LABORATORIUM STATISTIKA 2 MANAJEMEN DASAR ATA 15/16. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Depok

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LABORATORIUM STATISTIKA 2 MANAJEMEN DASAR ATA 15/16. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Depok"

Transkripsi

1 LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR STATISTIKA 2 ATA 15/16 Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Depok

2 TEAM LITBANG STATISTIKA 2 ATA 15/16 Penanggung Jawab 1. Desty Dirnaeni 2. Amelia Pujaastuti Team Distribusi Normal 1. Hayyu Annisa 2. Ivo Zola Vinola 3. Ledhyra Permata 4. Reffien Febrianto 5. Vien Aulia R Team Chi Square 1. Tia Ayu N 2. Natessa Sharen 3. Fakhri Fayadhi 4. Ilham Saputra 5. Desy Atikah S 6. Achmad Sandy P Team RLS 1. Yustia K. Sandra 2. Marini Hartina 3. Prema Sanjaya 4. Nurlaela Phoneo 5. Hambali Syahrul Team ANOVA 1. Lulu Sorayah 2. Maharani Kinanti 3. Maya Utama 4. Pria Yoga 5. Fredy Haryo S 6. Dimas Setya A STATISTIKA 2 i ATA 15/16

3 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga modul praktikum Statistika 2 ini dapat terselesaikan. Modul praktikum ini merupakan penyempurnaan dari modul praktikum sebelumnya dan diharapkan dengan adanya modul praktikum ini dapat meningkatkan pemahaman dasar materi praktikum serta sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian-penelitian ekonomi. Selain itu, modul ini juga dapat digunakan sebagai dasar suatu pandangan mahasiswa dalam melihat keadaan perekonomian dan disesuaikan dengan teori-teori ekonomi yang ada. Dengan penuh kesadaran, bahwa modul praktikum ini masih perlu disempurnakan lagi, sehingga saran dan kritik untuk penyajian serta isinya sangat diperlukan. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada tim Litbang Statistika 2 Laboratorium Manajemen Dasar yang turut berpartisipasi dalam penulisan modul praktikum ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh pihak yang berpartisipasi sehingga pelaksanaan praktikum ini dapat berjalan dengan lancar. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Depok, Januari 2015 Tim Litbang STATISTIKA 2 ii ATA 15/16

4 DAFTAR ISI Cover modul Team Litbang Statistika 2 ATA 15/16... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... v Daftar Tabel... vii Materi Distribusi Normal... 1 I. Pendahuluan... 1 II. Rumus Distribusi Normal... 3 III. Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis... 4 IV. Kurva Normal... 6 V. Contoh Kasus... 7 Materi Chi Square I. Pendahuluan II. Analisis yang diperlukan III. Uji Independensi IV. Contoh Kasus V. Uji Keselarasan VI. Contoh Kasus Tabel Chi Square Materi Distribusi F / Anova I. Pendahuluan II. Rumus Distribusi F / Anova III. Langkah-langkah Uji Hipotesis IV. Contoh Kasus Materi Regresi Linier Sederhana I. Pendahuluan II. Rumus RLS III. Langkah-langkah Uji Hipotesis STATISTIKA 2 iii ATA 15/16

5 IV. Manfaat RLS V. Contoh Kasus Tabel Nilai t Daftar Pustaka STATISTIKA 2 iv ATA 15/16

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Tampilan awal R-Commander... 8 Gambar 1.2 Tampilan output window... 9 Gambar 1.3 Tampilan awal R-Commander 11 Gambar 1.4 Tampilan output window 12 Gambar 1.5 Tampilan awal R-Commander. 14 Gambar 1.6 Tampilan output window Gambar 2.1. Tampilan awal R-Commander Gambar 2.2. Tampilan Bar Statistik Gambar 2.3. Tampilan Bar Statistik setelah input data Gambar 2.4. Tampilan Hasil Akhir Gambar 2.5. Tampilan awal R-Commander Gambar 2.6. Tampilan pilihan New Data Set Gambar 2.7. Hasil Input di table Data set Gambar 2.8. Tampilan Bin Numeric Gambar 2.9 Tampilan ubah data di Bin Numeric Gambar 2.10 Tampilan data yang sudah berubah Gambar 2.11 Tampilan Frequency Distribution Gambar 2.12 Tampilan Goodness Of Fit Test Gambar Tampilan Hasil Akhir Gambar 3.1. Tampilan awal R-Commander Gambar 3.2. Tampilan menu New Data Set Gambar 3.3. Tampilan New Data Set Gambar 3.4. Tampilan Data Editor Gambar 3.5. Tampilan mengubah nama Variabel Editor (Skor) Gambar 3.6. Tampilan mengubah nama Variabel Editor (Varietas) Gambar 3.7. Tampilan isi Data Editor Gambar 3.8. Tampilan sub menu Manage Variables Gambar 3.9 Tampilan Bin a Numeric Variables dan Bin Names STATISTIKA 2 v ATA 15/16

7 Gambar 3.10 Tampilan menu olah data Gambar 3.11 Tampilan One Way ANOVA Gambar 3.12 Hasil akhir One Way ANOVA Gambar Tampilan awal R-Commander Gambar Tampilan menu New Data Set Gambar Tampilan kotak dialog New Data Set Gambar Tampilan Data Editor Gambar Tampilan mengubah nama Variabel Editor (Skor) Gambar Tampilan mengubah nama Variabel Editor (Varietas) Gambar Tampilan isi Data Editor Gambar Tampilan sub menu Manage Variables Gambar 3.21 Tampilan Bin a Numeric Variables dan Bin Names Gambar 3.22 Tampilan menu olah data Gambar 3.23 Tampilan One Way ANOVA Gambar 3.24 Hasil akhir One Way ANOVA Gambar 4.1 Tampilan awal R-Commander.. 61 Gambar 4.2 Tampilan new data set.. 61 Gambar 4.3 Tampilan data editor Gambar 4.4 Tampilan Variabel Gambar 4.5 Tampilan Variabel Gambar 4.6 Tampilan isi Data Editor.. 63 Gambar 4.7 Tampilan Box Linier Regression.. 63 Gambar 4.8 Tampilan Output.. 64 STATISTIKA 2 vi ATA 15/16

8 DAFTAR TABEL Table 2.1. Tabel Soal Uji Independensi Table 2.2. Tabel Kontingensi Uji Independensi Table 2.3. Tabel Frekuensi Table 2.4. Tabel Kontingensi Uji Keselarasan Table 2.5. Tabel Chi (X 2 ) Table 3.1. Tabel Satu Arah data Sama Table 3.2. Tabel Satu Arah data Tidak Sama Table 3.3. Tabel Dua Arah Tanpa Interaksi Table 3.4. Tabel Satu Arah Dengan Interaksi Table 4.1. Tabel Nilai t STATISTIKA 2 vii ATA 15/16

9 Distribusi Normal DISTRIBUSI NORMAL I. PENDAHULUAN Bidang inferensia statistik membahas generalasi/penarikan kesimpulan dan prediksi/peramalan. Generalisasi atau prediksi tersebut melibatkan sampel sebagai contoh, dan sangat jarang menyaangkut populasi. Sampling disebut juga pendataan sebagian anggota populasi/penarikan contoh/pengambilan sampel. Dalam modul ini akan dibahas tentang hipotesis dalam sebuah pengambilan suatu sampel, untuk dapat mengambil kesimpulan/keputusan suatu parameter populasi yang sedang diteliti, maka pada umumnya ada perumpamaan (asumsi) mengenai distribusi atau parameter populasi. Asumsi dalam populasi ini disebut hipotesis statistik. Benar tidaknya hipotesis ini harus di uji. Maka perlu diambil sampel populasi, berdasarkan sampel ini dilakukan uji statistik yang disebut uji hipotesis. Keputusan yang diambil adalah menerima/menolak hipotesis. Hipotesis adalah sebuah asumsi/argumen/pemikiran dari sebuah data atau populasi yang akan diuji. Hipotesis nol adalah hipotesis yang dirumuskan dengan harapan akan ditolak, dinotasikan dengan H0 Hipotesis lainya dari Ha disebut hipotesis alternatif adalah hipotesis alternatif apabila Ho ditolak. Pengaplikasian Distribusi Normal digunakan dalam berbagai penelitian seperti : Observasi tinggi badan Observasi isi sebuah botol Nilai hasil ujian Ciri-ciri distribusi normal 1. n (jumlah sampel) n.p 5 STATISTIKA 2 1 ATA 15/16

10 Distribusi Normal Apa yang dipersoalkan atau yang akan diuji, tidak selamanya menjadi H0 sangat sering kalimat pengujian menjadi Ha. Apakah suatu kalimat pengujian akan menjadi H0 atau Ha, tergantung pada tanda yang tersirat didalamnya. Contoh: a. Uji dua arah Ujilah apakah rata-rata populasi sama dengan 55, maka: H0 : μ = 55 Ha : μ 55 Disini kalimat pengujian menjadi Ho. b. Uji satu arah Ujilah apakah beda dua rata-rata populasi lebih besar dari 1, maka: H0 : μ1 - μ2 1 Ha : μ1 - μ2 > 1 Disini kalimat pengujian menjadi Ha. c. Uji satu arah Ujilah apakah proporsi populasi sekurang-kurangnya 0,5, maka: H0 : μ 0,5 Ha : μ < 0,5 Disini kalimat pengujian menjadi Ho. STATISTIKA 2 2 ATA 15/16

11 Distribusi Normal II. RUMUS DISTRIBUSI NORMAL Satu rata-rata Keterangan x = rata-rata sampel μ = rata-rata populasi σ = simpangan baku n = jumlah sampel Dua rata-rata = Satu proporsi p = proporsi berhasil q = proporsi gagal q = 1 p Dua Proporsi = / = / STATISTIKA 2 3 ATA 15/16

12 Distribusi Normal III. LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESIS 1. Tentukan Ho dan Ha Satu rata-rata H0 : μ Ha : μ < Z < - Zα H0 : μ Ha : μ > Z > Zα H0 : μ = Ha : μ Z < - dan Z > Dua rata-rata H0 : - Ha : - < Z < -Zα H0 : - Ha : - > Z > Zα H0: - = Ha : - Z < - dan Z > Satu proporsi H0 : p Ha : p < Z < - Zα H0 : p Ha : p > Z > Zα STATISTIKA 2 4 ATA 15/16

13 Distribusi Normal : p = Ha : p Z < - dan Z > Dua proporsi H0 : - Ha : - < Z < -Zα H0 : - Ha : - > Z > Zα H0: - = Ha : - Z < - dan Z > 2. Pilih arah uji hipotesis : 1 arah atau 2 arah 3. Menentukan taraf nyata (α) : a. Jika 1 arah α tidak dibagi 2 b. Jika 2 arah α dibagi 2 4. Menentukan nilai kritis Z tabel 5. Menentukan nilai hitung Z hitung 6. Keputusan dan gambar 7. Kesimpulan STATISTIKA 2 5 ATA 15/16

14 Distribusi Normal IV. KURVA NORMAL μ x Kurva normal berbentuk seperti lonceng dan simetris terhadap rata rata (μ ) a. Kurva distribusi normal dua arah H0 : μ = dan Ha : μ Ho Ho Ha Ha b. Kurva distribusi normal satu arah sisi kiri H0 : μ dan Ha : μ < Ho Ho Ha c. Kurva distribusi normal satu arah sisi kanan H0 : μ dan Ha : μ > Ho Ho Ha STATISTIKA 2 6 ATA 15/16

15 Distribusi Normal V. CONTOH KASUS 1. Seorang manajer pabrik roti menyatakan laba penjualan yang diperoleh tiap bulannya mencapai Rp dengan mengambil sampel sebanyak 51 bulan. Diketahui rata-rata laba penjualan yang diperoleh sebesar Rp dengan simpangan baku sebesar Rp Ujilah hipotesa dengan taraf nyata 5%! Diketahui: n = 51 μ = Rp x = Rp = Rp α = 5% Ditanya: Uji hipotesa dan Analisis Jawab: Langkah-langkah pengujian hipotesa: 1. H0 : μ = Rp Ha : μ Rp Uji hipotesis 2 arah 1 rata-rata 3. Taraf nyata α = 5% = 0,05 : 2 = 0,025 0,5 0,025 = 0, Wilayah kritis Z(0,475) = ±1,96 5. Nilai hitung 0,49 STATISTIKA 2 7 ATA 15/16

16 Distribusi Normal 6. Gambar dan keputusan H0 H0 Ha Ha -1,96 0,49 1,96 Keputusan: Terima H0, tolak Ha 7. Kesimpulan: Pernyataan bahwa laba yang diperoleh sebesar Rp pada tiap bulannya adalah benar. Menggunakan R-Commander Langkah-langkah Penyelesaian Kasus : 1. Jalankan aplikasi R-Commander, kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah ini: Gambar 1.1 Tampilan awal R-Commander STATISTIKA 2 8 ATA 15/16

17 Distribusi Normal 2. Ketikkan data seperti pada jendela skrip (script window) bawah ini, setelah itu blok semua tulisan dan klik submit (kirim), maka hasilnya akan terlihat pada output window seperti berikut: Gambar 1.2 Tampilan output window STATISTIKA 2 9 ATA 15/16

18 Distribusi Normal 2. Dalam kasus perbankan yang terdapat di Indonesia diperkirakan paling banyak 51% bank swasta yang terdeteksi bebas dari likuidasi. Jika dari 65 bank ada 16 bank yang terancam di likuidasi. Maka ujilah hipotesis yang menyatakan bahwa paling banyak 51% Bank akan terbebas dari likuidasi. Gunakan tingkat signifikan 5%! Diketahui: p 0,51 n = 65 x = = 49 α = 5% Ditanya: Uji Hipotesis dan Analisis Jawab: 1. H0 : p 0,51 Ha : p > 0,51 2. Uji Hipotesis 1 arah 1 proporsi 3. Taraf Nyata α = 5 % = 0,05 0,5 0,05 = 0,45 4. Wilayah Kritis Z(0,45) = 1,65 5. Nilai Hitung 6. Gambar dan Keputusan H0 H0 Ha 1,65 3,93 Keputusan: Terima Ha Tolak H0 STATISTIKA 2 10 ATA 15/16

19 Distribusi Normal 7. Kesimpulan Bahwa anggapan paling banyak 51% perbankan akan terbebas dari likuidasi adalah salah. Menggunakan R-Commander Langkah-langkah Penyelesaian Kasus : 1. Jalankan aplikasi R-Commander, lalu akan muncul tampilan seperti dibawah ini: Gambar 1.3 Tampilan awal R-Commander STATISTIKA 2 11 ATA 15/16

20 Distribusi Normal 2. Ketikkan data yang ada pada script window seperti di bawah ini, setelah itu blok semua tulisan dan klik submit, maka hasilnya akan terlihat pada output window seperti berikut: Gambar 1.4 Tampilan output window 3. Seorang penjual pisang molen ingin menguji dua merk minyak untuk menggoreng pisang molen dagangannya. Pengujian dengan taraf nyata 5% dilakukan untuk menentukan apakah ada perbedaan rata-rata pada hasil gorengannya akibat adanya perbedaan penggunaan merk minyak. Minyak Bomili : =65 = 65 = 16 Minyak Filmi : = 65 = 55 = 15 Diketahui: = 65 = 55 = 65 = 65 STATISTIKA 2 12 ATA 15/16

21 Distribusi Normal = 16 = 15 Ditanya: Apakah ada perbedaan rata-rata pada hasil gorengan akibat adanya perbedaan penggunaan merk minyak? Jawab: Langkah-langkah pengajian Hipotesis 1. H0 : - = 0 Ha : Uji Hipotesis 2 arah 2 rata-rata 3. Taraf nyata α = 5 % = 0,05 : 2 = 0,025 0, = 0, Wilayah Kritis Z ( 0,475 ) = ± 1,96 5. Nilai Hitung 6. Gambar dan Keputusan H0 H0-1,96 1,96 3,676 Keputusan: H0 ditolak, Ha diterima 7. Kesimpulan Ada perbedaan pada hasil goreng pisang molen dari penggunaan dua merk minyak yang berbeda. STATISTIKA 2 13 ATA 15/16

22 Distribusi Normal Menggunakan R-Commander 1. Langkah-langkah Penyelesaian Kasus :Jalankan aplikasi R-Commander, lalu akan muncul tampilan seperti disamping ini: Gambar 1.5 Tampilan awal R-Commander 2. Ketikkan data yang ada pada jendela skrip (script window) seperti di bawah ini, setelah itu blok semua tulisan dan klik submit, maka hasilnya akan terlih at pada output window seperti berikut: STATISTIKA 2 14 ATA 15/16

23 Distribusi Normal Gambar 1.6 Tampilan output window STATISTIKA 2 15 ATA 15/16

24 Chi Square MODUL UJI NON PARAMETRIK (CHI-SQUARE/X 2 ) I. PENDAHULUAN Dalam uji statistik dikenal uji parametrik dan uji nonparametrik. Uji statistik parametrik hanya bisa digunakan bila data yang ada menyebar secara normal, atau tidak ditemukannya petunjuk pelanggaran kenormalan. Untuk data yang tidak memenuhi syarat tersebut maka akan digunakan uji lain yaitu uji statistika nonparametrika. Pada modul ini uji statistika nonparametrik yang akan dibahas adalah Chi-Square (X 2 ). Chi-Square digunakan terutama untuk Uji Homogenitas, Uji Keselarasan (Goodness Of Fit Test), dan Uji Independensi. Untuk materi ini, akan dibahas adalah Uji Keselarasan dan Uji Independensi. II. ANALISIS YANG DIPERLUKAN Rumus untuk Uji Chi-Square yaitu sebagai berikut : X 2 = ( (fo-fe) 2 ) / fe Keterangan : fo : frekuensi observasi fe : frekuensi harapan Distribusi X 2 digunakan untuk menguji : a. Apakah frekuensi observasi berbeda secara signifikan terhadap frekuensi ekspektasi b. Apakah dua variable independent atau tidak c. Apakah data sampel menyerupai distribusi hipotesis tertentu seperti distribusi normal, binomial, poisson atau yang lain STATISTIKA 2 16 ATA 15/16

25 Chi Square Nilai X 2 selalu positif karena didapat dari penjumlahan kuadrat dari variable normal standar Z sehingga kurva Chi kuadrat (X 2 ) tidak mungkin berada disebelah kiri nilai nol. Bentuk distribusi X 2 tergantung dari Derajat Bebas (Db) atau Degree of Freedom (Df). Distribusi X 2 bukan suatu kurva probabilitas tunggal tetapi merupakan suatu keluarga dari kurva bermacam-macam distribusi X 2. Uji Chi Square dibagi menjadi : 1. Uji Kecocokan = Uji Kebaikan = Test goodness of fit Hanya terdapat satu baris Db = k-m-1 Dengan : k : jumlah kategori data sampel m : jumlah nilai-nilai parameter yang diestimasi. 2. Uji kebebasan / Uji Independensi Jika terdapat lebih dari satu baris Db = (k-1)(b-1) Dengan : k : jumlah kolom b : jumlah baris STATISTIKA 2 17 ATA 15/16

26 Chi Square III. UJI INDEPENDENSI Uji ini digunakan untuk menguji ada atau tidaknya interpendensi antara variable kunatitatif yang satu dengan yang lainnya berdasarkan observasi yang ada. IV. CONTOH KASUS Dalam suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara social media dengan jenjang pendidikan, diperoleh data sebagai berikut : SOCIAL MEDIA JENJANG PENDIDIKAN SD SMP SMA TOTAL FACEBOOK TWITTER INSTAGRAM TOTAL Tabel 2.1 Tabel Soal Uji Independensi Dengan taraf nyata 5%, ujilah hipotesis tersebut! Pengujian Hipotesis : a) H0 = Tidak ada hubungan antara social media dengan jenjang pendidikan. Ha = Ada hubungan antara social media dengan jenjang pendidikan. b) Menetapkan tingkat signifikansi dari derajat bebas α = 5% db = (k 1) (b 1) = (3 1) (3 1) = 4 STATISTIKA 2 18 ATA 15/16

27 Chi Square c) Menentukan nilai kritis X 2 tabel = (α ; db) = (0,05 ; 4) = 9,488 d) Menentukan nilai tes statistik (nilai hitung) Fe = Jumlah menurut baris x Jumlah menurut kolom Jumlah seluruh baris dan kolom Feij i = baris j = kolom Fe11 = (82x82) / 336 = Fe12 = (82x167) / 336 = Fe13 = (82x87) / 336 = Fe21 = (132x82) / 336 = Fe22 = (132x167) / 336 = Fe23 = (132x87) / 336 = Fe31 = (122 x 82) / 336 = Fe32 = (122 x 167) / 336 = Fe33 = (122 x 87) / 336 = Rumus : X 2 = (Fo Fe) 2 Fe Fo Fe (Fo - Fe) (Fo-Fe) 2 (Fo - Fe) 2 / Fe 16 20,012-4,012 16,0961 0, ,756 10, ,940 2, ,232-6,232 38,838 1, ,214 22, ,202 16, ,607-4,607 21,224 0, ,179-18, ,476 9, ,774-18, ,463 11, ,637-5,637 31,776 0, ,589 24, ,897 18,864 TOTAL 62,544 Tabel 2.2 Tabel Kontingensi Uji Independensi STATISTIKA 2 19 ATA 15/16

28 Chi Square e) Gambar dan Keputusan Keputusan : Ha Diterima H0 Ditolak Ho Ha 9,488 62,544 Kesimpulan : Ada hubungan antara social media dengan jenjang pendidikan. Langkah pengerjaan dengan software : Untuk mencari nilai-nilai data tersebut dengan menggunakan program R Commander, ikutilah langkah-langkah berikut : 1. Klik ikon R Commander pada desktop kemudian akan muncul tampilan seperti berikut ini: Gambar 2.1 Tampilan awal R-Commander STATISTIKA 2 20 ATA 15/16

29 Chi Square 2. Pada R Commander pilih menu bar Statistics, Contigency Tables, dan Enter and analyze two-way table maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini. Gambar 2.2 Tampilan Bar Statistik 3. Kemudian isi kotak tersebut sesuai contoh kasus, Number of Row di geser ke kanan sehingga berubah dari 2 menjadi 3, Kemudian isi Enter Counts. Tampilan data yang sudah diisi sebagai berikut. Kemudian pilih OK. Gambar 2.3 Tampilan Bar Statistik setelah Input Data STATISTIKA 2 21 ATA 15/16

30 Chi Square 4. Kemudian akan muncul tampilan seperti ini Gambar 2.4 Tampilan Hasil Akhir V. UJI KESELARASAN / UJI KEBAIKAN ( GOODNESS OF FIT) Uji Keselarasan merupakan pengujian hipotesa tentang perbandingan antara frekuensi sampel yang benar-benar terjadi (selanjutnya disebut dengan frekuensi observasi) dengan frekuensi harapan ( expected frequency). Uji keselarasan pada prinsipnya bertujuan untuk mengetahui apakah sebuah distribusi data dari sampel mengikuti sebuah distribusi teoritis tertentu atau tidak. VI. CONTOH KASUS Seorang Manajer Pemasaran toko bunga HARUM FLORIST selama ini menganggap bahwa konsumen menyukai tiga warna bunga mawar yang dijual, yaitu Merah, Putih, Kuning. Untuk mengetahui apakah pendapat Manajer tersebut benar, maka kepada enam belas responden ditanya warna bunga mawar yang paling disukainya. STATISTIKA 2 22 ATA 15/16

31 Chi Square Berikut adalah data kuisioner tersebut : RESPONDEN WARNA KESUKAAN Yuni Merah Amel Dita Puspa Yuna Adilah Puti Lulu Sandra Hana Rani Oka Hayyu Nalla Trias Tia Putih Kuning Kuning Merah Merah Kuning Putih Merah Merah Kuning Putih Putih Kuning Putih Putih Ujilah data diatas dengan menggunakan R commander serta analisislah! STATISTIKA 2 23 ATA 15/16

32 Chi Square a) Tabel frekuensi Pilihan Warna Bunga Merah Putih Kuning Frekuensi Tabel 2.3 Tabel Frekuensi b) H0 : jumlah konsumen yang menyukai ketiga warna bunga mawar merata Ha : jumlah konsumen yang menyukai ketiga warna bunga mawar tidak merata c) α = 5% db = k-m-1 = = 2 d) Nilai kritis : 5,991 e) Nilai hitung Fe = jumlah data / banyaknya kolom = 16 / 3 = 5,33 Rumus : X 2 = (Fo Fe) 2 Fe Fo Fe (fo-fe) (fo-fe) 2 (fo-fe) 2 / fe 5 5,33-0,33 0,1089 0, ,33 0,67 0,4489 0, ,33-0,33 0,1089 0,0204 TOTAL 0,125 Tabel 2.4 Tabel kontingensi Uji Keselarasan STATISTIKA 2 24 ATA 15/16

33 Chi Square f) Gambar dan keputusan Keputusan : H0 diterima H0 Ha Ha ditolak 0,125 5,991 Kesimpulan : jumlah konsumen yang menyukai ketiga warna bunga mawar merata Langkah pengerjaan dengan software : Untuk mencari nilai-nilai data tersebut dengan menggunakan program R, ikutilah langkah-langkah berikut : 1. Klik ikon R Commander pada desktop kemudian akan muncul tampilan seperti ini. Gambar 2.5 Tampilan awal R-Commander STATISTIKA 2 25 ATA 15/16

34 Chi Square 2. Pilih menu Data. Pilih new data set. Masukkan nama dari data set adalah responden kemudian klik OK. Gambar 2.6 Tampilan pilihan New Data Set 3. Masukkan data dengan var1 untuk responden, var2 untuk kode warna, var3 untuk warna pilihan. Jika Data Editor tidak aktif maka dapat diaktifkan dengan menekan Rgui di Taskbar windows pada bagian bawah layar monitor. Jika sudah selesai dalam pengisian data tekan tombol Close. Untuk mengubah nama dan tipe variable, dapat dilakukan dengan cara double click pada variable yang ingin di setting. Pemilihan type, dipilih numeric pada variable kode warna dan character untuk responden. Kemudian isi masing-masing variable sesuai dengan data soal setelah isi data kemudian tekan tombol X (close). STATISTIKA 2 26 ATA 15/16

35 Chi Square Gambar 2.7 Hasil input di tabel Data Set 4. Pada R Commander, pilih menu bar data, pilih Manage Variables In active data set, pilih Bin numeric variable. Akan muncul tampilan sebagai berikut, kemudian klik OK Gambar 2.8 Tampilan Bin Numeric STATISTIKA 2 27 ATA 15/16

36 Chi Square 5. Akan muncul tampilan berikut dengan mengubah terlebih dahulu 1 : Merah 2 : Putih 3 : Kuning Kemudian klik OK Gambar 2.9 Tampilan ubah data di Bin Numeric 6. Pada R Commander pilih menu bar Edit data set. Maka akan muncul tampilan sebagai berikut. Sebelumnya kolom warna pilihan tidak terisi data. Close data editor. Gambar 2.10 Tampilan data yang sudah berubah STATISTIKA 2 28 ATA 15/16

37 Chi Square 7. Pada menu bar pilih Statistics, Summaries, pilih Frequency Distribution. Maka akan tampil sebagai berikut, beri tanda Check list pada Chi-square goodness of fit test. Kemudian klik OK. Gambar 2.11 Tampilan Frequency Distribution 8. Maka akan muncul tampilan sebagai berikut. Kemudian klik OK. Gambar 2.12 Tampilan Goodness Of Fit test 9. Maka tampilan R commander sebagai berikut. Gambar 2.13 Tampilan Hasil Akhir STATISTIKA 2 29 ATA 15/16

38 Chi Square Table 2.5. Tabel Chi Square (X 2 ) STATISTIKA 2 30 ATA 15/16

39 Anova DISTRIBUSI F (ANOVA) I. PENDAHULUAN Anova merupakan kepanjangan dari Analysis of Variance. Ditemukan oleh seorang ahli statistik yang bernama Ronald Aylmer Fisher pada tahun Distribusi F/ANOVA adalah prosedur statistika untuk mengkaji (mendeterminasi) apakah rata-rata hitung (mean) dari 3 (tiga) populasi atau lebih, sama atau tidak. Digunakan untuk menguji rata-rata atau nilai tengah dari tiga atau lebih populasi secara sekaligus, apakah rata-rata atau nilai tengah tersebut sama atau tidak sama. Ada beberapa asumsi yang digunakan pada pengujian ANOVA, yaitu : Data dari populasi-populasi (sampel) berjenis interval atau rasio. Populasi-populasi (sampel) yang akan diuji lebih dari 2 populasi. Populasi-populasi yang akan diuji berdistribusi normal. Varians setiap populasi (sampel) harus sama. II. RUMUS-RUMUS DISTRIBUSI F / ANOVA A. Klasifikasi Satu Arah (One Way ANOVA) Klasifikasi satu arah, adalah klasifikasi pangamatan yang hanya didasarkan pada satu kriteria. Misalnya saja varietas pakaian. Dalam klasifikasi satu arah ini, rumus-rumus yang digunakan adalah : 1. Ukuran Data Sama JKT = JKK = JKG = JKT JKK STATISTIKA 2 31 ATA 15/16

40 Anova Keterangan : JKT : Jumlah Kuadrat Total JKK : Jumlah Kuadrat Kolom JKG : Jumlah Kuadrat Galat x 2 ij : Pengamatan ke-j dari sampel ke-i T 2 T 2 i nk n : Total semua pengamatan : Total semua pengamatan dalam contoh dari sampel ke-i : Banyaknya anggota secara keseluruhan : Banyaknya pengamatan / anggota baris Analisis ragam dalam klasifikasi satu arah dengan data sama: Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Tengah F Hitung Nilai Tengah Kolom JKK k-1 Galat JKG k(n-1) Total JKT nk-1 Tabel 3.1 Analisis ragam dalam klasifikasi satu arah dengan data sama 2) Ukuran Data Tidak Sama JKT = JKK = JKG = JKT JKK STATISTIKA 2 32 ATA 15/16

41 Anova Analisis ragam dalam klasifikasi satu arah dengan data tidak sama : Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat DerajatBebas Kuadrat Tengah F Hitung Nilai Tengah Kolom JKK k-1 Galat JKG N-k Total JKT N-1 Tabel 3.2 Analisis ragam dalam klasifikasi satu arah dengan data tidak sama 2. Klasifikasi Dua Arah (Two Way ANOVA ) Klasifikasi dua arah adalah klasifikasi pengamatan yang didasarkan pada 2 kriteria, seperti varietas dan jenis pupuk. Segugus pengamatan dapat diklasifikasikan menurut dua kriteria dengan menyusun data tersebut dalam baris dan kolom. Kolom menyatakan kriteria klasifikasi yang satu, sedangkan baris menyatakan kriteria klasifikasi yang lain. Rumus-rumus yang digunakan dalam klasifikasi 2 arah adalah : 1) Tanpa Interaksi JKT = JKK = JKG = JKT JKB JKK Keterangan : JKT : Jumlah Kuadrat Total JKB : Jumlah Kuadrat Baris JKK : Jumlah Kuadrat Kolom JKG : Jumlah Kuadrat Galat T 2 : Total semua pengamatan STATISTIKA 2 33 ATA 15/16

42 Anova T 2 i T 2 i T 2 ij x 2 i K bk b : Jumlah/total pengamatan pada baris : Jumlah/total pengamatan pada kolom : Jumlah/total pengamatan pada baris kolom : Jumlah/total keseluruhan dari baris dan kolom : Jumlah kolom : Jumlah kolom dan baris : Jumlah baris Analisis ragam dalam klasifikasi dua arah tanpa interaksi : Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat DerajatBebas Kuadrat Tengah F Hitung Nilai Tengah Baris Nilai Tengah Kolom JKB b-1 JKK k-1 Galat JKG (b-1)(k-1) Total JKT bk-1 Tabel 3.3 Analisis ragam dalam klasifikasi dua arah dengan tanpa interaksi 2) Dengan Interaksi JKT = JKK = JKB = JK(BK) = JKG = JKT JKB JKK JK(BK) STATISTIKA 2 34 ATA 15/16

43 Anova Analisis ragam dalam klasifikasi dua arah dengan interaksi : Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat DerajatBebas Kuadrat Tengah F Hitung Nilai Tengah Baris Nilai Tengah Kolom JKB b-1 JKK k-1 Interaksi JK (BK) (b-1)(k-1) Galat JKG bk(n-1) Total JKT bkn-1 Tabel 3.4 Analisis ragam dalam klasifikasi dua arah dengan interaksi III. LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESIS Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis dalam Distribusi F/Anova dengan klasifikasi satu arah atau dua arah adalah sebagai berikut : 1. Tentukan H0 dan Ha H0 : Rata-rata ketiga sampel sama atau identik Ha : Rata-rata ketiga sampel tidak sama atau tidak identik 2. Tentukan tingkat signifikan (α) 3. Tentukan derajat bebas (db) a. Klasifikasi 1 arah data sama : V1 = k 1 V2 = k (n 1) b. Klasifikasi 1 arah data tidak sama : V1 = k 1 V2 = N k STATISTIKA 2 35 ATA 15/16

44 Anova c. Klasifikasi 2 arah tanpa interaksi : V1 (baris) = b 1 V1 (kolom) = k 1 V2 = (k 1) (b 1) d. Klasifikasi 2 arah dengan interaksi : V1 (baris) = b 1 V2 = bk(n 1) V1(interaksi) = (k 1) (b 1) V1 (kolom) = k 1 Ket : k = kolom ; b = baris 4. Tentukan wilayah kritis (F tabel) ƒ > ( α ; V1 ; V2) 5. Kriteria pengujian H0 diterima jika Fo F tabel Ha diterima jika Fo > F tabel 6. Nilai hitung (F hitung) 7. Keputusan H0 Ha 8. Kesimpulan F tabel STATISTIKA 2 36 ATA 15/16

45 Anova IV. CONTOH KASUS (Satu Arah Data Sama) 1. Restoran Mala merupakan rumah makan yang menjual berbagai jenis makanan. Restoran tersebut ingin mengetahui tingkat penjualan pada barang dagangannya pada 4 bulan terakhir. Maka dilakukan pengamatan, berikut data yang disajikan : Bulan Seafood Bebek Nasi Goreng Soto April Mei Juni Juli Total Dengan taraf nyata 5%. ujilah apakah ada perbedaan yang signifikan pada tingkat penjualan tiap-tiap varietas makanan? Penyelesaian : 1. H0 : Rata-rata tingkat penjualan tiap-tiap varietas makanan sama Ha : Rata-rata tingkat penjualan tiap-tiap varietas makanan tidak sama 2. α = 0,05 3. Derajat Bebas V1 = (k-1) = (4 1) = 3 V2 = k(n 1) = 4(4 1) = Daerah Kritis F table (0,05 ; 3 ; 12) = 3,49 5. Kriteria pengujian H0 diterima jika Fo F tabel Ha diterima jika Fo > F tabel STATISTIKA 2 37 ATA 15/16

46 Anova 6. Nilai Hitung JKT = (155² + 111² + 161² + 166² + 155² + 151² + 161² + 111² + 116² + 161² + 115² +111²+111²+155²+151²+151²) - (2242²/ 16) = 7601,7 JKK = (593² + 578² + 503²+568²) / 4) - (2242²/ 16) = 1181,2 JKG = 7601,7 1181,2 = 6420,5 Analisis ragam dalam klasifikasi satu arah dengan data sama Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat DerajatBebas Kuadrat Tengah F Hitung Nilai Tengah Kolom 1181, ,733 Galat 6420, ,042 0,7359 Total 7602, Keputusan : H0 diterima, Ha ditolak H0 Ha 0,7359 3,49 8. Kesimpulan Rata-rata tingkat penjualan tiap-tiap varietas makanan sama. STATISTIKA 2 38 ATA 15/16

47 Anova B. Cara Software : 1. Buka software r-commander, lalu pilih menu Data - New Data Set, muncul kotak dialog New Data Set OK. Gambar 3.1 Tampilan awal R-Commander 2. Pilih menu Data, New Data Set. Masukkan nama Anova. Ok Gambar 3.2 Tampilan menu New Data set STATISTIKA 2 39 ATA 15/16

48 Anova Gambar 3.3 Tampilan New Data set Gambar 3.4 Tampilan Data Editor Ubah nama var 1 dengan skor dan var 2 dengan varietas dengan cara klik pada var1 dan var 2. STATISTIKA 2 40 ATA 15/16

49 Anova Gambar 3.5 Tampilan Mengubah nama Variabel Editor (skor) Gambar 3.6 Tampilan Mengubah nama Variabel Editor (varietas) 3. Masukkan data dengan cara memberi permisalan. Di kolom Skor ketikkan data sesuai tiap tiap kolom. Pada kolom Varietas tuliskan angka 1 dari baris 1 sampai 4 (sesuai banyaknya baris), angka 2 dari baris 5 sampai 8, dst. Kemudian klik tanda close. Gambar 3.7 Tampilan isi Data Editor STATISTIKA 2 41 ATA 15/16

50 Anova 4. Untuk mengecek kebenaran data yang sudah di input. Klik View Data Set. Jika ada data yang salah tekan tombol edit set lalu perbaiki data yang salah. Setalah selesai mengecek, close data editor tersebut. 5. Klik Data Manage variables in active data set Bin numeric variable. Gambar 3.8 Tampilan sub menu Manage Variables 6. Pada Variable to bin pilih Varietas, pada Number of bin pilih 4 (sesuai permisalan, varietas 1, 2, 3, 4), OK, maka akan muncul kotak dialog nama bin. Ketikkan sesuai dengan soal, OK. Gambar 3.9 Tampilan Bin a Numeric Variables dan Bin Names STATISTIKA 2 42 ATA 15/16

51 Anova 7. Klik Statistics Means One-way ANOVA, di kolom Peubah respon klik Skor dan aktifkan Pairwise comparisons of means. OK. Gambar 3.10 Tampilan menu olah data Gambar 3.11 Tampilan One Way ANOVA STATISTIKA 2 43 ATA 15/16

52 Anova 8. Hasilnya adalah sebagai berikut : Gambar 3.12 Hasil akhir One Way ANOVA Analisis Hasil Output : STATISTIKA 2 44 ATA 15/16

53 Anova CONTOH KASUS (Satu Arah Data Tidak Sama) 2. Dilakukan pengamatan di Rental MT untuk mengetahui rata-rata tingkat penyewaan mobil yang diantarannya yaitu Anova, Grand Livani, Kojang, CVR, dan Avinza. Data yang diperoleh yaitu : Anova Grand Livani Kojang CVR Avinza Dengan taraf nyata 5%. ujilah apakah ada perbedaan yang signifikan pada tingkat penyewaan tiap-tiap varietas mobil? Penyelesaian : 1. H0 : Rata-rata tingkat penyewaan tiap-tiap varietas mobil sama Ha : Rata-rata tingkat penyewaan tiap-tiap varietas mobil tidak sama 2. α = 0,05 3. Derajat Bebas V1 = (k-1) = (5 1) = 4 V2 = (N k) = (14 5 ) = 9 4. Daerah Kritis F table (0,05 ; 4 ; 9) = 3,63 5. Kriteria pengujian H0 diterima jika Fo F tabel Ha diterima jika Fo > F tabel STATISTIKA 2 45 ATA 15/16

54 Anova 6. Nilai Hitung JKT = (51² + 55² + 61² + 51² + 66² + 66² + 15² + 51² + 55² + 66² + 65² +15²+61²+61²) - (739²/ 14) = 3750,35 JKK= (218²/4+132²/2+121²/3+131²/2+137²/3)-(739²/14)= 1301,52 JKG = 3750, ,52 = 2448,83 Analisis ragam dalam klasifikasi satu arah dengan data tidak sama : Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat DerajatBebas Kuadrat Tengah F Hitung Nilai Tengah Kolom 1301, ,38 Galat 2448, ,0922 1,1958 Total 3750, Keputusan : H0 diterima, Ha ditolak H0 Ha 1,19 3,63 8. Kesimpulan Rata-rata tingkat penyewaan tiap-tiap varietas mobil sama. STATISTIKA 2 46 ATA 15/16

55 Anova Cara Software : 1. Buka software r-commander, lalu pilih menu Data - New Data Set, muncul kotak dialog New Data Set OK. Gambar 3.13 Tampilan awal R-Commander 2. Pilih menu Data, New Data Set. Masukkan nama Anova. Ok Gambar 3.14 Tampilan menu New Data set STATISTIKA 2 47 ATA 15/16

56 Anova Gambar 3.15 Tampilan New Data set Gambar 3.16 Tampilan Data Editor STATISTIKA 2 48 ATA 15/16

57 Anova a. Ubah nama var 1 dengan skor dan var 2 dengan varietas dengan cara klik pada var1 dan var 2. Gambar 3.17 Tampilan Mengubah nama Variabel Editor (skor) Gambar 3.18 Tampilan Mengubah nama Variabel Editor (varietas) 4. Masukkan data dengan cara memberi permisalan. Di kolom Skor ketikkan data sesuai tiap tiap kolom. Pada kolom Varietas tuliskan angka 1 dari baris 1 sampai 4 (sesuai banyaknya baris), angka 2 dari baris 5 sampai 8, dst. Kemudian klik tanda close. Gambar 3.19 Tampilan isi Data Editor STATISTIKA 2 49 ATA 15/16

58 Anova 5. Untuk mengecek kebenaran data yang sudah di input. Klik View Data Set. Jika ada data yang salah tekan tombol edit set lalu perbaiki data yang salah. Setalah selesai mengecek, close data editor tersebut. Klik Data Manage variables in active data set Bin numeric variable. Gambar 3.20 Tampilan sub menu Manage Variables 6. Pada Variable to bin pilih Varietas, pada Number of bin pilih 4 (sesuai permisalan, varietas 1, 2, 3, 4), OK, maka akan muncul kotak dialog nama bin. Ketikkan sesuai dengan soal, OK. Gambar 3.21 Tampilan Bin a Numeric Variables dan Bin Names STATISTIKA 2 50 ATA 15/16

59 Anova 7. Klik Statistics Means One-way ANOVA, di kolom Peubah respon klik Skor dan aktifkan Pairwise comparisons of means. OK. Gambar 3.22 Tampilan menu olah data Gambar 3.23 Tampilan One Way ANOVA STATISTIKA 2 51 ATA 15/16

60 Anova 8. Hasilnya adalah sebagai berikut : Gambar 3.24 Hasil akhir One Way ANOVA Analisis Hasil Output : STATISTIKA 2 52 ATA 15/16

61 Regresi Linier Sederhana REGRESI LINIER SEDERHANA I. PENDAHULUAN Di dalam analisa ekonomi dan bisnis, dalam mengolah data sering digunakan analisis regresi dan korelasi. Analisa regresi dan korelasi telah dikembangkan untuk mempelajari pola dan mengukur hubungan statistik antara dua atau lebih variabel. Namun karena bab ini hanya membahas tentang regresi linier sederhana, maka hanya dua variabel yang digunakan. Sedangkan sebaliknya jika lebih dari dua variabel yang terlibat maka disebut regresi dan korelasi berganda. Analisa ini akan memberikan hasil apakah antara variabel-variabel yang sedang diteliti atau sedang dianalisis terdapat hubungan, baik saling berhubungan, saling mempengaruhi dan seberapa besar tingkat hubungannya. Pada dasarnya analisis ini menganalisis hubungan dua variabel dimana membutuhkan dua kelompok hasil observasi atau pengukuran sebanyak n (data). Data hubungan antara variabel X dan Y berdasarkan pada dua hal yaitu: 1. Penentuan bentuk persamaan yang sesuai guna meramalkan rata-rata Y melalui X atau rata-rata X melalui Y dan menduga kesalahan selisih peramalan. Hal ini menitikberatkan pada observasi variabel tertentu, sedangkan variabel-variabel lain dikonstantir pada berbagai tingkat atau keadaan, hal inilah yang dinamakan Regresi. 2. Pengukuran derajat keeratan antara variabel X dan Y. Derajat ini tergantung pada pola variasi atau interelasi yang bersifat simultan dari variabel X dan Y. Pengukuran ini disebut Korelasi. Hubungan antara variabel X dan Y kemungkinan merupakan hubungan dependen sempurna dan kemugkinan merupakan hubungan independen sempurna. Variabel X dan Y dapat dikatakan berasosiasi atau berkorelasi secara statistik jika terdapat batasan antara dependen dan STATISTIKA 2 53 ATA 15/16

62 Regresi Linier Sederhana independen. Salah satu contohnya adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkat pendapatan dan tingkat konsumsi. II. RUMUS REGRESI LINIER SEDERHANA Persamaan regresi linier sederhana: Y = a + b (X) Dimana : a = konstanta b = koefisien regresi Y = Variabel dependen (variabel terikat) X = Variabel independen (variabel bebas) Untuk mencari rumus a dan b dapat digunakan metode Least Square sbb: a = ΣY b ΣX b = n ΣXY ΣX. ΣY n n ΣX 2 (ΣX) 2 Jika (X) 0 nilai a dan b dapat dicari dengan metode: 1. Metode Least Square a = ΣY b = ΣXY n ΣX 2 2. Metode Setengah Rata-rata a = rata-rata K1 (rata-rata kelompok 1) b = (rata-rata K2 rata-rata K1) / n n = jarak waktu antara rata-rata K1 dan K2 3. Koefisien Korelasi Untuk mencari koefisien relasi dapat digunakan rumusan koefisien korelasi Pearson yaitu: STATISTIKA 2 54 ATA 15/16

63 Regresi Linier Sederhana r = n ( XY ) ( X ( Y) [ n ( X 2 ) - ( X) 2 ] 1/2 [ n ( Y 2 ) - ( Y) 2 ] 1/2 Dimana: 1) Jika r mendekati 0 maka tidak ada hubungan antara kedua variabel. 2) Jika r mendekati (-1) maka hubungan sangat kuat dan bersifat tidak searah. 3) Jika r mendekati (+1) maka hubungannya sangat kuat dan bersifat searah. 4. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi dilambangkan dengan r 2, merupakan kuadrat dari koefisien korelasi. Koefisien ini dapat digunakan untuk menganalisis apakah variabel yang diduga / diramal (Y) dipengaruhi oleh variabel (X) atau seberapa variabel independen (bebas) mempengaruhi variabel dependen (tak bebas). 5. Kesalahan Standar Estimasi Untuk mengetahui ketepatan persamaan estimasi dapat digunakan dengan mengukur besar kecilnya kesalahan standar estimasi. Semakin kecil nilai kesalahan standar estimasi maka semakin tinggi ketepatan persamaan estimasi dihasilkan untuk menjelaskan nilai variabel yang sesungguhnya. Dan sebaliknya, semakin besar nilai kesalahan standar estimasi maka semakin rendah ketepatan persamaan estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan nilai variabel dependen yang sesungguhnya. Kesalahan standar estimasi diberi simbol Se yang dapat ditentukan dengan rumus berikut: Se = STATISTIKA 2 55 ATA 15/16

64 Regresi Linier Sederhana III. LANGKAH-LANGKAH UJI HIPOTESIS 1. Tentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha). 1) H0 : β k Ha : β > k 2) H0 : β k Ha : β < k 3) H0 : β = k Ha : β k 2. Tentukan arah uji hipotesis (1 arah atau 2 arah) dan Tentukan tingkat signifikan (α). 1) Jika 1 arah α tidak dibagi dua 2) Jika 2 arah α dibagi dua ( α / 2 ) 3. Tentukan wilayah kritis (t tabel). t tabel = ( α ; db ) db = n 2 4. Tentukan nilai hitung (t hitung). 5. Gambar dan keputusan. 6. Kesimpulan. Gambar : 1) H0 : β k ; Ha : β > k 2) H0 : β k ; Ha : β < k H0 Ha Ha H0 0 t tabel - t tabel 0 3) H0 : β = k ; Ha : β k Ha H0 Ha - t tabel 0 t tabel STATISTIKA 2 56 ATA 15/16

65 Regresi Linier Sederhana IV. MANFAAT REGRESI LINIER SEDERHANA Salah satu kegunaan dari regresi adalah untuk memprediksi atau meramalkan nilai suatu variabel, misalnya kita dapat meramalkan konsumsi masa depan pada tingkat pendapatan tertentu. Selain itu analisis regresi sederhana juga digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang sedang diteliti saling berhubungan. Dimana keadaan satu variabel membutuhkan adanya variabel yang lain dan sejauh mana pengaruhnya, serta dapat mengestimasi tentang nilai suatu variabel. Hal ini dapat digunakan untuk mengetahui kondisi ideal suatu variabel jika variabel yang lain diketahui. V. CONTOH KASUS Berikut ini adalah pengaruh diskon terhadap penjualan di toko cosmetic ILY ditunjukan dalam tabel berikut ini: Diskon Penjualan Tentukan: 1. Persamaan Regresinya. 2. Hitunglah Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasinya. 3. Hitunglah Standar Estimasinya. 4. Dengan tingkat signifikan sebesar 5%, ujilah hipotesis yang menyatakan bahwa pengaruh diskon terhadap penjualan sedikitnya 5%. STATISTIKA 2 57 ATA 15/16

66 Regresi Linier Sederhana Pembahasan: 1. Persamaan Regresi b = n ΣXY ΣX. ΣY n ΣX 2 (ΣX) 2 b = 4 (336) (27) (47) 4 (207) (27) 2 b = b = 0,7576 a = ΣY b ΣX n a = (47) 0,758 (27) 4 a = (47) (20,466) 4 a = 6,6362 Persamaan Regresi: Y = 6, ,7576 X 2. Koefisien Korelasi (r) r = n ( XY ) ( X) ( Y) [ n ( X 2 ) - ( X) 2 ] 1/2 [ n ( Y 2 ) - ( Y) 2 ] 1/2 r = 4 (336)_- (27) (47) [4 (207) (729)] 1/2 [4 (627) (2209)] 1\2 r = STATISTIKA 2 58 ATA 15/16

67 Regresi Linier Sederhana r = 75. r = 0, Koefisien Determinasi (r 2 ) r 2 = 0,19 (19%) 3. Standar Estimasi Se = Se = Se = 5, Langkah Pengujian Hipotesis Langkah - langkah pengujian hipotesis: 1) Tentukan Ho dan Ha H0 : β 0,05 Ha : β < 0,05 2) Uji hipotesis 1 arah 3) Tingkat signifikan (α = 0,05) 4) Wilayah kritis db = n-2 db = 4-2 db = 2 t tabel = (0,05 ; 2) = -2,920 STATISTIKA 2 59 ATA 15/16

68 Regresi Linier Sederhana 5) Nilai hitung Sb = Se ( X 2 ) ( X) 2 /n)) Sb = 5,502 (207) (729/4) Sb = 1,1060 t hitung = b/sb = 0,6850 Kurva: Ha H0-2,92 0,6850 Keputusan : Terima H0, Tolak Ha Kesimpulan : Jadi, Pendapat yang menyatakan bahwa pengaruh diskon terhadap penjualan sedikitnya dari 5% di toko cosmetic ILY adalah benar, di mana jumlah pekerja mempengaruhi jumlah output yang di produksi sebesar 19%. STATISTIKA 2 60 ATA 15/16

69 Regresi Linier Sederhana Langkah-langkah Software: 1. Buka Data, lalu klik New Data Set, seperti pada gambar dibawah ini Gambar 4.1 Tampilan Awal R-Commander 2. Lalu akan muncul box lalu ganti dengan RLS, seperti pada gambar dibawah ini Gambar 4.2 Tampilan New Data Set 3. Klik Oke kemudian akan muncul data editor seperti dibawah ini STATISTIKA 2 61 ATA 15/16

70 Regresi Linier Sederhana Gambar 4.3 Tampilan Data Editor 4. Klik Var1 lalu ganti menjadi Diskon di type pilih numeric, lalu klik Var2 kemudian ganti menjadi Penjualan di type pilih numeric seperti gambar dibawah ini Gambar 4.4 Tampilan Var1 Gambar 4.5 Tampilan Var2 STATISTIKA 2 62 ATA 15/16

71 Regresi Linier Sederhana 5. Kemudian isi sesuai dengan soal seperti pada gambar dibawah ini, setelah itu close tab data editor Gambar 4.6 Tampilan Data Editor yang telah diisi 6. Kemudian Klik Statistik, pilih Fit Model, lalu pilih linier regression, kemudian pilih Variabel terikat pada response Variable dan Variabel bebas pada explanatory variables seperti pada gambar dibawah ini Gambar 4.7 Tampilan Box Linier Regression STATISTIKA 2 63 ATA 15/16

72 Regresi Linier Sederhana 7. Kemudian Klik Ok maka akan muncul hasil output seperti pada gambar dibawah ini Gambar 4.8 Tampilan Output STATISTIKA 2 64 ATA 15/16

73 Regresi Linier Sederhana TABEL NILAI t d.f t t t t t d.f 1 3,078 6,314 12,706 31,821 63, ,886 2,920 4,303 6,965 9, ,638 2,353 3,182 4,541 5, ,533 2,132 2,776 3,747 4, ,476 2,015 2,571 3,365 4, ,440 1,943 2,447 3,143 3, ,415 1,895 2,365 2,998 3, ,397 1,860 2,306 2,896 3, ,383 1,833 2,262 2,821 3, ,372 1,812 2,228 2,764 3, ,363 1,796 2,201 2,718 3, ,356 1,782 2,179 2,681 3, ,350 1,771 2,160 2,650 3, ,345 1,761 2,145 2,624 2, ,341 1,753 2,131 2,602 2, ,337 1,746 2,120 2,583 2, ,333 1,740 2,110 2,567 2, ,330 1,734 2,101 2,552 2, ,328 1,729 2,093 2,539 2, ,325 1,725 2,086 2,528 2, ,323 1,721 2,080 2,518 2, ,321 1,717 2,074 2,508 2, ,319 1,714 2,069 2,500 2, STATISTIKA 2 65 ATA 15/16

74 Regresi Linier Sederhana 24 1,318 1,711 2,064 2,492 2, ,316 1,708 2,060 2,485 2, ,315 1,706 2,056 2,479 2, ,314 1,703 2,052 2,473 2, ,313 1,701 2,048 2,467 2, ,311 1,699 2,045 2,462 2, ,310 1,697 2,042 2,457 2, ,309 1,696 2,040 2,453 2, ,309 1,694 2,037 2,449 2, ,308 1,692 2,035 2,445 2, ,307 1,691 2,032 2,441 2, ,306 1,690 2,030 2,438 2, ,306 1,688 2,028 2,434 2, ,305 1,687 2,026 2,431 2, ,304 1,686 2,024 2,429 2, ,303 1,685 2,023 2,426 2, ,303 1,684 2,021 2,423 2, Tabel 4.1 Tabel Nilai t STATISTIKA 2 66 ATA 15/16

75 DAFTAR PUSTAKA Sundayana, M.Pd, Drs. H. Rostina Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung, Alfabeta, cv. Walpole, R.E Pengantar Statistika. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Universitas Gunadarma, Buku Diktat Statistika Modul Matematika Ekonomi 2. Lab. Manajemen Dasar Periode ATA 2014/2015. Hasan Iqbal. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif) Bumi Aksara : Jakarta Subiyakto, Haryono Statistika 2. Depok : Gunadarma. Sugiyono.2015.Statistik Nonparametris Untuk Penelitian.Bandung:Alfabeta. Siregar, Ir. Syofian Statistika Parametrik untuk Penelitiana Kuantitatif. PT. Bumi Aksara, Jakarta. STATISTIKA 2 67 ATA 15/16

MODUL UJI NON PARAMETRIK (CHI-SQUARE/X 2 )

MODUL UJI NON PARAMETRIK (CHI-SQUARE/X 2 ) MODUL UJI NON PARAMETRIK (CHI-SQUARE/X 2 ) Tujuan Praktikum: Membantu mahasiswa memahami materi Distribusi Chi Square Pengambilan keputusan dari suatu kasus dengan menggunakan kaidah dan syarat Distribusi

Lebih terperinci

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2 ATA 2014/2015

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2 ATA 2014/2015 LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2 ATA 2014/2015 NAMA : NPM : KELAS : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kepada

Lebih terperinci

UJI NONPARAMETRIK (CHI SQUARE / X2)

UJI NONPARAMETRIK (CHI SQUARE / X2) UJI NONPARAMETRIK (CHI SQUARE / X2) 5 92 Objektif Mahasiswa dapat menghitung uji parametik dan uji nonparametric Mahasiswa dapat menguji ada atau tidaknya interdependensi antara variable kuantitatif yang

Lebih terperinci

MODUL REGRESI LINIER SEDERHANA

MODUL REGRESI LINIER SEDERHANA MODUL REGRESI LINIER SEDERHANA Tujuan Praktikum: Membantu mahasiswa memahami materi Pegambilan keputusan dari suatu kasus dengan menggunakan kaidah dan persamaan I. Pendahuluan Di dalam analisa ekonomi

Lebih terperinci

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2. Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan :

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2. Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2 Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG J1416 ATA 2012/2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada

Lebih terperinci

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2. Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan :

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2. Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2 Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA KELAPA DUA ATA 2013/2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan

Lebih terperinci

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2. Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan :

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2. Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2 Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA KELAPA DUA ATA 2012/2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan

Lebih terperinci

MODUL DISTRIBUSI F (ANOVA)

MODUL DISTRIBUSI F (ANOVA) MODUL DISTRIBUSI F (ANOVA) Tujuan Praktikum: Membantu mahasiswa memahami materi Distribusi ANOVA Pengambilan keputusan dari suatu kasus dengan menggunakan kaidah dan syarat Distribusi ANOVA I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM STATISTIKA 2. Laboratorium Jurusan. Manajemen Dasar. Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA. Versi 3.1. Tahun Penyusunan 2012

MODUL PRAKTIKUM STATISTIKA 2. Laboratorium Jurusan. Manajemen Dasar. Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA. Versi 3.1. Tahun Penyusunan 2012 MODUL PRAKTIKUM STATISTIKA 2 Versi 3.1 Tahun Penyusunan 2012 Tim Penyusun 1. Ir. Rina Sugiarti, MM 2. Lies Handrijaningsih, SE.,MM 3. Budi Sulistyo SE.,MM 4. Oktavia Anna Rahayu 5. Intan Permatasari Laboratorium

Lebih terperinci

Dimana : a = konstanta b = koefisien regresi Y = Variabel dependen ( variabel tak bebas ) X = Variabel independen ( variabel bebas ) Untuk mencari rum

Dimana : a = konstanta b = koefisien regresi Y = Variabel dependen ( variabel tak bebas ) X = Variabel independen ( variabel bebas ) Untuk mencari rum MODUL REGRESI LINIER SEDERHANA Modul Praktikum Pendahuluan Di dalam analisa ekonomi dan bisnis, dalam mengolah data sering digunakan analisis regresi dan korelasi. Analisa regresi dan korelasi telah dikembangkan

Lebih terperinci

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL METODE RISET PRAKTIKUM ILAB KAMPUS H

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL METODE RISET PRAKTIKUM ILAB KAMPUS H LAB MANAJEMEN DASAR MODUL METODE RISET PRAKTIKUM ILAB KAMPUS H Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa dua E531 1 UJI PERBEDAAN LEBIH DARI DUA SAMPEL (ANOVA)

Lebih terperinci

UJI PERBEDAAN LEBIH DARI DUA SAMPEL (ANOVA)

UJI PERBEDAAN LEBIH DARI DUA SAMPEL (ANOVA) UJI PERBEDAAN LEBIH DARI DUA SAMPEL (ANOVA) 6 124 Objektif: Mahasiswa dapat menguji perbedaan lebih dari dua sampel atau disebut juga analisis varians menggunakan R- Programming 125 Diterapkan untuk membanding

Lebih terperinci

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2. Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan :

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2. Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2 Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA KELAPA DUA ATA 2012/2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan

Lebih terperinci

REGRESI LINIER BERGANDA

REGRESI LINIER BERGANDA REGRESI LINIER BERGANDA 7 150 Objektif Mahasiswa dapat menentukan persamaan regresi menggunakan R programming 151 Analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan suatu variabel (variaabel tak bebas)

Lebih terperinci

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL RISET AKUNTANSI PRAKTIKUM REGULER LAB E531. Nama : NPM / Kelas : Fakultas /Jurusan :

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL RISET AKUNTANSI PRAKTIKUM REGULER LAB E531. Nama : NPM / Kelas : Fakultas /Jurusan : LAB MANAJEMEN DASAR MODUL RISET AKUNTANSI PRAKTIKUM REGULER LAB E531 Nama : NPM / Kelas : Fakultas /Jurusan : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa dua 2013/2014 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum

Lebih terperinci

UJI T SAMPEL BEBAS (INDEPENDENT SAMPLE T-TEST)

UJI T SAMPEL BEBAS (INDEPENDENT SAMPLE T-TEST) UJI T SAMPEL BEBAS (INDEPENDENT SAMPLE T-TEST) 3 50 Objektif Mahasiswa dapat menghitung distribusi t untuk pengujian hipotesis menggunakan R-Programming 51 Uji-t 2 sampel independen (bebas) adalah metode

Lebih terperinci

2) Ukuran Data Tidak Sama k n i T 2.. JKT = X 2 ij - i=1 j=1 N k JKK = T 2 i. T 2.. i=1 n i N JKG = JKT - JKK Sumber Jumlah db Kuadrat Tengah F. Hitun

2) Ukuran Data Tidak Sama k n i T 2.. JKT = X 2 ij - i=1 j=1 N k JKK = T 2 i. T 2.. i=1 n i N JKG = JKT - JKK Sumber Jumlah db Kuadrat Tengah F. Hitun MODUL DISTRIBUSI F (ANOVA) I. PENDAHULUAN Ditemukan oleh seorang ahli statistik yang bernama R.A. Fisher pada tahun 1920. Distribusi F/ANOVA adalah prosedur statistika untuk mengkaji (mendeterminasi) apakah

Lebih terperinci

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1. Nama : NPM : Kelas : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa Dua

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1. Nama : NPM : Kelas : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa Dua LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1 Nama : NPM : Kelas : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa Dua 1 UKURAN STATISTIK Pendahuluan Ukuran statistik merupakan ukuran yang menunjukkan bagaimana

Lebih terperinci

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1 LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1 Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : Hari dan Shift Praktikum : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa dua E531 1 UKURAN STATISTIK Pendahuluan Ukuran statistik

Lebih terperinci

UJI 2 SAMPLE BERPASANGAN. (PAIRED SAMPLE t-test)

UJI 2 SAMPLE BERPASANGAN. (PAIRED SAMPLE t-test) UJI 2 SAMPLE BERPASANGAN (PAIRED SAMPLE t-test) 4 71 Objektif: Mahasiswa dapat menguji perbedaan rata-rata antara samplesampel yang berpasangan menggunakan R-Programming 72 Paired sample t-test adalah

Lebih terperinci

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL RISET AKUNTANSI ATA 2014/2015

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL RISET AKUNTANSI ATA 2014/2015 LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL RISET AKUNTANSI ATA 2014/2015 NAMA : NPM : KELAS : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kepada

Lebih terperinci

STATISTIK PERTEMUAN XI

STATISTIK PERTEMUAN XI STATISTIK PERTEMUAN XI Topik Bahasan: Analisis Ragam (ANOVA) Universitas Gunadarma 1. Pendahuluan Metode hipotesis dengan menggunakan distribusi z dan distribusi t efektif untuk uji hipotesis tentang perbedaan

Lebih terperinci

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL METODE RISET. Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan :

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL METODE RISET. Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL METODE RISET Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2015 LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.

Lebih terperinci

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL RISET AKUNTANSI PRAKTIKUM I LAB KAMPUS H

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL RISET AKUNTANSI PRAKTIKUM I LAB KAMPUS H LAB MANAJEMEN DASAR MODUL RISET AKUNTANSI PRAKTIKUM I LAB KAMPUS H Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa dua E531 1 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

Lebih terperinci

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL METODE RISET PRAKTIKUM I LAB KAMPUS H

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL METODE RISET PRAKTIKUM I LAB KAMPUS H LAB MANAJEMEN DASAR MODUL METODE RISET PRAKTIKUM I LAB KAMPUS H Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa dua E531 1 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENGUMPULAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kelapa Dua, September Tim Litbang

KATA PENGANTAR. Kelapa Dua, September Tim Litbang KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga modul praktikum Statistika 1 materi ukuran statistik ini dapat terselesaikan. Modul praktikum

Lebih terperinci

ISSN : Uji Chi-Square pada Statistika dan SPSS Ari Wibowo 5)

ISSN : Uji Chi-Square pada Statistika dan SPSS Ari Wibowo 5) ISSN : 1693 1173 Uji Chi-Square pada Statistika dan SPSS Ari Wibowo 5) Abstrak Uji Chi-Square digunakan untuk pengujian hipotesa terhadap beda dua proporsi atau lebih. Hasil pengujian akan menyimpulkan

Lebih terperinci

Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik

Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik Uji t dengan 2 kelompok Uji t Tidak Berpasangan Uji t dikembangkan oleh William Sealy Gosset. Dalam artikel publikasinya, ia menggunakan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM I METODE STATISTIKA II PENGUJIAN HIPOTESIS INDEPENDENT DENGAN PENDEKATAN ANALISIS RAGAM

LAPORAN PRAKTIKUM I METODE STATISTIKA II PENGUJIAN HIPOTESIS INDEPENDENT DENGAN PENDEKATAN ANALISIS RAGAM LAPORAN PRAKTIKUM I METODE STATISTIKA II PENGUJIAN HIPOTESIS INDEPENDENT DENGAN PENDEKATAN ANALISIS RAGAM Oleh : Nama : Ivan Prima Harlis NIM : 125090501111017 Asisten I : Candra Dian F Asisten II : Putri

Lebih terperinci

SESI 13 STATISTIK BISNIS

SESI 13 STATISTIK BISNIS Modul ke: SESI 13 STATISTIK BISNIS Sesi 13 ini bertujuan agar Mahasiswa dapat mengetahui teori Analisis Regresi dan Korelasi Linier yang berguna sebagai alat analisis data Ekonomi dan Bisnis. Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Analisis Regresi dan Korelasi 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat hubungan linier antara dua variabel atau

Lebih terperinci

Pokok Bahasan: Chi Square Test

Pokok Bahasan: Chi Square Test Pokok Bahasan: Chi Square Test Start Pokok Bahasan A. Pengertian Distribusi Chi Kuadrat B. Uji Kecocokan (Goodness of Fit Test) (Kontigensi Table Test) 1 Instruksional Umum Memberi penjelasan tentang distribusi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Statistik non Parametrik Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran (distribution free) adalah test yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat

Lebih terperinci

STATISTIK NONPARAMETRIK (1)

STATISTIK NONPARAMETRIK (1) PERTEMUAN KE-1 Ringkasan Materi: STATISTIK NONPARAMETRIK (1) Statistik nonparametrik disebut juga statistik bebas distribusi/ distributif free statistics karena tidak pernah mengasumsikan data harus berdistribusi

Lebih terperinci

BAB VI UJI PRASYARAT ANALISIS

BAB VI UJI PRASYARAT ANALISIS BAB VI UJI PRASYARAT ANALISIS A. Uji Normalitas 1. Dengan Kertas Peluang Normal Buatlah daftar distribusi frekuensi kumulatif kurang dari berdasarkan sample yang ada dan gambarkan ogivenya. Pindahkan ogive

Lebih terperinci

CHI-SQUARE: GOODNESS OF FIT TEST

CHI-SQUARE: GOODNESS OF FIT TEST Modul CHI-SQUARE: GOODNESS OF FIT TEST Pengantar Chi Square adalah salah satu alat analisis yang paling sering digunakan pada statistik, dengan tujuan untuk Uji Homogenitas, Uji Independensi dan Uji Goodness

Lebih terperinci

Manajemen. Modul Riset Akuntansi UJI NORMALITAS. Manajemen

Manajemen. Modul Riset Akuntansi UJI NORMALITAS. Manajemen UJI NORMALITAS 2 29 Objektif: Mahasiswa dapat menguji tentang kenormalan distribusi data menggunakan R-Programming 30 Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data yang diambil adalah

Lebih terperinci

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA Modul R UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA I. UJI VALIDITAS Sebelum instrument/alat ukur digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, maka perlu dilakukan uji coba kuesioner untuk

Lebih terperinci

Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi.

Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi. PERTEMUAN 9-10 PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi. Apa itu parameter? Parameter adalah ukuran-ukuran. Rata-rata penghasilan karyawan di kota binjai adalah

Lebih terperinci

Pertemuan 6 & 7 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS. Objektif:

Pertemuan 6 & 7 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS. Objektif: Pertemuan 6 & 7 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Objektif: 1. Mahasiswa dapat mengetahui ketepatan mengukur suatu alat ukur (uji validitas) 2. Mahasiswa dapat menentukan konsistensi alat ukur (uji reliabilitas)

Lebih terperinci

MANAJEMEN DASAR I ATA 15/16

MANAJEMEN DASAR I ATA 15/16 MANAJEMEN DASAR I ATA 15/16 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga modul praktikum Riset Akuntansi ini

Lebih terperinci

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB 3 PENGOLAHAN DATA BAB 3 PENGOLAHAN DATA 3.1 Menentukan Model Persamaan Regresi Linier Berganda Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah jumlah kecelakaan lalu lintas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu

Lebih terperinci

METODE RISET KATA PENGANTAR

METODE RISET KATA PENGANTAR MATEMATIKA EKONOMI 1 DERET HITUNG KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga modul praktikum

Lebih terperinci

Peramalan (Forecasting)

Peramalan (Forecasting) Peramalan (Forecasting) Peramalan (forecasting) merupakan suatu proses perkiraan keadaan pada masa yang akan datang dengan menggunakan data di masa lalu (Adam dan Ebert, 1982). Awat (1990) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Umum Penelitian Deskripsi data umum berisi mengenai gambaran umum tempat penelitian yakni di SMP N 1 Pamotan. SMP

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN DUA ARAH (TWO WAY ANOVA) Dosen Pengampu Dr. Sri Harini, M.Si

LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN DUA ARAH (TWO WAY ANOVA) Dosen Pengampu Dr. Sri Harini, M.Si LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN DUA ARAH (TWO WAY ANOVA) Dosen Pengampu Dr. Sri Harini, M.Si Oleh Nurul Anggraeni Hidayati NIM. 14610002 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELETIAN

BAB III METODE PENELETIAN 35 BAB III METODE PENELETIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 6 Bandung yang beralamatkan di Jalan Soekarno Hatta (Riung Bandung) Kota Bandung, pada tes Uji Kompetensi

Lebih terperinci

Resume Regresi Linear dan Korelasi

Resume Regresi Linear dan Korelasi Rendy Dwi Ardiansyah Putra 7410040018 / 2 D4 IT A Statistika Resume Regresi Linear dan Korelasi 1. Regresi Linear Regresi linear merupakan suatu metode analisis statistik yang mempelajari pola hubungan

Lebih terperinci

ANALISIS DERET BERKALA

ANALISIS DERET BERKALA ANALISIS DERET BERKALA PENDAHULUAN Analisis deret berkala merupakan prosedur analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui gerak perubahan nilai suatu variabel sebagai akibat dari perubahan waktu. Dalam

Lebih terperinci

Pendahuluan RRL Model Pengaruh Tetap Model Pengaruh Random

Pendahuluan RRL Model Pengaruh Tetap Model Pengaruh Random RANCANGAN RANDOM LENGKAP Pendahuluan RRL RRL atau Rancangan Random Lengkap merupakan rancangan di mana unit eksperimen yang dikenai perlakuan secara random dan menyeluruh lengkap untuk setiap perlakuan.

Lebih terperinci

UJI VALIDITAS KUISIONER

UJI VALIDITAS KUISIONER UJI VALIDITAS KUISIONER Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin dukur. Dalam pengujian instrumen pengumpulan data, validitas bisa dibedakan menjadi validitas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton. BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Regresi Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton. Beliau memperkenalkan model peramalan, penaksiran, atau pendugaan,

Lebih terperinci

Regresi Linier Sederhana dan Korelasi. Pertemuan ke 4

Regresi Linier Sederhana dan Korelasi. Pertemuan ke 4 Regresi Linier Sederhana dan Korelasi Pertemuan ke 4 Pengertian Regresi merupakan teknik statistika yang digunakan untuk mempelajari hubungan fungsional dari satu atau beberapa variabel bebas (variabel

Lebih terperinci

TABEL 3 DATA PENELITIAN

TABEL 3 DATA PENELITIAN Analisis Regresi Linier Bentuk LN (Logaritma Natural) Pengubahan data ke bentuk LN dimaksudkan untuk meniadakan atau meminimalkan adanya pelanggaran asumsi normalitas dan asumsi klasik regresi. Jika data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan

Lebih terperinci

MODUL DISTRIBUSI T. Objektif:

MODUL DISTRIBUSI T. Objektif: MODUL DISTRIBUSI T Objektif: 1. Membantu mahasiswa memeahami materi Distribusi t 2. Pengambilan keputusan dari suatu kasus dengan menggunakan kaidah dan syarat Distribusi t I. PENDAHULUAN Pengujian hipotesis

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : 021-834 14694 / email : klik.statistik@gmail.com

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : 021-834 14694 / email : klik.statistik@gmail.com APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS HENDRY admin teorionline.net Phone : 02-834 4694 / email : klik.statistik@gmail.com Tentang Regresi Sederhana Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis

Lebih terperinci

Statistik Parametrik

Statistik Parametrik Statistik Parametrik Statistik Parametrik Adalah suatu tes yang modelnya menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang parameter populasi yang merupakan sumber sampel penelitiannya. Syarat-syarat itu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan BAB II LANDASAN TEORI 21 Konsep Dasar Analisis Regresi Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan

Lebih terperinci

MATRIKS SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PROBABILITA TERAPAN (SI) KODE / SKS: KD / 3 SKS

MATRIKS SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PROBABILITA TERAPAN (SI) KODE / SKS: KD / 3 SKS Minggu Pokok Bahasan ke dan TIU 1. 1.Distribusi sampling Memberi penjelasan tentang populasi, sampel, tehnik pengambilan sampel., serta distribusi sampling ratarata Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction).

Lebih terperinci

CARA PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI

CARA PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI CARA PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI Penelitian korelasi biasanya ditujukan untuk menguji hubungan antara variabel X (variabel bebas) dengan variabel Y atau variabel terikat atau menguji hubungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Regresi Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Galton melakukan studi tentang kecenderungan tinggi badan

Lebih terperinci

Analysis of Variance (ANOVA) Debrina Puspita Andriani /

Analysis of Variance (ANOVA) Debrina Puspita Andriani    / Analysis of Variance (ANOVA) 6 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id Outline Kegunaan ANOVA 3 Kontrol investigator 1 atau lebih variabel independen Disebut dgn faktor

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Umum Deskripsi data umum berisi mengenai gambaran umum tempat penelitian yakni di MTs N 1 Kudus. MTs N 1 Kudus beralamatkan

Lebih terperinci

MODUL V REGRESI, KORELASI, ANALISIS VARIAN, VALIDITAS DAN RELIABILITAS

MODUL V REGRESI, KORELASI, ANALISIS VARIAN, VALIDITAS DAN RELIABILITAS REGRESI, KORELASI, ANALISIS VARIAN, VALIDITAS DAN RELIABILITAS A. TUJUAN PRAKTIKUM Dengan adanya Praktikum Statistika Industri Modul V tentang Regresi, Korelasi, Analisis Varian, Validitas dan Reliabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Definisi 1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu

BAB I PENDAHULUAN 1. Definisi 1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu BAB I PENDAHULUAN 1. Definisi 1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian, 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penyusunan penelitian seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

Lebih terperinci

STATISTIKA DESKRIPTIF

STATISTIKA DESKRIPTIF STATISTIKA DESKRIPTIF 1 Statistika deskriptif berkaitan dengan penerapan metode statistika untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data kuantitatif secara deskriptif. Statistika inferensia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu komponen dari penelitian adalah menggunakan metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu komponen dari penelitian adalah menggunakan metode yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Salah satu komponen dari penelitian adalah menggunakan metode yang ilmiah, agar metode yang ilmiah ini dapat dilaksanakan dengan relatif lebih mudah dan

Lebih terperinci

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 ANALISIS KORELASI OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 ANALISIS KORELASI II. ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Korelasi Pearson Koefisien Korelasi Moment Product Korelasi

Lebih terperinci

Modul 2017/2018 TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER. Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri Universitas Islam Indonesia

Modul 2017/2018 TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER. Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri Universitas Islam Indonesia TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER 5 2017/2018 Modul DESAIN EKSPERIMENT & PEMILIHAN ALTERNATIF Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri Universitas Islam Indonesia DAFTAR ISI 1. Tujuan Umum... 2 2. Desain

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang 13 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang terkenal Galton menemukan bahwa meskipun terdapat tendensi atau kecenderungan

Lebih terperinci

Analisis Varian. Statistika Ekonomi. Ir Tito Adi Dewanto

Analisis Varian. Statistika Ekonomi. Ir Tito Adi Dewanto Analisis Varian Statistika Ekonomi Ir Tito Adi Dewanto 1 Uji Anova Anova : menguji rata-rata satu kelompok / lebih melalui satu variabel dependen / lebih berbeda secara signifikan atau tidak. ONE WAY ANOVA

Lebih terperinci

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1 LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1 Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : Hari dan Shift Praktikum : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa dua E531 1 UKURAN STATISTIK Pendahuluan Ukuran statistik

Lebih terperinci

MODUL II ANALYSIS OF VARIANCE (ANOVA)

MODUL II ANALYSIS OF VARIANCE (ANOVA) MODUL II ANALYSIS OF VARIANCE (ANOVA) TUJUAN 1. Mahasiswa mampu memahami uji hipotesis harga rata-rata multi populasi dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). 2. Mahasiswa mampu memahami penyelesaian

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi data Hasil Penelitian Data Pengamalan PAI dan Perilaku seks bebas peserta didik SMA N 1 Dempet diperoleh dari hasil angket yang telah diberikan kepada responden

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis (sugiyono, 2008 : 5).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis (sugiyono, 2008 : 5). BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan sehingga

Lebih terperinci

Statistik Deskriptif untuk Data Nominal dan Ordinal

Statistik Deskriptif untuk Data Nominal dan Ordinal Statistik Deskriptif untuk Data Nominal dan Ordinal Salah satu ciri utama sehingga sebuah data harus diproses dengan metode nonparametrik adalah jika tipe data tersebut semuanya adalah data nominal atau

Lebih terperinci

Volume : XI, Nomor : 1, September 2016 Informasi dan Teknologi Ilmiah ISSN: X

Volume : XI, Nomor : 1, September 2016 Informasi dan Teknologi Ilmiah ISSN: X ANALISA PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN PAKPAK BHARAT PADA TAHUN 2017 MENGGUNAKAN METODE REGRESI ( STUDI KASUS : BADAN PUSAT STATISTIK SUMATERA UTARA ) Hikmah Khairani Mahasiswa Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi yang berarti peramalan, penaksiran, atau pendugaan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton (1822-1911) sehubungan dengan penelitiannya

Lebih terperinci

UJI ANOVA. Imam Gunawan DISTRIBUSI F

UJI ANOVA. Imam Gunawan DISTRIBUSI F UJI ANOVA Imam Gunawan DISTRIBUSI F Ditribusi F memiliki ciri-ciri, yaitu: 1. Nilai F adalah nonnegatif.. Distribusi F merupakan distribusi kontinu. Nilainya mulai dari 0 dan tidak memiliki batas atas.

Lebih terperinci

Regresi dengan Microsoft Office Excel

Regresi dengan Microsoft Office Excel Regresi dengan Microsoft Office Excel Author: Junaidi Junaidi 1. Pengantar Dalam statistik, regresi merupakan salah satu peralatan yang populer digunakan, baik pada ilmu-ilmu sosial maupun ilmu-ilmu eksak.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA Mata Kuliah Kode / SKS Program Studi Fakultas : Statistika 2 / Probabilitas Terapan : IT012249 / 2 SKS : Sistem Komputer : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi 1. Distribusi sampling populasi, sampel, tehnik

Lebih terperinci

ANALISIS RAGAM KLASIFIKASI 2 ARAH. b. Mengetahui perbedaan keragaman disebabkan perbedaan antarkolom. Kolom 1 2. j. c. Nilai rata I... R..

ANALISIS RAGAM KLASIFIKASI 2 ARAH. b. Mengetahui perbedaan keragaman disebabkan perbedaan antarkolom. Kolom 1 2. j. c. Nilai rata I... R.. ANALISIS RAGAM KLASIFIKASI 2 ARAH 1) Analisis Ragam Klasifikasi Dua Arah Analisis ragam klasifikasi dua arah adalah analisis ragam klasifikasi pengamatan yang berdasarkan dua kriteria Dalam analisis ini

Lebih terperinci

Ho merupakan hipotesa awal sedangkan merupakan hipotesis alternatif atau hipotesis kerja 2. Rumus One sample t-test

Ho merupakan hipotesa awal sedangkan merupakan hipotesis alternatif atau hipotesis kerja 2. Rumus One sample t-test UJI T-TEST (PENGANTAR STATISTIK LANJUT) A. Uji T-Test satu sampel (One sampel t- test). 1. Dasar teori. Pengujian rata-rata satu sampel dimaksudkan untuk menguji nilai tengah atau rata-rata populasi µ

Lebih terperinci

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi. 10 BAB II METODE ANALISIS DATA 2.1 Pengertian Regresi Berganda Banyak data pengamatan yang terjadi sebagai akibat lebih dari dua variabel, yaitu memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 21 Statistik Non Parametrik Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk sampel

Lebih terperinci

UJI ASUMSI KLASIK (Uji Normalitas)

UJI ASUMSI KLASIK (Uji Normalitas) UJI ASUMSI KLASIK (Uji Normalitas) UJI ASUMSI KLASIK Uji Asumsi klasik adalah analisis yang dilakukan untuk menilai apakah di dalam sebuah model regresi linear Ordinary Least Square (OLS) terdapat masalah-masalah

Lebih terperinci

STATISTIKA 2 IT

STATISTIKA 2 IT STATISTIKA 2 IT-021259 UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 Regresi & Korelasi Linier Regresi? Korelasi? 1. Regresi Linier Sederhana Model regresi adalah persamaan matematik yang memungkinkan dalam peramalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Analisis Regresi dan Korelasi 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat hubungan linier antara dua variabel

Lebih terperinci

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010 ANALISIS KORELASI OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010 ANALISIS KORELASI II. ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Korelasi Pearson Koefisien Korelasi Moment Product Korelasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Depok, Agustus Tim Litbang. LAB. MANAJEMEN DASAR i LITBANG PTA 16/17

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Depok, Agustus Tim Litbang. LAB. MANAJEMEN DASAR i LITBANG PTA 16/17 MATEMATIKA EKONOMI 1 DERET HITUNG RISET AKUNTANSI KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel atau lebih adalah analisa regresi linier. Regresi pertama

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Hipotesis statistik Sebuah pernyataan tentang parameter yang menjelaskan sebuah populasi (bukan sampel). Statistik Angka yang dihitung dari sekumpulan sampel.

Lebih terperinci

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

Mata Kuliah: Statistik Inferensial ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER 1 OUTLINE Bagian I Statistik Induktif Metode dan Distribusi Sampling Pengertian Korelasi Sederhana Teori Pendugaan Statistik Pengujian Hipotesa Sampel Besar Uji Signifikansi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 21 Statistik Non Parametrik Tes statistik non parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapakan syaratsyaratnya yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari objeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA. 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Statistik sangat sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan. Statistik inferensia salah satunya, merupakan satu

Lebih terperinci