Penjadwalan Pekerjaan pada No-Wait Flowshop dengan Pembatas Common Due-Date

dokumen-dokumen yang mirip
Model Penjadwalan Pekerjaan pada Zero-buffer Flowshop Tipe (1) dengan Kriteria Minimasi Total Waktu Tinggal Aktual

Model Penjadwalan Pekerjaan pada Flowshop dengan Kriteria Minimasi Total Waktu Tinggal Aktual

Penjadwalan Pekerjaan pada No-Wait Flowshop dengan Kriteria Minimasi Total Waktu Tinggal Aktual Menggunakan Algoritma Genetik

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN UNTUK PENJADUALAN PRODUKSI JENIS FLOW SHOP

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Penentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering

PERANCANGAN TATA LETAK SEL UNTUK MEMINIMASI VARIASI BEBAN SEL DAN MAKESPAN

Penentuan Jumlah, Lokasi dan Cakupan Distribusi Gudang Produk Air Minum Dalam Kemasan Jenis Gelas (Studi Kasus di PT. Dzakiya Tirta Utama)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant

BAB 2 LANDASAN TEORI

KESEIMBANGAN LINTASAN TIPE U- LINE ASSEMBLY PADA PERAKITAN POMPA AIR

PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

ABSTRAK. Keywords: Economic Quantity Production, Nasution, A.H, Perencanaan dan Pengendalian Persediaan. ABSTRACT

Penyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL

PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU

ANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM

Pelabelan Total Super (a,d) - Sisi Antimagic Pada Graf Crown String (Super (a,d)-edge Antimagic Total Labeling of Crown String Graph )

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb

Definisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real.

Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil

Minimasi Slack Time pada Penjadwalan Make To Order Job Shop

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

(R.4) PENGUJIAN DAN PEMODELAN ASOSIASI DUA VARIABEL KATEGORIK MULTI-RESPON DENGAN METODE BOOTSTRAP DAN ALGORITMA GANGE

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST

SISTEM PENYUSUNAN KEPEGAWAIAN PADA MANAJEMEN CALL CENTER DENGAN MULTI-CLASS PELANGGAN DAN MULTI-POOL SERVER

CLASSIFIER BERDASAR TEORI BAYES. Pertemuan 4 KLASIFIKASI & PENGENALAN POLA

PEMILIHAN KRITERIA DALAM PEMBUATAN KARTU KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP

BAB 2 LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN PENGUAT COMMON SOURCE

ANALISIS ALGORITMA LOCALLY OPTIMAL HARD HANDOFF TERHADAP KECEPATAN DAN KORELASI JARAK

Pertemuan ke-3 Persamaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 27 September 2012

PENJADUALAN FLOWSHOP DENGAN ALGORITMA GENETIKA

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM

INSTANTON. Casmika Saputra Institut Teknologi Bandung

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN TATA LETAK MESIN MENGGUNAKAN GROUP TECHNOLOGY DENGAN METODE RANK ORDER CLUSTERING 2 (ROC2) (STUDI KASUS DI PT.

PENDEKATAN ANALISIS FUZZY CLUSTERING

User-Based Collaborative Filtering Dengan Memanfaatkan Pearson- Correlation Untuk Mencari Neighbors Terdekat Dalam Sistem Rekomendasi

MODEL PENENTUAN UKURAN LOT PRODUKSI DENGAN POLA PERMINTAAN BERFLUKTUASI

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

Model Produksi dan Distribusi Energi

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan

Aplikasi Information Retrieval (IR) CATA Dengan Metode Generalized Vector Space Model

Perbandingan Algoritma Horspool dan Algoritma Zhu-Takaoka dalam Pencarian String Berbasis Desktop

PERANCANGAN LOWONGAN KERJA ONLINE BERBASIS WEB PADA PT ANH

APLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X

Gregorius S. Budhi Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra

FAMILI BARU DARI METODE ITERASI ORDE TIGA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR DENGAN AKAR GANDA ABSTRACT

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

TERMODINAMIKA TEKNIK II

SOLUSI NUMERIK PERSAMAAN DIFUSI ANISOTROPIK

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

PENJADWALAN MESIN PADA SISTEM PRODUKSI FLOW SHOP UNTUK MEMINIMALKAN KETERLAMBATAN

PENANGANAN MASALAH COLD START DAN DIVERSITY REKOMENDASI MENGGUNAKAN ITEM-BASED CLUSTERING HYBRID METHOD

BENTUK NORMAL SMITH DAN MATRIKS BAIK KIRI/KANAN

KELUARGA METODE ITERASI ORDE EMPAT UNTUK MENCARI AKAR GANDA PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. History Analysis), metode respon spektrum (Response Spectrum Method), dangaya

OPTIMISASI SISTEM TRANSPORTASI MINYAK TITIK TUANG TINGGI: STUDI KASUS LAPANGAN X

IV. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 2007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SMA Waktu : 4 jam

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

Jl. Ir Sutami 36 A Surakarta Telp: ABSTRAK

Simulasi dan Analisis Kinerja Prediktor Smith pada Kontrol Proses yang Disertai Tundaan Waktu

Konstruksi Kode Cross Bifix Bebas Ternair Untuk Panjang Ganjil

Analisa Sistem Kelistrikan Distribusi Jawa Bali 500 KV dengan Batas Stabilitas Steady State Menggunakan Radial Equivalent Independent (REI) DIMO

PERBANDINGAN BAGAN KENDALI MULTIVARIAT

SOLUSI NUMERIK PERSAMAAN POISSON MENGGUNAKAN JARINGAN FUNGSI RADIAL BASIS PADA KOORDINAT POLAR

MODEL PENJADWALAN BATCH PADA JOB SHOP DENGAN KELOMPOK MESIN HETEROGEN UNTUK MEMINIMASI TOTAL WAKTU TINGGAL AKTUAL

BAB II PENYEARAH DAYA

Solusi Treefy Tryout OSK 2018

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

MAKALAH SISTEM BASIS DATA

PENENTUAN BATAS KESTABILAN STEADY STATE GENERATOR DENGAN KONSEP REI-DIMO

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113

Bab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup

ABSTRACT. Keywords: scheduling, Campbell Dudek Smith,makespan. Universitas Kristen Maranatha

PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS)

GERAK SATU DIMENSI. Sugiyanto, Wahyu Hardyanto, Isa Akhlis

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus

Lina Gozali, Lamto Widodo, Wendy Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Jl. S Parman no.1, Jakarta

Transkripsi:

Perfora (2003) Vol. 2, No.: - 5 Penjadwalan Pekerjaan pada No-Wait Flowshop dengan Pebatas Coon Due-Date Yuniaristanto Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Abstract This paper addresses job-scheduling probles in no-wait flowshop. No-wait flowshop gives condition that each job processed without any interuptions on achine or between two achines. Criteria of this probles is to iniize total actual flowtie that accoodate condition that jobs arrive in the shop when they needed and deliver the on due-date. Heuristic algorith is developed to find feasible solutions. An nuerical exaple is also provided to show how the proposed ethod work. Exaple results shows total actual flowtie in no-wait flowshop higher than total actual flowtie in general flowshop.. Keywords : scheduling, no-wait flowshop, total actual flowtie.. Pendahuluan Perasalahan penjadwalan pekerjaan (job) pada siste produksi flowshop telah banyak diteliti antara lain oleh Chan dan Bedworth (990), Rajendran dan Chaudhuri (99), dan Woo dan Yin (998). Tetapi odel-odel tersebut asih engijinkan adanya delay di antara dua esin sedangkan pada industri baja, plastik dan kiia tidak diijinkan adanya delay di antara dua esin. Masalah ini dikenal sebagai no-wait flowshop. Kondisi no-wait terjadi apabila proses pekerjaan tidak dapat diganggu baik saat berada di suatu esin atau saat transfer ke esin berikutnya. Hal ini berarti bahwa saat selesai pekerjaan di suatu esin harus saa dengan saat ulai proses pekerjaan pada esin berikutnya. Aldowaisan dan Allahverdi (998) elakukan penelitian pada no-wait flowshop untuk dua esin dengan kriteria total flow tie, dan waktu setup dilihat terpisah dari waktu proses. Keudian Allahverdi dan Aldowaisan (2000) engebangkan untuk tiga esin dengan kriteria total copletion tie. Penelitian ini asih engasusikan bahwa seluruh pekerjaan telah siap pada saat t=0 dan belu epertibangkan due-date sebagai pebatas. Pada kenyataannya, pekerjaan tidak perlu datang seluruhnya pada saat t=0 tetapi dapat datang pada saat pekerjaan tersebut dibutuhkan sedangkan pengirian pekerjaan ke konsuen dilakukan pada saat due-date. Hali dan Ohta (993, 994) eperbaiki kekurangan kriteria waktu tinggal dengan engusulkan kriteria baru yang disebut waktu tinggal aktual (actual flow tie), yaitu laanya suatu pekerjaan berada di dala pabrik dari saat ulai proses sapai due-date. Sehingga perlu dikebangkan suatu odel penjadwalan pekerjaan pada no-wait flowshop statis dengan kriteria iniasi total waktu tinggal aktual. Setiap stage diasusikan hanya terdiri dari satu esin. Asusi-asusi lain yang digunakan adalah :. Waktu proses pekerjaan pada esin diketahui dan tetap. Corespondence : E-ail : utan@uns.ac.id

2 Perfora (2003) Vol. 2, No. 2. Waktu setup esin diketahui dan terpisah dari waktu proses. 3. Siste bersifat deterinistik. 4. Mesin selalu tersedia. 5. Tidak ada esin yang eproses lebih dari satu operasi pada saat saa. 6. Tidak ada pekerjaan yang diproses oleh lebih dari satu esin pada saat saa. 2. Pengebangan Model Model ini enggabarkan kondisi penjadwalan pekerjaan pada no-wait flowshop yang einiasi total waktu tinggal aktual. Pada no-wait flowshop, saat ulai proses pekerjaan pada suatu esin saa dengan saat selesai pekerjaan pada esin sebelunya tanpa enunggu. Forulasi ateatis odelnya dapat diruuskan sebagai berikut : Pebatas : n ( ) Miniasi F a = d B[ i, ] () i= B [n,] 0, (2) B [i,] B [i-,] -t [i,] -s [i-,], i = 2,..., n, (3) B [i,k] = in{b [i-,k] - t [i,k] - s [i-,k], B [i,k+] - t [i,k] }, i = 2,, n; k =,..., -, (4) B [i,k] = B [i,k+] - t [i,k], i; k =,...,- (5) B [,] = d - t [,], (6) Pebatas (2) enunjukkan bahwa perosesan pekerjaan pertaa dilakukan pada saat nol atau sesudahnya. Pebatas (3), (4) dan (5) sebagai pebatas kondisi no-wait untuk enyusun jadwal produksi dengan pendekatan penjadwalan undur dan saat ulai proses stasiun kerja hilir engendalikan saat ulai proses stasiun kerja hulu. Pebatas (6) enyatakan bahwa proses pekerjaan terakhir harus selesai tepat pada saat due-date. Penjadwalan pada no-wait flowshop lebih dari dua esin erupakan asalah NP-hard (Kaoun dan Sriskandarajah, 993), sehingga dikebangkan pendekatan heuristik. Untuk engurutkan seua pekerjaan pada no-wait flowshop, digunakan sebuah prosedur heuristik yang dikebangkan oleh Hali dan Ohta (993). Misalkan dua pekerjaan, yaitu J [] dan J [2] diproses di dua esin, M dan M 2. Dua alternatif keadaan yang dapat terjadi jika J [2] diproses sebelu J [], yaitu dapat dilihat pada Gabar. A.(s [,] +t [,] >t [2,2] +s [,2] ) B.(s [,] +t [,] <t [2,2] +s [,2] ) t [2,] s [,] t [,] d t [2,] s [,] t [,] d J [2] J [] M J [2] J [] M t [2,2] s [,2] t [,2] t [2,2] s [,2] t [,2] J [2] J [] M 2 J [2] J [] M 2 Gabar. Gantt chart pasangan pekerjaan untuk 2 esin (no-wait) Jika dua pekerjaan diproses di tiga esin, aka ada tiga alternatif keadaan yang terjadi dan jika diproses di epat esin, aka ada epat alternatif keadaan yang terjadi. Ruusan uu waktu tinggal aktual pasangan pekerjaan J [] dan J [2] yang diproses pada esin yaitu:

Yuniaristanto - Penjadwalan Pekerjaan pada No-Wait Flowshop dengan Pebatas Coon Due-Date 3 F a = t [2,] + t[,k ] +t [,] +R, 2, (7) dengan: R = s [,] R = ax{t [,-] +R -, t[ 2,k ] +s [,] } (8) 2 Jika J [] diproses J [2], aka indeks dan 2 dipertukarkan. 3. Algorita Penjadwalan Untuk enjadwalkan n pekerjaan pada esin, aka digunakan persoalan penjadwalan dua pekerjaan pada esin sebagai dasar penjadwalan. Keudian dikebangkan suatu algorita agar persoalan penjadwalan n pekerjaan pada esin dapat diselesaikan sehingga dapat einiasi total waktu tinggal aktual. Untuk enentukan urutan pekerjaan digunakan persaaan (7) pada setiap pasangan pekerjaan yang ungkin. Keudian pilih pekerjaan awal dari pasangan pekerjaan yang epunyai waktu tinggal aktual terkecil. Jadwalkan secara undur pekerjaan enurut decreasing order dari frekuensi suatu pekerjaan terpilih. Proble penjadwalan layak jika jadwal B [n,] 0. Algorita penjadwalan odel ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Langkah 0. Inisialisasi n, d,, s [i,k], t [i,k]. Langkah. Hitung pasangan pekerjaan (R)=n(n-)/2. Tiap pasangan job epunyai dua urutan. Langkah 2. Set f = dan frekuensi pekerjaan terpilih (a i ) = 0, i Langkah 3. Untuk tiap pasangan f yang ungkin, hitung waktu tinggal aktual pasangan pekerjaan dengan persaaan (7). Pilih urutan dengan waktu tinggal aktual terkecil. Pilih pekerjaan awal dari urutan yang terpilih. Set a i = a i +. Langkah 4. Jika f<r aka set f = f+ dan kebali ke Langkah 3. Selainnya, ke Langkah 5. Langkah 5. Jadwalkan undur pekerjaan e-nurut decreasing order dari a i, i dengan algorita H. Hitung total waktu tinggal aktual pekerjaan dengan persaaan (). Langkah 6. Jika tidak ada solusi untuk B [n,] 0, aka proble tak layak. Selainnya, pilih solusi dengan total waktu tinggal aktual iniu. Untuk enentukan total waktu tinggal aktual pada persaaan (), harus diketahui B [i,] untuk i. Akan tetapi dari seua persaaan pebatas tersebut tidak ada satupun persaaan yang dapat digunakan untuk enghitung B [i,]. Hal ini disebabkan karena pada kasus no-wait, saat ulai proses pekerjaan pada suatu esin dapat ditunda supaya saat selesai proses pekerjaan pada esin tersebut tepat saa dengan saat ulai proses pekerjaan pada esin berikutnya sehingga persaaan (5) dapat terpenuhi. Karena itu perlu dibuat algorita untuk enyederhanakan penghitungan B [i,], yaitu algorita H. Algorita H diulai dengan enghitung waktu tinggal aktual dua pekerjaan yang terdekat dengan due-date. Keudian hitung saat ulai kedua pekerjaan tersebut pada esin M. Proses ini diulang dengan enggeser saat due-date ke arah endekati t=0 sapai seua pekerjaan terjadwalkan. Ruusan uu untuk enghitung waktu tinggal aktual dari pekerjaan J [] dan J [2] jika diproses pada sejulah esin adalah:. Waktu tinggal aktual untuk J [] = t[,k ] sehingga B [,] = d - t[,k ] (9)

4 Perfora (2003) Vol. 2, No. 2. Waktu tinggal aktual untuk J [2] = t [2,] + t [,] + R, 2, dengan: R = s [,] R = ax{ t [,-] +R -, t[ 2,k ] +s [,] } 2 waktu tinggal aktual ini nantinya selalu diulang untuk i 2. Jika J i dan J j berdekatan dan J j endahului J i dan jika d i adalah due-date untuk J i aka: B [j,] =d i -(t [j,] + t [i,] + R ) (0) d j = B [j,] + t[ j,k ] Algorita H Langkah. Hitung B [,] dengan persaaan (8). Langkah 2. Set i =. Langkah 3. Set j = i+. Langkah 4. Hitung B [j,] dengan persaaan (9). Langkah 5. Hitung d j dengan persaaan (0). Langkah 6. Jika i<n aka i = i+. Kebali ke Langkah 3. Selainnya, lanjutkan ke Langkah 7. Langkah 7. Hitung B [j,k] dengan persaaan (5) 4. Contoh Nuerik Contoh nuerik ebandingkan odel penjadwalan pekerjaan pada no-wait flowshop dengan odel penjadwalan pekerjaan pada flowshop tanpa no-wait. Untuk ebandingkan kedua odel tersebut digunakan data yang saa seperti pada tabel dengan due-date = 200. Tabel. Waktu proses dan waktu setup M k s [,k] t [,k] s [2,k] t [2,k] s [3,k] t [3,k] s [4,k] t [4,k] 5 22 4 9 5 20 6 0 2 6 5 4 6 9 5 8 3 3 9 3 6 2 4 3 6 4 5 2 2 2 2 2 3 7 () Solusi odel penjadwalan pekerjaan pada no-wait flowshop dapat dilihat pada gabar 2 dengan total waktu tinggal aktual = 297. Solusi odel penjadwalan pekerjaan tanpa no-wait dapat dilihat pada gabar 3 dengan total waktu tinggal aktual = 288. M M2 M3 M4 80 00 20 40 60 80 200 Gabar 2. Gantt chart solusi odel penjadwalan pekerjaan pada no-wait flowshop

Yuniaristanto - Penjadwalan Pekerjaan pada No-Wait Flowshop dengan Pebatas Coon Due-Date 5 M M2 M3 M4 80 00 20 40 60 80 200 Gabar 3. Gantt chart solusi odel penjadwalan pekerjaan pada flowshop Hasil enunjukkan peningkatan total waktu tinggal aktual odel penjadwalan pekerjaan dengan no-wait sebesar 3,25% dari solusi odel penjadwalan tanpa no-wait. 5. Kesipulan Model penjadwalan pekerjaan pada no-wait flowshop enghasilkan total waktu tinggal aktual yang lebih besar dari odel penjadwalan pekerjaan pada flowshop. Hal ini disebabkan karena odel penjadwalan pekerjaan dengan no-wait enghasilkan solusi dengan waktu idle yang lebih panjang dari odel penjadwalan pekerjaan tanpa no-wait. Waktu idle ini terjadi karena saat ulai proses pekerjaan pada suatu esin ungkin ditunda supaya saat selesainya saa dengan saat ulai proses pekerjaan pada esin berikutnya. Selanjutnya perlu dikebangkan algorita heuristik untuk penjadwalan pekerjaan yang dapat enghasilkan solusi dengan perforansi yang lebih baik. Daftar Pustaka Aldowaisan, T. and Allahverdi, A. (998), Total flowtie in no-wait flowshops with separated setup ties, Cop. Ops. Res., 25(9), pp.757-763. Allahverdi, A. and Aldowaisan, T. (2000), No-wait and separate setup three-achine flowshop with total copletion tie criterion, Intl. Trans. in Opl.Res.,7, pp.245-264. Chan, D. Y. and Bedworth, D. D. (990), Design of a scheduling syste for flexible anufacturing cell, Int. J. Prod. Res., 28, pp.2037-2049. Hali, A. H. and Ohta, H. (993), Batch-scheduling probles through flow shop with both receiving and delivery just in tie, Int. J. Prod. Res., 3, pp.943-955. Hali, A. H. and Ohta, H. (994), Batch-scheduling probles to iniize inventory cost in the shop with both receiving and delivery just in tie, Int. J. Prod. Eco.,33, pp.85-95. Kaoun, H. and Sriskandarajah, C. (993), The coplexity of scheduling jobs in repetitive anufacturing systes, Eur. J. Opl. Res.,70, pp.350-364. Rajendran, C. and Chaudhuri, D. (99), An efficient heuristic approach to the scheduling of jobs in a flowshop, Eur. J. Opl. Res., 6, pp.38-325. Woo, H. S. and Yi, D. S. (998), A heuristic algorith for ean flowtie objective in flowshop scheduling, Cop. Ops. Res., 25(3), pp.75-82.