HUBUNGAN ANTARA SELF-MONITORING DENGAN STRATEGI SELF-PRESENTATION DI MEDIA SOSIAL TWITTER PADA REMAJA JAKARTA
|
|
- Fanny Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN ANTARA SELF-MONITORING DENGAN STRATEGI SELF-PRESENTATION DI MEDIA SOSIAL TWITTER PADA REMAJA JAKARTA Marsha Philia Syafar Dosen Pembimbing : Raymond Godwin, S. Psi., M. Si Binus University : Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat Telp. (62-21) Fax. (62-21) ABSTRACT The study is aimed to determine the correlation between self-monitoring with strategy of selfpresentation in social media Twitter on adolescents in Jakarta. This research uses quantitative method with a number of samples of 300 participants (159 males and 141 females) with an age 15 until 18 years old that were taken using non-probability sampling method with purposive sampling technique. Corelational were used as research design. The results of this study indicate that there is a significant correlation between self-monitoring with strategy of self-presentation ingratiation in social media Twitter on adolescents in Jakarta (r=0,142; p<0,05). Keyword: Self-monitoring, Strategy of Self-presentation, Twitter ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-monitoring dengan strategi self-presentation di media sosial Twitter pada remaja Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah sampel 300 partisipan (159 pria dan 141 wanita) dengan umur 15 sampai dengan 18 tahun yang diambil menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik purposive sampling. Desain penelitian ini adalah korelasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara self-monitoring dengan strategi self-presentation ingratiation di media sosial Twitter pada remaja Jakarta (r=0,142; p<0,05). Kata Kunci: Self-monitoring, Strategi Self-presentation, Twitter
2 PENDAHULUAN Saat ini penggunaan situs media sosial di Indonesia sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain, namun juga sebagai sebuah sarana sosialisasi, membentuk hubungan yang lebih bertahan lama, yang bahkan dapat berkembang secara nyata di dalam kehidupan sosial (Juditha, 2011). Media sosial telah menjadi hal yang paling populer pada layanan online sejak awal tahun 2000 (comscore, 2009). Media-media sosial yang banyak digemari oleh masyarakat khususnya remaja saat ini menghadirkan fitur atau fasilitas yang memberikan para pengguna untuk dapat mendokumentasikan setiap aspek dari hidupnya. Ada beberapa jenis media sosial yang sedang popular saat ini, diantaranya adalah microblog. Microblog adalah format penulisan blog dalam batasan jumlah karakter tertentu (Pudyastomo, 2010). Ada lebih dari 100 microblog di dunia maya tetapi hanya beberapa yang popular di masyarakat, dan yang paling popular menurut Pudyastomo (2010) adalah Twitter. Twitter merupakan salah satu jejaring sosial yang paling mudah digunakan, karena hanya memerlukan waktu yang singkat untuk menyebarkan informasi secara langsung dan luas (Zarella, 2010). Hasil survey Semiocast pada tahun 2012, terdapat sebanyak 19,5 juta penduduk Indonesia yang menjadi pengguna Twitter. Jumlah tersebut menempatkan Indonesia pada sebagai Negara dengan jumlah pengguna Twitter terbanyak kelima se-dunia setelah Amerika Serikat, Brasil, Jepang, dan Inggris. Jumlah tersebut terus meningkat, bahkan menurut emarketeer (dalam mediabistro, 2013) Indonesia merupakan negara yang paling tinggi dalam kenaikan jumlah pengguna Twitter. Sejak pertengahan tahun 2012 hingga bulan april 2013, jumlah pengguna Twitter di Indonesia meningkat sebesar 44,20%. Indonesia semakin terkenal di Twitter setelah Semiocast (2012) menempatkan 2 kota dari Indonesia di 10 besar kota yang paling banyak menyumbangkan jumlah postingan di Twitter, yaitu Jakarta dan Bandung. Jakarta, menempati posisi paling puncak, sedangkan Bandung berada pada posisi keenam. Kedua kota tersebut mengalahkan kota besar lain seperti Tokyo, London, Sao Paolo, New York, Paris, Los Angeles, dan Madrid. Dari kedua kota itu saja, Indonesia setidaknya menyumbang sebesar 4% postingan dari seluruh postingnya yang ada di Twitter. Hasil survey menurut beevolve pada tahun 2012, sekitar 73% pengguna Twitter berada pada rentang umur Rentang umur dalam konteks perkembangan, masuk dalam kategori remaja. Twitter dipilih oleh para remaja karena Twitter bersifat lebih tertutup dibandingkan dengan Facebook maupun media sosial yang lain (Pew Internet, 2012). Menurut Erikson (dalam Marcia, 1993) masa remaja merupakan salah satu tahapan tentang hidup manusia yang sangant penting untuk pembentukan identitas. Mengacu pada teori Erikson (1982) usia remaja, yang berada antara 10 sampai 20 tahun, berada pada tahap identity versus identity confusion. Remaja dihadapkan pada pertanyaan siapakah diri mereka sebenarnya?, apakah mereka?, dan hendak kemana mereka menuju dalam hidupnya?. Pada tahap ini remaja menuju tahap kedewasaan serta butuh dukungan dari orang tua agar menjelajahi banyak peran dan jalan yang berbeda dalam suatu peran khusus; meyakinkan diri sendiri dan orang lain bahwa dirinya telah mampu menyelesaikan tugas-tugas perkembangan secara efektif mempersiapkan diri menjelang masa dewasanya. Teori Erikson mengenai identitas dielaborasi oleh Marcia (1976), yang melihat identitas sebagai suatu proses dan pendekatan untuk mengukur perkembangan status identitas remaja pada setiap titik tertentu. Menurut Marcia (1976), konsep dari eksplorasi dan komitmen adalah kunci untuk mengidentifikasi proses pembentukan identitas diri pada remaja. Eksplorasi terjadi ketika remaja memasuki proses pilihan dan pengambilan keputusan mengenai hubungan dengan orang lain, agama, gaya hidup, atau pekerjaan. Sedangkan pada komitmen terjadi penerimaan tujuan hidup tertentu, yang mencakup tanggung jawab atas pilihan-pilihan hidup dan perbuatannya. Eksplorasi, menurut Marcia (1976), merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk menggali dan mencari informasi sebanyak-banyaknya. Berbagai informasi dan alternatif lain tersebut selanjutnya dibandingkan di antara satu dengan yang lain, selanjutnya akan dipilih
