LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2. Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2. Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan :"

Transkripsi

1 LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2 Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA KELAPA DUA ATA 2013/2014

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga modul praktikum Statistika 2 ini dapat terselesaikan. Modul praktikum ini merupakan penyempurnaan dari modul praktikum sebelumnya dan diharapkan dengan adanya modul praktikum ini dapat meningkatkan pemahaman dasar materi praktikum serta sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian-penelitian ekonomi. Kami menyadari bahwa modul praktikum ini masih perlu disempurnakan lagi, sehingga saran dan kritik untuk penyajian serta isinya sangat diperlukan. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada tim Litbang Statistika 2 Laboratorium Manajemen Dasar yang turut berpartisipasi dalam penulisan modul praktikum ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh pihak yang berpartisipasi sehingga pelaksanaan praktikum ini dapat berjalan dengan lancar. Kelapa Dua, Desember 2012 Tim Litbang STATISTIKA 2 Page 1 ATA 13/14

3 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 1 Daftar isi... 2 Materi Distribusi Normal... 4 I. Pendahuluan... 4 II. Rumus Distribusi Normal... 5 III. Langkah langkah Pengujian Hipotesis... 6 IV. Kurva Normal... 7 V. Contoh Kasus... 9 Daftar Pustaka Materi Regresi Linier Sederhana I. Pendahuluan II. Rumus Regresi Linier Sederhana Metode Least Square Metode Setengah Rata rata Koefisien Korelasi Koefifien Determinasi Kesalahan Standar Estimasi III. Langkah langkah Pengujian Hipotesis IV. Manfaat dari Analisis Regresi Linier Sederhana V. Contoh Soal Daftar Pustaka STATISTIKA 2 Page 2 ATA 13/14

4 Materi Distribusi Chi Square I. Pendahuluan II. Analisis yang Diperlukan III. Uji Independensi IV. Contoh Kasus V. Uji Keselarasan (Goodness of Fit) VI. Contoh Kasus Daftar Pustaka Materi Distribusi ANOVA I. Pendahuluan II. Rumus rumus Distribusi F (ANOVA) A. Klasifikasi Satu Arah Ukuran Data Sama Ukuran Data Tidak Sama B. Klasifikasi Dua Arah Tanpa Interaksi Dengan Interaksi III. Langkah langkah Pengujian Hipotesis IV. Contoh Soal ANOVA Satu Arah Data Sama Satu Arah Data Tidak Sama Daftar Pustaka STATISTIKA 2 Page 3 ATA 13/14

5 MODUL DISTRIBUSI NORMAL I.PENDAHULUAN Bidang inferensia statistik membahas generalisasi atau penarikan kesimpulan dan prediksi atau peramalan. Generalisasi dan prediksi tersebut melibatkan sampel atau contoh, sangat jarang menyangkut populasi. Sampling disebut juga pendataan sebagian anggota populasi atau penarikan contoh atau pengambilan sampel. Dalam modul ini akan dibahas tentang hipotesis dalam sebuah pengambilan suatu sampel, untuk dapat mengabil kesimpulan atau keputusan suatu parameter populasi yang sedang diteliti, maka umumnya ada perumpamaan (asumsi) mengenai distribusi atau parameter populasi. Asumsi dalam populasi ini disebut hipotesis statistik. Benar tidaknya hipotesa Haruslah di test atau diuji kebenarannya. Untuk maksud ini Harus diambil sampel dari populasi, berdasarkan sampel ini dilakukan test statistik yang disebut test hipotesa. Keputusan yang diambil adalah menerima atau menolak hipotesa. Hipotesa adalah sebuah asumsi atau argumen atau pemikiran dari sebuah data atau populasi yang akan diuji. Hipotesa nol adalah hipotesa yang dirumuskan dengan Harapan akan ditolak, dilambangkan dengan Ho. Hipotesa lainnya adalah Ha yaitu hipotesa alternatif apabila Ho ditolak. Pengaplikasian Distribusi Normal digunakan untuk berbagai penelitian seperti : a. Observasi tinggi badan b. Observasi isi sebuah botol c. Nilai Hasil ujian Ciri-ciri Distribusi Normal : a. n (jumlah sampel) 30 b. n.p 5 Apa yang dipersoalkan atau yang akan diuji, tidak selamanya menjadi Ho, sangat sering kalimat pengujian menjadi Ha. Apakah suatu STATISTIKA 2 Page 4 ATA 13/14

6 kalimat pengujian akan menjadi Ho atau Ha, tergantung pada tanda yang tersirat didalamnya. Contoh : a. Uji dua arah Ujilah apakah rata-rata populasi sama dengan 55, maka: Ho : µ = 55 Ha : µ 55 Disini kalimat pengujian menjadi Ho. b. Uji satu arah Ujilah apakah beda dua rata-rata populasi lebih besar dari 1, maka: Ho : µ 1 µ 2 1 Ha : µ 1 µ 2 > 1 Disini kalimat pengujian menjadi Ha. c. Uji satu arah Ujilah apakah proporsi populasi sekurang-kurangnya 0.5, maka: Ho : µ 0.5 Ha : µ < 0.5 Disini kalimat pengujian menjadi Ho. I. RUMUS DISTRIBUSI NORMAL a. Satu rata-rata Z = x μ σ/ n b. Dua rata-rata Z = (x x ) d + d 0 = µ 1 - µ 2 Dimana : x = rata-rata sampel µ = rata-rata populasi σ = simpangan baku n = jumlah sampel STATISTIKA 2 Page 5 ATA 13/14

7 c. Satu proporsi x (n. p) Z = n. p. q Dimana : p = proporsi berhasil q = proporsi gagal q = 1 p d. Dua proporsi Z = (p p ) d. +. p 1 = x 1 /n 1 p 2 = x 2 /n 2 II. LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESIS 1) Tentukan Ho dan Ha a. Satu rata-rata (i) Ho : µ µ 0 Ha : µ < µ 0 (ii) Ho : µ µ 0 Ha : µ > µ 0 Z < Zα Z > Zα (iii) Ho : µ = µ 0 Ha : µ µ 0 Z < Z α/2 dan Z > Z α/2 b. Dua rata-rata (i) Ho : µ 1 µ 2 d 0 Ha : µ 1 µ 2 < d 0 (ii) Ho : µ 1 µ 2 d 0 Ha : µ 1 µ 2 > d 0 Z < Zα Z > Zα (iii) Ho : µ 1 µ 2 = d 0 Ha : µ 1 µ 2 d 0 Z < Z α/2 dan Z > Z α/2 STATISTIKA 2 Page 6 ATA 13/14

8 c. Satu proporsi (i) Ho : p p 0 Ha : p < p 0 (ii) Ho : p p 0 Ha : p > p 0 Z < Zα Z > Zα (iii) Ho : p = p 0 Ha : p p 0 Z < Z α/2 dan Z > Z α/2 d. Dua proporsi (i) Ho : p 1 p 2 d 0 Ha : p 1 p 2 < d 0 (ii) Ho : p 1 p 2 d 0 Ha : p 1 p 2 > d 0 Z < Zα Z > Zα (iii) Ho : p 1 p 2 = d 0 Ha : p 1 p 2 d 0 Z < Z α/2 dan Z > Z α/2 2) Pilih arah uji hipotesis : 1 arah atau 2 arah 3) Menentukan taraf nyata (α) : a. Jika 1 arah α tidak dibagi 2 b. Jika 2 arah α dibagi 2 4) Menentukan nilai kritis Z tabel 5) Menentukan nilai hitung Z hitung 6) Keputusan dan gambar 7) Kesimpulan III. KURVA NORMAL σ STATISTIKA 2 Page 7 ATA 13/14

9 µ x Kurva normal berbentuk seperti lonceng dan simetris terhadap ratarata (µ). a. Kurva distribusi normal dua arah Ho : µ = µ 0 dan Ha : µ µ 0. Ho Ha Ha Ha Ho b. Kurva distribusi normal satu arah sisi kiri Ho : µ µ 0 dan Ha : µ < µ 0. Ha Ho Ho c. Kurva distribusi normal satu arah sisi kanan Ho : µ µ 0 dan Ha : µ > µ 0. STATISTIKA 2 Page 8 ATA 13/14

10 IV. CONTOH KASUS 1 1. Manajer pemasaran PT Suka-Suka menyatakan bahwa keuntungan penjualan sepeda setiap bulannya mencapai Rp ,- dengan mengambil sampel sebanyak 43 bulan, diketahui rata-rata keuntungan penjualan sepeda adalah sebesar Rp ,-. Dengan simpangan baku sebesar Rp ,- ujilah hipotesis tersebut dengan taraf nyata 5%! (MADAS1314) Diketahui : n = 43 σ = Rp µ = Rp α = 5% = 0,05 x = Rp Ditanya : Z? Jawab : Langkah-langkah pengujian hipotesis : 1) Ho : µ = Rp Ha : µ Rp ) Uji Hipotesis : 2 arah 1 rata rata 3) Taraf nyata : α = 5% = 0,05 / 2 = 0,025 0,5 0,025 = 0,475 4) Wilayah kritis : Z(0,475) = ±1,96 5) Nilai hitung : Z = x μ = = 0,0159 σ/ n / 43 6) Gambar dan keputusan STATISTIKA 2 Page 9 ATA 13/14

11 Keputusan : Terima Ho, tolak Ha 7) Kesimpulan : Pernyataan bahwa keuntungan penjualan sepeda setiap bulannya mencapai Rp adalah benar. Menggunakan R-Commander Langkah-langkah penyelesaian kasus : 1. Tekan R Commander pada dekstop, lalu akan muncul tampilan seperti dibawah ini: STATISTIKA 2 Page 10 ATA 13/14

12 2. Ketikkan data yang ada pada jendela skrip (script window) seperti dibawah ini, setelah itu blok semua tulisan dan klik submit (kirim), maka hasilnya akan terlihat pada output window seperti berikut: 2. Pemilik toko boneka Luthuna menyatakan bahwa penjualan boneka tiap bulannya paling sedikit terjual buah boneka. Dengan mengambil sampel sebanyak 33 bulan dan simpangan baku buah boneka diketahui bahwa rata-rata penjualannya sebanyak buah boneka. Ujilah hipotesis tersebut dengan taraf nyata 5%! (MADAS1314) Diketahui : n = 33 μ = x = σ = α = 5% = 0,05 Ditanya : Z? STATISTIKA 2 Page 11 ATA 13/14

