DETEKSI KERUSAKAN BUSI PADA MOTOR BAKAR OTTO DENGAN METODA PEMROSESAN SINYAL GETARAN DENGAN WAVELET
|
|
- Yuliani Darmadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DETEKSI KERUSAKAN BUSI PADA MOTOR BAKAR OTTO DENGAN METODA PEMROSESAN SINYAL GETARAN DENGAN WAVELET Agus Suono Teni Mesin, Faultas Teni, Universitas Sebelas Maret, Suraarta Jl. Ir Sutami 36 A, Jebres, Suraarta, *) agus.suono@ft.uns.ac.id Abstra Busi merupaan alat utama agar mesin dapat menyala, namun cuup sulit untu mengetahui ondisi masih bai atau sudah setengah rusa, lebih-lebih pada saat mesin alan. Bengel pun sering tida bisa teliti mengatasi arena peralatan nya yang urang memadai. Maa penelitian ini mencoba mencari metoda baru yang lebih mudah dan murah digunaan untu mengetahui ondisi busi, yang dapat memerisa ondisi busi saat mesin dalam eadaan hidup. Metoda yang digunaan adalah dengan meream pola sinyal getaran mesin, yang emudian dapat dianalisa dengan metoda wavelet dari Matlab. Wavelet indu yang digunaan adalah fungsi Haar yang dimanfaatan sebagai filter digital untu menemuan ciri dari sinyal tersebut, yaitu dengan memilah spetrum freuensi tertentu sehingga dapat dietahui ciri pola getaran yang menandaan erusaan busi. Hasil penelitian ini telah dapat dengan cuup bai dapat menetapan ondisi busi yang rusa. Metoda ini dapat diembangan pada diagnosa erusaan mesin yang lain. Kataunci : wavelet, signal processing, spar failure, Otto engine Abstract Spar plug is the main tool for the internal combustion engine to turn on, but it is quite difficult to determine the condition still good or was half broen, especially when the vihicle is on the road. Worshops are often not able to accurately resolve because its equipment inadequate. This research is trying to find a new method that is easier and cheaper to use to determine the condition of the spar plug, which can chec the condition of the spar plugs while the engine is in running on. The method used is to record the pattern of machine vibration signals, which can then be analyzed with the wavelet method of Matlab. Used mother wavelet is the Haar function which is used as a digital filter to find the characteristics of the signal, ie with a certain sort of frequency spectrum that can be nown characteristic vibration patterns that indicate damage to the spar plug. The results of this study have been well enough to be able to set a broen spar plug condition. This method can be developed to diagnose other engine damage. Keywords: wavelet, signal processing, spar failure, Otto engines 1. Pendahuluan Daya motor baar Otto dihasilan dari poros engol adalah disebaban oleh pembaaran dalam ruang baar, antara bahan baar (bensin / premium) dengan udara, yang dipicu oleh percian api busi. Apabila percian api ini terganggu, tentu aan mempengaruhi besarnya daya poros yang dihasilan, yang berarti uga aan mempengaruhi efisiensi atupun onsumsi bahan baar. Maa perlu selalu diaga agar ondisi busi tetap prima dan oleh arena itu perlu sering diperisa ondisinya. Namun untu memerisa ondisi busi dalam eadaan panas atau sedang alan tidalah mudah dilauan, sehingga diperluan alat husus untu eperluan tersebut. Metoda pemrosesan sinyal getaran dengan wavelet iranya dapat memberi peluang untu meciptaan alat yang diperluan, seperti yang dilauan dalam penelitian ini. Komponen motor baar sesungguhnya cuup banya umlahnya, sehingga masalah erusaan dapat teradi dalam banya hal, mulai dari sistem bahan baar, sistem pendinginan, sistem pengapian, sistem pelumasan, sistem meanis lainya ataupun sistem eletroninya. Dengan demiian, erusaan dapat teradi dalam banya hal dan tentunya diperluan analisa menyeluruh bila diperluan untu mengetahui ondisi selengapnya. Alat diagnosa untu ondisi mesin yang lengap memang diperluan, namun sampai searang pada umumnya banya eterbatasan dibanding dengan permasalahan yang teradi, dibengel mesin lebih banya dilauan oleh seorang yang sudah ahli / berpengalaman dan alat yang dibunaan
2 TRANSMISI, 16, (2), 2014, 93 hanya alat-alat dasar saa. Metoda pemrosesan sinyal getaran dengan wavelet iranya dapat menyempurnaan alat diagnosa erusaan mesin yang ada, walupun dalam penelitian ini baru dalam tahap awal dan hanya pada satu titi permasalahan, tetapi diharapan dapat terus diembangan. Detesi erusaan busi yang dimasudan disini buan memerisa ondisi fisi busi, tetapi diperisa hasil percian api yang dihasilan untu pemicu pembaaran langsung diruang baar. Masudnya adalah bila busiitu bai, tentu aan mengahasilan percian api yang bai, dan aan menghasilan pembaaran yang bai pula. Apabila semua busi bai, tentu aan menghasilan semua pembaaran yang bai dan dengan demiian aan menghasilan pola getaran mesin yang merata pada semua silindernya. Apabila pembaaran dalam salah satu silinder terganggu oleh arena busi rusa, maa pola getaran yang dihasilan mesin uga tida merata. Pola getaran mesin tida normal dibanding dengan pola getaran mesin dalam ondisi normal aan digunaan sebagai dasar analisa erusaan dalam penelitian ini, yang dilauan degan bantuan pemrosesan sinyal getaran dengan metoda wavelet. Penelitian ini dilauan dengan meream sinyal getaran dari mesin, menggunaan sensor aselerometer dan Digital Signal Osciloscope (DSO), dengan omputer sebagai penyimpan datanya, berarti semua sinyal getaran aan masu teream, bai getaran putaran mesin, getaran pembaaran, getaran bantalan / laqer, ipas, tramsmisi semua sinyal getaran menadi satu. Permasalahannya adalah bagaimana merinci atau memilah-milah dan menetapan sinyal-sinyal tersebut dan apa referensi atau alat uinya. Untu menawab permasalah tersebut, digunaan sensor poros engol yang diletaan pada titi mati atas (TMA) dari piston pertama, untu menetapan perioda putarannya. Walaupun masih terdapat selisih phase antara sinyal yang teream dengan fisinya, yang diaibatan oleh elambatan (delay) dari sensor, namun pola getarannya dapat didetesi secara proporsional. Untu menanalisa pola getaran yang teream, digunaan perangat luna (software) Matlab, dengan menggunaan metoda analisa toolbox wavelet atas sinyal yang ada dan didasaran pada arater pola getarannya sesuai dengan pengetahuan tentang motor baar yang ada, aan dapat dietahui erusaan yang teradi. 2. Metode 2.1. Getaran Motor Otto Motor Otto (bensin) yang digunaan dapal penelitian ini adalah motor empat langah (4 ta), empat silinder (4 silinder), apasitas 1500 cc. Caraera tiap silindernya ada empat langah, yaitu : langah isap, langah tean / ompresi, langah era / ledaan dan langah buang. Diagramnya seperti Gambar 1 beriut. Gambar 1. Diagram era motor Otto 4 langah (Heywood [6]) Gambar 2 : Pola getaran mesin normal Getaran utama pada motor ini adalah berasal dari ledaan pembaaran dari tiap-tiap silinder, yang masing-masing meleda seali dalam dua putaran poros engol, yang berarti dalam dua putaran semua silinder meleda satu ali, berarti uga dalam satu putaran poros engol teradi dua ledaan dari 2 silinder. Maa ecepatan putar poros engol atau freuensi poros engol adalah sama dengan freuensi teradinya ledaan silinder dibagi dua.tiap saat teradi ledaan didalam silinder aan menimbulan punca getaran aselerometer, sehingga aan terlihat pola getarannya seperti Gambar Sinyal Getaran Aselerometer Aselerometer dipasang pada mesin dan ditambah sensor TMA untu sinyal referensi (Ettefagh [1]). Getaran yang masu e aselerometer adalah semua getaran yang teradi mulai dari getaran poros engol, getaran ledaan ruang baar, getaran ipas, getaran dinamo / generator, getaran bantalan / laqer dan uga termasu getaran chasis, semua getaran bercampur menadi satu, bai yang freuensi rendah maupun freuensi tinggi, lihat Gambar 3. Maa permasalannya adalah bagaimana mengetahui
3 TRANSMISI, 16, (2), 2014, 94 freuensi dan pola putaran poros engolnya. Jadi yang harus dilauan adalah bagaimana mengestra / memilah sinyal getaran poros engol dari semua getaran yang ada dan apa alat penguinya. busi dipasang dalam ondisi bai dan ondisi rusa, dengan loasi yang berganti-ganti. Gambar 3. Pola getaran motor baar Otto 2.3. Pereaman data Peralatan pereaman sinyal getaran pada Gambar 4, terdiri dari sensor getaran berupa aselerometer, Digital Signal Osciloscope (DSO) dan omputer sebagai penyimpan datanya. Untu meream sinyal referensi, dipasang sinyal detetor titi mati atas (TMA) sebagai sinya pengui atau pembanding untu menetapan ebenaran besar freuaensi dari sinyal aselerometer yang teream. Gambar 4 : Pelengapan pereaman data Gambar 6 : Consol Engine Test Bed (ETB) 2.4. Metoda Wavelet Pemrosesan sinyal yang paling umum berdasar pada transfomasi Fourier (Mallat [7]): F( w) f ( t) e iwt dt Pada umumnya transformasi Fourier banya digunaan untu mengetahui spetrum freuensi dari sinyal yang ada, yaitu dengan menggunaan transformasi Fourier cepat / Fast Fourier Trasform (FFT). Namun apabila freuensi berubah-ubah terhadap watu, tida dapat menunuan berapa freuensi dan apan teradinya. Untu ini diembangan dengan fungsi endela dalam transformasi Fourier disebut : Short Time Fourier Transform (STFT) : (2) (1) Untu mendapatan freuensi loal, fungfi endela : g(t). Fungsi STFT ini terdiri dari 2 variabel, yaitu watu dan freuensi yang memunginan untu memaparan distribusi watu-freuensi dari energi sinyalnya. Setiap fungsi endela g(t) adalah terait pada watu dan freuensi dengan resolusi minimal. Setelah g(t) dipilih, resolusi tersebut adalah tetap dan sama pada semua freuensi dan watu. Gambar 5 : Dynamometer Engine Test Bed (ETB) Mesin dipasang pada ETB (Engine Test Bed) Gambar 5 dan Gambar 6, dialanan dengan beban yang bervariasi dan putaran dari 1000 rpm sampai 4000 rpm. Kondisi Pada apliasinya STFT cuup sulit untu mendapatan versi digital dan tida ada transformasi yang cepat. Lebihlebih dengan uuran endela yang tetap, untu paparan freuensi yang rinci diperluan banya endela untu setiap freuensi yang berbeda. Untu ini diembangan fungsi wavelet ontinyu / Continuous Wavelet Transformation (CWT) : (3)
4 TRANSMISI, 16, (2), 2014, 95 Disini apabila α bertambah, mengaibatan freuensi menurun dan fungsi endela mengembang. Karena watu berupa esponesial, maa dapat ditulis * : ( s, ) f ( t) s, ( t) dt (4) 1 t Dimana : ( t) ( ) s s s,τ = riil dan ( t) dt 0 Wavelet merupaan sala dan translasi dari wavelet indu ψ(t) yang merupaan representasi sala dan watu dari sinyal yang dapat direonstrusi : f ( t) ( s, t) ( t) dsd (5) Oleh arena CWT banya penggandaan / pengulangan (redundant) dan lambat pemrosesannya, maa diembangat lagi e awasan disrit yang disebut : Discrete Wavelet Transform (DWT) yang aan disalaan dan ditranslasian dalam bentu langah (step) disrit : 1 t 0s0 ( t) (6) s s0 0, = integer, s 0 = 2, τ 0 = 1 Wavelet disrit buan sealaan dan translasian yang ontinyu, tetapi hanya disalaan dan ditranslasian dalam step disrit. Bidang dari sala dan watunya adalah merupaan sampel pada interval disrit dan dapat dibuat ortonogonal pada pelebaran (dilation) dan translasi dengan pemilihan wavelet indu yang husus, sehingga reonstrusi sinyal diperoleh dengan penumlahan fungsi basis ortogonal, dibebani dengan oefisien transformasi wavelet. f t) (, ) ( t) (7) (,, Fungsi sala dietahui sebagai spetrum filter lolos rendah LPF yang dienal uga sebagai filter rerata, arena setiap ali meregang dalam awasan watu dengan fator = 2, berarti bandwidth = ½. Maa sinyal dapat diomposisi dalam wavelet : t) (, ) ( t) (8) (,, Selama pemilihan fungsi sala φ(t) sedemiian sehingga spetrum ditempatan pada ruang sebelah iri yang terbua oleh waveletnya, persamaan tersebut menggunaan umlah terbatas dari wavelet sampai seala tertentu dari, sedangan sisanya dieraan oleh wavelet. Spetrum lolos rendah dari fungsi seala menggantian seala dari - sampai nilai tertentu, sehingga : ( t) dt 1. Berarti bila satu wavelet dapat dilihat sebagai band pass filter dan fungsi seala adalah low pass filter, maa seri dari wavelet yang dilebaran dengan suatu fungsi seala dapat disebut sebagai suatu filter ban. Kombinasi dari spetrum fungsi seala dengan wavelet selanutnya menunuan pada fungsi seala yang lain : 1 (2 t ) h ( ) (2 t ) (10) 1 1 (2 t ) g ( ) (2 t ) (11) 1 Untu memperoleh implementasi dengan filter digital watu disrit dapat ditulis sinyal sebagai 1 f ( t) 1( ) (2 t ) (12) 1 ( ) (2 t ) 1 Dinama : ) f ( t), ( ) 1(, t 1( ) f ( t),, ( t) Dan menggunaan 2 seala hubungan : 1 (2 t ) h ( ) (2 t ) (13) 1 dan (2 t ) g ( ) 1 (2 t ) (14) Maa diperoleh : 1 1( ) h( m 2) ( m) (15) m 1( ) g( m 2) ( m) (16) m Gambar 7. Iterasi dari digital filter ban Hal tersebut pada dasarnya menelma menadi sistem filter, yang terdiri dari 2 filter, Gambar 7, yaitu : filter wavelet yang merupaan filter lolos freuensi tinggi / High Pass Filter (HPF) dan filter sala yang merupaan filter lolos freuensi rendah Low Pass Filter (LPF). Disamping itu filter sala (scaling filter) merupaan filter rerata dan filter wavelet (wavelet filter) merupaan filter rinci / detail, yang dapat digambaran pada Gambar 8 dan Gambar 9, seperti beriut ini :
5 TRANSMISI, 16, (2), 2014, 96 Sinyal getaran mesin Sinyal sensor TMA Gambar 8. Strutur digital filter ban vertial (Misiti [8]) Gambar 11 : Pola getaran mesin normal Gambar 9 Strutur digital filter ban horisontal (Misiti [8]) Dalam penelitian ini digunaan wavelet indu dari fungsi Haar atau Doubechi 1 ( db1 ) pada Gambar 10 : Gambar 12 : Pola getaran mesin, busi nomor 1 rusa fungsi seala wavelet Gambar 10 : Wavelet indu Haar 3. Hasil dan Analisa Analisa sinyal getaran motor baar Otto dieraan dengan wavelet dari Matlab, yaitu dengan memilah sinyal input menadi sinyal LP (low pass filter) dan HP (high pass filter) yang bertingat seperti pada Gambar 8 9. Hasil olahan wavelet ini dipilih pola yang memberian ciri sinyal aslinya, yaitu pada level AAD3 Gambar 9. Dari hasil pemilahan ini memberian hasil yang cuup bagus seperti dibawah ini : Terlihat dalam Gambar 11 : pola getaran dari pembaaran mesin normal, yang memaparan bahwa seluruh sinyal merata pada semua pembaaran tiap silinder silinder, arena teradi getaran yang seimbang pada seluruh silus di semua silinder. Gambar 13 : Pola getaran mesin, busi nomor 2 rusa Gambar 14 : Pola getaran mesin busi nomor 3 rusa
6 TRANSMISI, 16, (2), 2014, 97 Gambar 15 : Pola getaran mesin busi nomor 4 rusa Gambar 19 : Pola getaran mesin busi nomor 2+3 rusa Untu erusaan 1 buah busi, pada Gambar 12-15, terlihat bahwa : sinyal getaran mesin tida merata, tetapi teradi impuls 1 ali pada setiap 4 ali pembaaran didalam setiap silinder. Gambar 20 : Pola getaran mesin busi nomor 2+4 rusa 4. Kesimpulan Gambar 16 : Pola getaran mesin busi nomor 1+2 rusa Gambar 17 : Pola getaran mesin busi nomor 1+3 rusa Gambar 18 : Pola getaran mesin busi nomor 1+4 rusa Seperti terlihat pada hasil reaman sinyal getaran motor baar Otto dengan berbagai ondisi erusaan busi, dapat disimpulan bahwa : 1. Kerusaan pada mesin dapat diream sinyal getarannya. 2. Kerusaan busi pada motor baar mempunyai pola getaran tertentu. 3. Transformasi wavelet sebagai filter ban dapat digunaan untu analisa pola getaran erusaan busi. 4. Metoda wavelet dapat diembangan lebih lanut untu diagnosa erusaan mesin. Referensi Journal: [1]. Ettefagh MM, Sadeghi MH, Pirouzpanah V, Aramandi Tash H, Knoc detection in Spar Ignition Engine by Vibration Analysis of Cylinder Bloc, a Parametric Modeling Approach, Journal Mechanical System and Signal Procesing 22 (2008) , Tabriz, Iran, 2007 [2]. Othman, MO, Improving the Performance of a Multicylinder Engine by Spectrum Analyzer Feedbac, Journal of Sound and Vibration (1989) 131(1), 1-11, Irbid, Jordan, 1987 Texboos: [3]. Anonim, Getting Started with MATLAB, The Matwors, Inc, USA, 2002
7 TRANSMISI, 16, (2), 2014, 98 [4]. Eravec, Jac and Scharff, Robert, Automotive Technology, A Syatem Approach, Delmar Publishers, Albany, 1996 [5]. Exter, Martin van, Noise and Signal Processing, Universiteit Leiden, Leiden, 2003 [6]. Heywood, John, B., Internal Combustion Engine Fundamental, McGraw-Hill Boo Company, New Yor, 1988 [7]. Mallat, Staphane, 1998, A Wavelet Tour of Signal Processing, Academic Press, London, UK [8]. Misiti M, Misiti Y, Oppenheim G, Poggi JM, Wavelet Toolbox 4 Getting Started Guide, The Mathwors, Inc. 3 Apple Hill Drive Natic, Ma , 2010 [9]. Vaseghi Saeed V, Advanced Digital Signal Processing and noice Reduction, John Wiley & Sons Ltd, New Yor, 2000
Transformasi Wavelet Diskret Untuk Data Time Series
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 015 Transformasi Wavelet Disret Untu Data Time Series S - 11 11 Vemmie Nastiti Lestari, Subanar Jurusan Matematia, Faultas Matematia dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciPENDETEKSIAN GERAK TANGAN MANUSIA SEBAGAI INPUT PADA KOMPUTER
PENDETEKSIAN GERAK TANGAN MANUSIA SEBAGAI INPUT PADA KOMPUTER Wiaria Gazali 1 ; Haryono Soeparno 2 1 Jurusan Matematia, Faultas Sains dan Tenologi, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,
Lebih terperinciBAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK
BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK Proses pengenalan dilauan dengan beberapa metode. Pertama
Lebih terperinciANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE)
Seminar Nasional Matematia dan Apliasinya, 1 Otober 17 ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE) DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI FJLB (FINGER JOINT LAMINATING BOARD)
Lebih terperinciBAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING
Bab III Desain Dan Apliasi Metode Filtering Dalam Sistem Multi Radar Tracing BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING Bagian pertama dari bab ini aan memberian pemaparan
Lebih terperinciKORELASI ANTARA DUA SINYAL SAMA BERBEDA JARAK PEREKAMAN DALAM SISTEM ADAPTIF. Sri Arttini Dwi Prasetyawati 1. Abstrak
KORELASI ANARA DUA SINYAL SAMA BERBEDA JARAK PEREKAMAN DALAM SISEM ADAPIF Sri Arttini Dwi Prasetyawati 1 Abstra Masud pembahasan tentang orelasi dua sinyal adalah orelasi dua sinyal yang sama aan tetapi
Lebih terperinciPENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA
1 Latar Belaang PENDAHULUAN Sistem biometri adalah suatu sistem pengenalan pola yang melauan identifiasi personal dengan menentuan eotentian dari arateristi fisiologis dari perilau tertentu yang dimilii
Lebih terperinciDESAIN SENSOR KECEPATAN BERBASIS DIODE MENGGUNAKAN FILTER KALMAN UNTUK ESTIMASI KECEPATAN DAN POSISI KAPAL
DESAIN SENSOR KECEPAAN BERBASIS DIODE MENGGUNAKAN FILER KALMAN UNUK ESIMASI KECEPAAN DAN POSISI KAPAL Alrijadjis, Bambang Siswanto Program Pascasarjana, Jurusan eni Eletro, Faultas enologi Industri Institut
Lebih terperinciKENDALI LOGIKA FUZZY DENGAN METODA DEFUZZIFIKASI CENTER OF AREA DAN MEAN OF MAXIMA. Thiang, Resmana, Wahyudi
KENDALI LOGIKA FUZZY DENGAN METODA DEFUZZIFIKASI CENTER OF AREA DAN MEAN OF MAXIMA Thiang, Resmana, Wahyudi Jurusan Teni Eletro, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalanerto 121-131 Surabaya Email : thiang@petra.ac.id,
Lebih terperinciKata Kunci : Multipath, LOS, N-LOS, Network Analyzer, IFFT, PDP. 1. Pendahuluan
Statisti Respon Kanal Radio Dalam Ruang Pada Freuensi,6 GHz Christophorus Triaji I, Gamantyo Hendrantoro, Puji Handayani Institut Tenologi Sepuluh opember, Faultas Tenologi Industri, Jurusan Teni Eletro
Lebih terperinciPerbandingan Antara Algoritma Penghapusan Bising Adaptif LMS dan Adaptif RLS dalam Penghapusan Bising Kendaraan
Perbandingan Antara Algoritma Penghapusan Bising Adaptif LMS dan Adaptif RLS dalam Penghapusan Bising Kendaraan Sri Arttini Dwi Prasetyowati 1), Adhi Susanto ), homas Sriwidodo ), Jazi Eo Istiyanto 3)
Lebih terperinciMEKANIKA TANAH HIDROLIKA TANAH DAN PERMEABILITAS MODUL 3
MEKANIKA TANAH MODUL 3 HIDROLIKA TANAH DAN PERMEABILITAS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Setor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224 Silus hidrologi AIR TANAH DEFINISI : air yang terdapat
Lebih terperinciANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT
Jurnal Sipil Stati Vol. No. Agustus (-) ISSN: - ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI - DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT Revie Orchidentus Francies Wantalangie Jorry
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE)
BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) Tahapan-tahapan pengerjaan yang dilauan dalam penelitian ini adalah sebagai beriut : 1. Tahap Persiapan Penelitian Pada tahapan ini aan dilauan studi literatur
Lebih terperinciIII DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT
III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT 3.1 Studi Literatur tentang Pengelolaan Sampah di Beberapa Kota di Dunia Kaian ilmiah dengan metode riset operasi tentang masalah
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Keranga Pemiiran Pemerintah ahir-ahir ini sering dihadapan pada masalah persediaan pupu bersubsidi yang daya serapnya rendah dan asus elangaan di berbagai loasi di Indonesia.
Lebih terperinciBAB IV APLIKASI PADA MATRIKS STOKASTIK
BAB IV : ALIKASI ADA MARIKS SOKASIK 56 BAB IV ALIKASI ADA MARIKS SOKASIK Salah satu apliasi dari eori erron-frobenius yang paling terenal adalah penurunan secara alabar untu beberapa sifat yang dimilii
Lebih terperinciSISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER. Abstrak
SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER Oleh : Pandapotan Siagia, ST, M.Eng (Dosen tetap STIKOM Dinamia Bangsa Jambi) Abstra Sistem pengenal pola suara atau yang lebih dienal dengan
Lebih terperinciSISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER
SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER Pandapotan Siagian, ST, M.Eng Dosen Tetap STIKOM Dinamia Bangsa - Jambi Jalan Sudirman Theoo Jambi Abstra Sistem pengenal pola suara atau
Lebih terperinciJARINGAN SARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK UNTUK KLASIFIKASI DATA
JARINGAN SARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK UNTUK KLASIFIKASI DATA Giri Dhaneswara 1) dan Veronica S. Moertini 2) Jurusan Ilmu Komputer, Universitas Katoli Parahyangan, Bandung Email: 1) rebirth_82@yahoo.com,
Lebih terperinciPengembangan Sensor Koil Datar 3-D untuk Deteksi Gempa Dini di Wilayah Lombok
84 JNTETI, Vol. 6, No. 1, Februari 17 Pengembangan Sensor Koil Datar 3-D untu Detesi Gempa Dini di Wilayah Lombo Islahudin 1, Muhammad Nizaar Abstract In this study, a flat coil application as a threedimensional
Lebih terperinciOptimasi Non-Linier. Metode Numeris
Optimasi Non-inier Metode Numeris Pendahuluan Pembahasan optimasi non-linier sebelumnya analitis: Pertama-tama mencari titi-titi nilai optimal Kemudian, mencari nilai optimal dari fungsi tujuan berdasaran
Lebih terperinciPENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION
PENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Wahyudi, Sorihi, dan Iwan Setiawan. Jurusan Teni Eletro Faultas Teni Universitas Diponegoro Semarang e-mail : wahyuditinom@yahoo.com.
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI MUSIK DENGAN SOLO INSTRUMEN
Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 009 (SNATI 009) Yogyaarta, 0 Juni 009 ISSN:1907-50 PENERAPAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI MUSIK DENGAN SOLO INSTRUMEN Gunawan 1, Agus Djaja Gunawan,
Lebih terperinciISSN: TEKNOMATIKA Vol.1, No.2, JANUARI
ISSN: 1979-7656 TEKNOMATIKA Vol.1, No.2, JANUARI 2009 25 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENDIAGNOSA JENIS PENYAKIT KANDUNGAN Bambang Yuwono Jurusan Teni Informatia UPN Veteran
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Gambar 3.1 Bagan Penetapan Kriteria Optimasi Sumber: Peneliti Determinasi Kinerja Operasional BLU Transjaarta Busway Di tahap ini, peneliti
Lebih terperinciMakalah Seminar Tugas Akhir
Maalah Seminar Tugas Ahir PENDETEKSI POSISI MENGGUNAKAN SENSOR ACCELEROMETER MMA7260Q BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 Muhammad Riyadi Wahyudi, ST., MT. Iwan Setiawan, ST., MT. Abstract Currently, determining
Lebih terperinciAPLIKASI WAVELET RECURRENT NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES. : Agus Sumarno NRP :
APLIKASI WAELET RECURRENT NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES Nama : Agus Sumarno NRP : 06 00 706 Jurusan : Matematia Dosen Pembimbing : Drs. Daryono Budi Utomo, M.Si Abstra Model time series
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE)
BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) Tahapan-tahapan pengerjaan yang dilauan dalam penelitian ini adalah sebagai beriut : 1. Tahap Persiapan Penelitian Pada tahapan ini aan dilauan studi literatur
Lebih terperinciAnalisa Drop Tegangan dan Susut Daya pada Jaringan Listrik Penyulang Renon Menggunakan Metode Artificial Neural Network
Analisa Drop Tegangan dan Susut Daya pada Jaringan Listri Penyulang Renon Menggunaan Metode Artificial Neural Networ I Gede Dyana Arana Jurusan Teni Eletro Faultas Teni, Universitas Udayana Denpasar, Bali,
Lebih terperinciKumpulan soal-soal level seleksi provinsi: solusi:
Kumpulan soal-soal level selesi provinsi: 1. Sebuah bola A berjari-jari r menggelinding tanpa slip e bawah dari punca sebuah bola B berjarijari R. Anggap bola bawah tida bergera sama seali. Hitung ecepatan
Lebih terperinciStudi dan Analisis mengenai Hill Cipher, Teknik Kriptanalisis dan Upaya Penanggulangannya
Studi dan Analisis mengenai Hill ipher, Teni Kriptanalisis dan Upaya enanggulangannya Arya Widyanaro rogram Studi Teni Informatia, Institut Tenologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung Email: if14030@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciKLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE
KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE Warih Maharani Faultas Teni Informatia, Institut Tenologi Telom Jl. Teleomuniasi No.1 Bandung 40286 Telp. (022) 7564108
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Di aman searang sebuah adal yang tersusun rapi merupaan ebutuhan bagi setiap individu. Namun masalah penyusunan sebuah adal merupaan sebuah masalah umum yang teradi,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. relevan, lengkap, dan terkini sejalan dengan permasalahan yang dihadapi. Di sini juga
BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam landasan teori ini, pada dasarnya aan dielasan mengenai teori yang relevan, lengap, dan terini sealan dengan permasalahan yang dihadapi. Di sini uga terdapat hubungan antara
Lebih terperinciPENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT
Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022 Yogyaarta, 16 Juni 2007 PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT I ing Mutahiroh, Indrato, Taufiq Hidayat Laboratorium
Lebih terperinciSTUDI PENYELESAIAN PROBLEMA MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT OLEH : RISTA RIDA SINURAT
TUGAS AKHIR STUDI PENYELESAIAN PROBLEMA MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT OLEH : RISTA RIDA SINURAT 040803023 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinciPenempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming
JURAL TEKIK POMITS Vol. 2, o. 2, (2013) ISS: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Penempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming Yunan Helmy Amrulloh, Rony Seto Wibowo, dan Sjamsjul
Lebih terperinciPenentuan Nilai Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perkotaan Menggunakan Metode Time Headway
Rea Racana Jurnal Online Institut Tenologi Nasional Teni Sipil Itenas No.x Vol. Xx Agustus 2015 Penentuan Nilai Eivalensi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perotaan Menggunaan Metode Time Headway ENDI WIRYANA
Lebih terperinciPENGENALAN POLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN MATLAB
PENGENALAN POLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN MATLAB Wirda Ayu Utari Universitas Gunadarma utari.hiaru@gmail.com ABSTRAK Program pengenalan pola ini merupaan program yang dibuat
Lebih terperinciDETEKSI MULTI-KERUSAKAN PADA POMPA MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ARRAY
DETEKSI MULTI-KERUSAKAN PADA POMPA MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ARRAY 1 Anisatul auziyah 1, dan Dr. Dhany Arifianto, ST., M.Eng Jurusan Teni isia, aultas Tenologi Industri, Institut Tenologi Sepuluh Nopember,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Masalah untu mencari jalur terpende di dalam graf merupaan salah satu masalah optimisasi. Graf yang digunaan dalam pencarian jalur terpende adalah graf yang setiap sisinya
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY Tedy Rismawan dan Sri Kusumadewi Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas, Jurusan Teni
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR
1 MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGENALAN POLA GEOMETRI WAJAH MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK Muhamad Tonovan *, Achmad Hidayatno **, R. Rizal Isnanto ** Abstra - Pengenalan waah adalah
Lebih terperinciII. DASAR TEORI I. PENDAHULUAN
IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN-BALIK UNTUK MENDETEKSI GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA M. Fuad Latief *, R. Rizal Isnanto, Budi Setiyono Abstra - Membran sel darah manusia mengandung bermacam-macam
Lebih terperinciADAPTIVE NOISE CANCELING MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Anita Nardiana, SariSujoko Sumaryono ABSTRACT
Jurnal Teni Eletro Vol. 3 No.1 Januari - Juni 1 6 ADAPTIVE NOISE CANCELING MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Anita Nardiana, SariSujoo Sumaryono ABSTRACT Noise is inevitable in communication
Lebih terperinciMODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM
MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM 1,2 Faultas MIPA, Universitas Tanjungpura e-mail: csuhery@sisom.untan.ac.id, email: dedi.triyanto@sisom.untan.ac.id Abstract
Lebih terperinciVARIASI NILAI BATAS AWAL PADA HASIL ITERASI PERPINDAHAN PANAS METODE GAUSS-SEIDEL
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-1 Suraarta, Otober 016 VARIASI NILAI BATAS
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )
SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Pengolahan Citra Digital Kode : IES 6323 Semester : VI Watu : 1x 3x 50 Menit Pertemuan : 7 A. Kompetensi 1. Utama Mahasiswa dapat memahami tentang sistem
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu, Tempat dan Tahapan Penelitian
36 BAHAN DAN METODE Watu, Tempat dan Tahapan Penelitian Penelitian dilasanaan seitar awal bulan Januari 2004 hingga bulan Maret 2005, dengan loasi utama di Laboratorium Karet Balai Penelitian Tenologi
Lebih terperinciPROGRAM SIMULASI UNTUK REALISASI STRUKTUR TAPIS INFINITE IMPULSE RESPONSE UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL SIGNAL PROCESSING
Konferensi asional Sistem dan Informatia 28; Bali, ovember 15, 28 KS&I8-44 PROGRAM SIMULASI UTUK REALISASI STRUKTUR TAPIS IFIITE IMPULSE RESPOSE UTUK MEDIA PEMBELAJARA DIGITAL SIGAL PROCESSIG Damar Widjaja
Lebih terperinciBAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA
BAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA Pada penelitian ini, suatu portfolio memilii seumlah elas risio. Tiap elas terdiri dari n, =,, peserta dengan umlah besar, dan
Lebih terperinciPENGENALAN TEKS BRAILLE BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN FEEDFORWARD MULTILAYER DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACK PROPAGATION
1 MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGENALAN TEKS BRAILLE BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN FEEDFORWARD MULTILAYER DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACK PROPAGATION Praditya Firmansyah *, Wahyul Amien Syafei**, Iwan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Model Loglinier adalah salah satu asus husus dari general linier model untu data yang berdistribusi poisson. Model loglinier juga disebut sebagai suatu model statisti
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Peralatan Laboratorium Terhadap Kualitas Daya Pada Laboratorium Elektroteknika Dasar
3 Analisis Pengaruh Peralatan Laboratorium Terhadap Kualitas Daya Pada Laboratorium Eletrotenia Dasar Jamhir slami Pranata Laboratorium Pendidian (PLP) Ahli Muda Laboratorium Eletrotenia Dasar Faaultas
Lebih terperinciPEMPROSESAN ALARM DALAM PERLINDUNGAN SISTEM DAYA LISTRIK MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK. Azriyenni
PEMPROSESAN ALARM DALAM PERLINDUNGAN SISTEM DAYA LISTRIK MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK Azriyenni Dosen Tetap Teni Eletro Universitas Riau - Peanbaru Abstra Penelitian ini menyelidii mengenai pemprosesan alarm
Lebih terperinciPendeteksi Rotasi Menggunakan Gyroscope Berbasis Mikrokontroler ATmega8535
Maalah Seminar Tugas Ahir Pendetesi Rotasi Menggunaan Gyroscope Berbasis Miroontroler ATmega8535 Asep Mubaro [1], Wahyudi, S.T, M.T [2], Iwan Setiawan, S.T, M.T [2] Jurusan Teni Eletro, Faultas Teni, Universitas
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN-PAKAI MINYAK PELUMAS SAE 10W-30 PADA SEPEDA MOTOR (4TAK) BERDASARKAN VISKOSITAS DENGAN METODE VISKOMETER BOLA JATUH
ANALISIS KELAYAKAN-PAKAI MINYAK PELUMAS SAE 10W-0 PADA SEPEDA MOTOR (4TAK) BERDASARKAN VISKOSITAS DENGAN METODE VISKOMETER BOLA JATUH Ladrian Rohmi Abdi Syahdanni 1), Ir. Suhariyanto, MT ),Ir. Mahirul
Lebih terperinciDESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA BANK SULUT MANADO
DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA BANK SULUT MANADO 1 Selvia Hana, Tohap Manurung 1 Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Sam Ratulangi Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Sam Ratulangi Abstra Antrian merupaan
Lebih terperinciBAB III METODE SCHNABEL
BAB III METODE SCHNABEL Uuran populasi tertutup dapat diperiraan dengan teni Capture Mar Release Recapture (CMRR) yaitu menangap dan menandai individu yang diambil pada pengambilan sampel pertama, melepasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Keadaan dunia usaha yang selalu berubah membutuhan langah-langah untu mengendalian egiatan usaha di suatu perusahaan. Perencanaan adalah salah satu langah yang diperluan
Lebih terperinciModel Pembelajaran Off-Line Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Beroda Jurusan Teknik Elektronika PENS 2009
Model Pembelaaran Off-Line Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Untu Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Beroda Jurusan Teni Eletronia PENS 2009 Arie Setya Wulandari#, Eru Puspita S.T., M.Kom#2 # Jurusan
Lebih terperinciUJI BARTLETT. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung. Scheffe Multiple Contrast Procedure
8/9/01 UJI TUKEY UJI DUNCAN UJI BARTLETT UJI COCHRAN UJI DUNNET Elty Sarvia, ST., MT. Faultas Teni Jurusan Teni Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung Macam Metode Post Hoc Analysis The Fisher
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR KALIBRASI ACCELEROMETER MMA7260Q PADA KETIGA SUMBU
PENENTUAN FAKTOR KALIBRASI ACCELEROMETER MMA7260Q PADA KETIGA SUMBU Wahyudi 1, Adhi Susanto 2, Sasongo P. Hadi 2, Wahyu Widada 3 1 Jurusan Teni Eletro, Faultas Teni, Universitas Diponegoro, Tembalang,
Lebih terperinciUJI PERFORMA PENGARUH IGNITION TIMING TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN BERBAHAN BAKAR LPG
UJI PERFORMA PENGARUH IGNITION TIMING TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN BERBAHAN BAKAR LPG Nana Supriyana Program Studi Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto Email: Nana.sttw@gmail.com Taufiq
Lebih terperinciKAJIAN TEOREMA TITIK TETAP PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE LENGKAP DENGAN JARAK-W
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 8, No. 2, November 2011, 43 49 KAJIAN TEOREMA TITIK TETAP PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE LENGKAP DENGAN JARAK-W Sunarsini. 1, Sadjidon 2 Jurusan
Lebih terperinciBAB III. dan menghamburkan
BAB III MODEL GELOMBANG DAN MODEL ARUS III... Model Numeri Medan Gelombang Untu dapat menggambaran ondisi pola arus di daerah pantai ang diaibatan oleh gelombang maa ita harus dapat mengetahui ondisi medan
Lebih terperinciMODUL V PENCACAH BINER ASINKRON (SYNCHRONOUS BINARY COUNTER)
MOUL V PENH INE SINON (SYNHONOUS INY OUNTE) I. Tujuan instrusional husus 1. Membuat rangaian dan mengamati cara erja suatu pencacah iner (inary counter). 2. Menghitung freuensi output pencacah iner. 3.
Lebih terperinciBAB 2 TEORI PENUNJANG
BAB EORI PENUNJANG.1 Konsep Dasar odel Predictive ontrol odel Predictive ontrol P atau sistem endali preditif termasu dalam onsep perancangan pengendali berbasis model proses, dimana model proses digunaan
Lebih terperinciVariasi Spline Kubik untuk Animasi Model Wajah 3D
Variasi Spline Kubi untu Animasi Model Wajah 3D Rachmansyah Budi Setiawan (13507014 1 Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciPENENTUAN JENIS PRODUK KOSMETIK PILIHAN BERDASARKAN FAKTOR USIA DAN WARNA KULIT MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN
PENENTUAN JENIS PRODUK KOSMETIK PILIHAN BERDASARKAN FAKTOR USIA DAN WARNA KULIT MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN Amethis Otaorora 1, Bilqis Amaliah 2, Ahmad Saihu 3 Teni Informatia, Faultas Tenologi
Lebih terperinciEstimasi Konsentrasi Polutan Sungai Menggunakan Metode Reduksi Kalman Filter dengan Pendekatan Elemen Hingga
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS ol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Estimasi Konsentrasi Polutan Sungai Menggunaan Metode Redusi Kalman Filter dengan Pendeatan Elemen Hingga Muyasaroh, Kamiran,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menurut sistem penyalaannya motor bakar terdiri dari dua jenis yaitu spark
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kendaraan bermotor menggunakan motor bakar sebagai mesin penggeraknya. Motor bakar merupakan salah satu jenis pengerak yang mengunakan hasil ledakan dari pembakaran di
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Jenis penelitian yang digunaan adalah penelitian desriptif, yaitu penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subye
Lebih terperinciPEMISAHAN BANYAK SUMBER SUARA MESIN MENGGUNAKAN ANALISIS KOMPONEN INDEPENDEN (ICA) UNTUK DETEKSI KERUSAKAN. B.T. Atmaja, A.S. Aisyah, dan D.
PEMISAHAN BANYAK SUMBER SUARA MESIN MENGGUNAKAN ANALISIS KOMPONEN INDEPENDEN (ICA) UNUK DEEKSI KERUSAKAN B.. Atmaja, A.S. Aisyah, dan D. Arifianto Jurusan eni Fisia,Faultas enologi Industri, Institut enologi
Lebih terperinciMETODE WATERMARKING UNTUK PENYISIPAN INDEKS DATA PADA IMAGE MENGGUNAKAN HAAR TRANSFORMASI WAVELET
METODE WATERMARKING UNTUK PENYISIPAN INDEKS DATA PADA IMAGE MENGGUNAKAN HAAR TRANSFORMASI WAVELET Maryanti 1, Nana Juhana, ST. 1, Manahan P.Siallagan S.Si, MT. 1 1) Jurusan Teni Informatia, FT, UNIKOM
Lebih terperinciDalam penelitian ini ditentukan spesifikasi awal. b. Langkah piston (S) = 3,8 cm. c. Jumlah Silinder = 1
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Data Awal Spesifiasi Kompresor Dalam penelitian ini ditentuan spesifiasi awal perhitungan adalah sebagai beriut : a. Diameter silinder (D) = 5,1 cm b. Langah piston (S) = 3,8 cm c.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. II.1. Pendahuluan
BAB II DASAR EORI II.1. Pendahuluan Pada bab ini pertama-tama aan dijelasan secara singat apa yang dimasud dengan target tracing dalam sistem Radar. Di dalam sebuah sistem Radar ada beberapa proses yang
Lebih terperinciANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA IRIS
Jurnal Teni dan Ilmu Komputer ANALISIS VARIASI PARAMETER BACKPROPAGATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA IRIS AN ANALYSIS OF THE VARIATION PARAMETERS OF THE ARTIFICIAL NEURAL NETWORK
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4
DAFTAR ISI Halaman Judul... Halaman Pengesahan... Halaman Pernyataan... Halaman Pernyataan Publikasi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... Daftar Arti Lambang... Daftar Singkatan...
Lebih terperinciSistem Peramalan Jumlah Produksi Air PDAM Samarinda Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation
Sistem Peramalan Jumlah Produsi Air PDAM Samarinda Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Anindita Septiarini 1 dan Nur Sya baniah 2 1 Program Studi Ilmu Komputer FMIPA, Universitas Mulaarman
Lebih terperinciPENENTUAN ELEVASI PERMUKAAN AIR BERDASARKAN DATA SERIES TINGGI TEKANAN AIR
PENENTUAN ELEVASI PERMUKAAN AIR BERDASARKAN DATA SERIES TINGGI TEKANAN AIR Andi Rusdin* * Series data of sea surface elevation is required to determine the parameters of tidal and wave parameters. The
Lebih terperinciPEMODELAN OPTIMALISASI PRODUKSI UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINIER
PEMODELAN OPTIMALISASI PRODUKSI UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINIER Tantri Windarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Surabaya Jl Raya Kedung Baru 98, Surabaya
Lebih terperinciPEMROSESAN AWAL DATA RUNTUN WAKTU HASIL PENGUKURAN UNTUK IDENTIFIKASI SISTEM TUNGKU SINTER DEGUSSA
ISSN 1979-2409 Pemrosesan Awal Data Runtun Watu Hasil Penguuran Untu Identifiasi Sistem Tungu Sinter Degussa (Dede Sutarya) PEMROSESAN AWAL DATA RUNTUN WAKTU HASIL PENGUKURAN UNTUK IDENTIFIKASI SISTEM
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENGUJIAN STUDI PUSTAKA KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK KESIMPULAN. Gambar 3.1. Diagram alir metodologi pengujian
BAB III PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 Diagram alir Metodologi Pengujian STUDI PUSTAKA PERSIAPAN MESIN UJI DYNO TEST DYNOJET PEMERIKSAAN DAN PENGETESAN MESIN SERVICE MESIN UJI KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini disampaian beberapa pengertian dasar yang diperluan pada bab selanutnya. Selain definisi, diberian pula lemma dan teorema dengan atau tanpa buti. Untu beberapa teorema
Lebih terperinci1. Pendahuluan Jaringan syaraf tiruan ( Artificial Neural Networ ) adalah suatu tenologi omputasi yang berbasis pada model syaraf biologis dan mencoba
JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI METODE PERAMALAN PADA PERHITUNGAN TINGKAT SUKU BUNGA PINJAMAN DI INDONESIA Nurmalasari Rusmiati 1 Sistem Informasi, Faultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma
Lebih terperinciTUGAS I RANCANGAN PERCOBAAN BAB I
TUGAS I RANCANGAN PERCOBAAN Nama : Dwi Shinta Marselina A. Pengertian Desain Esperimen BAB I Desain Esperimen Merupaan langah-langah lengap yang perlu di ambil jauh sebelum esperimen dilauan supaya data
Lebih terperinciSOFTWARE PENINGKATAN KUALITAS SUARA COCHLEAR IMPLANT DENGAN MENGGUNAKAN TIME FREQUENCY BLOCK THRESHOLDING ABSTRAK
SOFTWARE PENINGKATAN KUALITAS SUARA COCHLEAR IMPLANT DENGAN MENGGUNAKAN TIME FREQUENCY BLOCK THRESHOLDING Disusun oleh: Bernardo Andrey Panggabean (1322026) Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI
PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar Email: nanni.cliq@gmail.com Abstra. Pada artiel ini dibahas
Lebih terperinciPREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTILAYER FEEDFORWARD NETWORK DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION
Konferensi Nasional Sistem dan Informatia 2008; Bali, November 5, 2008 PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTILAYER FEEDFORWARD NETWORK DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION Wahyudi Setiawan
Lebih terperinciPERBAIKAN KUALITAS CITRA MENGGUNAKAN HISTOGRAM LINEAR CONTRAST STRETCHING PADA CITRA SKALA KEABUAN
PERBAIKAN KUALITAS CITRA MENGGUNAKAN HISTOGRAM LINEAR CONTRAST STRETCHING PADA CITRA SKALA KEABUAN Murinto Program Studi Teni Informatia Universitas Ahmad Dahlan Kampus III UAD Jl. Prof. Soepomo Janturan
Lebih terperinciMakalah Seminar Tugas Akhir
Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Feedforward Bacpropagation Sorihi *, Wahyudi **, Iwan Setiawan ** Abstra - Jaringan syaraf bacpropagation merupaan aringan syaraf yang telah
Lebih terperinciPenggunaan Induksi Matematika untuk Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Ekspresi Reguler
Penggunaan Indusi Matematia untu Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Espresi Reguler Husni Munaya - 353022 Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung,
Lebih terperinciBAB 3 PRINSIP SANGKAR BURUNG MERPATI
BAB 3 PRINSIP SANGKAR BURUNG MERPATI 3. Pengertian Prinsip Sangar Burung Merpati Sebagai ilustrasi ita misalan terdapat 3 eor burung merpati dan 2 sangar burung merpati. Terdapat beberapa emunginan bagaimana
Lebih terperinciMEKANIKA TANAH REMBESAN DAN TEORI JARINGAN MODUL 4. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224
MEKANIKA TANAH MODUL 4 REMBESAN DAN TEORI JARINGAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Setor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 154 PENDAHULUAN Konsep pemaaian oefisien permeabilitas untu
Lebih terperinciPENGENALAN KAPAL PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION
PENGENALAN KAPAL PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Sutino 1, Helmie Arif Wibawa 2, Priyo Sidi Sasongo 3 123 Jurusan Ilmu Komputer/Informatia, FSM,
Lebih terperinciPEMODELAN DAN ANALISA DINAMIKA (ENERGI TERDISIPASI) PADA GERAK VERTIKAL ANTARA BOGIE DAN GERBONG KERETA API
SIDANG TUGAS AKHIR PEMODELAN DAN ANALISA DINAMIKA (ENERGI TERDISIPASI) PADA GERAK VERTIKAL ANTARA BOGIE DAN GERBONG KERETA API Disusun oleh Yohanes Dhani Kristianto (20800626) Dosen pembimbing Ir. YUNARKO
Lebih terperinciPengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No. 1, November 212 1 Pengaruh Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin Syahril Machmud 1, Untoro Budi Surono 2, Yokie Gendro Irawan 3 1, 2 Jurusan Teknik
Lebih terperinciPerformansi Sepeda Motor Empat Langkah Menggunakan Bahan Bakar dengan Angka Oktan Lebih Rendah dari Yang Direkomendasikan
Performansi Sepeda Motor Empat Langkah Menggunakan Bahan Bakar dengan Angka Oktan Lebih Rendah dari Yang Direkomendasikan Ainul Ghurri 1)*, Ketut Astawa 1), Ketut Budiarta 2) 1) Jurusan Teknik Mesin, Universitas
Lebih terperinci