HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI EKSTRINSIK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STRATEGI PRESENTASI DIRI DI MEDIA SOSIAL PADA REMAJA JABODETABEK
|
|
- Bambang Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI EKSTRINSIK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STRATEGI PRESENTASI DIRI DI MEDIA SOSIAL PADA REMAJA JABODETABEK Ardini Galuh Mustika Dosen Pembimbing : Raymond Godwin, S. Psi., M.Si Binus University : Jl. Kebon Jeruk Raya No.27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat Telp. (62-21) Fax. (62-21) ABSTRACT This study aimed to see correlation between extrinsic motivation with self-presentation strategies of social media user in adolescent JABODETABEK S. The subjects were high school adolescents aged years. This study uses a quantitative approach with purposive sampling technique. Results from this study is that there is a correlation between the extrinsic motivation of the ingratiation (r=0,226; p<0,05), the extrinsic motivation with self-promotion (r=0,210; p<0,05). Keywords: Extrinsic Motivation, Self Presentation Strategies, Social Media ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara motivasi ekstrinsik dengan strategi presentasi diri di media sosial pada remaja JABODETABEK. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja SMA usia tahun. Pada penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik purposive sampling. Hasil dari penelitian ini adalah ada hubungan antara motivasi ekstrinsik dengan ingratiation (r=0,226; p<0,05), motivasi ekstrinsik dengan self promotion (r=0,210; p<0,05). Kata Kunci : Motivasi Ektrinsik, Strategi Presentasi Diri, Media Sosial
2 PENDAHULUAN Dengan semakin majunya zaman, teknologi telah berkembang pesat sebagai media komunikasi.salah satunya adalah media sosial, sebuah media untuk berkomunikasi dengan teman, keluarga, ataupun partner kerja, yang bisa diakses hampir ke seluruh dunia selama terhubung dengan akses internet.tidak sedikit masyarakat yang mengakses media sosial diantaranya termasuk remaja. Media sosial digunakan remaja sebagai media online untuk berkomunikasi dan berbagi informasi. Dan berdasarkan data yang didapat dari Kompas Tekno terdapat tiga motivasi pada anak dan remaja menggunakan internet yaitu untuk mengakses internet, untuk terhubung dengan teman lama dan teman yang baru dikenal, dan untuk hiburan. Pencarian informasi yang dilakukan sering didorong oleh tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh guru, sedangkan pada penggunaan media sosial dan konten hiburan lainnya didukung oleh kebutuhan pribadi (tekno.kompas.com). Menurut penjelasan dari Kompas Tekno diatas motivasi remaja dalam menggunakan media sosial adalah supaya tetap dapat terhubung dengan teman dari berbagai penjuru selama masih terhubung dengan jaringan internet, dan sebagai hiburan untuk melepas rasa penat akibat aktifitas yang dilakukan setiap harinya. Menurut penelitian dari Kim, Shim, & Ahn, 2011 motivasi dalam penggunaan media sosial tidak semata-mata hanya didasari karena keinginan untuk bersosialisasi dan untuk melakukan usaha atau bisnis semata, tetapi motivasi dalam penggunaan media sosial juga didukung untuk mencari hiburan dan kesenangan, mencari informasi, menghilangkan stress, dan juga untuk merekam sejarah pribadi seseorang. Kim, Shim, dan Ahn mengkategorikan ke dalam dua jenis kategori motivasi, yaitu ekstrinsik dan intrinsik. Motivasi ekstrinsik mengarah kepada hasil atau manfaat yang diperoleh dari menjalankan suatu kegiatan, hasil atau manfaat yang diperoleh pada saat menggunakan media sosial adalah untuk berkomunikasi dengan teman dan saling berbagi informasi atau hiburan (Kim, Shim, & Ahn, 2011). Remaja (adolescence) adalah masa perkembangan transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, yang mencakup perubahan biologis,kognitif, dan sosio-emosional (Santrock, 2007). Masa remaja merupakan masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri untuk menghindari terjadinya identity confusion (Erikson, dalam Papalia, 2008). Menurut Erikson tahap perkembangan manusia mencakup delapan tahap perkembangan. Dari masingmasing tahapan terdapat tugas perkembangan yang dihadapkan pada individu yang memiliki krisis yang harus diselesaikan (Santrock, 2007). Identity vs identity confusion merupakan tahap ke-lima dari tahap perkembangan Erikson, dan merupakan tugas perkembangan dari remaja. Pada masa tersebut, menurut Erikson, individu dihadapkan pada pertanyaan siapakah saya?. Remaja dihadapkan pada peran-peran baru dan status pendewasaan yaitu pekerjaan dan romantika (Santrock, 2007). Menurut Brown (2013) hal yang dapat dilakukan oleh individu dalam membentuk identitas dirinya adalah dengan melakukan presentasi diri. Presentasi diri atau sering disebut dengan manajemen impresi (impression management) merupakan suatu tindakan dalam
3 menampilkan diri individu untuk mencapai sebuah citra diri yang diharapkan (Luik, 2010). Sedangkan menurut Goffman (dalam Rui & Stefanone, 2013) presentasi diri merupakan cara untuk berekspresi selektif dengan cara memberikan informasi tentang dirinya dan sebaiknya berhati-hati dalam menanggapi informasi yang didapat dari orang lain. Menurut Delameter dan Myers (2007), strategi presentasi diri merupakan kondisi tertentu yang membuat orang menghadirkan diri mereka sebagai seseorang yang dibuat-buat atau image yang sesungguhnya bukan dirinya, membesar-besarkan, ataupun membuat image yang menyesatkan tentang dirinya dimata orang lain, agar membuat orang lain menyukai kita lebih daripada diri mereka yang sesungguhnya (ingratiation), untuk membuat orang lain merasa takut kepada dirinya (intimidation), mempresentasikan kemampuan yang dimiliki agar orang lain mengakui bahwa dirinya pintar,cerdas,dan berbakat (self promotion), untuk memberi kesan bahwa dirinya merupakan individu yang mempunyai kemampuan yang lebih dan merasa selalu benar dalam bertindak (exemplification), melebih-lebihkan kekurangan dan kelemahan yang dimilikinya kepada orang lain supaya seluruh orang memperhatikan dirinya atau memberikan image dimana individu membutuhkan pertolongan orang lain (supplication). METODE PENELITIAN Subjek Penelitian dan Teknik Sampling Karakteristik orang-orang yang akan dijadikan partisipan dalam penelitian ini yaitu: remaja yang berusia tahun, memiliki akun media sosial, berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah non-probability sampling, dengan menggunakan pendekatan purposive sampling dikarenakan peneliti memilih sendiri partisipan yang dianggap sesuai dengan penelitian ini. Desain Penelitian Pada penelitian ini tergolong kedalam penelitian kuantitatif, karena pada penelitian ini diberikan hasil akhir berupa angka yang dapat dianalisa menggunakan statistika.tipe penelitian ini adalah non-eksperimental karena peneliti tidak melakukan manipulasi, karena menggunakan observational checklist dan kuesioner (skala Likert). Dan penelitian ini masuk kedalam penelitian korelasional. Alat Ukur Penelitian Alat ukur Motivasi Ekstrinsik Dalam penelitian ini untuk mengukur motivasi ekstrinsik dalam penggunaan media sosial, alat ukur yang digunakan oleh peneliti merupakan adaptasi dari penelitian Kim,Shim,Ahn (2011). Dalam alat ukur ini berjumlah 6 butir soal, terdiri dari item nomor 1-4 mengukur dimensi networking, item nomor yang mengukur dimensi collecting information. Setelah dilakukan
4 uji coba menjadi item nomor 1-4 mengukur dimensi networking, dan item nomor 9-10 yang mengukur collecting information. Pilihan jawaban yang tersedia pada alat ukur ini menggunakan 4 skala Likert: Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS), Sesuai (S), dan Sangat Sesuai (SS). Contoh dari dimensi networking Saya menggunakan media sosial untuk mendapatkan berita terbaru mengenai kehidupan teman-teman. Contoh dari dimensi collecting information Saya menggunakan media sosial untuk mengumpulkan informasi yang menarik. Alat ukur Strategi Presentasi Diri Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat ukur adaptasi dari taksonomi Jones dan Pittman tahun 1982 lalu dikembangkan oleh Bolino dan Turnley pada tahun 1999 yaitu Impression Management Scale. Jumlah item sebenarnya pada alat ukur ini berjumlah 22 butir soal dengan pembagian item: 4 item ingratiation, 4 item self-promotion, 4 item intimidation, 5 item exemplification, dan 5 item supplication. Setelah dilakukan uji coba jumlah item menjadi 18 butir soal dengan pembagian item: 5 item ingratiation,5 item self-promotion,3 item exemplification,dan 5 item supplication. Pada saat dilakukan adaptasi alat ukur tidak ditemukannya item intimidation karena tidak ditemukan partisipan remaja yang melakukan intimidation pada kehidupan sehari-harinya. Pilihan jawaban yang tersedia pada alat ukur ini menggunakan 4 skala Likert: Tidak Pernah, Jarang, Sering, dan Selalu. Contoh dari dimensi ingratiation Mengupload video/foto yang berisi ucapan selamat ulang tahun kepada teman. Contoh dari self-promotion Mempost prestasi berupa kelulusan UN, SNMPTN, atau prestasi akademik lainnya. Contoh dari dimensi exemplification Update status tentang kata-kata bijak. Contoh dari dimensi supplication Memposting di media sosial yang mengabarkan bahwa dirinya sedang sakit. Prosedur Penelitian Hal pertama yang dilakukan oleh peneliti yaitu mencari teori yang sesuai dan dapat digunakan sebagai acuan pada alat ukur. Pada alat ukur presentasi diri peneliti mengadaptasi alat ukur dari Bolino dan Turnley tahun 1999, sedangkan alat ukur yang digunakan pada motivasi peneliti mengadaptasi dari penelitian Kim, Shim, Ahn (2011). Langkah pertama yang dilakukan peneliti yaitu melakukan uji coba pilot test kepada 176 partisipan, langkah selanjutnya peneliti melakukan uji field test kepada 310 partisipan.
5 Hipotesa Penelitian Hipotesa dalam penelitian ini yaitu: 1. H01: Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi ekstrinsik penggunaan media sosial dengan strategi ingratiation. Ha1: Ada hubungan yang signifikan antara motivasi ekstrinsik penggunaan media sosial dengan strategi ingratiation. 2. H02: Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi ekstrinsik penggunaan media sosial dengan strategi self-promotion. Ha2: Ada hubungan yang signifikan antara motivasi ekstrinsik penggunaan media sosial dengan strategi self-promotion. 3. H03: Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi ekstrinsik penggunaan media sosial dengan strategi exemplification. Ha3: Ada hubungan yang signifikan antara motivasi ekstrinsik penggunaan media sosial dengan strategi exemplification. 4. H04: Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi ekstrinsik penggunaan media sosial dengan strategi supplication. Ha4: Ada hubungan yang signifikan antara motivasi ekstrinsik penggunaan media sosial dengan strategi supplication. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada motivasi ekstrinsik dengan strategi presentasi diri ingratiation dapat dilihat bahwa ada hubungan yang terlihat (r=0,226; p<0,05). Dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara motivasi ekstrinsik dengan strategi presentasi diri ingratiation di media sosial pada Remaja JABODETABEK. Hubungan antara motivasi ekstrinsik dengan presentasi diri ingratiation termasuk korelasi rendah dengan arah yang positif. Pada motivasi ekstrinsik dengan self-promotion ada hubungan yang terlihat (r=0,210; p<0,05 ). Dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi ekstrinsik dengan strategi presentasi diri self-promotion di media sosial pada Remaja JABODETABEK. Hubungan antara motivasi ekstrinsik dengan strategi presentasi diri self-promotion termasuk korelasi rendah dengan arah yang positif. Pada motivasi ekstrinsik dengan exemplification tidak ada hubungan yang terlihat (r=0,007; p>0,05 ). Dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara motivasi ekstrinsik dengan strategi presentasi diri exemplification di media sosial pada Remaja JABODETABEK.
6 Hubungan diantara motivasi ekstrinsik dengan strategi exemplification termasuk korelasi sangat rendah dengan arah yang positif. Sedangkan pada motivasi ekstrinsik dengan supplication tidak ada hubungan yang terlihat (r= -0,020; p>0,05). Dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara motivasi ekstrinsik dengan strategi presentasi diri supplication di media sosial pada Remaja JABODETABEK. Hubungan antara motivasi ekstrinsik dengan strategi presentasi diri supplication termasuk korelasi rendah dengan arah yang negatif. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara motivasi ekstrinsik dengan strategi presentasi diri exemplification di media sosial pada remaja JABODETABEK. Remaja yang memiliki motivasi ekstrinsik yang sangat rendah dalam penggunaan media sosial juga memiliki kecenderungan untuk menggunakan strategi presentasi diri exemplification dan begitu pula sebaliknya, remaja yang memiliki strategi presentasi diri exemplification yang sangat rendah juga memiliki kecenderungan untuk melakukan motivasi ekstrinsik. Dapat disimpulkan tidak ada hubungan anatara motivasi ekstrinsik dengan strategi presentasi diri supplication di media sosial pada remaja JABODETABEK. Remaja yang memiliki motivasi ekstrinsik yang rendah dalam penggunaan media sosial juga memiliki kecenderungan untuk menggunakan strategi presentasi diri supplication dan begitu pula sebaliknya, remaja yang memiliki strategi presentasi diri supplication yang rendah juga memiliki kecenderungan untuk melakukan motivasi ekstrinsik. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara motivasi ekstrinsik dengan strategi presentasi diri ingratiation di media sosial pada Remaja JABODETABEK. Dari hasil pengolahan data dan analisa data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa remaja yang memiliki motivasi ekstrinsik yang rendah memiliki kecenderungan untuk menggunakan strategi presentasi diri ingratiation dan begitu pula sebaliknya, remaja yang memiliki strategi presentasi diri ingratiation yang rendah juga memiliki kecenderungan untuk melakukan motivasi ekstrinsik. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara motivasi ekstrinsik dengan strategi presentasi diri self promotion di media sosial pada Remaja JABODETABEK. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan disimpulkan bahwa remaja yang memiliki motivasi ekstrinsik yang rendah juga cenderung untuk menggunakan strategi presentasi diri self promotion dan begitu sebaliknya, remaja yang memiliki strategi presentasi diri self promotion yang rendah juga memiliki kecenderungan untuk melakukan motivasi ekstrinsik.
7 Saran 1. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya diperhatikan lagi waktu yang tepat untuk melakukan penyebaran kuesioner terutama untuk partisipan remaja SMA. 2. Saran yang penulis dapat berikan kepada remaja adalah berekspresi di media sosial sewajarnya saja dan sesuai dengan tata aturan yang ada.
8 REFERENSI Celikoz, N. (2010). Basic factors that affect general academic motivation levels of candidate preschool teachers. Selcuk University Turkey. Diambil dari: /1?accountid=31532, 25 Februari 2015 Ciri dan Karakteristik Anak Remaja Dewasa. Diambil dari: 30 Maret 2015 Delameter, J. D., & Myer, D. J. (2007).Social psychology. America: Thomson Wadsworth Goffman, E. (1959). The presentation of self in everyday life. New York, NY: Anchor. Gravetter, F. J., & Forzano, L. B. (2011). Research Methods for the Behavioral Sciences (4 ed.). New York: Cengage Learning. Indonesia sebagai salah satu pengguna aktif media sosial, Diambil dari: 1 September 2015 Kim, J. Y. J.P.Shim, J. P. & Ahn, K. M. (2011).Social Networking Service: motivation, Pleasure, and Behavioral Intention to Use. The journal of computer information system, Lahey, B. B. (2007). Psychology: An Introduction. Boston, MA: McGraw-Hill Higher Education. Nisfiannoor, Muhammad Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial.Jakarta : Salemba Humanika. Purwadi (2004).Humanitas: Indonesian Psychological Journal Vol 1 No 1. Januari, 2004:43-52 Ryan, M. R., & Deci, L. E. (2000). Intrinsic and extrinsic motivation: classic definition and new direction.educational Psychology, Santrock, J. W. (2003). Adolescence (9th ed.). Boston: McGraw-Hill Companies, The. Santrock, J. W. (2007). Adolescence. Boston: McGraw Hill Higher Education. Santrock, J. W. (2003). Adolescence. Perkembangan Remaja. (6th ed). Jakarta: Erlangga Smock, A. (2010, June).Self-presentation on Facebook: Managing content created by the user and others. Paper presented at the annual meeting of International Communication Association, Singapore. Sekaran, Uma Metode Riset Bisnis. Jakarta : Salemba Empat
9 Sugiyono Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sarwono, Jonathan. (2012). Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif Menggunakan Prosedur SPSS.PT Elex Media Komputindo. Jakarta Sujianto, A. E. (2009). Aplikasi statistik dengan SPSS Jakarta: Prestasi Pustaka. Tiga motivasi bagi anak dan remaja untuk mengakses internet, diambil dari: aja.indonesia, 20 Februari 2015 Trihendradi, Cornelius. (2012). Step By Step IBM SPSS 20: Analisis Data Statistik. Yogyakarta, Andi Walther, J. B. (1996). Computer-mediated communication: Impersonal,interpersonal, and hyperpersonal interaction. Communication Research, 23(3),
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STRATEGI SELF PRESENTATION DI TWITTER PADA REMAJA JAKARTA
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STRATEGI SELF PRESENTATION DI TWITTER PADA REMAJA JAKARTA Aldi Indra Rahman Bina Nusantara Univeristy, Jl. K. H. Syahdan No. 9 Kemanggisan/Palmerah
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Self-monitoring merupakan kemampuan individu dalam. menampilkan dirinya terhadap orang lain dengan menggunakan
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Definisi Operasional Self-monitoring Self-monitoring merupakan kemampuan individu dalam menampilkan dirinya terhadap orang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan menjelaskan variabel penelitian, hipotesis,
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan variabel penelitian, hipotesis, partisipan penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SELF-MONITORING DENGAN STRATEGI SELF-PRESENTATION DI MEDIA SOSIAL TWITTER PADA REMAJA JAKARTA
HUBUNGAN ANTARA SELF-MONITORING DENGAN STRATEGI SELF-PRESENTATION DI MEDIA SOSIAL TWITTER PADA REMAJA JAKARTA Marsha Philia Syafar Marsha.syafar@gmail.com Dosen Pembimbing : Raymond Godwin, S. Psi., M.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STATUS IDENTITAS REMAJA JABODETABEK
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STATUS IDENTITAS REMAJA JABODETABEK Suci Ramadhanika Putri Universitas Bina Nusantara, suciramadhanika@yahoo.com (Suci Ramadhanika Putri, Raymon
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman modern ini, internet merupakan sebuah kebutuhan yang dapat dikatakan wajib bagi setiap orang. Menurut Shelly dan Campbell (2012) internet merupakan jaringan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Dari hasil yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, dapat diberikan
BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, dapat diberikan beberapa kesimpulan dalam penelitian ini. Terdapat hubungan antara selfmonitoring dengan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Pada penelitian ini, motivasi penggunaan Twitter yang dimaksud adalah
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel 1 : Motivasi penggunaan Twitter Pada penelitian ini, motivasi penggunaan Twitter
Lebih terperinciBab 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Identitas Ego 2.1.1. Definisi identitas Erikson (dalam Santrock, 2011) berpendapat bahwa identitas merupakan sebuah aspek kunci dari perkembangan remaja. Identitas merupakan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian & definisi operasional Variabel adalah sebuah karakteristik atau kondisi yang berubah atau memiliki nilai yang berbeda
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA
HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA Dwini Aisha Royyana, Nailul Fauziah Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip
Lebih terperinciPERAN HARGA DIRI DALAM MEMPREDIKSI PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA AKHIR DI DKI JAKARTA. Maya Marsiana Kowira
PERAN HARGA DIRI DALAM MEMPREDIKSI PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA AKHIR DI DKI JAKARTA Maya Marsiana Kowira mayamarsiana@gmail.com Dosen Pembimbing: Moondore Madalina Ali, B.Sc.,M.Sc., Ph.D Binus University:
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TIPOLOGI PENGGUNA MEDIA SOSIAL DENGAN EKSPLORASI DAN KOMITMEN SEBAGAI DIMENSI IDENTITAS EGO PADA REMAJA JABODETABEK
HUBUNGAN ANTARA TIPOLOGI PENGGUNA MEDIA SOSIAL DENGAN EKSPLORASI DAN KOMITMEN SEBAGAI DIMENSI IDENTITAS EGO PADA REMAJA JABODETABEK Iga Putri Hadiyati Universitas Bina Nusantara, Igaputrihadiyati_290793@yahoo.com
Lebih terperinciKata Kunci : Emotional Intelligence, remaja, berpacaran
Studi Deskriptif Mengenai Emotional Intelligence Pada Siswa dan Siswi SMA Negeri X yang Berpacaran Muhamad Chandika Andintyas Dibimbing oleh : Esti Wungu S.Psi., M.Ed ABSTRAK Emotional Intelligence adalah
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi PTIK FKIP Universitas Bung Hatta. ABSTRACT
Kontribusi Kreativitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) Pada Siswa Kelas X Smk Adzkia Padang Nofentri Naldo Celinton M 1, Khairudin
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 1986). Mark Snyder (1974) mengajukan konsep self-monitoring, yang
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Self-monitoring 2.1.1 Definisi Self-monitoring Self-monitoring merupakan sebuah konsep yang berhubungan dengan impression management atau konsep pengaturan diri (Snyder & Gangestad,
Lebih terperinciBab 3 Desain Penelitian
Bab 3 Desain Penelitian Bab ini akan menjabarkan variabel penelitian (definisi operasional dan hipotesis), responden penelitian, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel
Lebih terperinciGAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA TAHUN YANG BELUM MENIKAH. Siti Anggraini
GAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA 30-40 TAHUN YANG BELUM MENIKAH Siti Anggraini Langgersari Elsari Novianti, S.Psi. M.Psi. Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran
Lebih terperinciBAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook
BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN 3. 1. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis 3. 1. 1. Variabel Penelitian Variabel 1 = Self-Control Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook 3. 1. 2. Definisi
Lebih terperinciADIKSI GAME ONLINE DAN KETRAMPILAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA
ADIKSI GAME ONLINE DAN KETRAMPILAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA Cesaria Septa Nirwanda, Annastasia Ediati Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
Lebih terperinciHUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN PERILAKU DIET BERLEBIHAN PADA REMAJA WANITA YANG BERPROFESI SEBAGAI PEMAIN SINETRON
HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN PERILAKU DIET BERLEBIHAN PADA REMAJA WANITA YANG BERPROFESI SEBAGAI PEMAIN SINETRON ANJANA DEMIRA Program Studi Psikologi, Universitas Padjadjaran ABSTRAK Perkembangan dunia
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DATA. Peneliti akan menjelaskan gambaran umum mengenai hasil perolehan data dan
BAB 4 ANALISA DATA 1.1 Gambaran Umum Resaponden Peneliti akan menjelaskan gambaran umum mengenai hasil perolehan data dan gambaran umum 300 partisipan yang dilakukan pada siswa SMA yang berada di DKI Jakarta.
Lebih terperinciAnindhita Prameswari Jl. Kuta V Blok D6 no.21 Kompleks Graha Cinere, Depok Efi Afifah ABSTRAK
PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIO- EMOSIONAL ANAK ANTARA KETERLIBATAN ORANGTUA DENGAN POSITIF BELIEF DAN KETERLIBATAN ORANGTUA DENGAN NEGATIF BELIEF DI PAUD BAITURRAHMAH Anindhita Prameswari Jl. Kuta V Blok
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: A. Variabel X: academic locus
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN TERHADAP PENYAKIT DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA BANDUNG CANCER SOCIETY RIO HATTU ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN TERHADAP PENYAKIT DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA BANDUNG CANCER SOCIETY RIO HATTU ABSTRAK Penelitian mengenai kanker payudara menunjukkan bahwa penerimaan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu Variabel bebas (Independent Variabel) dan Variabel
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian & Definisi Operasional Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan diuji adalah: 1. Variable (X): Materialisme
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang
BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang digunakan. Akan dipaparkan secara singkat variabel penelitian, definisi operasional dari variabel, karakterisitik
Lebih terperinciKONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS
KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS Rifqi Hidayat, Jajang Rahmatudin Universitas Muhammadiyah Cirebon rifqi.math@gmail.com, j.rahmatudin@gmail.com
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MENGENAI GAMBARAN SELF-ESTEEM PADA SISWA SMA PELAKU BULLYING FRESHKA JULIE HARDI. Drs. Amir Sjarif Bachtiar, M.
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GAMBARAN SELF-ESTEEM PADA SISWA SMA PELAKU BULLYING FRESHKA JULIE HARDI Drs. Amir Sjarif Bachtiar, M.Si 1 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran ABSTRACT During adolescence,
Lebih terperincimedia sosial. 6. Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi ekstrinsik dengan status
BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil olahan data dapat disimpulkan bahwa: 1. Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi ekstrinsik dengan status identitas ego identity diffusion
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Teknik ini membandingkan dua sampel dimana sampel-sampel yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Teknik ini membandingkan dua sampel dimana sampel-sampel yang dimanipulasi tidak berada dalam kendali peneliti. Dalam kasus ini dua kelompok sampel
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai variabel penelitian dan hipotesis, subjek penelitian dan teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian
Lebih terperinciPERILAKU AGRESI REMAJA LAKI-LAKI TAHUN YANG MENGALAMI ADIKSI DAN TIDAK MENGALAMI ADIKSI ONLINE GAME VIOLENCE MUHAMMAD IRHAM RAMADHAN ABSTRAK
PERILAKU AGRESI REMAJA LAKI-LAKI 12-20 TAHUN YANG MENGALAMI ADIKSI DAN TIDAK MENGALAMI ADIKSI ONLINE GAME VIOLENCE MUHAMMAD IRHAM RAMADHAN ABSTRAK Online game yang mengandung unsur kekerasan merupakan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KELEKATAN AMAN DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK REMAJA
1 HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN AMAN DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK REMAJA Alifia Yuli Rachmawati, Ika Febrian Kristiana* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro alifiayuli88@gmail.com, zuna210212@gmail.com
Lebih terperinciHubungan antara Gaya Regulasi Motivasi dengan Psychological Well Being pada Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Ilmu Budaya Unpad Novita Purnamasari
Hubungan antara Gaya Regulasi Motivasi dengan Psychological Well Being pada Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Ilmu Budaya Unpad Novita Purnamasari Dibimbing Oleh : Dr.Ahmad Gimmy Prathama Siswandi, M.Si ABSTRAK
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DEINDIVIDUASI DAN PERILAKU AGRESI PELAKU CYBERBULLYING PADA REMAJA PENGGUNA ASK.FM DI DKI JAKARTA
HUBUNGAN ANTARA DEINDIVIDUASI DAN PERILAKU AGRESI PELAKU CYBERBULLYING PADA REMAJA PENGGUNA ASK.FM DI DKI JAKARTA Ully Winiarty Amaniar Sitorus ullywas@yahoo.com Dosen Pembibing : Dr.Istiani Binus University
Lebih terperinciHUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI
HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI Rhea Auliya Anggareni 1, Fitri Hartanto 2 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas
Lebih terperinciREGULASI DIRI DAN ADIKSI SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK PADA MAHASISWA POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
REGULASI DIRI DAN ADIKSI SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK PADA MAHASISWA POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA Raras Haryuningrum, Dian Ratna Sawitri Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof.
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu dimensi humor styles dan kepuasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini, peneliti akan mengetahui pengaruh intensitas penggunaan media sosial terhadap pembentukan identitas diri remaja, sehingga pendekatan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA PSIKOLOGI FAKULTAS HUMANIORA BINUS UNIVERSITY TAHUN AJARAN GENAP
HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA PSIKOLOGI FAKULTAS HUMANIORA BINUS UNIVERSITY TAHUN AJARAN GENAP 2011 2012. Alwin Nobel Harapan Indah Jl. Dahlia Indah 2 Blok GD no.
Lebih terperinciC. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Desain penelitian korelasional dipilih oleh peneliti karena desain
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Berikut ini adalah diagram alir penelitian yang merupakan pengembangan diagram alir dari (Sekaran, 2008, pp.117). Diagram alir ini menggambarkan
Lebih terperinciOrientasi masa depan domain higher education dengan keterlibatan siswa terhadap siswa/i kelas X dan XI SMA
Orientasi masa depan domain higher education dengan keterlibatan siswa terhadap siswa/i kelas X dan XI SMA Vidianto Risan 1, Linda 2 1,2 Universitas Bunda Mulia; Jl. Lodan Raya No. 2, 021-6909090 e-mail
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Problematic internet use merupakan salah satu variabel (x) yang diteliti dalam
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Definisi Operasional Problematic Internet Use Problematic internet use merupakan salah satu variabel (x) yang diteliti dalam penelitian
Lebih terperincikata kunci : kemandirian, penyesuaian diri, social adjustment, mahasiswa
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI DALAM LINGKUNGAN KAMPUS PADA MAHASISWA AMANDA RIZKI NUR Dosen Pembimbing : Drs. Aris Budi Utomo, M.Si ABSTRAK Mahasiswa tentunya memiliki tugas perkembangan
Lebih terperinciBAB III Metode Penelitian
BAB III Metode Penelitian 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis 1.1.1. Definisi operasional kecerdasan emosional Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenal perasaan, mengontrol perasaan, dan memotivasi
Lebih terperinciGAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA
GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA Studi Deskriptif Mengenai Intensi untuk Melakukan Diet OCD Pada Mahasiswa Universitas Padjadjaran dilihat dari Attitude Toward
Lebih terperinciPrathita Ramaniya ABSTRACT
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS MENGAJAR GURU FISIKA DENGAN SELF-EFFICACY BELAJAR SISWA DI KELAS PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 JAKARTA Prathita Ramaniya thitapramudji@yahoo.com Dosen
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: Bagus Sidik Darmawan
HUBUNGAN ANTARA SELF REGULATION DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA, BEKASI YANG BEKERJA SKRIPSI Oleh: Bagus Sidik Darmawan 201210515026
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
BAB Metode Penelitian.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis.1.1 Definisi operasional PIU Problematic Internet Use adalah variabel (x) yang akan diukur pada penelitian ini yang hasilnya di dapat melalui nilai
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA AKHIR. Dr. Poeti Joefiani, M.Si
HUBUNGAN ANTARA TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA AKHIR DYAH NURUL HAPSARI Dr. Poeti Joefiani, M.Si Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Pada dasarnya setiap individu memerlukan
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Penelitian
Bab 3 Metodologi Penelitian Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai variabel dan hipotesis penelitian. Selain itu, akan diuraikan juga desain penelitian yang digunakan untuk membantu kelancaran didalam
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable
BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable penelitian, definisi operasional variable penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, desain
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu proses pengambilan keputusan dan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel, namun dikarenakan penelitian ini bukan bertujuan
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X BAWARI PONTIANAK
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X BAWARI PONTIANAK Sumarni, Okiana, Rum Rosyid Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Email:sumarniakip@gmail.com Abstrak :
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE DENGAN EMOTIONAL WELL BEING PADA SISWA MADRASAH SEMARANG
HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE DENGAN EMOTIONAL WELL BEING PADA SISWA MADRASAH SEMARANG Soraya Prabanjana Damayanti, Dinie Ratri Desiningrum* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Sorayadamayanti88@gmail.com
Lebih terperinciGAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK
GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK Dalam menjalani karirnya individu akan terus mengalami pertambahan usia sampai memasuki fase pensiun.
Lebih terperinciEducational Psychology Journal
EPJ 2 (1) (2013) Educational Psychology Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/epj HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN WAKTU DENGAN SELF REGULATED LEARNING PADA MAHASISWA Mustika Dwi Mulyani Jurusan Psikologi,
Lebih terperinciPERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA
PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA Terendienta Pinem 1, Siswati 2 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH
Lebih terperinciDUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Dian Lati Utami, Dian Ratna Sawitri Fakultas Psikologi,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini,
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG
HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG Lucky Rianatha 1, Dian Ratna Sawitri 2 1,2 Fakultas Psikologi,Universitas Diponegoro Jl. Prof.
Lebih terperinciHubungan antara Self-esteem dan Self-esteem dengan Internet Addiction. May Rauli Simamora (13/359560/PPS/02841)
Hubungan antara Self-esteem dan Self-esteem dengan Internet Addiction May Rauli Simamora (13/359560/PPS/02841) Tujuan mini riset online ini adalah untuk mengetahui hubungan antara self-esteem dan self-control
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian & hipotesis 3.1.1 Definisi operasional variabel penelitian Variabel penelitian menurut Hatch dan Farhady (dalam Iskandar, 2013) adalah atribut dari objek
Lebih terperinciPROFIL MOTIVASI BERPRESTASI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MUSIK STKIP CITRA BAKTI PERIODE 2016/2017
PROFIL MOTIVASI BERPRESTASI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MUSIK STKIP CITRA BAKTI PERIODE 2016/2017 Ferdinandus Bate Dopo 1 1 Pendidikan Musik, STKIP Citra Bakti ferdinbate@gmail.com Abstrak Penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional. seseorang dalam melakukan tugas.
BAB 3 METODE PENELITIAN 3. 1. Variabel Penelitian & Hipotesis 3. 1. 1. Variabel Penelitian & Definisi Operasional Self-Control : kemampuan seseorang untuk mengatur dirinya yang dilihat dari kedisiplinannya
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Gina Nadya Emeralda, Ika Febrian Kristiana Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU WALI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS SATU SMK KI HAJAR DEWANTORO
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU WALI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS SATU SMK KI HAJAR DEWANTORO Atissa Kania Putri Psikologi, Parkit IV Bintaro, 087888304978,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MEDAN AREA ABSTRAK
Psikologia 2015, Vol. 10, No. 2, hal. 18-24 18 HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MEDAN AREA Nefi Darmayanti, Mulia Siregar dan Puspa Ega Harahap UIN Sumatera
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena
BAB 3 METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggung
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
16 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel menurut Christensen (dalam Seniati, L., dkk, 2009) merupakan karakteristik atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar untuk berkomunikasi dan terhubung dengan manusia lain. Manusia cenderung berkumpul dengan
Lebih terperinciFAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO
HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI AKADEMIK DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA ANGAKATAN 2013 DIPLOMA III FAKULTAS TEKNIK JURUSAN KIMIA DAN SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. SMA 65 merupakan salah satu SMA Negeri di Jakarta Barat, di dirikan pada
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Latar Belakang Sekolah 4.1.1 Sejarah Sekolah SMA 65 merupakan salah satu SMA Negeri di Jakarta Barat, di dirikan pada tahun 1981, sesuai dengan Keputusan Mendikbud Nomor : 0230
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Self-efficacy menurut Bandura (1997) adalah keyakinan individu
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Pengertian Self-Efficacy Self-efficacy menurut Bandura (1997) adalah keyakinan individu
Lebih terperinciHUBUNGAN PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
HUBUNGAN PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Agustin Sa adah Maisyaroh Ahmad Supriyanto E-mail: umifaiza18@yahoo.com Jurusan AP FIP UM, Jl. Semarang 5 Malang 65145 Abstract: The purpose
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di lingkungan Kampus Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. harga diri siswa kelas X di SMA N 1 Ampel, Boyolali. Desain dalam penelitian ini dapat disusun sebagai berikut:
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini adalah penelitian dengan metode kuantitatif. Jenis penelitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dimana ciri- ciri penelitian ini adalah menggunakan perhitungan statistik, memiliki subjek yang banyak,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah prokrastinasi akademik sebagai
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN MOTIVASI MEMILIH SEKOLAH PADA SISWA SMP NEGERI 1 KRAYAN KALIMANTAN TIMUR
HUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN MOTIVASI MEMILIH SEKOLAH PADA SISWA SMP NEGERI 1 KRAYAN KALIMANTAN TIMUR Nova Devisanti Titik Muti ah Nova_dikson@yahoo.com tmutiah2000@yahoo.com Fakultas Psikologi, Universitas
Lebih terperinciHubungan Antara Self-efficacy Akademik Dengan Hasil Belajar Siswa
Konselor Volume 3 Number 1 March 2014 ISSN: 1412-9760 Received January 25, 2014; Revised February 24, 2014; Accepted March 30, 2014 Hubungan Antara Self-efficacy Akademik Dengan Hasil Belajar Siswa Gusriko
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. tanggap, jaminan, dan empati secara bersama-sama terhadap kepuasan
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan baik secara deskriptif maupun statistik dengan regresi linear berganda melalui program SPSS 16.0 maka dapat ditarik kesimpulan
Lebih terperinciJurnal SPIRITS, Vol.6, No.1, November ISSN:
MOTIVASI MEMBELI PRODUK PEMUTIH WAJAH PADA REMAJA PEREMPUAN Maria Sriyani Langoday Flora Grace Putrianti, S.Psi., M.Si Abstract The purpose of this study is to determine the relationship of self-concept
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang dipelajari
Lebih terperinciHUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII
1 HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII Ari Widayat (ariwidayat.716@gmail.com) 1 Giyono 2 Rani Rahmayanthi 3 ABSTRACT The purpose of this study was to
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Sugiyono (2007:3) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
BAB 3 Metode Penelitian Pada bab ini akan menjelaskan metode penelitian yang mencakup definisi operasional, desain penelitian, teknik sampling, lokasi penelitian serta prosedur selama penelitian berlangsung.
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA Felicia Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 7, felicia_fc@ymail.com Agung Gita Subakti,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA
Jurnal Penelitian Psikologi 2016, Vol. 07, No. 01, 1-9 HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA Jurusan Psikologi, FIP, Unesa. Abstrak ; Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan di atas, mengenai hubungan antara contingent pay dengan konflik interpersonal karyawan sales dan marketing staff PT. General Shoe
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A
1 HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A Rohmatul Ummah, Anita Listiara* Fakultas Psikologi Universitas
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek,
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek, individu, ataupun
Lebih terperinciKata kunci: Motivasi Seksual, Mahasiswa, Pria, Perilaku Seksual, Hubungan Seks Pranikah
Studi Mengenai Motivasi Seksual Mahasiswa Pria Pada Perguruan Tinggi X di Jatinangor Karya Ilmiah Inneke Sandra Maharani (NPM. 190110070025) Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Abstrak. Motivasi
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Aamodt, M. G. (2010). Industrial/Organizational Psychology (6th ed.). US:
DAFTAR PUSTAKA Aamodt, M. G. (2010). Industrial/Organizational Psychology (6th ed.). US: Wadsworth Cengage Learning. Arishanti, K. I. (2007). Budaya Organisasi, Komitmen Organisasional, dan Kepuasan Kerja
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN DWI NINGSIH ARIANI Dr. Maya Rosmayati Ardiwinata, M. Si 1 Fakultas Psikologi Universitas
Lebih terperinci