PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI UNTUK TWO-STAGE SUPPLY CHAIN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN BIAYA TETAP (FIXED CHARGE) Studi kasus: Perum Bulog
|
|
- Doddy Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI UNTUK TWO-STAGE SUPPLY CHAIN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN BIAYA TETAP (FIXED CHARGE) Studi kasus: Perum Bulog Soesilowati 1), Suparno 2), dan Erwin Widodo 3) 1) Program Studi Magister, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya 2) & 3) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Proses distribusi suatu produk merupakan bagian dari proses supply chain. Pada penelitian ini, supply chain dikategorikan ke dalam dua level yang meliputi level pertama yaitu distribusi produk mulai dari supplier menuju distribution centre (DC) dilanjutkan ke level kedua dari DC menuju customer. Adapun komponen biayanya terdiri dari fixed charge yang merupakan biaya tetap yang muncul setiap kali pengiriman terjadi, biaya variabel, biaya inventory, biaya maintenance, biaya retur dan biaya operasional. Implementasi model pada Perum Bulog bertujuan untuk mengoptimalkan total biaya distribusi dengan pemanfaatan software Lingo Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah model yang dikembangkan mampu memfasilitasi sistem desain dari permasalahan two-stage supply chain dan mampu menjelaskan perhitungan biaya distribusi yang optimal dengan alokasi jumlah lot dari setiap supplier dan gudang ke tiap titik distribusi yang telah diketahui jumlah permintaannya, yaitu sejumlah 67 kecamatan yang tersebar di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Pendekatan jumlah lot dan pemilihan alat transportasi dengan menggunakan 3 jenis kendaraan menjadi kondisi proposed untuk mencapai biaya optimal. Hasil perbandingan yang diperoleh bahwa kondisi proposed memberikan nilai biaya distribusi yang lebih kecil dibandingkan dengan kondisi eksisiting. Kata kunci: Two-stage Supply Chain, Fixed Charge, Optimasi, Distribusi Produk PENDAHULUAN Biaya distribusi memiliki proporsi yang cukup besar yaitu mencapai 30% dari total biaya produk. Oleh karena itu, persoalan distribusi merupakan hal yang penting bagi perusahaan yang memiliki jaringan supply chain. Supply chain management (SCM) adalah metode,alat atau pendekatan pengelolaan, namun perlu ditekankan bahwa Supply chain management (SCM) menghendaki pendekatan atau metode yang terintegrasi dengan dasar semangat kolaborasi (Pujawan, 2005). Perum Bulog merupakan lembaga pemerintah yang mengurusi masalah logistik beras nasional untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat Indonesia. Ketersediaan beras menjadi sangat penting, karena beras mempunyai peranan strategis bagi masyarakat Indonesia. Beras merupakan makanan pokok bagi 90% masyarakat Indonesia. Data dari Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) menyatakan bahwa Produksi beras nasional pada tahun 2012 sebanyak 69,06 juta ton gabah kering giling ( Akan tetapi jumlah produksi beras tersebut tidak seluruhnya dapat dikonsumsi masyarakat Indonesia dikarenakan banyak beras yang mengalami kerusakan pada waktu penyimpanan. Proses bisnis yang dijalankan oleh Perum A-15-1
2 Bulog meliputi 3 kegiatan utama yaitu pembelian beras sebagai bagian dari pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran. Optimasi merupakan proses memaksimalkan atau meminimalkan suatu fungsi tujuan dengan tetap memperhatikan pembatas ( constraint) yang ada. Nilai yang diperoleh dalam proses optimasi selalu menghasilkan nilai yang maksimal atau minimal. Optimasi sendiri berperan penting dalam mendesain suatu sistem dengan mempertimbangkan kendala-kendala yang menyertainya untuk kemudian dicari proses penyelesaiannya. Model optimasi inilah yang akan diimplementasikan pada kasus two-stage supply chain ini. Pada penelitian-penelitian sebelumnya ada beberapa pembahasan tentang proses distribusi yang terkait dengan keberadaan fixed cost dalam optimasi biayanya (Jawahar d an Balaji, 2009&2012), distribusi two-stage (Raj dan Rajendran, 2012), penggunaan biaya variabel (Xie dan Jia, 2012), penggunaan kendaraan yang jumlahnya terbatas (Hun Kang dan Dae Kim, 2010), penggunaan biaya inventory (Hun Kang dan Dae Kim, 2012), pertimbangan kapasitas DC ( Zavardehi, 2011), biaya pembukaan DC (Keshteli, 2011), single vendor multiple buyers supply chain (Sue-Ann, 2012). Penelitian ini akan membahas persoalan distribusi untuk penyaluran produk beras dengan mempertimbangkan lot size pengiriman dan penggunaan komponen biaya tetap, biaya loading unloading, biaya sewa gudang, biaya maintenantance, biaya retur dan biaya operasional. Penelitian ini diharapakan mampu mengembangkan metode optimasi untuk persoalan two-stage supply chain di Perum Bulog dengan menggunakan metode eksak yaitu software LINGO 14.0 dalam penentuan jumlah alokasi produk yang optimal. METODE Penelitian ini dilakukan dengan tahapan yang diawali dari perumusan masalah yang kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data yang mendukung sehingga dapat dilakukan pembangunan model sesuai dengan permasalahan yang diangkat. Metode perhitungan eksak dengan penggunaan software Lingo diharapkan mampu memberikan penyelesaian atas optimasi biaya distribusi pada proses penyaluran beras di Perum Bulog untuk area penyaluran Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Dapat diperkirakan bahwa biaya optimal pada satu tahap, belum tentu akan menghasikan biaya yang optimal juga di tahap kedua. Hal inilah yang akan dicari kombinasinya sehingga mampu menghasilkan biaya total untuk dua tahap supply chain yang serendah-rendahnya. Pada penelitian ini dipergunakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan, pengumpulan data di lapangan, sekaligus interview dengan pihak-pihak yang berperan dalam proses distribusi dimulai dari pembuat kebijakan hingga ke pelaku teknis yang ada di lapangan di Perum Bulog Divre Jatim dan Perum Bulog Subdivre Surabaya Utara. Gambaran aliran distribusi yang terjadi adalah sebagai berikut : A-15-2
3 Gambar 1. Aliran distribusi Penentuan model di awal dilakukan dalam bentuk model matematis berdasarkan permasalahan. Berikut formulasi matematis dari model dan penentuan batasan-batasan (konstrain) yang dipergunakan : Minimize Y = (V X + n F ) + V X + n F + δ OP KM + δ RE JML Subject to: 1. Konstrain yang membatasi jumlah produk yang dikirimkan : X S (, = 1 ); (konstrain untuk kapasitas supply dari supplier) 2. Konstrain yang membatasi kapasitas tiap DC : X SC, = 1 ; (konstrain untuk kapasitas tiap distribution center ) 3. Konstrain yang menyatakan terdapatnya penyesuaian jumlah produk yang dikirimkan dengan jumlah permintaan sehingga dipastikan bahwa semua demand akan dipenuhi dengan adanya pengiriman produk tanpa ada backorder : X = D (, = 1 ) ; (konstrain demand) 4. Konstrain untuk memastikan bahwa ketika terjadi pengiriman maka variable n akan bernilai lebih dari 0 dan terjadilah fixed cost : X M x ; h 5. Konstrain untuk menyatakan nilai n (banyaknya pengiriman yang dilakukan untuk menyesuaikan kapasitas lot size pengiriman): X n X n 6. Konstrain untuk memastikan bahwa ketika terjadi pengiriman, maka akan terpenuhi nilai kelayakan jalan, apakah bisa dilalui oleh kendaraan yang bersangkutan atau tidak: X M x ; h 7. Konstrain untuk jumlah produk yang dikirimkan (non negative constraint) dan variabel biner: X 0 dan integer ( ) X 0 dan integer ( ) A-15-3
4 n 0 dan integer ( ) n 0 dan integer ( ) δ = 0 atau 1, δ = 0 atau 1, δ = 0 jika X = 0 δ = 0 jika RE = 0 δ = 1 jika X > 0 δ = 1 jika RE > 0 HASIL DAN DISKUSI Berikut merupakan hasil pengolahan data dengan software Lingo 14.0, dimana penulis mengajukan sistem baru yaitu suatu kondisi dimana pengiriman pada tahap 2 dilakukan dengan penggunaan alternative kendaraan tronton dan truk gandeng, berbeda dengan kondisi eksisting yang hanya mempergunakan truk berkapasitas 8 ton dalam proses distribusinya. Gambar 2. Hasil Pengolahan Data 1 Kondisi Eksisting Tabel 1. Alokasi Pengiriman Data 1 Stage 1 Kondisi Eksisting Supplier Warehouse Kendaraan Kg beras yang dikirimkan Jumlah Lot , , , , ,280, ,327,675 Pada tiap stage, biaya distribusi hanya mempertimbangkan biaya sewa yang nilainya tetap untuk sekali pengiriman berapapun jarak kilometer yang ditempuh selama area distribusi masih berada di kawasan Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Untuk stage 2, data kilometer diperlukan sebagai pertimbangan perhitungan biaya operasional sekaligus pertimbangan ketika ada proses retur atau pengembalian beras dari konsumen ke gudang ketika kualitas beras pengiriman di bawah standar yang telah ditentukan. Biaya operasional yang muncul setiap ada pengiriman dari gudang ke konsumen merupakan biaya yang mendukung terlaksananya pengiriman beras sesuai waktu dan kualitas. Adapun petugas yang melaksanakannya melalui perputaran kerja (rolling) untuk keseluruhan konsumen. A-15-4
5 Tabel 2. Alokasi Pengiriman Data 1 Stage 2 Kondisi Eksisting No Warehouse Konsumen Kendaraan Kg beras yang dikirimkan Jumlah Lot , , , , , , ,327,675 Kebutuhan akan pengiriman beras di tiap periode pengiriman berpengaruh terhadap pemilihan kendaraan yang digunakan sebagai alat transportasi, namun secara umum pemilihan alat transportasi yang berkapasitas besar akan lebih menguntungkan dibandingkan alat transportasi berkapasitas kecil yang tentunya wajib mempertimbangkan mungkin tidaknya jalur dilalui oleh kendaraan berkapasitas besar. Kondisi proposed berikut mempertimbangkan penggunaan kendaraan berkapasitas besar, dengan kemungkinan jalan yang bisa dilalui kendaraan berkapasitas besar hanya 7 dari 67 kecamatan. Tabel 3. Alokasi Pengiriman Data 1 Stage 1 Kondisi Proposed Supplier Warehouse Kendaraan Kg beras yang dikirimkan Jumlah Lot Tabel 4. Alokasi Pengiriman Data 1 Stage 2 Kondisi Proposed No Warehouse Konsumen Kendaraan Kg beras yang dikirimkan Jumlah Lot Berikut adalah perbandingan antara kondisi eksisting dengan kondisi proposed untuk 3 komposisi data demand yang berbeda: Tabel 5. Selisih Biaya Eksisting Proposed Selisih Biaya Data 1 8,084,770,000 8,076,977,000 7,793,000 Data 2 16,138,320,000 16,113,820,000 24,500,000 Data 3 24,193,150,000 24,156,050,000 37,100,000 Berdasarkan tabel perbandingan di atas, bahwa alokasi distribusi beras dari 2 tahap pengiriman mencapai angka optimal dengan menerapkan kondisi proposed yang mempertimbangkan kendaraan berkapasitas besar dan hanya dapat digunakan di 7 kecamatan. A-15-5
6 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang bisa diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan model dilakukan untuk mengakomodasi kondisi real dalam proses distribusi di Perum Bulog sehingga diperoleh gambaran secara matematis mengenai perhitungan biaya distribusi, komponen yang menyertai dan selanjutnya dapat dianalisa untuk usaha pengoptimalan biaya distribusinya. 2. Hasil pengoptimalan biaya distribusi ditekankan pada pemilihan alat transportasi berikut pengamatan pada jalur-jalur mana saja yang berkemungkinan untuk dapat dilalui oleh alat transportasi yang dipergunakan. Adapun hasilnya menunjukkan bahwa pemilihan alat transportasi berkapasitas besar masih dimungkinkan meskipun hanya mungkin untuk 7 dari 67 kecamatan yang merupakan titik distribusi. Selisih biaya yang terjadi antara kondisi eksisting dengan kondisi proposed untuk data 1 sebesar Rp 7,793,000, untuk data 2 sebesar Rp 24,500,000, dan untuk data 3 sebesar Rp 37,100, Alokasi pengiriman yang diperoleh berdasarkan kondisi proposed memberikan jumlah pengiriman yang lebih sedikit dibandingkan dengan kondisi eksisting. Saran yang diajukan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa kendaraan berkapasitas lebih besar layak untuk dipertimbangkan. 2. Biaya tetap yang muncul setiap kali penyewaan kendaraan tidak dipengaruhi oleh jarak kilometer, sehingga jauh dekatnya gudang ke konsumen tidak berpengaruh terhadap pengoptimalan biaya. Namun, dari sisi biaya operasional dari gudang ke konsumen, pengoptimalan biaya ini dapat dilakukan mengingat adanya perbedaan jarak yang cukup signifikan antara gudang dengan konsumen, sehingga nantinya dapat dilakukan pengelompokan pengiriman berdasarkan gudang yang paling dekat dengan konsumen. 3. Untuk ke depannya, perlu dilakukan pemilahan biaya sewa berdasarkan jauh dekatnya jarak pengiriman, baik dari sisi pengadaan ke gudang maupun dari gudang ke konsumen. Dengan demikian biaya akan semakin dapat ditekan dengan optimalisasi jarak. DAFTAR PUSTAKA Adlakha, V., Kowalski, K. (2003). A simple heuristic for solving small fixed -charged transportation problem, Omega: The International Journal of Management Science, Vol. 31, No. 3, hal Adlakha, V., Kowalski, K., Vemuganti, R. R., Lev, B. (2007). More-for-less algorithm for fixed-charge transportation problems, Omega: The International Journal of Management Science, Vol. 35, No.1, hal Antony Arokia Durai Raj, K., dan Rajendran, Chandrasekharan. (2012). A Genetic Algorithm for Solving The Fixed-Charge Transportation Model: Two Stage Problem, Computer & Operations Research, Vol. 39, No. 9, hal Chopra, S. (2003). Designing the distribution netw orks in a supply chain. Transportation Research Part E: Logistic and Transportation Review, Vol. 39, No.2, hal Hajiaghaei-Keshteli, M.. (2011). The allocation of customers to potential distribution centers in supply chain networks: GA and AIA approaches. Applied Soft Computing, Vol. 11, No. 2, hal Jawahar, N., dan Balaji, A. N. (2009). A genetic algorithm for the two-stage supply chain distribution problem associated with a fixed charge. European Journal of Operational Research, Vol. 194, No.2, hal A-15-6
7 Jawahar, N., dan Balaji, N. (2012). A genetic algorithm based heuristic to the multi-period fixed charge distribution problem. Applied Soft Computing, Vol.12, No.2, hal Kang, Jae-Hun., dan Kim, Yeong-Dae. (2010). Coordination of inventory and transportation managements in a two-level supply chain. International Journal Production Economics, Vol.123, No.1, hal Kang, Jae-Hun., dan Kim, Yeong-Dae. (2012). Inventory control in a two-level supply chain with risk pooling effect. International Journal Production Economics, Vol. 135, No. 1, hal Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia.(2013). Pedoman umum subsidi beras bagi masyarakat berpendapatan rendah 2013 (pedum raskin). Kovács,András., Egri, Péter, Kis,Tamás., dan Váncza, József.(2013). Inventory control in supply chain: Alternative approach to a two-stage lot-sizing problem. International Journal Production Economics, Vol. 143, No. 2, hal Molla-Alizadeh-Zavardehi, S., Hajiaghaei-Keshteli, M., dan Moghaddam, R.Tavakkoli. (2011). Solving a capacitated fixed-charge transportation problem by artificial immune and genetic algorithm with a Prüfer number representation. Expert Systems with Applications,Vol. 38, No. 8, hal Olivares-Benitez, Elias., Ríos-Mercado, Roger Z., dan González-Velarde, José Luis.(2013). A metaheuristic algorithm to solve the selection of transportation channels in supply chain design. International Journal Production Economics (Article in Press). Pujawan, I. N. (2005), Supply Chain Management. Guna Widya, Surabaya. Xie, Fanrong., dan Jia, Renan. (2012). Nonlinear fixed charge transportation problem by minimum cost flow-based genetic algorithm. Computers & Industrial Engineering, Vol. 63, No. 4, hal Yang, L. dan Liu, L. (2007). Fuzzy fixed charge solid transportation problem and algorithm. Applied Soft Computing, Vol. 7. No. 3, hal Yokota, T., Gen, M., Li, Y.X. (1996). Genetic Algorithm for non linear mixed integer programming problems and its application. Computers and Industrial Engineering, Vol. 30, No. 4, hal A-15-7
Sabrina Hudani Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Suparno, MSIE. Your Ihr Logo
Optimasi Pengadaan Beras dengan Menggunakan Linear Programming dan Mempertimbangkan Hasil Panen (Studi Kasus: Perum BULOG Sub Divisi Regional I Surabaya Utara) Sabrina Hudani 2507100056 Dosen Pembimbing:
Lebih terperinciModel Penentuan Lokasi Pendirian Distribution Center
Petunjuk Sitasi: Wati, P. E., Nuha, H., & Murnawan, H. (2017). Model Penentuan Lokasi Pendirian Distribution Center. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H70-74). Malang: urusan Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciMENYELESAIKAN PERSOALAN TRANSPORTASI DENGAN KENDALA CAMPURAN
MENYELESAIKAN PERSOALAN TRANSPORTASI DENGAN KENDALA CAMPURAN J. K. Sari, A. Karma, M. D. H. Gamal junikartika.sari@ymail.com Mahasiswa Program Studi S Matematika Laboratorium Matematika Terapan Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam sistem distribusi pupuk terdapat beberapa masalah yang mucul. Masalah sistem distribusi pupuk antara lain berupa masalah pengadaan pupuk, penentuan stock, proses
Lebih terperinciSTUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT. SEMEN GRESIK
STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT SEMEN GRESIK Ikhyandini GA dan Nadjadji Anwar Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program
Lebih terperinciPengembangan Model Capacitated Maximal Covering Location Problem (CMCLP) Dalam Penentuan Lokasi Pendirian Gudang
https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol19.no1.21-27 Pengembangan Model Capacitated Maximal Covering Location Problem (CMCLP) Dalam Penentuan Lokasi Pendirian Gudang Putu Eka Dewi Karunia Wati *, Hilyatun Nuha
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL DYNAMIC EMPTY CONTAINER REUSE DENGAN MEMPERTIMBANGKAN INVENTORY KONTAINER KOSONG
PENGEMBANGAN MODEL DYNAMIC EMPTY CONTAINER REUSE DENGAN MEMPERTIMBANGKAN INVENTORY KONTAINER KOSONG Ratih Ardia Sari, I Nyoman Pujawan, dan Arief Rahman Program Pasca Sarjana, Jurusan Teknik Industri Institut
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN Dalam pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, serta manfaat penelitian yang dapat diperoleh. 1.1 Latar
Lebih terperinciPENDEKATAN SEDERHANA UNTUK FORMULASI MODEL UKURAN LOT GABUNGAN SINGLE-VENDOR MULTI-BUYER
PENDEKATAN SEDERHANA UNTUK FORMULASI MODEL UKURAN LOT GABUNGAN SINGLE-VENDOR MULTI-BUYER Hari Prasetyo Pusat Studi Logistik dan Optimisasi Industri (PUSLOGIN) Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciPEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING
PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program
Lebih terperinciPERANCANGAN ALGORITMA HEURISTIK UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN SWAP-BODY VEHICLE ROUTING PROBLEM
PERANCANGAN ALGORITMA HEURISTIK UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN SWAP-BODY VEHICLE ROUTING PROBLEM Pembimbing: Dr. Eng. Ir. Ahmad Rusdiansyah, M.Eng, CSCP Disusun Oleh: Jurusan Teknik Industri Andre T.
Lebih terperinciOPTIMASI POLA DISTRIBUSI BBM PERTAMINA MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIK
OPTIMASI POLA DISTRIBUSI BBM PERTAMINA MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIK Oleh: Rif atul Khusniah 1209201715 Dosen Pembimbing: Subchan, M.Sc, Ph.D Dr. Imam Mukhlas, MT SPBU 1 Order Daily DEPO SPBU 2 SPBU
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II Tinjauan Pustaka ini berisi tentang konsep aktivitas supply chain, Inventory Raw material, Inventory Cost, dan formulasi Basnet dan Leung. 2.1 Supply Chain Semua perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan diterapkan atau dengan memperbaiki sistem transportasi yang sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya meningkatkan pelayanan kepada konsumen dalam sebuah industri adalah dengan memperhatikan / memperhitungkan sistem transportasi yang akan diterapkan atau dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, akan dijelaskan hal-hal yang mendasari penelitian ini. Hal-hal tersebut meliputi latar belakang dan rumusan masalah dari penelitian. Bab ini juga akan membahas tujuan, manfaat,
Lebih terperinciMETODE MAX MIN VOGEL S APPROXIMATION METHOD UNTUK MENEMUKAN BIAYA MINIMAL PADA PERMASALAHAN TRANSPORTASI
METODE MAX MIN VOGEL S APPROXIMATION METHOD UNTUK MENEMUKAN BIAYA MINIMAL PADA PERMASALAHAN TRANSPORTASI Bilqis Amaliah 1), Agri Krisdanto 2), dan Astris Dyah Perwita 3) 1,2,3) Teknik Informatika, Fakultas
Lebih terperinciPENGENALAN WINQSB I KOMANG SUGIARTHA
PENGENALAN WINQSB I KOMANG SUGIARTHA PENGENALAN WINQSB Software QSB (Quantity System for business) atau umumnya juga dikenal dengan nama WINQSB (QSB yang berjalan pada sistem operasi Windows) merupakan
Lebih terperinciPengembangan Model Periodic Inventory Routing Problem untuk Penjadwalan Truk Tangki Multi Kapasitas
Pengembangan Model Periodic Inventory Routing Problem untuk Penjadwalan Truk Tangki Multi Kapasitas (Studi Kasus: ISG PT. PERTAMINA UPms V SURABAYA) Oleh : Deni Irawan 2506 100 179 Dosen Pembimbing : Dr.
Lebih terperinciPemilihan Supplier dan Penjadwalan Distribusi CNG dengan Pemodelan Matematis
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (23) ISSN: 2337-3539 (23-927 Print) G-49 Pemilihan Supplier dan Penjadwalan Distribusi CNG dengan Pemodelan Matematis Ludfi Pratiwi Bowo, AAB. Dinariyana, dan RO. Saut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ekstensi bisnis perusahaan. Perluasan atau ekstensi bisnis diperlukan oleh suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya suatu perusahaan akan diiringi dengan perluasan ekstensi bisnis perusahaan. Perluasan atau ekstensi bisnis diperlukan oleh suatu perusahaan
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
ANALISIS PENENTUAN LOKASI REGIONAL DISTRIBUTION CENTER DI PULAU JAWA UNTUK OPTIMALISASI PENDISTRIBUSIAN DAN PENINGKATAN ORDER FULFILLMENT RATE PADA PT. XYZ GRESIK Bortiandy TPL Tobing dan Ahmad Rusdiansyah
Lebih terperinciPENENTUAN RUTE DISTRIBUSI LPG DENGAN PENDEKATAN MODEL MATEMATIS
PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI LPG DENGAN PENDEKATAN MODEL MATEMATIS Annisa Kesy Garside, Xamelia Sulistyani, Dana Marsetiya Utama Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Tabel Daftar Gambar... Daftar Lampiran.
DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi. Daftar Tabel Daftar Gambar... Daftar Lampiran. i iii v vii ix I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.. 1 1.2. Rumusan Masalah 5 1.3. Tujuan Penelitian.. 5 1.4. Manfaat
Lebih terperinciPENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY GENETIC ALGORITHM
PENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY GENETIC ALGORITHM PENELITI : Pristi Dwi Puspitasari 2507 100 003 DOSEN PEMBIMBING : Ir. Budi
Lebih terperinciPERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP)
PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP) Rezki Susan Ardyati dan Dida D. Damayanti Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciOPTIMASI PENGADAAN BAHAN BAKU SEGAR DI PT. X DENGAN METODE LINEAR PROGRAMMING
OPTIMASI PENGADAAN BAHAN BAKU SEGAR DI PT. X DENGAN METODE LINEAR PROGRAMMING Fransiscus Xaverius Aucky Wibisono dan Abdullah Shahab Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciOPTIMASI PENGATURAN RUTE KENDARAAN DENGAN MUATAN KONTAINER PENUH MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI LAGRANGIAN
Tugas Akhir KI 091391 OPTIMASI PENGATURAN RUTE KENDARAAN DENGAN MUATAN KONTAINER PENUH MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI LAGRANGIAN Akhmed Data Fardiaz NRP 5102109046 Dosen Pembimbing Rully Soelaiman, S.Kom.,
Lebih terperinciEvaluasi Strategi untuk Mengurangi Instabilitas Jadwal dan Dampaknya pada Rantai Pasok dengan Simulasi
Evaluasi Strategi untuk Mengurangi Instabilitas Jadwal dan Dampaknya pada Rantai Pasok dengan Simulasi Dosen Pembimbing: Prof. Ir. I Nyoman Pujawan M.Eng., Ph.D., CSCP Pranostika Heryanti 2509 100 051
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini akan melakukan pengembangan dari model yang sudah ada tentang penanganan logistik bantuan. Penentuan rute dan jumlah alokasi komoditi ke setiap titik permintaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di abad ke-21 ini dunia perekonomian dan bisnis industri manufaktur berkembang sangat pesat. Beragam produsen seakan dituntut untuk bekerja cepat dan berlomba-lomba
Lebih terperinciPENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS DENGAN PENDEKATAN GOAL PROGRAMMING Atmini Dhoruri, Eminugroho R.
PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS DENGAN PENDEKATAN GOAL PROGRAMMING Atmini Dhoruri, Eminugroho R., Dwi Lestari Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah membentuk model vehicle routing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu sistem logistik yang bertanggungjawab akan perpindahan material antar fasilitas. Distribusi berperan dalam membawa
Lebih terperinciOptimasi Persediaan Multi-item Fuzzy EOQ Di PT UWBM dengan Algoritma Genetika
Optimasi Persediaan Multi-item Fuzzy EOQ Di PT UWBM dengan Algoritma Genetika Disusun Oleh : Ainy Mahmudah 1307 100 002 Pembimbing I Pembimbing II : Dr. Irhamah, S.Si., M.Si : Dra. Sri Mumpuni R, M.Si
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM RUTE DAN PENJADWALAN PENGIRIMAN BARANG di PT. Karya Mandiri Kencana Surabaya
PERANCANGAN SISTEM RUTE DAN PENJADWALAN PENGIRIMAN BARANG di PT. Karya Mandiri Kencana Surabaya Onny Setyono, Ahmad Rusdiansyah Program Studi Pascasarjana Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENDISTRIBUSIAN BERAS DI PENGGILINGAN PADI KARDI JAYA UTAMA TOLAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING
JIMT Vol. 13 No. 1 Juni 2016 (Hal. 38 48) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X OPTIMALISASI PENDISTRIBUSIAN BERAS DI PENGGILINGAN PADI KARDI JAYA UTAMA TOLAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
Lebih terperinciOptimasi Tata Letak Semi Dinamis Raw Material Fast Moving Pada Gudang Dengan Pendekatan Matematis
JURNAL TEKNIK (2014) - 1 Optimasi Tata Letak Semi Dinamis Raw Material Fast Moving Pada Gudang Dengan Pendekatan Matematis Abdan Sakur Ad hani, Budi Santosa Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciOPTIMASI DAN PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENJADWALAN KAPAL UNTUK DISTRIBUSI PUPUK CURAH STUDI KASUS PT.
OPTIMASI DAN PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENJADWALAN KAPAL UNTUK DISTRIBUSI PUPUK CURAH STUDI KASUS PT. PETROKIMIA GRESIK Rachma Indah Lestari, Imam Baihaqi, Nurhadi Siswanto Jurusan Teknik
Lebih terperinciPenentuan Rute Kendaraan Proses Pendistribusian Beras Bersubsidi di Kota Pekanbaru
Petunjuk Sitasi: Hartati, M., & Putra, I. R. (2017). Penentuan Rute Kendaraan Proses Pendistribusian Beras Bersubsidi di Kota Pekanbaru. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H46-51). Malang: Jurusan Teknik
Lebih terperinciAPLIKASI PENENTUAN LOKASI GUDANG DISTRIBUSI AIR MINERAL MENGGUNAKAN GRAVITY LOCATION MODEL
APLIKASI PENENTUAN LOKASI GUDANG DISTRIBUSI AIR MINERAL MENGGUNAKAN GRAVITY LOCATION MODEL 1) Emmalia Adriantantri, 2) Yosep Agus Pranoto, 3) Thomas Priyasmanu 1) Teknik Industri S-1, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciAbstrak. Kata Kunci: Optimasi, Pengadaan, Linear Programming, Time Series ARIMA, Regresi. ABSTRACT
OPTIMASI PENGADAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BERAS DENGAN MENGGUNAKAN LINEAR PROGRAMMING DAN MEMPERTIMBANGKAN HASIL PANEN (STUDI KASUS: PERUM BULOG SUB DIVRE I SURABAYA UTARA) Sabrina Hudani dan Suparno Jurusan
Lebih terperinciINTEGRASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN GOAL PROGRAMMING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN ALTERNATIF PEMASOK DI PT. XYZ INDONESIA POWER
INTEGRASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN GOAL PROGRAMMING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN ALTERNATIF PEMASOK DI PT. XYZ INDONESIA POWER Juwita Metrihayu Rahmadani dan Udisubakti Ciptomulyono Program
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI PENELITIAN Produksi bunga krisan yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun memberikan kontribusi yang positif kepada petani dalam peningkatan kesejahteraan mereka.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan bisnis (Naslund et al., 2010). Manajemen rantai pasok melibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari survey yang dilakukan Accenture pada tahun 2010 terhadap sejumlah eksekutif perusahaan, sebanyak 89% menyatakan bahwa manajemen rantai pasok (Supply Chain Management,
Lebih terperinciTESIS-TI OPTIMASI RANCANGAN JARINGAN DISTRIBUSI PADA RANTAI PASOK BAHAN PANGAN DI JAWA TIMUR
TESIS-TI142307 OPTIMASI RANCANGAN JARINGAN DISTRIBUSI PADA RANTAI PASOK BAHAN PANGAN DI JAWA TIMUR IMRON ROSYADI NR NRP 2513 203 002 DOSEN PEMBIMBING Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng, Ph.D, CSCP. Prof.
Lebih terperinciAPLIKASI GENERALIZED VEHICLE ROUTING PROBLEM (GVRP) PADA MASALAH DISTRIBUSI
APLIKASI GENERALIZED VEHICLE ROUTING PROBLEM (GVRP) PADA MASALAH DISTRIBUSI Oleh : Kuzairi Dosen Pembimbing : Prof. Drs. Basuki Widodo, M.Sc. Ph. D. Program Pasca Sarjana Jurusan Matematika Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN AN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu: 1. ua model yang dikembangkan dengan menggunakan ukuran lot
Lebih terperinciMODEL PERSEDIAAN PEMASOK-PEMBELI DENGAN PRODUK CACAT DAN KECEPATAN PRODUKSI TERKONTROL
MODEL PERSEDIAAN PEMASOK-PEMBELI DENGAN PRODUK CACAT DAN KECEPATAN PRODUKSI TERKONTROL Nelita Putri Sejati, Wakhid Ahmad Jauhari, dan Cucuk Nur Rosyidi Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciMODEL SIMULASI UNTUK PENYELESAIAN PROBLEM INTEGRASI PRODUKSI-DISTRIBUSI
MODEL SIMULASI UNTUK PENYELESAIAN PROBLEM INTEGRASI PRODUKSI-DISTRIBUSI Annisa Kesy Garside 1 1 Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Malang Alamat Korespondensi : Jl. Sulfat
Lebih terperinciOPTIMASI BIAYA PENGANGKUTAN MENGGUNAKAN PROGRAM LINEAR MULTIOBJEKTIF FUZZY (Studi Kasus pada PT. Sentosa Mulia Bahagia)
OPTIMASI BIAYA PENGANGKUTAN MENGGUNAKAN PROGRAM LINEAR MULTIOBJEKTIF FUZZY (Studi Kasus pada PT. Sentosa Mulia Bahagia) OPTIMIZING THE TRANSPORTATION COST USING FUZZY MULTIOBJECTIVE LINEAR PROGRAMMING
Lebih terperinciPENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT
PENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT Puji Lestari, Liong Irena, I Gede Agus Widyadana Program Studi Teknik Industri, Universitas Kristen Petra Siwalankerto, Surabaya, Indonesia (Received:
Lebih terperinciPENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR (Studi Kasus Pada PT. Graha Gas Niaga Klaten)
PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR (Studi Kasus Pada PT. Graha Gas Niaga Klaten) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II pada
Lebih terperinciGambar 1.1 Provinsi Dengan Kepadatan Penduduk Tertinggi Tahun 2014 (Badan Pusat Statistik, 2015)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi dengan kepadatan penduduk tertinggi ke-4 dan ke-5 se- Indonesia (Badan Pusat Statistik,
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai sistem persediaan di Toko Tekstil Budiono 2, maka dapat disimpulkan bahwa skenario B merupakan solusi dari permasalahan
Lebih terperinciSupply Chain Management. Tita Talitha,MT
Supply Chain Management Tita Talitha,MT 1 Materi Introduction to Supply Chain management Strategi SCM dengan strategi Bisnis Logistics Network Configuration Strategi distribusi dan transportasi Inventory
Lebih terperinciOptimization of Transportation Cost Using Genetic Algorithm
Rizky Kusumawardani Universitas Islam Indonesia, Jl. Kaliurang Km 14.5 Yogyakarta rizky.kusumawardani@uii.ac.id ABSTRACT Transportation model is application of linear programming that is used to obtain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kurun waktu terakhir, persaingan dalam bidang ekonomi semakin kuat. Dipengaruhi dengan adanya perdagangan bebas, tingkat kompetisi menjadi semakin ketat. Hal
Lebih terperinciPERENCANAAN OPERASIONAL DISTRIBUSI SURAT KABAR DARI PERCETAKAN KE SEJUMLAH AGEN DI KOTA SURABAYA ABSTRAK
PERENCANAAN OPERASIONAL DISTRIBUSI SURAT KABAR DARI PERCETAKAN KE SEJUMLAH AGEN DI KOTA SURABAYA Erma Budhi Kurnia Susanti 1),Ahmad Rusdianyah 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, proses distribusi menjadi salah satu aspek penting dalam sebuah badan usaha. Distribusi dapat diartikan sebagai bagian penghubung
Lebih terperinciDAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN.
DAFTAR ISI DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN. iv viii xi xii I. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Perumusan Masalah 9 1.3. Tujuan Penelitian 9 1.4. Manfaat Penelitian 10
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi adalah salah satu bagian dari sistem logistik yang sangat penting. Transportasi itu sendiri digunakan untuk mengangkut penumpang maupun barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jumlah Produksi Beras Indonesia
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang memproduksi beras terbanyak di dunia dan menggunakannya sebagai bahan makanan pokok utamanya. Beras yang dikonsumsi oleh setiap
Lebih terperinciPENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK MEMAKSIMALKAN PERSEDIAAN DAN MEMINIMUMKAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN BERAS DI PERUM BULOG DIVRE PALU
JIMT Vol. 11 No. 1 Juni 2014 (Hal. 13 26) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X PENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK MEMAKSIMALKAN PERSEDIAAN DAN MEMINIMUMKAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN BERAS
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Supply Chain Management Supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan produk ke tangan pemakai akhir.
Lebih terperinciOleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom
Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Perancangan jaringan supply chain merupakan kegiatan strategis yang perlu dilakukan. Tujuanya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang permintaanya berubah secara dinamis
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER DENGAN PENDEKATAN POSSIBILITY FUZZY MULTI-OBJECTIVE PROGRAMMING
PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN PENDEKATAN POSSIBILITY FUZZY MULTI-OBJECTIVE PROGRAMMING Oleh : Heny Nurhidayanti 1206 100 059 Dosen Pembimbing : Drs. Sulistiyo, MT Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciYour Slide Title KESIMPULAN DAN SARAN
Pengembangan Model Model Dynamic Dynamic Pricing Pricing untuk dengan Menentukan Mempertimbangkan Alokasi Kursi Pesawat Customer dengan Overflow Mempertimbangkan Kompetisi Customer Antar Overflow Dua Maskapai
Lebih terperinciMODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI PRODUSEN DAN PENGECER DENGAN KESALAHAN INSPEKSI, KENDALI WAKTU TUNGGU, DAN LEARNING IN PRODUCTION
MODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI PRODUSEN DAN PENGECER DENGAN KESALAHAN INSPEKSI, KENDALI WAKTU TUNGGU, DAN LEARNING IN PRODUCTION Bagus Naufal Fauzi, Sutanto, dan Vika Yugi Kurniawan Program Studi Matematika
Lebih terperinciPEMODELAN JARINGAN DISTRIBUSI PUPUK PT. X DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING
PEMODELAN JARINGAN DISTRIBUSI PUPUK PT. X DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING Evy Hendriarianti*, Bobby O.P. Soepangkat**, Nurhadi Siswanto** * ITN Malang, e-mail: hendriarianti@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Pendistribusian barang atau jasa merupakan salah satu bagian penting dari kegiatan sebuah instansi pemerintah ataupun perusahaan tertentu Masalah transportasi merupakan
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM)
ANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) Ema Dwi Saputri 1) dan Putu Artama Wiguna 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vehicle Routing Problem (VRP) merupakan salah satu permasalahan yang terdapat pada bidang Riset Operasional. Dalam kehidupan nyata, VRP memainkan peranan penting dalam
Lebih terperinciPenentuan Kebijakan Order dengan Pendekatan Vendor Managed Inventory untuk Single Supplier, Multi Product
Penentuan Kebijakan Order dengan Pendekatan Vendor Managed Inventory untuk Single Supplier, Multi Product dan Multi Retailer di PT. Petrokimia Gresik Oleh : Novita Purna Fachristy 2507100123 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN MODEL VENDOR MANAGED INVENTORY DENGAN BANYAK RETAILER YANG MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN LEAD TIMES
Perjanjian No. III/LPPM/2017-01/19-P LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN MODEL VENDOR MANAGED INVENTORY DENGAN BANYAK RETAILER YANG MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN LEAD TIMES Disusun oleh: Y.M. Kinley Aritonang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang industri semen, dengan kapasitas total produksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PT. Semen Gresik (Persero). Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri semen, dengan kapasitas total produksi kurang lebih 9 juta ton pertahun. Semen
Lebih terperinciANALISIS PENETAPAN DISKON DALAM DUAL CHANNEL SUPPLY CHAIN (Studi Kasus PT. INDOPROM INDONESIA Cabang Surabaya)
1 ANALISIS PENETAPAN DISKON DALAM DUAL CHANNEL SUPPLY CHAIN (Studi Kasus PT. INDOPROM INDONESIA Cabang Surabaya) Afrida Karina Savira; Erwin Widodo Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah, salah satu program dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kesejahteraan dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat berpendapatan rendah merupakan program nasional dari Pemerintah Pusat hingga Pemerintah
Lebih terperinciPenelitian Tugas Akhir. Model Jaringan Distribusi Multi Eselon untuk Produk Multi Item PT. Gold Coin Surabaya
Penelitian Tugas Akhir Model Jaringan Distribusi Multi Eselon untuk Produk Multi Item PT. Gold Coin Surabaya Oleh: HENI SULISTYOWATI [2506 100 144] Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut
Lebih terperinciPENENTUAN LOKASI WAREHAOUSE DALAM RANGKA RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN UNTUK MEMINIMASI BIAYA DISTRIBUSI DAN LOGISTIK
PENENTUAN LOKASI WAREHAOUSE DALAM RANGKA RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN UNTUK MEMINIMASI BIAYA DISTRIBUSI DAN LOGISTIK RZ Abdul Aziz, Heri Setiawan, Ch Desi K Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri retail dan chain store telah berkembang pesat dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan customer, baik dalam skala internasional, nasional, bahkan lokal. Walmart
Lebih terperinciqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq Software Application II (Before Final Test) wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
Lebih terperinciMODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI PADA SISTEM SUPPLY CHAIN YANG MELIBATKAN PEMASOK, PEMANUFAKTUR DAN PEMBELI
MODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI PADA SISTEM SUPPLY CHAIN YANG MELIBATKAN PEMASOK, PEMANUFAKTUR DAN PEMBELI Wakhid Ahmad Jauhari Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan manajemen untuk memberikan terobosan yang strategis untuk tetap dapat mengembangkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 8 1.3 Tujuan Penelitian... 9 1.4 Manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Semakin tingginya perkembangan industri membuat persaingan setiap pelaku industri semakin ketat dan meningkat tajam. Setiap pelaku industri harus mempunyai strategi
Lebih terperinciEVALUASI LOKASI GUDANG PENYANGGA DISTRIBUSI SEMEN JALUR DARAT PT. SEMEN PADANG TUGAS AKHIR
EVALUASI LOKASI GUDANG PENYANGGA DISTRIBUSI SEMEN JALUR DARAT PT. SEMEN PADANG TUGAS AKHIR Oleh: RAHMI SYUKRIA 07173063 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 ABSTRAK Semen
Lebih terperinciAnalisis Jarak Optimal Model Kolaborasi Distribusi Beras, Gula, dan Minyak Goreng di Area Kota Yogyakarta dan Sekitarnya
Analisis Jarak Optimal Model Kolaborasi Distribusi Beras, Gula, dan Minyak Goreng di Area Kota Yogyakarta dan Sekitarnya Wandhansari Sekar Jatiningrum, Anna Maria Sri Asih Jurusan Teknik Mesin dan Industri,
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERMASALAHAN MULTI-OBJECTIVE HYBRID FLOW SHOP SCHEDULING DENGAN ALGORITMA MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION
PENYELESAIAN PERMASALAHAN MULTI-OBJECTIVE HYBRID FLOW SHOP SCHEDULING DENGAN ALGORITMA MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Fiqihesa Putamawa 1), Budi Santosa 2) dan Nurhadi Siswanto 3) 1) Program Pascasarjana
Lebih terperinciPenetapan Harga pada Dual Channel Supply Chain untuk Mengatur Tingkat Proporsi Demand Antar Channel
JURNAL TEKNIK, (2014) 1-6 1 Penetapan Harga pada Dual Channel Supply Chain untuk Mengatur Tingkat Proporsi Demand Antar Channel Putri Hensky Ani, Erwin Widodo Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKA-05/RO Versi : 1 Tanggal Revisi : 25 Juli 2011 Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 September 2011 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Program Studi Fakultas : Manajemen : Ekonomi
Lebih terperinciPERENCANAAN PRODUKSI PAKAN TERNAK PADA PT ABC MENGGUNAKAN METODE LINEAR PROGRAMMING
PERENCANAAN PRODUKSI PAKAN TERNAK PADA PT ABC MENGGUNAKAN METODE LINEAR PROGRAMMING Dwi Wulandhari 1), Nurhadi Siswanto 2), dan Bobby O. P. Soepangkat 3) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciPENGARUH EXTENDED WARRANTY DARI RETAILER TERHADAP PERFORMANSI SUPPLY CHAIN
PENGARUH EXTENDED WARRANTY DARI RETAILER TERHADAP PERFORMANSI SUPPLY CHAIN Bagus Naufal Fitroni ), Imam Baihaqi ) dan Nani Kurniati 3) 1) Program Studi Magister Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciManajemen Transportasi dan Distribusi. Diadopsi dari Pujawan N
Manajemen Transportasi dan Distribusi Diadopsi dari Pujawan N Pendahuluan Kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara tepat waktu, dalam jumlah yang sesuai dan dalam kondisi yang baik sangat
Lebih terperinciKONSEP SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) PADA PROSES PRODUKSI DALAM PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ABSTRAK
KONSEP SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) PADA PROSES PRODUKSI DALAM PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU Francka Sakti francka_sakti@yahoo.com Sistem Informatika Universitas Bunda Mulia ABSTRAK Persaingan dunia
Lebih terperinciMODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI SATU-PRODUSEN MULTI-PENGECER DENGAN KENDALI BIAYA PERSIAPAN PRODUKSI DAN PENGOPTIMALAN JALUR TRANSPORTASI
MODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI SATU-PRODUSEN MULTI-PENGECER DENGAN KENDALI BIAYA PERSIAPAN PRODUKSI DAN PENGOPTIMALAN JALUR TRANSPORTASI oleh SITI ZULFA CHOIRUN NISAK M0111077 SKRIPSI ditulis dan diajukan
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN DUA ESELON DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOINT ECONOMIC LOT SIZE (JELS)
PENGENDALIAN PERSEDIAAN DUA ESELON DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOINT ECONOMIC LOT SIZE (JELS) Santoso 1*, David Try Liputra 2, Yoanes Elias 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Kristen
Lebih terperinciJl. Veteran 2 Malang
PENGEMBANGAN MODEL DASAR EOQ DENGAN INTEGRASI PRODUKSI DISTRIBUSI UNTUK PRODUK DETERIORASI DENGAN KEBIJAKAN BACKORDER (Studi Kasus Pada UD. Bagus Agrista Mandiri, Batu) Siti Aisyah 1, Sobri Abusini 2,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di dalam dunia logistik, pendistribusian barang sudah menjadi bagian penting dan sangat diperhatikan. Distribusi merupakan langkah untuk memindahkan dan memasarkan
Lebih terperinciMODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI PADA SUPPLY CHAIN DENGAN MENGAKOMODASI KEBIJAKAN PEMBELIAN BAHAN BAKU
MOEL PERSEIAAN TERINTEGRASI PAA SUPPLY CHAIN ENGAN MENGAKOMOASI KEBIJAKAN PEMBELIAN BAHAN BAKU Wakhid Ahmad Jauhari Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta Email : wakhid_jauhari@yahoo.com
Lebih terperinciMODEL UKURAN LOT TERKOORDINASI PADA SISTEM RANTAI PASOK SINGLE- VENDOR MULTI-BUYER DENGAN MELIBATKAN PEMESANAN BAHAN BAKU
MODEL UKURAN LOT TERKOORDINASI PADA SISTEM RANTAI PASOK SINGLE- VENDOR MULTI-BUYER DENGAN MELIBATKAN PEMESANAN BAHAN BAKU Hari Prasetyo Pusat Studi Logistik dan Optimisasi Industri (PUSLOGIN) Teknik Industri
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi MASALAH TRANSPORTASI DENGAN FUZZY SUPPLY DAN FUZZY DEMAND
MASALAH TRANSPORTASI DENGAN FUZZY SUPPLY DAN FUZZY DEMAND Ridayati Ircham Jurusan Teknik Sipil STTNAS Jalan Babarsari Caturtunggal Depok Sleman e-mail: ridayati@gmail.com ABSTRAK Tulisan ini membahas tentang
Lebih terperinci