IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO BERDASARKAN KONSEP RISK MANAGEMENT DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO BERDASARKAN KONSEP RISK MANAGEMENT DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO)"

Transkripsi

1 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO BERDASARKAN KONSEP RISK MANAGEMENT DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO) Yuanita Farida Anggraini, Patdono Soewignjo, Stefanus Eko Wiratno Magister Manajemen Teknologi (MMT) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya anggie_biru@yahoo.co.id ABSTRAK PT Perkebunan Nusanrtara X (Persero), disebut juga PTPN X, merupakan salah satu Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) dimana aktivitas utama yang dijalank annya bergerak di bidang industri gula yang bertujuan untuk menyediakan produk gula berkualitas untuk memenuhi permintaan pasar domestik, terutama untuk wilayah Jawa Timur. Sebagaimana perusahaan lainnya, PTPN X juga selalu berhadapan dengan risiko-risiko yang mungkin terjadi terkait dengan aktivitas yang dijalankannya dan dengan banyaknya aktivitas serta luasnya ruang lingkup bisnis yang dijalankannya menyebabkan kerugian yang diakibatkan risiko-risiko tersebut menjadi cukup besar. Penelitian ini dilakukan untuk membantu PTPN X dalam mengidentifikasi serta menganalisis risiko-risiko yang mungkin terjadi. Identifikasi risiko dilakukan dengan mempelajari data historis, menggambarkan organization chart dan flow chart process, melengkapi risk registration checklist untuk kemudian menggambarkan risk event beserta variabel yang mempengaruhinya dalam bentuk influence diagram. Identifikasi dan analisis risiko di PTPN X hanya dilakukan terhadap risiko-risiko yang diduga dapat menghambat pencapaian obyektif (tujuan) dari PTPN X. Tujuan yang dimaksud adalah yang terkait langsung dalam proses pengolahan tebu menjadi gula, yang merupakan fokus penelitian ini. Berdasarkan tujuan PTPN X, yang digunakan sebagai parameter adalah Key Performance Indicator (KPI) karena KPI merupakan parameter keberhasilan dalam pencapaian tujuan. Analisis risiko dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan pada bidang Agronomi, Pengolahan dan Teknik, sedangkan metode kuantitatif hanya dilakukan pada bidang Pengolahan. Berdasarkan hasil identifikasi didapatkan tiga macam risiko yang terkait langsung dengan proses produksi gula yaitu supply bahan baku tebu (BBT) lebih kecil daripada target ( risk event 1), terjadinya perbedaan antara estimasi awal jumlah gula yang dapat dihasilkan terhadap realisasi ( risk event 2) dan terjadinya kerusakan peralatan pada waktu yang tidak terprogram ( risk event 3). Ketiga risk event ini kemudian dianalisis untuk mendapatkan gambaran level risiko bagi PTPN X dalam bentuk peta risiko. Secara kualitatif tampak bahwa risk event 1 dan 2 berada pada level high risk, sedangkan risk event 3 berada pada level extreme risk. Salah satu risk treatment yang dapat dilakukan untuk memitigasi risk event 2 adalah penggunaan metode Artificial Neural Network (ANN) untuk mengestimasi nilai rendemen awal. Dengan menggunakan data historis, penerapan ANN ternyata dapat menurunkan consequence sebesar 93.83% dimana nilai risiko yang semula Rp 36,565,665, dapat diturunkan menjadi Rp 2,255,443, Kata kunci: produksi gula, risk event, risk mapping, risk management

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Ketidakpastian akan apa yang terjadi di masa depan merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh setiap perusahaan. Ketidakpastian ini ada yang bersifat positif atau bermanfaat, yang kemudian dikenal sebagai kesempatan (opportunity) dan ada pula yang bersifat negatif atau merugikan yang kemudian dikenal juga sebagai risiko ( risk). Risiko seringkali dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tidak diinginkan dan sifatnya tidak terduga. Pada umumnya perusahaan berusaha menghindari timbulnya risiko karena akan menurunkan profit yang didapat, tetapi pada kenyataannya tidak semua risiko tersebut dapat dihindari. Risiko menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap aktivitas perusahaan sehingga cara terbaik yang dapat dilakukan adalah mengantisipasi dan melindungi diri dengan sebaik-baiknya. Keinginan untuk mengantisipasi dan melindungi diri terhadap risiko-risiko inilah yang pada akhirnya menjadi dasar munculnya konsep Manajemen Risiko (risk management). Menurut Chin (2004), definisi manajemen risiko adalah sebagai berikut: Risk management is a systematic process for the identification and evaluation of pure risk exposures faced by an organization or individual and for the selection and administration of the most appropriate technique for treating such exposures. (Manajemen risiko adalah sebuah proses yang sistematis untuk melakukan identifikasi dan evaluasi terjadinya risiko yang tidak terduga yang harus dihadapi oleh sebuah perusahaan atau individu dan melakukan seleksi serta proses administrasi terhadap teknik yang paling sesuai untuk menghadapi risiko tersebut). Manajemen resiko yang baik dapat membantu perusahaan menghindari semaksimal mungkin biaya-biaya yang terpaksa harus dikeluarkan, di samping dapat dipertahankannya ketenangan pegawai dalam bekerja (Umar, 2001). Dengan demikian jelaslah bahwa manajemen risiko sangat perlu untuk diterapkan di semua perusahaan, termasuk juga di PT Perkebunan Nusanrtara X (Persero). PT Perkebunan Nusanrtara X (Persero), disebut juga PTPN X, merupakan perusahaan agribisnis yang berbasis perkebunan dan merupakan salah satu Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) yang berkedudukan di Surabaya. Aktivitas utama yang dijalankannya berkaitan dengan usaha-usaha untuk menyediakan produk gula yang berkualitas untuk memenuhi permintaan pasar domestik, terutama untuk wilayah Jawa Timur. Menentukan luas lahan untuk ditanami tanaman tebu, pemilihan penggunaan tebu sendiri (TS) atau teb u rakyat (TR) sampai dengan pengolahannya menjadi gula dilakukan di bawah koordinasi dan pengawasan PTPN X sehingga menghasilkan gula yang berkualitas. Khusus untuk aktivitas pengolahan tebu menjadi gula, PTPN X memiliki 11 pabrik gula (PG) yang letaknya tersebar di beberapa daerah di Jawa Timur sebagai pelaksananya. Sebagaimana perusahaan lainnya, PTPN X dalam menjalankan aktivitasnya tidak lepas dari kemungkinan terjadinya risiko-risiko yang harus dihadapi. Saat ini PTPN X berusaha mencari cara untuk dapat meminimalisasi dampak yang diakibatkan oleh risiko-risiko tersebut. Hal ini dilakukan karena banyaknya aktivitas yang dijalankan serta luasnya ruang lingkup bisnis yang dijalankannya menyebabkan kerugian yang diakibatkan risiko-risiko tersebut menjadi cukup besar. Karena selama ini konsep Manajemen Risiko belum diterapkan penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasikan dan menganalisis risiko-risiko yang terjadi di PTPN X dengan berfokus pada aktivitas utamanya yaitu produksi gula. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan dapat memberi masukan bagi PTPN X ketika ingin menerapkan manajemen risiko agar dapat meminimalkan dampak dari risiko-risiko yang harus dihadapinya. A-31-2

3 Perumusan Masalah Permasalahan yang akan diteliti dalam tesis ini adalah risiko-risiko apa yang harus dihadapi PTPN X, terutama yang berkaitan dengan proses produksi gula, serta besarnya dampak yang diakibatkan apabila risiko tersebut terjadi. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1 Mengidentifikasi kejadian risiko ( risk event) yang dapat mengganggu proses produksi gula di PTPN X. 2 Menetapkan besarnya potensi terjadinya risiko (risk exposure). 3 Memperkirakan arah ( direction) dan besarnya ( magnitude) dampak risiko yang mungkin akan terjadi. 4 Menyusun sketsa atau gambaran awal tentang risiko yang mungkin dapat terjadi di PTPN X menggunakan matriks risiko (risk matrix) dan peta risiko (risk mapping). 5 Memberi masukan (saran) bagi PTPN X mengenai alternatif tindakan untuk mitigasi risiko yang dapat dilakukan untuk menurunkan dampak risiko apabila risiko tersebut terjadi. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan penelitian ini antara lain: 1. PTPN X mendapatkan sketsa atau gambaran awal mengenai risiko yang mungkin harus dihadapi untuk periode satu tahun, tahun 2006, berdasarkan hasil penyusunan matriks risiko (risk matrix) perusahaan dan peta risiko (risk mapping). 2. Memberikan pemahaman dalam pengelolaan sumber-sumber potensial risiko bagi perusahaan. 3. Memberikan masukan kepada Direksi & Manajemen berdasarkan hasil penelitian apabila PTPN X ingin menerapkan manajemen risiko dalam aktivitas bisnisnya. Ruang Lingkup Penelitian Batasan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1 Risiko yang dianalisis adalah risiko yang berkaitan dengan aktivitas produksi gula yang dilakukan oleh PTPN X. 2 Jenis risiko yang menjadi bahasan penelitian ini adalah risiko operasional (operational risk) dan risiko keuangan (Financial risk). 3 Analisis risiko hanya dilakukan untuk tahun Identifikasi dan analisis risiko yang dilakukan memberikan hasil akhir dan keluaran berupa matriks risiko ( risk matrix) dan peta risiko ( risk mapping) yang berfungsi memberikan gambaran umum kepada manajemen PTPN X tentang portofolio risiko (risk portofolio), BUKAN: Membahas tentang tata cara implementasi manajemen risiko, Mengembangkan prosedur dan manual manajemen risiko, Menetapkan tata cara pengelolaan risiko, Menetapkan batas toleransi (risk tolerance) perusahaan. 5 Analisis dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan pada level direktorat yaitu Direktorat Produksi yang berkaitan langsung dengan proses produksi gula, sedangkan analisis kuantitatif hanyak dilakukan pada level bagian yaitu Bagian Pengolahan. A-31-3

4 6 Data yang digunakan untuk menghitung nilai risiko pada bidang Pengolahan adalah data periode giling Agustus Desember 2005 pada 11 PG. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Aktivitas dan proses internal perusahaan tidak mengalami perubahan yang signifikan selama dilakukan penelitian. 2. Tidak ada mitigasi risiko dalam sistem yang signifikan selama jangka waktu penilaian risiko. 3. Proses produksi gula pada tahun 2006 tidak memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan proses produksi gula pada tahun-tahun sebelumnya. METODOLOGI PENELITIAN Langkah-langkah yang digunakan untuk melakukan identifikasi dan analisis risiko di PTPN X dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Studi Literatur Survei Pendahuluan Menentukan Ruang Lingkup Penelitian Ruang Lingkup Perusahaan. Ruang Lingkup Management Risiko. Penentuan Kriteria Risiko. Mengidentifikasi Risiko Mempelajari Data Historis Menggambarkan Organization Chart Menggambarkan Flow Chart Mengisi Risk Registration Checklist Menyusun Influence Diagram Analisis Risiko Menentukan Consequence Loss Measurement dengan Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Menentukan Likelihood Probabilitas / Frekuensi Terjadinya Risiko Menghitung Nilai Risiko Menyusun Peta Risiko Memberikan Usulan Risk Treatment Melakukan Analisis dan Interpretasi Hasil Penelitian serta Memberikan Rekomendasi Mitigasi Gambar 1 Metodologi Penelitian A-31-4

5 Tahap Persiapan dan Penentuan Ruang Lingkup Pada tahap ini meliputi studi literatur, survei pendahuluan, penentuan ruang lingkup penelitian Sebelum analisis risiko dilakukan maka terlebih dahulu ditentukan ruang lingkup dari penelitian yang akan dijalankan yang meliputi ruang lingkup perusahaan dan kriteria resiko Tahap Identifikasi Risiko Aktivitas yang dilakukan adalah untuk mengidentifikasikan risiko-risiko sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan berkaitan dengan proses produksi gula. Beberapa cara yang akan dilaksanakan adalah: Mempelajari data historis Menggambarkan Organization Chart Menggambarkan flow chart process Mengisi risk registration checklist Menyusun Influence Diagram Tahap Analisis Risiko Tahap analisis risiko dilakukan dengan menentukan consequences dan likelihood untuk dianalisis secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisis secara kuantitatif dilakukan dengan menghitung besarnya biaya yang harus dikeluarkan berdasarkan consequence apabila risiko tersebut terjadi dan menentukan probabilitas atau frekuensi terjadinya risk event. Hasil perhitungan consequence dan likelihood selanjutnya dapat digunakan untuk menghitung nilai risiko pada tahap evaluasi risik Tahap Evaluasi Risiko Menghitung nilai risiko Menurut Kountur (2004), nilai risiko dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan: Risiko = kemungkinan x konsekuensi Hasil dari perhitungan nilai risiko untuk selanjutnya akan digunakan dalam menggambarkan peta risiko secara kuantitatif dari aktivitas proses produksi gula di PTPN X. Menyusun peta risiko Peta risiko dapat digambarkan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Peta risiko secara kualitatif digambarkan berdasarkan hasil dari pengisioan risk registration checklist, sedangkan peta risiko secara kuantitatif didapatkan berdasarkan hasil perhitungan nilai risiko. Memberikan Usulan Risk Treatment Setelah mengetahui nilai risiko bagi PTPN X, maka dilakukan evaluasi untuk memberikan usulan mengenai tindakan terhadap risiko ( risk treatment) untuk risikorisiko tersebut. Menurut Chin (2004), tindakan penanganan risiko secara umum dapa t dibedakan menjadi empat yaitu risk avoidance, risk mitigation, risk retain, risk transfer A-31-5

6 Melakukan Analisis dan Interpretasi Hasil Penelitian serta Memberikan Rekomendasi Mitigasi HASIL PENELITIAN Hasil Identifikasi Risiko Berdasarkan hasil identifikasi, terdapat tiga macam risk event yang diduga kuat dapat menghambat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh PTPN X. Risk event tersebut adalah: 1. Risk event 1 : Supply bahan baku tebu (BBT) siap giling lebih kecil dari pada target. Source : - Luas dan tingkat produktivitas lahan budidaya tebu masih belum optimal. - Pencapaian kemasakan batang tebu masih belum optimal. Consequence : Munculnya biaya kompensasi jarak. 2. Risk event 2 : Terjadinya perbedaan antara estimasi awal jumlah gula produk yang dapat dihasilkan dari BBT dengan realisasi. Source : - Proses pengolahan tebu menjadi gula masih belum optimal sehingga terjadi kehilangan gula selama berada dalam proses produksi. - Kesalahan dalam melakukan estimasi awal nilai rendemen tebu Consequence : - Munculnya biaya subsidi gula yang harus ditanggung oleh PTPN X. 3. Risk event 3 : Terjadinya kerusakan mesin pada waktu yang tidak terprogram Source : Maintenance peralatan kurang optimal. Consequence : - Berkurangnya pendapatan karena jumlah gula yang dihasilkan lebih kecil daripada seharusnya. - Munculnya extra cost untuk perbaikan yang tidak terprogram Hasil Analisis Risiko Penentuan level risiko Analisis secara kualitatif dilakukan dengan menentukan level consequence dan likelihood untuk ketiga risk event yang telah diidentifikasikan. Level consequence dari yang paling kecil dampaknya sampai dengan yang paling berbahaya dapat dibedakan menjadi 5 yaitu insignificant, minor, moderate, major, catasthrophic. Sedangkan level likelihood juga dibedakan menjadi 5 yaitu rare, unlikely, possible, likely, almost certain. Kombinasi level consequence dan likelihood akan digunakan untuk menentukan level risikonya pada peta risiko. 1. Risk event 1 : Supply bahan baku tebu (BBT) siap giling lebih kecil dari pada target. Consequence : Moderate Likelihood : Possible Level risiko : High risk 2. Risk event 2 : Terjadinya perbedaan antara estimasi awal jumlah gula produk yang dapat dihasilkan dari BBT dengan realisasi. Consequence : Minor A-31-6

7 Pabrik Gula (PG) Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Likelihood : Almost certain Level risiko High risk 3. Risk event 3 : Terjadinya kerusakan mesin pada waktu yang tidak terprogram Consequence : Moderate Likelihood : Almost certain Level risiko : Extreme risk Consequences Likelihood Insignificant Minor Moderate Major Catasthropic A (almost certain) High High Extreme Extreme Extreme B (likely) Moderate High High Extreme Extreme C (possible) Low Moderate High Extreme Extreme D (unlikely) Low Low Moderate High Extreme E (rare) Low Low Moderate High High Gambar 2 Format Peta Risiko Perhitungan nilai risiko Perhitungan nilai risiko secara kuantitatif hanya dilakukan pada Bidang Pengolahan. Hasil perhitungan consequence untuk 11 pabrik gula (PG) yang merupakan unit usaha gula dari PTPN X tampak pada Tabel 1. Data ke- Tabel 1 Hasil Perhitungan Consequence Subsidi Gula (ton) Jumlah Harga/kg Consequence (Rp) WT , , ,923,144, GK , , ,720,108, TL , ,687, KB , ,859,238, DB , ,102, Total (Rp) TK , ,923,836, ,565,665, LS , , ,281,916, MR , , ,435,212, PB , ,956,670, NG , ,316,558, MP , ,036,188, Jumlah 1, , , , , ,565,665, Alternatif risk treatment Alternatif risk treatment yang dapat digunakan untuk risk event 2 antara lain dengan melakukan mitigasi terhadap consequence. Metode yang dapat digunakan adalah menggunakan metode Artificial Neural Network (ANN). A-31-7

8 Pabrik Gula (PG) Data ke- Tabel 2 Perhitungan Consequence Menggunakan ANN Subsidi Gula (ton) Jumlah Harga/kg Consequence (Rp) WT , ,995, GK , ,791, TL , ,270, KB , ,610, DB , ,941, Total (Rp) TK , ,772, ,255,443, LS , ,774, MR , ,661, PB , ,330, NG , ,286, MP , ,008, Jumlah , ,255,443, KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko di PT Perkebunan Nusantara X (Persero), dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Identifikasi dan analisis risiko di PTPN X hanya dilakukan terhadap risiko-risiko yang diduga dapat menghambat pencapaian obyektif (tujuan) dari PTPN X yang terkait langsung dalam proses pengolahan tebu menjadi gula, yang merupakan fokus penelitian ini. Yang digunakan sebagai parameter adalah Key Performance Indicator (KPI) karena KPI merupakan parameter keberhasilan dalam pencapaian tujuan. 2. Identifikasi terhadap risk event dan resource dilakukan melalui penelusuran proses dan pengisian risk register checklist untuk kemudian digambarkan dalam bentuk influence diagram sehingga didapatkan gambaran yang lebih detail mengenai risk event beserta variabel-variabel yang dapat menyebabkan risk event tersebut terjadi. 3. Risk event yang terkait dengan proses produksi gula terdiri atas 3 macam, yaitu: Supply BBT lebih kecil dari pada target. (risk event 1) Terjadinya perbedaan antara estimasi awal jumlah gula yang dapat dihasilkan dengan realisasinya (risk event 2). Terjadinya kerusakan peralatan pada waktu yang tidak terprogram ( risk event 3). 4. Risk event yang telah diidentifikasikan kemudian dianalisis untuk mengetahui level risikonya. Analisis kualitatif dilakukan untuk ketiga risk event yang telah teridentifikasikan, sedangkan analisis kuantitatif hanya dilakukan pada risk event 2. Risiko-risiko yang dianalisis secara kualitatif tidak dapat dibandingkan level risikonya karena masing masing memiliki deskripsi terhadap level consequence dan likelihood yang berbeda. 5. Berdasarkan Hasil analisis kualitatif, dapat diketahui bahwa risk event 1 dan risk event 2 berada pada level high risk, sedangkan risk event 3 berada pada level extreme risk. Sedangkan berdasarkan analisis kuantitatif, risk event 2 berada pada level extreme risk. Hasil penentuan level risiko secara kualitatif dapat berbeda dibandingkan dengan kuantitaifnya disebabkan antara lain karena adanya faktor subyektifitas pada analisis kualitatif dan adanya perbedaan pendekataan ketika A-31-8

9 mendeskripsikan level consequence dan likelihood sehingga memungkinkan terjadinya perbedaan dalam menentukan level risiko pada peta risiko. 6. Analisis risiko secara kualitatif maupun kuantitatif dapat digunakan secara bersamasama sebagai dasar dalam menentukan alternatif risk treatment yang dapat digunakan untuk memitigasi risiko. 7. Alternatif risk treatment untuk risk event 2 yang dapat digunakan yaitu penggunaan Artificial Neural Network (ANN) untuk memperbaiki estimasi awal nilai rendemen agar lebih mendekati nilai realisasinya untuk memitigasi consequence dari risk event tersebut. Berdasarkan perhitungan data periode giling Agustus Desember 2006, penggunaan ANN dapat memitigasi consequence dari risk event 2 sebesar 93.83%. Nilai consequence yang semula sebesar Rp 36,565,665, dapat diturunkan menjadi Rp 2,255,443, Metode ANN akan memberikan hasil yang lebih baik seiring dengan bertambahnya data, semakin banyak data yang tersedia maka semakin akurat estimasi nilai rendemen yang didapatkan sehingga semakin kecil pula consequence yang harus ditanggung oleh PTPN X. Saran Saran yang dapat direkomendasikan berdasarkan hasil penelitian ini antara lain: 1. Perlu dilakukan analisis lebih lanjut terhadap dampak risiko serta variable-variabel yang mempengaruhi agar mitigasi risiko dengan menentukan risk treatment yang terbaik dapat lebih optimal. 2. Perlu dilakukan tracking data historis sehingga analisis kuantitatif dapat dilakukan untuk mendukung hasil analisis kualitatif. DAFTAR PUSTAKA Chin, Yee Wah (2004). Risk and Insurance Management. Pearson Prentice Hall. Jurong, Singapore. Chase, Richard B., Jacobs, F. Robert and Aquilano, Nicholas J. (2004). Operation Management for Competitive Advantage. McGraw-Hill Companies, Inc. New York. International Edition. Dinas Perkebunan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur, Direksi PTP XXI- XXII (Persero) dan P3GI Perwakilan Jawa Timur. (1991). Budidaya Tanaman Tebu. Dinas Perkebunan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I. Jawa Timur. Harrington, Scott E. and Niehaus, Gregory R. (2004). Risk Management and Insurance. McGraw-Hill. New York. Second Edition. Kountur, Ronny (2004). Manajemen Risiko Operasional : Memahami Cara Mengelola Risiko Operasional Perusahaan. Penerbit PPM. Jakarta. Mudjiono (1988). Proses Pengolahan Gula Tebu di PG. Cinta Manis. Laporan Praktik Kerja Nyata Tahun II Pendidikan Ahli Usaha Perkebunan. Lembaga Pendidikan Perkebunan, Kampus Yogyakarta. Yogyakarta. Ratnawati, Yohana dan Chyntia, Feby (2005). Proses Pembuatan Gula P>G Kremboong Sidoarjo, PT Perkebunan Nusantara X (Persero). Laporan Kerja Praktek. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. A-31-9

10 Standards Australia (2004). Risk Management, AS/NZS 4360:1999. Standards. New Zealand. Supriyadi, Ahmad (1992). Rendeman Tebu : Liku-Liku Permasalahannya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Cetakan ke- 6. Umar, Husein (2001). Manajemen Risiko Bisnis: Pendekatan Finansial dan Nonfinansial. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Cetakan Kedua. A-31-10

PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK

PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK IGP Raka Arthama, Patdono Soewignjo, Nurhadi Siswanto, Stefanus Eko Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

PENGELOLAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN ANALISIS RISIKO DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN

PENGELOLAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN ANALISIS RISIKO DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PENGELOLAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN ANALISIS RISIKO DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN Evi Yuliawati Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya E-mail : evi_y_widodo@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.

ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT. ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.PETROKIMIA GRESIK Diajukan Oleh: Septian Hari Pradana 2410100020 Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

Oleh : Achmad Sebastian Ristianto

Oleh : Achmad Sebastian Ristianto IDENTIFIKASI BAHAYA MENGGUNAKAN METODE HAZOP DAN FTA PADA DISTRIBUSI BAHAN BAKAR MINYAK JENIS PERTAMAX DAN PREMIUM (STUDI KASUS : PT. PERTAMINA (PERSERO) UPMS V SURABAYA) Oleh : Achmad Sebastian Ristianto

Lebih terperinci

4 BAB IV PEMECAHAN MASALAH

4 BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4 BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi penelitian proyek akhir ini disusun untuk dijadikan acuan dalam melaksanakan penelitian yang berisi tahapan-tahapan kegiatan yang

Lebih terperinci

ARINA ALFI FAUZIA

ARINA ALFI FAUZIA ARINA ALFI FAUZIA 6507040029 IDENTIFIKASI RESIKO PADA DAPUR INDUKSI MENGGUNAKAN METODE FMEA (FAILURE MODES AND EFFECT ANALYSIS) DAN RCA (ROOT CAUSE ANALYSIS) SERTA EVALUASI MANAJEMEN TANGGAP DARURAT (STUDI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko ialah kegagalan mempertahankan biaya, waktu dan mencapai kualitas serta keselamatan kerja. Risiko

Lebih terperinci

EKONOMI LOSSES PENGOLAHAN TEBU DAN IMPLIKASI TERHADAP KINERJA DAN EFISIENSI PABRIK GULA Studi Kasus di PT Perkebunan Nusantara X

EKONOMI LOSSES PENGOLAHAN TEBU DAN IMPLIKASI TERHADAP KINERJA DAN EFISIENSI PABRIK GULA Studi Kasus di PT Perkebunan Nusantara X EKONOMI LOSSES PENGOLAHAN TEBU DAN IMPLIKASI TERHADAP KINERJA DAN EFISIENSI PABRIK GULA Studi Kasus di PT Perkebunan Nusantara X Ahmad Zainuddin, Intan Kartika Setyawati, Rudi Wibowo Program Studi Agribisnis,

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO PROSES PEMBANGUNAN KAPAL BARU LTDW WHITE PRODUCT OIL TANKER PERTAMINA DI PT. DUMAS TANJUNG PERAK SURABAYA

ANALISA RISIKO PROSES PEMBANGUNAN KAPAL BARU LTDW WHITE PRODUCT OIL TANKER PERTAMINA DI PT. DUMAS TANJUNG PERAK SURABAYA ANALISA RISIKO PROSES PEMBANGUNAN KAPAL BARU.00 LTDW WHITE PRODUCT OIL TANKER PERTAMINA DI PT. DUMAS TANJUNG PERAK SURABAYA Minto Basuki 1, Binti Chairunnisak 1 1 Jurusan Teknik Perkapalan, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Proses Pembuatan Tahu 1. Pencucian 2. Penggilingan 3. Pemasakan 4. Penyaringan 5. Pencetakan 6. Pemotongan 7. Penggorengan Identifikasi Bahaya dengan JSA (Job

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL BAB II TINJAUAN PUTAKA. RIIKO DALAM PROYEK KONTRUKI MERUPAKAN PROBABILITA KEJADIAN YANG MUNCUL 5 BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko

Lebih terperinci

Kata Kunci Risk Management, boiler, HAZOP, emergency response plan, SIL

Kata Kunci Risk Management, boiler, HAZOP, emergency response plan, SIL 1 ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.PETROKIMIA GRESIK Septian Hari Pradana, Ronny Dwi Noriyati, Ali Musyafa Jurusan

Lebih terperinci

MINIMASI KETERLAMBATAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DAN FISHBONE DIAGRAM

MINIMASI KETERLAMBATAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DAN FISHBONE DIAGRAM C.8 MINIMASI KETERLAMBATAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DAN FISHBONE DIAGRAM Gatot Basuki HM. 1*, Minto Basuki 2 1) Mahasiswa Program Studi Magister Teknik Industri,

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO OPERASIONAL PADA PROSES KONVERSI WORKBOAT MENJADI SUPPLY VESSEL MV. SAM PROSPER I DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA

ANALISIS RISIKO OPERASIONAL PADA PROSES KONVERSI WORKBOAT MENJADI SUPPLY VESSEL MV. SAM PROSPER I DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA ANALISIS RISIKO OPERASIONAL PADA PROSES KONVERSI WORKBOAT MENJADI SUPPLY VESSEL MV. SAM PROSPER I DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA 1) Minto Basuki *1) 2), Novendi Jurusan Teknik Perkapalan ITATS *) Email:

Lebih terperinci

PENILAIAN RISIKO OPERASIONAL PEKERJAAN BANGUNAN KAPAL BARU DI PT. ADILUHUNG SARANASEGARA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE MATRIK RISIKO

PENILAIAN RISIKO OPERASIONAL PEKERJAAN BANGUNAN KAPAL BARU DI PT. ADILUHUNG SARANASEGARA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE MATRIK RISIKO Inovasi Hasil Riset dan Teknologi Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut PENILAIAN RISIKO OPERASIONAL PEKERJAAN BANGUNAN KAPAL BARU DI PT. ADILUHUNG SARANASEGARA INDONESIA MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

ANALISA PRODUKTIVITAS DAN RISIKO DI PT.PETROKIMIA GRESIK

ANALISA PRODUKTIVITAS DAN RISIKO DI PT.PETROKIMIA GRESIK ANALISA PRODUKTIVITAS DAN RISIKO DI PT.PETROKIMIA GRESIK Dosen Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc., Ph.D Dosen Ko-pembimbing Syarifa Hanoum, ST, MT Anisatur Rohmah 2505.100.003 Jurusan Teknik Industri Fakultas

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO KINERJA AGROINDUSTRI GULA DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X

MANAJEMEN RISIKO KINERJA AGROINDUSTRI GULA DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X MANAJEMEN RISIKO KINERJA AGROINDUSTRI GULA DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X Intan Kartika Setyawati, Illia Seldon Magfiroh, Rudi Wibowo Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Jember Abstrak

Lebih terperinci

PEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI

PEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI PEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI Asep dan Abdulah Shahab Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS RESIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI PERUMAHAN DI KOTA MANADO

ANALISIS RESIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI PERUMAHAN DI KOTA MANADO ANALISIS RESIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI PERUMAHAN DI KOTA MANADO Jermias Tjakra Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi Freyke Sangari Alumni Pascasarjana Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Metode HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya

Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Metode HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Metode HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya Andreas Arif Gunawan GO 1, Liem Yenny Bendatu 2 Abstract: PT Sumber Rubberindo Jaya is a company that produces

Lebih terperinci

DINAMIKA DAN RISIKO KINERJA TEBU SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI GULA DI INDONESIA

DINAMIKA DAN RISIKO KINERJA TEBU SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI GULA DI INDONESIA DINAMIKA DAN RISIKO KINERJA TEBU SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI GULA DI INDONESIA Illia Seldon Magfiroh, Ahmad Zainuddin, Rudi Wibowo Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Jember Abstrak

Lebih terperinci

SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR

SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR ARIE ANDRIYAN 2506 100 174 Dosen Pembimbing Dr. Maria Anityasari, S.T., M.E.

