Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi."

Transkripsi

1 PERTEMUAN 9-10 PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi. Apa itu parameter? Parameter adalah ukuran-ukuran. Rata-rata penghasilan karyawan di kota binjai adalah Rp (1 rata-rata) Terdapat perbedaan antara rata-rata gaji karyawan di kota binjai dan medan (2 ratarata) Proporsi mahasiswa di kaputama yang tidak suka ujian tutup buku lebih dari 50% (1 proporsi) Proporsi mahasiswa kaputama yang tidak suka ujian tutup buku lebih besar daripada perguruan tinggi lainnya (2 proporsi) Apa itu proporsi? Proporsi adalah persentase dari kejadian yang diinginkan. Pengujian hipotesis merupakan suatu prosedur yang didasarkan pada bukti sampel dan teori probabilitas yang digunakan untuk menentukan apakah suatu hipotesis adalah pernyataan yang beralasan atau tidak beralasan. Lima langkah prosedur yang dapat dijalankan dalam pengujian suatu hipotesis adalah : Langkah 1 : Menyatakan hipotesis, hipotesis null (H 0 ) dan hipotesis alternatif (H 1 ) Langkah 2 : Memilih tingkat nyata atau level of significance (α) Langkah 3 : Merumuskan suatu aturan pembuatan keputusan Langkah 4 : Mengidentifikasi statistik uji Langkah 5 : Mengambil kesimpulan Langkah 1 : Hipotesis Langkah awal adalah menyatakan hipotesis yang akan diuji, yaitu hipotesis null (H 0 ) dan hipotesis alternatif (H 1 ). Hipotesis nol ditulis H 0, huruf H menyatakan hipotesis dan angka nol menyatakan tidak ada perbedaan. Hipotesis alternatif di tulis H 1, dimana H 1 kebalikan dari pernyataan H 0.

2 Contoh : Jika H 0 : P 100, maka H 1 : P 100 Jika H 0 : P 0,4, maka H 1 : P > 0,4 Jika H 0 : P 0, maka H 1 : P < 0 Langkah 2 : tingkat nyata (α) Tingkat nyata atau level of significance (α) merupakan probabilitas menolak hipotesis null (H 0 ) yang benar. Dengan kata lain, tingkat nyata (α) merupakan resiko kita menolak hipotesis null (H 0 ) ketika H 0 benar. α berkisar dari 0 sampai 1, tetapi pada umumnya α yang dipakai adalah 5% (0,05). Walaupun α 1% dan 10% juga bisa digunakan, karena tidak ada aturan ataupun rumusan yang mengatur penentuan α. Langkah 3 : Kriteria keputusan Kita dapat menentukan kriteria penentuan H 0 dan H 1 atau daerah penentuan H 0 dan H 1. Ada 3 macam pengujian (tergantung pada nilai H 1 ) yang menentukan bentuk daerah penerimaan H 0 dan H 1, yaitu : 1. Pengujian dua arah Jika H 1 menyatakan tanda tidak sama dengan ( ), maka secara otomatis pengujian yang kita lakukan adalah pengujian dua arah. Dimana α akan dibagi dua. Daerah penerimaan H 0 α/2 1-α α/2 Daerah penolakan H 0 H 0 : P 100 Daerah penolakan H 0 2. Pengujian satu arah sebelah kanan Jika H 1 menyatakan tanda lebih besar (> ), maka secara otomatis pengujian yang kita lakukan adalah pengujian satu arah sebelah kanan. Dimana kita hanya menggunakan kurva bagian kanan saja di dalam pengujian. Daerah penerimaan H 0 1-α α H 0 : P 0,4 Daerah penolakan H 0

3 3. Pengujian satu arah sebelah kiri Jika H 1 menyatakan tanda lebih kecil (<), maka secara otomatis pengujian yang kita lakukan adalah pengujian satu arah sebelah kiri. Dimana kita hanya menggunakan kurva bagian kiri saja di dalam pengujian. Daerah penerimaan H 0 α 1-α Daerah penolakan H 0 H 0 : P 0 Bagaimana menentukan nilai yang memisahkan daerah penerimaan H 0 dan H 1 (biasanya disebut titik kritis). Kita harus menggunakan bantuan tabel distribusi normal (tabel Z) untuk sampel besar (n > 30 atau n 1 + n 2 > 30) dan tabel distribusi student (tabel t) untuk sampel kecil (n 30 atau n 1 + n 2 30). Contoh : Misalkan α 5% dengan pengujian 2 arah 5%/2 95% 5%/2 2,5% 47,5% 47,5% 2,5% Titik kritis Titik kritis Untuk mencari titik kritis, gunakan tabel Z, kemudian carilah nilai Z yang ukuran luasnya mendekati 47,5% (0,475). Angka yang diperoleh adalah 1,645.

4 Langkah 4 : Pengujian statistik Pengujian statistik sangat dubutuhkan untuk dapat menentukan penerimaan H 0 dan H 1. Pengujian statistik merupakan penentuan suatu nilai uji berdasarkan informasi sampel yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis nol. Adapun rumus umum untuk menghitung nilai pengujian statistik adalah : Z atau t ( statistik sampel parameter populasi ) / standar deviasi sampel Langkah 5 : Kesimpulan Langkah terakhir adalah membuat keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis nol. Jika nilai statistik uji jatuh di daerah penerimaan H 0, maka H 0 diterima dan H 1 ditolak. Sebaliknya, apabila nilai statistik uji berada di daerah penolakan H 0, maka H 1 diterima dan H 0 ditolak. Contoh soal pengujian rata-rata populasi Contoh 1 : Produktivitas karyawan suatu perusahaan terdistribusi secara normal dengan rata-rata 200 dan berdeviasi standar 16. Bagian HRD tidak percaya dan menyatakan rata-rata produktivitas karyawan tidak sama dengan 200. Untuk membuktikannya, mereka mengambil sampel 100 karyawan untuk dianalisis dan diperoleh rata-rata sampelnya sebesar 203,5. Dengan α 1%, ujilah pernyataan tersebut! Langkah 1 : hipotesis H 0 : produktivitas 200 H 1 : produktivitas 200 Langkah 2 : tingkat nyata (α) α 1% (0,01) Langkah 3 : kriteria keputusan Pengujian 2 arah (karena H 1 : produktivitas 200) Menggunakan tabel Z (karena sampel 100) 0,5% 49,5% 49,5% 0,5% -2,58 2,58

5 Luas 0,495 (49,5%) di tabel Z adalah ±2,58. Dengan demikian H 0 diterima jika nilai statistik uji berada diantara nilai kritis. (-2,58 < nilai statistik uji < 2,58) Langkah 4 : pengujian statistik 203, / 100 2,19 Langkah 5 : Kesimpulan Karena nilai statistik uji berada diantara nilai kritis ( -2,58 < 2,19 < 2,58), maka H 0 harus diterima dan H 1 ditolak. Dengan demikian, tidak ada alasan bahwa produktivitas karyawan perusahaan tersebut adalah benar sebesar 200. Contoh 2 : Sebuah hipotesis menyatakan bahwa rata-rata populasi adalah lebih dari 60. Untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut, maka diambil 26 sampel untuk dianalisis. Diketahui rata-rata dan standar deviasi sampel adalah 57 dan 10. Ujilah dengan menggunakan alpha sebesar 1%! Langkah 1 : Hipotesis H 0 : rata-rata populasi 60 H 1 : rata-rata populasi < 60 Langkah 2 : tingkat nyata (α) α 1% (0,01) Langkah 3 : kriteria keputusan Pengujian 1 arah sebelah kiri (karena H 1 : rata-rata populasi < 60) Menggunakan tabel t (karena sampel 26) 1% 99% -2,485 Untuk mencari nilai kritis, kita harus menggunakan tabel t. Dengan α 1% (0,01) dan df n , Maka nilai kritisnya adalah (t 1%,25 ) : -2,485 Dengan demikian, H 0 diterima jika nilai statistik uji > -2,485 Langkah 4 : pengujian statistik / 26 1,53

6 Langkah 5 : kesimpulan Karena nilai statistik uji (-1,53) > nilai kritis (-2,485), maka H 0 harus diterima dan H 1 ditolak. Dengan demikian, tidak ada alasan untuk menolak bahwa rata-rata populasi tidak lebih kecil dari 60. Contoh 3 : Ada pendapat bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara gaji bulanan di perusahaan A dan B. Hasil interview terhadap sampel 50 karyawan A dan 50 karyawan B, dimana gaji ratarata karyawan perusahaan A adalah Rp dengan standar deviasinya sebesar Rp , sedangkan karyawan perusahaan B dengan standar deviasi sebesar Rp memiliki ratarata gaji sebesar Rp Dengan alpha sebesar 5%, ujilah pendapat tersebut! Langkah 1 : penentuan H 0 dan H 1 H 0 : gaji karyawan perusahaan A gaji karyawan perusahaan B H 1 : gaji karyawan perusahaan A gaji karyawan perusahaan B Langkah 2 : penentuan tingkat nyata (α) α 5% (0,05) Langkah 3 : kriteria keputusan Pengujian 2 arah Menggunakan tabel Z (karena sampel 100, 50+50) 2,5% 95% 2,5% -1,96 1,96 Dengan α/2 2,5% maka luas 0,475 (47,5%) di tabel Z adalah ±1,96. Dengan demikian H 0 diterima jika nilai statistik uji berada diantara nilai kritis. (-1,96 < nilai statistik uji < 1,96) Langkah 4 : menghitung nilai statistik uji ( ) ( ) 0, μ 1 - μ 2 0 karena μ 1 μ 2 Langkah 5 : membuat keputusan Karena nilai statistik uji berada diantara nilai kritis (-1,96 < 0,5288 < 1,96), maka H 0 harus diterima dan H 1 ditolak. Dengan demikian, tidak ada perbedaan yang signifikan antara gaji bulanan karyawan perusahaan A dan perusahaan B.

7 Contoh 4 : Diketahui : n 1 5 n 2 6 X 1 4 X 2 5 S 1 2 8,5 S 2 2 4,4 Dengan taraf nyata (α) 10%, ujilah hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan antara rata-rata populasi 1 dan 2! Langkah 1 : hipotesis H 0 : rata-rata populasi 1 rata-rata populasi 2 H 1 : rata-rata populasi 1 rata-rata populasi 2 Langkah 2 : tingkat nyata (α) α 10% (0,1) Langkah 3 : kriteria keputusan Pengujian 2 arah (karena H 1 : rata-rata populasi 1 rata-rata populasi 2) Menggunakan tabel t (karena sampel 11) 5% 90% 5% -1,833 1,833 Untuk mencari nilai kritis, kita harus menggunakan tabel t. Dengan α/2 5% (0,05) dan df n 1 + n , Maka nilai kritisnya adalah (t 5%,9 ) : ± 1,833 Dengan demikian, H 0 diterima jika -1,833 < nilai statistik uji < 1,833 Langkah 4 : pengujian statistik ( 1) + ( 1) (5 1)8,5 + (6 1)4, ,662 6 Langkah 5 : kesimpuan Karena nilai statistik uji berada di antara titik kritis (-1,833 < -0,662 < 1,833), maka H 0 harus diterima dan H 1 ditolak. Dengan demikian, rata-rata populasi 1 dan 2 adalah sama.

8 PERTEMUAN ANALYSIS OF VARIANCE (ANOVA) Anova digunakan untuk menguji hipotesis tentang perbedaan lebih dari 2 rata-rata populasi. Misalnya, kita ingin menguji apakah tidak ada perbedaan antara penghasilan rata-rata guru SD, SMP dan SMA. Pengujian Anova dibedakan menjadi dua, yaitu one way anova dan two way anova. Dimana one way anova hanya memperhitungkan satu faktor yang menyebabkan variasi, sedangkan two way anova memperhitungkan dua faktor yang menyebabkan variasi. Langkah pengujian One Way ANOVA 1. Penentuan Hipotesis H 0 selalu menyatakan tidak ada perbedaan antara rata-rata beberapa populasi, sedangkan H 1 menyatakan satu atau lebih rata-rata populasi tidak sama dengan rata-rata populasi lainnya. H 0 : μ 1 μ 2 μ 3... μ n H 1 : satu atau lebih μ tidak sama dengan μ lainnya 2. Penentuan Kriteria Keputusan Pengujian ANOVA menggunakan uji F dan juga tabel F. Daerah penerimaan H 0 α Daerah penolakan H 0 Titik Kritis Titik kritis dicari dengan bantuan tabel F berdasarkan taraf nyata (α) dan derajat kebebasan (df). Kriteria keputusannya : H 0 diterima jika F ratio < F tabel. 3. Penentuan Pengujian Statistik Penghitungan F ratio biasanya menggunakan tabel Anova berikut ini : Sumber Sum of Square df Mean Square F ratio Between n. (X-X) 2 k-1 SS BC /df MS BC /MS R Columns Residual n. (X it X i ) 2 n-k SS R /df Total 4. Pengambilan Kesimpulan Jika H 0 diterima berarti kita menerima hipotesis yang menyatakan bahwa rata-rata populasi tidak berbeda. Jika H 0 ditolak berarti kita menolak hipotesis yang menyatakan bahwa rata-rata populasi tidak berbeda.

9 Contoh : Sebuah penelitian ingin menguji apakah ada perbedaan produktivitas antara tiga merk mesin dengan mengambil sampel masing-masing 5 buah mesin dari setiap merk. Hasil analisis terhadap sampel memberikan informasi sebagai berikut : Mesin A Mesin B Mesin C Rata 2 49 Rata 2 56 Rata 2 51 Ujilah dengan taraf nyata 5% hipotsis yang menyatakan bahwa rata-rata produktivitas ketiga merk mesin adalah tidak berbeda! Jawab : 1. Hipotesis : H 0 : μ 1 μ 2 μ 3 H 1 : satu atau beberapa μ berbeda dari μ lainnya 2. Kriteria Keputusan : Daerah penerimaan H 0 α 5% Daerah penolakan H 0 Titik Kritis F(α,df) 3,89 Nilai 3,89 ditentukan pada tabel F pada α 5%, df dan df2 3 (5-1) 12. Berarti daerah penerimaan H 0 adalah < 3, Penghitungan statistik uji. 5. [(49 52) + (56 52) + (51 52) ] 130. ( ) (47-49) 2 + (53-49) (49-51) 2 94 SS df MS F ratio Between ,3 Residual ,83

10 4. Kesimpulan Karena F ratio lebih besar dari F tabel (8,3 > 3,89), maka H 0 ditolak. Oleh karena itu ada satu atau lebih rata-rata produktivitas mesin yang berbeda. CARA KEDUA X / 5 49 X / 5 56 X / 5 51 X / 3 52 VBS VBS 5 ( ) ( ) ( ) 65 S 2 1 S 2 1 (47-49) (46-49) 2 / /4 7,5 S 2 2 (55-56) (52-56) 2 / /4 12,5 S 2 3 (54-51) (49-51) 2 / /4 3,5 VWS S S S 2 3 / k VWS 7,5 + 12,5 + 3,5 /3 23,5/3 7,83 F hitung VBS / VWS 65 / 7,83 8,30 Langkah pengujian Two Way ANOVA Pada dasarnya, langkah pengujian Two Way Anova sama dengan pengujian One Way Anova. Perbedaannya terletak pada perhitungan degree of freedom dan perhitungan F ratio. Degree of freedom (df) dihitung menggunakan rumus : df 1 k 1 df 2 (k 1)(n 1) Contoh : Operator Mesin A Mesin B Mesin C

11 Ujilah dengan taraf nyata 5%, apakah rata-rata produktivitas ketiga merk mesin tersebut tidak berbeda! Jawab : 1. Hipotesis : H 0 : μ 1 μ 2 μ 3 H 1 : satu atau beberapa μ berbeda dari μ lainnya 2. Kriteria Keputusan : Daerah penerimaan H 0 α 5% Daerah penolakan H 0 Titik Kritis F(α,df) 4,46 Nilai 4,46 ditentukan pada tabel F pada α 5%, df dan df2 (3-1)(5-1) 8. Berarti daerah penerimaan H 0 adalah < 4, Penghitungan statistik uji : MS 1 SS 1 /(k-1) 5[(49-52) 2 +(56-52) 2 +(51-52) 2 ]/(3-1) 130/2 65 Operator Mesin A Mesin B Mesin C Rata-rata Operator Rata-rata Mesin MS 2 SS 2 /(n-1) 3[(55-52) 2 +(51-52) 2 +(49-52) 2 +(54-52) 2 +(51-52) 2 ]/(5-1) 72/4 18 Sebelum mencari nilai MS Res, dilakukan beberapa langkah sebagai berikut : a. Mencari nilai duga dengan rumus : + + Operator Mesin A Mesin B Mesin C

12 b. Mencari nilai residual dengan rumus : t Operator Mesin A Mesin B Mesin C SS Res (-3) c. Mencari M Res dengan rumus : MS Res SS Res /(n-1)(k-1) 22/(5-1)(3-1) 2,75 SS df MS F Ratio Antar Mesin ,6 Antar operator ,5 Residual ,75 Total Kesimpulan : Karena F Ratio untuk antar mesin lebih besar dari pada F tabel (23,6 > 4,48), maka H 0 ditolak. Sehingga rata-rata produktivitas setiap mesin berbeda karena ada unsur operator. PERTEMUAN ANALISIS REGRESI DAN KORELASI SEDERHANA Analisis regresi sederhana membahas hubungan antara 2 variabel, yaitu variabel terikat (dependent variable) yg biasanya disimbolkan dengan huruf Y dan variabel bebas (independent variable) yg biasanya disimbolkan dengan huruf X. Analisis regresi merupakan suatu proses melakukan estimasi untuk memperoleh suatu hubungan fungsional antara variabel terikat dgn variabel bebas. Dimana persamaan regresi digunakan untuk memprediksi nilai Y untuk nilai X tertentu. Analisis regresi sederhana merupakan analisis regresi antara satu variavel terikat dgn satu variabel bebas. Adapun parameter lain yang digunakan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel adalah analisis korelasi. Analisis ini meliputi pengukuran arah dan kekuatan suatu hubungan linier antara dua variabel. Arah dan kekuatan hubungan ini dinyatakan dalam koefisien korelasi.

13 Persamaan Regresi Sederhana Y a + bx + e Dimana : Y : Variabel terikat a : intersep b : koefisien X : variabel bebas e : error term untuk mencari nilai intersep (a) dan koefisien (b) digunakan rumus berikut ini : ( )( ) ( )( ) ( ) atau. atau. ( )( ) ( ) Contoh : Salesman Test Penjualan A 4 5 B 7 12 C 3 4 D 6 8 E Carilah persamaan regresi dengan metode least square berdasarkan data di atas. Salesman Test (X) Penjualan (Y) X 2 Y 2 XY A B C

14 D E Jumlah ( )( ) ( ) 5(274) (30)(40) 5(210) (30) 1, (1,133) ,202 Persamaan regresinya adalah : Y 1, ,133 X + e Standar Error of Estimate Untuk mengukur dispersi atau simpangan dari data aktual di sekitar garis regresi. Jika simpangan kecil maka garis regresi sangat mewakili data sebenarnya.. 2 atau. ( ) ( ) 2 Contoh : Carilah standar error of estimate dari data regresi di atas.. ( ) ( ) 2 (864) (5,25)(70) (0,42)(1338) 1, Asumsi Regresi Linier 1. Untuk setiap nilai X, terdapat suatu kelompok nilai Y yang terdistribusi normal. 2. Rata-rata dari distribusi normal Y ini terletak pada garis linier regresi. 3. Deviasi standar dari distribusi normal Y tersebut semuanya sama. 4. Nilai-nilai Y bersifat independent (tidak sa ling tergantung) secara statistik. Artinya nilai Y yang dipilih untuk suatu nilai X tidak tergantung pada nilai Y untuk nilai X yang lain.

15 Korelasi Sederhana Bila regresi berusaha untuk memprediksi nilai suatu hubungan antar variabel, maka korelasi berusaha menghitung arah dan kekuatan hubungan antar variabel. Perbedaan antara regresi dengan korelasi adalah jika pada analisis regresi terdapat hubungan sebab akibat, maka pada korelasi tidak ada. Kekuatan dan arah hubungan antara 2 variabel diukur dengan koefisien korelasi. Koefisien korelasi bertanda + atau -, dengan angka kisaran dari -1 hingga Hubungan kuat Tidak ada hubungan Hubungan kuat negatif sempurna positif sempurna Semakin mendekati +1, koefisien korelasi menunjukkan adanya hubungan yang positif dan kuat. Koefisien korelasi yang mendekati -1 menunjukkan hubungan yang negatif dan kuat. Jika koefisien korelasi mendekati 0, maka menunjukkan indikasi bahwa kedua variabel tidak memiliki hubungan... [. ( ) ]. [ ( ) ] Jika dua variabel berkorelasi positif, maka kenaikan variabel satu akan diikuti kenaikan variabel lain dan penurunan variabel satu diikuti dengan penurunan variabel lain. Sedangkan korelasi negatif menunjukkan jika satu variabel naik maka variabel lain akan turun. Contoh : Hitunglah korelasi dari data regresi di atas... [. ( ) ]. [ ( ) ] 0,87 5(274) (30)(40) [5(210) (30) ]. [5(370) (40) Nilai r 0,87 menunjukkan bahwa antara nilai test dengan penjualan memiliki hubungan yang positif dan cukup kuat. Koefisien Determinasi

16 Koefisien determinasi menunjukkan persentase fluktuasi atau variasi pada suatu variabel (Y) dapat dijelaskan atau disebabkan oleh variabel lain (X). Koefisien determinasi adalah koefisien korelasi yang dikuadratkan (r 2 ). atau atau 1 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Hubungan Koefisien Korelasi, Koefisien Determinasi dan Standar Error of Estimate Untuk melihat hubungan ketiga elemen tersebut bisa dilihat melalui tabel ANOVA. Sumber Df SS MS Regression 1 SSR SSR Error n-2 SSE SSE/n-2 Total n-1 SST - df : Degree of freedom (derajat kebebasan) SS : Sum of Square MS : Mean of Square SSR : Sum of Square Regression (variasi yg bisa di jelaskan) ( ) SSE : Sum of Square Error (variasi yg tidak bisa dijelaskan) ( ) SST : SSR + SSE ( ) Koefisien determinasi dapat dihitung dengan cara : 1 Standar Error of Estimate dapat dihitung dengan cara :. 2

17 Pengujian Validitas Koefisien Regresi dan Korelasi Pengujian Koefisien Regresi 1. Hipotesis H 0 : β 0 (tidak ada pengaruh) H 1 : β 0 (terdapat pengaruh) 2. Taraf nyata α 5 % (bisa 1 %, 5 % atau 10 %) 3. Kriteria keputusan H 0 diterima jika pengujian ststiatik berada di antara nilai titik kritisnya. Daerah penerimaan H 0 α/2 1-α α/2 Daerah penolakan H 0 Daerah penolakan H 0 4. Pengujian statistik. ( ) b : koefisien regresi Sb: standar deviasi dari koefisien regresi 5. Kesimpulan Bandingkan nilai t stat yang diperoleh dari pengujian statistik dengan nilai t tabel untuk titik kritisnya. Jika nilai t stat berada di antara nilai t tabel, maka H 0 diterima yang berarti variabel X tidak signifikan mempengaruhi variabel Y secara statistik. Jika nilai t stat tidak berada di antara nilai t tabel, maka H 0 ditolak yang berarti variabel X signifikan mempengaruhi variabel Y secara statistik. Pengujian Koefisien Korelasi 1. Hipotesis H 0 : ρ 0 (tidak ada hubungan) H 1 : ρ 0 (terdapat hubungan) 2. Taraf nyata α 5 % (bisa 1 %, 5 % atau 10 %) 3. Kriteria keputusan H 0 diterima jika pengujian ststiatik berada di antara nilai titik kritisnya.

18 Daerah penerimaan H 0 α/2 1-α α/2 Daerah penolakan H 0 Daerah penolakan H 0 4. Pengujian statistik Kesimpulan Bandingkan nilai t stat yang diperoleh dari pengujian statistik dengan nilai t tabel untuk titik kritisnya. Jika nilai t stat berada di antara nilai t tabel, maka H 0 diterima yang berarti variabel X tidak signifikan berhubungan dengan variabel Y secara statistik. Jika nilai t stat tidak berada di antara nilai t tabel, maka H 0 ditolak yang berarti variabel X signifikan berhubungan dengan variabel Y secara statistik.

19 Analisis Regresi Berganda Model regresi beranda dengan 1 variabel dependent (Y) dengan n variabel independent (X) adalah : Y a + b 1 X 1 + b 2 X b n X n + e Jika jumlah n 2 maka : Y a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Y : Nilai Y prediksi X 1 : Variabel bebas 1 X 2 : Variabel bebas 2 A b 1, b 2 e : Intersep : Koefisien regresi : Kesalahan prediksi untuk membuat model regresi beranda dengan 2 variabel bebas di atas kita membutuhkan data variabel Y, X 1, X 2 dan parameter a, b 1 serta b 2 yang dapat diperoleh melalui rumus : Subtitusi dan eliminasi ketiga rumus diatas sehingga akan menghasilkan nilai ketiga parameter tersebut. Sebaiknya gunakan berbagai program yang ada untuk memperoleh nilai ketiga parameter tersebut dengan lebih efisien. Contoh : Buat model regresi hubungan antara penjualan (Y) dengan biaya produksi (X 1 ) dan biaya distribusi (X 2 ) dengan data sebagai berikut : Tahun ke Penjualan Biaya promo Biaya distribusi (jutaan) (ratusan) (ratusan)

20 Kita akan memperoleh persamaan sebagai berikut : Y 3,5 0,975 X 1 + 2,875 X 2 b 1 : - 0,975 menunjukkan hubungan negatif antara biaya promosi dengan penjualan dimana bila biaya promosi ditingkatkan seratus ribu maka akan menurunkan penjualan sebanyak 975 ribu. b 2 : 2,875 menunjukkan hubungan positif antara biaya distribusi dengan penjualan dimana bila biaya distribusi meningkat seratus ribu maka akan menaikkan penjualan sebanyak 2,875 juta. Analisis Korelasi Berganda Jika terdapat lebih dari satu variabel bebas (X > 1) maka akan ada dua jenis koefisien korelasi yang dapat kita hitung, yaitu koefisien korelasi berganda (suatu ukuran kekuatan hubungan antara variabel terikat dengan semua variabel bebasnya) dan koefisien korelasi parsial (menunjukkan kekuatan hubungan antara variabel teikat dengan salah satu variabel bebasnya dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan). r y.x 1 x 2 : koefisien korelasi berganda Y dengan X 1 dan X 2 r y.x 1 (x 2 ) : koefisien korelasi parsial Y dengan X 1 (X 2 dianggap konstan) r y.x 2 (x 1 ) : koefisien korelasi parsial Y dengan X 2 (X 1 dianggap konstan) ( ). ( ) Pengujian Validitas Regresi Berganda a. Global test (F test) Global test menguji kemampuan seluruh variabel X (X 1, X 2,..., X n ) secara bersama-sama untuk menjelaskan perilaku variabel Y. Melalui global test inilah kita dapat mengetahui suatu model regresi berganda sudah valid atau sesuai keadaan sebenarnya atau tidak. 1. Hipotesis

21 H 0 : β 1 β 2... β n 0 (tidak signifikan) H 1 : tidak semua β 0 (signifikan) 2. Taraf nyata α 5 % (bisa 1 %, 5 % atau 10 %) 3. Kriteria keputusan H 0 diterima jika pengujian statistik lebih kecil dari nilai titik kritisnya. Daerah penerimaan H 0 0 Titik Kritis F(α,df) 4. Pengujian statistik α 5% Daerah penolakan H Kesimpulan Bandingkan nilai F stat yang diperoleh dari pengujian statistik dengan nilai F tabel untuk titik kritisnya. Jika nilai F stat lebih kecil dari nilai F tabel, maka H 0 diterima yang berarti variabel X tidak signifikan menjelaskan pengaruh terhadap variabel Y secara statistik. Jika nilai F stat lebih besar dari nilai F tabel, maka H 0 ditolak yang berarti variabel X signifikan menjelaskan pengaruh terhadap variabel Y secara statistik. b. Parsial test (t test) Parsial test untuk menguji kemampuan masing-masing variabel X untuk menjelaskan perilaku variabel Y. Dengan demikian, parsial test bertujuan untuk menguji validitas pada masing-masing koefisien regresi. 1. Hipotesis H 0 : β n 0 (tidak ada pengaruh) H 1 : β n 0 (terdapat pengaruh) 2. Taraf nyata α 5 % (bisa 1 %, 5 % atau 10 %) 3. Kriteria keputusan H 0 diterima jika pengujian ststiatik berada di antara nilai titik kritisnya. Daerah penerimaan H 0 α/2 1-α α/2

22 Daerah penolakan H 0 Daerah penolakan H 0 4. Pengujian statistik. ( ) b : koefisien regresi Sb: standar deviasi dari koefisien regresi 5. Kesimpulan Bandingkan nilai t stat yang diperoleh dari pengujian statistik dengan nilai t tabel untuk titik kritisnya. Jika nilai t stat berada di antara nilai t tabel, maka H 0 diterima yang berarti variabel X tidak signifikan mempengaruhi variabel Y secara statistik. Jika nilai t stat tidak berada di antara nilai t tabel, maka H 0 ditolak yang berarti variabel X signifikan mempengaruhi variabel Y secara statistik.

STMIK KAPUTAMA - BINJAI

STMIK KAPUTAMA - BINJAI STMIK KAPUTAMA - BINJAI Pengujian hipotesis merupakan suatu prosedur yang didasarkan pada bukti sampel dan teori probabilitas yang digunakan untuk menentukan apakah suatu hipotesis adalah pernyataan yang

Lebih terperinci

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

Mata Kuliah: Statistik Inferensial ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER 1 OUTLINE Bagian I Statistik Induktif Metode dan Distribusi Sampling Pengertian Korelasi Sederhana Teori Pendugaan Statistik Pengujian Hipotesa Sampel Besar Uji Signifikansi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Analisis Regresi dan Korelasi 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat hubungan linier antara dua variabel atau

Lebih terperinci

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Regresi Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak mendapatkan perhatian dan dipelajari oleh ilmuan dari hampir semua ilmu bidang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction).

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 41 Hasil Uji Statistik 411 Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil pengolahan data statistik deskriptif dari variabel-variabel yang diteliti Langkah

Lebih terperinci

BAB 2. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB 2. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan BAB II LANDASAN TEORI 21 Konsep Dasar Analisis Regresi Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Analisis Regresi dan Korelasi 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat hubungan linier antara dua variabel

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG Oleh : Fitri Zakiyah (10208526) Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 14 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Analisis Regresi Kata regresi (regression) diperkenalkan pertama kali oleh Francis Dalton pada tahun 1886. Menurut Dalton, analisis regresi berkenaan dengan studi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Regresi Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor (variabel independent) dengan variabel outcome (variabel dependen) untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Analisis Regresi Linier Analisis regresi merupakan teknik yang digunakan dalam persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Analisis regresi linier

Lebih terperinci

Analisis Korelasi & Regresi

Analisis Korelasi & Regresi Analisis Korelasi & Regresi Oleh: Ki Hariyadi,, S.Si., M.PH Nuryadi, S.Pd.Si UIN JOGJAKARTA 1 Pokok Bahasan Analisis Korelasi Uji Kemaknaan terhadap ρ (rho) Analisis Regresi Linier Analisis Kemaknaan terhadap

Lebih terperinci

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi. 10 BAB II METODE ANALISIS DATA 2.1 Pengertian Regresi Berganda Banyak data pengamatan yang terjadi sebagai akibat lebih dari dua variabel, yaitu memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu

Lebih terperinci

Regresi Linier Berganda

Regresi Linier Berganda Regresi Linier Berganda Regresi Berganda Contoh Menguji hubungan linier antara variabel dependen (y) dan atau lebih variabel independen (x n ) Hubungan antara suhu warehouse dan viskositas cat dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persamaan Regresi Menurut Sir Francis Galton (1822-1911) persamaan regresi adalah persamaan matematik yang memungkinkan kita meramalkan nilai-nilai atau variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Unit Analisis Data 1. Data Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dibahas mengenai proses pengolahan data untuk menguji hipotesis yang telah dibuat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bentuk umum persamaan regresi linier berganda adalah

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bentuk umum persamaan regresi linier berganda adalah BAB LANDASAN TEORI Regresi Linier Berganda Bentuk umum persamaan regresi linier berganda adalah Y = b 0 + b X + b X + b 3 X 3 + + b k X k + e () dengan: Y = variabel respon b 0 = konstanta regresi b i

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. pertama digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis

BAB 2 LANDASAN TEORI. pertama digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel atau lebih variabel adalah analisa regresi linier. Regresi

Lebih terperinci

Dimana : a = konstanta b = koefisien regresi Y = Variabel dependen ( variabel tak bebas ) X = Variabel independen ( variabel bebas ) Untuk mencari rum

Dimana : a = konstanta b = koefisien regresi Y = Variabel dependen ( variabel tak bebas ) X = Variabel independen ( variabel bebas ) Untuk mencari rum MODUL REGRESI LINIER SEDERHANA Modul Praktikum Pendahuluan Di dalam analisa ekonomi dan bisnis, dalam mengolah data sering digunakan analisis regresi dan korelasi. Analisa regresi dan korelasi telah dikembangkan

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI 9 Bab 2 LANDASAN TEORI 21 Uji Kecukupan Sampel Dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan kecukupan sampel maka langkah awal yang harus dilakukan adalah pengujian terhadap jumlah sampel Pengujian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi yang berarti peramalan, penaksiran, atau pendugaan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton (1822-1911) sehubungan dengan penelitiannya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel atau lebih adalah analisa regresi linier. Regresi pertama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Instrumen dan Responden Hasil penelitian didapatkan dari kuesioner-kuesioner yang disebarkan secara acak langsung kepada para responden melalui hardcopy dan softcopy

Lebih terperinci

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen Zakiah Jamal 18212005/4EA03 Manajemen Prof.Dr.Ir.Euphrasia Susy Suhendra, M.S. Pengaruh Bauran Pemasaran 4P Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Konsumen Produk Merek Enzoro Toko

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan membandingkan teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Analisis Regresi Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada variabel - variabel lain yang mempengaruhinya. Misalnya pada kinerja

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu

Lebih terperinci

SESI 13 STATISTIK BISNIS

SESI 13 STATISTIK BISNIS Modul ke: SESI 13 STATISTIK BISNIS Sesi 13 ini bertujuan agar Mahasiswa dapat mengetahui teori Analisis Regresi dan Korelasi Linier yang berguna sebagai alat analisis data Ekonomi dan Bisnis. Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Statistik Menurut Sofyan (2013) pengertian statistik berasal dari bahasa Latin, yaitu status yang berarti negara dan digunakan untuk urusan negara. Pada mulanya, statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan lokasi penelitian wilayah Provinsi Bali yang merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Luas Provinsi

Lebih terperinci

Regresi dengan Microsoft Office Excel

Regresi dengan Microsoft Office Excel Regresi dengan Microsoft Office Excel Author: Junaidi Junaidi 1. Pengantar Dalam statistik, regresi merupakan salah satu peralatan yang populer digunakan, baik pada ilmu-ilmu sosial maupun ilmu-ilmu eksak.

Lebih terperinci

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA Metode Kuadrat Terkecil (OLS) Persoalan penting dalam membuat garis regresi sampel adalah bagaimana kita bisa mendapatkan garis regresi yang baik yaitu sedekat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Regresi Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Galton melakukan studi tentang kecenderungan tinggi badan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metoda Pengumpulan Data 3.1.1. Populasi Untuk mengetahui aspek apa saja yang mempengaruhi efektivitas pengembangan bersama sistem informasi manajemen sebagai akibat dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang terkenal Galton menemukan bahwa meskipun terdapat tendensi atau kecenderungan bahwa

Lebih terperinci

ANALYSIS OF VARIANCE

ANALYSIS OF VARIANCE ANALYSIS OF VARIANCE Analisis Varians adalah alat statistika yang digunakan untuk menguji perbedaan mean lebih dari dua populasi. Analisis varians mengguakan distribusi F, yang mempunyai ciri-ciri: Merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep dan Definisi Pendapatan Regional adalah tingkat (besarnya) pendapatan masyarakat pada wilayah analisis. Tingkat pendapatan dapat diukur dari total pendapatan wilayah maupun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Profil Pegawai Pegawai PT Kabelindo Murni, Tbk memilik jumlah karyawan yang banyak, dengan beberapa divisi yang dapat menunjang keberhasilan perusahaan. Data karyawan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan anatara dua variabel atau lebih adalah analisa regresi linier. Regresi pertama digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder sendiri artinya adalah data yang tidak dikumpulkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Bruto Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia Tahun

Lebih terperinci

Oleh : I Md Artawan, SE, MM NIK Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa Denpasar REGRESI SEDERHANA

Oleh : I Md Artawan, SE, MM NIK Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa Denpasar REGRESI SEDERHANA REGRESI SEDERHANA Oleh : I Made Artawan, SE, MM NIK 230 34 085 Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa Denpasar REGRESI SEDERHANA PENGERTIAN REGRESI Regresi adalah suatu alat statistik yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat dan akurat dibantu dengan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton. BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Regresi Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton. Beliau memperkenalkan model peramalan, penaksiran, atau pendugaan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada 19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Analisis Regresi Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada variabel-variabel lain yang mempengaruhinya.misalnya pada seorang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel atau lebih adalah analisa regresi linier. Regresi pertama

Lebih terperinci

pernyataan mengenai sesuatu yang harus diuji kebenarannya Hipotesis statistik adalah suatu pernyataan yang menyatakan harga sebuah/beberapa parameter

pernyataan mengenai sesuatu yang harus diuji kebenarannya Hipotesis statistik adalah suatu pernyataan yang menyatakan harga sebuah/beberapa parameter TEST HIPOTESIS pernyataan mengenai sesuatu yang harus diuji kebenarannya Hipotesis statistik adalah suatu pernyataan yang menyatakan harga sebuah/beberapa parameter atau pernyataan yang menyatakan bentuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan menyebarkan kuesioner secara acak kepada responden. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan Investasi Di Daftar Efek Syariah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada Tabel 4.1 berikut ini akan ditampilkan karakteristik sample yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi guru, motivasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bebas X yang dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bebas X yang dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Regresi Linier Sederhana Regresi linier sederhana merupakan suatu prosedur untuk mendapatkan hubungan matematis dalam bentuk suatu persamaan antara variabel tak bebas tunggal dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS A. PENGUJIAN HIPOTESIS BAB IV ANALISIS DATA Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Definisi 1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu

BAB I PENDAHULUAN 1. Definisi 1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu BAB I PENDAHULUAN 1. Definisi 1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data 1.1 Analisis Deskripsi Data BAB IV HASIL DAN ANALISIS Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun 1996-2012. Data tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengetahuan, terutama para peneliti yang dalam penelitiannya banyak

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengetahuan, terutama para peneliti yang dalam penelitiannya banyak BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Regresi Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak mendapatkan perhatian dan dipelajari oleh ilmuan dari hampir semua ilmu bidang

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Nama :Farah Npm :122100606 Jurusan :Manajemen Pembimbing :Rooswhan Budhi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Lama waktu penelitian yang dilakukan yaitu selama kwartal term ajaran baru

BAB III METODOLOGI. Lama waktu penelitian yang dilakukan yaitu selama kwartal term ajaran baru BAB III METODOLOGI 3.1 Metoda Penelitian 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Lama waktu penelitian yang dilakukan yaitu selama kwartal term ajaran baru yang dimulai pada awal bulan september 2002. Selama

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean) dan standar

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean) dan standar BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Uji Statistik Deskriptif Pengujian ini dilakukan untuk memberikan gambaran umum mengenai jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI Seperti disebutkan sebelumnya, dalam pelaksanaan pelatihan pada PT. MASWANDI perlu diadakannya pertanyaan-pertanyaan yang harus

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

REGRESI LINIER BERGANDA. Debrina Puspita Andriani /

REGRESI LINIER BERGANDA. Debrina Puspita Andriani    / REGRESI LINIER BERGANDA 9 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id Outline 03//04 Regresi Berganda : PENGERTIAN 3 Menguji hubungan linier antara variabel dependen (y) dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis Galton. Galton melakukan studi tentang kecenderungan tinggi badan anak.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Dalam bab ini, penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang akan dilakukan penulis terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen

Lebih terperinci

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS. Pada standar IFRS terdapat penggunaan metode nilai wajar. Salah satu penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Prosedur penarikan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Prosedur penarikan sampel BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Variabel Penelitian No. Pada bab ini akan dibahas tahap-tahap dan pengolahan data yang kemudian akan dianalisis tentang pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Time horizon yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pelanggan Alfamart dengan total 100 kuesioner yang diberikan langsung kepada para pelanggan Alfamart.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Berdasarkan data yang telah disebar kepada wajib pajak orang pribadi pajak bumi dan bangunan di Kelurahan Mampang

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data 1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1) Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment atau pertanyaan/pernyataan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN IV.1 Analisis Deskriptif IV.1.1 Gambaran Mengenai Return Saham Tabel IV.1 Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Return Saham 45 2.09-0.40

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Analisis Regresi Dalam beberapa masalah terdapat dua atau lebih variabel yang hubungannya tidak dapat dipisahkan, dan hal tersebut biasanya diselidiki sifat hubungannya.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Survei Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembaran kuesioner yang disebar mulai bulan Agustus 2005 hingga September 2005. Adapun contoh kuesioner

Lebih terperinci

Statistik Parametrik

Statistik Parametrik Statistik Parametrik Statistik Parametrik Adalah suatu tes yang modelnya menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang parameter populasi yang merupakan sumber sampel penelitiannya. Syarat-syarat itu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. hasil dari data yang di ambil dari objek penelitian. Kemudian dilakukan

BAB IV ANALISIS DATA. hasil dari data yang di ambil dari objek penelitian. Kemudian dilakukan 81 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Kajian - kajian yang telah disediakan adalah untuk mengetahui hasil dari data yang di ambil dari objek penelitian. Kemudian dilakukan sebuah pengujian dengan

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

Bab 2 LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1. Uji Kecukupan Sampel Dalam melakukan penelitian ini yang berhubungan dengan kecukupan sampel maka langkah awal yang harus dilakukan adalah pengujian terhadap jumlah sampel. Pengujian

Lebih terperinci

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013 Sena Aradea 16210440 Manajemen Ekonomi 2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian Rokok Sampoerna Mild Di Kalangan Mahasiswa Universitas Gunadarma Latar Belakang Seiring dengan semakin banyaknya

Lebih terperinci

BAB IV REGRESI LINIER BERGANDA. Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat:

BAB IV REGRESI LINIER BERGANDA. Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat: Supawi Pawenang, 2011, Ekonometrika Terapan, IDEA Press Jogja BAB IV REGRESI LINIER BERGANDA Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat: Mengetahui kegunaan dan spesifikasi model

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah 63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang 13 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang terkenal Galton menemukan bahwa meskipun terdapat tendensi atau kecenderungan

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Klasifikasi Metode Dependensi dan Interdependensi Analisis Multivariat

Gambar 2.1 Klasifikasi Metode Dependensi dan Interdependensi Analisis Multivariat Bab Landasan Teori.1 Analisis Multivariat Analisis statistik multivariat merupakan metode dalam melakukan penelitian terhadap lebih dari dua variable secara bersamaan. Dengan menggunakan teknik analisis

Lebih terperinci

Analisis of Varians (Anova) dan Chi-Square. 1/26/2010 Pengujian Hipotesis 1

Analisis of Varians (Anova) dan Chi-Square. 1/26/2010 Pengujian Hipotesis 1 Analisis of Varians (Anova) dan Chi-Square /6/00 Pengujian Hipotesis Chi Square Digunakan untuk menguji apakah dua atau lebih proporsi sama. Pengujian beda proporsi hanya untuk populasi namun chi square

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti ramalan atau taksiran pertama kali diperkenalkan Sir Francis Galton pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti ramalan atau taksiran pertama kali diperkenalkan Sir Francis Galton pada BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi merupakan suatu model matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Istilah regresi yang berarti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam mengungkapkan permasalahan penelitian. penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. dalam mengungkapkan permasalahan penelitian. penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah pedagang pasar yang terletak di Pasar Prawirotaman Yogyakarta. Pedagang pasar menjadi sumber informasi yang dapat memberikan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan waktu penelitian Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di Jalan Pembangunan Gg. Samoa No. 12 Rumbai - Pekanbaru. Penelitian ini di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini diuraikan tentang Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Prestasi Belajar terhadap Minat Menjadi Guru Ekonomi pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN. Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN. Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Uji Validitas Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan reliabilitas pertanyaan kuesioner kepada

Lebih terperinci