BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Sesuai dengan tujuan penelitian, maka terlebih dahulu akan dibahas mengenai persaingan usaha di bidang minuman isotonik ini melalui analisa teori Five Competitive Forces dari Michael Porter. Hasil analisa ini diharapkan dapat menunjukkan seberapa menarik atau tidaknya industri minuman isotonik, khususnya Powerade. Untuk mengetahui sejauh mana brand awareness dari Powerade di masyarakat dan juga kualitas produk isotonik yang diinginkan oleh masyarakat, penulis menyebarkan kuesioner untuk mengumpulkan fakta fakta di lapangan dengan metode random sampling (pemilihan sample secara acak). Penyebaran kuesioner dilakukan terhadap masyarakat yang pernah meminum Powerade, maupun yang belum pernah. Jumlah kuesioner yang terkumpul adalah sebanyak 200 lembar, dimana 84 lembar berasal dari responden yang sudah pernah mendengar Powerade, sedangkan sisanya sebanyak 116 belum pernah mendengar Powerade. Kuesioner yang dibagikan kepada responden yang pernah mendengar Powerade bertujuan untuk mengetahui persepsi dan brand awareness konsumen secara menyeluruh terhadap Powerade, sedangkan kuesioner yang dibagikan kepada 55

2 56 masyarakat umum bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh minat terhadap produk minuman isotonik. 4.2 Kondisi Industri dan Persaingan Menurut teori Five Competitive Forces dari Michael Porter, ada 5 sisi yang dapat dilihat dalam menganalisa kondisi persaingan yang ada, yakni persaingan di dalam industri sejenis, ancaman baru produk substitusi, kekuatan tawar menawar dari konsumen maupun supplier Persaingan Dalam Industri Sejenis Persaingan di segment minuman isotonik cukup ketat, indikasinya adalah: o Para pesaing aktif dalam membuat gerakan-gerakan segar untuk meningkatkan posisi mereka didalam pasar dan performa bisnis. o Jumlah pesaing meningkat dan pesaing memiliki ukuran dan kemampuan kompetitif yang sama. o Produk pesaing yang berupa komoditi atau yang lain sulit dibedakan. o Biaya yang dikeluarkan oleh pembeli untuk mengganti merek adalah rendah. o Satu atau lebih pesaing tidak puas dengan posisi dan market share mereka sekarang dan membuat gerakan agresif untuk menarik lebih banyak konsumen.

3 57 o Pesaing memiliki strategi dan objektif yang berbeda dan berlokasi dibeberapa negara. o Satu atau dua pesaing memiliki strategi yang kuat dan pesaing lainnya berebut untuk tetap tinggal dalam permainan Ancaman Pendatang Baru Ancaman pendatang baru cukup kuat, indikasinya adalah: o Kumpulan kandidat pendatang baru berjumlah besar dan beberapa dari kandidat tersebut memiliki sumber daya yang dapat membuat mereka menjadi pcsaing yang hebat di pasar. o Hambatan untuk masuk rendah atau dapat segera dilompati oleh kandidat pendatang baru tersebut. o Ketika anggota industri yang sudah ada mencoba unluk memperluas capaian pasar mereka dengan memasuki segmen produk atau area geografis dimana sebelumnya mereka tidak memiliki keberadaan dalam segmen atau area tersebut Ancaman Produk Substitusi Tekanan kompetitif dari produk pengganti kuat, indikasinya adalah:

4 58 o Produk pengganti sudah tersedia atau produk yang baru muncul. o Produk pengganti memiliki harga yang menarik. o Produk pengganti memiliki performa fitur yang sebanding atau bahkan lebih baik. o Pengguna akhir hanya memerlukan biaya rendah dalam menukar dengan produk pengganti Kekuatan Tawar Menawar Dari Pemasok Kekuatan supplier dalam menawar lebih lemah, indikasinya adalah: o Barang yang dipasok adalah barang komoditi yang sudah tersedia dari banyak supplier pada harga pasar. o Biaya penjual dalam menukar supplier dengan alternatif supplier yang lain terbilang rendah. o Pembelian dari anggota industri terhitung berjumlah besar dari total penjualan supplier dan pembelian ulang dalam jumlah besar sangat penting bagi kesejahteraan supplier. o Anggota industri merupakan ancaman dan dapat melakukan manufaktur sendiri kebutuhan mereka Kekuatan Tawar Menawar Dari Konsumen Kekuatan pembeli dalam menawar kuat, indikasinya adalah:

5 59 o Biaya pembeli dalam menukar dengan merek kompetitor atau produk pengganti adalah rendah. o Pembeli berjumlah banyak. o Pembelian dalam volume besar sangat penting bagi penjual. o Banyak barang substitusi. 4.3 Demografi Responden Pengumpulan data demografi responden diperoleh dari total 200 responden, baik yang berasal dari masyarakat yang pernah mengonsumsi minuman isotonik, maupun yang belum, dengan komposisi 196 (98%) responden pernah mengonsumsi, 4 (2%) responden belum pernah mengkonsumsi minuman isotonik. Komposisi responden dapat dilihat pada gambar di halaman berikut ini. Gambar 4.1 Komposisi Responden

6 60 Berdasarkan hasil survei, ditemukan bahwa jumlah seluruh responden pria adalah sebanyak 50.50% dan seluruh responden wanita sebanyak 49.50%. Data tersebut disajikan dalam bentuk grafik yang dapat dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini. Gambar 4.2 Jenis Kelamin Seluruh Responden Usia keseluruhan responden dapat dilihat pada gambar dibawah ini, dimana 17% responden berusia dibawah 20 tahun, 57.5% responden berusia antara tahun, 18.5% responden berusia antara tahun, 5.5% responden berusia antara tahun, dan 1.5% responden berusia diatas 40 tahun. Keseluruhan usia dari responden terlihat dalam gambar dibawah ini.

7 61 Gambar 4.3 Usia Seluruh Responden Hasil survey selanjutnya akan menampilkan rata-rata tingkat pendidikan terakhir yang dimiliki oleh seluruh responden, yakni : 16.5% responden merupakan tamatan dari SMU, 15% responden merupakan tamatan dari akademi/d3, dan 68.5% responden merupakan tamatan sarjana S1/S2. Keseluruhan tingkat pendidikan dari responden terlihat dalam gambar dibawah ini.

8 62 Gambar 4.4 Tingkat Pendidikan Seluruh Responden Dari data seluruh responden yang terkumpul, dapat diketahui bahwa ragam pekerjaan yang dimiliki oleh para responden adalah sebagai berikut: 55% dari responden berprofesi sebagai pegawai swasta, 7% dari responden berprofesi sebagai wiraswasta, 3% dari responden berprofesi sebagai ibu rumah tangga(irt), 32% dari responden berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa, dan sisanya sebesar 3% dari responden merupakan pegawai negari sipil (PNS). Data tersebut dapat dilihat pada gambar dihalaman berikut ini. Gambar 4.5 Pekerjaan Dari Seluruh Responden Data hasil survey yang akan ditampilkan pada gambar 4.6 dibawah ini akan menunjukkan status pernikahan dari seluruh responden, dimana 36% dari responden

9 63 memiliki status sudah menikah, sedangkan sisanya sebesar 64% memiliki status tidak menikah (single). Gambar 4.6 Status Dari Seluruh Responden Hasil survey yang ditampilkan pada gambar 4.7 dibawah ini, menunjukkan penyebaran seluruh responden dimana 34% berasal dari DEBOTABEK, 20.5% dari Jakarta Timur, 17.5% dari Jakarta Selatan, 15.5% dari Jakarta Barat, 11% dari Jakara Pusat, dan sisanya 1.5% dari Jakarta Utara.

10 64 Gambar 4.7 Tempat Tinggal Responden Seluruh responden memiliki rata rata pengeluaran sebagai berikut : 55% memiliki pengeluaran dibawah 2 juta rupiah, 33% diantara 2-5 juta rupiah, 7.5% diantara 5-10 juta rupiah, dan sisanya sebanyak 4.5% memiliki pengenluaran di atas 10 juta rupiah. Untuk gambaran lebih jelas, dapat dilihat pada gambar 4.8 dihalaman berikut ini :

11 65 Gambar 4.8 Pengeluaran Seluruh Responden per Bulan 4.4 Brand Equity Melalui jawaban responden terhadap kuesioner yang dibagikan, dapat diketahui brand equity dari Powerade. Di dalam brand equity ada dua hal yang perlu dianalisa yakni brand awareness dan brand association. Brand awareness lebih berfokus pada tingkat kesadaran konsumen, dalam hal ini responden, terhadap suatu merek. Sedangkan brand association lebih berfokus pada tingkat keterkaitan suatu merek terhadap produk atau jasa yang diingat oleh konsumen (responden). Melalui analisa kedua elemen tersebut, dapat dijadikan pertimbangan dalam menyusun program pemasaran yang sesuai dan dapat meningkatkan brand awareness dari Powerade itu sendiri, sehingga program pemasaran yang dirancang dan dilaksanakan efektif dan efisien.

12 66 Disamping kedua elemen tersebut, perlu dianalisa juga brand perception dari masyarakat, yakni persepsi responden terhadap merek Powerade. Hasil yang akan diperoleh dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk mengukur efektifitas dari merek Powerade dan juga menjadi pertimbangan dalam menyusun program pemasaran yang dapat memperbaiki dan memperkuat brand perception masyarakat terhadap merek Powerade Brand Awareness Dalam pertanyaan pertanyaan yang diajukan kepada responden dapat diketahui seberapa banyak dari mereka yang telah mengetahui maupun yang belum mengetahui brand Powerade. Dari jawaban yang terkumpul dapat diketahui seberapa jauh masyarakat mengetahui eksistensi Powerade dan kompetitor sejenisnya. Melalui informasi tingkat awareness masyarakat terhadap Powerade yang didapat dari responden, dapat digunakan dalam menentukan langkah langkah strategis yang mampu menguatkan posisi Powerade dari yang sudah ada sekarang. Secara keseluruhan, sebanyak 58% responden sama sekali tidak pernah mendengar / meminum Powerade dan 42% responden lainnya telah mendengar/pernah meminum Powerade.

13 67 Gambar 4.9 Brand Awareness Powerade Dari data yang terkumpul melalui kuesioner, sebanyak 91% responden mengetahui merek Powerade melalui iklan di televisi, 4% mengetahuinya dari majalah, 3% dari sample / event, dan sisanya sebanyak 2% mengetahui dari billboard. Gambar 4.10 Sumber Pengetahuan Responden Terhadap Powerade Dari sejumlah responden yang mengetahui tentang brand Powerade, sebanyak 96% responden sudah pernah melihat iklan Powerade baik melalui iklan di televisi, majalah, maupun billboard. Sedangkan sisanya sebanyak 4% mengaku belum pernah

