulat
Lebih terperinci1. BARISAN ARITMATIKA
MATEMATIKA DASAR ARITMATIKA BARISAN ARITMATIKA 1. BARISAN ARITMATIKA Sering disebut barisan hitung, adalah barisan bilangan yang setiap sukunya diperoleh dari suku sebelumnya dengan menambah atau mengurangi
Lebih terperinciUN SD 2010 Matematika
UN SD 200 Matematika Kode Soal Doc. Name: UNSD200MAT999 Version: 203-02 halaman 0. Hasil dari (876-287) + (734-478) adalah. (A) 333 (B) 845 (C) 855 (D) 865 02. Hasil dari 625 : 25 x 86. (A).50 (B) 2.020
Lebih terperinciMATEMATIKA EBTANAS TAHUN 1992
MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 99 EBT-SMP-9-0 Diketahui: A = {m, a, d, i, u, n} dan B = {m, a, n, a, d, o} Diagram Venn dari kedua himpunan di atas A. m a d o a m o i e e I d u a a u n e m i d o m i d a u n
Lebih terperinci4 Silabus Matematika Kelas IV
4 Silabus Matematika Kelas IV Semester : 1 Standar Kompetensi : 2. Memahami menggunakan faktor kelipatan dalam pemecahan masalah. Kegiatan Indikator Dasar 2.1 Mendeskripsikan konsep faktor kelipatan Faktor
Lebih terperinciUNIT 4. Kurikulum Matematika
UNIT 4 Kurikulum Matematika D alam Bab 4 yang berjudul kurikulum matematika ini, akan dipelajari tentang kurikulum matematika, materi add matematika dan peta konsep materi matematika. Tujuan dari mempelajari
Lebih terperinciCONTOH SOAL UAN/UN/UASBN SD 2012
CONTOH SOAL UAN/UN/UASBN SD 2012 DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI UASBN SD 2012 Kompetensi 3 : Memahami konsep, sifat, dan unsur-unsur bangun geometeri, dapat menghitung besar-besaran yang terkait dengan bangun
Lebih terperinciMATEMATIKA EBTANAS TAHUN 1993
MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 99 EBT-SMP-9-0 Ditentukan A = {v, o, k, a, l} ; B = {a, i, u, e, o} Diagram yang menyatakan hal tersebut di atas A. B. v o u v o i a k u k l I l a e v o u v o u a k a k l e l i
Lebih terperinciSoal-soal dan Pembahasan UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2010/2011
Soal-soal dan Pembahasan UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2010/2011 1. Hasil dari 756 x 12 : 7 adalah.. A. 1.296 B. 1.294 C. 1.286 D. 1.284 BAB I Bilangan: Perkalian dan pembagian derajatnya sama
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/2 Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar : 5.1 Mengubah
Lebih terperinciINFORMASI PENTING. No 1 Bilangan Bulat. 2 Pecahan Bentuk pecahan campuran p dapat diubah menjadi pecahan biasa Invers perkalian pecahan adalah
No RUMUS 1 Bilangan Bulat Sifat penjumlahan bilangan bulat a. Sifat tertutup a + b = c; c juga bilangan bulat b. Sifat komutatif a + b = b + a c. Sifat asosiatif (a + b) + c = a + (b + c) d. Mempunyai
Lebih terperinciDAFTAR TERJEMAH. Lampiran 1. No BAB Kutipan Hal. Terjemah 1 I Q.S. Al- Alaq ayat 1-5
Lampiran 1 DAFTAR TERJEMAH No BAB Kutipan Hal. Terjemah 1 I Q.S. Al- Alaq ayat 1-5 3 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptsksn, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, 3.
Lebih terperinciTRY OUT PRA UN UN 2013
TRY OUT PRA UN UN 2013 MATA PELAJARAN MATEMATIKA Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat 1. Hasil dari 875 + 125 x 150 120 = A. 4.625 B. 19.505 C. 30.000 D. 149.880 2. Kakak memotong sebuah roti.
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN PELAJARAN 2005/2006
UJIN NSIONL S/MI THUN PELJRN 2/26 Mata Pelajaran : MTEMTIK Hari/Tanggal : JUNI 26 Waktu : 7.3 9.3 PETUNJUK UMUM. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum kamu menjawab 2. Tulis nomor peserta pada lembar jawaban
Lebih terperinciPilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Hasil dari 8-20 : adalah. A. 0 C. 6 B. 3 D Hasil dari
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!. Hasil dari 8-0 : + A. 0 6 B.. Di sebuah bus terdapat 7 penumpang. Di terminal pertama terdapat 0 penumpang turun. Sisa penumpang akan turun di terminal selanjutnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yaitu dapat menarik minat, antusiasme siswa, dan memotivasi siswa agar senantiasa belajar
Lebih terperinciKumpulan soal masuk perguruan tinggi, SNMPTN, SPMB, Ujian Masuk ITB, Undip, dsb
LATIHAN SOAL DAN PREDIKSI SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) 2010 Dilengkapi kisi-kisi Ujian Nasional standard Depdiknas 2010 dan kunci jawaban dan Pembahasan setiap nomor soal Matematika
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL
UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL Tahun Pelajaran 007/008 Mata Pelajaran : Matematika Tingkat : SD/MI Hari/Tanggal : Selasa, 4 Mei 008 Waktu : 08.00-0.00 Petunjuk Umum. Isikan identitas Anda ke dalam
Lebih terperinciSD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1
SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1 1. Perhatikan gambar di bawah ini! http://primemobile.co.id/assets/uploads/materi/123/1701_5.png Dari bangun datar di atas, maka sifat bangun
Lebih terperinciHUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT
GEOMETRI BIDANG Pada bab ini akan dibahas bentuk-bentuk bidang dalam ruang dimensi dua, keliling serta luasan dari bidang tersebut, bentuk ini banyak kaitannya dengan kegiatan ekonomi (bisnis dan manajemen)
Lebih terperinciPAKET 2 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs
PAKET CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs 1. * Kemampuan yang diuji. Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat Menentukan hasil operasi campuran bilangan bulat.
Lebih terperinci9. Faktor persekutuan terbesar (FPB) dari 39, 52 dan 78 adalah... a. 2 c. 13 b. 3 d. 15
1. 128 5 : 15 X 15 =... a. 8 c. 205 b. 83 d. 96 2. Budi mempunyai telur yang disimpan di 5 keranjang. Setiap keranjang berisi 175 telur. Budi membagikan 550 telur kepada saudaranya. Sisa telur Budi adalah...
Lebih terperinciJika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm. C. 26 cm B. 52 cm. D. 13 cm Kunci : C Penyelesaian :
1. Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm C. 26 cm B. 52 cm D. 13 cm 2. Gambar disamping adalah persegi panjang. Salah satu sifat persegi panjang adalah
Lebih terperincisemua ada tentang sekolah dasar
CONTOH SOAL DAN KISI-KISI UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012/2013 MATA PELAJARAN MATEMATIKA No Kompetensi Indikator Soal Jawaban 1 Memahami konsep dan operasi hitung bilangan bulat serta dapat menggunakannya
Lebih terperinci50 LAMPIRAN NILAI SISWA SOAL INSTRUMEN Nama : Kelas : No : BERILAH TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN YANG DIANGGAP BENAR! 1. Persegi adalah.... a. Bangun segiempat yang mempunyai empat sisi dan panjang
Lebih terperinciMATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM
MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Matematika PELAKSANAAN Hari/Tanggal : Selasa, 8 November 008 Jam :.0 7.0 PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) yang tersedia
Lebih terperinciPAKET : 01 TRY OUT I UJIAN SEKOLAH SD TAHUN PELAJARAN 2017/2018 LEMBAR SOAL
PAKET : 01 TRY OUT I UJIAN SEKOLAH SD TAHUN PELAJARAN 2017/2018 LEMBAR SOAL Mata Pelajaran : MATEMATIKA Hari/Tanggal : Selasa/ 2018 Waktu : 08.00 10.00 Jumlah Soal : 40 Pilihan Ganda PETUNJUK UMUM 1. Isikan
Lebih terperinciTAHUN AJARAN 2015/2016
DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA PAKET LATIHAN UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN AJARAN 2015/2016 MB AR SO AL MATEMATIKA PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH
Lebih terperinciRuang Lingkup Pengukuran di SD
PENGUKURAN DI SD Ruang Lingkup Pengukuran di SD Pengukuran tentang: 1. panjang dan keliling 2. luas 3. luas bangun gabungan 4. volum 5. volum bangun gabungan 6. sudut 7. suhu 8. waktu, jarak dan kecepatan
Lebih terperinciUN SD 2013 Matematika
UN SD 20 Matematika SKL UN - Kompetensi Doc. Name: UNSD20SKLMAT0 Doc. Version : 20-0 halaman 0. 20 x 4 0-2 : 4 + 7 =. (A) 45 (B) 54 (C) 6 (D) 85 02. Ibu membeli 4 kardus buah apel untuk keperluan pesta,
Lebih terperinciKumpulan Soal-Soal LATIHAN SUMATIF
Kumpulan Soal-Soal LATIHAN SUMATIF Kelas 4 Memuat kumpulan soal-soal untuk latihan sumatif semester 1 12/6/2013 BAGIAN-1: PEMBULATAN DAN PENAKSIRAN 1. Bulatkan bagian (a) dan (b) ke satuan dan bagian (c)
Lebih terperinciPerangkat Pembelajaran Silabus Pembelajaran SD 1 BANYUGLUGUR X : Matematika untuk SD Kelas VI./Semester SILABUS PEMBELAJARAN.
SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Program Semester Standar : SDN 1 BANYUGLUGUR. : A : VI : 1 (satu) : 18 x 30 menit : 1.Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SD/MI/SDLB PAKET PREDIKSI 3
UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SD/MI/SDLB PAKET PREDIKSI 3 Mata Pelajaran Hari/Tanggal Pukul : Matematika : - : - PETUNJUK UMUM 1. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban Ujian Nasional
Lebih terperinciA. SATUAN PANJANG, LUAS, VOLUME, WAKTU, DAN DEBIT
BUKU SISWA BAB 3 GEOMETRI DAN PENGUKURAN A. SATUAN PANJANG, LUAS, VOLUME, WAKTU, DAN DEBIT Satuan Panjang 1. Pada waktu kelas 5 kalian telah mempelajari sentimeter (cm) dan meter (m). Sekarang ukurlah
Lebih terperinciKOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI
KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI KELAS I 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, keluarga, teman, dan guru. 3. Memahami pengetahuan
Lebih terperinciPAKET 2 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs
PAKET CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs 1. * Kemampuan yang diuji. Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat Menentukan hasil operasi campuran bilangan bulat.
Lebih terperinciMATEMATIKA SD/MI
1 http://www.matematikajitu.wordpress.com 2 Mata Pelajaran Jenjang MATA PELAJARAN : Matematika : SD/MI WAKTU PELAKSANAAN Hari/Tanggal : Selasa, 8 Mei 2012 Jam : 08.00 10.00 PETUNJUK UMUM 1. Isikan identitas
Lebih terperinciA. MENGHITUNG LUAS BERBAGAI BANGUN DATAR
A. MENGHITUNG LUAS BERBAGAI BANGUN DATAR Dalam bab ini kamu akan mempelajari: 1. menghitung luas bangun datar; 2. menghitung luas segi banyak; 3. menghitung luas gabungan dua bangun datar; dan 4. menghitung
Lebih terperinciSOAL MATEMATIKA SD. Jawaban: 39.788 + 56.895 27.798 = 96.683 27.798 = 68.885 (B)
SOAL MATEMATIKA SD. Hasil 39.788 + 56.895 7.798 adalah A. 68.875 B. 68.885 C. 68.975 D. 69.885 39.788 + 56.895 7.798 = 96.683 7.798 = 68.885 (B) Pengetahuan prasyarat Aturan Internasional operasi hitung
Lebih terperinciC. 23 April 1990 D. 13 April Dari gambar di atas, yang merupakan jaring-jaring kubus ialah... A.(i)
1. Pak Amir melaksanakan ronda setiap 6 hari sekali, sedangkan pak Agus melaksanakan ronda setiap 8 hari sekali. Jika Pak Amir dan pak Agus tugas ronda bersama-sama pada tanggal 20 Maret 1990, maka untuk
Lebih terperinci2. Pengurangan pada Bilangan Bulat
b. Penjumlahan tanpa alat bantu Penjumlahan pada bilangan yang bernilai kecil dapat dilakukan dengan bantuan garis bilangan. Namun, untuk bilangan-bilangan yang bernilai besar, hal itu tidak dapat dilakukan.
Lebih terperinciSoal-soal dan Pembahasan UAS Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2006/2007
Soal-soal dan Pembahasan UAS Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2006/2007 1. Nilai tempat angka 7 pada bilangan 4.573.063 adalah... A. ribuan B. puluh ribuan C. ratusan ribu D. jutaan BAB I Bilangan Nilai
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/1 Standar Kompetensi : 1. Melakukan pengerjaan hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah. Kompetensi
Lebih terperinciCopyright all right reserved
Latihan Soal UASBN SD/MI 011 Mata Ujian : Matematika Jumlah Soal : 40 1. Hasil dari 4 : 6 x (-5) =... -7-1. Najwa memiliki 1 bungkus permen yang akan dibagikan kepada 4 orang temanny Jika setiap bungkus
Lebih terperinciMATEMATIKA. Beras yang diterima setiap adik = 36,5 kg 6 = =
A. Pilihan ganda. ( ) MATEMATIKA 70 0 70 0 + 60 + 9 0 : 7 7.9. ( ) ( ) 0 + + + C. ( ). 8 6 8 6 7 Faktorisasi prima dari: 8 6 7 6 7 KPK 7. 8 7 9 6 Faktorisasi prima dari: 6. 8 7 FPB 6 6 6 7 7 6 8 9 Jadi,
Lebih terperinciPENGUKURAN, LUAS DAN VOLUME
PENGUKURAN, LUAS DAN VOLUME Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN KELAS VII SEMESTER I. Mata Pelajaran : Matematika
PROGRAM PEMBELAJARAN KELAS VII SEMESTER I Mata Pelajaran : Matematika 191 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 Nama Sekolah : Kelas/ Semester : VII/1 Mata Pelajaran : Matematika Aspek : BILANGAN Standar
Lebih terperinciKRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII ( 1 ) SEMESTER I
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII ( 1 ) SEMESTER I 16 KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN: MATEMATIKA Sekolah : SMP/MTs... Kelas : VII Semester : I
Lebih terperinciI. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMPLB TUNARUNGU
- 591 - I. KOMPETENSI INTI DAN MATEMATIKA SMPLB TUNARUNGU KELAS: VII Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
Lebih terperinciEvaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1986 Matematika
Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 986 Matematika EBTANAS-SMP-86-0 Himpunan faktor persekutuan dari dan 0 {,,, 6} {,, 6} {, } {6} EBTANAS-SMP-86-0 Bilangan 0,0000 jika ditulis dalam bentuk baku.0
Lebih terperinciRINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN 1 PECAHAN SEDERHANA
MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN PECAHAN SEDERHANA. Pecahan - Pecahan Daerah yang diarsir satu bagian dari lima bagian. Satu bagian dari lima bagian artinya satu dibagi lima
Lebih terperinciPendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Pendahuluan 1.1 Latar elakang Geometri datar, merupakan studi tentang titik, garis, sudut, dan bangun-bangun geometri yang terletak pada sebuah bidang datar. erbagai mekanisme peralatan dalam kehidupan
Lebih terperinciMATEMATIKA NALARIA REALISTIK
MATEMATIKA NALARIA REALISTIK Oleh : Ir. R. RIDWAN HASAN SAPUTRA, M.Si Disampaikan : Drs. H.M. ARODHI Sesi 1 : Pemahaman Konsep, Makna PEMAHAMAN KONSEP Pemahaman Konsep Matematika adalah kemampuan siswa
Lebih terperinciPAKET 1 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs
PAKET 1 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs 1. Indikator, menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat Indikator Soal, menentukan hasil operasi campuran bilangan
Lebih terperinciC. 9 orang B. 7 orang
1. Dari 42 siswa kelas IA, 24 siswa mengikuti ekstra kurikuler pramuka, 17 siswa mengikuti ekstrakurikuler PMR, dan 8 siswa tidak mengikuti kedua ekstrakurikuler tersebut. Banyak siswa yang mengikuti kedua
Lebih terperinciPREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs DAN PEMBAHASAN
PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs DAN PEMBAHASAN. * Indikator SKL : Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi tambah, kurang, kali, atau bagi pada bilangan. * Indikator Soal : Menentukan
Lebih terperinci