3 alternatif yang dipandang paling memberikan keuntungan dan jaminan masa depan yang lebih baik. Pencarian informasi tersebut dapat dilakukan dengan membaca berbagai sumber misalnya dari buku, koran, majalah, dan media masa yang lain. Melakukan pengamatan terhadap aktivitas kehidupan yang berhubungan dengannya, seperti orang tua, guru, teman, orang yang dianggap penting, dan sebagainya. Aktivitas eksplorasi dapat pula dilakukan dengan menanyakan kepada orang yang telah aktif secara langsung dalam suatu jenis dominan kehidupan tertentu. Setiap masing-masing individu memiliki hal yang berbeda dalam memilih jenis informasi yang digunakan untuk konsep dirinya. Masing-masing individu memiliki kesadaran yang berbeda-beda tentang cara menampilkan perilaku pada orang lain yang disebut dengan self-monitoring (Penrod, 1986). Self monitoring merupakan konsep yang berhubungan dengan konsep pengaturan kesan (impression management) atau konsep pengaturan diri (Snyder & Gangestad, 1986). Menurut Snyder (dalam Watson et al, 1984), self monitoring merupakan suatu usaha yang dilakukan individu untuk menampilkan dirinya dihadapan orang lain dengan menggunakan petunjuk-petunjuk yang ada pada dirinya atau petunjuk-petunjuk yang ada di sekitarnya. Di dalam self-monitoring terdapat dua ciri-ciri yaitu self-monitoring tinggi dan rendah. Menurut Snyder dan Monson (dalam Raven & Rubin, 1983), seorang individu yang memiliki self-monitoring tinggi cenderung lebih mudah dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya dan berusaha untuk berperilaku sesuai situasi saat itu, dengan menggunakan informasi yang diterima. Menurut Snyder (dalam Fiske & Taylor, 1991), individu dengan self-monitoring rendah, dalam menampilkan dirinya terhadap orang lain cenderung hanya didasarkan pada apa yang diyakininya adalah benar menurut dirinya sendiri. Hal ini mencerminkan bahwa individu dengan self-monitoring rendah kurang peka akan hal-hal yang ada di lingkungannya sehingga kurang memperhatikan keadaan-keadaan dari lingkungan sekitarnya. Menurut Kristiana (1997) self-monitoring memiliki beberapa aspek yang diantaranya adalah self-presentation yang dimana individu melakukan penyajian kesesuaian diri yang berhubungan dengan peran individu yang diharapkan orang lain dalam situasi sosial. Self-presentation dapat membuat seseorang memunculkan perilaku yang sesuai dengan persepsi yang ditimbulkan oleh orang lain tentang dirinya (Widya & Ingarianti, 2013). Menurut Goffman (dalam Dayakisni & Hudaniah, 2009), di dalam berbagai pengalaman, setiap individu dengan sengaja ataupun tidak sengaja menciptakan dirinya dalam memainkan peran tertentu sebagaimana yang dikehendakinya. Sesungguhnya individu yang melakukan self-presentation akan mengatur apa yang dikatakannya serta dilakukannya dengan memperlihatkan sikap atau perilaku yang berpura-pura ketika di hadapan orang lain (Franzoi, 2003). Self-presentation dilakukan dengan metode-metode tertentu, yang oleh Delameter dan Myers (2007) disebut strategi self-presentation. Menurut Delameter dan Myers (2007), strategi self presentation merupakan kondisi tertentu yang membuat orang menghadirkan diri mereka sebagai seseorang yang dibuat-buat atau image yang bukan sesungguhnya dirinya, menggambarkan dirinya secara berlebihan, ataupun membuat image yang menyesatkan tentang dirinya di mata orang lain. Delameter dan Myers (2007) menyebutkan ada lima strategi self-presentation, yaitu agar membuat orang lain menyukai kita lebih daripada diri mereka yang sesungguhnya (ingratiation), untuk membuat orang lain merasa takut kepada dirinya (intimidation), agar dihormati kemampuannya (self promotion), memberikan contoh kepada orang lain agar menjadi panutan (exemplification), dan memberikan image dimana individu membutuhkan pertolongan orang lain (supplification). METODE PENELITIAN Subjek Penelitian dan Teknik Sampling Karakteristik dari penelitian ini adalah: remaja yang berusia 15-18, berdomisili di Jakarta, dan memiliki akun Twitter. Penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling yang memiliki pendekatan purposive sampling. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian
4 yang memberikan informasi atau hasil akhir berupa angka yang dapat dianalisa dengan statistik. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian non-eksperimental karena tidak ada manipulasi yang dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan tujuannya, penelitian ini masuk ke dalam penelitian korelasional. Alat Ukur Penelitian Alat ukur Self-monitoring Dalam penelitian ini digunakan alat ukur yang berguna untuk mengukur self-monitoring, selfmonitoring merupakan kemampuan individu dalam menampilkan dirinya terhadap orang lain dengan menggunakan petunjuk-petunjuk yang ada pada dirinya maupun petunjuk-petunjuk yang ada di sekitarnya, guna mendapatkan informasi yang diperlukan untuk bertingkah laku yang sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi dalam lingkungan sosialnya. Di dalam self-monitoring terdapat dua ciri-ciri yaitu self-monitoring tinggi dan rendah. Peneliti mengadaptasi alat ukur yang digunakan oleh Snyder pada tahun Di dalam alat ukur ini terdapat 25 butir pernyataan, setiap butir pernyataan memiliki jawaban pilihan benar atau salah. Contoh butir self-monitoring adalah Saya tidak selalu menampilkan pribadi saya yang sebenarnya. Alat ukur Strategi Self-presentation Pengukuran terhadap strategi self-presentation dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari alat ukur yang disusun oleh Bolino dan Turnley pada tahun Di dalam alat ukur ini terdapat 23 butir pernyataan, setiap butir memiliki pilihan jawaban dengan model skala Likert, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Alat ukur self-presentation ini diadaptasi dari alat ukur self-impression management dan disesuaikan dengan variabel penelitian. Contoh dari dimensi ingratiation Menulis tweet dengan kata-kata yang baik/ramah. Contoh dari dimensi self-promotion Menulis tweet yang berisi informasi baru. Contoh dari dimensi intimidation Menulis tweet dengan kata-kata sindirian. Contoh dari dimensi exemplification Menuliskan tweet yang mengabarkan bahwa saat itu saya sedang belajar. Contoh dari dimensi supplification Mengungkapkan kesedihan di dalam Twitter. Prosedur Penelitian Dalam persiapan penelitian ini hal yang pertama dilakukan oleh peneliti adalah mencari teori untuk di gunakan sebagai acuan alat ukur. Untuk alat ukur self-monitoring peneliti mengadaptasi alat ukur yang digunakan oleh Snyder pada tahun Peneliti melakukan uji coba ke 108 siswa SMA yang berada di Jakarta. Untuk alat ukur self presentation peneliti mengadaptasi alat ukur yang digunakan oleh Bolino dan Turnley pada tahun Setelah itu, peneliti melakukan uji coba pertama ke 60 siswa SMA, lalu peneliti melakukan uji coba kedua ke 50 siswa SMA. Hipotesa Penelitian Dalam persiapan penelitian ini hal yang pertama dilakukan oleh peneliti adalah mencari teori untuk di gunakan sebagai acuan alat ukur. Untuk alat ukur self-monitoring peneliti mengadaptasi alat ukur yang digunakan oleh Snyder pada tahun Untuk alat ukur self-presentation peneliti mengadaptasi alat ukur yang digunakan oleh Bolino dan Turnley pada tahun Dengan hipotesa sebagai berikut: H01: Tidak ada hubungan yang signifikan antara self-monitoring dengan strategi selfpresentation ingratiation di media sosial Twitter pada remaja Jakarta. H02: Tidak ada hubungan yang signifikan antara self-monitoring dengan strategi selfpresentation self promotion di media sosial Twitter pada remaja Jakarta. H03: Tidak ada hubungan yang signifikan antara self-monitoring dengan strategi selfpresentation intimidation di media sosial Twitter pada remaja Jakarta.
5 H04: Tidak ada hubungan yang signifikan antara self-monitoring dengan strategi selfpresentation exemplification di media sosial Twitter pada remaja Jakarta. H05: Tidak ada hubungan yang signifikan antara self-monitoring dengan strategi selfpresentation supplication di media sosial Twitter pada remaja Jakarta. Ha1: Ada hubungan yang signifikan antara self-monitoring dengan strategi self-presentation ingratiation di media sosial Twitter pada remaja Jakarta. Ha2: Ada hubungan yang signifikan antara self-monitoring dengan strategi self-presentation self promotion di media sosial Twitter pada remaja Jakarta. Ha3: Ada hubungan yang signifikan antara self-monitoring dengan strategi self-presentation intimidation di media sosial Twitter pada remaja Jakarta. Ha4: Ada hubungan yang signifikan antara self-monitoring dengan strategi self-presentation exemplification di media sosial Twitter pada remaja Jakarta. Ha5: Ada hubungan yang signifikan antara self-monitoring dengan strategi self-presentation supplication di media sosial Twitter pada remaja Jakarta. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada self-monitoring dengan strategi ingratiation memiliki korelasi yang signifikan (r=0,142; p<0,05) dengan demikian H01 ditolak yang artinya ada hubungan antara selfmonitoring dengan kecenderungan menggunakan strategi ingratiation di Twitter pada remaja Jakarta. Dengan besaran korelasi 0,142 dapat dinyatakan bahwa hubungan di antara keduanya sangat lemah. Sedangkan arah hubungan di antara keduanya positif, yang artinya partisipan yang memiliki self-monitoring yang tinggi juga memiliki kecenderungan yang tinggi untuk melakukan strategi ingratiation dan begitu pula sebaliknya, partisipan yang kecenderungan mengggunakan strategi ingratiation-nya tinggi juga memiliki self-monitoring yang tinggi. Pada self-monitoring dengan strategi self promotion tidak memiliki korelasi yang signifikan (r= 0,070; p>0,05), dengan demikian H02 diterima yang artinya tidak ada hubungan antara self-monitoring dengan kecenderungan menggunakan strategi self promotion di Twitter pada remaja Jakarta. Pada self-monitoring dengan strategi intimidation tidak memiliki korelasi yang signifikan (r=0,005; p>0,05), dengan demikian H03 diterima yang artinya tidak ada hubungan antara self-monitoring dengan kecenderungan menggunakan strategi intimidation di Twitter pada remaja Jakarta. Pada self-monitoring dengan strategi exemplification tidak memiliki korelasi yang signifikan (r=0,024; p>0,05), dengan demikian H04 diterima yang artinya tidak ada hubungan antara self-monitoring dengan kecenderungan menggunakan strategi exemplification di Twitter pada remaja Jakarta. Pada self-monitoring dengan strategi supplication tidak memiliki korelasi yang signifikan (r=0,012; p>0,05), dengan demikian H05 diterima yang artinya tidak ada hubungan antara self-monitoring dengan kecenderungan menggunakan strategi supplification di Twitter pada remaja Jakarta.
6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dapat diberikan beberapa kesimpulan dalam penelitian ini. Terdapat hubungan antara self-monitoring dengan strategi self-presentation ingratation di media sosial Twitter pada remaja Jakarta. Dari hasil pengolahan data dan analisa data dapat disimpulkan bahwa remaja yang memiliki self-monitoring yang tinggi juga memiliki kecenderungan yang tinggi untuk melakukan strategi self-presentation ingratiation dan begitu pula sebaliknya, remaja yang memiliki strategi self-presentation ingratiation yang tinggi juga memiliki kecenderungan yang tinggi untuk melakukan self-monitoring. Saran 1. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya agar dapat menganalisa lebih dalam lagi mengenai perbedaan antara jenis kelamin pria dan wanita bagaimana partisipan mempresentasikan dirinya di Twitter. 2. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya agar dapat menganalisa lebih dalam lagi mengenai partisipan yang mempresentasikan dirinya dengan menggunakan strategi selfpresentation melalui username, avatar atau foto, tweets dan bio dalam Twitter. REFERENSI comscore. (2009). comscore Media Metrix ranks top 50 U.S. Web properties for April Reston, VA. Dayakisni, T., & Hudaniah. (2009). Psikologi sosial (Ed. Revisi). Malang: UMM Press. Delameter, J. D., & Myer, D. J. (2007). Social psychology. America: Thomson Wadsworth. Erikson, E. (1968) Theory of identity development. Diambil 20 Oktober 2013 dari Fiske, S. T., & Taylor, S. E. (1991). Social cognition. Singapore: Mc Graw Hill International Editions. Franzoi, S. L. (2003). Social psychology. New York: Mc Graw Hill Companies. Juditha, C. (2011). Hubungan pengguna situs jejaring sosial facebook terhadap perilaku remaja di kota Makassar. Jurnal Penelitian IPTEK-KOM, 13, Kristiana, R. (1997). Hubungan antara Pemantauan Diri dengan Adaptive Selling pada Pramuniaga Galeria Matahari Yogyakarta. Skripsi (Tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Marcia, J.E., et.al. (1993). Ego identity : A handbook for psychological research. New York: Springer. Marcia, J.E., et.al.. (1976). Identity six years after: A follow-up study. Journal of Youth and Adolescence, 5, Mediabistro, (2013). The Top 15 Countries On Twitter (Ranked By Growth) [STATS]. Diambil 23 Oktober 2013 dari Penrod, S. (1986). Social Psychology 2 th ed. New Jersey: Prentice Hall. Inc. Pew Internet, (2012), Twitter use Diambil 10 Oktober 2013 dari Pudyastomo, Y.A. (2010). Microblogging Paling Populer. Yogyakarta: Penerbit MediaKom. Raven, B.H., & Rubin, J.Z Social Psychology. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall Inc. Semiocast, (2012), Twitter reaches half billion accounts 140m in the US. Diambil 10 Oktober 2013 dari semiocast.com/publications/2012_07_30_twitter_reaches_half_a_billion_accounts_1 40m_in_the_US
7 Snyder, M., & Gangestad, s. (1986). On The Nature of Self Monitoring : Matters of Assessment, Matters of Validity. Journal of Personality and Social Psychology, 51,1, Watson, D.L., Tregerthan, G.D., & Frank, J. (1984). Social Psychology : Science and Application. Illinois : Scott, Foresman and Company. Widya, S.R., Ingarianti, T.M. (2013). Strategi self presentation pada karyawan bank bagian customer service. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 1, Zarela, D. (2010). The Social Media Marketing Book. California: O Reilly Media Inc.
BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Dari hasil yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, dapat diberikan
BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, dapat diberikan beberapa kesimpulan dalam penelitian ini. Terdapat hubungan antara selfmonitoring dengan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STRATEGI SELF PRESENTATION DI TWITTER PADA REMAJA JAKARTA
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STRATEGI SELF PRESENTATION DI TWITTER PADA REMAJA JAKARTA Aldi Indra Rahman Bina Nusantara Univeristy, Jl. K. H. Syahdan No. 9 Kemanggisan/Palmerah
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Self-monitoring merupakan kemampuan individu dalam. menampilkan dirinya terhadap orang lain dengan menggunakan
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Definisi Operasional Self-monitoring Self-monitoring merupakan kemampuan individu dalam menampilkan dirinya terhadap orang
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI EKSTRINSIK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STRATEGI PRESENTASI DIRI DI MEDIA SOSIAL PADA REMAJA JABODETABEK
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI EKSTRINSIK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STRATEGI PRESENTASI DIRI DI MEDIA SOSIAL PADA REMAJA JABODETABEK Ardini Galuh Mustika tikatikoo30@gmail.com Dosen Pembimbing : Raymond
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DATA. Peneliti akan menjelaskan gambaran umum mengenai hasil perolehan data dan
BAB 4 ANALISA DATA 1.1 Gambaran Umum Resaponden Peneliti akan menjelaskan gambaran umum mengenai hasil perolehan data dan gambaran umum 300 partisipan yang dilakukan pada siswa SMA yang berada di DKI Jakarta.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 1986). Mark Snyder (1974) mengajukan konsep self-monitoring, yang
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Self-monitoring 2.1.1 Definisi Self-monitoring Self-monitoring merupakan sebuah konsep yang berhubungan dengan impression management atau konsep pengaturan diri (Snyder & Gangestad,
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Arsy, M. (2006). Kebutuhan atau gaya hidup konsumtif. Jakarta: Rineka Cipta
DAFTAR PUSTAKA Amalia, Nena (2016) Hubungan Antara Harga Diri Dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswi. Skripsi tidak diterbitkan, Surakarta : Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Anin
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DEINDIVIDUASI DAN PERILAKU AGRESI PELAKU CYBERBULLYING PADA REMAJA PENGGUNA ASK.FM DI DKI JAKARTA
HUBUNGAN ANTARA DEINDIVIDUASI DAN PERILAKU AGRESI PELAKU CYBERBULLYING PADA REMAJA PENGGUNA ASK.FM DI DKI JAKARTA Ully Winiarty Amaniar Sitorus ullywas@yahoo.com Dosen Pembibing : Dr.Istiani Binus University
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman modern ini, internet merupakan sebuah kebutuhan yang dapat dikatakan wajib bagi setiap orang. Menurut Shelly dan Campbell (2012) internet merupakan jaringan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan menjelaskan variabel penelitian, hipotesis,
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan variabel penelitian, hipotesis, partisipan penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian
Lebih terperinciABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran status identitas bidang pendidikan pada siswa kelas XI di SMA A Bandung. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TIPOLOGI PENGGUNA MEDIA SOSIAL DENGAN EKSPLORASI DAN KOMITMEN SEBAGAI DIMENSI IDENTITAS EGO PADA REMAJA JABODETABEK
HUBUNGAN ANTARA TIPOLOGI PENGGUNA MEDIA SOSIAL DENGAN EKSPLORASI DAN KOMITMEN SEBAGAI DIMENSI IDENTITAS EGO PADA REMAJA JABODETABEK Iga Putri Hadiyati Universitas Bina Nusantara, Igaputrihadiyati_290793@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar untuk berkomunikasi dan terhubung dengan manusia lain. Manusia cenderung berkumpul dengan
Lebih terperinciPERBEDAAN KOMITMEN BERPACARAN ANTARA DEWASA MUDA YANG MEMILIKI SELF-MONITORING TINGGI DAN SELF-MONITORING RENDAH
PERBEDAAN KOMITMEN BERPACARAN ANTARA DEWASA MUDA YANG MEMILIKI SELF-MONITORING TINGGI DAN SELF-MONITORING RENDAH Fransisca Iriani Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara, Jakarta dosenpsikologi@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali tahun 2004 oleh Mark Zuckerberg dan mulai resmi dapat di akses secara umum pada tahun
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA
HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA Dwini Aisha Royyana, Nailul Fauziah Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip
Lebih terperinciSTRATEGI SELF PRESENTATION PADA KARYAWAN BANK BAGIAN CUSTOMER SERVICE
STRATEGI SELF PRESENTATION PADA KARYAWAN BANK BAGIAN CUSTOMER SERVICE Stefi Rizki Widya dan Tri Muji Ingarianti Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang frizz_ck05@yahoo.co.id Customer service
Lebih terperinciBab 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Identitas Ego 2.1.1. Definisi identitas Erikson (dalam Santrock, 2011) berpendapat bahwa identitas merupakan sebuah aspek kunci dari perkembangan remaja. Identitas merupakan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Pada penelitian ini, motivasi penggunaan Twitter yang dimaksud adalah
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel 1 : Motivasi penggunaan Twitter Pada penelitian ini, motivasi penggunaan Twitter
Lebih terperinciHUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN PERILAKU DIET BERLEBIHAN PADA REMAJA WANITA YANG BERPROFESI SEBAGAI PEMAIN SINETRON
HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN PERILAKU DIET BERLEBIHAN PADA REMAJA WANITA YANG BERPROFESI SEBAGAI PEMAIN SINETRON ANJANA DEMIRA Program Studi Psikologi, Universitas Padjadjaran ABSTRAK Perkembangan dunia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini, peneliti akan mengetahui pengaruh intensitas penggunaan media sosial terhadap pembentukan identitas diri remaja, sehingga pendekatan
Lebih terperinciProsiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN Dwi Hurriyati
Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 GAYA PENGASUHAN CONSTRAINING DENGAN KOMITMEN DALAM BIDANG PENDIDIKAN (STUDI KORELASI PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciPERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA
PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA Terendienta Pinem 1, Siswati 2 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH
Lebih terperinciBAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook
BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN 3. 1. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis 3. 1. 1. Variabel Penelitian Variabel 1 = Self-Control Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook 3. 1. 2. Definisi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PENELITIAN
BAB 2 TINJAUAN PENELITIAN 2.1. Ego Development Definisi identitas menurut Erikson (dalam Subrahmanyam & Smahel, 2011) adalah perasaan subjektif terhadap diri sendiri yang konsisten dan berkembang dari
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STATUS IDENTITAS REMAJA JABODETABEK
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STATUS IDENTITAS REMAJA JABODETABEK Suci Ramadhanika Putri Universitas Bina Nusantara, suciramadhanika@yahoo.com (Suci Ramadhanika Putri, Raymon
Lebih terperinciREGULASI DIRI DAN ADIKSI SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK PADA MAHASISWA POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
REGULASI DIRI DAN ADIKSI SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK PADA MAHASISWA POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA Raras Haryuningrum, Dian Ratna Sawitri Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof.
Lebih terperinci2015 HUBUNGAN KETERAMPILAN SOSIAL D ENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN TWITTER PAD A REMAJA D I KOTA BAND UNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Internet kini telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang. Sejak internet masuk ke Indonesia jumlah pengguna internet di Indonesia
Lebih terperinciPERAN HARGA DIRI DALAM MEMPREDIKSI PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA AKHIR DI DKI JAKARTA. Maya Marsiana Kowira
PERAN HARGA DIRI DALAM MEMPREDIKSI PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA AKHIR DI DKI JAKARTA Maya Marsiana Kowira mayamarsiana@gmail.com Dosen Pembimbing: Moondore Madalina Ali, B.Sc.,M.Sc., Ph.D Binus University:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
Lebih terperinciKata Kunci : Emotional Intelligence, remaja, berpacaran
Studi Deskriptif Mengenai Emotional Intelligence Pada Siswa dan Siswi SMA Negeri X yang Berpacaran Muhamad Chandika Andintyas Dibimbing oleh : Esti Wungu S.Psi., M.Ed ABSTRAK Emotional Intelligence adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media sosial merupakan salah satu elemen di era globalisasi yang paling berkembang berdasarkan segi fitur dan populasi pemakai. Berdasarkan data dari US Census Bureau
Lebih terperinciHubungan antara Gaya Pengasuhan Orangtua, Eksplorasi Religius, dan Komitmen Religius Mahasiswa
1 Hubungan antara Gaya Pengasuhan Orangtua, Eksplorasi Religius, dan Komitmen Religius Mahasiswa Mohammad Bisri*) *) Mohammad Bisri adalah dosen Program Studi Psikologi Jurusan Bimbingan Konseling dan
Lebih terperinciSTRATEGI SELF PRESENTATION PADA KARYAWAN BANK BAGIAN CUSTOMER SERVICE SKRIPSI
STRATEGI SELF PRESENTATION PADA KARYAWAN BANK BAGIAN CUSTOMER SERVICE SKRIPSI Oleh : STEFI RIZKI WIDYA 08810202 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012 ii iii KATA PENGANTAR Assalamu alaikum
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN DWI NINGSIH ARIANI Dr. Maya Rosmayati Ardiwinata, M. Si 1 Fakultas Psikologi Universitas
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...
9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i LEMBAR PERSETUJUAN. ii PERNYATAAN ORISINALITAS. iii LEMBAR PENGESAHAN. iv KATA PENGANTAR. v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH vii ABSTRAK viii ABSTRACT.. ix DAFTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi pengguna media sosial, memeriksa dan meng-update aktifitas terbaru ke dalam media sosial adalah sebuah aktifitas yang lazim dilakukan. Seseorang yang mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia tidak pernah terlepas dari suatu proses komunikasi. Sejarah komunikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manusia adalah insan komunikasi, sejak dilahirkan hingga akhir hayatnya manusia tidak pernah terlepas dari suatu proses komunikasi. Sejarah komunikasi akan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BRAND IMAGE DAN MOTIVASI DENGAN KEPUTUSAN PESERTA DIDIK MEMILIH SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SIDAYU KABUPATEN GRESIK
HUBUNGAN ANTARA BRAND IMAGE DAN MOTIVASI DENGAN KEPUTUSAN PESERTA DIDIK MEMILIH SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SIDAYU KABUPATEN GRESIK Faradina Nur Lailia Maisyaroh Mustiningsih Universitas Negeri Malang, Jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situs jejaring sosial merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar pengguna yang tersedia, serta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di lingkungan Kampus Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pemasaran kini sudah semakin luas. Terdapat banyak penemuan-penemuan baru yang dilakukan oleh para pemasar untuk mempromosikan produk mereka. Promosi
Lebih terperinciHubungan Antara Perilaku Konsumtif Pada Produk X Dengan Citra Diri Remaja Putri
Jurnal Mediapsi 2016, Vol. 2, No. 1, 45-50 Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Pada Produk X Dengan Citra Diri Remaja Putri R. A. Adinah Suryati Ningsih, Yudho Bawono dhobano@yahoo.co.id Program Studi Psikologi,
Lebih terperinciHUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SKRIPSI
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA (Pada Anggota TNI AU Abdulrachaman Saleh Malang) SKRIPSI Disusun Oleh : Friska Mayasari 08810146 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, setiap manusia harus dituntut untuk bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi dewasa ini, setiap manusia harus dituntut untuk bisa mengikuti teknologi yang berkembang pesat. Perkembangan teknologi yang pesat inilah membuat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional. asertivitas, pengguna dan bukan pengguna media sosial twitter
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu perbedaan asertivitas,
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MENGENAI PARENTING TASK PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERPRESTASI NASIONAL DI SD X
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI PARENTING TASK PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERPRESTASI NASIONAL DI SD X ARINA MARLDIYAH ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran parenting task pada anak
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012 Roy Silitonga, Sri Hartati *) Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu Variabel bebas (Independent Variabel) dan Variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan social media yang pesat menghantarkan individu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan social media yang pesat menghantarkan individu pada penemuan-penemuan baru seperti munculnya jejaring sosial yaitu facebook, Twitter, MySpace,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media sosial kini telah berkembang dari komunikasi satu arah menjadi platform
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Media sosial semakin menarik dan cukup mencuri perhatian masyarakat Indonesia untuk saling berkomunikasi. Banyak masyarakat Indonesia, khususnya di perkotaan, yang
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel, namun dikarenakan penelitian ini bukan bertujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dijelaskan oleh Enda Nasution pengertian dari kata media pada social media
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dijelaskan oleh Enda Nasution pengertian dari kata media pada social media datang dari medium, atau wadah dimana orang dapat saling berhubungan dan menjalin interkasi
Lebih terperincimenyebutkan dunia kerja serta hidup berumah tangga 1. Seniger, menjelaskan bahwa
Siti Aisyah, 11410028, Hubungan Self Esteem dengan Orientasi Masa Depan pada Siswa SMA Kelas XI di SMA Negeri 3 Malang, Skripsi, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang,
Lebih terperinciKEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Program Studi : Psikologi Nama Mata Kuliah : Psikologi Sosial Kode
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil uji hipotesa didapatkan adanya hubungan antara
BAB V SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil uji hipotesa didapatkan adanya hubungan antara perilaku prososial di situs jejaring sosial dengan perilaku prososial di dunia nyata,
Lebih terperinciSKRIPSI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI. Disusun Oleh : PUJI WAHYUNINGSIH NPM : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENGARUH PENERAPAN METODE SELF MONITORING TERHADAP TINGKAH LAKU HIPERAKTIF PESERTA DIDIK KELAS X MULTIMEDIA 1 DI SMK N 2 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis sebagaimana yang telah
106 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis sebagaimana yang telah disajikan pada bab 4, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Ada hubungan negatif sangat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SELF MONITORING DENGAN ALTRUISME PADA ANGGOTA KOMUNITAS SAVE STREET CHILD SURABAYA
Hubungan Antara Self Monitoring dengan Altruisme pada Anggota Komunitas Save Street Child Surabaya HUBUNGAN ANTARA SELF MONITORING DENGAN ALTRUISME PADA ANGGOTA KOMUNITAS SAVE STREET CHILD SURABAYA Yahdiyanis
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA Felicia Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 7, felicia_fc@ymail.com Agung Gita Subakti,
Lebih terperinciGAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA
GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA Studi Deskriptif Mengenai Intensi untuk Melakukan Diet OCD Pada Mahasiswa Universitas Padjadjaran dilihat dari Attitude Toward
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA AKHIR. Dr. Poeti Joefiani, M.Si
HUBUNGAN ANTARA TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA AKHIR DYAH NURUL HAPSARI Dr. Poeti Joefiani, M.Si Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Pada dasarnya setiap individu memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi yang berkembang pesat saat ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat pesat semakin memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi yang berkembang pesat saat ini adalah teknologi
Lebih terperinciC. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Desain penelitian korelasional dipilih oleh peneliti karena desain
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Arismunandar, Prof. W. (2003). Makalah Apresiasi Guru Besar Teknik Mesin.Komunikasi dalam Pendidikan.Departemen Teknik Mesin ITB.
64 DAFTAR PUSTAKA Arismunandar, Prof. W. (2003). Makalah Apresiasi Guru Besar Teknik Mesin.Komunikasi dalam Pendidikan.Departemen Teknik Mesin ITB. Azwar, S. (2000).Sikap Manusia: Teori dan Pengukuran
Lebih terperinciSelf Presentation Model Androgini dalam Lingkungan Pertemanan
JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Self Presentation Model Androgini dalam Lingkungan Pertemanan Alvernas Aningpasca, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas
Lebih terperinciGAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA TAHUN YANG BELUM MENIKAH. Siti Anggraini
GAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA 30-40 TAHUN YANG BELUM MENIKAH Siti Anggraini Langgersari Elsari Novianti, S.Psi. M.Psi. Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran
Lebih terperinciadalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran produk merupakan aktivitas yang terus berjalan, berevolusi dan berkembang menjadi lebih efektif, lebih cepat dan lebih massal. Kita melihat berbagai ai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak dapat terbendung lagi. Perkembangan tersebut diiringi juga dengan perkembangan media internet yang biasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi di dunia membuat internet menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia. Pasalnya internet menjadi sarana bertukar informasi favorit yang dapat digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang cukup menakjubkan. Khususnya pada perkembangan media
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan teknologi dan komunikasi mengalami perkembangan yang cukup menakjubkan. Khususnya pada perkembangan media massa, yang diawali dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah alat komunikasi. ICT (Information and
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, semua hal telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, salah satunya adalah alat komunikasi. ICT (Information and Communication Technologies)
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Barlow, H.D., & Durand, V.M. (1995). Abnormal Psychology. Amerika. Serikat: Brook/Cole Publishing Company.
DAFTAR PUSTAKA Barlow, H.D., & Durand, V.M. (1995). Abnormal Psychology. Amerika Serikat: Brook/Cole Publishing Company. Bungin, B. (2001). Metodologi Penelitian Sosial: Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah jam hanya untuk mengakses internet dan layanan teknologi baru lainnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, saat ini individu tidak hanya hidup di dunia nyata, tetapi juga memiliki kehidupan di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengguna situs media sosial saat ini telah mengalami kemajuan yang pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media sosial mendominasi
Lebih terperinciPERBEDAAN PERILAKU KONSUMTIF PADA PENGGUNA INSTAGRAM BERDASARKAN JENIS KELAMIN
PERBEDAAN PERILAKU KONSUMTIF PADA PENGGUNA INSTAGRAM BERDASARKAN JENIS KELAMIN DISUSUN OLEH: RIZKA MAULIDIASARI 18511237 3PA04 LATAR BELAKANG MASALAH Seiring berjalannya waktu, situs jejaring sosial sangat
Lebih terperinciBODY IMAGE PADA REMAJA PUTRI USIA TAHUN PENGGUNA INSTAGRAM IKA PUJAWATI ABSTRAK
BODY IMAGE PADA REMAJA PUTRI USIA 19-22 TAHUN PENGGUNA INSTAGRAM IKA PUJAWATI ABSTRAK Remaja merupakan transisi dari masa anak-anak menuju dewasa. Remaja sendiri terbagi kedalam tiga tahapan menurut Steinberg
Lebih terperinciPerbedaan Communication Privacy Management di Media Sosial Twitter pada Remaja dengan Tipe Kepribadian Extravert dan Introvert
Perbedaan Communication Privacy Management di Media Sosial Twitter pada Remaja dengan Tipe Kepribadian Extravert dan Introvert Anya Cahyaning Tiyarestu Rudi Cahyono Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MENGENAI GAMBARAN SELF-ESTEEM PADA SISWA SMA PELAKU BULLYING FRESHKA JULIE HARDI. Drs. Amir Sjarif Bachtiar, M.
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GAMBARAN SELF-ESTEEM PADA SISWA SMA PELAKU BULLYING FRESHKA JULIE HARDI Drs. Amir Sjarif Bachtiar, M.Si 1 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran ABSTRACT During adolescence,
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan. Dalam mencapai Drajat Sarjana S1 Psikologi. Disusun Oleh : ANA ARIFA SARI F
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL TWITTER DENGAN PENGENDALIAN DIRI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI ANGKATAN 2013-2014 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi Sebagian
Lebih terperinciPENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KEKERASAN DALAM PACARAN PADA REMAJA DI JAKARTA
PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KEKERASAN DALAM PACARAN PADA REMAJA DI JAKARTA Fitria Fauziah Psikologi, Gading Park View ZE 15 No. 01, 081298885098, pipih.mail@gmail.com (Fitria Fauziah, Cornelia Istiani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern ini muncul berbagai perkembangan teknologi yang telah mengubah cara masyarakat dalam mengakses dan menggunakan berbagai informasi untuk berhubungan
Lebih terperinciArizky Dwidyaputra. Kata Kunci:Promosi,Media Sosial, Keputusan Pembelian, Kepuasan
ANALISIS PENGARUH PROMOSI MEDIA SOSIAL FACEBOOK DAN TWITTER TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PERUSAHAAN PT. INTILIMA WISATA Arizky Dwidyaputra Universitas
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable
BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable penelitian, definisi operasional variable penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, desain
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang
BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang digunakan. Akan dipaparkan secara singkat variabel penelitian, definisi operasional dari variabel, karakterisitik
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono, 2009), variabel dapat didefinisikan sebagai atribut
Lebih terperinciUNTUK TOPIC DETECTION AND TRACKING PADA MICROBLOG TWITTER
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas latar belakang dilaksanakannya penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu secara konvensional maupun moderen. Secara moderen, komunikasi dapat
BAB I PENDAHULUAN! 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat pada bidang teknologi komunikasi saat ini, memungkinkan berbagai macam cara dilakukan untuk berkomunikasi. Baik itu secara konvensional maupun
Lebih terperinciTuhan adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-nya. Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-nya,
Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-nya, Selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-mu! Tuhan adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-nya. Tuhan adalah baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. teknologi informasi yang saat ini sering digunakan oleh banyak orang ialah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi yang saat ini sering digunakan oleh banyak orang ialah internet. Menurut data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang diharapkan siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar (Sadirman,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan yang artinya sesuatu hal yang dilakukan berdasarkan atas tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Lebih terperinciGAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK
GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK Dalam menjalani karirnya individu akan terus mengalami pertambahan usia sampai memasuki fase pensiun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis bisnis. Selain digunakan sebagai produksi, teknologi juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi masa kini dapat menyediakan berbagai macam perangkat untuk berbagai macam jenis bisnis. Selain digunakan sebagai produksi, teknologi juga diplikasikan dalam
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Logo, citra perusahaan, identitas merek, manajemen merek.
ABSTRAK Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana logo baru XL memberikan pengaruh terhadap citra perusahaan XL berdasarkan persepsi masyarakat kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONFORMITAS DALAM KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP TERBUKA FIRDAUS
HUBUNGAN PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONFORMITAS DALAM KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP TERBUKA FIRDAUS ANGGI SEPTIA NIZARWAN ABSTRAK Masa remaja merupakan masa transisi dari kanak-kanak menuju
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian & Definisi Operasional Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan diuji adalah: 1. Variable (X): Materialisme
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemimpin, kebijakan dan kemana arah masa depan bangsa. Kita ketahui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tepat 5 tahun setelah pemilihan umum pada tahun 2009, tahun 2014 bisa di katakan sebagai tahun politik. Pemilihan calon presiden dan wakil presiden menjadi satu ajang
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu proses pengambilan keputusan dan
Lebih terperincimereka. Menurut Schouten (2007), Facebook merupakan salah satu media yang dapat menstimuli terjadinya self disclosure (pengungkapan diri) Perkembangan
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA SISWA-SISWI DI SMA NEGERI 8 BEKASI Putri Ratna Juwita Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN SOSIAL DAN KECANDUAN SITUS JEJARING SOSIAL PADA MASA DEWASA AWAL
HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN SOSIAL DAN KECANDUAN SITUS JEJARING SOSIAL PADA MASA DEWASA AWAL Ursa Majorsy 1 Annes Dwininta Kinasih 2 Inge Andriani 3 Warda Lisa 4 1,2,3,4 Fakultas Psikologi Universitas
Lebih terperinci