DAFTAR ISI. Halaman. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii
|
|
- Susanto Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup... 9 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Teoritis Konsep Manajemen Rantai Pasok Strategi Rantai Pasok Struktur Rantai Pasok Perencanaan Kapasitas Teknik Optimalisasi Goal Programming Kajian Penelitian Terdahulu Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Pendekatan dan Tahapan Penelitian Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data dan Informasi Teknik Pengolahan dan Analisis Data Analisis Deskriptif Rantai Pasok a.struktur Rantai b.sasaran Rantai c.manajemen Rantai d.sumber Daya Rantai e.proses Bisnis Rantai Analisis Optimasi Struktur Rantai Pasok & PenggunaanGudang a.penentuan Alternatif Struktur Rantai Pasok b.penentuan Alternatif Sumber Pasokan c.formulasi Model Analisis Biaya Distribusi Beras iii
2 IV. PROFIL & PERKEMBANGAN OPERASIONAL DIVRE DKI JAKARTA Sejarah Perum BULOG Profil Perum BULOG Divre DKI Jakarta Wilayah Kerja Struktur Organisasi Sumber Daya Manusia Kapasitas Gudang Perkembangan Operasional Perkembangan Pengadaan (Pasokan) Perkembangan Penyaluran Perkembangan Stok Perkembangan Pemanfaatan Gudang V. KONDISI RANTAI PASOK BERAS Struktur Rantai Anggota Rantai Entitas Rantai Pasok Kemitraan Sasaran Rantai Sasaran Pasar Sasaran Pengembangan Pengembangan Kemitraan Manajemen Rantai Struktur Manajemen Pemilihan Mitra Kesepakatan Kontraktual Sistem Transaksi Dukungan Kebijakan Sumberdaya Rantai Fisik Teknologi Sumber Daya Manusia Permodalan Proses Bisnis Rantai Pola Distribusi Pendukung Anggota Rantai Perencanaan & Penelitian Kolaboratif Jaminan Identitas Merk Proses Trust Building Kunci Sukses Trust Building Koordinasi dan Kerjasama Kemudahan Akses Pembiayaan Dukungan Pemerintah iv
3 VI. ANALISIS OPTIMASI Formulasi Fungi Kendala Sasaran Kendala Sasaran Pemenuhan Permintaan Kendala Sasaran Biaya Angkutan Minimal Kendala Sasaran Pengadaan Setempat dan Regional Kendala Sasaran Kapasitas Gudang Maksimal Fungsi Tujuan Analisis Postoptimal Hasil Optimasi Alternatif Alternatif Alternatif Pembahasan Implikasi Manajerial VII. ANALISIS BIAYA DISTRIBUSI RASKIN Pelaksanaan Distribusi Raskin Biaya Operasional Distribusi Raskin Biaya Angkutan Raskin Propinsi DKI Jakarta Tarif Angkutan Biaya Angkutan Hasil Perbandingan Biaya Pembahasan Implikasi Manajerial VIII. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN v
4 DAFTAR TABEL Nomor 1 Perbandingan Efisiensi dan Responsivitas dalam Strategi Rantai Pasok Model Penelitian Supply Chain Realisasi Pasokan Beras Dari Divre Surplus Tahun Formulasi Sumber Pasokan dan Wilayah Tujuan Formulasi Tarif Biaya Angkutan Jumlah Pegawai Perum Bulog Divre DKI Jakarta Data Lokasi dan Kapasitas Gudang Perum Bulog Divre DKI Jakarta Realisasi Pengadaan DN Divre DKI Jakarta Tahun Realisasi Impor Divre DKI Jakarta Realisasi Pasokan Beras Dari Divre Surplus Tahun Realisasi Pengiriman Beras ke Divre Defisit Tahun Perkembangan Penyaluran Raskin Divre DKI Jakarta Tahun Perkembangan Penyaluran Non Raskin Tahun Rata-rata Stok Akhir bulan Divre DKI Jakarta Hasil Sewa Gudang Divre DKI Jakarta Tahun Anggota Rantai Pasok Beras dan Peranannya Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Padi di Propinsi Banten Pemasukan Beras Ke PIC berdasarkan Daerah Asal Kriteria Pemilihan Mitra Kerja Penggilingan Perum Bulog Rata-rata Kebutuhan penyaluran per Divre/Subdivre Kebutuhan stok beras per Divre/Subdivre Tarif Angkut Beras Ke Wilayah Divre DKI Jakarta vi
5 Nomor 23 Perhitungan Anggaran Biaya Angkutan Per Wilayah Potensi Penyerapan Produksi Beras di Banten Tahun Ketahanan Stok Akhir tahun Divre Jabar Rangkuman Formulasi Model Kendala Sasaran Pasokan Beras ke Divre DKI Jakarta Alternatif Pasokan Beras ke Divre DKI Jakarta Alternatif Pasokan Beras ke Divre DKI Jakarta Alternatif Pelaksanaan Angkutan Raskin per Bulan Tahun Pelaksanaan Angkutan raskin Per Wilayah Tahun Biaya Angkutan Raskin Tahun Perbandingan Biaya Angkutan Raskin vii
6 DAFTAR GAMBAR Nomor 1 Proses Supply Chain Kerangka Kerja Pengambilan Keputusan Rantai Pasok Kesesuaian antara Kompetitif dan Fungsional Strategi Struktur Rantai Pasok Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian Diagram Tahapan Penelitian Kerangka Pengembangan Rantai Pasok Alternatif Struktur Rantai Pasok Beras di Divre DKI Jakarta Struktur Organisasi Divre Struktur Organisasi Subdivre Struktur Rantai Pasok Beras di Banten...73 viii
DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN.
DAFTAR ISI DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN. iv viii xi xii I. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Perumusan Masalah 9 1.3. Tujuan Penelitian 9 1.4. Manfaat Penelitian 10
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Tabel Daftar Gambar... Daftar Lampiran.
DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi. Daftar Tabel Daftar Gambar... Daftar Lampiran. i iii v vii ix I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.. 1 1.2. Rumusan Masalah 5 1.3. Tujuan Penelitian.. 5 1.4. Manfaat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak asasi manusia, sebagaimana tersebut
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... ix
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 4 1.3. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus di Frida Agro yang terletak di Lembang, Kabupaten Bandung. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang. Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang paling asasi.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang paling asasi. Kecukupan, aksesibilitas dan kualitas pangan yang dapat dikonsumsi seluruh warga masyarakat, merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari 3 kebutuhan pokok yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, kebutuhan pokok tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi komoditas pangan yang dapat mempengaruhi kebijakan politik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beras merupakan makanan pokok di Indonesia. Beras bagi masyarakat Indonesia menjadi komoditas pangan yang dapat mempengaruhi kebijakan politik di negara ini. Gejolak
Lebih terperinciKEBERADAAN BULOG DI MASA KRISIS
KEBERADAAN BULOG DI MASA KRISIS Strategi Operasional Bulog Awal Tahun Awal tahun 2007 dibuka dengan lembaran yang penuh kepedihan. Suasana iklim yang tidak menentu. Bencana demi bencana terjadi di hadapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koordinasi antar jaringan distribusi dalam mengintegrasikan sistem logistik, merupakan kunci keberhasilan dari suatu sistem rantai pasok sebuah perusahaan.
Lebih terperinciAndalan Ketahanan Pangan
Andalan Ketahanan Pangan Disampaikan pada Workshop Pemantauan Stok Gabah/Beras di Tingkat Penggilingan Surabaya, 4-6 Juli 2012 KETAHANAN PANGAN UU. N0.7/1996 Tentang Pangan Adalah kondisi terpenuhinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jumlah Produksi Beras Indonesia
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang memproduksi beras terbanyak di dunia dan menggunakannya sebagai bahan makanan pokok utamanya. Beras yang dikonsumsi oleh setiap
Lebih terperinciAnalisis Optimasi Rantai Pasok Beras dan Penggunaan Gudang Di Perum BULOG Divre DKI Jakarta
A R T I K E L Analisis Optimasi Rantai Pasok Beras dan Penggunaan Gudang Di Perum BULOG Divre DKI Jakarta Cory Trisilawaty a, Marimin b, Noer Azam Achsani c a Divisi Persediaan dan Perawatan Perum BULOG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Urusan Logistik (BULOG) adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/pergudangan,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Kandungan Nutrisi Serealia per 100 Gram
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekayaan sumber daya alam dalam bidang pertanian merupakan keunggulan yang dimiliki Indonesia dan perlu dioptimalkan untuk kesejahteraan rakyat. Pertanian merupakan aset
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan pendistribusian merupakan salah satu kunci terpenting dalam sistem rantai pasok suatu perusahaan. Masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan dengan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Supply Chain Management Pada saat ini perusahaan-perusahaan tak terkecuali perusahaan agribisnis, dituntut untuk menghasilkan suatu produk
Lebih terperinciBoks 2. Pembentukan Harga dan Rantai Distribusi Beras di Kota Palangka Raya
Boks Pola Pembentukan Harga dan Rantai Distribusi Beras di Kota Palangka Raya Pendahuluan Salah satu komoditas yang memiliki kontribusi besar bagi inflasi Kota Palangka Raya adalah beras. Konsumsi beras
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Pendistribusian barang atau jasa merupakan salah satu bagian penting dari kegiatan sebuah instansi pemerintah ataupun perusahaan tertentu Masalah transportasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan diterapkan atau dengan memperbaiki sistem transportasi yang sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya meningkatkan pelayanan kepada konsumen dalam sebuah industri adalah dengan memperhatikan / memperhitungkan sistem transportasi yang akan diterapkan atau dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. antar perusahaan semakin meningkat, sehingga setiap perusahaan dituntut
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, intensitas kompetisi dan persaingan ketat antar perusahaan semakin meningkat, sehingga setiap perusahaan dituntut meningkatkan kompetensinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komoditas pangan masyarakat Indonesia yang dominan adalah beras yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas pangan masyarakat Indonesia yang dominan adalah beras yang berfungsi sebagai makanan pokok sumber karbohidrat. Beras merupakan komoditi pangan yang memiliki
Lebih terperinciBAB II PERUM BULOG DIVRE SUMUT
9 BAB II PERUM BULOG DIVRE SUMUT A. Sejarah Ringkas Sejarah perkembangan Bulog tidak dapat terlepas dari sejarah lembaga pangan di Indonesia sejak zaman sebelum kemerdekaan sampai pemerintahan sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Sebagai kebutuhan dasar dan hak asasi manusia, pangan mempunyai arti dan peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran Sistem Informasi dalam perusahaan sangatlah penting. Terutama untuk menunjang perusahaan tersebut agar lebih maju dan berkembang. Aplikasi atau program
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN
BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan. 2.1.1Sejarah Singkat Perum Bulog Sebelum Jadi Perum. Sejarah Bulog tidak dapat terlepas dari sejarah lembaga pangan di Indonesia sejak zaman sebelum
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR. DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. INTISARI. ABSTRACT. i iii iv v vii ix xi xii xiii xiv I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciGubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan terigu dicukupi dari impor gandum. Hal tersebut akan berdampak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan pola konsumsi makanan pada masyarakat memberikan dampak positif bagi upaya penganekaragaman pangan. Perkembangan makanan olahan yang berbasis tepung semakin
Lebih terperinciBahan FGD Antisipasi Penerapan Kebijakan RASTRA Sistem Tunai Oleh : Dirjen Pemberdayaan Sosial
Bahan FGD Antisipasi Penerapan Kebijakan RASTRA Sistem Tunai Oleh : Dirjen Pemberdayaan Sosial Kementerian sosial RI 1 SEJARAH SINGKAT PROGRAM SUBSISI RASTRA Kemarau panjang, serangan wereng & belalang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketahanan pangan sangat penting bagi pembangunan suatu bangsa, karena sebagai pemenuhan hak asasi bagi manusia di bidang pangan, salah satu pilar dalam ketahanan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera
Lebih terperinciKEPUTUSAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI DAN DIREKTUR UTAMA PERUM BULOG NOMOR : 25 TAHUN 2003 NOMOR : PKK-12/07/2.003
KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI DAN DIREKTUR UTAMA PERUM BULOG NOMOR : 25 TAHUN 2003 NOMOR : PKK-12/07/2.003 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN MENTERI DALAM NEGERI DAN DIREKTUR
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di negara kita Indonesia, persoalan kelancaran urusan pangan ditangani oleh sebuah lembaga non-departemen yaitu Badan Urusan Logistik (Bulog). Bulog ini bertugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cocok digunakan untuk pertanian. Sedangkan berdasarkan letak astronominya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia berdasarkan letak geografisnya antara dua benua yaitu asia dan australia dan diantara dua samudera yaitu samudera hindia dan samudera pasifik, yang menyebabkan
Lebih terperinci8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
2 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009; 10. Peraturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer dan internet dewasa ini berkembang pesat dan telah mendorong pertumbuhan diberbagai bidang teknologi informasi. Dengan teknologi tersebut
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan melonjaknya harga bahan pangan pokok, banyak pihak yang mulai meninjau kembali peran dan fungsi BULOG. Sebagian pihak menginginkan agar status BULOG dikembalikan
Lebih terperinciWALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGGANTIAN BIAYA HARGA TEBUS RASKIN DAN PETUNJUK TEKNIS PROGRAM SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perusahaan umum Bulog mempunyai misi yakni memenuhi kebutuhan pangan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan umum Bulog mempunyai misi yakni memenuhi kebutuhan pangan pokok rakyat dan visi yaitu pangan cukup, aman dan terjangkau bagi rakyat. Penjabaran dari visi dimaksud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beras adalah bahan pangan pokok yang sangat diperlukan oleh setiap manusia dalam setiap harinya. Beras merupakan hasil pengolahan dari padi yang memiliki sumber
Lebih terperinciTanggal : No. Responden : ANALISIS RANTAI PASOKAN (SUPPLY CHAIN) BUAH NAGA. 1. Nama :.. 2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan. 4. Alamat Rumah :...
Lampiran 1. Untuk Petani Kuesioner ini digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi Analisis Rantai Pasokan (Supply Chain) Buah Naga di Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur oleh Rini Yuli Susanti (20140430295),Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Keberadaan supply chain atau rantai pasok dalam proses produksi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan supply chain atau rantai pasok dalam proses produksi suatu industri sangat penting demi memberikan nilai tambah baik bagi industri itu sendiri maupun bagi
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beras adalah salah satu sumber makanan pokok masyarakat Indonesia khususnya dan bangsa-bangsa di Asia pada umumnya. Tingkat komsumsi beras nasional relatif lebih tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesepakatan internasional, yaitu : Universal Deklaration Of Human Right. (1948), Rome Deklaration on World Food Summit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang kebijakan Perberasan, Perusahaan Umum (PERUM) BULOG diberikan penugasan oleh pemerintah. Pangan adalah suatu hak
Lebih terperinciOptimalisasi Penyerapan Gabah/Beras Dalam Negeri Tahun Surakarta, 28 April 2016 PERUM BULOG DIVRE JATENG
Optimalisasi Penyerapan Gabah/Beras Dalam Negeri Tahun 2016 Surakarta, 28 April 2016 PERUM BULOG DIVRE JATENG ALUR OPERASIONAL PROGRAM KETAHANAN PANGAN PETANI PRODUSEN SATKER ADA DN Mitra Kerja Pengadaan
Lebih terperinciLampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011
LAMPIRAN Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 Lampiran 2. Rincian Luas Lahan dan Komponen Nilai Input Petani
Lebih terperinciWALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN
WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS KELUARGA MISKIN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciKEBIJAKAN PERBERASAN DAN STABILISASI HARGA
KEBIJAKAN PERBERASAN DAN STABILISASI HARGA Direktur Utama Perum BULOG Disampaikan pada Seminar & Pameran Pangan Nasional Pasok Dunia FEED THE WORLD Tema : Menuju Swasembada yang Kompetitif dan Berkelanjutan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam hal lapangan pekerjaan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian penduduknya bermata pencaharian di sektor pertanian. Menurut data BPS (2010), jumlah penduduk yang bekerja di sektor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 927, ,10
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kebutuhan hidup yang terpenting bagi manusia setelah udara dan air adalah kebutuhan akan pangan. Pangan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia agar dapat melangsungkan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK MEMAKSIMALKAN PERSEDIAAN DAN MEMINIMUMKAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN BERAS DI PERUM BULOG DIVRE PALU
JIMT Vol. 11 No. 1 Juni 2014 (Hal. 13 26) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X PENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK MEMAKSIMALKAN PERSEDIAAN DAN MEMINIMUMKAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN BERAS
Lebih terperinci2015 PENGARUH IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN PERSEDIAAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai negara agraris, Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat konsumsi tertinggi pada komoditas padi, khususnya beras.kebiasaan masyarakat
Lebih terperinciKELIMA : Semua pengeluaran keuangan yang berhubungan dengan pelaksanaan keputusan ini, dibebankan pada anggaran dari masing-masing unit kerja.
BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/437/KEP/429.011/2015 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PEMANTAU PANEN, HARGA DAN PENYERAPAN GABAH/BERAS DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2015 BUPATI BANYUWANGI
Lebih terperinciAnalisis Strategis Optimalisasi Serap Gabah di Petani oleh Bulog
Analisis Strategis Optimalisasi Serap Gabah di Petani oleh Bulog I Putu Cakra P.A,SP. MMA, Dr. Saleh Mukhtar, Mardiana, SP. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB Jl Raya Peninjauan Narmada Lombok Barat
Lebih terperinciBoks.2 PRODUKSI DAN DISTRIBUSI BERAS DI PROVINSI JAMBI
Boks.2 PRODUKSI DAN DISTRIBUSI BERAS DI PROVINSI JAMBI Latar Belakang Produksi beras di Jambi mencapai 628.828 ton pada tahun 2010. Produksi beras dari tahun ke tahun memang menunjukkan peningkatan dalam
Lebih terperincipenurunan, jumlah tersebut cukup besar dan masih rentan terhadap gejolak
BAB I PENDAHITLUAN 1.1 Tatar Belakang Masalah Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2003 tercatat sebanyak 373 lutajiwa (17,4) mengalami pcnurunan sebanyak 1,1 juta jiwa dibanding tahun 2002 yaitu
Lebih terperinciJURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-issn: e-issn:
ANALISIS STAKEHOLDERS RANTAI PASOK BERAS DI KABUPATEN INDRAMAYU Yayat Rahmat Hidayat Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon Abstrak Tujuan yang dicapai dalam penelitian adalah: Mendeskripsikan model skema
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data pada penelitian ini merupakan data kualitatif-kuantitatif yang nantinya
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Jenis data pada penelitian ini merupakan data kualitatif-kuantitatif yang nantinya akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Adapun langkah-langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak sekali bermunculan perusahaan perusahaan baru dengan kemampuan teknologi yang sangat beraneka ragam sehingga dapat membantu untuk memperkenalkan perusahaanya.
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Mei 1967 berdasarkan keputusan presidium kabinet No.114/U/Kep/5/1967, dengan tujuan
BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI A. Sejarah Singkat Perusahaan Umum (Perum) BULOG Perjalanan Perum BULOG dimulai pada saat dibentuknya BULOG pada tanggal 10 Mei 1967 berdasarkan keputusan presidium kabinet
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Kebutuhan Negara Indonesia sangatlah tinggi akan kebutuhan pangan. Makanan pokok rakyat Indonesia adalah beras. Meskipun Negara Indonesia salah satu Negara dengan komsumsi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PEGANTAR i DAFTAR TABEL...ii DAFTAR GAMBAR...iii DAFTAR LAMPIRAN...iv
DAFTAR ISI Halaman KATA PEGANTAR i DAFTAR TABEL...ii DAFTAR GAMBAR...iii DAFTAR LAMPIRAN...iv I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...4 1.3 Tujuan Penelitian...5 1.4 Manfaat Penelitian...5
Lebih terperinciPELAPORAN DATA STOCK GABAH DAN BERAS DI PENGGILINGAN. Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Jakarta, 7 April 2016
PELAPORAN DATA STOCK GABAH DAN BERAS DI PENGGILINGAN Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Jakarta, 7 April 2016 1 OUT LINE A. PENDAHULUAN B. STOK BERAS DAN SEBARANNYA C. HASIL MONITORING DAN PELAPORAN
Lebih terperinci4 PEMBANGUNAN MODEL. Gambar 13. Diagram sebab-akibat (causal loop) antar faktor sediaan beras. Bulog Jumlah penduduk. Pedagang pengumpul
4 PEMBANGUNAN MODEL Deskripsi Model Berdasarkan studi literatur dan observasi lapangan dapat dikenali beberapa pelaku utama yang berperan dalam pendistribusian beras dari tingkat petani sampai ke konsumen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada saat ini dunia sudah memasuki era globalisasi dan pasar bebas dimana
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini dunia sudah memasuki era globalisasi dan pasar bebas dimana diikuti dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Era globalisasi dan pasar bebas
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 57 /PB/2009 TENTANG TUNJANGAN BERAS DALAM BENTUK NATURA DAN UANG DIREKTUR
Lebih terperinciANALISIS DESKRIPTIF PENETAPAN HARGA PADA KOMODITAS BERAS DI INDONESIA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk Indonesia yang setiap tahun bertambah sehingga permintaan beras mengalami peningkatan juga dan mengakibatkan konsumsi beras seringkali melebihi produksi. Saat
Lebih terperinciAPLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN SKRIPSI
APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN SKRIPSI LOLYTA DAMORA SIMBOLON 090803069 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam usaha pemenuhan kebutuhan hidupnya selalu berusaha mencari yang terbaik. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia
Lebih terperinciANALISIS TATANIAGA BERAS
VI ANALISIS TATANIAGA BERAS Tataniaga beras yang ada di Indonesia melibatkan beberapa lembaga tataniaga yang saling berhubungan. Berdasarkan hasil pengamatan, lembagalembaga tataniaga yang ditemui di lokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kurangnya strategi dalam memasarkan produk. Didalam suatu perekonomian yang sifatnya kompetitif, perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam dunia bisnis untuk tetap bertahan tidaklah hal yang mudah. Banyak perusahaan yang tidak mampu mempertahankan eksistensinya, dan hal yang menjadi penghambat
Lebih terperinciMANAJEMEN KETAHANAN PANGAN ERA OTONOMI DAERAH DAN PERUM BULOG 1)
56 Pengembangan Inovasi Pertanian 1(1), 2008: 56-65 Handewi P.S. Rachman et al. MANAJEMEN KETAHANAN PANGAN ERA OTONOMI DAERAH DAN PERUM BULOG 1) Handewi P.S. Rachman, A.Purwoto, dan G.S. Hardono Pusat
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK UNTUK ANALISIS KETERSEDIAAN BERAS (STUDI KASUS : DIVRE JAWA TIMUR)
PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK UNTUK ANALISIS KETERSEDIAAN BERAS (STUDI KASUS : DIVRE JAWA TIMUR) Diajeng Permata Inggar Jati (5209100111) Pembimbing : Erma Suryani, S.T., M.T., Ph.D. Abstrak Penelitian
Lebih terperinci4. METODOLOGIPENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian. Jenis dan Sumber Data. Metode Penentuan Responden
27 4. METODOLOGIPENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa barat karena merupakan salah satu sentra produksi jagung di Indonesia (BPS, 2013). Pengumpulan data dilakukan
Lebih terperinciMODEL KELEMBAGAAN PERTANIAN DALAM RANGKA MENDUKUNG OPTIMASI PRODUKSI PADI
2004 Pribudiarta Nur Posted 22 June 2004 Sekolah Pasca Sarjana IPB Makalah pribadi Pengantar ke Falsafah Sains (PPS702) Sekolah Pasca Sarjana / S3 Institut Pertanian Bogor Juni 2004 Dosen: Prof Dr Ir Rudy
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Hasil penelitian yang telah diperoleh dan simpulan merupakan jawaban. dari perumusan masalah yang ada sebagai berikut:
BAB V PENUTUP Hasil penelitian yang telah diperoleh dan simpulan merupakan jawaban dari perumusan masalah yang ada sebagai berikut: 5.1. Simpulan 5.1.1. Hasil analisis menunjukkan bahwa dapat didentifikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tujuannya. Untuk menunjang tercapainya tujuan itu, setiap perusahaan mempunyai aktiva tetap tertentu untuk memperlancar
Lebih terperinciANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007
ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007 Nomor. 02/ A/B.AN/VII/2007 Perkembangan Ekonomi Tahun 2007 Pada APBN 2007 Pemerintah telah menyampaikan indikator-indikator
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Selama lebih dari 30 tahun Bulog telah melaksanakan penugasan dari
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama lebih dari 30 tahun Bulog telah melaksanakan penugasan dari pemerintah untuk menangani bahan pangan pokok khususnya beras dalam rangka memperkuat ketahanan pangan
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 mengamanatkan
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 mengamanatkan bahwa Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II) bertujuan untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri, serta
Lebih terperinciKAJIAN PENURUNAN KUALITAS GABAH-BERAS DILUAR KUALITAS PENDAHULUAN
KAJIAN PENURUNAN KUALITAS GABAH-BERAS DILUAR KUALITAS PENDAHULUAN Latar Belakang Beras berperan besar dalam hidup dan kehidupan sebagian besar rakyat Indonesia, khususnya golongan menengah kebawah. Bahkan
Lebih terperinciRegulasi Penugasan Pemerintah kepada Perum BULOG 1
