BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Salatiga 01 yang terletak di Jln. Diponegoro 13 dan masuk di wilayah Kelurahan Salatiga Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. SDN Salatiga 01 masuk dalam lingkungan perkotaan karena terletak di jalan protokol Salatiga. Di depan SDN Salatiga 01 atau seberang jalan terdapat SDN Salatiga 02 SDN Salatiga Karakter Subjek Penelitian Siswa SDN Salatiga 01 berjumlah 286 anak yang terdiri mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI dengan masing-masing kelas terdiri 1 kelas. Di sini peneliti mengambil sampel seluruh siswa kelas V yang berjumlah 48 siswa. Rata-rata usia siswa kelas V sekitar 10 tahun sesuai dengan perkembangan perilaku, pada periode ini anak baru mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkret. Siswa kelas V pada umumnya masih suka bermain, mencari perhatian orang lain dan ramai sendiri bila pelajaran tidak ditunggu oleh gurunya. 4.3 Pelaksanaan Tindakan Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas V SDN Salatiga 01 pada semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 48 siswa pada pelajaran IPA, sebelum memulai penelitian untuk mengetahui motivasi siswa maka peneliti menyebarkan angket, hasinnya pada tabel 4.1. dan untuk mengetahui hasil belajar siswa peneliti mengambil nilai ulangan semester I yang tercantum pada tabel 4.2. a. Motivasi Siswa Pada saat sebelum tindakan unutk mengetahui kondisi awal kelas V tentang motivasi belajar, maka peneliti menyebarkan angket kepada siswa kelas V dan hasilnya terdapat pada tabel

2 35 Tabel 4.1 Deskriptif Rata-rata Motivasi Siswa No. Aspek Jumlah Item Rata-rata Persentase Kategori 1. I 4 3,38 84,63% Baik 2. II 6 3,46 86,54% Baik 3. III 8 3,46 86,71% Baik 4. IV 2 3,15 78,90% Baik Total 20 3,36 84,20% Baik Berdasarkan data kondisi awal pada tebel 4.1 maka diperoleh untuk aspek I dengan jumlah 4 item persentase motivasi siswa rata-rata adalah 3,38 (84,83%). Untuk aspek II dengan jumlah 6 item persentase motivasi siswa rata-rata adalah 3,46 (86,54%). Untuk aspek III dengan jumlah 8 item persentase motivasi siswa rata-rata adalah 3,46 (86,71%). Untuk aspek IV dengan jumlah 2 item persentase motivasi siswa rata-rata adalah 3,15 (78,90%). Jadi untuk jumlah total persentase dari keseluruhan item sebanyak 20 adalah 3,36 (84,20%). Berdasarkan data hasil perolehan sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk grafik 4.1 Grafik 4.1 Hasil Perolehan Rata-rata Motivasi Siswa Sebelum Tindakan b. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil ulangan pada semester I yang telah dilakukan bisa terlihat dari nilai hasil evaluasi siswa pada mata pelajaran IPA yang telah dilakukan di mana sebagian besar siswa memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal

3 36 (KKM=70). Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yang terdapat dalam tabel 4.2. Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Sebelum Tindakan No. Skor Frekuensi Presentase Keterangan ,4 % Belum tuntas ,8 % Belum tuntas ,8 % Belum tuntas ,8 % Belum tuntas ,4 % Belum tuntas ,8 % tuntas ,7% tuntas ,3 % tuntas Jumlah % Nilai Rata-rata 58,0 Nilai Tertinggi 90,0 Nilai Terendah 24,0 Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa pembelajaran IPA yang dilakukan belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas dalam belajarnya (KKM=70) sebanyak 36 siswa sedangkan siswa yang mencapai KKM sebanyak 10 siswa. Diketahui pada skor nilai antara 20 s/d 29 frekuensinya ada 2 dengan presentase 4,4 %, 30 s/d 39 frekuensinya ada 5 dengan presentase 10,8 %, 40 s/d 49 frekuensinya ada 5 dengan presentase 10,8 %, 50 s/d 59 frekuensinya ada 10 dengan presentase 21,8 %, 60 s/d 69 frekuensinya ada 14 dengan presentase 30,4 %, dari jumlah keseluruhan siswa tidak tuntas, dan 70 s/d 79 frekuensinya ada 5 dengan persentase 10,8 %, skor nilai 80 s/d 89 frekuensinya ada 4 dengan persentase 8,7 %, skor nilai 90 s/d 100 frekuensinya ada 1 dengan persentase 2,3 % dari jumlah keseluruhan siswa yang tuntas tuntas. Dengan nilai rata-rata 58,0 sedangkan nilai tertinggi adalah 90,0 sedangkan nilai terendah adalah 24,0. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada daftar nilai siswa. Dari data tersebut, peneliti merasa perlu mengadakan tindakan

4 37 pembelajaran demi membantu meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.2 dapat dibuat diagram seperti pada grafik 4.2. Grafik 4.2 Hasil Perolehan Nilai Sebelum Tindakan Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data grafik 4.2 hasil perolehan nilai sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.3. Tabel 4.3 Ketuntasan Belajar sebelum Tindakan No. Ketuntasan Jumlah Siswa Belajar Jumlah Persentase (%) 1. Tuntas 10 21,73 2. Belum tuntas Jumlah Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat diketahui pada tebel 4.3 bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 36 siswa atau 78.27%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 10 siswa dengan persentase 21,73%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.3 dapat dilihat pada grafik 4.3.

5 38 Persentase (%) 21,73% 78,27% Tuntas Belum tuntas Grafik 4.3 Hasil Belajar Sebelum Tindakan Dengan kondisi seperti pada grafik 4.3 dengan ketuntasan hanya 21,73%, peneliti merancang penelitian tindakan kelas bekerja sama dengan guru kelas V sesuai rencana yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dengan rancangan penelitian menggunakan model pembelajaran SAVI yang akan diterapkan dalam dua siklus dan setiap siklus memuat tiga kali pertemuan Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Dalam Siklus I terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a) Perencanaan Sebelum mengadakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) materi Mendeskripsikan Sifat-Sifat Cahaya, peneliti bersama guru kolabor mempelajari materi serta mempersiapkan media dan alat terlebih dahulu agar menguasai yang akan diajarkan. Perangkat pembelajaran juga dipersiapkan lembar kerja siswa, lembar evaluasi Siklus I, rubrik penelitian dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta silabus. Untuk memperlancar pelaksanaan pembelajaran siswa diorganisasi menjadi 8 kelompok diketuai oleh salah satu anggotanya. Pengorganisasian dilakukan secara heterogen oleh guru agar antar kelompok lebih berimbang. Keberimbangan ini tidak hanya dilihat dari jenis kelamin, namun dilihat dari jenis kemampuan. Dari jenis kelamin kelas yang terdiri dari 48 siswa dengan 21 siswa laki-laki, 27 siswa perempuan, maka masing-masing kelompok jumlah anggota terdiri dari 6 orang anggota dan perbandingan laki-laki atau perempuan juga tidak sama.

6 39 b) Tindakan dan Observasi 1) Pertemuan Pertama Tindakan ini dilaksanakan pada hari Senin, 5 Maret 2012, beberapa kegiatan sebagai berikut: Kegiatan Awal Pertemuan pertama ini berlangsung pada hari Senin, 5 Maret 2012 pukul WIB atau setelah selesai upacara. Sebelum pembelajaran ruang telah ditata rapi sesuai persiapan pembelajaran, tempat duduk siswa dibuat huruf U agar memudahkan siswa berkelompok. Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam, mengabsen kelas dan melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa Bagaimana kita bisa melihat benda? Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan tentang materi yang akan diajarkan yaitu Sifat cahaya merambat lurus dan menembus benda bening. Sebelumnya guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan yakni model pembelajaran SAVI. Kegiatan Inti Kegiatan inti meliputi beberapa kegiatan yaitu merumuskan masalah, menjelaskan materi, meminta siswa untuk mengamati percobaan, dan setiap kelompok mempresentasikan hasil percobaan. Guru merumuskan masalah Mengapa bisa terbentuk bayang-bayang? sebagai pengantar dalam percobaan sehingga siswa tertarik tentang percobaan yang akan dilakukan. Selanjutnya siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara kerja dalam melakukan percobaan (auditori). Siswa membentuk kelompok sesuai dengan pembagian yang telah ditetapkan oleh guru. Guru menugaskan siswa untuk mengamati percobaan cahaya merambat lurus dan cahaya menembus benda bening (somatis). Dengan bimbingan guru siswa mengisi lembar pengamatan setelah melakukan pengamatan, kemudian bertanya jawab tentang hasil percobaan tersebut (intelektual). Setiap kelompok menunjuk perwakilan siswa unutk melaporkan hasil diskusi di depan kelas (intelektual). Untuk lebih mendalami materi guru menampilkan video pembelajaran sebagai bentuk visualisasi terhadap materi pembelajaran (visual).

7 40 Kegiatan Akhir Guru bersama dengan siswa menarik simpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. 2) Pertemuan Kedua Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 7 Maret 2012, beberapa kegiatan sebagai berikut: Kegiatan Awal Pertemuan ini berlangsung pada pukul WIB. sebelum pembelajaran dimulai ruang telah ditata rapi sesuai persiapan pembelajaran, dan tempat duduk siswa dibuat huruf U agar memudahkan siswa berkelompok. Pada pertemuan kedua untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam, mengabsen kelas dan melakukan apersepsi guru bertanya pada siswa Siapa yang sebelum berangkat sekolah bercermin dahulu? selanjutnya guru melakukan orientasi kepada siswa dengan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran ini. Untuk mengawali pada kegiatan inti guru memberikan perumusan masalah agar meningkatkan rasa penasaran siswa tentang pembelajaran yang akan dilakukan dengan bertanya kepada siswa Mengapa saat kalian bercermin tampak bayangan kalian di cermin itu? Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan tentang materi yang akan dipelajari yaitu sifat cahaya mengenai cermin. Kegiatan Inti Kegiatan inti meliputi beberapa kegiatan yaitu menjelaskan materi, meminta siswa untuk mengamati percobaan, dan setiap kelompok mempresentasikan hasil percobaan. Pada awal kegiatan inti siswa membentuk kelompok seperti pada pertemuan pertama. Selanjutnya siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara kerja dalam melakukan percobaan (auditori). Guru meminta siswa untuk mengamati percobaan tentang sifat cermin datar (somatis). kemudian bertanya jawab tentang hasil sifat cermin datar,dan berdiskusi untuk membahas pertanyaan-pertanyaan

8 41 yang disediakan(intelektual). Setiap kelompok menunjuk perwakilannya untuk melaporkan/mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas (intelektual). Untuk lebih mendalami materi guru menampilkan video pembelajaran sebagai bentuk visualisasi terhadap materi pembelajaran (visual). Kegiatan Akhir Guru bersama siswa menarik simpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari. Guru mengulang kembali materi yang diajarkan dengan tannya jawab dan mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari sebangai bentuk refleksi. 3) Pertemuan Ketiga Tindakan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Maret 2012, beberapa kegiatan sebagai berikut: Kegiatan Awal Pertemuan ini berlangsung pada pukul WIB. Sebelum pembelajaran ruang telah ditata rapi sesuai persiapan pembelajaran, tempat duduk siswa dibuat huruf U agar memudahkan siswa berkelompok. Seperti biasa untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam, mengabsen kelas dan melakukan apersepsi dengan guru bertanya pada siswa: Pernahkah kalian melihat ikan di dalam air? Berdasarkan jawaban dari siswa guru merumuskan masalah Apa yang terjadi jika cahaya merambat dari udara ke air? dan menegaskan tentang materi yang akan dipelajari yaitu menunjukkan peristiwa pembiasan dalam kehidupan sehari-hari, kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti Kegiatan inti meliputi beberapa kegiatan yaitu menjelaskan peristiwa pembiasan dalam kehidupan sehari-hari, meminta siswa untuk mengamati percobaan, dan setiap kelompok mempresentasikan hasil percobaan. Dalam kegiatan inti seperti biasa siswa membentuk kelompok sama pada pertemuan sebelunnya. Selanjutnya siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara kerja pada percobaan yang akan diamati (auditori). Guru meminta siswa untuk mengamati percobaan tentang peristiwa pembiasan cahaya yaitu

9 42 mengamati pensil yang dimasukkan pada gelas yang berisi air (somatis). Untuk meningkatkan antusias siswa guru melakukan tanya jawab tentang hasil peristiwa pembiasan, kemudian berdiskusi untuk membahas pertanyaan-pertanyaan yang disediakan (intelektual). Setiap kelompok menunjuk wakilnya untuk melaporkan/mempresentasikan hasil diskusi dalam kelas, kemudian guru memberikan masukan atas diskusi yang dilakukan siswa dan menerangkan kembali hal-hal yang penting dalam materi pembiasan cahaya (intelektual). Untuk lebih mendalami materi guru menampilkan video pembelajaran sebagai bentuk visualisasi terhadap materi pembelajaran (visual). Kegiatan Akhir Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari. Guru mengulang kembali materi yang diajarkan dengan tannya jawab dan mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari sebangai bentuk refleksi. Siswa mengerjakan tes evaluasi siklus I. c) Hasil Tindakan 1)Hasil Observasi Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I ini berupa hasil lembar observasi yang diterapkan oleh guru dan siswa. Untuk mengukur keberhasilan penerapan model pembelajaran SAVI dalam kegiatan pembelajaran menggunakan lembar observasi. Penilaian observasi ini dilakukan oleh observer dan peneliti. Hasil tindakan proses model pembelajaran SAVI pada siklus I ini terdiri dari 3 pertemuan, yaitu pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/ pengamatan yang dilakukan oleh observer dan peneliti terhadap kegiatan siswa secara keseluruhan dalam menerapkan model pembelajaran SAVI. dapat dilihat pada tabel 4.4.

10 43 No. Pertemuan Tabel 4.4 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Hasil penilaian Observer Peneliti Jumlah Persentase Kategori Jumlah Persentase Kategori ,03% C 50 46,29% C ,00% C 62 57,40% B ,22% B 80 74,07% B Rata-rata siklus 57,33 53,08% B 64 59,25% B I Dari data tabel di atas untuk siklus I observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan I pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh guru kolabor, aktivitas siswa memperoleh jumlah 40 (37,03%) dengan kategori C, sedangkan observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh jumlah 50 (46,29%) dengan kategori C. Observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan II pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh guru kolabor, aktivitas siswa memperoleh jumlah 54 (50,00%) dengan kategori C, sedangkan observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh jumlah 62 (57,40%) dengan kategori C. Observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan III pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh guru kolabor, aktivitas siswa memperoleh jumlah 78 (72,22%) dengan kategori B, sedangkan observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh jumlah 80 (74,07%) dengan kategori B. Hasil Observasi Kegiatan Guru Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/ pengamatan yang dilakukan oleh observer dan peneliti terhadap kinerja guru secara keseluruhan dalam menerapkan model pembelajaran SAVI. Dapat dilihat pada tabel 4.5.

11 44 No. Pertemuan Tabel 4.5 Hasil Observasi Kegiatan Guru Hasil penilaian Observer Peneliti Jumlah Persentase Kategori Jumlah Persentase Kategori ,66% C 32 53,33% B ,33% B 37 61,66% B ,66% B 45 75,00% B Rata-rata siklus 34,33 57,22% B 38 63,33% B I Dari data tabel diatas untuk siklus I observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan I pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh guru kolabor memperoleh jumlah 28 (46,66%) dengan kategori C, sedangkan observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh jumlah 32 (53,33%) dengan kategori B. Pada observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan II pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh guru kolabor, memperoleh jumlah 35 (58,33%) dengan kategori B, sedangkan observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh jumlah 37 (61,66%) dengan kategori B. Pada observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan III pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh guru kolabor, memperoleh jumlah 40 (66,66%) dengan kategori B, sedangkan observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh jumlah 45(75,00%) dengan kategori B. Motivasi Siswa Pada saat siklus I selesai untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA maka peneliti menyebarkan angket untuk yang kedua kalinya kepada siswa kelas V dan hasilnya terdapat pada tabel 4.6.

12 45 Tabel 4.6 Deskriptif Rata-rata Motivasi Siswa No. Aspek Jumlah Item Rata-rata Persentase Kategori 1. I 4 3,44 86,06% Baik 2. II 6 3,55 88,88% Baik 3. III 8 3,46 86,71% Baik 4. IV 2 3,20 80,20% Baik Total 20 3,41 85,47% Baik Berdasarkan data siklus I maka diperoleh untuk aspek I dengan jumlah 4 item persentase motivasi siswa rata-rata adalah 3,44 (86,06%). Untuk aspek II dengan jumlah 6 item persentase motivasi siswa rata-rata adalah 3,55 (88,88%). Untuk aspek III dengan jumlah 8 item persentase motivasi siswa rata-rata adalah 3,46 (86,71%). Untuk aspek IV dengan jumlah 2 item persentase motivasi siswa ratarata adalah 3,20 (80,20%). Jadi untuk jumlah total persentase dari keseluruhan item sebanyak 20 adalah 3,41 (85,47%) dengan kategori baik. Berdasarkan data hasil perolehan siklus I dapat disajikan dalam bentuk grafik 4.4. Grafik 4.4 Hasil Perolehan Rata-rata Motivasi Siswa Siklus I 2)Hasil Belajar IPA Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada Siklus I kemudian diambil data secara kuantitatif melalui penilaian tes formatif hasil belajar materi

13 46 mendeskripsikan sifat cahaya yaitu nilai tertinggi yang dicapai sebelum tindakan 90 dan nilai terendah 24. Siswa yang telah mencapai KKM 70 ada 10 siswa (21,73%), sedangkan yang belum mencapai KKM 70 sebanyak 36 siswa (78,27%). Pada Siklus I nilai tertinggi yang bisa dicapai siswa telah meningkat yaitu 91,1, sedangkan nilai terendah 53,3. Siswa yang mencapai KKM 70 sebanyak 33 anak (68,75%) sedangkan siswa yang belum mencapai KKM ada 15 anak (31,25%). Karena masih memperoleh nilai di bawah 70. Berikut ini perolehan nilai siklus I pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Rekapitulasi Nilai Siklus I No. Skor Frekuensi Presentase Keterangan ,0 % Belum tuntas ,0 % Belum tuntas ,0 % tuntas ,0 % tuntas ,0 % tuntas Jumlah % Nilai Rata-rata 74,1 Nilai Tertinggi 91,1 Nilai Terendah 53,3 Adapun hasil belajar IPA dengan model pembelajaran SAVI siswa telah mencapai ketuntasan sebesar 68,75% karena dari 48 siswa yang memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal 70 ada 15 siswa, sedangkan 33 siswa telah memperoleh nilai KKM. Kondisi tersebut dapat digambarkan menggunakan grafik 4.5 sebagai berikut.

14 47 Grafik 4.5 Hasil Perolehan Nilai siklus I Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data hasil perolehan nilai siklus I dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.8. Tabel 4.8 Ketuntasan Belajar Siklus I No. Ketuntasan Jumlah Siswa Belajar Jumlah Persentase (%) 1. Tuntas 33 68,75 2. Belum tuntas 15 31,25 Jumlah Ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 15 siswa atau 31,25%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 33 siswa dengan persentase 68,75%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.9 dapat dilihat dapat dibuat diagram yang tertuang pada grafik 4.6.

15 48 Persentase (%) Tuntas Belum tuntas 31,25% 68,75% Grafik 4.6 Hasil Belajar siklus I d) Refleksi Refleksi dan analisis hasil pemberian angket dan tes pada Siklus I diperoleh: 1) Motivasi Berdasarkan kondisi awal pada penyebaran angket motivasi di dapat jumlah total persentase dari keseluruhan item sebanyak 20 adalah 3,36 (84,20%). Dan pada siklus I dari total persentase keseluruhan item sebanyak 20 adalah 3,41 (85,47%). Jadi kesimpulan yang di dapat terjadi peningkatan dalam siklus I 2) Hasil Belajar Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 36 siswa atau 78.27%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 10 siswa dengan persentase 21,73%. Pada siklus I yang memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal 70 ada 15 siswa atau 31,25%, sedangkan 33 siswa atau 68,75% telah memperoleh nilai KKM, sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran siswa yang mencapai KKM minimal 75% dari jumlah siswa. Maka peneliti akan memperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran pada Siklus II, agar pembelajaran tercapai secara optimal. Hal perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran pada Siklus II antara lain dengan cara:

16 49 a. Dalam penyampaian sebaiknya guru lebih menekankan pada materi yang diajarkan. b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang belum dipahami. c. Guru mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari supaya siswa lebih memahami Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Praktik pembelajaran pada Siklus II dilaksanakan dengan melihat kekurangan dan kelebihan pada Siklus I. Pelaksanaan Siklus II merupakan upaya perbaikan pada Siklus I dengan lebih memberi tindakan kepada siswa dalam keterampilan tentang model pembelajaran SAVI. Dalam Siklus II, terdapat tiga kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a) Perencanaan Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan pertemuan Siklus II ini meliputi: a. Merevisi RPP; b. Penyusunan skenario pembelajaran dengan model pembelajaran SAVI, serta alat dan bahan untuk yang disesuaikan dengan refleksi dari hasil belajar pada siklus I. b) Tindakan dan Observasi 1) Pertemuan Pertama Tindakan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Maret 2012 melalui beberapa kegiatan sebagai berikut: Kegiatan Awal Pertemuan ini berlangsung pada pukul WIB, Sebelum pembelajaran ruang telah ditata rapi sesuai persiapan pembelajaran, tempat duduk siswa dibuat huruf U agar memudahkan siswa berkelompok. Pada pertemuan pertama untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam, mengabsen kelas dan melakukan apersepsi dengan bertanya kepad siswa Apakah kalian melihat pernah melihat pelangi dan Apa warna pelangi yang kalian lihat?, kemudian guru melakukan orientasi kepada siswa dengan menjelaskan tujuan pembelajaran yang

17 50 hendak dicapai pada pertemuan ini. Untuk meningkatkan ketertarikan siswa dan untuk mengawali pada kegiatan inti guru merumuskan masalah Kenapa pelangi bisa terjadi/terbentuk? Kegiatan Inti Kegiatannya seperti kegiatan pada Siklus I. Kegiatan inti meliputi beberapa kegiatan yaitu menjelaskan peristiwa pembiasan dalam kehidupan sehari-hari, meminta siswa untuk mengamati percobaan, dan setiap kelompok mempresentasikan hasil percobaan. Siswa membentuk kelompok seperti pada siklus I, kemudian mendengarkan penjelasan guru tentang cara kerja dalam melakukan percobaan yang akan dilakukan(auditori). Guru meminta siswa untuk mengamati percobaan tentang peristiwa pembiasan cahaya yaitu mengamati cakram warna dan nengamati pelangi tiruan (intelektual). Kemudian bertanya jawab tentang hasil peristiwa pembiasan agar siswa tidak merasa bosan dalam pembelajaran, selanjutnya siswa berdiskusi untuk membahas pertanyaan-pertanyaan yang disediakan (somatis). Setiap kelompok menunjuk perwakilannya untuk melaporkan/mempresentasikan hasil diskusi dalam kelas (intelektual). Untuk lebih mendalami materi guru menampilkan video pembelajaran sebagai bentuk visualisasi terhadap materi pembelajaran (visual). Kegiatan Akhir Guru bersama siswa menarik simpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari. Dalam melakukan refleksi guru mengaitkan pembelajaran yang telah dilakukan dengan berbagai peristiwa yang terjadi pada kehidupan sehari-hari, hal ini bertujuan agar siswa dalam kesehariaannya mampu menerapkan ilmu yang didapat disekolah dalam kesehariannya. Dan guru menyampaikan materi yang akan diajarkan untuk pertemuan selanjutnnya agar siswa dapat mempelajarinya dahulu di rumah. 2) Pertemuan Kedua Tindakan ini dilaksanakan pada hari Senin, 26 Maret 2012 melalui beberapa kegiatan sebagai berikut:

18 51 Kegiatan Awal Pertemuan ini berlangsung pada pukul WIB, sebelum pembelajaran ruang telah ditata rapi sesuai persiapan pembelajaran, dan tempat duduk siswa dibuat huruf U agar memudahkan siswa berkelompok. Untuk mengawali pembelajaran guru mengadakan apersepsi dengan bertanya pada siswa Apakah kalian pernah melihat kapal selam? dan selanjutnya guru melakukan orientasi dengan menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Unutk mengawal pada kegiatan inti guru merumuskan masalah dengan bertanya kepada siswa dengan Bagaimana kapal selam dapat melihat benda diatas permukaan air padahal seluruh bagian kapal tertutup? Kegiatan Inti Kegiatannya seperti kegiatan pada Siklus I. Kegiatan inti meliputi beberapa kegiatan yaitu menjelaskan materi, meminta siswa untuk membuat model atau karya sederhana berupa periskop. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan pertemuan sebelumnya kemudian mendengarkan penjelasan guru tentang cara kerja dalam pembuatan periskop (auditori). Secara kelompok siswa membuat periskop dengan bimbingan guru (somatis). Setiap kelompok menguji hasil karyanya dan melakukan pengamatan (somatis). Kemudian perwakilan kelompok mempresentasikan hasinya di depan kelas (intelektual). Untuk lebih jelasnya guru memberikan masukan atas hasil percobaan yang dilakukan. Sebagai bentuk visualisasi guru menampilkan video pembelajaran tentang pemantulan cahaya sebagai dasar pembuatan periskop (visual). Kegiatan Akhir Guru bersama siswa menarik simpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari. Dan guru menyampaikan materi yang akan diajarkan untuk pertemuan selanjutnnya agar siswa dapat mempelajarinya dahulu di rumah.

19 52 3) Pertemuan Ketiga Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Maret 2012, beberapa kegiatan sebagai berikut: Kegiatan Awal Pertemuan ini berlangsung pada pukul WIB, sebelum pembelajaran ruang telah ditata rapi sesuai persiapan pembelajaran, dan tempat duduk siswa dibuat huruf U agar memudahkan siswa berkelompok. Untuk mengawali pembelajaran guru mengadakan apersepsi dengan bertanya kepada siswa dan Apakah alat yang digunakan untuk melihat benda yang lebih kecil? kemudian guru melakukan orientasi dengan menjelaskan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Untuk mengawali pada kegiatan inti guru merumuskan masalah dengan bertanya kepada siswa Bagaimana kita dapat melihat benda yang lebih kecil ukurannya? Kegiatan Inti Kegiatan inti meliputi beberapa kegiatan yaitu, menjelaskan materi, meminta siswa untuk membuat model atau karya sederhana berupa kaca pembesar sederhana dan kamera lubang jarum, dan setiap kelompok mempresentasikan hasil percobaan. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan pertemuan sebelumnya, setiap kelompok menyiapkan alat dan bahan, kemudian mendengarkan penjelasan guru tentang cara kerja dalam pembuatan Kamera lubang jarum dan kaca pembesar sederhana (auditori). Guru menugaskan siswa untuk mengamatinya percobaan dan mengisi lembar percobaannya (somatis). Kemudian perwakilan kelompok mempresentasikan hasilnya di depan kelas dengan siswa mengisi lembar kerja siswa secara berkelompok (intelektual). Setiap kelompok melaporkan hasil diskusi dalam kelas. Guru memberikan masukan atas hasil percobaan yang dilakukan siswa. Sebagai bentuk visualisasi guru menampilkan video pembelajaran tentang cahaya menembus benda bening sebagai dasar pembuatan Kamera lubang jarum (visual).

20 53 Kegiatan Akhir Guru bersama siswa menarik simpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari. Guru mengulang materi dengan tanya jawab. Siswa mengerjakan tes evaluasi siklus II. c) Hasil Tindakan 1) Hasil Observasi Hasil observasi kriteria siswa dan guru Siklus II sangat baik, hal tersebut dapat terlihat pada tabel kegiatan guru dan siswa. Pada siklus II yang dilaksanakan tiga kali pertemuan, siswa antusias mengikuti pembelajaran IPA, siswa merasa senang dan sebagian besar siswa memiliki keaktifan, konsentrasi dan mampu bekerja sama dengan baik. Hal ini bisa dilihat pada hasil lembar observasi siswa setelah dilaksanakannya siklus II. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/ pengamatan yang dilakukan oleh observer dan peneliti terhadap kegiatan siswa secara keseluruhan dalam menerapkan model pembelajaran SAVI pada siklus II, dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Hasil penilaian Observer Peneliti No. Pertemuan Jumlah Persentase Kategori Jumlah Persentase Kategori ,07% B 83 76,85% A ,85% A 87 80,55% A ,96% A 97 89,81% A Rata-rata siklus 86 79,62% A 89 82,40% A II Dari data tabel diatas untuk siklus I observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan I pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh

21 54 guru kolabor, aktivitas siswa memperoleh jumlah 80 (74,07%) dengan kategori B, sedangkan observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh jumlah 83 (76,85%) dengan kategori A. Observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan II pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh guru kolabor, aktivitas siswa memperoleh jumlah 83 (76,85%) dengan kategori A, sedangkan observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh jumlah 87 (80,55%) dengan kategori A. Observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan III pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh guru kolabor, aktivitas siswa memperoleh jumlah 95 (87,96%) dengan kategori A, sedangkan observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh jumlah 97 (89,81%) dengan kategori A. Hasil Observasi Kegiatan Guru Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/ pengamatan yang dilakukan oleh observer dan peneliti terhadap kinerja guru secara keseluruhan dalam menerapkan model pembelajaran SAVI. Dapat dilihat pada tabel Tabel 4.10 Hasil Observasi Kegiatan Guru Hasil penilaian No. Pertemuan Observer Peneliti Jumlah Persentase Kategori Jumlah Persentase Kategori ,66% B 44 73,33% B ,33% A 50 83,33% A ,00% A 56 93,33% A Rata-rata siklus II 48 80,00% A 50 83,33% A Dari data tabel diatas untuk siklus I observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan I pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh guru kolabor memperoleh jumlah 43 (71,66%) dengan kategori B, sedangkan

22 55 observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh jumlah 44 (73,33%) dengan kategori B. Pada observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan II pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh guru kolabor, memperoleh jumlah 47 (78,33%) dengan kategori A, sedangkan observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh jumlah 50 (83,33%) dengan kategori A. Pada observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan III pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh guru kolabor, memperoleh jumlah 54 (90,00%) dengan kategori A, sedangkan observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh jumlah 56 93,33%) dengan kategori A. Motivasi Siswa Pada saat siklus I Iselesai peneliti ingin mengetahui tingkat motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA maka peneliti menyebarkan angket untuk yang ketiga kalinya kepada siswa kelas V dan hasilnya terdapat pada tabel Tabel 4.11 Deskriptif Rata-rata Motivasi Siswa No. Aspek Jumlah Item Rata-rata Persentase Kategori 1. I 4 3,46 86,58% Baik 2. II 6 3,62 90,62% Baik 3. III 8 3,55 88,80% Baik 4. IV 2 3,35 83,85% Baik Total 20 3,49 87,46% Baik Berdasarkan data siklus II maka diperoleh untuk aspek I dengan jumlah 4 item persentase motivasi siswa rata-rata adalah 3,46 (86,58%). Untuk aspek II dengan jumlah 6 item persentase motivasi siswa rata-rata adalah 3,62 (90,62%). Untuk aspek III dengan jumlah 8 item persentase motivasi siswa rata-rata adalah 3,55 (88,80%). Untuk aspek IV dengan jumlah 2 item persentase motivasi siswa ratarata adalah 3,35 (83,85%). Jadi untuk jumlah total persentase dari keseluruhan item sebanyak 20 adalah 3,49 (87,46%) dengan kategori baik. Berdasarkan data hasil perolehan sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk grafik 4.7.

23 56 Grafik 4.7 Hasil Perolehan Rata-rata Motivasi Siswa Siklus II 2) Hasil Belajar IPA Tes Evaluasi Berdasarkan tindakan yang dilaksanakan pada Siklus II, yaitu nilai yang tertinggi yang dicapai pada Siklus I sebesar 91,1, dan nilai terendah 53,3. Siswa yang telah mencapai KKM 70 ada 33 siswa (68,75%), sedangkan yang belum mencapai KKM 80 sebanyak 15 siswa (31,25%). Pada Siklus II nilai tertinggi yang bisa dicapai siswa yaitu 90,0 sedangkan nilai terendah 60,0. Siswa yang mencapai KKM 70 sebanyak 44 anak (91,66%) dan sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM ada 4 anak (8,34%). Berikut tabel 4.12 perolehan nilai Siklus II. Tabel 4.12 Hasil Belajar Siklus II No. Skor Frekuensi Presentase Keterangan ,4 % Belum tuntas ,7 % tuntas ,6 % tuntas ,3 % tuntas Jumlah Nilai Rata-rata 77,9 Nilai Tertinggi 93,3 Nilai Terendah 60,0

24 57 Dari data tabel 4.12 adapun hasil belajar IPA dengan model pembelajaran SAVI siswa telah mencapai ketuntasan sebesar 91,66% karena dari 48 siswa yang memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal 70 ada 4 siswa, sedangkan 44 siswa telah memperoleh nilai KKM. Kondisi tersebut dapat digambarkan menggunakan diagram yang tertuang pada grafik 4.8 sebagai berikut. Grafik 4.8 Hasil Perolehan Nilai siklus II Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data hasil perolehan nilai siklus II dapat disajikan dalam bentuk tabel Tabel 4.13 Ketuntasan Belajar Siklus II No. Ketuntasan Jumlah Siswa Belajar Jumlah Persentase (%) 1. Tuntas Belum tuntas 4 8,34 Jumlah Ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 4 siswa atau 8,34%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 44 siswa dengan persentase 91,66%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.15 dapat dilihat pada grafik 4.9.

25 58 Persentase (%) Tuntas Belum tuntas 8,34% 91,66% Grafik 4.9 Hasil Belajar siklus II d) Refleksi Refleksi dan analisis hasil pemberian angket dan tes pada Siklus I diperoleh: 1. Motivasi Berdasarkan siklus I dari total persentase keseluruhan item sebanyak 20 adalah 3,41 (85,47%). Dan pada siklus II terjadi peningkatan dari total persentase keseluruhan item sebanyak 20 adalah 3,49 (87,46%).Jadi kesimpulan yang didapat terjadi peningkatan motivasi pada siklus II dengan kategori baik. 2. Hasil Belajar Pada siklus I yang memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal 70 ada 15 siswa atau 31,25%, sedangkan 33 siswa atau 68,75% telah memperoleh nilai KKM. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 4 siswa atau 8,34%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 44 siswa dengan persentase 91,66%. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa penelitian ini dapat dikatakan berhasil karena siswa yang mencapai KKM > 75%.

26 Hasil Analisis Data Analisis data kuantitatif dan deskriptif yang berasal dari hasil belajar dan motivasi belajar siswa saat sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II. Perbandingan motivasi, aktifitas siswa, aktifitas guru, lembar kerja siswa, dan nilai siswa kelas V saat sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II berdasarkan hasil penelitian yang dikakukan di SDN Salatiga 01 diketahui bahwa dari hasil belajar siswa kelas V saat sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan Motivasi Belajar Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pemberian angket dilaksanakan sebanyak tiga kali yaitu pada sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II. Berikut tabel 4.14 adalah perolehan angket motivasi yang diberikan pada siswa selama penelitian. Tabel 4.14 Perbandingan Motivasi Belajar Siswa Kelas V terhadap Mata Pelajaran IPA No. Aspek Kondisi Siklus Siklus Persentase Persentase Persentase awal I II 1. I 3,38 84,63% 3,44 86,06% 3,46 86,58% 2. II 3,46 86,54% 3,55 88,88% 3,62 90,62% 3. III 3,46 86,71% 3,46 86,71% 3,55 88,80% 4. IV 3,15 78,90% 3,20 80,20% 3,35 83,85% Total Ratarata 3,36 84,20% 3,41 85,47% 3,49 87,46% Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas V SDN Salatiga 01 mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dijabarkan pada kondisi awal aspek I jumlah rata-rata adalah 3,38(84,63%), pada siklus I naik 3,44(86,06%) dan pada siklus II naik menjadi 3,46(86,58%). Pada kondisi awal aspek II jumlah rata-rata adalah 3,46 (86,54%), pada siklus I naik menjadi 3,55(88,88%) dan pada siklus II naik menjadi 3,62 (90,62%). Pada kondisi awal aspek III jumlah rata-rata adalah 3,46 (86,71%), pada siklus I tetap 3,46 (86,71%) dan pada siklus II naik menjadi 3,55 (88,80%). Pada kondisi awal aspek IV jumlah rata-rata adalah 3,15 (78,90%), pada siklus I naik menjadi 3,20 (80,20%)

27 60 dan pada siklus II naik menjadi 3,35 (83,85%). Total rata-rata keseluruhan pada aspek I,II,III,IV adalah pada kondisi awal jumlah rata-rata 3,36 (84,20%), pada siklus I naik menjadi 3,41 (85,47%) dan pada siklus II naik menjadi 3,49 (87,46%) dengan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi mengalami peningkatan dan berkategori baik. Kondisi tersebut dapat digambarkan menggunakan grafik 4.10 sebagai berikut. Grafik 4.10 Perbandingan Motivasi Siswa Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Hasil Belajar Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui hasil belajar telah dilakukan observasi siswa dan guru, pemberian lembar kerja siswa, dan tes evaluasi. Berikut tabel hasil penelitian yang diamati dan diberikan pada saat penelitian. a) Aktivitas Siswa Untuk mengetahui aktivitas siswa pada saat pembelajaran, maka peneliti membuat lembar observasi. Observasi tersebut dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung, dan diamati oleh peneliti sendiri dan guru observer. Hasil observasi oleh peneliti dan observer kemudian diolah untuk diketahui jumlah rata-rata dan persentasenya, hal ini untuk memudahkan dalam membuat perbandingan seperti pada tabel 4.15 dibawah ini.

28 61 No. Tabel 4.15 Perbandingan Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II Hasil Penelitian Rata-rata Observer Peneliti Jumlah Persentase Kategori Jumlah Persentase Kategori 1. Siklus I 57,33 53,08% B 64 59,25% B 2. Siklus II 86 79,62% A 89 82,40% A Berdasarkan tabel 4.15 perbandingan lembar observasi aktivitas siswa dapat dijelaskan bahwa pada siklus I rata-rata yang didapat oleh observer 57,33 (53,08%) dengan kategori B, dan rata-rata data yang diperoleh peneliti 64 (59,25%) dengan kategori B. Pada siklus II rata-rata yang didapat oleh observer 86 (79,62%) dengan kategori A, dan rata-rata data yang diperoleh peneliti 89 (82,40%) dengan kategori A. Bila dituangkan dalam bentuk grafik 4.11 maka akan tampak perbandingannya sebagai berikut. Siklus I dan Siklus II Grafik 4.11 Perbandingan Lembar Observasi Aktivitas Siswa b) Aktivitas Guru Untuk mengetahui aktivitas Guru pada saat pembelajaran, maka peneliti membuat lembar observasi. Observasi tersebut dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung, dan diamati oleh peneliti sendiri dan guru observer. Hasil observasi oleh peneliti dan observer kemudian diolah untuk diketahui jumlah rata-rata dan

29 62 persentasenya, hal ini untuk memudahkan dalam membuat perbandingan seperti pada tabel 4.16 dibawah ini. Tabel 4.16 Perbandingan Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II Hasil Penelitian No. Rata-rata Observer Peneliti Jumlah Persentase Kategori Jumlah Persentase Kategori 1. Siklus I 34,33 57,22% B 38 63,33% B 2. Siklus II 48 80,00% A 50 83,33% A Berdasarkan tabel 4.16 perbandingan lembar observasi aktivitas guru dapat dijelaskan bahwa pada siklus I rata-rata yang didapat oleh observer 34,33 (57,22%) dengan kategori B, dan rata-rata data yang diperoleh peneliti 38 (63,33%) dengan kategori B. Pada siklus II rata-rata yang didapat oleh observer 48 (80,00%) dengan kategori A, dan rata-rata data yang diperoleh peneliti 50 (83,33%%) dengan kategori A. Bila dituangkan dalam bentuk grafik 4.12 maka akan tampak perbandingannya sebagai berikut. Grafik 4.12 Perbandingan Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II

30 63 c) Tes Evaluasi Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya model pembelajaran SAVI maka peneliti mengambil nilai ulangan pada semester I dengan jumlah 46 siswa dan membandingkannya dengan hasil tes evaluasi yang diberikan pada akhir siklus I dan siklus II. Penelitian dilaksanakan pada semester kedua dan siswa kelas V telah mengalami perubahan jumlah siswa yaitu terdapat penambahan 2 siswa yang pindahan dari SD lain sehingga total jumlah siswa yang dijadikan sampel penelitian sebanyak 48 siswa. Dan hasilnya dapat dilihat pada tebel 4.18 di bawah ini. Tabel 4.17 Rekapitulasi Pengelompokan Nilai Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II No. Ketuntasan Nilai Kondisi awal Siklus I Siklus II Belajar (X) Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1. Belum < , ,25 4 8,34 Tuntas 2. Tuntas , , Jumlah Nilai tertinggi 90,0 91,1 93,3 Nilai terendah 24,0 53,3 60,0 Rata-rata 58,0 74,1 77,8 Berdasarkan tabel 4.18 perbandingan hasil pembelajaran dapat dijelaskan bahwa pada kondisi awal ada 36 siswa (78,27%) yang belum tuntas karena mendapat nilai di bawah KKM (70), sedangkan 10 siswa (21,73%) telah tuntas karena mendapat nilai di atas KKM (70). Nilai tertinggi yang dicapai 90,0 dan nilai terendahnya 24,0. Karena terdapat 78,27% siswa yang belum tuntas maka diadakan pembelajaran metode teknik tes, alatnya dapat berbentuk butir tes. Pada evaluasi Siklus I terlihat peningkatan tentang pembelajaran siswa yang cukup banyak dibanding kondisi awal, siswa kelas V SD Salatiga 01 telah mencapai hasil belajar 68,75% karena dari 48 siswa yang memperoleh nilai

31 64 mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70 sebanyak 33 siswa dan 5 siswa lainnya masih memperoleh nilai di bawah KKM. Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 91,1 dan nilai terendah 53,3. Kemudian tindakan dilanjutkan dengan Siklus II agar pembelajaran IPA siswa bisa mencapai 100%. Dalam Siklus II nilai terendah yang diperoleh siswa 60,0 dan nilai tertinggi 93,3. Pembelajaran IPA harus dicapai sesuai dengan indikator kinerja yang penulis harapkan adalah minimal 80% dari jumlah siswa keseluruhan. Hasil belajar IPA secara umum sudah berhasil walaupun tidak bisa mencapai 100% dari jumlah siswa keseluruhan, namun siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan KKM yang ditentukan yaitu 70 sebanyak 44 (91,66%). Sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM 70 hanya 4 siswa (8,34%). Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat diketahui peningkatan hasil belajar materi mendeskripsikan sifat cahaya siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran SAVI. Hasil belajar siswa berdasarkan tes dari Siklus I dan Siklus II selalu mengalami kenaikan/ peningkatan. Bila dituangkan dalam bentuk grafik 4.13 maka akan tampak perbandingan pembelajaran IPA sebagai berikut. Grafik 4.13 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

32 Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Salatiga 01 dengan subjek penelitian kelas V. Proses pembelajaran sebelum penelitian dilakukan hanya memanfaatkan buku sebagai sumber belajar dan metode yang digunakan hanya ceramah bervariasi, sehingga siswa merasa bosan dalam pembelajaran. Media pembelajaran yang ada belum dimanfaatkan secara optimal. Hal yang menyebabkan tingkat motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Salatiga 01 masih rendah. Siswa yang mencapai KKM (80) hanya 10 siswa atau 21,73%, sedangkan belum mencapai KKM ada 36 siswa atau 78,27%, dan untuk motivasi setelah melakukan membagikan angket pada siswa diperoleh 3,36 (84,20%), maka perlu dilakukan tindakan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil perbandingan perolehan sebelum tindakan/kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Total rata-rata keseluruhan pada aspek I,II,III,IV adalah pada kondisi awal jumlah rata-rata 3,36 (84,20%), pada siklus I naik menjadi 3,41 (85,47%) dan pada siklus II naik menjadi 3,49 (87,46%). Peningkatan hasil belajar IPA dengan model pembelajaran SAVI dapat dilihat dari hasil perolehan nilai Siklus I dan II, yaitu pembelajaran menggunakan model pembelajaran dan diskusi antar teman yang diterapkan pada Siklus I memperoleh hasil nilai maksimal 91,1 dan nilai minimal 53,3 dari 48 siswa yang telah tuntas belajar. Karena mencapai nilai sama dengan di atas KKM (70) sebanyak 33 siswa atau 68,75% sedangkan yang belum tuntas sebanyak 15 siswa atau 31,25%. Pada siklus I masih ditemukan beberapa kendala antara lain masih ada siswa yang kurang berminat dalam pembelajaran, masih ada siswa yang ramai sendiri pada waktu kegiatan diskusi berlangsung. Sedangkan pada Siklus II diperoleh hasil nilai maksimal 93,3 dan nilai minimal 60,0. Dari 48 siswa yang mendapat nilai sama dengan atau di atas (KKM) ada 44 siswa (91,66%) dan yang mendapat nilai di bawah 80 (KKM) hanya 4 siswa (8,34%) sehingga hasil belajar IPA materi mendeskripsikan sifat cahaya siswa mencapai 91,66%. Pada pelaksanaan ini peneliti hanya mempersiapkan hal-hal non teknis seperti membuat alat peraga, mempersiapkan RPP, lembar kerja siswa, tes formatif untuk

33 66 evaluasi. Pada saat pembelajaran peneliti dibantu oleh satu guru kelas V bertindak sebagai kolabor yang mengajarkan pembelajaran IPA, dan satu orang observer yang mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa hasil aktivitas siswa setiap siklusnya mengalami peningkatan, begitu juga dengan kinerja guru sudah sesuai dengan yang diharapkan. Pembelajaran SAVI menganut aliran ilmu kognitif modern yang menyatakan belajar yang paling baik adalah melibatkan emosi, seluruh tubuh, semua indera, dan segenap kedalaman serta keluasan pribadi, menghormati gaya belajar individu lain dengan menyadari bahwa orang belajar dengan cara-cara yang berbeda. Mengkaitkan sesuatu dengan hakikat realitas yang nonlinear, nonmekanis, kreatif dan hidup. Pembelajaran ini mengasah keterampilan siswa untuk memahami pembelajaran yang disajikan oleh guru. Pada kondisi awal, guru berperan sebagai fasilitor, motivator serta pembimbing bagi siswa. Guru memberikan arahanarahan kepada siswa tentang pembelajaran. Pembelajaran IPA dengan menggunakan metode konvensional membuat siswa kurang senang sehingga hasil belajar IPA rendah. Tindakan pada Siklus I ke Siklus II melalui model pembelajaran SAVI dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi mendeskripsikan sifat cahaya kelas V SDN Salatiga 01. Selanjutnya pembelajaran dengan model pembelajaran SAVI akan meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Metode diskusi dalam kelompok memberikan dampak positif bagi siswa. Pembagian kelompok yang heterogen berdasarkan kemampuan awalnya akan membantu meningkatkan hasil belajar siswa, siswa yang memiliki kemampuan tinggi akan membantu temannya yang mempunyai kemampuan yang rendah. Sehingga siswa yang berkemampuan rendah bisa memahami pelajaran yang diajarkan. Selain itu diskusi kelompok akan meningkatkan kerja sama siswa. Kendala yang dihadapi dalam penelitian ini antara lain masih ada siswa yang ramai dan kurang memperhatikan pembelajaran, siswa masih sering bermain jika guru terfokus pada siswa yang yang lain tetapi hal ini bisa disiasati dengan menunjuk siswa yang ramai agar lebih memperhatikan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN 1 Ringinharjo Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Ringinharjo Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Dilihat dari segi geografisnya SDN 1 Ringinharjo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji terletak di RT 01 RW 02 Desa Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SDN Plumutan Penelitian ini dilaksanakan di SDN Plumutan Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang dengan subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang deskripsi sebelum tindakan, deskripsi siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mlilir 01, yaitu sekolah dasar yang terletak di Dusun Mlilir, Desa Mlilir, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tegalharjo 02 Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 SD Negeri Tegalharjo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas termasuk penelitian kualitatif meskipun data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Wonoyoso, yaitu sebuah Sekolah Dasar di desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI NU Pendidikan Islam yang terletak di Jln.Gondang Manis Bae Kudus dan masuk di wilayah desa gondangmanis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Subyek Tindakan 3.1.1 Subyek Penelitian Subyek penelitian dilakukan di kelas V SDN 1 Kedungrejo Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora dengan jumlah peserta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 sebelum tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peneliatian dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 02 merupakan SD yang terletak di Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. SD Negeri Ujung-ujung 02 berada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas V SD Negeri Dukuh 0 Salatiga, semester II tahun ajaran 01/01 dalam kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 5 SD Kristen 04 Salatiga. Jumlah siswa adalah 15 siswa, dimana siswa laki-laki adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang

Lebih terperinci

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Pra Siklus Sebelum pelaksanaan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan model konvensional. Model konvensional disini berupa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Salatiga 01, yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 45 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Kopeng 01 berada di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, terletak di Jalan Merbabu Raya Km. 13 Kopeng, Getasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dengan materi pokok pengukuran waktu, yaitu penggunaan alat ukur waktu dengan satuan jam tiruan dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) menurut Arikunto (2011), penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Siklus I Kelas X ATPH dan X ATU Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada tahapan ini peneliti akan menyajikan data-data hasil penelitian tindakan kelas pada masing-masing siklus yang dimulai dari pra siklus, siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Subyek Penelitian Berdasarkan kegiatan observasi hasil belajar mata pelajaran matematika di kelas V SD Negeri Blotongan 03 Salatiga sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian pelaksanaan tindakan ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus/ kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Mangunsari 05 Salatiga dengan jumlah siswa 40, laki-laki sebanyak 24

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research. Arikunto,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilaksanakan dalam dua siklus dengan tiga langkah, yaitu perencanaan, pelaksanan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Waktu penelitian dilakukan pada semester II, mulai dari bulan Januari sampai bulan April. Penelitian ini dilakukan selama dua siklus, setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus SD Negeri Salatiga 12 teletak di jalan Domas Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Jumlah total Siswa di SD Negeri Salatiga 12 sebanyak 200 siswa,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 Pelaksanaan siklus 1 dengan kompetensi dasar mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Penelitian dilakukan di SDN Bringin Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Sebelum melaksanakan penelitian, harus melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam praktek pembelajaran di kelas V SD Negeri Jembrak Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa 16 orang pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Pakuran Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra siklus Pembelajaran pada kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01 Kayen Pati pada kondisi awal sebelum diberi tindakan menggunakan metode pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SDN 1 Ringinharjo, kelas 5 Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah. Model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini pelaksanaan tindakan akan diuraikan dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini pelaksanaan tindakan akan diuraikan dalam BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini pelaksanaan tindakan akan diuraikan dalam empat subba yaitu kondisi awal siklus 1, siklus 2 serta

Lebih terperinci

21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V yang berjumlah 22 siswa, dengan siswa perempuan

21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V yang berjumlah 22 siswa, dengan siswa perempuan 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V yang berjumlah 22 siswa, dengan siswa perempuan sebanyak 12 Siswa dan laki-laki sebanyak 10 siswa dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat di uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik di antaranya adalah adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Peneliti terlebih dahulu melaksanakan observasi pembelajaran di kelas II MI Raudlatussibyan Sampang Karangtengah Demak pada hari Senin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian Pada pembelajaran yang guru lakukan sebagian besar materi disampaikan dengan metode ceramah. Pembelajaran hanya memberikan rumus dan media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan PTK, guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau hanya ceramah. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri 3 Karangwuni pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas 2 SD Negeri Salatiga 02 dengan jumlah siswa 7 siswa pada mata pelajaran IPA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SD Negeri 02 Ngeluk pada tanggal 8 maret 20 April 2013,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Rejowinangun Utara 03 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang pada semester II tahun pelajaran 2012/

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di SD Cokrowati Kecamatan Todanan Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian A. Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas VIII-A SMP Negeri 1 Suwawa Kabupaten Bone Bolango pada pelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di sekolah Dasar Negeri Mangunsari 01 Salatiga yang merupakan salah satu SD dengan subjek penelitian siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti lakukan dapat diuraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh setiap siklus dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dipaparkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Peningkatan Pemahaman Materi Perjuangan Melawan Penjajah Jepang Melalui Metode Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 1 Pojok semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 31 orang siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap nilai belajar matematika siswa. Nilai belajar siswa didapatkan dari salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal Penelitian Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu dilakukan pengamatan langsung saat pembelajaran IPA dan kegiatan wawancara dengan guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN Tambakboyo 02 pada tanggal 5-16 Maret

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci