BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
|
|
- Ari Hermanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prospek pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) sangat besar dan beragam. Berdasarkan data cadangan dan produksi energi terbarukan Indonesia 2007, ( pemanfaatan EBT baru mencapai MW (3,64%) dari total potensi sebesar MW. Sementara potensi tenaga air dilaporkan sebesar MW dan dimanfaatkan sebagai PLTA hanya 13,69%. UU No 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan pasal 6 ayat 2 mengamanatkan kepada pemerintah untuk mengutamakan pemanfaatan energi jenis energi yang baru dan terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga air. Undang undang ini juga mendorong peran serta badan usaha swasta, koperasi dan swadaya masyarakat untuk berusaha di bidang penyediaan tenaga listrik. Berbagai regulasi seperti UU, Permen ESDM, SK Kemen ESDM dan Kepmen ESDM mendorong keterlibatan swasta dalam penyediaan tenaga listrik. Salah satu peraturan yang relevan dalam penentuan harga beli oleh PLN terhadap listrik yang dihasilkan oleh pihak swasta adalah Permen ESDM /26/600.3/2008 tentang Biaya Pokok Penyediaan PLN. Dalam Permen tersebut dinyatakan bahwa harga beli oleh PLN disebut sebagai biaya pokok penyediaan (BPP) yang besarannya disesuaikan berdasarkan sub sistem wilayah dan jenis tegangannya. Sebagai contoh untuk tegangan menengah wilayah Jawa Barat dan Banten adalah Rp 853,-/kWh dan untuk Sumatera Utara adalah Rp 1.984,-/kWh. BPP ini kemudian dikali dengan 0,8 untuk mendapat harga pokok pembelian (HPP) oleh PLN. Peraturan ini mengalami beberapa kali revisi sampai dengan Permen ESDM no.4 tahun 2012 tentang harga pembelian tenaga listrik. HPP untuk tegangan menengah adalah Rp 656,-/kWh x F, di mana F adalah faktor insentif yang digolongkan berdasarkan wilayah. Wilayah Jawa dan Bali F=1, sedangkan Sumatera dan Sulawesi F=1,2.
2 RUPTL atau Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik untuk tahun disahkan dengan keluarnya SK Menteri ESDM no.2026.k/20/mem/2010. RUPTL memproyeksi pertumbuhan listrik nasional sekitar 9,2%/tahun atau rerata sekitar 5000 MW/tahun, sementara untuk pembangkit Jawa-Bali pertumbuhannya sekitar 8,9%/tahun. Perkiraan kebutuhan investasi berkisar US$ 9,7 milyar/tahun dengan harapan keterlibatan sektor swasta sebesar 42% nya (Tabel 1.1). Berdasarkan RUPTL tersebut keterlibatan kontraktor listrik swasta direncanakan akan membangun sejumlah pembangkit. Pembangkit yang direncanakan akan dibangun yakni Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) MW, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) MW, pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) 550 MW, pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) 100 MW, pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) 22 MW, pembangkit listrik tenaga air (PLTA) 962 MW, dan pembangkit listrik tenaga mini dan mikro hydro (PLTMH) 201 MW ( RUPTL jelas mempertegas peran swasta dalam pembangunan infrastruktur pembangkit listrik. Tabel 1.1 Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Perkiraan investasi yang dibutuhkan (dalam Milyar US$) Tahun Jumlah Pembangkit 5,353 6,605 9,230 9,688 8,055 6,071 6,744 7,026 6,302 5,560 70,634 Transmisi 1,987 2,045 1,577 1,510 1,836 2,239 1, ,195 Distribusi 781 1,087 1, ,000 1,184 1,211 1,330 1,372 1,340 11,275 Total Investasi 8,122 9,739 11,821 12,153 10,891 9,493 9,265 9,327 8,552 7,741 97,104 Sumber : (update 7 September 2010) Investasi infrastruktur sering disamakan dengan investasi yang padat modal (capital intensive) dengan laju pemulihan (rate of recovery) investasi yang lambat dan berjangka panjang. Selama masa investasi, investor harus siap menerima resiko dengan kondisi yang senantiasa berubah sepanjang siklus hidup proyek. Pembangkit listrik mini hidro (selanjutnya disingkat PLTM) adalah pembangkit listrik tenaga air dengan daya 1 MW s/d 10 MW dan merupakan salah satu infrastruktur sektor energi terbarukan. Pada SK Men ESDM no.2026.k/20/mem/2010 dan Perpres no.13 tahun 2010 tentang KPS
3 (Kerjasama Pemerintah dan Swasta) dapat menjadi dasar sektor pembangkit listrik skala kecil dan menengah swasta tentang kepastian investasi. Setiap proyek infrastruktur mempunyai analisis finansial sebelum memulai pembangunan. Analisis investasi yang ada secara umum tidak memperhitungkan beberapa resiko secara mendetail, terutama karena sebagian dana pembangunan memanfaatkan pinjaman pihak ketiga. Analisis finansial yang ada umumnya menyamaratakan tingkat suku bunga pinjaman sebagai discount rate dan kurang memperhitungkan tingkat resiko. Padahal sektor infrasruktur dapat dikatakan atraktif tergantung pada sesuai atau tidaknya resiko yang timbul dibanding dengan pengembalian yang diharapkan. Model NPV at risk yang dikembangkan oleh Ye dan Tiong (2000) merupakan salah satu model penilaian kelayakan investasi yang didasarkan pada kondisi ketidakpastian. Model ini menggabungkan unsur risiko dan pengembalian dalam penilaian investasi. Prinsip dasar model ini adalah memperkenalkan adanya risiko dan ketidakpastian pada cash flow melalui analisis stokastik. Model yang diperkenalkan oleh Ye dan Tiong menghitung cash flow sebelum pajak, tetapi pada penelitian ini, cash flow dihitung setelah pajak dan depresiasi untuk lebih sesuai dengan kenyataan. 1.2 Rumusan Masalah Keterlibatan sektor swasta ke dalam sektor infrastruktur bukanlah hal yang mudah, karena investasi di bidang infrastruktur adalah investasi yang padat modal dengan laju pemulihan (rate of recovery) investasi yang lambat dan berjangka panjang. Selama masa investasi, investor harus siap menerima resiko dengan kondisi yang senantiasa berubah sepanjang siklus hidup proyek. Peraturan perundangan yang dikeluarkan pemerintah menjadi salah satu jaminan bagi pihak swata untuk kepastian usaha di bidang pembangkit listik. Pada studi ini, perhitungan kelayakan investasi PLTM secara finansial dengan metode yang lazim seperti NPV, IRR akan dibandingkan dengan NPV at risk. Metode ini akan menganalisa profit dengan resiko yang ditinjau dari sisi finansial pada tingkat kepercayaan tertentu. Hasilnya diharapkan akan menyajikan kesimpulan analisa investasi
4 yang lebih lengkap untuk dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah menggunakan metode NPV at Risk dengan beberapa estimasi faktor resiko dalam analisa investasi PLTM yang diusulkan pihak swasta yakni PT. Bukaka Teknik Utama di Cikidang, Lebak, Banten. Tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis kelayakan investasi PLTM dengan perhitungan yang lazim yakni NPV dan IRR. 2. Menganalisis kelayakan investasi PLTM dengan metode NPV at risk. 3. Membandingkan kelayakan investasi PLTM antara NPV dan IRR dengan metode determenistik dengan NPV at risk pada debit andalan 60%, 70% dan 80%. 1.4 Metode Penelitian dan Pembatasan Masalah Data sekunder yang digunakan dalam studi ini adalah data-data teknis meliputi debit andalan, tinggi jatuh dan data proyek pembangkit secara umum. Data sekunder lainnya adalah data inflasi, suku bunga, suku bunga dasar kredit dan lainnya yang dapat mempengaruhi cash flow. Setelah itu arus kas masuk dihitung sesuai daya yang dihasilkan dan tarif yang disetujui. Estimasi untuk perhitungan ada yang sesuai dengan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Sementara asumsi lainnya (beta, tingkat suku bunga pinjaman dan penambahan biaya konstruksi), di mana tidak ada pada data perusahaan, ditetapkan berdasarkan penelitian lain yang dianggap relevan. Gambar 1.1 secara garis besar menggambarkan tahap penelitian yang dilaksanakan. Data-data beserta asumsi yang ada kemudian diolah dengan metode perhitungan finansial yang umum, yakni NPV dan IRR. Langkah selanjutnya adalah menetapkan faktor resiko yang akan dihitung. Faktor resiko finansial secara global dan asumsi besaran utang beserta asumsi finansial lainnya (free risk rate dan β premium) akan tercermin pada perhitungan CAPM dan WACC. Setelah itu faktor-faktor resiko yang ada dimodelkan dalam cash flow. Hasil perhitungan kemudian akan disimulasikan dengan
5 metode Monte Carlo dengan menggunakan software Risk 5.5. Hasil dari metode ini kemudian disandingkan. Potensi energi Biaya Konstruksi Pengumpulan Data Harga per kwh Tingkat representasi keuntungan, β Pengeluaran Inflasi Rasio modal dengan hutang, DER Pengolahan Data Tingkat suku bunga dasar Rerata tertimbang cost of capital WACC NPV dan IRR Analisa Data Nilai rerata μ dan Standar deviasi σ Kesimpulan Tingkat Kepercayaan Gambar 1.1 Bagan alir metode penelitian Pembatasan masalah dilakukan mengingat luasnya cakupan masalah dan faktor resiko agar penelitian ini lebih fokus dan sesuai dengan asumsi serta parameter yang ditetapkan. Adapun pembatasan tersebut adalah: 1. Masalah sosial, hukum dan ketetapan serta masalah lingkungan tidak dibahas dalam penelitian ini. 2. Debit andalan yang diperhitungkan ada 3, yakni 60%,70%, dan 80%, sedangkan yang akan dibahas lebih lanjut adalah debit andalan 70% dan 80%. Hal ini sesuai dengan perencanaan oleh perusahaan terkait.
6 3. Asumsi dan parameter yang diambil (di luar yang dibuat perusahaan) merupakan inisiatif peneliti berdasarkan penelitian terkait lainnya. Hal ini berkaitan dengan keterbatasan dan sulitnya mencari data parameter yang betul-betul sesuai dengan kondisi sesungguhnya. 4. Biaya pengendapan (sunk cost) dan kerugian yang ditimbulkan akibat penundaan atau keterlambatan proyek (opportunity cost) tidak dihitung sebagai beban atau dimasukkan ke dalam perhitungan kelayakan finansial proyek. Hal ini dilakukan dengan pandangan bahwa arus kas masuk dihitung setelah proyek mulai berjalan, karena keterlambatan proyek dianggap hanya berpengaruh terhadap eskalasi kenaikan biaya investasi dan IDC (interest during construction) atau bunga selama masa konstruksi. 1.5 Sistematika Penulisan Metode penulisan dibagi dalam 5 (lima) tahap pembahasan yang masing-masing merupakan bab yang berbeda tetapi saling berkaitan satu dengan lainnya. Bab-bab tersebut adalah: Bab I, Pendahuluan, berisi tentang latar belakang dari dilakukannya penelitian ini. Rumusan masalah dilakukan dengan mempersempit masalah agar lebih fokus pada apa yang hendak dicapai pada penelitian ini, yang kemudian dirangkum pada maksud dan tujuan yang akan dicapai. Cara pencapaian tersebut dapat dilihat pada metodologi penelitian dengan membatasi masalah yang dibahas. Sistematika penulisan dilakukan pada penelitian tesis ini. Bab II, Tinjauan Pustaka, berisi mengenai dasar dari teori dan cara yang dipakai dalam penelitian ini berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya. Penelitian tentang potensi pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTM) khususnya di lokasi tujuan. Perhitungan daya yang dihasilkan oleh PLTM per tahunnya ini berdasarkan data dan estimasi. Perhitungan daya ini kemudian menjadi data untuk menghitung biaya pembangunan dan penghasilan pembangkit listrik dengan tambahan data dan estimasi lainnya yang sesuai ketentuan yang berlaku.setelah itu lalu dilakukan analisa finansial
7 yang berisi defenisi dan juga mengenai discount cash flow (DCF). Kemudian perhitungan dilakukan dengan metode determenistik yang sudah lazim, yakni NPV dan IRR yang lalu dilanjutkan dengan metoda yang akan dianalisa pada penelitian ini, yakni NPV at risk. NPV at risk ini menggunakan software untuk simulasi Monte Carlo yang akan menghasilkan selang kepercayaan dalam bentuk kurva distribusi normal. Hal mengenai distribusi probabilitas ini kemudian menjadi sub topik terakhir pada bab ini. Bab III, Metodologi penelitian, berisi tentang tahapan pengambilan data dan identifikasi faktor resiko. Metode serta estimasi untuk perhitungan CAPM dan WACC merupakan langkah selanjutnya untuk kemudian dilakukan model cash flow. Simulasi Monte Carlo dilakukan dengan Risk dengan data dan perhitungan yang ada, yang kemudian akan menghasilkan nilai pada tingkat kepercayaan yang dicapai. Bab IV, Perhitungan dan Pembahasan, dimulai tentang hal yang umum mengenai energi terbarukan, lalu kemudian menghitung daya listrik. Perhitungan dilanjutkan dengan menghitung pendapatan serta biaya total investasi. Analisis finansial dimulai dengan metode determenistik lalu dengan data, asumsi serta estimasi yang ada, maka berturut turut dilakukan penetapan discount rate, serta perhitungan CAPM dan WACC. Langkah berikutnya adalah dengan metode NPV at risk yang selanjutnya akan menghasilkan tingkat kepercayaan tertentu. Perbandingan perhitungan tingkat kepercayaan dan NPV diperoleh dengan perhitungan manual dengan tabel distribusi maupun dengan Matlab. Bab V, Kesimpulan dan Saran, tentang hasil dari penelitian ini. Kesimpulan berupa hasil dan kendala dari penelitian ini, sementara saran berupa data dan hasil pemikiran tentang keterbatasan dari penelitian ini.
Pemanfaatan Dukungan Pemerintah terhadap PLN dalam Penyediaan Pasokan Listrik Indonesia
Pemanfaatan Dukungan Pemerintah terhadap PLN dalam Penyediaan Pasokan Listrik Indonesia Abstrak Dalam menjamin tersedianya pasokan listrik bagi masyarakat, pemerintah telah melakukan berbagai upaya mendukung
Lebih terperinciEFEKTIVITAS KEBIJAKAN FIT (FEED IN TARIFF) ENERGI BARU DAN TERBARUKAN DI INDONESIA. Nanda Avianto Wicaksono dan Arfie Ikhsan Firmansyah
EFEKTIVITAS KEBIJAKAN FIT (FEED IN TARIFF) ENERGI BARU DAN TERBARUKAN DI INDONESIA Nanda Avianto Wicaksono dan Arfie Ikhsan Firmansyah Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 7,3 6,5 11,0 9,4 10,2 9,6 13,3 12,0 9,6 9,0 12,9 10,4 85,3 80,4 78,1 83,6 74,4 75,9 65,5 76,6 71,8 74,0 61,2 73,5
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Proyeksi permintaan energi listrik di Indonesia tumbuh pesat setiap tahunnya. Sebagaimana dipublikasikan oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (persero) dalam Rencana Usaha
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan menyatakan pada pasal 4 ayat 2 bahwa badan usaha swasta, koperasi dan swadaya masyarakat dapat berpatisipasi dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Studi kelayakan..., Arde NugrohoKristianto, FE UI, Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber energi listrik mengalami peningkatan inovasi di setiap tahunnya khususnya di bidang sumber energi terbarukan, hal ini dikarenakan jumlah penelitian, dan permintaan
Lebih terperinciSTRUKTUR HARGA PLTMH. Gery Baldi, Hasan Maksum, Charles Lambok, Hari Soekarno
STRUKTUR HARGA PLTMH Topik Utama Gery Baldi, Hasan Maksum, Charles Lambok, Hari Soekarno Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi h_maksum@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di Indonesia tidak hanya semata-mata dilakukan oleh PT PLN (Persero) saja, tetapi juga dilakukan
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor ketenagalistrikan menjadi bagian yang menyatu dan tak terpisahkan dari pertumbuhan ekonomi suatu negara, juga merupakan komponen yang sangat penting bagi pembangunan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Sedangkan perumahan merupakan kumpulan atau kelompok rumah yang
Lebih terperinciBAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.
BAB V HASIL ANALISA 5.1 ANALISIS FINANSIAL Untuk melihat prospek cadangan batubara PT. XYZ, selain dilakukan tinjauan dari segi teknis, dilakukan juga kajian berdasarkan aspek keuangan dan keekonomian.
Lebih terperinciPENENTUAN KISARAN HARGA JUAL TENAGA LISTRIK DAN RISIKO INVESTASI REHABILITASI GAS TURBINE DI PT X
PENENTUAN KISARAN HARGA JUAL TENAGA LISTRIK DAN RISIKO INVESTASI REHABILITASI GAS TURBINE DI PT X Eko Purwanto 1) dan I Ketut Gunarta 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi
Lebih terperinciANALISA INVESTASI PLTM CIKIDANG DENGAN METODE NPV AT RISK TESIS KURNIA YOYKE SEMBIRING /TS
ANALISA INVESTASI PLTM CIKIDANG DENGAN METODE NPV AT RISK TESIS Oleh : KURNIA YOYKE SEMBIRING 087016008/TS FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013 ANALISA INVESTASI PLTM CIKIDANG DENGAN METODE
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan
Lebih terperinciKOMPONEN PENENTU HARGA JUAL TENAGA LISTRIK DARI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP BATUBARA SKALA KECIL (PLTU B-SK) Hasan Maksum dan Abdul Rivai
KOMPONEN PENENTU HARGA JUAL TENAGA LISTRIK DARI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP BATUBARA SKALA KECIL (PLTU B-SK) Hasan Maksum dan Abdul Rivai Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan,
Lebih terperinciBab V. Kesimpulan dan Saran
Bab V Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan 1. Meskipun pada kondisi sekarang (2006) Indonesia Power sudah memiliki tingkat pengembalian terhadap investasi maupun terhadap asset yang relatif tinggi, perusahaan
Lebih terperinciPEMETAAN ALTERNATIF INVESTASI MELALUI THE EFFICIENT FRONTIER CURVE DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS: PT.
1 PEMETAAN ALTERNATIF INVESTASI MELALUI THE EFFICIENT FRONTIER CURVE DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS: PT. PJB KANTOR PUSAT) Heru Budi Pratomo, Naning Aranti Wessiani Teknik Industri,
Lebih terperinciMateri Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya
Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program 35.000 MW: Progres dan Tantangannya Bandung, 3 Agustus 2015 Kementerian ESDM Republik Indonesia 1 Gambaran Umum Kondisi Ketenagalistrikan Nasional
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI. Disampaikan oleh
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI REGULASI DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN ENERGI ANGIN Disampaikan oleh Abdi Dharma Saragih Kasubdit
Lebih terperinciDUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PT. PLN (PERSERO)
DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PT. PLN (PERSERO) 1. Pendahuluan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) merupakan penyedia listrik utama di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berkepentingan menjaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta alasan penulis memilih obyek penelitian di PT. X. Setelah itu, sub bab
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan dalam tesis ini menguraikan latar belakang dilakukannya penelitian dimana akan dibahas mengenai potensi sumber daya panas bumi di Indonesia, kegiatan pengembangan panas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan tenaga listrik di Indonesia terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan tenaga listrik di Indonesia terus meningkat.
Lebih terperinciRencana Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik Dialog Energi Tahun 2017
Rencana Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik Dialog Energi Tahun 2017 Jakarta, 2 Maret 2017 Pengembangan Energi Nasional Prioritas pengembangan Energi nasional
Lebih terperinciSTUDI PEMBANGUNAN PLTA KOLAKA 2 X 1000 KW UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA
STUDI PEMBANGUNAN PLTA KOLAKA 2 X 1000 KW UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA Madestya Yusuf 2204 100 023 Pembimbing : Ir. Syariffuddin Mahmudsyah, M.Eng NIP. 194612111974121001
Lebih terperinciGambar 2.1 Rencana lokasi bendung dan power house (Sagala, 2012)
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Pembangkit Listrik Mini Hidro 2.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi rencana pembangunan PLTM yang menjadi penelitian ini berada pada daerah aliran Sungai Cibareno, kabupaten
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat. Kenaikan konsumsi tersebut terjadi karena salah satu faktornya yaitu semakin meningkatnya jumlah
Lebih terperinciCost of Capital & Capital Structure
Cost of Capital & Capital Structure 1 COST OF CAPITAL After Tax Cost of Debt Cost of Preffered Stock Cost of Retained Earning Cost of Common Stock Weighted Average Cost of Capital 2 BALANCE SHEET FUND
Lebih terperinciSMI s Insight Triwulan II
SMI s Insight 2016 - Triwulan II Untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan listrik sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan mencapai target rasio elektrifikasi, diperlukan tambahan kapasitas sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran
III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Tahapan awal yang dilakukan untuk menganalisis optimasi struktur modal pada PT Pusri adalah dengan menganalisis laporan keuangan. Selain itu melihat rencana
Lebih terperinciRENCANA USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK (RUPTL) DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBANGKIT MW. Arief Sugiyanto
RENCANA USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK (RUPTL) 2015-2024 DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBANGKIT 35.000 MW Arief Sugiyanto Divisi Perencanaan Sistem, PT PLN (Persero) arief.sugiyanto@pln.co.id S A R I Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang
Lebih terperinciStudi Pembangunan PLTGU Senoro (2 x 120 MW) Dan Pengaruhnya Terhadap Tarif Listrik Regional di Sulawesi Tengah
Studi Pembangunan PLTGU Senoro (2 x 120 MW) Dan Pengaruhnya Terhadap Tarif Listrik Regional di Sulawesi Tengah Tedy Rikusnandar NRP 2208 100 643 Dosen Pembimbing Ir. Syariffuddin Mahmudsyah, M. Eng Ir.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern saat ini tidak bisa dilepaskan dari energi listrik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Peningkatan kebutuhan tenaga listrik dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa energi listrik memiliki peran yang strategis dalam mendukung kehidupan
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI Disampaikan pada Dialog Energi Tahun 2017 Jakarta, 2 Maret 2017 1 Outline paparan I. Potensi
Lebih terperinciKEBIJAKAN & RPP DI KEBIJAKAN & RPP BIDANG ENERGI BARU TERBARUKAN BARU
KEBIJAKAN & RPP DI BIDANG ENERGI BARU TERBARUKAN Oleh: Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Direktorat Jenderal Listrik ik dan Pemanfaatan Energi - DESDM Disampaikan pada: Workshop Peran
Lebih terperinciANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA
ANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM 10.000 MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA OLEH : MUHAMMAD KHAIRIL ANWAR 2206100189 Dosen Pembimbing I Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor minyak dan gas bumi. Pengusahaan kekayaan alam ini secara konstitusional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki sumber pendapatan dari sektor minyak dan gas bumi. Pengusahaan kekayaan alam ini secara konstitusional didasarkan
Lebih terperinciBAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG
BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG 2007-2016 Dari keterangan pada bab sebelumnya, dapat dilihat keterkaitan antara kapasitas terpasang sistem pembangkit dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah dibuka maka investasi harus terus dilanjutkan sampai kebun selesai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu bisnis yang dinilai prospektif saat ini. Karakteristik investasi dibidang perkebunan kelapa sawit teramat berbeda
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membangun jalan tol di Indonesia sepertinya merupakan investasi yang cukup menguntungkan. Tapi, anggapan ini belum tentu benar sebab resiko yang ada ternyata
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP PLTU RIAU 2x110 MW Studi Kasus : Proyek PLTU RIAU 2x110 MW Pekanbaru
STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP PLTU RIAU 2x110 MW Studi Kasus : Proyek PLTU RIAU 2x110 MW Pekanbaru Aris Febrian 1), Rian Tri Komara Iriana 2), dan Alfian Malik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah data sekunder yang didapat dari PT.Kimia Farma Tbk, Bursa Efek Indonesia (BEI), www.kimiafarma.co.id
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMANFAATAN PANAS BUMI UNTUK KELISTRIKAN NASIONAL
KEBIJAKAN PEMANFAATAN PANAS BUMI UNTUK KELISTRIKAN NASIONAL Oleh : Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Disampaikan pada: Seminar Nasional Promosi Sumberdaya Panas Bumi Denpasar,, 3-43 4 April
Lebih terperinciPOTENSI ENERGI ANGIN DAN KELAYAKAN HARGA LISTRIK YANG DIHASILKAN. Verina J. Wargadalam
POTENSI ENERGI ANGIN DAN KELAYAKAN HARGA LISTRIK YANG DIHASILKAN Verina J. Wargadalam Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi vwarga@cbn.net.id
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Jadwal Pembangunan dan Pemasaran Proyek
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Asumsi-Asumsi Pembangunan 4.1.1. Jadwal Pembangunan dan Pemasaran Proyek Berdasarkan keterangan yang diperoleh, pelaksanaan pembangunan proyek telah dimulai sejak awal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang membutuhkan investasi besar, teknologi yang memadai serta beresiko tinggi terutama pada tahap eksplorasi. Untuk
Lebih terperinciAnalisis Pembiayaan Proyek Hulu Migas dengan pendekatan Probabilistik
Paper Analisis Pembiayaan Proyek Hulu Migas dengan pendekatan Probabilistik Nuzulul Haq - Principal - A Publication of http:/explorerealoptions.com LOGO Overview (1) Perbankan nasional masih belum banyak
Lebih terperinciANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pada tanggal 8 Juni 2010, Bisnis Indonesia menurunkan headline Telkom siap caplok Bakrie:
I PENDAHULUAN.1. Latar Belakang Pada tanggal 8 Juni 2010, Bisnis Indonesia menurunkan headline Telkom siap caplok Bakrie: Flexi & Esia berpotensi memonopoli pasar telepon tetap CDMA. Kemudian, setidaknya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mencapai tujuan suatu penelitian, diperlukan suatu desain penelitian yang didalamnya memuat proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian yang sistematis, terorganisasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN Djoko Susilo 1 dan Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: 1) djokoyysusilo@yahoo.com
Lebih terperinciANALISA PENENTUAN MASA KONSESI DENGAN MODEL SIMULASI PADA PROYEK PPP JALAN TOL KERTOSONO- MOJOKERTO
ANALISA PENENTUAN MASA KONSESI DENGAN MODEL SIMULASI PADA PROYEK PPP JALAN TOL KERTOSONO- MOJOKERTO Rizki Hari Wahyunarso 1), Tri Joko Wahyu Adi 2), dan Farida Rachmawati 3) 1) Jurusan Teknik Sipil, Institut
Lebih terperinciEFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH
EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH Abstrak Dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional, PLN telah melakukan banyak upaya untuk mencapai target yang
Lebih terperinciBADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN TARIF PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA KEPALA BADAN
Lebih terperinci14. Biaya modal : Tingkat pengembalian yang diminta atas berbagai jenis pendanaan.
1 Biaya Modal 01. Dalam teori tingkat pengembalian yang diminta untuk proyek investasi seharusnya menjadi tingkat yang membiarkan harga pasar saham tidak berubah. Jika proyek investasi menghasilkan lebih
Lebih terperinciIV METODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciPENGELOLAAN KEWAJIBAN KONTINJENSI TAHUN ANGGARAN 2011
PENGELOLAAN KEWAJIBAN KONTINJENSI TAHUN ANGGARAN 2011 DIREKTORAT STRATEGI DAN PORTOFOLIO UTANG DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DESEMBER 2011 00 Pendahuluan Dalam rangka mendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan salah satu bentuk peningkatan wealth para
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dividen merupakan salah satu bentuk peningkatan wealth para pemegang saham (Kadir, 2010: 10). Investor akan sangat senang apabila mendapatkan tingkat pengembalian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Budget Budget adalah ungkapan kuantitatif dari rencana yang ditujukan oleh manajemen selama periode tertentu dan membantu mengkoordinasikan apa yang dibutuhkan untuk diselesaikan
Lebih terperinciDAFTAR ISI Asumsi-asumsi... 11
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR BAGAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan, penulis akan menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan proses pengerjaan penelitian ini. Antara lain berkenaan dengan latar belakang penelitian, identifikasi
Lebih terperinciPEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)
PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) Deviany Kartika, Miftahul Arifin, Rahman Darmawan Program Studi Teknik
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permintaan kebutuhan listrik nasional mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya. Setiap tahunnya, pertumbuhan rata-rata permintaan listrik di Indonesia berada
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam rencana melakukan investasi usaha baru, investor toko Salim Jaya perlu melakukan peninjauan terlebih dahulu dengan memperhitungkan dan menganalisis rencana investasinya. Hasil peninjauan
Lebih terperinciLandasan Teori BAB II. Kelayakan Usaha
BAB II Landasan Teori Kelayakan Usaha James C. Van Horne (1989:303) mengemukakan bahwa Feasibility is allocations of capital to long term capital investment used in the production of goods or services.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Profil Perusahaan Pada 1992 Pemerintah Indonesia mengeluarkan deregulasi sector ketenagalistrikan. Proses ini berawal dengan diterbitkannya Keputusan Presiden
Lebih terperinciAspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11
Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang
Lebih terperinciPOKOK-POKOK PM ESDM 45/2017, PM ESDM 49/2017 DAN PM ESDM 50/2017
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral POKOK-POKOK PM ESDM 45/2017, PM ESDM 49/2017 DAN PM ESDM 50/2017 1) Pemanfaatan Gas Bumi untuk Pembangkit Tenaga Listrik
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental
Lebih terperinciPulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia
TEKNOLOI DI INDUSTRI (SENIATI) 2016 Pulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia Abraham Lomi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional Malang
Lebih terperinciPOKOK-POKOK PM ESDM 45/2017, PM ESDM 49/2017 DAN PM ESDM 50/2017
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral POKOK-POKOK PM ESDM 45/2017, PM ESDM 49/2017 DAN PM ESDM 50/2017 1) Pemanfaatan Gas Bumi untuk Pembangkit Tenaga Listrik
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penulisan karya akhir ini menggunakan metode studi kepustakaan, dimana data diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang dianalisis, buku-buku, internet, surat kabar, dan
Lebih terperinciDefinisi. Modal ( Capital ): dana yg digunakan untuk membiayai pengadaan asset dan operasional suatu perusahaan
STRUKTUR MODAL Definisi Modal ( Capital ): dana yg digunakan untuk membiayai pengadaan asset dan operasional suatu perusahaan Modal dapat dilihat di neraca sisi kanan (staffel) : hutang, saham biasa, saham
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Berdasarkan jenisnya, data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data aplikatif kuantitatif. Seperti disampaikan oleh peneliti dimuka bahwa penelitian
Lebih terperinciSISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM TENAGA LISTRIK SISTEM TENAGA LISTRIK Sistem Tenaga Listrik : Sekumpulan Pusat Listrik dan Gardu Induk (Pusat Beban) yang satu sama lain dihubungkan oleh Jaringan Transmisi sehingga merupakan sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan energi listrik di dalam kehidupan manusia saat ini sangat penting. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya kebutuhan energi listrik setiap tahunnya. Namun
Lebih terperinciSatria Duta Ninggar
Satria Duta Ninggar 2204 100 016 Pembimbing : Ir. Syariffuddin Mahmudsyah, M.Eng NIP. 130 520 749 Ir. Teguh Yuwono NIP. 130 604 244 Pertumbuhan pelanggan di Jawa Tengah yang pesat mengakibatkan kebutuhan
Lebih terperinciKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. #Energi Berkeadilan. Disampaikan pada Pekan Pertambangan. Jakarta, 26 September 2017
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral #Energi Berkeadilan Disampaikan pada Pekan Pertambangan Jakarta, 26 September 2017 1 #EnergiBerkeadilan Untuk Kesejahteraan Rakyat, Iklim Usaha dan Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 meningkat sebesar 5,91% dibandingkan dengan akhir tahun 2013
BAB I PENDAHULUAN Menurut badan statistik PLN, kapastitas terpasang tenaga listrik oleh PLN pada tahun 2014 meningkat sebesar 5,91% dibandingkan dengan akhir tahun 2013 dengan total terpasang sebesar 198,601
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi kelistrikan nasional berdasarkan catatan yang ada di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral hingga akhir 2014 menunjukkan total kapasitas terpasang pembangkit
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Untuk menjawab pertanyaan dari studi ini banyak digunakan acuan teori keuangan. Teori yang digunakan untuk landasan perhitungan studi ini adalah teori proses bisnis, financial planning
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Penelitiandilakukan di lingkungan PT.DBM, lokasiinidipilihkarenasecarametodologismaupunsecarateknismemenuhipersyarata
15 BAB III METODOLOGI 3.1 Obyek Penelitian Penelitiandilakukan di lingkungan PT.DBM, lokasiinidipilihkarenasecarametodologismaupunsecarateknismemenuhipersyarata n. PT. DBM adalah sebuah perusahaan yang
Lebih terperinciABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI
ABSTRAK Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kelayakan investasi perluasan usaha melalui pembukaan cabang Toko X dengan menggunakan metode Capital Budgeting. Untuk mengevaluasi kelayakan
Lebih terperinciCHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)
CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) Checklist Dokumen Prastudi Kelayakan KPBU (Dokumen) ini bukan merupakan template yang bersifat WAJIB melainkan lebih kepada
Lebih terperinciUPDATE INFRASTRUKTUR BIDANG KETENAGALISTRIKAN
UPDATE INFRASTRUKTUR BIDANG KETENAGALISTRIKAN Oleh : Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Pada acara : Executive Briefing: Updates on Infrastructure Service Development in Indonesia (Sektor Energi Ketenagalistrikan)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaannya memerlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaannya memerlukan investasi besar dengan kebutuhan dana yang besar pula agar mampu menghasilkan produk-produk
Lebih terperinci9 Universitas Indonesia
BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Studi Kelayakan Studi kelayakan atau feasibility study adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha atau bisnis yang akan dijalankan,
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA. Dalam penelitian ini, tahapan analisis yang dilakukan adalah:
BAB V ANALISIS DATA V.1. Pendahuluan Berdasarkan data yang diperoleh dari data sekunder (data dari feasibility study jalan tol Solo Kertosono) dan data primer yang berupa pendapat dari responden, kemudian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang lebih baik, turut serta meningkatkan iklim pertumbuhan investasi dalam negeri. Hal ini
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan
Lebih terperinciABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.
ABSTRAK PT. Usaha Panca Samitra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor umum. Didirikan pada november tahun 2003 oleh beberapa pengusaha. Pada saat ini PT. Usaha Panca Samitra berencana
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI
KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI J. PURWONO Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Disampaikan pada: Pertemuan Nasional Forum
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
10 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Wangunjaya Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan selama satu
Lebih terperinciBAB V. SIMPULAN, KETERBATASAN, & SARAN
BAB V. SIMPULAN, KETERBATASAN, & SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Sumber-sumber energi primer di Indonesia yang terutama meliputi
Lebih terperinciEKSPOSE DINAS PERTAMBANGAN & ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA
EKSPOSE DINAS PERTAMBANGAN & ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA KONDISI KELISTRIKAN SUMATERA UTARA Berikut ini data pembangkit terpasang di Sumatera Utara yang memasok listrik ke sistem SUMBAGUT: No Lokasi
Lebih terperinci