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEGIATAN PERAWATAN PADA TOWER CRANE MILIK PT. TATAMULIA NUSANTARA INDAH MENGGUNAKAN RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE)

PERENCANAAN KEGIATAN PERAWATAN PADA TOWER CRANE MILIK PT. TATAMULIA NUSANTARA INDAH MENGGUNAKAN RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE) PERENCANAAN KEGIATAN PERAWATAN PADA TOWER CRANE MILIK PT. TATAMULIA NUSANTARA INDAH MENGGUNAKAN RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE) Oleh: Mirza Imesya Nialda 6506.040.004 ABSTRAK Perusahaan ini sering

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan analisis kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan studi kasus ke tiga proyek pembangunan gedung yang

Lebih terperinci

Analisis Risiko Pekerjaan Pemindahan Barang Dengan Forklift Menggunakan Metode HIRARC Dan Penentuan Risk Ranking Menggunakan Fuzzy Logic Control

Analisis Risiko Pekerjaan Pemindahan Barang Dengan Forklift Menggunakan Metode HIRARC Dan Penentuan Risk Ranking Menggunakan Fuzzy Logic Control Analisis Risiko Pekerjaan Pemindahan Barang Dengan Forklift Menggunakan Metode HIRARC Dan Penentuan Risk Ranking Menggunakan Fuzzy Logic Control (Studi Kasus : Pada Perusahaan Distributor Minuman) Alverda

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO BIDANG AKADEMIK DAN KEUANGAN DI ITS

MANAJEMEN RISIKO BIDANG AKADEMIK DAN KEUANGAN DI ITS MANAJEMEN RISIKO BIDANG AKADEMIK DAN KEUANGAN DI ITS Ucik Maharani, Patdono Soewignjo, Stefanus Eko W. Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email : reni@its.ac.id ABSTRAK Risiko

Lebih terperinci

Kebijakan Manajemen Risiko PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Kebijakan Manajemen Risiko PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. I. PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No.1/M-MBU/2011 tanggal 1 November 2011, manajemen risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penerapan Good Corporate Governance. Pengelolaan

Lebih terperinci

Analisis Risiko Dengan Mengunakan Standart Australia/New Zealand dan Standart COSO Enterprise Risk Management

Analisis Risiko Dengan Mengunakan Standart Australia/New Zealand dan Standart COSO Enterprise Risk Management Analisis Risiko Dengan Mengunakan Standart Australia/New Zealand dan Standart COSO Enterprise Risk Management Zamroni 1,*, Iksan 1 1 Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin, Jl Raya Bungah No 01 Bungah Gresik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori yang menjadi landasan atau dasar dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Dari pembahasan bab ini nantinya diharapkan dapat

Lebih terperinci

ANALISA KEPUASAN SERTA KONTRIBUSI PELANGGAN DAN SUPPLIER DENGAN PENDEKATAN MANAJEMEN RISIKO (Studi Kasus di PT XYZ, Madiun)

ANALISA KEPUASAN SERTA KONTRIBUSI PELANGGAN DAN SUPPLIER DENGAN PENDEKATAN MANAJEMEN RISIKO (Studi Kasus di PT XYZ, Madiun) ANALISA KEPUASAN SERTA KONTRIBUSI PELANGGAN DAN SUPPLIER DENGAN PENDEKATAN MANAJEMEN RISIKO (Studi Kasus di PT XYZ, Madiun) ANALYSIS OF SATISFACTIONS AND CONTRIBUTIONS CUSTOMERS AND SUPPLIER WITH RISK

Lebih terperinci

USULAN KERANGKA MANAJEMEN RESIKO IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BARU DALAM MENDUKUNG AKTIVITAS BISNIS PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI

USULAN KERANGKA MANAJEMEN RESIKO IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BARU DALAM MENDUKUNG AKTIVITAS BISNIS PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI USULAN KERANGKA MANAJEMEN RESIKO IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BARU DALAM MENDUKUNG AKTIVITAS BISNIS PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI Yohanes Suprapto Magister Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI),

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. lainnya. 2 Divisi Poultry Breeder Charoen Pokphand Indonesia, menyebutkan data

BAB 1. PENDAHULUAN. lainnya. 2 Divisi Poultry Breeder Charoen Pokphand Indonesia, menyebutkan data lainnya. 2 Divisi Poultry Breeder Charoen Pokphand Indonesia, menyebutkan data BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan industri di Indonesia, masalah kecelakaan kerja yang menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu sumber daya penting bagi perusahaan selain modal dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu sumber daya penting bagi perusahaan selain modal dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan suatu perusahaan tidak lepas dari peranan tenaga kerja, dimana manusia merupakan salah satu sumber daya penting bagi perusahaan selain modal dan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi berbagai macam aspek dalam kehidupan manusia, salah satunya dunia bisnis. Penggunaan teknologi informasi dapat meningkatkan

Lebih terperinci

SOSIALISASI Pedoman MANAJEMEN risiko dan Petunjuk Teknis AUDIT mutu INTERNAL QMS ISO 9001 : 2015 INSPEKTORAT BADAN POM

SOSIALISASI Pedoman MANAJEMEN risiko dan Petunjuk Teknis AUDIT mutu INTERNAL QMS ISO 9001 : 2015 INSPEKTORAT BADAN POM SOSIALISASI Pedoman MANAJEMEN risiko dan Petunjuk Teknis AUDIT mutu INTERNAL QMS ISO 9001 : 2015 INSPEKTORAT BADAN POM Pendahuluan Tahun 2017 ini merupakan Tahun pertama pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUK DENGAN SIKLUS HIDUP PENDEK (Studi Kasus Produk Portable Computer)

PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUK DENGAN SIKLUS HIDUP PENDEK (Studi Kasus Produk Portable Computer) PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUK DENGAN SIKLUS HIDUP PENDEK (Studi Kasus Produk Portable Computer) Diana Safitri Yulianti, I Nyoman Pudjawan Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

BAB6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis persediaan bahan bal'u dengan model kuantitas pembelian yang optimal (EOQ) didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Proyek konstruksi merupakan salah satu jenis proyek yang memiliki potensi risiko relatif tinggi akibat uncertain events yaitu peristiwa-peristiwa tidak pasti

Lebih terperinci

APLIKASI PREDETERMINED TIME SYSTEM DAN RANKED POSITIONAL WEIGHT PADA OPTIMALISASI LINTASAN PRODUKSI UPPER-SHOE DI PT. ECCO INDONESIA, SIDOARJO

APLIKASI PREDETERMINED TIME SYSTEM DAN RANKED POSITIONAL WEIGHT PADA OPTIMALISASI LINTASAN PRODUKSI UPPER-SHOE DI PT. ECCO INDONESIA, SIDOARJO B-2- APLIKASI PREDETERMINED TIME SYSTEM DAN RANKED POSITIONAL WEIGHT PADA OPTIMALISASI LINTASAN PRODUKSI UPPER-SHOE DI PT. ECCO INDONESIA, SIDOARJO Rina Lukiandari, Abdullah Shahab ITS Surabaya ABSTRAK

Lebih terperinci

Impelemetasi Manajemen Risiko di Departemen Tambang PT Semen Padang

Impelemetasi Manajemen Risiko di Departemen Tambang PT Semen Padang Petunjuk Sitasi: Henmaidi, & Zamer, A. (2017). Impelemetasi Manajemen Risiko di Departemen Tambang PT. Semen Padang. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C137-142). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI.PG CANDI BARU, SIDOARJO SKRIPSI

ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI.PG CANDI BARU, SIDOARJO SKRIPSI ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI.PG CANDI BARU, SIDOARJO SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Dalam memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menuju Swasembada Gula Nasional Tahun 2014, PTPN II Persero PG Kwala. Madu yang turut sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB I PENDAHULUAN. Menuju Swasembada Gula Nasional Tahun 2014, PTPN II Persero PG Kwala. Madu yang turut sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Demi memenuhi Hasil Evaluasi Program Peningkatan Produktivitas Gula Menuju Swasembada Gula Nasional Tahun 2014, PTPN II Persero PG Kwala Madu yang turut

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tesis manajemen risiko pengelolaan lumpur IPAL B3 adalah : 1. Dari hasil sintesis kondisi eksisting kedua perusahaan,

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO) Dra. Siti Farida, SpFRS, Apt.

MANAJEMEN RISIKO DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO) Dra. Siti Farida, SpFRS, Apt. MANAJEMEN RISIKO DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO) Dra. Siti Farida, SpFRS, Apt. MANAJEMEN RISIKO Kegiatan berupa identifikasi dan evaluasi untuk mengurangi risiko cedera dan kerugian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Disaster Management Disaster Management adalah sekumpulan kebijakan dan keputusan-keputusan administratif dan aktivitas-aktivitas operasional yang berhubungan dengan berbagai

Lebih terperinci

RANCANGAN PENINGKATAN EFEKTIVITAS MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL DI DIVISI KREDIT PADA KEGIATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR PT XYZ

RANCANGAN PENINGKATAN EFEKTIVITAS MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL DI DIVISI KREDIT PADA KEGIATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR PT XYZ RANCANGAN PENINGKATAN EFEKTIVITAS MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL DI DIVISI KREDIT PADA KEGIATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR PT XYZ Tineke Program Studi S2 MM Eksekutif Muda Sekolah Tinggi Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa. Melalui produktivitas, perusahaan dapat pula mengetahui. melakukan peningkatan produktivitas.

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa. Melalui produktivitas, perusahaan dapat pula mengetahui. melakukan peningkatan produktivitas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Produktivitas telah menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaanperusahaan dikarenakan sebagai suatu sarana untuk mempromosikan sebuah produk atau jasa.

Lebih terperinci

Penerapan Lean Manufacturing untuk Mengidentifikasi dan Meminimasi Waste Pada Pt. Mutiara Dewi Jayanti

Penerapan Lean Manufacturing untuk Mengidentifikasi dan Meminimasi Waste Pada Pt. Mutiara Dewi Jayanti JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Penerapan Lean Manufacturing untuk Mengidentifikasi dan Meminimasi Waste Pada Pt. Mutiara Dewi Jayanti Hanum Febrilliani Valentine,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bersifat inheren yang muncul sebelum risiko yang lainnya (Muslich, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. bersifat inheren yang muncul sebelum risiko yang lainnya (Muslich, 2007). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Risiko secara umum didefinisikan sebagai potensi terjadinya suatu peristiwa baik yang diperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan dan dapat menimbulkan dampak

Lebih terperinci

Manajemen Risiko Proyek Pembangunan Underpass Gatot Subroto Denpasar

Manajemen Risiko Proyek Pembangunan Underpass Gatot Subroto Denpasar Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 4, No. 1, July 2016, 1-6 p-issn: 2337-7887 Article History Received May, 2016 Accepted June, 2016 Manajemen Risiko Proyek Pembangunan Underpass Gatot

Lebih terperinci

Manajemen Resiko Proyek Sistem Informasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS)

Manajemen Resiko Proyek Sistem Informasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) Manajemen Resiko Proyek Sistem Informasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) 1. Identifikasi Resiko Karakteristik Resiko Uncertainty : tidak ada resiko yang 100% pasti muncul, sehingga tetap harus

Lebih terperinci

MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC

MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC Yulianto, Aris Tjahyanto Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Informasi Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4

BAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan industri pengolahan kelapa sawit saat ini meningkat dengan sangat cepat. Terutama industri pabrik kelapa sawit yang ada di wilayah Sumatera

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DAN RISIKO PADA PRODUKSI ROKOK SIGARET KRETEK MESIN (SKM) (Studi Kasus Pada PT. Cakra Guna Cipta Malang)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DAN RISIKO PADA PRODUKSI ROKOK SIGARET KRETEK MESIN (SKM) (Studi Kasus Pada PT. Cakra Guna Cipta Malang) PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DAN RISIKO PADA PRODUKSI ROKOK SIGARET KRETEK MESIN (SKM) (Studi Kasus Pada PT. Cakra Guna Cipta Malang) THE MEASUREMENT OF PRODUCTIVITY AND RISK IN MACHINE KRETEK CIGARETTE (SKM)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Bab ini berisi tentang lokasi penelitian, waktu penelitian, objek penelitian dan metode penelitian yang digunakan. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bagian akhir dari laporan penelitian ini adalah garis besar dari hasil penenilitian yang berupa kesimpulan, disesuaikan dengan permasalahan yang diangkat dan tujuan dari penelitian.

Lebih terperinci

PENILAIAN RESIKO OPERASIONAL PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL DI PELABUHAN DILI, TIMOR-LESTE

PENILAIAN RESIKO OPERASIONAL PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL DI PELABUHAN DILI, TIMOR-LESTE PENILAIAN RESIKO OPERASIONAL PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL DI PELABUHAN DILI, TIMOR-LESTE Minto Basuki 1, Putu Andhi Indira Kusuma 2, Zeca Soares 3 Jurusan Teknik Perkapalan, Institut Teknologi Adhi Tama

Lebih terperinci

LAMPIRAN. A KUESIONER PENELITIAN. Sebelum mengisi kuesioner ini, Bapak/Ibu diharapkan menuliskan informasi tentang perusahaan Bapak/Ibu/Sdr/Sdri :

LAMPIRAN. A KUESIONER PENELITIAN. Sebelum mengisi kuesioner ini, Bapak/Ibu diharapkan menuliskan informasi tentang perusahaan Bapak/Ibu/Sdr/Sdri : DAFTAR PUSTAKA 1. Bank Mandiri, (http://www.bankmandiri.c.id). diakses Februari 2006 2. Crouhy, Michel, et.al (2005), The Essentials of Risk Managemet, McGraw- Hill. 3. Djohanputro, Bramantyo (2004) Manajemen

Lebih terperinci

ANALISA PENINGKATAN KUALITAS PADA PUPUK PHONSKA DENGAN PENDEKATAN QUALITY RISK MANAGEMENT DI PT. PETROKIMIA GRESIK

ANALISA PENINGKATAN KUALITAS PADA PUPUK PHONSKA DENGAN PENDEKATAN QUALITY RISK MANAGEMENT DI PT. PETROKIMIA GRESIK TUGAS AKHIR RI 1592 ANALISA PENINGKATAN KUALITAS PADA PUPUK PHONSKA DENGAN PENDEKATAN QUALITY RISK MANAGEMENT DI PT. PETROKIMIA GRESIK RANNY WIDATI NRP 2505 100 043 Dosen Pembimbing Ir.Moses L. Singgih,

Lebih terperinci

Bab V SIMPULAN DAN SARAN

Bab V SIMPULAN DAN SARAN Bab V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pada indikasi menurunnya efisiensi dan efektivitas dari tahun ke tahun pada kegiatan operasional PT Rekayasa Engineering, maka dapat disimpulkan bahwa

Lebih terperinci

Teknik Identifikasi Bahaya Menggunakan Metode HAZOP (Hazard and Operability Study)

Teknik Identifikasi Bahaya Menggunakan Metode HAZOP (Hazard and Operability Study) Teknik Identifikasi Bahaya Menggunakan Metode HAZOP (Hazard and Operability Study) Olivia marie Caesaria Kesualiya 6512040039 Syaifal Hijazi 6512040045 Adita Hanggara P 6512040059 K3 3B Definisi : Menurut

Lebih terperinci

Penentapan Perencanaan Produksi guna Menentukan Besaran Produksi yang Tepat pada PT Goodyear Indonesia Tbk

Penentapan Perencanaan Produksi guna Menentukan Besaran Produksi yang Tepat pada PT Goodyear Indonesia Tbk PENETAPAN PERENCANAAN PRODUKSI GUNA MENENTUKAN BESARAN PRODUKSI YANG TEPAT PADA PT GOODYEAR INDONESIA TBK Dewi Taurusyanti Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Wawan Hermawan Mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja memiliki makna yang lebih dibandingkan dengan definisi yang sering digunakan yaitu hasil kerja atau prestasi kerja. Kinerja adalah kemampuan kerja yang ditunjukkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM ALOKASI DAN PERENCANAAN PRODUKSI KEMAS BOTOL GELAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER PROGRAMMING

PERANCANGAN SISTEM ALOKASI DAN PERENCANAAN PRODUKSI KEMAS BOTOL GELAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER PROGRAMMING PERANCANGAN SISTEM ALOKASI DAN PERENCANAAN PRODUKSI KEMAS BOTOL GELAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER PROGRAMMING Basuki Hermanto Program Bidang Studi Magister Manaemen Teknologi Bidang Keahlian Manaemen

Lebih terperinci

Pada penelitian ini dilakukan analisis risiko terhadap penggunaan tower crane dilakukan pada studi kasus proyek pembangunan gedung baru Unikom dan

Pada penelitian ini dilakukan analisis risiko terhadap penggunaan tower crane dilakukan pada studi kasus proyek pembangunan gedung baru Unikom dan Analisis Risiko Kecelakaan Pada Penggunaan Tower Crane Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Baru Unikom dan Proyek Pembangunan Gedung Elizabeth RS Bossomeus EXTENDED ABSTRACT Konstruksi merupakan usaha

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia telah menumbuhkan persaingan pasar yang makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan liberalisasi perdagangan. Perdagangan

Lebih terperinci

ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY

ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY Pengendalian Bahaya berguna agar terjadinya incident, accident penyakit akibat hubungan kerja ditempat kerja berkurang atau tidak

Lebih terperinci

Analisis Risiko K3 Pada Proses Produksi Gula Dengan Pendekatan FMEA

Analisis Risiko K3 Pada Proses Produksi Gula Dengan Pendekatan FMEA Analisis Risiko K3 Pada Proses Produksi Gula Dengan Pendekatan FMEA Evi Yuliawati, ST., MT Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arief Rachman Hakim

Lebih terperinci

PT. SAAG Utama PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO No: PK.HSE.01 Berlaku : Revisi : 00 Hal.

PT. SAAG Utama PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO No: PK.HSE.01 Berlaku : Revisi : 00 Hal. No: PK.HSE.01 Berlaku : 01 04 2009 Revisi : 00 Hal. : 1 dari 6 1. TUJUAN Prosedur ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya, penilaian dan menentukan pengendalian risiko dari seluruh kegiatan rutin dan

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM PERSEDIAAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR UNTUK MENGURANGI BIAYA PERSEDIAAN PADA PT. UTOMO MOTOR DI SURABAYA

PERENCANAAN SISTEM PERSEDIAAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR UNTUK MENGURANGI BIAYA PERSEDIAAN PADA PT. UTOMO MOTOR DI SURABAYA PERENCANAAN SISTEM PERSEDIAAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR UNTUK MENGURANGI BIAYA PERSEDIAAN PADA PT. UTOMO MOTOR DI SURABAYA Angela Utami Dewi Kristiana, Katjuk Astrowulan, Nurhadi Siswanto Program Studi

Lebih terperinci

PENJADWALAN PROYEK & MANAJEMEN RESIKO

PENJADWALAN PROYEK & MANAJEMEN RESIKO PENJADWALAN PROYEK & MANAJEMEN RESIKO PENJADWALAN PROYEK 1. Pengertian Penjadwalan Proyek Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan. Yang dapat memberikan informasi tentang jadwal

Lebih terperinci

STUDI HAZOP PADA SISTEM DISTRIBUSI BBM BERBASIS FUZZY LAYER OF PROTECTION ANALYSIS DI INSTALASI SURABAYA GROUP (ISG) PT. PERTAMINA TANJUNG PERAK

STUDI HAZOP PADA SISTEM DISTRIBUSI BBM BERBASIS FUZZY LAYER OF PROTECTION ANALYSIS DI INSTALASI SURABAYA GROUP (ISG) PT. PERTAMINA TANJUNG PERAK STUDI HAZOP PADA SISTEM DISTRIBUSI BBM BERBASIS FUZZY LAYER OF PROTECTION ANALYSIS DI INSTALASI SURABAYA GROUP (ISG) PT. PERTAMINA TANJUNG PERAK Nur Ulfa Hidayatullah, Ali Musyafa Jurusan Teknik Fisika,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kebiasaan masyarakat Indonesia mengonsumsi gula akan berimplikasi pada

I. PENDAHULUAN. Kebiasaan masyarakat Indonesia mengonsumsi gula akan berimplikasi pada 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebiasaan masyarakat Indonesia mengonsumsi gula akan berimplikasi pada tingginya kebutuhan gula nasional. Kebutuhan gula nasional yang cukup tinggi seharusnya diikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk menghasilkan suatu barang. Pentingnya masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk menghasilkan suatu barang. Pentingnya masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produktivitas merupakan salah satu faktor penting yang digunakan dalam pengukuran kinerja suatu perusahaan. Produktivitas memberikan gambaran pada perusahaan dalam

Lebih terperinci

Naila Farhana, 2 Sri Widaningrum, 3 Heriyono Lalu 1, 2, 3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

Naila Farhana, 2 Sri Widaningrum, 3 Heriyono Lalu 1, 2, 3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University PERANCANGAN SOP MANAGEMENT REVIEW BERDASARKAN INTEGRASI ISO 900:05 (KLAUSUL 9.) DAN ISO 00:05 (KLAUSUL 9.) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN RISIKO MENGGUNAKAN METODE BENCHMARK DI CV XYZ Naila Farhana, Sri Widaningrum,

Lebih terperinci

PROJECT RISK MANAGEMENT (MANAJEMEN RESIKO PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

PROJECT RISK MANAGEMENT (MANAJEMEN RESIKO PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) PROJECT RISK MANAGEMENT (MANAJEMEN RESIKO PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) Sufa atin Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia SUF MPPL 2014 PENGERTIAN RESIKO

Lebih terperinci

7 SIMULASI MODEL DINAMIS

7 SIMULASI MODEL DINAMIS 62 7 SIMULASI MODEL DINAMIS Setelah model berhasil dibangun, maka dilanjutkan langkah berikut berupa simulasi model sistem dinamis menggunakan software Stella yang dibantu oleh model pendukung berbasis

Lebih terperinci

ANALISA INVENTORY TURNOVER PADA PRODUK EKSPOR PADA PT. SCHERING PLOUGH INDONESIA

ANALISA INVENTORY TURNOVER PADA PRODUK EKSPOR PADA PT. SCHERING PLOUGH INDONESIA ANALISA INVENTORY TURNOVER PADA PRODUK EKSPOR PADA PT. SCHERING PLOUGH INDONESIA Prawasmita Sedyandini dan Moses L. Singgih Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

Risiko Kode Frequency Severity Penggunaan kapasitas tidak optimal A Often A (pengkodean digunakan untuk memudahkan pemetaan risiko)

Risiko Kode Frequency Severity Penggunaan kapasitas tidak optimal A Often A (pengkodean digunakan untuk memudahkan pemetaan risiko) Tabel 4.6 Risiko Manajemen Alat Produksi Risiko Kode Frequency Severity Penggunaan kapasitas tidak optimal A Often A (pengkodean digunakan untuk memudahkan pemetaan risiko) 2. Risiko Pengembangan Infrastruktur

Lebih terperinci

Evaluasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan Metode HIRARC pada PT. Charoen Pokphand Indonesia

Evaluasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan Metode HIRARC pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Evaluasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan Metode HIRARC pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Albert Wijaya 1, Togar W.S. Panjaitan, S.T., MBA 2, Herry Christian Palit, ST., MT 3 Abstract:PT. Charoen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan dengan alur metodologi sebagai berikut pada Gambar 3.1: Identifikasi Bahaya

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan dengan alur metodologi sebagai berikut pada Gambar 3.1: Identifikasi Bahaya BAB III METODOLOGI 3.1 Pendahuluan Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan dengan alur metodologi sebagai berikut pada Gambar 3.1: Pengumpulan Data Primer Pengamatan terhadap proses dan kondisi lingkungan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 93 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan diberikan kesimpulan serta saransaran yang diharapkan akan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dipt.

Lebih terperinci

PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1

PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1 PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1 Wawan Setiawan Diono, I Putu Artama Wiguna Manajemen Proyek Magister Manajemen Teknologi Institut

Lebih terperinci

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju dalam produk susu, hal ini terlihat akan pemenuhan susu dalam negeri yang

BAB I PENDAHULUAN. maju dalam produk susu, hal ini terlihat akan pemenuhan susu dalam negeri yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan sapi perah nasional menghadapi tantangan dari negara-negara maju dalam produk susu, hal ini terlihat akan pemenuhan susu dalam negeri yang saat ini masih

Lebih terperinci

PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTAMADYA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009

PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTAMADYA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009 Makalah Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV MMT-ITS PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTAMADYA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009 ANTONIUS GATOT

Lebih terperinci

PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO S U R A T - K E P U T U S A N NOMOR :K 14 219 Tentang PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DIREKSI PT BARATA INDONESIA (PERSERO) Menimbang : 1. Bahwa pelaksanaan Manajemen Risiko merupakan langkah penting

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Gula merah tebu merupakan komoditas alternatif untuk memenuhi kebutuhan konsumsi gula. Gula merah tebu dapat menjadi pilihan bagi rumah tangga maupun industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi atau volatilitas pasar yang semakin meningkat akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi atau volatilitas pasar yang semakin meningkat akan mempengaruhi BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Risiko muncul karena adanya ketidakpastian dan ketidakpastian bisa tercermin dari kondisi dengan fluktuasi yang tinggi, semakin tinggi fluktuasi semakin tinggi resiko

Lebih terperinci

Analisa Manajemen Risiko Pada Industri Kecil Rotan Di Kota Malang

Analisa Manajemen Risiko Pada Industri Kecil Rotan Di Kota Malang Analisa Manajemen Risiko Pada Industri Kecil Rotan Di Kota Malang Ratih Ardia Sari 1, Rahmi Yuniarti 2, Debrina Puspita A. 3 Industrial Engineering Department of University of Brawijaya MT. Haryono No

Lebih terperinci

KODE JUDUL : X.46 AGROEKOLOGI WILAYAH PENGEMBANGAN VARIETAS TEBU DI LAHAN KERING SULAWESI SELATAN MENDUKUNG PERCEPATAN PENCAPAIAN SWASEMBADA GULA

KODE JUDUL : X.46 AGROEKOLOGI WILAYAH PENGEMBANGAN VARIETAS TEBU DI LAHAN KERING SULAWESI SELATAN MENDUKUNG PERCEPATAN PENCAPAIAN SWASEMBADA GULA KODE JUDUL : X.46 AGROEKOLOGI WILAYAH PENGEMBANGAN VARIETAS TEBU DI LAHAN KERING SULAWESI SELATAN MENDUKUNG PERCEPATAN PENCAPAIAN SWASEMBADA GULA Fitriningdyah Tri Kadarwati BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Dan Terminologi Proyek (Soeharto, 1999) mendefinisikan kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

SISTEM AGRIBISNIS BIBIT TEBU ASAL KULTUR JARINGAN BPTP SULAWESI SELATAN

SISTEM AGRIBISNIS BIBIT TEBU ASAL KULTUR JARINGAN BPTP SULAWESI SELATAN SISTEM AGRIBISNIS BIBIT TEBU ASAL KULTUR JARINGAN BPTP SULAWESI SELATAN LATAR BELAKANG Penyediaan bibit yang berkualitas merupakan penentu keberhasilan dalam pengembangan pertanian di masa mendatang. Pengadaan

Lebih terperinci

PENILAIAN RISIKO PEKERJAAN BANGUNAN BARU PADA GALANGAN KAPAL KLASTER JAWA MENGGUNAKAN MATRIK RISIKO

PENILAIAN RISIKO PEKERJAAN BANGUNAN BARU PADA GALANGAN KAPAL KLASTER JAWA MENGGUNAKAN MATRIK RISIKO PENILAIAN RISIKO PEKERJAAN BANGUNAN BARU PADA GALANGAN KAPAL KLASTER JAWA MENGGUNAKAN MATRIK RISIKO Minto Basuki, A.A Wacana Putra Jurusan Teknik Perkapalan Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Abstrak

Lebih terperinci

4. ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Situasional

4. ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Situasional 83 4. ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Situasional Produktivitas gula yang cenderung terus mengalami penurunan disebabkan efisiensi industri gula secara keseluruhan, mulai dari pertanaman tebu hingga pabrik

Lebih terperinci

MENGELOLA RISIKO PROYEK PENGEMBANGAN SOFTWARE

MENGELOLA RISIKO PROYEK PENGEMBANGAN SOFTWARE Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer MENGELOLA RISIKO PROYEK PENGEMBANGAN SOFTWARE (Managing the Risks of the Software Development Project) Endi Putro*, Maria Ariesta Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO KEGIATAN BONGKAR MUAT SEBAGAI KOMPONEN DWELLING TIME DI PELABUHAN

ANALISIS RISIKO KEGIATAN BONGKAR MUAT SEBAGAI KOMPONEN DWELLING TIME DI PELABUHAN ABSTRAK ANALISIS RISIKO KEGIATAN BONGKAR MUAT SEBAGAI KOMPONEN DWELLING TIME DI PELABUHAN Minto Basuki, Roni Budi Susanto, Herman Pratama Herianto. Jurusan Teknik Perkapalan, FTMK, ITATS Kegiatan bongkar

Lebih terperinci

EVALUASI PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN METODE RASIO OUTPUT/INPUT UNTUK MENINGKATKAN SUMBER DAYA DI DIVISI COLD ROLLING MILL PT.

EVALUASI PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN METODE RASIO OUTPUT/INPUT UNTUK MENINGKATKAN SUMBER DAYA DI DIVISI COLD ROLLING MILL PT. Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT)2 2014ISSN:2339-028X EVALUASI PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN METODE RASIO OUTPUT/INPUT UNTUK MENINGKATKAN SUMBER DAYA DI DIVISI COLD ROLLING MILL PT. X

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI TATA LETAK TERHADAP PRODUKTIVITAS OPERASIONAL PRODUKSI DAN INVENTORY CONTROL PADA PT.MEGATAMA PLASINDO

ANALISIS STRATEGI TATA LETAK TERHADAP PRODUKTIVITAS OPERASIONAL PRODUKSI DAN INVENTORY CONTROL PADA PT.MEGATAMA PLASINDO ANALISIS STRATEGI TATA LETAK TERHADAP PRODUKTIVITAS OPERASIONAL PRODUKSI DAN INVENTORY CONTROL PADA PT.MEGATAMA PLASINDO Dita Gisela Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak PT. MEGATAMA

Lebih terperinci