Prediksi Umur Kelelahan Struktur Keel Buoy Tsunami dengan Metode Spectral Fatigue Analysis
|
|
- Ridwan Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURNAL TEKNIK ITS Vol., (Sept, ) ISSN: 3-97 G-59 Prediksi Uur Kelelahan Struktur Keel Buoy Tsunai dengan Metode Spectral Fatigue Analysis Angga Yustiawan dan Ketut Suastika Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopeber (ITS) Jl. Arief Rahan Haki, Surabaya 6 E-ail: k_suastika@na.its.ac.id Abstrak Salah satu koponen dari Indonesia Tsunai Early Warning Syste (InaTEWS) adalah surface buoy. Surface buoy selaa beroperasi di laut akan eneria beban akibat gelobang yang relatif besar, bersifat dinais dan acak, yang dapat enyebabkan beban berulang pada struktur keel buoy. Apabila terjadi secara terus-enerus, beban ini dapat engakibatkan terjadinya kerusakan pada struktur keel dari surface buoy. Tujuan penelitian ini untuk engetahui uur kelelahan struktur keel buoy tsunai dengan etode spectral fatigue analysis, diana struktur keel buoy tsunai erupakan penghubung antara tali tabat ( ooring line) dengan surface buoy. Struktur keel buoy ini terbuat dari aterial poros bekas pakai. Untuk enentukan uur kelelahan struktur keel buoy ini, telah dilakukan pebuatan diagra sebaran gelobang ( wave scatter diagra) selaa setahun pada koordinat BT dan.3998 LS. Selanjutnya dilakukan uji olah gerak buoy dan beban gelobang untuk endapatkan fungsi transfer tegangan pada keel buoy. Pebuatan spektru gelobang untuk asing-asing kondisi laut dilakukan untuk eperoleh respon tegangan pada struktur keel buoy. Hasil pengujian aterial berupa kurva SN digunakan sebagai basis dala enentukan uur kelelahan. Hasil dari penelitian enunjukkan bahwa uur kelelahan struktur keel buoy tsunai akibat beban gelobang sekitar tahun untuk berbagai kondisi laut ( sea state) di perairan yang ditinjau. (isalnya Saudera Indonesia). Surface buoy ini selaa beroperasi di laut akan eneria beban akibat gelobang, arus, dan angin. Beban yang diakibatkan oleh arus dan angin bersifat statis dan relatif kecil, sedangkan beban yang diakibatkan oleh gelobang relatif besar, bersifat dinais dan acak. Beban akibat gelobang ini dapat enyebabkan beban berulang pada struktur keel buoy. Apabila terjadi secara terusenerus, beban ini dapat engakibatkan terjadinya kerusakan pada struktur keel yang enghubungkan buoy ke tali tabat (ooring line). Kata Kunci Buoy tsunai, keel buoy, spectral fatigue analysis, uur kelelahan. I I. PENDAHULUAN NDONESIA terletak di daerah dengan tingkat aktivitas gepa bui tinggi, hal tersebut sebagai akibat berteunya tiga lepeng tektonik utaa dunia, yaitu Saudera India- Australia di sebelah selatan, Saudera Pasifik di sebelah tiur, dan Eurasia, diana sebagian besar wilayah Indonesia berada di dalanya. Pergerakan relatif ketiga lepeng tektonik tersebut dan dua lepeng lainnya, yakni Laut Philipina dan Carolina engakibatkan terjadinya gepagepa bui di daerah perbatasan perteuan antar lepeng dan juga enibulkan terjadinya sesar-sesar regional yang selanjutnya enjadi daerah pusat suber gepa. Beberapa gepa berpotensi enibulkan tsunai []. Salah satu koponen dari siste peringatan dini tsunai Indonesia ( Indonesia tsunai early warning syste) adalah buoy tsunai berupa surface buoy yang dioperasikan di beberapa lokasi di perairan Indonesia yang rawan tsunai Gabar. Struktur keel terpasang pada buoy []. Gabar. Ukuran keel buoy dala dua diensi [].
2 JURNAL TEKNIK ITS Vol., (Sept, ) ISSN: 3-97 G-6 Untuk enjaga agar surface buoy ini tetap berada pada posisinya (tidak hanyut), surface buoy ini ditabatkan ke dasar laut dengan enggunakan tali tabat ( ooring line). Mooring line dihubungkan dengan surface buoy dengan enggunakan struktur keel (sejenis struktur pelat berlubang). Beban siklis dan terus-enerus akibat gelobang yang bekerja pada struktur keel buoy dapat enibulkan kerusakan atau retak pada struktur ini yang pada akhirnya dapat enibulkan kegagalan struktur (structural failure due to fatigue) []. Prediksi uur kelelahan struktur keel buoy tsunai ini perlu dilakukan karena keel terbuat dari poros bekas pakai sehingga perlu diketahui berapa laa uur kelelahan struktur keel buoy ini, sehingga Indonesia tsunai early warning syste dapat berfungsi dengan handal dan berkesinabungan. Adapun etode yang digunakan untuk enentukan uur kelelahan struktur keel buoy ini adalah spectral fatigue analysis. Terjadinya korosi pada struktur keel buoy tsunai tidak diperhitungkan. Struktur yang dianalisis adalah Buoy No. 4 ilik BPPT yang berlokasi di selatan Pulau Jawa pada koordinat BT dan.3998 LS. Gabar 3. Lokasi buoy No. 4 BPPT yang enjadi objek studi. II. PENGUJIAN Beban yang bekerja pada struktur keel buoy ini hanya ditinjau dari beban akibat gelobang laut (beban yang berulang - ulang), dan beban ini diperoleh dari hasil pengukuran gaya pada tali tabat ( ooring line) yang telah dilakukan oleh [] di Tangki Olah Gerak dan Gelobang (MOB), IHL -BPPT, Surabaya. Model spektru gelobang yang digunakan adalah odel spektru gelobang JONSWAP, dengan tinggi gelobang signifikan sebesar eter dan periode puncak gelobang T P sebesar 6 detik. Data Uji Hidrodinaika Skala Model :6 Laa waktu pengujian: 5 enit Waktu sebenarnya: 6 enit Stress x SCF (N/^) Tie History Stress Acting on Moored Buoy Tie (s) Gabar 4. Grafik stress-tie dengan laa pengujian 6 enit []. III. METODE SPECTRAL FATIGUE ANALYSIS Analisis dengan enggunakan etode ini berlaku untuk struktur yang dipengaruhi oleh beban dinais yang eiliki sifat statistik stasioner untuk sejulah besar siklus tegangan, isalnya beban gelobang. Metode ini enggunakan spektru gelobang untuk perhitungan spektru tegangan untuk struktur yang berada dala edan gelobang. Langkah awal dala penelitian ini adalah engupulkan data literatur penunjang penelitian, antara lain data hasil pengujian odel Buoy TEWS berupa data uji hidrodinaika (oleh IHL-BPPT, Surabaya), dan data gelobang untuk perairan pada koordinat BT dan.3998 LS (oleh BMKG Stasiun Meteorologi Mariti Perak, Surabaya). Data gelobang yang diperoleh, selanjutnya disajikan ke dala diagra sebaran gelobang (wave scatter diagra) dan dilakukan pebuatan spektru untuk asing-asing kondisi perairan dengan enggunakan odel spektru gelobang JONSWAP [3]. S 3 H exp 4 4 T P T P 4 dengan H /3 adalah tinggi gelobang signifikan, T P adalah periode puncak spektru, γ adalah faktor kenaikan puncak spektru, dan A adalah eksponen dari γ. Selanjutnya data uji hidrodinaika berupa tie history stress pada buoy dengan kondisi tertabat ( oored buoy), dengan kondisi pengujian = eter dan T P = 6 detik, diubah ke dala bentuk doain frekuensi (spektru tegangan) dengan etode Welch. Fungsi transfer (RAO) tegangan diperoleh dari akar kuadrat rasio antara spektru tegangan dengan spektru gelobang [4]. S dengan RAO S frekuensi dan A () () S S adalah spektru tegangan dala ruang adalah spektru gelobang dala ruang frekuensi. Langkah selanjutnya adalah elakukan perhitungan untuk endapatkan spektra rentang tegangan berdasarkan RAO dan
3 JURNAL TEKNIK ITS Vol., (Sept, ) ISSN: 3-97 G-6 spektra gelobang untuk tiap-tiap ode operasi (wave scatter diagra). Hal ini adalah saa dengan engubah inforasi karakteristik tegangan pada gelobang reguler enjadi tegangan di gelobang acak (gelobang laut). Pada asing-asing spektru tegangan dilakukan perhitungan sebagai berikut [4]: ) Luasan di bawah kurva spektra respon tegangan, dan oen luasan di bawah kurva spektra respon tegangan,. S d (3) S d (4) ) Mean zero crossing period, T Z dari spektru tegangan. T Z (5) 3) Julah stress cycles, n pada selang waktu T detik. T n (6) T Z 4) Kerusakan akibat lelah untuk asing-asing kondisi laut, D. D T 8 A dengan A dan endefinisikan kurva S-N sebagai berikut: N AS (8) Persaaan akhir akuulasi kerusakan untuk seua kondisi laut dapat juga ditulis sebagai berikut: D n N n ef dengan σ efr adalah effective fatigue stress range. efr A 8 (7) (9) () 5) Uur kelelahan, F.L. F. L. () D enunjukkan banyaknya kejadian atau frekuensi gelobang dala rentang tinggi gelobang signifikan ( ) dan rata-rata periode gelobang (T Z ) seperti terlihat pada Gabar 5. Gabar 5. Diagra sebaran gelobang (wave scatter diagra). Julah data gelobang total = 876. Selanjutnya data gelobang tersebut digunakan untuk enghasilkan spektru gelobang, sehingga respon tegangan untuk berbagai kondisi gelobang dapat dihitung. B. Penentuan Fungsi Transfer Tegangan Untuk enentukan fungsi transfer tegangan, data uji hidrodinaika berupa tie history stress pada buoy dengan kondisi tertabat (lihat Gabar 4 ), diubah ke dala bentuk doain frekuensi ( spektru tegangan) dengan etode Welch. Berikut adalah hasil transforasi doain waktu enjadi doain frekuensi seperti terlihat pada Gabar 6. Fungsi transfer tegangan diperoleh dari akar kuadrat rasio antara spektru tegangan dengan spektru gelobang. Berikut adalah hasil perhitungan fungsi transfer tegangan seperti terlihat pada Gabar 7. Fungsi transfer tegangan yang digunakan sebagai perhitungan adalah pada rentang frekuensi.86 rad/sec sapai. rad/sec, karena pada frekuensi tersebut, frekuensi puncak dari spektru gelobang dapat diakoodasi. Selain itu, pada rentang frekuensi.86 rad/sec sapai. rad/sec, fungsi transfer tegangan eiliki trend yang relatif konstan. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Gelobang Untuk eudahkan ebaca karakteristik gelobang dari data gelobang yang telah diperoleh, data diolah enjadi diagra sebaran gelobang ( wave scatter diagra) yang Gabar 6. Spektru tegangan untuk kondisi perairan dengan = eter dan T P = 6 detik.
4 JURNAL TEKNIK ITS Vol., (Sept, ) ISSN: 3-97 G Tabel. Nilai [MPa.sec - ] Spektra Respon Tegangan untuk Berbagai Kondisi Laut [] Gabar 7. Fungsi transfer keel stress. C. Penentuan Nilai dan A dari Kurva S-N E. Perhitungan Mean Zero Crossing Period Spektra Respon Tegangan untuk Berbagai Kondisi Laut Setelah nilai dan spektra respon tegangan untuk berbagai kondisi laut telah ditentukan, selanjutnya ean zero crossing period (T Z ) spektra respon tegangan dari buoy tsunai dapat dihitung dengan enggunakan (5). Tabel 3. Nilai Spektra Respon Tegangan untuk Berbagai Kondisi Laut Gabar 8. Kurva S-N data uji fatik spesien keel buoy. Material poros bekas yang digunakan sebagai keel pada buoy tsunai telah dilakukan pengujian fatik untuk eperoleh kurva S-N []. Kurva S-N pada uunya ditapilkan ke dala skala log-log. Nilai diperoleh dari keiringan kurva S-N seperti terlihat pada Gabar 8. Dari Gabar 8 diperoleh keiringan kurva S-N sebesar.944, sehingga diperoleh nilai = -slope - =.598. Nilai A diperoleh dari (8), diperoleh hasil sebesar.36e+3. D. Perhitungan Luasan dan Moen Luasan di Bawah Kurva Spektra Respon Tegangan untuk Berbagai Kondisi Laut Perhitungan spektru tegangan dilakukan dengan cara engalikan spektru gelobang untuk berbagai kondisi laut dengan kuadrat dari fungsi transfer tegangan. Berikut adalah hasil perhitungan luasan ( ) dan oen luasan ( ) di bawah kurva spektra respon tegangan untuk berbagai kondisi laut seperti dala (3) dan (4). Tabel. Nilai [MPa ] Spektra Respon Tegangan untuk Berbagai Kondisi Laut [] F. Perhitungan Julah Stress Cycles untuk Berbagai Kondisi Laut Untuk enghitung julah stress cycles (n) dapat dihitung dengan enggunakan (6). Nilai T yang digunakan adalah laa kejadian asing-asing kondisi laut. Nilai T total erupakan waktu kuulatif kejadian asing-asing spektru. []
5 JURNAL TEKNIK ITS Vol., (Sept, ) ISSN: 3-97 G-63 [] Tabel 4. Laa Waktu Kejadian T [hour] untuk Berbagai Kondisi Laut Tabel 5. Nilai n untuk Berbagai Kondisi Laut [] G. Perhitungan Effective Fatigue Stress Range untuk Berbagai Kondisi Laut Untuk enghitung effective fatigue stress range (σ efr ) untuk berbagai kondisi laut dapat ditentukan dengan enggunakan (). Tabel 6. Nilai σ efr [MPa] untuk Berbagai Kondisi Laut [] H. Perhitungan Kerusakan Akibat Kelelahan untuk Berbagai Kondisi Laut Kerusakan akibat kelelahan (D) untuk seua kondisi laut dapat dihitung dengan enggunakan (7) atau (9). [] Tabel 7. Nilai D untuk Berbagai Kondisi Laut E-8 3.E-6 7.E-7 5.E-9.E- 4.E-.E- 8.E-.5 7.E-7 3.E-3.E-3 3.E-5 8.E-7.E-8 7.E-9.E E-3 4.E-.E-3 5.E-5 4.E-6.5.E-3.E- 3.E-4.75.E-3 3.E-3 3.E E-4 4.E E-3.E E-3.E E-3 I. Penentuan Uur Kelelahan Struktur Keel Buoy Tsunai Dari Tabel 7 diperoleh nilai akuulasi kerusakan sebesar.898 selaa satu tahun, sehingga akan diperoleh uur struktur keel buoy tsunai sebagai berikut: Uur kelelahan (F.L.) = selaa tahun 8.98 Uur kelelahan (F.L.) =.4 tahun Jadi uur kelelahannya adalah tahun. V. KESIMPULAN Kesipulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: ) Uur kelelahan struktur keel buoy tsunai akibat beban gelobang dengan etode spectral fatigue analysis yang berada di koordinat BT dan.3998 LS adalah sekitar tahun, dengan asusi kejadian beban berulang setelah satu tahun. ) Uur kelelahan struktur keel buoy dala penelitian ini adalah untuk koordinat BT dan.3998 LS saja. Untuk lokasi buoy tsunai selain di lokasi ini, sebaiknya dilakukan perhitungan ulang untuk lokasi yang diaksud. 3) Metode spektral dapat engakoodasi terjadinya gelobang acak yang erupakan sifat alai gelobang di laut. 4) Untuk endapatkan uur kelelahan yang lebih akurat sebaiknya eperhitungkan beban akibat interaksi gelobang dan arus serta beban angin yang engenai struktur buoy. 5) Pengaruh korosi pada struktur keel buoy sebaiknya diperhitungkan karena korosi dapat enyebabkan tibulnya korosi retak tegang (SCC). Hal ini sangat penting dan berpengaruh pada perhitungan uur efektif karena buoy dioperasikan di lingkungan yang korosif. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis engucapkan teria kasih kepada Dr. W. H. Nugroho selaku Group Leader M.V. Design& Analisis InaTEWS Buoy, IHL-BPPT, Surabaya, atas data dan diskusi yang beranfaat.
6 JURNAL TEKNIK ITS Vol., (Sept, ) ISSN: 3-97 G-64 DAFTAR PUSTAKA [] Badan Meteorologi Kliatologi dan Geofisika, InaTEWS (Indonesia Tsunai Early Warning Syste): Konsep dan Ipleentasi. Jakarta: BMKG (). [] Sahlan, Prediksi Uur Kelelahan Struktur Keel Buoy Tsunai Akibat Beban Gelobang, Tesis MT, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopeber, Surabaya, Indonesia () [3] J. M. J. Journee and W. W. Massie, Offshore Hydroechanics, st ed., Delft University of Technology (). [4] N. D. P. Barltrop and A. J. Adas, Dynaics of Fixed Marine Structures, 3 rd ed., Oxford: Butterworth-Heineann (99).
PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL
PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. History Analysis), metode respon spektrum (Response Spectrum Method), dangaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gepa dapat terjadi sewaktu waktu akibat gelobang yang terjadi pada sekitar kita dan erabat ke segala arah.gepa bui dala hubungannya dengan suatu wilayah berkaitan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI.1. Uu Transforator erupakan suatu alat listrik yang engubah tegangan arus bolak balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain elalui suatu gandengan agnet dan berdasarkan prinsip-prinsip
Lebih terperinciBAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa pelat lantai gedung rawat inap RSUD Surodinawan Kota Mojokerto dengan enggunakan teori garis leleh ebutuhkan beberapa tahap perhitungan dan analsis aitu perhitungan
Lebih terperinciPerhitungan Tahanan Kapal dengan Metode Froude
9/0/0 Perhitungan Tahanan Kapal dengan etode Froude Froude enganggap bahwa tahanan suatu kapal atau odel dapat dipisahkan ke dala dua bagian: () tahanan gesek dan () tahanan sisa. Tahanan sisa ini disebabkan
Lebih terperinciDampak Pembangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya
Dapak Pebangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya Miftachul Huda 1), Dwi Muryanto 2) 1) Teknik Sipil, Teknik, Universitas Muhaadiyah Surabaya Jl. Sutorejo No. 59 Surabaya, 60113 Eail:
Lebih terperinciPerbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb
Perbandingan Bilangan Doinasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Cob Reni Uilasari 1) 1) Jurusan Teknik Inforatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhaadiyah Jeber Eail : 1) reniuilasari@gailco ABSTRAK
Lebih terperinciKAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA
Lebih terperinci1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik
1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI
PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI Bayu Surya Dara T, Ir. Hera Widyastuti, MT. PhD., Istiar, ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Lebih terperinciANALISA KELELAHAN PADA SISTEM TAMBAT SSP (SEVAN STABILIZED PLATFORM) AKIBAT EKSITASI GELOMBANG ACAK
ANALISA KELELAHAN PADA SISTEM TAMBAT SSP (SEVAN STABILIZED PLATFORM) AKIBAT EKSITASI GELOMBANG ACAK ( Hero Naifida Putra 1, Eko Budi Djatiko, Rudi Walujo Prastianto ) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan,
Lebih terperinciBAB II PENYEARAH DAYA
BAB II PENYEARAH DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah engikuti ateri ini diharapkan ahasiswa eiliki kopetensi: Menguasai karakteristik penyearah setengah-gelobang dan gelobang-penuh satu fasa dan tiga fasa Menguasai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembekuan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pebekuan Pebekuan berarti peindahan panas dari bahan yang disertai dengan perubahan fase dari cair ke padat dan erupakan salah satu proses pengawetan yang uu dilakukan untuk penanganan
Lebih terperinciPERCOBAAN 6 VOLTAGE RATION IN COAXIAL LINES
PERCOBAAN 6 VOLTAGE RATION IN COAXIAL LINES I. TUJUAN PERCOBAAN a. Mengukur distribusi tegangan pada kondisi diterinasi 60 oh, ujung saluran terbuka dan Short circuit b. Mengukur distribusi λ/4, λ/2 pada
Lebih terperinciAnalisis Kehandalan Anjungan Lepas Pantai Tipe Jacket Berdasarkan Kapasitas Fatigue pada Sambungan. Ricky L. Tawekal 1) Rony Heriana 2)
Tawekal, Vol..14 No. Heriana. Mei 7 urnal TEKNIK SIPIL Analisis Kehandalan Anungan Lepas Pantai Tipe Jacket Berdasarkan Kapasitas Fatigue pada Sabungan Ricky L. Tawekal 1) Rony Heriana ) Abstrak Konsep
Lebih terperinciANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG
Jurnal Iliah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (94-98) ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG Octaviani Litwina Ada Aluni
Lebih terperinciPEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT
PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 5 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT Baharuddin Progra Studi Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura, Pontianak Eail : cithara89@gail.co
Lebih terperinciANALISA KELELAHAN RANTAI JANGKAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
ANALISA KELELAHAN RANTAI JANGKAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Muhaad Hizrian Hutaa, Hartono Yudo, Muhaad Iqbal 1) 1) Progra Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN
43 MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : MATERI KULIAH: Mekanika klasik, Huku Newton I, Gaya, Siste Satuan Mekanika, Berat dan assa, Cara statik engukur gaya.. POKOK BAHASAN: DINAMIKA PARTIKEL 6.1 MEKANIKA
Lebih terperinciPERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL
PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL Diajukan untuk eenuhi persyaratan eperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciPerancangan Sistem Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Sistem Fuzzy
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-58 Perancangan Siste Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Siste Fuzzy Mochaad Raa Raadhan,
Lebih terperinciTRANSFORM FOURIER CEPAT MATEMATIS UNTUK MENGANALISIS SPEKTRUM FREKUENSI LINIER SINYAL TUTUR
ISS: 1693-6930 31 TRASFORM FOURIER CEPAT MATEMATIS UTUK MEGAALISIS SPEKTRUM FREKUESI LIIER SIYAL TUTUR Salan Abd. Cadu 1, Prayoto 2, Adhi Susanto 3, Kirbani Sri Brotopuspito 4 1 Jurusan Teknik Eektro Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE ANALISIS
BAB III METODE ANALISIS 3.1 Penyajian Laporan Dala penyajian bab ini dibuat kerangka agar eudahkan dala pengerjaan laporan. Berikut ini adalah diagra alir tersebut : Studi Pustaka Model-odel Eleen Struktur
Lebih terperinciRANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)
RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM Oleh : Aprizal (1) 1) Dosen Progra Studi Teknik Mesin. Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian Eail. ijalupp@gail.co
Lebih terperinciBAB 4 KAJI PARAMETRIK
Bab 4 Kaji Paraetrik BAB 4 Kaji paraetrik ini dilakukan untuk endapatkan suatu grafik yang dapat digunakan dala enentukan ukuran geoetri tabung bujursangkar yang dibutuhkan, sehingga didapatkan harga P
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN
35 BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN Skripsi ini bertujuan untuk elihat perbedaan hasil pengukuran yang didapat dengan enjulahkan hasil pengukuran enggunakan kwh-eter satu fasa pada jalur fasa-fasa dengan
Lebih terperinciBENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL
BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL. PENDAHULUAN Pada bab sebelunya telah dibahas rangkaian resistif dengan tegangan dan arus dc. Bab ini akan eperkenalkan analisis rangkaian ac diana isyarat listriknya berubah
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017
Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi untuk Mengebangkan Budaya Iliah dan Inovasi terbarukan dala endukung Sustainable Developent Goals (SDGs) 2030 ANALISIS INTENSITAS MEDAN MAGNET EXTREMELY LOW FREQUENCY
Lebih terperinciPerencanaan Konstruksi Dinding Penahan Tanah pada Underpass PTC, Surabaya ABSTRAK PENDAHULUAN
1 Perencanaan Konstruksi Dinding Penahan Tanah pada Underpass PTC, Surabaya Ronald Adi Saputro, Suwarno, Musta in Arief Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciMODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI
MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI Muhaad Aldo Aditiya Nugroho (13213108) Asisten: Dede Irawan (23214031) Tanggal Percobaan: 29/03/16 EL3215 Praktiku Siste Kendali Laboratoriu Siste Kendali dan Koputer - Sekolah
Lebih terperinciBAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )
BAB IV BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelunya bahwa dala engonstruksi field GF(3 ) diperoleh dari perluasan field 3 dengan eilih polinoial priitif berderajat atas 3 yang dala hal
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL
PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL JAHARUDDIN Departeen Mateatika Fakultas Mateatika Ilu Pengetahuan Ala Institut Pertanian Bogor Jl Meranti, Kapus IPB Daraga, Bogor
Lebih terperinciPerbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil
Vol. 2, 2017 Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil Widiarti 1*, Rifa Raha Pertiwi 2, & Agus Sutrisno 3 Jurusan Mateatika, Fakultas Mateatika
Lebih terperinciKecepatan atom gas dengan distribusi Maxwell-Boltzmann (1) Oleh: Purwadi Raharjo
Kecepatan ato gas dengan distribusi Mawell-Boltzann () Oleh: Purwadi Raharjo Dala proses odifikasi perukaan bahan, kita ungkin sering endengar teknologi pelapisan tipis (thin fil). Selain pelapisan tipis,
Lebih terperinciImplementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Ipleentasi Histogra Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segentasi Citra Berwarna Risky Agnesta Kusua Wati, Diana Purwitasari, Rully Soelaian
Lebih terperinciLaporan akhir fenomena dasar mesin BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dala bidang konstruksi sifat aterial yang dapat terdefleksi erupakan suatu hal yantg sangat enakutkan karena bila saja hal tersebut terjadi aka struktur yang dibangun
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords: Economic Quantity Production, Nasution, A.H, Perencanaan dan Pengendalian Persediaan. ABSTRACT
PERECANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY MULTI ITEM DI CV. FAJAR TEKNIK SEJAHTERA Dio Kharisa Putra, Rusindiyanto dan Budi Santoso
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang
Lebih terperinciBAB V PERENCANAAN STRUKTUR
BAB V PERENCANAAN STRUKTUR 5.1. TINJAUAN UMUM Dala perencanaan suatu bangunan pantai harus ditetapkan terlebih dahulu paraeter-paraeter yang berperan dalan perhitungan struktur. Paraeterparaeter tersebut
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya
Lebih terperinciSOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI
SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 013 TINGKAT PROPINSI FISIKA Waktu : 3,5 ja KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH
Lebih terperinciStudi Eksperimen Pengaruh Alur Permukaan Sirip pada Sistem Pendingin Mesin Kendaraan Bermotor
Jurnal Kopetensi Teknik Vol. 1, No. 1, Noveber 009 1 Studi Eksperien Pengaruh Alur Perukaan Sirip pada Siste Pendingin Mesin Kendaraan Berotor Sasudin Anis 1 dan Aris Budiyono 1, Jurusan Teknik Mesin,
Lebih terperinciANALISA UMUR KELELAHAN STRUKTUR SATELITE WELLHEAD PLATFORM SISTEM PERANGKAAN BRACE N DAN BRACE X
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 11, Nomor 1, Januari - Juni 2013 ANALISA UMUR KELELAHAN STRUKTUR SATELITE WELLHEAD PLATFORM SISTEM PERANGKAAN BRACE N DAN BRACE X Hamzah & Juswan Staf
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Angka Gizi Buruk Di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sept. ) ISSN: 3-9X D-77 Faktor-Faktor yang Mepengaruhi Angka Gizi Buruk Di Jawa Tiur dengan Pendekatan Regresi Nonparaetrik Spline Riana Kurnia Dewi, I Nyoan Budiantara
Lebih terperinciMODEL MATEMATIKA SISTEM PERMUKAAN ZAT CAIR
MODEL MATEMATIKA SISTEM PEMUKAAN ZAT AI PENGANTA Pada bagian ini kita akan enurunkan odel ateatika siste perukaan zat cair. Dengan eperkenalkan prinsip resistansi dan kapasitansi untuk siste perukaan zat
Lebih terperinciJurnal Einstein 4 (1) (2016): 1-6. Jurnal Einstein. Available online
Jurnal Einstein Available online http://jurnal.unied.ac.id/2012/index.php/einstein Aplikasi Citra Landsat 8 Oli Untuk Menganalisa Kerapatan Vegetasi Bill Cklinton Sianjuntak dan Rita Juliani* Jurusan Fisika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN
6 BAB II METODOLOGI PENELITIAN.1 Waktu dan Tepat Penelitian Gabar Peta kawasan hutan KPH Madiun Peru perhutani Unit II Jati. Pengabilan data penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sapai dengan bulan
Lebih terperinciFORM (FR) SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Jl. Angkrek Situ No 19 Kabupaten Sueg Tgl. Terbit : 1 Septeber 2014 Hal : 1/7 Kode Mata Kuliah : SI4015 Mata Kuliah : Rekayasa Siste Inforasi Bobot SKS : 3 Jurusan/Prodi : Siste Inforasi Seester : 6 Dosen
Lebih terperinciLampiran 1 - Prosedur pemodelan struktur gedung (SRPMK) untuk kontrol simpangan antar tingkat menggunakan program ETABS V9.04
50 Lapiran 1 - Prosedur peodelan struktur gedung (SRPMK) untuk kontrol sipangan antar tingkat enggunakan progra ETABS V9.04 Pada sub bab ini, analisis struktur akan dihitung serta ditunjukan dengan prosedur
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Tirta Ala Seesta. Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Ciburayut, Kecaatan Cigobong, Kabupaten Bogor. Peilihan objek
Lebih terperinciJURNAL LOGIKA, Volume XII, No 3 Tahun 2014 ISSN : KESTABILAN KOLOM DENGAN METODE SNI DAN PPBBI 1984
JURNAL LOGIKA, Volue XII, No 3 Tahun 2014 ISSN : 1978-2560 www.jurnallogika.co KESTABILAN KOLOM DENGAN METODE SNI DAN PPBBI 1984 Fathur Rohan (Universitas Swadaya Gunung Jati) Abstrak Kolo adalah batang
Lebih terperinci1. Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Beban R...1
DAFTA ISI. Penyearah Fasa Gelobang Penuh Terkontrol Beban..... Cara Kerja angkaian..... Siulasi Matlab...7.3. Hasil Siulasi.... Penyearah Gelobang Penuh Terkontrol Beban -L..... Cara Kerja angkaian.....
Lebih terperinciANALISIS KECEPATAN LARI 400 METER PUTRI FINAL PADA KEJUARAAN NASIONAL ATLETIK JAWA TIMUR TERBUKA DI SURABAYA TAHUN 2016
Analisis Kecepatan Lari..(Dian Saputri) ANALISIS KECEPATAN LARI METER PUTRI FINAL PADA KEJUARAAN NASIONAL ATLETIK JAWA TIMUR TERBUKA DI SURABAYA TAHUN THE ANALYSIS OF METERS RUN SPEED WOMEN ATHLETES IN
Lebih terperinciSistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor
Siste Inforasi Manajeen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor Gubernur Berbasis Web Deasy AnnisaSari, Helfi Nasution 2, Anggi Sriurdianti Sukato 3. Progra Studi Inforatika Universitas Tanjungpura,2,3
Lebih terperinciANALISIS ALGORITMA LOCALLY OPTIMAL HARD HANDOFF TERHADAP KECEPATAN DAN KORELASI JARAK
ANALISIS ALGORITMA LOCALLY OPTIMAL HARD HANDOFF TERHADAP KECEPATAN DAN KORELASI JARAK Lucky T Sianjuntak, Maksu Pine Departeen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Suatera Utara, Medan e-ail : LuckyTrasya@gail.co
Lebih terperinciSimulasi dan Analisis Kinerja Prediktor Smith pada Kontrol Proses yang Disertai Tundaan Waktu
6 Siulasi dan Analisis Kinerja Prediktor Sith pada Kontrol Proses yang Disertai Tundaan Waktu Neilcy Tjahja Mooniarsih Progra Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )
PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) Siti Munawaroh, S.Ko Abstrak: Koperasi Aanah Sejahtera erupakan
Lebih terperinciREVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA
REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA Di sekitar kita banyak benda yang bergetar atau berosilasi, isalnya assa yang terikat di ujung pegas, garpu tala, gerigi pada ja ekanis, penggaris elastis yang salah satu
Lebih terperinciANALISIS EMPIRICAL ORTHOGONAL FUNCTION (EOF) BERBASIS EIGEN VALUE PROBLEM (EVP) PADA DATASET SUHU PERMUKAAN LAUT INDONESIA
ANALISIS EMPIRICAL ORTHOGONAL FUNCTION (EOF) BERBASIS EIGEN VALUE PROBLEM (EVP) PADA DATASET SUHU PERMUKAAN LAUT INDONESIA S. M. ROBIAL 1, S. NURDIATI 2, A. SOPAHELUWAKAN 3 Abstrak Data global Suhu Perukaan
Lebih terperinciPENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL)
Media Elektrika, ol. 8, No. 1, Juni 015 ISSN 1979-7451 PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL) Adhi Kusantoro, ST, MT [1] Ir.Agus Nuwolo,
Lebih terperinciKAJIAN PERBANDINGAN RESPON BANGUNAN PADA RANGKA BETON PEMIKUL MOMEN DENGAN METODE GAYA LATERAL EKIVALEN DAN RESPON SPEKTRUM
KAJIAN PERBANDINGAN RESPON BANGUNAN PADA RANGKA BETON PEMIKUL MOMEN DENGAN METODE GAYA LATERAL EKIVALEN DAN RESPON SPEKTRUM Benny Yohannes 1,Daniel Rubi Teruna 2 1 Departeen Teknik Sipil, Universitas Suatera
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI. Beberapa Defenisi Pada analisa keputusan, si pebuat keputusan selalu doinan terhadap penjabaran seluruh alternatif yang terbuka, eperkirakan konsequensi yang perlu dihadapi pada setiap
Lebih terperinciBy. Risa Farrid Christianti, S.T.,M.T.
* By. Risa Farrid Christianti, S.T.,M.T. * Fasor tegangan dan arus pada resistor Perhatikan Gabar 1 dibawah ini Gabar 1.a. Dala daerah waktu Gabar 1.b. Dala daerah frekuensi Kita ulai dari persaaan daerah
Lebih terperinciPertemuan ke-3 Persamaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 27 September 2012
Perteuan ke-3 Persaaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 7 Septeber 01 Analisa Terapan Terapan:: Metode Nuerik Dr.Eng. Agus S. Muntohar Metode Bisection Dasar Teorea: Suatu persaaan ()0, diana
Lebih terperinciKAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM
KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM (CUSUM) DAN EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE () DALAM MENDETEKSI PERGESERAN RATARATA PROSES Oleh: Nurul Hidayah 06 0 05 Desen pebibing:
Lebih terperinciTrihanyndio Rendy Satrya (Mhs S2 Geoteknik FTSP ITS) DR. Ir. Ria Asih Aryani Soemitro, M Eng (Dosen Pembimbing)
STUDI PENGARUH BEBERAPA VARIASI BATAS CAIR TANAH LEMPUNG PADA PONDASI DANGKAL DENGAN PEMBEBANAN DINAMIS ZONA GEMPA INDONESIA 4, 5, 6 (DENGAN MENGGUNAKAN UJI MODEL DI LABORATORIUM) Trihanyndio Rendy Satrya
Lebih terperinciPenentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering
Jurnal Kubik, Volue No. ISSN : 338-0896 Penentuan Akar-Akar Siste Persaaan Tak Linier dengan Kobinasi Differential Evolution dan Clustering Jaaliatul Badriyah Jurusan Mateatika, Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciDinamika 3 TIM FISIKA FTP UB. Fisika-TEP FTP UB 10/16/2013. Contoh PUSAT MASSA. Titik pusat massa / centroid suatu benda ditentukan dengan rumus
Fisika-TEP FTP UB /6/3 Dinaika 3 TIM FISIKA FTP UB PUSAT MASSA Titik pusat assa / centroid suatu benda ditentukan dengan ruus ~ x x ~ y y ~ z z Diana: x, y, z adalah koordinat titik pusat assa benda koposit.
Lebih terperinciPengendalian Kualitas Proses Produksi Teh Hitam di PT. Perkebunan Nusantara XII Unit Sirah Kencong
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (016) 337-350 (301-98X Print) D-37 Pengendalian Kualitas Proses Produksi Teh Hita di PT. Perkebunan Nusantara XII Unit Sirah Kencong Qulsu Dwi Anggraini, Haryono, Diaz
Lebih terperinciMENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI
KONSTAN: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika (ISSN.460-919) Volue 1, No., Maret 016 MENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI 1 Suraidin, Islahudin, 3 M. Firan Raadhan 1 Mahasiswa Sarjana
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Penentuan Interval Waktu Perawatan Optiu Dan Analisis Perbandingan Finansial Koponen Auxiliary (Studi Kasus : Siste Gas Turbin PLTGU PT PJB UP Gresik) Anisa
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS TEKSTUR MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI PAKET WAVELET Rosanita Listyaningrum*, Imam Santoso**, R.
1 MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS TEKSTUR MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI PAKET WAVELET Rosanita Listyaningru*, Ia Santoso**, R.Rizal Isnanto** Abstrak - Tekstur adalah karakteristik yang penting
Lebih terperinciKAJIAN PEMANFAATAN AIR BAKU TERHADAP AREA PELAYANAN DI KECAMATAN CIBALONG KABUPATEN GARUT
KAJIAN PEMANFAATAN AIR BAKU TERHAAP AREA PELAYANAN I KECAMATAN CIBALONG KABUPATEN GARUT Ridwan Alasyah 1, Sulwan Perana, Ida Farida Jurnal Air Baku Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syasu No. 1
Lebih terperinciPenerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah
Konferensi Nasional Siste & Inforatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Sipleks Untuk Optialisasi Produksi Pada UKM Gerabah Ni Luh Gede Pivin Suwirayanti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 71 Jakarta
Siposiu Nasional Ilu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 207 ISBN: 978-602-6268-4-9 Rancang Bangun Siste Inforasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 7 Jakarta Kurniawati, Ghofar Taufik 2 STMIK Nusa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. Uu Teknologi laut dala (deepsea technology) di asa sekarang adalah teknologi terbaru dala industri lepas pantai. Peneuan-peneuan baru suber inyak dan gas ala di laut dala telah
Lebih terperinciKAJI NUMERIK PORTABLE PORTABLE COLD STORAGE TERMOELEKTRIK TEC
KAJI NUMERIK PORTABLE PORTABLE COLD STORAGE TERMOELEKTRIK TEC1-12706 Denny M. E Soedjono (1), Joko Sarsetiyanto (2), Dedy Zulhidayat Noor (3), Davit Priabodo 4) 1),2),3),4) Progra Studi D3 Teknik Mesin
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesipulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan sebelunya dapat disipulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Tidak ada perbedaan peahaan antara Kontraktor, Regulator
Lebih terperinciKUANTIFIKASI JENIS KAYU BERDASARKAN SIFAT ELEKTRIK QUANTIFICATION THE TYPES OF WOOD BASED ELECTRICAL PROPERTIES
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Deseber 2017 Page 3906 KUANTIFIKASI JENIS KAYU BERDASARKAN SIFAT ELEKTRIK QUANTIFICATION THE TYPES OF WOOD BASED ELECTRICAL PROPERTIES Zeny Firdha
Lebih terperinciBAB III ANALISA TEORETIK
BAB III ANALISA TEORETIK Pada bab ini, akan dibahas apakah ide awal layak untuk direalisasikan dengan enggunakan perhitungan dan analisa teoretik. Analisa ini diperlukan agar percobaan yang dilakukan keudian
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH GANGGUAN HEAT TRANSFER KONDENSOR TERHADAP PERFORMANSI AIR CONDITIONING. Puji Saksono 1) ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH GANGGUAN HEAT TRANSFER KONDENSOR TERHADAP PERFORMANSI AIR CONDITIONING Puji Saksono 1) ABSTRAK Kondensor erupakan alat penukar kalor pada sisti refrigerasi yang berfungsi untuk elepaskan
Lebih terperinciPERENCANAAN DIMENSI SALURAN DRAINASE KAWASAN PABRIK PT. SINAR ALAM PERMAI KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN
PERENCANAAN DIMENSI SALURAN DRAINASE KAWASAN PABRIK PT. SINAR ALAM PERMAI KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN Mega Gusti Heka Student, Civil Engineering Departent, University of Sriwijaya, Palebang 30227,
Lebih terperinciStudi Kekuatan Puncak Struktur Crane Pedestal Fpso Belanak Akibat Interaksi Gerakan Dinamis Cargo pada Crane
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 G-129 Studi Kekuatan Puncak Struktur Crane Pedestal Fpso Belanak Akibat Interaksi Gerakan Dinamis Cargo pada Crane Angga S. Pambudi, Eko Budi
Lebih terperinciTERMODINAMIKA TEKNIK II
DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2005 i DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II Disusun : ASYARI DARAMI YUNUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Lebih terperinciEstimasi Sinyal Quantitative Ultrasound QUS dengan Algoritma Space Alternate Generalized Expectation (SAGE)
JUISI, Vol. 03, No. 02, Agustus 2017 1 Estiasi Sinyal Quantitative Ultrasound QUS dengan Algorita Space Alternate Generalized Expectation (SAGE) Musayyanah 1, Yosefine Triwidyastuti 2, Heri Pratikno 3
Lebih terperinciINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK KELAUTAN Integrasi Perangkat Lunak untuk Analisa Gelombang Acak dan Gaya Gelombang di Laboratorium Lingkungan Oleh Arief Nur
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT
ANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT OLEH : Budi Setiawan 106 100 034 Dosen Pebibing : Dra. Laksi Prita W, M.Si. Drs. Sulistiyo, MT. JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS
Lebih terperinciPENGARUH DISPERSI TERHADAP KECEPATAN DATA KOMUNIKASI OPTIK MENGGUNAKAN PENGKODEAN RETURN TO ZERO (RZ) DAN NON RETURN TO ZERO (NRZ)
1 PENGARUH DISPERSI TERHADAP KECEPATAN DATA KOMUNIKASI OPTIK MENGGUNAKAN PENGKODEAN RETURN TO ZERO (RZ) DAN NON RETURN TO ZERO (NRZ) Anggun Fitrian Isnawati 1, Riyanto, Ajeng Enggar Wijayanti 3 1,,3 Progra
Lebih terperinciMAKALAH SISTEM BASIS DATA
MAKALAH SISTEM BASIS DATA (Entity Relationship Diagra (ERD) Reservasi Hotel) Disusun Oleh : Yulius Dona Hipa (16101055) Agustina Dau (15101635) Arsenia Weni (16101648) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMARIKA
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tepat Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2007 sapai dengan April 2008. Lokasi penelitian adalah Kabupatenn Solok Selatan Provinsi Suatera Barat dan Kabupaten
Lebih terperinciPENENTUAN e/m Kusnanto Mukti W/ M Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta
PENENTUAN e/ Kusnanto Mukti W/ M009031 Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK Eksperien dala enentukan besar uatan elektron pertaa kali dilakukan oleh J.J.Thoson. Dala percobaanya,
Lebih terperinciBILANGAN PRIMA : PERKEMBANGAN DAN APLIKASINYA
J. J. Siang BILANGAN PRIMA : PERKEMBANGAN DAN APLIKASINYA Intisari Dala tulisan ini dipaparkan engenai sejarah peneuan bilangan pria, pengujian bilangan pria besar, serta salah satu aplikasinya dala kriptografi
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART
Prosiding Seinar Nasional Ilu Koputer dan Teknologi Inforasi Vol., No., Septeber 07 e-issn 540-790 dan p-issn 54-66X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE
Lebih terperinciPengaruh Variasi Jenis Bahan Terhadap Pola Hamburan pada Difuser MLS (Maximum Length Sequences)
JURNAL SAINS POMITS Vol.1, No.1, (213) 1-5 1 Pengaruh Variasi Jenis Bahan Terhadap Pola Haburan pada Difuser MLS (Maxiu Length Sequences) Fajar Kurniawan, Lila Yuwana, Gontjang Prajitno Jurusan Fisika,
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/naval JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Iliah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro ISSN 2338-0322 Optiasi Bentuk Haluan Kapal Ferry Untuk
Lebih terperinciSistem Monitoring Proses Belajar Mengajar Menggunakan Model View Control
Siste Monitoring Proses Belajar Mengajar Menggunakan Model View Control Aswandi,Mursyidah 2, Chairul Azdaan 3 2,3 Jurusan Tekniknologi Inforasi dan Koputer Politeknik Negeri Lhokseuawe Jln. B.Aceh Medan
Lebih terperinciPersamaan Schrödinger dalam Matriks dan Uraian Fungsi Basis
Bab 2 Persaaan Schrödinger dala Matriks dan Uraian Fungsi Basis 2.1 Matriks Hailtonian dan Fungsi Basis Tingkat-tingkat energi yang diizinkan untuk sebuah elektron dala pengaruh operator Hailtonian Ĥ dapat
Lebih terperinci