BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
|
|
- Sudirman Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Segmentation, Targeting, Positioning Inez Cosmetic Untuk menjabarkan dan menganalisa segmenting, targeting, positioning dan marketing mix (product, price, place, promotion), data yang digunakan adalah data primer yaitu hasil wawancara dengan wakil manager penjualan, Ibu Sari R Kesuma Segmentation Dari luasnya pasar produk kosmetik dan perawatan, Inez Cosmetic mensegmentasikan bauran produknya di segmen pasar kosmetik yang konsumen umumnya adalah wanita yang peduli mengenai kecantikan dan penampilan mereka. Segmen pasar yang dipilih Inez tergolong sangat luas. Strategi segmentasi yang dipilih adalah differential marketing, dimana PT Kosmetikatama Super Indah mensegmentasikan beberapa segmen kosmetik seperti segmen wanita muda dengan menciptakan produk pencerah, segmen wanita dengan kulit berjerawat, segmen wanita dewasa dengan menciptakan kosmetik anti kerut, segmen wanita berkulit kering maupun kulit berminyak Targeting Dari proses segmenting, manajemen Inez mentargetkan target konsumennya yaitu dengan membuat produk kecantikan untuk segmen pasar wanita yang peduli dengan kecantikan dan penampilan yang berada di kota-kota besar, khususnya di Pulau Jawa. Inez mentargetkan pembelinya adalah kalangan kelas menengah sehingga harga yang ditawarkan
2 31 juga di kelas menengah namun dengan memberikan kualitas yang baik di setiap lini produknya. 1. Geografis : Kota besar di Pulau Jawa 2. Demografis : Wanita, tahun, pendapatan menegah 3. Psikografis : Peduli tentang gaya dan kecantikan Positioning Inez Kosmetik memposisikan diri di pasar produk kecantikan sebagai produk yang berkualitas baik dengan harga yang terjangkau untuk wanita usia tahun yang peduli penampilan mereka. Salah satu cara memposisikan diri di persaingan adalah dengan membuat slogan, yaitu Inez More Than a Beauty Analisa Bauran Pemasaran Produk PT Kosmetikatama Super Indah melalui brand Inez Kosmetik memproduksi hampir di setiap lini produk kosmetik, yaitu dari produk tata rias wajah (decorative) dan produk perawatan kulit wajah dan kulit tubuh (treatment). Hal ini sesuai dengan segmentasi PT Kosemtikatama Super Indah. Brand Inez mempunyai lini produk yang lengkap. Setiap lini produk brand Inez juga aman karena telah memiliki sertifikasi aman dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Untuk kemasan, kemasan setiap produk di desain dengan cantik dengan warna mayoritas biru dan dikombinasikan dengan warna putih. Logo Inez berlambangkan bunga yang menyerupai huruf i dengan tulisan Inez dibawahnya. Logo Inez
3 32 Gambar 4.1. Logo Produk Inez Kosmetik Price Dari wawancara narasumber, strategi penetapan harga oleh PT. Kosmetikatama Super Indah merupakan kombinasi yang didasarkan pada biaya produksi, harga kompetitor dan keuntungan yang ingin diperoleh perusahaan. Ditambahkan narasumber bahwa pesaing utama Inez adalah Caring dan La Tulipe. Tabel 4.1. Tabel Perbandingan Harga Produk Inez dengan Pesaing BEDAK TWC % LIPSTIK % EYE SHADOW % BLUSH ON %
4 33 INEZ % % % % CARING % % % % REVLON % % % % PAC % % % % La TULIPE % % % % SARI AYU % % % % LT PRO % % % % VIVA % % % % Tabel diatas menunjukkan harga HET 4 produk kecantikan dan perbandingan harga Inez dengan brand kosmetik lain. Tanda negatif menunjukan bahwa harga produk brand tersebut lebih rendah dibanding brand Inez dan tanda positif menunjukan harga produk brand lain lebih tinggi dibanding produk brand Inez Place (Distribusi) Untuk geografis pemasaran, manajemen Inez memfokuskan pemasaran di kota-kota besar di Pulau jawa dan Pulau Bali. Pemasaran produk Inez lebih fokus kepada toko atau agen kosmetik, bukan langsung ke konsumen akhir. Untuk memasarkan ke toko atau agen, PT Kosmetikatama Super Indah bekerja sama dengan perusahaan jasa pengiriman untuk pengiriman pesanan Promosi Dalam rangka mengenalkan brand dan produknya, PT. Kosmetikatama Super Indah telah melakukan beberapa kegiatan promosi. Bentuk kegiatan promosi antara lain : 1. Personal Selling : Beauty Advisor Bertemu langsung dan menawarkan produk kepada konsumen potensial. PT. Kosmetikatama Super Indah mempunyai program Instansi, yaitu kegiatan dimana pekerja pemasaran datang dari satu kantor ke kantor untuk menerangkan dan menjual
5 34 produk Inez. Kegiatan lain dari personal selling adalah dengan menempatkan beauty advisor di took-toko kosmetik baik di pasar atau di mall. 2. Sales Promotion atau promosi penjualan Dalam kegiatan promosi penjualan, Inez terkadang memberikan tas kosmetik gratis dengan syarat pembelian minimal Rp a. Advertising Untuk kegiatan advertising, PT. Kosmetikatama Super Indah mengiklankan rangkaian produk Inez di televisi. Waktu untuk penayangan dipilih pada saat sore pukul dan malam pukul dimana menurut manajemen, target pasar mereka menonton acara televisi. Kegiatan lain adalah dengan menyebarkan brosur di tempat keramaian dan di toko-toko pengecer produk Inez Kosmetik. b. Sponsorship Inez Kosmetik mensponsori beberapa acara televisi antara lain acara kuis dan juga acara berita. Dalam kegiatan sponsorship ini, Inez berpartisipasi untuk memberikan tata rias kepada pembawa acara dan siapa saja yang terlibat di depan kamera. Dengan melakukan kegiatan ini, logo brand Inez ditampilkan pada tengah acara dan pada akhir acara. c. Internet Sarana Internet juga dilakukan oleh perusahaan dengan alamat Situs Inez memberikan informasi mengenai latar belakang perusahaan, bauran lengkap produk Inez, dan layanan bila pengunjung ingin menanyakan informasi lain mengenai Inez. Bagi pengunjung website yang ingin bertanya mengenai produk Inez dapat menggunakan layanan contact dimana
6 35 customer service akan menjawab pertanyaan dengan membalas melalui surat elektrik. d. Event PT. Kosmetikatama Super Indah sering kali membuat event antara lain facial gratis di tempat keramaian seperti tempat pembelanjaan atau kantor atau acara arisan ibuibu. Acara lain yang sering juga dilakukan adalah beauty class, yaitu mengundang konsumen potensial untuk mendapat pelajaran bertata rias dan perawatan wajah dimana produk yang digunakan adalah produk Inez. e. Brand Ambassador Dalam rangka lebih memudahkan pengenalan brand Inez Kosmetik, PT Kosmetikatama Super Indah menunjuk artis ibukota Wulan Guritno sebagai brand ambassador. Wulan Guritno turut berpatisipasi dalam acara-acara Inez dan juga dijadikan model untuk brosur Inez Kosmetik Hasil Survey Usia Responden Dari hasil pengumpulan kuisioner, responden berusia antara tahun berjumlah 28 responden (13%). Selain itu ada 86 responden yang berusia tahun (30%) dan 33 responden berusia tahun (16%). Sedangkan 41% yaitu responden dengan rentang usia tahun. Bila diakumulasikan untuk usia target Inez, presentase responden yang sesuai dengan usia target market Inez sebesar 71%. Mayoritas usia responden adalah usia target market Inez dimana hasilnya diharapkan merefleksikan tujuan penelitian ini. Tabel 4.2. Tabel Demografi Responden menurut Usia Usia (tahun) Responden Persentase (%) %
7 % % % Total % Status Pernikahan Dari hasil survey, mayoritas responden berjumlah 128 responden (61%) memiliki status menikah. Sedangkan 82 responden atau sebesar 39% memiliki status belum menikah. Tabel 4.3. Tabel Demografi Responden menurut Status Pernikahan Status Pernikahan Responden Persentase (%) Menikah % Belum Menikah 82 39% Total % Frekuensi Penggunaan Kosmetik Dari kuisioner, dipertanyakan frekuensi responden dalam menggunakan kosmetik. Hasil survey memperlihatkan bahwa mayoritas 157 responden (75%) menggunakan kosmetik setiap hari. Sebanyak 53 responden (25%) menjawab menggunakan kosmetik kadangkadang. Dengan mayoritas responden adalah pengguna kosmetik setiap hari, diharapkan hasilnya dapat merefleksikan tujuan penelitian ini.
8 37 Tabel 4.4. Tabel Demografi Responden menurut Frekuensi Penggunaan Kosmetik Frekuensi Penggunaan Kosmetik Responden Persentase (%) Setiap hari % Kadang-kadang 53 25% Total % Frekuensi Responden untuk Pembelian Kosmetik Berdasarkan hasil survey, mayoritas responden atau sebanyak 132 responden (63%) melakukan pembelian kosmetik dalam periode 1 bulan sekali. Sebanyak 54 responden (26%) melakukan pembelian produk kosmetik dalam periode 2 bulan sekali. Responden yang melakukan pembelian 3 bulan sekali sebanyak 16 responden (8%) sedangkan sebanyak 8 responden (4%) melakukan pembelian kosmetik dalam periode 2 minggu sekali. Tabel 4.5. Tabel Demografi Responden menurut Frekuensi Pembelian Kosmetik Frekuensi Pembelian Kosmetik Responden Persentase (%) 2 minggu sekali 8 4% 1 bulan sekali % 2 bulan sekali 54 26% 3 bulan sekali 16 8% 4 bulan sekali 0 0% Total % Pengeluaran untuk Kosmetik Per Bulan (Rp) Berdasarkan hasil survey, responden yang mengeluarkan uang per bulan untuk kebutuhan kosmetik antara Rp Rp sebanyak 79 responden (38%).
9 38 Sebanyak 20 responden (10%) membelanjakan uang antara Rp Rp Sedangkan responden yang membelanjakan Rp Rp per bulan untuk kebutuhan kosmetik berjumlah 12 responden (6%). Data survey juga menyebutkan bahwa ada 9 responden (4%) yang mengeluarkan lebih dari Rp perbulannya untuk kebutuhan kosmetik. Mayoritas dari responden atau sebanyak 90 orang (43%) mengeluarkan Rp Rp perbulannya untuk kosmetik. Tabel 4.6. Tabel Demografi Responden menurut Pengeluaran Kosmetik per bulan Pengeluaran Kosmetik Perbulan Responden Persentase (%) Rp Rp % Rp Rp % Rp Rp % Rp Rp % >Rp % Total % Tempat Membeli Produk Kosmetik Survey mempertanyakan dimana biasanya responden membeli kosmetik. Hasil survey menjelaskan bahwa sebanyak mayoritas 131 responden (62%) membeli kosmetik di tempat perbelanjaan. Selain itu, 66 responden (31%) lebih memilih pasar untuk membeli kosmetik. Sebanyak 7 responden (3%) membeli kosmetik di relasi. Sebanyak 6 responden (3%) membeli kosmetik di toko kosmetik pinggir jalan dan tidak ada responden yang membeli kosmetik melalui internet. Tabel 4.7. Tabel Demografi Responden menurut Tempat Membeli Produk kosmetik
10 39 Tempat Membeli Responden Persentase (%) Pasar 66 31% Mall % Internet 0 0% Relasi 7 3% Toko Kosmetik Piggir jalan 6 3% Total % Prioritas Responden Dalam Memilih Kosmetik 210 responden diminta mengurutkan 5 prioritas mereka dalam memilih produk kosmetik. Prioritas itu antara lain: harga, produk yang memberi dampak positif, kemudahan mendapatkannya, keamanan suatu produk, atau kelengkapan varian suatu produk kosmetik. Hasil survey memperlihatkan bahwa prioritas urutan pertama responden dalam memilih kosmetik adalah keamanan suatu produk kosmetik, kedua adalah produk memberikan hasil yang positif, dan ketiga adalah harga. Tabel 4.8. Tabel Demografi Responden menurut Prioritas Prioritas Urutan 1 Urutan 2 Urutan 3 Urutan 4 Urutan 5 Harga 34 (16%) 48 (23%) 58 (28%) 30 (14%) 40 (19%) Memberikan Dampak Positif Kemudahan Mendapatkan 58 (28%) 81 (39%) 40 (19%) 23 (11%) 8 (4%) 8 (4%) 18 (9%) 57 (27%) 86 (41%) 41 (20%) Keamanan Produk 105 (50%) 58 (28%) 30 (14%) 16 (8%) 1 (0%) Kelengkapan 5 (2%) 5 (2%) 25 (12%) 55 (26%) 120 (57%)
11 40 Varian Total 210 (100%) 210 (100%) 210 (100%) 210 (100%) 210 (100%) Sumber Informasi Pengetahuan Brand Kosmetik Sebanyak 66 orang (31%) mengetahui brand-brand kosmetik dari Sales Promotion Girl. 23% dari relasi mereka. 20% dari melihat produk di toko kosmetik. 25% mengetahui dari televisi. Sedangkan 11% mengetahui dari majalah dan hanya 3 responden (1%) yang mengetahui brand kosmetik dari brosur. Hal ini memperlihatkan bahwa kegiatan promosi yang paling efektif adalah dengan penggunaan Sales Promotion Girl. Disamping itu promosi mouth to mouth juga memberikan andil dalam penyebaran informasi brand kosmetik. Tabel 4.9. Tabel Demografi Responden menurut Sumber Informasi Pengetahuan Brand Kosmetik Sumber Informasi Pengetahuan Brand Kosmetik Responden Presentase (%) Majalah 24 11% TV 25 12% Sales Promotion Girl 66 31% Brosur 3 1% Relasi 49 23% Produk terpajang di toko 43 20%
12 41 Total % Analisa Top of Mind 210 responden diminta untuk menyebutkan brand kosmetik yang pertama mereka ingat. Pertanyaan ini untuk mengetahui brand manakah yang paling diingat responden untuk melihat tingkat suatu brand awareness pasar khususnya di segmen yang sama dengan segmentasi dan target Inez. Tabel Tabel Demografi Responden menurut Analisa Top of Mind (Ingatan Responden) Brand Responden Persentase Brand Responden Presentase Revlon 24 11% Biokos 3 1% La Tulipe 23 11% Red A 2 1% Sari Ayu 19 9% Artistry 3 1% Ponds 16 8% Mac 2 1% Inez 15 7% Garnier 1 0% Pixy 15 7% Pigeon 1 0% Bodyshop 10 5% Tull Jye 1 0% Maybelline 9 4% Bless 1 0% Viva 7 3% Kanebo 1 0% Wardah 7 3% Tje Fuk 1 0% Mustika Ratu 7 3% Fanbo 1 0% Pac 7 3% Ristra 1 0% Loreal 6 3% Sk2 1 0% Olay 5 2% Cempaka 1 0% Venus 4 2% Clinique 1 0%
