PENGADILAN TINGGI MEDAN

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 29/PID.SUS-ANAK/2017/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-pekara pidana pada pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Anak sebagai berikut 1. Nama lengkap : Irwan Wahyu Dawolo alias Irwan; 2. Tempat lahir : Fadoro; 3. Umur/Tanggal lahir : 15 Tahun / 20 Desember 2001; 4. Jenis kelamin : Laki-Laki; 5. Kebangsaan : Indonesia; 6. Tempat tinggal : Desa Fadoro Kec. Mandrehe Kab. Nias Barat; 7. Agama : Kristen Katolik; 8. Pekerjaan : Pelajar; Anak tidak ditahan oleh Penyidik; Anak ditahan didalam Rumah Tahanan Negara sebagai barikut oleh: 1. Penuntut Umum sejak tanggal 19 April 2017 sampai dengan tanggal 23 April 2017; 2. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Gunungsitoli sejak tanggal 24 April 2017 sampai dengan 25 April 2017; 3. Majelis Hakim sejak tanggal 26 April 2017 sampai dengan tanggal 5 Mei 2017; 4. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Gunungsitoli sejak tanggal 6 Mei 2017 sampai dengan tanggal 20 Mei 2017; 5. Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 18 Mei 2017 sampai dengan tanggal 27 Mei 2017; 6. Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan an. Ketua Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 28 Mei 2017 sampai dengan tanggal 11 Juni 2017; Anak tidak didampingi penasehat hukum pada tingkat banding; Pengadilan Tinggi Tersebut;

2 2 Telah membaca Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor 29 /PID.SUS-ANAK / 2017/PT MDN tanggal 31 Mei 2017 tentang penunjukan Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini pada tingkat banding. Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Gunungsitoli Nomor 2/Pid.Sus- Anak/2017/PN.Gst., tanggal 18 Mei 2017 dalam perkara Terdakwa tersebut. Menimbang, bahwa Penuntut umum telah mengajukan Terdakwa ke persidangan dengan Dakwaan No.Reg.Perkara:PDM-27/GNSTO/04/17 tanggal 25 April 2017 yang pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa ia ANAK IRWAN WAHYU DAWOLO alias IRWAN pada hari Kamis tanggal 22 Desember 2016 sekitar pukul Wib, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Desember tahun 2016, bertempat di depan Gereja Katholik Desa Fadoro Kecamatan Mandrehe Kabupaten Nias Barat, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Gunungsitoli, telah menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan kekerasan terhadap anak yaitu terhadap ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI (umur 15 tahun, lahir tgl. 20 September 2001, sesuai data Kartu Keluarga No yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab.Nias Barat), perbuatan mana dilakukan ANAK IRWAN WAHYU DAWOLO alias IRWAN dengan cara sebagai berikut : Bermula pada hari Rabu tanggal 21 Desember 2016 sekitar pukul Wib dilaksanakan Gladi persiapan Natal SMP Negeri 1 Mandrehe di Aula Paroki Katholik yang terletak di samping Gereja Katholik Desa Fadoro Kecamatan Mandrehe Kabupaten Nias Barat dimana dalam pelaksanaan Gladi tersebut ANAK SAKSI RIMARIUS ZAI alias RIMA telah melakukan pemukulan terhadap ANAK SAKSI LORI PUTRA JAYA GULO dan setelah selesai Gladi di Aula Paroki ANAK SAKSI LORI PUTRA JAYA GULO memberitahukan perbuatan ANAK SAKSI RIMARIUS ZAI alias RIMA tersebut kepada ANAK SAKSI ENTONUIS DAWOLO dan ANAK IRWAN WAHYU DAWOLO alias IRWAN dan mengatakan akan membalas perbuatan ANAK SAKSI RIMARIUS ZAI alias RIMA tersebut besok harinya; Selanjutnya pada hari Kamis tanggal 22 Desember 2016 sekitar pukul Wib ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI dan ANAK SAKSI RIMARIUS ZAI alias RIMA serta pelajar SMP Negeri 1 Mandrehe yang lain sudah datang ke Aula Paroki Katholik Mandrehe untuk persiapan perayaan Natal, Natal SMP Negeri 1 Mandrehe di Aula Paroki Katholik yang terletak di samping Gereja

3 3 Katholik Desa Fadoro Kecamatan Mandrehe Kabupaten Nias Barat, kemudian salah seorang Guru SMP Negeri 1 Mandrehe yang bernama ERIKA GULO meminta ANAK SAKSI RIMARIUS ZAI alias RIMA untuk mengambil bunga di sekolah untuk dibawa ke lokasi acara natal, selanjutnya ANAK SAKSI RIMARIUS ZAI alias RIMA mengajak ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI untuk bersama-sama pergi mengambil bunga tersebut dengan mengendarai sepeda motor dan pada saat ANAK SAKSI RIMARIUS ZAI alias RIMA mengambil sepeda motor di tempat parkiran tiba-tiba ANAK SAKSI LORI PUTRA JAYA GULO, ANAK SAKSI ENTONUIS DAWOLO dan ANAK IRWAN WAHYU DAWOLO alias IRWAN mendatangi ANAK SAKSI RIMARIUS ZAI alias RIMA dan ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI, selanjutnya ANAK SAKSI LORI PUTRA JAYA GULO meninju kepala ANAK SAKSI RIMARIUS ZAI alias RIMA dan disusul oleh ANAK SAKSI ENTONUIS DAWOLO meninju badan ANAK SAKSI RIMARIUS ZAI alias RIMA lalu mendorong sehingga ANAK SAKSI RIMARIUS ZAI alias RIMA sehingga ANAK SAKSI RIMARIUS ZAI alias RIMA jatuh ke parit, melihat temannya dikeroyok lalu ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI dengan menggunakan tangan kirinya memiting leher ANAK SAKSI ENTONUIS DAWOLO dari belakang, melihat leher abangnya dipiting oleh ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI, lalu ANAK IRWAN WAHYU DAWOLO alias IRWAN berlari mendekati ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI dan sambil melompat dan dengan tenaga yang sangat besar dan tangan terkepal meninju kepala sebelah kanan ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI dan mengenai daerah sekitar telinga dan tiba-tiba datang salah seorang Guru yang bernama MARTINUS GULO dan menyuruh semuanya masuk lokasi perayaan Natal di Aula Paroki Katholik Mandehe; Selanjutnya sekitar pukul Wib ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI mengatakan kepada ANAK SAKSI RIMARIUS ZAI alias RIMA bahwa kepalanya yang ditinju oleh ANAK IRWAN WAHYU DAWOLO alias IRWAN terasa sakit dan mengajaknya untuk meminta ijin untuk keluar ruangan kepada Ibu Guru ERIKA GULO dan setelah mendapat ijin lalu ANAK SAKSI RIMARIUS ZAI alias RIMA dan ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI keluar dari dalam Aula Paroki dan pergi ke kantin INA TIMO DAWOLO sambil meminta dimasakkan indomie, namun ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI tidak bisa memakan indomie-nya dan terus mengeluh bahwa kepalanya yang ditunju oleh ANAK IRWAN WAHYU DAWOLO alias IRWAN tersebut sangat sakit dan terasa panas, kemudian ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI muntah-muntah dan kondisinya sangat lemas, selanjutnya ANAK SAKSI RIMARIUS ZAI alias RIMA meminta tolong teman-

4 4 teman sekolahnya untuk bersama-sama mengangkat ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI menuju rumah INA UCOK (orang tua dari ANAK IRWAN WAHYU DAWOLO alias IRWAN) namun keadaan ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI semakin parah dan kembali muntah-muntah dan sudah susah untuk berbicara, selanjutnya INA UCOK menyuruh ANAK SAKSI RIMARIUS ZAI alias RIMA dan teman-temannya membawa ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI ke rumah AMA EPI DAWOLO karena takut terjadi apa-apa terhadap ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI namun pemilik rumah tidak ada lalu ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI diletakkan di atas meja, dan tidak berapa lama kemudian ANAK SAKSI EKWINVALEN GULO (sepupu dari ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI) melintas di tempat tersebut dan salah seorang dari kerumunan orang memberitahukan kepada ANAK SAKSI EKWINVALEN GULO bahwa ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI telah pingsan karena dipukul oleh IRWAN DAWOLO, selanjutnya ANAK SAKSI EKWINVALEN GULO dengan dibantu oleh saksi EKSAUDIN GULO membawa ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI ke Puskesmas Mandrehe dengan menggunakan sepeda motor untuk mendapatkan pertolongan dan perawatan dan tiba di Puskesmas Mandrehe sekitar pukul Wib, setelah dilakukan tindakan medis oleh dokter Puskesmas Mandehe (dr.grace H.TELAUMBANUA) dan karena keterbatasan fasilitas medis lalu dokter merujuk ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI ke RSUD Gunungsitoli, selanjutnya sekitar pukul Wib dengan menggunakan Ambulance dan ditemani oleh saksi MARTINUS GULO alias AMA PUTRI (ayah dari ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI) membawa ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI ke Gunungsitoli dan tiba di RSUD Gunungsitoli sekitar pukul Wib dan setelah perawatan di IGD kemudian ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI di masukkan ke ruang ICU dan sekitar pukul Wib ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI meninggal dunia.; Bahwa akibat perbuatan ANAK IRWAN WAHYU DAWOLO alias IRWAN tersebut ANAK KORBAN AZRI RESTUELI GULO alias AZRI meninggal dunia akibat luka yang dialaminya sebagaimana isi Visum Et Repertum : 1. Visum Et Repertum TRAUMA/LUKA atas nama AZRI RESTUELI GULO Nomor : /002/Med tanggal 22 Desember 2016 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Yudika Dian K.Gulo selaku Dokter Jaga IGD RSUD Gunungsitoli, dengan Hasil Pemeriksaan : - Bengkak di pelipis kanan ukuran + 4 cm x 3,5 cm x 0,5 cm, berwarna kemerahan.

5 5 - Kemerahan di dahi, ukuran + 3 cm x 2 cm. - Kemerahan di kepala sisi kanan atas, ukuran 2 cm x 2 cm KESIMPULAN : Kelainan-kelainan di atas kemungkinan disebabkan oleh benturan benda tumpul. 2. Visum Et Repertum Mayat (Pemeriksaan luar dan Dalam/OTOPSI) atas nama AZRI RESTUELI GULO alias AZRI Nomor : 14936/IV/UPM/XII/2016 tanggal 30 Desember 2016, yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Reinhard JD.Hutahaean, SpF, SH, MM selaku Dokter pada Instalasi Jenazah dan Kedokteran Forensik RSUD Dr.DJASAMEN SARAGIH Kota Pematang Siantar yang telah melakukan pemeriksaan luar dan dalam (Otopsi) terhadap AZRI RESTUELI GULO alias AZRI bertempat di Kamar Jenazah RSUD Gunungsitoli, atas permintaan tertulis dari AKP. SK.HAREFA, SPd, MH Kasat Reskrim Polres Nias kepada Direktur RSUD dr.djasamen SARAGIH Kota Pematang Siantar melalui surat Nomor K/240/XII/2016/Reskrim tanggal 22 Desember 2016, dengan Hasil Pemeriksaan : PEMERIKSAAN BAGIAN LUAR : I. Kepala : I.1. Bagian yang ditumbuhi rambut : Dijumpai bentuk kepala simetris, rambut lurus, warna hitam, berukuran panjang rambut depan 5 Cm, panjang rambut samping 1 Cm, panjang rambut belakang 1 Cm. Dijumpai begkak pada daerah kepala sisi kanan (sekitar area diatas telinga), berjarak 3,5 Cm dari sudut mata dan 1,5 Cm dari pangkal telinga, berukuran panjang 6 Cm, lebar 5,5 Cm. Tampak warna kulit pada area bengkak, sama dengan warna kulit sekitar. Tidak dijumpai pada perabaan tanda-tanda patah/retak tulang. I.4. Mata kanan dan kiri : Dijumpai kelopak mata kanan bagian dalam tampak keruh serta tampak bintik-bintik pendarahan. Tidak dijumpai luka-luka maupun tanda-tanda patah/retak tulang bola. VIII. Anggota gerak atas (Tangan kanan dan kiri) : Dijumpai ujung-ujung jari tangan berwarna ungu (sianosis). Tidak dijumpai luka-luka maupun tanda-tanda patah tulang tangan. IX. Anggota gerak bawah (Kaki kanan dan kiri) : Dijumpai ujung-ujung jari kaki berwarna ungu (sianosis). Tidak dijumpai luka-luka maupun tanda-tanda patah tulang kaki. PEMERIKSAAN BAGIAN DALAM :

6 6 I. KEPALA : I.1. Pada pembukaan kulit kepala : Dijumpai resapan darah pada permukaan kulit kepala bagian dalam serta pada jaringan otot kepala di daerah kepala sisi kanan setentang dengan bengkak yang dijumpai pada kepala sisi kanan berukuran panjang 8 Cm, lebar 6 Cm. Dijumpai resapan darah pada permukaan tulang tengkorak sisi kanan, setentang dengan resapan darah yang dijumpai pada kulit kepala bagian dalam sisi kanan, berukuran panjang 5 Cm, lebar 3 Cm. I.2. Pada pembukaan tulang tengkorak : Dijumpai resapan darah pada permukaan selaput tebal otak sisi kanan setentang dengan bengkak yang dijumpai di daerah kepala sisi kanan, berukuran panjang 10 Cm, lebar 7 Cm. Dijumpai darah dan bekukan darah/stolsel (pendarahan epidural) pada permukaan selaput tebal otak (duramater) sisi kanan setentang dengan bengkak yang dijumpai di daerah kepala sisi kanan 120 cc. Dijumpai ketebalan tulang tengkorak bervariasi, sebagian tampak are putih (area tipis). I.3. Pada pembukaan selaput tebal otak (duramater) : Dijumpai besar jaringan organ otak besar (kanan dan kiri) berukuran panjang 17,5 Cm, lebar 15 Cm, dan tinggi 7,5 Cm dan jaringan organ otak kecil berukuran panjang 11,5 Cm, lebar6,7 Cm, dan tinggi 3,5 Cm. Dijumpai permukaan jaringan otak besar pucat, serta tampak parit-parit (gyrus) otak mendangkal. Dijumpai permukaan jaringan otak besar sisi kanan setentang pendarahan tampak melekuk (tertekan) kebagian dalam. Dijumpai garis tengah otak besar kanan dan kiri tampak tidak simetris, garis tengah tampak terdesak/bergeser ke sisi kiri (shift to left) sejauh 2 Cm. Dijumpai permukaan jaringan otak kecil bagian bawah sisi kanan tampak menonjol (herniasi otak). I.4. Pada pemotongan jaringan otak : Dijumpai bintik-bintik perdarahan di jaringan otak besar, otak kecil serta batang otak. Dijumpai resapan darah pada jaringan otak besar sisi kanan setentang perdarahan. I.5. Pada pengangkatan selaput tebal otak secara keseluruhan :

7 7 Dijumpai retak/pecah dasar tulang tengkorak sisi kanan dengan pusat titik pecahan berada pada area sekitar lekuk tengah sisi kanan (area pars squamosa ossis temporalis dekstra) setentang dengan resapan darah pada permukaan tulang tengkorak sisi kanan, terletak 7 Cm dari garis tengah tubuh dan 3,5 dari tonjolan dasar tulang tengkorak (sucus sinus petrosi superioris dekstra). Tampak pusat retakan tepat di area sekitar tulang tengkorak yang tipis. Retakan tampak bercabang tiga, dengan cabang garis retakan pertama kearah sisi depan sepanjang 2 Cm, cabang garis retakan kedua kearah sisi kanan luar sepanjang 1,5 Cm dan cabang garis retakan ketiga kearah belakang sepanjang 1 Cm. II. LEHER : II.1. Pada pembukaan kulit leher : Tidak dijumpai resapan darah pada jaringan kulit leher bagian bagian dalam maupun pada jaringan otot leher. Tidak dijumpai patang tulang leher. II.2. Pada pembukaan saluran nafas (tenggorokan) : Dijumpai dinding saluran nafas bagian dalam berwarna kemerahan secara merata (difus), tampak sedikit lendir bercampur darah pada dinding saluran nafas bagian dalam. II.3. Pada pembukaan saluran makanan (kerongkongan) : Dijumpai cairan berwarna kecoklatan pada saluran makanan bagian dalam yang identik dengan cairan dijumpai di daerah lambung. III. DADA : III.1. Pada pembukaan kulit dada : Tidak dijumpai resapan darah pada kulit maupun otot dada bagian dalam. Tidak dijumpai patah tulang dada maupun tulang dinding rongga dada. III.2. Pada pembukaan rongga dada : Tidak dijumpai perdarahan pada rongga dada, organ isi rongga dada tampak cenderung pucat. III.3. Jantung : Dijumpai besar organ jantung normal. Dijumpai pada pembukaan selaput pembungkusan jantung, cairan jernih sebanyak 15 cc. Tidak dijumpai tanda-tanda kelainan pada pembukaan (pemotongan) otot jantung. III.4. Paru-paru kanan dan kiri :

8 8 Dijumpai kedua organ paru bebas (tidak dijumpai perlengketan), permukaan paru dijumpai bintik-bintik perdarahan. Tidak dijumpai kelainan pada pemotongan kedua organ paru. IV. PERUT : IV.1. Pada pembukaan kulit perut : Tidak dijumpai resapan darah pada kulit perut bagian dalam maupun pada jaringan otot perut. IV.2. Pada pembukaan rongga perut : Tidak dijumpai perdarahan pada rongga perut, tampak isi rongga perut pucat. IV.3. Pada pembukaan kantong lambung : Tidak dijumpai sisa makanan di dalam kantong lambung, dijumpai cairan berwarna kecoklatan. IV.4. Hati/Empedu : Dijumpai besar organ hati normal, berwarna coklat kehitaman, permukaan rata dan tepi tajam. Dijumpai pada pemotongan hati tampak keluar darah berwarna merah kehitaman disertai buih-buih halus yang sulit pecah. Tidak dijumpai penyumbatan dan kelainan pada organ empedu. IV.5. Limfa : Dijumpai besar organ limfa norma, tidak dijumpai kelainan pada organ limfia. IV.6. Ginjal kanan dan kiri : Dijumpai organ ginjal kanan dan kiri pucat, besar normal, kapsul ginjal mudah lepas. Tidak dijumpai kelainan pada pemotongan organ ginjal. IV.7. Kantong kemih : Tidak dijumpai kelainan pada pembukaan kantong kemih. RINGKASAN PEMERIKSAAN LUAR Dijumpai lebam mayat yang tidak hilang pada penekanan. Dijumpai kaku mayat yang sulit dilawan. Dijumpai bengkak pada kepala sisi kanan. Dijumpai kelopak mata pucat serta tampak bintik-bintik perdarahan. Dijumpai ujung-ujung jari tangan dan kaki berwarna ungu. RINGKASAN PEMERIKSAAN DALAM

9 9 Dijumpai resapan darah pada kulit kepala bagian dalam serta pada jaringan oto kepala, jaringan selaput tebal dan jaringan tipis otak, jaringan otak besar dan otak kecil. Dijumpai resapan darah serta bekuan darah (stolsel) pada permukaan selaput tebal otak. Dijumpai resapan darah pada jaringan otak besar sisi kanan serta herniasi pada otak kecil. Dijumpai adanya pergeseran garis pertengahan otak besar. Dijumpai patah/retak dasar tulang tengkorak sisi kanan. KESIMPULAN : Telah diperiksa sesosok mayat seorang laki-laki, dikenal, umur 15 tahun, panjang badan 170 Centimeter, perawakan sedang, warna kulit sawo matang, rambut lurus. Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam diambil kesimpulan bahwa korban mati lemas oleh karena gangguan pusat pernafasan akibat perdarahan yang hebat pada rongga tengkorak akibat retak dasar tulang tengkorak yang disebabkan kekerasan (trauma) tumpul pada kepala kanan korban. Yang menurut sifat dan karakteristiknya retakan maka mekanisme trauma cenderung terjadi oleh karena sumber trauma (kekerasan tumpul) yang mendatangi kepala korban dan sumber trauma cenderung berkonsistensi padat dan keras. Perbuatan ANAK tersebut melanggar ketentuan sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 80 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; Menimbang bahwa terhadap dakwaan tersebut Penuntut Umum telah mengajukan tuntutan kepada Anak dengan tuntutan pidana Nomor Reg. Perkara Nomor : PDM-27/GNSTO/04/2017, tanggal 15 Mei 2017 yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Menyatakan Anak Irwan Wahyu Dawolo alias Irwan bersalah melakukan tindak pidana kekerasan terhadap Anak yang mengakibatkan mati, sebagaimana diatur dan diancam dalam pasal 80 ayat (3) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Undangundang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; 2. Menjatuhkan Pidana terhadap Anak Irwan Wahyu Dawolo alias Irwan dengan Pidana penjara selama 3 (tiga) tahun dan 6 (enam) bulan dikurangkan selama Anak dalam tahanan dan pidana pelatihan kerja selama 6 (enam) bulan; 3. Membebankan kepada Anak membayar biaya perkara sebesar Rp (seribu rupiah) ;

10 10 Menimbang bahwa atas tuntutan pidana tersebut Majelis Hakim Pengadilan Negeri Gunungsitoli telah menjatuhkan putusan Nomor 2/Pid.Sus-Anak /2017/PN.Gst., pada tanggal 18 Mei 2017 yang amarnya sebagai berikut: 1. Menyatakan Anak Irwan Wahyu Dawolo alias Irwan tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Melakukan Kekerasan Terhadap Anak yang mengakibatkan mati, sebagaimana dalam dakwaan Tunggal; 2. Menjatuhkan Pidana kepada Anak oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) Tahun; 3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Anak dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; 4. Menetapkan Anak tetap ditahan ; 5. Membebankan kepada Anak membayar biaya perkara sejumlah Rp.1.000,- (seribu rupiah); Menimbang bahwa Penuntut Umum menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Gunugsitoli Nomor 2/Pid.Sus-Anak /2017/PN.Gst., pada tanggal 18 Mei 2017 tersebut sebagaimana tersebut dalam Akta Permintaan Banding Nomor 3/Bdg/Akte Pid.Sus-Anak/2017/PN.Gst., tanggal 18 Mei 2017 dan Permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada Penasihat Hukum Anak sebagaimana dalam Akta Pemberitahuan Permintaan banding Nomor 2/Pid.Sus- Anak/2017/PN.Gst. jo Nomor 3/Bdg/Akte Pid.Sus-Anak/2017/PN.Gst. Menimbang, bahwa terhadap permintaan banding tersebut Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan memori banding dengan surat nomor B- 567/N.2.21/Euh.2/05/2017 tanggal 23 Mei 2017 dan memori banding tersebut telah disampaikann secara sah kepada Penasihat Hukum Anak sebagaimana dalam Akta Pemberitahuan Memori Banding Nomor 2/Pid.Sus-Anak/2017/PN.Gst. jo Nomor 3/Bdg/Akte Pid.Sus-Anak/2017/PN.Gst.; Menimbang, bahwa Penasihat hukum Anak tidak mengajukan kontra memori banding terhadap memori banding tersebut; Menimbang, bahwa Jurusita Pengadilan Negeri Gunugsitoli telah memberitahukan masing-masing kepada Penasihat hukum Anak maupun kepada Penuntut Umum untuk mempelajari berkas perkara sebagaimana tersebut dalam Surat Pemberitahuan Mempelajari Berkas Perkara masing-masing Nomor : W2.U 12/675/Pid/V/2017 tanggal 22 Mei 2017, selama 7 hari sejak tanggal 23 Mei sampai dengan tanggal 29 Mei 2017 sebelum berkas perkara ini dikrimkan ke Pengadilan Tinggi Medan;

11 11 Menimbang, bahwa permitaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Jaksa Penuntut Umum tersebut telah diajukan dalam tenggang waktu dan cara serta syarat-syarat yang ditentukan dalam pasal 233 KUHAP, maka permintaan banding tersebut secara formil dapat diterima; Menimbang, bahwa keberatan Jaksa Penuntut Umum terhadap putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama pada pokoknya adalah sebagai berikut : 1. Pidana 1 tahun penjara oleh majelis hakim tingkat pertama tersebut hanya mempertimbangan perlindungan terhadap anak saja, akan tetapi tidak kepada anak korban yang telah meninggal dunia akibat perbuatan anak; 2. Pidana 1 tahun penjara oleh majelis hakim tingkat pertama tersebut tidak mempertimbangkan bahwa antara keluarga anak tidak ada perdamaian dengan keluarga anak korban; 3. Pidana penjara hanya 1 tahun dalam kasus anak yang mengakibatkan anak korban meninggal dunia, tidak akan memberikan efek jera kepada Anak dan tidak memberikan daya tangkal kepada Anak-Anak lainnya untuk tidak melakukan perbuatan yang serupa; Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding mempelajari secara cermat putusan Hakim Pengadilan Negeri Gunungsitoli Nomor 2/Pid.Sus- Anak/2017/PN.Gst., tanggal 18 Mei 2017 tersebut dihubungkan dengan dakwaan, berita acara persidangan pengadilan tingkat pertama, barang bukti surat, tuntutan Jaksa Penuntut Umum dan keberatan Jaksa Penuntut Umum dalam meori bandingnya, maka Hakim Tingkat Banding sependapat dengan pertimbanganpertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama tentang kesalah Anak yang terbukti dalam dakwaan yaitu bersalah melakukan tindak pidana dalam pasal 80 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002, maka oleh karena itu pertimbangan tersebut diambil alih sebagai pertimbangan Hakim Tingkat Banding dalam mengadili perkara ini pada tingkat banding; Menimbang, bahwa namun demikian Hakim Tingkat Banding tidak sependapat dengan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama sekedar mengenai lamanya penjatuhan pidana kepada Anak, karena menurut pendapat Hakim Tingkat Banding pidana selam 1 tahun penjara yang dijatuhkan kepada Anak tersebut terlalu ringan apabila dibandingkan dengan perbuatan Anak yang mengakibakan meninggalnya Anak korban bernama AZRI RESTUELI GULO Alias AZRI, sehingga tidak hanya perlindungan terhadap Anak saja yang harus

12 12 dipertimbangkan, akan tetapi kepentingan Anak korban/kelurganya harus menjadi pertimbangan juga secara seimbang. Selain itu antara keluarga Anak tidak ada perdamaian dengan keluarga Anak korban serta pemidanaan selama 1 tahun penjara kepada Anak tidak memberikan pelajaran bagi Anak untuk tidak berbuat lagi dimasa yang akan datang dan juga pemidanaan 1 tahun terhadap Anak dalam kasus ini tidak menimbulkan efek pencegah kepada Anaklainnya agar tidak melakukan perbuatan yang serupa dalam kehidupan masyarakat; Menimbang, bahwa oleh karena itu keberatan Jaksa Penuntut Umum terhadap putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama sebagaimana dalam memori bandingnnya Hakim Tingkat Banding berpendapat cukup beralasan dan karena itu beralasan untuk dikabulkan sekalipun tidak sepenuhnya; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka Hakim Tingkat Banding akan mengubah putusan Pengadilan Negeri Gunungsitoli Nomor 2/Pid.Sus-Anak/2017/PN.Gst., tanggal 18 Mei 2017 tersebut sepanjang mengenai lamanya pidana yang dijatuhkan kepada Anak sebagaimana akan disebutkan dalam amar putusan dibawah ini ; Menimbang, bahwa berdasarkan pasai 22 ayat (4) KUHAP, maka selama Anak ditahan akan dikurangkan sepenuhnya dari pidana penjara yang dijatuhkan; Menimbang, bahwa berdasarkan pasai 21 ayat (4) huruf a KUHAP dan pasai 197 ayat (1) huruf k KUHAP menurut Hakim Tingkat Banding cukup aiasan untuk menetapkan terdakwa tetap berada didaiam tahanan ; Menimbang, bahwa berdasarkan pasai 222 ayat (1) oleh karena Anak telah dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka kepadanya harus dibebani untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ini ; Memperhatikan, Pasal 80 ayat (3) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Undangundang RI Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta Undang Undang RI Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistim Peradilan Pidana Anak serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; MENGADILI : - Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntu Umum; - Mengubah putusan putusan Pengadilan Negeri Gunungsitoli Nomor 2/Pid.Sus- Anak/2017/PN.Gst., tanggal 18 Mei 2017, yang dimintakan banding tersebut sekedar mengenai lamanya penjatuhan pidana kepada Anak, sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut :

13 13 1. Menyatakan Anak Irwan Wahyu Dawolo alias Irwan tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Melakukan Kekerasan Terhadap Anak yang mengakibatkan mati; 2. Menjatuhkan pidana penjara kepada Anak tersebut karena kesalahannya selama 2 (dua) tahun dan 6 (enam) bulan; 3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Anak dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; 4. Menetapkan Anak tetap ditahan ; 5. Membebankan Anak untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding sebesar Rp.2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah); Demikian diputus oleh DALIUN SAILAN,SH.MH., sebagai Hakim Tunggal Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin tanggal 5 Juni 2017, berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor 29/PID.SUS- ANAK/2017/PT.MDN., tanggal 31 Maret 2017 untuk mengadilim perkara ini dalam tingkat banding dan putusan tersebut diucapkan pada hari itu juga dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Tunggal Pengadilan Tinggi Medan tersebut dengan dibantu oleh AGUS IBNU SUTARNO, SH. Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan tersebut, tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum dan Anak; Panitera Pengganti ttd AGUS IBNU SUTARNO, SH. ttd Hakim Tunggal, ttd DALIUN SAILAN, SH.MH.