TIM PENYUSUN. Penanggungjawab Penyusun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TIM PENYUSUN. Penanggungjawab Penyusun"

Transkripsi

1

2 TIM PENYUSUN Pembina Penanggungjawab Penyusun Ir. Nugroho Aji, M.Si Kepala Puslitbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Sinta Nurwijayanti, MA Langgeng Nurdiansah, M.Si Triyono, MT Cica Sugiarti, MM Lutfi Assadat, M.Si Zilfia Nora, M.Si Syamdidi, M.AppSc Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP i

3 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas izin dan rahmat-nya penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan TA 2016 dapat diselesaikan. Laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan berbagai kewajiban pembangunannya, serta sebagai bentuk pertanggungjawaban Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selama tahun LAKIP Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Tahun 2016 ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, baik makro maupun mikro serta langkah-langkah pelaksanaan kebijakan dan Program Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil hasil penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan kepada semua pihak atas tenaga, pikiran, dan kontribusinya dalam penyusunan laporan ini. Jakarta, Januari 2017 Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Ir. Nugroho Aji, M.Si Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP ii

4 DAFTAR ISI TIM PENYUSUN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR IKHTISAR EKSEKUTIF Hal i ii iii vi viii ix I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi P3DSPBKP Keragaan SDM P3DSPBKP Sistematika Laporan Kinerja 8 II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis Sasaran Strategis dan Rencana Kerja Tahunan P3DSPBKP Tahun Penetapan Kinerja P3DSPBKP Tahun 2016/Perjanjian Kerja 11 III. AKUNTABILITAS KINERJA Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) P3DSPBKP Hasil Pengukuran IKU P3DSPBKP Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) Evaluasi dan Analisis Kinerja: Customers Perspective SS1. Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisifatif, bertanggungjawab dan berkelanjutan IKU1.Jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya Daya Saing dan Bioteknologi KP untuk pengembangan ekonomi 21 kelautan yang berkelanjutan SS2. Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan Iptek Daya Saing dan Bioteknologi KP yang mendukung produktivitas usaha 22 dan pendapatan Negara dari sektor KP IKU2.Persentase hasil Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP yang digunakan sesuai dengan kontrak kinerja 22 eselon I KKP IKU3.Jumlah rekomendasi dan/atau inovasi Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP yang diusulkan untuk dijadikan bahan 24 kebijakan Internal Process Perspective SS3. Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif berdasarkan hasil Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 26 Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP iii

5 IKU4.Jumlah rekomendasi dan/atau masukan kebijakan Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP IKU5.Jumlah data dan informasi ilmiah Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP IKU6.Jumlah Karya Tulis Ilmiah Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP yang diterbitkan SS4. Terwujudnya hasil Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP 44 yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan IKU7.Jumlah hasil Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi yang terekomendasi untuk masyarakat dan/atau industri IKU8.Jumlah hasil Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP yang inovatif untuk pembangunan KP IKU9.Jumlah hasil Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP yang diusulkan HKI dan/atau dirilis SS5. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan Iptek Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP IKU10.Proporsi fungsional lingkup P3DSPBKP dibandingkan total pegawai lingkup P3DSPBKP IKU11.Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP yang ditingkatkan 59 kapasitasnya IKU12.Jumlah jejaring dan/atau kerjasama Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP yang terbentuk SS6. Terselenggaranya pengendalian Litbang KP IKU13.Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP Learn and Growth Perspective SS7. Tersedianya ASN Lingkup P3DSPBKP yang kompeten, profesional dan berkepribadian IKU14.Indeks kompetensi dan integritas lingkup P3DSPBKP IKU15.Jumlah ASN lingkup P3DSPBKP yang dikembangkan kompetensinya SS8. Tersedianya manajemen pengetahuan lingkup P3DSPBKP yang 68 handal dan mudah diakses IKU16.Persentase unit kerja lingkup P3DSPBKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar SS9. Terwujudnya birokrasi lingkup P3DSPBKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima IKU17.Nilai kinerja reformasi birokrasi lingkup P3DSPBKP IKU18.Nilai SAKIP lingkup P3DSPBKP SS10. Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup P3DSPBKP secara efisien dan akuntabel IKU19.Nilai kinerja anggaran lingkup P3DSPBKP IKU20.Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup P3DSPBKP 72 Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP iv

6 3.4 Realisasi Keuangan P3DSBPBKP TA Capaian Lainnya 73 IV. P E N U T U P Kesimpulan Permasalahan dan Tindak Lanjut 79 LAMPIRAN Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Rencana Aksi Tahun 2016 Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP v

7 DAFTAR TABEL Tabel Hal 1 Jumlah pegawai lingkup P3DSPBKP menurut jabatan fungsional khusus dan umum 7 2 Penetapan Kinerja P3DSPBKP TA 2016 (Tapja Awal) 11 3 Penetapan Kinerja-Perubahan P3DSPBKP TA Capaian IKU P3DSPBKP TA Tingkat Validasi IKU 18 6 Penetapan Indeks Capaian NPSS 18 7 Klasifikasi dan status NPSS 18 8 Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang 21 berkelanjutan 9 Persentase hasil litbang DSPBKP yang digunakan sesuai dengan 23 kontrak kinerja eselon I KKP 10 Jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang DSPBKP yang diusulkan 24 untuk dijadikan bahan kebijakan 11 Jumlah rekomendasi dan/atau masukan kebijakan litbang DSPBKP Jumlah Data dan Informasi ilmiah litbang daya saing produk dan bioteknologi KP Jumlah KTI Litbang DSPBKP yang diterbitkan Karya Tulis Ilmiah (KTI) P3DSPBKP yang dipublikasikan/diterbitkan pada tahun Jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi yang terekomendasi untuk 45 masyarakat dan/atau industry 16 Teknologi P3DSPBKP yang ditetapkan sebagai Rekomendasi Teknologi KP tahun Jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang inovatif untuk pembangunan KP (buah)*) Komponen inovasi, Inovasi teknologi Jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang diusulkan HKI dan/atau 58 dirilis 19 Proporsi fungsional lingkup P3DSPBKP dibandingkan total pegawai lingkup P3DSPBKP Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang daya saing produk dan 60 bioteknologi KP yang ditingkatkan kapasitasnya 21 Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang 60 terbentuk 22 Jumlah Kerjasama (on going) lingkup P3DSPBKP Tahun Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang daya saing produk 62 dan bioteknologi KP 24 Indeks kompetensi dan integritas lingkup P3DSPBKP Jumlah ASN lingkup P3DSPBKP yang dikembangkan kompetensinya Pegawai yang mengikuti Diklat dan Pelatihan TA Pegawai yang sedang Tugas Belajar dan Ijin Belajar Persentase unit kerja lingkup P3DSPBKP yang menerapkan sistem manajemen 69 pengetahuan yang terstandar 29 Nilai kinerja reformasi birokrasi lingkup P3DSPBKP (Nilai) Komponen Penilaian pada LKE ZI Nilai SAKIP lingkup P3DSPBKP Nilai kinerja anggaran lingkup P3DSPBKP Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup P3DSPBKP 72 Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP vi

8 34 Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2016 (per belanja) Pagu dan Realisasi Anggaran Per Sumberdana Tahun Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP vii

9 DAFTAR GAMBAR Gambar Hal 1 Struktur Organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan 5 Bioteknologi Kelautan dan Perikanan TA Jumlah pegawai lingkup P3DSPBKP berdasarkan status kepegawaian 6 3 Jumlah PNS lingkup P3DSPBKP menurut jenjang pendidikan 6 4 Jumlah PNS lingkup P3DSPBKP menurut jabatan fungsional khusus dan umum 7 5 Peta Strategi P3DSPBKP Tahun Hasil pengukuran kinerja lingkup P3DSPBKP tahun Nilai Pencapaian Sasaran Strategis P3DSPBKP dalam Aplikasi kinerjaku.kkp.go.id KKP Tahun Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) P3DSPBKP dalam metode BSC Tahun Rekomendasi DPL di KKPD Kota Buton Selatan berbasis bioekologi lingkungan dan keragaman biopotensi invertebrata terumbu karang Rekomendasi DPL di KKPD Kota Batam berbasis bioekologi lingkungan dan biopotensi terumbu karang Buku Rekomendasi Teknologi KP Tahun Mikroenkapsul minyak ikan Produk AOS cair siap di freeze dry Pupuk organik cair dan Pupuk organik padat Pupuk granuler dari limbah tambak budidaya udang superintensif Sediaan salep dan gel untuk blood clot Saus Caulerpa Produk Skin Lotion Tablet effervescent probiotik Formula Pengawet Ikan Pindang Ekstrak etanol teripang dan Kolagen Kasar Prototipe disain kit uji cepat residu pestisida Desain dan hasil konstruksi chilling storage Mesin pembuat es Hasil kontruksi peralatan pengolah tepung ikan TA Alat uji kesegaran ikan dan hasil pengolahan citra mata Alat transportasi ikan segar ALTIS-2E Sertifkat Akreditasi Pranata Litbang dari KNAPPP Sertifikat P3DSPBKP sebagai Pusat Unggulan Iptek: Bahan Aktif Laut dari Kemenristek Dikti Orasi Pengukuhan Profesor Riset Sertifikat Paten Sederhana Test Kit Residu Boraks pada Makanan Penyebarluasan hasil litbang tahun Hasil Pengukuran TA Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP viii

10 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini merupakan gambaran capaian kinerja lingkup Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (P3DSPBKP) pada Tahun Anggaran 2016 yang terdiri dari P3DSPBKP dan Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LPPMPHP). Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23 Tahun 2015, P3DSPBKP mempunyai tugas untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan. Tugas LPPMPHP diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 38 Tahun 2011, yaitu untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang ujicoba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan. P3DSPBKP menetapkan 10 (sepuluh) Sasaran Strategis (SS) yang akan dicapai dalam tahun Kesepuluh sasaran strategis tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 20 (dua puluh) Indikator Kinerja Utama (IKU). Secara umum dapat disimpulkan bahwa semua sasaran strategis yang ditetapkan dalam Penetapan/Perjanjian Kinerja tahun 2016 tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pada tahun 2016 anggaran lingkup P3DSPBKP (P3DSPBKP dan LPPMPHP) yang dialokasikan untuk program/kegiatan penelitian dan pengembangan iptek pengolahan produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan sebesar Rp ,-. Realisasi yang dicapai sampai akhir tahun anggaran 2016 sebesar Rp ,- atau 84,88%. Hasil pengukuran capaian kinerja P3DSPBKP TA 2016 sebagai berikut : Hasil Pengukuran Capaian Kinerja P3DSPBKP TA 2016 Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP ix

11 Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja, penyelenggaraan kegiatan lingkup P3DSPBKP telah terlaksana dengan baik dan secara keseluruhan menghasilkan tingkat capaian kinerja pada TA 2016 sebesar 118,02%. Secara umum P3DSPBKP telah berhasil melaksanakan tugas sesuai tugas, pokok dan fungsinya. Di samping itu, terdapat beberapa capaian positif yang berhasil diraih selama tahun 2016, antara lain penetapan P3DSPBKP sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) Bahan Aktif Laut berdasarkan SK Menristek Dikti No. 365/M/KPT/2016 tanggal 22 Desember 2016 (masa berlaku: 1 Januari Desember 2019). Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP x

12 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Akuntabilitas dalam pemerintahan merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan visi misi pembangunan nasional sekaligus aspirasi serta cita-cita masyarakat dalam mencapai masa depan yang lebih baik. Berkaitan dengan hal itu, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan terukur sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung efektif dan efisien untuk mencerminkan kinerja lembaga secara optimal. Salah satu tuntutan publik saat ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan sekaligus kinerja negara. Muara tuntutan ini pada intinya adalah terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara bersih, dan memberikan dampak (impact) serta manfaat (benefit) dari hasil (outcome) yang diperoleh. Dengan dasar tersebut, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (P3DSPBKP) merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja P3DSPBKP sampai dengan akhir tahun 2016 sebagai salah satu Satker Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP). Penyusunan LAKIP diharapkan dapat menjadi wujud akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan tugas, pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi serta sebagai alat penilaian dan pengendalian dalam rangka memacu peningkatan kinerja organisasi. Dasar hukum penyusunan LAKIP Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (P3DSPBKP) tahun 2016 : a. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP); b. Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; c. Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; d. Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 09 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah; e. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 1

13 Berdasarkan landasan hukum penyusunan LAKIP tersebut maka P3DSPBKP berkewajiban untuk: 1. Melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. 2. Menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (P3DSPBKP) pada setiap akhir tahun anggaran kepada Menteri Kelautan dan Perikanan melalui Sekretariat Jenderal KKP. P3DSPBKP sebagai Instansi Pemerintah dan Penyelenggara Negara telah menetapkan target kinerja tahun 2016 dilanjutkan dengan melakukan monitoring dan pengukuran kinerja yang telah dicapai, kemudian dituangkan ke dalam susunan LAKIP Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (P3DSPBKP) tahun 2016 sebagai wujud akuntabilitas dari mandat yang diemban TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI P3DSPBKP Sebagai unit kerja yang mempunyai mandat penelitian dan pengembangan, P3DSPBKP melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan yang mendukung eksistensinya di masa sekarang maupun yang akan datang dan disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat pengguna (stake holders). Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23/PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (P3DSPBKP) mempunyai kedudukan, tugas dan fungsi sebagai berikut: TUGAS DAN FUNGSI P3DSPBKP mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, P3DSPBKP menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan; b. Penyusunan rencana, anggaran, dan kerja sama penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan; c. Pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan; d. Pelaksanaan tata laksana, sarana dan pelayanan jasa penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan; Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 2

14 e. Pengelolaan data, informasi, dan publikasi hasil serta monitoring dan evaluasi penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan, dan; f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. Merujuk organisasi dan tata kerja lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan maka susunan organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (P3DSPBKP) secara rinci meliputi: 1. Bagian Tata Usaha Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pengembangan, mutasi pegawai, administrasi pegawai, administrasi keuangan, rumah tangga, perlengkapan, penyiapan pengelolaan sarana dan prasarana perkantoran, serta pengelolaan persuratan dan kearsipan. Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi: a) Penyiapan perencanaan, pengembangan dan mutasi pegawai serta administrasi kepegawaian. b) Pelaksanaan penyiapan administrasi keuangan, rumah tangga dan perlengkapan, penyiapan sarana dan prasarana perkantoran serta pengelolaan persuratan dan kearsipan. Bagian Tata Usaha terdiri atas Subbagian Kepegawaian dan Subbagian Keuangan dan Umum. Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan perencanaan, pengembangan dan mutasi pegawai, serta administrasi kepegawaian. Subbagian Keuangan dan Umum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan administrasi keuangan, rumah tangga dan perlengkapan, serta pengelolaan persuratan dan kearsipan. 2. Bidang Perencanaan, Anggaran dan Kerjasama Bidang Perencanaan, Anggaran dan Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rencana, anggaran dan kerja sama penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Perencanaan, Anggaran dan Kerjasama menyelenggarakan fungsi: a) Penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan. b) Penyiapan bahan penyusunan kerja sama penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan. Bidang Perencanaan, Anggaran dan Kerjasama terdiri atas Subbidang Program dan Anggaran, dan Subbidang Kerjasama. Subbidang Program dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran. Subbidang Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kerjasama, diseminasi, dan alih teknologi hasil penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 3

15 3. Bidang Data, Informasi, Monitoring dan Evaluasi Bidang Data, Informasi, Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pengelolaan data, informasi, publikasi hasil, serta monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan. Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Data, Informasi, Monitoring dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi: a) Penyiapan bahan penyusunan pengelolaan data, informasi, dan publikasi hasil penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan. b) Penyiapan bahan monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan. Bidang Data, Informasi, Monitoring dan Evaluasi terdiri atas Subbidang Data dan Informasi dan Subbidang Monitoring dan Evaluasi. Subbidang Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan data, informasi dan publikasi hasil penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan; sedangkan Subbidang Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan. 4. Bidang Tata Laksana dan Pelayanan Jasa Bidang Tata Laksana dan Pelayanan Jasa mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan tata laksana, dan pengelolaan sarana, serta pelayanan jasa penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan. Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Tata Laksana dan Pelayanan Jasa menyelenggarakan fungsi: a) Penyiapan bahan penyusunan tata laksana dan pengelolaan sarana penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan. b) Penyiapan bahan pelayanan jasa penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan. Bidang Tata Laksana dan Pelayanan Jasa terdiri atas Subbidang Tata Laksana dan Sarana dan Subbidang Pelayanan Jasa. Subbidang Tata Laksana dan Sarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan tata laksana dan pengelolaan sarana penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan, sedangkan Subbidang Pelayanan Jasa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelayanan jasa penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 4

16 STRUKTUR ORGANISASI P3DSPBKP Gambar 1. Struktur Organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan TA Keragaan SDM P3DSPBKP Dukungan sumber daya manusia pada program/kegiatan Penelitian dan Pengembangan Iptek Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan berdasarkan status kepegawaian terlihat pada Gambar 2 berikut: Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 5

17 39% PNS 61% Tenaga Kontark Gambar 2. Jumlah pegawai lingkup P3DSPBKP berdasarkan status kepegawaian Total pegawai lingkup P3DSPBKP tahun 2016 yaitu 213 orang dimana jumlah PNS dibandingkan dengan seluruh pegawai adalah 130 orang PNS (61%) dan tenaga kontrak sebanyak 83 orang (39%). 9% 25% 28% 38% S3 S2 S1 <S1 Gambar 3. Jumlah PNS lingkup P3DSPBKP menurut jenjang pendidikan Pada Gambar 3, kompetensi pegawai berstatus PNS sangat baik karena didukung oleh pegawai dengan jenjang pendidikan S3 sebesar 9%, S2 sebesar 38%, S1 sebesar 28% dan <S1 sebesar 25%. Saat ini, pegawai yang sedang menempuh pendidikan S3 sebanyak 10 orang, S2 sebanyak 6 orang dan S1 sebanyak 1 orang. Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 6

18 Tabel 1. Jumlah pegawai lingkup P3DSPBKP menurut jabatan fungsional khusus dan umum No Jabatan Fungsional P3DSPBKP LPPMPHP Jumlah Fungsional Khusus 1 Peneliti Utama Peneliti Madya Peneliti Muda Peneliti Pertama Teknisi Litkayasa Penyelia Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan Pustakawan Utama Pustakawan Pertama Arsiparis Pelaksana Lanjutan 1-1 Subtotal Fungsional Khusus Fungsional Umum Total Pada Tabel 1 dan Gambar 4 terlihat bahwa jumlah pegawai fungsional khusus (peneliti, teknisi litkayasa, arsiparis dan pustakawan) lebih banyak dari pada jumlah pegawai fungsional umum masing-masing sebesar 74 orang dan 56 orang. Hal ini sesuai dengan tusi P3DSPBKP sebagai Pusat Penelitian dan Pengembangan sehingga jumlah pegawai fungsional khusus lebih banyak untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan bidang pengolahan produk, keamanan pangan dan lingkungan, bioteknologi keluatan dan perikanan serta mekanisasi pengolahan hasil perikanan. Fungsional Umum, 56 Peneliti, 65 Arsiparis, 1 Pustakawan, 2 Teknisi Litkayasa, 6 Gambar 4. Jumlah PNS lingkup P3DSPBKP menurut jabatan fungsional khusus dan umum Perkembangan jumlah pegawai lingkup P3DSPBKP sepanjang tahun 2016 yaitu 6 orang PNS memasuki masa pensiun dan 2 orang PNS pindah penugasan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 7

19 1.4. SISTEMATIKA LAPORAN KINERJA Laporan akuntabilitas kinerja ini bertujuan untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja P3DSPBKP tahun 2016, yaitu dengan melakukan analisis atas capaian kinerja (performance results) tahun 2016 terhadap rencana kinerja (performance plans) tahun Analisis tersebut memungkinkan teridentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai umpan balik perbaikan kinerja di masa datang. Sejalan dengan hal tersebut, sistematika penyajian laporan interim kinerja triwulan adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, menyajikan latar belakang, tugas dan fungsi, dan struktur organisasi. Bab II Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja, menyajikan rencana strategis tahun 2016 dan penetapan kinerja tahunan Bab III Akuntabilitas Kinerja dan Realisasi Keuangan, menyajikan analisis terhadap capaian kinerja dan keuangan pada tahun Bab IV Penutup, menyajikan simpulan terhadap pencapaian kinerja di tahun Lampiran-lampiran Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 8

20 II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS TAHUN Salah satu misi pembangunan nasional yang terkait dengan pembangunan kelautan dan perikanan adalah mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional. Sebagai organisasi yang membantu Presiden yang membidangi urusan kelautan dan perikanan, maka visi KKP ditetapkan selaras dengan visi pembangunan nasional serta bertujuan untuk mendukung terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia. Visi KKP yaitu: Mewujudkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional, dengan misi, yaitu: a. Kedaulatan (Sovereignty), yakni mewujudkan pembangunan kelautan dan perikanan yang berdaulat, guna menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya kelautan dan perikanan, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. b. Keberlanjutan (Sustainability), yakni mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan. c. Kesejahteraan (Prosperity), yakni mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan yang sejahtera, maju, mandiri, serta berkepribadian dalam kebudayaan. Sebagai unit kerja yang mempunyai mandat melaksanakan penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan serta mekanisasi pengolahan hasil perikanan, maka program dan kegiatan di P3DSPBKP dan LPPMPHP pada RPJMN diarahkan untuk mendukung pencapaian misi KKP khususnya misi ketiga yaitu Kesejahteraan (Prosperity), melalui kegiatan penelitian dan pengembangan serta diseminasi iptek yang inovatif dan bernilai tambah untuk mencapai kesejahteraan, kemajuan dan kemandirian masyarakat kelautan dan perikanan. Program/kegiatan penelitian dan pengembangan ini disusun berdasarkan kebutuhan dan prioritas program KKP, isu terkini yang sedang berkembang dibidang kelautan dan perikanan, serta kebutuhan unit eselon I KKP SASARAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA TAHUNAN P3DSPBKP TAHUN 2016 Sasaran strategis pembangunan kelautan dan perikanan merupakan kondisi yang diinginkan dapat dicapai oleh KKP sebagai suatu outcome/impact dari beberapa program yang dilaksanakan. Dalam penyusunannya, KKP menjabarkan 3 misi yakni Kedaulatan, Keberlanjutan, dan Kesejahteraan dan menggunakan pendekatan metoda Balanced Scorecard (BSC) yang dibagi Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 9

21 dalam empat perspektif, yakni stakeholders prespective, customer perspective, internal process perspective, dan learning and growth perspective. P3DSPBKP kemudian menindaklanjutinya dengan menyusun dalam kerangka Balanced Score Card (BSC) P3DSPBKP. Kerangka BSC ini disusun untuk membentuk Peta Strategi Level 2 P3DSPBKP Tahun seperti yang tergambar pada Gambar 5 berikut: Gambar 5. Peta Strategi P3DSPBKP Tahun 2016 Peta strategi P3DSPBKP memetakan setiap SS yang disusun dalam rangka pencapaian tujuan organisasi sesuai visi dan misi yang diemban. Dengan menggunakan metodologi Balanced Scorecard, setiap SS dikelompokkan ke dalam tiga perspektif, yaitu customers perspective, internal process perspective, dan learning and growth perspective. Pada customers perspective terhadap P3DSPBKP, terdapat 2 (dua) buah SS yang disusun yaitu: terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan; serta meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan iptek daya saing dan bioteknologi kelautan dan perikanan yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP. Dari internal process perspective terhadap P3DSPBKP, terdapat 4 (empat) buah SS yaitu: tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan yang efektif berdasarkan hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan; terwujudnya hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan; terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan Iptek daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan; serta terselenggaranya pengendalian litbang kelautan dan perikanan. Sedangkan dari learn and growth perspective terhadap P3DSPBKP, terdapat 4 (empat) buah SS yaitu: terwujudnya ASN lingkup P3DSPBKP yang kompeten, profesional dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 10