14 68 melihat iklan Powerade melalui media apapun. Gambaran persentasenya bisa dilihat melalui gambar 4.11 dibawah ini Gambar 4.11 Responden Pernah Melihat Iklan Powerade Dari responden yang sudah pernah melihat iklan Powerade di televisi, sebanyak 49% memilih iklan pemain basket yang berhasil memasukkan bola ke keranjang sebagai iklan televisi Powerade yang paling diingat. Sedangkan sisanya sebesar 51% memilih iklan pemain bola yang kakinya tersangkut pada sisi luar iklan sebagai iklan televisi Powerade yang paling diingat. Perbandingannya dapat dilihat pada gambar 4.12 dibawah ini

15 69 Gambar 4.12 Iklan Powerade Yang Paling Diingat Responden Melalui serangkaian kegiatan sosialisasi melalui promo, iklan, event, sponsorship yang dilakukan oleh Powerade, dapat diukur tingkat awareness responden terhadap Powerade. Dari data yang terkumpul, sebanyak 65% responden menjawab bahwa sosialisasi Powerade saat ini masih dirasa kurang, sebanyak 29% responden merasa sudah cukup, dan sisanya sebanyak 6% responden merasa tidak cukup sosialisasi. Gambar 4.13 Tingkat Sosialisasi Powerade

16 Brand Perception Melalui pertanyaan kuisioner, dapat diketahui persepsi masyarakat (brand perception) terhadap nama Powerade. Hasil yang diperoleh dapat mnejadi masukan bagi Powerade dalam mengetahui seberapa baik persepsi masyarakat terhadap nama Powerade sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam memperbaiki ketidaksesuaian persepsi masyarakat dengan persepsi yang ingin dibangun oleh Powerade itu sendiri. Pertanyaan yang diajukan adalah dari iklan Powerade yang pernah dilihat, kesan apa yang ingin ditampilkan atau menjadi kelebihan dari Powerade dibandingkan dengan para kompetitornya. Pertanyaan ini diajukan kepada 84 responden yang sudah mengetahui brand Powerade. Hasil yang diperoleh adalah 70% responden menjawab bahwa Powerade adalah minuman penambah tenaga, 14% responden menjawab Powerade sebagai minuman pencegah dehidrasi, 9% responden menjawab Powerade adalah minuman kesehatan, 6% sebagai minuman multivitamin, dan sisanya sebesar 1% menjawab lainnya. Perbandingannya dapat dilihat pada gambar 4.14 di halaman berikut ini.

17 71 Gambar 4.14 Kesan Pertama Reponden Ketika Melihat Iklan Powerade Selain itu untuk mengetahui persepsi dari masyarakat mengenai Powerade, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai pengalaman responden setelah mengkonsumsi Powerade. Pertanyaan ini diajukan kepada 84 orang responden yang sudah pernah mencoba Powerade. 46% responden mengaku setelah meminum Powerade merasa tubuhnya kembali segar, 37% responden merasa bahwa Powerade menghilangkan dehidrasi, sedangkan hanya 17% responden saja yang mengaku bahwa setelah mengkonsumsi Powerade tenaga mereka bertambah. Perbandingan pengalam responden setelah mengkonsumi Powerade dapat dilihat pada gambar 4.15 di halaman berikut ini.

18 Pengalaman Responden Setelah Mengkonsumsi Powerade Brand Association Untuk menyusun suatu program pemasaran yang efektif dan efisien, perlu diketahui asosiasi responden akan merek Powerade terhadap kualitas Powerade itu sendiri. Dengan demikian perusahaan dapat mengetahui seberapa jauh asosiasi responden terhadap brand Powerade. Pada gambar 4.16 di halaman berikut ini dapat dilihat bahwa ketika membahas minuman isotonik, maka merek pertama yang akan terlintas pada benak responden (top of mind) adalah Pocari Sweat (dipilih oleh 83%), sisanya sebanyak 10% responden memilih Mizone, 3% responden memilih Powerade, 2% responden memilih Vitazone, 1% responden memilih Pro Sweat, dan 1% responden memilih minuman isotonik lainnya.

19 73 Gambar 4.16 Minuman Isotonik Pilihan Responden 4.5 Loyalitas Responden Kepada Powerade Rentang Waktu Konsumsi Powerade Untuk mengukur loyalitas responden terhadap Powerade, terlebih dahulu peneliti ingin melihat berapa lama responden telah mengkonsumsinya. Sebagian besar responden baru, yaitu sebesar 58% baru mengkonsumsi Powerade selama 1 bulan, 20% responden telah mengkonsumsi antara 1-3 bulan, 16% responden mengkonsumsi antara 3-6 bulan, dan sebanyak 6% responden telah mengkonsumsi Powerade selama lebih dari 6 bulan. Pada gambar 4.17 berikut dapat dilihat gambaran rentang waktu konsumsi.

20 74 Gambar 4.17 Rentang Waktu Konsumsi Powerade Dari data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang telah mengkonsumsi Powerade, terdapat beberapa keunggulan Powerade sebagai minuman isotonik yang ada di Indonesia. Diantaranya, rasa (27% responden), khasiat (26% responden), kualitas (13% responden), referensi dari teman (13% responden), dan yang paling kurang diunggulkan yaitu kemasan (11% responden). Berikut gambar pembagian pendapat responden mengenai keunggulan Powerade. Gambar 4.18 Keunggulan Powerade Menurut Responden

21 75 Peneliti juga meneliti seberapa menariknya kemasan Powerade saat ini di mata responden yang pernah mengkonsumsi Powerade. Sebanyak 55% responden yang pernah mengkonsumsi Powerade menyatakan bahwa kemasan Powerade saat ini kurang menarik, 42% menganggap kemasan Powerade menarik, dan sebanyak 3% responden menganggap kemasan saat ini tidak menarik. Gambar 4.19 Tampilan Kemasan Powerade Saat Ini Saran dan Komentar Responden Dari hasil kuesioner yang dibagikan dikeahui pula saran dan komentar dari responden yang pernah mengkonsumsi Powerade yang dapat dijadikan masukan untuk mengembangkan Powerade di masa yang akan datang. Seluruh saran, komentar maupun kritik yang diterima, telah dirangkum dan disajikan dalam grafis yang tersaji pada gambar 4.20 pada halaman berikut ini.

22 76 Gambar 4.20 Saran dan Komentar Responden Yang Mengkonsumsi Powerade 4.6 Persaingan dan Kompetensi Pesaing Utama Powerade Dari informasi mengenai jumlah minuman isotonik yang pernah dikonsumsi oleh responden, yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan, dapat diketahui beberapa pesaing dari Powerade yang juga menawarkan produk isotonik serupa. Dari 200 data yang berhasil dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner, diketahui bahwa pesaing utama Powerade ialah Pocari Sweat, diikuti dengan Mizone, Pro Sweat dan Vitazone. Tidak bisa dipungkiri, Pocari Sweat memiliki tingkat brand awareness yang tinggi di benak responden. Hal ini dikarenakan Pocari Sweat adalah minuman isotonik pertama di Indonesia, dan mereka aktif menggencarkan kegiatan promosinya.

23 77 Berikut gambar 4.21 adalah gambaran dari data di atas mengenai pesaing utama Powerade menurut 200 responden. Gambar 4.21 Pesaing Utama Powerade Kompetensi Powerade Dari total 84 orang responden yang sudah pernah mengkonsumsi Powerade, diberikan pertanyaan mengenai keunggulan dari Powerade.

24 78 Gambar 4.22 Alasan (Keunggulan) Powerade Menurut Responden 18 orang responden (22% dari total 84 orang responden yang mengkonsumsi Powerade), memilih mengkonsumsi Powerade dengan berbagai alasan lainnya. Sebanyak 62% responden mengkonsumsi Powerade karena rasa ingin tahu (coba coba), 19% responden mencoba karena ada promo / sampel gratis, dan sisanya sebanyak 19% mengaku mengkonsumsi Powerade karena ketika akan mengkonsumsi minuman isotonik tidak tersedia pilihan lainnya.

25 79 Gambar 4.23 Alasan (lainnya) Responden Mengkonsumsi Powerade Selain itu, diberikan juga pertanyaan mengenai kekurangan Powerade menurut responden yang pernah mengkonsumsi Powerade. Sebanyak 39% responden menjawab promosi Powerade masih dirasa kurang. 19% responden masing masing responden mengaku dari segi harga dan rasa masih dirasa kurang, 10% responden mengaku kurang dari khasiat yang dihasilkan ketika mengkonsumsi Powerade, 8% responden merasa kemasannya kurang menarik, dan kualitas yang kurang diakui oleh sisa responden sebanyak 5%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.

26 80 Gambar 4.24 Kekurangan Dari Powerade 4.7 Frekuensi Responden Mengkonsumsi Minuman Isotonik Untuk mengetahui seberapa besar animo dan kebutuhan konsumen akan minuman isotonik, maka peneliti juga menanyakan mengenai frekuensi konsumsi minuman isotonik tiap minggunya. Sebanyak 72% responden mengkonsumsi minuman isotonik kurang dari 3 kali setiap minggunya, 24% responden mengkonsumsi lebih dari 3 kali dalam seminggu, dan sisanya sebanyak 4% responden mengkonsumsi minuman isotonik setiap harinya. Gambar frekuensi konsumsi minuman dapat dilihat pada gambar 4.25 pada halaman berikut ini :

27 81 Gambar 4.25 Frekuensi Responden Mengkonsumsi Minuman Isotonik 4.8 Rentang Harga yang Dikeluarkan Untuk Konsumsi Minuman Isotonik Menurut data yang terkumpul dari 200 responden, sebanyak 69% responden menganggap bahwa rentang harga yang pantas buat minuman isotonik adalah antara rupiah, 16% responden menganggap rentang harga yang pantas adalah antara rupiah, dan sebanyak 15% responden menjawab harga di atas 5000 rupiah masih pantas untuk sebuah minuman isotonik. Gambar 4.26 Rentang Harga Minuman Isotonik

28 Tempat Memperoleh Powerade Minimarket merupakan tempat termudah bagi responden dalam memperoleh Powerade, hal ini diungkapkan oleh 44% responden yang mengkonsumsi Powerade. Sisanya sebanyak 39% responden bisa memperolehnya di supermarket, 16% responden memperoleh di warung warung, dan sisanya sebanyak 1% responden memperolehnya di toko/pasar tradisional. Gambar 4.27 Tempat Responden Memperoleh Powerade 4.10 Analisa SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) Kekuatan (Strenghts) Powerade o Dibawah brand the coca-cola company sebagai produsen minuman nomor satu di dunia. o Harga yang lebih murah dibandingkan kompetitor utamanya (Pocari Sweat). o Jaringan distribusi coca-cola yang sudah sangat luas.

29 83 o Bargaining power yang kuat ke agen dan pengecer. o Sponsor resmi Olimpiade sejak tahun Kelemahan (Weaknesses) Powerade o Brand awareness yang masih rendah di mata masyarakat. o Kompetitor utama merupakan market leader dan top of mind dimata masyarakat. o Tingkat loyalitas yang tinggi terhadap produk kompetitor. o Merupakan pemain baru di segmen minuman isotonik. o Market share masih kecil Peluang (Opportunities) Yang Dapat Dimanfaatkan Oleh Powerade o Pasar minuman isotonik yang semakin berkembang. o Referensi dari dokter agar banyak mengkonsumsi isotonik ketika sedang sakit (demam berdarah, diare, dsb) Ancaman (Treaths) Yang Dihadapi Powerade o Munculnya pesaing baru di industri minuman isotonik. o Munculnya produk substitusi.

30 Analisis STP (Segmentation, Targeting, Positioning) Segmentasi (Segmentation) Berdasarkan data yang diperoleh melalui demografi responden yang terkumpul, dapat diketahui bahwa konsumen Powerade berada pada usia tahun dengan tingkat pendidikan mulai dari pelajar SMU sampai dengan profesional yang bertempat tinggal di kota kota besar di seluruh Indonesia dengan tingkat pendapatan minimal 1 juta rupiah setiap bulannya Target (Targeting) Target Powerade adalah kaum muda dan professional yang memiliki aktifitas tinggi yang membutuhkan ekstra tenaga Positioning Powerade memposisikan dirinya sebagai minuman yang dapat menggantikan cairan tubuh secara optimal dengan tagline Minuman Rehidrasi Optimal Marketing Mix (4P) Produk (Product) Powerade adalah minuman isotonik dari The Coca-Cola Company yang mengandung ion elektrolit yang seimbang dari garam dan mineral, sehingga mudah

31 85 untuk diserap oleh tubuh. menyajikan minuman isotonik. Saat ini, tersedia 3 pilihan rasa dari Powerade, yaitu Grape Fruit & Lemon Lime, Orange Burst, dan Red Rush Tempat (Place) Powerade sebagai salah satu produk yang berada di bawah payung The Coca Cola Company memiliki jaringan distribusi yang luas dan kuat di Indonesia. Sehingga, untuk mendapatkan Powerade terhitung mudah. Dapat ditemukan di Supermarket, Minimarket, Warung, Toko/Pasar tradisional Harga (Price) Harga yang ditetapkan oleh Powerade berada di tengah tengah range harga kompetitor. Jika dibandingkan dengan kompetitor utamanya, harga Powerade masih berada di bawahnya (Pocari Sweat), dibandingkan dengan kompetitor keduanya (Mizone), haga Powerade masih berada di atasnya Promosi (Promotion) Promosi yang dilakukan oleh Powerade masih kurang, hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban responden melalui kuesioner yang disebar. Sejauh ini kegiatan promosi yang masih diingat oleh responden yaitu promosi melalui Above The Line (menggunakan media massa).

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN DAN BRAND

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Dalam dunia usaha dan semakin tinggi persaingan dalam pasar global, maka diperlukan suatu strategi pemasaran yang tepat. Bila tidak memiliki strategi yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan limpahan rahmat-nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis yang berjudul Analisis dan Perumusan Strategi Marketing untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, dan merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini minuman isotonik sedang berkembang pesat di Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini minuman isotonik sedang berkembang pesat di Indonesia pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini minuman isotonik sedang berkembang pesat di Indonesia pada khususnya dan di seluruh dunia pada umumnya. Minuman isotonik adalah minuman yang dilengkapi vitamin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia sedang berkembang dengan pesatnya. Hal ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia sedang berkembang dengan pesatnya. Hal ini dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri di Indonesia sedang berkembang dengan pesatnya. Hal ini dapat dilihat didalam industri pakaian, kosmetik, makanan serta industri minuman. Di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pasar membuat konsumen menjadi semakin kritis dan teliti dalam membeli sebuah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pasar membuat konsumen menjadi semakin kritis dan teliti dalam membeli sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang sangat penuh persaingan seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Olah raga merupakan suatu gaya hidup sehat yang harus dibiasakan sejak kecil agar

I. PENDAHULUAN. Olah raga merupakan suatu gaya hidup sehat yang harus dibiasakan sejak kecil agar I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olah raga merupakan suatu gaya hidup sehat yang harus dibiasakan sejak kecil agar dimasa mendatang tubuh kita menjadi sehat dan tidak mudah terkena penyakit, karena semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarah pada sistem perekonomiaan Indonesia ke makanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri di setiap negara tumbuh dan berkembang dengan cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki pasar membuat

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Dapat dilihat hasil perhitungan pada Brand Awareness ( Kesadaran Merek ) yang dimiliki oleh pasar swalayan dengan merek Toserba Yogya memiliki persentase terbesar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam menganalisa, kami menggunakan data dengan pengumpulan menggunakan teknik sebagai berikut : a. Wawancara Dengan cara ini, penulis melakukan tanya jawab dengan bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan kehidupan yang relatif konsumtif disertai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan kehidupan yang relatif konsumtif disertai dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan kehidupan yang relatif konsumtif disertai dengan maraknya promosi iklan saat ini, sangat mempengaruhi masyarakat untuk membeli suatu produk.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS

BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 65 BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 5.1. Analisa SWOT 5.1.1. Strength (Kekuatan) - Mempunyai ragam variasi kegunaan yang tinggi (masak, membuat roti, minum, mengobati penyakit autisme,

Lebih terperinci

4.3.2 Tingkat Kepuasan dan Tingkat Kepentingan (Bagian II) Ranking (Bagian III)...4-9

4.3.2 Tingkat Kepuasan dan Tingkat Kepentingan (Bagian II) Ranking (Bagian III)...4-9 ABSTRAK Papa Ron`s Pizza merupakan salah satu gerai pizza yang ada di Bandung. Sejak dibuka kembali pada tahun 2006 (setelah tutup selama setahun dan berganti pemilik), penjualan masih belum mencapai target

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Banyaknya pilihan masyarakat untuk menikmati sajian makanan ala Jepang di Indonesia, khususnya di Jakarta membuktikan bahwa pemain di bisnis makanan Jepang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan merek minuman dalam kemasan yang beredar di pasar. Iklim indonesia

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan merek minuman dalam kemasan yang beredar di pasar. Iklim indonesia 49 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri minuman di Indonesia ditandai dengan banyaknya jenis dan merek minuman dalam kemasan yang beredar di pasar. Iklim indonesia yang tropis

Lebih terperinci

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik konsumen pada penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri minuman di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 11% hingga akhir tahun 2013 (Kementerian Perindustrian Republik Indonesia hingga tahun 2013).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdapat 8 (delapan) merek produk minuman isotonik yakni, Pocari Sweat, Mizone,

BAB I PENDAHULUAN. terdapat 8 (delapan) merek produk minuman isotonik yakni, Pocari Sweat, Mizone, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak produk minuman isotonik bersaing di pasar. Di Indonesia, terdapat 8 (delapan) merek produk minuman isotonik yakni, Pocari Sweat, Mizone, Vitazone,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Pengumpulan data deskriptif mengenai responden diperoleh dengan total 284 yang kami bagi menjadi dua kelompok yaitu sebanyak 256 orang yang kami pilih

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Posisi) Dalam melakukan manajemen pemasaran, diperlukan suatu analisa untuk mengetahui perihal mengenai segementasi konsumen, target dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk. merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk. merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan yang cepat dalam bidang pemasaran merupakan salah satu sebab semakin meningkatnya perhatian dan minat pemasar terhadap pengamatan tentang perilaku konsumen.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....... i DAFTAR ISI......... iii DAFTAR TABEL..... vii DAFTAR GAMBAR..... ix DAFTAR LAMPIRAN...... x I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.... 1 1.2. Perumusan Masalah.... 4 1.3.

Lebih terperinci

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA MINUMAN ISOTONIK POCARI SWEAT DI SURABAYA SKRIPSI. Oleh :

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA MINUMAN ISOTONIK POCARI SWEAT DI SURABAYA SKRIPSI. Oleh : PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA MINUMAN ISOTONIK POCARI SWEAT DI SURABAYA SKRIPSI Oleh : SILVIA IKA CAHYANI 0812010026/FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tropis menjadi salah satu penyebab masyarakat banyak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tropis menjadi salah satu penyebab masyarakat banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri minuman di Indonesia ditandai dengan banyaknya jenis dan merek minuman dalam kemasan yang beredar di pasar. Iklim di Indonesia yang tropis menjadi

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Loyalitas konsumen adalah isu yang sangat penting dan menarik bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang pemasaran produk ataupun jasa. Loyalitas konsumen merupakan hal yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Pengumpulan data deksriptif mengenai Strategi Bauran Promosi pada Website Autoritel.com sebagai Media Jual Beli Mobil diperoleh data dengan melibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan perusahaan baik dari

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan perusahaan baik dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha dan bisnis di dunia khususnya di Indonesia semakin cepat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan perusahaan baik dari negara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sebagian dari kuesioner yang dilakukan masih mengadaptasi STP dari perusahaan perusahaan yang memakai metoda product-centric. Orientasi tersebut kemudian diarahkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembahasan masalah yang telah dirumuskan melalui fokus permasalahan serta menurut hasil yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era teknologi dan persaingan pasar yang semakin ketat sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. Di era teknologi dan persaingan pasar yang semakin ketat sekarang ini, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era teknologi dan persaingan pasar yang semakin ketat sekarang ini, limpahan informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi membuat konsumen makin kritis

Lebih terperinci

Jakarta, Juli Tim GFP

Jakarta, Juli Tim GFP KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan karunia-nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tesis ini tepat pada waktunya. Penulisan tesis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar Indonesia. Minuman Isotonik Pocari Sweat merupakan minuman Isotonik

BAB I PENDAHULUAN. pasar Indonesia. Minuman Isotonik Pocari Sweat merupakan minuman Isotonik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini terjadi persaingan perusahaan minuman Isotonik di pasar Indonesia. Minuman Isotonik Pocari Sweat merupakan minuman Isotonik pertama

Lebih terperinci

2016 ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN HYDRO COCO DENGAN MENGGUNAKAN METODE EPIC MODEL UNTUK MENINGKATKAN BRAND AWARENESS:

2016 ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN HYDRO COCO DENGAN MENGGUNAKAN METODE EPIC MODEL UNTUK MENINGKATKAN BRAND AWARENESS: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan industri air minum dalam kemasan (AMDK) dari tahun ke tahun terus meningkat, hal ini didasari oleh pertumbuhan industri dan permintaan konsumen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Pasta Gigi Pasta gigi adalah sejenis pasta atau gel yang digunakan untuk membersihkan dan menambah penampilan serta kesehatan dari sebuah gigi. Menjaga kebersihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan Negara yang potensial dalam memasarkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan Negara yang potensial dalam memasarkan suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan Negara yang potensial dalam memasarkan suatu barang atau jasa bagi banyak perusahaan lokal ataupun perusahaan asing. Seiring dengan berkembangnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sudah lama sektor consumer goods diwarnai ingar-bingar produk baru

I. PENDAHULUAN. Sudah lama sektor consumer goods diwarnai ingar-bingar produk baru I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sudah lama sektor consumer goods diwarnai ingar-bingar produk baru yang dikembangkan karena tren yang berlangsung pada suatu saat. Di tahun 2003 muncul produk seperti

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian untuk melihat brand awareness dari produk Acna Care, dapat disimpulkan bahwa produk Acna Care ternyata belum terlalu dikenal oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yang semakin meningkat pula diantara para produsen. Jika suatu persaingan meningkat, peran pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup sehat manusia membutuhkan air bersih. Pada era modern ini sangat sulit mendapatkan air

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Analyzing Current Performance Brand Awareness Brand Association Perception Gap & Performance Formulation Brand Revitalization Strategy Delivery Brand

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan kehidupan yang relatif konsumtif disertai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan kehidupan yang relatif konsumtif disertai dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan kehidupan yang relatif konsumtif disertai dengan maraknya promosi iklan saat ini, sangat mempengaruhi masyarakat untuk membeli suatu produk.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Pada saat sekarang ini, banyak sekali perusahaan yang mengeluarkan produk bedak di pasaran dimana masing-masing produk saling berjuang untuk menunjukkan

Lebih terperinci

signifikan. Setiap perusahaan bersaing menciptakan produk yang relevan dengan

signifikan. Setiap perusahaan bersaing menciptakan produk yang relevan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan usaha di industri minuman berenergi mengalami peningkatan yang signifikan. Setiap perusahaan bersaing menciptakan produk yang relevan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci : Brand Image, Brand Equity, Brand Awareness, Komunikasi Pemasaran, Pepsodent Whitening

ABSTRAK Kata Kunci : Brand Image, Brand Equity, Brand Awareness, Komunikasi Pemasaran, Pepsodent Whitening KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT karena berkat karunia-nya pada kami sehingga dapat menyelesikan tesis kami yang berjudul Strategi Marketing Communication Pada Varian Pepsodent Whitening Di

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR ISI DAFTAR ISI....iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 9 1.4 Manfaat Penelitian... 9 1.5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis menghadapi era baru dan persaingan bisnis sekarang banyak sekali produk instan yang beredar dipasaran dengan menawarkan berbagai macam keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pangsa pasar obat analgesic adult di Indonesia pada umumnya dan daerah Jabotabek pada khususnya cukup besar dibanding dengan obat bebas lainnya, baik dilihat dari

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Lebih terperinci

ANALISIS POSITIONING PRODUK MINUMAN ISOTONIK BERDASARKAN PERSEPSI KONSUMEN

ANALISIS POSITIONING PRODUK MINUMAN ISOTONIK BERDASARKAN PERSEPSI KONSUMEN ANALISIS POSITIONING PRODUK MINUMAN ISOTONIK BERDASARKAN PERSEPSI KONSUMEN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Kesarjanaan S-1 Pada Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Definisi Strategi Sebuah strategi perusahaan terdiri dari tindakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang digunakan oleh para manajer untuk (Thompson, A. A. dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. Kami melakukan survey terhadap pemilik toko dan konsumen di sekitar area

BAB IV ANALISA. Kami melakukan survey terhadap pemilik toko dan konsumen di sekitar area BAB IV ANALISA 4.1 Penjelasan Pelaksanaan Survey Kami melakukan survey terhadap pemilik toko dan konsumen di sekitar area toko yang disurvey. Hambatan yang ditemui adalah tidak bersedianya mereka melayani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana dan fitur-fitur yang selalu berubah setiap waktunya. Ini disebabkan karena manusia tidak pernah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. favorit di mata konsumen, Mizone pun tergolong aktif dalam melakukan Campaign

BAB I PENDAHULUAN. favorit di mata konsumen, Mizone pun tergolong aktif dalam melakukan Campaign 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Alasan penulis memilih produk Mizone adalah karena produk minuman isotonic ini bertahan cukup lama dan pernah menjadi minuman paling laris atau favorit di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka dituntut untuk memberikan dan menawarkan produk yang terbaik bagi

BAB I PENDAHULUAN. mereka dituntut untuk memberikan dan menawarkan produk yang terbaik bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini baik perusahaan domestic maupun perusahaan asing mereka saling bersaing untuk memperluas daerah pemasaran mereka. Sehingga mereka dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh manusia lain dalam berinteraksi sehari-hari. Terutama dalam memenuhi kebutuhannya, karena setiap manusia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari performance multi platform media yang sedang dikembangkan oleh NOVA. Maka terlebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Coca-Cola adalah perusahaan global yang beroperasi pada skala lokal.coca-cola

BAB I PENDAHULUAN. Coca-Cola adalah perusahaan global yang beroperasi pada skala lokal.coca-cola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Coca-Cola adalah perusahaan global yang beroperasi pada skala lokal.coca-cola mampu menciptakan jangkauan global dengan fokus lokal karena kekuatan dari sistem Coca-Cola,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan dalam industri sepatu dan sandal sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan dalam industri sepatu dan sandal sekarang ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingginya tingkat persaingan dalam industri sepatu dan sandal sekarang ini membuat setiap produsen sepatu dan sandal harus mencermati dengan serius perubahan kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, ransangan, atau kombinasi. Merek

BAB I PENDAHULUAN. Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, ransangan, atau kombinasi. Merek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, ransangan, atau kombinasi. Merek adalah suatu aset yang penting bagi setiap produk yang diciptakan. Merek dapat

Lebih terperinci

iv Universitas Kristen Maranatha

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pemasaran Global sudah tidak dapat dihindarkan lagi, terutama Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara, merupakan sasaran utama dalam memasarkan produk-produk import. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi suatu negara biasanya ditentukan oleh kesuksesan dan keberhasilan perusahaan dan industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teritorial negara. Hal ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teritorial negara. Hal ini membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia bisnis merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan. Perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun)

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun) 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hal yang penting dalam menjalani hidup untuk melakukan berbagai aktivitas. Kesadaran masyarakat akan kesehatan kini semakin tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan semakin ketat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang mengakibatkan tingginya tingkat persaingan antar perusahaan-perusahaan, yang mana dapat menjadi

Lebih terperinci

BABV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka

BABV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka BABV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Kesimpulan: 1. Dari enam uji peringkat bertanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas konsumen terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: berbelanja, melakukan pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, konsumen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Minuman isotonik merupakan minuman yang dirancang sehingga. memiliki tekanan osmotik yang sama dengan tekanan darah manusia.

I. PENDAHULUAN. Minuman isotonik merupakan minuman yang dirancang sehingga. memiliki tekanan osmotik yang sama dengan tekanan darah manusia. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Minuman isotonik merupakan minuman yang dirancang sehingga memiliki tekanan osmotik yang sama dengan tekanan darah manusia. Dengan demikian, begitu minuman diteguk

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia bisnis saat ini terbilang sangat ketat. Apalagi di era globalisasi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia bisnis saat ini terbilang sangat ketat. Apalagi di era globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia bisnis saat ini terbilang sangat ketat. Apalagi di era globalisasi yang menyebabkan munculnya perdagangan bebas yang membuat dunia seolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian, brand saat ini tak

BAB I PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian, brand saat ini tak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yang semakin meningkat pula diantara para produsen. Jika situasi persaingan meningkat, peran pemasaran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. [28 Februari 2011] 1 Makanan dan Minuman

I. PENDAHULUAN.  [28 Februari 2011] 1 Makanan dan Minuman I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor industri makanan, minuman, dan tembakau merupakan salah satu sub-sektor industri pengolahan non migas yang memberikan sumbangan paling besar pada Pendapatan Domestik

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang diprioritaskan konsumen dalam memilih sebuah salon Berdasarkan hasil pengujian Cochran setiap variabel yang terdapat pada kuesioner penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cairan tubuh yang hilang karena aktivitas sehari-hari. Cairan isotonik adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. cairan tubuh yang hilang karena aktivitas sehari-hari. Cairan isotonik adalah suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai jenis minuman yang digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan konsumsi minuman sehari-hari tersedia dalam bentuk berkarbonasi maupun tidak berkarbonasi. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya aset-aset mereka demi

BAB I PENDAHULUAN. suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya aset-aset mereka demi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha menyadari suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya aset-aset mereka demi memaksimalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lima hari lamanya setiap 28 hari, dia menghabiskan rata-rata tujuh tahun dari

BAB I PENDAHULUAN. lima hari lamanya setiap 28 hari, dia menghabiskan rata-rata tujuh tahun dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menstruasi dan siklus menstruasi wanita berperan sangat besar dalam hidupnya. Jika anda mempertimbangkan rata-rata menstruasi wanita dari waktu dia berusia 12 tahun

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan BAB V ANALISA 5.1 Analisis Segmentasi Segmentasi berdasarkan variabel demografi dengan analisis klaster pada bab sebelumnya terbentuk 3 klaster, berdasarkan variabel gaya hidup juga terbentuk 3 klaster,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Sebagian besar responden penelitian memiliki persepsi yang sangat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang

METODE PENELITIAN. satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Bogor, yang merupakan salah satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi peran alat komunikasi dan informasi semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di pasar yang sudah ada. Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat,

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di pasar yang sudah ada. Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam lingkungan bisnis saat ini semakin ketat, sehingga menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan untuk meningkatkan jumlah konsumen di pasar

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Dari hasil analisa, penulis mencoba membagi persaingan retail bakery dalam beberapa kuadran pada gambar dibawah ini : Tabel 4.1 Mapping Outlet Retail

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pertumbuhan perekonomian Indonesia tahun 2012 mengalami perkembangan positif yang berhubungan erat dengan perbaikan pada prospek permintaan

Lebih terperinci

LIKA WIDAYANTI B

LIKA WIDAYANTI B 1 ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK AIR MINUM BERKARBONASI MEREK FANTA, COCA-COLA DAN SPRITE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei Pada Mahasiwa Fakultas Ekonomi UMS Surakarta) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF INDRIANA INDRA, KIRBRANDOKO ARIEF DARYANTO

RINGKASAN EKSEKUTIF INDRIANA INDRA, KIRBRANDOKO ARIEF DARYANTO RINGKASAN EKSEKUTIF INDRIANA INDRA, 2004. Analisis Ekuitas Merek Busa Pembersih Wajah pada Siswi SMU di Kota Bogor. Di bawah bimbingan KIRBRANDOKO dan ARIEF DARYANTO. Persaingan dalam dunia bisnis saat

Lebih terperinci

3.9 Penyebaran Kuesioner Pendahuluan Pengolahan Kuesioner Pendahuluan Identifikasi Variabel Penelitian

3.9 Penyebaran Kuesioner Pendahuluan Pengolahan Kuesioner Pendahuluan Identifikasi Variabel Penelitian ABSTRAK Hypermart adalah salah satu usaha ritel yang terdapat di Bandung Indah Plaza (BIP) yang berdiri sejak BIP melakukan renovasi yaitu pada akhir tahun 2005. Pada awal-awal pembukaan Hypermart penjualan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis makanan dan minuman terus berkembang dinamis dengan persaingan yang begitu ketat. Untuk menghadapi persaingan di pasar, sangat penting bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pasar yang semakin kompetitif, preferensi dan loyalitas pelanggan adalah kunci kesuksesan suatu produk. Beragam motivasi untuk membeli memainkan peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja Customer Relationship Management (CRM) berbasis perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja Customer Relationship Management (CRM) berbasis perilaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja Customer Relationship Management (CRM) berbasis perilaku konsumen merupakan suatu cara untuk memahami perilaku konsumen secara keseluruhan pada suatu pasar

Lebih terperinci