ANALISA RISIKO PROSES PEMBANGUNAN KAPAL BARU LTDW WHITE PRODUCT OIL TANKER PERTAMINA DI PT. DUMAS TANJUNG PERAK SURABAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA RISIKO PROSES PEMBANGUNAN KAPAL BARU LTDW WHITE PRODUCT OIL TANKER PERTAMINA DI PT. DUMAS TANJUNG PERAK SURABAYA"

Transkripsi

1 ANALISA RISIKO PROSES PEMBANGUNAN KAPAL BARU.00 LTDW WHITE PRODUCT OIL TANKER PERTAMINA DI PT. DUMAS TANJUNG PERAK SURABAYA Minto Basuki 1, Binti Chairunnisak 1 1 Jurusan Teknik Perkapalan, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. AR Hakim, No, 100 Surabaya, 0117, telpon ext mintobasuki@yahoo.co.id Abstrak: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui risiko dan tingkat risiko pada proses bangunan baru pada industri galangan kapal skala kecil. Analisis dilakukan pada proses bangunan baru.00 LTDW White Product Oil Tanker PERTAMINA di PT Dumas Tanjung Perak Surabaya (DTPS). Data yang dipakai adalah data historis selama proses pembangunan Kapal Baru.00 LTDW White Product Oil Tanker - PERTAMINA dengan menggunakan metode statistik. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan standar manajemen risiko Australia dan Selandia Baru (AS/NZS) 0:200. Dari hasil analisis, sumber risiko dari proyek Kapal Baru.00 LTDW White Product Oil Tanker - PERTAMINA didapatkan 12 sumber risiko, baik itu internal maupun eksternal yaitu terdiri dari kejadian risiko dari keterlambatan dalam desain dan perencanaan, 2 kejadian risiko dari keterlambatan dalam supply material/equipment dan 7 kejadian risiko dari keterlambatan proses produksi. Berdasarkan hasil analisa tingkat risiko, maka sumber risiko yang memerlukan penanganan utama adalah risiko yang muncul dengan tingkatan risiko sangat tinggi yaitu pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari pemilik kapal dan pihak klasifikasi. Kata kunci: manajemen risiko, bangunan baru, White Product Oil Tanker. Abstract: The aims of this research are to find potential risk and rank of risk in process new building at small scale of shipyard industry. The analysis was in process new building.00 LTDW White Product Oil Tanker - PERTAMINA at PT Dumas Tanjung Perak Surabaya (DTPS). Historical data in process new building.00 LTDW White Product Oil Tanker - PERTAMINA will be to analysis with statistical method. This results will be compare with risk management standards Australia and New Zealand (AS / NZS) 0:200 code. The analysis of results can be potential hazards of the new building.00 LTDW White Product Oil Tanker - PERTAMINA project, was found 12 risk sources, both internal and external that is comprised of events the potential risks of delays in design and planning, 2 events in the potential risks of delay in supply of materials / equipment and the potential risks of the 7 events delay the production process. Item revised mater from request of owner and classification are catastrophic risk the project delay. Key words: risk management, new building, White Product Oil Tanker 97

2 PENDAHULUAN Industri perkapalan di Indonesia belakangan ini mengalami kelesuan pesanan kapal baru, terutama perusahaan palayaran swasta yang lebih banyak membeli kapal baru dari galangan luar negeri (Suryohadiprojo, 200). Hal ini disebabkan karena galangan kapal di Indonesia dalam menyelesaikan pesanan kapal baru masih membutuhkan waktu cukup lama. Selain dari itu perusahaan pelayaran (owner) dan perusahaan galangan kapal masih kesulitan untuk mendapatkan pendanaan disebabkan oleh tingginya tingkat sukubunga perbankan di Indonesia. (Basuki et al, 2012). Industri galangan kapal di Indonesia masih kalah bersaing dengan industri galangan kapal luar negeri seperti Singapura, Hongkong, dan Malaysia, apalagi persaingan dengan negara Korea Selatan dan Jepang. Apalagi sekarang dengan berkembangnya industri perkapalan di Vietnam, yang notabene baru berkembang akhir-akhir ini, yang sebetulnya lebih dahulu dari Indonesia (China Knowledge, 2009). Dari keadaan tersebut, perlu adanya pengkajian dari segi produktivitas dan efisiensi kerja. Untuk mendukung peningkatan produktivitas pada pembangunan kapal baru perlu dikembangkan suatu sistem yang disesuaikan dengan kondisi galangan kapal. Salah satu usaha peningkatan produktivitas galangan kapal adalah dengan meningkatkan kemampuan membangun kapal sesuai standar mutu yang ditentukan oleh pihak pemesan. Pesanan kapal dapat dilakukan tepat waktu, harga bersaing serta mutu yang memadai. Industri galangan kapal adalah salah satu industri pada kelompok yang berisiko tinggi (High Risk). Dalam menjalankan sebuah proyek besar, risiko yang dihadapi juga akan semakin besar. Jika hal tersebut tidak diantisipasi dengan baik, kerugian bahkan mungkin bangkrutnya sebuah perusahaan tak mustahil akan terwujud (Basuki et al, 2012). Dengan demikian, diperlukan strategi khusus untuk mengantisipasi berbagai risiko yang mungkin terjadi. Hal ini jamak dikenal dengan nama manajemen risiko. Seperti yang dilakukan oleh PT DUMAS TANJUNG PERAK SHIPYARD untuk membangun sebuah proyek kapal bangunan baru, diantaranya pembangunan kapal baru.00 LTDW White Product Oil Tanker PERTAMINA. Menurut Basuki dan Novendi (2009), dalam bisnis jasa pembangunan kapal baru terdapat sifat-sifat unik sehingga diperlukan sejumlah asumsi untuk memperkirakan data-data dan informasi yang belum tersedia selama proses berjalannya proyek, sejak tahap perencanaan sampai pelaksanaan. Asumsi dan perkiraan yang digunakan mendukung adanya ketidak pastian ini. Risiko yang dihadapi proyek bergantung pada asumsi dan perkiraan yang digunakan. Risiko yang akan dihadapi dalam proyek lebih berat sehubungan dengan sifat proyek hanya berjalan dalam satu jangka waktu pelaksanaan yang tidak berulang. Sehubungan dengan itu diperlukan manajemen risiko untuk melihat risiko-risiko yang dihadapi dan meninjau pengaruhnya terhadap sasaran kegiatan. Selanjutnya akan dapat direncanakan penanganan untuk meminimalisasi akibat buruknya sehingga dapat mendukung terwujudnya sasaran kegiatan. Secara garis besar, ada tiga faktor yang berpengaruh terhadap proses pembuatan sebuah kapal, yaitu proses desain, pengadaan material dan produksi. Apabila ketiga faktor tersebut mengalami 98 Neptunus Jurnal Kelautan, Vol. 18, No. 2, Agustus 2012

3 masalah maka proses pembuatan kapal akan mengalami kemunduran dalam hal waktu dan juga akan mengalami penambahan biaya. Hal ini jelas tidak diharapkan oleh galangan pembuat kapal. Untuk mengatasi hal tersebut di atas perlu diadakan analisa dengan cara melihat sejauh mana pelaksanaan pembuatan kapal tersebut sesuai dengan rencana semula yang telah direncanakan. Hal tersebut bertujuan untuk memperkecil kesalahankesalahan yang terjadi pada saat proses pembangunan yang dapat menurunkan kualitas kapal. Risiko yang tidak tertangani dengan baik akan mengganggu proses pembangunan kapal. Hal tersebut terbukti dengan adanya kemunduran penyelesaian pekerjaan dari jadwal yang telah direncanakan, seperti yang terjadi pada proses pembangunan kapal.00 LTDW White Product Oil Tanker PERTAMINA di PT. Dumas. Menurut Basuki (2008), pada galangan kapal di Indonesia, belum ada pembahasan dan analisa mengenai manajemen risiko, meski risiko yang dihadapi tidak kalah besar dari bidang yang lain. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi dan analisa terhadap risikorisiko yang terjadi pada proses pembangunan.00 LTDW White Product Oil Tanker PERTAMINA berapa besar peluang risiko yang terjadi, kerugian atau dampak apa yang akan dialami oleh perusahaan jika risiko itu terjadi serta tindakan antisipasi yang mungkin dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi kerugian atas terjadinya risiko tersebut dengan pendekatan manajemen risiko. METODE PENELITIAN Tahap Studi Literatur dan Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam hal ini adalah dengan terlibat langsung di dalam proyek pembangunan kapal.00 LTDW White Product Oil Tanker PERTAMINA di PT. DUMAS, data-data tersebut di peroleh dari pengumpulan data-data yang sudah ada dan yang masih dalam proses berlangsungnya proyek tersebut. Peninjauan lapangan dilakukan guna mendapatkan hasil nyata proses pembangunan kapal baru sejauh mana dapat berjalan pada galangan kapal di PT. DUMAS. Tahap Identifikasi Risiko Proses manajemen risiko merupakan suatu hal yang mutlak, jika kita ingin menghindari kerugian dalam usaha atau bisnis. Tahap pertama yang harus dilakukan dalam proses manajemen risiko adalah identifikasi risiko. Pada tahap ini, kita harus mengumpulkan informasi mengenai risiko-risiko apa saja yang kira-kira mengancam aktivitas usaha kita. Identifikasi risiko dapat dilakukan dengan pertanyaan where, when, why, and how terhadap kejadian-kejadian yang dapat menghambat atau mempengaruhi pencapaian tujuan proses operasional. Alat dan teknik yang dapat digunakan dalam pengidentifikasian risiko antara lain melalui checklist, penilaian berdasarkan pengalaman, dan dokumen yang sudah ada, observasi, serta wawancara dan interaksi langsung dengan proses yang akan diidentifikasi risikonya (Basuki dan Novendi, 2010). Tahap Analisis Risiko Tahap analisis risiko dilakukan setelah proses identifikasi terhadap risiko pada proses operasional pembangunan kapal.00 LTDW White Product Oil Tanker PERTAMINA dilakukan. Tahapan ini bertujuan untuk memisahkan risiko Minto B, Binti C: Analisa Resiko Proses Pembangunan Kapal Baru 99

4 mayor dan risiko minor, menyiapkan data dan mempersiapkan tahap selanjutnya yaitu melakukan evaluasi dan penanganan risiko. Analisis dapat berbentuk kualitatif, semi kuantitatif dan kuantitatif atau kombinasi dari ketiganya. Dalam pelaksanaannya, analisis kualitatif sering digunakan terlebih dahulu untuk menentukan indikasi dari level risiko secara umum kemudian apabila diperlukan maka analisis kuantitatif secara lebih spesifik dapat dilakukan Tahap Evaluasi Risiko Pada evaluasi risiko dilakukan perbandingan antara level-level risiko yang diperkirakan terjadi dengan penetapan kriteria sebelumnya. Hasil dari evaluasi risiko adalah berupa daftar tingkat prioritas untuk tindakan lebih lanjut. Dalam mengevaluasi risiko juga perlu dipertimbangkan tujuan dari organisasi dan kesempatan yang mungkin muncul. Jika risiko ada pada kategori low, maka risiko tersebut mungkin dapat diterima oleh perusahaan dan ditangani dengan cara minimal. Tahap evaluasi ini juga meliputi pembuatan peta risiko (risk mapping) untuk mengetahui level dari tiap risiko yang ada. Tahap Mitigasi Risiko Pada tahap mitigasi akan dilakukan penentuan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menangani risiko yang telah teridentifikasi. Beberapa pilihan yang dapat dilakukan untuk pengendalian risiko menurut standar Australia New Zealand (AS/NZS) 0:200 yaitu: menghindari risiko (avoid), memindahkan risiko (transfer), mengurangi peluang atau dampak yang terjadi (mitigate), menahan risiko (retain) serta menerima risiko (accept). HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Hazard/ Sebuah sumber risiko atau hazard adalah sesuatu yang secara intrinsik berpotensi untuk membahayakan atau membantu terjadinya risiko. Sumber risiko membantu mendiskripsikan akar permasalahan dari sebuah risiko. Sumber risiko juga mendiskripsikan bagaimana sebuah risiko terjadi dan mengarahkan pendekatan untuk memperlakuan risiko. Tabel 1 berikut ini mendiskripsikan sumber risiko. Tabel 1. Kejadian Risiko dalam design dan perencanaan dalam Supply material/ equipment dalam proses pekerjaan produksi Gambar kerja ada revisi Masalah jenis pekerjaan baru (transfer of technology). Approval drawing dari Owner dan klasifikasi \terlambat Proses pembuatan Purchase Order lambat. proses shipment Keterbatasan lahan galangan untuk pembangunan kapal Peralatan (Crane) yang di butuhkan kurang lengkap Penundaan pekerjaan karena material belum datang. Kurangnya ketersediaan tenaga kerja yang memenuhi syarat dari sub-kontraktor. 100 Neptunus Jurnal Kelautan, Vol. 18, No. 2, Agustus 2012

5 Kejadian Risiko Respon Instruksi yang lambat Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi Kesadaran dari SDM untuk menyeleseikan proyek Tahap Analisis Risiko Analisis risiko didasarkan faktor konsekuensi atau akibat, kriteria kemungkinan dari berbagai hazard yang berhasil diidentifikasi. Konsekuensi adalah suatu akibat dari kejadian yang biasanya diekpresikan sebagai kerugian dari kejadian atau suatu risiko, sehingga konsekuensi dihitung dari besar kerugian waktu dalam suatu periode waktu dari suatu kejadian tersebut. Terdapat lima pengkategorian consequences menurut standar AS/NZS (dalam Basuki dan Setyoko, 2009), seperti pada tabel 2 berikut: Tabel 2. Kriteria Konsekuensi / Akibat Indeks Rating Tingkat Akibat / Akibat Konsekuensi Keterangan 1 Tidak Berat / Insignificant Waktu terbuang < 10 hari 2 Agak Berat / Minor Waktu terbuang 10 s/d 20 hari Berat / Moderate Waktu terbuang 20 s/d 0 hari Sangat Berat / Major Waktu terbuang 0 s/d 100 hari Malapetaka / Catastrophic Waktu terbuang > 100 hari Dari data histori kejadian, dapat ditentukan besarnya faktor tambah nilai konsekuensi. Dengan perhitungan mean atau rata-rata penundaan tiap kejadian maka diperoleh faktor tambah konsekuensi seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel. Nilai Akibat risiko per peristiwa Kejadian Risiko Akibat (per hari) Gambar kerja ada revisi dalam Masalah jenis pekerjaan baru (transfer design dan perencanaan of technology). 7 Approval drawing dari Owner dan klasifikasi \terlambat dalam Proses pembuatan Purchase Order Supply material atau lambat. 1 equipment proses shipment Minto B, Binti C: Analisa Resiko Proses Pembangunan Kapal Baru 101

6 Kejadian Risiko Akibat (per hari) Keterbatasan lahan galangan untuk pembangunan kapal 8 Peralatan (Crane) yang di butuhkan kurang lengkap Penundaan pekerjaan karena material belum datang. dalam proses pekerjaan Kurangnya ketersediaan tenaga kerja yang memenuhi syarat dari subkontraktor. produksi. Respon Instruksi yang lambat 1 Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner 8 dan pihak klasifikasi. Kesadaran dari SDM untuk menyeleseikan proyek Jadi, hasil perhitungan probabilitas selama 1 bulan dikalikan dengan angka 21 yang mewakili jumlah bulan penelitian yang dimulai pada bulan Agustus 2010 hingga bulan April Dari proses pengolahan data di atas didapatkan probabilitas setiap sumber risiko selama kurun waktu pengerjaan 21 bulan. Diskripsi kualitatif dari kemungkinan dirancang untuk menjawab seberapa sering terjadinya suatu peristiwa risiko (risk event). Tabel. berikut ini menunjukkan kriteria asesmen kemungkinan dari suatu peristiwa risiko. Tabel. Kriteria Indeks 1 2 Rating Jarang Terjadi/ Rare Kecil terjadi/ Unlikely Mungkin Terjadi/Possible Besar Terjadi/ Likely Sering Terjadi/ Almost Certain Frekuensi Peristiwa/kejadian yang mungkin terjadi minimal 1 kali dalam 1 bulan Peristiwa/kejadian yang mungkin terjadi minimal 1 kali dalam 10 bulan Peristiwa/kejadian yang mungkin terjadi minimal 1 kali dalam bulan Peristiwa/kejadian yang mungkin terjadi minimal 1 kali dalam 1 bulan Peristiwa/kejadian yang mungkin terjadi minimal 1 kali dalam minggu Probabilitas < 1% 1% - % % - 9% 10% - 1% 1% 102 Neptunus Jurnal Kelautan, Vol. 18, No. 2, Agustus 2012

7 Probabilitas atau biasa disebut sebagai likelihood adalah kemungkinan suatu risiko tersebut akan muncul, biasanya digunakan data historis untuk mengestimasi kemungkinan tersebut. Perhitungan kemungkinan atau peluang yang sering digunakan adalah frekuensi. Karena ada perubahan delivery kapal baru dilakukan pada bulan Agustus 2012, maka perhitungan juga dilakukan sampai Agustus 2012, seperti pada tabel berikut: Tabel. Perhitungan dan Akibat risiko dalam Kurun Waktu Bulan Agustus 2010 s/d April 2012 Kejadian Risiko dalam design dan perencanaan dalam Supply material / equipment dalam proses pekerjaan produksi. (likelihood) Akibat (per hari) Akibat Risiko Gambar kerja ada revisi 2 Masalah jenis pekerjaan baru (transfer of technology). 7 Approval drawing dari Owner dan klasifikasi \terlambat 1 Proses pembuatan Purchase Order lambat proses shipment 9 Keterbatasan lahan galangan untuk pembangunan kapal Peralatan (Crane) yang di butuhkan kurang lengkap 0 Penundaan pekerjaan karena material belum datang. 0 Kurangnya ketersediaan tenaga kerja yang memenuhi syarat 7 71 dari sub-kontraktor. Respon instruksi yang lambat Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi. Kesadaran dari SDM untuk menyeleseikan proyek 2 29 Berdasarkan tabel likelihood/ kemungkinan dan consequences/akibat (AS/NZS 0:200) yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, maka likelihood dari risiko yang telah diidentifikasi dapat diklasifikasikan berdasarkan pada kemungkinan, level kemungkinan dan level akibat sebagaimana ditunjukkan pada tabel, 7 dan 8 berikut: Minto B, Binti C: Analisa Resiko Proses Pembangunan Kapal Baru 10

8 Tabel. Perhitungan Persentase Kejadian Risiko (likelihood) % Akibat Risiko dalam design dan perencanaan dalam Supply material/ equipment dalam proses pekerjaan produksi. Gambar kerja ada revisi 2.0 Masalah jenis pekerjaan baru (transfer of.1 technology). Approval drawing dari Owner dan klasifikasi \terlambat.1 1 Proses pembuatan Purchase Order lambat proses shipment.1 9 Keterbatasan lahan galangan untuk pembangunan kapal Peralatan (Crane) yang di butuhkan kurang lengkap.1 0 Penundaan pekerjaan karena material belum 0.7 datang. Kurangnya ketersediaan tenaga kerja yang memenuhi syarat dari sub-kontraktor. Respon Instruksi yang lambat Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi. Kesadaran dari SDM untuk menyeleseikan proyek Tabel 7. Level kemungkinan Kejadian Risiko % Level Indeks dalam design dan perencanaan Gambar kerja ada revisi.0 Masalah jenis pekerjaan baru (transfer of technology).1 Mungkin Terjadi/Possible Mungkin Terjadi/Possible 10 Neptunus Jurnal Kelautan, Vol. 18, No. 2, Agustus 2012

9 Kejadian Risiko dalam proses pekerjaan produksi. Approval drawing dari Owner dan klasifikasi \terlambat proses shipment Keterbatasan lahan galangan untuk pembangunan kapal Peralatan (Crane) yang di butuhkan kurang lengkap Penundaan pekerjaan karena material belum datang. Kurangnya ketersediaan tenaga kerja yang memenuhi syarat dari sub-kontraktor. Respon Instruksi yang lambat Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi. Kesadaran dari SDM untuk menyeleseikan proyek % Level Mungkin Terjadi / Possible Mungkin Terjadi / Possible Mungkin Terjadi / Possible Mungkin Terjadi / Possible Mungkin Terjadi / Possible Mungkin Terjadi / Possible Kecil terjadi / Unlikely Besar Terjadi/ Likely Kecil terjadi / Unlikely Indeks 2 2 Tabel 8. Level Akibat Kejadian Risiko Akibat Risiko Level Indeks dalam design dan perencanaan dalam Supply material / equipment dalam proses pekerjaan produksi. Gambar kerja ada revisi Masalah jenis pekerjaan baru (transfer of technology). Approval drawing dari Owner dan klasifikasi \terlambat Proses pembuatan Purchase Order lambat. proses shipment Keterbatasan lahan galangan untuk pembangunan kapal Peralatan (Crane) yang di butuhkan kurang lengkap Berat / Moderate Sangat Berat / Major Sangat Berat / Major Berat / Moderate Berat / Moderate Sangat Berat / Major Berat / Moderate Minto B, Binti C: Analisa Resiko Proses Pembangunan Kapal Baru 10

10 Kejadian Risiko Akibat Risiko Level Indeks Penundaan pekerjaan karena material belum datang. Kurangnya ketersediaan tenaga kerja yang memenuhi syarat dari sub-kontraktor. Respon Instruksi yang lambat Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi. Kesadaran dari SDM untuk menyeleseikan proyek Sangat Berat / Major Sangat Berat / Major Berat / Moderate Malapetaka / Catastrophic Berat / Moderate Tahap Evaluasi Risiko Dari tabel level kemungkinan dan akibat tersebut di atas akan diperoleh tingkatan indeks risiko masing masing per kejadian, dengan menggunakan rumus yang di peroleh dengan mengkombinasikan rating kemungkinan dan rating akibat dari suatu peristiwa (risk event). Formula berikut ini digunakan untuk mengukur risiko dari suatu kejadian. Indeks Risiko (R)= Indeks (K) + Indeks Akibat (Konsekuensi) (A) Sehingga akan diperoleh hasil akhir indeks Risiko yang akan dipetakan sesuai dengan peta matrik risiko, berikut adalah peta matrik risiko x bisa dilihat pada Gambar 1 berikut ini. RATING TINGKAT KEMUNGKINAN 2 1 Moderat (M) Rendah (R) Rendah (R) 7 Tinggi (T) Moderat (M) Rendah (R) Tinggi (T) Tinggi (T) Moderat (M) 8 7 Sangat Tinggi (E) Tinggi (T) Tinggi (T) Sangat Tinggi (E) Sangat Tinggi (E) Tinggi (T) 7 Sangat Rendah (S) Rendah (R) Rendah (R) Moderat (M) Tinggi (T) 2 Sangat Sangat Rendah (S) Rendah (S) Rendah (R) Rendah (R) Moderat (M) 1 2 RATING TINGKAT AKIBAT / KONSEKUENSI Gambar 1. Peta Matrik Risiko x 10 Neptunus Jurnal Kelautan, Vol. 18, No. 2, Agustus 2012

11 Tabel 9. Indeks Akhir Risiko Kejadian Risiko dalam design dan perencanaan dalam Supply material / equipment ` dalam proses pekerjaan produksi. Gambar kerja ada revisi Masalah jenis pekerjaan baru (transfer of technology). Approval drawing dari Owner dan klasifikasi \terlambat Proses pembuatan Purchase Order lambat. proses shipment Keterbatasan lahan galangan untuk pembangunan kapal Peralatan (Crane) yang di butuhkan kurang lengkap Penundaan pekerjaan karena material belum datang. Kurangnya ketersediaan tenaga kerja yang memenuhi syarat dari subkontraktor. Respon Instruksi yang lambat Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi. Kesadaran dari SDM untuk menyelesaikan proyek Indeks Indeks Akibat Rating Risiko Moderat (M) Hasil Tinggi (T) 7 Tinggi (T) 7 2 Rendah (R) Moderat (M) Tinggi (T) 7 Moderat (M) Tinggi (T) 7 Tinggi (T) 7 2 Rendah (R) Sangat Tinggi (E) 2 Rendah (R) 9 Tahap Mitigasi Risiko Berdasarkan tabel indek akhir risiko, ditemukan bahwa sumber risiko mempunyai indeks dalam kategori tinggi, yaitu: (i) masalah jenis pekerjaan baru (transfer of technology), (ii) approval Minto B, Binti C: Analisa Resiko Proses Pembangunan Kapal Baru 107

12 drawing dari owner dan klasifikasi/terlambat, (iii) Keterbatasan lahan galangan untuk pembangunan kapal, (iv) penundaan pekerjaan karena material belum datang, (v) kurangnya ketersediaan tenaga kerja yang memenuhi syarat dari sub-kontraktor. Ada 1 sumber risiko yang masuk kategori sangat tinggi, yaitu pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi. Kategori risiko tinggi dan sangat tinggi harus dilakukan mitigasi, sehingga dampak yang diakibatkan bisa diminimalkan. Prosedur mitigasi bisa dilakukan dengan menghindari risiko (avoid), memindahkan risiko (transfer), mengurangi peluang atau dampak yang terjadi (mitigate), menahan risiko (retain) serta menerima risiko (accept). Proses mitigasi dilakukan seperti pada Tabel 10 berikut: Tabel 10. Mitigasi Risiko Risiko Masalah jenis pekerjaan baru (transfer of technology) Approval drawing dari Owner dan klasifikasi/terlambat Keterbatasan lahan galangan untuk pembangunan kapal Penundaan pekerjaan karena material belum datang Kurangnya ketersediaan tenaga kerja yang memenuhi syarat dari sub-kontraktor Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi Kategori Risiko Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Mitigasi Risiko Pemahaman aturan klasifikasi yang baru. Up date aturan baru. Antisipasi perkembangan teknologi baru Koordinasi dengan bagian desain/divisi teknologi. Mendatangkan tenaga ahli. Peningkatan kemampuan SDM dalam bidang desain. Koordinasi dengan pihak terkait. Penerimaan order sesuai kemampuan dan kapasitas galangan. Kerjasama dengan pihak galangan lain. Rencana pengembangan galangan. Order yang tepat Spek material lengkap Suplier material Kunci kontrak pekerjaan Local content ditingkatkan Metode pengiriman Sertifikasi material Pemilihan subkontraktor Kejelasan pekerjaan QA dan QC proses produksi Standar kualitas Pembatasan subkontraktor Up date aturan terbaru. Koordinasi dengan pihak terkait. Kejelasan kontrak pembangunan kapal. 108 Neptunus Jurnal Kelautan, Vol. 18, No. 2, Agustus 2012

13 SIMPULAN Berdasarkan hasil pada pembahasan, dapat ditarik simpulan sebagai berikut: Risiko utama pembangunan kapal baru.00 LTDW White Product Oil Tanker-Pertamina adalah masalah delivery time. Proses identifikasi menghasilkan (tiga) kejadian risiko yaitu risiko keterlambatan design dan perencanaan, risiko keterlambatan dalam supply material, dan risiko keterlambatan proses pekerjaan produksi. Sumber risiko dari proyek kapal.00 LTDW White Product Oil Tanker Pertamina adalah 12 sumber risiko, baik itu internal maupun external yaitu terdiri dari kejadian risiko dari keterlambatan dalam design dan perencanaan, 2 kejadian risiko dari keterlambatan dalam supply material/equipment dan 7 kejadian risiko dari keterlambatan proses pekerjaan produksi. Berdasarkan hasil analisa tingkat risiko, maka sumber risiko yang memerlukan penanganan utama adalah risiko yang muncul dengan tingkatan risiko sangat tinggi yaitu pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak klasifikasi. Proses mitigasi risiko perlu dilakukan, khususnya risiko yang masuk kategori tinggi dan sangat tinggi, sehingga keterlambatan penyelesaian proyek bisa dilakukan tepat waktu dan peluang terkena penalty semakin kecil. DAFTAR RUJUKAN Basuki, M., 2008, Studi Pengembangan Model Manajemen Risiko Usaha Bangunan Kapal Baru pada Industri Galangan Kapal, Tesis tidak dipublikasikan, Program Pasca Sarjana, Fakultas Teknologi Kelautan, ITS, Surabaya. Basuki, M. dan Setyoko, T., 2009, Risiko Operasional Pada Proses Pembangunan Kapal FPB 8 Dengan Material Aluminium di PT. PAL Indonesia, Prosiding Seminar Nasional Teknologi Kelautan (SENTA) 2009, FTK, ITS. Basuki, M., dan Novendi, I, 2010, Analisa Risiko Operasional Pada Proses Konversi Workboat Menjadi Supply Vessel Kapal MV. Sam Prosper I di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya, Prosiding SENTA 2010, FTK, ITS. Basuki, M., Manfaat, D., Nugroho, S., dan Dinariyana, AAB., 2012, Improvement of The process of Business of Shipbuilding Industry, Journal of Economics, Business, & Accountancy,Ventura Perbanas, Volume 1, No. 2, August Suryohadiprojo, A, 200, Prospek Pengembangan Industri Galangan Kapal, Majalah BKI, Jakarta., 200, RISK MANAGEMENT, The Standards Australia and New Zealand, AS/NZS 0:200., 2009, Industri Galangan Kapal Cina Menunjukan Sinyal Pemulihan, ChinaKnowledge. Minto B, Binti C: Analisa Resiko Proses Pembangunan Kapal Baru 109

PENILAIAN RISIKO OPERASIONAL PEKERJAAN BANGUNAN KAPAL BARU DI PT. ADILUHUNG SARANASEGARA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE MATRIK RISIKO

PENILAIAN RISIKO OPERASIONAL PEKERJAAN BANGUNAN KAPAL BARU DI PT. ADILUHUNG SARANASEGARA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE MATRIK RISIKO Inovasi Hasil Riset dan Teknologi Rangka Penguatan Kemandirian Pengelolaan Sumber Daya Laut PENILAIAN RISIKO OPERASIONAL PEKERJAAN BANGUNAN KAPAL BARU DI PT. ADILUHUNG SARANASEGARA INDONESIA MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO OPERASIONAL PADA PROSES KONVERSI WORKBOAT MENJADI SUPPLY VESSEL MV. SAM PROSPER I DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA

ANALISIS RISIKO OPERASIONAL PADA PROSES KONVERSI WORKBOAT MENJADI SUPPLY VESSEL MV. SAM PROSPER I DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA ANALISIS RISIKO OPERASIONAL PADA PROSES KONVERSI WORKBOAT MENJADI SUPPLY VESSEL MV. SAM PROSPER I DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA 1) Minto Basuki *1) 2), Novendi Jurusan Teknik Perkapalan ITATS *) Email:

Lebih terperinci

PENILAIAN RISIKO PEKERJAAN BANGUNAN BARU PADA GALANGAN KAPAL KLASTER JAWA MENGGUNAKAN MATRIK RISIKO

PENILAIAN RISIKO PEKERJAAN BANGUNAN BARU PADA GALANGAN KAPAL KLASTER JAWA MENGGUNAKAN MATRIK RISIKO PENILAIAN RISIKO PEKERJAAN BANGUNAN BARU PADA GALANGAN KAPAL KLASTER JAWA MENGGUNAKAN MATRIK RISIKO Minto Basuki, A.A Wacana Putra Jurusan Teknik Perkapalan Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Abstrak

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN INDUSTRI MARITIM UNTUK MENDUKUNG POROS MARITIM DUNIA DAN TOL LAUT BERBASIS RISIKO

PEMBANGUNAN INDUSTRI MARITIM UNTUK MENDUKUNG POROS MARITIM DUNIA DAN TOL LAUT BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN INDUSTRI MARITIM UNTUK MENDUKUNG POROS MARITIM DUNIA DAN TOL LAUT BERBASIS RISIKO Minto Basuki Jurusan Teknik Perkapalan, FTMK-ITATS email:mintobasuki@itats.ac.id ABSTRAK Selagi masih ada laut

Lebih terperinci

PENGELOLAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN ANALISIS RISIKO DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN

PENGELOLAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN ANALISIS RISIKO DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PENGELOLAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN ANALISIS RISIKO DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN Evi Yuliawati Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya E-mail : evi_y_widodo@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO BANGUNAN BARU COASTER DI PT. LAMONGAN MARINE INDUSTRIES MENGGUNAKAN METODE FMEA (FAILURE MODE EFFECTS ANALISYS)

ANALISA RISIKO BANGUNAN BARU COASTER DI PT. LAMONGAN MARINE INDUSTRIES MENGGUNAKAN METODE FMEA (FAILURE MODE EFFECTS ANALISYS) ANALISA RISIKO BANGUNAN BARU COASTER DI PT. LAMONGAN MARINE INDUSTRIES MENGGUNAKAN METODE FMEA (FAILURE MODE EFFECTS ANALISYS) Didi wija setiadi 1, Minto basuki 2, Soejitno 3 Jurusan Teknik perkapalan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko ialah kegagalan mempertahankan biaya, waktu dan mencapai kualitas serta keselamatan kerja. Risiko

Lebih terperinci

ANALISIS RESIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI PERUMAHAN DI KOTA MANADO

ANALISIS RESIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI PERUMAHAN DI KOTA MANADO ANALISIS RESIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI PERUMAHAN DI KOTA MANADO Jermias Tjakra Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi Freyke Sangari Alumni Pascasarjana Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

Oleh : Achmad Sebastian Ristianto

Oleh : Achmad Sebastian Ristianto IDENTIFIKASI BAHAYA MENGGUNAKAN METODE HAZOP DAN FTA PADA DISTRIBUSI BAHAN BAKAR MINYAK JENIS PERTAMAX DAN PREMIUM (STUDI KASUS : PT. PERTAMINA (PERSERO) UPMS V SURABAYA) Oleh : Achmad Sebastian Ristianto

Lebih terperinci

MODEL PROBABILISTIC RISK ASSESSMENT PADA INDUSTRI GALANGAN KAPAL SUB KLASTER SURABAYA

MODEL PROBABILISTIC RISK ASSESSMENT PADA INDUSTRI GALANGAN KAPAL SUB KLASTER SURABAYA MODEL PROBABILISTIC RISK ASSESSMENT PADA INDUSTRI GALANGAN KAPAL SUB KLASTER SURABAYA Minto Basuki 1, A.A Wacana Putra 2 1,2 Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Mineral dan Kelautan, ITATS, Surabaya

Lebih terperinci

PENILAIAN RESIKO OPERASIONAL PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL DI PELABUHAN DILI, TIMOR-LESTE

PENILAIAN RESIKO OPERASIONAL PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL DI PELABUHAN DILI, TIMOR-LESTE PENILAIAN RESIKO OPERASIONAL PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL DI PELABUHAN DILI, TIMOR-LESTE Minto Basuki 1, Putu Andhi Indira Kusuma 2, Zeca Soares 3 Jurusan Teknik Perkapalan, Institut Teknologi Adhi Tama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. PENDAHULUAN Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada kerangka pemikiran dasar manajemen risiko yaitu dengan melakukan identifikasi risiko hingga analisa

Lebih terperinci

STUDI PENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN RISIKO USAHA BANGUNAN BARU PADA IINDUSTRI GALANGAN KAPAL

STUDI PENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN RISIKO USAHA BANGUNAN BARU PADA IINDUSTRI GALANGAN KAPAL STUDI PENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN RISIKO USAHA BANGUNAN BARU PADA IINDUSTRI GALANGAN KAPAL Minto Basuki 1), Sjarief Widjaja 2) Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Mineral dan Kelautan Institut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori yang menjadi landasan atau dasar dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Dari pembahasan bab ini nantinya diharapkan dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL BAB II TINJAUAN PUTAKA. RIIKO DALAM PROYEK KONTRUKI MERUPAKAN PROBABILITA KEJADIAN YANG MUNCUL 5 BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko

Lebih terperinci

MODEL PROBABILISTIC RISK ASSESSMENT PADA INDUSTRI GALANGAN KAPAL SUB KLASTER SURABAYA

MODEL PROBABILISTIC RISK ASSESSMENT PADA INDUSTRI GALANGAN KAPAL SUB KLASTER SURABAYA MODEL PROBABILISTIC RISK ASSESSMENT PADA INDUSTRI GALANGAN KAPAL SUB KLASTER SURABAYA Minto Basuki 1, A.A Wacana Putra 2 1,2 Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Mineral dan Kelautan, ITATS, Surabaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan analisis kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan studi kasus ke tiga proyek pembangunan gedung yang

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO BERDASARKAN KONSEP RISK MANAGEMENT DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO)

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO BERDASARKAN KONSEP RISK MANAGEMENT DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO) IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO BERDASARKAN KONSEP RISK MANAGEMENT DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO) Yuanita Farida Anggraini, Patdono Soewignjo, Stefanus Eko Wiratno Magister Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

SOSIALISASI Pedoman MANAJEMEN risiko dan Petunjuk Teknis AUDIT mutu INTERNAL QMS ISO 9001 : 2015 INSPEKTORAT BADAN POM

SOSIALISASI Pedoman MANAJEMEN risiko dan Petunjuk Teknis AUDIT mutu INTERNAL QMS ISO 9001 : 2015 INSPEKTORAT BADAN POM SOSIALISASI Pedoman MANAJEMEN risiko dan Petunjuk Teknis AUDIT mutu INTERNAL QMS ISO 9001 : 2015 INSPEKTORAT BADAN POM Pendahuluan Tahun 2017 ini merupakan Tahun pertama pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN RISIKO PEKERJAAN REPARASI KAPAL PADA PERUSAHAAN GALANGAN KAPAL di PT. INDONESIA MARINA SHIPYARD

IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN RISIKO PEKERJAAN REPARASI KAPAL PADA PERUSAHAAN GALANGAN KAPAL di PT. INDONESIA MARINA SHIPYARD IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN RISIKO PEKERJAAN REPARASI KAPAL PADA PERUSAHAAN GALANGAN KAPAL di PT. INDONESIA MARINA SHIPYARD Choirul Anam *), Minto Basuki ) *) Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan, FTMK ITATS

Lebih terperinci

MINIMASI KETERLAMBATAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DAN FISHBONE DIAGRAM

MINIMASI KETERLAMBATAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DAN FISHBONE DIAGRAM C.8 MINIMASI KETERLAMBATAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DAN FISHBONE DIAGRAM Gatot Basuki HM. 1*, Minto Basuki 2 1) Mahasiswa Program Studi Magister Teknik Industri,

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO KEGIATAN BONGKAR MUAT SEBAGAI KOMPONEN DWELLING TIME DI PELABUHAN

ANALISIS RISIKO KEGIATAN BONGKAR MUAT SEBAGAI KOMPONEN DWELLING TIME DI PELABUHAN ABSTRAK ANALISIS RISIKO KEGIATAN BONGKAR MUAT SEBAGAI KOMPONEN DWELLING TIME DI PELABUHAN Minto Basuki, Roni Budi Susanto, Herman Pratama Herianto. Jurusan Teknik Perkapalan, FTMK, ITATS Kegiatan bongkar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Proyek dan Proyek Konstruksi Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber

Lebih terperinci

ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.

ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT. ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.PETROKIMIA GRESIK Diajukan Oleh: Septian Hari Pradana 2410100020 Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan- Galangan Kapal di Surabaya

Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan- Galangan Kapal di Surabaya JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 G-331 Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan- Galangan Kapal di Surabaya

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO BIDANG AKADEMIK DAN KEUANGAN DI ITS

MANAJEMEN RISIKO BIDANG AKADEMIK DAN KEUANGAN DI ITS MANAJEMEN RISIKO BIDANG AKADEMIK DAN KEUANGAN DI ITS Ucik Maharani, Patdono Soewignjo, Stefanus Eko W. Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email : reni@its.ac.id ABSTRAK Risiko

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan-galangan Kapal di Surabaya Dicky Hari Traymansah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan apartemen adalah salah satu pembangunan yang menimbulkan risiko tinggi bagi proyek tersebut maupun lingkungan sekitarnya dibandingkan dengan pembangunan

Lebih terperinci

Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Metode HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya

Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Metode HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Metode HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya Andreas Arif Gunawan GO 1, Liem Yenny Bendatu 2 Abstract: PT Sumber Rubberindo Jaya is a company that produces

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Dan Terminologi Proyek (Soeharto, 1999) mendefinisikan kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 06 ISSN: 459-977 ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI AKIBAT PENGELOLAAN SHOP DRAWING Desi Dwi Rahayu,Muhammad Abduh, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan,Institut

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK

PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK IGP Raka Arthama, Patdono Soewignjo, Nurhadi Siswanto, Stefanus Eko Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA

ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA Bagus Prasetyo Budi 3108100042 Dosen Pembimbing Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D. JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan

Lebih terperinci

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI Theresia Monica Sudarsono 1, Olivia Christie 2 and Andi 3 ABSTRAK: Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa kemungkinan terjadinya

Lebih terperinci

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PEMBANGUNAN KAPAL PERINTIS 1200GT DI PT. ADILIHUNG SARANA SEGARA INDONESIA

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PEMBANGUNAN KAPAL PERINTIS 1200GT DI PT. ADILIHUNG SARANA SEGARA INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PEMBANGUNAN KAPAL PERINTIS 1200GT DI PT. ADILIHUNG SARANA SEGARA INDONESIA M. Jamirin Bakti 1,*), Minto Basuki 2), Soejitno 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan

Lebih terperinci

Penetapan Konteks Komunikasi dan Konsultasi. Identifikasi Risiko. Analisis Risiko. Evaluasi Risiko. Penanganan Risiko

Penetapan Konteks Komunikasi dan Konsultasi. Identifikasi Risiko. Analisis Risiko. Evaluasi Risiko. Penanganan Risiko - 11 - LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL A. Proses Manajemen Proses

Lebih terperinci

ARINA ALFI FAUZIA

ARINA ALFI FAUZIA ARINA ALFI FAUZIA 6507040029 IDENTIFIKASI RESIKO PADA DAPUR INDUKSI MENGGUNAKAN METODE FMEA (FAILURE MODES AND EFFECT ANALYSIS) DAN RCA (ROOT CAUSE ANALYSIS) SERTA EVALUASI MANAJEMEN TANGGAP DARURAT (STUDI

Lebih terperinci

Pada penelitian ini dilakukan analisis risiko terhadap penggunaan tower crane dilakukan pada studi kasus proyek pembangunan gedung baru Unikom dan

Pada penelitian ini dilakukan analisis risiko terhadap penggunaan tower crane dilakukan pada studi kasus proyek pembangunan gedung baru Unikom dan Analisis Risiko Kecelakaan Pada Penggunaan Tower Crane Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Baru Unikom dan Proyek Pembangunan Gedung Elizabeth RS Bossomeus EXTENDED ABSTRACT Konstruksi merupakan usaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian Penyusunan naskah tugas akhir ini dapat dilihat secara garis besar dalam bagan alir yang ditunjukkan pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Bagan Alir Tahapan Penulisan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Disaster Management Disaster Management adalah sekumpulan kebijakan dan keputusan-keputusan administratif dan aktivitas-aktivitas operasional yang berhubungan dengan berbagai

Lebih terperinci

4 BAB IV PEMECAHAN MASALAH

4 BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4 BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi penelitian proyek akhir ini disusun untuk dijadikan acuan dalam melaksanakan penelitian yang berisi tahapan-tahapan kegiatan yang

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO PEMBANGUNAN KAPAL BARU

ANALISA RISIKO PEMBANGUNAN KAPAL BARU ANALISA RISIKO PEMBANGUNAN KAPAL BARU Dian Sistining Ayu/4207 100 607 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya diansayu@ne.its.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM ERP BERBASIS SUNFISH MODUL PRODUCTION PADA PT. GARUDA TWINJAYA

EVALUASI SISTEM ERP BERBASIS SUNFISH MODUL PRODUCTION PADA PT. GARUDA TWINJAYA EVALUASI SISTEM ERP BERBASIS SUNFISH MODUL PRODUCTION PADA PT. GARUDA TWINJAYA Stella Gloria, Dennis, Manda Kusuma Wardhani Yuliana Lisanti Binus University, Jln. Kebon Jeruk Raya no. 27, Kebon Jeruk Jakarta

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL RANTAI PASOK (SUPPLY CHAIN) MATERIAL UNTUK KAPAL. Budiawan Program Magister Bidang Keahlian Teknik Produksi

PENGEMBANGAN MODEL RANTAI PASOK (SUPPLY CHAIN) MATERIAL UNTUK KAPAL. Budiawan Program Magister Bidang Keahlian Teknik Produksi PENGEMBANGAN MODEL RANTAI PASOK (SUPPLY CHAIN) MATERIAL UNTUK MEMINIMALKAN RISIKO PADA GALANGAN KAPAL Budiawan Program Magister Bidang Keahlian Teknik Produksi dan Material Kelautan, ITS Surabaya Mei 2010

Lebih terperinci

Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya Bagus Prasetyo Budi dan I Putu Artama Wiguna Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut

Lebih terperinci

Analisis Risiko Pekerjaan Pemindahan Barang Dengan Forklift Menggunakan Metode HIRARC Dan Penentuan Risk Ranking Menggunakan Fuzzy Logic Control

Analisis Risiko Pekerjaan Pemindahan Barang Dengan Forklift Menggunakan Metode HIRARC Dan Penentuan Risk Ranking Menggunakan Fuzzy Logic Control Analisis Risiko Pekerjaan Pemindahan Barang Dengan Forklift Menggunakan Metode HIRARC Dan Penentuan Risk Ranking Menggunakan Fuzzy Logic Control (Studi Kasus : Pada Perusahaan Distributor Minuman) Alverda

Lebih terperinci

Bab V SIMPULAN DAN SARAN

Bab V SIMPULAN DAN SARAN Bab V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pada indikasi menurunnya efisiensi dan efektivitas dari tahun ke tahun pada kegiatan operasional PT Rekayasa Engineering, maka dapat disimpulkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007.

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemahaman tentang konstruksi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction

Lebih terperinci

PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO

PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO 1. Pengertian Manajemen Resiko Menurut Wikipedia bahasa Indonesia menyebutkan bahwa manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO FONDASI BORED PILE DAN TIANG PANCANG PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6 SURABAYA

ANALISIS RISIKO FONDASI BORED PILE DAN TIANG PANCANG PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6 SURABAYA ANALISIS RISIKO FONDASI BORED PILE DAN TIANG PANCANG PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6 SURABAYA Felicia T. Nuciferani [1], Mohamad F.N Aulady [2], Nila A. Putri [3] Jurusan Teknik Sipil-InstitutTeknologi Adhi Tama

Lebih terperinci

Analisa Manajemen Operasional Pada Pembangunan Kapal Tunda (Tug Boat) 2x1600 HP di Galangan Kapal. Peter Kolbert Hutapea 1

Analisa Manajemen Operasional Pada Pembangunan Kapal Tunda (Tug Boat) 2x1600 HP di Galangan Kapal. Peter Kolbert Hutapea 1 Analisa Manajemen Operasional Pada Pembangunan Kapal Tunda (Tug Boat) 2x1600 HP di Galangan Kapal Peter Kolbert Hutapea 1 1 Mahasiswa Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok 16424,

Lebih terperinci

PROJECT RISK MANAGEMENT (MANAJEMEN RESIKO PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

PROJECT RISK MANAGEMENT (MANAJEMEN RESIKO PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) PROJECT RISK MANAGEMENT (MANAJEMEN RESIKO PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) Sufa atin Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia SUF MPPL 2014 PENGERTIAN RESIKO

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP BIAYA MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Stephani Budihardja 1, Retno Indryani 2

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP BIAYA MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Stephani Budihardja 1, Retno Indryani 2 PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA Stephani Budihardja 1, Retno Indryani 2 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Proyek Konstruksi 2 Dosen Jurusan

Lebih terperinci

ANALISA KEPUASAN SERTA KONTRIBUSI PELANGGAN DAN SUPPLIER DENGAN PENDEKATAN MANAJEMEN RISIKO (Studi Kasus di PT XYZ, Madiun)

ANALISA KEPUASAN SERTA KONTRIBUSI PELANGGAN DAN SUPPLIER DENGAN PENDEKATAN MANAJEMEN RISIKO (Studi Kasus di PT XYZ, Madiun) ANALISA KEPUASAN SERTA KONTRIBUSI PELANGGAN DAN SUPPLIER DENGAN PENDEKATAN MANAJEMEN RISIKO (Studi Kasus di PT XYZ, Madiun) ANALYSIS OF SATISFACTIONS AND CONTRIBUTIONS CUSTOMERS AND SUPPLIER WITH RISK

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK MATERIAL BETON READY MIX (Studi Kasus: Hotel GAIA, Bandung) ABSTRAK

ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK MATERIAL BETON READY MIX (Studi Kasus: Hotel GAIA, Bandung) ABSTRAK ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK MATERIAL BETON READY MIX (Studi Kasus: Hotel GAIA, Bandung) Harry Slamet Setiawan NRP: 1221014 Pembimbing: Deni Setiawan, S.T., M.T. ABSTRAK Pengadaan material adalah salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proyek Pembangunan Gedung Kuningan City dibangun pada lahan seluas

BAB I PENDAHULUAN. Proyek Pembangunan Gedung Kuningan City dibangun pada lahan seluas BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Proyek Pembangunan Gedung Kuningan City dibangun pada lahan seluas 27.247 m2 yang terdiri dari apartement 50 lantai dengan luas 43.858,55 m2, office 41 lantai dengan

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO) Dra. Siti Farida, SpFRS, Apt.

MANAJEMEN RISIKO DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO) Dra. Siti Farida, SpFRS, Apt. MANAJEMEN RISIKO DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO) Dra. Siti Farida, SpFRS, Apt. MANAJEMEN RISIKO Kegiatan berupa identifikasi dan evaluasi untuk mengurangi risiko cedera dan kerugian

Lebih terperinci

SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR

SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR ARIE ANDRIYAN 2506 100 174 Dosen Pembimbing Dr. Maria Anityasari, S.T., M.E.

Lebih terperinci

Analisis Risiko Dengan Mengunakan Standart Australia/New Zealand dan Standart COSO Enterprise Risk Management

Analisis Risiko Dengan Mengunakan Standart Australia/New Zealand dan Standart COSO Enterprise Risk Management Analisis Risiko Dengan Mengunakan Standart Australia/New Zealand dan Standart COSO Enterprise Risk Management Zamroni 1,*, Iksan 1 1 Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin, Jl Raya Bungah No 01 Bungah Gresik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada setiap perusahaan bersaing secara ketat karena pada saat ini perekonomian sudah menjadi pasar bebas sehingga pasar yang berasal dari luar pun dengan sangat

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO PADA PERUSAHAAN JASA PELAKSANA KONSTRUKSI DI PROPINSI PAPUA (Study Kasus di Kabupaten Sarmi)

MANAJEMEN RISIKO PADA PERUSAHAAN JASA PELAKSANA KONSTRUKSI DI PROPINSI PAPUA (Study Kasus di Kabupaten Sarmi) MANAJEMEN RISIKO PADA PERUSAHAAN JASA PELAKSANA KONSTRUKSI DI PROPINSI PAPUA (Study Kasus di Kabupaten Sarmi) Arif Lokobal Alumni Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Marthin D. J. Sumajouw, Bonny F.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP. 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan

BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP. 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan 96 BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan Untuk menganalisa kesesuaian sistem dengan kebutuhan perusahaan digunakan metode analisa Fit/Gap. Analisa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tahapan dalam melakukan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tahapan dalam melakukan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Tahapan dalam melakukan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut. 3.1. Pengamatan Awal Pengamatan awal merupakan tahap awal dengan melakukan peninjauan langsung untuk

Lebih terperinci

TESIS. Analisa Risiko Proyek Pembangunan Dermaga Multipurpose Teluk Lamong Surabaya Dari Persepsi Kontraktor DISUSUN OLEH : SISWANTO NRP

TESIS. Analisa Risiko Proyek Pembangunan Dermaga Multipurpose Teluk Lamong Surabaya Dari Persepsi Kontraktor DISUSUN OLEH : SISWANTO NRP TESIS Analisa Risiko Proyek Pembangunan Dermaga Multipurpose Teluk Lamong Surabaya Dari Persepsi Kontraktor DISUSUN OLEH : SISWANTO NRP 9108.202.307 DOSEN PEMBIMBING : Ir. I PUTU ARTAMA WIGUNA, MT, PhD

Lebih terperinci

PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1

PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1 PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1 Wawan Setiawan Diono, I Putu Artama Wiguna Manajemen Proyek Magister Manajemen Teknologi Institut

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO ORLENS FASHION MANADO

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO ORLENS FASHION MANADO MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO ORLENS FASHION MANADO Bryan Alfons Willyam Sepang J. Tjakra, J. E. Ch. Langi, D. R. O. Walangitan Fakultas Teknik, Jurusan

Lebih terperinci

STUDI IMPLEMENTASI LEAN SIX SIGMA DENGAN PENDEKATAN VALUE STREAM MAPPING UNTUK MEREDUKSI IDLE TIME MATERIAL PADA GUDANG PELAT DAN PROFIL

STUDI IMPLEMENTASI LEAN SIX SIGMA DENGAN PENDEKATAN VALUE STREAM MAPPING UNTUK MEREDUKSI IDLE TIME MATERIAL PADA GUDANG PELAT DAN PROFIL STUDI IMPLEMENTASI LEAN SIX SIGMA DENGAN PENDEKATAN VALUE STREAM MAPPING UNTUK MEREDUKSI IDLE TIME MATERIAL PADA GUDANG PELAT DAN PROFIL Wawan Widiatmoko N.R.P. 4108 100 080 Dosen Pembimbing : Sri Rejeki

Lebih terperinci

MENEJEMEN PROYEK MONITORING dan EVALUASI

MENEJEMEN PROYEK MONITORING dan EVALUASI MENEJEMEN PROYEK MONITORING dan EVALUASI Fungsi Monitoring dan Evaluasi Berupa tindakan pengukuran kualitas penampilan dan penganan alisaan serta pengevaluasian penampilan yang diikuti dengan tinda kan

Lebih terperinci

Manajemen Resiko Proyek Sistem Informasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS)

Manajemen Resiko Proyek Sistem Informasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) Manajemen Resiko Proyek Sistem Informasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) 1. Identifikasi Resiko Karakteristik Resiko Uncertainty : tidak ada resiko yang 100% pasti muncul, sehingga tetap harus

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO PROYEK

MANAJEMEN RISIKO PROYEK MANAJEMEN RISIKO PROYEK 1. D E F I N I S I R I S I K O 2. D E F I N I S I M A N A J E M E N R I S I K O 3. T O L E R A N S I T E R H A D A P R I S I K O 4. P R O S E S M A N A J E M E N R I S I K O 1 DEFINISI

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 65 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA PEMERINTAH DAERAH

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 65 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA PEMERINTAH DAERAH BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 65 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Overview Planning Project didasarkan pada sejumlah estimasi yang mencerminkan pemahaman thd situasi yang sekarang, informasi tersedia, dan asumsi yang

Overview Planning Project didasarkan pada sejumlah estimasi yang mencerminkan pemahaman thd situasi yang sekarang, informasi tersedia, dan asumsi yang Risk Management Overview Planning Project didasarkan pada sejumlah estimasi yang mencerminkan pemahaman thd situasi yang sekarang, informasi tersedia, dan asumsi yang kita buat. Faktanya kita harus menaksir

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 1 Agustus 2015

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 1 Agustus 2015 ANALISA PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK PABRIK ES DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (STUDI KASUS PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN TRENGGALEK PERIODE 2008-2012) Rio Desantika Pramulia 1) dan Tri Joko

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang digunakan untuk mendekati masalah dalam mencari jawaban. Dengan ungkapan lain, metodologi adalah pendekatan umum untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Project life cycle. Construction. Tender Document. Product

BAB I PENDAHULUAN. Project life cycle. Construction. Tender Document. Product BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH Secara umum siklus kehidupan proyek konstruksi terbagi atas empat bagian besar yaitu studi kelayakan (feasibility study), estimasi proyek (detail estimate

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kain Tas 600D dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Guna Meminimumkan Biaya di CV. Kane 197 The Controlling Analysis

Lebih terperinci

69 Simulasi rencana..., Beta Patrianto, FT UI, 2009

69 Simulasi rencana..., Beta Patrianto, FT UI, 2009 69 BAB 5 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 5.1 Pendahuluan Di dalam bab ini akan ditampilkan hasil dari pengumpulan data yang berupa variabel-variabel risiko yang mempengaruhi sisa waktu dan biaya pelaksanaan

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK IMPLEMENTASI STRATEGI INTEGRASI UNTUK PENGEMBANGAN INDUSTRI GALANGAN KAPAL DI SURABAYA DAN SEKITARNYA

BENTUK-BENTUK IMPLEMENTASI STRATEGI INTEGRASI UNTUK PENGEMBANGAN INDUSTRI GALANGAN KAPAL DI SURABAYA DAN SEKITARNYA Bentuk-Bentuk Implementasi Strategi Integrasi untuk Pengembangan Industri Galangan Kapal di Surabaya dan Sekitarnya (Ishak Bawias, Achmad Zubaydi, Buana Ma ruf) BENTUK-BENTUK IMPLEMENTASI STRATEGI INTEGRASI

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. PT Triasta Integrasi Teknologi memiliki bisnis utama (core business) yaitu

BAB 4 PEMBAHASAN. PT Triasta Integrasi Teknologi memiliki bisnis utama (core business) yaitu 73 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Manajemen Risiko Teknologi Informasi PT Triasta Integrasi Teknologi memiliki bisnis utama (core business) yaitu pengerjaan proyek-proyek teknologi informasi dari perusahaan lain.

Lebih terperinci

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN SALINAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.21/MEN/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Naila Farhana, 2 Sri Widaningrum, 3 Heriyono Lalu 1, 2, 3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

Naila Farhana, 2 Sri Widaningrum, 3 Heriyono Lalu 1, 2, 3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University PERANCANGAN SOP MANAGEMENT REVIEW BERDASARKAN INTEGRASI ISO 900:05 (KLAUSUL 9.) DAN ISO 00:05 (KLAUSUL 9.) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN RISIKO MENGGUNAKAN METODE BENCHMARK DI CV XYZ Naila Farhana, Sri Widaningrum,

Lebih terperinci

ANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA

ANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA ANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA Aris Windarko Saputro dan I Putu Artama W Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut

Lebih terperinci

ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY

ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY Pengendalian Bahaya berguna agar terjadinya incident, accident penyakit akibat hubungan kerja ditempat kerja berkurang atau tidak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menangani proyek konstruksi di kawasan Daerah Kabupaten Badung, dapat diperoleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menangani proyek konstruksi di kawasan Daerah Kabupaten Badung, dapat diperoleh BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian mengenai construction waste melalui penyebaran kuisioner dengan responden yang berasal dari kontraktor yang sedang atau telah menangani

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Pengembangan Perumahan Pengembangan perumahan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengembang secara mandiri maupun bersama dengan pihak lain untuk mencapai tujuan ekonomi dan

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN...

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN... i LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR... ii ABSTRAK... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

WISE WISE PM-MODUL 010 WISE PM-MODUL 010. RISK MANAGEMENT AT BUILDING PROJECT Presented on CPD Workshop Sept /16/2016 PM-MODUL 010

WISE WISE PM-MODUL 010 WISE PM-MODUL 010. RISK MANAGEMENT AT BUILDING PROJECT Presented on CPD Workshop Sept /16/2016 PM-MODUL 010 RISK MANAGEMENT AT BUILDING PROJECT Presented on CPD Workshop 19-20 Sept 2016 By Ir. Andi Taufan Marimba, MM. MBA. IPM. MPM. 2016 Tujuan Pembelajaran & Daftar Isi Section No. Slide Name Tujuan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyedia kebutuhan manusia. Indonesia merupakan negara maritim yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyedia kebutuhan manusia. Indonesia merupakan negara maritim yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian suatu negara tak lepas oleh sumber daya alam sebagai penyedia kebutuhan manusia. Indonesia merupakan negara maritim yang sebagian besar

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1 Identifikasi Masalah Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data tentang kejadian-kejadian yang dapat berisiko dan tingkat prioritasnya terhadap supply

Lebih terperinci

5.1. Analisa Pengukuran Kinerja Supply Chain Pada Proyek Studi Kasus

5.1. Analisa Pengukuran Kinerja Supply Chain Pada Proyek Studi Kasus BAB V PENERAPAN INDIKATOR KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK STUDI KASUS Pada bab 4 telah coba dikembangkan 10 (sepuluh) indikator penilaian kinerja supply chain yang didasarkan atas telaah terhadap studi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Risiko Risiko (risk) menurut Robinson dan Barry (1987) adalah peluang terjadinya suatu kejadian yang dapat diketahui oleh pelaku bisnis sebagai

Lebih terperinci

Manajemen Risiko Proyek. Dr. Ir. Erizal, MAgr. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan

Manajemen Risiko Proyek. Dr. Ir. Erizal, MAgr. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Manajemen Risiko Proyek Dr. Ir. Erizal, MAgr. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Risiko Proyek Peristiwa tidak pasti yang bila terjadi memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap minimal satu tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek adalah aktivitas sementara dari personil, material, serta sarana untuk menjadikan/mewujudkan sasaran-sasaran proyek dalam kurun waktu tertentu yang kemudian

Lebih terperinci

Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember. Sutoyo Soepiadhy NRP

Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember. Sutoyo Soepiadhy NRP Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember Latar Belakang Peran industri jasa konstruksi Jaminan hasil pekerjaan dari kontraktor Kinerja kontraktor Keterlibatan berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Mulai Studi Literatur : - Buku Teks - Jurnal Studi Kasus Pembuatan Kuesioner Penyebaran Kuesioner, Wawancara & Pengumpulan Data Pengumpulan Data CO

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pembahasan dalam bab 5 ini dibagi menjadi dua bagian yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan disini merupakan hasil penelitian secara keseluruhan, sedangkan saran yang dimaksud

Lebih terperinci

Kata Kunci Risk Management, boiler, HAZOP, emergency response plan, SIL

Kata Kunci Risk Management, boiler, HAZOP, emergency response plan, SIL 1 ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.PETROKIMIA GRESIK Septian Hari Pradana, Ronny Dwi Noriyati, Ali Musyafa Jurusan

Lebih terperinci

ANALISA KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS

ANALISA KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS ANALISA KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI TAHAP II UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG) NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

Implementasi Probability Impact Matriks (PIM) Untuk Mengidentifikasi Kemungkinan dan Dampak Risiko Proyek

Implementasi Probability Impact Matriks (PIM) Untuk Mengidentifikasi Kemungkinan dan Dampak Risiko Proyek Implementasi Probability Impact Matriks (PIM) Untuk Mengidentifikasi Kemungkinan dan Dampak Proyek Sufa atin Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer - Unikom sufaatin@email.unikom.ac.id

Lebih terperinci