Ringkasan Eksekutif Regulasi Penugasan Pemerintah kepada Perum BULOG 1 Perum Bulog didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2003. Merujuk pada PP tersebut, sifat usaha, maksud, dan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. JATIM yang meliputi sub-sub divre yang ada di dalamnya. Pada Sub Divre
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PERUM BULOG adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/pergudangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pasal 33 UUD 1945, Indonesia menganut sistem ekonomi nasional yang didasarkan pada demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan untuk menggapai cita-cita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi merupakan aransemen dari orang, data, proses yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi merupakan aransemen dari orang, data, proses yang berinteraksi untuk mendukung dan memperbaiki beberapa pekerjaan sehari hari dalam suatu bisnis,
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM
PROVINSI PAPUA PERATURAN BUPATI JAYAPURA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN JAYAPURA TAHUN 2015 BUPATI JAYAPURA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2008:2). Sedangkan pengertian sistem menurut Romney dan Steinbart
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem & Prosedur 1. Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, proses distribusi menjadi salah satu aspek penting dalam sebuah badan usaha. Distribusi dapat diartikan sebagai bagian penghubung
Lebih terperinciANALISIS STAKEHOLDERS RANTAI PASOK BERAS DI KABUPATEN INDRAMAYU
ANALISIS STAKEHOLDERS RANTAI PASOK BERAS DI KABUPATEN INDRAMAYU Yayat Rahmat Hidayat Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon Alamat: Jl. Pemuda No. 32 Cirebon
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mengatasi krisis ekonomi, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia telah membuat Ketetapan MPR Nomor
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mengatasi krisis ekonomi, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia telah membuat Ketetapan MPR Nomor XVI Tahun 1998 tentang Politik Ekonomi Dalam Rangka
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Adapun metodologi dalam penelitian yang akan dilakukan oleh penulis ditunjukkan oleh flowchart dibawah ini: Gambar 3.1 Flowchart metodologi penelitian 3.1 Tahap Pendahuluan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. semakin berkembangnya zaman, maka semakin tinggi pula tingkat inovasi
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini semakin berkembangnya jumlah permintaan produk pangan, semakin berkembangnya zaman, maka semakin tinggi pula tingkat inovasi perusahaan untuk memproduksi pangan
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 yang
BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 yang kemudian berlanjut menjadi krisis ekonomi belum berakhir dan dampak yang ditimbulkannya adalah menurunnya
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kemandirian pangan pada tingkat nasional diartikan sebagai kemampuan suatu bangsa untuk menjamin seluruh penduduknya memperoleh pangan yang cukup, mutu yang layak dan aman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kemampuan sektor pertanian dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara pertanian, dimana pertanian merupakan sektor yang memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini ditunjukkan dari
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan teknologi yang ada. Adanya
Lebih terperinci10. Satuan kerja beras miskin yang selanjutnya disebut Satker Raskin adalah petugas yang melayani dan bertangung jawab atas pengambilan dan
BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 04 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PENYALURAN BERAS MISKIN KABUPATEN BIMA TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BIMA, Menimbang
Lebih terperinciBoks 1 PROFIL PETANI PADI DI MALUKU
Boks 1 PROFIL PETANI PADI DI MALUKU Daerah sentra beras di Maluku terletak di Buru, Maluku Tengah, dan Seram Bagian Barat. Beras yang dihasilkan merupakan beras dari padi sawah. Selain itu, terdapat juga
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan tipe kualitatif. Moleong (2011:6)
45 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan tipe kualitatif. Moleong (2011:6) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
Lebih terperinci