13 Jawab : Langkah langkah pengujian hipotesis : 1) Ho : μ Ha : μ < ) Uji Hipotesis : 1 arah 1 rata rata 3) Taraf nyata : α = 5% = 0,05 0,5 0,05 = 0,45 4) Wilayah kritis : Z(0,45) = 1,65 (Uji Kiri) 5) Nilai hitung : Z = x μ = σ/ n / 33 = 1,944 6) Gambar dan keputusan Ho Ho Ha ,65 Keputusan : Tolak Ho, terima Ha 7) Kesimpulan : Pernyataan bahwa penjualan boneka Luthuna tiap bulannya paling sedikit terjual buah boneka adalah salah. STATISTIKA 2 Page 12 ATA 13/14

14 Menggunakan R-Commander Langkah-langkah penyelesaian kasus : 1. Tekan R Commander pada dekstop, lalu akan muncul tampilan seperti dibawah ini: 2. Ketikkan data yang ada pada jendela skrip (script window) seperti dibawah ini, setelah itu blok semua tulisan dan klik submit (kirim), maka hasilnya akan terlihat pada output window seperti berikut : STATISTIKA 2 Page 13 ATA 13/14

15 3. Berikut adalah data rata-rata banyak hari membolos karyawan (hari/tahun) PT XYZ di dua divisi yang berbeda : Penjualan HRD Rata rata banyaknya membolos (hari/tahun) x 1 = 55 x 2 = 35 Simpangan baku S 1 = 43 S 2 = 54 Sampel n 1 = 53 n 2 = 34 Dengan taraf nyata 5% apakah ada perbedaan rata-rata banyaknya hari membolos di kedua divisi pada PT XYZ paling banyak 43 hari/tahun? (MADAS1314) Diketahui : X 1 = 55 S 1 = 43 n 1 = 53 X 2 = 35 S 2 = 54 n 2 = 34 Ditanya : Apakah ada perbedaan rata-rata banyaknya hari membolos di kedua divisi pada PT XYZ paling banyak 43 hari/tahun? STATISTIKA 2 Page 14 ATA 13/14

16 Jawab : Langkah langkah pengujian hipotesis : 1) Ho : μ 1 μ 2 43 Ha : μ 1 μ 2 > 43 2) Uji Hipotesis : 1 arah 2 rata rata 3) Taraf nyata : α = 5% = 0,05 0,5 0,05 = 0,45 4) Wilayah kritis : Z(0,45) = 1,65 (Uji Kanan) 5) Nilai hitung : Z = (x x ) d + (55 35) Z = = + 10,98 = 2,094 6) Gambar dan keputusan Ho Ho Ha 2,094 1,65 Keputusan : Terima Ho, tolak Ha 7) Kesimpulan : Tidak ada perbedaan rata-rata banyaknya hari membolos di kedua divisi pada PT XYZ paling banyak 43 hari/tahun. STATISTIKA 2 Page 15 ATA 13/14

17 Menggunakan R-Commander Langkah-langkah penyelesaian kasus : 1. Tekan R Commander pada dekstop, lalu akan muncul tampilan seperti dibawah ini: 2. Ketikkan data yang ada pada jendela skrip (script window) seperti dibawah ini, setelah itu blok semua tulisan dan klik submit (kirim), maka hasilnya akan terlihat pada output window seperti berikut: STATISTIKA 2 Page 16 ATA 13/14

18 4. Dalam ujian kalkulus diperkirakan paling banyak 53% mahasiswa yang lulus ujian dengan nilai diatas standar. Jika dari 545 mahasiswa ada 355 yang nilainya di bawah standar kelulusan, maka ujilah hipotesis yang menyatakan bahwa paling banyak 53% mahasiswa akan lulus dalam ujian kalkulus. Gunakan tingkat signifikan 5%! (MADAS1314) Diketahui : p 0,53 n = 545 α = 5% x = = 190 q = 1 p = 1 0,53 = 0,47 Ditanya : Uji Hipotesis? STATISTIKA 2 Page 17 ATA 13/14

19 Jawab : Langkah langkah pengujian hipotesis : 1) Ho : p 0,53 Ha : p > 0,53 2) Uji Hipotesis : Uji proporsi 1 arah 1 proporsi 3) Taraf nyata : α = 5% = 0,05 0,5 0,05 = 0,45 4) Wilayah kritis : Z(0,45) = 1,65 (Uji Kanan) 5) Nilai hitung : x (n. p) Z = n. p. q 6) Gambar dan keputusan = 190 (545 x 0,53) ,53.0,47 = 98,85 11,65 = 8,48 Ho Ho Ha 8,48 1,65 Keputusan : Terima Ho, tolak Ha 7) Kesimpulan : Bahwa anggapan paling banyak 53% mahasiswa akan lulus dalam ujian kalkulus adalah benar. Menggunakan R-Commander Langkah-langkah penyelesaian kasus : 1. Tekan R Commander pada dekstop, lalu akan muncul tampilan seperti dibawah ini: STATISTIKA 2 Page 18 ATA 13/14

20 2. Ketikkan data yang ada pada jendela skrip (script window) seperti dibawah ini, setelah itu blok semua tulisan dan klik submit (kirim), maka hasilnya akan terlihat pada output window seperti berikut : STATISTIKA 2 Page 19 ATA 13/14

21 STATISTIKA 2 Page 20 ATA 13/14

22 DAFTAR PUSTAKA Statistika 2 Universitas Gunadarma Walpole, Ronald E., 1995, Pengantar Statistika Edisi ke-3, Jakarta, PT.Gramedia Pustaka Utama Prof.Dr.J.Supranto,MA.,APU dan Limakrisna, Dr.H.Nandan.,2010, Statistika Ekonomi dan Bisnis, Jakarta, Mitra Wacana Media Agung, I Gusti Ngurah., 2001, Statistika Analisis Hubungan Kasual Berdasarkan Data kategorik, Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada STATISTIKA 2 Page 21 ATA 13/14

23 MODUL REGRESI LINIER SEDERHANA I. PENDAHULUAN Statistika adalah bidang ilmu yang lebih menitikberatkan kepada cara pengolahan dan analisis data, penyajian data dan penafsiran data. Jika data yang digunakan, diolah dan dianalisa, disajikan dan diinterprestasikan merupakan data ekonomi dan bisnis maka dapat dikatakan statistika ekonomi dan bisnis. Data statistika ekonomi dan bisnis, antara lain meliputi data ekonomi mikro atau data dalam lingkungan internal perusahaan, data industry, data ekonomi makro bahkan data ekonomi global. Di dalam analisa ekonomi dan bisnis, dalam mengolah data sering digunakan analisis regresi dan korelasi. Analisa regresi dan korelasi telah dikembangkan untuk mempelajari pola dan mengukur hubungan statistik antara dua atau lebih variabel. Analisis regresi menjawab bagaimana pola hubungan variabel-variabel dan analisis korelasi menjawab bagaimana keeratan hubungan yang diterangkan dalam persamaan regresi. Namun karena bab ini hanya membahas tentang regresi linier sederhana, maka hanya dua variabel yang digunakan. Sedangkan sebaliknya jika lebih dari dua variabel yang terlibat maka disebut regresi dan korelasi berganda. Analisa ini akan memberikan hasil apakah antara variabelvariabel yang sedang diteliti atau sedang dianalisis terdapat hubungan, baik saling berhubungan, saling mempengaruhi dan seberapa besar tingkat hubungannya. Pada dasarnya analisis ini menganalisis hubungan dua variabel dimana membutuhkan dua kelompok hasil observasi atau pengukuran sebanyak n ( data ). Data hubungan antara variabel X dan Y berdasarkan pada dua hal yaitu : 1. Penentuan bentuk persamaan yang sesuai guna meramalkan rata-rata Y melalui X atau rata-rata X melalui Y dan menduga kesalahan selisih peramalan. Hal ini menitikberatkan pada observasi variabel tertentu, sedangkan variabel-variabel lain dikonstantir pada berbagai tingkat atau keadaan, hal inilah yang dinamakan Regresi. STATISTIKA 2 Page 22 ATA 13/14

24 2. Pengukuran derajat keeratan antara variabel X dan Y. Derajat ini tergantung pada pola variasi atau interelasi yang bersifat simultan dari variabel X dan Y. Pengukuran ini disebut Korelasi. Hubungan antara variabel X dan Y kemungkinan merupakan hubungan dependen sempurna dan kemugkinan merupakan hubungan independen sempurna. Variabel X dan Y dapat dikatakan berasosiasi atau berkorelasi secara statistik jika terdapat batasan antara dependen dan independen sempurna. Metode analisis ini juga digunakan untuk mengestimasi atau menduga besarnya suatu variabel yang lain telah diketahui nilainya. Salah satu contoh adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkat pendapatan dan tingkat konsumsi. II. RUMUSAN REGRESI LINIER SEDERHANA Analisis regresi adalah analisa mengenai suatu variabel terhadap variabel lain, mengukur antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika pengukuran ini melibatkan satu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dinamakan analisis regresi linier sederhana. Dikatakan linier jika pola perubahan antar variabel yang diregresi mengikuti atau cenderung mengikuti garis lurus. Persamaan Regresi Linier Sederhana Y = a + bx Dimana : a = konstanta b = koefisien regresi (kontribusi besarnya perubahan nilai variabel bebas) Y = Variabel dependen ( variabel tak bebas ) X = Variabel independen ( variabel bebas ) Untuk mencari rumus a dan b dapat digunakan metode Least Square sbb: a = ΣY b ΣX n b = n ΣXY ΣX. ΣY n ΣX 2 (ΣX) 2 Jika (X) 0 nilai a dan b dapat dicari dengan metode: STATISTIKA 2 Page 23 ATA 13/14