13 42 Oriflame 4 2% Faceshop 2 1% Ultima 4 2% Bless 1 0% Caring 4 2% Total Produk kosmetik yang memiliki tingkat awareness Top Of Mind paling tinggi adalah brand Revlon (11%) dan brand La Tulipe dengan 23 responden (11%). Brand Inez memiliki tingkat awarenss Top of Mind sebesar 7%. Tingkat awareness Top of Mind ini berada di urutan ke lima, dibawah pesaing utama La Tulipe, namun diatas Caring. Sedangkan presentase Top of Mind brand lain tersebar merata dengan presentase sebesar 1% - 3%. Hal ini memperlihatkan bahwa pasar industri kosmetik sangat tersegmentasi dan menunjukan pesaing yang cukup banyak Analisa Brand Recall Tiga brand memiliki presentase tingkat brand recall yang sama, yaitu La Tulipe (10%), Revlon (10%), Sari Ayu (10%). Maybelline (8%) di urutan kedua dan Mustika Ratu (6%) di urutan ketiga. Brand recall Inez sebesar 5%. Bila dibandingkan dengan pesaing utamanya, Inez masih berada dibawah La Tulipe sama seperti hasil survey top of mind. Presentase Inez sama dengan presentase brand Caring sebesar 5%. Hal ini sama dengan analisa top of mind dimana brand Inez juga memiliki presentase yang dekat dengan Caring. Tabel Tabel Demografi Responden menurut Analisa Brand Recall Brand Responden Persentase Brand Responden Presentase Revlon 22 10% Venus 2 1% Sari Ayu 22 10% Tull Jye 2 1% La Tulipe 22 10% Mac 2 1% Maybelline 16 8% Oriflame 4 2% Pixy 13 6% Ultima 4 2% Mustika Ratu 13 6% Biokos 3 1%
14 43 Ponds 12 6% Oriflame 2 1% Inez 11 5% Rivera 2 1% Caring 11 5% Kanebo 2 1% Pac 6 3% Lt Pro 2 0% Viva 7 3% Faceshop 2 1% Olay 6 3% Ifa 1 0% Wardah 5 2% Bless 1 0% Ultima 4 2% Mac 1 0% Red A 2 1% Lancome 3 1% Artistry 3 1% Sk2 2 1% Garnier 2 1% Bless 1 0% Pigeon 2 1% Tje Fuk 1 0% Total Analisa Tingkat Aided Awareness terhadap Inez 210 responden ditanya apakah mereka mengetahui atau mendengar brand Inez Kosmetik. Data hasil survey, sebanyak 146 responden (70%) mengaku pernah mendengar mengetahui brand Inez Kosmetik. Sedangkan 64 responden (30%) menjawab bahwa mereka tidak pernah mendengar atau mengetahui brand inez kosmetik. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan responden bahwa adanya brand kosmetik bernama Inez cukup tinggi. Tabel Tabel Demografi Responden menurut Analisa Tingkat Aided Awareness terhadap Inez Mengenal Inez Responden Presentase (%) Pernah % Tidak Pernah 64 30% Total % Dapat diperbandingkan data diatas dengan data Top of Mind yaitu tingkat Top of Mind Inez rendah ketika responden diminta disebutkan brand kosmetik dalam benak mereka yaitu 7%. Namun, berbeda ketika responden ketika dibantu dengan ditanya
15 44 apakah responden pernah mengenal Inez yang presentasenya sebesar 70%. Hal ini berarti brand Inez cukup dikenal namun tidak melekat dibenak konsumen Tingkat Trial produk Inez Untuk memperlihatkan tingkat trial produk Inez, survey menganalisa data responden yang pernah mendengar atau mengetahui Inez dengan jumlah responden yang pernah menggunakan produk Inez. Hasil survey adalah dari 146 responden yang pernah mendengar atau mengetahui Inez, sebanyak 89 responden (61%) pernah mencoba produk Inez. Tabel Tabel Demografi Responden menurut Tingkat Trial Inez Tingkat Trial Inez Responden Presentase (%) Pernah 89 61% Tidak Pernah 57 39% Total % Sumber Pengetahuan Inez Kosmetik Kuisioner menanyakan 146 responden yang mengenal Inez tentang asal sumber mengetahui brand Inez. Sebesar 49% responden mengetahui brand Inez Kosmetik dari relasi atau teman. Sedangkan 39% mengetahui Inez dari Sales Promotion Girl (SPG). Dapat dilihat bahwa sarana promosi mouth to mouth efektif dalam mengenalkan produk kosmetik, selain dari kegiatan perusahaan seperti mengerahkan SPG. Hal lain yang dianalisa adalah ketika hasil survey sedikit berbeda ketika 210 responden diminta menyebutkan sumber informasi mengenal brand-brand kosmetik. Mayoritas responden saat itu, ketika ditanya asal sumber pengetahuan tentang produk
16 45 kosmetik, mereka menjawab memiliki pengetahuan kosmetik dari Sales Promotion Girl (SPG), sedangkan relasi hanya menjadi sumber mayoritas kedua. Hasil survey lainnya tentang sumber pengetahuan terhadap produk Inez, 9 responden (6%) yang mengetahui brand Inez dari kegiatan sponsorship dan 6 responden (4%) mengetahui Inez dari brosur. Sedangkan hanya 2 responden yang mengetahui Inez dari kegiatan acara yang digelar Inez. Dapat dianalisa bahwa kegiatan promosi Inez seperti sponshorship, brosur, dan acara Inez kurang memberikan kontribusi terhadap kegiatan meningkatkan brand awareness Inez. Tabel Tabel Demografi Responden menurut Kosmetik Sumber Pengetahuan Inez Sumber Pengetahuan Kosmetik Responden Presentase (%) Sumber Mengetahui Inez Responden Presentase (%) Majalah 24 11% Sponsor 9 6% TV 25 12% SPG 57 39% SPG 66 31% Brosur 6 4% Referensi Teman 49 23% Referensi Teman 72 49% Brosur 3 1% Acara Inez 2 1% Produk Terpajang di Toko 43 20% Total % Total % Pengingat Pertama Terhadap Inez Kosmetik Kuisioner menanyakan kepada 146 responden yang mengenal Inez mengenai apa yang pertama diingat oleh responden terhadap Inez Kosmetik. Hasil survey memperlihatkan bahwa 58 responden (40%) mengingat Inez sebagai kosmetik dengan kualitas yang baik.
17 46 Sebanyak 37 responden (25%) mengingat Inez dengan kosmetik dengan harga yang terjangkau. Lainnya, sebanyak 28 responden (19%) menyatakan mengingat inez dengan Logo Inez, sebanyak 13 responden mengingat Inez sebagai suatu sponsor acara televisi. Sebanyak 5 responden (3%) yang mengingat Inez melalui brand Ambassador Wulan Guritno. Sedangkan, responden yang mengingat Inez dari sisi branding Logo atau slogan tergolong kecil. Hasil survey memperlihatkan bahwa mayoritas responden mengingat Inez dari sisi kualitas dan harga. Hal ini sesuai dengan strategi positioning perusahaan. Mayoritas responden memposisikan Inez sebagai produk kosmetik yang berkualitas dengan harga yang terjangkau sesuai pesan yang ingin disampaikan perusahaan. Hal ini juga memperlihatkan bahwa strategi produk dan strategi penetapan harga Inez sesuai dengan positioning perusahaan. Tabel Tabel Demografi Responden menurut Ingatan Pertama tentang Inez Pertama Diingat Tentang Inez Responden Presentase (%) Kualitas yang Baik 58 40% Sponsor Acara TV 13 9% Wulan Guritno (Brand Ambassador) 5 3% Harga Terjangkau 37 25% Slogan Inez 5 3% Logo Inez 28 19% Total Produk Inez yang Digunakan Dari hasil survey 89 responden yang pernah menggunakan Inez Kosmetik, kuisioner menanyakan produk Inez apa yang pernah responden gunakan. Hasil survey menyatakan bahwa ada 44 responden (49%) yang pernah menggunakan Inez bedak Two Way Cake. Sebanyak 14 responden (16%) pernah menggunakan bedak tabuk dari Inez. Jumlah responden yang pernah menggunakan lipstik Inez sebanyak 23 responden (26%) dan sebanyak 27 responden pernah mencoba Inez eyeshadow. Sebanyak 18 responden (20%)
18 47 pernah mencoba Inez blush on dan 13 responden (15%) pernah mencoba Inez perawatan muka. Tabel Tabel Demografi Responden menurut Produk Inez yang digunakan Produk Inez yang Digunakan Responden Presentase (%) Bedak Two Way Cake 44 49% Bedak Tabur 14 16% Lipstik 23 26% Eyeshadow 27 30% Blush On 18 20% Perawatan Muka 13 15% Total Responden Alasan Menggunakan Inez Kuisioner menanyakan kepada 89 responden yang pernah mencoba produk Inez untuk memberikan alasan mereka menggunakan produk Inez. Hasil survey menyatakan mayoritas responden atau sebanyak 45 responden (51%) menggunakan Inez karena kualitas Inez yang baik. Sebanyakl 17 responden (19%) memilih menggunakan Inez karena harga Inez yang terjangkau. Sebanyak 25 responden (28%) menggunakan Inez karena referensi teman. Sedangkan 2 responden (2%) menggunakan Inez karena varian produk yang dimiliki Inez dan tidak ada responden (0%) yang menggunakan Inez dengan alasan kemasan. Alasan pengguna Inez karena kualitas produk yang baik sesuai dengan hasil survey untuk prioritas utama responden dalam memilih produk kosmetik. Tabel Tabel Demografi Responden menurut Alasan Menggunakan Inez Alasan Menggunakan Inez Responden Presentase (%)
19 48 Harga Terjangkau 17 19% Kualitas Baik 45 51% Referensi Teman 25 28% Kemasan Baik 0 0% Varian Produk 2 2% Total % Keunggulan Inez Tabel dibawah ini memperlihatkan keunggulan yang dimiliki Inez dari total 89 responden yang mencoba produk Inez. Sebanyak 18 menyatakan keunggulan Inez adalah harganya yang terjangkau. Sebanyak 13% responden menyatakan keunggulan Inez berada di mudahnya responden mendapatkan Inez. 1 responden menyatakan kemasan yang baik sebagai keunggulan Inez dan 6 responden (7%) menyatakan lengkapnya varian produk sebagai keunggulan Inez. Mayoritas 54 responden (61%) menyatakan keunggulan Inez adalah kualitasnya yang baik. Keunggulan Inez yang dirasakan mayoritas responden sangat baik karena kualitas merupakan prioritas urutan kedua bagi responden dalam memilih kosmetik. Hal ini dapat membantu meningkatkan brand awareness Inez, meningkatkan penjualan dan loyalitas terhadap brand Inez. Harga yang juga merupakan prioritas ketiga responden dalam memilih kosmetik ternyata juga merupakan keunggulan Inez yang dirasakan oleh responden. Tabel Tabel Demografi Responden menurut Keunggulan Inez Keunggulan Inez Responden Presentase (%) Harga Terjangkau 16 18% Kualitas Baik 54 61% Mudah Didapatkan 12 13%
20 49 Kemasan Baik 1 1% Varian Produk 6 7% Total Responden % Analisa Hal Tidak Disukai dari Inez Kosmetik Dari hasil survey, sebanyak 23 responden (26%) menyatakan harga sebagai hal yang tidak disukai dari Inez. Hal ini kontradiktif dengan hasil kuisioner mengenai keunggulan Inez dimana harga menjadi keunggulan Inez urutan kedua walau presentase kecil (18%). Mayoritas 30 responden (34%) menyatakan tidak menyukai Inez dari kemasan Inez. Dalam menerima kuisioner, beberapa responden menyebutkan tidak menyukai Kemasan Inez dari warna kemasan yang dinilai tidak modern dan kemasan bedak yang mudah pecah. Tabel Tabel Demografi Responden menurut Hal Yang Tidak Disukai Dari Inez Tidak Disukai Dari Inez Responden Presentase (%) Harga 23 26% Kualitas 8 9% Sulit Didapatkan 22 25% Kemasan 30 34% Varian 6 7% Total % Analisa Skala Likert Dalam kuisioner kami meminta responden untuk memberi penilaian atas performa product (kualitas, varian produk, varian warna, kemasan, price, place, serta atribut lain seperti slogan dan logo). Penilaian menggunakan skala Likert 1-5. Skala 1= buruk sekali, 2 = buruk, 3 = cukup, 4 = baik, dan 5 = baik sekali. Hasil survey akan dihitung rata-rata
21 50 tertimbang untuk melihat hasil penilaian atribut dari 89 responden yang pernah menggunakan Inez Hasil Analisa Skala Likert Tabel Hasil Analisa Skala Likert Attribute Rating 1 Rating 2 Rating 3 Rating 4 Rating 5 Weighted Average Kualitas 0% 6% 15% 63% 17% 3.93 Varian Produk 0% 3% 33% 55% 9% 3.70 Varian Warna Decorative 0% 8% 30% 48% 13% 3.64 Harga 0% 13% 42% 39% 6% 3.38 Tingkat availability 1% 13% 16% 56% 13% 3.65 Kemasan 1% 7% 36% 52% 4% 3.51 Logo 0% 3% 38% 53% 4% 3.52 Dari atribut kualitas, rata rata tertimbang atribut sebesat 3.93 dimana memperlihatkan dari mayoritas dari 89 responden memberi penilaian kualitas Inez cukup dan lebih dapat dikatakan baik. Hal ini sesuai dengan survey bahwa kualitas Inez menjadi keungguan dan pengingat pertama responden terhadap Inez. Hasil rata-rata tertimbang atribut varian warna sebesar 3.70 dimana responden menganggap varian produk Inez cukup lengkap dan condong ke arah baik. Ini berarti sesuai
22 51 dengan strategi produk Inez dimana memproduksi semua lini kebutuhan dan segmentasi produk kecantikan. Hasil rata rata tertimbang atribut varian warna decorative sebesar Mayoritas responden menilai varian produk decorative Inez cukup baik dan cenderung baik. Hal ini juga sesuai dengan strategi produk Inez, yaitu memproduksi produk dengan kebutuhan konsumennya. Atribut harga memiliki rata rata tertimbang sebesar Harga yang ditetapkan dinilai cukup baik oleh mayoritas responden. Walau demikian, rata-rata tertimbang, nilai harga adalah yang terendah dengan nilai 3.38 dibanding atribut lainnya. Harga dalam alasan yang tidak disukai pelanggan Inez juga menempati posisi kedua dibawah kemasan. Hal ini dapat dianalisa bahwa harga menjadi kelemahan. Hal ini perlu disadari perusahaan karena kontradiktif dengan positioning Inez yang memposisikan diri sebagai kosmetik berkualitas terjangkau. Tingkat availability melihat tingkat kesulitan mendapatkan produk Inez. Dengan ratarata tertimbang sebesar 3.65 memperlihatkan bahwa mayoritas konsumen Inez tidak memiliki kesulitan besar dalam mencari produk Inez. Hal ini sesuai dengan strategi distribusi untuk menyebarkan produk-produk Inez di target pasarnya. Hasil rata-rata tertimbang atribut kemasan sebesar 3.5. Hal ini memperlihatkan bahwa kemasan Inez mendapat nilai cukup cenderung baik dibenak konsumennya. Atribut logo mempunyai rata-rata tertimbang Logo Inez berlambang bunga menyerupai huruf i dinilai cukup cenderung baik bagi konsumen Inez 4.4. Analisa SWOT
23 52 Hasil analisa SWOT merupakan hasil ananlisa dari hasil survey baik primer maupun sekunder Strength 1. Memiliki tenaga kerja pemasaran langsung yang terampil Kekuatan tenaga kerja pemasaran langsung terampil dapat terlihat dari hasil survey dimana dari 146 responden yang mengenal Inez, 57 responden (39%) mengenal Inez dari tenaga kerja pemasaran langsung 2. Memiliki positioning di konsumen sebagai produk berkualitas Dari survey, sebanyak 58 responden (40%) dari 146 responden menyatakan bahwa variabel kualitas Inez menjadi pengingat pertama responden terhadap brand Inez 3. Memiliki segmentasi produk luas dan varian produk yang lengkap Melalui wawancara dengan manager Inez, Inez memproduksi semua segmen produk kecantikan wanita, antara lain produk kulit kering, produk kulit berminyak, produk anti penuaan, produk untuk mencerahkan kulit. Hasil survey melalui skala Likert menyebutkan bahwa varian produk Inez memiliki nilai 3.77 dimana artinya adalah cukup baik dan mengarah ke baik 4. Memiliki sertifikasi aman dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) PT Kosmetikatama Super Indah telah mempunyai sertifikasi aman untuk semua lini produk brand Inez Cosmetics. Menurut data yang dikeluarkan BPOM dan dilansir oleh pada tahun 2009, BPOM telah mengeluarkan pengumuman kosmetik berbahaya kepada 70 jenis produk kosmetik 5. Tingkat availability baik (distribusi baik) Survey melalui skala Likert, kemudahan mendapatkan Inez mempunyai nilai 3.65, yang dapat dikatakan cukup baik mengarah ke nilai baik
24 53 6. Strategi harga yang baik dimata konsumen Hasil survey memperlihatkan bahwa 37 responden (25%) dari 146 responden, dimana menjadi urutan kedua pengingat pertama tentang Inez. Harga terjangkau juga menjadi urutan kedua dibawah kualitas yang baik dalam hasil survey responden (18%) Weakness 1. Terdapat alat promosi yang kurang efetif Beberapa alat promosi berdasarkan hasil survey dinilai kurang memberikan dampak terhadap brand awareness Inez. Dari 146 responden yang mengenal Inez, Iklan dengan menyebar brosur hanya menjadi sumber pengetahuan bagi 6 responden (4%). Kegiatan sponsor acara televisi menjadi sumber bagi 9 responden (6%). Alat promosi Inez dengan menempatkan Sales Promotion Girl lebih memberikan dampak dengan presentase 39% atau 57 responden dari 146 responden yang mengenal Inez dari SPG. 2. Harga masih menjadi kelemahan bagi pelanggan Inez Walaupun variabel harga menjadi kekuatan Inez dimata konsumennya, namun harga menurut survey masih menjadi kelemahan brand Inez. Dari 89 responden konsumen Inez, 23 responden (26%) menganggap harga sebagai kelemahan Inez 3. Tingkat brand awareness Top of Mind dan Brand Recall masih rendah Tingkat Top of Mind Inez hanya sebesar 7% dan Brand Recall 5% masih dibawah pesaing utama Inez yaitu La Tulipe dengan presentase masing tingkat 11% dan10% 4. Kemasan dianggap kurang modern dan mudah pecah
25 54 Hasil survey menunjukan bahwa kemasan menjadi kelemahan Inez. Dari total 89 responden, 30 responden (34%) menyatakan demikian. Pada saat pengisian kuisioner didapatkan pendapat responden bahwa kemasan Inez terlihat kurang modern dan kemasan terutama bedak yang mdah pecah Threats 1. Produk Cina yang masuk Indonesia Menurut Direktur Industri Kimia Hilir, Bapak Toni Handuk pada tanggal 6 Januari 2010 dalam berita pangsa pasar produk kosmetik Cina di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Pangsa pasar produk Cina di tahun 2009 mencapai 30% dan diperkirakan terus naik di tahun berikutnya. 2. Zona bebas dagang Asia (AEC) dan ASEAN China Free Trade Area (ACFTA) Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang diselenggarakan di Bali tahun 2003 menegaskan untuk segera dibukanya zona bebas dagang 10 negara ASEAN yang direncanakan untuk tahun Salah satu isi dari kesepakatan adalah mengurangi biaya transaksi perdagangan dengan cara menghilangkan biaya bea dan cukai untuk ekspor dan impor dari suatu negara ke negara lain ( Persetujuan area bebas dagang negara ASEAN dan Cina (ACFTA) yang mulai berlaku tahun 2010 juga menjadi ancaman. Persetujuan ini merencakan secara bertahap bebasnya biaya bea masuk produk Cina ke Indonesia termasuk produk kosmetik. 3. Banyaknya kompetitor di industri kosmetik Hasil survey responden untuk menyebutkan 22 brand kosmetik yang mereka ingat memperlihatkan bahwa kompetitor di industri kosmetik sangat banyak. Data
26 55 dari Kasubdit Program Direktorat Industri Kimia Hilir Dapetemen Perindustrian (2009), tercatat ada 724 perusahaan kosmetik dimana 23 diantara berskala besar dan 701 perusahaan berskala menengah dan kecil ( 4. Pasar yang tersegmentasi luas Wawancara dengan manager inez dimana menyebutkan segmen produk di kosmetik sangat banyak. Contohnya segmen produk kulit berminyak dan kering, segmen wanita muda dan wanita dewasa, Opportunities 1. Produk kosmetik sudah merupakan kebutuhan pokok wanita perkotaan Hasil survey memperlihatkan bahwa dari total 210 responden, mayoritas 75% responden menggunakan produk kosmetik dalam frekuensi setiap hari dan 25% responden menggunakannya dalan frejuensi kadang-kadang. 2. Zona bebas dagang ASIA dan Cina Dengan direncakan bebasnya bea masuk ke negara Asia, ASEAN dan Cina, diharapkan jumlah produk Indonesia dapat meningkatkan ekspor produknya. 3. Promosi mouth to mouth efektif di industri kosmetik Hasil survey memperlihatkan bahwa relasi atau mouth to mouth berguna dalam pemasaran di industri kosemtik. Dari 210 responden 49 responden (23%) mengenal brand kosmetik dari relasi, dimana relasi menjadi presentase sumber pengetahuan terbesar kedua setelah Sales Promotion Girl (SPG).
27 56 4. Pengguna internet semakin berkembang Data menurut sekretaris jendral Depkominfo, Bapak Joko Agun Hariadi pada situs berita pada tanggal 6 September 2010, Indonesia kini berada di peringkat kelima dunia (20 juta) pengguna internet di seluruh dunia dan diperkirakan pengguna internet Indonesia akan tumbuh sebesar 25% per tahun. 5. Prioritas pertama responden dalam memilih kosmetik adalah keamanan Dengan tingkat prioritas terhadap keamanan suatu produk yang tinggi dalam memilik produk kecantikan, hal ini dapat menjadi kesempatan bagi brand Inez dimana produk Inez telah mendapatkan izin Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
