BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
|
|
- Hartono Wibowo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan Acna Care adalah produk dari PT Mega We Care Indonesia, yang merupakan subsidiary dari Mega We Care (MWC). MWC sendiri beroperasi di lebih dari 20 negara di seluruh dunia melalui kantor-kantor perwakilan, afiliasi dan rekananrekanan distribusi yang tersebar di Asia Tengah dan Tenggara, Pasifik, Eropa, dan Amerika Selatan. Negara-negara utamanya antara lain adalah Australia, Singapura, Thailand, Malaysia, Ukraina, Rusia, Vietnam, Myanmar, Indonesia, Filipina, Kamboja, Ghana, Kenya, Nigeria, Sri Lanka, Maladewa, Tanzania, Uganda, dan Yaman. MWC memiliki core business dalam manufaktur dan pemasaran produkproduk pharmaceuticals dan suplemen medis. Core competence yang dimiliki oleh MWC adalah pada produk-produk suplemen. 39
2 40 Tabel 4.1 PT. Mega We Care Our Credentials R & D Our Commitment Largest and the only softgel company in South East Asia to receive GMP approval from Australian TGA and German Health Authorities. Integrated site to manufacture tablets, hard gelatin capsules and powders in Australia. World class R&D facility with qualified professionals. New patentable formulations using innnovative technology. Commited to provide quality products and services to our customers through constant improvement and innovation Filosofi MWC : years of experience and expertise in manufacturing and marketing of medicines, herbs and supplements million USD invested in worls class manufacturing facility, research and development. 3. More than 20 countries of operations. 4. Over 400 experts (medical doctors, pharmacists, nutritionists, research scients) Produk-produk Perusahaan MWC memiliki dasar filosofi yang jelas dimana menawarkan produk-produk perawatan kesehatan berkualitas tinggi, aman, dan efektif. MWC memiliki track
3 41 record yang baik dalam membuat produk-produk dalam pangsa pasar yang berbeda secara internasional. MWC menawarkan rangkaian produk-produk yang luas, terdiri atas suplemen, ramuan-ramuan, dan obat-obatan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dari kelompok usia dan segmentasi yang berbeda. Sebagai perusahaan, MWC mendedikasikan diri untuk kebaikan atas umat manusia. Merek-merek yang berada dibawah MWC diformulasikan per spesifikasi dalam Commission E Monographs yang diproduksi dengan menggunakan ramuan-ramuan herbal dan bahan-bahan mentah yang distandarisasi. Salah satu produk yang berada di bawah MWC adalah Acna Care, yang akan dibahas lebih lanjut Acna Care Acna Care adalah internal natural solution untuk menangani masalah jerawat. Acna Care terdiri atas APC Complex, yang merupakan ramuan unik dari bahan-bahan alami yang berkhasiat. APC Complex terdiri atas bahan-bahan yang aman dan efektif seperti L-optizinc, vitamin C, vitamin E alami, caretenoid, dan chromium Strategi Pemasaran Produk Acna Care oleh PT Mega We Care Indonesia Didalam peluncuran produk Acna Care, PT MWCI telah menyusun strategi pemasaran menurut STP (Segmentation, Targeting, and Positioning) dan 4P (Product, Price, Place, and Promotion) berdasarkan R & D (Research and Development) yang sebelumnya telah dilakukan oleh PT MWCI. Berikut adalah strategi pemasaran yang telah disusun oleh MWC :
4 Market Segmentation Segmentation berdasarkan perpetual map: Tabel 4.2 Segementasi Pasar Produk Perawatan Jerawat Oral Treatment Jamu (Yung San Kapsul) Diane 35, Antibiotic Topical Drug Verille, Flexdicid Antibitoc Cosmetic Biore, Ponds, Ovale, Madona, Sabun Sulfur La Tullipe Mild Moderate Severe Acne Problem Jika dilihat dari tabel diatas, maka Acna Care termasuk kedalam dua kategori, yaitu: Oral Treatment dan Topical Drug. Karena, Acna Care digunakan secara oral (kapsul) yang diminum oleh pengguna, dan dibuat dari bahan-bahan alami, yaitu herbal, sehingga sangat aman untuk dikonsumsi Target Market Tabel 4.3 Target Market Pasar Produk Perawatan Penanganan Jerawat Primary Target Secondary Target Young Adult Teenage Age Acne problem moderate to severe mild to moderate Monthly Expense above Rp 2,500,000 above Rp 1,000,000 Occupation college to first career high school Pyscography independent mother influence Brand consious already adapt food supplement as part of their life style Brand consious prefer to use cosmetic
5 43 Kalau dilihat dari tabel tersebut diatas, Acna Care lebih mengkonsentrasikan kepada Young Adult, dilihat dari kebiasaan pengguna yang sudah lebih dahulu menggunakan food supplement. Karena Acna Care juga terdiri dari food supplement yang membantu mengatasi masalah jerawat dari dalam tubuh Positioning Acna Care memposisikan diri sebagai satu-satunya solusi masalah jerawat dari luar dan dalam. Dan ini adalah salah satu kelebihan dari Acna Care dibandingkan dengan produk-produk lainnya. Karena selain dari obat pembersih wajah, Acna Care menggunakan food supplement yang berfungsi sebagai perawatan wajah yang berjerawat dari dalam tubuh. Setelah membahas STP (Segmenting, Targeting and Positioning) dari Acna Care, sekarang kita melangkah pada 4P (Product, Price, Place, and Promotion) yang digunakan oleh Acna Care sebagai alat marketing produknya Product Acna Care adalah produk perawatan jerawat yang lengkap, yang terdiri atas kapsul, gel, dan obat pembersih muka. Acna Care terbuat dari bahan-bahan alami, yang aman digunakan, efektif dan memiliki hasil yang permanen. Acna Care mengandung komposisi APC complex (Acne Protection Care Complex), komposisi dari vitamin dan mineral yang diperlukan dan bagus untuk
6 44 kulit. Mengatur minyak yang diperlukan wajah, mengurangi radang, merangsang penyembuhan luka (akibat jerawat yang pecah), dan mencegah timbulnya jerawat. Acna Care Gel dengan efek anti bakteri, mengurangi jerawat, mengurangi radang, menghilangkan luka, cocok untuk segala jenis kulit, termasuk kulit yang sensitif, tidak menyebabkan iritasi. Selain itu, pembersih wajah Acna Care mengandung anti bakteri dengan ph balance Pricing Strategy Daftar harga dari produk Acna Care dalam pasar Indonesia : Tabel 4.4 Daftar Harga Produk Acna Care dalam Pasar Indonesia Capsule Gel Facial Wash Country Indonesia Packsize 60 capsules / box 5 gr 40 gr Price to end user (Rp.) + ppn + 21% om 120,000 12,000 15, Place Produk Acna Care didistribusikan melalui : 1. Toko-toko (pembagian 60%, khususnya Jakarta) 2. Toko-toko kosmetik (pembagian 15%, secara Nasional) 3. Drug Store & Apotik (pembagian 25%, diluar Jakarta) Promotion Rencana aktivitas promosi Aktivitas sebelum peluncuran produk 1. Seeding Trial
7 45 Bekerjasama dengan ahli dermatologis lokal, dengan 15 responden. Dengan tujuan untuk research and development produk Acna Care. 2. Mailer Pre launch campaign, yang bertujuan untuk mensosialisasikan perusahaan MWC dan produk Acna Care kepada outlet-outlet yang dituju. 3. Training Pelatihan dilakukan di tiap tingkatan : Mega team (team leader untuk SPG), MPI team (mulai dari tingkat brand manager, sampai dengan sales) dan tingkatan outlet (manager toko, sales counter, pharmacist asst. Pharmacist). Aktivitas pada saat peluncuran produk 1. Kegiatan pers pada saat peluncuran produk Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan media, melakukan talkshow dan menunjukkan hasil dari yang sudah dilakukan. 2. Kampanye humas Bertujuan untuk menciptakan kredibilitas yang baik dan memperkenalkan perawatan baru untuk jerawat yang efektif, yaitu dari dalam. Dan memperkenalkan Acna Care sebagai inovasi baru untuk solusi penanganan masalah jerawat yang bekerja dari dalam.
8 46 3. Print ad campaign Dimulai dari display untuk meraih brand awareness, memperkenalkan solusi penanganan jerawat yang baru dan inovatif. Dilanjutkan dengan penempatan iklan di majalah dan tabloid. 4. Radio campaign Stasiun radio yang dipilih adalah stasiun radio yang memiliki segmentasi dewasa dan remaja seperti Sonora, Female, Kosmopolitan FM, I- Radio, Hard Rock, Prambors, Oz, dll. Sasaran dari kampanye radio ini hanya di Jakarta, Surabaya dan Bandung. 5. Display campaign Dilakukan di daerah-daerah strategis yang ramai dengan pengunjung. Daerah-daerah yang menjadi target adalah : Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Solo, Malang, Palembang, Medan, Balikpapan, Makassar, Denpasar, dan Pekanbaru. Aktivitas setelah peluncuran produk 1. Event a. Promosi di Pusat Perbelanjaan Menyewa konsultan untuk kulit selama 2 3 bulan setelah peluncuran produk, konsultasi gratis, perawatan wajah, penawaran khusus, percobaan gel Acna care.
9 47 b. Pameran Pameran direncanakan untuk diadakan di Jakarta, Surabaya, Bandung dan Yogyakarta. Dana dipersiapkan untuk 4 6 kegiatan. Kegiatan dapat diadakan di pusat perbelanjaan atau kampus. Aktivitas beragam mulai dari pameran dengan demo di pusat pebelanjaan, pemberian sampel, atau melakukan demo tata rias atau perawatan wajah, atau bekerjasama dengan organisasi pelajar di kampus. 2. Promosi di outlet Mendirikan outlet yang mudah terlihat, menempatkan produk di rak ujung di toko-toko, toko obat, apotik, dan menyebarkan stiker. Membuat banner, poster, display di conter-counter. Melakukan demo di toko, memakai konsultan kecantikan, mesin analisa kulit, percobaan gel Acna Care. 3. Promosi pada Konsumen Memberikan contoh produk gratis, hadiah, tiket nonton, potongan harga, dan sampel. Dilakukan sekali dalam 3 bulan. 4. Televisi Membuat program infotainment, dengan artis remaja sebagai penarik. Melakukan talkshow dalam program perempuan yang didukung oleh dokter kulit Analisa Pesaing Acna Care MWCI melihat ada beberapa pemain besar dalam industri obat jerawat, yang produk-produknya antar alain adalah : Clean & Clear, Biore, Ponds, T 3 Oil. MWCI
10 48 tidak menempatkan Acna Care untuk menghadapi para pesaingnya secara langsung (head to head). Hal ini disebabkan oleh karena Acna Care mamiliki harga yang berbeda (premium price), dan juga produk yang berbeda (inside out solution, with supplement) dengan para kompetitor yang telah disebut diatas. 4.2 Hasil Survei Survei yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dianalisis pada bab ini. Target sampel kuesioner adalah 200 orang. Survei brand awareness Acna Care dilakukan di cabang-cabang drug store, khususnya Century Healthcare dan Guardian yang berada di Jakarta, juga disebarkan kepada konsumen yang ditemui oleh tim penulis secara acak. Survei ini telah melibatkan sebanyak 200 orang responden dengan berbagai latar belakang demografinya, baik itu perbedaan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 200 buah dan yang kembali sejumlah 191 kuesioner. Meskipun terdapat beberapa kuesioner yang tidak terisi secara lengkap, namun kuesioner-kuesioner tersebut masih dapat digunakan untuk proses analisis. Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Survei Kuesioner Jumlah Didistribusikan 200 Tidak dapat disampaikan 9 Kembali 191
11 Statistik Deskriptif Pada penelitian ini, data karakteristik responden dikumpulkan untuk menunjang analisis penelitian. Menurut Madura (2001), faktor demografis adalah karakteristik populasi manusia atau segmen tertentu dari populasi tersebut. Ketika kondisi demografis berubah, maka permintaan juga akan berubah. Perusahaan harus menyesuaikan lini produk mereka agar mendapatkan keuntungan dari perubahan ini. Sedangkan menurut Kotler et. al (1998), karakteristik responden atau karakteristik demografi adalah study mengenai poulasi manusia dalam segi ukuran, kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, ras, pekerjaan dan statistik lainnya. Dengan adanya data ini, dapat diketahui faktor faktor yang dapat digunakan untuk analisis. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan meliputi jenis kelamin responden, usia responden, pendidikan formal terakhir responden, pekerjaan responden, dan rata-rata pengeluaran total per bulan responden Jenis Kelamin Responden Responden yang mengisi kuesioner adalah laki-laki sebanyak 74 orang (38.74%), dan wanita sebanyak 117 orang (61.26%). Tabel 4.6 Demografi Responden Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Responden Persentase (%) Pria % Wanita % Total %
12 50 Demografi Responden Menurut Jenis Kelamin Pria Wanita Gambar 4.1 Diagram Demografi Responden Menurut Jenis Kelamin Usia Responden Dari hasil pengumpulan kuesioner, mayoritas responden berusia antara tahun, yaitu 70 orang (36.65%). Terdapat 61 orang (31.94%) yang berusia kurang dari 20 tahun. Responden yang berumur antara tahun sebanyak 37 orang (19.37%). Sedangkan yang berusia diatas 40 tahun berjumlah 23 orang (12.04%). Tabel 4.7 Demografi Responden Menurut Usia Usia (tahun) Responden Persentase (%) 20 tahun % th % th % > 40 th % Total %
13 51 Demografi Responden Menurut Usia < >40 Gambar 4.2 Diagram Demografi Responden Menurut Usia Pendidikan Responden Pendidikan terbanyak yang dimiliki responden adalah S1, yaitu sebanyak 77 orang responden (40.31%). Yang menempuh pendidikan SMA sebanyak 67 orang responden (35.08%). Selain itu pendidikan Diploma / Akademi diambil oleh 15 orang responden (7.85%). Responden yang memiliki gelar S2 sebanyak 30 orang (15.71%). Sedangkan yang berhasil menyelesaikan S3 sebanyak 2 orang responden (1.05%). Tabel 4.8 Demografi Responden Menurut Pendidikan Pendidikan Responden Persentase (%) SMA % Diploma/Akademi % S % S % S % Lainnya 0 0% Total %
14 52 Demografi Responden Menurut Pendidikan SMA Dipl/Akad S1 S2 S3 Gambar 4.3 Diagram Demografi Responden Menurut Pendidikan Pekerjaan Saat Ini Dari hasil survey, mayoritas responden adalah Karyawan Swasta, yaitu ada 73 responden (38.22%). Sedangkan responden yang masih Mahasiswa / Pelajar sebanyak 72 orang (37.66%). Pekerjaan Pegawai Negeri / BUMN ditekuni oleh 12 responden (6.28%). Ada 23 responden (12.04%) yang bekerja di bidang Wirausaha, sedangkan responden yang memiliki pekerjaan diluar pilihan yang kami tawarkan sebanyak 11 orang (5.8%). Tabel 4.9 Demografi Responden Menurut Pekerjaan Pekerjaan Responden Persentase (%) Mahasiswa / Pelajar % Karyawan Swasta % Pegawai Negeri / BUMN % Wirausaha % Lainnya % Total %
15 53 Demografi Responden Menurut Pekerjaan Mhs/Pljr Kary Swasta Peg Negri / BUMN Wirausaha Lainnya Gambar 4.4 Diagram Responden Menurut Pekerjaan Penghasilan per Bulan (Rp) Berdasarkan hasil survey, mayoritas responden adalah yang memiliki penghasilan dibawah Rp per bulannya, yaitu ada 107 responden (56.02%). Ada 54 responden (28.27%) yang memiliki penghasilan antara Rp Rp Sisanya ada 30 responden (15.71%) yang berpenghasilan diatas Rp per bulan. Tabel 4.10 Demografi Responden Menurut Penghasilan per Bulan Pengeluaran Responden Persentase (%) dibawah Rp. 2 juta % Rp. 2 Rp. 5 juta % diatas Rp. 5 juta % Total %
16 54 Demografi Responden Menurut Penghasilan per Bulan < 2jt 2-5 jt >5 jt Gambar 4.5 Diagram Demografi Responden Menurut Penghasilan per Bulan Pengalaman Mengenai Masalah Jerawat Dalam kuesioner juga ditanyakan kepada responden mengenai pengalaman yang pernah atau sedang dimiliki responden berhubungan dengan jerawat. Dan hasilnya, 132 orang (69.11%) pernah atau sedang mengalami masalah jerawat. Sedangkan 59 orang (30.89%) tidak memiliki masalah dengan jerawat. Tabel 4.11 Pengalaman Responden dengan Masalah Jerawat Masalah dengan Jerawat Responden Persentase (%) Ya % Tidak % Total %
17 Lamanya Bermasalah dengan Jerawat Setelah diketahui bahwa 132 orang pernah atau sedang memiliki masalah dengan jerawat, tim penulis ingin mengetahui berapa lama mereka pernah atau sudah berapa lama mereka mengalaminya. Dari kuesioner yang kembali, diketahui bahwa mayoritas dari mereka mengalami masalah jerawat dalam kurun waktu diatas 12 bulan, yaitu 36 orang (27.27%). Kemudian, 35 orang (26.52%) mengalami masalah jerawat dalam kurun waktu 1 3 bulan, 34 orang (25.76%) dalam kurun waktu 3 6 bulan. Sedangkan yang mengalami masalah jerawat dalam kurun waktu 6 12 bulan ada sebanyak 27 orang (20.45%). Tabel 4.12 Lamanya Responden Mengalami Masalah Jerawat Lamanya bermasalah Responden Persentase (%) dengan Jerawat 1 3 bulan % 3 6 bulan % 6 12 bulan % > 12 bulan % Total % Cara Mengatasi Jerawat Selama Ini Ada beberapa pilihan yang diajukan untuk responden yang pernah atau sedang mengalami masalah jerawat, yaitu dari membeli obat bebas, obat khusus, sampai kepada konsultasi dengan dokter yang bersangkutan. Hasilnya, dari ke 132 orang responden yang sedang atau pernah bermasalah, mayoritas responden sebanyak 63 orang (47.73%) melakukan konsultasi dengan dokter, 43 orang (32.6%) membeli obat
18 56 bebas yang terdapat di toko-toko, sisanya yaitu sebanyak 26 orang (19.67%) membeli obat khusus. Tabel 4.13 Cara Responden Mengatasi Jerawat Cara Mengatasi Jerawat Responden Persentase (%) Membeli obat bebas % Membeli obat khusus % Konsultasi dengan dokter % Total % Sumber Informasi Utama Dalam Memilih Produk Setiap responden memilih cara masing-masing dalam memilih produk perawatan yang digunakan. Ada beberapa sumber informasi yang dimasukkan ke dalam kuesioner. Pilihannya yaitu dari brosur, word of mouth, TV, tabloid / koran / majalah, radio dan lain-lain. Hasil yang didapat adalah mayoritas responden yaitu 52 orang (39.39%) mendapatkan informasi utama dari TV mengenai roduk yang mereka pilih. Hanya 2 orang (1.52%) yang mendapat informasi melalui brosur, 43 orang (32.58%) melalui word of mouth, 6 orang (4.54%) melalui tabloid / koran / majalah. Dan 2 orang (1.52%) mendapat informasi melalui radio, sedangkan sisanya yaitu 27 orang (20.45%) melalui pihak pihak diluar pilihan yang kami tawarkan.
19 57 Tabel 4.14 Sumber Informasi Utama Mengenai Produk yang Digunakan Sumber Informasi Responden Persentase (%) Brosur % Word of Mouth % TV % Tabloid / Koran / Majalah % Radio % Lainnya % Total % Sumber Informasi Utama Mengenai Produk yang Digunakan Brosur Word of mouth TV Tabloid/Koran/Mjlh Radio Lainnya Gambar 4.6 Diagram Lingkaran Sumber Informasi Utama Mengenai Produk yang Digunakan Biaya Penanganan Jerawat per Bulan Setelah kuesioner disebar, dari 132 responden yang pernah atau sedang mengalami masalah jerawat, mayoritas responden yaitu 62 orang (46.97%) mengeluarkan biaya dibawah Rp per bulannya untuk penanganan masalah jerawat. 57 orang (43.18%) diantaranya mengeluarkan biaya antara Rp Rp per bulan. Responden yang mengeluarkan biaya antara Rp
20 58 Rp ada 11 orang (8.33%), sedangkan 2 orang (1.52%) mengeluarkan biaya diatas Rp per bulannya untuk penanganan masalah jerawat. Tabel 4.15 Biaya Penanganan Jerawat per Bulan Sumber Informasi Responden Persentase (%) < Rp % Rp Rp % Rp Rp % > Rp % Total % Kepuasan atas Hasil Penanganan Seluruh responden yang pernah atau sedang mengalami masalah jerawat, kemudian ditanyakan mengenai kepuasan mereka atas penanganan masalah jerawat selama ini. Hasilnya, 75 orang (56.82%) merasa tidak puas atas hasil yang diperoleh, sedangkan sisanya, yaitu 57 orang (43.18%) merasa puas atas penanganan masalah jerawat selama ini. Tabel 4.16 Kepuasan atas Penanganan Kepuasan atas Penanganan Responden Persentase (%) Puas % Tidak Puas % Total %
21 Cara Terbaik Mengatasi Jerawat Pertanyaan ini ditujukan pada responden secara keseluruhan. Cara apakah yang terbaik menurut mereka untuk mengatasi jerawat. Hasilnya, mayoritas responden, yaitu sebanyak 117 orang (61.26%) menganggap bahwa cara terbaik mengatasi jerawat adalah dari luar dan dalam tubuh. 63 orang (32.98%) menganggap bahwa jerawat lebih baik diatasi dari luar, dan sisanya yaitu 11 orang (5.76%) menganggap lebih baik diatasi dari dalam tubuh saja. Tabel 4.17 Cara Terbaik Mengatasi Jerawat Cara Terbaik Mengatasi Jerawat Responden Persentase (%) Dari luar tubuh % Dari dalam tubuh % Dari luar dan dalam tubuh % Total % Pengetahuan Mengenai Penanganan Jerawat Pada bagian ini, tim penulis ingin mengetahui sejauh mana kesadaran responden dalam penanganan masalah jerawat dari luar maupun dari dalam. Mayoritas responden (sesuai dengan banyaknya responden yang beranggapan bahwa jerawat dapat diatasi baik dari luar maupun dalam) mengetahui hal tersebut, yaitu 117 (61.26%) orang. Sedangkan yang tidak mengetahui hal ini ada sebanyak 74 orang (38.74%).
22 60 Tabel 4.18 Pengetahuan Mengenai Penanganan Jerawat Tahu Mengenai Penanganan Responden Persentase (%) Jerawat dari Luar dan Dalam Tahu % Tidak tahu % Total % Produk Perawatan Jerawat yang Paling Dikenal (top of mind) Pada bagian ini, tim penulis mengajukan beberapa pilihan produk penanganan jerawat yang paling dikenal (top of mind) oleh responden. Hasilnya, mayoritas responden paling mengenal produk Clearasil sebanyak 66 orang (34.55%). Lalu, produk Clean & Clear sebanyak 65 orang (34.03%), diikuti oleh Acna Care yang paling dikenal oleh 13 orang (6.81%). Sisanya sebanyak 47 orang (24.61%) paling mengenal produk-produk lain yang tidak ada dalam pilihan yang kami ajukan. Tabel 4.19 Produk yang Paling Dikenal (top of mind) Produk yang Paling Dikenal Responden Persentase (%) Clean & Clear % Clearasil % Acna Care % Lainnya % Total %
23 61 Produk yang Paling Dikenal Clean & clear Clearasil Acna Care Lainnya Gambar 4.7 Diagram Lingkaran Produk yang Paling Dikenal Produk Perawatan Jerawat yang Digunakan Responden yang sedang atau pernah mengalami masalah jerawat diminta untuk memberi keterangan mengenai produk penanganan jerawat apa yang digunakan. Mayoritas responden sebanyak 59 orang (44.7%) menggunakan produk pilihan lain diluar pilihan yang kami sediakan. Sebanyak 35 orang (26.52%) menggunakan produk Clean & Clear, 23 orang (17.42%) menggunakan Clearasil, dan sisanya sebanyak 15 orang (11.36%) menggunakan Acna Care sebagai produk untuk mengatasi masalah jerawat mereka. Tabel 4.20 Produk Perawatan Jerawat yang Digunakan Produk yang Paling Dikenal Responden Persentase (%) Clean & Clear % Clearasil % Acna Care % Lainnya % Total %
24 62 Produk yang Digunakan Clean & clear Clearasil Acna Care Lainnya Gambar 4.8 Diagram Lingkaran Produk yang Digunakan Kesadaran Mengenai Acna Care Responden diminta keterangannya, apakah mereka mengenal produk Acna Care atau tidak. Dari hasil kuesioner yang didapat, mayoritas responden, sebanyak 149 orang (78%) tidak mengenal produk Acna Care. Sedangkan sisanya, yaitu 42 orang (22%) mengenal produk Acna Care. Tabel 4.21 Kesadaran Mengenai Acna Care Mengenal Acna Care Responden Persentase (%) Ya 42 22% Tidak % Total %
25 63 Kesadaran Responden akan Acna Care 78% Ya Tidak 22% Gambar 4.9 Diagram Lingkaran Kesadaran Responden Mengenai Acna Care Sumber Informasi Mengenai Acna Care Dari total jumlah responden yang mengenal Acna Care, para responden diminta keterangannya mengenai sumber informasi mengenai Acna Care yang mereka peroleh. Mayoritas responden memperoleh informasi mengenai Acna Care dari TV dan Demo / Activity, masing-masing berjumlah 10 orang. Sebanyak 3 orang (7.14%) memperoleh informasi dari brosur, 5 orang (11.9%) dari word of mouth. Sedangkan dari Tabloid/Koran/Majalah informasi didapat oleh 7 orang (16.67%). Sumber informasi diluar yang kami masukkan disini dipilih oleh 7 orang (16.67%). Dan tidak ada responden yang memperoleh informasi dari radio.
26 64 Tabel 4.22 Sumber Informasi Mengenai Acna Care Sumber Informasi Acna Care Responden Persentase (%) Brosur % Word of Mouth % TV % Demo / Activity % Tabloid / Koran / Majalah % Radio 0 0 Lainnya % Total % Alasan Utama Menggunakan Acna Care Dari ke-15 responden yang menggunakan produk Acna Care, tim penulis ingin mengetahui apa alasan utama mereka menggunakan produk tersebut. Mayoritas responden menyatakan bahwa mereka menggunakan produk Acna Care karena telah mengikuti Demo / Activity sebelumnya, yaitu sebanyak 7 orang (46.67%). Yang menggunakan Acna Care atas dasar rekomendasi orang lain terdapat 4 orang (26.67%), sedangkan yang menggunakan Acna Care karena tertarik iklan dan karena tidak puas dengan produk sebelumnnya masing-masing sebanyak 2 orang (@13.33%).
27 65 Tabel 4.23 Alasan Utama Menggunakan Acna Care Alasan Utama Menggunakan Acna Responden Persentase (%) Care Rekomendasi % Tertarik dengan iklan % Pernah mengikuti Demo/Activity % Tidak puas dengan produk sebelumnya % Total % Periode Penggunaan Acna Care Berdasarkan hasil survey, diketahui bahwa mayoritas responden menggunakan produk Acna Care selama 1 bulan terakhir, yaitu 7 orang (46.67%). Sedangkan yang menggunakan sudah selama 2 bulan terakhir ada 3 orang (20%). Dan sisanya, yaitu 5 orang (33.33%) telah menggunakan Acna Care selama 3 bulan terakhir. Tabel 4.24 Periode Penggunaan Acna Care Alasan Utama Menggunakan Acna Responden Persentase (%) Care 1 bulan terakhir % 2 bulan terakhir 3 20% 3 bulan terakhir % Total % Tempat Memperoleh Acna Care Baik bagi responden pengguna ataupun non-pengguna Acna Care, yang mengenal produk Acna Care diminta keterangannya mengenai tempat dimana mereka
28 66 memperoleh atau melihat produk Acna Care dijual. Hasil survey menunjukkan bahwa 32 orang (76.2%), atau mayoritas responden dapat menemukan Acna Care di drug store (contohnya Century dan Guardian). 6 orang (14.29%) mengatakan bahwa mereka dapat mendapatkan Acna Care di apotik, 3 orang (7.14%) di supermarket dan yang memilih tempat diluar pilihan yang kami tawarkan sebanyak 1 orang (2.37%). Tabel 4.25 Tempat Memperoleh Acna Care Tempat Memperoleh Acna Care Responden Persentase (%) Apotik % Supermarket % Drug Store % Lainnya % Total % Harga Produk yang Ditawarkan Dari kuesioner yang diisi oleh responden pengguna dan yang mengenal Acna Care, diperoleh data bahwa mayoritas, atau 26 orang (61.9%) berpendapat bahwa produk Acna Care memiliki harga yang sesuai. 12 orang dari 42 orang (28.57%) pengguna dan yang mengenal Acna Care berpendapat bahwa produk ini memiliki harga yang mahal/premium. Sedangkan sisanya, 4 orang (9.53%) berpendapat bahwa Acna Care memiliki harga yang murah.
29 67 Tabel 4.26 Harga yang Ditawarkan Harga yang Ditawarkan Responden Persentase (%) Sangat mahal 0 0% Mahal % Sesuai % Murah % Sangat murah 0 0% Total % Merekomendasikan Acna Care Hasil survey tim penulis menunjukkan bahwa dari 42 orang yang mengenal Acna Care, 39 orang (92.86%) diantaranya akan merekomendasikan produk tersebut. Sedangkan sisanya, 3 orang (7.14%) tidak akan merekomendasikan produk ini. Tabel 4.27 Merekomendasikan Acna Care Merekomendasikan Acna Care Responden Persentase (%) Ya % Tidak % Total % Keinginan untuk Mencoba Produk Acna Care Pertanyaan ini ditujukan pada seluruh responden. Hasil survey yang kami dapatkan adalah mayoritas responden atau 77 orang (58.33%) ingin mencoba produk Acna Care. Sedangkan sisanya yaitu 55 orang (41.67%) tidak ingin mencoba produk Acna care.
30 68 Tabel 4.28 Keinginan untuk Mencoba Produk Acna Care Ingin Mencoba Produk Acna Care Responden Persentase (%) Ya % Tidak % Total % Keinginan untuk Mencoba Acna Care Ya Tidak Gambar 4.10 Diagram Banyaknya Responden yang Ingin Mencoba Acna Care 4.4 Analisa SWOT untuk Produk Acna Care Sudah dibahas sebelumnya bagaimana cara MWCI memasarkan produknya, yaitu Acna Care. Diharapkan dengan strategi marketing yang sudah dilakukan, Acna Care dapat memasuki pasar dengan baik, dan meraih angsa pasar yang signifikan. Dari MWCI, khususnya Acna Care, juga terdapat analisa SWOT, yang merupakan kepanjangan dari Strengths, Weaknesses, Opportunity, dan Threats. Berikut uraian dari SWOT produk Acna Care :
31 69 Strengths 1. Produk Acna Care sangat efektif dalam mengatasi masalah jerawat. 2. Merupakan satu rangkaian perawatan wajah yang lengkap. 3. Perawatan total, baik dari luar maupun dari dalam. 4. Hasil yang permanent. Weaknesses 1. Mekanisme kerja. Acna Care memiliki jangka waktu tertentu sampai terlihat hasilnya. Dengan kata lain, hasil tidak langsung dapat dilihat. Karena proses penyembuhan dari dalam memakan waktu cenderung lebih lama apabila dibandingan dengan waktu yang diperlukan dengan penyembuhan dari luar. 2. Kesulitan dalam memperoleh produk (karena hanya dijual di beberapa chain store seperti Guardian, Century). Opportunities 1. Pangsa pasar yang besar. Iklim Indonesia cenderung tropis. Sehingga kulit dapat menjadi lebih sensitif. Tropisnya iklim Indonesia juga mendorong timbulnya jerawat bagi mayoritas orang Indonesia. Maka itu, masih terdapat pangsa pasar yang besar dalam industri penyembuhan jerawat di Indonesia. 2. Tidak ada pesaing langsung. Kelebihan Acna Care adalah penyembuhan yang dilakukan secara total, baik dari dalam maupun dari luar tubuh. Dan belum ada pesaing yang melakukan strategi yang sama dalam usahanya memasuki pasar Indonesia.
32 70 3. Total pendekatan yang baru dan solusi permanent. Berbagai pendekatan kepada konsumen dilakukan oleh MWC dalam memasarkan produknya, yang dapat dilihat lebih lanjut dari uraian strategi marketingnya. Solusi permanen juga dapat dicapai, karena dititikberatkan oleh penyembuhan dari dalam. Penyembuhan dari dalam tubuh dapat memperbaiki jaringan kulit yang rusak akibat jerawat. Maka itu, apabila telah disembuhkan dari dalam, maka kemungkinan jerawat timbul akan jauh semakin kecil. Threats 1. Kepercayaan konsumen, khususnya untuk konsumsi obat yang diminum. 2. Anggapan konsumen bahwa obat minum kurang aman dan tidak mudah. Gambar 4.11 Produk-produk PT. Mega We Care
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian untuk melihat brand awareness dari produk Acna Care, dapat disimpulkan bahwa produk Acna Care ternyata belum terlalu dikenal oleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN
58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat
Lebih terperinciABSTRAK Keywords: Sabun pembersih wajah, Pemasaran, Perilaku Pelanggan
ABSTRAK Potensi yang besar pasar produk sabun wajah dan kesuksesan merek Vitalis pada produk-produk perawatan tubuh mendorong KAPM untuk turut mengambil bagian di segmen sabun pembersih wajah ini dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, demi mendapatkan dan. mempertahankan kecantikan dari waktu ke waktu. Inilah yang menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kosmetik sangat identik dengan keindahan dan kesehatan tubuh dari ujung rambut sampai kaki. Bagi wanita, produk kosmetik selalu menjadi bagian dari kehidupan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan limpahan rahmat-nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis yang berjudul Analisis dan Perumusan Strategi Marketing untuk
Lebih terperinciBAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS
65 BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 5.1. Analisa SWOT 5.1.1. Strength (Kekuatan) - Mempunyai ragam variasi kegunaan yang tinggi (masak, membuat roti, minum, mengobati penyakit autisme,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Latar Belakang Perusahaan Setelah berkiprah lebih dari satu abad, PT Kimia Farma terus berkembang dan menjadi pemimpin dalam industri farmasi. Perusahaan farmasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Sesuai dengan tujuan penelitian, maka terlebih dahulu akan dibahas mengenai persaingan usaha di bidang minuman isotonik ini melalui analisa teori Five Competitive
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat akan barang konsumsi. Begitu juga dengan produsen produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan produk inovasi dan sektor industri yang cukup pesat pada saat ini membawa perubahan pada pola hidup masyarakat dan tingkat kebutuhan masyarakat akan barang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia Pada tahun 1975 Sharp Co. bersama PT Yasonta memproduksi televisi hitam putih di Indonesia. Dua tahun kemudian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
57 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Kesimpulan pertama adalah brand awareness Inez memiliki tingkat kepekaan brand yang tinggi namun brand tidak melekat di benak konsumen. Hal ini dapat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Penelitian yang telah dilakukan oleh tim GFP bermaksud untuk merumuskan strategi pemasaran dan promosi yang dapat meningkatkan brand awareness Bagus Herbal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Banyaknya pilihan masyarakat untuk menikmati sajian makanan ala Jepang di Indonesia, khususnya di Jakarta membuktikan bahwa pemain di bisnis makanan Jepang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion
40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,
Lebih terperinciCustomer Retention Marketing
Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan & Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.di Customer Retention Marketing Customer Segregation & Behaviour The value of customer knowledge Perilaku
Lebih terperinciPUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Karena telemarketing merupakan bentuk komunikasi langsung dan bersifat dua arah (melalui telepon), maka respon yang timbul dapat diukur dan diketahui secara langsung. Reaksi target market (pertanyaan,
Lebih terperinciBusiness Plan. Kewirausahaan Seksi 23. DI SUSUN OLEH : Rohimah Kartini ( )
Business Plan Kewirausahaan Seksi 23 DI SUSUN OLEH : Rohimah Kartini (201152107) UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2013 Nama Perusahaan Nama Pemilik Bidang Usaha Jenis Produk : PT. Private Skin Care : Rohimah Kartini
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, maka pada tahap akhir penelitian ini penulis menarik beberapa kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Real Estate Real Estate didefinisikan sebagai lahan dan semua peningkatan alami dan yang dibuat oleh manusia yang secara permanen terikat kepadanya (Sirota, 2006, p1). Perubahan-perubahan
Lebih terperinciBAB 3 SOLUSI BISNIS. Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan
BAB 3 SOLUSI BISNIS Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan BRI BritAma tidak cocok untuk segmentasi A. Hasil dari analisis reponden menunjukkan bahwa persepsi dari Tabungan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Posisi) Dalam melakukan manajemen pemasaran, diperlukan suatu analisa untuk mengetahui perihal mengenai segementasi konsumen, target dari
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V 83 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 99 Ranch Market Indonesia berkeinginan untuk melakukan ekspansi dengan membangun gerai supermarket baru di lokasi
Lebih terperinciKuesioner Konsumen Terhadap Kategori Produk OKB Sakit Kepala
Kuesioner Konsumen Terhadap Kategori Produk OKB Sakit Kepala No Form:.. Tujuan dari proyek ini adalah memperoleh data untuk mengetahui kondisi kategori produk obat sakit kepala (analgesic adult) khususnya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian untuk mengukur brand awareness dari BCKG, kita menyimpulkan bahwa brand awareness BCKG masih relatif rendah. Secara umum, hanya
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN DAN BRAND
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak terlepas dari pengaruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak terlepas dari pengaruh manusia lain dalam berinteraksi sehari-hari karena setiap manusia mempunyai kelebihan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam dunia bisnis yang semakin pesat membuat tingkat persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada banyak sekali
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Segmentation, Targeting, Positioning Inez Cosmetic Untuk menjabarkan dan menganalisa segmenting, targeting, positioning dan marketing mix (product,
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
35 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Pengumpulan data deksriptif mengenai Strategi Bauran Promosi pada Website Autoritel.com sebagai Media Jual Beli Mobil diperoleh data dengan melibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern, persaingan dalam dunia bisnis dari tahun ke tahun semakin kompetitif. Berbagai perusahaan melakukan segala usaha untuk mempertahankan dan merebut hati
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 1. Variabel -variabel yang dianggap tidak puas oleh konsumen terhadap produk dan jasa di Auraku Skin Solution. Dari hasil uji hipotesis ketidakpuasan terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, merek mempunyai peranan sangat penting bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, merek mempunyai peranan sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Apalagi pemasaran dimasa kini dan masa yang akan datang menjadi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Dari hasil analisa, penulis mencoba membagi persaingan retail bakery dalam beberapa kuadran pada gambar dibawah ini : Tabel 4.1 Mapping Outlet Retail
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,
Lebih terperinciDistribusi Sampel Produk : Ada beberapa cara mendistribusikan sampel produk dalam aktivitas sampling, yaitu:
Distribusi Sampel Produk : Ada beberapa cara mendistribusikan sampel produk dalam aktivitas sampling, yaitu: 1. Door to Door Sampling Merupakan cara mendistribusikan sampel produk secara langsung dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan 1.1.1 Identitas Perusahaan Gambar 1. Logo Perusahaan PT Novell Pharmaceutical Laboratories adalah salah satu perusahaan farmasi di Indonesia yang sudah
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Dapat dilihat hasil perhitungan pada Brand Awareness ( Kesadaran Merek ) yang dimiliki oleh pasar swalayan dengan merek Toserba Yogya memiliki persentase terbesar
Lebih terperinciBAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan
BAB V ANALISA 5.1 Analisis Segmentasi Segmentasi berdasarkan variabel demografi dengan analisis klaster pada bab sebelumnya terbentuk 3 klaster, berdasarkan variabel gaya hidup juga terbentuk 3 klaster,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
53 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini akan dibahas kesimpulan dari bab sebelumnya dalam bentuk SWOT analysis, positioning dan diikuti dengan alternative solution untuk manajemen perusahaan ditambah
Lebih terperinciSolusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat
BAB III Solusi Bisnis Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat disimpulkan bahwa persaingan yang terjadi sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk menghasilkan produk atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang sejalan positif dengan kebutuhan masyarakat Indonesia akan perumahan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan cat dekoratif di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun yang sejalan positif dengan kebutuhan masyarakat Indonesia akan perumahan. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Faktor-faktor Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats dari pemasaran produk celana jeans PT. Multi Garmenjaya, yaitu : o Strengths - Merek Cardinal di
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Pengumpulan data deskriptif mengenai responden diperoleh dengan total 284 yang kami bagi menjadi dua kelompok yaitu sebanyak 256 orang yang kami pilih
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.I. Kesimpulan Dalam bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari penulis setelah menganalisa dan membahas data data temuan lapangan. Selain itu, bab ini juga membahas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Evaluasi Aktivitas Promosi
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu mengenai perumusan dan penetapan strategi promosi dilakukan oleh Simorangkir (2009) yang meneliti strategi promosi produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah memunculkan dinamika perdagangan dan bisnis yang cepat di dunia. Hal tersebut juga
Lebih terperinciBAB II Landasan Teori
BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, seiring dengan perkembangan teknologi dan industri, polusi menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, seiring dengan perkembangan teknologi dan industri, polusi menjadi meningkat sehingga isu kesehatan semakin berkembang di Indonesia, ditandai dengan maraknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena itu, susu dapat dikonsumsi oleh semua orang dengan semua umur namun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kebutuhan akan susu sangat dibutuhkan karena merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tentunya sangat berguna untuk kesehatan. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBAB IV KONSEP DESAIN
BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Penelusuran Masalah Perum Perhutani berupaya memperluas bisnis hasil hutan non kayu hingga mencapai 50 persen dari total bisnis hutan yang digeluti selama ini, salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Adanya berbagai macam masalah kulit pada wajah, salah satunya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Adanya berbagai macam masalah kulit pada wajah, salah satunya timbulnya jerawat pada wajah yang dapat mengganggu kepercayaan diri seseorang, terutama bagi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan. Setelah memperoleh bekal pendidikan selama masa perkuliahan,
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang diprioritaskan konsumen dalam memilih sebuah salon Berdasarkan hasil pengujian Cochran setiap variabel yang terdapat pada kuesioner penelitian,
Lebih terperinciCustomer Retention Marketing
Modul ke: Customer Retention Marketing Konsep Customisation Kustomisasi Penawaran Produk Kustomisasi Kebijakan Harga Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan & Komunikasi Pemasaran Senin, 3 Oktober
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN dan SARAN
BAB 5 SIMPULAN dan SARAN 5.1 Simpulan Setelah dilakukan penelitian untuk mengetahui penerapan bauran pemasaran produk baru, untuk mengetahui atribut produk baru yang paling dominan di benak konsumen dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Ekuitas merek Tabel 6.1 Ringkasan Ekuitas Merek Dimensi Spesifikasi Keterangan Kesadaran Merek Asosiasi Merek Top of mind Brand recall Brand recognition
Lebih terperinciABSTRAK Kata Kunci : Brand Image, Brand Equity, Brand Awareness, Komunikasi Pemasaran, Pepsodent Whitening
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT karena berkat karunia-nya pada kami sehingga dapat menyelesikan tesis kami yang berjudul Strategi Marketing Communication Pada Varian Pepsodent Whitening Di
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. Kami melakukan survey terhadap pemilik toko dan konsumen di sekitar area
BAB IV ANALISA 4.1 Penjelasan Pelaksanaan Survey Kami melakukan survey terhadap pemilik toko dan konsumen di sekitar area toko yang disurvey. Hambatan yang ditemui adalah tidak bersedianya mereka melayani
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN & SARAN
BAB V KESIMPULAN & SARAN 5.1 Kesimpulan Dari survey yang kami lakukan dapat disimpukan bahwa pembeli (pihak yang menentukan pemilihan suatu merek) keramik, umumnya memiliki kualifikasi: - Mayoritas pria
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas konsumen terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: berbelanja, melakukan pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, konsumen
Lebih terperinciABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian dilakukan di toko sepeda ACC semarang. Penelitian dilakukan karena terjadi penurunan penjualan dari akhir tahun 2011 sampai akhir tahun 2012 sebesar 25%. Penelitian dilakukan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Auraku Skin Solution merupakan klinik kecantikan pertama yang ada di Kota Cimahi, berdiri pada tahun 2002 di Komplek Pondok Mutiara 10 No.4. Pada tahun 2009 mulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian dunia masih mencerminkan resiko yang harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian dunia masih mencerminkan resiko yang harus dihadapi oleh negara-negara maju maupun berkembang. Kementrian Keuangan Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam suatu industri atau kompetisi bisnis. Dalam menjalani kompetisi bisnis, setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan didirikan dengan tujuan mencapai keuntungan sebesar-besarnya di dalam suatu industri atau kompetisi bisnis. Dalam menjalani kompetisi bisnis, setiap
Lebih terperinciTranskrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet
L 1 Transkrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet 1. Apa visi dan misi perusahaan? PT Microreksa Infonet memiliki visi untuk menjadi perusahaan terdepan dalam penyedia produk, jasa dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan pelanggan. Untuk itu, perusahaan mengalami tantangan karena saat ini pelanggan menghadapi beraneka ragam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Dalam dunia usaha dan semakin tinggi persaingan dalam pasar global, maka diperlukan suatu strategi pemasaran yang tepat. Bila tidak memiliki strategi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia merupakan suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan manusia merupakan suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan dasar yang dirasakan atau disadari. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, terlebih
Lebih terperinciprivate yang ada di RS Dr. Sardjito. BAB V PENUTUP Strategi komunikasi pemasaran layanan private good oriented RS Dr.
BAB V PENUTUP Strategi komunikasi pemasaran layanan private good oriented RS Dr. Sardjito pada bab sebelumnya mengantar pada beberapa pemahaman yang dapat disimpulkan sebagai berikut: A. Kesimpulan Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan di dalam bidang pemasaran produk begitu ketatnya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi persaingan di dalam bidang pemasaran produk begitu ketatnya, guna mendapatkan pangsa pasar yang tinggi. Persaingan tersebut ditambah dengan semakin kritisnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. konsumen juga dapat mengambil keputusan tentang jenis produk, jumlah produk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi sangat berperan penting dalam bidang pemasaran, dimana para pemasar berkompetisi untuk memperbaiki serta memperbaharui konsep pemasaran
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik sesuai dengan pertanyaan penelitian adalah:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada Bab IV, kesimpulan yang dapat ditarik sesuai dengan pertanyaan penelitian adalah: 1. Kualitas produk berpengaruh
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. 4.2 Analisa Data a. Profil Produk
BAB IV ANALISA 4.1 Analisa Kecukupan Data Data yang telah didapat, baik itu berupa data primer maupun data sekunder yang digunakan sebagai referensi dan literatur dari perancangan media promosi Kitty Kitz
Lebih terperinciMinggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM
Product Knowledge and Price Concepts Minggu-4 Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 02270704014 ailili1955@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dilakukan oleh perushaan dalam mempublikasikan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat, banyak perusahaan melakukan berbagai macam inovasi sehingga dapat menarik perhatian konsumen dan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel bebas
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel bebas kualitas produk, harga, promosi penjualan, citra toko, intensitas distribusi, dan tenaga
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih toko sepatu JK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku
50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku pembelian konsumen Kopi Luwak Malabar. Penelitian ini dilakukan di PT. NuGa
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN & SARAN
BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah pengolahan data dan analisis yang dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Berikut merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1,49% per tahun (www.bps.go.id). Pada tahun 2013 jumlah penduduk Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk yang padat. Pada tahun 2010 jumlah penduduk tercatat 237,6 juta dengan tingkat pertumbuhan 1,49% per
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsumen adalah bagian terpenting dalam proses jual beli barang maupun jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang menyebabkan hampir seluruh
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM BOTANI SQUARE BOGOR DAN KARAKTERISTIK UMUM KONSUMEN
BAB V GAMBARAN UMUM BOTANI SQUARE BOGOR DAN KARAKTERISTIK UMUM KONSUMEN 5.1 Sejarah Botani Square Bogor Botani Square merupakan mall yang dibangun di lokasi yang strategis di Kota Bogor, dengan posisi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....... i DAFTAR ISI......... iii DAFTAR TABEL..... vii DAFTAR GAMBAR..... ix DAFTAR LAMPIRAN...... x I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.... 1 1.2. Perumusan Masalah.... 4 1.3.
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam memilih
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN
KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: STRATEGI PEMASARAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2008, berbagai sektor industri mengalami tantangan yang sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada tahun 2008, berbagai sektor industri mengalami tantangan yang sangat berat, dimulai naiknya harga bahan baku sehingga harga jual menjadi naik sementara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat pada dunia bisnis hampir terjadi di semua sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan yang ketat pada dunia bisnis hampir terjadi di semua sektor manufaktur dan jasa. Beragamnya produk yang memasuki pasar membuat konsumen semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin majunya perkembangan jaman juga akan menuntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin majunya perkembangan jaman juga akan menuntut perkembangan kreatifitas bagi segala aspek termasuk dalam bidang usaha pangan. Pengetahuan masyarakat terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teritorial negara. Hal ini membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia bisnis merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan. Perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang
Lebih terperinciTUGAS CASE CANADA GOOSE
TUGAS CASE CANADA GOOSE Kelompok 6 : Ade Lukito Hosea Suranta Ginting Martinus Manurung Mega Nur Innama Toga Sinaga PPM SCHOOL OF MANAGEMENT 2016 I Latar Belakang Canada Goose Inc merupakan perusahaan
Lebih terperinciMATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN
MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN 1. Potensi Pasar Menurut D.A.Aaker dan G.S Day, proses pengkajian aspek pasar meliputi : 1.Menilai Situasi Suatu keputusan tentang aspek pasar harus didasari dengan pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wanita. Kondisi ini sangat membantu aktivitas para wanita sehari-hari. Dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kulit cantik dan terawat merupakan idaman bagi setiap orang terutama wanita. Kondisi ini sangat membantu aktivitas para wanita sehari-hari. Dengan kulit yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dituntut untuk menjaga penampilannya melainkan kaum pria telah mulai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, tidak hanya kaum wanita saja yang dituntut untuk menjaga penampilannya melainkan kaum pria telah mulai menyadari pentingnya menjaga
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF INDRIANA INDRA, KIRBRANDOKO ARIEF DARYANTO
RINGKASAN EKSEKUTIF INDRIANA INDRA, 2004. Analisis Ekuitas Merek Busa Pembersih Wajah pada Siswi SMU di Kota Bogor. Di bawah bimbingan KIRBRANDOKO dan ARIEF DARYANTO. Persaingan dalam dunia bisnis saat
Lebih terperinci