25 1. Metode Least Square Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Carl Friedrich Gauss, seorang ahli matematika berkebangsaan Jerman. a = ΣY n b = ΣXY ΣX 2 2. Metode setengah rata-rata a = rata-rata K1 ( rata-rata kelompok 1) b = ( rata-rata K2 rata-rata K1) / n n = jarak waktu antara rata-rata K1 dan K2 3. Koefisien Korelasi Untuk mencari koefisien relasi dapat digunakan rumusan koefisien korelasi Pearson yaitu : Keterangan : r = 1. Jika r = 0 maka tidak ada hubungan antara kedua variabel. 2. Jika r = (-1) maka hubungan sangat kuat dan bersifat tidak searah. 3. Jika r = (+1) maka hubungannya sangat kuat dan bersifat searah. 4. Koefisien Determinasi n (ΣXY)- (ΣX)(ΣY) [ n (ΣX 2 )- (ΣX) 2 ] 1/2 [ n (ΣY 2 )- (ΣY) 2 ] 1/2 Koefisien determinasi dilambangkan dengan r2, merupakan kuadrat dari koefisien korelasi. Koefisien ini dapat digunakan untuk menganalisis apakah variabel yang diduga / diramal (Y) dipengaruhi oleh variabel (X) atau seberapa variabel independen ( bebas ) mempengaruhi variabel dependen ( tak bebas ). 5. Kesalahan Standar Estimasi Untuk mengetahui ketepatan persamaan estimasi dapat digunakan dengan mengukur besar kecilnya kesalahan standar estimasi. Semakin kecil nilai kesalahan standar estimasi maka semakin tinggi ketepatan persamaan estimasi dihasilkan untuk menjelaskan nilai variabel yang sesungguhnya. Dan sebaliknya, semakin besar nilai kesalahan standar estimasi maka semakin STATISTIKA 2 Page 24 ATA 13/14

26 rendah ketepatan persamaan estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan nilai variabel dependen yang sesungguhnya. Kesalahan standar estimasi diberi simbol Se yang dapat ditentukan dengan rumus berikut : Se = (ΣY2- a ΣY b ΣXY) n - 2 III. LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESIS a. Tentukan hipotesis nol ( Ho ) dan hipotesis alternatif ( Ha ) Ho : β k Ha : β > k Ho : β k Ha : β < k Ho : β = k Ha : β k b. Tentukan arah uji hipotesis ( 1 arah atau 2 arah ) 1. Tentukan tingkat signifikan ( α ) - Jika 1 arah α tidak dibagi dua - Jika 2 arah α dibagi dua ( α / 2 ) 2. Tentukan wilayah kritis ( t tabel ) t tabel = ( α ; db ) db = n 2 3. Tentukan nilai hitung ( t hitung ) 4. Gambar dan keputusan 5. Kesimpulan c. Gambar : 1. Ho : β k ; Ha : β > k 2. Ho : β k ; Ha : β < k 0 t table -t table 0 3. Ho : β = k ; Ha : β k - t tabel 0 t tabel STATISTIKA 2 Page 25 ATA 13/14

27 IV. MANFAAT REGRESI LINIER SEDERHANA Salah satu kegunaan dari regresi adalah untuk memprediksi atau meramalkan nilai suatu variabel, misalnya kita dapat meramalkan konsumsi masa depan pada tingkat pendapatan tertentu. Selain itu analisis regresi sederhana juga digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang sedang diteliti saling berhubungan. Dimana keadaan satu variabel membutuhkan adanya variabel yang lain dan sejauh mana pengaruhnya, serta dapat mengestimasi tentang nilai suatu variabel. Hal ini dapat digunakan untuk mengetahui kondisi ideal suatu variabel jika variabel yang lain diketahui. V. CONTOH KASUS Kasus 1 : Diketahui suatu penelitian terhadap pengaruh antara nilai biaya periklanan dengan tingkat penjualan dari sebuah produk kecantikan adalah sebagai berikut (dalam ribuan): Biaya Periklanan Tingkat Penjualan a. Tentukan persamaan regresinya! b. Berapa besarnya koefisien korelasi dan koefisien determinasinya? c. Berapa besarnya kesalahan standar estimasinya? d. Dengan tingkat signifikasi 10%, ujilah hipotesis yang menyatakan bahwa pengaruh antara biaya periklanan dan tingkat penjualan sedikitnya 40%! Jawaban : Dik : α = 10% = 0,1 β = 40% = 0,4 Dit : a) Persamaan regresi! b) r dan r2! STATISTIKA 2 Page 26 ATA 13/14

28 Jawab : c) Se! d) Ujilah hipotesis! a) Persamaan regresi. b = n ΣXY ΣX. ΣY a = ΣY b ΣX n ΣX 2 (ΣX) 2 n b = (4 x 9371) (188 x 198) a = 198 (0,21242 x 188) (4 x 9142) b = a = , b = 260 a = b = 0,2124 a = 39,5163 Persamaan Regresi: Y = 39, ,2124 X b) Koefisien korelasi (r) r = n (ΣXY)- (ΣX)(ΣY) [ n (ΣX 2 )- (ΣX) 2 ] 1/2 [ n (ΣY 2 )- (ΣY) 2 ] 1/2 r = 4 (9371)- (188)(198) [ 4 (9142)- (188) 2 ] 1/2 [ 4 (10082)- (198) 2 ] 1/2 r = [ ] 1/2 [ ] 1/2 r = 260 (34, ) (33, ) r = 260 r = 0, , Koefisien determinasi (r2) ; 0, = (49,14%) c) Standar Estimasi : Se = (ΣY 2 - a ΣY b ΣXY) n - 2 Se = (10082 (39,5163 x 198) (0,2124 x 9371) 4-2 Se = (10082 (7824,2274) (1990,4004) 2 Se = 11,56 STATISTIKA 2 Page 27 ATA 13/14

29 d) Langkah pengujian hipotesis : 1. Tentukan Ho dan Ha 5. Nilai hitung Ho : β >= 0,4 Sb = Se Ha : β < 0,4 ((ΣX 2 )- (ΣX) 2 2. Uji hipotesis 1 arah n 3. Tingkat signifikan (α) Sb = 11,56 α = 0,1 ((9142) Wilayah kritis (α ; db) 4 Db = 4 2 Sb= 11,56 / 17,5 = 4 2 Sb= 0,6606 = 2 t tabel (0,1 ; 2) = 1,886 t hitung = b Sb t hitung = 0,2124 0,6606 t hitung= 0, Kurva Ha Ho -1, ,321 Keputusan : terima Ho, tolak Ha 7. Kesimpulan : Jadi, pendapat yang menyatakan bahwa hubungan antara biaya periklanan dan tingkat penjualan sedikitnya 40% adalah benar, dimana biaya periklanan mempengaruhi tingkat penjualan sebesar 49,14%. Langkah pengerjaan dengan software R Commander : 1. Buatlah data set baru dengan cara : Data,New data set. Masukkan nama data setnya, lalu klik OK. STATISTIKA 2 Page 28 ATA 13/14

30 2. Akan muncul Data Editor. Karena Biaya Periklanan adalah variabel X dan Tingkat penjualan adalah variablel Y. Maka var1 diganti x dan var2 diganti y. tipe numeric. Lalu masukkan datanya seperti pada soal, kalau sudah selesai di close. 3. Kemudian pilih menu Statistics Fit Models Linear Regression. STATISTIKA 2 Page 29 ATA 13/14

31 4. Akan muncul Linear Regression. Pada Response variable pilih y. Pada Explanatory variables pilih x. Lalu klik OK. 5. Muncul hasil output sebagai berikut: STATISTIKA 2 Page 30 ATA 13/14

32 Berikut adalah keterangan dari hasil output yang muncul: Persamaan regresi Sb t hitung Koef. Determinasi (r 2 ) Se STATISTIKA 2 Page 31 ATA 13/14

33 DAFTAR PUSTAKA Sunyoto, Danang Statistika ekonomi induktif Metode Pengujian & Pengambilan Keputusan. Jakarta:PT. INDEKS. Rasul, Agung Abdul dan Tukirin, Statistika Ekonomi & Bisnis. Jakarta:IN MEDIA. Supranto The Power of Statistics untuk Pemecahan Masalah. Jakarta: Salemba Empat. Mulyono, Sri Statistika untuk Ekonomi Edisi Kedua. Jakarta:FE UI. STATISTIKA 2 Page 32 ATA 13/14

34 MODUL UJI NON PARAMETIK (CHI-SQUARE / X²) I. PENDAHULUAN Dalam uji statistika dikenal uji parametrik dan uji nonparametrik. Uji statistika parametrik hanya dapat digunakan jika data menyebar normal atau tidak ditemukannya petunjuk pelanggaran kenormalan dan keragaman atau variasi antara perlakuan-perlakuan / peubah bebas yang dibandingkan dengan homogen. Untuk data yang tidak memenuhi syarat tersebut dan data dengan satuan pengukuran nominal dan ordinal digunakan uji lain yaitu statistika nonparametrika. Pada modul ini uji statistika non parametrik yanga kan dibahas adalah Chisquare (X²). Chi square merupakan salah satu alat analisis yang banyak digunakan dalam pengujian hipotesis. Chi square terutama digunakan untuk Uji Homogenitas, Uji Independensi, Dan Uji Keselarasan (Goodness Of Fit Test). II. ANALISIS YANG DIPERLUKAN Rumus untuk uji Chi Square yaitu sebagai berikut : X² = ( (fo fe) ² ) / fe Keterangan : fo : hasil observasi pada baris b kolom k fe : nilai harapan ( expected value ) pada baris b kolom k Distribusi X2 digunakan untuk menguji: a. Apakah frekuensi observasi berbeda secara signifikan terhadap frekuensi ekspektasi. b. Apakah dua variable independent atau tidak. c. Apakah data sampel menyerupai distribusi hipotesis tertentu seperti distribusi normal, binomial, poisson atau yang lain. Nilai X2 selalu positif karena didapat dari penjumlahan kuadrat dari variable normal standar Z sehingga kurva chi kuadrat tidak mungkin berada di sebelah kiri nilai nol. Bentuk distribusi STATISTIKA 2 Page 33 ATA 13/14

35 X2 tergantung dari derajat bebas (db) atau Degree of freedom. Distribusi X2 bukan suatu kurva probabilitas tunggal tetapi merupakan suatu keluarga dari kurva bermacam-macam distribusi X2. db=1-2 db=3-4 db=5-8 db=9 Gambar Macam-macam Kurva Distribusi Chi Square Uji X2 dibagi menjadi: a. Uji Kecocokan = Uji Kebaikan = test goodness of fit Hanya terdapat satu baris Db=k-m-1 Dengan: k = jumlah kategori data sampel m= jumlah nilai-nilai parameter yang diestimasi. b. Uji Kebebasan Jika terdapat lebih dari satu baris Db=(k-1)(b-1) Dengan: k = jumlah kolom b = jumlah bar III. UJI INDEPENDENSI Uji ini digunakan untuk menguji ada atau tidaknya interdependensi antara variabel kuantitaif yang satu dengan yang lainnya berdasarkan observasi yang ada. STATISTIKA 2 Page 34 ATA 13/14

36 IV. CONTOH KASUS Dalam suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara Usia seseorang dengan jumlah pengguna sosial media, diperoleh data sebagai berikut : Sosial Media Twitter Facebook Path Total <15th Usia 15-25th >25th Total Dengan taraf nyata 5%, ujilah hipotesis tersebut! Pengujian Hipotesis : a. Ho : Tidak ada hubungan antara usia seseorang dengan jumlah pengguna sosial media Ha : Ada hubungan antara usia seseorang dengan jumlah pengguna sosial media b. α = 5% db = (k-1)(b-1) = (3-1) (3-1) = 4 c. Menentukan nilai kritis X 2 tabel = (α ; db) = (0.05 ; 4) = d. Menentukan nilai test statistik ( nilai hitung) Fe = Jmlh mnrt baris X jmlh menurut kolom Jmlh seluruh baris dan kolom Feij i = baris j = kolom STATISTIKA 2 Page 35 ATA 13/14

37 Fe11 = (123 X 143) / 385 = Fe12 = (123 X 141) / 385 = Fe13 = (123 X 101) / 385 = Fe21 = (143 X 143) / 385 = Fe22 = (143 X 141) / 385 = Fe23 = (143 X 101) / 385 = Fe31 = (119 X 143) / 385 = 44.2 Fe32 = (119 X 141) / 385 = Fe33 = (119 X 101) / 385 = Rumus : X 2 = Σ (Fo Fe) 2 Fe Fo fe (fo-fe) (fo-fe) 2 (fo-fe) 2 /fe Total 9.37 e. Gambar dan Keputusan : Ho diterima Ha ditolak ,488 Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara usia seseorang dengan jumlah pengguna sosial media STATISTIKA 2 Page 36 ATA 13/14

38 Langkah pengerjaan dengan software : Untuk mencari nilai-nilai data tersebut denganmenggunakan program R, ikutilah langkah-langkah berikut : 1. Tekan ikon R Commander pada desktiop kemudian akan muncul tampilan seperti ini. Gambar 1. Tampilan menu awal R Commander 2. Pada R Commander pilih menu bar Statistics, Contingency Tables, dan Enter and analyze two-way table seperti tampilan dibawah ini. STATISTIKA 2 Page 37 ATA 13/14

39 Gambar 2. Tampilan menu olah data Kemudian akan tampil seperti dibawah ini. Gambar 3. Tampilan Enter Two Way Table 3. Kemudian isi kotak tersebut sesuai contooh kasus, Number of Rows digeser ke kanan sehingga berubah dari 2 menjadi 3, Number of Columns digeser ke kanan sehingga berubah dari 2 menjadi 3. Kemudian isi Enter Counts. Tampilan data yangsudah diisi sebagai berikut. Kemudian pilih OK. STATISTIKA 2 Page 38 ATA 13/14

40 Gambar 4. Tampilan isi data 4. Kemudian akan tampil output dibawah ini. Gambar 5. Tampilan Output STATISTIKA 2 Page 39 ATA 13/14

41 V. UJI KESELARASAN (GOODNESS OF FIT) Uji keselarasan adalah perbandingan antara frekuensi observasi dengan frekuensi harapan. Uji keselarasan pada prinsipnya bertujuan untuk mengetahui apakah sebuah distribusi data dari sampel mengikuti sebuah distribusi data dari sampel mengikuti sebuah distribusi teoritis tertentu ataukah tidak. VI. CONTOH KASUS Seorang Manajer Pemasaran sabun mandi NUVO selama ini menggangap bahwa konsumen sama-sama menyukai tiga warna sabun mandi yang diproduksi, yaitu Putih, Biru, dan Merah. Untuk mengetahui apakah pendapat Manajer tersebut benar, maka kepada sepuluh responden ditanya warna sabun mandi yang paling disukainya. Berikut adalah data kuesioner tersebut. Responden Warna kesukaan Risna Putih Sharlita Putih Ika Biru Rifqi Merah Tanto Putih Eka Putih Wisnu Biru Harry Merah Indri Merah Sheilly Biru Ujilah data diatas dengan menggunakan R commander serta analisislah! STATISTIKA 2 Page 40 ATA 13/14

42 a. Tabel Frekuensi : Pilihan Warna Putih Merah Biru Sabun Frekuensi b. Ho : Jumlah konsumen yang menyukai ketiga warna sabun mandi merata Ha : Jumlah konsumen yang menyukai ketiga warna sabun mandi tidak merata c. α = 5% db = k m 1 = = 2 d. Nilai Kritis : 5,991 e. Nilai Hitung : fe = jmlh data / banyaknya kolom = 10 / 3= 3.3 Rumus : X 2 = Σ (fo fe) 2 Fe Fo Fe (fo-fe) (fo-fe) 2 (fo-fe) 2 /fe Total 0.20 STATISTIKA 2 Page 41 ATA 13/14

43 f. Gambar dan Keputusan : Ho diterima Ha ditolak 0,2 5,991 Kesimpulan sabun mandi merata : Jumlah konsumen yang menyukai ketiga warna Langkah pengerjaan dengan software : Untuk mencari nilai-nilai data tersebut dengan menggunakan program R, ikutilah langkah- langkah berikut : 1. Tekan icon R commander pada dekstop kemudian akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini. Gambar 6. Tampilan menu awal R Commander 2. Pilih menu Data, New data set. Masukkan nama dari data set adalah responden kemudian tekan tombol OK STATISTIKA 2 Page 42 ATA 13/14

44 Gambar 7. Tampilan menu New data set Gambar 8. Tampilan New Data Set responden Kemudian akan muncul Data Editor Gambar 9. Tampilan Data Editor STATISTIKA 2 Page 43 ATA 13/14

45 3. Masukkan data dengan var1 untuk responden, var2 untuk kode warna, var3 untuk warna pilihan. Jika Data Editor tidak aktif maka dapat diaktifkan dengan menekan Rgui di Taskbar windows pada bagian bawah layar monitor. Jika sudah selesai dalam pengisian data tekan tombol Close. Untuk mengubah nama dan tipe variabel, dapat dilakukan dengan cara double click pada variabel yang ingin di setting. Pemilihan type, dipilih numeric pada variabel kode warna dan character untuk responden. Tekan icon R commander pada dekstop kemudian muncul window data editor. Gambar 10. Tampilan Variable editor responden Gambar 11. Tampilan Variable editor kode warna STATISTIKA 2 Page 44 ATA 13/14

46 Gambar 12. Tampilan Variable edtor warna pilihan Kemudian isi masing-masing variabel sesuai dengan data soal setelah selesai isis data kemudian tekan tombol X (close) Gambar 13. Tampilan isi Data Editor Selanjutnya, pilih window R-Commander akan muncul tampilan: 4. Pada R Commander, pilihmenu bar data, pilih Manage variables in active data set, pilih Bin numeric variable. STATISTIKA 2 Page 45 ATA 13/14

47 5. Akan tampil sebagai berikut. Kemudian klik OK 6. Akan tampil sebagai berikut dengan mengubah terlebuh dahulu 1 : putih 2 : biru 3 : merah Kemudian klik OK STATISTIKA 2 Page 46 ATA 13/14

48 7. Pada R-Commander pilih menu bar pilih Edit data set. Maka akan tampil sebagai berikut. Sebelumnya kolom warna pilihan tidak terisi data. Close data editor. STATISTIKA 2 Page 47 ATA 13/14

49 8. Pada menu bar pilih Statistics, pilih Frequency distribution. 1. Maka akan tampil sebagai berikut, beri tanda check list pada chisquare goodness of fit test. Kemudian klik OK. 2. Maka akan tampil sebagai berikut, kemudian klik OK. STATISTIKA 2 Page 48 ATA 13/14

50 3. Maka akan tampil pada R-Commander sebagai berikut. DAFTAR PUSTAKA Budiyono, 2009, Statistik untuk penelitian, Jakarta : Edisi 2, Sebelas maret university press. Stephen Larry J dan Siegel Murray R, 2005, Statistik, : Edisi 3, Erlangga. Soerjadi, 1991, Statistika, ITB BANDUNG. Walpole, E Ronald, Pengantar Statistika, Jakarta : Edisi 3, Gramedia. STATISTIKA 2 Page 49 ATA 13/14

51 STATISTIKA 2 Page 50 ATA 13/14

52 MODUL DISTRIBUSI F (ANOVA) I.PENDAHULUAN Ditemukan oleh seorang ahli statistik yang bernama R.A. Fisher pada tahun Anova kepanjangan dari Analysis of Variance. Distribusi F/ANOVA adalah prosedur statistika untuk mengkaji (mendeterminasi) apakah rata-rata hitung (mean) dari 3 (tiga) populasi atau lebih, sama atau tidak. Digunakan untuk menguji rata-rata atau nilai tengah dari tiga atau lebih populasi secara sekaligus, apakah rata-rata atau nilai tengah tersebut sama atau tidak sama. II. RUMUS-RUMUS DISTRIBUSI F / ANOVA : A. Klasifikasi Satu Arah Klasifikasi satu arah, adalah klasifikasi pangamatan yang hanya didasarkan pada satu kriteria. Misalnya saja varietas padi. Dalam klasifikasi satu arah ini, rumus-rumus yang digunakan adalah : 1) Ukuran Data Sama JKT = JKK = JKG = JKT JKK Keterangan : JKT X 2 ij T 2 : Jumlah Kuadrat Total : Pengamatan ke-j dari populasi ke-i : Total semua pengamatan STATISTIKA 2 Page 51 ATA 13/14

53 JKK JKG nk T 2 i N : Jumlah Kuadrat Kolom : Jumlah Kuadrat Galat : Banyaknya anggota secara keseluruhan : Total semua pengamatan dalam contoh dari populasi ke-i : Banyaknya pengamatan / anggota baris Analisis ragam dalam klasifikasi satu arah dengan data sama Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Tengan F Hitung Nilai Tengah Kolom JKK k-1 S 2 1 = JKK / (k-1) Galat JKG k(n-1) S 2 2 = JKG / (k(n-1) Total JKT nk-1 S 2 1 / S 2 2 2) Ukuran Data Tidak Sama JKT = JKK = JKG = JKT - JKK Analisis ragam dalam klasifikasi satu arah dengan data tidak sama Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Tengan F Hitung Nilai Tengah Kolom JKK k-1 S 2 1 = JKK / (k-1) Galat JKG N-k S 2 2 = JKG / (N-k) Total JKT N-1 B. Klasifikasi Dua Arah S 2 1 / S 2 2 Adalah klasifikasi pengamatan yang didasarkan pada 2 kriteria, seperti varietas dan jenis pupuk. Segugus pengamatan dapat diklasifikasikan menurut dua kriteria dengan menyusun data tersebut dalam baris dan kolom, Kolom menyatakan kriteria klasifikasi yang satu,sedangkan baris STATISTIKA 2 Page 52 ATA 13/14

54 menyatakan kriteria klasifikasi yang lain. Rumus-rumus yang digunakan dalam klasifikasi 2 arah adalah : 1) Tanpa Interaksi JKT = JKK = JKG = JKT - JKB - JKK Keterangan : JKT JKB JKK JKG T 2 T 2 i T 2 j X 2 ij k bk b : Jumlah Kuadrat Total : Jumlah Kuadrat Baris : Jumlah Kuadrat Kolom : Jumlah Kuadrat Galat : Total semua pengamatan : Jumlah/total pengamatan pada baris : Jumlah/total pengamatan pada Kolom : Jumlah/total keseluruhan dari baris dan kolom : Jumlah Kolom : Jumlah kolom dan baris : Jumlah baris Analisis ragam dalam klasifikasi dua arah tanpa interaksi Sumber Keragaman Nilai Tengah Baris Nilai Tengah Kolom Galat Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Tengan JKB b-1 S 2 1 = JKB / (b-1) JKK k-1 S 2 2 = JKK / (k-1) JKG (b-1)(k- 1) Total JKT bk-1 S 2 3 = JKG / (b- 1)(k-1) F Hitung f1 = S 2 1 / S 2 3 f2 = S 2 2 / S 2 3 STATISTIKA 2 Page 53 ATA 13/14

55 2) Dengan Interaksi JKT = JKK = JKB = JK(BK) = JKG = JKT - JKB - JKK - JK(BK) Sumber Keragaman Nilai Tengah Baris Nilai Tengah Kolom Interaksi Analisis ragam dalam klasifikasi dua arah dengan interaksi Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Tengan JKB b-1 S 2 1 = JKB / (b-1) JKK k-1 S 2 2 = JKK / (k-1) JK(BK) (b-1)(k- 1) S 2 3 =JK(BK)/(b- 1)(k-1) Galat JKG bk(n-1) S 2 4 = JKG / bk(n-1) Total JKT bkn-1 F Hitung f1 = S 2 1 / S 2 4 f2 = S 2 2 / S 2 4 f3 = S 2 3 / S 2 4 LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESIS Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis dalam Distribusi F/Anova dengan klasifikasi satu arah atau dua arah adalah sbb : 1. Tentukan Ho dan Ha Ho : µ1 = µ2 = µ3 =... = µn Ha: sekurang-kurangnya dua nilai tengah tidak sama Atau Ho : Semua nilai tengah sama Ha : Sekurang-kurangnya dua nilai tengah adalah tidak sama STATISTIKA 2 Page 54 ATA 13/14

56 2. Tentukan tingkat signifikan (α) 3. Tentukan derajat bebas (db) a. Klasifikasi 1 arah data sama V 1 = k-1 V 2 = k (n-1) b. Klasifikasi 1 arah data tidak sama V 1 = k-1 V 2 = N-k c. Klasifikasi 2 arah tanpa interaksi V 1 (baris) = b-1 V 1 (kolom) = k-1 V 2 = (k-1) (b-1) d. Klasifikasi 2 arah dengan interaksi V 1 (baris) = b-1 V 1 (kolom) = k-1 V 1 (interaksi) = (k-1) (b-1) V 2 = b.k (n-1) Ket : k = kolom ; b = baris 4. Tentukan wilayah kritis (F tabel) ƒ > ( α ; V1 ; V2) 5. Menentukan kriteria pengujian Ho diterima jika Fo F tabel Ha diterima jika Fo > F tabel 6. Nilai hitung (F hitung) 7. Keputusan 8. Kesimpulan STATISTIKA 2 Page 55 ATA 13/14

57 CONTOH SOAL ANOVA 1. Satu arah data sama Eksperimen dilakukan untuk mengetahui produktivitas 4 varietas mangga yang ditanam pada suatu lahan. Tingkat produktivitas yang diamati selama 5 kali musim panen akan disajikan dalam tabel dibawah ini: (dalam kuintal) Mangga 1 Mangga 2 Mangga 3 Mangga Dengan taraf nyata 5%. ujilah apakah ada perbedaan yang signifikan pada tingkat produktifitas tiap-tiap varietas mangga? Jawab : A. Cara Manual 1. Ho : Rata-rata tingkat produktivitas tiap-tiap varietas mangga sama Ha : Rata-rata tingkat produktivitas tiap-tiap varietas mangga tidak sama 2. α = 0,05 3. Derajat Bebas V1 = (k 1) = (4 1) = 3 V2 = k(n 1) = 4(5 1) = 16 STATISTIKA 2 Page 56 ATA 13/14

58 4. Daerah kritis F tabel ( 0,05 ; 3 ; 16 ) = 3,24 5. Kriteria Pengujian Ho diterima jika Fo F table Ha diterima jika Fo > F tabel 6. Nilai Hitung JKT = ( ) - ( / 20) = 1089 JKK = (( ) / 5) - ( / 20) = 233 JKG = = 856 Analisis ragam dalam klasifikasi satu arah dengan data sama Sumber Keragaman Nilai Tengah Kolom Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Tengah ,67 Galat ,50 Total F Hitung 1, Keputusan Ho diterima, Ha ditolak 1,452 3,24 8. Kesimpulan STATISTIKA 2 Page 57 ATA 13/14

59 Jadi rata-rata tingkat produktifitas tiap-tiap varietas mangga sama. B. Cara Software 1. Buka software r-commander, lalu pilih Data New Data Set, muncul kotak dialog New Data Set OK. STATISTIKA 2 Page 58 ATA 13/14

60 Ubah nama var 1 dengan Skor dan var 2 dengan Varietas dengan cara double klik pada var1 dan var2. STATISTIKA 2 Page 59 ATA 13/14

61 2. Masukkan data dengan cara memberi permisalan. Di kolom Skor ketikkan data sesuai tiap tiap kolom. Pada kolom Varietas ketikkan angka 1 dari baris 1 sampai 5 (sesuai banyaknya baris), angka 2 dari baris 6 sampai 10, dst. Kemudian klik tanda close. 3. Klik Data Manage variables in active data set Bin numeric variable STATISTIKA 2 Page 60 ATA 13/14

62 4. Pada Variable to bin pilih Varietas, pada Number of bin pilih 4 (sesuai permisalan, varietas 1, 2, 3, 4), OK, maka akan muncul kotak dialog nama bin. Ketikkan sesuai dengan soal, OK. 5. Klik Statistics Means One-way ANOVA, di kolom Peubah respon klik Skor dan aktifkan Pairwise comparisons of means. OK. STATISTIKA 2 Page 61 ATA 13/14

63 6. Hasilnya adalah sebagai berikut. STATISTIKA 2 Page 62 ATA 13/14

64 Analisis hasil output : Derajat bebas (V1) Jumlah Kuadrat Kolom Nilai Kuadrat Tengah Kolom V2 Jumlah Kuadrat Galat Nilai Kuadrat Tengah Galat F Hitung (Fn) 2. Satu Arah Data Tidak Sama STATISTIKA 2 Page 63 ATA 13/14

65 Seorang peneliti ingin menguji apakah 5 merk batu baterai yang dijual dipasar memiliki perbedaan daya tahan selama 6 bulan. Hasil yang dicapai: Batu Baterai Bulan ABC Alkaline Energizer Panasonic Top Jan Feb Mar Apr Mei Jun Total Dengan taraf nyata 5%, ujilah apakah ada perbedaan daya tahan dari ke lima merk batu baterai selma 6 bulan? Jawab : A. Cara Manual 1. Ho : Rata-rata daya tahan dari ke lima merk batu baterai itu selama 6 bulan adalah sama Ha : Rata-rata daya tahan dari ke lima merk batu baterai itu selama 6 bulan adalah tidak sama 2. α = 0,05 3. Derajat Bebas V1 = (k 1) = (5 1) = 4 V2 = N k = 23 5 = Daerah kritis F tabel ( 0,05 ; 4 ; 18 ) = 2,93 5. Kriteria Pengujian STATISTIKA 2 Page 64 ATA 13/14

66 Ho diterima jika Fo F table Ha diterima jika Fo > F tabel 6. Nilai Hitung JKT = ( ) - (950 2 / 23) = 1042,87 JKK = ((223 2 / / / / /5 )) - (950 2 / 23) = 193,29 JKG = 1042,87 193,29 = 849,58 Analisis ragam dalam klasifikasi satu arah dengan data sama Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Tengah F Hitung Nilai Tengah Kolom 193, ,32 Galat 849, ,20 Total 1042, Keputusan Ho diterima, Ha ditolak 8. Kesimpulan 1,0238 2,93 Rata-rata daya tahan dari ke lima merk batu baterai itu selama 6 STATISTIKA 2 Page 65 ATA 13/14

67 bulan adalah sama. B. Cara Software 1. Buka software r-commander, lalu pilih Data New Data Set, muncul kotak dialog New Data Set OK. STATISTIKA 2 Page 66 ATA 13/14

68 Ubah nama var 1 dengan Skor dan var 2 dengan Merk dengan cara double klik pada var1 dan var2. STATISTIKA 2 Page 67 ATA 13/14

69 7. Masukkan data dengan cara memberi permisalan. Di kolom Skor ketikkan data sesuai tiap tiap kolom. Pada kolom Merk ketikkan angka 1 dari baris 1 sampai 6 (sesuai banyaknya baris), angka 2 dari baris 7 sampai 10, dst. Kemudian klik tanda close. 8. Klik Data Manage variables in active data set Bin numeric variable STATISTIKA 2 Page 68 ATA 13/14

70 9. Pada Variable to bin pilih Merk, pada Number of bin pilih 5 (sesuai permisalan, Merk 1, 2, 3, 4,5), OK, maka akan muncul kotak dialog nama bin. Ketikkan sesuai dengan soal, OK. 10. Klik Statistics Means One-way ANOVA, di kolom Peubah respon klik Skor dan aktifkan Pairwise comparisons of means. OK. STATISTIKA 2 Page 69 ATA 13/14

71 11. Hasilnya adalah sebagai berikut. STATISTIKA 2 Page 70 ATA 13/14

72 STATISTIKA 2 Page 71 ATA 13/14

73 DAFTAR PUSTAKA Danang Sunyoto, 2010, Statistik Ekonomi Induktif (Metode Pengujian dan Pengambilan Keputusan), cetakan kedua, PT INDEKS, Jakarta. Hasan Iqbal. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif) Bumi Aksara : Jakarta Walpole, R.E Pengantar Statistika. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. STATISTIKA 2 Page 72 ATA 13/14

MODUL UJI NON PARAMETRIK (CHI-SQUARE/X 2 )

MODUL UJI NON PARAMETRIK (CHI-SQUARE/X 2 ) MODUL UJI NON PARAMETRIK (CHI-SQUARE/X 2 ) Tujuan Praktikum: Membantu mahasiswa memahami materi Distribusi Chi Square Pengambilan keputusan dari suatu kasus dengan menggunakan kaidah dan syarat Distribusi

Lebih terperinci

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2. Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan :

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2. Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2 Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG J1416 ATA 2012/2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada

Lebih terperinci

MODUL REGRESI LINIER SEDERHANA

MODUL REGRESI LINIER SEDERHANA MODUL REGRESI LINIER SEDERHANA Tujuan Praktikum: Membantu mahasiswa memahami materi Pegambilan keputusan dari suatu kasus dengan menggunakan kaidah dan persamaan I. Pendahuluan Di dalam analisa ekonomi

Lebih terperinci

UJI NONPARAMETRIK (CHI SQUARE / X2)

UJI NONPARAMETRIK (CHI SQUARE / X2) UJI NONPARAMETRIK (CHI SQUARE / X2) 5 92 Objektif Mahasiswa dapat menghitung uji parametik dan uji nonparametric Mahasiswa dapat menguji ada atau tidaknya interdependensi antara variable kuantitatif yang

Lebih terperinci

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2 ATA 2014/2015

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2 ATA 2014/2015 LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2 ATA 2014/2015 NAMA : NPM : KELAS : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kepada

Lebih terperinci

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2. Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan :

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2. Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2 Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA KELAPA DUA ATA 2012/2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan

Lebih terperinci

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2. Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan :

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2. Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 2 Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA KELAPA DUA ATA 2012/2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan

Lebih terperinci

MODUL DISTRIBUSI F (ANOVA)

MODUL DISTRIBUSI F (ANOVA) MODUL DISTRIBUSI F (ANOVA) Tujuan Praktikum: Membantu mahasiswa memahami materi Distribusi ANOVA Pengambilan keputusan dari suatu kasus dengan menggunakan kaidah dan syarat Distribusi ANOVA I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

LABORATORIUM STATISTIKA 2 MANAJEMEN DASAR ATA 15/16. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Depok

LABORATORIUM STATISTIKA 2 MANAJEMEN DASAR ATA 15/16. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Depok LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR STATISTIKA 2 ATA 15/16 Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Depok TEAM LITBANG STATISTIKA 2 ATA 15/16 Penanggung Jawab 1. Desty Dirnaeni 2. Amelia Pujaastuti Team Distribusi

Lebih terperinci

Dimana : a = konstanta b = koefisien regresi Y = Variabel dependen ( variabel tak bebas ) X = Variabel independen ( variabel bebas ) Untuk mencari rum

Dimana : a = konstanta b = koefisien regresi Y = Variabel dependen ( variabel tak bebas ) X = Variabel independen ( variabel bebas ) Untuk mencari rum MODUL REGRESI LINIER SEDERHANA Modul Praktikum Pendahuluan Di dalam analisa ekonomi dan bisnis, dalam mengolah data sering digunakan analisis regresi dan korelasi. Analisa regresi dan korelasi telah dikembangkan

Lebih terperinci

REGRESI LINIER BERGANDA

REGRESI LINIER BERGANDA REGRESI LINIER BERGANDA 7 150 Objektif Mahasiswa dapat menentukan persamaan regresi menggunakan R programming 151 Analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan suatu variabel (variaabel tak bebas)

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM STATISTIKA 2. Laboratorium Jurusan. Manajemen Dasar. Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA. Versi 3.1. Tahun Penyusunan 2012

MODUL PRAKTIKUM STATISTIKA 2. Laboratorium Jurusan. Manajemen Dasar. Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA. Versi 3.1. Tahun Penyusunan 2012 MODUL PRAKTIKUM STATISTIKA 2 Versi 3.1 Tahun Penyusunan 2012 Tim Penyusun 1. Ir. Rina Sugiarti, MM 2. Lies Handrijaningsih, SE.,MM 3. Budi Sulistyo SE.,MM 4. Oktavia Anna Rahayu 5. Intan Permatasari Laboratorium

Lebih terperinci

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL METODE RISET PRAKTIKUM ILAB KAMPUS H

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL METODE RISET PRAKTIKUM ILAB KAMPUS H LAB MANAJEMEN DASAR MODUL METODE RISET PRAKTIKUM ILAB KAMPUS H Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa dua E531 1 UJI PERBEDAAN LEBIH DARI DUA SAMPEL (ANOVA)

Lebih terperinci

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1 LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1 Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : Hari dan Shift Praktikum : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa dua E531 1 UKURAN STATISTIK Pendahuluan Ukuran statistik

Lebih terperinci

2) Ukuran Data Tidak Sama k n i T 2.. JKT = X 2 ij - i=1 j=1 N k JKK = T 2 i. T 2.. i=1 n i N JKG = JKT - JKK Sumber Jumlah db Kuadrat Tengah F. Hitun

2) Ukuran Data Tidak Sama k n i T 2.. JKT = X 2 ij - i=1 j=1 N k JKK = T 2 i. T 2.. i=1 n i N JKG = JKT - JKK Sumber Jumlah db Kuadrat Tengah F. Hitun MODUL DISTRIBUSI F (ANOVA) I. PENDAHULUAN Ditemukan oleh seorang ahli statistik yang bernama R.A. Fisher pada tahun 1920. Distribusi F/ANOVA adalah prosedur statistika untuk mengkaji (mendeterminasi) apakah

Lebih terperinci

UJI PERBEDAAN LEBIH DARI DUA SAMPEL (ANOVA)

UJI PERBEDAAN LEBIH DARI DUA SAMPEL (ANOVA) UJI PERBEDAAN LEBIH DARI DUA SAMPEL (ANOVA) 6 124 Objektif: Mahasiswa dapat menguji perbedaan lebih dari dua sampel atau disebut juga analisis varians menggunakan R- Programming 125 Diterapkan untuk membanding

Lebih terperinci

UJI T SAMPEL BEBAS (INDEPENDENT SAMPLE T-TEST)

UJI T SAMPEL BEBAS (INDEPENDENT SAMPLE T-TEST) UJI T SAMPEL BEBAS (INDEPENDENT SAMPLE T-TEST) 3 50 Objektif Mahasiswa dapat menghitung distribusi t untuk pengujian hipotesis menggunakan R-Programming 51 Uji-t 2 sampel independen (bebas) adalah metode

Lebih terperinci

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1. Nama : NPM : Kelas : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa Dua

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1. Nama : NPM : Kelas : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa Dua LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1 Nama : NPM : Kelas : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa Dua 1 UKURAN STATISTIK Pendahuluan Ukuran statistik merupakan ukuran yang menunjukkan bagaimana

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kelapa Dua, September Tim Litbang

KATA PENGANTAR. Kelapa Dua, September Tim Litbang KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga modul praktikum Statistika 1 materi ukuran statistik ini dapat terselesaikan. Modul praktikum

Lebih terperinci

UJI 2 SAMPLE BERPASANGAN. (PAIRED SAMPLE t-test)

UJI 2 SAMPLE BERPASANGAN. (PAIRED SAMPLE t-test) UJI 2 SAMPLE BERPASANGAN (PAIRED SAMPLE t-test) 4 71 Objektif: Mahasiswa dapat menguji perbedaan rata-rata antara samplesampel yang berpasangan menggunakan R-Programming 72 Paired sample t-test adalah

Lebih terperinci

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL RISET AKUNTANSI PRAKTIKUM REGULER LAB E531. Nama : NPM / Kelas : Fakultas /Jurusan :

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL RISET AKUNTANSI PRAKTIKUM REGULER LAB E531. Nama : NPM / Kelas : Fakultas /Jurusan : LAB MANAJEMEN DASAR MODUL RISET AKUNTANSI PRAKTIKUM REGULER LAB E531 Nama : NPM / Kelas : Fakultas /Jurusan : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa dua 2013/2014 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum

Lebih terperinci

Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi.

Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi. PERTEMUAN 9-10 PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi. Apa itu parameter? Parameter adalah ukuran-ukuran. Rata-rata penghasilan karyawan di kota binjai adalah

Lebih terperinci

ANALISIS DERET BERKALA

ANALISIS DERET BERKALA ANALISIS DERET BERKALA PENDAHULUAN Analisis deret berkala merupakan prosedur analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui gerak perubahan nilai suatu variabel sebagai akibat dari perubahan waktu. Dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Statistik non Parametrik Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran (distribution free) adalah test yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat

Lebih terperinci

SESI 13 STATISTIK BISNIS

SESI 13 STATISTIK BISNIS Modul ke: SESI 13 STATISTIK BISNIS Sesi 13 ini bertujuan agar Mahasiswa dapat mengetahui teori Analisis Regresi dan Korelasi Linier yang berguna sebagai alat analisis data Ekonomi dan Bisnis. Fakultas

Lebih terperinci

Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik

Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik Uji t dengan 2 kelompok Uji t Tidak Berpasangan Uji t dikembangkan oleh William Sealy Gosset. Dalam artikel publikasinya, ia menggunakan

Lebih terperinci

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL RISET AKUNTANSI ATA 2014/2015

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL RISET AKUNTANSI ATA 2014/2015 LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL RISET AKUNTANSI ATA 2014/2015 NAMA : NPM : KELAS : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kepada

Lebih terperinci

MODUL DISTRIBUSI T. Objektif:

MODUL DISTRIBUSI T. Objektif: MODUL DISTRIBUSI T Objektif: 1. Membantu mahasiswa memeahami materi Distribusi t 2. Pengambilan keputusan dari suatu kasus dengan menggunakan kaidah dan syarat Distribusi t I. PENDAHULUAN Pengujian hipotesis

Lebih terperinci

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA Modul R UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA I. UJI VALIDITAS Sebelum instrument/alat ukur digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, maka perlu dilakukan uji coba kuesioner untuk

Lebih terperinci

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL RISET AKUNTANSI PRAKTIKUM I LAB KAMPUS H

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL RISET AKUNTANSI PRAKTIKUM I LAB KAMPUS H LAB MANAJEMEN DASAR MODUL RISET AKUNTANSI PRAKTIKUM I LAB KAMPUS H Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa dua E531 1 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

Lebih terperinci

Peramalan (Forecasting)

Peramalan (Forecasting) Peramalan (Forecasting) Peramalan (forecasting) merupakan suatu proses perkiraan keadaan pada masa yang akan datang dengan menggunakan data di masa lalu (Adam dan Ebert, 1982). Awat (1990) menjelaskan

Lebih terperinci

ISSN : Uji Chi-Square pada Statistika dan SPSS Ari Wibowo 5)

ISSN : Uji Chi-Square pada Statistika dan SPSS Ari Wibowo 5) ISSN : 1693 1173 Uji Chi-Square pada Statistika dan SPSS Ari Wibowo 5) Abstrak Uji Chi-Square digunakan untuk pengujian hipotesa terhadap beda dua proporsi atau lebih. Hasil pengujian akan menyimpulkan

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS BEDA TIGA RATA-RATA ATAU LEBIH. Statistik Industri II Teknik Industri Universitas Brawijaya

PENGUJIAN HIPOTESIS BEDA TIGA RATA-RATA ATAU LEBIH. Statistik Industri II Teknik Industri Universitas Brawijaya PENGUJIAN HIPOTESIS BEDA TIGA RATA-RATA ATAU LEBIH Statistik Industri II Teknik Industri Universitas Brawijaya Pengujian Hipotesis 3 rata-rata atau lebih Dengan teknik ANOVA (Analisis Varians) Pengujian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Regresi Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Galton melakukan studi tentang kecenderungan tinggi badan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM I METODE STATISTIKA II PENGUJIAN HIPOTESIS INDEPENDENT DENGAN PENDEKATAN ANALISIS RAGAM

LAPORAN PRAKTIKUM I METODE STATISTIKA II PENGUJIAN HIPOTESIS INDEPENDENT DENGAN PENDEKATAN ANALISIS RAGAM LAPORAN PRAKTIKUM I METODE STATISTIKA II PENGUJIAN HIPOTESIS INDEPENDENT DENGAN PENDEKATAN ANALISIS RAGAM Oleh : Nama : Ivan Prima Harlis NIM : 125090501111017 Asisten I : Candra Dian F Asisten II : Putri

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN DUA ARAH (TWO WAY ANOVA) Dosen Pengampu Dr. Sri Harini, M.Si

LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN DUA ARAH (TWO WAY ANOVA) Dosen Pengampu Dr. Sri Harini, M.Si LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN DUA ARAH (TWO WAY ANOVA) Dosen Pengampu Dr. Sri Harini, M.Si Oleh Nurul Anggraeni Hidayati NIM. 14610002 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN

Lebih terperinci

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL METODE RISET PRAKTIKUM I LAB KAMPUS H

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL METODE RISET PRAKTIKUM I LAB KAMPUS H LAB MANAJEMEN DASAR MODUL METODE RISET PRAKTIKUM I LAB KAMPUS H Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa dua E531 1 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENGUMPULAN

Lebih terperinci

STATISTIK NONPARAMETRIK (1)

STATISTIK NONPARAMETRIK (1) PERTEMUAN KE-1 Ringkasan Materi: STATISTIK NONPARAMETRIK (1) Statistik nonparametrik disebut juga statistik bebas distribusi/ distributif free statistics karena tidak pernah mengasumsikan data harus berdistribusi

Lebih terperinci

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL METODE RISET. Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan :

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL METODE RISET. Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL METODE RISET Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2015 LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.

Lebih terperinci

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB 3 PENGOLAHAN DATA BAB 3 PENGOLAHAN DATA 3.1 Menentukan Model Persamaan Regresi Linier Berganda Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah jumlah kecelakaan lalu lintas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 21 Statistik Non Parametrik Tes statistik non parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapakan syaratsyaratnya yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persamaan Regresi Menurut Sir Francis Galton (1822-1911) persamaan regresi adalah persamaan matematik yang memungkinkan kita meramalkan nilai-nilai atau variabel-variabel

Lebih terperinci

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1 LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1 Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : Hari dan Shift Praktikum : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa dua E531 1 UKURAN STATISTIK Pendahuluan Ukuran statistik

Lebih terperinci

UJI VALIDITAS KUISIONER

UJI VALIDITAS KUISIONER UJI VALIDITAS KUISIONER Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin dukur. Dalam pengujian instrumen pengumpulan data, validitas bisa dibedakan menjadi validitas

Lebih terperinci

STATISTIK PERTEMUAN XI

STATISTIK PERTEMUAN XI STATISTIK PERTEMUAN XI Topik Bahasan: Analisis Ragam (ANOVA) Universitas Gunadarma 1. Pendahuluan Metode hipotesis dengan menggunakan distribusi z dan distribusi t efektif untuk uji hipotesis tentang perbedaan

Lebih terperinci

BAB VI UJI PRASYARAT ANALISIS

BAB VI UJI PRASYARAT ANALISIS BAB VI UJI PRASYARAT ANALISIS A. Uji Normalitas 1. Dengan Kertas Peluang Normal Buatlah daftar distribusi frekuensi kumulatif kurang dari berdasarkan sample yang ada dan gambarkan ogivenya. Pindahkan ogive

Lebih terperinci

CHI-SQUARE: GOODNESS OF FIT TEST

CHI-SQUARE: GOODNESS OF FIT TEST Modul CHI-SQUARE: GOODNESS OF FIT TEST Pengantar Chi Square adalah salah satu alat analisis yang paling sering digunakan pada statistik, dengan tujuan untuk Uji Homogenitas, Uji Independensi dan Uji Goodness

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Analisis Regresi dan Korelasi 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat hubungan linier antara dua variabel atau

Lebih terperinci

MODUL V REGRESI, KORELASI, ANALISIS VARIAN, VALIDITAS DAN RELIABILITAS

MODUL V REGRESI, KORELASI, ANALISIS VARIAN, VALIDITAS DAN RELIABILITAS REGRESI, KORELASI, ANALISIS VARIAN, VALIDITAS DAN RELIABILITAS A. TUJUAN PRAKTIKUM Dengan adanya Praktikum Statistika Industri Modul V tentang Regresi, Korelasi, Analisis Varian, Validitas dan Reliabilitas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton. BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Regresi Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton. Beliau memperkenalkan model peramalan, penaksiran, atau pendugaan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Analisis Regresi Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada variabel - variabel lain yang mempengaruhinya. Misalnya pada kinerja

Lebih terperinci

TABEL 3 DATA PENELITIAN

TABEL 3 DATA PENELITIAN Analisis Regresi Linier Bentuk LN (Logaritma Natural) Pengubahan data ke bentuk LN dimaksudkan untuk meniadakan atau meminimalkan adanya pelanggaran asumsi normalitas dan asumsi klasik regresi. Jika data-data

Lebih terperinci

Regresi dengan Microsoft Office Excel

Regresi dengan Microsoft Office Excel Regresi dengan Microsoft Office Excel Author: Junaidi Junaidi 1. Pengantar Dalam statistik, regresi merupakan salah satu peralatan yang populer digunakan, baik pada ilmu-ilmu sosial maupun ilmu-ilmu eksak.

Lebih terperinci

Regresi Linier Berganda

Regresi Linier Berganda Regresi Linier Berganda Regresi Berganda Contoh Menguji hubungan linier antara variabel dependen (y) dan atau lebih variabel independen (x n ) Hubungan antara suhu warehouse dan viskositas cat dengan jumlah

Lebih terperinci

Statistik Deskriptif untuk Data Nominal dan Ordinal

Statistik Deskriptif untuk Data Nominal dan Ordinal Statistik Deskriptif untuk Data Nominal dan Ordinal Salah satu ciri utama sehingga sebuah data harus diproses dengan metode nonparametrik adalah jika tipe data tersebut semuanya adalah data nominal atau

Lebih terperinci

MATRIKS SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PROBABILITA TERAPAN (SI) KODE / SKS: KD / 3 SKS

MATRIKS SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PROBABILITA TERAPAN (SI) KODE / SKS: KD / 3 SKS Minggu Pokok Bahasan ke dan TIU 1. 1.Distribusi sampling Memberi penjelasan tentang populasi, sampel, tehnik pengambilan sampel., serta distribusi sampling ratarata Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

Lebih terperinci

Resume Regresi Linear dan Korelasi

Resume Regresi Linear dan Korelasi Rendy Dwi Ardiansyah Putra 7410040018 / 2 D4 IT A Statistika Resume Regresi Linear dan Korelasi 1. Regresi Linear Regresi linear merupakan suatu metode analisis statistik yang mempelajari pola hubungan

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER SEDERHANA

KORELASI DAN REGRESI LINIER SEDERHANA KORELASI DAN REGRESI LINIER SEDERHANA 1. Pendahuluan Istilah "regresi" pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun 1886. Galton menemukan adanya tendensi bahwa orang tua yang memiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan BAB II LANDASAN TEORI 21 Konsep Dasar Analisis Regresi Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan

Lebih terperinci

BAB II TABEL KATEGORIK 2 x 2

BAB II TABEL KATEGORIK 2 x 2 BAB II TABEL KATEGORIK 2 x 2 1. Pengantar Data kategorik termasuk data kelas, tingkat, golongan sering dimanfaatkan dalam penghitungan frekuensinya. Dalam inferensi sederhana juga telah dikenal analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian, 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penyusunan penelitian seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Hipotesis statistik Sebuah pernyataan tentang parameter yang menjelaskan sebuah populasi (bukan sampel). Statistik Angka yang dihitung dari sekumpulan sampel.