57 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Kesimpulan pertama adalah brand awareness Inez memiliki tingkat kepekaan brand yang tinggi namun brand tidak melekat di benak konsumen. Hal ini dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam suatu industri atau kompetisi bisnis. Dalam menjalani kompetisi bisnis, setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan didirikan dengan tujuan mencapai keuntungan sebesar-besarnya di dalam suatu industri atau kompetisi bisnis. Dalam menjalani kompetisi bisnis, setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Bahkan perusahaan saling berlomba untuk mendapatkan image
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang semakin maju dan persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat, setiap perusahaan dituntut untuk dapat menjaga stabilitas dan terus berkembang ke arah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam negeri maupun produksi luar negeri. Membanjirnya produk kosmetika di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika beredar baik produksi dalam negeri
Lebih terperinciBAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN
58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin kompetitif. Terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika yang beredar baik produksi dalam negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu bertahan, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagian dari kehidaupan sehari-harinya demi mempertahankan dan mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kosmetik merupakan salah satu produk yang ditawarkan sebagai pemenuhan kebutuhan sekunder. Bagi wanita, produk kosmetik selalu menjadi bagian dari kehidaupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan dan khususnya di klinik kecantikan. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), bahan-bahan kimia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang Perkembangan produk kosmetik memberi peluang bisnis bagi para produsen kosmetik. Peluang bisnis tersebut menciptakan keanekaragaman produk kosmetik atau produk perawatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Sesuai dengan tujuan penelitian, maka terlebih dahulu akan dibahas mengenai persaingan usaha di bidang minuman isotonik ini melalui analisa teori Five Competitive
Lebih terperinciABSTRAK Keywords: Sabun pembersih wajah, Pemasaran, Perilaku Pelanggan
ABSTRAK Potensi yang besar pasar produk sabun wajah dan kesuksesan merek Vitalis pada produk-produk perawatan tubuh mendorong KAPM untuk turut mengambil bagian di segmen sabun pembersih wajah ini dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya dengan tercukupi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, demi mendapatkan dan. mempertahankan kecantikan dari waktu ke waktu. Inilah yang menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kosmetik sangat identik dengan keindahan dan kesehatan tubuh dari ujung rambut sampai kaki. Bagi wanita, produk kosmetik selalu menjadi bagian dari kehidupan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. amat menjanjikan (www.marketing.co.id). Sebagai buktinya, Revlon memenangkan Top Brand Award 2013 kategori
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tren industri kosmetik berkembang pesat di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Negara Indonesia secara umum diakui sebagai salah satu wilayah yang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen pada LARESS. 24,136% yang terdiri dari 7 variabel pembentuk yaitu:
BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bagian sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen pada LARESS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era perdagangan bebas yang tidak lagi mengenal batas wilayah,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era perdagangan bebas yang tidak lagi mengenal batas wilayah, persaingan di berbagai industri semakin tajam sehingga mengharuskan setiap perusahaan untuk
Lebih terperinci2015 PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan berkembangnya peradaban manusia, kini kebutuhan manusia semakin beragam. Salah satu kebutuhan yang sulit dipisahkan dari manusia khususnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring kemajuan zaman, kecantikan dan kesehatan kian menjadi penting bagi kebanyakan manusia. Kecantikan telah menjadi sebuah komoditas bisnis yang sangat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelanggan dengan penanaman konsep brand awareness dalam setiap benak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia pemasaran barang dan jasa yang semakin berkembang pesat saat ini tengah gencar-gencarnya mengupayakan pengenalan produk secara konsisten kepada pelanggan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Riasan dan kosmetik merupakan dua kata yang tidak dapat dipisahkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riasan dan kosmetik merupakan dua kata yang tidak dapat dipisahkan. Hampir semua wanita mengenal konsep merias wajah dan kosmetik. Dari masa ke masa kosmetik telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wanita selalu ingin tampil cantik dalam berbagai keadaan dan selalu ingin menjadi pusat perhatian bagi sekelilingnya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa wanita senang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah memunculkan dinamika aktivitas perdagangan dan bisnis di seluruh dunia. Fenomena tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalaman nasabah dari pembelian yang konsisten sepanjang waktu. Orang yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perilaku konsumen sebagai bagian dari kegiatan manusia yang selalu berubah sesuai dengan pengaruh lingkungan dan sosial di mana dia berada. Namun perilaku
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel bebas
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel bebas kualitas produk, harga, promosi penjualan, citra toko, intensitas distribusi, dan tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan dasar yang dirasakan atau disadari. Kebutuhan menjadi suatu dorongan bila kebutuhan itu muncul hingga
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Latar Belakang Perusahaan Setelah berkiprah lebih dari satu abad, PT Kimia Farma terus berkembang dan menjadi pemimpin dalam industri farmasi. Perusahaan farmasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di mana bisnis dan perekonomian juga semakin mengglobal, membuat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya dunia bisnis, terlebih dalam era globalisasi ini, di mana bisnis dan perekonomian juga semakin mengglobal, membuat persaingan yang dihadapi dalam
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Variabel yang Dianggap Penting Variabel-variabel yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih sepeda motor yaitu : - Desain sepeda motor yang menarik
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian untuk melihat brand awareness dari produk Acna Care, dapat disimpulkan bahwa produk Acna Care ternyata belum terlalu dikenal oleh
Lebih terperinciStrategi Promotion (Promosi)
Strategi Promotion (Promosi) Definisi Promosi Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035 menjadikan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN dan SARAN
119 BAB 5 KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dalam bab IV terdapat beberapa kesimpulan, antara lain: A. Brand Equity untuk merek PAC: Brand Awareness: secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik lokal maupun luar negeri, yang tengah membanjiri pasar konsumen di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan pasar industri kosmetik kian pesat dan kompetitif yang diwarnai dengan kehadiran beragam jenis produk kosmetik dari berbagai merek, baik lokal maupun luar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia kosmetik menjadi semakin ketat. Berdasarkan analisis data sekunder. diperoleh data pertumbuhan sektor industri kosmetik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan kosmetik kini makin dirasakan,baik oleh kaum ibu maupun remaja di Indonesia. Kosmetik merupakan kebutuhan kaum wanita untuk mempercantik diri dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal tersebut sangat lah penting dalam pemakaian bedak tabur muka.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Trend yang sedang terjadi sekarang makin banyak persaingan pada kosmetik khususnya bedak tabur muka di Indonesia sudah sangat pesat. Berbagai merek bedak tabur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada kenyataannya, penampilan merupakan salah satu hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada kenyataannya, penampilan merupakan salah satu hal yang penting bagi manusia. Dalam kehidupan sosial, manusia tidak dapat dipungkiri bahwa penampilan memiliki
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wanita, dimana kosmetik yang digunakan dapat berupa skin care maupun make
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran kosmetik tidak lepas dari kehidupan wanita dimana setiap harinya wanita akan selalu berdampingan dengan kosmetik baik itu untuk aktifitas pagi, siang maupun malam.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....... i DAFTAR ISI......... iii DAFTAR TABEL..... vii DAFTAR GAMBAR..... ix DAFTAR LAMPIRAN...... x I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.... 1 1.2. Perumusan Masalah.... 4 1.3.
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang diprioritaskan konsumen dalam memilih sebuah salon Berdasarkan hasil pengujian Cochran setiap variabel yang terdapat pada kuesioner penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersendiri bagi setiap orang. Untuk itu yang selalu ingin berpenampilan menarik,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecantikan dan keindahan wajah merupakan dambaan dan daya tarik tersendiri bagi setiap orang. Untuk itu yang selalu ingin berpenampilan menarik, perawatan wajah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Paragon Technology And Innovation (PTI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi kosmetik. Pada awal berdirinya
Lebih terperinciBAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan
BAB V ANALISA 5.1 Analisis Segmentasi Segmentasi berdasarkan variabel demografi dengan analisis klaster pada bab sebelumnya terbentuk 3 klaster, berdasarkan variabel gaya hidup juga terbentuk 3 klaster,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Dari hasil analisa, penulis mencoba membagi persaingan retail bakery dalam beberapa kuadran pada gambar dibawah ini : Tabel 4.1 Mapping Outlet Retail
Lebih terperinciKESIMPULAN DAN SARAN. maka diperoleh hasil sebagai berikut : dalam kegiatan digital marketing. internet, serta social active.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut : 1) Berdasarkan analisis STP (Segmenting,
Lebih terperinciVI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR
VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik konsumen pada penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang Indonesia menjadi pasar potensial. Fenomena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara berkembang Indonesia menjadi pasar potensial. Fenomena tersebut menggambarkan kondisi persaingan dunia bisnis saat ini semakin ketat. Menghadapi persaingan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan limpahan rahmat-nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis yang berjudul Analisis dan Perumusan Strategi Marketing untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berperan penting dalam menciptakan kualitas terbaik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kosmetik berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias, maka dapat diartikan kosmetik adalah zat perawatan yang digunakan untuk meningkatkan penampilan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin ketat. Masing masing perusahaan berusaha untuk merealisasikan tujuannya. Usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan perusahaan, di masa depan di Indonesia menghadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tingkat persaingan perusahaan, di masa depan di Indonesia menghadapi tantangan yang lebih berat lagi karena munculnya era perdagangan bebas di Kawasan Asia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing di pasar menjadikan tugas seorang pemasar makin sulit dan kompleks.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya intensitas persaingan akibat makin banyaknya merek yang bersaing di pasar menjadikan tugas seorang pemasar makin sulit dan kompleks. Dikatakan
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN
KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: STRATEGI PEMASARAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang cukup pesat pada abad 21 ini menimbulkan
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis yang cukup pesat pada abad 21 ini menimbulkan persaingan yang cukup kompetitif, dibuktikan dengan munculnya produk-produk baru yang memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Paragon Technology And Innovation (PTI)adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi kosmetika. Pada awal
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Ekuitas merek Tabel 6.1 Ringkasan Ekuitas Merek Dimensi Spesifikasi Keterangan Kesadaran Merek Asosiasi Merek Top of mind Brand recall Brand recognition
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V Kesimpulan dan Saran 109 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Merek Oriflame memiliki top
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen tidak beralih pada perusahaan pesaing. Aktivitas pemasaran ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakng Penelitian Era perdagangan bebas yang tak lagi mengenal batas wilayah menyebabkan persaingan di berbagai industri semakin tajam sehingga mengharuskan setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya dengan tercukupi kebutuhannya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist. 2. Bidang Usaha : Papan Bunga. 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Profil Perusahaan Data Perusahaan Kayla Florist 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist 2. Bidang Usaha : Papan Bunga 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang 4. Alamat Perusahaan : Jl.
Lebih terperinciKUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH
PENGARUH KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK dan PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH (Studi Kasus Mahasiswi STKIP PGRI Sumatera Barat Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi) JURNAL Oleh:
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan
BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi
Lebih terperinciPERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13
PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak terlepas dari pengaruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak terlepas dari pengaruh manusia lain dalam berinteraksi sehari-hari karena setiap manusia mempunyai kelebihan dan
Lebih terperinciIni Trik Cepat Agar Kamu Bisa Cepat kaya Dari Toko Online
Ini Trik Cepat Agar Kamu Bisa Cepat kaya Dari Toko Online Jika Anda menjalankan sebuah toko online, kadang-kadang perubahan kecil yang Anda lakukan bisa meningkatkan konversi secara keseluruhan. Ada banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun)
1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hal yang penting dalam menjalani hidup untuk melakukan berbagai aktivitas. Kesadaran masyarakat akan kesehatan kini semakin tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat akibat perubahan teknologi, ekonomi, dan kondisi pasar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Implikasi dari kehadiran era globalisasi adalah persaingan antar industri menjadi semakin ketat akibat perubahan teknologi, ekonomi, dan kondisi pasar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Sebagian besar responden penelitian memiliki persepsi yang sangat
Lebih terperinciPUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Karena telemarketing merupakan bentuk komunikasi langsung dan bersifat dua arah (melalui telepon), maka respon yang timbul dapat diukur dan diketahui secara langsung. Reaksi target market (pertanyaan,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge
85 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge Manajemen Player s Pool n Lounge menyusun sebuah strategi komunikasi pemasaran, dengan mengacu beberapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjadi satu alasan industri kosmetik tetap tumbuh. Pemerintah mengklaim
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian nasional nampaknya belum mempengaruhi produk kinerja industri kosmetik nasional. Naiknya minat pembeli dari dalam dan luar negeri menjadi satu
Lebih terperinciBAB II ANALISIS MASALAH
BAB II ANALISIS MASALAH 2.1 Tinjauan Teori Dalam rangkaian penulisan tugas akhir ini, ada beberapa teori yang mendukung hasil kerja yang akan dibuat hingga selesainya tugas akhir multimedia ini. 2.1.1
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Fast Food Strategi Pemasaran
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Fast Food Restoran fast food merupakan restoran komersial yang mengutamakan kecepatan pelayanan. Ciri-ciri lain dari restoran ini adalah menyajikan menu hidangan dalam bentuk tertentu,
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih toko sepatu JK
Lebih terperinciBAB I. dalam menghasilkan pembelian produk membuat perusahaan semakin gencar dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia bisnis sudah memasuki era perkembangan yang baru, kepraktisan, kemudahan dan gaya hidup moderen yang serba instan dan mudah, menjadi magnet utama
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab 6 : Kesimpulan dan Saran BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari pengolahan dan analisis data, diperoleh elemen-elemen ekuitas merek dari produk coklat krunch Pangkey yang
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK
Modul ke: PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK Nanang Ruhyat Program Studi Teknik Mesin www.mercubuana.ac.id PERENCANAAN PEMASARAN Oleh: Dr. Asikum Wirataatmadja, SE, MM,. Ak Konsep Pemasaran Pemasaran
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)
PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri kosmetik di Indonesia saat ini tergolong baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri kosmetik di Indonesia saat ini tergolong baik. Masyarakat terutama kaum wanita, semakin sadar akan pentingnya kosmetik sebagai kebutuhan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Pemasaran Home Industry Manik-manik Beads Flower. Pemasaran merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu industri
BAB IV ANALISIS DATA A. Strategi Pemasaran Home Industry Manik-manik Beads Flower Pemasaran merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu industri besar maupun kecil. Pemasaran bertujuan untuk mempromosikan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN & SARAN
BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktorfaktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih toko material:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kosmetik adalah kata serapan yang berasal dari bahasa Yunani kuno. kosmetikus,
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kosmetik adalah kata serapan yang berasal dari bahasa Yunani kuno. kosmetikus, artinya, upaya untuk memperindah tubuh manusia secara keseluruhan, mulai dari rambut, mata,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator dari potensi pengembangan bisnis adalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan I.1.1 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Salah satu indikator dari potensi pengembangan bisnis adalah pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciBAB I: PENDAHULUAN BAB I. Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah, LATAR BELAKANG. rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan
BAB I: PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah, BAB I LATAR BELAKANG rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II: TINJAUAN
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman modern ini, kebutuhan manusia sudah sangat bermacam-macam. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbedabeda terlebih untuk tampil menarik dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harsono Suwardi (Prisgunanto, 2014) menyatakan bahwa dasar dari pemasaran adalah komunikasi. Pemasaran bisa menjadi begitu kuat jika dipadukan dengan komunikasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Untuk memasarkan sebuah produk, perusahaan harus menggunakan sebuah strategi agar tidak ada kesalahan dalam memasarkan produk. Perusahaan terlebih dahulu harus
Lebih terperinciBAB V PENUTUP Kesimpulan
BAB V PENUTUP Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan penerapan Integrated Marketing Communications (IMC) yang dijalankan oleh PT Halo Rumah Bernyanyi yang dilihat dari aspek ekonomi dan politik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan yang begitu cepat. Globalisasi merambah semua jenis produk dan tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi perdagangan seperti sekarang ini, membuat bisnis mengalami perubahan yang begitu cepat. Globalisasi merambah semua jenis produk dan tidak menyisakan
Lebih terperinciPENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si
PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi
95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler, (2002 :18) adalah Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL. Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad Ardhya Harta S Ardiansyah Permana
PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 Konsep marketing merupakan salah satu hal yang sangat
Lebih terperinciEntrepreneurship and Inovation Management
Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN DAN BRAND
Lebih terperinci