22 berkepribadian; tersedianya manajemen pengetahuan lingkup P3DSPBKP yang handal dan mudah diakses; terwujudnya birokrasi lingkup P3DSPBKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima; dan terkelolanya anggaran pembangunan lingkup P3DSPBKP secara efisien dan akuntabel PENETAPAN KINERJA P3DSPBKP TAHUN 2016/ PERJANJIAN KERJA Pada tahun 2016, P3DSPBKP telah menetapkan target kinerja yang akan dicapai dalam bentuk kontrak kinerja antara Kepala P3DSPBKP dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. Pada kontrak kinerja tersebut terdapat Peta Strategis (Strategy Map) dengan 10 Sasaran Strategis (SS) yang ingin dicapai. Untuk setiap SS yang disusun dan ditetapkan memiliki ukuran yang disebut sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU). Keseluruhan IKU P3DSPBKP pada tahun 2016 untuk semua SS berjumlah 20 IKU. Sebagai alat ukur pencapaian kinerja, target 20 IKU P3DSPBKP yang ditetapkan pada awal tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 2 berikut: Tabel 2. Penetapan Kinerja P3DSPBKP TA 2016 (Tapja Awal) Sasaran Strategis IKU Target 2016 SS1. Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisifatif, bertanggungjawab dan berkelanjutan IK1. Jumlah WPP yang terpetakan potensi SD Daya Saing dan Bioteknologi KP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan (WPP) 2 SS2. Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan iptek daya saing dan bioteknologi KP yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan Negara dari sektor KP SS3. Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif berdasarkan hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP SS4. Terwujudnya hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan IK2. IK3. IK4. IK5. IK6. IK7. IK8. Persentase hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang digunakan sesuai dengan kontrak kinerja eselon I KKP (%) Jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan (buah) Jumlah rekomendasi dan/atau masukan kebijakan litbang daya saing produk dan bioteknologi KP (paket/buah) Jumlah Data dan Informasi ilmiah litbang daya saing produk dan bioteknologi KP (paket) Jumlah Karya Tulis Ilmiah litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang diterbitkan (KTI) Jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi yang terekomendasi untuk masyarakat dan/atau industry (buah) Jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang inovatif untuk pembangunan KP (buah)*) Komponen inovasi, Inovasi teknologi Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 11

23 IK9. Jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang diusulkan HKI dan/atau dirilis 1 SS5. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan iptek daya saing produk dan bioteknologi KP SS6. Terselenggaranya pengendalian litbang KP IK10. IK11. IK12. IK13. Proporsi fungsional lingkup P3DSPBKP dibandingkan total pegawai lingkup P3DSPBKP (%) Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang ditingkatkan kapasitasnya Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang terbentuk (buah) Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang daya saing produk dan bioteknologi KP (minimal)(%) SS7. Tersedianya ASN lingkup P3DSPBKP yang kompeten, profesional dan berkepribadian IK14. IK15. Indeks kompetensi dan integritas lingkup P3DSPBKP (%) Jumlah ASN Lingkup P3DSPBKP yang dikembangkan kompetensinya SS8. Tersedianya manajemen pengetahuan lingkup P3DSPBKP yang handal dan mudah diakses IK16. Persentase unit kerja lingkup P3DSPBKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 50 SS9. Terwujudnya birokrasi lingkup P3DSPBKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima IK17. Nilai kinerja reformasi birokrasi lingkup P3DSPBKP (Nilai) A (90) IK18. Nilai SAKIP lingkup P3DSPBKP (Nilai) 84 SS10. Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup P3DSPBKP secara efisien dan akuntabel IK19. IK20. Nilai kinerja anggaran lingkup P3DSPBKP (%) Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup P3DSPBKP (%) Penetapan Kinerja P3DSPBKP Tahun 2016/Perjanjian Kinerja merupakan bentuk komitmen yang disepakati oleh Kepala P3DSPBKP dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. Implementasi dari penetapan kinerja tersebut dalam bentuk dukungan program Penelitian dan Pengembangan Iptek Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan yang pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp ,- (Anggaran Puslitbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP sebesar Rp ,- dan Anggaran Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan sebesar Rp ,-). DIPA III penambahan output cadangan (10 Mei 2016) pada Puslitbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan sebesar Rp ,- sehingga anggaran lingkup P3DSPBKP menjadi Rp ,-. Perubahan anggaran ini diikuti juga dengan perubahan Penetapan Kinerja P3DSPBKP yang dapat dilihat pada Tabel 3 berikut: Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 12

24 Tabel 3. Penetapan Kinerja-Perubahan P3DSPBKP TA 2016 Sasaran Strategis IKU Target 2016 SS1. Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisifatif, bertanggungjawab dan berkelanjutan IK1. Jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya Daya Saing dan Bioteknologi KP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan (WPP) 2 SS2. Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan iptek daya saing dan bioteknologi KP yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan Negara dari sektor KP SS3. Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif berdasarkan hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP SS4. Terwujudnya hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan SS5. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan iptek daya saing produk dan bioteknologi KP SS6. Terselenggaranya pengendalian litbang KP IK2. IK3. IK4. IK5. IK6. IK7. IK8. IK9. IK10. IK11. IK12. IK13. Persentase hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang digunakan sesuai dengan kontrak kinerja eselon I KKP (%) Jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan (buah) Jumlah rekomendasi dan/atau masukan kebijakan litbang daya saing produk dan bioteknologi KP (paket/buah) Jumlah Data dan Informasi ilmiah litbang daya saing produk dan bioteknologi KP (paket) Jumlah Karya Tulis Ilmiah litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang diterbitkan (KTI) Jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi yang terekomendasi untuk masyarakat dan/atau industry (buah) Jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang inovatif untuk pembangunan KP (buah)*) Komponen inovasi, Inovasi teknologi Jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang diusulkan HKI dan/atau dirilis Proporsi fungsional lingkup P3DSPBKP dibandingkan total pegawai lingkup P3DSPBKP (%) Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang ditingkatkan kapasitasnya Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang terbentuk (buah) Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang daya saing produk dan bioteknologi KP (minimal)(%) SS7. Tersedianya ASN lingkup P3DSPBKP yang kompeten, profesional dan berkepribadian IK14. IK15. Indeks kompetensi dan integritas lingkup P3DSPBKP (%) Jumlah ASN Lingkup P3DSPBKP yang dikembangkan kompetensinya SS8. Tersedianya manajemen pengetahuan lingkup P3DSPBKP yang handal dan mudah diakses IK16. Persentase unit kerja lingkup P3DSPBKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 50 Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 13

25 SS9. Terwujudnya birokrasi lingkup P3DSPBKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima IK17. Nilai kinerja reformasi birokrasi lingkup P3DSPBKP (Nilai) A (90) IK18. Nilai SAKIP lingkup P3DSPBKP (Nilai) 84 SS10. Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup P3DSPBKP secara efisien dan akuntabel IK19. IK20. Nilai kinerja anggaran lingkup P3DSPBKP (%) Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup P3DSPBKP (%) Penetapan Kinerja Perubahan Tahun 2016 disahkan pada bulan Mei Perubahan terjadi pada target kinerja output pada IKU 8 dan 13, semula target kinerja ouput pada IKU 8 sebesar 25 buah menjadi 26 buah dan pada IKU 13 target kinerja output dari 90% menjadi 92%. Kebijakan pemerintah untuk efisiensi anggaran maka anggaran sesuai dengan DIPA Revisi 4 (5 Agustus 2016) terdapat pengurangan anggaran sebesar Rp ,- sehingga anggaran lingkup P3DSPBKP menjadi Rp ,-. Sesuai dengan DIPA Revisi 4 maka terjadi pengurangan target capaian kinerja pada Tapja Perubahan P3DSPBKP yang ditetapkan pada bulan Agustus 2016 dengan kembali ke Tapja Awal. Sesuai dengan DIPA Revisi 5 hasil self blocking (3 Oktober 2016) beberapa anggaran tidak dapat digunakan namun tidak merubah target kinerja. Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 14

26 III. AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran capaian kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) pada masing-masing perspektif. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, diperoleh data bahwa capaian nilai kinerja organisasi P3DSPBKP adalah sebesar 118,02%. Nilai tersebut berasal dari capaian kinerja pada masing-masing perspektif sebagai berikut (Gambar 6): KINERJA P3DSPBKP Nilai Kinerja Organisasi : 118,02% CUSTOMER PERSPECTIVE INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE LEARN & GROWTH PERSPECTIVE Bobot : 40% Capaian Kinerja : 112,50% Bobot : 30% Capaian Kinerja : 107,76% Bobot : 30% Capaian Kinerja : 120,00% Gambar 6. Hasil pengukuran kinerja lingkup P3DSPBKP tahun 2016 Selama tahun 2016, dari 10 Sasaran Strategis (SS) dan 20 Indikator Kinerja Utama (IKU) IKU lingkup P3DSPBKP memiliki kinerja yang baik yang ditandai dengan notifikasi berwarna hijau. Pada tahun 2015 capaian dari 10 Sasaran Strategis (SS) dan 20 Indikator Kinerja Utama (IKU) juga memiliki kinerja baik yang ditandai dengan notifikasi berwarna hijau. Capaian kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (P3DSPBKP) tahun 2016 merupakan konstribusi dari unit kerja lingkup P3DSPBKP yang sasaran dan indikator kinerjanya diturunkan/dicascading sampai dengan unit kerja level CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) P3DSPBKP Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan tusi P3DSPBKP. Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada indikator kinerja utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran dan tujuan Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 15

27 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE CUSTOMER PERSPEKTIVE strategis pada peta strategi yang dituangkan pada penetapan kinerja P3DSPBKP tahun 2016 dapat tercapai. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) P3DSPBKP tahun 2016 pada customer perspective, internal process perspective dan learn & growth perspective mengalami perubahan dan penyesuaian yang mengacu pada Balanced Scorecard (BSC). Target pada setiap indikator kinerja tersebut, semuanya telah berhasil dicapai. Pencapaian Sasaran Strategis (SS) dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2016 yang mengacu Balanced Scorecard (BSC) dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4. Capaian IKU P3DSPBKP TA 2016 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN T R 1. Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab dan berkelanjutan 1 Jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya Daya Saing dan Bioteknologi KP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan WPP Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan iptek daya saing dan bioteknologi KP yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan Negara dari sektor KP 2 Persentase hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang digunakan sesuai dengan kontrak kinerja eselon I KKP 3 Jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan % Buah Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif berdasarkan hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP 4 Jumlah rekomendasi dan/atau masukan kebijakan litbang daya saing produk dan bioteknologi KP 5 Jumlah Data dan Informasi ilmiah litbang daya saing produk dan bioteknologi KP Paket/buah 6 6 Paket Jumlah Karya Tulis Ilmiah litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang diterbitkan KTI Terwujudnya hasil litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan 7 Jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi yang terekomendasi untuk masyarakat dan/atau industri 8 Jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang inovatif untuk pembangunan KP (buah)*) Komponen inovasi, Inovasi teknologi Buah 4 6 Buah Jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang diusulkan HKI dan/atau dirilis Buah Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan 10 Proporsi fungsional lingkup P3DSPBKP dibandingkan total pegawai lingkup P3DSPBKP % 55 56,92 Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 16

28 LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE Layanan Iptek daya saing produk dan bioteknologi KP 11 Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang ditingkatkan kapasitasnya Paket Terselenggaranya Pengendalian litbang KP 7. Terwujudnya ASN Lingkup P3DSPBKP yang kompeten, profesional dan berkepribadian 8. Tersedianya manajemen pengetahuan lingkup P3DSPBKP yang handal dan mudah diakses 9. Terwujudnya birokrasi lingkup P3DSPBKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima 10. Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup P3DSPBKP secara efisien dan ekuntabel 12 Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang terbentuk 13 Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang daya saing produk dan bioteknologi KP (minimal) 14 Indeks kompetensi dan integritas lingkup P3DSPBKP 15 Jumlah ASN Lingkup P3DSPBKP yang dikembangkan kompetensinya 16 Persentase unit kerja lingkup P3DSPBKP yang menerapkan system manajemen pengetahuan yang terstandar 17 Nilai kinerja reformasi birokrasi lingkup P3DSPBKP Buah 6 7 % 90 91,11 % 77 80,97 Orang % Nilai 90 90,11 18 Nilai SAKIP lingkup P3DSPBKP Nilai 84 84,34 19 Nilai kinerja anggaran lingkup P3DSPBKP 20 Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup P3DSPBKP % 85 86,21 % HASIL PENGUKURAN IKU P3DSPBKP Pengukuran kinerja P3DSPBKP menggunakan metode pengukuran Balance Score Card (BSC) dan aplikasi "kinerjaku" KKP NILAI PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS (NPSS) NPSS adalah nilai yang menunjukan konsolidasi dari seluruh IKU di dalam satu Sasaran Strategis (SS). Status capaian SS yang ditunjukkan dengan warna merah/kuning/hijau (buruk/sedang/baik) ditentukan oleh NPSS. Untuk menghitung NPSS perlu diperhatikan bobot masing-masing IKU terhadap SS tersebut dengan indeks toleransi 0%. Sistem pembobotan yang digunakan didasarkan atas tingkat validitas IKU (Tabel 5) sebagai berikut: Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 17

29 Tabel 5. Tingkat Validasi IKU No Validitas IKU Bobot 1 Lead input 0,1 2 Lead proses 0,2 3 Lag output 0,3 4 Lag outcome 0,4 Status capaian NPSS ditentukan oleh nilai indeks (Tabel 6) sebagai berikut: Tabel 6. Penetapan Indeks Capaian NPSS Baik Sedang Buruk Indeks Capaian > 100 % Indeks Capaian = 100% Indeks Capaian < 100 % Pengukuran kinerja juga harus menentukan klasifikasi target indikator kinerja diantaranya adalah: Maximize adalah kondisi dimana semakin tinggi pencapaian dari target maka kinerja semakin baik; Minimize adalah kondisi dimana semakin rendah pencapaian dari target maka kinerja semakin baik; Stabilize adalah kondisi dimana semakin stabil (tidak naik dan tidak turun) pencapaian dari target maka kinerja semakin baik (Tabel 7). Tabel 7. Klasifikasi dan status NPSS KLASIFIKASI STATUS NSS / NKP / MAXIMIZE MINIMIZE STABILIZE NPSS (Toleransi 0%) X<100% X>100% X>100% atau X<100% Buruk X=100% X=100% - Sedang X 100% X 100% X=100% Baik Hasil pengukuran capaian kinerja P3DSPBKP pada Tahun 2016 menggunakan 2 metode/tools sebagai berikut: 1. Hasil pengukuran capaian kinerja yang menggunakan aplikasi kinerjaku.kkp.go.id dapat dilihat pada Gambar 7. Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) P3DSPBKP sebesar 118,02%, yang berasal dari capaian kinerja masing-masing perspektif sebagai berikut : a) Perspektif pelanggan (Customer Perspective) dengan bobot 40%, capaian kinerja sebesar 112,50%; b) Perspektif Internal (Internal Process Perspective) dengan bobot 30%, capaian kinerja sebesar 107,76%; c) Perspektif Learn & Growth (Learn & Growth Perspective) dengan bobot 30%, capaian kinerja sebesar 120,00%. Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 18

30 Gambar 7. Nilai Pencapaian Sasaran Strategis P3DSPBKP dalam Aplikasi kinerjaku.kkp.go.id KKP Tahun Pengukuran capaian kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard dapat dilihat pada Gambar 8. Pengukuran kinerja dilakukan mulai dari tahapan mengukur Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS), Nilai Pencapaian Inisiatif Strategis (NPIS), dan Nilai Kinerja Keseluruhan (NKK). Gambar 8. Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) P3DSPBKP dalam metode BSC Tahun 2016 Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 19

31 Pengukuran kinerja menggunakan data dokumen penetapan kinerja (TAPJA) awal tahun 2016, dan dilakukan mulai dari tahapan mengukur nilai pencapaian indikator kinerja utama dan nilai pencapaian sasaran strategis (NPSS). Dalam pengukuran kinerja membandingkan antara target dan realisasi IKU pada masing-masing perspektif dengan toleransi 0% diperoleh capaian kinerja P3DSPBKP ditingkat korporat di Tahun 2016 sebesar 118,41% yang berasal dari capaian kinerja masing-masing perspektif sebagai berikut : a) Perspektif pelanggan (Customer perspective) dengan bobot 40%, capaian kinerja sebesar 113%; b) Perspektif Internal (Internal Process perspective) dengan bobot 30%, capaian kinerja sebesar 108%; c) Perspektif Learn and Growth (Learn and Growth perspective) dengan bobot 30%, capaian kinerja sebesar 136% EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA Evaluasi dan analisis kinerja menampilkan perbandingan target dan capaian tahun berjalan, kinerja dengan tahun sebelumnya dan target jangka menengah berikut analisis keberhasilkan/penurunan kinerja pada indikator kinerja utama di masing-masing sasaran strategis CUSTOMERS PERSPECTIVE Capaian kinerja P3DSPBKP pada perspektif pemangku kepentingan (Customer Perspective) dengan bobot sebesar 40% capaian kinerjanya sebesar 113% yang berasal dari dua (2) sasaran strategis berikut : SS 1 : TERWUJUDNYA PENGELOLAAN SDKP YANG PARTISIPATIF, BERTANGGUNGJAWAB DAN BERKELANJUTAN Nilai sasaran strategis terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan sebesar 100% (progress/fisik) dan 100% (output/volume). Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran meningkatnya kesejahteraan masyarakat KP terdiri dari 1 (satu) IKU sebagai berikut: IKU 1 : Jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya Daya Saing dan Bioteknologi KP untuk Pengembangan Ekonomi Kelautan yang Berkelanjutan (WPP) Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan yang mengamanatkan adanya kebijakan pengelolaan sumberdaya ikan secara lestari yang didukung dengan pendugaan potensi, pengendalian dan pengawasan yang sistematis. Berbagai kerawanan akibat IUU fishing dan konflik Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 20

32 antar pemegang kewenangan pengelolaan perlu diantisipasi dimana kawasan rawan IUU fishing menjadi prioritas dalam pengelolaan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP). Satuan wilayah pengelolaan yang mencerminkan karakteristik wilayah dan sumberdaya diperlukan untuk melakukan pendugaan potensi, pengendalian dan pengawasan. Pembagian WPP didasarkan pada karakteristik geo-bio-ekologi dengan membagi WPP menjadi 11 satuan WPP. Indikator jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan merupakan salah satu bertujuan sebagai bentuk kontribusi hasil litbang P3DSPBKP dalam peningkatan potensi nilai ekonomi sumberdaya kelautan dan perikanan di WPP 712 (Laut Jawa) dan WPP 573 (Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa hingga sebelah Selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, dan Laut Timor bagian barat). Indikator ini menggunakan polarisasi maximize, dimana capaiannya diharapkan melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya KP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan (WPP) dideskripsikan sebagai berikut: Tabel 8. Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 Tahun 2016 T R % T R % Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab dan berkelanjutan Jumlah WPP yang terpetakan potensi SD Daya Saing dan Bioteknologi KP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan (WPP) Dari tabel 8 di atas, capaian kinerja jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya KP untuk pengembangan ekonomi kelautan dan perikanan yang berkelanjutan (WPP) tahun 2016 sebesar 100% (2 buah) sesuai target yang ditetapkan. Pencapaian IKU ini didukung oleh hasil kegiatan Pengkajian Kebijakan Nilai Tambah Hasil Laut. Hasil kajian ini melaporkan bahwa peningkatan volume produksi ikan, tidak selalu diikuti oleh kenaikan nilai dari produksi tersebut. Data dan informasi tentang keragaman kualitas dan nilai hasil tangkapan ikan antar musim (yang merepresentasikan fluktuasi pasok/produksi ikan) di WPP 573 dan WPP 712 menunjukkan arah strategi untuk menangani isu tersebut. Data dan informasi yang diperoleh di lapangan secara ringkas adalah sebagai berikut: 1. Ada keragaman mutu dan jumlah tangkapan ikan akibat musim dan proses penanganan di kapal. 2. Sebagian pelaku usaha mengatasi dampak keragaman di atas melalui berbagai tindakan adaptasi, contoh: sebagian pelaku usaha mendatangkan ikan dari daerah lain, sebagian dengan menghentikan sementara usahanya, sebagian melakukan substitusi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 21

33 3. Terkait tindakan-tindakan adaptasi tersebut, terdata informasi tentang kendala-kendala yang dihadapi oleh nelayan, pedagang dan pengolah dalam mengatasi dampak dari keragaman tersebut. 4. Kendala tersebut mencakup variabel internal maupun eksternal. Variabel internal yang banyak mengkendala tindakan adaptasi pelaku pasar terutama adalah kemampuan finansial, penguasaan teknologi, dan kepemilikan aset fisik. Sementara itu, variabel eksternal yang sering muncul adalah kondisi sarana-prasarana, kebijakan pemerintah lokal dan kondisi pasar. Dari hasil di atas salah satu yang direkomendasikan dalam draft RPP WPP yaitu perlunya intervensi pengambil kebijakan untuk memperkuat kinerja dari tindakan-tindakan adaptif dari pelaku pasar tersebut di atas. Dari hasil penelitian ini, intervensi tersebut terutama mencakup fasilitasi distribusi/logistik, peningkatan ketrampilan dan peningkatan kondisi sarana-prasarana untuk mendukung sistem rantai dingin SS 2 : MENINGKATNYA HASIL PENYELENGGARAAN LITBANG DAN LAYANAN IPTEK DAYA SAING DAN BIOTEKNOLOGI KP YANG MENDUKUNG PRODUKTIVITAS USAHA DAN PENDAPATAN NEGARA DARI SEKTOR KP Nilai sasaran strategis meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan iptek daya saing dan bioteknologi KP yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP sebesar 125%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 2 (dua) IKU sebagai berikut : IKU 2 : Persentase hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang digunakan sesuai dengan kontrak kinerja eselon I KKP (%) Kontrak Kinerja merupakan kesepakatan atau perjanjian antara Balitbang KP dengan Eselon I lingkup KKP (Ditjen dan Badan) yang berisi komitmen penyediaan hasil-hasil riset daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan sesuai dengan kebutuhan dari Eselon I KKP yang selanjutnya akan digunakan oleh Eselon I KKP sebagai dasar penyusunan kebijakan. Indikator ini menggunakan polarisasi maximize, dimana capaiannya diharapkan melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian atas indikator kinerja persentase hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang digunakan sesuai dengan kontrak kinerja eselon I KKP (%) dideskripsikan sebagai berikut: Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 22

34 Tabel 9. Persentase hasil litbang DSPBKP yang digunakan sesuai dengan kontrak kinerja eselon I KKP Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Tahun 2016 T R % Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan iptek daya saing dan bioteknologi KP yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP Persentase hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang digunakan sesuai dengan kontrak kinerja eselon I KKP (%) Pada Tabel 9 terlihat persentase hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang digunakan sesuai dengan kontrak kinerja eselon I KKP tahun 2016 sebesar 100% sesuai target yang ditetapkan. IKU2 ditetapkan sebagai indikator kinerja baru yang diemban oleh P3DSPBKP pada pelaksanaan penelitian dan pengembangan KP pada tahun Kontrak kinerja antara Balitbang KP dengan Eselon I Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP telah disepakati dengan: 1. Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (DJPRL); 2. Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM). Hasil litbang P3DSPBKP yang di kontrakkinerjakan dengan Ditjen PRL telah disampaikan melalui penyebarluasan hasil litbang P3DSPBKP tanggal 21 Desember 2016 dan didukung oleh 3 judul kegiatan penelitian sebagai berikut: 1. Penelitian Biopotensi Terumbu Karang CTI. 2. Bioekologi Lingkungan dan Biopotensi Invertebrata Laut. 3. Penelitian Peningkatan Kualitas Garam secara Biologi. Hasil litbang P3DSPBKP yang di kontrakkinerjakan dengan BKIPM telah disampaikan melalui penyebarluasan hasil litbang P3DSPBKP tanggal 29 Desember 2016 dan didukung oleh 10 judul kegiatan penelitian sebagai berikut: 1. Keamanan Lingkungan Perairan dari Cemaran Logam Berbahaya dan Biotoksin di Perairan Sidoarjo dan Sekitarnya. 2. Zonasi Berbasis Cemaran Logam Berat dan Marine Biotoxine (Racun Cemaran Laut) di Perairan Teluk Jakarta. 3. Paket Teknologi Kit Uji Cepat Residu Pestisida 4. Kajian Resiko Vibrio parahaemolyticus pada Udang. 5. Profil Risiko Mikotoksin pada Produk Olahan Perikanan. 6. Kajian Kandungan Formaldehid pada Produk Olahan Ikan. 7. Formulasi Bahan Pengawet untuk Ikan Pindang. 8. Kajian Risiko Salmonella pada Tuna Tangkapan Nelayan Kecil Ambon. Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 23

35 9. Kajian Prevalensi Kandungan Histamin pada Produk Tuna Tangkapan Nelayan Kecil Ambon. 10. Penelitian Teknologi Proses Pengolahan Tuna Loin IKU 3 : Jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakann (buah) Indikator kinerja jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan (buah) didefinisikan sebagai berikut: Hasil litbang KP (berupa rekomendasi, bahan kebijakan/informasi terapan, policy brief, naskah akademik) yang disampaikan oleh Kepala Badan dan/atau Kepala Pusat (tembusan Kepala Badan) kepada stakeholder (MKP, Eselon I KKP, Pemda, K/L lain) melalui dokumen penyampaian resmi (Surat, Memorandum, Nota Dinas) dan menjadi bahan kebijakan yang telah dirumuskan (peraturan, buku pedoman, maupun keputusan) baik rancangan/draft atau yang telah diterbitkan. Monitoring status usulan bahan kebijakan di tingkat stakeholder untuk level Eselon I dilakukan oleh Sekretariat dan Eselon II terkait, Sedangkan yang disampaikan oleh Level II Pusat/Balai Besar dilakukan oleh masing-masing Eselon II. Hasil litbang KP dapat berupa hasil penelitian tahun-tahun sebelumnya, namun harus dilengkapi dengan bukti pemanfaatan di tahun Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan (buah) dideskripsikan di bawah ini: Tabel 10. Jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang DSPBKP yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 Tahun 2016 T R % T R % Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan iptek daya saing dan bioteknologi KP yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP Jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan (buah) Dari Tabel 10 di atas, capaian indikator jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang DSPBKP yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan pada tahun 2016 yaitu sebanyak 3 buah atau 150% dari target yang ditetapkan sebanyak 2 buah, yaitu: 1. Rancangan Standar Nasional Indonesia 3 (RSNI3): Sargassum spp sebagai bahan baku alginat untuk pengikat warna dalam tekstil syarat mutu dan penanganan (Konseptor: Rinta Kusumawati, S.Si, MT). Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 24

36 2. Rancangan Standar Nasional Indonesia 3 (RSNI3): Rumput laut coklat segar sebagai bahan baku fukosantin syarat mutu dan penanganan (Konseptor: Dedi Noviendri, S.Si, M.Si, PhD). 3. Inovasi litbang yang diimplementasikan dalam kegiatan Penyegaran Teknologi Hasil Litbang untuk Penyuluh Perikanan tanggal Oktober 2016 di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, diikuti oleh 30 orang peserta yang terdiri dari 25 orang penyuluh dan 5 staf Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kebumen. Hasil dari kegiatan penyegaran teknologi yaitu para penyuluh perikanan mendapatkan akses informasi secara langsung dari peneliti P3DSPBKP mengenai teknologi penanganan dan pengolahan ikan Nila dan Lele menjadi produk keripik kulit ikan nila, keripik babyfish ikan nila, amplang ikan nila, mie kremes ikan nila, otak-otak ikan nila, tahu bulat ikan nila, nugget ikan nila serta abon tulang ikan lele. Sebagai tindaklanjut dari kegiatan tersebut, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kebumen akan mengalokasikan anggaran untuk kegiatan alih teknologi bagi kelompok pengolah dan pemasar hasil perikanan pada tahun Dibandingkan persentase capaian pada tahun 2015 yaitu sebesar 100%, maka capaian di tahun 2016 meningkat sebesar 50%. Capaian yang melebihi target di tahun 2016 tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal: 1) Meningkatkan permintaan kajian berbasis ilmiah dari stakeholder sebagai dasar penyusunan kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan dan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI). 2) Jejaring yang baik dengan stakeholder daerah dalam proses pelaksanaan penelitian dan pengembangan yang berawal dari kebutuhan pemerintah daerah INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Capaian kinerja P3DSPBKP pada perspektif pelanggan (Internal Process Perspective) dengan bobot sebesar 30% capaian kinerjanya sebesar 108% yang berasal dari empat (4) sasaran strategis berikut: SS 3 : TERSEDIANYA REKOMENDASI DAN MASUKAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KP YANG EFEKTIF BERDASARKAN HASIL LITBANG DAYA SAING PRODUK DAN BIOTEKNOLOGI KP Nilai sasaran strategis tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif berdasarkan hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP sebesar 105% Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 3 (tiga) IKU sebagai berikut: Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 25

37 IKU 4 : Jumlah rekomendasi dan/atau masukan kebijakan litbang daya saing produk dan bioteknologi KP (paket/buah) Jumlah rekomendasi dan masukan kebijakan KP didefinisikan sebagai hasil kegiatan litbang (dari output rekomendasi) yang berisi intisari, rekomendasi, dan implikasinya yang bertujuan untuk mendapatkan luaran rekomendasi dan masukan kebijakan KP yang dihasilkan oleh P3DSPBKP. Indikator ini menggunakan polarisasi maximize, dimana capaiannya diharapkan melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah rekomendasi dan/atau masukan kebijakan litbang DSPBKP dideskripsikan di bawah ini: Tabel 11. Jumlah rekomendasi dan/atau masukan kebijakan litbang DSPBKP Tahun 2015 Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama T R % T R % Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif berdasarkan hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP usaha dan pendapatan Negara dari sektor KP Jumlah rekomendasi dan/atau masukan kebijakan litbang daya saing produk dan bioteknologi KP (paket/buah) Pada Tabel 11, terlihat capaian kinerja jumlah rekomendasi dan/atau masukan kebijakan litbang daya saing produk dan bioteknologi KP tahun 2016 tercapai 100% sesuai dengan target 6 buah output rekomendasi yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2015 peningkatan jumlah dari 5 menjadi 6 buah rekomendasi. Jumlah rekomendasi ini meningkat dibandingkan dengan capaian pada tahun 2015 karena bertambahnya anggaran penelitian untuk output rekomendasi. Enam buah rekomendasi/masukan kebijakan litbang sebagai berikut: 1. Analisis Kebijakan Pengembangan Industri Pengolahan Hasil Perikanan. Dari hasil kajian diketahui bahwa susut hasil ditemukan di semua titik aktifitas perikanan di sepanjang rantai pasok di semua lokasi survei. Lokasi survei yang dikaji adalah WPP 711 (Sungai liat-kalimantan Barat, Bangka, Bintan-Kepulauan Riau). Nilai susut hasil paling tinggi secara persentase masih terjadi di tingkat nelayan yang diikuti oleh pedagang dan pengolah. Penyebab utama terjadinya susut hasil di sepanjang rantai pasok adalah lemahnya penerapan sistem rantai dingin sehingga kualitas ikan hasil tangkapan menurun akibat terpapar lingkungan dan lamanya waktu melaut atau simpan. Rekomendasi umum yang perlu disampaikan untuk mengurangi terjadinya susut hasil ini adalah implementasi Good Manufacturing Process (GMP), Good Handling Practice (GHP) dan sistem rantai dingin mulai dari penangkapan sampai dengan jalur distribusi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 26

38 2. Zonasi Berbasis Cemaran Logam Berat dan Biotoksin di Perairan Teluk Jakarta. Rekomendasi dari kajian tersebut adalah sebagai berikut: a) Kandungan nutrien perairan (nitrit, amonia, fosfat), sebagian besar sungai di Kawasan Jabotabek yang bermuara di Teluk Jakarta telah melebih ambang batas yang diijinkan (PP RI No.82/2001 tentang Pengelolaah Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air), yaitu sungai Dadap, Angke, Pluit, Marunda, Cilincing, Ciliwung, Bekasi. Oleh karena itu perlu dilakukan monitoring secara berkala dan berkelanjutan tentang nutrien perairan sungai yang mengalir ke Teluk Jakarta. Hal ini bertujuan untuk mengurangi tingkat masukan nutrien dari daratan yang terakumulasi di perairan Teluk Jakarta dan dapat mendorong terjadinya blooming spesies fitoplankton penyebab red tide dan penghasil toksin Harmfull Algae Bloom (HAB). b) Pada penelitian ini, jenis plankton penghasil saksitoksin ditemukan di perairan Cilincing dan Kalibaru (lokasi budidaya kerang hijau) yaitu Alexandrium dan Gymnodinium. Sementara itu beberapa jenis dinoflagelata penyebab red tide yang ditemukan adalah Ceratium, Prorocentrum, Protoperidinium dan Gonyaulax. Hal tersebut menunjukkan bahwa potensi terjadinya blooming plankton penghasil saksitoksin di lokasi budidaya kerang hijau cukup tinggi sehingga perlu dilakukan pemantauan dan pengendalian secara berkala dan berkelanjutan terhadap kelimpahan spesies fitoplankton penghasil saksitoksin terutama area budidaya kerang hijau Cilincing dan Kalibaru. Selain itu kelimpahan fitoplankton penyebab red tide yang cukup tinggi pada beberapa lokasi penelitian diperlukan penyusunan zona pengelolaan kegiatan perikanan budidaya di perairan Teluk Jakarta agar dampak ekonomi akibat red tide dapat dikurangi. c) Tingkat cemaran logam berat dari sungai yang bermuara di Teluk Jakarta mengindikasikan tingginya tingkat cemaran logam berat di perairan tersebut, termasuk biotanya. Pengendalian tingkat cemaran logam berat sebaiknya dilakukan secara integratif melibatkan berbagai pihak dari hulu ke hilir, termasuk upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pembuangan limbah ke sungai. Selain itu ditemukan bahwa tingkat pencemaran logam berat yang tinggi terdapat di teluk dekat area sungai sehingga kegiatan budidaya kerang hijau tidak dilakukan di area tersebut. 3. Kajian Resiko Vibrio parahaemolyticus pada Udang Rekomendasi dari kajian tersebut adalah sebagai berikut: a) Menerapkan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dan Good Handling Practice (GHP) saat panen dan pasca panen. b) Perlu dilakukan perbaikan sarana dan prasarana di tambak, terutama pada tempat panen udang dan sortasi yang kurang memadai terutama pada rantai pasok tipe 1 (tambak-sortir ditambak-upi penerimaan bahan baku-upi pengupasan udang-upi produk akhir). Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 27

39 c) Implementasi sanitasi dan higiene terhadap semua sarana dan prasarana serta tenaga pengolah yang melakukan proses pengolahan udang beku di sepanjang rantai pasok terutama di tambak, suplier pemasok udang ke UPI, UPI penerimaan bahan baku dan UPI tahap kupas terutama di rantai pasok tipe 1 harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi peluang cemaran mikrobiologi seperti V. parahaemolyticus. d) Diperlukan edukasi bagi pelaku usaha di semua tahap rantai pasok terutama di tambak, suplier pemasok udang ke UPI, UPI penerimaan bahan baku hingga UPI di tahap pengupasan udang untuk mempertahankan mutu dan keamanan produk. e) Penerapan sistem rantai dingin mulai dari panen udang di tambak dan di sepanjang distribusi udang ke UPI harus dilakukan. Apabila tidak dilakukan akan memperbesar peluang cemaran V. parahaemolyticus pada produk akhir. 4. Keamanan Lingkungan Perairan dari Cemaran Logam Berbahaya dan Biotoksin di Perairan Sidoarjo dan Sekitarnya Rekomendasi dari kajian tersebut adalah sebagai berikut: a) Secara umum kondisi perairan Sidoarjo masih layak untuk usaha perikanan. Di beberapa titik lokasi pengamatan telah terjadi penurunan kualitas air, misalnya, kandungan amonia sudah sangat tinggi hingga melewati ambang batas yang ditetapkan dalam baku mutu air laut. Sebanyak 13 dari 38 titik pengambilan sampel memiliki kadar amonia yang melewati ambang batas. Di samping itu total padatan tersuspensi di perairan Sidoarjo juga tergolong tinggi. Semua titik memiliki total padatan tersuspensi jauh di atas ambang batas yang dipersyaratkan. Hal ini kemungkinan karena adanya penambahan lumpur dari Sungai Sidoarjo yang meningkatkan laju sedimentasi di perairan laut sekitarnya. Untuk itu perlu dilakukan perhatian khusus terhadap kasus sedimentasi perairan dan penurunan kualitas perairan di sekitar Teluk Sidoarjo yang diakibatkan oleh penambahan lumpur dari Sungai Sidoarjo. b) Wilayah perairan Teluk Sidoarjo tidak aman dari cemaran logam berat. Cemaran logam berat yang tinggi terjadi di sekitar pantai Kenjeran yang merupakan wilayah untuk kegiatan perikanan, baik budidaya maupun penangkapan. Berkenaan dengan hal tersebut, perlu dilakukan penyusunan tata ruang dan zonasi pengelolaan kawasan di Teluk Sidoarjo berdasarkan hasil monitoring dengan mengacu pada hasil kajian pencemaran logam berat yang dilakukan oleh P3DSPBKP. Selain itu perlu adanya monitoring secara periodik terhadap lingkungan terkait cemaran kimia logam berat di Teluk Sidoarjo untuk memastikan terjaminnya keamanan pangan produk perikanan yang diambil dan dibudidayakan di Teluk Sidoarjo. Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 28

40 c) Sebaran fitoplankton penghasil alga berbahaya di perairan Sidoarjo masih dalam tahap aman. Akan tetapi kasus cemaran biotoksin di perairan Teluk Sidoarjo akibat alga berbahaya masih mungkin terjadi terutama di perairan Ujung Pangkah (Gresik) yang banyak terdapat budidaya kerang hijau. Pada lokasi tersebut kelimpahan fitoplankton Alexandrium sp. cukup tinggi sehingga diperlukan monitoring dan pengendalian secara periodik dan terterintegrasi di lokasi tersebut dengan mengacu pada hasil Kajian P3DSPBKP. 5. Kajian Prevalensi Kandungan Histamin pada Produk Tuna Tangkapan Nelayan Kecil Ambon. Rekomendasi dari kajian tersebut adalah sebagai berikut: a) Persyaratan penggunaan sarana dan prasarana (alat, bahan, teknologi) perlu dibakukan b) Penerapan SOP di setiap titik penanganan ikan c) Perlu adanya inisiasi regulasi yang mengatur aktifitas di nelayan, pos pendaratan, dan miniplant, terutama dalam mengimplementasikan GHP dan GMP d) Penyuluhan terkait penangkapan sampai dengan pengolahan ikan perlu dilakukan, dengan pemantauan berkala. e) Jaminan rantai dingin dari sejak ikan ditangkap sampai ikan diolah dan didistribusikan dengan perbaikan palka dan sarana pengolahan f) Menjaga kemunduran produk melalui sistem rantai dingin yang baik untuk mencegah pembentukan biogenik amin termasuk histamin g) Penanganan tuna loin di atas kapal tidak disarankan 6. Kajian Risiko Salmonella pada Tuna Tangkapan Nelayan Kecil Ambon. Rekomendasi dari kajian tersebut adalah sebagai berikut: a) Kegiatan pengolahan loin di atas kapal tidak direkomendasikan, karena berpeluang terjadi pencemaran bakteri dan juga penurunan mutu. b) Jika kapal nelayan tidak memungkinkan menampung tuna utuh, dapat disediakan kapal dengan kapasitas cukup besar dengan sarana dan prasarana yang memenuhi syarat yang bertindak sebagai kapal pengumpul hasil tangkapan nelayan. c) Perlu perbaikan pada kapal nelayan, baik dari sisi kapasitas maupun sarana dan prasarana di atas kapal. Dibutuhkan kapal yang dapat menampung tuna dalam bentuk utuh. d) Penerapan sistim rantai dingin terutama saat ikan ditangkap hingga didaratkan wajib dilakukan karena praktek yang ada saat ini adalah suhu ikan berada >10 o C. Ketersediaan es yang kontinyu dalam jumlah cukup harus dijamin. e) Sistim rantai pasok loin tuna diupayakan sesingkat mungkin. Hal ini berdampak pada mutu dan keamanan tuna tetap terjaga dan mempertahankan stabilitas harga. Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 29

41 f) Perlu adanya edukasi yang lebih sistimatis dan konsisten mengenai jaminan mutu dan keamanan pangan serta GHP bagi pemangku kepentingan di sepanjang rantai pasok, terutama kepada nelayan dan pengumpul di pos pendaratan. g) Peran penyuluh dalam menyampaikan cara penanganan ikan yan baik di sepanjang rantai pasok kepada nelayan, pos pendaratan (pengumpul) dan suplier harus rutin dilakukan. h) Perlu adanya inisiasi regulasi yang mengatur aktifitas di nelayan, pos pendaratan, dan miniplant, terutama dalam mengimplementasikan GHP dan GMP. i) Perlu koordinasi melalui pertemuan bersama secara periodik antara nelayan, pengumpul, suplier, dan UPI dengan melibatkan BKIPM, DJPDS, dan DJPT untuk membahas masalah yang berkaitan dengan jaminan mutu dan keamanan pangan IKU 5: Jumlah Data dan Informasi ilmiah litbang daya saing produk dan bioteknologi KP (paket) IKU ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi ilmiah yang dihasilkan dari kegiatan litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang dilaksanakan. Jumlah data dan informasi hasil penelitian dihitung berdasarkan jumlah bentuk paket informasi (hasil daya saing dan analisis data). Pengukuran dilakukan dengan menghitung jumlah data dan informasi yang sudah disampaikan secara resmi oleh Kepala Satker kepada Kepala Balitbang KP. Indikator ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapakan adalah sesuai dengan target yang ditetapkan. Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah data dan/atau informasi ilmiah KP (paket) dideskripsikan di bawah ini. Tabel 12. Jumlah Data dan Informasi ilmiah litbang daya saing produk dan bioteknologi KP Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 Tahun 2016 T R % T R % Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif berdasarkan hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP Jumlah Data dan Informasi ilmiah litbang daya saing produk dan bioteknologi KP (paket) Dari Tabel 12 di atas terlihat bahwa capaian kinerja jumlah data dan/atau informasi ilmiah litbang DSPBKP tahun 2016 tercapai 100% dengan realisasi sebanyak 13 paket sesuai dengan target. Target pada tahun 2015 sebanyak 10 paket dan pada tahun 2016 sebanyak 13 paket sehingga terdapat peningkatan sebanyak 3 paket. Kenaikan jumlah target dipengaruhi oleh kenaikan anggaran pada tahun Data dan informasi yang telah dihasilkan antara lain: Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 30

42 1. Potensi Sumber Pangan Fungsional dari Moluska Hasil Perikanan Moluska mengandung nutrisi dan senyawa fungsional seperti asam amino, asam lemak, vitamin, mineral, taurine, dan antioksidan, sehingga potensial sebagai sumber pangan fungsional. Data dan informasi yang diperolah dari penelitian ini adalah karakteristik (kandungan proksimat, asam amino, asam lemak) serta aktivitas antioksidan dari kerang darah (Anadara granosa), kerang hijau (Perna viridis), kerang lokan (Geloina erosa), cumi-cumi (Loligo sp.) dan sotong (Sepia sp.) yang berasal dari Pelabuhan Ratu (Jawa Barat), Muara Baru (DKI Jakarta), Rembang (Jawa Tengah) dan Belitung (Bangka Belitung). 2. Pengkajian Kebijakan Nilai Tambah Hasil Laut Dari hasil kajian diperoleh data dan informasi teranalisis mengenai keragaman kualitas dan nilai hasil tangkapan ikan terkait dengan perubahan volume produksi, yang dalam penelitian ini didekati dengan fluktuasi produksi musim dan lokasi. Data dan informasi tersebut disediakan untuk mendukung perumusan strategi pengelolaan nilai tangkapan ikan. Hasil penelitian menunjukkan adanya keragaman mutu dan jumlah tangkapan ikan akibat musim dan proses penanganan di kapal sehingga perlunya intervensi pengambil kebijakan untuk memperkuat kinerja dari tindakan-tindakan adaptif dari pelaku pasar tersebut di atas, terutama fasilitasi distribusi/ logistik, peningkatan ketrampilan dan peningkatan kondisi saranaprasarana untuk mendukung sistem rantai dingin. 3. Karakterisasi Bakteriological Grade Agar dari Beberapa Jenis Rumput Laut Merah di Indonesia. Dari penelitian ini diperoleh data dan informasi mengenai karakteristik bakto agar dari rumput laut merah Indonesia sebagai berikut: a. Bakto agar dari Gracilaria verrucosa dari 3 lokasi berbeda (Brebes, Karawang, dan Palopo) telah memenuhi standard SNI untuk agar dan standar bakto agar komersial pada parameter kadar air dan abu tak larut asam. Bakto agar ini memiliki gugus fungsi yang identik dengan gugus fungsi yang dimiliki oleh agar serta kadar sulfat bakto agar yang dihasilkan relatif rendah sehingga mampu untuk menghasilkan bakto agar dengan kekuatan gel yang tinggi. Kemampuan bakto agar untuk menumbuhkan bakteri, lebih baik dibandingkan dengan bakto agar komersial. b. Bakto agar dari Gelidium sp. telah memenuhi standar bakto agar komersial untuk parameter kadar air dan kadar abu tak larut asam, memiliki gugus fungsi yang identik dengan gugus fungsi yang dimiliki oleh agar, kekuatan gel bakto agar telah memenuhi persyaratan standar bakto agar komersial (Supreme marine chemical) untuk grade premium serta mampu menumbuhkan bakteri yang lebih baik dibandingkan dengan bakto agar komersial. Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 31

43 4. Karakterisasi Sifat Fungsional Ikan Spesifik di Perairan Umum Kabupaten Merauke Data dan informasi yang diperoleh dari penelitian ini yaitu: a. Karakterisasi sifat fungsional dan sifat fisiko-kimia ikan perairan umum di Kab. Merauke. Ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 6 jenis ikan konsumsi yang ada di perairan umum Kabupaten Merauke yang merupakan hasil identifikasi penelitian tahun 2015 yaitu gabus, lele, mujair, kakap rawa, belanak dan betik. Analisa sifat fisiko-kimia yang dilakukan meliputi: nilai proksimat (kadar air, lemak, protein, abu) (AOAC, 2005), asam amino-asam lemak, warna (Hutching, 1999) dan tekstur, sedangkan untuk analisa sifat fungsional meliputi: water holding capacity (WHC) (Nurhayati et al. 2013), sifat emulsi (Yatsumatsu et al., 1972), daya serap air (Beuchat, 1977), dan daya serap lemak (Beuchat, 1977). Sebagai parameter tambahan untuk mengetahui tingkat kesegaran bahan baku dilakukan analisa TVB dan ph. Edible portion paling besar terdapat pada bagian daging, nilai proksimat keenam jenis ikan tidak jauh berbeda, asam amino yang mendominasi adalah glutamic acid diikuti dengan aspartic acid, sedangkan untuk asam lemak adalah palmitic acid dan oleic acid. Berdasarkan sifat fungsionalnya, ikan lele memiliki kemampuan menyerap, menahan air dan lemak serta stabilitas busa paling baik bila dibandingkan dengan daging fillet ikan yang lain. Aktivitas emulsi tertinggi ditunjukkan oleh ikan belanak, sedangkan stabilitas emulsi yang baik ditunjukkan oleh ikan gabus. Ikan betik memiliki profil texture paling baik, sedangkan ikan gabus memiliki tingkat derajat putih paling tinggi); b. Pengolahan konsentrat protein ikan (KPI) gabus sebagai sumber pangan tinggi protein Rendemen konsentrat ikan yang diperoleh pada konsentrat protein ikan metode asam dan basa adalah sekitar 20,9-23,6%. Rendemen tertinggi diperoleh pada konsentrat protein ikan menggunakan metode pemanasan, yaitu 27%. Kadar protein tertinggi diperoleh dari KPI menggunakan ph 3 yaitu 94,24%. Pada metode ekstraksi asam dan basa terbentuk garam dengan kadar yang cukup rendah yaitu 0,08-0,16%. Penambahan 10% bubuk KPI ke dalam formulasi cookies meningkatkan kenampakan, tekstur dan rasa cookies, disamping juga meningkatkan kandungan proteinnya. 5. Penelitian Peningkatan Kualitas Garam secara Biologi Data dan informasi yang diperoleh pada penelitian ini berupa pilot project teknologi biologi dalam meningkatkan kualitas garam rakyat. Penelitian yang telah dilakukan di tambak garam rakyat Kabupaten Tuban dan Sampang (Jawa Timur), berhasil menemukan bahwa mutu dan kualitas garam di ladang ditentukan oleh keberadaan mikroba Halobacterium salinarum di Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 32

44 tambak meja garam. Kuantitas dari mikroba ini dipengaruhi oleh keberadaan Dunaliella salina. Penelitian ini merekomendasikan bahwa untuk meningkatkan tingkat kemurnian garam dari tambak rakyat, maka perlu dilakukan pengolahan air masuk ke tambak garam, agar secara alamiah dan berkelanjutan menjaga kondisi komunitas biologis tambak garam yang seimbang, dengan jumlah D. salina dan H. salinarum yang optimal untuk pembentukan kristal garam. Teknik pengolahan air input ke tambak garam pada skala pilot project telah dilakukan, dengan dengan memanfaatkan cyanobacteria kompetitor D. salina dan juga penambahan red archaea H. salinarum. Peningkatan kemurnian garam NaCl dapat dicapai hingga 8% melalui teknik bioteknologi ini. 6. Penelitian Teknologi Produksi Pangan Fungsional dari Spirulina dan Stabilitasnya Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses produksi biomassa dalam memperoleh bahan baku pangan fungsional serta mengetahui profil metabolik dan stabilitas komponen aktif pada produk pangan fungsional yang difortifikasi dengan Spirulina. Data dan informasi yang diperoleh yaitu ekstrak dan tepung spirulina mengandung senyawa aktif sebagai sumber antioksidan, klorofil, karotenoid, dan fikosianin. Stabilitas antioksidan menurun seiring meningkatnya suhu. Minuman spirulina yang dikombinasikan dengan buah-buahan mengandung antioksidan cukup tinggi. Penambahan spirulina sebesar 0,5% dapat meningkatkan kandungan protein minuman spirulina berkisar 0,86-1,5%. Kadar protein otakotak terfortifikasi tepung spirulina 2% meningkat lebih tinggi 1%. Jumlah bakteri produk otakotak terfortifikasi ekstrak spirulina jauh lebih rendah dari batas maksimum yang ditetapkan oleh SNI 7388:2009 (sebesar 5 x 10 5 koloni/g). Otak-otak ikan terfortifikasi tepung spirulina, Pitaya Smoothie Spirulina dan Banana Smoothie Spirulina diterima panelis dari segi kenampakan, bau, tekstur, rasa. 7. Eksploitasi Potensi Genetika Mikrobioma Biota Laut sebagai Penghasil Bahan Aktif Penelitian ini menghasilkan data dan informasi mengenai potensi genetika mikrobioma pada spons laut di kawasan Coral Triangle Initiative (CTI). Melalui pendekatan metagenomika, berhasil diidentifikasi bakteri potensial Entotheonella pada mikrobioma dari spons laut asal Pulau Kapoposang. Identifikasi bakteri ini sangat penting karena penelitian sebelumnya membuktikan bahwa Entotheonella sebagai penghasil sejumlah bahan aktif yang memiliki aktifitas farmakologi dari golongan poliketida dan peptida. Melalui teknologi kloning DNA, diidentifikasi gen-gen parsial penyandi poliketida sintase (PKS) pada mikrobioma di samping penyandi asam lemak rantai panjang bebas. PKS merupakan multienzim modular yang dikenal mengkatalisis biosintesis poliketida. Keberadaan bakteri potensial Entotheonella berhasil dideteksi pada dua jenis spons asal Kapoposang. Melalui pengamatan morfologi yang diintegrasikan dengan analsis histologi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 33

45 kimiawi dan DNA barcoding, kedua sampel tersebut diidentifikasi sebagai Theonella swinhoei dan Rhabdastrella globostellata. Ini untuk pertama kalinya keberadaan Entotheonella dilaporkan pada spons asal Indonesia. Melalui kloning DNA, diketahui potensi genetika lain dari R. globostellata, yang mencakup gen-gen penyandi biosintesis asam lemak dan poliketida di samping gen penyandi enzim hidrolitik dalam hal ini amilase. Dari sudut pandang farmakologi, ditemukannya gen parsial penyandi poliketida menjadi dasar bagi penelitian lanjutan dalam rangka penyediaan bahan aktif poliketida secara berkelanjutan untuk mendukung industri farmasi. Ini untuk pertama kalinya, poliketida diidentifikasi pada level DNA untuk genus Rhabdastrella. Dari sudut pandang energi terbarukan, gen-gen parsial penyandi asam lemak yang diperoleh dalam penelitian ini dapat menjadi dasar untuk produksi berbagai molekul asam lemak rantai panjang bebas yang selanjutnya berpotensi dimanfaatkan sebagai bioenergi. 8. Penelitian Biopotensi Terumbu Karang CTI Penelitian ini menghasilkan data dan informasi terkait hasil pengamatan bioekologi dan biopotensi terumbu karang yang terdapat di KKPD 1 Kabupaten Buton Selatan meliputi pola hidrologis, terumbu karang, dan biopotensi perairan sebagai studi dasar dalam pembentukan sistem zonasi konservasi berupa: (1) pola hidrologis yang meliputi variabel air yang berupa salinitas, nutrien, ph, dan suhu, (2) terumbu karang yang meliputi tutupan dan pergeseran komunitas akibat lingkungan, (3) biopotensi keragaman dan bioaktiitas sitotoksik dari biota invetebrata laut spons, karang lunak, dan asicidian. Penelitian ini merekomendasikan tiga area konservasi inti di KKPD 1 Kabupaten Buton Selatan, yaitu: Daerah Perlindungan Laut Perairan Pulau Liwutonkidi Daerah Perlindungan Laut Perairan Barat Daya Pulau Kadatua Daerah Perlindungan Laut Perairan Barat Laut Pulau Siompu Rekomendasi Daerah Perlindungan Laut (DPL) di KKPD Kota Buton Selatan berbasis bioekologi lingkungan dan keragaman biopotensi invertebrata terumbu karang sebagai berikut: Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 34

46 Gambar 9. Rekomendasi DPL di KKPD Kota Buton Selatan berbasis bioekologi lingkungan dan keragaman biopotensi invertebrata terumbu karang 9. Isolasi Pigmen Fikoeritrin dari Mikroalga Rhodomonas sp. Data dan Informasi teknologi isolasi pigmen fikoeritrin dari mikroalga Rhodomonas sp mengunakan 5 metode yaitu: 1). Kultivasi mikroalga; 2). Ekstraksi fikoeritrin; 3). Pemurnian fikoeritrin; 4). Uji antioksidan fikoeritrin; dan 5). Uji stabilitas optik fikoeritrin. 10. Bioekologi Lingkungan dan Biopotensi Invertebrata Laut Penelitian ini menghasilkan peta karakteristik ekologis dari pola lingkungan dan pengaruhnya terhadap biopotensi biota invetebrata, sebagai studi dasar untuk penetapan zonasi di Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Kota Batam. Penelitian ini merekomendasikan disain zonasi wilayah Takong, Pangelep, dan Kalo sebagai zona konservasi ikan dan terumbu karang. Zona tersebut diharapkan menjadi titik-titik habitat sumberdaya perikanan dan biopotensi invetebrata di KKPD Kota Batam. Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 35

47 Gambar 10. Rekomendasi Daerah Perlindungan Laut (DPL) di KKPD Kota Batam berbasis bioekologi 11. Penelitian Ekstraksi Phytosterol dari Mikroalga lingkungan dan biopotensi terumbu karang Penelitian ini menghasilkan data dan informasi mengenai profil phytosterol dari mikroalga Nannochloropsis dan Spirulina serta mempelajari teknik ekstraksinya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstraksi phytosterol dari mikroalga lebih efektif dilakukan dengan metode langsung. Ekstraksi langsung dilakukan dengan dengan pelarut etanol dengan komposisi 1: 5 untuk menarik phytosterol, dan heksan untuk memisahkan bagian yang tidak tersaponikasi. Konsentrasi KOH yang efektif dalam saponifikasi fitosterol adalah 7,5%. Adapun rendemen crude phytosterol untuk Nannochloropsis sp. 20 % dan Spirulina sp. 14 %. Warna crude phytosterol untuk Nannochloropsis sp. adalah oranye tua dan Spirulina sp. oranye kemerahan dengan bau yang lembut. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa crude phytosterol mikroalga Nannochloropsis sp. dan Spirulina sp. positif mengandung senyawa fenolik, flavonoid, steroid, glikosida, alkaloid, tritrerpenoid dan negatif mengandung senyawa tanin dan saponin. TLC scaner menunjukkan bahwa Nannochloropsis sp mengandung B- sitostosterol sebesar 13,38 % dan Stigma sterol 11,84 sedangkan Spirullina mengandung B- sitostosterol sebesar 7,06 % dan Stigma sterol 9,21. Hasil uji in vivo pengaruh mikroalga Nannochloropsis sp. terhadap total kolesterol tikus putih yang mengalami diet hyperkolesterol, menunjukkan hasil yang positif. Semakin tinggi dosis mikroalga yang diberikan maka semakin tinggi penurunan total kolesterol dalam darah. Total penurunan kolesterol pada dosis 150 mg/kg bb adalah 21 %, sedangkan pada dosis 300 mg/kg bb adalah 34 % dan pada dosis 600 mg/kg bb adalah 42 % sedangkan pada kontrol positif adalah 12 % dan kontrol negatif meningkat 3 %. Hasil uji in vivo ini menunjukkan berpotensi Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 36

48 untuk dikembangkan sebagai pangan fungsional penurun kolesterol dengan dosis efektif 300 mg/kg bb. 12. Profil Risiko Mikotoksin pada Produk Olahan Produk Dari hasil kajian diperoleh data dan informasi mengenai kontaminasi dan jenis mikotoksin pada ikan asin yang dapat digunakan sebagai acuan keamanan pada ikan asin dapat digunakan sebagai acuan keamanan produk hasil perikanan. Selain itu berdasarkan hasil tersebut dapat disarankan kepada pengolah agar lebih memperhatikan sanitasi dan hygiene dalam memproduksi olahan ikan, agar tidak ditumbuhi kapang. Dari hasil penelitian diperoleh data dan informasi bahwa pada ikan asin ditemukan Aspegillus flavus dengan prevalensi 9,33% (14/150) dan prevalensi aflatoksin B1 sebesar 8% (12/150) dengan konsentrasi yang terdeteksi antara 10,71 33,56 ppb. Sedangkan prevalensi kapang A.flavus ikan pindang adalah 0% (0/100) artinya dari 100 sampel ikan pindang yang dianalisis tidak terdapat sampel yang positif A.flavus. 13. Kajian Kandungan Formaldehid pada Produk Olahan Ikan Dari hasil kajian diperoleh data dan informasi mengenai kandungan formaldehid pada produk olahan ikan selama proses produksi secara tertelusur. Pada bahan baku ikan bloso selama tahap pengolahan cenderung mengalami kenaikan kandungan formaldehid, mulai dari ikan segar tangkapan nelayan sampai dengan proses preparasi dan pencucian. Namun pada sebagian bakso produk akhir olahannya, kandungan formaldehidnya tidak terdeteksi. Penyebab penurunan mutu ikan secara signifikan selama proses penanganan adalah karena tidak diterapkannya sistem rantai dingin dengan baik. Sesuai hasil penelitian penelusuran mutu ikan, maka perlu adanya pengawasan mutu dan penyuluhan kepada pengumpul ikan dan pengolah ikan untuk menggunakan atau menerapkan sistem rantai dingin dengan baik dan benar serta konsisten pada proses penanganan dan pengolahan ikan IKU 6: Jumlah Karya Tulis Ilmiah litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang diterbitkan (KTI) Karya tulis ilmiah adalah tulisan yang disusun berdasarkan data dan informasi yang dihasilkan dari kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah diterbitkan di jurnal yang terakreditasi atau prosiding dalam dan/atau luar negeri pada tahun berjalan. Jumlah Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan dihitung dari jumlah penulis pertama untuk Jurnal Nasional terakreditasi dan Prosiding Nasional dan khusus untuk jurnal internasional dihitung sampai penulis kedua. Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah karya tulis ilmiah yang diterbitkan (KTI) dideskripsikan di bawah ini. Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 37

49 Sasaran Strategis Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif berdasarkan hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP Tabel 13. Jumlah KTI Litbang DSPBKP yang diterbitkan Indikator Kinerja Utama Jumlah Karya Tulis Ilmiah litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang diterbitkan (KTI) Tahun 2015 Tahun 2016 T R % T R % , ,29 Pada Tabel 13 terlihat capaian kinerja Jumlah Karya Tulis Ilmiah litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang diterbitkan tahun 2016 sebanyak 80 KTI melebihi target yang telah ditetapkan (70 KTI) dengan persentase realisasi sebesar 114,29%. Capaian jumlah KTI pada tahun 2016 meningkat sebesar 12,75% dibandingkan capaian pada tahun Berdasarkan media penerbitan yang digunakan pada tahun 2016, KTI yang diterbitkan di jurnal ilmiah meningkat menjadi 63% dibandingkan tahun 2015 yang hanya 53%. Sementara KTI yang diterbitkan diprosiding pada tahun 2016 turun menjadi 34% dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 46%. Tabel 14. Karya Tulis Ilmiah (KTI) P3DSPBKP yang dipublikasikan/diterbitkan pada tahun 2016 No Judul Penulis Penerbit 1 Changes In soft Coral Sarcophton sp. Abudance and ctotoxicity at volcanic CO2 seeps in Indonesia 2 North-South Biodiscovery Research Collaboration of Indonesian Sponge and Soft Coral : A Bibliographic Analysis of Publications Over the Las Two Decades 3 Metagenomics Guided Mining of Commercially Useful Biocatalysts from Marine Microoganisms 4 Spatial Distribution and Seasonal Variation of the Trace Hazardous Element Contamination in Jakarta Bay, Indonesia 5 Accumulation patterns of lipophilic organic contaminants in surface sediments and in economic important mussel and fish species from Jakarta bay, Indonesia 6 Agar-abundant Marine Carbohydrate from Seaweeds in Indonesia : Produstino, Bioactivity, and Utilization Hedi Indra Januar, Neviaty Putri Zamani, Dedi Soedarma and Ekowati Chasanah Hedi Indra Januar Agustinus Robert Uria, Dewi Seswita Zilda Tuti Hartati Siregar, Nandang Priyanto, Ajeng Kurniasari Putri, Novalia Rachmawati, Radestya Triwibowo, Larissa Dsikowitzky, Jan Schwarzbauer Dwiyitno, Larissa Dsikowitzky, Inga Nordhaus, Nuri Andarwulan, Hari Eko Irianto, Hanifah Nuryani Lioe, Farida Ariyani, Sonja Kleinertz, Jan Schwarzbauer Syamdidi, Hari Eko Irianto, Giyatmi AIMS Environmental Science J Scientometric Res Advances in Food and Nutrition Research, Volume 78 Marine Pollution Buletin Marine Pollution Buletin CRC Press Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 38

50 No Judul Penulis Penerbit 7 Fabrication of Fucoxanthin- Loaded Microsphere (F-LM) By Two Steps Double-Emulsion Solvent Evaporation Method and Characterization of Fucoxanthin before and after Microencapsulation 8 Immunostimulatory activity of brown seaweed-derived fucoidans at different molecular weights and purity levels towards white spot syndrome virus (WSSV) in shrimps Litopenaeusvanname 9 New Cytotoxic Cembranoid from Indonesian Soft Coral Sarcophyton sp 10 Logic Structure Determination (Lsd) As A Computer Assisted Structure Elucidation (Case) For Molecular Structure Determination Of Cytotoxic Cembranoids From Soft Coral 11 Ethanolic Fermentation Efficiency of Seaweed Solid Waste hydrolysates by Saccharomyces cerevisiae 12 Cytotoxic Activity And Secondary Metabolite Characteristics Of Sea Cucumber Actinopyga Sp. Methanolic Extract 13 Screening of Indonesian Steptomyces sp. Capable of Secreting Transglutaminase (MTGase) and Optimization of MTGase Production using Different Growth Media 14 DNA Barcoding Approcch to Identify Fungal Species 15 Investigationn on Antioxidant Compounds from marine Algae Extracts Collected from Binuangen Coast, Banten Indonesia 16 H-NMR Fatty Acids Metabolomics as a High Troughput Screeing in Evaluation of Sea Cucumbar Potency for Nutraceutical Product Development 17 Processing of Crispy Baby fish of tilapia using computerized formulations 18 Nutrional value of merauke swamp fish to support food security 19 Chemical composition and biological activity of sea cucumbers from karimunjawa and lampung water Dedi Noviendri, Irwandi Jaswir, M. Taher et al. Ellya Sinurat, Endang Saepudin, Rosmawaty Peranginangin, Sumi Hudiyono HI Januar, NP Zamani, D. Soedharma, E. Chasanah Hedi Indra Januar, Neviaty Putri Zamani, Dedi Soedharma, and Ekowati Chasanah Pujoyuwono Martosuyono, Ifah Munifah, and Gesty Aulia Ningrum Muhammad Nursid, Afrilia Putri Maharani, Riyanti, Endar Marraskuranto Yusro Nuri Fawzya, Dewi Seswita Zildam Seprinato, Hana Nurulita Prestisia Journal of Oleo Science Journal of Applied Pharmaceutical Science Pharmacognosy Research 15 : Squalen Vol. 11 No. 1 Tahun 2016 Squalen Vol. 11 No. 1 Tahun 2016 Squalen Vol. 11 No. 1 Tahun 2016 Squalen Vol. 11 No. 1 Tahun 2016 Nurrahmi Dewi F Squalen Vol. 11 No. 2 Tahun 2016 M. Nursid Squalen Vol. 11 No. 2 Tahun 2016 Rini S, Asri P, Hedi Indra J Squalen Vol. 11 No. 2 Tahun 2016 Syamdidi and Diah Ika Sari Squalen Vol. 11 No. 3 Tahun 2016 Rini S, Sugiyono and Ekowati C Squalen Vol. 11 No. 3 Tahun 2016 Ekowati C, Kustiriyah, Hedi Indra Januar, Yusro N, F, Rini S and M. Nursid Squalen Vol. 11 No. 3 Tahun 2016 Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 39

51 No Judul Penulis Penerbit 20 New Alginate lynase from Indonesia bacillus megaterium s245 activities toward polymannuronate and polyguluronate 21 Isolasi fukosantin dari rumput laut coklat padina australis dan sitotoksitasnya terhadap sel Mcf7 dan sel vero 22 Karakteristik kerpuk panggang ikan lele (Clarias garipinus) dari Beberapa perbandingan daging ikan dan tepung tapioca 23 Formulasi hydrogel dari kappa dan iota karaginan untuk bahan pembalut luka 24 Keberadaan V. parahaemolyticus patogenik pada udang tambak yang berasal dari pantai utara jawa 25 Perubahan parameter sensori dengan metode Demerit Point Score pada penurunan kesegaran ikan patin 26 Isolasi dan karakteristik kolagen dari teripang gama (Stichopus variegatus) 27 Pemurnian minyak ikan patin dari hasil samping pengasapan ikan patin 28 Karakteristik pengeringan dan model matematik kurva pengeringan Rumput Laut Eucheuma cottonii dari Lontar Banten 29 Identifikasi mikroba lipolitik dari limbah cair surimi dan pengalengan rajungan 30 Pemanfaatan Ampas Padat Ekstraksi Agar Kertas Untuk Pupuk Organik 31 Pembuatan Analog Cumi-Cumi dari Surimi Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus) dengan Menggunakan Berbagai Jenis Tepung 32 Aktivitas antibakteri dan sitotoksitas spons, karang lunak dan ascidian sebagai biomarker pada efektivitas konversi di Taman Wisata Perairan Laut Banda 33 Kelimpahan Fitoplankton penyebab HAB di perairan teluk lampung pada musim barat dan musim timur Subaryono, Yuwanita Ardilasari, Rosmawaty P, Fransisca Rungkat Z and Maggy T.S Muhammad Nursid, Virza Novelita dan Dedi Noviendri Th. Dwi Suryaningrum, Diah Ikasari, Supriyadi, Inti Mulya Arti Bagus Sediadi B.U., Dina Fransiska, Muhamad Darmawan dan Wahyu Rahmat Arifah Kusmarwati, Irma Hermana, dan Ninoek Indriati Farida Ariyani, Irma Hermana dan Radestya Triwibowo Yusro Nuri Fawzya, Ekowati Chasanah, Achmad Poernomo dan M.H. Khirzin Rodiah Nurbaya Sari, Bagus Sediadi Bandol Utomo, Jamal Basmal, Ema Hastarini, Rinta Kusumawati Diini Fithriani, Luthfi Assadad dan Zaenal Arifin Devi Ambarwaty Oktavia dan Singgih Wibowo Jamal Basmal, Irma Hermana, dan Sardino Theresia Dwi Suryaningrum, Syamdidi, Asmanah, dan Sakinah Haryati Asri Pratitis, Rini Susilowati dan Hedi Indra Januar Giri Rahmad Barokah, Ajeng Kurniasari Putri, Gunawan Squalen Vol. 11 No. 3 Tahun 2016 JPBKP No. 1 JPBKP No. 1 JPBKP No. 1 JPBKP No. 1 JPBKP No. 1 JPBKP No. 1 JPBKP No. 2 JPBKP No. 2 JPBKP No. 2 JPBKP No. 2 JPBKP No. 2 JPBKP No. 2 JPBKP No. 2 Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 40

52 No Judul Penulis Penerbit 34 Pembuatan serat nano dari komposit kitosan PVA melalui Proses Electrospinnin 35 Biodegradasi Menggunakan Bioremedian Bakteri dan Mikroalga Chlorella sp. 36 Penapisan Senyawa Hemagglutinin dari Makroalga Asal Perairan Manado 37 Pengaruh Proses Sonikasi Terhadap Perolehan Pigmen Mikroalga Nannochloropsis sp. dan Phorpyridium sp. 38 Uji Stabilitas Antioksidan Ekstrak Spirulina Sebagai Bahan Fortifikasi Olahan Produk Perikanan 39 Potensi Minyak Ikan Kasar dari Hasil Samping Industri Pengolahan Filet Ikan Patin Menjadi Minyak Ikan Layak Konsumsi 40 Pengaruh Penggunaan Adsorben Terhadap Karakteristik Minyak Ikan Patin Murni 41 Pengembangan Usaha Pengolahan Ikan Patin Berbasis Zero Waste 42 Kharakteristik Susut Hasil Pasca Panen Perikanan di Ambon 43 Potensi Pengembangan Industri Pengolahan Pindang Modern di Kabupaten Pati, Jawa Tengah 44 Kemunduran Mutu Ikan Nila Biru dan Nila Srikandi Selama Penyimpanan Suhu Es dan Beku 45 Aplikasi Starter Leuconostoc mesenteroides BN12 Terhadap Kualitas Peda 46 Pengaruh Superfatting terhadap Kualitas Sabun Rumput Laut Natural 47 Pengaruh Beda Konsentrasi dan Penyimpanan Penyalut Probiotik pada Viabilitas Bakteri 48 Manfaat Buah Mangrove (Bakau) Jenis Lindur (Bruguiera gymnorrhiza) sebagai Alternatif Sumber Pangan 49 Studi Biosorpsi Ion Logam Berat Cadmium (II) menggunakan Adsorbent Alginat yang diekstrak dari Biomassa Rumput Laut Coklat (Sargassum crassifolium) Muhamad Darmawan, Syamdidi, Yusma Yenni, dan Singgih Wibowo Devi A. Oktavia, Diini Fithriani dan Rodiah Nurbaya Sari Nurrahmi Dewi Fajarningsih, Khaerunnisa dan Atiek Soemiati Diini Fithriani Sugiyono dan Pujoyuwono M Rodiah Nurbaya Sari, Ema Hastarini, dan Diah L. Ayudiarti Diah Lestari Ayudiarti, Ema Hastarini, dan Rodiah Nurbayasari Rinta Kusumawati, Muhamad Darmawan dan Singgih Wibowo Bagus SBU, Ema Hastarini, Subaryono, Diah Ikasari Gunawan, Giri Rohmad Barokah dan Putri Wullandari Ajeng Kurniasari Putri, Jovita Tri Murtini, dan Singgih Wibowo Arifah Kusmarwati dan Irma Hermana Tuti Wahyuni, M.Si Devi Ambarwaty Oktavia dan Pujoyuwono Martosuyono Rodiah Nurbaya Sari, Diah Lestari Ayudiarti, dan Ema Hastarini Ellya Sinurat, Asep Saefumillah, dan Agustina Muharromah JPBKP No. 2 Prosiding UGM Prosiding UGM Prosiding UGM Prosiding UGM Prosiding UGM Prosiding UGM Prosiding UGM Prosiding UGM Prosiding UGM Prosiding UGM Prosiding UGM Prosiding Seminar Hasil Litbang Prosiding Seminar Hasil Litbang Prosiding Seminar Hasil Litbang Prosiding Seminar Hasil Litbang Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 41

53 No Judul Penulis Penerbit 50 Pembuatan dan Karakterisasi Hidrogel Superabsorben dari Iota Karaginan dan Asam Akrilat 51 Pengaruh Perlakuan Fermentasi Limbah Hasil Pengolahan Karagenan Terhadap Komposisi Nutrien Yang Dihasilkan 52 Investigasi Bioaktivitas Rumput Laut Coklat Turbinaria ornata melalui Uji FRAP, DPPH, DAN MTT 53 Pemanfaatan Hasil Samping Pengolahan Alginat untuk Bahan Formulasi Pakan Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) 54 Mikroenkapsulasi Senyawa Karotenoid dari Sumber Laut dengan Poly-(D,L-lactic-coglycolic acid) (PLGA): Suatu Ulasan 55 Pengaruh Perbedaan Penggunaan Isopropil Alkohol terhadap Mutu Iota Karaginan dari Rumput Laut Merah (Eucheuma spinosum) 56 Pengelolaan Nilai Hasil Tangkapan Ikan di Probolinggo 57 Teh dan Sirih Hijau sebagai Anti Mikroorganisme Perusak pada Ikan Pindang 58 Profil Pigmen Polar dan Pigmen Non Polar Pada Mikroalga Nannochloropsis sp. dan Phorpyridium sp. 59 Penggunaan Konjak dan KCl pada Pengolahan Jamur Analog dari Surimi Ikan Demersal 60 Kondisi Sanitasi di Tempat Pengolahan Pindang di Palabuhan Ratu 61 Penapisan Bioaktivitas Antitumor dan Antioksidan Kapang yang Berasosiasi denganinvertebrata Laut asal Perairan Wakatobi 62 Desain Bilah Pisau Bowl Cutter Untuk Pembuatan Nugget Ikan 63 Optimasi rasio air dan bahan yang ditambahkan pada pembuatan pupuk organik granul dari tepung rumput laut Sargassum sp. Dina Fransiska, Muhamad Darmawan, Dian Pribadi Perkasa dan Erizal Izhamil Hidayah, Linawati Hardjito dan Toto Toharmat Muhammad Nursid, Putri Aprilia Warmy dan Lestari Rahayu Nurhayati, Rinta Kusumawati, dan Nurul Hak Dedi Noviendri dan Reno Fitri Hasrini Muhamad Darmawan, Dina Fransiska, Sakinah Haryati dan Hanny Febi Maulando Agus Heri Purnomo dan Reza Bayu Anugerah Farida Ariyani, Irma Hermana dan Izhamil Hidayah Diini Fithriani, S.TP, M.Si Diah Ikasari dan Th. Dwi Suryaningrum Irma Hermana, Izhamil Hidayah dan Ninoek Indriati Nurrahmi Dewi Fajarningsih dan Muhammad Nursid Tri Nugroho Widianto, Toni Dwi Novianto, Naila Zulfia Putri Wullandari, Zaenal Arifin Siregar Prosiding Seminar Hasil Litbang Prosiding Seminar Hasil Litbang Prosiding Seminar Hasil Litbang Prosiding Seminar Hasil Litbang Prosiding Seminar Hasil Litbang Prosiding Seminar Hasil Litbang Prosiding Seminar Hasil Litbang Prosiding Seminar Hasil Litbang Prosiding Seminar Hasil Litbang Prosiding Seminar Hasil Litbang Prosiding Seminar Hasil Litbang Prosiding Seminar Hasil Litbang Seleksi Jurnal Pasca Panen Seleksi Jurnal Pasca Panen Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 42

54 No Judul Penulis Penerbit 64 Analisis Penerimaan Alat Transportasi Ikan Segar Berpendingin Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Models 65 Performansi Termoelektrik Alat Transportasi Ikan Segar pada Berbagai Tegangan 66 Simulasi Aliran Udara pada Lemari Peniris Tahu Tuna dengan Sistem Aliran Udara Paksa 67 Perancangan Sistem Hibrid Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan PLN untuk Mesin Pembuat Es (Ice Maker) 68 Pengembangan Desain Alat Transportasi Ikan Segar Roda Dua Berpendingin (Altis-2) Untuk Pedagang Ikan Keliling 69 Karakterisasi Proses Produksi dan Kualitas Tepung Ikan di Beberapa Pengolah Skala Kecil 70 Tingkat Keseragaman Suhu Ruang Freezer dan Penentuan Posisi Optimal Untuk Pembekuan dan Penyimpanan Ikan 71 Rancang Bangun Mesin Pencuci Rumput Laut Berdasarkan Keergonomisan 72 Prototipe Mesin Penggiling Daging Untuk Pengolahan Nugget Ikan (Tahapan Uji Pendahuluan) 73 Pembuatan Pupuk Granul Rumput Laut Menggunakan Prototipe Granulator Horisontal dengan Variasi Kecepatan Putaran Chopper 74 Kajian Metode Pengolahan Citra Mata Ikan dengan Parameter Region Properties Untuk Menentukan Tahap Kemunduran Mutu Ikan Tuna (Tunnus sp.) 75 Optimasi Waktu Pengisian Adonan Tahu Tuna (Tunnus sp.) dengan Alat Pengisi Adonan Sistem Pedal Listrik Menggunakan Metode Fuzzy Logics Arif Rahman Hakim Tri Nugroho W dan Arif Rahman Hakim I Made Susi Erawan Putri Wullandari Tri Nugroho Widianto Wahyu Tri Handoyo dan Luthfi Assadad Luthfi Assadad dan Putri Wullandari Linna Sulistyowati, Zaenal Arifin Siregar dan Bakti Berlyanto Sedayu Naila Zulfia, Tri Nugroho Widianto dan Toni Dwi Novianto Wahyu Tri Handoyo dan Bakti Berlyanto Sedayu I Made Susi Erawan dan Koko Kurniawan I Made Susi Erawan dan Koko Kurniawan Seleksi Jurnal Pasca Panen Jurnal Agritech Konferensi dan Seminar Nasional Teknologi Tepat Guna (KSNTTG) LIPI Konferensi dan Seminar Nasional Teknologi Tepat Guna (KSNTTG) LIPI Konferensi dan Seminar Nasional Teknologi Tepat Guna (KSNTTG) LIPI Seminar Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan (Semnaskan UGM) 2016 Seminar Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan (Semnaskan UGM) 2016 Seminar Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan (Semnaskan UGM) 2016 Seminar Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan (Semnaskan UGM) 2016 Seminar Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan (Semnaskan UGM) 2016 Seminar Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan (Semnaskan UGM) 2016 Seminar Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan (Semnaskan UGM) 2016 Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 43

55 No Judul Penulis Penerbit 76 Rancang Bangun Mesin Pencacah dan Penggiling Rumput Laut Sistem Berkelanjutan 77 Metode Pengolahan Citra Mata Untuk Menentukan Kesegaran Ikan Tuna Berbasis Wavelet dan Analisa Tekstur 78 Analisis Teknis dan EkonomisPenggunaan Heatsink Berbahan Alumunium dan Tembaga pada Komponen TEC ALTIS-2 79 Rancangan Mini Cold Storage Sistem Kompresi Uap Untuk Kapal Penangkap Ikan 80 Uji Kinerja Prototipe Mesin Penggiling Daging dengan Variasi Ulangan Pendinginan Untuk Pengolahan Nugget Ikan Zaenal Arifin Siregar dan Putri Wullandari Koko Kurniawan dan I Made S. Erawan Ahmat Fauzi, Tri N. Widianto, dan Arif R. Hakim Tri Nugroho Widianto, Ahmat Fauzi, Arif R. Hakim Toni Dwi Novianto, Tri Nugroho Widianto, Naila Zulfia Seminar Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan (Semnaskan UGM) 2016 Seminar Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan (Semnaskan UGM) 2016 Seminar Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan (Semnaskan UGM) 2016 Seminar Nasional Hasil Litbang Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Tahun 2016 Seminar Nasional Hasil Litbang Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Tahun 2016 P3DSPBKP pada tahun 2016 menargetkan jumlah KTI yang dipublikasikan sebanyak 70 KTI, namun realisasinya justru melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 80 KTI; dengan rincian 61 KTI dari P3DSPBKP dan 19 KTI dari LPPMPHP. Hal ini menunjukkan bahwa meningkatnya kesadaran peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitiannya disamping kemudahan fasilitas untuk mengakses berbagai jurnal dan karya tulis ilmiah lainnya di dalam dan luar negeri SS4 : TERWUJUDNYA HASIL LITBANG DAYA SAING PRODUK DAN BIOTEKNOLOGI KP YANG INOVATIF UNTUK PENYELENGGARAAN TATA KELOLA PEMANFAATAN SDKP YANG ADIL, BERDAYA SAING DAN BERKELANJUTAN Nilai sasaran strategis terwujudnya hasil litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan sebesar 117%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 3 (tiga) IKU sebagai berikut: Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 44

56 IKU 7 : Jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi yang terekomendasi untuk masyarakat dan/atau industri (buah) IKU ditetapkan untuk memberikan gambaran kontribusi teknologi litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang terekomendasi untuk diterapkan di masyarakat dan/atau dunia industri. Hasil litbang KP yang dihasilkan oleh P3DSPBKP dan lingkupnya berupa: komponen teknologi, paket teknologi, inovasi teknologi, rancang bangun/model alat. Hasil litbang tersebut terekomendasi melalui penilaian oleh Komisi Litbang dan ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan. Teknologi yang terekomendasi dapat dihasilkan dari hasil litbang di tahun berjalan maupun tahun-tahun sebelumnya (5 tahun terakhir). Indikator kinerja ini menggunakan klasifikasi maximaze dengan deskripsi capaian sebagaimana Tabel 15 berikut: Tabel 15. Jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi yang terekomendasi untuk masyarakat dan/atau industri Tahun 2015 Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama T R % T R % Terwujudnya hasil litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan Jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi yang terekomendasi untuk masyarakat dan/atau industri (buah) Dari Tabel 15 di atas terlihat capaian kinerja jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi yang terekomendasi untuk masyarakat tahun 2016 tercapai sebanyak 6 buah melebihi target yang ditetapkan (4 buah). Meningkatnya capaian kinerja pada tahun 2016 dikarenakan jumlah teknologi litbang KP terekomendasi yang dihasilkan P3DSPBKP dan diusulkan sebagai Rekomendasi Teknologi Kelautan dan Perikanan Tahun 2016 dari 6 judul teknologi yang diusulkan di Bidang Pasca Panen, semuanya telah lulus penilaian oleh Komisi Litbang dalam 3 tahap (administrasi, subtansi dan presentasi) dan telah diterbitkan dalam buku Rekomendasi Teknologi Kelautan dan Perikanan 2016 dapat dilihat pada Tabel 16. Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 45

57 Tabel. 16. Teknologi P3DSPBKP yang ditetapkan sebagai Rekomendasi Teknologi KP tahun 2016 No Judul Teknologi Tim Penemu 1. Peti berinsulasi di atas kapal untuk Penanganan Tuna Tongkol Cakalang (TTC) Dr. Ir. Bagus Sediadi Bandol Utomo, M.AppSc, dkk 2. Teknologi Penanganan dan Pengolahan Krispi Ikan Kaca-Kaca Dr. Singgih Wibowo, dkk 3. Rekomendasi Teknologi Gel Pengharum Ruangan dari Alkali Dr. Ellya Sinurat, M.Si, dkk Treated Carrageenan (ATC) 4. Rekayasa Proses Pengolahan Abon Ikan Secara Mekanik Ir. Jamal Basmal, M.Sc, dkk 5. Pengolahan Alat Transportasi Ikan Berpendingin untuk Pedagang Ikan Keliling (ALTIS-2) 6. Alat Pencacah Tulang dan Kepala Ikan - Shredder untuk Pengolahan Tepung Ikan Tri Nugroho Widianto, M.Si, dkk Lutfhi Assadad, M.Si, dkk Gambar 11. Buku Rekomendasi Teknologi KP Tahun IKU 8 : Jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang inovatif untuk pembangunan KP (buah)*) Komponen inovasi, Inovasi teknologi (buah) IKU ini bertujuan untuk mendapatkan hasil litbang yang memiliki kebaruan sebagian atau seluruhnya yang akan dipergunakan dalam mengembangkan sistem produksi, pengolahan dan pemasaran berbasis IPTEK yang berupa komponen inovasi teknologi dan/ atau inovasi teknologi. Adapun capaian atas IKU ini sebagai berikut: Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 46

58 Tabel 17. Jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang inovatif untuk pembangunan KP (buah)*) Komponen inovasi, Inovasi teknologi Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 Tahun 2016 T R % T R % Terwujudnya hasil litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan Jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang inovatif untuk pembangunan KP (buah)*) Komponen inovasi, Inovasi teknologi Dari Tabel 17 terlihat capaian kinerja jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang inovatif untuk pembangunan KP sampai akhir tahun 2016 sebesar 25 buah sesuai dengan target (25 buah), terjadi peningkatan sebanyak 5 buah dibandingkan dengan capaian tahun 2015 yang hanya 20 buah. Meningkatnya pencapaian IKU ini karena naiknya jumlah output kegiatan penelitian yang mendukung tercapainya IKU ini, seperti output data dan informasi teknologi dari 10 judul kegiatan pada tahun 2015 naik menjadi 13 judul kegiatan pada tahun 2016, output rancang bangun dari 4 judul kegiatan naik menjadi 5 judul kegiatan pada tahun 2016 serta inovasi teknologi dari 1 judul kegiatan pada tahun 2015 naik menjadi 12 judul kegiatan pada tahun Judul kegiatan litbang yang mendukung pencapaian kinerja dalam menghasilkan litbang yang inovatif untuk pembangunan KP sebagai berikut: Litbang yang mendukung Output Komponen Inovasi Teknologi Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 1. Penelitian Pemanfaatan Rumput Laut Coklat dan Hijau sebagai Bahan Pembuatan Nano Partikel Seng Oksidan (ZnO) Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah produk seng oksida yang diperoleh dengan tiga variasi metode. Perbedaan ketiga metode tersebut pada jenis rumput laut sebagai bahan baku (rumput laut coklat jenis Sargassum sp. dan Padina sp. dan rumput laut hijau jenis Ulva sp. dan Caulerpa sp. dari Perairan Binuangeun, Banten), jenis prekursor ((Zn(CH 3 COO) 2.2H 2 O), zinc nitrat (ZnNO 3 ), dan seng klorida (ZnCl 2 )), variasi konsentrasi bahan baku dan prekursor, variasi ph, dan suhu. Selain itu, diperoleh karakteristik seng oksida yang meliputi kristalinitas, struktur kimia, morfologi, dan kemurnian ZnO. Potensi nanopartikel sebagai antibakteri ini dapat diaplikasikan pada bidang pangan (sebagai bahan kemasan aktif) dan farmasi (sebagai sistem penghantaran obat). 2. Penyusunan Teknologi Pembuatan Gelatin dan Hidrolisatnya sebagai Bahan Tambahan Pangan Komponen inovasi teknologi yang dihasilkan yaitu gelatin kulit ikan nila dan hidrolisatnya dengan distribusi berat molekul berkisar antara kd dan kd berpengaruh Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 47

59 terhadap sifat fungsionalnya sebagai bahan pembentuk tekstur emulsi (emulsifier) dan stabilizer pada produk pangan emulsi es krim dan mayonnaise. 3. Penelitian Teknologi Produksi Enzim Protease untuk Produksi Hidrolisat Protein Komponen inovasi teknologi yang dihasilkan berupa teknologi produksi enzim protease dari Bacillus licheniformis skala fermentor 15L yang pada kondisi optimum menghasilkan aktivitas enzim sebesar U/mL.Teknologi produksi enzim protease ini dapat digunakan dan dikembangkan lebih lanjut untuk menghasilkan enzim protease yang selama ini ketersediaannya diperoleh melalui impor. Enzim ini dapat diaplikasikan untuk berbagai keperluan, salah satunya pembuatan hidrolisat protein ikan untuk meningkatkan protein produk pangan melalui fortifikasi. 4. Teknologi Produksi Pigmen Sifonsantin dari Rumput Laut Hijau Komponen inovasi teknologi yang dihasilkan berupa: a. Data dan Informasi kandungan bahan baku Rumput Laut Hijau (RLH) (proksimat, mineral dan logam berat) dan adanya kandungan sifonasantin dari RLH asal pantai Kupang (Nusa Tenggara Timur), Ternate (Maluku Utara) dan Kalianda (Lampung). b. Teknologi ekstraksi dan purifikasi sifonasantin (bahan baku kosmetika) dari rumput laut hijau. c. Data dan Informasi kandungan dan aktivitas antioksidan dari etanol ekstrak RLH dan fraksi aktif sifonasantin dari RLH asal pantai Kupang (Nusa Tenggara Timur), Ternate (Maluku Utara) dan Kalianda (Lampung). 5. Penelitian Teknologi Produksi Hidrolisat Protein (HPI) dan Peptida Aktif dari Ikan secara Biologi Komponen inovasi teknologi yang dihasilkan dari kajian ini yaitu: a. Teknologi produksi Hidrolisat Protein Ikan (HPI) menggunakan enzim protease produksi P3DSPBKP sehingga diperoleh 3 jenis produk HPI dengan karakteristik sebagai berikut: 1.) HPI-1 memiliki warna putih kekuningan (light yellow), bau sedikit fishy (seiring dengan penyimpanan maka akan terdeteksi bau fishy); 2.) HPI-2 memiliki warna putih krem (off white), bau ikan lembut; 3.) HPI-3 memiliki warna coklat dengan bau fermentasi seperti produk terasi. Semua produk tersebut tidak terdeteksi rasa pahit. b. Profil asam amino (lisin dan leusin) dan bioaktivitas produk HPI (anti hipertensi). Hasil penelitian ini telah digunakan oleh Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) Ditjen PDS untuk memproduksi HPI skala kg. Inovasi teknologi ini diharapkan berkontribusi terhadap program kecukupan gizi anak-anak Indonesia maupun masyarakat di daerah terpencil. Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 48

60 6. Penelitian Biokonversi Limbah Pengolahan Agar menjadi Asam Organik dan Bioetanol Penelitian ini menghasilkan komponen inovasi yaitu: a. Komponen teknologi biorefinery senyawa-senyawa potensial berbasis selulosa dan hemiselulosa (ethanol, methanol, butanol, asam laktat), serta isolat bakteri selulolitik yang dapat diaplikasikan untuk mendukung proses biokonversi limbah selulolitik menjadi bioetanol b. Komponen teknologi biokonversi limbah makroalga sebagai bahan baku asam organik dan biofuel. Teknologi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pencarian sumber energi baru dan terbarukan sebagai langkah untuk kemandirian energi. 7. Ekstraksi Lektin Murni dari Makroalga Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah: a. Ekstraksi (produksi) lektin murni dari makroalga Enteromorpha chlatrata dapat diperoleh dengan menggunakan dua tahap pemurnian yaitu dengan kromatografi interaksi hidrofobik dilanjutkan dengan kromatografi gel filtrasi. Aktivitas spesifik lektin murni meningkat 11 kali jika dibandingkan ekstrak kasar lektin dan meningkat hampir 8 kali dibandingkan fraksi aktif HIC. b. Lektin murni E. clathrata bersifat thermostabil dengan aktivitas hemagglutinasi pada rentang ph normal hingga basa. c. Lektin murni mempunyai afinitas spesifik terhadap asialo PTG, asialo fetuin dan asialo BSM juga terhadap glikoprotein PTG, BTG, Fetuin, asialo transferrin dan asialo BTG. Dengan demikian semakin murni lektin makroalga E. clathrata kemampuannya untuk mengikat berbagai glikoprotein juga semakin meningkat dan dengan konsentrasi penghambatan yang lebih kecil (lebih sensitif). 8. Produksi dan Karakterisasi Enzim Transglutaminase dari Mikroba asal Indonesia Komponen inovasi teknologi yang dihasilkan adalah teknologi ekspresi gen transglutaminase dari mikroba asal Indonesia, sifat-sifat enzim trnasglutaminase murni dan produksi enzim menggunakan fermentor. Pada kegiatan pemurnian telah dilakukan 3 tahap pemurnian, ultrafiltrasi, ion exchange dan gel filtrasi. Deteksi gen penyandi transglutaminase hasil sekuen dari PCR menggunakan primer spesifik menunjukkan bahwa gen transglutaminase positif ada di potongan DNA 3 kb yang digunakan sebagai template. Hasil elektroforesis dengan zimogram dari enzim hasil pemurnian diperoleh satu pita transglutaminase dengan perkiraan bobot molekul sebesar 72 kda. Enzim transglutaminase hasil pemurnian tersebut memiliki aktivitas optimum dalam bufer fosfat ph 6 dan suhu inkubasi 50 C. Produksi transglutaminase menggunakan fermentor menunjukkan bahwa Streptomyces sp. TTA 02 SDS 14 menghasilkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 49

61 enzim dengan aktivitas tertinggi dengan kecepatan agitasi 150 rpm setelah fermentasi selama 2 hari. Litbang yang mendukung Output Inovasi Teknologi Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 1. Penelitian Mikroenkapsulasi Minyak Ikan Sebagai Sumber Asam Lemak Essensial pada Produk Pangan Hasil dari kajian ini adalah inovasi teknologi produksi minyak ikan yang meliputi proses ekstraksi dan pemurnian serta karakterisasi minyak ikan dari hasil samping industri pengolahan ikan (filet, penepungan, pengalengan dan pengasapan). Inovasi teknologi ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi UKM pengolah ikan untuk memanfaatkan potensi hasil sampingnya. Teknologi fortifikasi minyak ikan terenkapsulasi pada produk pangan diharapkan dapat meningkatkan nilai nutrisi produk dalam mencukupi kebutuhan gizi masyarakat. Gambar 12. Mikroenkapsul minyak ikan 2. Optimasi Produksi Enzim Alginat Lyase dan Oligosakarida Alginat (AOS) dari Rumput Laut Coklat Sargassum sp. Penelitian ini menghasilkan inovasi teknologi produksi enzim alginat lyase dan oligosakarida alginat (AOS) dari rumput laut coklat Sargassum asal berbagai daerah di Indonesia. Oligosakarida alginat (AOS) berpotensi digunakan sebagai imunomodulator karena dapat menginduksi produksi cytokine monosit manusia. Bakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil isolasi dari kegiatan tahun 2014, yaitu Bacillus megaterium S245. Optimasi produksi enzim alginat lyase menunjukkan bahwa tahap perlakuan kondisi agitasi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bakteri. Hasil pengamatan pertumbuhan bakteri pada berbagai kondisi agitasi didekati dengan pengamatan optical density (OD), ph dan gula reduksi. Dari data diperoleh agitasi 90 RPM suhu 380 o C paling baik dalam mendukung pertumbuhan bakteri yang dikultur. Sedangkan optimasi produksi AOS menunjukkan alginat asal Lampung cenderung menghasilkan derajat polimerisasi (DP) yang mengumpul yaitu antara 4-6, sedangkan alginat asal Binuangeun, Gunung Kidul dan Pameungpeuk menghasilkan DP menyebar antara 3-7. AOS dengan DP 7 terlihat paling banyak terdapat pada alginat asal Pameungpeuk, disusul asal Binuangeun dan Gunung Kidul. Terciptanya produk baru AOS dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 50

62 rumput laut coklat diharapkan dapat meningkatkan diversifikasi produk turunan rumput laut dan meningkatkan nilai tambah rumput laut coklat. Gambar 13. Produk AOS cair siap di freeze dry 3. Penelitian Pembuatan Pupuk Bio Padat dan Cair dari Rumput Laut Kajian ini menghasilkan inovasi teknologi berupa teknologi ekstraksi sap liquid Sargassum sp. dengan penambahan silase dan tetes tebu untuk meningkatkan unsur hara N dan unsur hara C- organik. Lebih lanjut, adanya penambahan mikroba (Bacillus subtillis, Pseudomonas fluorescens dan Trichoderma) pada pupuk dapat meningkatkan kualitas pupuk yang dihasilkan. Penelitian ini juga menghasilkan teknologi pembuatan pupuk padat dari limbah padat ekstraksi agar. Dengan dihasilkannya pupuk yang berkualitas dan bermutu tinggi diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang sering timbul di bidang pertanian, serta meningkatkan harga jual produk pertanian. Gambar 14. Pupuk organik cair dan Pupuk organik padat 4. Penelitian Teknologi Proses Pengolahan Tuna Loin Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa proses pengolahan tuna loin di Ambon belum sepenuhnya menjalankan sistem rantai dingin dengan baik sehingga terjadi penurunan mutu selama proses penanganan dan pengolahan. Selain itu sarana dan prasarana yang digunakan belum memenuhi persyaratan sanitasi dan higiene. Rekomendasi yang bisa diberikan adalah perlu keterlibatan pemerintah dalam memperbaiki sistem rantai dingin seperti pembuatan pabrik es untuk menyediakan es bagi nelayan, perbaikan sarana dan prasarana pengolahan tuna Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 51

63 loin di miniplant dan UKM serta perbaikan transportasi ikan. Inovasi teknologi yang dihasilkan berupa buku Teknologi Penanganan dan Pengolahan Tuna Loin Segar untuk Nelayan sebagai petunjuk teknis dan standar operasional pengolahan tuna loin skala rumah tangga. 5. Aplikasi Pupuk Organik dari Limbah Budidaya Udang Superintensif Dari penelitian ini telah diperoleh inovasi teknologi untuk mereduksi kandungan NaCl pada limbah tambak budidaya udang super intensif. Selain itu juga dihasilkan pupuk granular yang dibuat dari limbah tambak super intensif berupa sludge dan lumpur kering. Selain itu, formulasi pupuk dengan penambahan unsur N juga perlu dilakukan agar diperoleh pupuk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Gambar 15. Pupuk granular dari limbah tambak budidaya udang superintensif 6. Aplikasi Nanopartikel Kitosan sebagai Blood Cloth dan Obat Kumur Dari penelitian ini telah diperoleh inovasi teknologi yang dihasilkan yaitu formulasi salep luka dan formulasi obat kumur menggunakan kitosan. Gambar 16. Sediaan salep dan gel untuk blood clot 7. Penelitian Pengolahan Rumput Laut Hijau Caulerpa menjadi Produk Pangan Dari kajian ini diperoleh inovasi teknologi pengolahan saus rumput laut hijau Caulerpa racemosa mulai dari formulasi bahan, cara pengolahan dan karakteristik produk saus yang Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 52

64 dihasilkan. Saus Caulerpa racemosa sebagai produk baru yang dapat diaplikasikan sebagai saus maupun saus bumbu pada berbagai masakan. Gambar 17. Saus Caulerpa 8. Formulasi Karaginan menjadi Hydrogel sebagai Bahan untuk Pembalut Luka dan Produksi Skin Lotion Skala UKM Inovasi teknologi yang dihasilkan adalah reformulasi produk lotion menggunakan iota karaginan yang telah di uji cobakan pada konsumen dengan membandingkan produk skin lotion buatan P3DSPBKP dengan produk komersial. Selanjutnya perbaikan formulasi nano karaginan menjadi hidrogel sebagai pembalut luka komersial diperoleh hasil bahwa penggunaan pembalut luka hidrogel karaginan-pva dengan konsentrasi 3% karaginan dapat menyembuhkan luka lebih cepat dibandingkan tanpa penggunaan pembalut luka dan juga lebih cepat dibandingkan pembalut luka komersial. Gambar 18. Produk Skin Lotion 9. Preparasi Sediaan Probiotik Asal BPPBAP Maros dan Uji Lapang Inovasi teknologi yang dihasilkan dari kajian ini adalah teknologi produksi formula tablet effervescent probiotik optimum yang menghasilkan sifat fisik sesuai persyaratan adalah formula III dengan bahan pengisi maltodekstrin konsentrasi 20%. Viabilitas probiotik (cair, serbuk dan tablet effervescent) cenderung stabil hingga bulan ke-5 penyimpanan. Informasi penggunaan sediaan probiotik dalam bentuk serbuk dan tablet effervescent ini diharapkan dapat digunakan oleh petani tambak udang sehingga dapat berfungsi dalam perbaikan lingkungan tambak. Sediaan probiotik dalam bentuk kering ini memudahkan pengiriman dan penggunaannya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 53

65 Gambar 19. Tablet effervescent probiotik 10. Formulasi Bahan Pengawet untuk Ikan Pindang Dari kajian ini telah diperoleh 2 formula pengawet yang berasal dari ekstrak sirih hijau, ekstrak teh hijau dan asam sorbat yang cukup efektif dan tidak memperlihatkan perubahan karakteristik sensori pindang secara signifikan. Penggunaan pengawet tersebut lebih tepat digunakan sebagai larutan perendam sebelum perebusan dalam pemindangan. Selain itu diperoleh juga informasi umur simpan pengawet pada suhu kamar, dingin, dan beku. Hasil penelitian ini merupakan peluang bagi tersedianya pengawet yang aman untuk pindang. Dengan tersedianya inovasi teknologi dari formula pengawet ini, maka diharapkan dapat menjadi landasan untuk penyempurnaan dan pengembangan formula pengawet produk perikanan khususnya pindang. Gambar 20. Formula Pengawet Ikan Pindang 11. Teknologi Produksi Bahan Baku Produk Kesehatan dan Kosmetik dari Teripang Inovasi teknologi yang dihasilkan dari kajian ini adalah teknik ekstraksi untuk menghasilkan ekstrak teripang Holothuria atra dalam bentuk serbuk yang sudah diketahui khasiat, keamanan dan stabilitasnya. Khasiat secara in vitro diperlihatkan melalui uji sitotoksik terhadap sel T47D MCF7, HeLa dan WiDr dengan nilai IC 50 berturut-turut sebesar 13,2 ppm; 12,6 ppm; 8,9 ppm dan 10,5 ppm. Ekstrak aktif tersebut tersebut mengandung senyawa aktif holothurin B1 dan holothurinogen. Holothurin B1 stabil terhadap sinar matahari dan suhu sampai 60 o C. Ruang lingkup komponen teknologi ekstraksi senyawa aktif dari teripang H.atra meliputi penanganan bahan baku, transportasi, ekstraksi dan teknik karakterisasinya melalui analisis fitokimia, FTIR, dan HPLC dan uji khasiat in vitro. Sasaran pengguna komponen teknologi ini adalah masyarakat nelayan penghasil teripang dan pihak industri farmaseutika dan nutraseutikal. Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 54

66 Gambar 21. Ekstrak etanol teripang dan Kolagen Kasar 12. Paket Teknologi Kit Uji Cepat Residu Pestisida Telah dihasilkan inovasi teknologi berupa test kits residu pestisida. Test kits ini digunakan untuk mendeteksi residu pestisida pada makanan dalam bentuk padat atau cairan. Test kits terdiri atas: dua botol reagen (Reagen A dengan botol volume 5-7 ml yang berisi Acetyl Cholin Bromide, Reagen B dengan botol volume 7-10 ml yang berisi larutan indikator ph), 2 buah botol kaca bening untuk pengujian dan dilengkapi dengan satu syring dengan volume 5-10 ml untuk mengambil larutan uji dalam jumlah tertentu, serta 1 lembar petunjuk cara pengujian. Test kits pestisida ini cukup sensitif, dapat mendeteksi kandungan pestisida hingga 25 ppm. Gambar 22. Prototipe disain kit uji cepat residu pestisida Litbang yang mendukung Output Rancang Bangun Litbang Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan 1. Rancang Bangun Chilling Storage untuk Kapal Menggunakan Tenaga Hibrida Komponen inovasi teknologi yang dihasilkan pada tahun pertama ini berupa palka yang dilengkapi dengan sistem pendingin Refrigerated Sea Water (RSW) yang dapat digunakan untuk menyimpan ikan di atas kapal. Komponen RSW yang utama terdiri dari palka yang telah ditambahkan evaporator untuk mendinginkan air laut serta unit pendingin yang terdiri dari komponen utama berupa kompresor, katup eskpansi, kondensor, recivier dan motor pengerak. Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 55

67 Gambar 23. Desain dan hasil konstruksi chilling storage 2. Rancang Bangun Prototype Mesin Pembuat Es Hibrida (Hybrid Ice Maker) Komponen inovasi teknologi yang dihasilkan yaitu mesin pembuat es serut (flakes ice maker) dengan sumber tenaga surya dan PLN dengan kapasitas produksi kg es per hari, panel surya yang digunakan yaitu dengan daya 200 WP sebanyak 9 buah, baterai 200 AH sebanyak 4 buah. Dari hasil uji performansi mesin pembuat es hibrida di LPPMPHP (Yogyakarta) dan TPI Kramat Lampung Selatan diketahui penyimpanan ikan yang direkomendasikan yaitu dengan menggunakan rasio ikan : es = 1 : 3. Gambar 24. Mesin pembuat es 3. Rancang Bangun Prototipe Peralatan Pengolahan tepung Ikan Komponen inovasi teknologi yang dihasilkan pada tahun kedua meliputi continuous screw press, rotary dryer, conveyor belt dan alat penepung. Kondisi optimum peralatan continuous screw press yaitu menggunakan gearbox dengan rasio 1:10. Kondisi optimum rotary dryer yaitu kipas diset pada voltage 50 V, dengan 2 buah heater digunakan. Kapasitas uji performansi peralatan continuous screw press dan rotary dryer masing-masing yaitu kg/jam dan kg/jam. Gambar 25. Hasil kontruksi peralatan pengolah tepung ikan TA 2016 Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 56

68 4. Rancang Bangun Alat Uji Kesegaran Ikan Berbasis Non Destruktif Komponen inovasi teknologi yang dihasilkan yaitu konstruksi alat uji kesegaran ikan berbasis non destruktif dan hasil pengolahan citra mata ikan. Penentuan kesegaran ikan mampu dilakukan dengan pengolahan citra mata dan bau pada ikan. Tahapan pengolahan citra mata ikan adalah croping dan resize citra mata, image enhancement, segmentasi menggunakan ROI dan ekstraksi fitur menggunakan wavelet metode Haar dan GLCM. Terdapat korelasi antara nilai TVB dengan nilai mean, correlation dan contrast. Sehingga tiga parameter tersebut bersama degan nilai nitrogen dijadikan data masukan untuk klasifier SVM. Gambar 26. Alat uji kesegaran ikan dan hasil pengolahan citra mata 5. Rancang Bangun Alat Transportasi Ikan (ALTIS-2E100) Komponen inovasi teknologi yang dihasilkan pada tahun 2016 merupakan pengembangan ALTIS-2 yang difokuskan pada segi kemudahan penggunaan ALTIS-2. Kemudahan penggunaan dilihat berdasarkan kebutuhan karakteristik pedagang ikan keliling. ALTIS-2E100 telah dibuat dengan menggunakan tenaga baterai mah. ALTIS-2E100 dapat digunakan selama 4 jam tanpa henti dengan suhu penyimpanan 11-15º C. Modul pendingin dapat digunakan pada kotak yang berbeda, sehingga memudahkan penggantian apabila terjadi kerusakan, dan dapat disesuaikan dengan bentuk kotak yang digunakan oleh pedagang. Kapasitas ALTIS-2E100 mencapai 90 kg bila menggunakan tambahan kotak pada bagian atas, sehingga dapat meningkatkan volume ikan yang dibawa oleh pedagang. Gambar 27. Alat transportasi ikan segar ALTIS-2E100 Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 57

69 IKU 9 : Jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang diusulkan HKI dan/atau dirilis IKU ini didefinisikan sebagai litbang P3DSPBKP yang menghasilkan output inovasi litbang untuk diusulkan HKI dan/atau rilis pada tahun anggaran berjalan. Pengukuran IKU ini dilakukan dengan menghitung jumlah hasil inovasi litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang diusulkan HKI (melalui sentra HKI Instansi) dan/atau yang diusulkan untuk penilaian rilis. Adapun capaian atas IKU ini sebagai berikut: Tabel 18. Jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang diusulkan HKI dan/atau dirilis Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 Tahun 2016 T R % T R % Terwujudnya hasil litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan Jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang diusulkan HKI dan/atau dirilis (buah) Pada Tabel 18, capaian kinerja output Jumlah hasil litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang diusulkan HKI dan/atau dirilis pada akhir tahun 2016 tercapai 100% dengan realisasi 1 HKI yang diusulkan sesuai dengan target yang ditetapkan. Capaian IKU ini sama dengan tahun 2015 karena hanya 1 judul kegiatan penelitian yang telah diajukan untuk mendapatkan sertifikat Paten dari Dirjen HAKI karena memerlukan proses penelitian yang cukup panjang dan melalui proses yang lama dalam pengurusan Hak Paten. Judul kegiatan penelitian yang mendukung IKU ini adalah Teknologi Pembuatan Imunostimulan untuk Udang Menggunakan Fukoidan. Draft usulan HKI telah disampaikan pada sentra HKI BalitbangKP dan telah dilakukan pembahasan pada 6 Desember Pengajuan pendaftaran paten tersebut dengan nomor P dan judul Proses Pembuatan Sediaan Fukoidan pada Pakan Udang dan Produk yang dihasilkannya. Invensi ini berupa proses pembuatan sediaan fukoidan pada pakan udang yang terdiri dari crude fukoidan, bahan pengikat dan bahan pakan. Sediaan ini diperoleh melalui proses pencampuran fukoidan dengan pengikat, kemudian dicampur terhadap pakan lalu dicampur dan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan dibawah suhu kamar. Produk yang dihasilkannya berupa pakan ikan yang mengandung sediaan fukoidan dan akan berfungsi sebagai imunostimulan pada udang. Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 58

70 SS 5: TERWUJUDNYA PENINGKATAN KAPASITAS DAN KAPABILITAS SUMBERDAYA LITBANG DAN LAYANAN IPTEK DAYA SAING PRODUK DAN BIOTEKNOLOGI KP Nilai sasaran strategis terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan Iptek daya saing produk dan bioteknologi KP sebesar 111%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 3 (tiga) IKU sebagai berikut: IKU 10 : Proporsi fungsional lingkup P3DSPBKP dibandingkan total pegawai lingkup P3DSPBKP (%) IKU ini didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah pegawai fungsional P3DSPBKP terhadap jumlah pegawai P3DSPBKP. Tabel 19. Proporsi fungsional lingkup P3DSPBKP dibandingkan total pegawai lingkup P3DSPBKP Sasaran Strategis Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan Iptek daya saing produk dan bioteknologi KP Indikator Kinerja Utama Proporsi fungsional lingkup P3DSPBKP dibandingkan total pegawai lingkup P3DSPBKP (%) Tahun 2015 Tahun 2016 T R % T R % , ,92 103,49 Pada Tabel 19, capaian kinerja Proporsi pegawai fungsional lingkup P3DSPBKP dibandingkan total pegawai lingkup P3DSPBKP tahun 2016 sebesar 56,92% melebihi target yang telah ditetapkan (55%) dengan persentase capaian 103,49%. Capaian ini menurun dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 60%. Penurunan ini terjadi karena berkurangnya jumlah pegawai fungsional peneliti karena pensiun tahun IKU 11: Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang ditingkatkan kapasitasnya (paket) IKU ini didefinisikan sebagai peningkatan kapasitas sarana prasarana dan kelembagaan yang berbentuk pengadaan fisik/belanja modal atau ruang lingkup akreditasi yang dilaksanakan oleh P3DSPBKP. Pengukuran IKU ini dilakukan dengan menghitung sarana dan prasarana dan kelembagaan yang berbentuk pengadaan fisik/belanja modal atau ruang lingkup akreditasi yang diusulkan. Adapun capaian atas IKU ini sebagai berikut: Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 59

71 Tabel 20. Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang ditingkatkan kapasitasnya Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 Tahun 2016 T R % T R % Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan Iptek daya saing produk dan bioteknologi KP Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang ditingkatkan kapasitasnya (paket) Dari Tabel 20, capaian kinerja jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang ditingkatkan kapasitasnya tahun 2016 tercapai 100% dengan realisasi 2 paket sarana dan prasarana sesuai dengan target yang ditetapkan (2 paket). Dibandingkan dengan capaian IKU yang sama pada tahun 2015 terjadi penurunan target sebanyak 2 paket, hal ini disebabkan adanya penurunan anggaran pada tahun IKU 12 : Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang terbentuk (buah) IKU ini didefinisikan sebagai jumlah jejaring, kemitraan dan/atau kerjasama litbang di bidang daya saing produk dan bioteknologi KP yang terbentuk. Pengukuran IKU ini dilakukan dengan menghitung jumlah jejaring, kemitraan dan/ atau kerja sama litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang dijalin pada tahun berjalan. Adapun capaian atas IKU ini sebagai berikut: Tabel 21. Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang terbentuk Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 Tahun 2016 T R % T R % Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan Iptek daya saing produk dan bioteknologi KP Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang daya saing produk dan bioteknologi KP yang terbentuk (buah) ,67 Dari Tabel 21, capaian kinerja jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang daya saing produk dan bioteknologi pada tahun 2016 dari target 6 buah jejaring dan/atau kerjasama litbang yang terbentuk, telah teralisasi sebanyak 7 buah atau sebesar 116,17%. Peningkatan target disebabkan oleh: 1. Perumusan formulasi IKU jejaring dan kerjasama yang memperhitungkan kerjasama yang aktif/on-going; 2. Adanya penambahan anggaran APBN-P yang digunakan untuk pengembangan eksperimental berupa pematangan teknologi adaptif lokasi yang bekerjasama sama dengan PEMDA; 3. Adanya penelitian kemitraan dalam bentuk penelitan dasar yang sebagaian besar dilaksanakan dengan bekerjasama dengan Perguruan Tinggi. Capaian IKU ini berasal dari konstribusi 6 buah kerjasama P3DSPBKP dan 1 buah kerjasama LPPMPHP pada Tabel 22. Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 60

72 Tabel 22. Jumlah Kerjasama (on going) lingkup P3DSPBKP Tahun 2016 No Satker Mitra Kerjasama Bentuk Kerja Sama Nomor Perjanjian Judul Kerjasama 1 P3DSPBKP Universitas Negeri Sebelas Maret 2 P3DSPBKP Jurusan Perikanan, Fak. Pertanian, Universitas Gadjah Mada 3 P3DSPBKP Diskan Kabupaten Kampar, Propinsi Riau 4 P3DSPBKP Fakultas Teknobiologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya 5 P3DSPBKP Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian UGM 6 P3DSPBKP Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, UNDIP 7 LPPMPHP Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Perjanjian Kerjasama Perjanjian Kerjasama Perjanjian Kerjasama Perjanjian Kerjasama Perjanjian Kerjasama Perjanjian Kerjasama Perjanjian Kerjasama No.22.1/BalitbangKP/B BP4BKP/KS.330/IV/20 14 No.2712/BalitbangKP/ BBP4BKP/KS.330/VIII /2015 No.24.2/BalitbangKP/B BP4BKP/KS.330/IX/20 14 No.2669/BalitbangKP/ BBP4BKP/KP.170/VI/2 015 No. 2247/ BALITBANGKP.3/KS. 330/VIII/2016 No. 42/B.1/DP/VIII/2016 No. 3382/BALITBANG- KP.3/KS.330/XI/2016 No. 3125/BALITBANGKP. 3/KS.330/XI/2016. No. 109/MOU/ITS/2016 Penapisan Senyawa Aktif Lektin Dari Rumput Laut Indonesia, Karakterisasi dan Aplikasinya Sebagai Bahan Baku Pangan Fungsional Eksplorasi Sumberdaya Perikanan dan Aplikasinya Pengembangan Teknologi Pemanfaatan Hasil Samping Pengolahan Ikan Patin Penelitian dan Pengembangan Produk Marine Penyelenggaraan Seminar Nasional Tahunan XII Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan Penelitian Pemanfaatan Simbion Spons sebagai Sumber Gen Penyandi Enzim potensial Pelaksanaan Penelitian dan Pengembangan Metode Deteksi Kesegaran Ikan Non Destruktif Pada Ikan Tuna (Thunnus sp.) Kerjasama yang dilakukan oleh P3DSPBKP dan LPPMPHP hingga tahun 2016 bermitra dengan Perguruan Tinggi dan Intansi pemerintah daerah (Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kotamadya). Mitra kerjasama tersebut menunjukkan bahwa P3DSPBKP membangun jejaring dan/atau kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan dalam rangka mendukung misi Meningkatkan penyebarluasan hasil litbang pascapanen dan bioteknologi KP. Kerjasama dengan pihak perguruan tinggi dan swasta sebagai bentuk penguatan triple helix sebagai sinergitas antara kalangan akademisi/pt Swasta dan Pemerintah (P3DSPBKP) dalam pemanfaatan sumberdaya penelitian dan pengembangan bersama SS 6 : TERSELENGGARANYA PENGENDALIAN LITBANG KP Nilai sasaran strategis terselenggaranya pengendalian litbang daya saing produk dan bioteknologi KP sebesar 101%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 1 (satu) IKU sebagai berikut: Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 61

73 IKU 13 : Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang daya saing produk dan bioteknologi KP (minimal)(%) Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2008, penelitian terapan perikanan didefinisikan sebagai kegiatan penelitian yang memanfaatkan hasil penelitian dasar perikanan, dan diarahkan untuk tujuan praktis guna memperoleh pengetahuan dan teknologi di bidang perikanan. Sementara, pengembangan eksperimental perikanan merupakan kegiatan sistematik dengan menggunakan pengetahuan yang sudah ada yang diperoleh melalui penelitian dasar perikanan dan/atau penelitian terapan perikanan, untuk memperoleh sistem teknologi yang lebih efektif dan efisien serta menghasilkan produk unggulan di bidang perikanan. Adapun capaian atas IKU ini sebagai berikut: Tabel 23. Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang daya saing produk dan bioteknologi KP Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 Tahun 2016 T R % T R % Terselenggaranya Pengendalian litbang KP Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang daya saing produk dan bioteknologi KP (%) 70 76,74 109, ,11 101,23 Dari Tabel 23, capaian kinerja proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang daya saing produk dan bioteknologi KP pada tahun 2016 sebesar 91,11% dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan 90% dengan persentase capaian 101,23%. Penetapan target IKU ini disesuaikan dengan anggaran RKAKL revisi DIPA 5. Nilai tersebut diperoleh dari jumlah kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental sebanyak 41 kegiatan dibandingkan dengan total kegiatan litbang sebanyak 45 kegiatan LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE Capaian kinerja P3DSPBKP pada perspektif pelanggan (Learn and Growth Perspective) dengan bobot perspektif sebesar 30% sebesar 136% yang berasal dari 4 sasaran strategis berikut : SS 7 : TERWUJUDNYA ASN LINGKUP P3DSPBKP YANG KOMPETEN, PROFESIONAL DAN BERKEPRIBADIAN Nilai sasaran strategis terwujudnya ASN Lingkup P3DSPBKP yang kompeten, profesional dan berkepribadian sebesar 144%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 2 (dua) IKU sebagai berikut: Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 62

74 IKU 14 : Indeks kompetensi dan integritas lingkup P3DSPBKP (%) IKU ini terdiri dari kata Kompetensi dan Integritas. Kompetensi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan sedangkan Integritas adalah kecenderungan untuk sikap yang patuh pada aturan dan norma. Pengukuran IKU ini dilakukan dengan menghitung nilai hasil rekomendasi penilaian kompetensi, SKP pegawai, finger presensi kehadiran dan LHKASN/LHKPN. Adapun capaian atas IKU ini sebagai berikut: Sasaran Strategis Terwujudnya ASN Lingkup P3DSPBKP yang kompeten, profesional dan berkepribadian Tabel 24. Indeks kompetensi dan integritas lingkup P3DSPBKP Indikator Kinerja Utama Indeks kompetensi dan integritas lingkup P3DSPBKP (%) Tahun 2015 Tahun 2016 T R % T R % ,97 105,16 Dari Tabel 24, terlihat capaian Indeks kompetensi dan integritas lingkup P3DSPBKP pada tahun 2016 sebesar 80,97% melebihi target yang telah ditetapkan (77%) dengan persentase capaian 105,16%, meningkat dibandingkan capaian pada tahun Capaian kinerja IKU ini melebihi target yang telah ditetapkan, hal ini menunjukkan bahwa pegawai lingkup P3DSPBKP kompeten dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berintegritas IKU 15 : Jumlah ASN lingkup P3DSPBKP yang dikembangkan kompetensinya (orang) IKU15 ini didefinisikan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) P3DSPBKP baik PNS, CPNS maupun tenaga kontrak yang menempuh pendidikan gelar (tugas belajar dalam dan luar negeri) yang sedang berjalan dan baru, non gelar (diklat fungsional tertentu/diklatpim), pelatihan (kursus teknis dalam dan luar negeri) dan izin belajar (yang berjalan) dalam rangka untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi untuk menunjang tugas dan fungsinya. Pengukuran IKU ini dilakukan dengan menghitung ASN P3DSPBKP yang menempuh pendidikan gelar dan/atau non gelar dan pelatihan. Adapun capaian atas IKU ini sebagai berikut: Tabel 25. Jumlah ASN lingkup P3DSPBKP yang dikembangkan kompetensinya Sasaran Strategis Terwujudnya ASN Lingkup P3DSPBKP yang kompeten, profesional dan berkepribadian Indikator Kinerja Utama Jumlah ASN lingkup P3DSPBKP yang dikembangkan kompetensinya (orang) Tahun 2016 T R % ,86 Dari Tabel 25, capaian kinerja Jumlah ASN lingkup P3DSPBKP yang dikembangkan kompetensinya pada tahun 2016 sebesar 57 orang dari target yang telah ditetapkan 35 orang dengan persentase capaian sebesar 162,86%. IKU15 merupakan IKU baru tahun Capaian IKU ini Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 63

75 diperoleh dari jumlah pegawai lingkup P3DSPBKP yang mengikuti diklat, tugas belajar, izin belajar serta pelatihan sebagai berikut: Tabel 26. Pegawai yang mengikuti Diklat dan Pelatihan TA No Nama Sertifikat Penyelenggara Tahun Status 1 Sihono,S.T.P Nomor : 011/DJFP/TK.Pertama/XI/L IPI/2016 LIPI 15 Mei - 4 Juni 2016 Diklat Jabatan Fungsional Peneliti Tingkat Pertama 2 Zilfia Nora, M.Si No. 21/Pusbindiklatren- LPEM FEB UI/FPP Pertama- XLIII/2016. Kementerian PPN/Bappenas 4 April - 20 Mei 2016 Diklat Fungsional Penjenjangan Perencana Tingkat Pertama Angkatan XLIII 3 Nugroho Aji, M.Si PUB/0282/XVI BSN April Triyono S, MT PUB/0283/XVI BSN April 2016 Pelatihan Pemahaman SNI ISO/IEC 17025:2008 Pelatihan Pemahaman SNI ISO/IEC 17025: Dedi Noviendri, M.Si, Ph.D Cet. No. MSI T17025/14. Tanggal 15 Juni 2016 Masyarakat Standarisasi Indonesia Juni 2016 Pelatihan Sistem Manajemen Laboratorium sesuai SNI ISO/IEC 17025: Umi Annisah, M.I.L Cet. No. MSI T17025/14. Tanggal 15 Juni 2016 Masyarakat Standarisasi Indonesia Juni 2016 Pelatihan Sistem Manajemen Laboratorium sesuai SNI ISO/IEC 17025: Restha Aristianty Nomor : 054/BPSDMKP.03/DL.130/ IV/2016 BPSDMKP, Kementerian Kelautan dan Perikanan 2016 Pendidikan dan Pelatihan Monitoring dan Evaluasi Kinerja Angkatan I 8 Giri Rohmad Barokah, S.Pi Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Nomor: /DIKLAT PRAJABATAN III/032/3213/LAN/2016 Balai Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Sukamandi 1 Maret - 6 April 2016 Diklat Prajabatan CPNS Gol III Angkatan III 9 Izhamil Hidayah, S.Pi Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Nomor: /DIKLAT PRAJABATAN III/032/3213/LAN/2016 Balai Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Sukamandi 4 April - 11 Mei 2016 Diklat Prajabatan CPNS Gol III Angkatan V 10 Ukis Shofarudin, A.Md Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Nomor: /DIKLAT Balai Pendidikan dan Pelatihan Aparatur 4 April - 4 Mei 2016 Diklat Prajabatan CPNS Gol II Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 64

76 No Nama Sertifikat Penyelenggara Tahun Status PRAJABATAN III/032/3213/LAN/2016 Sukamandi Angkatan V 11 Hamdani Nomor: 20.9/P.A/36/2016 Arsip Nasional Republik Indonesia 12 Dr. M. Nursid - Pusat Studi Biofarmaka Tropika, LPPM - IPB, Kampus IPB Taman Kencana Bogor Juni Agustus 2016 Diklat Teknis Pemberkasan Arsip Angkatan II Pelatihan teknik bioesai untuk pengembangan produk biofarmaka dibidang kosmetik kulit 13 Syamdidi, S.Pi, M.App.Sc Sertifikat Pelatihan Nomor: B422/TR/VII/2016 Tanggal 20 Juli 2016 Training Division, Bulletin of Chemical Engineering & Catalysis. Website: web.id Juli 2016 Pelatihan OJS/ Intensive Training on E-journal Management using open Journal System 14 Erki Herdian Sertifikat Pelatihan Nomor: B422/TR/VII/2016 Tanggal 20 Juli 2016 Training Division, Bulletin of Chemical Engineering & Catalysis. Website: web.id Juli 2016 Pelatihan OJS/ Intensive Training on E-journal Management using open Journal System 15 Dra. Nur Rahayu STTPP Nomor: 251/XII/TF/PERPUSNAS/2 016 Perpustakaan Nasional RI 19 Agustus- 4 Sept 2016 Diklat Tim Penilai Jabatan ungsional Pustakawan Angkatan XII 16 Chandra Kencana Ocvitadewi, A.Md, A.K Sertifikat Kompetensi Nomor: L Badan Nasional Sertifikasi Profesi 13 Oktober 2016 Uji kompetensi tenaga penguji lab 17 Anggraeni Musvitawati, A.Md Sertifikat Kompetensi Nomor: L Badan Nasional Sertifikasi Profesi 13 Oktober 2016 Uji kompetensi tenaga penguji lab 18 Hana Iswahyuni, A.Md Sertifikat Kompetensi Nomor: L Badan Nasional Sertifikasi Profesi 13 Oktober 2016 Uji kompetensi tenaga penguji lab 19 Zulkarnaen Lubis, S.Pi Sertifikat Kompetensi Nomor: L Badan Nasional Sertifikasi Profesi 13 Oktober 2016 Uji kompetensi tenaga penguji lab 20 Helena Malik Sertifikat Kompetensi Nomor: L Badan Nasional Sertifikasi Profesi 13 Oktober 2016 Uji kompetensi tenaga penguji lab 21 Wahyu Widiyanto, S.Pi - Pusat Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP November 2016 Pelatihan Isolasi dan Identifikasi Kapang secara Morfologi dan Molekuler Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 65

77 No Nama Sertifikat Penyelenggara Tahun Status 22 Benget Ratuahman Simanjuntak, S.Pi - Pusat Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP November 2016 Pelatihan Isolasi dan Identifikasi Kapang secara Morfologi dan Molekuler 23 Gunawan, STP - Pusat Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 24 Yusma Yennie, M.Si - Pusat Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP November November 2016 Pelatihan Isolasi dan Identifikasi Kapang secara Morfologi dan Molekuler Pelatihan Isolasi dan Identifikasi Kapang secara Morfologi dan Molekuler 25 Tuti Hartati Siregar, M. Biomed. Sc - Pusat Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP November 2016 Pelatihan Isolasi dan Identifikasi Kapang secara Morfologi dan Molekuler 26 Irma Hermana, S.St.Pi - Pusat Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 27 Fateha, S.TP - Pusat Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP November November 2016 Pelatihan Isolasi dan Identifikasi Kapang secara Morfologi dan Molekuler Pelatihan Isolasi dan Identifikasi Kapang secara Morfologi dan Molekuler 28 Fairdiana Andayani, S.St.Pi - Pusat Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP November 2016 Pelatihan Isolasi dan Identifikasi Kapang secara Morfologi dan Molekuler 29 Pujoyuwono Martosuyono, M.Sc - Pusat Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP November 2016 Pelatihan Isolasi dan Identifikasi Kapang secara Morfologi dan Molekuler 30 Dr. Ema Hastarini, MP - Pusat Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP November 2016 Pelatihan Isolasi dan Identifikasi Kapang secara Morfologi dan Molekuler 31 Dra. Ninoek Indriati, MKM - Pusat Litbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP November 2016 Pelatihan Isolasi dan Identifikasi Kapang secara Morfologi dan Molekuler 32 Arifah Kusumarwati, M.Sc Belum keluar sertifikat Pelatihan Organoleptik Produk Perikanan 33 Ir. Yusro Nuri Fawzya, M.Si Belum keluar sertifikat Pelatihan Organoleptik Produk Perikanan Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 66

78 No Nama Sertifikat Penyelenggara Tahun Status 34 Ir. Farida Ariyani, M.Sc Belum keluar sertifikat Pelatihan Organoleptik Produk Perikanan 35 Dra.Th.Dwi Suryaningrum, M.S Belum keluar sertifikat Pelatihan Organoleptik Produk Perikanan 36 M. Darmawan, MT Belum keluar sertifikat Pelatihan Organoleptik Produk Perikanan 37 Ajeng Kurniasari Putri, S.Si Belum keluar sertifikat Pelatihan Organoleptik Produk Perikanan 38 Hasta Oktaviani, STP Belum keluar sertifikat Pelatihan Organoleptik Produk Perikanan 39 Ika Setyaningrumtyas Belum keluar sertifikat Pelatihan Organoleptik Produk Perikanan 40 Ahmat Fauzi, S.T Sertifikat Nomor Seri: Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia 1 April 2016 Unit Kompetensi Ahli Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 41 Adrianto Widi Prasetyo, A.Md Sertifikat Nomor Seri: Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia 1 April 2016 Unit Kompetensi Ahli Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 42 Gilang Ramadan Israwan, S.AP Sertifikat Nomor Seri: Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia 1 April 2016 Unit Kompetensi Ahli Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tabel 27. Pegawai yang sedang Tugas Belajar dan Ijin Belajar No Nama Penyelenggara Tahun Status 1 Suryanti, S.Pi, M.Si S3 Ilmu Pangan Universitas Gadjah Mada Masa studi September 2012 Agustus Perpanjangan sampai Agustus Ellya Sinurat, M.Si S3 Ilmu Kimia Universitas Indonesia Masa studi September 2013 Agustus Endar Marraskuranto, M.Si S3 Bioteknologi Universitas Gadjah Mada Masa studi September 2013 Agustus Perpanjangan Agustus 2017 Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 67

79 No Nama Penyelenggara Tahun Status 4 Hedi Indra Januar, M.Si S3 Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor Masa studi September Agustus Fera Roswita Dewi, M.Si S3 Agriculture/Food Science and Technology University of Tasmania Masa studi Januari 2015 Januari Bakti Berlyanto Sedayu, S.Pi., M.Sc S3 Engginering and Related Science Victoria University, Australia Masa studi September Januari Desember Agusman, S.Pi S2 Marine Biotechnology University of Xiamen,Republik Rakyat Tiongkok Masa studi September 2014 s.d Agustus Perpanjangan masa TB Agustus Radestya Tri Wibowo, S.Pi S2 Agricultural Science University of Tasmania, Australia Masa studi 19 Januari 2015 s.d 17 Februari Asri Pratitis, S.Pi S2 Marine Biology and Ecology James Cook University, Australia Masa studi 19 Januari 2015 s.d Juli Gintung Patantis, S.Kel S2 Biotechnology Flinders University Masa studi Juni 2015 s.d Juli Netty Mulyawati, A.Md S1 Akuntansi Universitas Bung Karno 12 Ifah Munifah, M.Si S3 Mikrobiologi Institut Pertanian Bogor Semester akhir Semester akhir 13 Ade Fitri Amalia, A.Md S1 Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka Semester akhir 14 Nurhayati, S.Si S2 Ilmu Kimia Universitas Indonesia Lulus 19 Agustus Luthfi Assadad, S.Pi S2 Teknik Pertanian Universitas Gadjah Mada Perpanjangan Ijin belajar Agustus Februari SS 8 : TERSEDIANYA MANAJEMEN PENGETAHUAN LINGKUP P3DSPBKP YANG HANDAL DAN MUDAH DIAKSES Nilai sasaran strategis tersedianya manajemen pengetahuan lingkup P3DSPBKP yang handal dan mudah diakses sebesar 200%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 1 (satu) IKU sebagai berikut: IKU 16 : Persentase unit kerja lingkup P3DSPBKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengindentifikasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 68

80 menciptakan, menjelaskan dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari. Adapun capaian atas IKU ini sebagai berikut: Tabel 28. Persentase unit kerja lingkup P3DSPBKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama T R % Tersedianya manajemen pengetahuan lingkup P3DSPBKP yang handal dan mudah diakses Persentase unit kerja lingkup P3DSPBKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) Dari Tabel 28, terlihat capaian kinerja Indeks pemanfaatan informasi KP berbasis IT pada Tahun 2016 sebesar 100% melebihi target yang telah ditetapkan (50%) dengan persentase capaian 200%. Peningkatan ini terjadi karena seluruh unit kerja yang berada di lingkup P3DSPBKP telah menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan tersebut. IKU ini merupakan IKU baru pada tahun 2016 dan berasal dari aplikasi BITRIX yang dikembangkan oleh Pusat Data dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan SS 9 : TERWUJUDNYA BIROKRASI LINGKUP P3DSPBKP YANG EFEKTIF, EFISIEN, DAN BERORIENTASI PADA LAYANAN PRIMA Nilai sasaran strategis terwujudnya birokrasi lingkup P3DSPBKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima sebesar 100%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 2 (dua) IKU sebagai berikut: IKU 17 : Nilai kinerja reformasi birokrasi lingkup P3DSPBKP (Nilai) Reformasi Birokrasi adalah suatu proses untuk merubah bentuk birokrasi yang lama dengan bentuk birokrasi yang baru sehingga aparatur mampu bekerja secara lebih profesional, efektif, dan akuntabel dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi bertujuan untuk membangun atau membentuk profil dan perilaku aparatur negara dengan: 1). Integritas tinggi; 2). Produktivitas tinggi dan bertanggungjawab; dan 3). Kemampuan memberikan pelayanan yang prima. Pelayanan prima adalah kepuasan yang dirasakan oleh publik sebagai dampak dari hasil kerja birokrasi yang professional. Terbitnya Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program Reformasi Birokrasi serta Peraturan Menteri PAN dan RB No. 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah menjadi dasar penilaian atas implementasi Reformasi Birokrasi di instansi pemerintah dan unit kerja pelayanan instansi pemerintah. Adapun capaian IKU ini sebagai berikut: Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 69

81 Tabel 29. Nilai kinerja reformasi birokrasi lingkup P3DSPBKP (Nilai) Sasaran Strategis Terwujudnya birokrasi lingkup P3DSPBKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima Indikator Kinerja Utama Nilai kinerja reformasi birokrasi lingkup P3DSPBKP (Nilai) Tahun 2016 T R % 90 90,11 100,12 Dari Tabel 29, terlihat capaian kinerja nilai kinerja reformasi birokrasi lingkup P3DSPBKP Tahun 2016 sebesar 90,11 sesuai dengan target yang telah ditetapkan 90 dengan persentase capaian 100,12%. P3DSPBKP telah melakukan penilaian mandiri terhadap kinerja reformasi birokrasi. Penilaian mandiri yang dilakukan P3DSPBKP menggunakan Lembar Kinerja Evaluasi (LKE) Zona Integritas (ZI) karena P3DSPBKP merupakan unit kerja Balitbang KP. Selain itu Penilaian Zona Integritas pada unit kerja yang memberikan pelayanan publik bertujuan untuk menciptakan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/ Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dengan komponen panilaian sebagai berikut: Tabel 30. Komponen Penilaian pada LKE ZI Komponen Zona Integritas (ZI) Persentase (%) A. PROSES (60%) I. Manajemen Perubahan 5 II. Penataan Tatalaksana 5 III. Penataan Sistem Manajemen SDM 15 IV. Penguatan Akuntabilitas 10 V. Penguatan Pengawasan 5 VI. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik B. HASIL (40%) I. Pemerintah yang bersih dan bebas 20 KKN II. Kualitas Pelayanan Publik IKU 18 : Nilai SAKIP lingkup P3DSPBKP (Nilai) Akuntabilitas Kinerja merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan visi atau misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Adapun capaian atas IKU ini adalah sebagai berikut: Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 70

82 Sasaran Strategis Terwujudnya birokrasi lingkup P3DSPBKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima Tabel 31. Nilai SAKIP lingkup P3DSPBKP Indikator Kinerja Utama Nilai SAKIP lingkup P3DSPBKP (Nilai) Tahun 2016 T R % 84 84,34 100,40 Pada Tabel 31, terlihat capaian kinerja Nilai SAKIP lingkup P3DSPBKP pada tahun 2016 sebesar 84,34 sesuai dengan target yang telah ditetapkan 84 dengan persentase capaian 100,40% SS 10 : TERKELOLANYA ANGGARAN PEMBANGUNAN LINGKUP P3DSPBKP SECARA EFISIEN DAN AKUNTABEL Nilai sasaran strategis terkelolanya anggaran pembangunan lingkup P3DSPBKP secara efisien dan akuntabel sebesar 101%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 2 (dua) IKU sebagai berikut: IKU 19 : Nilai kinerja anggaran lingkup P3DSPBKP (%) IKU ini didefinisikan sebagai proses menghasilkan suatu nilai capaian kinerja untuk setiap indikator yang dilakukan dengan membandingkan data realisasi dengan target yang telah direncanakan sebelumnya. Adapun capaian atas IKU ini adalah sebagai berikut: Sasaran Strategis Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup P3DSPBKP secara efisien dan akuntabel Tabel 32. Nilai kinerja anggaran lingkup P3DSPBKP Indikator Kinerja Utama Nilai kinerja anggaran lingkup P3DSPBKP (%) Tahun 2015 Tahun 2016 T R % T R % , ,42 Dari Tabel 32, terlihat capaian kinerja nilai kinerja anggaran lingkup P3DSPBKP pada tahun 2016 sebesar 86,21% melebihi target yang telah ditetapkan 85% dengan persentase capaian 101,42%. Capaian IKU nilai kinerja anggaran P3DSPBKP dipengaruhi oleh tingginya pencapaian keluaran sebesar 94,41 dengan penyerapan anggaran senilai 84,19% sehingga memberikan nilai efisiensi yang sebesar yaitu 13,65%. Dengan demikian, nilai kinerja anggaran P3DSPBKP sebesar 86,21 dikategorikan sebagai baik. Nilai kinerja anggaran secara otomatis akan terlihat pada aplikasi e-monev DJA yang dikembangkan oleh Kementerian Keuangan untuk memantauan capaian keuangan dan kinerja secara berkala/bulanan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 71

83 Dibandingkan dengan nilai kinerja anggaran tahun 2015 (92%), terjadi penurunan yang disebabkan adanya anggaran yang tidak terserap pada komponen belanja pegawai sebesar Rp ,-, belanja barang sebesar Rp ,- dan belanja modal sebesar Rp ,- dengan total anggaran tidak terserap sebesar Rp , IKU 20 : Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup P3DSPBKP (%) IKU ini didefinisikan sebagai terselenggaranya pengelolaan keuangan yang relevan, dapat dipahami, dapat diperbandingkan, dan tepat waktu sesuai ketentuan yang berlaku. Teknik menghitungnya yaitu dengan menghitung prosentasi penyelesaian laporan keuangan. Formulasi IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Indikator ini dilakukan berdasarkan analisis laporan hasil pemeriksaan (LHP) keuangan tahun Indikator ini bertujuan untuk menganalisis secara spesifik peran dan fungsi SPIP dalam meminimalasi tingkat kesalahan pencatatan akuntansi. Formulasi yang ditetapkan untuk menghitung prosentase terhadap kepatuhan SAP lingkup Balitbang KP dengan mempertimbangkan salah satunya nilai temuan materiil oleh APIP terhadap total alokasi anggaran. Adapun capaian atas IKU ini adalah sebagai berikut : Sasaran Strategis Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup P3DSPBKP secara efisien dan akuntabel Tabel 33. Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup P3DSPBKP Indikator Kinerja Utama Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup P3DSPBKP (%) Tahun 2015 Tahun 2016 T R % T R % Dari Tabel 33, terlihat capaian kinerja persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup P3DSPBKP pada tahun 2016 sebesar 100% sesuai dengan target yang telah ditetapkan (100%) dengan persentase capaian 100%. Hal ini dikarenakan tidak adanya temuan LHP keuangan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) REALISASI KEUANGAN P3DSPBKP TA Capaian realisasi anggaran lingkup P3DSPBKP tahun 2016 sampai akhir tahun 2016 sebesar Rp ,- atau sekitar 84.88%. Pagu dan realisasi anggaran tahun 2016 berdasarkan jenis belanja, dapat dilihat pada tabel berikut: Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 72

84 Tabel 34. Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2016 (per belanja) No Belanja Pagu Realisasi % 1 Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Jumlah Pada Tabel 34, berdasarkan jenis belanja, terlihat realisasi anggaran tertinggi pada belanja barang sebesar 91.10% diikuti dengan belanja pegawai 81.13% dan belanja modal 37.10%. Penggunaan belanja barang untuk pembiayaan pelaksanaan kegiatan litbang dan manajerial, belanja pegawai untuk pembayaran gaji, tunjangan rutin termasuk tunjangan kinerja bagi seluruh pegawai P3DSPBKP. Sedangkan rendahnya realisasi belanja modal disebabkan adanya efisiensi anggaran pada output gedung/bangunan sebesar Rp ,-. Tabel 35. Pagu dan Realisasi Anggaran Per Sumberdana Tahun 2016 URAIAN RUPIAH MURNI PNBP B.PEGAWAI B.BARANG B.MODAL B.BARANG PAGU P3DSPBKP LPPMPHP REALISASI TOTAL PAGU TOTAL REALISASI CAPAIAN LAINNYA Selain capaian kinerja yang telah diperjanjikan pada kontrak kinerja antara Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, terdapat juga capaian kinerja lainnya selama tahun 2016 sebagai berikut : a. Kapasitas Internal : Kelembagaan 1. Reakreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan Puslitbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (27 Juli Juli 2019). Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 73

85 Gambar 28. Sertifkat Akreditasi Pranata Litbang dari KNAPPP 2. Penetapan P3DSPBKP sebagai Pusat Unggulan Iptek dengan tema: Bahan Aktif Laut berdasarkan SK Menristek Dikti No. 365/M/KPT/2016 tanggal 22 Desember Gambar 29. Sertifikat P3DSPBKP sebagai Pusat Unggulan Iptek: Bahan Aktif Laut dari Kemenristek Dikti b. Kapasitas Internal : SDM 1. Pengukuhan 2 orang pegawai P3DSPBKP (Dr. Agus Heri Purnomo dan Dr. Ekowati Chasanah) sebagai Profesor Riset pada Kementerian Kelautan dan Perikanan, tanggal 22 November Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 74

86 Gambar 30. Orasi Pengukuhan Profesor Riset 2. Dua (2) orang peneliti P3DSPBKP menjadi Konseptor RSNI Tahun 2016 : Rumput laut coklat segar sebagai bahan baku fukosantin - syarat mutu dan penanganan (Dr. Dedi Noviendri) dan Sargassum spp. sebagai bahan baku alginat untuk pengikat warna dalam tekstil - syarat mutu dan penanganan (Rinta Kusumawati, MT). c. Kapasitas Penelitian dan Pengembangan Sertifikat Paten Sederhana Test Kit Residu Boraks Pada Makanan dari Kemenkum HAM dengan inventor: J. Tri Murtini; Endang Sri Heruwati; Farida Ariyani; Tuti Hartati Seregar; Nandang Priyanto; Rudi Riyanto, 30 Maret Gambar 31. Sertifikat Paten Sederhana Test Kit Residu Boraks pada Makanan Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 75

87 d. Penyebarluasan Hasil Litbang 1. Penyampaian hasil penelitian bidang Bioteknologi dan Keamanan Pangan kepada unit Eselon I KKP dan stakeholder (BPOM, Kementerian Perdagangan, Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI); 2. Sinergitas antara P3DSPBKP dengan Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat - BPSDMKP dalam kegiatan Penyegaran Teknologi Pengolahan Aneka Produk Olahan Ikan Perairan Umum untuk Penyuluh di Kabupaten Kebumen; 3. Penyebarluasan Hasil Penelitian P3DSPBKP baik melalui Tebar Karya Iptek maupun dengan Diskusi Kelompok dilaksanakan di Kab. Merauke, Kota Ambon, Kota Sungailiat, Kota Tanjung Pinang, Kab. Kampar dan Kab. Pemangkat; 4. Penyebarluasan hasil IPTEK di UNILA Lampung; 5. Diseminasi Produk Bahan Aktif Laut kepada masyarakat melalui media massa yang fasilitasi oleh sekretariat PUI Bahan Aktif Laut, Kemenristek DIKTI; 6. Diseminasi produk hasil litbang bioteknologi bahan aktif laut dalam RITECH 2016 di Solo dan Gelar Teknologi 2016 di Serang, Banten; 7. Seminar penyebarluasan hasil litbang yang bekerjasama dengan UGM dan di P3DSPBKP; 8. Inovasi pengembangan kitin kitosan serta pemanfaatannya: peserta dari BPPT, Balitbang Kemenristek DIKTI dan praktisi kitin kitosan; 9. Pameran hasil penelitian dan pengembangan pengolahan produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan sebagai bentuk partisipasi P3DSPBKP pada Peringatan Hari Ikan Nasional Tahun Kegiatan Tebar Karya Iptek di Kabupaten Merauke, Papua (21 Oktober 2016) Public Expose PUI Tahun 2016 Seri ke-2: Klaster Maritim dan Perikanan Kemenristek DIKTI (Jakarta, 2 Desember 2016) Penyampaian Hasil Litbang P3DSPBKP kepada BKIPM sesuai Kontrak Kinerja Tahun 2016 (Jakarta, 21 Desember2016) Gambar 32. Penyebarluasan hasil litbang tahun 2016 Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 76

88 IV. PENUTUP 4.1.Kesimpulan Sesuai dengan visi dan misi Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan di atas, pada tahun 2016 P3DSPBKP telah menetapkan target kinerja yang akan dicapai dalam bentuk kontrak kinerja antara Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. Pada Kontrak kinerja tersebut terdapat peta strategi dengan 10 Sasaran Strategis (SS) yang ingin dicapai. Untuk setiap Sasaran Strategis (SS) yang disusun dan ditetapkan memiliki ukuran yang disebut sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU). Keseluruhan IKU Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan pada tahun 2016 berjumlah 20 Indikator Kinerja Utama (IKU). Gambar 33. Hasil Pengukuran TA Sesuai dengan Gambar 33, di atas terlihat bahwa P3DSPBKP tahun 2016 berkinerja baik dengan Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) sebesar 118,02%, pencapaian ke-10 (sepuluh) SS diatas 100% dan ditandai dengan warna hijau (di atas target yang telah ditetapkan). Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP 77

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan LAPORAN KINERJA TA 2016 Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan TIM PENYUSUN Penasehat Penanggung Jawab Penyusun Kontributor Luthfi Assadad Arif Rahman Hakim Nur Fitriana

Lebih terperinci

BBPPBL Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Laut Institute for Mariculture Research And Development

BBPPBL Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Laut Institute for Mariculture Research And Development i TIM PENYUSUN Ir. Bambang Susanto, M.Si Dr. Ir. Gede Swartama Sumiarsa, M.Sc Ir. John Harianto Hutapea, M.Sc I Made Giri Sugiarta, B.Sc. Dr. Drh. Ketut Mahardika I Gusti Ngurah Permana, S.Pi.,M.Si Prima

Lebih terperinci

DAFTAR PENYUSUN. Penasehat : Penanggung Jawab : Ketua Tim Penyusun : Tim Penyusun : Penerbit : Kepala PusatPenelitian dan Pengembangan

DAFTAR PENYUSUN. Penasehat : Penanggung Jawab : Ketua Tim Penyusun : Tim Penyusun : Penerbit : Kepala PusatPenelitian dan Pengembangan DAFTAR PENYUSUN Penasehat : Kepala PusatPenelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir : Ir. M. Eko Rudianto, M.Buss.IT Penanggung Jawab : Kabid Data, Informasi, Monitoring dan Evaluasi : Ir.

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN. Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si. Aditia Farman, A.Md. Norma Tri Utami, A.Md

TIM PENYUSUN. Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si. Aditia Farman, A.Md. Norma Tri Utami, A.Md TIM PENYUSUN Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si Aditia Farman, A.Md Norma Tri Utami, A.Md 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas izin dan rahmatnya

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR :

TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR : TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR : 1. Nurhidayat, M.Si. 2. Yulianti, A.Pi., M.Si. 3. Nuryadi, S.Pi. 4. Dr. Ir. Mas Tri Djoko Sunarno, M.S. 5. Dr. Ir. Ani Widiyati,

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN. Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si. Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si. Aditia Farman, A.Md. Norma Tri Utami, A.Md

TIM PENYUSUN. Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si. Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si. Aditia Farman, A.Md. Norma Tri Utami, A.Md TIM PENYUSUN Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si Aditia Farman, A.Md Norma Tri Utami, A.Md 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena

Lebih terperinci

LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MEKANISASI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TAHUN 2014

LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MEKANISASI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MEKANISASI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TAHUN 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN : Dr. Imron, S.Pi, M.Si KONTRIBUTOR : Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si. Warsono, S.A.P. Nunuk Listiyowati, S.Pi. Sunarso, S.

TIM PENYUSUN : Dr. Imron, S.Pi, M.Si KONTRIBUTOR : Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si. Warsono, S.A.P. Nunuk Listiyowati, S.Pi. Sunarso, S. Laporan Kinerja Tahun TIM PENYUSUN : Dr. Imron, S.Pi, M.Si Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si Warsono, S.A.P Nunuk Listiyowati, S.Pi Sunarso, S.Sos KONTRIBUTOR : Dr. Ir. Bambang Gunadi, M.Sc Hary Krettiawan,

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BBPPBL Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Badan Pemerintah Penelitian (LAKIP) dan T.A.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LP2BRL TRIWULAN III TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LP2BRL TRIWULAN III TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LP2BRL TRIWULAN III TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas karunia dan rahmat-nya Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

Sambutan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir

Sambutan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir Sambutan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja mewajibkan seluruh instansi pemerintah untuk

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) Penyusun:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) Penyusun: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) 2016 Penyusun: Dr. Ir. Tukul Rameyo Adi, MT Catur Pramono Adi, M.Si Nadia Hanum, SE Retno Widihastuti, M.Kesos Nurma Yunita, SE Lathifatul Rosyidah, S.Pi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahas Esa, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya kegiatan Balai Penelitian dan Observasi Laut Tahun 2015 dapat terlaksana dan tersusun dengan baik. Laporan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR LAPORAN KINERJA 2017

KATA PENGANTAR LAPORAN KINERJA 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya kegiatan Balai Riset dan Observasi Laut Tahun 2017 dapat terlaksana dan tersusun dengan baik. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016 PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS LAMPIRAN PADA PERATURAN NOMOR PER. /BALITBANG kp.3.1/bpol/rc.310/v/2016

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016 PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016 TENTANG RENCANA KERJA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

LAPORAN INTERIM TRIWULAN IV TA 2014

LAPORAN INTERIM TRIWULAN IV TA 2014 LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya Laporan Interim Loka Penelitian dan Pengembangan (LP2BRL) Triwulan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2016 Balai Penelitian dan Observasi Laut

Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2016 Balai Penelitian dan Observasi Laut Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2016 Balai Penelitian dan Observasi Laut PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA LAUT DAN PESISIR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2016 Balai Penelitian Observasi Laut

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2016 Balai Penelitian Observasi Laut Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2016 Balai Penelitian Observasi Laut PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA LAUT DAN PESISIR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo adalah

Lebih terperinci

LAKIP BBPSEKP Tahun 2013

LAKIP BBPSEKP Tahun 2013 LAKIP BBPSEKP Tahun 2013 BALAI BESAR PENELITIAN SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2014 TIM PENYUSUN : Indra

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH i TI M PE N Y U S U N : Prof. Dr.Hari Eko Irianto Prof. Dr. Ngurah Nyoman Wiadnyana, DEA Prof. Riset Dr. Ketut Sugama, M.Sc, A.Pu Prof. Dr. Husnah, M.Phil Dr. Endhay Kusnendar Koentara, M.S Drs. Bambang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka LAPORAN KINERJA Sekretariat

Lebih terperinci

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT LAPORAN KINERJA TRIWULAN I 2015 TA 2015 LAPORAN KINERJA TRIWULAN I JL. BARU PERANCAK, NEGARA, JEMBRANA - BALI TELP. +62365 44266 67 FAX. +62365 44260 / 44278 1 KATA

Lebih terperinci

Rencana Strategis. Tahun

Rencana Strategis. Tahun Rencana Strategis Tahun 0609 Profesional dalam penyediaan teknologi budidaya rumput laut yang mendukung program komersialisasi kelautan dan perikanan, minapolitan, industrialisasi serta ekonomi biru Loka

Lebih terperinci

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN AERTEMBAGA BITUNG

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN AERTEMBAGA BITUNG BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN AERTEMBAGA BITUNG LAPORAN KINERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN,BADAN RISET DAN SUMBERDAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KOMPLEKS BINA SAMUDERA JALAN PASIR PUTIH I ANCOL TIMUR LANTAI 4, JAKARTA 14430 TELEPON (021) 64700928, 64700755

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

MAMAN HERMAWAN. Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan

MAMAN HERMAWAN. Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan i MAMAN HERMAWAN Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Laporan Kinerja Sekretariat BPSDMKP merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja Sekretariat

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL, Menimbang : a. Mengingat : 1. bahwa dalam rangka mendukung

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TRIWULAN I TAHUN 2017 BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Pusat

Lebih terperinci

RIFKY EFFENDI HARDIJANTO

RIFKY EFFENDI HARDIJANTO RIFKY EFFENDI HARDIJANTO Kepala Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Laporan Kinerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR LAMPIRAN... v BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Tugas dan Fungsi...

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat PenangananPelanggaran Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat PenangananPelanggaran Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menindaklanjuti serangkaian kebijakan dan strategi yang secara utuh tertuang di dalam Rencana Stragis KKP tahun 2010-2014, Ditjen PSDKP sesuai tugas dan fungsinya telah

Lebih terperinci

DRAFT RENCANA STRATEGIS

DRAFT RENCANA STRATEGIS DRAFT RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2015-2019 1 Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman i ii I. PENDAHULUAN A. Kondisi Umum 2 1. Struktur Organisasi 2 2. Tugas dan Fungsi 3 B. Capaian

Lebih terperinci

Jakarta, Juli Penanggungjawab. Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Kabid Perencanaan dan Evaluasi. Kabag TU.

Jakarta, Juli Penanggungjawab. Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Kabid Perencanaan dan Evaluasi. Kabag TU. i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Triwulan II merupakan perwujudan pertanggungjawaban kinerja atas target triwulan II yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja Pusat

Lebih terperinci

pengukuran kinerja dilakukan dengan bantuan perangkat lunak berbasis balanced

pengukuran kinerja dilakukan dengan bantuan perangkat lunak berbasis balanced RINGKASAN EKSEKUTIF Program Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM KP dengan sasaran para pelaku utama dan pelaku

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TIM PENYUSUN : AMANDANGI WAHYUNING HASTUTI RIKCY

Lebih terperinci

KINERJA 2016 STP - Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor

KINERJA 2016 STP - Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor LAPORAN KINERJA 2016 STP - Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor Jurusan Penyuluhan Perikanan - SEKOLAH TINGGI PERIKANAN BPSDMPKP - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA 2016 STP JURUSAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ) INSTANSI PEMERINTAH TRIWULAN III

LAPORAN KINERJA (LKJ) INSTANSI PEMERINTAH TRIWULAN III LAPORAN KINERJA (LKJ) INSTANSI PEMERINTAH TRIWULAN III BP3U PALEMBANG BALAI PENELITIAN PERIKANAN PERAIRAN UMUM PUSAT PENELITIAN PENGELOLAAN PERIKANAN DAN KONSERVASI SUMBERDAYA IKAN BADAN PENELITIAN DAN

Lebih terperinci

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya agar efektif, efisien, dan akuntabel, Direktorat Penanganan Pelanggaran (Dit. PP) berpedoman pada dokumen perencanaan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 BALAI PENELITIAN PERIKANAN LAUT PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERIKANAN BADAN LITBANG KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2016 KATA

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP), melalui Keputusan Direktur Jenderal P2HP Nomor KEP.70/DJ-P2HP/2010 tanggal 17

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI PENELITIAN PEMULIHAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI PENELITIAN PEMULIHAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI PENELITIAN PEMULIHAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN TAHUN 216 Tim Penyusun: Penanggung jawab : Dr. Joni Haryadi D.,M.Sc. Kepala Seksi Tata Operasional

Lebih terperinci

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT TA 2015 LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TIM PENYUSUN : AMANDANGI WAHYUNING HASTUTI, S.I.K NUR AULIA, S.E. ADIB APRILIA NUR, S.E. 1 EDITOR : ADI WIJAYA, M.Si KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar Hukum 1.3 Tujuan 1.4 Sasaran 1.5 Ruang Lingkup 1.6 Pengertian dan Istilah BAB II JENIS DATA YANG DIKUMPULKAN 2.1 Data

Lebih terperinci

: Dr. Fayakun Satria, S.Pi., M.App.Sc. : Riswanto, S.Kel Agus Arifin Sentosa, S.Pi

: Dr. Fayakun Satria, S.Pi., M.App.Sc. : Riswanto, S.Kel Agus Arifin Sentosa, S.Pi LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 BALAI PENELITIAN PEMULIHAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN PUSAT PENELITIAN PENGELOLAAN PERIKANAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT TA 2015 LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TIM PENYUSUN : AMANDANGI WAHYUNING HASTUTI, S.I.K NUR AULIA, S.E. ADIB APRILIA NUR, S.E. 1 EDITOR : ADI WIJAYA, M.Si KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016 BADAN PENGEMBANGAN SDM DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha

Lebih terperinci

Ir. Nilanto Perbowo,M.Sc. Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

Ir. Nilanto Perbowo,M.Sc. Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan TIM PENYUSUN Pembina Penanggung Jawab Ketua Sekretaris Anggota Ir. Nilanto Perbowo,M.Sc. Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Dr. Indra Sakti,S.E., M.M Sekretaris Badan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 NOMOR SP DIPA-32.11-/217 DS3194-532-4847-285 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 SEKRETARIAT BKIPM

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 SEKRETARIAT BKIPM i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc KATA PENGANTAR Laporan Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga negara yang

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2017 Balai Penelitian dan Observasi Laut

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2017 Balai Penelitian dan Observasi Laut Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2017 Balai Penelitian dan Observasi Laut PUSAT RISET KELAUTAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN : Dr. Ir. Achmad Poernomo, M.App.Sc. Dr. Ir. Aryo Hanggono, DEA. Minhadi Noer Sjamsu.S.T, M.E. Catur Pramono Adi.S.Pi, M.

TIM PENYUSUN : Dr. Ir. Achmad Poernomo, M.App.Sc. Dr. Ir. Aryo Hanggono, DEA. Minhadi Noer Sjamsu.S.T, M.E. Catur Pramono Adi.S.Pi, M. TIM PENYUSUN : Dr. Ir. Achmad Poernomo, M.App.Sc Dr. Ir. Aryo Hanggono, DEA Minhadi Noer Sjamsu.S.T, M.E Catur Pramono Adi.S.Pi, M.Si Dr. Wijopriono Ir. Imam Hendri Widodo Drs. Mad Toip,M.Si Edy Pramono

Lebih terperinci

L A K I P D J P B T r i w u l a n I I I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

L A K I P D J P B T r i w u l a n I I I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INTANSI PEMERINTAH 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INTANSI PEMERINTAH TA 2014 JL. B A R U P E R A N C A K, N E G A R A, J E M B R A N A - B A L I T E L P + 6 2 3 6 5 4 4 2 6 6-67 FAX + 6 2 3 6 5 4 4 2 6 7 0 / 4 4 2 7 8 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap pelaksanaan urusan kepemerintahan akan selalu dikaitkan dengan pengelolaan kepemrintahan yang baik (good governance) dengan tiga pilar utama yaitu, Partisipasi,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014 L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4, D J P B KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus

Lebih terperinci

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG KEMENTERIAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16 Gedung Mina Bahari III Lantai 15, Jakarta 10110 Telepon (021) 3519070, Facsimile (021) 3520346 Pos Elektronik ditjenpsdkp@kkp.goid

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG PENGELOLAAN KINERJA ORGANISASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg No.1138, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Penetapan IKU. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 70 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kementerian Agama, sebagai salah satu satuan kerja pemerintah memiliki tugas

I. PENDAHULUAN. Kementerian Agama, sebagai salah satu satuan kerja pemerintah memiliki tugas I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kementerian Agama, sebagai salah satu satuan kerja pemerintah memiliki tugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Banyak bidang yang dilayani oleh Kementerian

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Balai Riset dan Observasi Laut

Laporan Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Balai Riset dan Observasi Laut Laporan Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Balai Riset dan Observasi Laut PUSAT RISET KELAUTAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas Rahmat Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas Rahmat Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas Rahmat Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kine~a Triwulan I Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan

Lebih terperinci

reformasi birokrasi yang harus diwujudkan dan dilaksanakan oleh seluruh instansi pemerintahan. Salah satu wujud atas pelaksanaan tugas dan

reformasi birokrasi yang harus diwujudkan dan dilaksanakan oleh seluruh instansi pemerintahan. Salah satu wujud atas pelaksanaan tugas dan 1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik adalah amanat reformasi birokrasi yang harus diwujudkan dan dilaksanakan oleh seluruh instansi pemerintahan. Salah satu

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan kinerja Badan Litbang Perhubungan tahun 2016 ini merupakan laporan pertanggungjawaban kegiatan dan anggaran yang berisi informasi tentang keberhasilan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan laporan yang disusun sebagai pertanggungjawaban hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam satu tahun. Laporan ini mengukur

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ) INSTANSI PEMERINTAH TRIWULAN IV

LAPORAN KINERJA (LKJ) INSTANSI PEMERINTAH TRIWULAN IV LAPORAN KINERJA (LKJ) INSTANSI PEMERINTAH TRIWULAN IV BP3U PALEMBANG BALAI PENELITIAN PERIKANAN PERAIRAN UMUM PUSAT PENELITIAN PENGELOLAAN PERIKANAN DAN KONSERVASI SUMBERDAYA IKAN BADAN PENELITIAN DAN

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA TRIWULAN II SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI RENCANA AKSI CAPAIAN KINERJA LP2BRL TA. 2015

IMPLEMENTASI RENCANA AKSI CAPAIAN KINERJA LP2BRL TA. 2015 IMPLEMENTASI RENCANA AKSI CAPAIAN KINERJA LP2BRL TA. 25 NO. SASARAN STRATEGIS NO. RENCANA AKSI CUSTOMER PERSPECTIVE (IS Berdasarkan RKA-KL) Meningkatnya hasil Jumlah hasil litbang yang diadopsi oleh pengguna

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2018 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Tahun

Lebih terperinci

K E ME NTE RIA N K E LAUTA N DA N P ER IKA NA N R EP UB LI K I ND O NE SIA

K E ME NTE RIA N K E LAUTA N DA N P ER IKA NA N R EP UB LI K I ND O NE SIA SEKRETARIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN K E ME NTE RIA N K E LAUTA N DA N P ER IKA NA N R EP UB LI K I ND O NE SIA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah SEKRETARIAT BALITBANG KP 2016

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja LP2IL Serang 2016

Laporan Kinerja LP2IL Serang 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan (LP2IL)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci