ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2892
|
|
- Devi Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2892 PENENTUAN RUTE ARADA ENGGUNAKAN ALOGARITA TABU SEARCH PADA HOOGENUS FLEET VEHICLE ROUTING PROBLE WITH TIE WINDOWS DI PT. XYZ WILAYAH BANDUNG UNTUK EINIASI TOTAL WAKTU TEPUH DETERINATION OF FLEET ROUTE USING TABU SEARCH ALGORITH ON HOOGENEOUS FLEET VEHICLE ROUTING PROBLE WITH TIE WINDOWS IN XYZ COPANY BANDUNG AREA TO INIIZE TOTAL TRAVEL TIE R. Fauzi Novianda 1, Sri artini 2, Rio Aurachman 3 1,2,3 Prodi S1 Teni Industri, Faultas Teni, Universitas Telom 1 fauzinovianda@student.telomuniversity.ac.id, 2 srimartini@telomuniversity.ac.id, 3 rioaurachman@telomuniversity.ac.id Abstra PT. XYZ merupaan distributor dari suatu perusahaan besar yang bergera di sub setor industri maanan dan minuman. Berdasaran data PT. XYZ selama bulan Juli-Desember 2016, terjadi permasalahan dimana tida semua demand dapat terpenuhi tepat pada watunya. Target pemnuhan dari piha perushaan sebesar 7%, tetapi hanya pada bulan Juli saja yang melebihi target. Permasalahan ini disebaban oleh beberapa penyebab dimana yang paling berpengaruh merupaan eterlambatan armada tiba pada customer. Penyebab ini terjadi arena watu tempuh yang lama arena penentuan rute yang tida tepat. Permasalahan ini merupaan permasalahan umum yang sering terjadi pada bidang transportasi dimana armada yang digunaan lebih dari 1, maa permasalahan ini perlu diselesaian dengan pendeatan Vechicle Routing Problem (VRP). Karateristi VRP pada peneilitian ini adalah time windows. Untu penyelesaian yang digunaan dengan pendeatan metaheuristi yaitu Alogaritma Tabu Search. Penulis menggunaan Alogaritma Nearest Neighbour sebagai pembangit solusi awal yang selanjutnya digunaan pada Alogaritma Tabu Search. Pendeatan VRP dengan pendeatan Alogaritma Tabu Search dapat mengurangi total watu tempuh sebesar 12.3% dari ondisi awal serta seluruh demand terpenuhi tanpa mengalami eterlambatan. Kata unci : Transportasi, Distribution Center, VRP, Time Windows, Alogaritma Nearest Neighbour, Alogaritma Tabu Search Abstract PT. XYZ is a distributor of a corporation that engaged in the food and beverage industry sub sector. Based on data of PT. XYZ during July-December 2016, there is a problem where not all demand can be fulfilled in time. The target is 7%, but only in July exceeds the target. This problem is caused by several causes where the most influential is the delay of the fleet arrives at the customer. This cause occurs due to long travel time due to inaccurate route determination. This problem is a common problem that often occurs in the field of transportation where the fleet is used more than 1, then this problem needs to be solved by approach Vechicle Routing Problem (VRP). Characteristics of VRP in this research is time windows. For the solution used with metaheuristic approach that is Alogaritma Tabu Search. This study uses Nearest Neighbors Alogaritma as the initial solution generator which is then used on Tabu Search Alogaritma. VRP approach with Tabu Search Algorithm approach can reduce total travel time by 12.3% from initial condition and all demand can be fulfilled without experiencing delay. Keywords: Transportation, Distribution Center, VRP, Time Windows, Nearest Neighbour Alogarithm, Tabu Search Alogarithm
2 ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page Pendahuluan Transportasi merupaan serangaian egiatan memindahan atau mengangut barang dari produsen sampai epada onsumen dengan menggunaan salah satu atau lebih moda transportasi, yang dapat meliputi moda transportasi barat, laut/sungai, maupun udara [2]. Dalam pelasasnaannya, transportasi dilasanaan pada suatu rute yang bisa disebut suatu jaringan rute. Dalam pengiriman sendiri, transportasi biasanya diperhitungan dengan banyanya jumlah armada yang dibutuhan dalam melauan suatu pengiriman. Pemilihan rute yang tepat serta penentuan jumlah armada jia dilasanaan sesuai ebutuhan dan target, maa dapat dilasanaan dengan bai dimana pengiriman bisa dilasanaan dengan cepat dan tepat. PT. XYZ merupaan distributor dari suatu perusahaan besar yang bergera di sub setor industri maanan dan minuman. PT. XYZ memilii Distribution Center (DC) yang berada di wilayah Jawa Barat, yaitu Bandung tepatnya di Komples Industri Suamulya, Gedebage, Bandung. Dalam melauan operasional pengiriman barang, PT. XYZ memilii 6 unit armada Tru Colt Diesel Engle (CDE). Penentuan rute pengiriman yang dilauan oleh PT. XYZ adalah dengan membagi rute pengiriman menjadi tiga rute yaitu rute atas (Bandung bagian Utara), rute tengah (Bandung bagian Tengah) serta rute bawah (Bandung bagian Selatan). eanisme pengiriman barang pada PT. XYZ yaitu: Daftar customer yang aan diirim Bagi customer sesuai loasi Delivery Order (DO) diceta Gambar 1 eanisme Pengiriman PT. XYZ engirim Sesuai DO Setelah semua customer teririm armada embali Sedangan untu caupan area distribusi PT. XYZ adalah seitar wilayah Bandung (Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat) dengan jenis tujuan custmer yang beragam dimulai dari pasar swalayan, pasar tradisional, hotel, hingga rumah maan. Beriut merupaan area caupan distribusi PT. XYZ: Gambar 2 Area Caupan Distribusi PT. XYZ Dengan banyanya customer yang dimilii PT. XYZ, banya endala yang sering muncul. Salah satu endala yang sering muncul adalah tida terpenuhinya demand pelanggan tepat pada watunya. Kondisi ini terjadi saat barang yang diantar tida diterima oleh customer yang bisa disebaban beberapa fator yang mempengaruhinya seperti watu edatangan terlambat, ataupun barang yang diirim tida sesuai permintaan. Beriut merupaan laporan pengiriman PT. XYZ selama 6 bulan:
3 ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page Laporan Pengiriman PT. XYZ Juli Agustus September Otober November Desember Demand Terpenuhi Gambar 3 Laporan Pengiriman PT. XYZ Berdasaran Gambar 3 dapat dilihat bahwa tida semua demand dapat terpenuhi tepat pada watunya selama 6 bulan terahir. PT. XYZ sendiri memilii target pemenuhan demand sebesar 7% dari total demand. Namun sesuai data yang telah saya sebutan diatas hanya Bulan Juli saja yang memenuhi target perusahaan. Sedangan untu bulan-bulan lainnya target tida terpenuhi. Dengan ondisi seperti ini butuh penyelesaian masalah agar pemenuhan demand melebihi target yang ditentuan perusahaan. Setelah melauan pengamatan lebih lanjut, permasalahan ini dipengaruhi oleh beberapa fator seperti pada gambar beriut: Penyebab Demand Tida Terpenuhi 1% Keterlambatan Tiba Pada Pelanggan 11% 3% 19% 66% Keterlambatan Pergi Barang Teririm Defect Doumen Tida Sesuai Kecelaan Gambar 4 Penyebab Keterlambatan Sesuai dengan Gambar I.4 Keterlambatan tiba pada pelanggan merupaan penyebab yang paling berpengaruh terhadap demand yang tida terpenuhi sebesar 66% atau sebanya 493 ali ejadian. Penyebab ini terjadi arena lamanya watu tempuh aramada, sehingga armada datang berada diluar time windows yang disediaan customer. Lamanya watu tempuh dipengaruhi oleh penentuan rute yang tida tepat sehingga jalur yang dipilih lebih jauh. Berdasaran latar belaang tersebut, permasalahan yang terjadi pada PT.XYZ adalah permasalahan transportasi yang umunya dapat diselesaian dengan pendeatan Vehicle Routing Problem (VRP) sesuai dengan arateristi utamanya yaitu terdapat lebih dari 1 endaraan dalam pengiriman. Untu jenis VRP yang digunaan adalah VRP with time windows sesuai dengan arateristi customer yang memilii time windows atau watu bua tutup pelayanan. aa penentuan rute menggunaan pendeatan Vehicle Routing Problem (VRP) dengan arateristi yang telah disebutan sebelumnya dibutuhan agar watu tempuh armada bisa di minimasi dan eterlambatan bisa terpenuhi.. 2. Dasar Teori dan etodologi 2.1 VRP (Vehicle Routing Problem) Vehicle routing problem berperan dalam merancang rute yang optimal yang digunaan oleh sejumlah endaraan yang ditempatan pada depot untu melayani sejumlah pelanggan dengan permintaan yang dietahui [3]. Vehicle Routing Problem (VRP) diperenalan pertama ali oleh Dantziq dan Ramser pada tahun 1959 dan semenja itu telah dipelajari secara luas. Oleh Fisher, VRP didefinisian sebagai sebuah pencarian atas cara penggunaan yang efisien dari sejumlah endaraan yang harus melauan perjalanan untu mengunjungi sejumlah tempat untu mengantar dan/atau menjemput orang/barang [3].
4 ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2895 Varian-varian VRP banya bermunculan setelah diembangan dari permasalahan dasar yang telah didefinisian oleh Toth dan Vigo (2002). Varian-varian tersebut bermunculan untu menyesuaian ruang lingup masalah yang berembang, dimana model yang telah ada perlu variabel baru atau pembatas baru jia dilauan pengembangan varian VRP. Terdapat beberapa varian VRP yang telah diembangan [3]: 1. VRP with Time Window Pelayanan harus diatur sedemiian hingga barang/produ sampai epada pelanggan tepat pada rentang watu (time windows) yang sudah ditetapan pada masing-masing pelanggan. Depot juga memilii time window yang disebut dengan horison perencanaan. Jia depot atau pelanggan memilii time windows lebih dari satu, maa disebut dengan multiple time windows. 2. VRP with Split delivery Permasalahan VRP dimana pengiriman barang/produ e suatu pelanggan dapat dilauan oleh dua atau lebih endaraan. Pada VRP standar satu pelanggan hanya diunjungi oleh satu endaraan. 3. VRP Pic Up and Delivery Permasalahan VRP dimana endaraan dapat melauan tugas pengantaran (delivery) dan mengangut (pic-up) sealigus dalam satu ali proses pengiriman. Jenis VRP ini disebut juga VRP with linehauls atau bachauls. 4. VRP with ultiple Depot Permasalahan VRP dimana terdapat lebih dari satu depot sehingga suatu endaraan yang berangat dari depot tertentu dan dapat berahir di depot yang lain. Barang / produ yang diiriman e customer bisa berasal dari depot manapun selama sesuai dengan permintaan customer. 5. VRP with ultiple Product and Compartments Permasalahan VRP dimana barang/produ yang diiriman e customer terdiri dari beberapa macam barang/produ. Pada umumnya jenis VRP ini melibatan endaraan dengan multi compartments. 6. VRP with ultiple Trip Permasalahan VRP dimana endaraan dapat menempuh beberapa rute dengan embali e depot terlebih dahulu. 7. VRP with Heterogeneus Fleet of Vehicles Permasalahan VRP dimana perusahaan memilii beberapa macam endaraan dengan apasitas yang berbeda-beda. 2.2 Alogaritma Penentuan Rute Dalam melauan pemilihan rute terdapat 3 jenis metode yaitu esa, heuristi, serta metaheuristi. Beriut merupaan penjelasan etiga alogaritma tersebut [4]. 1. Alogaritma Esa / Analiti etode esa merupaan algoritma yang dapat menghasilan solusi secara langsung, dengan mencoba semua permutasi serta melihat yang termurah. Pendeatan yang dilauan terleta pada fator polinom dari O (n!), fatorial dari beberapa ota, sehingga solusi menjadi tida pratis dan hanya dapat untu 20 ota. Alogartima yang termasu dalam metode esa adalah alogaritma branch and bound, dan alogaritma cutting plane. 2. Alogaritma Heuristi etode heuristi merupaan metode modern dalam menemuan solusi untu masalah yang sangat besar (jutaan ota) dalam watu wajar dengan probabilitas tinggi hanya 2-3% dari solusi optimal. Beberapa algoritma yang tergolong dalam metode heuristi yaitu algoritma nearest neighbor, nearest insertion, dan masih banya lagi 3. Alogaritma etaheuristi etode metaheuristi jauh lebih efetif dibandingan dengan metode heuristi. Watu proses yang dibutuhan memang lebih lama dan tida dietahui secara pasti. Namun metaheuristi lebih mampu untu menampung atau melibatan lebih banya parameter dalam pengolahannya. Perbandingan Algoritma Heuristi dan Esa 2.3 Tabu Serach Tabu search pertama ali diperenalan oleh Glover pada tahun Tabu search merupaan ata serapan dari ata Taboo yang memilii arti terlarang atau eramat dan berasal dari bahasa Tongan, yaitu
5 ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2896 salah satu bahasa yang ada di Polynesia. Berdasaran amus Websitester, Tabu adalah sebuah larangan yang dipasaan oleh ebudayaan sosial sebagai tindaan pencegahan atau sesuati yang dilarang arena berbahaya. Bahaya yang mungin terjadi pada Tabu search adalah penjadwalan yang tida laya, dan terjeba tanpa ada jalan eluar [1]. Konsep dasar dari Tabu search adalah alogaritma yang memastian bahwa setiap tahunnya menghasilan fungsi tujuan yang paling optimum tanpa terjeba edalam solusi awal yang ditebuan sealma iterasi berlangsung. Salah satu tujuan utama dari penggunaan tabu search adalah untu mencegah terjadinya pengulangan solusi dan ditemuannya solusi yang sama dalam suatu iterasi yang aan diulang pada iterai selanjutnya [1].. 3. Pembahasan 3.1 Influenced Diagram Penelitian ini bertujuan meminimasi watu tempuh sehingga eterlambatan bisa terselesaian. Dalam menyusun watu tempuh terdapat 2 omponen utama yaitu ecepatan rata-rata serta jara tempuh armada. Beriut merupaan influence diagram: Rute Distribusi Time Windows Volume Produ Demand Pelanggan Loasi Customer Jenis Jumlah Digunaan Jara Tempuh Jara Antar Pelanggan Jara DC e Pelanggan Kapasitas Angut Kecepatan Rata-rata Watu Tempuh Gambar 5 Influence Diagram Berdasaran Gambar 5, dapat dilihat eteraitan antar omponen. Rute distribusi merupaan input terontrol yang aan mempengaruhi ecepatan rata-rata yang dibutuhan serta loasi customer yang dituju. Kecepatan rata-rata armada selain dipengaruhi rute distribusi, dipengaruhi juga jumlah aramada yang digunaan. Loasi Customer, dipengaruhi oleh time windows pada customer serta jenis armada yang digunaan. Loasi Customer aan berpengaruh epada Jara Tempuh. Komponen Kecepatan Rata-Rata serta omponen Jara Tempuh aan berpengaruh pada output penelitian ini yaitu Watu Tempuh 3.2 odel atematis Permasalahan yang terdapat pada ondisi existing selanjutnya dirumusan edalam model matematis dengan fungsi tujuan minimasi watu tempuh. Adapun model matematisnya adalah sebagai beriut: Indes: i = indes notasi, i = 1, 2, 3, 4,... adalah customer / distribution centre yang memulai egiatan distribusi. j = indes notasi, j = 1, 2, 3, 4, adalah customer / distribution centre yang memulai egiatan distribusi. = indes notasi, = 1,2,3,4,... K adalah jenis endaraan yang digunaan. Parameter: xij = Jara dari titi i e j f = Biaya tetap setiap jenis endaraan c ij = Biaya jalan dari customer i e j S i = Watu pelayanan di titi i menggunaan endaraan t ij = Watu tempuh endaraan dari titi i e j menggunaan endaraan ot i = Batas awal time window di titi i ct i = Batas ahir time window di titi i
6 ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2897 q = demand dari onsumen Q = Kapasitas angut endaraan S = Bilangan riil yang bernilai sangat besar. a = Kedatangan endaraan di customer p i = Keberangatan endaraan dari customer i. Bp = Volume produ p Hp j = Kuantitas produ p yang aan diirim e pelanggan j = Total volume yang diminta pelanggan j T = Watu Horison Satu Hari V = Kecepatan Rata Rata Kendaraan Variabel Keputusan: x ij = Variabel eputusan rute terpilih, 1 jia dari i e j menggunaan endaraan, 0 jia lainnya y = Variabel eputusan setiap penggunaan jenis endaraan, 1 jia endaraan digunaan, 0 jia lainnya Fungsi Tujuan: K min x ij v =1 j=1 i=1 i = 1, 2,, j = 1, 2, + 1, = 1, 2 K Fungsi tujuan diatas menjelasan tujuan dari penelitian ini yaitu meminimuman watu tempuh yang dibutuhan pada ativitas pengiriman barang e loasi onsumen sehingga tida terjadi eterlambatan yang melewati batas time windows onsumen dimana x ij merupaan rute dari i e j dengan menggunaan endaraan dan v meruan ecepatan rata-rata endaraan. Dengan endala-endala: K x ij = 1, j = 2, 3, (1) =1 i=1 Kendala (1) memastian bahwa satu customer hanya terdapat pada satu rute yang terpilih, dinotasian dengan i = 1, 2, 3. Dimana 1 merupaan depot dan erupaan himpunan tujuan atau customer. x oi = 1, = 1, 2 K i=1 Kendala (2) memastian bahwa setiap endaraan berangat dari depot. Dimana 1 merupaan depot dan merupaan himpunan tujuan atau customer. x ih i=1 x hj j=1 = 0, = 1, 2 K, h = 1, 2.. (3) Kendala (3) memastian selesai melayani seorang customer endaraan aan meninggalan customer tersebut untu customer lainnya. x j +1 = 1, j=1 = 1, 2 K.. (4) Kendala (4) memastian bahwa setiap rute embali e depot. Dimana pada ahir rute depot dinotasian sebagai +1. q j x ij Q, = 1, 2, 3 K.. (5) i=1 j=1 Kendala (5) memastian bahwa permintaan dari customer tida melebihi apasitas armada angut yang digunaan. p B p. Hp j = j, j = 1, 2, (6) p=1... (2) Kendala (6) menunjuan bahwa total volume produ yang diminta oleh suatu onsumen j merupaan penjumlahan dari hasil ali antara jumlah suatu jenis produ dialian dengan volume produ tersebut. ai + Si + t ij S (1 x ij ) a j,... (7) i = 1, 2,, j = 1, 2, + 1, = 1, 2 K
7 ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2898 Kendala (7) memperlihatan bahwa watu edatangan di customer-j adalah hasil dari penjumlahan jam edatangan di customer-i dengan watu pelayanan yang terjadi di customer-i watu eberangatan di customer-i ditambah dengan watu tempuh i e j. o ti a i c ti, i = 1, 2, 3... (8) Kendala (8) menjelasan bahwa edatangan pada customer i harus berada di selang watu time window, sehingga pelayanan dilauan pada rentang watu time window tersebut (Si + t ij ) x ij T, = 1, 2 K (9) i=1 j=1 Pembatas (9) memastian bahwa semua rute perjalanan harus urang dari watu horizon satu hari. x ij {0,1}, i, j = 1, 2,., + 1, = 1,., K. (10) y {0,1}, = 1,.., K.... (11) Pembatas (10) dan (11) menunjuan bahwa nilai dari setiap variabel eputusan ialah 0 atau 1. Bernilai 1 apabila terdapat rute dari titi i e j yang terpilih, dan sebalinya apabila tida 3.3 Kondisi Existing Setelah data yang didapat diolah, maa didapatlah urutan rute pada ondisi existing beserta biaya yang dieluaran pada ondisi existing. Dapat dilihat pada tabel 1 urutan rute pada ondisi existing beserta jara tempuh yang dilalui. Tabel 1 Urutan Rute dan Jara Existing Rute Kunjungan Awal Jara (K) A1 D P46 P27 P37 D 36,905 A2 D P34 P40 P05 P44 P32 P02 P41 D 42,474 A3 D P01 P15 P35 P03 P25 P36 P16 P07 P28 D 53,998 A4 D P13 P14 P24 P17 P11 P18 P08 P20 P06 P12 P26 P04 P10 D 61,495 A5 D P33 P39 P47 P09 P19 P23 D 33,984 A6 D P3 P21 P45 P31 P42 P29 P38 P43 P22 D 70,487 Total Jara 299,343 Berdasaran Tabel 1 diatas, rute existing membutuhan jara tempuh sejauh 299,343 Km dengan ebutuhan armada sebanya 6 armada dengan watu tempuh pada ondisi existing adalah Jam. 3.4 Alogaritma Penentuan Rute Dalam penelitian ini, untu melauan pencarian rute dipilih alogaritma heuristic dan metaheuristi sebagai alogaritma penyelesaian masalah. Pencarian rute dilauan epada dua tahap dengan menemuan solusi awal terlebih dahulu, emudian solusi awal di optimasi agar hasil pencarian rute menjadi optimal. Untu tahap pertama, solusi awal dibentu menggunaan algoritma heuristic nearest neighbour, hasil dari algoritma ini adalah sebuah rute usulan pertama, atau individu pertama yang masih dapat di optimalan hasilnya. Untu model pencarian rute awal, rute yang dicari adalah rute yang meminimasi jara tempuh agar dapat meminimasi watu tempuh sehinggan dapat menghindari eterlambatan pada proses distribusi, rute yang dicari memperhatian time window dari masing-masing customer, demand customer, apasitas dari endaraan serta endaraan yang digunaan. Setelah didapatan solusi awal selanjutnya solusi diproses embali dengan alogaritma tabu search agar dapat meminimasi watu tempuh 3.5 Hasil Solusi Nearest Neighbour Setelah dilauan iterasi terahir, maa didapatan solusi awal dengan nearest neighbour dengan rincian pada Tabel 2 dan Tabel 3 Tabel 2 Solusi Awal Nearest Neighbour Rute Kunjungan D P19 P23 P9 P47 P39 P44 P32 P2 P21 P30 P40 P34 P10 1 P24 P29 P31 P45 P27 P41 D 2 D P13 P14 P33 P5 P25 P36 P7 P16 P35 P 38 P43 P22 D 3 D P4 P12 P26 P20 P6 P18 P8 P11 P17 P46 P1 D 4 D P15 P37 D 5 D P3 P28 P42 D
8 ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2899 Tabel 3 Total Jara dan Watu Tempuh Nearest Neighbour Jara Tempuh (K) Watu Tempuh (Jam) 1 75,22 2, ,57 2, ,44 1, ,31 1, ,66 1, Hasil Perhitungan Alogaitma Tabu Search Setelah iterasi selesai dilauan maa didapatlah urutan rute terbai dengan jumlah armada yang digunaan hanya 5 dari 6 armada dengan total jara tempuh sejauh m dan watu tempuh total selama jam. Selain itu seluruh demand onsumen terantaran dengan sesuai pada watu tutup customer. Beriut merupaan solusi dari Alogaritma Tabu Search pada Tabel Tabel 4 Solusi Rute Alogaritma Tabu Search Rute Kunjungan D P23 P19 P9 P47 P39 P44 P32 P2 P21 P30 P24 P10 P34 P40 P29 P31 P45 P27 P41 D D P13 P14 P33 P5 P25 P36 P7 P16 P38 P22 P43 P35 D D P4 P12 P26 P20 P6 P8 P18 P11 P17 P46 P1 D D P15 P37 D D P3 P28 P42 D Tabel 5 Total Jara dan Watu Tempuh Tabu Search Jara Tempuh (K) Watu Tempuh (Jam) 1 72,99 2, ,91 2, ,26 1, ,31 1, ,66 1,59 4. Kesimpulan Setelah didapatan hasil penelitian perencanaan rute pendistribusian menggunaan algoritma Tabu Search, dapat ditari esimpulan bahwa sesuai dengan total jara tempuh yang turun dari ondisi existing, total watu tempuh distribusi armada pun aan turun. Watu tempuh pada awalnya selama 10,93 jam menjadi 9,59 jam dengan perubahan sebesar 80 menit lebih cepat atau terjadi penurunan sebesar 12,3%. Dengan watu tempuh yang berurang eterlambatan bisa terpenuhi, setelah dilauan penyesuaian antara watu tiba armada dengan time windows, tida terjadi eterlambatan arena semua armada yang datang berada pada range time windows setiap customer. Daftar Pustaa: [1] Fred, G., Tabu Search. ORSA Journal on computing, 1(3), pp [2] Salim, H. A., anajemen transportasi. Jaarta: Raja Grafindo Persada. [3] Tooth, P. & Vigo, D., The Vehicle Routing Problem. s.l.:society for Industrial and Applied athematics. [4] Faisal, F. (2012). Penentuan Aloasi dan Rute Transportasi yang Optimal di PT. Sumber Alfaria enggunaan etode ABC dan Algoritma Tabu Search. Sarjana Bandung: Institut Tenologi Bandung.
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Masalah untu mencari jalur terpende di dalam graf merupaan salah satu masalah optimisasi. Graf yang digunaan dalam pencarian jalur terpende adalah graf yang setiap sisinya
Lebih terperinciPENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT
Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022 Yogyaarta, 16 Juni 2007 PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT I ing Mutahiroh, Indrato, Taufiq Hidayat Laboratorium
Lebih terperinciImplementasi Algoritma Pencarian k Jalur Sederhana Terpendek dalam Graf
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No., (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) Implementasi Algoritma Pencarian Jalur Sederhana Terpende dalam Graf Anggaara Hendra N., Yudhi Purwananto, dan Rully Soelaiman Jurusan
Lebih terperinciUSULAN RANCANGAN RUTE TRANSPORTASI MULTI TRIP
USULAN RANCANGAN RUTE TRANSPORTASI MULTI TRIP UNTUK MEMINIMASI BIAYA TRANSPORTASI DENGAN HETEROGENEOUS FLEET DAN TIME WINDOW MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA DI PT.XYZ Muhammad Zuhdi Aiman Anka 1,
Lebih terperinciIII DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT
III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT 3.1 Studi Literatur tentang Pengelolaan Sampah di Beberapa Kota di Dunia Kaian ilmiah dengan metode riset operasi tentang masalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Model Loglinier adalah salah satu asus husus dari general linier model untu data yang berdistribusi poisson. Model loglinier juga disebut sebagai suatu model statisti
Lebih terperinciPenentuan Rute untuk Pendistribusian BBM Menggunakan Algoritma Nearest neighbour (Studi Kasus di PT X)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2014 Penentuan Rute untuk Pendistribusian BBM Menggunakan Algoritma Nearest neighbour
Lebih terperinciPENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK MINIMASI TOTAL BIAYA TRANSPORTASI PADA PT XYZ DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2566 PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK MINIMASI TOTAL BIAYA TRANSPORTASI PADA PT XYZ DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA
Lebih terperinciRANCANG BANGUN VEHICLE ROUTING PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA TABU SEARCH
JURNAL FOURIER Otober 2015, Vol. 4, No. 2, 155 167 ISSN: 2252-763X RANCANG BANGUN VEHICLE ROUTING PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA TABU SEARCH Sulistiono 1, Noor Saif Muhammad Mussafi 2 1 Program Studi Matematia
Lebih terperinciPenentuan Rute Kendaraan Distribusi Produk Roti Menggunakan Metode Nearest Neighbor dan Metode Sequential Insertion *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Penentuan Kendaraan Distribusi Produk Roti Menggunakan Metode Nearest Neighbor
Lebih terperinciOptimasi Non-Linier. Metode Numeris
Optimasi Non-inier Metode Numeris Pendahuluan Pembahasan optimasi non-linier sebelumnya analitis: Pertama-tama mencari titi-titi nilai optimal Kemudian, mencari nilai optimal dari fungsi tujuan berdasaran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Graf adalah kumpulan simpul (nodes) yang dihubungkan satu sama lain
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Graf 2.1.1 Definisi Graf Graf adalah umpulan simpul (nodes) yang dihubungan satu sama lain melalui sisi/busur (edges) (Zaaria, 2006). Suatu Graf G terdiri dari dua himpunan
Lebih terperinciPENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursakti ( )
PENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursati (13507065) Program Studi Teni Informatia, Seolah Teni Eletro dan Informatia, Institut Tenologi Bandung Jalan Ganesha No. 10 Bandung, 40132
Lebih terperinciALGORITMA GENETKA PADA MULTI DEPOT VEHICLE ROUTING PROBLEM (MDVRP)
ALGORITMA GENETKA PADA MULTI DEPOT VEHICLE ROUTING PROBLEM (MDVRP) Igusta Wibis Vidi Abar Purwanto 2 FMIPA Universitas Negeri Malang E-mail: wibis.roccity@gmail.com Abstra: Multi Depot Vehicle Routing
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Gambar 3.1 Bagan Penetapan Kriteria Optimasi Sumber: Peneliti Determinasi Kinerja Operasional BLU Transjaarta Busway Di tahap ini, peneliti
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE HEURISTIK DALAM PERMASALAHAN VEHICLE ROUTING PROBLEM DAN IMPLEMENTASINYA DI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO AJI RADITYA
PENGGUNAAN METODE HEURISTIK DALAM PERMASALAHAN VEHICLE ROUTING PROBLEM DAN IMPLEMENTASINYA DI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO AJI RADITYA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN JALUR TRANSPORTASI LIMBAH MINYAK PADA AKTIVITAS PELAYARAN LAUT UNTUK MENGHASILKAN TOTAL BIAYA PELAYARAN MINIMUM
ANALISIS PENENTUAN JALUR TRANSPORTASI LIMBAH MINYAK PADA AKTIVITAS PELAYARAN LAUT UNTUK MENGHASILKAN TOTAL BIAYA PELAYARAN MINIMUM Emirul Bahar emirulb@yahoo.com Jurusan Teni Industri, Universitas Gunadarma
Lebih terperinciANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE)
Seminar Nasional Matematia dan Apliasinya, 1 Otober 17 ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE) DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI FJLB (FINGER JOINT LAMINATING BOARD)
Lebih terperinciMODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM
MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM 1,2 Faultas MIPA, Universitas Tanjungpura e-mail: csuhery@sisom.untan.ac.id, email: dedi.triyanto@sisom.untan.ac.id Abstract
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Statisti Inferensia Tujuan statisti pada dasarnya adalah melauan desripsi terhadap data sampel, emudian melauan inferensi terhadap data populasi berdasaran pada informasi yang
Lebih terperinciPenentuan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Metode (1-0) Insertion Intra Route (Studi Kasus di PT X) *
Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.0 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 205 Penentuan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Metode (-0) Insertion Intra
Lebih terperinciCATATAN KULIAH RISET OPERASIONAL
CATATAN KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan minggu pertama ( x 50 menit) Pemrograman Bulat Linear (Integer Linear Programming - ILP) Tuuan Instrusional Umum : Mahasiswa dapat menggunaan algoritma yang
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. Permasalahan pendistribusian barang oleh depot ke konsumen merupakan
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan pendistribusian barang oleh depot ke konsumen merupakan komponen penting dalam sistem pelayanan depot suatu perusahaan, proses tersebut dapat terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen adalah kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu hal yang berpengaruh dalam meningkatkan pelayanan terhadap konsumen adalah kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara tepat waktu dengan jumlah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Supply Chain Management Supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan produk ke tangan pemakai akhir.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Transportasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua sektor industri. Hal itu dikarenakan hampir semua sektor industri selalu mencakup proses distribusi
Lebih terperinciBAB 2 TEORI PENUNJANG
BAB EORI PENUNJANG.1 Konsep Dasar odel Predictive ontrol odel Predictive ontrol P atau sistem endali preditif termasu dalam onsep perancangan pengendali berbasis model proses, dimana model proses digunaan
Lebih terperinciIV IMPLEMENTASI VEHICLE ROUTING PROBLEM (VRP) PADA KEGIATAN DISTRIBUSI PRODUK DI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO (PT NIC)
7 dimana puul 06.00 dimisalan sebagai 0 dan puul 16.00 sebagai 540 dan endaraan mampu memuat hingga 200 crate (wadah roti). Langah pertama adalah menentuan leta setiap onsumen dan mengetahui ara dari setiap
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori graf 2.1.1 Defenisi graf Graf G adalah pasangan {,} dengan adalah himpunan terhingga yang tidak kosong dari objek-objek yang disebut titik (vertex) dan adalah himpunan pasangan
Lebih terperinciSTUDI PENYELESAIAN PROBLEMA MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT OLEH : RISTA RIDA SINURAT
TUGAS AKHIR STUDI PENYELESAIAN PROBLEMA MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT OLEH : RISTA RIDA SINURAT 040803023 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinciPENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK MINIMASI TOTAL BIAYA TRANSPORTASI PADA PT XYZ DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA
PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK MINIMASI TOTAL BIAYA TRANSPORTASI PADA PT XYZ DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA Astri Desiana 1, AriYanuar Ridwan 2, Rio Aurachman 3 1, 2, 3 Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aplikasinya di berbagai area telah meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian mengenai transportasi dan aplikasinya di berbagai area telah meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya studi
Lebih terperinciOPTIMASI PENGATURAN RUTE KENDARAAN DENGAN MUATAN KONTAINER PENUH MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI LAGRANGIAN
OIMASI ENGAURAN RUE KENARAAN ENGAN MUAAN KONAINER ENUH MENGGUNAKAN MEOE EKOMOSISI LAGRANGIAN Ahmed ata Fardiaz Rully Soelaiman S.Kom M.Kom Jurusan eni Informatia Faultas enologi Informasi Institut enologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Semakin tingginya perkembangan industri membuat persaingan setiap pelaku industri semakin ketat dan meningkat tajam. Setiap pelaku industri harus mempunyai strategi
Lebih terperinciVI. PEMILIHAN MODA (Modal Split/Choice)
VI. PEMILIHAN MODA (Modal Split/Choice) 6.. UMUM Tujuan: Mengetahui proporsi pengaloasian perjalanan e berbagai moda transportasi. Ada dua emunginan situasi yang dihadapi dalam meramal pemilihan moda:
Lebih terperinciANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT
Jurnal Sipil Stati Vol. No. Agustus (-) ISSN: - ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI - DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT Revie Orchidentus Francies Wantalangie Jorry
Lebih terperinciPenentuan Nilai Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perkotaan Menggunakan Metode Time Headway
Rea Racana Jurnal Online Institut Tenologi Nasional Teni Sipil Itenas No.x Vol. Xx Agustus 2015 Penentuan Nilai Eivalensi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perotaan Menggunaan Metode Time Headway ENDI WIRYANA
Lebih terperinciKata Kunci : Multipath, LOS, N-LOS, Network Analyzer, IFFT, PDP. 1. Pendahuluan
Statisti Respon Kanal Radio Dalam Ruang Pada Freuensi,6 GHz Christophorus Triaji I, Gamantyo Hendrantoro, Puji Handayani Institut Tenologi Sepuluh opember, Faultas Tenologi Industri, Jurusan Teni Eletro
Lebih terperinciPANDUAN APLIKASI TSP-VRP
PANDUAN APLIKASI TSP-VRP oleh Dra. Sapti Wahyuningsih, M.Si Darmawan Satyananda, S.T, M.T JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2016 0 Pengantar Aplikasi ini dikembangkan
Lebih terperinciBAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA
BAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA Pada penelitian ini, suatu portfolio memilii seumlah elas risio. Tiap elas terdiri dari n, =,, peserta dengan umlah besar, dan
Lebih terperinciUSULAN RANCANGAN RUTE PENDISTRIBUSIAN MINUMAN TEH KEMASAN BOTOL MENGGUNAKAN ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR DAN LOCAL SEARCH *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2015 USULAN RANCANGAN RUTE PENDISTRIBUSIAN MINUMAN TEH KEMASAN BOTOL MENGGUNAKAN
Lebih terperinciPembentukan Rute Distribusi Menggunakan Algoritma Clarke & Wright Savings dan Algoritma Sequential Insertion *
Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 204 Pembentukan Distribusi Menggunakan Algoritma Clarke & Wright Savings dan Algoritma
Lebih terperinciSISTEM ANTRIAN PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL DI TERMINAL BERLIAN PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA
SISTEM ANTRIAN PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL DI TERMINAL BERLIAN PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA Ruhana Khabibah, Hery Tri Sutanto 2, Yuliani Puji Astuti 3 Jurusan Matematia, Faultas Matematia dan Ilmu
Lebih terperinciAlgoritma Penentuan Rute Kendaraan Dengan Memperhatikan Kemacetan Muhammad Nashir Ardiansyah (hal 88 92)
ALGORITMA PENENTUAN RUTE KENDARAAN DENGAN MEMPERHATIKAN KEMACETAN Muhammad Nashir Ardiansyah Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University nashir.ardiansyah@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciDESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA BANK SULUT MANADO
DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA BANK SULUT MANADO 1 Selvia Hana, Tohap Manurung 1 Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Sam Ratulangi Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Sam Ratulangi Abstra Antrian merupaan
Lebih terperinciAplikasi diagonalisasi matriks pada rantai Markov
J. Sains Dasar 2014 3(1) 20-24 Apliasi diagonalisasi matris pada rantai Marov (Application of matrix diagonalization on Marov chain) Bidayatul hidayah, Rahayu Budhiyati V., dan Putriaji Hendiawati Jurusan
Lebih terperinciPenentuan Rute Distribusi Es Balok Menggunakan Algoritma Nearest Neighbour dan Local Search (Studi Kasus di PT. X)*
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 Penentuan Rute Distribusi Es Balok Menggunakan Algoritma Nearest Neighbour
Lebih terperinciBAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING
Bab III Desain Dan Apliasi Metode Filtering Dalam Sistem Multi Radar Tracing BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING Bagian pertama dari bab ini aan memberian pemaparan
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI PEMETAAN MATA KULIAH BERPRASYARAT UNTUK RENCANA STUDI MAHASISWA (STUDI KASUS PROGRAM STUDI MATEMATIKA FMIPA UT)
MODEL OPTIMASI PEMETAAN MATA KULIAH BERPRASYARAT UNTUK RENCANA STUDI MAHASISWA (STUDI KASUS PROGRAM STUDI MATEMATIKA FMIPA UT) Asmara Iriani Tarigan (asmara@ut.ac.id) Sitta Alief Farihati Jurusan Matematia
Lebih terperinciBAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK
BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK Proses pengenalan dilauan dengan beberapa metode. Pertama
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA KOLONI SEMUT PADA PROSES PENCARIAN JALUR TERPENDEK JALAN PROTOKOL DI KOTA YOGYAKARTA
Seminar Nasional Informatia 2009 (semnasif 2009) ISSN: 1979-2328 UPN Veteran Yogyaarta, 23 Mei 2009 IMPLEMENTASI ALGORITMA KOLONI SEMUT PADA PROSES PENCARIAN JALUR TERPENDEK JALAN PROTOKOL DI KOTA YOGYAKARTA
Lebih terperinciKOORDINASI SUPPLY CHAIN SATU PABRIK-SATU DISTRIBUTOR PADA MODEL PENENTUAN HARGA & KEPUTUSAN PRODUKSI/ORDER
KOORDIASI SUPPLY CHAI SATU PABRIK-SATU DISTRIBUTOR PADA ODEL PEETUA HARGA & KEPUTUSA PRODUKSI/ORDER Evi Yuliawati Faultas Tenologi Industri, Jurusan Teni Industri Institut Tenologi Adhi Tama Surabaya Email:
Lebih terperinciPERBANDINGAN PERFORMANSI ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA SEMUT UNTUK PENYELESAIAN SHORTEST PATH PROBLEM
Seminar Nasional Sistem dan Informatia 2007; Bali, 16 November 2007 PERBANDINGAN PERFORMANSI ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA SEMUT UNTUK PENYELESAIAN SHORTEST PATH PROBLEM Fajar Saptono 1) I ing Mutahiroh
Lebih terperinciPEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA
PEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA Iing Mutahiroh, Fajar Saptono, Nur Hasanah, Romi Wiryadinata Laboratorium Pemrograman dan Informatia
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL. Sutriani Hidri. Ja faruddin. Syafruddin Side, ABSTRAK
PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL Syafruddin Side, Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar email:syafruddinside@yahoo.com Info: Jurnal MSA Vol. 3
Lebih terperinciModifikasi ACO untuk Penentuan Rute Terpendek ke Kabupaten/Kota di Jawa
187 Modifiasi ACO untu Penentuan Rute Terpende e Kabupaten/Kota di Jawa Ahmad Jufri, Sunaryo, dan Purnomo Budi Santoso Abstract This research focused on modification ACO algorithm. The purpose of this
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN
BAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN Berdasaran asumsi batasan interval pada bab III, untu simulasi perhitungan harga premi pada titi esetimbangan, maa
Lebih terperinciMANAJEMEN DISTRIBUSI MULTI PRODUK BERDASARKAN BOBOT PROSENTASE PENJUALAN DAN EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI (STUDI KASUS DI PT THAMRIN BROTHERS)
Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 2011 (SNATI 2011) ISSN: 1907-5022 Yogyaarta, 17-18 Juni 2011 MANAJEMEN DISTRIBUSI MULTI PRODUK BERDASARKAN BOBOT PROSENTASE PENJUALAN DAN EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI
Lebih terperinciPenggunaan Induksi Matematika untuk Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Ekspresi Reguler
Penggunaan Indusi Matematia untu Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Espresi Reguler Husni Munaya - 353022 Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung,
Lebih terperinciBAB II KONSEP DAN DEFINISI
6 BAB II KONSEP DAN DEFINISI Pada bab ini aan dijelasan onsep dan definisi-definisi yang digunaan dalam metode pada penelitian ini. 2.1 DATA TRANSAKSI isalan = { 1, 2, 3,..., } adalah himpunan semua produ
Lebih terperinciPengembangan Model Integrasi antara Penjadwalan Produksi dan Perencanaan Pengiriman pada Produk Makanan Perishable
1 Pengembangan Model Integrasi antara Penjadwalan Produsi dan Perencanaan Pengiriman pada Produ Maanan Perishable Suci Fujianti dan Ahmad Rusdiansyah Teni Industri, Faultas Tenologi Industri, Institut
Lebih terperinciHUBUNGAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA SEMARANG
Volume, Nomor, Juli 6 (ISSN: 56-6) HUBUNGAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA SEMARANG Firnanda Zia Azmi *) Tinu Istiarti **) Kusyogo Cahyo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dinas lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta adalah dinas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinas lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta adalah dinas pemerintahan yang bergerak di bidang lingkungan hidup daerah yang meliputi kegiatan dalam melakukan pengawasan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada proses bisnis, transportasi dan distribusi merupakan dua komponen yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada proses bisnis, transportasi dan distribusi merupakan dua komponen yang mempengaruhi keunggulan kompetitif suatu perusahaan karena penurunan biaya transportasi dapat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Tentang Permasalahan Merupaan landasan teori yang terdapat pada permasalahan yang dibahas. 2.1.1 Masalah tranportasi Masalah tranportasi dalam dunia distribusi
Lebih terperinciBAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN
BAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN III.1. Diskripsi Sistem Sistem pendistribusian produk dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan permasalahan vehicle routing problem (VRP). Berikut ini adalah gambar
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY DENGAN SISTEM DELIVERY ORDER. Jl. Prof. H. Soedarto, S. H, Tembalang, Semarang
MOEL OPTIMASI ECONOMIC PROUCTION UANTITY ENGAN SISTEM ELIVERY ORER Nien Prima Puspita 1, Siti Khabibah, Lucia Ratnasari 1,, Jurusan Matematia FSM UNIP Jl. Prof. H. Soedarto, S. H, Tembalang, Semarang Abstract.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Di aman searang sebuah adal yang tersusun rapi merupaan ebutuhan bagi setiap individu. Namun masalah penyusunan sebuah adal merupaan sebuah masalah umum yang teradi,
Lebih terperinciSistem Navigasi Perjalanan Berbasis Web Dengan Algoritma Koloni Semut (Ant Colony Algorithm)
Sistem Navigasi Perjalanan Berbasis Web Dengan Algoritma Koloni Semut (Ant Colony Algorithm) Arna Fariza 1, Entin Martiana 1, Fidi Wincoo Putro 2 Dosen 1, Mahasiswa 2 Politeni Eletronia Negeri Surabaya
Lebih terperinciMODEL PENENTUAN HARGA DAN KEPUTUSAN PRODUKSI/ORDER PADA SUPPLY CHAIN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KAPASITAS PRODUKSI ABSTRAK
Prosiding Seminar asional anajemen Tenologi VII Program Studi T-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 ODEL PEETUA HARGA DA KEPUTUSA PRODUKSI/ORDER PADA SUPPLY CHAI DEGA EPERTIBAGKA KAPASITAS PRODUKSI Evi Yuliawati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan operasional pendistribusian suatu produk dilakukan menyusun jadual dan menentukan rute. Penentuan rute merupakan keputusan pemilihan jalur terbaik sebagai upaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Keadaan dunia usaha yang selalu berubah membutuhan langah-langah untu mengendalian egiatan usaha di suatu perusahaan. Perencanaan adalah salah satu langah yang diperluan
Lebih terperinciPengaruh Proses Stemming Pada Kinerja Analisa Sentimen Pada Review Buku
Jurnal Hasil Penelitian LPPM Untag Surabaya Januari 2018, Vol. 03, No. 01, hal 55-59 jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jhp17 E-ISSN : 2502-8308 P-ISSN : 2579-7980 Pengaruh Proses Stemming Pada Kinerja Analisa
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI
PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar Email: nanni.cliq@gmail.com Abstra. Pada artiel ini dibahas
Lebih terperinciPENERAPAN FUZZY GOAL PROGRAMMING DALAM PENENTUAN INVESTASI BANK
PENERAPAN FUZZY GOAL PROGRAMMING DALAM PENENTUAN INVESTASI BANK Nurul Khotimah *), Farida Hanum, Toni Bahtiar Departemen Matematia FMIPA, Institut Pertanian Bogor Jl. Meranti, Kampus IPB Darmaga, Bogor
Lebih terperinciSISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER. Abstrak
SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER Oleh : Pandapotan Siagia, ST, M.Eng (Dosen tetap STIKOM Dinamia Bangsa Jambi) Abstra Sistem pengenal pola suara atau yang lebih dienal dengan
Lebih terperinciMENGHITUNG PELUANG PERSEBARAN TRUMP DALAM PERMAINAN CONTRACT BRIDGE
MENGHITUNG PELUANG PERSEBARAN TRUMP DALAM PERMAINAN CONTRACT BRIDGE Desfrianta Salmon Barus - 350807 Jurusan Teni Informatia, Institut Tenologi Bandung Bandung e-mail: if807@students.itb.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciVariasi Spline Kubik untuk Animasi Model Wajah 3D
Variasi Spline Kubi untu Animasi Model Wajah 3D Rachmansyah Budi Setiawan (13507014 1 Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciSISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER
SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER Pandapotan Siagian, ST, M.Eng Dosen Tetap STIKOM Dinamia Bangsa - Jambi Jalan Sudirman Theoo Jambi Abstra Sistem pengenal pola suara atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah, salah satu program dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kesejahteraan dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat berpendapatan rendah merupakan program nasional dari Pemerintah Pusat hingga Pemerintah
Lebih terperinciPENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR (Studi Kasus Pada PT. Graha Gas Niaga Klaten)
PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR (Studi Kasus Pada PT. Graha Gas Niaga Klaten) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II pada
Lebih terperinciPeluang Peningkatan Tipe Terminal di Kecamatan Banyumaik (Analisis Demand dan Supply) Febriana Ayu K¹ dan Bitta Pigawati²
Jurnal Teni PWK Volume 4 Nomor 4 2015 Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pw Peluang Peningatan Tipe di Kecamatan Banyumai (Analisis Demand dan Supply) Febriana Ayu K¹ dan Bitta Pigawati²
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap keberhasilan penjualan produk. Salah satu faktor kepuasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Distribusi adalah kegiatan yang selalu menjadi bagian dalam menjalankan sebuah usaha. Distribusi merupakan suatu proses pengiriman barang dari suatu depot ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Saat ini, supply chain management (SCM) telah menjadi salah satu alat perbaikan bisnis yang paling kuat. Setiap organisasi harus melakukan transformasi baik dari segi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendistribusian suatu barang merupakan persoalan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari baik oleh pemerintah maupun oleh produsen. Dalam pelaksanaannya
Lebih terperinciPenempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming
JURAL TEKIK POMITS Vol. 2, o. 2, (2013) ISS: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Penempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming Yunan Helmy Amrulloh, Rony Seto Wibowo, dan Sjamsjul
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No. 2, Agustus 2012 ISSN
PENENTUAN RUTE PENGAMBILAN SAMPAH DI KOTA MERAUKE DENGAN KOMBINASI METODE EKSAK DAN METODE HEURISTIC Endah Wulan Perwitasari Email : dek_endah@yahoo.com Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciPENYELESAIAN MASALAH RUTE PENYIRAMAN TANAMAN MENGGUNAKAN ALGORITMA ARTIFICIAL IMMUNE SYSTEM (AIS) DI KOTA YOGYAKARTA
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 PENYELESAIAN MASALAH RUTE PENYIRAMAN TANAMAN MENGGUNAKAN ALGORITMA ARTIFICIAL IMMUNE SYSTEM (AIS) DI KOTA YOGYAKARTA Viga Apriliana Sari, Eminugroho
Lebih terperincitidak mempunyai fixed mode terdesentralisasi, dapat dilakukan dengan memberikan kompensator terdesentralisasi. Fixed mode terdesentralisasi pertama
BB IV PENGENDLIN TERDESENTRLISSI Untu menstabilan sistem yang tida stabil, dengan syarat sistem tersebut tida mempunyai fixed mode terdesentralisasi, dapat dilauan dengan memberian ompensator terdesentralisasi.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA BWAS PADA APLIKASI SISTEM INFORMASI TRANSPORTASI UNTUK PERENCANAAN DISTRIBUSI YANG OPTIMAL
IMPLEMENTASI ALGORITMA BWAS PADA APLIKASI SISTEM INFORMASI TRANSPORTASI UNTUK PERENCANAAN DISTRIBUSI YANG OPTIMAL Ary Arvianto 1*, Singgih Saptadi 1, Prasetyo Adi W 2 Program Studi Teknik Industri, Universitas
Lebih terperinciPENYELESAIAN MASALAH PENGAMBILAN DAN PENGIRIMAN DENGAN KENDALA WAKTU MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM. Oleh: FAJAR DELLI WIHARTIKO G
PENYELESAIAN MASALAH PENGAMBILAN DAN PENGIRIMAN DENGAN KENDALA WAKU MENGGUNAKAN EKNIK PEMBANGKIAN KOLOM Oleh: FAJAR DELLI WIHARIKO G540035 DEPAREMEN MAEMAIKA FAKULAS MAEMAIKA DAN ILMU PENGEAHUAN ALAM INSIU
Lebih terperinciGambar 1.1 Contoh Ilustrasi Kasus CVRP 13
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vehicle Routing Problem (VRP) merupakan konsep umum yang digunakan untuk semua permasalahan yang melibatkan perancangan rute optimal untuk armada kendaraan yang melayani
Lebih terperincipada Permasalahan Traveling Salesman Problem
Studi Perbandingan Algoritma Ant Colony System dan Algoritma Ant System Leonardo Z Tomarere Laboratorium Ilmu dan Reayasa Komputasi Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Jl. Ganesa
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan 2.1.1 Jadwal Secara Umum Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jadwal adalah pembagian watu berdasaran rencana pengaturan urutan erja, daftar atau tabel egiatan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. memindahkan barang dari pihak supplier kepada pihak pelanggan dalam suatu supply
BAB II KAJIAN TEORI Berikut diberikan beberapa teori pendukung untuk pembahasan selanjutnya. 2.1. Distribusi Menurut Chopra dan Meindl (2010:86), distribusi adalah suatu kegiatan untuk memindahkan barang
Lebih terperincicommit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Vehicle Routing Problem (VRP)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Vehicle Routing Problem (VRP) Di dalam VRP setiap rute kendaraan dimulai pada depot, melayani semua pelanggan pada rute tersebut, dan kembali ke depot. Rute
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih efektif dan efisien karena akan melewati rute yang minimal jaraknya,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Distribusi merupakan proses penyaluran produk dari produsen sampai ke tangan masyarakat atau konsumen. Kemudahan konsumen dalam mendapatkan produk yang diinginkan menjadi
Lebih terperinciBEBERAPA SIFAT HIMPUNAN KRITIS PADA PELABELAN AJAIB GRAF BANANA TREE. Triyani dan Irham Taufiq Universitas Jenderal Soedirman
JMP : Volume 4 Nomor 2, Desember 2012, hal. 271-278 BEBERAPA SIFAT HIMPUNAN KRITIS PADA PELABELAN AJAIB GRAF BANANA TREE Triyani dan Irham Taufiq Universitas Jenderal Soedirman trianisr@yahoo.com.au ABSTRACT.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi adalah salah satu bagian dari sistem logistik yang sangat penting. Transportasi itu sendiri digunakan untuk mengangkut penumpang maupun barang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Penelitian Terdahulu Transportasi merupakan bagian dari distribusi. Ong dan Suprayogi (2011) menyebutkan biaya transportasi adalah salah
Lebih terperinci