!

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "!"

Transkripsi

1 !

2 !

3 !

4 !

5 !!

6 !" RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I Sekolah : SD Negeri Kopeng 01 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi Pokok : Sifat-sifat cahaya Kelas/Semester : V/ 2 Waktu : 4 x 35 menit Metode : Demonstrasi A. Standar Kompetensi 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model B. Kompetensi Dasar 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya & ) - ) )- ) - ) - 44) ) ) ) ) ) - 4-4)) - ' 0 #!# a. Siswa dapat Menyebutkan sifat cahaya b. Siswa dapat membuktikan bahwa cahaya dapat merambat lurus c. Siswa dapat membuktikan bahwa cahaya dapat menembus benda bening d. Siswa dapat membuktikan bahwa cahaya dapat dipantulkan e. Siswa dapat mendeskripsikan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. f. Siswa dapat membuat alat optik yang menerapkan sifat pemantulan cahaya pada cermin datar, yaitu periskop. 5- $ '! #$ 1 2'! 1 2

7 !# F. Materi Essensial Sifat-sifat Cahaya -.44) - 6 )- 6-6 G. Sumber dan alat belajar.'.+&&" ' '.+&&" 7*+,/ 8.5 7*+,!. 67.5, 7 9 *9 - : - '!)!) ' **9 - : ') - ( ' - ' ***9-6 &&) -. 2) ) 3 - ') 2) ) H. Materi pembelajaran Sifat-sifat Cahaya

8 !$ 30 &!

9 !% 40 &

10 "& 50 &!

11 "

12 "

13 "

14 " I. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa Pertemuan ke-1 1. Pendahuluan ( 5 Menit ), ( ; )<= ) 4 <=' <= ( ) Kegiatan Inti (50 menit) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: o 7 = ) ) <=-> ) <=- o 7 = ) )<=). ) )<=- Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: o! 2! 3 o ) ) )-. * ) - ( *9 - : - '!)!) '

15 "!. *2: ' ) -. * ) * -. *-. * ** ) -. ** ** ) - ( **9 - : ') - ( ' - '. **2: ' ) -. ** ) ** -. **- Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: - ( - - ( -=> * ** ) ) )<= ! 3-9

16 "" - Berkas cahaya merambat lurus - Cahaya dapat menembus benda-benda bening - +? Pertemuan ke ! 3, ( =@ ) <,) <= ( ) - - ' * 2!& 3 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: o 7 = ) ) <. < o ( ) = ) ) <-: ) <7 <, < 7 <=- o Bertanya jawab dengan siswa, pernahkah kalian melihat kapal selam? (guru menunjukkan sebuah gambar bagian dalam kapal selam) Karena kapal selam itu berada di bawah permukaan laut maka mereka melihat keadaan di atas permukaan laut dengan menggunakan alat optik yang di sebut periskop. Bagaimana hal itu dapat terjadi? Ayo kita buktikan dengan demonstrasi II yaitu membuat periskop sederhana!.

17 "# Awak kapal selam mengamati keadaan di permukaan laut menggunakan periskop Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: o! 2! 3 o ) -. * * ) - ( *9 6 &&). 2) ) 3 ') 2) ) 3 +. *2: '. 3-. ) -. * ) * -. *- Demonstrasi II : membuat periskop yang menerapkan sifat cahaya yang berupa pemantulan.. ** ** 4) - ( **9 ') &)!&) ) +. ** -

18 "$. ** ) -. ) ) - Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: a) ( - b) ( ; 44) <

19 "%

20 #&

21 # RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS II Sekolah : SD Negeri Kopeng 01 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi Pokok : Sifat-sifat cahaya Kelas/Semester : V/ 2 Waktu : 4 x 35 menit (2 x pertemuan) Metode : Demonstrasi A. Standar Kompetensi : 6. menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model B. Kompetensi Dasar 6.1 mendiskripsikan sifat-sifat cahaya J. Indikator a. Membuktikan bahwa cahaya dapat dibiaskan b. Membuktikan bahwa cahaya dapat diuraikan menjadi berbagai warna( pelangi). K. Tujuan Pembelajaran a. Siswa dapat membuktikan bahwa cahaya dapat dibiaskan b. Siswa dapat membuktikan bahwa cahaya dapat diuraikan menjadi berbagai warna( pelangi). L. Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ), Tanggung jawab ( responsibility ) Dan Ketelitian ( carefulness) M. Materi Essensial Sifat-sifat Cahaya a. Cahaya dapat dibiaskan b. Cahaya dapat diuraikan menjadi berbagai warna( pelangi). N. Sumber dan alat belajar Sumber Silabus KTSP 2006 Kurikulum KTSP 2006 Buku IPA Haryanto kelas V SD, Erlangga Buku IPA 5 Salingtemas, Choiril, BSE

22 # Alat belajar, 7 9 +) *9 - ( 2(, ( 73 -, A +) **9 - ' O. Materi pembelajaran 1. Cahaya Dapat Dibiaskan Sifat-sifat cahaya

23 # 4.

24 #

25 #! 5. Cahaya putih dapat diuraikan menjadi berbagai warna( pelangi).

26 #" P. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa Pertemuan ke-1 1. Pendahuluan (5 menit) Apersepsi o Mengulang materi pertemuan sebelumnya tentang sifat cahaya yang dapat dipantulkan. o Guru bertanya jawab dengan siswa, apakah kalian percaya bahwa cahaya dapat dibelokkan?, apakah kita dapat menemukan contohnya dalam kehidupan sehari-hari? o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu tentang sifat cahaya yang dapat dibiaskan/dibelokkan. 4. Kegiatan Inti (50 menit) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Bertanya jawab dengan siswa, pernahkah kalian melihat dasar sebuah kolam yang terlihat dangkal padahal sebenarnya dasar itu dalam?, atau ketika kita mencelupkan sebuah pensil atau sendok di gelas berisi air, mengapa pensil atau sendok tersebut terlihat patah?, apa penyebabnya? Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: a. Membagi siswa menjadi 5 kelompok (4-5 siswa per kelompok). b. Mengajak siswa untuk melakukan demonstrasi untuk menunjukkan bahwa cahaya dapat dibiaskan/dibelokkan.. * * ) - ( ) * 9 - ( 2(, ( 73 -, A. *2: ' ) -

27 ##. * ) * -. *- Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa b. Guru bersama siswa bertanya jawab, dari pelajaran dan demonstrasi yang telah kita lakukan hari ini, adakah bagian yang belum kalian mengerti? 5. Penutup (5 menit) c. Memberikan kesimpulan bahwa : - Cahaya dapat dibiaskan jika melalui dua medium yang berbeda. d. Pekerjaan Rumah Pertemuan ke-2 2. Pendahuluan (5 menit) Apersepsi o Mengulang materi pertemuan sebelumnya tentang sifat cahaya yang dapat dibiaskan o Guru bertanya jawab dengan murid, pernahkah kalian melihat pelangi?. Coba sebutkan warna-warnanya? Mengapa pelangi bisa berwarna-warni? o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu tentang sifat cahaya yang dapat diuraikan. 6. Kegiatan Inti (50 menit) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Bertanya jawab dengan siswa, cahaya matahari yang kita lihat berwarna putih? Namun, tahukah kalian bahwa matahari tersusun atas banyak warna? Cahaya matahari diuraikan oleh titik-titik air di awan sehungga terbentuk warna-warna pelangi. Nah, sekarang, bagaimanakah cara kita menunjukkan bahwa warna-warna tersebut dapat menyusun warna putih?. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Membagi siswa menjadi 5 kelompok (4-5 siswa per kelompok) Mengajak siswa untuk melakukan demonstrasi untuk menunjukkan bahwa cahaya dapat diuraikan.

28 #$. ) ) ) B -. * * ) - ( ) * 9 - ' *2: ' ) -. * ) * -. *-

29 #%

30 $&

31 $ EVALUASI SIKLUS I 0!!#$ ) )) -? ) ) ) ) 4 ) : )-: - : -: - ' ) ') )-6 ) - ') -7 ) ) - ) ' )-' - -,!- + ) : - : ) )- : - : "- ') ) )-6 ) - 6 ) -: ) #- ) ) )-6 ) - 6 ) - ) $-.4 ) --- ) ) )- 7-7 ) %-.4 ) ) ) - > ) )- - > &-, 4) : )-) - + -'

32 $ 0! ( $ #$ 6 - ') ) C ) ') ) ) ----!- 7 ) ----

33 $,/$ !- 7 "- 7 #-, $-, %- 6 &- 7 - ) - ') - -!- )

34 $

35 $! EVALUASI SIKLUS II 0!!#$ ) ) ) )- ) -. ) -,) ) ) ) )-+ ) - + ) ) ) "- D -/ : ) : #- + )) A )- 6 ) -. $- 6 -/ ) )- - %- 6 ) )-. -, 4

36 $" &- + ) ) ) ! ( $ #$ ) ) A ) -----!- D

37 $# Kunci Jawaban ,!-, "- 6 #- 6 $- 7 %- 6 & ) - + ) - -?!-

38 $$

39 $% LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK Menunjukkan Arah Perambatan Cahaya Kegiatan I Alat-alat:!)!) '. ' *(! - : ) ,76) - - > 6- -, ), Gambar :, 76 :

40 %& 6 9 Posisi lubang pada kertas 6 Dalam satu garis lurus Tidak dalam satu garis lurus Tidak Terlihat ' 9 ) 2E3 6 ) -

41 % Kegiatan II Alat-alat: LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK Menunjukkan Bahwa Cahaya dapat Menembus Benda Bening - Lampu senter - Kaca bening - Gelas bening - Batu bata - Plastik bening - Buku - Kardus - Meja - Karton hitam Langkah-langkah kegiatan: - Letakkan alat dan bahan tersebut diatas meja. - Pegang salah satu benda didepan kertas kosong. - Sorotkan cahaya dari lampu senter mengenai benda-benda tersebut secara berurutan. - Amati apakah cahaya lampu senter menembus benda-benda tersebut. Kertas kosong Benda Lampu senter - Catatlah hasil pengamatan pada tabel dibawah ini : NO Nama benda Benda tembus cahaya senter 1. Gelas bening Plastik bening Kardus Karton hitam Kaca bening Batu bata Buku Meja Keterangan : berilah tanda centang () pada jawaban yang sesuai - Catatlah kesimpulan hasil demonstrasi! Benda tidak tembus cahaya senter

42 % LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK Menunjukkan Bahwa Cahaya Dapat Dipantulkan Kegiatan I Alat-alat: Cermin datar ukuran 20 x 30 cm Sendok sayur besar yang mengkilap ( sebagai cermin cekung ) Kaca spion motor ( cermin cembung ) Pensil Langkah-langkah kegiatan: Cermin Datar 1. Cerminkan wajah kalian ke cermin datar 2. Peganglah telinga kirimu dengan tangan kirimu! Perhatikan bayangan yang ada pada cermin! Telinga dan tangan sebelah mana yang tampak pada bayangan di cermin? Jawab: Peganglah pipi bagian kanan dangan tangan kananmu! Perhatikan bayangan yang ada pada cermin! Pipi dan tangan sebelah mana yang tampak pada bayangan di cermin? Jawab: Apakah tinggimu dengan tinggi bayangan yang ada di bayangan sama? Jawab: Catatlah kesimpulan hasil percobaan! Kesimpulan: Cermin Cekung

43 % 1. Dekatkan bagian atas pensil dengan sendok! 2. Perhatikan bayangan pensil yang terbentuk pada permukaan sendok yang cekung! Jawab: Bandingkanlah ukuran pensil dengan bayangan yang terbentuk! Jawab: Jauhkan bagian atas pensil dengan sendok! 5. Catatlah kesimpulan hasil percobaan! Kesimpulan: Cermin Cembung 1. Berdirilah didepan kaca spion dengan jarak 2 meteran. 2. Perhatikan bayangan yang terbentuk pada cermin cembung. 3. Apakah tinggimu dengan tinggi bayangan yang ada dibayangan sama? Jawab: Catatlah kesimpulan hasil percobaan.! Kesimpulan:......

44 % LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK Membuat Periskop yang Menerapkan Sifat Cahaya pada Cermin Datar yang Dapat Dipantulkan Kegiatan II Awak di kapal selam mengamati keadaan di permukaan laut menggunakan periskop Alat-alat: ') &)!)&) ) + Langkah-langkah kegiatan: - ) F - + ) F' )!- - 7 ) F - :!- 7 - Catatlah kesimpulan kalian dari hasil pengamatan setelah kalian mencoba mengamati benda dengan periskop sederhana tersebut!

45 %! LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK Menunjukkan Bahwa Cahaya Dapat Dibiaskan Kegiatan I Alat-alat: ( 2(, (73, + A Langkah-langkah kegiatan: - 2,3 F -, ,, 7 -,, 7 F!- + F ( 9 Pensil tampak patah "- 6 ) F '

46 %" LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK Menunjukkan Bahwa Cahaya dapat Diuraikan Kegiatan I Alat-alat: '. + Langkah-langkah kegiatan: - 7 ) *3 " 2 3 2@3 2'32/ A 3F - 7 2** '3273 2/ 3F - : F + -!- + ) ) F "-, ) F, < #- 6 ) F

47 %#

48 %$ Daftar Nilai Ulangan Harian IPA Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 No Absen No Induk Nama Siswa Nilai Pra-Siklus T/TT A 70 T B 50 TT C 45 TT D 40 TT E 70 T F 70 T G 65 TT H 65 TT I 70 T J 40 TT K 40 TT L 40 TT M 60 TT N 50 TT O 60 TT P 65 TT Q 60 TT R 70 T S 65 TT T 55 TT U 60 TT V 75 T Rata-rata 58,40 Nilai Tertinggi 75 Nilai Terendah 40 Jumlah Siswa Tuntas 6

49 %%

50 && Nilai Siklus I Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 No Absen No Induk Nama Siswa Nilai Siklus I T/TT A 85 T B 75 TT C 75 TT D 75 T E 75 TT F 80 T G 80 T H 80 T I 90 T J 80 TT K 70 T L 80 T M 80 T N 75 T O 60 TT P 85 T Q 90 T R 85 T S 80 TT T 80 T U 90 T V 90 T Rata-rata 80 Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 60 Jumlah Siswa Tuntas 16

51 &

52 & Nilai Siklus II Kelas V Siswa SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 No Absen No Induk Nama Siswa Nilai Siklus II T/TT A 90 T B 90 T C 90 T D 90 T E 90 T F 90 T G 90 T H 90 T I 90 T J 85 T K 85 T L 90 T M 85 T N 80 T O 75 TT P 90 T Q 90 T R 80 T S 85 T T 95 T U 90 T V 100 T Rata-rata 88,18 Nilai Tertinggi 95 Nilai Terendah 75 Jumlah Siswa Tuntas 21

53 &

54 & DOKUMENTASI Kerja kelompok Demonstrasi siswa tentang sifat-sifat cahaya Pengamat/ observer Kegiatan Belajar Mengajar

55 &! Kegiatan diskusi LKPD demonstrasi Periskop oleh siswa

56 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI SD NEGERI 01 KOPENG KEC.GETASAN KAB. SEMARANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Disusun untuk memperoleh gelar sarjana S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh WULANDARI PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2012

57 ABSTRAK Wulandari, 2012; Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Sifat-Sifat Cahaya Melalui Metode Demonstrasi Di SD Negeri Kopeng 01 Kec. Getasan Kab. Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Pembimbing: Dra. Sulistyowati, M.Sc. Kata Kunci : Metode Demonstrasi, Hasil Belajar, dan IPA Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode demonstrasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Kopeng 01 Kec. Getasan Kab. Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif bersama dengan guru kelas atau guru mata pelajaran yang bersangkutan. Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Negeri Kopeng 01. Siswa kelas V SD Negeri Kopeng 01 terdiri atas 22 siswa, yaitu 11 siswa putra dan 11 siswa putri. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui dua siklus, tiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Teknik pengumpulan data adalah tes. Teknik analisis menggunakan statistik sederhana yang terdiri dari persentase, skor minimal-maksimal, dan rata-rata. Instrumen untuk pemerolehan data dalam penelitian ini adalah tes evaluasi hasil belajar IPA dengan materi sifat-sifat cahaya yang dilakukan pada setiap akhir siklus. Hasil penelitian menunjukkan : Sebelum menggunakan penelitian tindakan kelas hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas V SD Negeri Kopeng 01 Kec. Getasan Kab Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 yang memenuhi nilai KKM adalah 6 siswa dari 22 siswa dengan persentase tuntas 27,27% dan tidak tuntas 72,73%. Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi pada siklus I, hasil belajar siswa yang tuntas adalah 21 siswa dari 22 siswa dengan persentase tuntas 95,45% dan tidak tuntas 4,55%. Pada siklus II hasil belajar siswa tuntas 22 siswa dari 22 siswa, dengan persentase tuntas 100% dan tidak tuntas 0%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kopeng 01 semester II tahun pelajaran 2011/2012. Saran yang diajukan adalah bahwa pendidikan di SD seharusnya menggunakan menggunakan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa dan menarik bagi siswa. Metode demonstrasi merupakan metode yang baik untuk diterapkan pada pembelajaran di SD sebab melalui metode ini siswa dapat lebih termotivasi dan senang untuk belajar, serta mereka dapat mengalami pengalaman belajar secara mandiri dan hasil belajarnya dapat meningkat.

58

59

60 MOTTO DAN PERSEMBAHAN!"!!#$ % & # ' (!! ) ' *

61 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga dalam penyusunan penulisan PTK ini yang berjudul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPA tentang sifat-sifat Cahaya Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi di SD Negeri Kopeng 01 Kec. Getasan Kab. Semarang Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat terselesaikan dengan lancar. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan semua pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan PTK ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Dr. Bambang S. Sulasmono, M.Si. selaku Dekan FKIP UKSW Salatiga yang telah memberikan fasilitas-fasilitas yang menunjang selama perkuliahan. 2. Herry Sanoto, S.Si, M.Pd. selaku Kaprogdi S1 PGSD yang memberikan kesempatan kepada penulis dalam menyelesaikan program studi PGSD FKIP UKSW. 3. Dra. Sulistyowati, M.Sc. selaku Dosen pembimbing yang telah membimbing dengan sabar di dalam kegiatan penulisan skripsi ini. 4. Kuwat, S.PD, SD. selaku Kepala SD Negeri Kopeng 01 yang telah memberikan izin dan fasilitas untuk penulis melakukan penelitian dalam penulisan skripsi. 5. Ahbadi, Ama. Pd. selaku guru kelas V SD Negeri Kopeng 01 yang telah bekerja sama dengan penulis. 6. Siswa kelas V SD Negeri Kopeng 01 sebagai objek penelitian yang telah banyak membantu dan bekerja sama dengan penulis untuk menyelesaikan PTK. 7. Orang tua yang telah memberikan dukungan kepada penulis baik moril maupun materiil. 8. Teman-teman mahasiswa PGSD BI A yang telah saling memberikan dukungan dan bantuan selama kuliah dan skripsi. Penulis berharap masukan dan saran dari berbagai pihak untuk menambah kesempurnaan skripsi ini. semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Penulis

62 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i ABSTRAK...ii SURAT PERNYATAAN...iii HALAMAN PENGESAHAN... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN...v KATA PENGANTAR...vi DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...viii DAFTAR GAMBAR...ix DAFTAR LAMPIRAN...x BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...3 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Belajar Hasil Belajar... 7

63 2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Metode Demonstrasi Hakikat Pembelajaran IPA Kajian Hasil-Hasil penelitian yang Relevan Kerangka Pikir Hipotesis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek penelitian Variabel yang Akan Diteliti Variabel Independen Variabel Dependen Hubungan Antar Variabel Prosedur penelitian Perencanaan Pelaksanaan Observasi Analisis dan Refleksi Tindakan Teknik Pengumpulan Data Observasi Tes Dokumentasi Indikator Kinerja... 25

64 3.6 Analisis/Interpretasi Data Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal Siklus I Siklus II Hasil Analisis Data Siklus I Siklus II Pembahasan Hasil Penelitian Siklus I Siklus II BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

65 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Rencana kerja Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Tabel 4.1 Hasil Ulangan Harian IPA Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/ Tabel 4.2 Hasil Evaluasi IPA Siklus I Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/ Tabel 4.3 Hasil Evaluasi IPA Siklus II Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/ Tabel 4.4 Hasil Evaluasi IPA Siklus I Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/ Tabel 4.5 Hasil Evaluasi IPA Siklus II Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/ Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/

66 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Pikir Gambar 3.1 Hubungan Antar Variabel Gambar 3.2 Rencana Pelaksanaan Siklus PTK Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Nilai Ulangan Harian IPA Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/ Gambar 4.2 Diagram Batang Sebaran Nilai Ulangan Harian IPA Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/ Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/ Gambar 4.4 Diagram Batang Sebaran Hasil Evaluasi IPA Siklus I Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/ Gambar 4.5 Diagram Lingkaran Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/ Gambar 4.6 Diagram Batang Sebaran Hasil Evaluasi IPA Siklus II Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/

67 Gambar 4.7 Diagram Batang Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Sebelum Tindakan, Siklus I, dan Siklus II Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/ Gambar 4.8 Diagram Batang Peningkatan Nilai Rata-Rata Kelas Sebelum Tindakan, Siklus I, dan Siklus II Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II Tahun Pelajaran 2011/

68 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Lampiran B Lampiran C Lampiran D Lampiran E Lampiran F Lampiran G Lampiran H Lampiran I Lampiran J Lampiran K Surat Izin Penelitian Surat Keterangan Penelitian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus I Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus II Lembar Kerja Peserta Didik Siklus I dan Siklus II Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa Daftar Nilai Siswa Siklus I Daftar Nilai Siswa Siklus II Dokumentasi

69 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut pengembangan kemampuan siswa SD dalam bidang akademis, terutama pada 5 bidang studi yaitu Pkn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS. Selain itu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga sangat diperlukan untuk melanjutkan belajar ke sekolah yang lebih tinggi maupun untuk mengembangkan bakat, minat, dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Misalnya dengan mata pelajaran IPA dapat melatih ketrampilan anak untuk berpikir secara kreatif dan inovatif. IPA merupakan latihan awal bagi siswa untuk berpikir dalam mengembangkan daya cipta dan minat siswa secara dini kepada alam sekitarnya. Sehubungan dengan hal tersebut di atas jelas bahwa pengajaran IPA menunjang kemajuan perkembangan teknologi. Keberhasilan pengajaran IPA ditentukan oleh berbagai hal, antara lain, kemampuan siswa dan kemampuan guru itu sendiri di dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang bermakna sesuai dengan tujuan pengajaran IPA yang terdapat pada kurikulum. Siswa sebagai objek pengajaran, memiliki kemampuan yang berbeda-beda, ada yang cerdas, ada pula yang kurang. Untuk itu guru harus pandai dalam menyampaikan materi kepada siswa karena keragaman yang ada pada siswa. Profesi guru pun dalam dunia pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam mensukseskan proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Maka dari itu dalam melaksanakan tugasnya, guru harus menentukan dan membuat perencanaan pembelajaran secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa dan memperbaiki strategi belajar IPA. Guru juga harus mengoptimalkan sarana prasarana yang ada di lingkungan. Selain itu, siswa juga perlu dilibatkan langsung dalam pembelajaran sebab jika siswa mengalami

70 langsung pengalaman-pengalaman belajar, mereka akan dengan mudah memahami materi yang mereka pelajari. Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kopeng 01 semester II tahun pelajaran 2011/2012 pada pembelajaran IPA di bawah KKM 70. Dari 22 siswa kelas V SD Negeri Kopeng 01, 16 siswa mendapat nilai di bawah KKM, sedangkan hanya 6 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM. Data diperoleh dari daftar nilai ulangan harian yang dilakukan oleh guru pada awal semester genap tahun pelajaran 2011/2012 (Lampiran H). Berdasarkan observasi dan wawancara singkat dengan guru kelas, hal ini disebabkan karena keterlibatan siswa secara langsung dalam pembelajaran sangat minim sehingga siswa tidak memahami materi yang diajarkan. Di samping itu, siswa tidak antusias dan tertarik pada materi karena guru menggunakan metode konvensional dalam mengajar. Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan (Mulyani Sumantri, dalam Roestiyah 2001 : 82). Pendapat lain menyatakan bahwa metode demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses (Roestiyah N. K 2001 : 83). Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi di atas dan didukung oleh referensi studi dan penelitian, maka peneliti berkolaborasi dengan guru kelas V mencoba menerapkan metode pengajaran demonstrasi dalam sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mengantisipasi masalah tersebut, yang sekaligus mengurangi cara belajar konvensional yang sering digunakan dalam belajar mengajar IPA. Besar harapan penulis dalam pembelajaran tentang sifat-sifat cahaya menggunakan metode demonstrasi dapat menarik minat belajar siswa dalam pembelajaran sehingga tujuan yang diharapkan yaitu hasil belajar IPA tentang sifat-sifat cahaya dapat meningkat. Penelitian ini berjudul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Mata pelajaran IPA tentang Sifat-Sifat

71 Cahaya melalui Metode Demonstrasi di SD Negeri 01 Kopeng Kec. Getasan Kab. Semarang semester genap tahun pelajaran 2011/ Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka didapatkan identifikasi masalah sebagai berikut: 1) Hasil belajar sebagian besar siswa pada materi IPA di bawah KKM 70. 2) Keterlibatan siswa dalam PBM masih sangat minim sehingga siswa tidak memahami materi yang diajarkan. 3) Proses pembelajaran IPA dirasa masih kurang menarik bagi siswa sehingga berakibat kurang optimalnya hasil pembelajaran. 4) Guru menggunakan metode konvensional dalam mengajar Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka peneliti merumuskan permasalahannya sebagai berikut: Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V SD Negeri Kopeng 01 Kec. Getasan Kab. Semarang Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012? 1.4. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Mengetahui penggunaan metode demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V SD Negeri Kopeng 01 semester II tahun pelajaran 2011/ Manfaat Penelitian Manfaat teoritis yang akan diperoleh adalah: 1) Mendapatkan teori/pengetahuan dan pengalaman baru yang relevan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar IPA.

72 2) Sebagai dasar untuk mengembangkan dan melaksanakan penelitian lebih lanjut, baik untuk diri sendiri maupun guru kelas. Hasil penelitian tindakan kelas ini akan memberikan manfaat yang berarti Bagi perseorangan atau institusi, seperti diuraikan berikut ini: 1) Bagi Siswa a. Untuk meningkatkan daya tarik siswa dalam mempelajari IPA b. Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran IPA. c. Merasa tertingkatnya antusiasme siswa dalanm pembelajaran IPA tentang sifat-sifat cahaya. d. Mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dan memuaskan. e. Untuk melatih kerja sama dalam memecahkan masalah. 2) Bagi guru a. Memberikan manfaat kepada guru dalam rangka mengembangkan dan memperbaharui cara mengajarnya untuk meningkatkan perhatian siswa. b. Sebagai masukan bagi guru dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. c. Menemukan suatu strategi untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang sifat-sifat cahaya. 3) Bagi Kepala Sekolah a. Sebagai masukan dalam rangka memotivasi para guru untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. b. Sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk meningkatkan mutu sekolah c. Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan nilai KKM. 4) Bagi Peneliti Dapat digunakan sebagai bahan rujukan yang dapat memberikan manfaat dalam memperkuat landasan teori yang dibutuhkan dalam penelitiannya.

73 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Belajar Menurut Baharudin dan Esa nur Wahyuni (2007: 11) belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, ketrampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak lahir sampai akhir hayat. Menurut Slameto (2003: 2) Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperolaeh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Syaiful Sagala (2005: 11) belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit (tersembunyi). Suryabrata dan Syaodih Sukmadinata dalam Syaiful Sagala menegaskan bahwa belajar adalah berusaha mengatasi hambatan-hambatan untuk mencapai tujuan. Bruner dalam S. Nasution (2008: 9) menyatakan bahwa dalam proses belajar dapat dibedakan tiga fase atau episode, yakni: 1. Informasi Dalam tiap pembelajaran, dieproleh sejumlah informasi, ada yang menambah pengetahuan yang telah kita miliki, ada yang memperluas dan memperdalamnya, dan ada pula informasi yang bertentangan dengan apa yang telah seseorang ketahui sebelumnya. 2. Transformasi Informasi yang telah didapat harus dianalisis, diubah atau ditransformasi ke dalam bentuk yang lebih abstrak atau konseptual agar dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih luas. Dalam hal ini bantuan guru sangat diperlukan.!

74 " 3. Evaluasi Kemudian informasi tersebut akan dinilai sampai manakah pengetahuan yang seseorang peroleh dan transformasi itu dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain. Gagne dalam Kokom Komalasari (2010: 2) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan kecenderungan manusia seperti sikap, minat, atau nilai dan perubahan kemampuannya yakni peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis performance (kinerja). Sunaryo dalam Kokom Komalasari (2010: 2) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan di mana seseorang membuat atau menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. Dari kajian-kajian tentang belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya terdapat proses perubahan tingkah laku yang relatif mantap karena adanya latihan dan perolehan pengalaman, yang diarahkan pada tujuan mengubah tingkah laku dalam berpikir, bersikap, dan berbuat pada individu yang belajar Hasil Belajar Menurut Oemar Hamalik (2001: 155), menyatakan bahwa hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan ketrampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan yang sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan, dan sebagainya. Menurut Nana Sudjana (1990: 22) pada dasarnya hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajar. Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut:

75 # 1. Ranah Kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analitis, sintesis, dan penilaian. 2. Ranah Afektif Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai. 3. Ranah Psikomotor Meliputi ketrampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuromuscular.( menghubungkan, mengamati ). Slameto (2003: 2) menyatakan bahwa perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri sesoeorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah: (1) perubahan terjadi secara sadar; (2) perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional; (3) perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif; (4) perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara; (5) perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah; dan (6) perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Menurut Agus Suprijono (2011: 5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan,nilainilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Gagne dalam Agus Suprijono (2011: 5) menyatakan bahwa hasil belajar berupa (1) informasi verbal, (2) ketrampilan intelektual, (strategi Kognitif0, (4) ketrampilan motorik, dan (5) sikap. Sementara menurut Lindgren dan Agus Suprijono (2011: 7) hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian dan sikap. Dari pengertian beberapa hasil belajar oleh para ahli di atas, maka dapat disimpulkan pengertian hasil belajar, yaitu sesuatu yang digunakan guru untuk menilai hasil pelajaran yang telah diberikan kepada siswanya dengan adanya perubahan tingkah laku pada siswa. Hasil belajar yang baik diindikasikan dengan tingkah laku yang lebih

76 $ baik daripada tingkah laku sebelum melakukan kegiatan belajar, bersifat kontinu, dan tidak hanya bertahan sementara Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Perolehan hasil belajar antar siswa tidak sama karena banyak faktor yang mempengaruhi proses belajar. Secara garis besar faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yakni: a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan fisiologis dan psikologis: 1. Keadaan fisiologis meliputi panca indera dan kondisi jasmani yang melatar belakangi aktivitas belajar seperti gizi yang cukup dan lain-lain. Menurut Syah (2005: 146) panca indera yang dominan adalah indera pendengaran dan penglihatan. Daya pendengaran dan penglihatan yang rendah, umpamanya, akan menyulitkan sensory register dalam menyerap item-item informasi yang bersifat echoic dan iconic (gema dan citra). 3. Faktor psikologis yang mempengaruhi proses belajar siswa meliputi: 1) kecerdasan/bakat, 2) motivasi, 3) perhatian, 4) berpikir, 5) ingatan/lupa, dan sebagainya. (Mappa, 1994: 36). b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa). Yaitu keadaan/kondisi lingkungan di sekitar siswa. Faktor eksternal meliputi lingkungan sosial dan non sosial. 1. Lingkungan sosial meliputi lingkungan sekolah seperti guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas dan lingkungan sosial siswa seperti masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan serta lingkungan keluarga. 2. Lingkungan non sosial meliputi gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar siswa. c. Faktor pendekatan belajar (approcah to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pembelajaran.

77 % Siswa dapat mencapai hasil belajar yang maksimal bila seorang guru tepat dalam menerapkan metode mengajar. Untuk itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang inovatif dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa yaitu metode demonstrasi. Seorang guru dalam menyampaikan materi perlu memilih metode mana yang sesuai dengan keadaan kelas atau siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan. Menurut Slameto (2003: 96) Dengan variasi metode dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa. Dari penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor internal dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti keadaan fisiologis dan psikologis. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan sosial dan non sosial. Penerapan metode pembelajaran yang tepat juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Sedangkan faktor pendekatan belajar adalah faktor di dalamnya terdapat startegi pembelajaran Metode Demonstrasi Metode berasal dari bahasa latin methodos yang berarti jalan yang harus di lalui. Menurut Nana Sudjana (2002 : 260) metode adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya mengadakan pelajaran, oleh karena itu perana metode pengajaran sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar. Sedangkan menurut Sukartiaso dalam Moedjiono dan Dimyati (1995: 45) metode adalah cara untuk melakukan sesuatu atau cara untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 14) metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Sedangkan menurut Muhibbin Syah (2000: 33) metode demonstrasi adalah metode cara mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan atau urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan/materi yang sedang disajikan.

78 & Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa metode adalah suatu cara yang di gunakan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Dalam kegiatan pembelajaran, metode sangat diperlukan oleh guru untuk mencapai tujuan yang ingin di capai. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan memperagakan suatu kejadian, baik secara langsung ataupun menggunakan alat peraga. Menurut Devi (2010: 8) metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk membelajarkan siswa dengan cara menceritakan dan memperagakan suatu kegiatan-kegiatan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Demonstrasi merupakan praktek yang dipergakan kepada siswa. Berdasarkan tujuannya demonstrasi dapat dibagi menjadi dua: 1) Demonstrasi proses yaitu metode yang mengajak siswa memahami langkah demi langkah suatu proses. 2) Demonstrasi hasil yaitu metode untuk memperlihatkan/memperagakan hasil dari sebuah proses. Setelah mengikuti demonstrasi siswa akan memperoleh pengalaman belajar langsung dengan melihat, melakukan, dan merasakan sendiri. Menurut Sumantri dalam Roestiyah (2001: 82) metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan. Menurut Roestiyah (2001: 83) menyatakan bahwa metode demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses. Menurut Devi (2010: 9) metode demonstrasi mempunyai keunggulan dan kelemahan. Keunggulan metode demonstrasi : 1) Tidak banyak memerlukan peralatan laboratorium. 2) Penggunaan bahan praktikum tidak boros. 3) Pengembangan konsep terarah.

79 4) Konsep yang dipelajari akan lebih mudah diingat karena siswa melihat fakta-fakta secara langsung. Kelemahan metode demonstrasi : 1) Kalau siswa sama sekali tidak diberikan pertanyaan-pertanyaan tentang halhal yang akan terjadi pada kegiatan demonstrasi, maka materi yang didemonstrasikan hanya akan berupa tontonan. 2) Kalau sajian demonstrasi tidak dapat dilihat oleh semua siswa, materi ajar tentu saja tidak dapat terserap dengan baik. 3) Siswa tidak terlatih dalam ketrampilan penggunaan alat. 4) Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam lain dalam pembelajaran. Dari kajian-kajian tentang metode demonstrasi yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi merupakan suatu cara dalam pembelajaran yang memperagakan/mempertunjukkan suatu proses, situasi, atau benda dalam bentuk nyata atau tiruan untuk mengajak siswa memahami langkahlangkah suatu proses. Melalui demonstrasi ini siswa akan mampu berpikir kritis dan kreatif sejak dini. Dengan demikian, di akhir kegiatan siswa diharapkan dapat menemukan sendiri konsep mengenai materi-materi yang diajarkan berdasarkan konsep dan cara mereka sendiri, yang mereka temukan melalui demonstrasi yang telah dilihat dan diperagakan Hakikat Pembelajaran IPA Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Menurut Donosepoetro dalam Trianto (2010: 137) IPA dipandang pula sebagi proses, sebagai produk, dan sebagai prosedur. Sebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk diartikan sebagai hasil proses, berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah atau di luar sekolah ataupun bahan bacaan untuk penyebaran atau dissiminasi pengetahuan. Sebagai prosedur dimaksudkan adalah metodologi atau cara yang dipakai untuk mengetahui sesuatu (riset pada umumnya) yang lazim disebut metode ilmiah (scientific method).

80 Menurut Kardi dan Nur dalam Trianto (2010: 142) hakikat IPA mesti tercermin dalam tujuan pendidikan dan metode mengajar yang digunakan. Dengan demikian, pembelajaran IPA pada tingkat pendidikan manapun harus dikembangkan dengan memahami berbagai pandangan tentang makna IPA, yang dalam konteks pandangan hidup dipandang sebagai suatu instrumen untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan sosial manusia. Menurut Depdiknas (2006: 47) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPA secara khusus sebagaimana tujuan pendidikan secara umum sebagaimana termaktub dalam taksonomi Bloom bahwa: Diharapkan dapat memberikan pengetahuan (kognitif), yang merupakan tujuan utama dari pembelajaran. Jenis pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan dasar dari prinsip dan konsep yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Pengetahuan secara garis besar tentang fakta yang ada di alam untuk dapat memahami dan memperdalam lebih lanjtu, dan melihat adanya keterangan serta keteraturannya. Di samping hal itu, pembelajaran sains diharapkan pula memberikan ketrampilan (psikomotorik), kemampuan sikap ilmiah (afektif), pemahaman, kebiasaan, dan apresiasi. Menurut Laksmi dalam Trianto (2010: 142) di dalam mencari jawaban terhadap suatu permasalahan karena ciri-ciri tersebut yang membedakan dengan pembelajaran lainnya. Dari uraian tersebut, maka hakikat dan tujuan pembelajaran IPA diharapkan dapat memberikan antara lain sebagai berikut: 1) Kesadaran akan keindahan dan keteraturan alam untuk meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

81 2) Pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang dasar dari prinsip dan konsep, fakta yang ada di alam, hubungan saling ketergantungan, dan hubungan antara sains dan teknologi. 3) Keterampilan dan kemampuan untuk menangani peralatan, memecahkan masalah, dan melakukan observasi. 4) Sikap ilmiah, antara lain skeptis, kritis, sensitive, objektif, jujur terbuka, benar, dan dapat bekerja sama. 5) Kebiasaan mengembangkan kemampuan berpikir analitis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam. 6) Apresiatif terhadap sains dengan menikmati dan menyadari keindahan keteraturan perilaku alam serta penerapannya dalam teknologi. (Depdiknas, 2003: 2). Dengan demikian, semakin jelaslah bahwa proses belajar mengajar IPA lebih ditekankan pada pendekatan ketrampilan proses, hingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiah siswa itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap kualitas proses pendidikan maupun produk pendidikan. Selama ini proses belajar mengajar fisika hanya menghafalkan fakta, prinsip atau teori saja. Untuk itu perlu dikembangkan suatu model pembelajaran IPA yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-idenya. Menurut Nur dan Wikandari dan Nur dalam Trianto (2010: 143) guru hanya memberi tangga yang mebantu siswa untuk mencaapi tingkat pemahaman yang lebih tinggi, namun harus diupayakan agar siswa dapat menaiki tangga tersebut. Prinsip-prinsip Piaget dalam pengajaran IPA Harsono (1993) diterapkan dalam program-program yang menekankan pembelajaran melalui penemuan dan pengalaman-pengalaman nyata dan pemanipulasian ala, bahan, atau media belajar yang lain seta peranan guru sebagi fasilitator yang mempersiapkan lingkungan dan memungkinkan siswa dapat meperoleh berbagi pengalaman belajar. Implikasi teori kognitif Piaget pada pendidikan adalah sebagai berikut: (1) memusatkan perhatian kepada berpikir atau proses mental anak, tidak sekedar kepada hasilnya.

82 Selain kebenaran jawaban siswa, guru harus memahami proses yang digunakan anak sehingga samapai pada jawaban tersebut, (2) mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar.oleh karena itu, selain mengajar secara klasik, guru mempersiapkan beranekaragam kegiatan secara langsung dengan dunia fisik, (3) memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan perkembangan. 2.2 Kajian Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan Menurut penelitian yang dilakukan Mulyo, S.Pd, program PJJ FKIP UKSW dengan judul Upaya peningkatan hasil belajar IPA menggunakan metode demonstrasi di SD Negeri Karang Anom 02 Kec. Kandeman Kab. Batang semester I Tahun pelajaran 2010/2011, hipotesis tindakan dalam penelitian tersebut yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri Karang Anom 02 semester I tahun pelajaran 2010/2011 ternyata didukung oleh kebenaran empirik yang berupa hasil tindakan kelas dalam dua siklus. Hasil penelitian siklus I dan siklus II dengan penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran lebih maksimal, maka hasil belajar siswa dapat meningkat. Terbukti dalam penelitian di SD Negeri Karang Anom 02 pada kelas II nilai rata-rata hasil belajar siswa apabila penyampaian materi tanpa menggunakan metode demonstrasi adalah 27,78% dan nilai rata-rata belajar siswa dengan menggunakan metode demonstrasi pada siklus I adalah 55, 56% tuntas, tidak tuntas 44,44% dengan jumlah nilai 1088, rata-rata 60,44%. Pada siklus II 80% tuntas, tidak tuntas 20% dengan jumlah nilai 1455, rata-rata 80,83. Penelitian yang dilakukan oleh Darsim, Program PJJ PGSD FKIP UKSW tahun 2010 dengan judul Upaya peningkatan hasil belajar IPA tentang sifat-sifat cahaya dengan metode demonstrasi di SD negeri Kalisalak UPK Kebasun Banyumas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pembelajaran IPA dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi pokok sifat-sifat cahaya. Hal itu dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada tes pembelajaran siklus I dan siklus II. Rata-rata nilai siswa saat kondisi awal adalah 55, 76. Saat siklus I rata-rata nilainya meningkat sebanyak 75, 45 dan saat siklus II

83 ! rata-rata nilai siswa menjadi 85, 45 dan perbandingan ketuntasan siswa dari siklus I dan siklus II adalah sebanyak 53%. 2. Penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA sangat berpengaruh bagi hasil belajar siswa dan nilai siswa sudah memenuhi KKM yang ditentukan. Penelitian yang dilakukan oleh Widodo (2009), Program PJJ FKIP-PGSD UKSW dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA tentang Periskop Melalui Metode Demonstrasi di SD Negeri Ngablak 02 Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009, menyimpulkan bahwa metode demonstrasi berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Ngablak 02. Hasil belajar siswa pada saat belum dilakukan tindakan adalah 75% siswa memperoleh nilai di bawah KKM 65 dan 25% memperoleh nilai memenuhi KKM. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, hasil belajar siswa meningkat menjadi 60% memperoleh nilai memenuhi KKM. Sedangkan pada siklus perbaikan yaitu siklus II, hasil belajar siswa meningkat lagi menjadi 90% siswa memperoleh nilai memenuhi KKM 65..Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode demonstrasi sangat efektif untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran IPA. Hal itu disebabkan oleh aktifitas siswa dapat timbul dengan sendirinya, seperti menyampaikan pendapat, menemukan sendiri materi pembelajaran dengan melakukan percobaan-percobaan, kerjasama, menghargai pendapat sesama teman dalam berkelompok dan sebagainya. 2.3 Kerangka Pikir Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan sebelumnya diperoleh kerangka pikir bahwa kondisi awal pembelajaran IPA kelas V SD Negeri Kopeng 01 kec. Getasan Kab. Semarang Semester II tahun pelajaran 2011/2012 lebih banyak berpusat kepada guru, guru lebih banyak berceramah. Siswa hanya sebagai pendengar, kondisi seperti ini mengakibatkan siswa merasa bosan dan enggan belajar IPA. Akibatnya hasil belajar IPA siswa tidak maksimal. Ini terbukti dengan nilai pretest IPA siswa yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mendapatkan nilai di bawah KKM 70. Dengan kondisi awal seperti ini kemudian peneliti akan melaksanakan suatu tindakan untuk mengatasinya. Peneliti akan menerapkan metode demonstrasi dlam proses pembelajaran IPA.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Belajar Menurut Baharudin dan Esa nur Wahyuni (2007: 11) belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, ketrampilan, dan sikap.

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI SD NEGERI 01 KOPENG KEC

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI SD NEGERI 01 KOPENG KEC UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI SD NEGERI 01 KOPENG KEC.GETASAN KAB. SEMARANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Kopeng 01 berada di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, terletak di Jalan Merbabu Raya Km. 13 Kopeng, Getasan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Belajar Aunurrahman ( 2012 : 35 ) belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas V SD Negeri Sumogawe 04, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Waktu penelitian dilakukan pada semester II, mulai dari bulan Januari sampai bulan April. Penelitian ini dilakukan selama dua siklus, setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas V SD Negeri 3 Grabagan Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan dengan jumlah

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 07 SUNGAI LAIS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 07 SUNGAI LAIS Imanuel Sairo Awang & Adpriyadi, Peningkatan Hasil Belajar 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 07 SUNGAI LAIS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di SD Cokrowati Kecamatan Todanan Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 65 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD Negeri Mangunsari 02 Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : V / II : Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 5 SD Kristen 04 Salatiga. Jumlah siswa adalah 15 siswa, dimana siswa laki-laki adalah

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh Fadli Arizal NIM :

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh Fadli Arizal NIM : UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPAMATERI CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYAMELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 GRABAGAN KECAMATAN KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Okta Feria Widodo

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Okta Feria Widodo UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS 5 SD NEGERI 2 PAKURAN KECAMATAN SRUWENG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI untuk memperoleh

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDASI SOAL EVALUASI POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA

LAMPIRAN 1 SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDASI SOAL EVALUASI POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA LAMPIRAN 57 58 LAMPIRAN 1 SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDASI SOAL EVALUASI POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA Jawablah pertanyaan berikut dengan cara memilih salah satu jawaban yang benar pada lembar jawab yang

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KUTOWINANGUN 09 SALATIGA TAHUN 2011/2012

Lebih terperinci

SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDITAS SOAL VALIDITAS

SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDITAS SOAL VALIDITAS LAMPIRAN 60 LAMPIRAN 1 SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDITAS SOAL VALIDITAS A. Pilihlah jawaban yang tepat dengan cara menyilangnya (X)! 1. Dibawah ini merupakan sumber cahaya adalah... a. Matahari c. Generator

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SDN CEPOKOKUNING KABUPATEN BATANG SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolahan : SD Negeri Watu Agung 1 Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Meteri Pokok : Sifat-Sifat Cahaya Kelas/Semester : V/II Alokasi Waktu : 2

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KAUMAN LOR 01 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Pakuran Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji terletak di RT 01 RW 02 Desa Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam praktek pembelajaran di kelas V SD Negeri Jembrak Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa 16 orang pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Konsep Belajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungan. Hamalik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Pada sub bab ini, peneliti akan membahas mengenai teori - teori yang berkaitan dengan variabel yang sudah ditentukan. Adapaun teori yang berkaitan dengan variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Salatiga 01 yang terletak di Jln. Diponegoro 13 dan masuk di wilayah Kelurahan Salatiga Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) bab 1 pasal 1 disebutkan, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri Sidorejo Lor 05 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam. Pengembang : Mimi Irawan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri Sidorejo Lor 05 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam. Pengembang : Mimi Irawan Lampiran I RPP Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri Sidorejo Lor 05 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas : V (Lima) Semester : 2 (Dua) Waktu : 2x35 Menit Pengembang

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Esa Dhuhur Putra Akbar

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Esa Dhuhur Putra Akbar PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TOPIK BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI SIDOREJO LOR 05 KECAMATAN SIDOREJO KOTA

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh Donatus

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh Donatus UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA (SAINS) MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI LEDOK 02 SEMESTER

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Kamelia, Arif Firmansyah, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran IPA Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu pegetahuan atau sains yang semula berasal dari bahasa

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh Ratna Fitriyani

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh Ratna Fitriyani UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI POKOK BAHASAN GERAK BENDA PADA SISWA KELAS III SDN SIDOREJO LOR 01 KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

Lampiran 1 SURAT IZIN OBSERVASI DAN PENELITAN SKRIPSI

Lampiran 1 SURAT IZIN OBSERVASI DAN PENELITAN SKRIPSI 95 Lampiran 1 SURAT IZIN OBSERVASI DAN PENELITAN SKRIPSI 96 Lampiran 2 SURAT IZIN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS 97 Lampiran 3 SOAL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS SIKLUS 1 Pilihlah jawaban yang benar demgan

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Setyo Nanang Tri Biantoro

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Setyo Nanang Tri Biantoro UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM ALAM PADA SISWA KELAS V SD N 2 TANGGEL KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA TAHUN AJARAN 2011 / 2012 SKRIPSI untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Belajar Menurut Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni (2007: 11) belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap.

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Kasyati

SKRIPSI. untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Kasyati PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN MEDIA BENDA SEKITAR SISWA KELAS 1 SEMESTER I SDN JAMBEAN 01 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI TAHUN 2012/2013

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Arry Nugraheni

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Arry Nugraheni PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BANGSRI KECAMATAN JEPON KABUPATEN BLORA SEMESTER

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Surat Keterangan Izin UJI Coba Instrumen dari kampus

Lampiran 1 Surat Keterangan Izin UJI Coba Instrumen dari kampus 64 Lampiran 1 Surat Keterangan Izin UJI Coba Instrumen dari kampus 65 66 Lampiran 2 Surat Keterangan Izin Penelitian Kelas Eksperimen dari kampus Lampiran 3 Surat Keterangan Izin Penelitian Kelas Kontrol

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I Lampiran 01. Sekolah : SDN WONOSEGORO 01 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas/Semester : V/ 2 Materi Pokok : Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Imanuel Nugroho Puji Hartono

SKRIPSI. untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Imanuel Nugroho Puji Hartono UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONKRET PADA MATERI POKOK MENENTUKAN JARING-JARING BERBAGAI BANGUN RUANG SEDERHANA KELAS V SD NEGERI NGIJO 01 SEMARANG SKRIPSI untuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN C RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. ( Siklus 1 )

LAMPIRAN C RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. ( Siklus 1 ) 54 LAMPIRAN A 55 LAMPIRAN B 56 57 LAMPIRAN C RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( Siklus 1 ) Sekolah : SD Negeri Jembrak Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas/Semester : V/ 2 Materi Pokok

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajar IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Matematika 2.1.1.1 Pengertian Matematika Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal Penelitian Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu dilakukan pengamatan langsung saat pembelajaran IPA dan kegiatan wawancara dengan guru

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Sebagai suatu disiplin ilmu, matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang memiliki kegunaan besar dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, konsepkonsep dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal penting bagi peserta didik untuk menghadapi masa depannya. Pendidikan sekolah merupakan suatu proses kompleks yang mencakup

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DINAS PENDIDIKAN UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN KRADENAN SD NEGERI 3 GRABAGAN

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DINAS PENDIDIKAN UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN KRADENAN SD NEGERI 3 GRABAGAN LAMPIRAN A 56 LAMPIRAN B 57 PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DINAS PENDIDIKAN UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN KRADENAN SD NEGERI 3 GRABAGAN Grabagan, 25 Februari 2012 Nomor : / / / 2012 Kepada Hal : Ijin Penelitian

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh PURJI

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh PURJI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOREJO KIDUL 03 SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS II SD KRISTEN SATYA WACANA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

LAMPIRAN I (KISI-KISI)

LAMPIRAN I (KISI-KISI) 71 LAMPIRAN I (KISI-KISI) 72 KISI-KISI ANGKET MOTIVASI No. Aspek Indikator Item Jumlah I Perasaan pada waktu belajar IPA a. Rajin belajar b. Tidak terpaksa dalam 3, 7, 8, 4, 4 mengikuti pelajaran II Konsentrasi/perhatian

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 48

LAMPIRAN LAMPIRAN 48 LAMPIRAN LAMPIRAN 48 49 Lampiran 1 Instrumen Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Inkuiri Nama Sekolah : SD Negeri Mranggen Tengah Mata Pelajaran : IPA Pokok Bahasan : Cahaya dan Sifat-sifatnya Kelas/Semester

Lebih terperinci

BAB II UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA

BAB II UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA 10 BAB II 10 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA A. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TINGKIR TENGAH 02

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TINGKIR TENGAH 02 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TINGKIR TENGAH 02 SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 SUGIHAN KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pembelajaran IPA a. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan haanya penguasaan kumpulan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Salah satu model pembelajaran kooperatif yang menjadi bahan Penelitian Tindakan Kelas adalah model Picture and Picture.

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS 5 SDN LANGENSARI 03 KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Susi Ardiyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Susi Ardiyanti, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Potensi yang dimiliki manusia sejak lahir dapat dikembangkan dengan menggunakan akal dan pikiran

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA SLIDE POWERPOINT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KOPENG 03 KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi Pokok : Sekolah Dasar Negeri 02 Getas : Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam Dalam bahasa inggris Ilmu Pengetahuan Alam disebut natural science, natural yang artinya berhubungan dengan alam dan science artinya

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Darmanto

SKRIPSI. untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Darmanto MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN BANTUAN BENDA KONGKRIT PADA SISWA KELAS 2 SDN SUGIHREJO 02 KABUPATEN PATI SKRIPSI untuk

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I A. 1 100 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Kelas Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : V (Lima) : II (Dua) : Cahaya : 3xPertemuan A. Standar Kompetensi : 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori Dalam Bab II ini akan diuraikan kajian teori yang merupakan variabel dalam penelitian yang dilakukan yaitu hasil belajar, pendekatan CTL, dan alat peraga. 2.1.1 Hasil

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh SRIWATI NIM

SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh SRIWATI NIM PENGGUNAAN MEDIA REALIA DALAM PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 PULOREJO KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT POKOK BAHASAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN PADA SISWA KELAS 2 SD NEGERI SIDOREJOLOR 01 SALATIGA SEMESTER

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh. Kardoyo NIM

SKRIPSI. Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh. Kardoyo NIM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KERJA KELOMPOK DAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI PUNGANGAN 01 SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian teori 2.1.1. Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar Menurut Piaget dalam Heruman (2007:1), Anak SD berada pada fase operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

HALAMAN JUDUL PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE HALAMAN JUDUL PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA POKOK BAHASAN TEKS CERITA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA SEMESTER II TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alam semesta beserta isinya diciptakan untuk memenuhi semua kebutuhan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Ijin Uji Validitas Surat Ijin Melakukan Penelitian Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 1. Surat Ijin Uji Validitas Surat Ijin Melakukan Penelitian Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian L A M P I R A N Lampiran 1 Surat Ijin Uji Validitas Surat Ijin Melakukan Penelitian Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 2 RPP Siklus I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SIKLUS

Lebih terperinci

UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA PENDIDIKAN PADA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA PENDIDIKAN PADA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA PENERAPAN METODE EJA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACA PERMULAAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD NEGERI 1 SUGIHAN KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER I TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas termasuk penelitian kualitatif meskipun data

Lebih terperinci

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA i UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG HUBUNGAN ANTARSATUAN PANJANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI KADILANGU TRANGKIL KABUPATEN PATI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Awal Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 03 Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 yang

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana

SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GEBLOG KALORAN TEMANGGUNG SEMESTER 2 TAHUN 2011/2012 SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY HALAMAN JUDUL PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY PADA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN BUNYI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI

Lebih terperinci

Oleh Purwoningsih

Oleh Purwoningsih PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD N 1 SUMBERWULAN KABUPATEN WONOSOBO TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar Universitas

Lebih terperinci

skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Emi Winangsih

skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Emi Winangsih UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON-EXAMPLES PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI HARJOSARI 01 KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh LEINNA MEGA REINNY

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh LEINNA MEGA REINNY PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PEMBAGIAN DUA ANGKA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS II SD MUHAMMADIYAH AMBARKETAWANG 3 GAMPING SLEMAN SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2011 / 2012 SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian IPA Menurut H. W. Fowler (Trianto 2010:136), IPA adalah pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Abdul Azis

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Abdul Azis UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KERJA KELOMPOK BAGI SISWA KELAS VI SD TERANGMAS KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SDN Plumutan Penelitian ini dilaksanakan di SDN Plumutan Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang dengan subyek penelitian

Lebih terperinci

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS Minarni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF TIPE TPS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF TIPE TPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF TIPE TPS DENGAN ALAT BANTU BENDA KONKRET PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VI SDN 3 DEPOK KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 5 SDN CANDIREJO O2 KEC. TUNTANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 216 ISSN 2477-224 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA SD Negeri

Lebih terperinci

SKRIPSI. diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Slamet

SKRIPSI. diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Slamet PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MENGGUNAKAN KARTU BILANGAN PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI JATIROTO 01 SEMESTER 1 TAHUN 2012 SKRIPSI diajukan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS 6 SDN LEDOK 05 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) menurut Arikunto (2011), penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Metode demontrasi Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun ke dalam bentuk kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Jenis Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus pada peserta didik kelas

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh : Retno Ambar Suprapti NIM

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh : Retno Ambar Suprapti NIM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI ARITMATIKA SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI PADA SISWA KELAS III SDN MADYOGONDO 03 KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga SKRIPSI. Oleh SUMADI NIM

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga SKRIPSI. Oleh SUMADI NIM PEMANFAATAN MEDIA REALIA DENGAN PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA PADA SISWA KELAS IV SDN WONOKERSO 02 SEMESTER II KEC. LIMPUNG KAB. BATANG TAHUN AJARAN 2011/

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh MOHAMAD LASDI UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SKRIPSI. Oleh MOHAMAD LASDI UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 KEDUNGREJO KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang meliputi: guru,

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang meliputi: guru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pendidikan pada umumnya dilaksanakan disetiap jenjang pendidikan melalui pembelajaran. Oleh karena itu, ada beberapa komponen yang menentukan keberhasilan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Mata Pelajaran IPA 2.1.1.1 Pengertian IPA Ilmu Pengetahuan Alam sering disebut science. Telah mempengaruhi sebagian besar kehidupan manusia. Setiap warga masyarakat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga OLEH NINIK SRI MOERWANI NIM

SKRIPSI. Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga OLEH NINIK SRI MOERWANI NIM PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 1 SD NEGERI 2 JATIPOHON KECAMATAN GROBOGAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci