BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Transkripsi

1 BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Aspek Pasar Potensi Pasar Aspek pasar adalah salah satu faktor dominan dalam penentuan suatu proyek atau investasi yang akan dilakukan. PT. Astra Honda Motor dalam memproduksi sepeda motor terus mengalami peningkatan produksi. Kenaikan produksi tersebut secara signifikan dari tahun 2000 ~ Pada tahun 2007 produksi sepeda motor PT. Astra Honda Motor mencapai unit, dan pada tahun 2008 ditargetkan mencapai unit. Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyebutkan pasar motor nasional tahun 2007 mencapai unit motor dan pada tahun 2008 ditargetkan mencapai unit motor. Dengan melihat data penduduk Indonesia tahun 2007 yang mencapai kurang lebih jiwa dengan asumsi setiap 4 jiwa membentuk satu keluarga (ratio 1 : 4 ) dengan kebutuhan 1 (satu) unit sepeda motor, maka dapat diketahui bahwa pasar sepeda motor di indonesia masih sangat besar x4 Ratio. pemenuhan = = 0.078% Dari data tersebut bisa dianggap sebagai sebuah pasar potensial karena Indonesia adalah negara berkembang dengan tingkat pendapatan masyarakat yang belum mencapai margin kelas atas. Sebagian besar masih dalam kategori dengan 44

2 45 pendapatan menengah (Rp ) per bulan, maka kemungkinan untuk memanfaatkan sepeda motor sebagai sarana transportasi sangat besar Market Share Penjualan Sepeda Motor Data penjualan sepeda motor di Indonesia mencapai angka unit pada tahun 2007 dengan share penjualan sebagai berikut : Tabel 4.1 Market Share Penjualan Sepeda Motor di Indonesia tahun 2007 No Produsen Motor Prosentase % Total Penjualan 1 HONDA YAMAHA SUZUKI KAWASAKI Lain lain Sumber : Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia 2007 Sepeda motor Honda menjadi Market Leader dalam industri otomotif khususnya sepeda motor dengan market share sebesar 45.7%.

3 46 Gambar 4.1 Pie Chart Market Share Penjualan Sepeda Motor di Indonesia tahun Strategi Pemasaran Dari data permintaan pasar terhadap sepeda motor yang terus meningkat, PT. Astra Honda Motor selain meningkatkan kapasitas produksinya juga harus memperhatikan strategi pemasaran yang digunakan untuk menjaga target penjualan. Strategi pemasaran yang digunakan antara lain : 1. Customer satisfaction ( pemberian pelayanan, perawatan dan penyediaan suku cadang dengan adanya H1, H2, dan H3 untuk kategori pelayanan ) 2. Kemudahan pembelian sepeda motor dengan system kredit melalui bagian yang melayani kredit pembelian motor Honda. 3. Mengeluarkan model baru untuk menyeimbangkan keinginan pasar atau customer.

4 Peramalan Permintaan Dari segi aspek pasar, yang meliputi potensi pasar, market share dan strategi pemasaran, maka yang perlu dipertimbangkan adalah pengukuran aspek potensi pasar sekarang dan peramalan potensi pasar yang akan datang. Untuk potensi pasar tersebut diarahkan kepada proyek investasi pembuatan cylinder head in plant. a). Data Produksi PT. Astra Honda Motor tahun 2007 Type sepeda motor yang diproduksi PT. Astra Honda Motor, dibagi menjadi beberapa varian. Yaitu tipe cub ( NF 100, NF 125), type sport ( GL ) dan tipe skutik (KVB) yang tergolong produk baru. Permintaan pasar terhadap type cub dan type skutik cukup tinggi. Sampai dengan tahun 2007 PT. Astra Honda Motor baru melakukan produksi untuk pasar lokal, yang secara umum dijual melalui dealer di seluruh Indonesia dan sub dealer sebagai cabang penjualan yang jumlahnya cukup besar dan merata. Data dibawah ini adalah data total produksi sepeda motor PT. Astra Honda Motor di tahun 2007 ( Januari sampai dengan Desember 2007)

5 48 Data Produksi PT. Astra Honda Motor untuk pemenuhan pasar lokal (Indonesia ). Tabel 4.2 Pencapaian Produksi Sepeda Motor Honda tahun 2007 Sumber : Data Pencapaian Produksi Sepeda Motor Honda oleh PT. Astra Honda Motor tahun 2007

6 49 PENCAPAIAN PRODUKSI SEPEDA MOTOR TAHUN 2007 Gambar. 4.2 Pie Chart Prosentase Jumlah Produksi Sepeda Motor HONDA oleh PT. Astra Honda Motor tahun 2007 b). Forecasting Produksi Untuk memperkirakan seberapa besar dan fluktuasi perencanaan produksi (sesuai dengan permintaan pasar ) maka dilakukan peramalan. Dalam peramalan ini digunakan data produksi selama 12 bulan ( Januari 2007 ~ Desember 2007 ) terkait dengan pembuatan cylinder head untuk sepeda motor tipe sport (GL)

7 50 Tabel 4.3 Data Produksi tipe sport (GL) bulan Januari Desember 2007 (12 bulan ) Gambar. 4.3 Grafik Produksi Sepeda Motor sport (GL) selama bulan Januari Desember 2007 (12 Bulan). Metode peramalan yang akan dipakai adalah metode Time Series karena pola data yang ada adalah trend, hal tersebut dapat diketahui dari kecenderungan data yang ada yaitu menunjukkan garis kecenderungan. Untuk peramalan jangka panjang ( lebih dari 2 tahun ) biasanya dipakai metode garis kecenderungan. Peramalan dilakukan dengan menggunakan beberapa metode peramalan time series yaitu : Double Moving Average Metode peramalan ini menggunakan sejumlah data aktual permintaan yang baru dengan pola data trend, yang kemudian diadakan peramalan untuk masa

8 51 yang akan datang. Dengan hasil yang cukup memadai maka dipilih metode ini untuk peramalan. Double Exponensial Smooting Metode peramalan ini digunakan untuk pemulusan data hasil peramalan dengan kecenderungan pasar yang naik turun berpola trend, dengan kecenderungan permintaan yang lebih kecil dari peramalan maka metode ini sangat memadai untuk peramalan berikutnya. Untuk memilih metode mana yang paling efektif maka langkah yang diambil adalah menentukan nilai MSE terkecil. Sehingga akan dilakukan beberapa kali peramalan dengan metode yang berbeda yaitu dengan metode Double Moving Average dan metode Double Exponential Smooting. Perhitungan peramalan dengan metode ini dapat dilihat pada lampiran 4.1. Dari peramalan tersebut dapat disimpulkan dalam sebuah tabel sebagai berikut : Tabel 4.4 Kesimpulan Peramalan

9 52 Jadi dipilih metode Double Moving Average ( 2 x 4 ) untuk melakukan peramalan produksi sepeda motor type sport (GL). Perkiraan peramalan untuk produksi cylinder head berdasarkan permintaan pasar akan dilakukan dengan 5 tahun berjalan ( 60 bulan ) dan dibagi menjadi 5 periode yang terdiri atas 12 bulan. Perhitungan untuk peramalan dengan metode Double Moving Average ( 2 x 4 ) dapat dilihat pada lampiran 4.2. Pada peramalan tersebut didapatkan peramalan tahun 1 dan akan digunakan pada peramalan berikutnya. Karena peramalan tahun berikutnya belum terlaksana ( aktual ) maka nilai data aktual akan sama dengan nilai peramalan periode berjalan, sehinggga diasumsikan nilai peramalan periode berjalan Xi berjalan = Ft berjalan. Dari beberapa peramalan tersebut dapat disimpulkan dalam sebuah tabel sebagai berikut : Tabel 4.5 Kesimpulan Peramalan dengan metode Double Moving Average (2 x 4) untuk nilai peramalan Xi berjalan = Ft berjalan.

10 Aspek Teknis Informasi Produk ( cylinder head ) Untuk merakit sebuah sepeda motor, diperlukan cukup banyak komponen, jumlahnya mencapai ribuan. Salah satu komponennya adalah cylinder head. Setiap type sepeda motor memiliki kode komponen cylinder head yang berbedabeda. Yang didasarkan pada spesifikasi masing-masing type sepeda motor. Kode komponen untuk sepeda motor type sport (GL) yaitu KCN Komponen cylinder head dipasang pada bagian engine. Cylinder head berfungsi sebagai dudukan valve IN, valve Ex, busi dan juga tempat terjadinya proses pembakaran. Untuk cylinder head type sport (GL), masih dibuat oleh perusahaan Jepang dengan referensi dari Honda Jepang, dan merupakan salah satu komponen yang di import ( CKD ) oleh PT. Astra Honda Motor, karena pada saat PT. Astra Honda Motor mulai melakukan produksi lokal, komponen ini masih belum bisa dibuat oleh perusahaan manufactur di Indonesia Proses Produksi Cylinder head dibuat dengan menggunakan material dasar AC4B sebab cylinder head memerlukan material yang memiliki machineability yang baik, castability yang baik, dan pembebanan panas yang tinggi. Dan pada saat proses pembentukan ( machining prosess ) harus benar-benar kuat, dan tidak keropos.

11 54 FLOW PROSESS PEMBUATAN CYLINDER HEAD UNTUK TYPE SPORT (GL) Tapping Center OP 10 Rotary Milling Tapping Center OP 20 Fine Boring SPM Tapping Center OP 30 (Machining centre) (Milling machine) (Machining centre) (Boring machine) (Machining centre) Tapping Center OP 40 Fine Boring SPM Washing Air Gun Plug cone Leak test (Machining centre) (Boring machine) (Washing Machine ) (Plug machine) (Leak tester Machine Seat Ring and Guide Valve Fitt (Seat Ring & Guide Valve Fitting M/C) Chamfering (Chamfering Machine) Washing (Washing Machine ) Supply Gambar 4.4 Flow Proses Produksi Cylinder Head

12 55 Proses pembuatan cylinder head diawali dari pembuatan komposisi core / inti pasir. Kemudian inti pasir tersebut dimasukkan ke dalam cetakan dan dilebur dengan material AC4B. Dan menjadi bentuk dasar dari cylinder head. Setelah itu komponen tersebut di proses di bagian machining cylinder head yang kemudian di proses lagi di bagian assembling engine. Namun pada pembahasan kali ini difokuskan pada proses machining cylinder head Kebutuhan Mesin Untuk membuat sebuah line produksi komponen cylinder head, maka perlu dilakukan sebuah analisa proses yang diperoleh dengan membuat sebuah alur pembuatan ( Flow Process ). Selain untuk mengetahui proses proses yang akan dibutuhkan, juga untuk mengetahui waktu proses permesinannya. Untuk itu diperlukan pembuatan sebuah Routing Sheet dengan langkah sebagai berikut : Routing Sheet Proses Untuk mengetahui secara detail kebutuhan mesin, yaitu dengan mencari data-data yang terkait dengan perhitungan tersebut 1. Reliabilitas mesin ( R ) 2. Efisiensi Pabrik ( E ditetapkan 85 % ) 3. Jam kerja ( H ) 4. Scrap atas proses 5. Waktu proses yang dinyatakan dalam waktu baku menit ( S ) 6. Kebutuhan yang direncanakan ( Q ) Q = Demand. Expected 1 Scrap

13 56 7. Perhitungan kebutuhan mesin Kebutuhan. machine = S. Q E. R. H Tabel 4.6 Routing Sheet Cylinder Head

14 57 Operation Chart Gambar 4.5 Operational Chart Proses Cylinder Head

15 58 Tabel 4.7 Multi Collum Process Chart Cylinder Head Dari perhitungan tersebut dapat ditetapkan kebutuhan mesin untuk membuat sebuah line produksi cylinder head. Tabel 4.8 Kebutuhan Mesin Untuk Line Cylinder Head

16 Spesifikasi Mesin PT. Astra Honda Motor sebagai industri manufaktur yang bergerak dibidang otomotif, dituntut memiliki mesin-mesin dengan tingkat toleransi yang tinggi. Sehingga untuk pemilihan mesin-mesin produksinya haruslah mesin yang special dalam arti memiliki spesifikasi yang mampu melakukan proses dengan tingkat toleransi tinggi, sehingga nantinya dapat menghasilkan produk yang baik dan memuaskan konsumen. Ada beberapa proses yang secara teoritis dikerjakan oleh mesin yang terpisah, namun aktual bisa dilakukan dalam satu mesin dengan spesifikasi multiguna. Untuk proses drilling, reaming, tapping & face facing bisa menggunakan satu jenis mesin Machining Centre.

17 60 Tabel 4.9 Detail Kebutuhan Mesin Dan Spesifikasi Mesin 4.3 Aspek Keuangan Investasi Aktiva Tetap Investasi Mesin dan Peralatan Berikut adalah data investasi mesin dan peralatan dalam membuat satu line produksi cylinder head : a. Machining Centre ( 4 unit ) Mesin ini dipilih karena dengan model dan kemampuan prosesnya yang dapat melakukan proses drilling, reaming, tapping & face facing. Harga mesin

18 61 ini adalah Rp , maka dengan kebutuhan 4 unit dibutuhkan dana Rp ( sumber data : purchase department tahun 2007) b. Milling Machine ( 1 unit ) Mesin ini dipilih karena mampu melakukan proses milling pada dua sisi. Harga mesin ini adalah Rp ( sumber data : purchase department tahun 2007 ) c. Boring Machine (2 unit) Mesin ini berfungsi untuk proses boring pada lubang cam dan valve. Harga mesin ini adalah Rp , maka dengan kebutuhan 2 unit dibutuhkan dana Rp ( sumber data : purchase department tahun 2007 ) d. Washing Machine 1 Mesin ini berfungsi untuk proses washing sebelum pemasangan plug cone. Harga mesin adalah Rp ,. ( sumber data : purchase department tahun 2007) e. Plug Machine Mesin ini berfungsi untuk proses pemasangan plug pada cylinder head.. Harga mesin adalah Rp ,. ( sumber data : purchase department tahun 2007) f. Leak Tester Machine Mesin ini berfungsi untuk proses pengetesan kebocoran pada cylinder head. Harga mesin adalah Rp ,.

19 62 ( sumber data : purchase department tahun 2007) g. Seat Ring & Guide Valve Fitting Machine Mesin ini berfungsi untuk proses pemasangan seat ring dan guide valve pada cylinder head. Harga mesin adalah Rp ,. ( sumber data : purchase department tahun 2007) h. Chamfering Machine Mesin ini berfungsi untuk proses chamfering pada cylinder head. Harga mesin adalah Rp ,. ( sumber data : purchase department tahun 2007) i. Washing Machine 2 Mesin ini berfungsi untuk proses washing final sebelum pemeriksaan akhir. Harga mesin adalah Rp ,. ( sumber data : purchase department tahun 2007) j. Meja Cheek Man atau Quality Control Meja ini difungsikan untuk pengecekan part setelah melalui beberapa proses, dan pada station ini akan ada pengecekan part untuk menentukan part tersebut layak untuk dipakai ( OK ) atau tidak layak dipakai ( NG ). Harga meja ini adalah Rp ( sumber data : purchase department tahun 2007 )

20 Total Investasi Aktiva Tetap Tabel 4.10 Total Aktiva Tetap Biaya Pembuatan Produk Depresiasi Mesin Depresiasi dihitung selama lima tahun dengan peramalan mencapai total produksi sebanyak unit cylinder head. Dengan total investasi mesin Rp ,00, dengan asumsi usia ekonomis mesin ( proyek ), yaitu selama 5 tahun tanpa nilai sisa, sesuai standart PT. Astra Honda Motor. 1 Persentase Penyusutan = 100% 5 thn = 20% Biaya Penyusutan Aktiva Tetap = 20% (Rp ,00 0) = Rp ,- Jadi, biaya penyusutan aktiva tetap periode tiga tahun berjalan adalah tetap yaitu sebesar Rp ,-

21 Biaya Proses per Mesin Biaya proses dihitung dengan dasar asumsi waktu proses, dimana dalam pembuatan cylinder head ( flow proses ) memerlukan beberapa proses Jam kerja per hari : 21 jam = 1260 menit Hari kerja per bulan : 22 hari kerja efektif Tahun : 5 tahun 1. Machining Centre ( Drilling, Reaming, Facing, Tapping) Ongkos / det ik = = Rp x60x21x22x12x5 2. Milling Machine ( Milling surface) Ongkos / det ik = = Rp x60x21x22x12x5 3. Borring Machine ( Rough & Fine Boring ) Ongkos / det ik = = Rp x60x21x22x12x5 4. Washing Machine Ongkos / det ik = = Rp x60x21x22x12x5 5. Plug Machine Ongkos / det ik = = Rp.0,2 60x60x21x22x12x5 6. Leak Test Machine Ongkos / det ik = = Rp x60x21x22x12x5

22 65 7. Seat Ring & Guide Valve Fitting Machine Ongkos / det ik = = Rp x60x21x22x12x5 8. Chamfering Machine Ongkos / det ik = = Rp x60x21x22x12x5 9. Washing Machine Ongkos / det ik = = Rp x60x21x22x12x5 10. Meja Quality Control Ongkos / det ik = = Rp.0,02 60x60x21x22x12x 11. Tenaga kerja langsung Gaji per bulan : Rp Jam kerja per hari : 8 jam Rp Ongkos / det ik = = Rp.1,54 60x60x8x22

23 66 Tabel berikut memperlihatkan biaya proses per unit komponen cylinder head Tabel 4.11 Perhitungan Biaya Proses Produksi Komponen Cylinder Head Struktur Biaya Pada bagian ini akan dihitung harga produksi per unit dari produk cylinder head. Untuk perhitungan aktiva tetap seperti bangunan dan fasilitas lainnya tidak dihitung dalam perhitungan analisa kelayakan ini, hanya aktiva yang berhubungan langsung dengan proses pemesinan dan lebih difokuskan pada proses produksi machining. Perhitungan harga produk per part dengan menjumlahkan semua komponen biaya termasuk biaya langsung dan tidak langsung, serta elemen biaya lainnya meliputi biaya maintenance, utilities, dan over head.

24 67 Tabel 4.12 Perhitungan Harga Produk Cylinder Head Harga produk dasar cylinder head tahun pertama adalah Rp / unit untuk perhitungan harga produk setelah 5 tahun berjalan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.13 Perhitungan harga produk setelah 5 tahun berjalan dengan panambahan kenaikan inflasi.

25 Perkiraan Penerimaan Penerimaan pada rencana investasi ini dihitung berdasarkan peramalan yang sudah dilakukan sebelumnya, dengan menggunakan metode Double Moving Average. Metode ini dipakai karena setelah dilakukan pengujian memiliki nilai MSE terkecil berdasarkan data yang ada. Perhitungan dipengaruhi oleh tingkat inflasi nasional yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik yaitu sebesar 6.6 % per tahun (data inflasi 2007). Perhitungan penerimaan dari pembuatan cylinder head dihitung untuk 5 tahun atau 60 bulan yang dibagi menjadi 5 periode, dimana setiap periode dalam 12 bulan, perhitungan tersebut dapat dilihat pada lampiran Perkiraan Total Harga Pokok Pejualan Tabel 4.14 Perkiraan HPP 12 bulan pertama Tabel 4.15 Perkiraan HPP 12 bulan kedua

26 69 Tabel 4.16 Perkiraan HPP 12 bulan ketiga Tabel 4.17 Perkiraan HPP 12 bulan keempat Tabel 4.18 Perkiraan HPP 12 bulan kelima Proyeksi Keuntungan Investasi Komponen cylinder head adalah salah satu komponen yang masih di sub kontraktor-kan (CKD), dengan harga sekitar Rp ,- / part ( Sumber data : Procurement Departement tahun 2007 ). Komponen ini dijual lagi ke pasar/ konsumen dengan harga antara Rp sampai dengan Rp ,- / part ( Sumber data : data harga spare part tahun 2006 ).

27 70 Tabel 4.19 Selisih harga antara cylinder head dari Sub kontraktor dan yang dibuat PT. AHM Diasumsikan tidak mengalami perubahan harga jual ke pasar atau konsumen. Tabel 4.20 Proyeksi Keuntungan Investasi 12 bulan pertama atas Operasional Harian Tabel 4.21 Proyeksi Keuntungan Investasi 12 bulan kedua atas Operasional Harian

28 71 Tabel 4.22 Proyeksi Keuntungan Investasi 12 bulan ketiga atas Operasional Harian Tabel 4.23 Proyeksi Keuntungan Investasi 12 bulan keempat atas operasional Harian Tabel 4.24 Proyeksi Keuntungan Investasi 12 bulan kelima atas Operasional Harian

29 Proyeksi Aliran Kas Modal / investasi yang dilakukan adalah 100 % biaya PT. Astra Honda Motor, sehingga cash flow yang ada tidak diperungaruhi oleh bunga bank. Berikut adalah proyeksi aliran kas selama 5 tahun pertama ( 60 bulan ) Tabel 4.25 Cash Flow Investasi untuk lima tahun pertama Perhitungan Parameter Keuangan Pada umumnya ada beberapa metode yang digunakan untuk mengidentifikasi penilaian terhadap suatu investasi, yang mana sebagai alat analisis kelayakan finansial, metode metode tersebut diantaranya : 1. Average Rate of Return Methode Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata rata yang diperoleh dari suatu investasi. Perhitungan dengan menggunakan data laba (keuntungan pada tahun pertama), yang selanjutnya akan berubah per tahun sesuai dengan laba atau keuntungan yang diperoleh :

30 73 Dengan demikian, rate of return pada tahun pertama adalah : Rp.76,186,293, = Rp 14,808,528,000 = 5.14 Total investasi mesin Rp ,00, dengan asumsi usia ekonomis mesin ( proyek ), yaitu selama 5 tahun tanpa nilai sisa, sesuai standart PT. Astra Honda Motor. Dengan demikian, maka dana yang tertanam dalam investasi aktiva tetap adalah : Tabel 4.26 Nilai investasi selama 5 tahun Dana yang tertanam dalam investasi activa tetap tersebut rata-rata adalah Rp /6 = Rp Average rate of return investasi ini adalah : Rp.7,404,264,000 = x100% = 50% Rp Dalam perhitungan ini akan dipakai juga Minimum Atractive Rate Of Return ( MARR ), yaitu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan,

31 74 yang dapat menarik investor untuk tetap melakukan investasi. MARR ini berdasarkan nilai bunga safe investement 8 % ( 8% adalah BI rate yaitu suku bunga yang dipatok bank Indonesia terhadap fundamental ekonomi di Indonesia (data : Des 2007) ) yang dipengaruhi oleh inflasi dengan asumsi 6.6 % di tahun 2007, maka diperoleh Inflate interest rate sebesar : I f = 8 % % + ( 8 % x 6.6 % ) I f = % Maka MARR yang dijadikan standart pengukuran investasi ini adalah sebesar MARR = %. 2. Payback Method ( pemulihan modal ) Tabel Perhitungan Masa Pemulihan Modal dengan Arus Kas Kumulatif Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa untuk investasi cylinder head tersebut sudah kembali modal dalam waktu 0,19 tahun.

32 75 3. Perhitungan Nilai Sekarang ( Net Present Value / NPV ) Untuk investasi ini, penerimaan tahunan tidak seragam, sehingga dipilih metode perhitungan dengan nilai sekarang Tabel Perhitungan Nilai Sekarang ( NPV ) Diperoleh NPV > 0 4. Profitability Index Methode Dari perhitungan NPV diatas, maka dapat dihitung pula nilai dari profitability Index untuk investasi line baru cylinder head. PI NPV = I PI 152,081,563,521 = + 1 = ,808,528,000 PI > 1

33 Analisis Kelayakan Analisis Kelayakan Pasar Sepeda motor Honda yang diproduksi oleh PT. Astra Honda Motor telah mendapatkan kepercayaan pasar, dengan melihat market share yang dimiliki yang mencapai 45.7 % dari total penjualan sepeda motor di Indonesia tahun 2007, maka bisa dianggap bahwa peluang penjualan motor Honda ditahun berikutnya masih cukup besar. Ratio pemenuhan kebutuhan sepeda motor di Indonesia yang baru mencapai angka % menjanjikan sebuah peluang untuk produsen sepeda motor untuk meningkatkan produksi. Sehingga dari data data tersebut maka investasi yang terkait dengan pengadaan komponen sepeda motor dapat dikatakan layak karena berbanding lurus dengan permintaan pasar Analisis Teknis Analisis teknis dalam investasi ini terkait dalam kemudahan dan keamanan pengadaan komponen cylinder head. Dari sisi kemudahan dapat dikatakan bahwa dengan melakukan produksi sendiri/ lokal proses, maka aspek kelayakan proses akan lebih terkontrol karena proses dapat dipantau setiap saat. Jaminan kualitas akan lebih bisa dijamin karena semua uji kualitas dan test mutu dilakukan sendiri oleh PT. Astra Honda Motor dengan lisensi dari Honda Motor Jepang Company. Dari sisi stok barang juga lebih terkontrol karena jumlah produksi dapat ditentukan dengan melihat tingkat kegagalan produksi dan perakitan sepeda

34 77 motor. Safety stock komponen cylinder head dapat terjamin keberadaan dan jumlahnya Analisis Kelayakan Keuangan Dalam menganalisis investasi ini digunakan metode penghitungan Nilai Sekarang ( NPV ), Profitability Index ( PI ), dan mencari Payback Periode Investasi. Dari perhitungan diperoleh bahwa untuk nilai peramalan dapat dikatakan benar dan sesuai ( tanpa ada kesalahan perkiraan ) diperoleh bahwa NPV proyek adalah 152,081,563,521 > 0, maka secara teknis bisa disimpulkan bahwa investasi mempunyai nilai kelayakan karena syarat NPV > 0 dapat dipenuhi. Dari segi Profitability Index diperoleh data PI = Angka ini sudah memenuhi syarat dari uji kelayakan investasi, yaitu PI > 0. Maka dari tingkat kemampulabaan proyek, investasi ini dapat dikatakan layak. Masa pengembalian modal, dimana modal yang ditanamkan adalah berasal dari PT. Astra Honda Motor, sehingga dalam perhitungan tidak disertakan tingkat bunga bank atas modal pinjaman. Dengan kondisi normal, waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal atas investasi hanya membutuhkan waktu 0.19 tahun. Waktu pengembalian yang sangat singkat dalam umur pengembalian modal, dan ini memungkinkan investasi ini dikatakan layak untuk dilaksanakan.

35 Analisis Sensitifitas Proyek Semua proses perhitungan terhadap NPV, Payback Periode dan PI atas investasi tersebut didasarkan pada sebuah proses peramalan, sehingga akan tetap mempunyai peluang untuk mengalami pergeseran. Perubahan- perubahan yang terjadi bisa membuat sebuah analisa yang sebelumnya mempunyai nilai kelayakan, menjadi tidak layak. Proyeksi keuntungan yang diterima atas investasi bisa mengalami perubahan juga, peramalan permintaan komponen yang dibuat bisa mengalami kesalahan, karena konsumen juga sangat fluktuatif. Tingkat suku bunga bank juga berpengaruh karena selalu mengalami perubahan, sesuai dengan pergerakan ekonomi nasional dan juga dunia sangat mempengaruhi pergerakan dan perkembangan perilaku konsumen, dan pada akhirnya akan mempengaruhi peramalan penerimaan atas investasi pengadaan line produksi untuk cylinder head. Tingkat teknologi yang terus mengalami perkembangan juga berpengaruh, kondisi mesin yang dianggap sudah baik untuk kondisi sekarang, belum tentu masih seperti anggapan masih bertahan. Kondisi kompetitor sepeda motor lain mungkin sudah mengembangkan teknologi lain yang lebih baik, sehingga produk yang sekarang menjadi tidak menarik lagi bagi konsumen. Dalam pengujian ini, akan dicoba dengan asumsi ada penurunan tingkat laba sebesar 10 %, 20 %,30 %,40 %,dan 50 % untuk melihat perubahan pada hasil analisa Payback period, NPV dan Profitability Index.

36 79 Tabel 4.29 Analisis Perubahan Keuntungan Tabel 4.30 Analisis Kelayakan Sensitifitas Dari data dan perhitungan beberapa parameter parameter untuk analisis kelayakan menunjukkan bahwa investasi line cylinder head tersebut masih mempunyai tingkat kelayakan, yaitu : NPV > 0 PI > 1 Sehingga investasi line cylinder head di PT. Astra Honda Motor ( AHM ) layak untuk di jalankan.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Ganjil tahun 2007 / 2008 ANALISIS KELAYAKAN PEMBUATAN LOKAL KOMPONEN CYLINDER HEAD DI PT. ASTRA HONDA MOTOR ARYO WIBOWO HARRYAJIE

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2006 / 2007 PEMBUATAN KOMPONEN CASTING WHEEL DI PT. ASTRA HONDA MOTOR ( ANALISA KELAYAKAN INVESTASI ) MOH. MAWAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. tahun 2006 untuk semua tipe produk dan beberapa produk model baru yang

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. tahun 2006 untuk semua tipe produk dan beberapa produk model baru yang BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1. Penjelasan Peningkatan produksi unit sepeda motor oleh PT. Astra Honda Motor di tahun 2006 untuk semua tipe produk dan beberapa produk model baru yang mampu mendominasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2007 / 2008 ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI KONVEYOR DI STRIPPING AREA PT ASTRA HONDA MOTOR ALFI NIM : 1000835152 Abstrak

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2007/2008 STUDI KELAYAKAN PROYEK RELAYOUT LINE 1 AREA WELDING 1A PADA PT. AHM Gerald Daniel Erianto NIM: 1000890743

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL PEMBUATAN LINE MACHINING UNTUK PRODUK COVER RIGHT CRANK CASE

ANALISIS FINANSIAL PEMBUATAN LINE MACHINING UNTUK PRODUK COVER RIGHT CRANK CASE ANALISIS FINANSIAL PEMBUATAN LINE MACHINING UNTUK PRODUK COVER RIGHT CRANK CASE Agwan Yufikar; Gunawarman Hartono Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, BINUS University Jln. K.H. Syahdan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Analisis Aspek Teknis Bagan alur kerja di Dies Manufacturing Division, PT. Astra Honda Motor adalah sebagai berikut, dijelaskan pula pada tahap mana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Proyek Dalam menilai suatu proyek, perlu diadakannya studi kelayakan untuk mengetahui apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan atau tidak. Dan penilaian tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya sepeda motor mengalami peningkatan penjualan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya sepeda motor mengalami peningkatan penjualan yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada akhir dekade ini, dunia industri otomotif di Indonesia khususnya sepeda motor mengalami peningkatan penjualan yang sangat signifikan. Hal ini dapat dibuktikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ii iii iv v vi vii

DAFTAR ISI. ii iii iv v vi vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL..... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak ABSTRAKSI Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak perusahaan berpikir lebih maju sehingga perusahaan menanamkan berbagai jenis investasi untuk bersaing dengan perusahaan lain guna

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Transportasi Transportasi dapat didefinisikan sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau membawa barang atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pengangkutan atau pemindahan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI Nama PROSES PEMESINAN CRANKCASE TIPE CB 150R DI PT. ASTRA HONDA MOTOR : Ega Febi Kusmawan NPM : 22411331 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Eko Susetyo

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi. Karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi, maka perusahaan bermaksud untuk melakukan ekspansi berupa penambahan

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

INTISARI. Kata-kata Kunci: Investasi, Studi Kelayakan, Penganggaran Modal, Analisis Sensitifitas. Universitas Kristen Maranatha

INTISARI. Kata-kata Kunci: Investasi, Studi Kelayakan, Penganggaran Modal, Analisis Sensitifitas. Universitas Kristen Maranatha INTISARI Pada studi kasus ini, saya ingin mengidentifikasikan kelayakan investasi PT Satu Hati di Purwokerto. Perusahaan ini ingin membeli lima unit tangki minyak tanah untuk mendukung operasional pemasarannya.

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Pada bab 5 ini mengenai aspek keuangan Ngemilbingits, dan menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Astra Honda Motor merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT. Federal Motor yang sahamnya

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Keterangan Tahunan Aktiva tetap Seragam Rp 1,100,000 Mesin kasir Rp 3,500,000 Telepon Rp 150,000 Meja kayu panjang Rp 7,500,000 Sofa Rp

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal 83 BAB VI ASPEK KEUANGAN 1.1 Kebutuhan Dana Andalucia Party Planner membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: 6.1 Tabel Sumber Pendanaan Uraian Sumber Dana Jumlah 1. Modal sendiri Rp. 15.150.000

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan investasi dalam membeli mesin produksi baru adalah dengan melakukan penghitungan

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DIE MAKING PT ASTRA DAIHATSU MOTOR

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DIE MAKING PT ASTRA DAIHATSU MOTOR L 1 ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DIE MAKING PT ASTRA DAIHATSU MOTOR Dicky Fransdelly Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Making merupakan salah

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

= Jumlah stasiun kerja. 4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan

= Jumlah stasiun kerja. 4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan Keterangan: n = Jumlah stasiun kerja Ws Wi = Waktu stasiun kerja terbesar. = Waktu sebenarnya pada stasiun kerja. i = 1,2,3,,n. 4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance delay merupakan ukuran

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah Penelitian merupakan suatu rangkaian proses yang saling terkait secara sistematis, setiap tahap merupakan bagian menentukan tahap berikutnya

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa Alam Santosa Aspek Keuangan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Analisis Aspek Keuangan Menentukan sumber dana Menghitung kebutuhan dana untuk aktiva tetap dan modal kerja Aliran Kas Penilaian Investasi

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI LINE MACHINING UNTUK PRODUK COVER CYLINDER HEAD

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI LINE MACHINING UNTUK PRODUK COVER CYLINDER HEAD ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI LINE MACHINING UNTUK PRODUK COVER CYLINDER HEAD TUGAS AKHIR Oleh Dede Winasis (1401140680) FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA 2012 DAFTAR

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6. 76 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Penjelasan Umum Bagian ini menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi yang

Lebih terperinci

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan pengguna kendaraan roda dua di Indonesia cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan pengguna kendaraan roda dua di Indonesia cukup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini pertumbuhan pengguna kendaraan roda dua di Indonesia cukup signifikan. Mengacu pada data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), sepanjang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Kerangka pemecahan masalah atau biasa disebut dengan metodologi penelitian adalah suatu proses berpikir dari menentukan masalah, melakukan pengumpulan data baik melalui

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Abstrak Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2007/2008 STUDI KELAYAKAN PROYEK TAKE IN TAKE OUT PROSES CASTING PT. ASTRA HONDA MOTOR Mikhael Tri Satria

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik perusahaan besar maupun kecil terpacu untuk bersaing mendapatkan laba yang semaksimal mungkin guna

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Awal 6.1.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Mesin/ peralatan yang dibutuhkan Spesifikasi/merek

Lebih terperinci

PROSES MACHINING CYLINDER BLOCK NON FERO SUZUKI APV DI PT.SUZUKI INDOMOBIL MOTOR. NAMA : Defirst Ijwa Anugrah NPM :

PROSES MACHINING CYLINDER BLOCK NON FERO SUZUKI APV DI PT.SUZUKI INDOMOBIL MOTOR. NAMA : Defirst Ijwa Anugrah NPM : PROSES MACHINING CYLINDER BLOCK NON FERO SUZUKI APV DI PT.SUZUKI INDOMOBIL MOTOR NAMA : Defirst Ijwa Anugrah NPM : 21410759 LATAR BELAKANG Cylinder block merupakan komponen utama dari sebuah engine yang

Lebih terperinci

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Model penyelesaian masalah painting system adalah sebagai berikut : Identifikasi Masalah. Studi Pustaka.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Model penyelesaian masalah painting system adalah sebagai berikut : Identifikasi Masalah. Studi Pustaka. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Model Penyelesaian Masalah Model penyelesaian masalah painting system adalah sebagai berikut : Identifikasi Masalah Studi Pustaka Pengumpulan Data Pengolahan Data Analisa Aspek

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap Tahun 2007/2008 ANALISA KELAYAKAN PROYEK KONVERSI BAHAN BAKAR SOLAR KE LPG UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DI SEKSI PAINTING

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN PENELITIAN BAB 4 PEMBAHASAN PENELITIAN Berdasarkan pada data-data yang telah diperoleh pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan pengolahan data dan analisis terhadap data-data tersebut. 4.1. Biaya

Lebih terperinci

Bab 5 Penganggaran Modal

Bab 5 Penganggaran Modal M a n a j e m e n K e u a n g a n 90 Bab 5 Penganggaran Modal Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai teori dan perhitungan dalam investasi penganggaran modal dalam penentuan keputusan

Lebih terperinci

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN POWER PLANT DI PT. ASTRA HONDA MOTOR PLANT III. Yanuar Zulkarnain NIM:

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 39 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian pada skripsi ini yaitu tujuan studi/penelitian adalah studi deskriptif. Lingkungan/setting adalah lingkungan natural yaitu PT Patent Process,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Langkah Penelitian Keterangan Gambar

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Langkah Penelitian Keterangan Gambar ABSTRAK Dewasa ini banyak dibuka bisnis bisnis pencucian, seperti laundry ataupun dry & clean. Selain jasa pencucian laundry dan dry & clean, terdapat juga jenis jasa pencucian yang biasa disebut washing.

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Modul ke: PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Penganggaran Modal ( Capital Budgeting) Istilah penganggaran

Lebih terperinci

Studi Kasus. Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi

Studi Kasus. Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi Studi Kasus Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi Kl Kelayakan, Johar Aifi Arifin & Akhmad Fauzi Studi Kasus: Penilaian Kelayakan Investasi di bidang usaha transportasi Berdasarkan data data yang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Menurut Surakhmad, (1994:140-143), metode deskriptif analisis, yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa

Lebih terperinci

PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS

PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS Mayang Hadi Ratnawati ABSTRAKSI ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis. ABSTRAK PT. Usaha Panca Samitra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor umum. Didirikan pada november tahun 2003 oleh beberapa pengusaha. Pada saat ini PT. Usaha Panca Samitra berencana

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara ABSTRAK

Universitas Bina Nusantara ABSTRAK Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Skripsi Strata 1 - Semester Genap tahun 2005/2006 STUDI KELAYAKAN PEMBUATAN KOMPONEN CASTED SCREW UNTUK MANUFAKTUR DIES DI PT. TOYOTA

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Peningkatan produksi unit sepeda motor oleh PT. Astra Honda Motor di tahun

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Peningkatan produksi unit sepeda motor oleh PT. Astra Honda Motor di tahun 29 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penjelasan Peningkatan produksi unit sepeda motor oleh PT. Astra Honda Motor di tahun 2007 untuk semua tipe produk dan beberapa produk model baru yang mampu mendominasi

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA. Data teknis yang adalah data yang menginformasikan produk itu dibuat. Produk : Plastik Part Stripe and Assy

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA. Data teknis yang adalah data yang menginformasikan produk itu dibuat. Produk : Plastik Part Stripe and Assy 35 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Aspek Teknis Data teknis yang adalah data yang menginformasikan produk itu dibuat diantaranya adalah: Produk : Plastik Part Stripe and Assy Tipe : KVL, KVB, KVR

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian CAD CAD (Computer Aided Design) adalah suatu program komputer untuk menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk. Produk yang ingin digambarkan bisa diwakili

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap tahunnya, meskipun perkembangannya tidak sepesat dibandingkan dengan negara tetangga Thailand.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

DAFTARISI. BAB I Pendahuluan Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metode Penelitian...

DAFTARISI. BAB I Pendahuluan Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metode Penelitian... DAFTARISI Halaman Judul........................................................................... i Halaman pengesahan pembimbing....ii Halaman Pengesahan penguji.........................................................

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK Karaoke merupakan salah satu sarana hiburan yang sedang berkembang dan diminati masyarakat saat ini, untuk mendirikan sarana hiburan karaoke keluarga di Galeri Ciumbuleuit Apartemen, penulis melakukan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, penilaian kelayakan investasi. Proyeksi 3 tahun. 6.1 Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Penyelesaian Masalah Model penyelesaian masalah Analisis Kelayakan Proyek Pelepasan Bushing pada proses Die Casting adalah sebagai berikut:. Gambar 3.1 Model Penyelesaian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metode Pemecahan Masalah Mulai Identifikasi Masalah Studi Pustaka Pengumpulan Data Pengolahan Data Analisa Data - Analisis DFM ( Design for Manufacture ) - Analisis

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI Nama : Aji Tri Sambodo NPM : 10210466 Kelas : 3EA18 Pendahuluan Penilaian investasi / studi kelayakan sangat diperlukan oleh orang atau badan yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut: 4.1.1 Data Jumlah Produksi Tahunan Produksi sepeda motor PT.AHM mengalami

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA. Dalam melakukan analisa, penulis membutuhkan data-data sebagai berikut:

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA. Dalam melakukan analisa, penulis membutuhkan data-data sebagai berikut: BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Dalam melakukan analisa, penulis membutuhkan data-data sebagai berikut: 4.1.1 Data Jumlah Produksi Tahunan Data jumlah produksi untuk part plastic

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The aim of this research is to explore the feasibility of potato plantation project. From the finance point of view, Capital Budgeting Method will be suitable to be used as a measurement for the

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha

Lebih terperinci

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI 4.1. KONSEP INVESTASI Penganggaran modal adalah merupakan keputusan investasi jangka panjang, yang pada umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan memberikan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI Nama : Afriwan Sinaga NPM : 16209661 Jurusan : Manajemen ( S-1 ) Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM. Latar Belakang Penulis

Lebih terperinci

KELAYAKAN PERPANJANGAN LISENSI SOFTWARE CAD/CAM/CAE DI DIESHOP DMD, PT AHM

KELAYAKAN PERPANJANGAN LISENSI SOFTWARE CAD/CAM/CAE DI DIESHOP DMD, PT AHM KELAYAKAN PERPANJANGAN LISENSI SOFTWARE CAD/CAM/CAE DI DIESHOP DMD, PT AHM Anthony Seno Subroto Staf Produksi Industri Manufaktur Automotive, PT ASTRA DAIHATSU MOTOR HEAD OFFICE Jln. Gaya Motor III No.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini dilakukan selama periode Agustus Desember 2012 dan bertempat di PT Panarub Industry. 3.2 Materi Penelitian Subyek

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 52 BAB HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Hasil Pengumpulan Data.1.1 Data History Demand Tabel dibawah ini adalah data History Demand dari pemakaian casted screw : WAKTU JUMLAH (pcs) M2 M30 M36 Januari 0 6 Februari

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha dalam membuka cabang baru adalah dengan melakukan penghitungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didaerah Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat. Penulis juga meneliti sejak Bulan Februari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didaerah Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat. Penulis juga meneliti sejak Bulan Februari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam Penelitian ini penulis akan meneliti kelayakan pembukaan kantor cabang PT Trust Line Marine dalam bidang Keagenan kapal dan perluasan bisnisnya

Lebih terperinci

9 Universitas Indonesia

9 Universitas Indonesia BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Studi Kelayakan Studi kelayakan atau feasibility study adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha atau bisnis yang akan dijalankan,

Lebih terperinci

IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL

IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL 32 IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL 4.1. Identifikasi Indikator Kelayakan Finansial Pada umumnya ada enam indikator yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian kelayakan finansial dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Terkait penulisan skripsi ini, ada beberapa penulis terdahulu yang telah melakukan penelitian yang membahas berbagai persoalan mengenai analisis kelayakan usaha. Adapun skripsi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI Nama NPM : 12210810 Jurusan Pembimbing : Firman Rengga Adi Nugroho : Manajemen : Dessy Hutajulu, SE., MM

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE. Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA 15212337 STEVIANUS, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan Bisnis Strategi Pemasaran Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia otomotif semakin pesat, hal ini dapat ditunjukan dengan semakin banyaknya perusahaan otomotif yang menghasilkan beberapa model

Lebih terperinci