HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU WALI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS SATU SMK KI HAJAR DEWANTORO
|
|
- Widya Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU WALI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS SATU SMK KI HAJAR DEWANTORO Atissa Kania Putri Psikologi, Parkit IV Bintaro, , Atissa Kania Putri, Astrini Abstrak Tujuan dari penelitian ini untuk melihat hubungan antara persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian wali kelas dengan motivasi belajar siswa kelas satu SMK Ki Hajar Dewantoro. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik sampling simple random sampling. Untuk menguji korelasi terkait kedua variabel, peneliti menggunakan pearson correlation dan mengolah data dengan SPSS 21,0. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru dengan motivasi belajar siswa kelas satu SMK Ki Hajar Dewantoro. Kesimpulannya adalah dari 140 responden, sebagian besar siswa memiliki persepsi yang positif terhadap kompetensi kepribadian wali kelasnya dengan jumlah 83 siswa (59%) lalu sebagian besar siswa memiliki motivasi belajar tingkat sedang sebanyak 67 siswa (48%). (AKP) Kata kunci: Persepsi Siswa SMK, Kompetensi Kepribadian, Guru Wali Kelas, Motivasi Belajar Abstract The purpose of this research is to see whether there is a correlation between the perception of student towards the teachers personality competency with the learning motivation of SMK Ki Hajar Dewantoro first grade students. This research is conducted in quantitative method using simple random sampling technique. To test the correlation between both variables, researcher is using pearson correlation and SPSS 21,0 to process the data. The result of the research shows that there is a positive and significant correlation between students perception towards teachers personality competency with the learning motivation of SMK Ki Hajar Dewantoro first grade students. The conclusion is from 140 respondent, the majority of student has positive perception towards the personality competency of their class teacher represented by total 83 students (59%), the rest of students are representing the intermediate level of learning motivation with the total of 67 students (48%). (AKP) Keywords: SMK Student Perception, Personality Competency, Teacher, Learning Motivation 1
2 PENDAHULUAN Adolescent atau remaja, merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Menurut Piaget, remaja usia tahun berada dalam tahap pemikiran formal operasional. Dalam tahap ini remaja dapat berpikir secara abstrak, remaja mengembangkan citra tentang hal-hal yang ideal. Mereka mungkin memikirkan tentang seperti apa orang tua, guru, dan teman-teman yang mereka anggap ideal untuk menjadi contoh di kehidupannya (Santrock, 2003). Remaja yang mengalami permasalahan-permasalahan seperti di atas salah satunya adalah siswa Sekolah Menengah Kejuruan atau biasa disingkat dengan SMK yang berada dalam rentang usia tahun. SMK adalah lembaga pendidikan formal yang bertujuan untuk menciptakan lulusan-lulusan yang siap bekerja dalam berbagai bidang usaha atau industri di masyarakat. (Sodikin & Noersasongko, 2009) Proses belajar pada SMK ditujukan untuk mencetak lulusan yang mempunyai kemampuan dan ketrampilan yang memadai pada bidangnya supaya siap bekerja atau melanjutkan ke jenjang ketrampilan yang lebih tinggi. Oleh sebab itu proses pembelajaran bagi para siswa SMK tidak terbatas pada teoretika semata namun diimplementasikan dalam bentuk praktek nyata di lapangan. Maka siswa harus lebih serius untuk mengikuti kegiatan sekolah dan diharapkan agar mereka mengerti mengenai materi yang diberikan di kelas sehingga siswa kompeten dalam bidang masing-masing pada saat bekerja nanti. (Sodikin & Noersasongko, 2009) Kelas satu SMK adalah tingkat atau kelas pertama dimana para siswa harus beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru, baik dengan teman sekolah, para guru yang mengajar, peraturan sekolah yang baru, dan senior mereka yang berada di tingkatan atau kelas yang lebih tinggi yaitu kelas dua dan tiga. Dengan demikian siswa SMK kelas satu memiliki tugas dan tuntutan yang cukup berat, karena mereka harus beradaptasi mengenai banyak hal dalam waktu yang bersamaan. Berbagai macam permasalahan yang dihadapi oleh siswa kelas satu tersebut sesuai dengan penelitian dari Eccles & Midgely (1990) yang mengemukakan bahwa proses transisi dari SMP menuju SMA di tahun pertama dapat menjadi tahun yang sulit bagi banyak siswa, sehingga siswa kurang puas dengan sekolah, kurang melibatkan diri dengan sekolah, dan kurang menyukai gurunya. Di lain pihak siswa mengalami fenomena top-dog yaitu keadaan-keadaan dimana siswa bergerak dari posisi yang paling atas ketika di SMP yaitu menjadi yang tertua, terbesar, dan berkuasa menuju posisi yang paling rendah saat memasuki SMA yaitu menjadi paling muda, kecil dan tidak berkuasa di sekolah. (Santrock, 2003) Di SMK Ki Hajar Dewantoro tersebut diperoleh data bahwa ada peningkatan daftar ketidak hadiran siswa sebanyak 5% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Tahun ini daftar kehadiran siswa sebanyak 85% sedangkan tahun 2011 dan 2012 sebanyak 90%. Berdasarkan wawancara kepada wali kelas, permasalahannya adalah beberapa siswa yang absen dalam pelajaran karena bermain warnet, karena ajakan teman sebaya, pergi ke mall dibandingkan pergi ke sekolah dan sebagainya. Ada juga siswa yang alpha sebanyak dua minggu dan ketika orangtuanya dimintai keterangan, pihak orang tua mengatakan bahwa siswa tersebut selalu pamit untuk berangkat ke sekolah namun ternyata siswa membolos dan berbohong kepada orang tuanya. Permasalahan lain siswa yang tidak hadir untuk belajar adalah karena ia malu untuk masuk kelas setelah rambutnya dipotong secara paksa oleh gurunya karena rambutnya panjang lalu tidak rapih, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil wawancara dengan sepuluh orang siswa mewakili berbagai kelas satu yang peneliti lakukan di SMK tersebut mengenai peran wali kelas dalam meningkatkan motivasi belajar mereka, diperoleh jawaban yang beragam. sebagian besar siswa yang berpendapat bahwa wali kelasnya jauh dari harapan ideal yang diinginkan. Seperti wali kelasnya saat ini terlalu kaku dan keras dalam menerapkan disiplin sekolah, jika siswa melanggar tata tertib di kelas atau mendapat teguran dari guru lain karena tidak mengikuti pelajarannya. Pendapat lainnya bahwa mereka kurang dapat berinteraksi dengan wali kelasnya jika ada permasalahan dengan guru pengajar atau teman mereka di kelas, setiap keluhan yang mereka ajukan tidak mendapat jawaban yang memuaskan dan cenderung menyalahkan mereka. Ada dua siswa yang berpendapat bahwa wali kelasnya saat ini sudah cukup baik dan memahami permasalahan mereka yang bersifat akademis maupun non akademis, jika ada siswa yang mendapat nilai jelek dalam ulangan mereka dipanggil untuk dikonsultasikan kesulitannya secara persuasif. 2
3 Mereka mengharapkan sosok wali kelas yang dapat melakukan pendekatan kepada siswanya secara tepat, antara lain mengerti siswa seperti apa adanya, memiliki sifat yang ramah, humoris, tidak memojokkan ketika hasil yang siswa dapat tidak sesuai harapan, pengertian, perhatian mengenai permasalahan siswa. Wali kelas yang perhatian atau empati terhadap permasalahannya di sekolah apakah itu berkaitan dengan guru yang mengajar atau dengan teman sebaya siswa, bisa memberi solusi terhadap kesulitan dalam suatu mata pelajaran tanpa harus langsung memarahi atau memberikan hukuman karena nilai yang kurang, adil dan bijaksana kepada siswanya tanpa terkecuali dan tidak di beda-bedakan, maka permasalahan siswa dapat terselesaikan dan siswa termotivasi untuk belajar. Dengan berbagai macam tuntutan dan permasalahan tersebut, sosok guru menjadi penting karena guru adalah sosok yang diperlukan untuk memacu keberhasilan anak didiknya. Menurut penelitian dari Sardiman (2003) perwujudan interaksi antara guru dan siswa harus lebih banyak berwujud pemberian motivasi agar siswa merasa bergairah, memiliki semangat, potensi dan kemampuan yang dapat meningkatkan harga dirinya. Dengan demikian siswa diharapkan aktif dalam kegiatan belajar. Lebih lanjut lagi, untuk dapat belajar dengan baik, diperlukan juga proses dan motivasi yang baik. Hasil belajar akan menjadi optimal jika ada motivasi (Rangkuti & Anggraeni, 2005). Di dalam proses belajar mengajar, semua siswa memiliki keinginan dan tujuan agar berhasil dan meraih hasil yang optimal dibidang akademisnya, dan guru adalah salah satu faktor yang bisa menjadi jalan bagi siswa-siswanya untuk mengantarkan mereka menuju kesuksesan dalam bidang akademis, terutama guru yang bertugas sebagai wali kelas. Pengertian dari wali kelas adalah guru yang mempunyai tugas untuk mendampingi kelas tertentu. Wali kelas harus mengenal detail mengenai berbagai karakter siswa dan permasalahan siswa di kelas tersebut. Wali kelas harus menjadi panutan bagi para siswanya dengan menjaga hubungan komunikasi dan kedekatan emosional yang harus dibangun agar dapat memotivasi siswa untuk belajar dan memberikan solusi dari setiap permasalahannya, apalagi dalam tahapan formal operasional menurut Piaget yang mengatakan bahwa remaja mengembangkan citra tentang hal-hal yang ideal. Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada anak yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, yang pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung (Uno, 2012). Menurut penelitian dari Mc. Combs (2001) siswa yang merasa didukung dan diperhatikan oleh guru lebih termotivasi untuk melakukan kegiatan akademik daripada siswa yang tidak didukung oleh gurunya (Rangkuti & Anggraeni, 2005). Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak (Lahey, 2009). Persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian wali kelasnya merupakan hal yang penting karena untuk membangun suatu persepsi ada tahapan seleksi atau proses penyaringan oleh indra terhadap rangsangan dari luar. Selanjutnya tahap interpretasi atau proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang, dari proses interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi. Reaksinya adalah ketika siswa memiliki persepsi yang positif terhadap kompetensi kepribadian wali kelasnya sehingga termotivasi dalam belajar begitu juga sebaliknya. Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian guru yang mantap, stabil, dewasa, disiplin, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia (Mulyasa, 2012) Kompetensi kepribadian guru yang menjadi wali kelas tersebut yang menjadi fokus peneliti dalam melakukan penelitian ini, karena siswa membutuhkan wali kelas yang dapat memberikan tindakan kongkrit antara lain wali kelas yang memiliki kepribadian mantap atau stabil (konsisten dalam bertindak), dewasa (objektif), arif (adil dan bijaksana), berwibawa (disegani), dan berakhlak mulia (empati dan suka menolong siswanya) semua itu terangkum dalam aspek-aspek kompetensi kepribadian guru. Dengan dimiliknya kompetensi kepribadian maka wali kelas akan mampu melakukan pendekatan yang tepat kepada para siswa, 3
4 mampu menyelesaikan permasalahan dan menjadi contoh teladan bagi para siswanya. Disinilah letak kompetensi kepribadian wali kelas sebagai pembimbing diperlihatkan Berdasarkan fenomena di atas maka peneliti ingin meneliti mengenai Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru Yang Menjadi Wali Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas Satu SMK Ki Hajar Dewantoro METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa angka, data tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapat suatu informasi ilmiah (Martono, 2010). Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data dalam penelitian yang dilakukan berdistribusi normal atau tidak (Sarwono, 2012). Untuk mengetahui normalitas data dapat dilakukan uji normalitas dengan menggunakan metode analisa Kolmogorov-Smirnov, dengan ketentuan jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal (Sarwono, 2012). Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan metode Pearson. Metode Pearson biasa digunakan untuk mengetahui hubungan pada dua variabel, korelasi dengan Pearson ini mensyaratkan data berdistribusi normal, memiliki skala ordinal, interval atau rasio dan hubungan variabel yang dikondisikan adalah linear (Sarwono, 2012). Teknik sampling adalah metode atau cara menentukan sampel dan besar sampel (Martono, 2010). Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak sehingga setiap kasus atau elemen dalam populasi memiliki kesempatan yang sama besar untuk dipilih sebagai sampel penelitian. (Martono, 2010) Jadi, setiap siswa kelas satu di SMK Ki Hajar Dewantoro memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan subjek. HASIL DAN BAHASAN 1.1.Gambaran Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Kepribadian Guru Yang Menjadi Wali Kelas Tabel 1 Gambaran Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru Yang Menjadi Wali Kelas Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Wali Kelas Frekuensi Persentase (%) Positif 83 59% Negatif 57 41% Mean 113,5 Total % Sumber : Pengolahan Data SPSS versi 21.0 Dalam penelitian ini, persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru yang menjadi wali kelas yang positif dan persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru yang menjadi wali kelas yang negatif ditentukan berdasarkan hasil perolehan mean dari mean yang diperoleh dari total skor subjek. Hasil mean dari kompetensi kepribadian adalah 113,5 jadi apabila nilai yang diperoleh dari masing-masing total skor berada di atas 113,5 maka dapat dikatakan bahwa persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru yang menjadi wali kelas tersebut positif. Begitu juga sebaliknya, apabila nilai yang diperoleh masing-masing total skor 4
5 berada di bawah 113,5 maka dapat dikatakan bahwa persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru yang menjadi wali kelas tersebut negatif. Dari hasil analisa data diatas bahwa persepsi siswa kelas satu SMK terhadap kompetensi kepribadian guru yang menjadi wali kelasnya, dari jumlah total sebanyak 140 siswa, sebagian besar siswa memiliki persepsi yang positif terhadap kompetensi kepribadian wali kelasnya berjumlah 83 siswa dengan total persentase 59%, sedangkan sebagian kecil siswa memiliki persepsi yang negatif terhadap kompetensi kepribadian guru yang menjadi wali kelasnya berjumlah 57 siswa dengan total persentase 41%. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari mereka menganggap bahwa wali kelasnya memiliki indikator dari kepribadian mantap dan stabil, dewasa, disiplin, arif, berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia Gambaran Motivasi Belajar Tabel 2 Gambaran Motivasi Belajar Motivasi Belajar Frekuensi Persentase (%) Tinggi 39 28% Sedang 67 48% Rendah 34 24% Minimum 2,4 Maximum 4,9 Mean 3,85 Std. Deviation 0,364 Total % Sumber : Pengolahan Data SPSS versi 21.0 Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa motivasi belajar siswa sebagian besar berada pada tingkat sedang dengan jumlah 67 siswa dan total persentase sebanyak 48%, disusul dengan motivasi belajar pada tingkat tinggi dengan jumlah 39 siswa dan total persentase sebanyak 28%, dan yang terakhir bahwa motivasi belajar tingkat rendah dengan jumlah 34 siswa dan total persentasi 24%. Dari data tersebut diketahui bahwa nilai motivasi belajar yang paling rendah adalah 2,4 dan yang paling tinggi 4,9 dengan rata-rata 3,85 dan standar deviasi sebesar 0,364. Dari data analisa di atas dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa kelas satu SMK Ki Hajar Dewantoro dari total 140 siswa, sebagian besar berada pada motivasi belajar tingkat sedang dengan jumlah 67 siswa dan total persentase sebanyak 48%, disusul dengan motivasi belajar pada tingkat tinggi dengan jumlah 39 siswa dan total persentase sebanyak 28%, dan yang terakhir bahwa motivasi belajar tingkat rendah dengan jumlah 34 siswa dan total persentasi 24%. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki motivasi belajar tingkat sedang dan memenuhi indikator dari motivasi belajar tersebut yang antara lain adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia, kreatif, keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang, keinginan untuk memperbaiki kegagalan, keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran, pemberian hadiah atau hukuman dari proses belajar. 5
6 1.3.Korelasi Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru Yang Menjadi Wali Kelas dan Motivasi Belajar Tabel 3 Korelasi Pearson Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Wali Kelas Motivasi Belajar Persepsi Siswa Motivasi Belajar Terhadap Kompetensi Kepribadian Wali Kelas Pearson Correlation 1,390** Sig. (2-tailed),000 N Pearson Correlation,390** 1 Sig. (2-tailed),000 N Sumber : Pengolahan Data SPSS versi 21.0 Berdasarkan hasil analisis korelasi sederhana (r) didapat nilai korelasi antara persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru yang menjadi wali kelas dengan motivasi belajar pada siswa kelas satu di SMK Ki Hajar Dewantoro sebesar 0,390 dengan.sig 0,00 > 0,05. Hasil r tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut. Antara kedua variabel tersebut saling memiliki hubungan sebesar 0,390. Kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang positif atau searah, yang artinya apabila angka variabel kompetensi kepribadian tinggi maka motivasi belajar siswa akan semakin tinggi. Signifikansi adalah gambaran mengenai bagaimana hasil riset itu mempunyai kesempatan untuk benar. Angka signifikansi sebesar 0,01 mempunyai pengertian bahwa tingkat kepercayaan atau keinginan peneliti untuk memperoleh kebenaran dalam riset adalah sebesar 99%. (Sarwono, 2012). Kemudian, kedua variabel dikatakan memiliki hubungan signifikan jika p < 0,05 dan berdasarkan pengujian statistik yang telah dilakukan, didapat nilai p sebesar 0,00. < 0,05 maka korelasinya memiliki hubungan yang signifikan. Dengan demikian, hipotesis null (H o ) yang menyatakan tidak adanya hubungan antara persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru yang menjadi wali kelas dengan motivasi belajar siswa kelas satu di SMK Ki Hajar Dewantoro ditolak. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis korelasi sederhana (r) didapat nilai korelasi antara persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru yang menjadi wali kelas dengan motivasi belajar pada siswa kelas satu di SMK Ki Hajar Dewantoro sebesar 0,390 dengan.sig 0,00 > 0,05. Dengan demikian, hipotesis null (Ho) yang menyatakan tidak adanya hubungan antara persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru yang menjadi wali kelas dengan motivasi belajar siswa kelas satu di SMK Ki Hajar Dewantoro ditolak. Persepsi siswa kelas satu SMK terhadap kompetensi kepribadian guru yang menjadi wali kelas, dari jumlah total sebanyak 140 siswa, sebagian besar siswa memiliki persepsi yang positif terhadap kompetensi 6
7 kepribadian guru yang menjadi wali kelasnya berjumlah 83 siswa dengan total persentase 59%, sedangkan sebagian kecil siswa memiliki persepsi yang negatif terhadap kompetensi kepribadian guru yang menjadi wali kelasnya berjumlah 57 siswa dengan total persentase 41%. Motivasi belajar siswa kelas satu SMK Ki Hajar Dewantoro dari total 140 siswa, sebagian besar berada pada motivasi belajar tingkat sedang dengan jumlah 67 siswa dan total persentase sebanyak 48%, disusul dengan motivasi belajar pada tingkat tinggi dengan jumlah 39 siswa dan total persentase sebanyak 28%, dan yang terakhir bahwa motivasi belajar tingkat rendah dengan jumlah 34 siswa dan total persentasi 24%. Sarannya adalah perhatikan kalender akademis dari sekolah yang akan diteliti sehingga manajemen waktunya dapat lebih baik. Jadi apabila waktunya lebih banyak maka akan sempat untuk melakukan pilot study sebelum melaksanakan field. Agar subjek penelitian diperluas, seperti mengambil responden di area yang berbeda. Contohnya SMA atau SMK di Jakarta Selatan, dan area lainnya. Pada penelitian selanjutnya dapat diteliti mengenai pengaruh dari empat kompetensi dasar guru seperti kompetensi profesional, pedagogik, sosial dan kepribadian, mana yang paling berepengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Untuk sekolah peneliti memberikan saran praktis yang dapat diterapkan langsung, antara lain mengadakan seminar atau workshop yang ditujukan kepada guru dan siswa agar memiliki ilmu dan informasi yang berhubungan dengan kompetensi kepribadian sepeti apa yang dapat membangun kedekatan dengan siswa sehingga motivasi dalam belajar meningkat. Memberikan konsultasi rutin yang dilakukan oleh pihak sekolah atau guru BK (Bimbingan Konseling) pada setiap jangka waktu tertentu dengan siswanya untuk mengetahui bagaimana peran dari wali kelas tersebut apakah sudah sesuai atau masih kurang. REFERENSI Lahey, B.B. (2009). Psychology: An Introduction. 10th Edition. Chicago: McGraw Hill. Martono, N. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Mulyasa, E. (2012). Standart Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nisfiannoor, M. (2009). Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Empat. Purwanto, N. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rangkuti, A.F., Anggraeni, F.D. (2005). Hubungan Persepi Tentang Kompetensi Profesional Guru Matematika dengan Motivasi Belajar Matematika pada Siswa SMA. Jurnal Psikologia. 2(1): Reid, G. (2007). Memotivasi Siswa di Kelas: Gagasan dan Strategi. London: P.C.P. Sagala, S. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta. Santrock, J.W. (2003). Adolescene. 6th Edition. Jakarta: Erlangga. Santrock, J.W. (2009). Psikologi Pendidikan. 3th Edition. Jakarta: Salemba Humanika. Sarwono, J. (2009). Statistik Itu Mudah: Panduan Lengkap Untuk Belajar Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Bandung: Andi Yogyakarta. 7
8 Sarwono, J. (2012). Metode Riset Skripsi: Pendekatan Kuantitatif Menggunakan Prosedur SPSS. Jakarta: Elxmedia Komputindo. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alphabeta. Sukadji, S. (2003). Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penelitian. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Suryabrata, S. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press. Uno, H.B. (2012). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Widodo, T. (2007). Deskripsi Operasional Kompetensi Guru dengan Pengembangan Kualitas Guru Sosiologi SMA. Jurnal Paedagogia. 10(1): RIWAYAT PENULIS Atissa Kania Putri lahir di Jakarta 16 Mei Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Psikologi pada tahun
BAB 1. Pendahuluan. Adolescent atau remaja, merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa.
BAB 1 Pendahuluan 1.1.Latar Belakang Adolescent atau remaja, merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Menurut Piaget, remaja usia 11-20 tahun berada dalam tahap pemikiran formal operasional.
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri
BAB 4 ANALISIS HASIL Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi profil responden, bagian kedua adalah hasil dan pembahasan penelitian.
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. hasil-hasil yang diperoleh selama penelitian. Selain itu, terdapat saran untuk
1 BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN Bab terakhir ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan diskusi mengenai hasil-hasil yang diperoleh selama penelitian. Selain itu, terdapat saran untuk penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN KARIR DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMK KI HAJAR DEWANTORO DI TANGERANG
HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN KARIR DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMK KI HAJAR DEWANTORO DI TANGERANG Ria Puti Widyaningtyas Psikologi, Bina Nusantara University, 081213427744, ria.puti@yahoo.com ( Ria
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. 4.1
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS HASIL. setiap kelas yang ikut dalam penelitian ini. kategori kelas di SMK Ki Hajar
BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Profil Responden 4.1.1. Kelas Kategori kelas ini dilakukan untuk mengetahui jumlah kelas dan siswa dari setiap kelas yang ikut dalam penelitian ini. kategori kelas di SMK Ki Hajar
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus
BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Profil Subjek Penelitian Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus University angkatan 2011 dan angkatan 2012 dengan hasil yang mengisi 124 orang.
Lebih terperinciBAB 2. Tinjauan Pustaka. Di dalam bab ini peneliti akan menguraikan beberapa teori terkait dengan
BAB 2 Tinjauan Pustaka Di dalam bab ini peneliti akan menguraikan beberapa teori terkait dengan judul yang peneliti sampaikan diatas. Di dalam bab ini peneliti akan menyampaikan teori mengenai kompetensi
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.
BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum responden Responden dalam penelitian ini adalah anggota dari organisasi nonprofit yang berjumlah 40 orang. Pada bab ini akan dijelaskan tentang
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).
BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Paparan Demografis Responden 4.1.1 Gambaran Usia Rentang usia responden pada penelitian ini adalah 21-39 tahun dengan mean usai 31,5 tahun. Jumlah responden terbanyak ada pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 1. Variabel Penelitian Untuk menguji hipotesis penelitian, akan dilakukan pengidentifikasian variabel-variabel yang diambil dalam
Lebih terperinciUNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 HUBUNGAN PERSEPI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MATEMATIKA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N
Lebih terperinciadalah proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi Persepsi menurut Irwanto, et al (dalam Rangkuti & Anggaraeni, 2005), adalah proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun peristiwa) sampai
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA
1 PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Lebih terperinciPENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS Eddi Artanti Puji Lestari L.A La.tanti@yahoo.co.id Abstract This study aims to determine whether parenting
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh
HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh RENANTI WIDYA DARA NAZARUDDIN WAHAB ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU 1 Siti Nazhifah 1, Jimmi Copriady, Herdini fhazhivnue@gmail.com 081372751632 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN
Pengaruh Motivasi Praktik (Tri Susetyo) 289 PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN THE EFFECT OF PRACTICAL WORK MOTIVATION AND MACHINING
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan
BAB 4 ANALISIS PENELITIAN 4.1. Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan sebanyak 150 remaja dengan rentang usia 15-18 tahun dan berjenis kelamin laki-laki dan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Vania Dwi Tristiana (14541084) Prodi : PGSD FKIP UNISRI ABSTRAK
Lebih terperinciDiajukan Oleh: INDAH SUROSOWATI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DIKAJI DARI TUGAS BERSTRUKTUR DAN TUGAS MANDIRI DI KELAS X SMA N 1 PULOKULON TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Lebih terperinciWitan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:
HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI SE-KECAMATAN SEDAYU TAHUN AJARAN 2016/2017 Witan Faestri, Agustina Sri
Lebih terperinciLaila Itsnaini Agus Timan Ahmad Yusuf Sobri
Hubungan Persepsi Guru tentang Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Etos Kerja Guru terhadap Produktivitas Kerja Guru Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Laila Itsnaini Agus Timan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan antara tingkat self-esteem dengan normative social influence pada remaja di SMA X yang meliputi hasil
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.
1 HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.TARUNA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPETENSI DOSEN DENGAN MINAT BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
21 ISSN: 1693-7236, HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPETENSI DOSEN DENGAN MINAT BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK Dian Ayu Ning Tyas Prodi S1 Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas
Lebih terperinciAbstract
PERSEPSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 PATAMUAN KABUPATEN PADANG PARIAMAN Vionirita Sewasa 1), Erman Har 2), dan Azrita 2)
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA PGRI GALESONG Asriati Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
Lebih terperinciPERBEDAAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU ANTARA YANG SUDAH DAN BELUM SERTIFIKASI PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA MALANG
PERBEDAAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU ANTARA YANG SUDAH DAN BELUM SERTIFIKASI PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA MALANG THE DIFFERENCES OF WORK PRODUCTIVITY BETWEEN SERTIFIED AND UNSERTIFIED TEACHER
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR The influence of study motivation through students study achievement in student of class XI IPS at SMA Negeri 2 Metro Academic year 2012/2013 Mar atur
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Semarang. Sekolah ini beralamat di Jalan Sentro Jambu. Jumlah kelas keseluruhan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Jambu. SMK ini merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang berada di daerah
Lebih terperinciHUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA
Hubungan Kinerja Guru (Bayu Setiawan) 369 HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA RELATION BETWEEN TEACHER
Lebih terperinciPENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT
207 PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT Lestariningsih 1, Baqiyatus Sholichah 2 1,2 STKIP PGRI Sidoarjo e-mail: 1) lestariningsih@stkippgri-sidoarjo.ac.id,
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR Mega Anastasia Widyati Bety Nur Achadiyah Universitas Negeri Malang, Fakultas Ekonomi Mega_0603@yahoo.com Abstract:
Lebih terperinciPersepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan di SMK Pariwisata Sumbar
2 3 Persepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan di SMK Pariwisata Sumbar Ayu Prastika Dewi 1, Elida 2, Wiwik Gusnita 2 Program
Lebih terperinciPERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA
PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA Terendienta Pinem 1, Siswati 2 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab
Lebih terperinciAbstrak. Abstract. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Padang 2
214 Kontribusi Tingkat Penerimaan Oleh Teman Sebaya dan Konsep Diri Terhadaap Motivasi KONTRIBUSI TINGKAT PENERIMAAN OLEH TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMK NUSATAMA
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS BERWIRAUSAHA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PERBENGKELAN OTOMOTIF SISWA SMK
226 HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS BERWIRAUSAHA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PERBENGKELAN OTOMOTIF SISWA SMK Maun Sugiarto 1, Inu H. Kusuma 2, Tatang Permana 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR Sri Wahyuni (sriwah@yahoo.co.id) 1 Muswardi Rosra 2 Shinta Mayasari 3 ABSTRACT The aims
Lebih terperinciDINA FITMILINA A1A110053
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL GURU EKONOMI DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 MUARA BUNGO ARTIKEL ILMIAH OLEH DINA FITMILINA A1A110053
Lebih terperinciRika Anggela. Program Studi Pendidikan Geografi IKIP-PGRI Pontianak Jl. Ampera No.88 Telp. (0561)
HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA DI KOTA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 Rika Anggela Program Studi Pendidikan Geografi IKIP-PGRI
Lebih terperinciPERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER
PERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER Christella Mustiningsih Sunarni E-mail: ellachris38@yahoo.co.id Universitas Negeri Malang, Jl.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka,
Lebih terperinciPendahuluan. Kata Kunci: Intensitas Kegiatan Praktikum, Kualitas Kegiatan Praktikum, Hasil Belajar Siswa,
Inventarisasi Guru Biologi di MTs Swasta Se-Kecamatan Jenggawah Jember dan Hubungannya terhadap Hasil Belajar Siswa 1 (The Inventory of Biology Teacher's Competency in Private Madrasah Tsanawiyah Jenggawah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan cara utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu, dengan kata
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode
Lebih terperinciEka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II
KORELASI PERSEPSI MAHASISWA PROFESI BIDAN DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2014 Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA TENTANG GAYA MENGAJAR GURU (TEACHING STYLE) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI MAN KOTA SOLOK
PERSEPSI SISWA TENTANG GAYA MENGAJAR GURU (TEACHING STYLE) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI MAN KOTA SOLOK JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil pengolahan data, dan analisa data hasil penelitian. Hasil ini diperoleh berdasarkan kuesioner yang diberikan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA
i HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Minat belajar sejarah siswa
Lebih terperinciSri Wahyuningsih dan Satrijo Budiwibowo Pendidikan Akuntansi IKIP PGRI MADIUN
PERBEDAAN PERSEPSI SISWA DAN GURU PAMONG TERHADAP KOMPETENSI MAHASISWA PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) IKIP PGRI MADIUN PENDIDIKAN AKUNTANSI TAHUN 2013 ADA SMK DI KABUPATEN MADIUN TAHUN AJARAN 2013/2014
Lebih terperinciAnindhita Prameswari Jl. Kuta V Blok D6 no.21 Kompleks Graha Cinere, Depok Efi Afifah ABSTRAK
PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIO- EMOSIONAL ANAK ANTARA KETERLIBATAN ORANGTUA DENGAN POSITIF BELIEF DAN KETERLIBATAN ORANGTUA DENGAN NEGATIF BELIEF DI PAUD BAITURRAHMAH Anindhita Prameswari Jl. Kuta V Blok
Lebih terperinciJURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K
PEMBERIAN INFORMASI TENTANG KONSEP DIRI POSITIF MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VII SMP N 7 KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K3109031
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan
Lebih terperinciIlmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
100 PENGARUH CARA BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Hera Dwi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang
39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang beralamat di Jalan Arief Rahman Hakim Kelurahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang
Lebih terperinciHUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI LOSARI NO.153 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI LOSARI NO.153 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Hesti Handayani 1 Soewalni Soekirno 2 dan Ema Butsi
Lebih terperinciINTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi
INTUISI 7 (1) (2015) INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/intuisi HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE MENGAJAR GURU MATEMATIKA DENGAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA
Lebih terperinciPendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT
HUBUNGAN MINAT BELAJAR KEJURUAN DAN PRESTASI BELAJAR PRAKTIK PENGELASAN DENGAN MINAT BEKERJA DI INDUSTRI SISWA KELAS XI SEMESTER GENAP TEKNIK PENGELASAN SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciMuhammad Nurul Mahasin Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta
PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KINERJA DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Muhammad Nurul Mahasin Fakultas
Lebih terperinciBerkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni
HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMAN 10 BANJARMASIN Yurmina Ulfah, SyubhanAn nur, dan Andi IchsanMahardika Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciKONTRIBUSI KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS VIII MTsN 01 PADANG ABSTRACT
1 KONTRIBUSI KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS VIII MTsN 01 PADANG Devi Oktarina 1, Fifi Yasmi 2, Joni Adison 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penilaian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang orientasi kancah penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, hasil uji coba, hasil uji asumsi, hasil uji hipotesa dan pembahasan.
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI MOTIVASI MASUK PG-PAUD BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PG-PAUD FKIP UMS
NASKAH PUBLIKASI MOTIVASI MASUK PG-PAUD BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PG-PAUD FKIP UMS Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA Melda Ariyanti Pendidikan Matematika Program Pascasarjana
Lebih terperinciHUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII
1 HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII Ari Widayat (ariwidayat.716@gmail.com) 1 Giyono 2 Rani Rahmayanthi 3 ABSTRACT The purpose of this study was to
Lebih terperinciHUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA Miftahul Jannah 1, Ade Susanti 2, dan Benni 3
MENDIDIK: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran Volume 2, No. Hubungan 1, April 2016: Kecerdasan Page 29-35 Emosional Terhadap Prestasi Belajar Matematika ISSN: 2443-1435 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL
Lebih terperinciPEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH
PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciSri Wahyuningsih Prodi. Pend. Akuntansi IKIP PGRI Madiun
PERBEDAAN PERSEPSI SISWA DAN GURU PAMONG TERHADAP KOMPETENSI MAHASISWA PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) IKIP PGRI MADIUN PENDIDIKAN AKUNTANSI TAHUN 2013 PADA SMK DI KABUPATEN MADIUN TAHUN AJARAN 2013/2014
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS DENGAN KECAKAPAN BERFIKIR RASIONAL SISWA PADA PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS DENGAN KECAKAPAN BERFIKIR RASIONAL SISWA PADA PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Masdalena, Agus Suyatna, I Dewa Putu Nyeneng Abstract So far, education in Indonesia
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian merupakan sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, baik secara teori maupun praktik. Penelitian juga merupakan
Lebih terperinciUNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU, KEAKTIFAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA
Lebih terperinciHUBUNGAN KREATIVITAS MEMBENTUK DAN MERAWAT HAIR PIECE DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN RAMBUT SMKN 3 PAYAKUMBUH.
HUBUNGAN KREATIVITAS MEMBENTUK DAN MERAWAT HAIR PIECE DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN RAMBUT SMKN 3 PAYAKUMBUH Betris Sonita PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang
Lebih terperinciINTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi
INTUISI 1 (2) (2009) INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/intuisi HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPETENSI DOSEN MATA KULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DENGAN MOTIVASI
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPLP PGRI 1 MAKASSAR
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPLP PGRI 1 MAKASSAR Hardianti, Abd. Hafid Amirullah Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Kristen Satya Wacana yang terletak di Jalan Diponegoro, Salatiga. Populasi penelitian adalah semua
Lebih terperinciKONTRIBUSI PENGUASAAN KOMPETENSI GURU MELALUI PLK TERHADAP MINAT MENJADI GURU BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FT-UNP ABSTRACT
286 KONTRIBUSI PENGUASAAN KOMPETENSI GURU MELALUI PLK TERHADAP MINAT MENJADI GURU BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FT-UNP (Denni Saputra *, Nurhasan Syah **, Iskandar G. Rani ***
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 3, November 2016 HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Isnaning Sari 1) dan Esti Harini 2) 1), 2) Program
Lebih terperinciJURNAL OLEH : TYAS SEKTI WULANDARI NPM Dibimbing oleh: 1. Drs. Setya Adi Sancaya, M. Pd 2. Laelatul Arofah, M.Pd
JURNAL PENGARUH MOTIVASI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI AKADEMIK PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 5 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 OLEH : TYAS SEKTI WULANDARI NPM. 12.1.01.01.0213
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 WATES TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLABASKET
Faktor-Faktor yang...(aditya Bayu)1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 WATES TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLABASKET THE INFLUENCES FACTORS OF STUDENTS PERCEPTION
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Subyek yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciPERILAKU BELAJAR MAHASISWA MAGANG 3 TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UMS TAHUN AJARAN 2016/2017
PERILAKU BELAJAR MAHASISWA MAGANG 3 TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UMS TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi
Lebih terperinciPERBEDAAN MINAT MELANJUTKAN STUDI DITINJAU DARI TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA, JURUSAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA PADA SISWA SMKN 1 SUKOHARJO
PERBEDAAN MINAT MELANJUTKAN STUDI DITINJAU DARI TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA, JURUSAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA PADA SISWA SMKN 1 SUKOHARJO Nursyamsiyah Fitriati 1 Nina Zulida Situmorang 2 Magister
Lebih terperinciHUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI
HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI Upik Puspita Dewi Agus Timan Teguh Triwiyanto e-mail: upikpuspitadewi@gmail.com Abstract: This research has a purpose
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen
Lebih terperinciKey words: reading interest, motivation to choose Study Program. Kata kunci: minat baca, motivasi memilih Program Studi.
HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN MOTIVASI MEMILIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH MAHASISWA TINGKAT I UNIVERSITAS NEGERI MALANG ANGKATAN 2011 Budi Seyarini 1 Widodo Hs 2 Musthofa
Lebih terperinciISSN Anggit Grahito Wicaksono Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Slamet Riyadi Surakarta
KORELASI MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR ILMU ALAMIAH DASAR MAHASISWA PRODI PGSD UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2015/2016 Anggit Grahito Wicaksono Program
Lebih terperinciPENGARUH KINERJA GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMP NEGERI 1 RAO SELATAN KABUPATEN PASAMAN
PENGARUH KINERJA GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMP NEGERI 1 RAO SELATAN KABUPATEN PASAMAN Nurmiati NIM 88689/2007 Nurmiati NIM 88689/2007 PROGRAM
Lebih terperinciPENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEBERADAAN GURU PPL MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN TERHADAP MINAT BELAJARNYA
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEBERADAAN GURU PPL MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN TERHADAP MINAT BELAJARNYA E-mail: yunialk@yahoo.com Kautsar, Silvia Dwi Yunial Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Penelitian
Lebih terperinciDAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA N 11 KOTA JAMBI. Benar Sembiring 1 Diliza Afrila 2
DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA N 11 KOTA JAMBI Benar Sembiring 1 Diliza Afrila 2 Abstract: This research aimed to analyze (1) The influence
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219
54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kranggan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak
Lebih terperinciKeywords : Motivation To Learn, Classroom Climate, Perception
1 THE CORRELATION BETWEEN PERCEPTION OF CLASSROOM CLIMATE AND STUDENT LEARNING MOTIVATION PHYSICS AT SMA CLASS XI IPA SUB-DISTRICK SIMPANG KANAN ROKAN HILIR Alex Kiswanto, Mitri Irianti, Hendar sudrajat
Lebih terperinciHubungan antara Reinforcement dan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar Segugus II Nanggulan Kulon Progo
958 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 10 Tahun ke-5 2016 Hubungan antara Reinforcement dan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar Segugus II Nanggulan Kulon Progo The Relationship
Lebih terperinciJURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Akuntansi.
PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR DAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP 1 AL-ISLAM SURAKARTA TAHUN 2013-2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinci