P U T U S A N No. 39/ G / 2012/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "P U T U S A N No. 39/ G / 2012/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Transkripsi

1 P U T U S A N No. 39/ G / 2012/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat pertama dengan acara biasa telah memutuskan dalam putusannya sebagaimana berikut dalam sengketa antara : SAHAT PARDEDE, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Wiraswasta, Tempat tinggal di Jalan Meranti No. 09 RT/03.RW/06, Kelurahan Labuh Baru Timur Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru. Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 24 Juli 2012.; Memberikan Kuasa Kepada: Bangun VH.PASARIBU,SH. 2. JUN ERIK DAVID SIANTURI,SH. Keduanya Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Advokat / Pengacara Alamat Jalan Soekarno Hatta N D Pekanbaru. Selanjutnya disebut sebagai....penggugat ; L A W A N KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA PEKANBARU.; berkedudukan di Jalan Pepaya Nomor 47 Pekanbaru Riau. Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 04 Desember 2012 menguasakan kepada: ABDUL RAJAB NAINGGOLAN,SH.,MH.NIP Jabatan Kepala Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara Pertanahan Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru.; IFNI NASIF,SH. NIP Jabatan Kepala Sub Seksi Perkara Pertanahan Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru.; SUHAIRI, SH. NIP , Jabatan Kepala Sub Seksi Sengketa dan Konflik Pertanahan Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru. Selanjutnya disebut sebagai... TERGUGAT; Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut ; Telah.

2 2 Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru No.39 /Pen.MH/2012/PTUN-Pbr. tanggal 11 September 2012 Tentang Penunjukan Majelis Hakim yang memutus dan menyelesaikan perkara ini ; Telah membaca Penetapan Ketua Majelis No. 39/Pen-PP/2012/PTUN- Pbr. Tanggal 12 September 2012 Tentang Pemeriksaan Persiapan ; Telah membaca Penetapan Ketua Majelis No.39/ Pen-HS/2012/PTUN- Pbr. tanggal 23 Oktober 2012 Tentang Penetapan Hari Persidangan dalam perkara tersebut; Telah membaca berkas perkara dan surat-surat lainnya yang bersangkutan dengan berkas perkara tersebut ; Telah mendengarkan keterangan saksi yang diajukan oleh Penggugat diperidangan; Telah memperhatikan segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan; TENTANG DUDUKNYA SENGKETA Menimbang, bahwa Penggugat dalam gugatannya tanggal 31 Agustus 2012 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru pada tanggal 03 September 2012 dan telah diperbaiki pada Hari tanggal 23 Oktober 2012 dengan Register Perkara No.39/G/2012/PTUN- Pbr,mengemukakan alasan dan hal-hal sebagai berikut; Bahwa yang menjadi objek sengketa adalah : Sertifikat Hak Milik (SHM) atas nama WAHYONO SUMARDI : Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 769, dengan Surat Ukur/Gambar Situasi No. 679/1991, atas nama WAHYONO SUMARDI, dimana Sertifikat Hak Milik No. 769 tersebut diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (Tergugat). Bahwa objek sengketa terletak di jalan Siak II Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Tampan Kotamadya Pekanbaru.; Sertifikat...

3 3 2. Sertifikat Hak Milik (SHM) atas nama HERRY PURNOMO : Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 768, dengan Surat Ukur / Gambar Situasi No.678/1991, atas nama HERRY PURNOMO, dimana Sertifikat Hak Milik No. 768 tersebut diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (Tergugat). Bahwa objek sengketa terletak di Jalan Siak II Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Tampan Kotamadya Pekanbaru. Berdasarkan Akta jual beli No. 63/2005 Tanggal 16 Juni 2005 telah beralih haknya kepada GUNAWAN MAKMUR. Bahwa ke 2 (dua) Sertifikat Hak Milik No.769 dan Sertifikat Hak Milik No.768 tersebut yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru didasari oleh: Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg. Nomor.: 1213/KT/IX/1990 tanggal 18 September 1990 atas nama Adnan, dijual kepada Wahyono Sumardi.; Surat Keterangan Ganti Rugi Reg.Nomor : 1347/KT/X/1990 tanggal 5 Oktober 1990 atas nama Adnan, dijual kepada Hery Purnomo.; Bahwa ke 2 (dua) Surat Keterangan Ganti Rugi yaitu Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg.Nomor : 1213/KT/IX/1990 tanggal 18 September 1990 dan Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg.Nomor : 1347/KT/X/1990 tanggal 5 Oktober 1990 yang berasal dari Adnan, namun Adnan membantah dan menyangkal bahwa hal tersebut tidak benar, karena Adnan tidak pernah menjual tanahnya kepada Saudara Wahyono Sumardi dan Herry Purnomo. Lebih tegasnya bahwa karena Adnan tidak mengenal dan tidak pernah bertransaksi dengan Wahyono Sumardi dan Herry Purnomo.; Bahwa Penggugat baru mengetahui secara pasti telah terbitnya Sertifikat Hak Milik Tergugat di atas tanah Penggugat, setelah ADANYA SURAT UNDANGAN...

4 4 UNDANGAN MEDIASI oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru tanggal 27 Juni 2012 dan ditegaskan dengan Berita Acara Pengumpulan Data Fisik Nomor: 805/ /VII/2012 oleh Tergugat Tanggal 6 Juli 2012.;----- Bahwa oleh karenanya sesuai dengan ketentuan Pasal 55 Undang-undang No. 5 tahun 1986 sebagaimana yang telah dirubah dengan Undangundang No. 9 tahun 2004, tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Bahwa pengajuan Gugatan Para Penggugat adalah sah dan dapat diterima, karena diajukan dalam tenggang waktu untuk menggugat.; Bahwa Penggugat adalah pemilik atas tanah berdasarkan : Sertifikat Hak Milik No.7226 dengan Surat Ukur/Gambar Situai No.61/2012 tanggal 16 Februari 2012 yang sebelumnya Sertifikat Hak Milik No dengan Surat Ukur/Gambar Situasi No.437/2001 tanggal 19 Juni 2001 yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru tertanggal 2 Agustus 2001 sesuai/berdasarkan Surat Keputusan Kankantah Kota Pekanbaru tanggal 26 Juli 2001 No.: , dengan luas M² dimana tanah/lahan tersebut saat ini terletak di Jalan Siak II Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Tampan Kotamadya Pekanbaru.; Bahwa lahan milik Penggugat tersebut diperoleh dengan cara ganti rugi. Bahwa tanah/lahan tersebut sejak Penggugat ganti rugi sampai saat ini lahan masih dalam pengguasaan Penggugat. 4. Bahwa di atas tanah Penggugat tersebut saat ini telah diterbitkan Sertifikat Hak Milik (SHM) yang kesemuanya diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (Tergugat) masing-masing : Sertifikat Hak Milik (SHM) atas nama Wahyono Sumardi : Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 769, dengan Surat Ukur/Gambar Situasi No. 679/1991, atas nama Wahyono Sumardi, dimana Sertifikat Hak Milik No. 769 tersebut diterbitkan oleh Kantor Pertanahan...

5 5 Pertanahan Kota Pekanbaru (Tergugat). Bahwa objek sengketa terletak di jalan Siak II Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Tampan Kotamadya Pekanbaru.; Sertifikat Hak Milik (SHM) atas nama Herry Purnomo : Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 768, dengan Surat Ukur / Gambar Situasi No.678/1991, atas nama Herry Purnomo, yang telah beralih haknya kepada GUNAWAN MAKMUR berdasarkan Akta jual beli No. 63/2005 Tanggal 16 Juni 2005 dimana Sertifikat Hak Milik No. 768 tersebut diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (Tergugat. Bahwa objek sengketa terletak di Jalan Siak II Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Tampan Kotamadya Pekanbaru.; Bahwa hal tersebut terlihat jelas dalam pemetaan yang diterbitkan oleh Tergugat.; Bahwa surat Keputusan Tergugat berupa Sertifikat Hak Milik No.769 Tahun 1991 dengan Surat ukur/gambar Situasi No.679/1991 atas nama Wahyono Sumardi dan Sertifikat Hak Milik No. 768 dengan Surat Ukur/Gambar Situasi No.678/1991 atas nama Herry Purnomo yang telah beralih kepada GUNAWAN MAKMUR, dimana ke-2 (dua) Sertifikat Hak milik tersebut diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (Tergugat) adalah merupakan suatu penetapan tertulis yang dikeluarkannya sebagai Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum yang bersifat konkret, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi Para Penggugat.; Bahwa sesuai dengan Pasal 1 ayat (9) Undang-undang No. 5 tahun 2009 tentang perubahan kedua Undang-undang Peradilan Tata Usah Negara, yang dimaksud dengan tindakan hukum yang bersifat konkret, individual dan final adalah : Konkret artinya : Objek yang diputuskan dalam Keputusan Tata Usaha Negara...

6 6 Negara atau tidak abstrak tapi berwujud, tertentu atau dapat ditentukan. Individual artinya : Keputusan Tata Usaha Negara tersebut tidak ditujukan untuk umum, tetapi tertentu baik alamat, maupun hal yang dituju, jadi sifat individual itu bearti secara langsung mengenai hal atau keadaan tertentu yang nyata ada.; Final, artinya : akibat hukum yang ditimbulkan dengan mengeluarkan penetapan tertulis (Surat Keputusan) benar-benar merupakan Akibat Hukum yang defenitif.; Bahwa dengan diterbitkannya Sertifikat Hak Milik No.769 dengan Surat ukur/gambar Situasi No.679/1991 atas nama Wahyono Sumardi dan Sertifikat Hak Milik No. 768 dengan Surat Ukur/Gambar Situasi No.678/1991 atas nama Herry Purnomo yang telah beralih haknya kepada GUNAWAN MAKMUR berdasarkan Akta jual beli No. 63/2005 Tanggal 16 Juni 2005, dimana ke-2 (dua) Sertifikat Hak milik tersebut diterbitkan oleh Tergugat, jelas telah merugikan kepentingan Penggugat, karena objek Gugatan diterbitkan di atas tanah milik Penggugat.; Sehingga tanah yang Penggugat miliki berdasarkan Sertifikat Hak Milik No.7226 dengan Surat Ukur/Gambar Situai No.61/2012 tanggal 16 Februari 2012 yang sebelumnya Sertifikat Hak Milik No dengan Surat Ukur/Gambar Situasi No.437/2001 tanggal 19 Juni 2001 MENJADI BERTUMPANG TINDIH dengan Sertifikat Hak Milik No.769 atas nama Wahyono Sumardi seluas ± m 2 dan Sertifikat Hak Milik No.768 atas nama Hery Purnomo yang telah beralih haknya kepada GUNAWAN MAKMUR, bertumpang tindih dengan penggugat seluas ± m 2. Bahwa dengan diterbitkannya Sertifikat Hak Milik (SHM) tersebut diatas yang menjadi objek perkara oleh Tergugat diatas lahan/tanah milik Penggugat, maka tindakan Tergugat jelas jelas telah menimbulkan kerugian...

7 7 kerugian bagi Penggugat.; Bahwa oleh karenanya fakta tersebut di atas menjadi dasar dan alasan bagi Penggugat untuk mengajukan gugatan terhadap Tergugat sesuai dengan Pasal 53 ayat 2 (a) Undang-undang No. 5 Tahun 1986 sebagaimana yang dirubah dengan Undang-undang No. 9 tahun 2004.; Bahwa pada intinya tanah yang Penggugat miliki berdasarkan Sertifikat Hak Milik No.7226 dengan Surat Ukur/Gambar Situai No.61/2012 tanggal 16 Februari 2012 yang sebelumnya Sertifikat Hak Milik No dengan Surat Ukur/Gambar Situasi No.437/2001 tanggal 19 Juni 2001 dengan luas M 2 telah terbit dan menjadi tumpang tindih dengan terbitnya Sertifikat Hak Milik No.769 dengan Surat ukur/gambar Situasi No.679/1991, dengan luas tanah yang bertumpang tindih dengan tanah penggugat ± M 2 atas nama Wahyono Sumardi dan Sertifikat Hak Milik No. 768 dengan Surat Ukur/Gambar Situasi No.678/1991 dengan luas tanah yang bertumpang tindih dengan tanah penggugat ± M2 atas nama Herry Purnomo yang telah beralih haknya kepada GUNAWAN MAKMUR.; Bahwa Penggugat baru mengetahui adanya tumpang tindih antara Sertifikat HaK Milik Penggugat No.7226 dengan Surat Ukur/Gambar Situai No.61/2012 tanggal 16 Februari 2012 yang sebelumnya Sertifikat Hak Milik No dengan Surat Ukur/Gambar Situasi No.437/2001 tanggal 19 Juni 2001, luas M 2 dengan Sertifikat Hak Milik No.769 dengan Surat ukur/gambar Situasi No.679/1991, atas nama WAHYONO SUMARDI dan Sertifikat Hak Milik No. 768, Surat Ukur/Gambar Situasi No.678/1991, atas nama HERRY PURNOMO yang telah beralih haknya kepada GUNAWAN MAKMUR, setelah adanya Berita Acara Pengumpulan Data Fisik Nomor : 805/ /VII/2012 tanggal 6 Juli 2012 yang dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru dan undangan mediasi...

8 8 mediasi dari Tergugat tanggal 27 Juni 2012.; Bahwa dengan demikian, tanah yang Penggugat miliki yang tumpang tindih dengan Sertifikat Hak Milik No. 769 dan No. 768 dan hal tersebut merupakan kesalahan dan kelalaian dari Tergugat dalam melaksanakan administrasi penerbitan Sertifikat Hak Milik sebagai bukti hak.; Bahwa dengan demikian, maka jelaslah bahwa dengan diterbitkannya objek sengketa tersebut oleh Tergugat maka tindakan tergugat adalah merupakan perbuatan hukum yang tidak mempertimbangkan kepentingan Penggugat atas tanah haknya.; Diterbitkannya Surat Keputusan yang menjadi objek sengketa tersebut oleh Tergugat sama sekali tidak mempergunakan Kecermatan Formal, artinya terhadap keputusan tersebut semua fakta-fakta yang relevan tidak diinventarisasi, dan tidak diperiksa dengan cermat dan teliti sebagai hal yang harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan, oleh karenanya Sertifikat Hak Milik No.769 dengan Surat ukur/gambar Situasi No.679/1991 dengan luas tanah yang bertumpang tindih dengan tanah penggugat ± M 2 atas nama WAHYONO SUMARDI dan SHM No. 768 Tahun 1991 dengan Surat Ukur/Gambar Situasi No.678/1991 dengan luas tanah yang bertumpang tindih dengan tanah penggugat ± M 2 atas nama HERRY PURNOMO yang telah beralih haknya kepada GUNAWAN MAKMUR, jelas-jelas telah merugikan Penggugat.; Bahwa tindakan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tersebut dapat dikwalifikasikan sebagai tindakan yang sewenang-wenang, dan untuk mengukurnya dapat dilakukan dengan menggunakan parameter Azas-azas Umum Pemerintahan yang baik (general principles of good administration), sehingga Surat Keputusan dimaksud haruslah dinyatakan batal atau tidak sah.; Bahwa...

9 9 9. Bahwa Surat Keputusan (objek perkara) yang diterbitkan oleh Tergugat adalah bertentangan dengan azas kepastian hukum dalam pelaksanaan pendaftaran tanah yang meliputi beberapa kegiatan pendaftaran tanah sebagaimana yang dimaksud dalam Peraturan Pemerintah No. 24/1997.;--- Bahwa penerbitan objek sengketa tidak mengikuti aturan dan atau prosedur yang ditetapkan untuk pendaftaran tanah, sebagaimana yang ditentukan dalam Peraturan Pemerintah No.24 tahun Bahwa gambar situasi/surat ukur pada dasarnya adalah kutipan dari peta pendaftaran, bahwa surat ukur, selain memuat gambar tanah yang melukiskan batas tanah, tanda-tanda batas, gedung-gedung, jalan-jalan, saluran air, dan lain-lain benda penting, harus memuat pula : a. nomor pendaftarannya; b. nomor dan tahun surat ukur/buku tanah; c. nomor pajak; d. uraian tentang letak tanah; e. ukuran tentang keberadaan tanah; f. luas tanah; g. orang atau orang-orang yang menunjukkan batas-batasnya; Bahwa sebelum diterbitkannya objek perkara seharusnya Tergugat terlebih dahulu dengan cermat melakukan upaya pengecekan data fisik lahan yang menjadi objek sengketa untuk diterbitkannya suatu pemberian hak (objek perkara), sehingga tidak terjadinya tumpang tindih atas penguasaan maupun kepemilikan tanah, karena sebagaimana perkara Aquo, bahwa Surat Keputusan (objek perkara) yang diterbitkan oleh Tergugat adalah terhadap tanah/lahan yang dimiliki, diusahakan dan dikuasai oleh Penggugat yang telah memiliki dasar hukum dan legalitas yang jelas berdasarkan alas hak yang jelas dan tegas.; Bahwa...

10 10 Bahwa dengan demikian, jelaslah bahwa penerbitan objek sengketa tidak didasari pada kecermatan formal dan bertentangan dengan Azas-azas Umum Pemerintahan yang Baik, serta Azas Keterbukaan, oleh karena itu Sertifikat Hak Milik No.769 dengan Surat ukur/gambar Situasi No.679/1991 dengan luas tanah yang bertumpang tindih dengan tanah penggugat ± m 2 atas nama Wahyono Sumardi dan Sertifikat Hak Milik No. 768 dengan Surat Ukur/Gambar Situasi No.678/1991 dengan luas tanah yang bertumpang tindih dengan tanah penggugat ± m 2 atas nama Herry Purnomo yang telah beralih haknya kepada GUNAWAN MAKMUR, HARUSLAH DINYATAKAN BATAL ATAU TIDAK SAH.; Bahwa melihat dari proses penerbitan Sertifikat Hak Milik No.769 dengan Surat ukur/gambar Situasi No.679/1991 dengan luas tanah yang bertumpang tindih dengan tanah penggugat ± m 2 atas nama Wahyono Sumardi dan Sertifikat Hak Milik No. 768 Tahun 1991 dengan Surat Ukur/Gambar Situasi No.678/1991 dengan luas tanah yang bertumpang tindih dengan tanah penggugat ± m 2 atas nama Herry Purnomo yang telah beralih haknya kepada GUNAWAN MAKMUR, dimana ke-2 (dua) Sertifikat Hak milik tersebut bertentangan dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 yang diundangkan pada tanggal 8 Juli 1997.; Bahwa Surat Keputusan yang diterbitkan oleh Tergugat adalah bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku, dalam pelaksanaan pendaftaran tanah meliputi beberapa kegiatan pendaftaran tanah serta pemeliharaannya, hal mana sebelum diterbitkannya objek perkara seharusnya Tergugat terlebih dahulu melakukan upaya pengecekan fisik lahan yang menjadi objek untuk diterbitkannya suatu pemberian hak (objek perkara) sehingga tidak terjadinya tumpang tindih penguasaan maupun kepemilikan tanah, karena sebagaimana perkara A quo bahwa surat...

11 11 surat keputusan (objek perkara) yang diterbitkan oleh Tergugat adalah terhadap tanah/lahan yang dimiliki, diusahakan dan dikuasai oleh Penggugat jauh sebelum diterbitkannya objek perkara. Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 pada Pasal 12 ayat (1) dan Pasal 18 ayat (1) ditetapkan : Pasal 12 ayat (1) : Kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali meliputi : a. pengumpulan dan pengolahan data fisik; b. pembuktian hak dan pembukuannya; c. penyajian data fisik dan data yuridis; d. penyimpanan daftar umum dan dokumen; Pasal 18 ayat (1); Penetapan batas bidang tanah yang sudah dipunyai dengan suatu hak yang belum terdaftar atau yang sudah terdaftar, tetapi belum ada surat ukur/gambar situasinya yang tidak sesuai lagi dengan keadaan yang sebenarnya, dilakukan oleh panitia ajudikasi dalam pendaftaran tanah secara sistematik atau oleh kepala kantor pertanahan dalam pendaftaran tanah secara sporadik, berdasarkan penunjukan batas oleh pemegang hak atas tanah yang bersangkutan dan sedapat mungkin disetujui oleh para pemegang hak atas tanah yang berbatasan.; Bahwa dalam Pasal 26 ayat (1), (2) dan (3) Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 yang telah menetapkan : (1) daftar isian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) beserta peta bidang atau bidang-bidang tanah yang bersangkutan sebagai hasil pengukuran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) diumumkan selama 30 (tiga puluh) hari dalam daftar tanah secara sistematik...

12 12 sistematik atau 60 (enam puluh) hari dalam daftar tanah secara sporadik untuk memberi kesempatan kepada pihak yang berkepentingan mengajukan keberatan (2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan di Kantor Ajudikasi dan Kantor Kepala Desa/Kelurahan letak tanah yang bersangkutan dalam pendaftaran tanah secara sistematik atau di Kantor Pertanahan dan Kantor Kepala Desa/Kelurahan letak tanah yang bersangkutan dalam pendaftaran tanah secara sporadik, serta tempat lain yang dianggap perlu.; (3) Selain pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dalam hal ini pendaftaran secara sporadik, individual, pengumuman dilakukan melalui media massa.; Bahwa dari fakta-fakta hukum di atas penerbitan objek sengketa oleh Tergugat adalah merupakan suatu tindakan yang sewenang-wenang dan bertentangan dengan azas-azas umum pemerintahan yang baik, serta tidak memperhatikan Azas keadilan atau kewajaran, dimana Azas ini menghendaki agar dalam melakukan tindakan hukum pemerintah/tergugat tidak boleh berlaku sewenang-wenang atau berlaku tidak layak, jika Tergugat/pemerintah melakukan tindakan sewenangwenang dan tidak layak, maka keputusan yang berkaitan dengan kehendaknya dapat dibatalkan.; Bahwa Keputusan Tata Usaha Negara yang diterbitkan oleh Tergugat tersebut mengandung cacat hukum, karena; Menurut Pasal 53 (2) sub b Undang-undang No. 9 tahun 2004, tentang Perubahan atas Undang-undang No. 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, bahwa Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan azas umum pemerintahan yang baik.; Bahwa...

13 13 Bahwa azas umum penyelenggara negara yang diabaikan atau dilanggar, oleh Tergugat dalam membuat atau menerbitkan Sertifikat Hak Milik No.769 dengan Surat ukur/gambar Situasi No.679/1991 dengan luas tanah yang bertumpang tindih dengan tanah penggugat ± M 2 atas nama WAHYONO SUMARDI dan Sertifikat Hak Milik No. 768 dengan Surat Ukur/Gambar Situasi No.678/1991 dengan luas tanah yang bertumpang tindih dengan tanah penggugat ± M 2 atas nama HERRY PURNOMO yang telah beralih haknya kepada GUNAWAN MAKMUR, adalah Azas Kepastian Hukum, yang dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) Undang-undang No. 28 tahun 1999, tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.; Bahwa menurut penjelasan Undang-undang No. 28 tahun 1999 tersebut, yang dimaksud dengan Azas kepastian hukum adalah : Azas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggara negara ; Bahwa Penggugat jelas telah mengalami kerugian yang sangat besar, dimana sebagai akibatnya bahwa Penggugat sebagai pemilik yang sah atas tanah tersebut berdasarkan fakta hukum yang jelas, menjadi tidak pasti secara hukum, karena telah terjadi tumpang tindih atas tanah dengan diterbitkannya objek sengketa oleh Tergugat.; Bahwa dengan demikian, maka dalam gugatan ini, Penggugat mengajukan permohonan berdasarkan Pasal 67 ayat (2) Undang-undang No. 5 tahun 1986, sebagaimana dirubah dengan Undang-undang No. 9 tahun 2004 Kepada Pengadilan Tata Usaha Negara/Majelis Hakim Yang Terhormat, agar pelaksanaan surat Keputusan Tergugat : Sertifikat Hak Milik No. 769 dengan Surat ukur / Gambar Situasi No

14 14 No.679/1991 atas nama Wahyono Sumardi dan Sertifikat Hak Milik No. 768 dengan Surat Ukur/Gambar Situasi No.678/1991 atas nama Herry Purnomo yang telah beralih haknya kepada GUNAWAN MAKMUR, dimana ke-2 (dua) Sertifikat Hak milik tersebut diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (Tergugat). Bahwa objek sengketa terletak di jalan Siak II, Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Tampan Kotamadya Pekanbaru Haruslah ditunda/diskorsing selama pemeriksaan sengketa Tata Usaha Negara berjalan sampai adanya Putusan yang memperoleh kekuatan hukum tetap.; Bahwa berdasarkan Pasal 67 ayat (3) Undang-undang No. 5 tahun 1986, sebagaimana dirubah dengan Undang-undang No. 9 tahun 2004, Penggugat juga memohon kepada Pengadilan Tata Usaha Negara/Majelis Hakim yang Terhormat, agar kiranya dapat diputus terlebih dahulu dari pokok sengketa.; Bahwa berdasarkan alasan-alasan yang diuraikan di atas, Penggugat mohon agar Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru dapat memutuskan yang amarnya sebagai berikut : I. Dalam Penundaan. - Mengabulkan permohonan Penggugat atas penundaan pelaksanaan beserta tindakan administrasi lainnya sebatas luas tanah yang bertumpang tindih terhadap: Sertifikat Hak Milik No.769 dengan Surat ukur/gambar Situasi No.679/1991 dengan luas tanah yang bertumpang tindih dengan tanah penggugat ± m 2 atas nama Wahyono Sumardi dan Sertifikat Hak Milik No. 768 dengan Surat Ukur/Gambar Situasi No.678/1991 dengan luas tanah yang bertumpang tindih dengan tanah penggugat ± m 2 atas nama Herry Purnomo yang telah beralih haknya kepada GUNAWAN...

15 15 GUNAWAN MAKMUR, dimana ke -2 (dua) Sertifikat Hak milik tersebut diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (Tergugat). Bahwa objek sengketa terletak di Jalan Siak II Kelurahaan Labuh Baru Barat Kecamatan Tampan Kotamadya Pekanbaru.; Memerintahkan agar Tergugat untuk menangguhkan/penundaan pelaksanaan beserta tindakan administrasi lainnya sebatas luas tanah yang bertumpang tindih terhadap : Sertifikat Hak Milik No.769 dengan Surat ukur/gambar Situasi No.679/1991 atas nama Wahyono Sumardi dan Sertifikat Hak Milik No. 768 dengan Surat Ukur/Gambar Situasi No.678/1991 atas nama Herry Purnomo yang telah beralih haknya kepada GUNAWAN MAKMUR, dimana ke-2 (dua) Sertifikat Hak milik tersebut diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (Tergugat). Bahwa objek sengketa terletak di Jalan Siak II Kelurahaan Labuh Baru Barat Kecamatan Tampan Kotamadya Pekanbaru.; Sampai adanya putusan pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap.; II. Dalam Pokok Perkara.; Mengabulkan Gugatan Penggugat seluruhnya; Menyatakan Batal atau tidak sah surat keputusan Tergugat berupa : Sertifikat Hak Milik No.769 dengan Surat ukur/gambar Situasi No.679/1991 sebatas luas tanah yang bertumpang tindih dengan tanah penggugat ± m 2 atas nama Wahyono Sumardi dan Sertifikat Hak Milik No. 768 dengan Surat Ukur/Gambar Situasi No.678/1991 sebatas luas tanah yang bertumpang tindih dengan tanah penggugat ± m 2 atas nama Herry Purnomo yang telah beralih haknya kepada GUNAWAN MAKMUR berdasarkan Akta jual beli No. 63/2005 Tanggal 16 Juni 2005, dimana ke-2 (dua) Sertifikat Hak milik tersebut diterbitkan oleh Kantor pertanahan...

16 16 Pertanahan Kota Pekanbaru (Tergugat). Bahwa objek sengketa terletak di Jalan Siak II Kelurahaan Labuh Baru Barat Kecamatan Tampan Kotamadya Pekanbaru.; Mewajibkan Tergugat untuk mencabut surat keputusan Tergugat berupa : Sertifikat Hak Milik No.769 dengan Surat ukur/gambar Situasi No.679/1991 sebatas luas tanah yang bertumpang tindih dengan tanah penggugat ± m 2 atas nama Wahyono Sumardi dan Sertifikat Hak Milik No. 768 dengan Surat Ukur/Gambar Situasi No.678/1991 sebatas luas tanah yang bertumpang tindih dengan tanah penggugat ± m 2 atas nama Herry Purnomo yang telah beralih haknya kepada GUNAWAN MAKMUR berdasarkan Akta jual beli No. 63/2005 Tanggal 16 Juni 2005 sebatas luas tanah yang bertumpang tindih, dimana ke-2 (dua) Sertifikat Hak milik tersebut diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (Tergugat), bahwa objek sengketa terletak di Jalan Siak II Kelurahaan Labuh Baru Barat Kecamatan Tampan Kotamadya Pekanbaru.; Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini; Menimbang, bahwa Tergugat atas gugatan Penggugat tersebut telah mengajukan Jawaban tertanggal 06 November 2012 yang pada pokoknya sebagai berikut : DALAM EKSEPSI; Tentang Kompetensi Absolut.; Bahwa gugatan Penggugat pada point 1 pada pokoknya menguraikan yang menjadi obyek perkara adalah Sertipikat Hak Milik No.769 tahun 1991, atas nama Wahyono Sumardi yang terletak di Jalan Siak II, Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Tampan dan Sertipikat Hak Milik No.768 tahun 1991, atas nama Herry Purnomo yang terletak di Jalan Siak II, Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Tampan dan telah beralih kepada Gunawan Makmur. Bahwa...

17 17 Bahwa gugatan Penggugat pada point 3 pada pokoknya menguraikan bahwa Penggugat sebagai pemilik atas obyek perkara yang didasarkan pada Sertipikat Hak Milik No.7226 tanggal 16 Februari 2012 yang sebelumnya Sertipikat Hak Milik No.3755 tanggal 19 Juni 2001, yang terletak di Jalan Siak II, Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Tampan; Bahwa gugatan Penggugat pada point 6 pada pokoknya menguraikan Sertipikat Hak Milik No.7226 tanggal 16 Februari 2012 yang sebelumnya Sertipikat Hak Milik No.3755 tanggal 19 Juni 2001 menjadi bertumpang tindih dengan Sertipikat Hak Milik No.769 tahun 1991, atas nama Wahyono Sumardi seluas kira-kira M2 dan Sertipikat Hak Milik No.768 tahun 1991, atas nama Herry Purnomo yang telah beralih kepada Gunawan Makmur seluas kira-kira M2.; Bahwa dari uraian gugatan demikian jika dicermati terdapat adanya tumpang tindih kepemilikan antara bidang tanah yang menjadi milik Penggugat (Sahat Pardede) berdasarkan Sertipikat Hak Milik No.7226 tanggal 16 Februari 2012 yang sebelumnya Sertipikat Hak Milik No.3755 tanggal 19 Juni 2001 dengan tanah Wahyono Sumardi sesuai Sertipikat Hak Milik No.769 tahun 1991, dan dengan tanah Herry Purnomo yang telah beralih kepada Gunawan Makmur sesuai Sertipikat Hak Milik No.768 tahun 1991, yang kesemuanya diterbitkan oleh Tergugat, dimana baik sertipikat yang menjadi obyek perkara maupun sertipikat milik Penggugat proses penerbitannya telah sesuai prosedur hukum yang benar, sehingga jika Penggugat mendalilkan telah terjadi tumpang tindih kepemilikan, maka yang pertama sekali diputuskan adalah siapa yang paling berhak atas tanah yang bertumpang tindih tersebut, sehingga oleh karenanya menurut hukum sengketa ini adalah sengketa kepemilikan/perdata yang merupakan kewenangan dari Peradilan Umum yaitu Pengadilan Negeri untuk memeriksa, mengadilinya...

18 18 mengadilinya, dan bukan merupakan kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara dan telah sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung RI No.88/K/TUN tanggal 7 September 1994 yang berbunyi: Meskipun sengketa itu terjadi dari adanya Surat Keputusan Pejabat, tetapi jika dalam perkara tersebut menyangkut pembuktian hak kepemilikan atas tanah maka gugatan atas sengketa tersebut harus diajukan terlebih dahulu ke peradilan Umum karena merupakan sengketa perdata, dengan demikian gugatan penggugat tidak dapat diterima; Gugatan Penggugat Kabur (obscuur libel). Bahwa dalam gugatan Penggugat tidak diuraikan, dirumuskan dengan teliti, cermat dan lengkap mengenai kesalahan Tergugat sebagai Pejabat Administrasi pada waktu melakukan proses penerbitan keputusan terhadap sertipikat yang menjadi obyek perkara, dimana dalam gugatan Penggugat menguraikan kesalahan Tergugat hanya bersifat normatif dimana isi gugatan Penggugat hanya menguraikan bahwa Tergugat dalam melakukan proses penerbitan obyek perkara tidak mengikuti aturan atau prosedur yang ditentukan dalam pendaftaran tanah sebagaimana yang ditentukan dalam Peraturan Pemerintah No.24 tahun 1997, tanpa menguraikan dengan jelas perbuatan atau tindakan yang bagaimana yang dilanggar oleh Tergugat pada waktu melakukan proses penerbitan obyek perkara sehinggga bertentangan dengan Peraturan Pemerintah No.24 tahun 1997, dengan demikian gugatan menjadi kabur dan karenanya beralasan hukum untuk ditolak atau setidak tidaknya tidak dapat diterima; DALAM POKOK PERKARA.: Bahwa apa yang diuraikan di atas dianggap diulangi lagi di bawah ini dan merupakan bahagian yang tidak terpisahkan. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil yang dikemukakan Penggugat kecuali secara tegas diakui di bawah ini; Bahwa...

19 19 Bahwa gugatan Penggugat pada point 6 yang pada pokoknya menguraikan penerbitan Sertipikat Hak Milik No.769 tahun 1991, atas nama Wahyono Sumardi yang terletak di Jalan Siak II, Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Tampan dan Sertipikat Hak Milik No.768 tahun 1991, atas nama Herry Purnomo yang terletak di Jalan Siak II, Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Tampan dan telah beralih kepada Gunawan Makmur yang dilakukan oleh Tergugat jelas telah merugikan kepentingan Penggugat, karena obyek gugatan diterbitkan di atas tanah milik Penggugat, adalah merupakan dalil yang sangat keliru dan tidak berdasar hukum dengan alasan baik sertipikat yang menjadi obyek perkara maupun sertipikat Penggugat proses penerbitannya telah melalui mekanisme maupun prosedur hukum yang benar, dimana disamping sertipikat yang menjadi obyek perkara terlebih dahulu diterbitkan oleh Tergugat dibanding sertipikat Penggugat, juga pada waktu pengajuan permohonan penerbitan pertama sekali di Kantor Tergugat baik sertipikat yang menjadi obyek perkara maupun sertipikat penggugat dimana surat dasar masing-masing baik mengenai batas sempadan sangat berbeda sekali, sehingga dengan adanya perbedaan sempadan sertipikat yang menjadi obyek perkara dan sempadan sertipikat Penggugat tersebut membuktikan bahwa sertipikat Penggugat tidak tumpang tindih dengan obyek perkara, dengan demikian gugatan Penggugat haruslah ditolak.; Bahwa gugatan Penggugat pada point 7 yang pada pokoknya menguraikan dimana Sertipikat Hak Milik No.7226 tanggal 16 Februari 2012 yang sebelumnya Sertipikat Hak Milik No.3755 tanggal 19 Juni 2001 dengan luas M2 menjadi bertumpang tindih dengan Sertipikat Hak Milik No.769 tahun 1991, atas nama Wahyono Sumardi seluas kira-kira M2 dan Sertipikat Hak Milik No.768 tahun 1991, atas nama Herry Purnomo yang telah beralih kepada Gunawan Makmur seluas kira-kira M2, hal ini Penggugat ketahui setelah adanya Berita Acara Pengumpulan Data Fisik No

20 20 No.805/ /VII/2012 tanggal 6 Juli 2012 yang dikeluarkan oleh Tergugat dan juga berdasarkan Undangan Mediasi dari Tergugat pada tanggal 27 Juni 2012, sehingga dengan adanya tumpang tindih tanah Penggugat dengan obyek perkara adalah merupakan kesalahan dan kelalaian dari Tergugat dalam melaksanakan administrasi penerbitan Sertipikat Hak Milik sebagai bukti hak, adalah merupakan dalil yang tidak berdasar hukum dengan alasan bahwa dengan adanya Berita Acara Pengumpulan Data Fisik No.805/ /VII/2012 tanggal 6 Juli 2012, membuktikan Penggugat sangat ragu-ragu memastikan kebenaran letak tanahnya, dan Berita Acara Pengumpulan Data Fisik tersebut tidak dapat dijadikan sebagai bukti bahwa sertipikat Penggugt berada di atas sertipikat obyek perkara mengingat berita acara tersebut dibuat Tergugat didasarkan permohonan pengukuran ulang dari Penggugat dan pada waktu pengukuran lapangan dilaksanakan diperoleh data berdasarkan penunjukan dari Penggugat (Sahat Pardede) sendiri yang dalam perkara ini kebetulan hasil penunjukan Pengugat tersebut setelah dituangkan dalam peta bidang hasilnya terdapat tumpang tindih dengan sertipikat obyek perkara, dengan demikian Tergugat tetap mengacu kepada alas hak sebagai dasar kepemilikan pertama sekali yang diajukan oleh pemegang obyek perkara maupun Penggugat pada waktu memohonkan haknya di kantor Tergugat, dimana dapat dilihat dengan jelas dasar surat pemegang obyek perkara berbeda nama-nama sempadan dengan dasar surat Penggugat, yatu: Bahwa kedua sertipikat yang menjadi obyek perkara dasarnya adalah: SKGR.Reg.Camat No.1213/KT/IX/1990 tanggal 18 September 1990 dimana Adnan menjual kepada Wahyono Sumardi, batas-batasnya sebagai berikut: -Utara berbatas dengan tanah Parit; Selatan berbatas dengan tanah Jalan.; Timur berbatas dengan tanah Seopomo.; Barat...

21 21 -Barat berbatas dengan tanah Hery Purnomo; SKGR.Reg.Camat No.1347/KT/X/1990 tanggal 5 Oktober 1990 dimana Adnan menjual kepada Hery Purnomo; Utara berbatas dengan tanah Parit; Selatan berbatas dengan tanah Jalan; Timur berbatas dengan tanah parit; Barat berbatas dengan Sahyono Sumardi; Sedangkan sertipikat Penggugat batas-batasnya adalah: Utara berbatas dengan Parit; Selatan berbatas dengan Hutagalung; Timur berbatas dengan Dagor/Sitanggang; Barat berbatas dengan Jalan; Bahwa dengan adanya perbedaan nama-nama sempadan tersebut adalah merupakan bukti yang membantah dalil gugatan Penggugat yang menyebutkan sertipikat Penggugat tumpang tindih dengan obyek perkara, dan kalaupun Penggugat bersikukuh bahwa sertipikat obyek perkara tumpang tindih dengan sertipikat Penggugat maka sebagaimana Tergugat uraikan dalam Eksepsi Kompetensi Absolut, dimana perkara aquo merupakan sengketa kepemilikan yang harus diadili oleh Peradilan Umum untuk diputuskan terlebih dahulu kebenaran surat-surat dasar kepemilikan baik yang dimiliki oleh pemegang obyek perkara maupun Penggugat dan siapa yang paling berhak atas tanah aquo, karena tidak ada kewenangan Tergugat untuk menilai dan memutuskan apakah surat dasar kepemilikan pemilik obyek perkara maupun surat dasar Penggugat pada waktu permohonan hak pertama sekali di kantor Tergugat sah atau tidak, sebab kalau tidak demikian maka sertipikat yang menjadi obyek perkara yang diterbitkan oleh Tergugat adalah sah sebagaimana dirumuskan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No: 24 tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah pasal 32 ayat 1...

22 22 ayat 1 yang berbunyi: Sertipikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di dalamnya, sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan.; Bahwa gugatan Penggugat pada point 9,10,11, dan 12 pada pokoknya menguraikan surat keputusan atas obyek perkara yang diterbitkan Tergugat adalah bertentangan dengan azas kepastian hukum dalam pelaksanaan pendaftaran tanah sebagaimana yang ditentukan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No: 24 tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah dan merupakan suatu tindakan yang sewenang-wenang dan bertentangan dengan azas-azas umum pemerintahan yang baik karena Tergugat tidak cermat melakukan upaya pengecekan data fisik lahan yang menjadi obyek sengketa untuk diterbitkannya suatu pemberian hak adalah merupakan dalil yang tidak berdasar hukum dengan alasan bahwa Tergugat sebagai pejabat atministrasi yang berwenang untuk pendaftaran hak atas tanah adalah selalu berpedoman kepada peraturan Perundang-undangan yang berlaku khususya peraturan-peraturan dibidang pertanahan dalam hal ini peraturan perundang-undangan yang menjadi peraturan dasar terkait dengan penerbitan sertipikat hak milik atas tanah adalah Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah yang merupakan salah satu Peraturan pelaksanaan dari Undang-undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Undang-Undang Pokok Agraria), dan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah telah diatur beberapa ketentuan terkait penerbitan suatu sertipikat atas tanah, termasuk penerbitan sertipikat hak milik atas tanah adalah: Pasal 1 angka 8: Ajudikasi adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka proses...

23 23 proses pendaftaran tanah untuk pertama kali, meliputi pengumpulan dan penetapan kebenaran data fisik dan data yuridis mengenai satu atau beberapa obyek pendaftaran tanah untuk keperluan pendaftarannya ; Pasal 12 ayat (1) huruf a dan b: Kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali meliputi a. Pengumpulan dan pengolahan data fisik, b. Pembuktian hak dan pembukuannya ; Pasal 18 ayat (1) : Penetapan batas bidang tanah yang sudah dipunyai dengan suatu hak yang belum terdaftar atau yang sudah terdaftar tetapi belum ada surat ukur/gambar situasinya atau surat ukur/gambar situasi yang ada tidak sesuai lagi dengan keadaan yang sebenarnya, dilakukan oleh panitia ajudikasi dalam pendaftaran tanah secara sporadik, berdasarkan penunjukan batas oleh pemegang hak atas tanah yang bersangkutan dan sedapat mungkin disetujui oleh para pemegang hak atas tanah yang berbatasan ; Pasal 18 ayat (3): Dalam menetapkan batas-batas bidang tanah panitia Ajudikasi atau Kepala Kantor Pertanahan memperhatikan batas-batas bidang atau bidang-bidang tanah yang telah terdaftar dan surat ukur atau gambar situasi yang bersangkutan ; Pasal 25 Ayat (1): Dalam rangka menilai kebenaran alat bukti sebagaimana dimaksud pasal 24 dilakukan pengumpulan dan penelitian data yuridis mengenai bidang tanah yang bersangkutan oleh panitia Ajudikasi dalam pendaftaran tanah secara sistimatik atau oleh kepala kantor Pertanahan dalam pendaftaran tanah secara sporadik ; Bahwa dari uraian tersebut di atas dalam perkara aquo Tergugat dalam melakukan proses penerbitan obyek perkara telah sesuai dengan peraturan tersebut di atas, Yaitu: Bahwa obyek perkara yaitu Sertipikat Hak Milik No.769 tahun 1991, atas nama Wahyono Sumardi berdasarkan SKGR.Reg.Camat No.1213/KT/IX/1990 tanggal 18 September 1990 dimana Adnan menjual Kepada..

24 24 kepada Wahyono Sumardi, batas-batasnya sebagai berikut: Utara berbatas dengan tanah Parit, Selatan berbatas dengan tanah Jalan, Timur berbatas dengan tanah Seopomo,Barat berbatas dengan tanah Hery Purnomo, dan Sertipikat Hak Milik No.768 tahun 1991, atas nama Herry Purnomo yang telah beralih kepada Gunawan Makmur SKGR.Reg.Camat No.1347/KT/X/1990 tanggal 5 Oktober 1990 dimana Adnan menjual kepada Hery Purnomo, batas-batasnya sebagai berikut: Utara berbatas dengan tanah Parit, Selatan berbatas dengan tanah Jalan,Timur berbatas dengan tanah parit, Barat berbatas dengan Wahyono Sumardi.; Bahwa surat dasar obyek perkara dikeluarkan dan ditandatangani oleh instansi yang berwenang dalam hal ini kantor camat sesuai dengan register tersebut di atas, kemudian dalam surat dasar obyek perkara para sempadan membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk persetujuan. - Bahwa Tergugat pada waktu melakukan pengukuran dilapangan untuk megumpulkanan data fisik yang disesuaikan dengan surat dasar pemohon, dan pada saat pengukuran berdasarkan penunjukan pemegang obyek perkara telah bersesuaian antara fakta lapangan dengan surat dasar pemohon, selanjutnya Tergugat membuat data fisik lapangan tersebut ke dalam surat ukur/gambar situasi dan pada saat itu belum ada terdapat daftar surat ukur/gambar situasi milik orang lain termasuk atas nama pihak Penggugat dan selama proses berjalan tidak ada keberatan dari pihak lain termasuk Penggugat, sehingga proses dapat dilanjutkan sampai terbitnya sertipikat yang menjadi obyek perkara.; Bahwa Tergugat dalam menerbitkan obyek sengketa tidak melanggar Asas-Asas Umum Pemerintahan yang baik, khususnya asas kecermatan dan asas kepastian hukum, mengingat sertipikat obyek perkara yaitu Sertipikat Hak Milik No.769 tahun 1991, atas nama Wahyono Sumardi dan Sertipikat Hak Milik No.768 tahun 1991, atas nama Herry Purnomo yang telah beralih kepada...

25 25 kepada Gunawan Makmur lebih dahulu terbit dibandingkan dengan sertipikat Penggugat yaitu Sertipikat Hak Milik No.7226 tanggal 16 Februari 2012 yang sebelumnya Sertipikat Hak Milik No.3755 tanggal 19 Juni 2001, dengan demikian gugatan Penggugat haruslah ditolak.; Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas,mohon kepada Ketua/ Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memberikan putusan sebagai berikut: DALAM EKSEPSI; Menerima Eksepsi Tergugat.; DALAM POKOK PERKARA.; Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya gugatan Penggugat tidak dapat diterima.; Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini.; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah memanggil pihak ketiga yang berkepentingan yaitu pemegang Sertipikat Hak Milik/objek sengketa secara patut dan sah, namun tidak pernah hadir dalam pemeriksaan persidangan.;-- Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat tersebut, Penggugat telah mengajukan Replik tertanggal 20 November 2012 dan atas Replik tersebut, Tergugat tidak mengajukan Duplik dipersidangan; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti dipersidangan berupa fotocopy surat yang sudah telah diberi materai secukupnya, dan telah disesuaikan dengan aslinya dengan diberi tanda P-1 sampai dengan P-10 adalah sebagai berikut: Bukti P-1 : Foto copy Undangan dari Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru Nomor: 774/ /VI/2012, tertanggal 27 Juni 2012 (foto copy sesuai dengan aslinya ); Bukti.

26 26 2. Bukti P-2 : Foto copy Berita Acara Pengumpulan Data Fisik Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru Nomor: 805/ /VII/2012 tertanggal 6 Juli 2012, (foto copy sesuai dengan aslinya ); Bukti P-3 : Fotocopy Sertipikat Hak Milik atas nama Sahat Pardede No. 3765, Surat Ukur No.437/Lb.Baru/2001 seluas M² tanggal 19 Juni 2001 (foto copy sesuai dengan aslinya ); Bukti P-4 : Foto copy Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg. Nomor: 412/037-KT/X/98 tanggal 26 Oktober 1998, yang dijual Tukino kepada Pardede (foto copy dari foto copy); Bukti P-5 : Fotocopy surat Pernyataan H. Adnan tertanggal 12 Juli 2012, (foto copy sesuai dengan aslinya ); Bukti P-6 : Fotocopy surat Keterangan Ganti Rugi Reg. Nomor: 1213/KT/IX/1990 tanggal 18 September 1990, yang dijual oleh Adnan kepada Wahyono Sumardi (foto copy dari foto copy); Bukti P-7 : Fotocopy Surat Keterangan Ganti Rugi Reg. Nomor: 1347/KT/X/1990 tanggal 3 Oktober 1990, yang dijual oleh Adnan kepada Herry Purnomo (foto copy dari foto copy); Bukti P.8 : Foto copy surat pernyataan Wahyono Sumardi ( foto copy sesuai dengan aslinya ); Bukti P-9 : Foto copy surat Peraturan Daerah Kota Pekanbaru N0.03 Tahun 2003 ( foto copy sesuai dengan aslinya ) 10 Bukti P-10 : Foto copy surat Peraturan Daerah Kota Pekanbaru N0.04 Tahun 2003 ( foto copy sesuai dengan aslinya ) Menimbang...

P U T U S A N. Nomor : 69/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 69/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 69/B/2013/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 23 / G / 2012 / PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. No. 23 / G / 2012 / PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N No. 23 / G / 2012 / PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 15/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 15/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 15/B/2013/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR : 39/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. NOMOR : 39/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 39/G/2013/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara dalam

Lebih terperinci

P E N E T A P A N. Nomor : 38/G/2015/PTUN-Pbr.

P E N E T A P A N. Nomor : 38/G/2015/PTUN-Pbr. P E N E T A P A N Nomor : 38/G/2015/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 42/G/2014/PTUN-Pbr.

P U T U S A N Nomor : 42/G/2014/PTUN-Pbr. P U T U S A N Nomor : 42/G/2014/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN YANG BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN YANG BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 25/G/2012/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN YANG BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N 463 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N 463 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 463 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa peningkatan Pembangunan Nasional yang berkelanjutan memerlukan dukungan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N

P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 163/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 163/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 163/B/2012/PT.TUN-MDN ----------------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN DAN PENITIPAN GANTI KERUGIAN KE PENGADILAN NEGERI DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 18/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 18/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 18/B/2013/PT.TUN-MDN ----------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan turunan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa peningkatan pembangunan nasional yang berkelanjutan memerlukan dukungan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peningkatan pembangunan nasional yang berkelanjutan memerlukan dukungan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa peningkatan Pembangunan Nasional yang berkelanjutan memerlukan dukungan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 59/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 59/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 59/B/2013/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------------ Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor: 20/ G / 2016/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor: 20/ G / 2016/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor: 20/ G / 2016/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 46/ G / 2012/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 46/ G / 2012/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 1 P U T U S A N Nomor : 46/ G / 2012/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa peningkatan Pembangunan Nasional yang ber-kelanjutan memerlukan dukungan

Lebih terperinci

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM SENGKETA PENETAPAN LOKASI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM PADA PERADILAN TATA USAHA NEGARA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 22/ G / 2013/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. No. 22/ G / 2013/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N No. 22/ G / 2013/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 37/ G / 2013/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N No. 37/ G / 2013/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N No. 37/ G / 2013/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 7 / G / 2014 / PTUN.Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 7 / G / 2014 / PTUN.Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 7 / G / 2014 / PTUN.Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

*35279 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 24 TAHUN 1997 (24/1997) TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

*35279 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 24 TAHUN 1997 (24/1997) TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Copyright (C) 2000 BPHN PP 24/1997, PENDAFTARAN TANAH *35279 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 24 TAHUN 1997 (24/1997) TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

P U T U S A N. Putusan Nomor : 9/G/2014/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Putusan Nomor : 9/G/2014/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 9/G/2014/PTUN.Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 134/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 134/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 134/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Mahkamah Agung tentang Pedoman Beracar

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Mahkamah Agung tentang Pedoman Beracar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1267, 2015 MA. Penyalahgunaan Wewenang. Penilaian Unsur. Pedoman Beracara. PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 41 / G / 2012 / PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. No. 41 / G / 2012 / PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N No. 41 / G / 2012 / PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 11/G/KI/2016/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 11/G/KI/2016/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 11/G/KI/2016/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Informasi Publik

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor : 32/G/2016/PTUN-Pbr.

P E N E T A P A N Nomor : 32/G/2016/PTUN-Pbr. P E N E T A P A N Nomor : 32/G/2016/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 08/G/2013/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 08/G/2013/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 08/G/2013/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 126/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 126/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 126/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P UTUSAN Nomor : 81/B/2012/PT.TUN-MDN

P UTUSAN Nomor : 81/B/2012/PT.TUN-MDN P UTUSAN Nomor : 81/B/2012/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa tata usaha negara dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAMBI NOMOR: 01/ G/ TUN/2003/PTUN.JBI

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAMBI NOMOR: 01/ G/ TUN/2003/PTUN.JBI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAMBI NOMOR: 01/ G/ TUN/2003/PTUN.JBI BY : ANNEKA SALDIAN MARDHIAH Berdasarkan Pasal 1 angka 5 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 32/G/2014/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 32/G/2014/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 32/G/2014/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA L A W A N D A N

P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA L A W A N D A N P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 31/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA " M E L A W A N :

P U T U S A N. Nomor : 31/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA  M E L A W A N : P U T U S A N Nomor : 31/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA " Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 21/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 21/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 21/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan turunan

Lebih terperinci

2 untuk mendapatkan Keputusan dan/atau Tindakan Badan atau Pejabat Pemerintahan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

2 untuk mendapatkan Keputusan dan/atau Tindakan Badan atau Pejabat Pemerintahan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1268, 2015 MA. Beracara. Putusan.Penerimaan Permohonan. Tindakan Badan. Pejabat Pemerintahan. Pedoman. PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 33/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 33/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 33/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan turunan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 237 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

PUTUSAN. Putusan Nomor : 06/G/2012/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa,

PUTUSAN. Putusan Nomor : 06/G/2012/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, PUTUSAN Nomor : 06/G/2012/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 20 / G / 2013 / PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. No. 20 / G / 2013 / PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N No. 20 / G / 2013 / PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa tata usaha negara

Lebih terperinci

PENETAPAN. Nomor : 17/G/2015/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA,

PENETAPAN. Nomor : 17/G/2015/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, PENETAPAN Nomor : 17/G/2015/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 160/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 160/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 160/B/2012/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------------------ Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik,

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 18/ G / 2014/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa,

P U T U S A N. No. 18/ G / 2014/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, P U T U S A N No. 18/ G / 2014/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 01 / G / 2013 / PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. No. 01 / G / 2013 / PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N No. 01 / G / 2013 / PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN SENGKETA TATA USAHA NEGARA PEMILIHAN DAN SENGKETA PELANGGARAN

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor : 38/G/2012/PTUN-Pbr

PUTUSAN Nomor : 38/G/2012/PTUN-Pbr PUTUSAN Nomor : 38/G/2012/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 175/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 175/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 175/B/2012/PT.TUN-MDN --------------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik,

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 172 K/TUN/2000 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara

P U T U S A N No. 172 K/TUN/2000 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara P U T U S A N No. 172 K/TUN/2000 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 7/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 7/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 7/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 55/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 55/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 55/B/2013/PT.TUN-MDN ----------------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik,

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor: 21/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor: 21/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor: 21/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 108/PDT/2012/PTR

P U T U S A N NOMOR : 108/PDT/2012/PTR P U T U S A N NOMOR : 108/PDT/2012/PTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 73/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 73/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 73/B/2013/PT.TUN-MDN --------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan turunan

Lebih terperinci

TERBANDING, semula PENGGUGAT;

TERBANDING, semula PENGGUGAT; PUTUSAN Nomor 432/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Bahwa SHM 139 Pegangsaan Dua adalah Suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 30 / G / 2012 / PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. No. 30 / G / 2012 / PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N No. 30 / G / 2012 / PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 07/G/2015/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN NOMOR : 07/G/2015/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN NOMOR : 07/G/2015/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat

Lebih terperinci

HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA 1 HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA I. Pengertian, asas & kompetensi peradilan TUN 1. Pengertian hukum acara TUN Beberapa istilah hukum acara TUN, antara lain: Hukum acara peradilan tata usaha pemerintahan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN DAN PENITIPAN GANTI KERUGIAN KE PENGADILAN NEGERI DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN

Lebih terperinci

Nomor: 206/B/2011/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA MEDAN, yang memeriksa dan

Nomor: 206/B/2011/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA MEDAN, yang memeriksa dan P U T U S A N Nomor: 206/B/2011/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA MEDAN, yang memeriksa dan mengadili Sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 44 / G / 2012 / PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. No. 44 / G / 2012 / PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N No. 44 / G / 2012 / PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

Nomor: 14/B/2012/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA MEDAN, yang memeriksa,

Nomor: 14/B/2012/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA MEDAN, yang memeriksa, P U T U S A N Nomor: 14/B/2012/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------- PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA MEDAN, yang memeriksa, memutus dan mengadili sengketa tata usaha

Lebih terperinci

PUTUSAN. Putusan Nomor : 47/G/2012/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa,

PUTUSAN. Putusan Nomor : 47/G/2012/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, PUTUSAN Nomor : 47/G/2012/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 20/G/2015/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 20/G/2015/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 20/G/2015/PTUN-SMD DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Keterbukaan Informasi

Lebih terperinci

Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN

Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN Peradilan Tata Usaha Negara merupakan salah satu peradilan di Indonesia yang berwenang untuk menangani sengketa Tata Usaha Negara. Berdasarkan Undang-Undang

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 203/PDT/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA "

P U T U S A N. Nomor : 203/PDT/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 203/PDT/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA " PENGADILAN TINGGI MEDAN di Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada tingkat banding

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 16/G/2014/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 16/G/2014/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 16/G/2014/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 38 K/TUN/1997 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 483 K/TUN/2001

P U T U S A N No. 483 K/TUN/2001 P U T U S A N No. 483 K/TUN/2001 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 5/G/2015/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 5/G/2015/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 5/G/2015/PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Informasi Publik yang

Lebih terperinci

P E N E T A P A N No. 35/G/2016/PTUN-Pbr

P E N E T A P A N No. 35/G/2016/PTUN-Pbr P E N E T A P A N No. 35/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 11/G/2014/PTUN-Pbr

P U T U S A N Nomor : 11/G/2014/PTUN-Pbr P U T U S A N Nomor : 11/G/2014/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 50/G/2016/PTUN.PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. 1. SITI HANIFAH, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Ibu

P U T U S A N. Nomor : 50/G/2016/PTUN.PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. 1. SITI HANIFAH, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Ibu P U T U S A N Nomor : 50/G/2016/PTUN.PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

PENETAPAN. Nomor : 12/PEN-CB/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa,

PENETAPAN. Nomor : 12/PEN-CB/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, PENETAPAN Nomor : 12/PEN-CB/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat

Lebih terperinci

P E N E T A P A N. NOMOR : 46/G/2014/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N. NOMOR : 46/G/2014/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N NOMOR : 46/G/2014/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 8/G/2015/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pekanbaru - Riau ; 1. NUR HERLINA, S.H., M.H.

P U T U S A N. Nomor : 8/G/2015/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pekanbaru - Riau ; 1. NUR HERLINA, S.H., M.H. P U T U S A N Nomor : 8/G/2015/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 139/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 139/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 139/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN -------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 94/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 94/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 94/B/2013/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan turunan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 52/ G / 2012/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N No. 52/ G / 2012/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N No. 52/ G / 2012/ PTUN-Pbr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN No. 326 K/TUN/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 106/B/2013/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 106/B/2013/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 106/B/2013/PT.TUN-MDN ------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 373/Pdt/2014/PT BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 373/Pdt/2014/PT BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 373/Pdt/2014/PT BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 170/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N. Nomor : 170/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 170/B/2012/PT.TUN-MDN -------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 445/Pdt/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

PUTUSAN NOMOR : 445/Pdt/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. PUTUSAN NOMOR : 445/Pdt/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

P E N E T A P A N. NOMOR : 27/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N. NOMOR : 27/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N NOMOR : 27/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 57 /PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 116/PDT/2012/PTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 116/PDT/2012/PTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 116/PDT/2012/PTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Perdata pada Pengadilan Tinggi tingkat banding

Lebih terperinci

PUTUSAN. Putusan Nomor : 13/G/2012/PTUN-Pbr.

PUTUSAN. Putusan Nomor : 13/G/2012/PTUN-Pbr. PUTUSAN Nomor : 13/G/2012/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat

Lebih terperinci

PEMBANDING, pekerjaan, agama Islam, bertempat tinggal di. .., Kelurahan Kecamatan Kabupen. , dalam hal ini diwakil oleh kuasa hukumnya

PEMBANDING, pekerjaan, agama Islam, bertempat tinggal di. .., Kelurahan Kecamatan Kabupen. , dalam hal ini diwakil oleh kuasa hukumnya PUTUSAN Nomor : 44 /Pdt.G/2011/PTA Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara - perkara tertentu

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 15 hal. Put. No.467 K/TUN/05

Hal. 1 dari 15 hal. Put. No.467 K/TUN/05 P U T U S A N No. 467 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci