2 PECAHAN. Kata-Kata Kunci: jenis pecahan pengurangan pecahan bentuk pecahan perkalian pecahan penjumlahan pecahan pembagian pecahan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "2 PECAHAN. Kata-Kata Kunci: jenis pecahan pengurangan pecahan bentuk pecahan perkalian pecahan penjumlahan pecahan pembagian pecahan"

Transkripsi

1 PECAHAN Sebuah gelas jika terkena getaran dapat pecah berkeping-keping. Bagian pecahannya lebih kecil daripada ketika gelas masih utuh. Menurut kalian, samakah jumlah seluruh pecahan gelas dengan satu gelas utuh? Sumber: Jendela Iptek, 00 Tujuan pembelajaranmu pada bab ini adalah: dapat memberikan contoh berbagai bentuk dan jenis bilangan pecahan: biasa, campuran, desimal, persen, dan permil; dapat mengubah bentuk pecahan ke bentuk pecahan yang lain; dapat menyelesaikan operasi hitung tambah, kurang, kali, dan bagi bilangan pecahan; dapat menggunakan sifat-sifat operasi hitung tambah, kurang, kali atau bagi dengan melibatkan pecahan serta mengaitkannya dalam kejadian sehari-hari. Kata-Kata Kunci: jenis pecahan pengurangan pecahan bentuk pecahan perkalian pecahan penjumlahan pecahan pembagian pecahan

2 (Berpikir kritis). Letakkan pecahan,, dan pada garis bilangan.. Tentukan dua pecahan yang senilai dengan.. Nyatakan bilangan dan 6 dengan faktorisasi prima, kemudian tentukan KPK dan FPB-ny Gambar. (a) (b) (c) (d) Gambar. Di tingkat sekolah dasar kalian telah mempelajari mengenai bilangan pecahan. Pada bagian ini, kita akan mengulangi dan memperdalam kembali materi tersebut. Pada bab sebelumnya kalian juga telah mempelajari mengenai bilangan bulat, sifat-sifat operasi hitung pada bilangan bulat serta KPK dan FPB dari dua bilangan atau lebih. Pelajari kembali materi tersebut agar kalian dapat memahami materi pada bab ini dengan baik. Pahamilah konsep materi ini dengan baik, karena akan sangat bermanfaat untuk mempelajari konsep aljabar dalam bentuk pecahan. Hal ini akan kalian temui pada bab selanjutny A. BILANGAN PECAHAN. Pengertian Bilangan Pecahan Ibu mempunyai 0 buah jeruk yang akan dibagikan pada orang anak. Adi memperoleh buah jeruk, Fitri memperoleh buah jeruk, dan Ketut memperoleh 0 buah jeruk. Adapun sisanya disimpan oleh Ibu. Dalam hal ini, Adi memperoleh bagian jeruk, 0 Fitri memperoleh 0 bagian jeruk, dan Ketut memperoleh 0 0 bagian jeruk. Apakah menurutmu sisa yang disimpan oleh Ibu 0 bagian jeruk? 0 Bilangan-bilangan,,, dan yang merupakan banyak buah jeruk dibandingkan jumlah keseluruhan buah jeruk disebut bilangan pecahan. Bilangan-bilangan pecahan sering disebut sebagai pecahan saj Pada pecahan-pecahan tersebut, angkaangka,, 0, dan disebut pembilang, sedangkan angka 0 disebut penyebut. Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pecahan merupakan bagian dari keseluruhan. Sekarang perhatikan Gambar. di samping. Luas daerah arsiran pada Gambar. (a) menunjukkan pecahan. Luas daerah arsiran pada Gambar. (b) menunjukkan pecahan. Adapun luas daerah arsiran pada Gambar. (c) dan 6 (d) berturut-turut menunjukkan pecahan dan. 0 Matematika Konsep dan Aplikasinya

3 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut. Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai p, dengan p, q bilangan bulat dan q 0. Bilangan p disebut q pembilang dan bilangan q disebut penyebut.. Pecahan Senilai Perhatikan Gambar. di samping. Luas daerah yang diarsir pada Gambar. (a) menunjukkan dari luas lingkaran. Luas daerah yang diarsir pada Gambar. (b) menunjukkan 8 dari luas lingkaran. Luas daerah yang diarsir (a) pada Gambar. (c) menunjukkan dari luas lingkaran. Dari ketiga gambar tersebut, tampak bahwa daerah yang diarsir memiliki luas yang sam Hal ini berarti. 8 Selanjutnya, pecahan-pecahan,, dan dikatakan sebagai 8 pecahan-pecahan senilai. (b) Pecahan senilai adalah pecahan-pecahan yang bernilai sam Untuk memperoleh pecahan yang senilai, pelajari uraian berikut. : 6 6 6: : 9 9 9: : : : : Pecahan-pecahan,,,, dan di atas mempu- 6 9 nyai nilai yang sama, sehingga dapat ditulis. 6 9 (c) Gambar. (Menumbuhkan kreativitas) Dengan mengalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama, tentukan lima pecahan yang senilai dengan. Pecahan

4 Dari uraian di atas, tampak bahwa untuk memperoleh pecahan-pecahan yang senilai dapat dilakukan dengan mengalikan atau membagi pembilang dan penyebutnya dengan bilangan yang sam Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut. Jika diketahui pecahan p q dengan p, q 0 maka berlaku p p a atau p p:b, di mana a, b konstanta positif bukan q q a q q:b nol. Tentukan dua pecahan yang senilai dengan pecahan berikut Jadi, dua pecahan yang senilai dengan adalah 0 dan : : 8 8: : Jadi, dua pecahan yang senilai dengan 8 adalah dan.. Menyederhanakan Pecahan Kalian telah mengetahui cara menentukan pecahan senilai, yaitu dengan mengalikan atau membagi pembilang dan penyebutnya dengan bilangan yang sama, kecuali nol (0). Matematika Konsep dan Aplikasinya

5 Sekarang, perhatikan cara menemukan pecahan-pecahan senilai berikut. : : : : 6 6 : 8 : 6 6 : 6 6 : Pecahan pada pengerjaan di atas tidak dapat dibagi lagi (Berpikir kritis) Temukan bentuk paling sederhana dari 6 pecahan. 8 dengan bilangan lain selain nol. Dalam hal ini, pecahan merupakan bentuk paling sederhana dari. 6 Untuk memperoleh bentuk paling sederhana, pecahan 6 harus dibagi dengan bilangan. Coba cek apakah adalah FPB dari bilangan dan 6? p Suatu pecahan, q 0 dapat disederhanakan dengan cara q membagi pembilang dan penyebut pecahan tersebut dengan FPBny Hal ini dapat ditulis sebagai berikut. p Dalam menyederhanakan sebarang pecahan, q 0, berlaku q p p : a, di mana a Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) q q : a dari p dan q. Nyatakan pecahan 8 dalam bentuk pecahan paling sederhan FPB dari 8 dan adalah :9 :9 Jadi, bentuk pecahan paling sederhana dari 8 adalah. Pecahan

6 Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu.. Nyatakan bentuk pecahan yang ditunjukkan oleh daerah yang diarsir pada gambar berikut. c.. Nyatakan pecahan berikut dalam bentuk gambar e. 7 8 c. 9 f Sebutkan dua pecahan yang senilai dengan pecahan berikut. c Nyatakan pecahan-pecahan berikut dalam bentuk yang paling sederhan 0 c Menyatakan Hubungan Antara Dua Pecahan Perhatikan Gambar. di samping. Luas daerah arsiran pada Gambar. (a) menunjukkan dari luas keseluruhan. Adapun luas daerah arsiran pada Gambar (a) (b) Gambar.. (b) menunjukkan dari luas keseluruhan. Tampak bahwa luas arsiran pada Gambar. (b) lebih besar dari luas arsiran pada Gambar. (a) atau dapat ditulis atau. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa untuk menyatakan hubungan dua pecahan, bandingkan pembilangnya, jika penyebut kedua pecahan sam Adapun jika penyebut kedua pecahan berbeda, untuk membandingkan pecahan tersebut, samakan terlebih dahulu penyebut kedua pecahan (dengan menentukan KPK dari penyebut kedua pecahan), kemudian bandingkan pembilangny Matematika Konsep dan Aplikasinya

7 Berilah tanda > atau < untuk setiap pernyataan berikut sehingga menjadi pernyataan yang benar (KPK dari dan adalah ) Karena maka atau (KPK dari 9 dan adalah 6) Karena maka atau Coba cek penyelesaian pada contoh di atas dengan menggunakan gambar. Apakah hasilnya sama?. Menentukan Letak Pecahan pada Garis Bilangan Pada bab sebelumnya kalian telah mempelajari letak bilangan bulat pada garis bilangan. Coba kalian ingat kembali garis bilangan pada bilangan bulat. 0 Gambar. Pada garis bilangan, bilangan pecahan terletak di antara dua bilangan bulat. Sebagai contoh, jika pada garis bilangan di atas, jarak antara dua bilangan bulat yang berdekatan kalian bagi dua maka garis bilangannya menjadi 0 Gambar.6 Adapun untuk letak pecahan yang lain, dapat kalian tentukan dengan membagi jarak antara dua bilangan bulat menurut besarnya penyebut. Pada garis bilangan, pecahan yang lebih besar berada di sebelah kanan, sedangkan pecahan yang lebih kecil berada di sebelah kiri. (Berpikir kritis) Diskusikan dengan teman sebangkumu. Manakah yang lebih besar, pecahan atau? Mengapa? Jelaskan jawabanmu dengan menggunakan garis bilangan. Pecahan

8 Perhatikan Gambar.6. Pada garis bilangan di atas, tampak terdapat pecahan negatif. Pecahan negatif adalah pecahan yang nilainya lebih kecil daripada nol. Pecahan negatif menggunakan tanda negatif, misalnya,,, dan. Coba, letakkan pecahan,,, dan pada garis bilangan.. Susunlah pecahan,, dan dalam urutan naik, kemudian tentukan letaknya pada garis bilangan. Penyebut kedua pecahan belum sama, sehingga kita samakan dulu penyebutny 6 6 KPK dari,, dan adalah Jadi, urutan naik pecahan,, dan adalah,,. Letak pada garis bilangan sebagai berikut Gambar Buatlah garis bilangan pecahan. Kemudian, bandingkan pecahan berikut dengan memberi tanda < atau >. dan dan 0 Gambar.8 Karena terletak di sebelah kanan, maka. 0 Gambar.9 Karena terletak di sebelah kiri, maka. 6 Matematika Konsep dan Aplikasinya

9 6. Menentukan Pecahan yang Nilainya di Antara Dua Pecahan Misalkan, kita mempunyai pecahan dan. 6 6 Menurutmu, apakah ada bilangan pecahan yang terletak di antara pecahan dan? 6 6 Untuk menjawabnya, perhatikan bahwa = 6 dan. Kita peroleh bahwa. Jadi, pecahan 6 yang terletak di antara dan adalah. 6 6 Coba cek hal ini dengan menggambarnya pada garis bilangan. Di antara dua pecahan yang berbeda selalu dapat ditemukan pecahan yang nilainya di antara dua pecahan tersebut. (Menumbuhkan kreativitas) Tentukan buah pecahan yang terletak di antara dan 7. Kemudian, ujilah jawabanmu dengan meletakkan pecahan dan pada garis 7 bilangan. Untuk menentukan pecahan yang nilainya di antara dua pecahan, langkah-langkahnya sebagai berikut. Samakan penyebut dari kedua pecahan. Kemudian, tentukan nilai pecahan yang terletak di antara kedua pecahan tersebut. Ubahlah lagi penyebutnya, jika belum diperoleh pecahan yang dimaksu Begitu seterusny Tentukan sebuah pecahan yang terletak di antara dan. 9 0 Karena belum diperoleh pecahan yang dimaksud maka masing-masing penyebutnya diperbesar lagi sehingga diperoleh Di antara pecahan dan terdapat pecahan Jadi, pecahan yang terletak di antara dan 9 adalah 0. Pecahan 7

10 Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu. 7. Berilah tanda <, >, atau = sehingga,,,, 8 9 pernyataan berikut menjadi benar.. Sisipkan tepat tiga pecahan di antara 7... c.... pecahan berikut Susunlah pecahan berikut dalam urutan turun, kemudian tentukan letaknya pada garis bilangan.,, 8,,, 8 c.,, 6 9, 7,, 0 6. Urutkan pecahan-pecahan berikut dari yang terkecil.,, 7,, 6 c.,, 8 6,,. Urutkan pecahan-pecahan berikut dari yang terbesar.,, c. 7 8,, 6 dan 8 dan 9 c. dan dan Bandingkan pecahan-pecahan berikut dengan memberi tanda < atau >.... c Tentukan sebuah pecahan yang terletak di antara kedua pecahan berikut. dan c. dan 7 7 dan 6 dan 8 8 B. PERBANDINGAN DAN BENTUK-BENTUK PECAHAN. Pecahan sebagai Perbandingan Bagian dari Keseluruhan Telah kalian ketahui bahwa pecahan merupakan bagian dari keseluruhan. Apabila terdapat dua besaran yang dibandingkan, pecahan dikatakan sebagai perbandingan bagian dari keseluruhan. Perhatikan contoh berikut. 8 Matematika Konsep dan Aplikasinya

11 Seorang anak memiliki kelereng, yang terdiri atas kelereng warna merah, kelereng warna hijau, dan kelereng warna biru. Tentukan perbandingan kelereng warna merah terhadap hijau. Tentukan perbandingan kelereng warna merah terhadap biru. c. Tentukan perbandingan kelereng warna hijau terhadap biru. Perbandingan kelereng warna merah terhadap hijau adalah : atau :. Perbandingan kelereng warna merah terhadap biru adalah :. c. Perbandingan kelereng warna hijau terhadap biru adalah :.. Menyatakan Bilangan Bulat dalam Bentuk Pecahan Perhatikan garis bilangan berikut Gambar Dari Gambar.0 tersebut diperoleh Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut. Setiap bilangan bulat p, q dapat dinyatakan dalam bentuk p pecahan, di mana p merupakan kelipatan dari q, q 0. q Pecahan 9

12 Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu.. Nyatakan perbandingan berikut ke bentuk paling sederhan : 66 c. km : m : 80, kg : kw. Uang saku Dono sebesar Rp.000,00. Sebanyak bagian dari uang tersebut dibelikan alat tulis. Berapa sisa uang saku Dono sekarang?. Tulislah bilangan bulat dari pecahanpecahan berikut c. 06. Mengubah Pecahan Biasa Menjadi Pecahan Campuran dan Sebaliknya Ibu memiliki buah apel yang akan dibagikan kepada orang anaknya dengan sama besar. Bagian apel yang akan diperoleh tiap anak adalah satu apel dan setengah apel. Hal ini dapat dinyatakan sebagai : atau. Bentuk pecahan merupakan Gambar. bentuk pecahan campuran. Pecahan campuran terdiri atas bilangan bulat dan bilangan pecahan.. Nyatakan pecahan berikut ke dalam pecahan campuran. 7 6 Cara 8 Hasilnya, : = 8 sisa 8 Cara Matematika Konsep dan Aplikasinya

13 Cara Hasilnya, 7 : 6 = sisa Cara Ubahlah pecahan campuran berikut ke bentuk pecahan bias 9 7 Cara Cara Cara Cara Dari contoh di atas dapat disimpulkan sebagai berikut. q Bentuk pecahan campuran p dengan r 0 dapat dinyatakan r dalam bentuk pecahan biasa Catatan: prq. r q q pr q prq p p r r r r r. Mengubah Bentuk Pecahan ke Bentuk Desimal dan Sebaliknya Coba kalian ingat kembali mengenai nilai tempat pada bilangan pecahan desimal. Perhatikan nilai tempat pada bilangan,67 berikut. Pecahan

14 , 6 7 (Menumbuhkan kreativitas) Carilah artikel mengenai penggunaan bilangan desimal dalam kehidupan sehari-hari. Bacalah koran, tabloid, buku-buku iptek, atau carilah di internet. Sajikan dalam sebuah laporan dan kumpulkan pada gurumu. perseribuan, nilainya atau 0, perseratusan, nilainya 7 atau 0,07 00 persepuluhan, nilainya 6 atau 0,6 0 satuan, nilainya puluhan, nilainya 0 ratusan, nilainya 00 Jika ditulis dalam bentuk panjang, diperoleh, ,6 0,07 0, Apabila suatu pecahan biasa atau campuran akan diubah atau dinyatakan ke dalam bentuk pecahan desimal, maka dapat dilakukan dengan cara mengubah penyebutnya menjadi 0, 00,.000, 0.000, dan seterusny Dapat pula dengan cara membagi pembilang dengan penyebutny Sebaliknya, untuk mengubah pecahan desimal menjadi pecahan biasa/campuran dapat kalian lakukan dengan menguraikan bentuk panjangnya terlebih dahulu.. Ubahlah pecahan berikut ke dalam bentuk pecahan desimal. Cara ,7 Jadi, 0,7. Cara 0, 7, Matematika Konsep dan Aplikasinya

15 Cara 8,8 0 Cara,8, Nyatakan bilanganbilangan berikut menjadi pecahan biasa/ campuran yang paling sederhan,8 0,6 8, Cara Cara 6 6 0,6 0 0, : : 6 00 Perhatikan bentuk desimal,... Bentuk desimal seperti,... disebut bentuk desimal berulang. Untuk mengubah bentuk desimal berulang seperti di atas ke bentuk pecahan biasa dapat dilakukan dengan cara berikut. Pecahan

16 (Menumbuhkan inovasi) Diskusikan dengan temanmu. Tuliskan contoh bentuk pecahan desimal berulang. Lalu, ubahlah ke bentuk pecahan bias Jika perlu, gunakan kalkulator untuk membantu pekerjaanmu. Misalkan x =,... maka 0x =,... 0 x =,... x =,... 9 x = x = 9 x = 7 Jadi,,... = 7.. Mengubah Bentuk Pecahan ke Bentuk Persen dan Sebaliknya (Menumbuhkan kreativitas) Bacalah koran, tabloid, internet, atau sumber lainny Temukan penggunaan persen dalam kehidupan sehari-hari. Ceritakan temuanmu di depan kelas. Dapatkah kalian mengubah bentuk dan ke bentuk perseratus? Bentuk pecahan perseratus seperti di atas disebut bentuk persen atau ditulis %, sehingga 0 0% dan 7 7% Dalam mengubah bentuk pecahan ke bentuk persen dapat dilakukan dengan cara mengubah pecahan semula menjadi pecahan senilai dengan penyebut 00. Jika hal itu sulit dikerjakan maka dapat dilakukan dengan cara mengalikan pecahan tersebut dengan 00%. Adapun untuk mengubah bentuk persen ke bentuk pecahan biasa/campuran, ubahlah menjadi perseratus, kemudian sederhanakanlah.. Nyatakan pecahanpecahan berikut dalam bentuk persen , 8 8, 87, 87,% % 00 Matematika Konsep dan Aplikasinya

17 . Nyatakan bentuk persen berikut menjadi bentuk pecahan biasa/ campuran. % 0% % 00 : 00: 8 0 0% 00 0 : 0 00 : Mengubah Bentuk Pecahan ke Bentuk Permil dan Sebaliknya Pecahan dalam bentuk perseribu disebut permil atau ditulis. Bentuk pecahan 7 dikatakan 7 permil dan ditulis Dalam mengubah bentuk pecahan ke bentuk permil dapat dilakukan dengan mengubah pecahan semula menjadi pecahan senilai dengan penyebut.000. Jika hal ini sulit dikerjakan maka dapat dilakukan dengan mengalikan pecahan semula dengan.000. (Menumbuhkan kreativitas) Temukan penggunaan permil dalam kehidupan sehari-hari. Carilah di koran, internet, atau buku referensi lainnya untuk mendukung kegiatanmu. Hasilnya, kemukakan secara singkat di depan kelas.. Nyatakan pecahanpecahan berikut dalam bentuk permil Nyatakan bentuk permil berikut menjadi pecahan biasa/campuran., 90,,.000, : : Pecahan

18 Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu.. Nyatakan pecahan-pecahan berikut ke bentuk pecahan campuran. 8 c Tuliskan pecahan campuran berikut ke bentuk pecahan bias c Nyatakan bilangan-bilangan berikut dalam bentuk pecahan desimal dengan pendekatan sampai satu tempat desimal. 9 e. % c. 0 f. 66. Nyatakan pecahan-pecahan desimal berikut ke bentuk pecahan bias 0, c.,666...,,.... Tuliskan bentuk persen berikut ke dalam bentuk pecahan biasa/campuran yang paling sederhan % c. 0% % % 6. Nyatakan bilangan-bilangan berikut dalam bentuk persen. 8 c. 8 0, Ubahlah pecahan-pecahan berikut ke bentuk permil. 0,08 c., Bedu mempunyai uang sebesar Rp0.000,00. Jumlah uang Tika dan Adang 70% dari uang Bedu, sedangkan uang Tika diketahui dari uang Adang. Berapakah besarnya masing-masing uang Tika dan Adang? C. OPERASI HITUNG PECAHAN. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan bilangan bulat Dalam menentukan hasil penjumlahan atau pengurangan pecahan dengan bilangan bulat, ubahlah bilangan bulat itu ke dalam bentuk pecahan dengan penyebut sama dengan penyebut pecahan itu. Kemudian, jumlahkan atau kurangkan pembilangnya 6 Matematika Konsep dan Aplikasinya

19 sebagaimana pada bilangan bulat. Jika pecahan tersebut berbentuk pecahan campuran, jumlahkan atau kurangkan bilangan bulat dengan bagian bilangan bulat pada pecahan campuran. Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan berikut... Diketahui jumlah dua bilangan pecahan adalah. Tentukan salah satu bilangan tersebut. Petunjuk: Soal di atas memiliki beberapa alternatif jawaban.. 7. Cara Cara 9 () 9 ( ) Penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan pecahan Dalam menentukan hasil penjumlahan atau pengurangan dua pecahan, samakan penyebut kedua pecahan tersebut, yaitu dengan cara mencari KPK dari penyebut-penyebutny Kemudian, baru dijumlahkan atau dikurangkan pembilangny Tentukan hasilny. 7.. KPK dari dan 7 adalah, sehingga diperoleh Pecahan 7

20 . Cara Cara (Berpikir kritis) Diskusikan dengan temanmu. Pada pengurangan bilangan bulat, tidak berlaku sifat komutatif dan sifat asosiatif. Coba cek apakah hal ini juga berlaku pada pengurangan bilangan pecahan. Berikan contoh dan buatlah kesimpulanny Kemukakan hasilnya di depan kelas. c. Sifat-sifat pada penjumlahan dan pengurangan pecahan Coba kalian ingat kembali sifat-sifat yang berlaku pada penjumlahan bilangan bulat. Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c maka berlaku ) sifat tertutup: a + b = c; ) sifat komutatif: a + b = b + a; ) sifat asosiatif: (a + b) + c = a + (b + c); ) bilangan (0) adalah unsur identitas pada penjumlahan: a + 0 = 0 + a = a; ) invers dari a adalah a dan invers dari a adalah a, sedemikian sehingga a + ( a) = ( a) + a = 0. Sifat-sifat tersebut juga berlaku pada penjumlahan bilangan pecahan, artinya sifat-sifat tersebut berlaku jika a, b, dan c bilangan pecahan. Coba buktikan hal ini dengan mendiskusikan bersama temanmu. Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu.. Tentukan hasil penjumlahan pecahan berikut dalam bentuk paling sederhan f. g. 6 c. e. h. i. j Matematika Konsep dan Aplikasinya

21 . Tentukan hasil pengurangan pecahan berikut dalam bentuk paling sederhan 6 f. ( ) g. 0 7 c. e. 7 h. 6 i. 8 j. 7. Perkalian Pecahan Perkalian pecahan dengan pecahan Untuk mengetahui cara menentukan hasil perkalian pada pecahan, perhatikan Gambar. di samping. Pada Gambar. tampak bahwa luas daerah yang diarsir menunjukkan pecahan bagian dari luas keseluruhan. 8 Di lain pihak, daerah yang diarsir menunjukkan perkalian. Jadi, dapat dikatakan bahwa luas daerah yang diarsir 8 sama dengan perkalian pecahan. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut. Gambar. Untuk mengalikan dua pecahan p q dan r s dilakukan dengan mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan p r p r penyebut atau dapat ditulis dengan q, s 0. q s q s Tentukan hasil perkalian pecahan berikut dalam bentuk paling sederhan : : Pecahan 9

22 : 0 : (Menumbuhkan inovasi) Diskusikan dengan temanmu. Coba cek bahwa sifatsifat operasi hitung perkalian bilangan bulat di samping juga berlaku pada perkalian bilangan pecahan, dengan memisalkan a =, b =, dan c =. Sifat-sifat perkalian pada pecahan Ingat kembali sifat-sifat yang berlaku pada perkalian bilangan bulat berikut. Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c berlaku ) sifat tertutup: a b = c; ) sifat komutatif: a b = b a; ) sifat asosiatif: (a b) c = a (b c); ) sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan: a (b + c) = (a b) + (a c); ) sifat distributif perkalian terhadap pengurangan: a (b c) = (a b) (a c); 6) a = a = a; bilangan adalah unsur identitas pada perkalian. Sifat-sifat ini juga berlaku pada perkalian bilangan pecahan. c. Invers pada perkalian Perhatikan perkalian bilangan berikut. 8 8 Pada perkalian-perkalian bilangan di atas, adalah invers perkalian (kebalikan) dari. Sebaliknya, adalah invers perkalian (kebalikan) dari. 60 Matematika Konsep dan Aplikasinya

23 Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa hasil kali suatu bilangan dengan invers (kebalikan) bilangan itu sama dengan. Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut. Invers perkalian dari pecahan p q adalah q p perkalian dari q p adalah p q. atau invers Suatu bilangan jika dikalikan dengan invers perkaliannya maka hasilnya sama dengan. Bedakan pengertian lawan dan invers suatu bilangan pecahan. Lawan dari pecahan p q adalah p q. Invers dari pecahan p q adalah q p. Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu.. Tentukan hasil perkalian bilangan-bilangan berikut dalam bentuk yang paling g. sederhan 6 h i. 6 j. 7 7 c. 9. Tentukan invers perkalian bilangan-bilangan berikut. 6 e. 7 6 e. f. 9 c. f. 9. Pembagian Pecahan Kalian telah mempelajari bahwa operasi pembagian pada bilangan bulat merupakan invers (kebalikan) dari perkalian. Hal ini juga berlaku pada pembagian bilangan pecahan. Pecahan 6

24 (Berpikir kritis) Diskusikan dengan temanmu. Buktikan bahwa pada operasi pembagian pecahan tidak berlaku sifat komutatif, asosiatif, dan distributif. Buktikan pula pada operasi pembagian pecahan berlaku sifat tertutup. Perhatikan uraian berikut. 7 : : Dengan mengamati uraian di atas, secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut. Untuk sebarang pecahan p q dan r dengan q 0, r 0, s p r p s s 0 berlaku : q s q r di mana s merupakan kebalikan r r (invers) dari. s Tentukan hasil pembagian bilangan berikut ini.. : 8. 7 : 8. : : : : Perpangkatan Pecahan Bilangan pecahan berpangkat bilangan bulat positif Pada pembahasan kali ini, kita hanya akan membahas perpangkatan pada pecahan dengan pangkat bilangan bulat positif. Di kelas IX nanti kalian akan mempelajari perpangkatan pada pecahan dengan pangkat bilangan bulat negatif dan nol. Pada bab sebelumnya, kalian telah mempelajari bahwa pada bilangan bulat berpangkat bilangan bulat positif berlaku n a a a.. a, untuk setiap bilangan bulat n faktor 6 Matematika Konsep dan Aplikasinya

25 Dengan kata lain, perpangkatan merupakan perkalian berulang dengan bilangan yang sam Definisi tersebut juga berlaku pada bilangan pecahan berpangkat. Perhatikan uraian berikut. 8 n... n faktor Dari uraian di atas, secara umum dapat dituliskan sebagai berikut. Untuk sebarang bilangan bulat p dan q dengan q 0 dan m bilangan bulat positif berlaku m p p p p... q q q q m faktor Dalam hal ini, bilangan pecahan p q disebut bilangan pokok. Tentukan hasil operasi perpangkatan pecahan berikut. ( ) ( ) Pecahan 6

26 (Berpikir kritis) Diskusikan dengan temanmu. Dengan mengamati pembuktian pada sifat-sifat bilangan bulat berpangkat di halaman 8 9, tunjukkan berlakunya sifat-sifat perpangkatan pada bilangan pecahan berpangkat bilangan bulat positif di samping. Sifat-sifat bilangan pecahan berpangkat Coba kalian ingat kembali sifat-sifat pada bilangan bulat berpangkat bilangan bulat positif. Sifat-sifat tersebut juga berlaku pada bilangan pecahan berpangkat sebagai berikut. Untuk sebarang bilangan bulat p, q dengan q 0 dan m, n bilangan bulat positif berlaku sifat-sifat berikut. m m p p m q q p p p q q q m n m n m n m n p p p : q q q n p p q q m m n Tentukan nilai perpangkatan berikut.. :... : Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Pecahan Coba ingat kembali aturan-aturan yang berlaku pada operasi hitung campuran bilangan bulat berikut. 6 Matematika Konsep dan Aplikasinya

27 Apabila dalam suatu operasi hitung campuran bilangan bulat tidak terdapat tanda kurung, pengerjaannya berdasarkan sifat-sifat operasi hitung berikut. Operasi penjumlahan (+) dan pengurangan ( ) sama kuat, artinya operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu. Operasi perkalian ( ) dan pembagian (:) sama kuat, artinya operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu. c. Operasi perkalian ( ) dan pembagian (:) lebih kuat daripada operasi penjumlahan (+) dan pengurangan ( ), artinya operasi perkalian ( ) dan pembagian (:) dikerjakan terlebih dahulu daripada operasi penjumlahan (+) dan pengurangan ( ). Aturan tersebut juga berlaku pada operasi hitung campuran pada bilangan pecahan. Sederhanakanlah bentukbentuk berikut () Pecahan 6

28 Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu.. Tentukan hasil pembagian bilangan berikut. c. : : e. : f. 9 : 8 6 : 6 7 : 7 9. Tentukan hasil pembagian bilangan berikut. : : 6 e. : 7 : c. : f. :. Tentukan hasil perpangkatan berikut. 7 : 8 6. Operasi Hitung pada Pecahan Desimal Penjumlahan dan pengurangan pecahan desimal Penjumlahan dan pengurangan pecahan desimal dilakukan pada masing-masing nilai tempat dengan cara bersusun. Urutkan angka-angka ratusan, puluhan, satuan, persepuluhan, perseratusan, dan seterusnya dalam satu kolom. e. 8 c. f.. Tentukan nilai p dan q dari persamaanpersamaan berikut. 8 p = 6 6 = 6 p q c.. 9 = p + q 9 p q. Diketahui a =, b =, dan c =. Tentukan nilai dari b c; (b c) a; abc; e. b c; c. ab ac; f. ab : c. Hitunglah hasil operasi hitung berikut.. 8,6 +,7.,6 6,68 + 8,. 8,6,7 0,89 +.,6 6,68 7,68 8, +,89 66 Matematika Konsep dan Aplikasinya

29 Perkalian pecahan desimal Untuk menentukan hasil perkalian bilangan desimal, perhatikan contoh berikut. Hitunglah hasil perkalian berikut.., 7,6. 0,7,. Cara ,7,6, Cara, 7, , ( angka di belakang koma) ( angka di belakang koma) ( + = angka di belakang koma). Cara 7 0,7, , Cara 0,7 ( angka di belakang koma), 0 ++ ( angka di belakang koma) 6 008,86 ( + = angka di belakang koma) Dari contoh di atas dapat disimpulkan sebagai berikut. Hasil kali bilangan desimal dengan bilangan desimal diperoleh dengan cara mengalikan bilangan tersebut seperti mengalikan bilangan bulat. Banyak desimal hasil kali bilangan-bilangan desimal diperoleh dengan menjumlahkan banyak tempat desimal dari pengalipengaliny Hasil perkalian bilangan desimal dengan 0, 00,.000, dan seterusnya diperoleh dengan cara menggeser tanda koma ke kanan sebanyak angka nol bilangan pengali. Pecahan 67

30 c. Pembagian pecahan desimal Perhatikan contoh berikut. Hitunglah hasilny. 0,96 :,6., :,8 Hasil pembagian bilangan desimal dengan 0, 00,.000, dan seterusnya diperoleh dengan cara menggeser tanda koma ke kiri sebanyak angka nol dari bilangan pembagi.. Cara Cara ,96 0,96 :,6 : 0,96 :,6 00 0, , , ,6 6 0,6 0. Cara Cara 8,, :,8 :, :,8 00 0,8 0, ,8 00.0,.800, 80 Dari contoh di atas, diskusikan dengan temanmu cara menentukan hasil bagi dua bilangan desimal. Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu.. Selesaikanlah operasi hitung berikut.. Selesaikanlah operasi hitung berikut. 0,7 + 0,8 +,,, +,6 0, c. 9,,0 +,9, + 6,,87 :0,0. Tentukan hasilny, 0, c.,6, c. 0,, 6,, 0, 0,7. Hitunglah hasilny 0,8 :, c.,086 : 0, 0,9 : 0,0 8 6, :, 7, :, 68 Matematika Konsep dan Aplikasinya

31 D. PEMBULATAN DAN BENTUK BAKU PECAHAN. Pembulatan Pecahan Perhatikan aturan pembulatan pecahan desimal berikut ini. Apabila angka yang akan dibulatkan lebih besar atau sama dengan, maka dibulatkan ke atas (angka di depannya atau di sebelah kirinya ditambah dengan ). Apabila angka yang akan dibulatkan kurang dari, maka angka tersebut dihilangkan dan angka di depannya (di sebelah kirinya) tetap. Diketahui harga bensin pada bulan Maret 008 adalah Rp.00,00/liter. Apabila seorang pengendara motor membeli di sebuah pompa bensin sebesar Rp0.000,00, maka pada skala penunjuk satuan (liter) akan menunjukkan angka berapa? Berapa hasilnya jika angka tersebut dibulatkan sampai satuan liter terdekat? Bandingkan hasilnya dengan temanmu. Bulatkan pecahan desimal berikut sampai dua tempat desimal. 0,79 6,6 c.,79 0,79 = 0,79 (angka < dihilangkan) 6,6 = 6, (angka 6 >, maka angka dibulatkan ke atas) c.,79 =,7 (angka 9 >, maka angka dibulatkan ke atas) Untuk menghindari kesalahan dalam pembulatan, jangan membulatkan bilangan dari hasil pembulatan sebelumny Perhatikan contoh berikut.,67 =,6 (benar, pembulatan sampai tempat desimal) =,6 (salah, seharusnya pembulatan dilakukan dari bilangan semula),67 =,6 (pembulatan sampai tempat desimal). Menaksir Hasil Operasi Hitung Pecahan Pada Bab, kalian telah mempelajari cara menaksir hasil perkalian dan pembagian pada bilangan bulat. Hal tersebut juga berlaku untuk menaksir hasil perkalian dan pembagian pada bilangan desimal. Perhatikan contoh berikut. Untuk membulatkan bilangan sampai satu tempat desimal, perhatikan angka desimal yang ke-. Adapun untuk membulatkan bilangan sampai dua tempat desimal, perhatikan angka desimal yang ke-, begitu seterusny Pecahan 69

32 Taksirlah hasil operasi pada bilangan pecahan berikut.,,6,0, c. 8,76 :,,9 : 6,,,6 = 9,0, = c. 8,76 :, 8 : = 7,9 : 6, : 6 = (Menumbuhkan kreativitas) Diskusikan dengan temanmu. Seperti kalian ketahui matematika selalu berhubungan dengan ilmu atau bidang lain. Misalnya dalam ilmu fisika atau biologi yang mempelajari mengenai jarak antara bumi dan matahari atau ukuran dari sebuah sel. Carilah data-data yang berkaitan dengan ilmu fisika atau biologi yang penulisannya menggunakan bentuk baku. Carilah di buku, media massa, atau di internet untuk mendukung kegiatanmu.. Bentuk Baku Pecahan Dalam bidang ilmu pengetahuan alam, sering kali kalian menemukan bilangan-bilangan yang bernilai sangat besar maupun sangat kecil. Hal ini terkadang membuat kalian mengalami kesulitan dalam membaca ataupun menulisny Misalnya sebagai berikut. Panjang jari-jari neutron kira-kira 0, m. Jumlah molekul dalam 8 gram air adalah Untuk mengatasi kesulitan tersebut, ada cara yang lebih singkat dan lebih mudah, yaitu dengan menggunakan notasi ilmiah yang sering disebut penulisan bentuk baku. Dalam penulisan bentuk baku, digunakan aturan-aturan seperti pada perpangkatan bilangan. Perhatikan perpangkatan pada bilangan pokok 0 berikut ini. 0 = 0 0 = 0 0 = 00 0 = = = = = 0 = 0 = dan seterusny 70 Matematika Konsep dan Aplikasinya

33 Jika dituliskan dalam bentuk baku maka diperoleh panjang jari-jari neutron = 0, m =,7 0 m; jumlah molekul dalam 8 gram air = = 6,0 0. Secara umum, ada dua aturan penulisan bentuk baku suatu bilangan, yaitu bilangan antara 0 sampai dengan dan bilangan yang lebih dari 0 sebagai berikut. Bentuk baku bilangan lebih dari 0 dinyatakan dengan a 0 n dengan a < 0 dan n bilangan asli. Bentuk baku bilangan antara 0 sampai dengan dinyatakan dengan a 0 n dengan a < 0 dan n bilangan asli.. Nyatakan bilangan-bilangan berikut dalam bentuk baku c. 0,08 0,00. Nyatakan bilanganbilangan berikut dalam bentuk desimal.,7 0, = 6, =, c. =,9 0 8 (pembulatan sampai tempat desimal) 8 0, ,8 00,8,80 0, 0,00 000, 0, 0,7 0 =, = 7.00,6 0 =,6.000 =.60 Pecahan 7

34 Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu.. Bulatkan bilangan berikut sampai satu tempat desimal.,8 c.,76,6,. Bulatkan bilangan berikut sampai dua tempat desimal. 0,6 c.,876 0,0,6. Nyatakan pecahan berikut sebagai pecahan desimal, kemudian bulatkan sampai dua tempat desimal. c e. f Taksirlah hasil operasi bilangan berikut ini.,6 7,8,8, c. 89,6 :,87 6,86 : 6,. Nyatakan bilangan-bilangan berikut dalam bentuk baku dengan pembulatan seperti tertulis dalam kurung ( tempat desimal) ( tempat desimal) c. 0,007 ( tempat desimal) 0,0000 ( tempat desimal) 6. Nyatakan bilangan-bilangan berikut dalam bentuk bilangan bulat atau desimal.,7 0 c.,86 0 9,6 0,9 0 E. MENYELESAIKAN MASALAH SEHARI- HARI YANG BERKAITAN DENGAN PECAHAN Pak Togar seorang karyawan di sebuah perusahaan. Setiap bulan ia menerima gaji Rp80.000,00. Dari gaji tersebut bagian digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, bagian untuk membayar pajak, Upah seluruhnya adalah bagian, sehingga bagian yang ditabung bagian 60 0 bagian bagian 60 bagian dari gaji seluruhny 60 7 Matematika Konsep dan Aplikasinya

35 bagian untuk biaya pendidikan anak, dan sisanya ditabung. Berapa bagiankah uang Pak Togar yang ditabung? Berapa rupiahkah bagian masing-masing kebutuhan? Bagian masing-masing kebutuhan sebagai berikut. Kebutuhan rumah tangga Rp80.000,00 Rp80.000,00 Membayar pajak Rp80.000,00 Rp68.000,00 Biaya pendidikan anak Rp80.000,00 Rp0.000,00 Sisa uang yang ditabung Rp80.000,00 60 Rp8.000,00 Suatu negara membuat sebuah kebijakan ekonomi yang berisi bahwa harga-harga yang naik sebesar 0% akan diturunkan sebesar 8 %. Bagaimanakah kondisi harga barang mula-mula 7 dengan harga sekarang? Berikan pendapatmu dan buatlah suatu kesimpulan. Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu.. Pada penerimaan siswa baru di sebuah SMP swasta terdapat pendaftar dan hanya 7% yang memenuhi kriteria penerimaan. Dari calon siswa yang memenuhi kriteria tersebut hanya bagian yang diterim Berapa jumlah siswa baru yang memenuhi kriteria penerimaan? Berapa persen siswa baru yang diterima di SMP tersebut?. Beti memiliki uang sebesar Rp00.000,00. Jumlah uang Toni dan Intan 80% dari uang Beti, sedangkan uang Toni diketahui dari uang Intan. 7 Berapakah besar masing-masing uang Toni dan Intan? Pecahan 7

36 . Ayah mempunyai uang Rp70.000,00. Kemudian 8 dari uang tersebut dibagikan kepada ketiga anaknya yang 9 masing-masing memperoleh bagian,, dan dari uang yang dibagikan. Tentukan jumlah uang yang diteri ma masing-masing anak.. Seorang pengusaha meminjam modal Rp ,00 di bank dengan bunga tunggal sebesar %. Jika ia meminjam dalam jangka waktu tahun, tentukan besarnya pinjaman yang harus dikembalikan tiap bulan. p. Pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai, q dengan p, q bilangan bulat dan q 0. Bilangan p disebut pembilang dan q disebut penyebut.. Pecahan merupakan bilangan yang menggambarkan bagian dari keseluruhan.. Pecahan senilai adalah pecahan-pecahan yang bernilai sam. Pecahan senilai diperoleh dengan cara mengalikan atau membagi pembilang dan penyebutnya dengan bilangan yang sam p. Suatu pecahan, q q 0 dapat disederhanakan dengan cara membagi pembilang dan penyebut pecahan tersebut dengan faktor persekutuan terbesarny 6. Jika penyebut kedua pecahan berbeda, untuk membandingkan pecahan tersebut, nyatakan menjadi pecahan yang senilai, kemudian bandingkan pembilangny 7. Pada garis bilangan, pecahan yang lebih besar berada di sebelah kanan, sedangkan pecahan yang lebih kecil berada di sebelah kiri. 8. Di antara dua pecahan yang berbeda selalu dapat ditemukan pecahan yang nilainya di antara dua pecahan tersebut. 9. Setiap bilangan bulat p, q dapat dinyatakan dalam bentuk p pecahan, di mana p merupakan kelipatan dari q, q 0. q 7 Matematika Konsep dan Aplikasinya

37 q 0. Bentuk pecahan campuran p dengan r 0 dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan biasa. r p r q r. Untuk mengubah bentuk pecahan ke bentuk persen dapat dilakukan dengan cara mengubah pecahan semula menjadi pecahan senilai dengan penyebut 00. Jika hal itu sulit dilakukan maka dapat dilakukan dengan cara mengalikan pecahan tersebut dengan 00%.. Untuk menentukan hasil penjumlahan atau pengurangan dua pecahan, samakan penyebut kedua pecahan tersebut, yaitu dengan cara mencari KPK dari penyebut-penyebutnya, kemudian baru dijumlahkan atau dikurangkan pembilangny. Untuk menentukan hasil perkalian dua pecahan dilakukan dengan cara mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut.. Invers perkalian dari pecahan p q adalah q p atau invers perkalian dari q p adalah p q.. Suatu bilangan jika dikalikan dengan invers perkaliannya hasilnya sama dengan. 6. Untuk sebarang pecahan p q dan r s dengan q 0, r 0, s 0 berlaku p : r p s. q s q r 7. Untuk sebarang bilangan bulat p dan p, q 0 dan m bilangan p p p p bulat positif berlaku.... q q q q m m faktor Bilangan pecahan p q disebut sebagai bilangan pokok. 8. Untuk sebarang bilangan bulat p, q dengan q 0 dan m, n bilangan bulat positif berlaku sifat-sifat berikut. p q m p q m m m n mn p p p q q q Pecahan 7

38 m n mn p p p c. : q q q m p p q q n mn 9. Penjumlahan dan pengurangan pecahan desimal dilakukan pada masing-masing nilai tempat dengan cara bersusun. Urutkan angka-angka ratusan, puluhan, satuan, persepuluhan, perseratusan dan seterusnya dalam satu kolom. 0. Hasil kali bilangan desimal dengan bilangan desimal diperoleh dengan cara mengalikan bilangan tersebut seperti mengalikan bilangan bulat. Banyak desimal hasil kali bilangan-bilangan desimal diperoleh dengan menjumlahkan banyak tempat desimal dari pengali-pengaliny. Bentuk baku bilangan lebih dari 0 dinyatakan dengan a 0 n dengan a < 0 dan n bilangan asli.. Bentuk baku bilangan antara 0 sampai dengan dinyatakan dengan a 0 n dengan a < 0 dan n bilangan asli. Setelah mempelajari mengenai Pecahan, materi manakah yang menarik bagimu? Mengapa? Kemukakan pendapatmu di depan kelas. Kerjakan di buku tugasmu. A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.. 8 c. 9 Daerah arsiran pada gambar di atas menunjukkan pecahan Matematika Konsep dan Aplikasinya

39 . Di antara pecahan berikut yang senilai dengan pecahan 8 adalah c Bentuk sederhana dari 86 9 adalah... c.. Tiga buah pecahan yang terletak di antara 8 dan c. 6 7,, dan ,, dan 6,, dan 6 6 6,, dan adalah.... Pernyataan di bawah ini benar, kecuali... 0, % c. invers dari 8 adalah 8 0% 6. Hasil dari adalah c Hasil dari : adalah... 0 c Nilai dari, + 8,76, adalah...,8 c. 8,8 8,8 8,8 9. Hasil dari 7 c = Bentuk baku dari 0,0006 adalah...,6 0 c.,6 0,6 0,6 0 Pecahan 77

40 B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat.. Tulislah pecahan yang sesuai dengan daerah yang diarsir pada gambar berikut. Kemudian masing-masing nyatakan dalam bentuk desimal dan persen.. Selesaikan operasi hitung berikut. : 6 c. : Selesaikan operasi hitung berikut. 0,7 +, 0,6 6,,8 +, c. 8, 0, 9,6 : 0,. Ubahlah pecahan berikut dalam bentuk desimal, kemudian bulatkan sampai tiga tempat desimal. 9 9 c. 7. Tulislah bilangan-bilangan berikut dalam bentuk baku dengan pembulatan sampai satu tempat desimal ,00000 c , Matematika Konsep dan Aplikasinya

Sumber: Kamus Visual, 2004

Sumber: Kamus Visual, 2004 1 BILANGAN BULAT Pernahkah kalian memerhatikan termometer? Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu zat. Pada pengukuran menggunakan termometer, untuk menyatakan suhu di bawah 0

Lebih terperinci

Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah Apa yang akan Anda Pelajari? Bilangan pecahan biasa, campuran, desimal, persen, dan permil Mengubah bentuk pecahan ke bentuk yang lain Operasi hitung tambah, kurang, kali, bagi, dan pangkat dengan melibatkan

Lebih terperinci

BILANGAN PECAHAN. A. Pengertian Bilangan Pecahan dan Pecahan Senilai Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai

BILANGAN PECAHAN. A. Pengertian Bilangan Pecahan dan Pecahan Senilai Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai BILANGAN PECAHAN A. Pengertian Bilangan Pecahan dan Pecahan Senilai Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai a b dengan a, b bilangan bulat dan b 0. Bilangan a disebut pembilang dan

Lebih terperinci

MATEMATIKA KONSEP DAN APLIKASINYA Untuk SMP/MTs Kelas VII

MATEMATIKA KONSEP DAN APLIKASINYA Untuk SMP/MTs Kelas VII MATEMATIKA KONSEP DAN APLIKASINYA Untuk SMP/MTs Kelas VII Pengetik : Siti Nuraeni (110070009) Dewi Komalasari (110070279) Nurhasanah (110070074) Editor : Dewi Komalasari Abdul Rochmat (110070117) Tim Kreatif

Lebih terperinci

BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN

BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN A. Bilangan Bulat I. Pengertian Bilangan bulat terdiri atas bilangan bulat positif atau bilangan asli, bilangan nol dan bilangan bulat negatif. Bilangan bulat

Lebih terperinci

2. Pengurangan pada Bilangan Bulat

2. Pengurangan pada Bilangan Bulat b. Penjumlahan tanpa alat bantu Penjumlahan pada bilangan yang bernilai kecil dapat dilakukan dengan bantuan garis bilangan. Namun, untuk bilangan-bilangan yang bernilai besar, hal itu tidak dapat dilakukan.

Lebih terperinci

LAMPIRAN A : SILABUS KTSP KLS VII SEMESTER GANJIL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) ANALISIS MATERI KOMPETENSI SISWA SMP (SILABUS)

LAMPIRAN A : SILABUS KTSP KLS VII SEMESTER GANJIL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) ANALISIS MATERI KOMPETENSI SISWA SMP (SILABUS) LAMPIRAN A : SILABUS KTSP KLS VII SEMESTER GANJIL SEKOLAH KELAS MATA PELAJARAN SEMESTER BILANGAN Standar Kompetensi KOMPETENSI DASAR 1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat. : SMP : VII : MATEMATIKA

Lebih terperinci

Identitas, bilangan identitas : adalah bilangan 0 pada penjumlahan dan 1 pada perkalian.

Identitas, bilangan identitas : adalah bilangan 0 pada penjumlahan dan 1 pada perkalian. Glosarium A Akar pangkat dua : akar pangkat dua suatu bilangan adalah mencari bilangan dari bilangan itu, dan jika bilangan pokok itu dipangkatkan dua akan sama dengan bilangan semula; akar kuadrat. Asosiatif

Lebih terperinci

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional dari Penerbit CV. Usaha

Lebih terperinci

BILANGAN CACAH. b. Langkah 1: Jumlahkan angka satuan (4 + 1 = 5). tulis 5. Langkah 2: Jumlahkan angka puluhan (3 + 5 = 8), tulis 8.

BILANGAN CACAH. b. Langkah 1: Jumlahkan angka satuan (4 + 1 = 5). tulis 5. Langkah 2: Jumlahkan angka puluhan (3 + 5 = 8), tulis 8. BILANGAN CACAH a. Pengertian Bilangan Cacah Bilangan cacah terdiri dari semua bilangan asli (bilangan bulat positif) dan unsur (elemen) nol yang diberi lambang 0, yaitu 0, 1, 2, 3, Bilangan cacah disajikan

Lebih terperinci

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat A Akar kuadrat GLOSSARIUM Akar kuadrat adalah salah satu dari dua faktor yang sama dari suatu bilangan. Contoh: 9 = 3 karena 3 2 = 9 Anggota Himpunan Suatu objek dalam suatu himpunan B Belahketupat Bentuk

Lebih terperinci

Bab 2. Relasi dan Fungsi. Standar Kompetensi

Bab 2. Relasi dan Fungsi. Standar Kompetensi Bab Relasi dan Fungsi Standar Kompetensi. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam pemecahan masalah pemecahan masalah. Kompetensi Dasar. Melakukan operasi hitung bilangan pecahan..

Lebih terperinci

3 OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

3 OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR Pada arena balap mobil, sebuah mobil balap mampu melaju dengan kecepatan (x + 10) km/jam selama 0,5 jam. Berapakah kecepatannya jika jarak yang ditempuh mobil tersebut 00

Lebih terperinci

Bab. Faktorisasi Aljabar. A. Operasi Hitung Bentuk Aljabar B. Pemfaktoran Bentuk Aljabar C. Pecahan dalam Bentuk Aljabar

Bab. Faktorisasi Aljabar. A. Operasi Hitung Bentuk Aljabar B. Pemfaktoran Bentuk Aljabar C. Pecahan dalam Bentuk Aljabar Bab Sumber: Science Encylopedia, 997 Faktorisasi Aljabar Masih ingatkah kamu tentang pelajaran Aljabar? Di Kelas VII, kamu telah mengenal bentuk aljabar dan juga telah mempelajari operasi hitung pada bentuk

Lebih terperinci

Operasi Hitung Bilangan 1

Operasi Hitung Bilangan 1 Operasi Hitung Bilangan 1 2 Ayo Belajar Matematika Kelas IV Bab 1 Operasi Hitung Bilangan Mari memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah. Operasi Hitung Bilangan

Lebih terperinci

BAB V BILANGAN PECAHAN

BAB V BILANGAN PECAHAN BAB V BILANGAN PECAHAN Bilangan pecahan terdiri dari pembilang dan penyebut ; a pembilang dan b penyebut 1. Macam-macam bilangan Pecahan a. Pecahan Biasa pembilangnya lebih kecil dari penyebut ; a < b,,

Lebih terperinci

BAHAN AJAR MATEMATIKA KELAS 5 SEMESTER I

BAHAN AJAR MATEMATIKA KELAS 5 SEMESTER I BAHAN AJAR MATEMATIKA KELAS 5 SEMESTER I Oleh: Sri Subiyanti NIP 19910330 201402 2 001 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PATI KECAMATAN JAKEN SEKOLAH DASAR NEGERI MOJOLUHUR 2015 I. Tinjauan Umum A. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

Bab 5 Pecahan. Penghasilan Pak Rusdi selama 1 bulan sebesar Rp ,00. bagian dari penghasilannya digunakan untuk biaya pendidikan putraputrinya,

Bab 5 Pecahan. Penghasilan Pak Rusdi selama 1 bulan sebesar Rp ,00. bagian dari penghasilannya digunakan untuk biaya pendidikan putraputrinya, Bab Pecahan? Lain-lain Pendidikan Sehari-hari Transportasi Penghasilan Pak Rusdi selama bulan sebesar Rp.000.000,00. bagian dari penghasilannya digunakan untuk biaya pendidikan putraputrinya, bagian untuk

Lebih terperinci

Bab. Bilangan Bulat. SUmber buku: bse.kemdikbud.go.id

Bab. Bilangan Bulat. SUmber buku: bse.kemdikbud.go.id Bab 1 Bilangan Bulat Kamu telah mengetahui, bahwa operasi hitung itu terdiri atas penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Ketika kamu menghadapi pemecahan masalah dalam bentuk soal cerita terkadang

Lebih terperinci

FAKTORISASI SUKU ALJABAR

FAKTORISASI SUKU ALJABAR 1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR Pernahkah kalian berbelanja di supermarket? Sebelum berbelanja, kalian pasti memperkirakan barang apa saja yang akan dibeli dan berapa jumlah uang yang harus dibayar. Kalian

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 06 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB I BILANGAN Dra.Hj.Rosdiah Salam, M.Pd. Dra. Nurfaizah, M.Hum. Drs. Latri S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Widya

Lebih terperinci

matematika Wajib Kelas X PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. DEFINISI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

matematika Wajib Kelas X PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. DEFINISI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-3 Kelas X matematika Wajib PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami definisi dan solusi persamaan linear

Lebih terperinci

Untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas V. Untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas V

Untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas V. Untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas V Untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas V Untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas V Hardi Mikan Ngadiyono Pandai Berhitung MATEMATIKA Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas V

Lebih terperinci

Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat dalam Pemecahan Masalah

Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat dalam Pemecahan Masalah Bab 1 Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat dalam Pemecahan Masalah Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa dapat: 1. menguasai sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat,. menjumlahkan

Lebih terperinci

1. Nilai Tempat Bilangan 10.000 s.d. 100.000 Lambang bilangan Hindu-Arab yang setiap kali kita gunakan menggunakan sistem desimal dengan nilai

1. Nilai Tempat Bilangan 10.000 s.d. 100.000 Lambang bilangan Hindu-Arab yang setiap kali kita gunakan menggunakan sistem desimal dengan nilai 1. Nilai Tempat Bilangan 10.000 s.d. 100.000 Lambang bilangan Hindu-Arab yang setiap kali kita gunakan menggunakan sistem desimal dengan nilai tempat. Menggunakan sistem desimal (dari kata decem, bahasa

Lebih terperinci

BILANGAN. Kita bisa menggunakan garis bilangan di bawah ini untuk memaknai penjumlahan 3 ditambah 4.

BILANGAN. Kita bisa menggunakan garis bilangan di bawah ini untuk memaknai penjumlahan 3 ditambah 4. BILANGAN A. BILANGAN BULAT Himpunan bilangan bulat adalah himpunan bilangan yang terdiri dari himpunan bilangan positif (bilangan asli), bilangan nol, dan bilangan bulat negatif. Himpunan bilangan bulat

Lebih terperinci

BAB ANGAN. Tujuan Pembelajaran. Pernahkan kamu bermain ular tangga? Ada angka 1, 2, 3 dan seterusnya. Termasuk bilangan apa angka di ular tangga?

BAB ANGAN. Tujuan Pembelajaran. Pernahkan kamu bermain ular tangga? Ada angka 1, 2, 3 dan seterusnya. Termasuk bilangan apa angka di ular tangga? BILANG ANGAN AN BUL ULAT BAB 1 Tujuan Pembelajaran Setelah belajar bab ini, kamu dapat: 1. Menggunakan sifat komutatif, asosiatif, dan distributif untuk melaksanakan operasi hitung bilangan bulat. 2. Membulatkan

Lebih terperinci

Bab. Bilangan Riil. A. Macam-Macam Bilangan B. Operasi Hitung pada. Bilangan Riil. C. Operasi Hitung pada Bilangan Pecahan D.

Bab. Bilangan Riil. A. Macam-Macam Bilangan B. Operasi Hitung pada. Bilangan Riil. C. Operasi Hitung pada Bilangan Pecahan D. Bab I Sumber: upload.wikimedia.org Bilangan Riil Anda telah mempelajari konsep bilangan bulat di Kelas VII. Pada bab ini akan dibahas konsep bilangan riil yang merupakan pengembangan dari bilangan bulat.

Lebih terperinci

SISTEM BILANGAN BULAT

SISTEM BILANGAN BULAT SISTEM BILANGAN BULAT A. Bilangan bulat Pengertian Bilangan bulat adalah bilangan yang tidak mempunyai pecahan desimal, misalnya 8, 21, 8765, -34, 0. Berlawanan dengan bilangan bulat adalah bilangan riil

Lebih terperinci

SD kelas 4 - MATEMATIKA PECAHAN (K13 REVISI 2016)UJI KOMPETENSI PECAHAN (K13 REVISI 2016)

SD kelas 4 - MATEMATIKA PECAHAN (K13 REVISI 2016)UJI KOMPETENSI PECAHAN (K13 REVISI 2016) 1. Perhatikan gambar berikut! SD kelas 4 - MATEMATIKA PECAHAN (K13 REVISI 2016)UJI KOMPETENSI PECAHAN (K13 REVISI 2016) Berdasarkan gambar berikut, nilai pecahan yang dapat menunjukkan bagian yang diarsir

Lebih terperinci

Bahan Ajar untuk Guru Kelas 6 Oleh Sufyani P

Bahan Ajar untuk Guru Kelas 6 Oleh Sufyani P Bahan Ajar untuk Guru Kelas 6 Oleh Sufyani P Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : Bilangan Bulat : A. Sifat-Sifat Operasi Hitung B. FPB dan KPK 1. Menentukan FPB 2. Menentukan

Lebih terperinci

Modul ini adalah modul ke-1 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

Modul ini adalah modul ke-1 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini PENDAHULUAN Konsep Pra - Bilangan dan Bilangan Cacah KONSEP PRA-BILANGAN DAN BILANGAN CACAH Modul ini adalah modul ke-1 dalam mata kuliah. Isi modul ini membahas tentang konsep pra-bilangan dan bilangan

Lebih terperinci

BAB VI BILANGAN REAL

BAB VI BILANGAN REAL BAB VI BILANGAN REAL PENDAHULUAN Perluasan dari bilangan cacah ke bilangan bulat telah dibicarakan. Dalam himpunan bilangan bulat, pembagian tidak selalu mempunyai penyelesaian, misalkan 3 : 11. Timbul

Lebih terperinci

Aep Saepudin Babudin Dedi Mulyadi Adang. Gemar Belajar. Matematika. untuk Siswa SD/MI Kelas V

Aep Saepudin Babudin Dedi Mulyadi Adang. Gemar Belajar. Matematika. untuk Siswa SD/MI Kelas V Aep Saepudin Babudin Dedi Mulyadi Adang Gemar Belajar Matematika untuk Siswa SD/MI Kelas V 5 Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang Gemar Belajar Matematika 5 untuk Siswa

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG!!! SELAMAT BELAJAR!!!!

SELAMAT DATANG!!! SELAMAT BELAJAR!!!! SELAMAT DATANG!!! SELAMAT BELAJAR!!!! Temukan beragam artikel seputar pembelajaran matematika, soal-soal psikotes, cpns, dan info-info seputar matematika dengan mengunjungi website kami di Kunjungi website

Lebih terperinci

Materi Olimpiade Tingkat Sekolah Dasar BIDANG ALJABAR

Materi Olimpiade Tingkat Sekolah Dasar BIDANG ALJABAR Materi Olimpiade Tingkat Sekolah Dasar BIDANG ALJABAR Caturiyati M.Si. Jurdik Matematika FMIPA NY wcaturiyati@yahoo.com Operasi Dasar (penjumlahan pengurangan perkalian pembagian) Hal-hal yang perlu diperhatikan

Lebih terperinci

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang. Penulis : Atik Wintarti Idris Harta

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang. Penulis : Atik Wintarti Idris Harta Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Penulis : Atik Wintarti Idris Harta Endah Budi Rahaju Pradnyo Wijayanti R. Sulaiman Sitti Maesuri C. Yakob Masriyah Kusrini Mega Teguh

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6 Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA SD Kelas 4, 5, 6 1 Matematika A. Operasi Hitung Bilangan... 3 B. Bilangan Ribuan... 5 C. Perkalian dan Pembagian Bilangan... 6 D. Kelipatan dan Faktor

Lebih terperinci

Bab. A. Macam-Macam Bilangan B. Operasi Hitung pada. Bilangan Riil. C. Operasi Hitung pada Bilangan Pecahan D. Konversi Bilangan

Bab. A. Macam-Macam Bilangan B. Operasi Hitung pada. Bilangan Riil. C. Operasi Hitung pada Bilangan Pecahan D. Konversi Bilangan Bab I Sumber: upload.wikimedia.org Bilangan Riil Anda telah mempelajari konsep bilangan bulat di Kelas VII. Pada bab ini akan dibahas konsep bilangan riil yang merupakan pengembangan dari bilangan bulat.

Lebih terperinci

BILANGAN PECAHAN. Bilangan pecahan adalah bilangan yang disajikan/ditampilkan dalam bentuk ; a ; a, b bilangan bulat dan b 0 b

BILANGAN PECAHAN. Bilangan pecahan adalah bilangan yang disajikan/ditampilkan dalam bentuk ; a ; a, b bilangan bulat dan b 0 b SMP - 1 BILANGAN PECAHAN 1. Pengertian Bilangan Pecahan Bilangan pecahan adalah bilangan yang disajikan/ditampilkan dalam bentuk ; a ; a, b bilangan bulat dan b 0 b a disebut pembilang dan b disebut penyebut

Lebih terperinci

Matematika 5 SD dan MI Kelas 5

Matematika 5 SD dan MI Kelas 5 R.J. Soenarjo Matematika SD dan MI Kelas i Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang MATEMATIKA Untuk SD/MI Kelas Tim Penyusun Penulis : R. J. Sunaryo Ukuran Buku : x 8 7.7

Lebih terperinci

SILABUS. Standar Kompetensi : 1. Melakukan pengerjaan hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah. 1.2 Menggunakan. pengerjaan hitung bilangan

SILABUS. Standar Kompetensi : 1. Melakukan pengerjaan hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah. 1.2 Menggunakan. pengerjaan hitung bilangan 1 SILABUS Standar Kompetensi : 1. Melakukan pengerjaan bilangan bulat dalam pemecahan masalah. Kegiatan Indikator Dasar 1.1Melakukan Pengerjaan pengerjaan bilangan bilangan bulat termasuk penggunaan sifat-sifatnya,

Lebih terperinci

Bab 1. Bilangan Bulat. Standar Kompetensi. 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan pengunaannya dalam pemecahan masalah.

Bab 1. Bilangan Bulat. Standar Kompetensi. 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan pengunaannya dalam pemecahan masalah. Bab 1 Bilangan Bulat Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan pengunaannya dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar 1.1. Melakukan operasi hitung bilangan pecahan. 1.2. Menggunakan

Lebih terperinci

1. Variabel, Konstanta, dan Faktor Variabel Konstanta Faktor

1. Variabel, Konstanta, dan Faktor Variabel Konstanta Faktor ALJABAR BENTUK ALJABAR adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya memuat huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui Bentuk aljabar dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah

Lebih terperinci

Kegiatan Pembelajaran Indikator Teknik Bentuk Instrumen. Tugas individu. Memberikan contoh bilangan bulat.

Kegiatan Pembelajaran Indikator Teknik Bentuk Instrumen. Tugas individu. Memberikan contoh bilangan bulat. Silabus Jenjang : SMP dan MTs Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII Semester : 1 Standar Kompetensi : BILANGAN 1. Memahami sifat-sifat dan penggunaannya dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar Materi

Lebih terperinci

BAB I BILANGAN. Skema Bilangan. I. Pengertian. Bilangan Kompleks. Bilangan Genap Bilangan Ganjil Bilangan Prima Bilangan Komposit

BAB I BILANGAN. Skema Bilangan. I. Pengertian. Bilangan Kompleks. Bilangan Genap Bilangan Ganjil Bilangan Prima Bilangan Komposit BAB I BILANGAN Skema Bilangan Bilangan Kompleks Bilangan Real Bilangan Imajiner Bilangan Rasional Bilangan Irasional Bilangan Bulat Bilangan Pecahan Bilangan Cacah Bilangan Bulat Negatif Bilangan Asli

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Supardjo MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) MATEMATIKA 24B Gemar Berhitung untuk Kelas IV SD dan MI Semester Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas

Lebih terperinci

PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL. Sumber: Dok. Penerbit

PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL. Sumber: Dok. Penerbit 4 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL Sumber: Dok. Penerbit Pernahkah kalian berbelanja alat-alat tulis? Kamu berencana membeli 10 buah bolpoin, sedangkan adikmu membeli 6 buah bolpoin dengan

Lebih terperinci

Sumber: Dok. Penerbit

Sumber: Dok. Penerbit 4 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL Sumber: Dok. Penerbit Pernahkah kalian berbelanja alat-alat tulis? Kamu berencana membeli 10 buah bolpoin, sedangkan adikmu membeli 6 buah bolpoin dengan

Lebih terperinci

- Burhan Mustaqim - Ary Astuty

- Burhan Mustaqim - Ary Astuty - Burhan Mustaqim - Ary Astuty - Burhan Mustaqim - Ary Astuty Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional dari Penerbit

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Ponco Sujatmiko MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) MATEMATIKA KREATIF Konsep dan Terapannya untuk Kelas VII SMP dan MTs Semester 1 1A Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006

Lebih terperinci

BAB I BILANGAN A. JENIS BILANGAN B. LAMBANG BILANGAN, NILAI TEMPAT, DAN NILAI ANGKA C. OPERASI HITUNG BILANGAN USEFUL BOOK MATEMATIKA KLS 6 SD

BAB I BILANGAN A. JENIS BILANGAN B. LAMBANG BILANGAN, NILAI TEMPAT, DAN NILAI ANGKA C. OPERASI HITUNG BILANGAN USEFUL BOOK MATEMATIKA KLS 6 SD BAB I BILANGAN A. JENIS BILANGAN WAWASAN buat kamu!... Jenis bilangan terdiri dari: 1. Bilangan cacah : 0, 1,,,... Bilangan asli : 1,,,.. Bilangan bulat :.,-, -, -1, 0, 1,,,.. 4. Bilangan genap : 0,, 4,

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika SD

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika SD Indriyastuti MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dunia Matematika SD untuk Kelas V SD dan MI 5 Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nomor

Lebih terperinci

Kumpulan Soal Matematika VII ( BSE Dewi Nurhariyani)

Kumpulan Soal Matematika VII ( BSE Dewi Nurhariyani) Bilangan Bulat 1. Suhu sebongkah es mula-mula 5 o C. Dua jam kemudian suhunya turun 7 o C. Suhu es itu sekarang a. 12 o C c. 2 o C b. 2 o C d. 12 o C 2. Jika x lebih besar dari 1 dan kurang dari 4 maka

Lebih terperinci

Ely Purnamasari (2008.V.I.0019) Kd. Winda Mahayanti (2008.V.I.0027) Pend. Matematika IKIP PGRI BALI

Ely Purnamasari (2008.V.I.0019) Kd. Winda Mahayanti (2008.V.I.0027) Pend. Matematika IKIP PGRI BALI Ely Purnamasari (2008.V.I.0019) Kd. Winda Mahayanti (2008.V.I.0027) Pend. Matematika IKIP PGRI BALI Indikator Standar Kompetensi Mamahami dan dapat melakukan operasi bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan

Lebih terperinci

MODUL 1. Teori Bilangan MATERI PENYEGARAN KALKULUS

MODUL 1. Teori Bilangan MATERI PENYEGARAN KALKULUS MODUL 1 Teori Bilangan Bilangan merupakan sebuah alat bantu untuk menghitung, sehingga pengetahuan tentang bilangan, mutlak diperlukan. Pada modul pertama ini akan dibahas mengenai bilangan (terutama bilangan

Lebih terperinci

BAB PECAHAN. Tujuan Pembelajaran

BAB PECAHAN. Tujuan Pembelajaran BAB PECAHAN 5 Tujuan Pembelajaran Setelah belajar bab ini, kamu dapat: Menjadikan pecahan biasa ke bentuk persen dan sebaliknya. Menjadikan pecahan biasa ke bentuk desimal dan sebaliknya. 3. Menjumlah

Lebih terperinci

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH DASAR ( SD ) PENGEMBANGAN SILABUS BERBASIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN M A T E M A T I K A

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH DASAR ( SD ) PENGEMBANGAN SILABUS BERBASIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN M A T E M A T I K A KURIKULUM BERBASIS SEKOLAH ( SD ) PENGEMBANGAN SILABUS BERBASIS MATA PELAJARAN M A T E M A T I K A DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA - 2006 Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Mata Pelajaran : Matematika

Lebih terperinci

PENGERJAAN HITUNG BILANGAN BULAT

PENGERJAAN HITUNG BILANGAN BULAT M O D U L 1 PENGERJAAN HITUNG BILANGAN BULAT Standar Kompetensi : Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar : 1. Menggunakan sifat-sifat operasi hitung termasuk operasi

Lebih terperinci

Pembahasan Latihan Soal US SD/MI. Matematika. Latihan Soal Mata Pelajaran. Matematika. Oleh Team Uasbn.com

Pembahasan Latihan Soal US SD/MI. Matematika. Latihan Soal Mata Pelajaran. Matematika. Oleh Team Uasbn.com Latihan Soal US SD/MI Matematika Latihan Soal Mata Pelajaran Matematika Oleh Team Uasbn.com 2 Soal Disusun oleh : Team uasbn.com. Jawaban: D Operasi pembagian dikerjakan terlebih dahulu karena satu tingkat

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 1 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS / SEMESTER : V (Lima) / 1 (satu) Standar Kompetensi : 1. Melakukan

Lebih terperinci

FAQ Bilangan Bulat untuk Siswa/i SMP

FAQ Bilangan Bulat untuk Siswa/i SMP FAQ Bilangan Bulat untuk Siswa/i SMP PERTANYAAN YANG SERING DITANYAKAN SEPUTAR BILANGAN BULAT Anis Faozi CARA MUDAH BELAJAR MATEMATIKA www.caramudahbelajarmatematika.com Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SOAL UASBN MATEMATIKA SD/MI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 KODE P2 UTAMA

PENYELESAIAN SOAL UASBN MATEMATIKA SD/MI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 KODE P2 UTAMA PENYELESAIAN SOAL UASBN MATEMATIKA SD/MI TAHUN PELAJARAN 009/00 KODE P UTAMA. Hasil 86 4 : 6 adalah A. 558 B. 568 C. 744 D. 764 86 4 86 4 : 6 = = 744 (C) 6 aturan operasi hitung campuran. tambah dan kurang

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Supardjo MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) MATEMATIKA 14A Gemar Berhitung untuk Kelas IV SD dan MI Semester Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas

Lebih terperinci

COVER LUAR.

COVER LUAR. PEDOMAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR COVER LUAR DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMP/MTs Kelas/Semester : VII s/d IX/ 1-2. Nama Guru :... NIP/NIK :... Sekolah :...

Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMP/MTs Kelas/Semester : VII s/d IX/ 1-2. Nama Guru :... NIP/NIK :... Sekolah :... RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMP/MTs Kelas/Semester : VII s/d IX/ 1-2 Nama Guru :... NIP/NIK :... Sekolah :... 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Jenjang Kelompok : Matematika : SMK : Bisnis Managemen WAKTU PELAKSANAAN Hari : Sabtu Tanggal : 9 Januari 0 Jam : Pukul. 07.00 09.00 PETUNJUK UMUM Isikan identitas Anda ke

Lebih terperinci

Membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru saja disajikan

Membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru saja disajikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pagerpelah Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : V / 1 Standar Kompetensi : 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN. Sekolah :... : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika

SILABUS PEMBELAJARAN. Sekolah :... : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah :... Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : I (satu) BILANGAN Standar : 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan

Lebih terperinci

Bab 1. Faktorisasi Suku Aljabar. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus.

Bab 1. Faktorisasi Suku Aljabar. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus. Bab 1 Faktorisasi Suku Aljabar Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus. Kompetensi Dasar 1.1 Melakukan operasi aljabar. 1.2 Menguraikan bentuk aljabar ke dalam

Lebih terperinci

Operasi Hitung Pecahan

Operasi Hitung Pecahan Bab Operasi Hitung Pecahan Pernahkah kamu melihat ibumu memotong kue? Berapa bagian potongan kue tersebut? Tiap-tiap potongan kue itu merupakan pecahan dari kue yang ibu potong. Pada pembelajaran kali

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) A. Standar Kompetensi : 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) A. Standar Kompetensi : 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Madrasah : MI Ma arif NU 1 Cilangkap Mata Pelajaran : Matematika Kelas Semester : VI/1 Pertemuan Ke- : 1-3 Alokasi Waktu : 8 x 35 menit A. Standar Kompetensi :

Lebih terperinci

semua ada tentang sekolah dasar

semua ada tentang sekolah dasar CONTOH SOAL DAN KISI-KISI UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012/2013 MATA PELAJARAN MATEMATIKA No Kompetensi Indikator Soal Jawaban 1 Memahami konsep dan operasi hitung bilangan bulat serta dapat menggunakannya

Lebih terperinci

KATA KUNCI. Sumber:

KATA KUNCI. Sumber: Bab 1 KATA KUNCI Sumber: www.pkpu.or.id Salah satu bentuk penanganan korban bencana adalah pemberian bantuan. Biasanya muncul masalah baru yaitu pembagiannya. Hal tersebut sepintas tampak rumit. Tapi sebenarnya

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN. Sekolah :... : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika

SILABUS PEMBELAJARAN. Sekolah :... : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah :... Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : I (satu) BILANGAN Standar : 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan

Lebih terperinci

BAB I BILANGAN A. SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG BILANGAN USEFUL BOOK MATEMATIKA KLS 5 SD SIFAT OPERASI HITUNG

BAB I BILANGAN A. SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG BILANGAN USEFUL BOOK MATEMATIKA KLS 5 SD SIFAT OPERASI HITUNG A. SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG BILANGAN SIFAT OPERASI HITUNG BAB I BILANGAN 1. Sifat Komutatif ( Pertukaran ) a + b = b + a a x b = b x a Sifat komutatif hanya berlaku pada penjumlahan dan perkalian. 1)

Lebih terperinci

Free-download

Free-download PREDIKSI UJIAN NASIONAL TAHUN 2008/2009 I. Standar Kompetensi Menggunakan konsep operasi hitung dan sifat-sifat bilangan, perbandingan, aritmetika sosial, barisan bilangan, serta penggunaannya dalam pemecahan

Lebih terperinci

SILABUS. KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Bilangan Bulat dan Pecahan. pecahan Menyatakan bilangan dalam bentuk

SILABUS. KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Bilangan Bulat dan Pecahan. pecahan Menyatakan bilangan dalam bentuk SILABUS MATA PELAJARAN KELAS : MATEMATIKA : VII TAHUN PELAJARAN : 2016 / 2017 ALOKASI WAKTU : 5 JP / MINGGU KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Bilangan Bulat dan Pecahan 3.1 Menjelaskan

Lebih terperinci

INFORMASI PENTING. No 1 Bilangan Bulat. 2 Pecahan Bentuk pecahan campuran p dapat diubah menjadi pecahan biasa Invers perkalian pecahan adalah

INFORMASI PENTING. No 1 Bilangan Bulat. 2 Pecahan Bentuk pecahan campuran p dapat diubah menjadi pecahan biasa Invers perkalian pecahan adalah No RUMUS 1 Bilangan Bulat Sifat penjumlahan bilangan bulat a. Sifat tertutup a + b = c; c juga bilangan bulat b. Sifat komutatif a + b = b + a c. Sifat asosiatif (a + b) + c = a + (b + c) d. Mempunyai

Lebih terperinci

Tujuan Pembelajaran Sumber: Dokumen Penerbit

Tujuan Pembelajaran Sumber: Dokumen Penerbit 1 Tujuan Pembelajaran Setelah belajar bab ini, siswa dapat: Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan. Menggunakan operasi hitung campuran. Menentukan FPB dan KPK pada dua bilangan. Menentukan FPB

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/1 Standar Kompetensi : 1. Melakukan pengerjaan hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah. Kompetensi

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Contoh Soal dan Pembahasan. Matematika.

Ringkasan Materi Contoh Soal dan Pembahasan. Matematika. Ringkasan Materi Contoh Soal dan Pembahasan Matematika BILANGAN BAB 1 A. PENDAHULUAN Bilangan merupakan suatu sebutan untuk menyatakan banyaknya sesuatu. 1. Lambang Bilangan Lambang Dibaca Lambang Dibaca

Lebih terperinci

MODUL I. Buku Siswa MEMAHAMI BILANGAN PECAHAN DAN JENIS-JENISNYA. Untuk Kelas 1 SMP/MTs. Oleh Marsigit

MODUL I. Buku Siswa MEMAHAMI BILANGAN PECAHAN DAN JENIS-JENISNYA. Untuk Kelas 1 SMP/MTs. Oleh Marsigit MODUL I Buku Siswa MEMAHAMI BILANGAN PECAHAN DAN JENIS-JENISNYA Untuk Kelas SMP/MTs Oleh Marsigit PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia) 00 0 A. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Standar

Lebih terperinci

Operasi Hitung Bilangan Bulat

Operasi Hitung Bilangan Bulat Bab I Operasi Hitung Bilangan Bulat Tujuan Pembelajar embelajaran an Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu : menggunakan sifat-sifat operasi hitung termasuk operasi campuran, FPB dan KPK,

Lebih terperinci

Pecahan. 6Bab. Tujuan Pembelajaran

Pecahan. 6Bab. Tujuan Pembelajaran Pecahan 6Bab Tujuan Pembelajaran. Siswa dapat mengenal bentuk pecahan.. Siswa dapat menyebutkan dan menuliskan dan bentuk pecahan.. Siswa dapat mengurutkan pecahan.. Siswa dapat menyederhanakan pecahan..

Lebih terperinci

Pemfaktoran prima (2)

Pemfaktoran prima (2) FPB dan KPK Konsep Habis Dibagi Definisi: Jika a suatu bilangan asli dan b suatu bilangan bulat, maka a membagi habis b (dinyatakan dengan a b) jika dan hanya jika ada sebuah bilangan bulat c demikian

Lebih terperinci

Toko kami sudah dipasok manik-manik dua minggu sekali dan kancing baju seminggu sekali.

Toko kami sudah dipasok manik-manik dua minggu sekali dan kancing baju seminggu sekali. Tolong Pak Rahmat, toko kami dipasok benang setiap 8 hari. Toko kami sudah dipasok manik-manik dua minggu sekali dan kancing baju seminggu sekali. Kapan saya bisa bertemu dengan pemasok manik-manik dan

Lebih terperinci

Gemar Matematika 5. untuk SD/MI Kelas V. Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang

Gemar Matematika 5. untuk SD/MI Kelas V. Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Gemar Matematika 5 untuk SD/MI Kelas V Penulis : Y.D. Sumanto Heny Kusumawati Nur Aksin Editor : Muklis Perancang Kulit : Rahmat Isnaini

Lebih terperinci

Berdasarkan kurikulum yang berlaku MATEMATIKA. Untuk SMP / MTS. Semester gasal. Nama :... Kelas :... Sekolah:...

Berdasarkan kurikulum yang berlaku MATEMATIKA. Untuk SMP / MTS. Semester gasal. Nama :... Kelas :... Sekolah:... Berdasarkan kurikulum yang berlaku MATEMATIKA Untuk SMP / MTS 7 7 Semester gasal Nama :... Kelas :... Sekolah:... Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat dan Pecahan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 50

LAMPIRAN-LAMPIRAN 50 LAMPIRAN-LAMPIRAN 50 Lampiran 1 Instrumen Pembelajaran Lampiran 1.1 Silabus Lampiran 1.2 RPP Kelas PBM Pertemuan 1 Lampiran 1.3 RPP Kelas PBM Pertemuan 2 Lampiran 1.4 RPP Kelas PBM Pertemuan 3 Lampiran

Lebih terperinci

PAKET 2 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 UTAMA SD/MI MATEMATIKA

PAKET 2 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 UTAMA SD/MI MATEMATIKA PAKET UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 010/011 UTAMA SD/MI MATEMATIKA Tim Pembahas: Astuti Waluyati, S.Si, M.Pd.Si Nanny Dharmawati, M.Si Rumiati, S.Pd., M.Ed. Sri Wulandari D, S.Si, M.Pd Verifikator: Drs.

Lebih terperinci

Bab. Bilangan Pecahan. Mari menggunakan pecahan dalam penyelesaian masalah. Bilangan Pecahan 161

Bab. Bilangan Pecahan. Mari menggunakan pecahan dalam penyelesaian masalah. Bilangan Pecahan 161 Bab 6 Bilangan Pecahan Mari menggunakan pecahan dalam penyelesaian masalah. Bilangan Pecahan 6 6 Ayo Belajar Matematika Kelas IV A. Mengenal Pecahan dan Urutannya Pecahan merupakan bagian dari keseluruhan.

Lebih terperinci

SILABUS Membulatkan bilangan dalam satuan, puluhan, dan ratusan terdekat Menaksirkan hasil hitung dua bilangan

SILABUS Membulatkan bilangan dalam satuan, puluhan, dan ratusan terdekat Menaksirkan hasil hitung dua bilangan : SDIT INSAN KAMIL : V/I : 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah 1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat termasuk penggunaan sifat-sifatnya,pembulatan, dan penaksiran.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi : 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi : 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X (Sepuluh) / Ganjil Standar Kompetensi : 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat,

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS Nama Siswa Kelas : : LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS Notasi dan Ordo Matriks Lengkapilah isian berikut! Suatu matriks biasanya dinotasikan dengan huruf kapital, misalnya: A. PENGERTIAN MATRIKS 1) Tabel

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Program : X (Sepuluh) / Akuntansi dan Penjualan Semester : Ganjil Standar Kompetensi : 1. Memecahkan masalah

Lebih terperinci

matematika WAJIB Kelas X PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. PENDAHULUAN

matematika WAJIB Kelas X PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. PENDAHULUAN K-1 Kelas X matematika WAJIB PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi pertidaksamaan linear

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Jenjang Kelompok : Matematika : SMK : Bisnis Managemen WAKTU PELAKSANAAN Hari : Sabtu Tanggal : 9 Januari 0 Jam : Pukul. 07.00 09.00 PETUNJUK UMUM Isikan identitas Anda ke

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna, 3 II. TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna, square free, keterbagian bilangan bulat, modulo, bilangan prima, ideal, daerah integral, ring quadratic.

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Bab I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG A LATAR BELAKANG Bab I PENDAHULUAN Pecahan merupakan bagian matematika yang erat kaitannya dengan masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari Sama halnya dengan bilangan asli, cacah, dan bulat, pecahan

Lebih terperinci