P U T U S A N Nomor 23/Pdt.G/2011/PTA.Bdg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

Transkripsi

1 SALINAN P U T U S A N Nomor 23/Pdt.G/2011/PTA.Bdg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG yang mengadili perkara tertentu pada tingkat banding, dalam persidangan majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara yang diajukan oleh : TERGUGAT ASLI, umur 39 tahun, agama Islam, pegawai PDAM DKI Jakarta, bertempat tinggal di Kota Bekasi, dahulu sebagai Tergugat sekarang Pembanding; M e l a w a n PENGGUGAT ASLI, umur 27 tahun, agama Islam, Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Jakarta Pusat, yang dalam hal ini memberi kuasa kepada Mohammad Ashari,SH,Advokat dan Pengacara yang beralamat di Jl.Johar Baru Utara 6 No.32 Jakarta Pusat 10560, dahulu sebagai Penggugat sekarang Terbanding; Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding; TENTANG DUDUK PERKARA Mengutip uraian sebagaimana termuat dalam putusan Pengadilan Agama Bekasi Nomor: 1229/Pdt.G/2009/PA.Bks, tanggal 30 Nopember 2010 M. bertepatan dengan tanggal 23 Dhulhijjah 1431 H. yang amarnya berbunyi sebagai berikut : Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian ; Menjatuhkan talak satu ba in shugro Tergugat (TERGUGAT ASLI) terhadap Penggugat (PENGGUGAT ASLI); Mewajibkan Panitera untuk mengirimkan satu helai salinan Putusan ini yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada pegawai pencatat nikah Kecamatan Cempaka Putih dan pegawai pencatat nikah Kecamatan Bekasi Utara untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ; Menyatakan tidak menerima untuk yang selebihnya ; Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (lima ratus empat puluh satu ribu rupiah) ;

2 Bahwa terhadap putusan Pengadilan Agama Bekasi tersebut, Tergugat/Pembanding telah mengajukan permohonan banding pada tanggal 2 Desember 2010, sebagaimana termuat dalam Akta Permohonan Banding Nomor 1229/Pdt.G/2009/PA.Bks. tanggal 2 Desember 2010 yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Bekasi. Selanjutnya permohonan banding tersebut oleh Panitera Pengadilan Agama Bekasi dengan Surat No; W10-A20/X/820/Hk/XII/2010 tanggal 8 Desember 2010 melalui Pengadilan Agama Jakarta Pusat mohon agar diberitahukan kepada Penggugat/Terbanding, namun berdasarkan Surat Keterangan Panitera Pengadilan Agama Bekasi tanggal 25 Januari 2011, baik relaas pemberitahun banding, pemberitahuan memori banding maupun pemberitahuan memeriksa berkas perkara, belum diterima oleh Pengailan Agama Bekasi ; Bahwa Pembanding telah mengajukan memori banding yang diterima oleh Pengadilan Agama Bekasi pada tanggal 15 Desember 2010 sebagaimana dalam Surat Tanda Terima Memori Banding Nomor 1229/Pdt.G/2009/PA.Bks, tanggal 15 Desember 2010 yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Bekasi, sedangkan Penggugat/Terbanding tidak mengajukan kontra memori banding sebagaimana ternyata dari Surat Keterangan Panitera Pengadilan Agama Bekasi No; 1229/Pdt.G/2009/PA.Bks tanggal 15 Januari 2011 ; Menimbang, bahwa sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama Bandung, pihak Pembanding telah memeriksa dan membaca berkas perkara pada tanggal 14 Januari 2011, sedangkan Terbanding tidak melakukan pemeriksaan berkas perkara sebagaimana ternyata dari Surat Keterangan yang dibuat Panitera Pengadilan Agama Bekasi No; 1229/Pdt.G/2009/PA.Bks tanggal 25 Januari 2011; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa permohonan banding dari Tergugat/Pembanding tersebut diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara serta syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ; Menimbang bahwa Pembanding dalam memori bandingnya mengajukan keberatan yang dapat disimpulkan pada pokoknya sebagai berikut; bahwa Pengadilan Agama Bekasi tidak berwenang memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara a quo karena Penggugat bertempat tinggal di Jalan Cempaka Putih Barat XIX/31, seharusnya gugatan penggugat diajukan ke Pengadilan Agama Jakarta Pusat sesuai pasal 73 ayat (1) UU No.7 tahun 1989 yang telah diubah dengan UU No.3 tahun 2006; bahwa Penggugat sebagai Pegawai Negeri Sipil sesuai Peraturan Pemerintah No.10 tahun 1983 yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No.45 tahun 1990, seharusnya wajib memperoleh izin terlebih dahulu dari pejabat ;

3 - bahwa Hakim Pengadilan Agama bekasi dalam pertimbangannya menyatakan antara Penggugat dan Tergugat selalu terjadi perselisihan dst, adalah tidak benar karena saksi-saksi dari Tergugat/Pembanding tidak seorangpun yang menyatakan terus menerus terjadi perselisihan apalagi mengancam ; Menimbang, bahwa setelah membaca pertimbangan-pertimbangan hukum dalam putusan Pengadilan Agama Bekasi dan bukti-bukti yang diajukan oleh Penggugat/Terbanding, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Bandung berpendapat bahwa semua keberatan-keberatan Pembanding dalam memori bandingnya tersebut telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Bekasi dalam menjatuhkan putusannya. Oleh karena itu pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat disetujui dan diambil alih sebagai pertimbangan dan pendapat Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama, namun demikian Pengadilan Tinggi Agama akan menambah pertimbangan sendiri sebagai berikut: Menimbang, bahwa pasal 73 ayat ( 1) UU No.7 tahun 1989 yang telah diubah dengan UU No.3 tahun 2006 dan perubahan kedua UU No.50 tahun 2009 selengkapnya adalah sebagai berikut Gugatan perceraian diajukan oleh istri atau kuasanya kepada Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman penggugat, kecuali apabila penggugat dengan sengaja meninggalkan tempat kediaman bersama tanpa izin tergugat, sedangkan Tergugat dalam Surat Pernyataannya (bukti T.6) menyatakan bahwa Penggugat telah meninggalkan rumah sejak hari Senin tanggal 1 Juni 2009 s/d sekarang, dan ternyata berdasarkan gugatannya Penggugat beralamat di Jl. Cempaka Putih Barat XIX/31 Jakarta Pusat. Dengan demikian maka berdasarkan pasal 73 ayat (1) UU No.7 tahun 1989 tersebut di atas, keberatan Pembanding yang menyatakan bahwa Pengadilan Agama Bekasi tidak berwenang mengadili perkara a quo, tidak dapat dibenarkan ; Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Tergugat/Pembanding diajukan dalam tahap pengajuan kesimpulan, maka eksepsi tersebut cukup dipertimbangkan dalam pertimbangan hukum dan tidak perlu dicantumkan dalam amar putusan ; Menimbang,bahwa sepanjang Pengadilan Agama telah memberikan kesempatan kepada Pegawai Negeri Sipil yang berperkara untuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No.10 tahun 1983 dan Peraturan Pemerintah No.45 tahun 1990 (izin dari pejabat), jika yang bersangkutan dalam batas waktu yang telah ditentukan Pengadilan Agama tersebut tidak dapat memenuhinya, maka tidak ada halangan bagi Pengadilan Agama untuk memutus perkara tersebut ; Menimbang, bahwa disaat orang lain merasa kesulitan untuk menjadi pegawai negeri sipil, Penggugat yang sudah menjadi pegawai negeri sipil justru berani mengambil keputusan untuk tetap melangsungkan proses perceraian dengan suaminya meskipun belum mendapat izin dari pejabat yang berwenang dengan membuat pernyataan bersedia menerima sanksi administrative yang timbul dari pernyataannya tersebut, hal ini memberi petunjuk/indikasi bahwa Penggugat dalam rumah tangganya dengan Tergugat bermasalah dan terjadi perselisihan yang berkepanjangan ;

4 Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Agama Bekasi Nomor: 1229 / Pdt.G / 2009 / PA.Bks tanggal 30 Nopember 2010 dapat dikuatkan dengan perbaikan amar putusan ; Menimbang, bahwa perkara ini adalah perkara di bidang perkawinan, berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat ( 1 ) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah dirubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara pada tingkat pertama dibebankan kepada Penggugat dan dalam tingkat banding dibebankan kepada Pembanding ; Mengingat peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini; M E N G A D I L I - Menyatakan bahwa permohonan banding yang diajukan Tergugat/Pembanding dapat diterima ; Menguatkan Putusan Pengadilan Agama Bekasi Nomor : 1229 / Pdt.G / 2009 / PA.Bks tanggal 30 Nopember 2010 yang dimohonkan banding dengan perbaikan amar putusan sebagai berikut ; Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; Menjatuhkan talak satu ba in suhgro Tergugat (Tergugat Asli) terhadap Penggugat (Penggugat Asli); Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Bekasi untuk mengirimkan satu helai salinan Putusan ini yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada pegawai pencatat nikah Kecamatan Cempaka Putih dan pegawai pencatat nikah Kecamatan Bekasi Utara untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (lima ratus empat puluh satu ribu rupiah); Menyatakan gugatan Penggugat selain dan selebihnya tidak dapat diterima; Menghukum pembanding untuk membayar biaya perkara dalam tingkat banding sejumlah Rp ,00 (seratus lima puluh ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam musyawarah majlis hakim Pengadilan Tinggi Agama Bandung pada hari Senin tanggal 4 April 2011 M. bertepatan dengan tangggal 30 Rabiul Akhir.1432 H oleh kami Drs. H. HASANADI BADNI, SH. M. Hum. Sebagai Ketua Majelis, Drs. H. UCE SUPRIADI, MH dan Drs. H. SYAMSUDIN, SH., masingmasing sebagai Hakim anggota, putusan mana diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majlis tersebut dan dihadiri oleh hakim hakim anggota serta

5 dibantu oleh Drs. ECEP HERMAWAN selaku Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para pihak yang berperkara ; HAKIM KETUA MAJELIS, Drs. H. HASANADI BADNI, SH., M.Hum. HAKIM ANGGOTA, HAKIM ANGGOTA, Drs. H. UCE SUPRIADI, MH Drs. H. SYAMSUDIN, SH., PANITERA PENGGANTI Drs. ECEP HERMAWAN Perincian biaya proses: 1. Materai; Rp Redaksi; Rp Biaya ATK pemberkasan dll.-- Rp ,- J u m l a h Rp ,- untuk salinan yang sama bunyinya oleh PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG PANITERA, H. TRI HARYONO, SH.