BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN"

Transkripsi

1 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat mendukung kegiatan perusahaan tersebut dalam rangka mencapai tujuannya. Berdasarkan hasil wawancara terhadap pihak manajemen perusahaan didapatkan beberapa faktor yang dapat menunjang kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuannya, yaitu : Faktor Strenghts (Kekuatan) yang dimiliki oleh perusahaan adalah : 1. Kualitas produk yang baik 2. Promosi produk yang menarik 3. Pilihan produk yang bervariasi 4. Memiliki tenaga kerja yang terampil dan kemampuan yang baik 5. Memiliki modal yang kuat Faktor Weaknesses (Kelemahan) yang dimiliki oleh perusahaan adalah : 1. Sering terjadi keterlambatan pengiriman barang di toko/store. 2. Sering terjadi overstock barang (kelebihan persediaan) 3. Harga produk yang relatif mahal dibanding kompetitor 4. Pusat produksi Rinso hanya pada satu lokasi 5. Sirkulasi keuangan yang sering terganggu.

2 59 Faktor Opportunities (Peluang) yang dimiliki oleh perusahaan adalah : 1. Percepatan teknologi yang mendukung promosi 2. Pangsa pasar yang luas 3. Loyalitas masyarakat akan produk tinggi 4. Masyarakat sudah mengenal produk Rinso. 5. Banyak distributor tersebar di seluruh Indonesia. Faktor Threats (Ancaman) yang dimiliki oleh perusahaan adalah : 1. Banyak pesaing baru dengan produk sejenis 2. Harga produk sejenis yang lebih murah 3. Percepatan pesaing dalam memasok produk ke toko 4. Promosi perusahaan pesaing yang besar-besaran 5. Birokrasi pemerintah tentang perluasan perusahaan Faktor Kekuatan Perusahaan Faktor Strenghts (Kekuatan) yang dimiliki oleh perusahaan adalah : 1. Kualitas produk yang baik Kualitas produk yang ditawarkan oleh PT. Unilever Indonesia Tbk baik karena PT Unilever Indonesia Tbk memiliki komitmen memberikan pelayanan secara konsisten dengan menawarkan dari segi kualitas, yang aman bagi tujuan pemakaiannya. Produk-produknya dan pelayanan-pelayanan diberi label, diiklankan dan dikomunikasikan secara tepat dan produk-produk tersebut telah melewati standar mutu dan sertifikasi produk. 2. Promosi produk yang menarik

3 60 Promosi produk Rinso PT. Unilever Indonesia Tbk yang menarik yang dapat menarik minat para konsumen. 3. Pilihan produk yang bervariasi PT. Unilever Indonesia Tbk menawarkan produk Rinso yang bervariasi Sehingga para pelanggan diberikan berbagai alternatif pilihan produk sesuai dengan kebutuhan mereka. Produk Rinso yang ditawarkan antara lain Rinso Anti Noda, Rinso Warna, Rinso Matic, dan Rinso Excel, yang mempunyai kegunaan pada masing-masing variannya. 4. Memiliki tenaga kerja yang terampil dan kemampuan yang baik PT. Unilever Indonesia Tbk memiliki komitmen pada keragaman dan lingkungan kerja yang diwarnai oleh sikap saling percaya dan hormat dimana semua memiliki rasa tanggung jawab atas kinerja dan reputasi perusahaan. PT Unilever Indonesia Tbk akan merekrut, mempekerjakan dan mengembangkan para karyawan atas dasar kualifikasi dan kemampuan yang dibutuhkan bagi pekerjaan yang harus dilakukan. 5. Memiliki modal yang kuat PT. Unilever Indonesia Tbk melaksanakan kegiatan tentunya ditunjang oleh Dana yang besar dari para pemegang saham dan pemilik modal Faktor Kelemahan Perusahaan Faktor Weaknesses (Kelemahan) yang dimiliki oleh perusahaan adalah : 1. Sering terjadi keterlambatan pengiriman barang di toko/store Sering terjadinya keterlambatan pengiriman barang yaitu produk Rinso dari pihak PT Unilever Indonesia Tbk kepada store atau toko yang mengorder pesanan barang karena jarak dan kondisi yang tidak menentu.

4 61 2. Sering terjadi overstock barang (kelebihan persediaan) Kurangnya kontrol pada permintaan dengan produksi barang sehingga menyebabkan overstock di gudang PT Unilever Indonesia Tbk. 3. Harga produk yang relatif mahal dibanding kompetitor Harga produk Rinso umumnya lebih mahal dari para pesaing maupun dari produk para pendatang baru. 4. Pusat produksi Rinso hanya pada satu lokasi Pabrik yang memproduksi produk Rinso hanya berada pada satu lokasi yaitu di Cikarang, Bekasi. 5. Sirkulasi keuangan yang sering terganggu Proses pembayaran dari store atau toko sering mengalami keterlambatan Faktor Peluang Perusahaan Faktor Opportunities (Peluang) yang dimiliki oleh perusahaan adalah : 1. Percepatan teknologi yang mendukung promosi Perkembangan teknologi membuat perusahaan dapat bekerja lebih cepat untuk melakukan promosi pada produknya. 2. Pangsa pasar yang luas Negara Indonesia yang tentunya luas dan penduduk yang banyak merupakan jangkauan pemasaran yang strategis untuk dijangkau perusahaan dalam kegiatannya menguasai pangsa pasar. 3. Loyalitas masyarakat akan produk tinggi Loyalitas masyarakat akan produk Rinso pada PT. Unilever Indonesia Tbk, karena secara kualitas produknya baik. 4. Masyarakat sudah mengenal produk Rinso.

5 62 Bagi masyarakat di Indonesia merek merupakan sesuatu yang dipertimbangkan dalam membeli suatu produk dan citra merek PT Unilever Indonesia Tbk yaitu pada produk Rinso yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat. 5. Banyak distributor tersebar di seluruh Indonesia. Produk Rinso yang sudah dikenal luas tentunya memerlukan distribusi yang baik, dan banyaknya distributor yang tersebar diseluruh Indonesia merupakan peluang yang baik yang dimiliki perusahaan untuk lebih baik meningkatkan distribusi Produk Rinso Faktor Ancaman Perusahaan Faktor Threats (Ancaman) yang dimiliki oleh perusahaan adalah : 1. Banyak pesaing baru dengan produk sejenis. Banyaknya pesaing baru dengan produk sejenis yang bergelut didunia bisnis tentunya akan membuat persaingan pasar yang semakin ketat. 2. Harga produk sejenis yang lebih murah. Harga produk sejenis dari produk Rinso yang lebih murah dari produk Rinso merupakan ancaman karena harga produk murah juga membuat persaingan semakin ketat 3. Percepatan pesaing dalam memasok produk ke toko. Percepatan pesaing dalam memasok produk ketoko membuat produk selalu ada di pasar. 4. Promosi perusahaan pesaing yang besar-besaran Tingginya tingkat promosi yang dilakukan perusahaan pesaing dengan tujuan menguasai pasar. 5. Birokrasi pemerintah tentang perluasan perusahaan.

6 63 Perijinan pembangunan dan perluasan perusahaan dihambat oleh birokrasi dan syarat yang rumit. 4.2 Internal Analysis Factor Tabel 4.3 Internal Analysis Factor Kekuatan (Strengths) Bobot Rating Bobot X (B) (R) Rating 1. Kualitas produk yang baik Promosi produk yang menarik Pilihan produk yang bervariasi Memiliki tenaga kerja yang terampil dan kemampuan yang baik 5. Memiliki modal yang kuat Sub Total Kekuatan Kelemahan (Weaknesses) 1. Sering tejadi keterlambatan pengiriman barang di toko/store. 2. Sering terjadinya overstock barang (kelebihan persediaan) 3. Harga produk yang relatif mahal dibanding kompetitor Pusat produksi Rinso hanya pada satu lokasi

7 64 5. Sirkulasi keuangan yang sering terganggu Sub Total Kelemahan Berdasarkan analisis faktor internal dari pengisian kuesioner pihak manajemen dapat diambil beberapa kesimpulan : a. Kekuatan dan kelemahan produk Rinso PT. Unilever Indonesia Tbk Jika diamati dari angka di atas maka dapat disimpulkan bahwa PT. Unilever Indonesia Tbk memiliki kekuatan yang lebih besar dari kelemahan, adapun perhitungannya adalah sebagai berikut : Persentase kekuatan = total kekuatan / (total kekuatan + kelemahan) X 100% Persentase kekuatan = / X 100 % = % Hal diatas menunjukan bahwa pihak manajemen cenderung melihat keunggulan yang dimiliki produk Rinso pada PT. Unilever Indonesia Tbk dibandingkan dengan kelemahan yang dimiliki. b. Persentase faktor-faktor keunggulan PT. Unilever Indonesia Tbk Adapun peringkat faktor-faktor keunggulan produk Rinso PT. Unilever Indonesia Tbk dalam persentase % yaitu : 1. Kualitas produk yang baik ( %) 2. Promosi produk yang menarik. ( %) 3. Pilihan produk yang bervariasi. ( 15.52%) 4. Memiliki tenaga kerja yang terampil dan kemampuan yang baik (14.16%) 5. Memiliki modal yang kuat (10.17 %)

8 65 Jika diamati dari hasil di atas, maka kinerja perusahaan yang baik dalam mempertahankan promosi produk yang menarik merupakan sebuah faktor kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan Diikuti dengan kualitas produk yang baik serta memiliki pilihan produk yang bervariasi serta didukung dengan tenaga kerja yang terampil dan berkemampuan baik dan modal yang kuat. c. Persentase faktor-faktor kelemahan PT. Unilever Indonesia Tbk Adapun peringkat faktor-faktor kelemahan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam persentase 21.8 % yaitu : 1. Sering terjadi keterlambatan pengiriman barang ke toko/store ( 7.34%) 2. Sering terjadinya overstock barang ( 3.18%) 3. Harga produk yang relatif mahal dibanding kompetitor (8.04%) 4. Pusat produksi hanya pada satu lokasi. ( 1.74%) 5. Sirkulasi keuangan yang sering terganggu. (1.46%) Kelemahan yang paling utama adalah harga dari produk Rinso yang relatif mahal dibanding harga dari para kompetitor maupun dari perusahaan pendatang baru, dan juga sering terjadinya keterlambatan pengiriman barang, juga diikuti dengan terjadinya overstock barang digudang, Pusat produksi yang hanya pada satu lokasi yaitu pada pabrik PT Unilever Indonesia Tbk Di Cikarang, Bekasi yang sementara harus menjangkau banyak daerah di Indonesia, dan yang terakhir adalah sirkulasi keuangan yang sering terganggu.

9 Eksternal Analysis Factor Tabel 4.4 Eksternal Anlysis Factor Peluang (Opportunities) Bobot Rating Bobot X (B) (R) Rating 1. Percepatan teknologi yang mendukung promosi Pangsa pasar yang luas Loyalitas masyarakat akan produk tinggi Masyarakat sudah mengenal produk Rinso Banyak distributor tersebar di seluruh Indonesia Sub Total Peluang Ancaman (Threats) 1. Banyak pesaing baru dengan produk sejenis Harga produk sejenis yang lebih murah Percepatan pesaing dalam memasok produk ke toko Promosi perusahaan pesaing yang besar-besaran Birokrasi pemerintah tentang perluasan perusahaan Sub Total Ancaman (Sumber : Penelitian)

10 67 Berdasarkan analisis faktor eksternal dapat diambil beberapa kesimpulan : a. Perbandingan peluang dan ancaman PT. Unilever Indonesia Tbk Jika diamati dari angka di atas maka dapat disimpulkan bahwa PT. Unilever Indonesia Tbk memiliki peluang yang lebih besar dari ancaman, adapun perhitungannya adalah sebagai berikut : Persentase peluang = total peluang / (total peluang + ancaman) X 100% Persentase peluang = 1.792/ X 100 % = 57.60% Hal diatas menunjukan bahwa pihak manajemen cenderung melihat peluang yang dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia Tbk dibandingkan dengan ancaman yang dimiliki. b. Persentase faktor-faktor peluang PT. Unilever Indonesia Tbk Adapun peringkat faktor-faktor peluang PT. Unilever Indonesia Tbk dalam persentase % yaitu : 1. Percepatan teknologi yang mendukung promosi (16.72%) 2. Pangsa pasar yang luas (7.61%) 3. Loyalitas masyarakat akan produk tinggi. ( 4.72%) 4. Masyarakat sudah mengenal produk Rinso (14.27%) 5. Banyak distributor tersebar di seluruh Indonesia (14.27%) Jika diamati dari hasil di atas, percepatan teknologi yang mendukung promosi merupakan suatu peluang yang sangat baik bagi perusahaan selanjutnya dalah banyaknya distributor yang tersebar di seluruh Indonesia, masyarakat yang sudah mengenal produk Rinso, pangsa pasar yang luas dan loyalitas masyarakat akan produk tinggi. c. Persentase faktor-faktor ancaman PT. Unilever Indonesia Tbk

11 68 Adapun peringkat faktor-faktor ancaman PT. Unilever Indonesia Tbk dalam persentase % yaitu : 1. Banyak pesaing baru dengan produk sejenis. (13.01%) 2. Harga produk sejenis yang lebih murah. ( 2.60%) 3. Percepatan pesaing dalam memasok produk ke toko ( 7.23%) 4. Promosi perusahaan pesaing yang besar-besaran ( 11.37%) 5. Birokrasi pemerintah tentang perluasan perusahaan (8.16%) Ancaman yang paling utama bagi PT Unilever Indonesia Tbk adalah banyaknya pesaing baru dengan produk sejenis diikuti promosi perusahaan pesaing yang besar-besaran selain itu adanya birokrasi pemerintah tentang perluasan perusahaan dan diikuti oleh percepatan pesaing dalam memasok produk ke toko serta harga produk sejenis yang lebih murah. 4.4 Segmenting, Targeting, Positioning Segmentasi pasar Segmentasi dari produk Rinso adalah berdasarkan faktor-faktor berikut: 1. Segmentasi demografi Harga produk Rinso yang lebih mahal di banding pesaingnya di karenakan konsumen punya daya beli yang mementingkan kualitas dan jaminan keamanan bagi tujuan pemakaiannya. 2. Segmentasi perilaku Masyarakat mengenal produk Rinso melalui media promosi yaitu periklanan, personal selling, sales promotion, dan humas melalui program sponsorship produk Rinso. Dan alasan memilih produk Rinso karena kualitas yang baik dan

12 69 tetap terjaga. Media televisi melalui periklanan paling terjangkau yang menjadi informasi karena dapat memberikan product knowledge Rinso. 3. Segmentasi manfaat Varian produk Rinso yang banyak dan memiliki kegunaan bagi masing-masing varian. Yaitu pada Rinso Anti noda yang mempunyai kegunaan untuk menghilangkan noda-noda yang membandel pada pakaian, Rinso warna yang mempunyai kegunaan untuk menjaga warna pakaian agar tetap cemerlang, Rinso matic yang di rekomendasikan sebagai deterjen untuk mesin cuci bukaan depan untuk menghilangkan noda dan mempunyai wangi yang tahan lama, dan Rinso excel yang mempunyai kegunaan yaitu mampu menghilangkan noda membandel dengan cepat dengan teknologi quick wash. 4. Segmentasi Psikografis Berdasarkan gaya hidup yaitu bagi orang modern yang tinggal dikota besar yang mempunyai tingkat kesibukan tinggi yaitu dengan penggunaan mesin cuci tetapi masih ada juga yang konvensional dengan melakukan pencucian sendiri pada pakaiannya Targeting 1. Penentuan pasar sasaran dimana jangkauan pangsa pasar produk Rinso adalah seluruh wilayah pelosok Indonesia yang memiliki daya beli dengan memberikan perhatian kepada kualitas yang baik dimana masih belum memiliki informasi yang lengkap mengenai produk Rinso dan diharapkan lebih banyak menggunakan produk Rinso dengan banyak variannya Positioning Dari hasil segmentasi pasar dan targeting yang telah didapat diatas, maka langkah selanjutnya menentukan posisi dipasar. Perusahaan dalam

13 70 menentukan posisinya harus dapat merencanakan posisi yang dapat memberi keunggulan terbesar bagi produk di pasar tertentu yang telah dipilih. Dan harus dapat menanamkan image atau kesan yang kuat dalam benak konsumen yang dapat membedakan produk. Oleh karena itu, PT Unilever Indonesia pada produk Rinso menawarkan nilai lebih kepada konsumen dengan kualitas yang baik dan aman bagi tujuan pemakaiannya, manfaat yang lengkap dengan varianvariannya, dan slogan produk Rinso yaitu (berani kotor itu baik). 4.5 Bauran Pemasaran Produk Rinso 1. Product Produk Rinso mempunyai kualitas yang baik dan jaminan keamanan bagi tujuan pemakaiannya. Produk Rinso terdiri dari banyak varian yaitu ada Rinso Anti Noda, Rinso Warna, Rinso Matic, Rinso Excel, sesuai dengan kebutuhan konsumen. Produk Rinso mempunyai ukuran banyak pada tiap variannya. Kemasan Produk Rinso yang mempunyai perbedaan pada varian tertentu. Contoh: kemasan Rinso anti noda, Rinso Warna, Rinso Matic berbeda dibanding Rinso Excel( kemasan lebih kecil karena butiran deterjen lebih padat) 2. Price Harga produk Rinso umumnya relatif lebih mahal di banding harga deterjen lainnya, karena kualitas produk yang tetap terjaga. Daftar harga produk Rinso: Rinso Anti noda: 32gr( Rp450), 75gr(Rp875), 500gr(Rp6.520), 1kg (Rp12.275), 2kg(Rp24.285)

14 71 Rinso Warna: 1kg(Rp12.295), 2kg(Rp24.295) Rinso Matic: 1kg(Rp19.130), 3kg(Rp49.995) Rinso Excel: 1kg(Rp14.495) 3. Place Produk Rinso di produksi pada satu lokasi yaitu di pabrik PT Unilever Indonesia Tbk, Cikarang, Bekasi. Jaringan distribusi dan pangsa pasar yang luas. Banyaknya distributor yang tersebar di seluruh Indonesia. Sering terjadi keterlambatan pengiriman barang. Sering terjadi overstock barang digudang. 4. Promotion Promosi yang dilakukan pada produk Rinso melalui bauran promosi yang ada, yaitu: Periklanan, personal selling, sales promotion, humas. Periklanan: Produk Rinso dalam pemasarannya menggunakan media periklanan yaitu dari televisi, majalah, radio. Personal selling: melakukan penempatan sales personal kepada distributor. Sales Promotion: yaitu dengan melakukan demo mencuci pakaian seperti Cleaning Fair. Humas: Melakukan program untuk mempromosikan dan menjaga citra perusahaan pada produk Rinso.

15 72 Pada produk Rinso juga ada promosi yang ditujukan bagi konsumen yaitu dengan pemberian kupon berhadiah langsung, potongan harga pada setiap pembelian produk Rinso di waktu tertentu.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik sesuai dengan pertanyaan penelitian adalah:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik sesuai dengan pertanyaan penelitian adalah: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada Bab IV, kesimpulan yang dapat ditarik sesuai dengan pertanyaan penelitian adalah: 1. Kualitas produk berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,

Lebih terperinci

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran Kebutuhan Pasar Keinginan Hubungan Permintaan Transaksi Produk Pertukaran Nilai & Kepuasan Memaksimumkan konsumsi Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi Memaksimumkan pilihan Memaksimumkan mutu hidup

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. Perkembangan Industri Detergen di Indonesia sangat berkembang pesat.

Bab I. Pendahuluan. Perkembangan Industri Detergen di Indonesia sangat berkembang pesat. Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan Industri Detergen di Indonesia sangat berkembang pesat. Terbukti dengan telah banyaknya beredar berbagai merek Detergen yang ada di pasaran, seperti Detergen

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam memilih

Lebih terperinci

: Budi Utami, SE., MM

: Budi Utami, SE., MM STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO PAKAIAN OLAHRAGA ZOMBIE SOCCER NAMA NPM/KELAS PEMBIMBING : ARIF ASMAWI : 111109/EA : Budi Utami, SE., MM Latar Belakang Seiring berjalannya perkembangan ekonomi sehingga membuat

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih toko sepatu JK

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Kebutuhan masyarakat akan sarana komunikasi yang baik

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Mesin Fotocopy Pada PT. Usaha Bersama Jaya Abadi

Strategi Pemasaran Mesin Fotocopy Pada PT. Usaha Bersama Jaya Abadi Strategi Pemasaran Mesin Fotocopy Pada PT. Usaha Bersama Jaya Abadi Nama : Aprillisa Diajeng Npm : 31213222 Program Studi : Manajemen Pemasaran Pembimbing : Dr. Anita Wasutiningsih PENDAHULUAN PT. Usaha

Lebih terperinci

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII RESEARCH BY Ricky Herdiyansyah SP, MSc Ricky Herdiyansyah SP., MSc rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII PEMASARAN : Aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pemasaran dipandang sebagai fungsi bisnis yang bertugas untuk mengenali kebutuhan dan keinginan pelanggan, menentukan pasar sasaran mana yang akan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan limpahan rahmat-nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis yang berjudul Analisis dan Perumusan Strategi Marketing untuk

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel yang dianggap penting oleh kosumen PT. Sumbar adalah :

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

Analisis Strategi Pemasaran Pada CV Maju Lancar Unggas Jaya

Analisis Strategi Pemasaran Pada CV Maju Lancar Unggas Jaya Analisis Strategi Pemasaran Pada CV Maju Lancar Unggas Jaya Nama : Ana Listiya Wardani Npm : 10212721 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Titi Nugraheni,SE., MM LATAR BELAKANG Setiap perusahaan selalu berusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bermunculan baik perusahaan kecil maupun besar dan berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. yang bermunculan baik perusahaan kecil maupun besar dan berdampak pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekenomian membawa dampak bagi kehidupan manusia terutama dunia usaha pada saat ini. Disamping itu banyaknya usaha yang bermunculan baik perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Banyaknya pilihan masyarakat untuk menikmati sajian makanan ala Jepang di Indonesia, khususnya di Jakarta membuktikan bahwa pemain di bisnis makanan Jepang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti dikehetaui, manusia merupakan suatu makhluk yang memiliki beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Seperti dikehetaui, manusia merupakan suatu makhluk yang memiliki beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti dikehetaui, manusia merupakan suatu makhluk yang memiliki beberapa kebutuhan pokok yaitu sandang, pangan, dan perumahan. Kebutuhan - kebutuhan tersebut adalah

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci : Brand Image, Brand Equity, Brand Awareness, Komunikasi Pemasaran, Pepsodent Whitening

ABSTRAK Kata Kunci : Brand Image, Brand Equity, Brand Awareness, Komunikasi Pemasaran, Pepsodent Whitening KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT karena berkat karunia-nya pada kami sehingga dapat menyelesikan tesis kami yang berjudul Strategi Marketing Communication Pada Varian Pepsodent Whitening Di

Lebih terperinci

CATUR WIJAYANTO B

CATUR WIJAYANTO B PENGARUH HARGA, KUALITAS, JENIS DAN KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DETERJEN RINSO DAN DETERJEN SOKLIN DI DESA NGASINAN, NGUNTORONADI, WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak terlepas dari pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak terlepas dari pengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak terlepas dari pengaruh manusia lain dalam berinteraksi sehari-hari karena setiap manusia mempunyai kelebihan dan

Lebih terperinci

MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN

MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN 1. Potensi Pasar Menurut D.A.Aaker dan G.S Day, proses pengkajian aspek pasar meliputi : 1.Menilai Situasi Suatu keputusan tentang aspek pasar harus didasari dengan pengertian

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN-II MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

KEWIRAUSAHAAN-II MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen KEWIRAUSAHAAN-II Modul ke: 10 Fakultas Ekonomi Bisnis MERANCANG STRATEGI PEMASARAN Oloan Situmorang, ST, MM Program Studi Manajemen http://mercubuana.ac.id Pokok Bahasan 1. Makna pemasaran 2. Pengenalan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO JAYA SUSU BUNGUR DALAM PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK SUSU

STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO JAYA SUSU BUNGUR DALAM PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK SUSU STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO JAYA SUSU BUNGUR DALAM PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK SUSU Nama : Mas Ula Ulva NPM : 14211340 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE, MM Pendahuluan Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan mempengaruhi usaha suatu perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar. Setiap perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya teknologi membuat perkembangan di sektor industri semakin pesat. Banyak perusahaan baru dan tentu saja hal ini menyebabkan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini, membuat suatu

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini, membuat suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern ini persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini, membuat suatu tantangan baru bagi perusahaan yang beroperasi di indonesia. Hal ini juga mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Banyak perusahaan yang berlomba untuk mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran ritel (Retail Marketing Mix) Amir (2004) menyatakan bauran pemasaran ritel biasanya terdiri dari pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga,

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Dalam Usaha Meningkatkan Jumlah Pelanggan Pada Derkei Futsal. Muhammad Hapriansyah

Strategi Pemasaran Dalam Usaha Meningkatkan Jumlah Pelanggan Pada Derkei Futsal. Muhammad Hapriansyah Strategi Pemasaran Dalam Usaha Meningkatkan Jumlah Pelanggan Pada Derkei Futsal Muhammad Hapriansyah 10207744 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis multi dimensi dan persaingan di dunia usaha yang

Lebih terperinci

USULAN BAURAN PEMASARAN PRODUK RINSO PT UNILEVER INDONESIA TBK

USULAN BAURAN PEMASARAN PRODUK RINSO PT UNILEVER INDONESIA TBK Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Genap tahun 2005 / 2006 USULAN BAURAN PEMASARAN PRODUK RINSO PT UNILEVER INDONESIA TBK RAYMOND ARNOLIUS NADAPDAP

Lebih terperinci

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes Hasil yg diharapkan Setiap Kelompok terdiri dari 5-6 orang Setiap Kelompok membuat 1 (satu) Rencana Bisnis Bidang usaha yang dipilih harus

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Faktor-faktor Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats dari pemasaran produk celana jeans PT. Multi Garmenjaya, yaitu : o Strengths - Merek Cardinal di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER AWAL (UJI COBA)

LAMPIRAN 1 KUESIONER AWAL (UJI COBA) LAMPIRAN 1 KUESIONER AWAL (UJI COBA) L1-1 Lampiran 1 L1-2 KUESIONER PENELITIAN Dalam rangka penyusunan Tugas Akhir pada jurusan Teknik Industri di Universitas Kristen Maranatha Bandung, kepada Bapak/Ibu/Sdr/i

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin pesat. Berbagai produk baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu berkembang maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Semakin beragamnya keinginan dan kebutuhan

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perekonomian di Indonesia pada saat ini masih berjalan dengan berbagai ketidakpastian dan persaingan yang ketat. Hal ini menyebabkan perusahaan memikirkan berbagai langkah dan strategi yang tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas konsumen terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: berbelanja, melakukan pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, konsumen

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1 Latar Belakang Masalah Indonesia dengan jumah penduduk lebih dari 220 juta, ditambah kunjungan wisatawan manca negara sekitar 5 juta per tahun merupakan pasar yang empuk bagi

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUIS IONER

Lampiran 1 KUIS IONER L1 Lampiran 1 KUIS IONER Saya mahasiswa Universitas Bina Nusantara menyebarkan kuesioner untuk mendapatkan informasi yang akurat sesuai dengan kondisi PT. Semesta Jaya Sentosa. Kuisioner ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Promosi merupakan kegiatan yang sangat penting bagi perusahaan, baik bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia barang maupun jasa. Promosi pada

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen didalam memilih toko pakaian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam dunia bisnis yang semakin pesat membuat tingkat persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada banyak sekali

Lebih terperinci

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat BAB III Solusi Bisnis Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat disimpulkan bahwa persaingan yang terjadi sangat

Lebih terperinci

ANALISIS POSITIONING PRODUK DETERJEN (Rinso, So klin, Attack, Surf dan Daia) DI KOTAMADYA SURAKARTA

ANALISIS POSITIONING PRODUK DETERJEN (Rinso, So klin, Attack, Surf dan Daia) DI KOTAMADYA SURAKARTA ANALISIS POSITIONING PRODUK DETERJEN (Rinso, So klin, Attack, Surf dan Daia) DI KOTAMADYA SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia semakin maju hal

Lebih terperinci

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang 5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Pada PT. Promankasa Holcim Lisa Vania DD01 Dosen Pembimbing : Dr. Misdiyono, SE., MM

Strategi Pemasaran Pada PT. Promankasa Holcim Lisa Vania DD01 Dosen Pembimbing : Dr. Misdiyono, SE., MM Strategi Pemasaran Pada PT. Promankasa Holcim Lisa Vania 35213008 3DD01 Dosen Pembimbing : Dr. Misdiyono, SE., MM LATAR BELAKANG Pemasaran (Marketing) = keuntungan. Industri semen di Indonesia tumbuh pesat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktorfaktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih toko material:

Lebih terperinci

Lampiran 1. Indikator Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses)

Lampiran 1. Indikator Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses) 62 Lampiran 1. Indikator Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses) No Indikator Parameter Rating I. Faktor Internal i Kekuatan ( Strengths ) 1. Penggunaan Modal Usaha Pada Agroindustri Sirup Buah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kota Surabaya saat ini banyak dipenuhi dengan bangunan-bangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kota Surabaya saat ini banyak dipenuhi dengan bangunan-bangunan 16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Surabaya saat ini banyak dipenuhi dengan bangunan-bangunan ruko (rumah toko) sehingga diseluruh pelosok Surabaya tidak menutup kemungkinan kemudahan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin menyadari arti penting konsumen bagi kesuksesan usaha yang mereka bangun. Makin banyaknya produk

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagi berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh agen dan pemborong sebagai kriteria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat dan modern, akan memberikan dampak yang positif bagi

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat dan modern, akan memberikan dampak yang positif bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dan modern, akan memberikan dampak yang positif bagi perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Konsumen dikatakan penting apabila memberikan nilai 3 keatas pada kuesioner. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa variabel yang dinilai

Lebih terperinci

Merancang Strategi Pemasaran

Merancang Strategi Pemasaran Modul ke: 09 Merancang Strategi Pemasaran Widi Wahyudi, S.Kom, SE, MM. Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Definisi Pemasaran Pemasaran tidak hanya mengenal penjualan,pemasangan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DITINJAU DARI FAKTOR PSIKOGRAFIS KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DITINJAU DARI FAKTOR PSIKOGRAFIS KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DITINJAU DARI FAKTOR PSIKOGRAFIS KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Setelah dilakukan pengolahan dan analisis data pada penelitian ini maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan

Lebih terperinci

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK S. Marti ah / Journal of Applied Business and Economics Vol. No. 1 (Sept 2016) 26-4 KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK Oleh: Siti Marti ah Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Adapun kerangka pemikiran teoritis yang melandasi penelitian ini dibangun dari Konsep Strategi, Manajemen Strategis, Definisi Pemasaran, Strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan baik skala global maupun lokal. Pemasaran di sini dipandang penting

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan baik skala global maupun lokal. Pemasaran di sini dipandang penting BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Globalisasi perdagangan pada saat ini tumbuh dan berkembang sangat pesat. Demikian halnya dengan dunia usaha termasuk berkembangnya pemasaran yang juga tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penjualan komputer di Indonesia diperkirakan meningkat 25% tahun demi

BAB I PENDAHULUAN. Penjualan komputer di Indonesia diperkirakan meningkat 25% tahun demi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penjualan komputer di Indonesia diperkirakan meningkat 25% tahun demi tahun, hingga mencapai 1 juta unit atau sekitar US$ 1 milyar tahun ini. Asosiasi perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil wawancara dengan Ibu Meilani Susanto selaku pimpinan harian CV.Angsoka.

LAMPIRAN. Hasil wawancara dengan Ibu Meilani Susanto selaku pimpinan harian CV.Angsoka. L-1 LAMPIRAN Hasil wawancara dengan Ibu Meilani Susanto selaku pimpinan harian CV.Angsoka. 1. Faktor kekuatan apa saja yang dimiliki CV.Angsoka sehingga perusahaan bisa bertahan sampai sekarang? CV.Angsoka

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pemain ritel yang cukup banyak di Indonesia membuat persaingan di industri ini menjadi sangat ketat. Potensi pasar yang sangat besar dan sifat konsumtif masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI. A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI. A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati Pada bab IV ini peneliti akan membahas hasil penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan BAB V ANALISA 5.1 Analisis Segmentasi Segmentasi berdasarkan variabel demografi dengan analisis klaster pada bab sebelumnya terbentuk 3 klaster, berdasarkan variabel gaya hidup juga terbentuk 3 klaster,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi persaingan bisnis menjadi semakin meningkat, baik di pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi persaingan bisnis menjadi semakin meningkat, baik di pasar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi persaingan bisnis menjadi semakin meningkat, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional. Dengan pasar yang semakin mengglobal dan persaingan

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik perusahaan industri maupun non industri sangat tinggi. Jenis sabun sudah banyak beredar di pasaran, seiring dengan meningkatnya perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA A. Analisis Daya Saing Konveksi Semar Daya saing merupakan suatu konsep perbandingan kemampuan dan kinerja

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran Market segmentation membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan kebutuhan, karakteristik atau perilaku

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Suhartini Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran merupakan kegiatan yang paling penting dalam perekonomian perusahaan. Semua perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan produk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Pengumpulan data deskriptif mengenai responden diperoleh dengan total 284 yang kami bagi menjadi dua kelompok yaitu sebanyak 256 orang yang kami pilih

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori dalam upaya pemecahan masalah yang kan diteliti. Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa konsep

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

BAB X PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK. PAB - Pemasaran dan Pengembangan Produk. M.Judi Mukzam

BAB X PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK. PAB - Pemasaran dan Pengembangan Produk. M.Judi Mukzam BAB X PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK PAB - Pemasaran dan Pengembangan Produk. M.Judi Mukzam DEFINISI PEMASARAN Boone & Kurtz (2.2002:7) pemasaran (marketing) adalah proses menemukan keinginan dan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harapan konsumen, dengan membangun kepercayaan dalam suatu hubungan

BAB I PENDAHULUAN. harapan konsumen, dengan membangun kepercayaan dalam suatu hubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, pertumbuhan perusahaan berbasis agroindustri semakin pesat. Perusahaan dihadapkan pada kondisi persaingan yang semakin meningkat dalam keterbukaan bisnis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Carrefour, Hero, Superindo, Hypermart, dan lainnya. Dengan adanya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Carrefour, Hero, Superindo, Hypermart, dan lainnya. Dengan adanya berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis saat ini, membuat persaingan bisnis ritel menjadi semakin ketat. Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), bisnis ritel atau

Lebih terperinci

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN.

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN. FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN Definisi Sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis Merencanakan menentukan harga Mempromosikan Mendistribusikan barang dan jasa memuaskan kebutuhan pembeli. Pemasaran meliputi:

Lebih terperinci

BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS

BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 65 BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 5.1. Analisa SWOT 5.1.1. Strength (Kekuatan) - Mempunyai ragam variasi kegunaan yang tinggi (masak, membuat roti, minum, mengobati penyakit autisme,

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi pada objek penelitian, selanjutnya peneliti akan melakukan analisis untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi yang maju sesuai dengan kemajuan zaman. Di dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi yang maju sesuai dengan kemajuan zaman. Di dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era Globalisasi seperti sekarang ini, semakin lama memerlukan perhatian yang lebih terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian yang terjadi saat ini sangat bergantung pada perubahan penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan masyarakat

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun

Lebih terperinci