Lebih terperinci

BAB 9 PENGGUNAAN STATISTIK NON-PARAMETRIK DALAM PENELITIAN

BAB 9 PENGGUNAAN STATISTIK NON-PARAMETRIK DALAM PENELITIAN BAB 9 PENGGUNAAN STATISTIK NON-PARAMETRIK DALAM PENELITIAN Istilah nonparametrik pertama kali digunakan oleh Wolfowitz, pada tahun 94. Metode statistik nonparametrik merupakan metode statistik yang dapat

Lebih terperinci

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR STATISTIKA 1 PTA 2015/2016 NAMA : NPM : KELAS : KP : TUTOR : ASBAR :

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR STATISTIKA 1 PTA 2015/2016 NAMA : NPM : KELAS : KP : TUTOR : ASBAR : LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR STATISTIKA 1 PTA 2015/2016 NAMA : NPM : KELAS : KP : TUTOR : ASBAR : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction).

Lebih terperinci

Analysis of Variance (ANOVA) Debrina Puspita Andriani /

Analysis of Variance (ANOVA) Debrina Puspita Andriani    / Analysis of Variance (ANOVA) 6 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id Outline Kegunaan ANOVA 3 Kontrol investigator 1 atau lebih variabel independen Disebut dgn faktor

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih.. Dalam

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih.. Dalam BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 21 Pengertian Regresi Linier Pengertian regresi secara umum adalah sebuah alat statistik yang memberikan penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih

Lebih terperinci

Pertemuan 6 & 7 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS. Objektif:

Pertemuan 6 & 7 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS. Objektif: Pertemuan 6 & 7 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Objektif: 1. Mahasiswa dapat mengetahui ketepatan mengukur suatu alat ukur (uji validitas) 2. Mahasiswa dapat menentukan konsistensi alat ukur (uji reliabilitas)

Lebih terperinci

Perbedaan Analisis Univariat dan Multivariat

Perbedaan Analisis Univariat dan Multivariat Perbedaan Analisis Univariat dan Multivariat Jika kita menganalisis data yang mempunyai lebih dari satu variabel, belum tentu analisis data tersebut dikategorikan analisis multivariat, bisa saja analisis

Lebih terperinci

Nanparametrik_Korelasi_M.Jain uri, M.Pd 1

Nanparametrik_Korelasi_M.Jain uri, M.Pd 1 Nanparametrik_Korelasi_MJain uri, MPd 1 Pengertian Pada penelitian yang ingin mengetahui ada tidaknya hubungan di antara variabel yang diamati, atau ingin mengetahui seberapa besar derajat keeratan hubungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada 19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Analisis Regresi Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada variabel-variabel lain yang mempengaruhinya.misalnya pada seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Definisi 1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu

BAB I PENDAHULUAN 1. Definisi 1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu BAB I PENDAHULUAN 1. Definisi 1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2008:11), penelitian asosiatif/ hubungan adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS & KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS & KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS & KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan dd/bb/thn Tanggal revisi dd/bb/thn 16 Agustus 2016 4 Februari 2017 Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti ramalan atau taksiran pertama kali diperkenalkan Sir Francis Galton pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti ramalan atau taksiran pertama kali diperkenalkan Sir Francis Galton pada BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi merupakan suatu model matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Istilah regresi yang berarti

Lebih terperinci

Skala pengukuran dan Ukuran Pemusatan. Ukuran Pemusatan

Skala pengukuran dan Ukuran Pemusatan. Ukuran Pemusatan Skala Pengukuran Nominal (dapat dikelompokkan, tidak punya urutan) Ordinal (dapat dikelompokkan, dapat diurutkan, jarak antar nilai tidak tetap sehingga tidak dapat dijumlahkan) Interval (dapat dikelompokkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

Regresi Linier Sederhana dan Korelasi. Pertemuan ke 4

Regresi Linier Sederhana dan Korelasi. Pertemuan ke 4 Regresi Linier Sederhana dan Korelasi Pertemuan ke 4 Pengertian Regresi merupakan teknik statistika yang digunakan untuk mempelajari hubungan fungsional dari satu atau beberapa variabel bebas (variabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Regresi Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor (variabel independent) dengan variabel outcome (variabel dependen) untuk

Lebih terperinci

Pertemuan keenam ANALISIS REGRESI

Pertemuan keenam ANALISIS REGRESI Pertemuan keenam ANALISIS REGRESI Secara umum ada dua macam hubungan antara dua variable atau lebih, yaitu bentuk hubungan dan keeratan hubungan. Untuk mengetahui bentuk hubungan digunakan analisis regresi.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis Galton. Galton melakukan studi tentang kecenderungan tinggi badan anak.

Lebih terperinci

Pokok Bahasan: Chi Square Test

Pokok Bahasan: Chi Square Test Pokok Bahasan: Chi Square Test Start Pokok Bahasan A. Pengertian Distribusi Chi Kuadrat B. Uji Kecocokan (Goodness of Fit Test) (Kontigensi Table Test) 1 Instruksional Umum Memberi penjelasan tentang distribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Jenis dan Metode Tujuan Penelitian Unit Analisis Time Horison T 1 Kausalitas Survei Individu Responden Cross Section T 2 Kausalitas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 21 Statistik Non Parametrik Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk sampel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang 13 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang terkenal Galton menemukan bahwa meskipun terdapat tendensi atau kecenderungan

Lebih terperinci

Pengantar Pengolahan Data Statistik Menggunakan SPSS 22. Isram Rasal ST, MMSI, MSc

Pengantar Pengolahan Data Statistik Menggunakan SPSS 22. Isram Rasal ST, MMSI, MSc Pengantar Pengolahan Data Statistik Menggunakan SPSS 22 Isram Rasal ST, MMSI, MSc Statistika Statistika Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA Mata Kuliah Kode / SKS Program Studi Fakultas : Statistika 2 / Probabilitas Terapan : IT012249 / 2 SKS : Sistem Komputer : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi 1. Distribusi sampling populasi, sampel, tehnik

Lebih terperinci

CARA PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI

CARA PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI CARA PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI Penelitian korelasi biasanya ditujukan untuk menguji hubungan antara variabel X (variabel bebas) dengan variabel Y atau variabel terikat atau menguji hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. tentang Model Kepemimpinan Demokratis Remaja Masjid dan Sikap Sosial

BAB IV HASIL PENELITIAN. tentang Model Kepemimpinan Demokratis Remaja Masjid dan Sikap Sosial BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini penulis akan menjelaskan dan menganalisis data tentang Model Kepemimpinan Demokratis Remaja Masjid dan Sikap Sosial Remaja. Data ini asal mulanya bersifat kualitatif,

Lebih terperinci

Volume : XI, Nomor : 1, September 2016 Informasi dan Teknologi Ilmiah ISSN: X

Volume : XI, Nomor : 1, September 2016 Informasi dan Teknologi Ilmiah ISSN: X ANALISA PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN PAKPAK BHARAT PADA TAHUN 2017 MENGGUNAKAN METODE REGRESI ( STUDI KASUS : BADAN PUSAT STATISTIK SUMATERA UTARA ) Hikmah Khairani Mahasiswa Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Umum Penelitian Deskripsi data umum berisi mengenai gambaran umum tempat penelitian yakni di SMP N 1 Pamotan. SMP

Lebih terperinci

MODUL II ANALYSIS OF VARIANCE (ANOVA)

MODUL II ANALYSIS OF VARIANCE (ANOVA) MODUL II ANALYSIS OF VARIANCE (ANOVA) TUJUAN 1. Mahasiswa mampu memahami uji hipotesis harga rata-rata multi populasi dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). 2. Mahasiswa mampu memahami penyelesaian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 14 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Analisis Regresi Kata regresi (regression) diperkenalkan pertama kali oleh Francis Dalton pada tahun 1886. Menurut Dalton, analisis regresi berkenaan dengan studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik-komparatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik-komparatif dengan pendekatan 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik-komparatif dengan pendekatan crossecsional (Notoadmojo, 2010). B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengertian dan Kegunaan Statistika

BAB 1 PENDAHULUAN Pengertian dan Kegunaan Statistika BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengertian dan Kegunaan Statistika Statistik dapat berarti tiga hal. Pertama statistik bisa berarti kumpulan data. Ada buku bernama Buku Statistik Indonesia (Statistical Pocketbook

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari objeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikiran Untuk memilih suatu saham, biasanya seorang investor harus mengetahui faktor-faktor fundamental apa saja yang dapat mempengaruhi harga saham itu sendiri

Lebih terperinci

Regresi Linier Berganda dan Korelasi Parsial

Regresi Linier Berganda dan Korelasi Parsial Regresi Linier Berganda dan Korelasi Parsial Atina Ahdika, S.Si, M.Si Universitas Islam Indonesia 2015 Regresi Linier Berganda Korelasi Regresi Linier Sederhana Variabel X dan Variabel Y Contoh: X: pendapatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini di PT. Nasmoco Pemuda Semarang jalan Pemuda No. 72 Semarang, sedangkan lokasi penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci