Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)"

Transkripsi

1 BBPPBL Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Badan Pemerintah Penelitian (LAKIP) dan T.A. Pengembangan 2015 Kelautan dan Perikanan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan i

2 TIM PENYUSUN Ir. Bambang Susanto, M.Si Dr. Ir. Gede Suwarthama Sumiarsa, M.Sc Ir. John Harianto Hutapea, M.Sc Eko Prianto, S.Pi., M.Si Ida Komang Wardhana, S.Si Yasmina Nirmala Asih, S.Pi., M.AppSc I Gusti Ngurah Permana, S.Pi., M.P Wawan Andriyanto, S.Pi, M,Sc Ida Komang Wardana, S.Si Kadek Adi Chandra K. S.St.Pi Ahmad Muzaki, S.Pi, M.Sc Prima Devi Hardikawati, A.Md Ni Luh Seri, A.Md Olga Pattinasarani, S.H Putu Sarjana ii

3 KATA PENGANTAR P uji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin dan rahmat-nya penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Tahun dapat terselesaikan. Laporan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya mencapai misi dan tujuan instansi pemerintah dalam kaitannya dengan terselenggaranya good governance. Serta sebagai dasar untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab dan untuk memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Tahun ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja yang telah dicapai kepada masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan. Serta hasil hasil penelitian dan pengembangan iptek kelautan dan perikanan. Ucapan terima kasih yang tulus kami sampaikan kepada semua pihak atas kerjasama, tenaga dan pikirannya. Berkat dukungan dan kerja keras dari seluruh pihak laporan ini dapat disusun tepat waktu. Harapan kami semoga laporan ini bermanfaat dan memberikan informasi tentang kegiatan penelitian dan pengembangan iptek kelautan dan perikanan yang lebih relevan dan transparan bagi pihak pihak yang berkepentingan. Gondol, Januari 2017 Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol Ir. Bambang Susanto, M.Si. NIP iii

4 DAFTAR ISI Tim Penyusun... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... ii iii iv v vi BAB I. BAB II. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Maksud dan Tujuan Struktur Organisasi Keragaan SDM (Kekuatan SDM) Sistematika Laporan Interim (LAKIP Triwulanan)... 8 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis Sasaran Strategis dan Rencana Kerja Tahunan BBPPBL Tahun Penetapan Kinerja BBPPBL Tahun / Perjanjian Kinerja BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Pencapaian IKU BBPPBL Hasil Pengukuran BBPPBL SS 1. Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan iptek yang mendukung daya saing produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP 20 IKU 1. Persentase hasil litbang budidaya laut yang digunakan sesuai dengan Kontrak Kinerja Eselon I KKP.. 20 SS 2. Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif 21 IKU 2. Jumlah data dan informasi ilmiah litbang budidaya laut 22 IKU 3. Jumlah karya tulis ilmiah litbang budidaya laut yang diterbitkan SS 3. Terwujudnya hasil litbang perikanan budidaya yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan IKU 4. Jumlah hasil litbang budidaya laut yang terekomendasikan untuk masyarakat dan/atau industri.. 31 IKU 5. Jumlah penerapan IPTEK untuk masyarakat dalam peningkatan produktifitas perikanan budidaya laut.. 32 IKU 6. Jumlah Paket Teknologi IPTEK Litbang budidaya laut. 34 IKU 7. Jumlah produk biologi IPTEK Litbang budidaya laut IKU 8. Varietas unggul hasil Litbang budidaya laut yang diusulkan dirilis.. 38 IKU 9. Jumlah komponen teknologi IPTEK Litbang budidaya laut SS 4. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan layanan Iptek KP iv

5 IKU 10. Proporsi fungsional BBPPBL dibandingkan total pegawai BBPPBL.. 41 IKU 11. Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang budidaya laut yang ditingkatkan kapasitasnya IKU 12. Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang perikanan budidaya laut yang terbentuk.. 45 SS 5. Terselenggaranya pengendalian Litbang Perikanan Budidaya IKU 13. Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang budidaya laut 46 SS 6. Terwujudnya aparatur sipil negara Lingkup BBPPBL yang kompeten, profesional dan berkepribadian IKU 14. Indeks Kompetensi dan Integritas BBPPBL IKU 15. Jumlah ASN BBPPBL yang ditingkatkan kompetensinya 48 SS 7. Tersedianya manajemen pengetahuan Lingkup BBPPBL yang handal dan mudah diakses 48 IKU 16. Persentase unit kerja Lingkup BBPPBL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar SS 8. Terwujudnya birokrasi Lingkup BBPPBL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima IKU 17. Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BBPPBL IKU 18. Nilai SAKIP BBPPBL SS 9 : Terkelolanya Anggaran BBPPBL IKU 19. Nilai kinerja anggaran BBPPBL IKU 20. Persentase Kepatuhan terhadap SAP BBPPBL Capaian Kinerja Lainnya Kerjasama Event/ training/ workshop Akreditasi Kunjungan Tamu Pusat Unggulan IPTEK Perbenihan Ikan Laut Akuntabilitas Keuangan. 59 BAB IV. PENUTUP 4.1. Kesimpulan Permasalahan dan Tindak Lanjut Penutup LAMPIRAN v

6 DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Data Keadaan Pegawai Tahun... 8 Tabel 2.1. Perencanaan Stratejik Tahun Tabel 2.2. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja BBPPBL Tahun Tabel 2.3. Rencana Kerja Tahunan BBPPBL Tahun Tabel 2.4. Penetapan Kinerja BBPPBL Tahun Tabel 3.1. Capaian IKU BBPPBL Tahun Tabel 3.2. Capaian Nilai Pencapaian Sasaran Strategis BBPPBL Tahun Tabel 3.3. Capaian Persentase Hasil Litbang Budidaya Laut yang Digunakan sesuai dengan Kontrak Kinerja Eselon I. 20 Tabel 3.4. Perbandingan Capaian Fisik IKU Persentase Hasil Litbang Budidaya Laut yang Digunakan Sesuai dengan Kontrak Kinerja Eselon I KKP. 21 Tabel 3.5. Capaian Jumlah Data dan/atau Informasi IPTEK Perikanan Budidaya. 22 Tabel 3.6. Perbandingan Capaian Fisik Jumlah Data dan/atau Informasi IPTEK Perikanan Budidaya 22 Tabel 3.7. Capaian Fisik Data dan Informasi Ilmiah Litbang Budidaya Laut 22 Tabel 3.8. Capaian Output Data dan Informasi 23 Tabel 3.9. Capaian Jumlah Karya Tulis Ilmiah IPTEK Perikanan Budidaya 27 Tabel Perbandingan Jumlah Karya Tulis Ilmiah IPTEK Perikanan Budidaya.. 27 Tabel Jumlah KTI yang Telah Diajukan pada Tahun. 28 Tabel KTI yang Telah Terbit Tahun.. 28 Tabel Capaian Jumlah Hasil Litbang Perikanan yang Terekomendasikan untuk Masyarakat atau Industri. 31 Tabel Perbandingan Jumlah Hasil Litbang Perikanan Budidaya yang Terekomendasikan untuk Masyarakat atau Industri pada Triwulan IV T.A Tabel Judul judul bahan rekomendasi TA Tabel Capaian Jumlah Penerapan IPTEK untuk masyarakat dalam peningkatan produktifitas perikanan budidaya Tahun Tabel Capaian fisik kegiatan Jumlah Penerapan IPTEK untuk masyarakat dalam peningkatan produktifitas perikanan budidaya Tabel Capaian output kegiatan Jumlah Penerapan IPTEK untuk masyarakat dalam peningkatan produktifitas perikanan budidaya per Triwulan IV 33 Tabel Perbandingan Capaian Jumlah Penerapan IPTEK untuk masyarakat dalam peningkatan produktifitas perikanan budidaya pada TA Tabel Jumlah calon induk yang telah diserahkan kepada masyarakat TA.. 34 Tabel Capaian Jumlah Paket Teknologi IPTEK Litbang Laut. 34 Tabel Perbandingan Jumlah Paket Teknologi IPTEK Perianan Budidaya 35 Tabel Capaian fisik paket teknologi litbang budidaya laut. 35 Tabel Capaian output Paket Teknologi. 35 vi

7 Tabel Capaian Jumlah Produk Biologi IPTEK Perikanan Budidaya 36 Tabel Capaian fisik produk biologi litbang budidaya laut. 37 Tabel Capaian output Produk Biologi.. 37 Tabel Capaian Jumlah Varietas Unggul yang Diusulkan untuk Rilis Tahun Tabel Capaian fisik rilis varietas unggul budidaya laut.. 39 Tabel Capaian output rilis varietas unggul per Triwulan IV.. 39 Tabel Perbandingan Capaian Jumlah Varietas Unggul yang Diusulkan untuk Rilis pada TA Tabel Capaian Jumlah Komponen Teknologi IPTEK Perikanan Budidaya Tabel Perbandingan Jumlah Komponen Teknologi IPTEK Perikanan Budidaya 40 Tabel Capaian fisik komponen teknologi litbang budidaya laut.. 40 Tabel Capaian output Komponen Teknologi.. 40 Tabel Capaian Proporsi pegawai fungsional dibandingkan total pegawai lingkup BBPPBL 41 Tabel Perbandingan Proporsi pegawai fungsional dibandingkan total pegawai lingkup BBPPBL.. 42 Tabel Keadaan Pegawai Negeri (PNS) BBPPBL Tahun 42 Tabel Data Pejabat fungsional peneliti dan non Fungsional menurut jabatan dan pendidikan 42 Tabel Data Pejabat fungsional teknisi litkayasa, non klas dan menurut jabatan dan golongan.. 43 Tabel Komposisi pegawai (PNS) menurut Golongan dan tingkat pendidikan Tabel Komposisi pegawai menurut golongan ruang dan umur 43 Tabel Jumlah sarana dan prasarana litbang Perikanan Budidaya yang terfasilitasi 44 Tabel Rincian pengadaan sarana dan prasarana penujang penelitian tahun 44 Tabel Perbandingan Jumlah sarana dan prasarana litbang Perikanan Budidaya yang terfasilitasi Tabel Jumlah jejaring dan kerjasama litbang Perikanan Budidaya yang terbentuk 45 Tabel Hasil / output kegiatan jejaring tahun Tabel Perbandingan Jumlah jejaring dan kerjasama litbang Perikanan Budidaya yang terbentuk Tabel Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang budidaya laut Tabel Perbandingan Proporsi kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental dibandingkan total kegiatan Litbang Perikanan Budidaya 47 Tabel Indeks kompetensi dan integritas BBPPBL 47 Tabel Perbandingan Indeks kompetensi dan integritas BBPPBL Tabel Capaian Jumlah ASN BBPPBL yang ditingkatkan kompetensinya tahun Tabel Perbandingan Capaian Jumlah ASN BBPPBL yang ditingkatkan kompetensinya dari tahun Tabel Persentase unit kerja Lingkup BBPPBL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar vii

8 Tabel Perbandingan Indeks kompetensi dan integritas BBPPBL Tabel Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi Lingkup BBPPBL Tabel Perbandingan Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi Lingkup BBPPBL 49 Tabel Capaian Nilai SAKIP BBPPBL Tahun Tabel Perbandingan Capaian Nilai SAKIP BBPPBL Tahun Tabel Nilai Kinerja anggaran Lingkup BBPPBL Tabel Perbandingan Nilai Kinerja anggaran Lingkup BBPPBL Tabel Persentase Kepatuhan terhadap SAP Lingkup BBPPBL Tabel Perbandingan Persentase Kepatuhan terhadap SAP Lingkup BBPPBL Tabel Capaian jumlah kerjasama dan kemitraan Litbang KP Tahun Tabel Perkembangan Realisasi keuangan Satker BBPPBL Gondol viii

9 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Struktur Organisasi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut... 5 Gambar 1.2. Jumlah Pegawai Lingkup BBPPBL Menurut Golongan... 6 Gambar 1.3. Jumlah Pegawai Lingkup BBPPBL Menurut Jenjang Pendidikan... 6 Gambar 1.4. Jumlah Pegawai Lingkup BBPPBL Menurut Usia... 7 Gambar 1.5. Jumlah Pegawai Lingkup BBPPBL Menurut Fungsional dan Non Fungsionalnya... 7 Gambar 2.1. Peta Strategi BBPPBL Gambar 3.1. Peta Strategis BBPPBL TA Gambar 3.2. Rincian peta strategis BBPPBL TA per Sasaran Strategis. 18 Gambar 3.3. Pameran Forum Teknologi Aquakultur (FITA) Gambar 3.4. Pameran Pembangunan Buleleng Gambar 3.5. Magang 1 orang dari Dinas Kelautan dan Perikanan Belitung Timur 56 Gambar 3.6. Magang 13 orang penyuluh BPSDM KP dari 7 Kabupaten Kota se- Propinsi Bali Gambar 3.7. Magang 15 orang penyuluh BPSDM KP dari 13 Kabupaten Kota 56 se-propinsi Nusa Tenggara Timur... Gambar 3.8. Pencetakan leaflet Gambar 3.9. Pencetakan petunjuk teknis Gambar Pencetakan cover CD Gambar Kalibrasi Alat Lab Gambar Akreditasi House Training Gambar Kunjungan Menteri dan Bupati dari beberapa daerah Gambar Grafik realisasi anggaran TA dan 2014 serta target realisasi TA Gambar Grafik perbandingan target dan realisasi berdasarkan jenis belanja satker BBPPBL Gondol akhir T.A Gambar Evaluasi Hasil Pengukuran Kinerja BBPPBL TA Gambar 4.1. Hasil Analisis Capaian IKU BBPPBL ix

10 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Perikanan Budidaya merupakan salah satu sektor ekonomi yang sangat diharapkan dapat memberikan sumbangan terbesar bagi pembangunan nasional baik secara langsung dalam pembentukan PDB, penyerapan tenaga kerja (pro job), peningkatan pendapatan masyarakat (pro poor) dan perolehan devisa (pro growth), maupun sumbangan tidak langsung melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan hubungan sinergis lintas sektoral. Dalam kaitan ini, pembangunan perikanan budidaya sangat diharapkan dapat mendorong dan menarik pertumbuhan sektor ekonomi lainnya sehingga menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional secara utuh. Namun, harus diakui bahwa masih banyak persoalan yang dihadapi dalam pembangunan perikanan budidaya sehubungan dengan dinamika lingkungan strategis domestik dan global, antara lain berkaitan dengan jumlah dan pertumbuhan penduduk, kemiskinan, kebutuhan energi, ketahanan pangan, degradasi lingkungan dan perubahan iklim. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan inovasi dan teknologi baru dan penguatan kelembagaan perikanan budidaya secara terus menerus dan berkelanjutan, agar dapat merespon permasalahan tersebut, dan sekaligus dapat meningkatkan efisiensi ataupun daya saing usaha di bidang Perikanan Budidaya secara aman dan bijaksana. Pengembangan perikanan budidaya, memerlukan penataaan inti dari sektor tersebut, seperti penataan lokasi atau zonasi sesuai dengan Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah; ketersediaan benih perikanan; ketersediaan pakan perikanan; obat antivirus; teknologi perikanan budidaya seperti keramba apung atau keramba tancap; dan pemasaran. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL), Gondol Bali adalah salah satu lembaga penelitian dan pengembangan yang berada di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan yang memiliki mandat bidang pembenihan dan pembesaran ikan ikan laut. Dalam era globalisasi, sumberdaya perikanan yang dimiliki perlu dimanfaatkan secara optimal guna mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya pembudidaya ikan / nelayan. Informasi mengenai kegiatan penelitian dan pengembangan serta teknologi yang telah dihasilkan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) disebarluaskan kepada pengguna agar informasi tersebut dapat diadopsi dan diterapkan. Lebih lanjut informasi yang tersedia dijadikan dasar bagi pengambil kebijakan dalam pembangunan di sektor perikanan. Dasar hukum penyusunan laporan akuntabilitas kinerja satuan kerja Balai Besar Penelitian dan pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) Tahun, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan (Puslitbangkan), Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP), Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah: 1. Instruksi Presiden Nomor: 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP); 2. Peraturan Pemerintah Nomor: 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) T.A

11 3. Keputusan Menteri Negara PAN dan RB Nomor: KEP.135/M.PAN/9/2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP); 4. Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor: 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan AKIP; 5. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Keputusan Menteri Negara PAN dan RB Nomor: 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi AKIP; 7. Surat Edaran Kementerian PAN dan RB Nomor: 23 Tahun 2012 tentang Penyampaian LAKIP 2012 dan Dokumen PK 2013; Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengacu pada: Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 239/IX/6/8/2003 tetang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sedangkan LAKIP Triwulan merupakan laporan yang berisi pertanggung jawaban yang disusun setiap tiga bulan sekali (Triwulan). Laporan ini merupakan media akuntabilitas yang merinci pertanggungjawaban sebagai amanah yang diemban Balai Besar Penelitian Budidaya Laut (BBPPBL) dan tanggung jawab pemakaian dana, sumber daya dan sarana serta prasarana dari pemerintah untuk menjalankan visi dan misi BBPPBL. Dalam LAKIP ini diuraikan realisasi kinerja BBPPBL pada setiap triwulan Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan Penyusunan LAKIP BBPPBL Triwulan IV Tahun yaitu: sebagai sarana pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi BBPPBL kepada Badan Litbang KP; sebagai sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut pada Triwulan IV dan sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan dokumen perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan. Tugas, Fungsi BBPPBL dan Struktur Organisasi Berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 797/Kpts/OT.210/12/1994, Loka Penelitian Perikanan Pantai (Lolitkanta) Gondol, memiliki mandat melakukan penelitian perbenihan perikanan Pantai. Dengan bekerjasama pemerintah Jepang melalui proyek JICA ATA-379 selama kurun waktu 11 tahun (tahun 1989 s/d tahun 2000), maka Lolitkanta Gondol telah mengembangkan Multi Species Hatchery dan telah menghasilkan beberapa teknologi perbenihan yang telah diadopsi oleh pengguna, yaitu; perbenihan udang, bandeng, kerapu bebek, kerapu macan dan kerapu lumpur yang kesemuanya telah mampu memproduksi skala masal. Di tahun berikutnya, telah berhasil pula dilakukan perbenihan kepiting bakau, rajungan, kerapu sunu, ikan cobia dan ikan hias. 2

12 Pada tanggal 31 Juli 2000, Loka Penelitian Perikanan Pantai (Lolitkanta) Gondol yang awalnya berada dibawah Departemen Pertanian beralih dibawah Departemen Kelautan dan Perikanan, dengan Surat Keputusan Menteri Eksplorasi Laut dan Perikanan No. 73 tahun Kemudian dengan terbentuknya Badan Riset Kelautan dan Perikanan serta Pusat Riset Perikanan Budidaya, maka berdasarkan SK. Menteri Kelautan dan Perikanan tertanggal 1 Mei 2001 No. 26A/MEN/2001, Lolitkanta Gondol berubah menjadi Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut (BBRPBL), dan SK. Menteri Kelautan dan Perikanan tertanggal 26 September 2011 N0. PER 26/MEN/2011 berubah menjadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut. Tugas Melaksanakan penelitian dan pengembangan budidaya laut. Fungsi a. Menyusun rencana program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta laporan; b. Pelaksanaan penelitian budidaya laut di bidang biologi, reproduksi, genetika, bioteknologi, nutrisi dan teknologi pakan, patologi, serta ekologi dan lingkungan budidaya laut; c. Pengembangan teknologi budidaya laut; d. Pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, serta kerja sama penelitian dan pengembangan budidaya laut; e. Pengelolaan prasarana dan sarana penelitian dan pengembangan; dan pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga; Struktur Organisasi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI No : PER.26/MEN/2011 merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kelautan dan Perikanan di Bidang Penelitian dan Pengembangan Budiaya Laut, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Eselon I Balitbang KP dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya, mempunyai tugas melaksanakan penelitian strategis dalam bidang budidaya laut meliputi: perbenihan dan genetika populasi, nutrisi dan teknologi pakan, kesehatan ikan, lingkungan dan toksikologi, teknologi budidaya dan identifikasi kelayakan lahan budidaya Laut. Dalam menjalankan tugasnya dan fungsinya, BBPPBL dipimpin oleh seorang Kepala Balai Besar. Dalam menjalankan tugasnya, Kepala Balai dibantu oleh Kepala Bagian dan Kepala Bidang yang membawahi subbagian/seksi sebagai berikut: A. Bagian Tata Usaha Bagian Tata Usaha Mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Menyelenggarakan fungsi : pelaksanaan urusan kepegawaian, administrasi jabatan fungsional dan tata laksana, pelaksanaan urusan keuangan, persuratan, kearsipan, rumah tangga dan perlengkapan. 3

13 (A.1). Sub Bagian Kepegawaian Sub Bagian Kepegawaian, dengan tugas melakukan urusan kepegawaian administrasi jabatan fungsional dan tata laksana. (A.2). Sub Bagian Keuangan dan Umum Subbagian Keuangan dan Umum dengan tugas melakukan urusan keuangan persuratan dan kearsipan, rumah tangga dan perlengkapan B. Bidang Tata Operasional Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana program dan anggaran pengumpulan data, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan. Menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana program dan anggaran pengumpulan data, pemantauan dan evaluasi serta penyusunan pelaporan. (B.1). Seksi Program dan Anggaran Seksi Program dan Anggaran, mempunyai tugas penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran. (B.2). Seksi Monitoring dan Evaluasi Seksi Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengumpulan data, pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan. C. Bidang Pelayanan Teknis dan Sarana Bidang Pelayanan Teknis dan Sarana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan kerjasama, pelayanan teknis, jasa, diseminasi, informasi, komunikasi, publikasi serta pengelolaan prasarana dan sarana penelitian dan pengembangan budidaya laut. Menyelenggarakan fungsi penyiapan kerjasama, pelayanan teknis, jasa diseminasi, informasi, komunikasi, publikasi hasil penelitian dan pengembangan budidaya laut serta pengelolaan perpustakaan. Pengelolaan prasarana dan sarana penelitian dan pengembangan budidaya laut (C.1) Seksi Kerjasama dan Pelayanan Penelitian dan Pengembangan Seksi kerjasama dan pelayanan penelitian dan pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kerjasama, pelayanan teknis, jasa diseminasi, informasi, komunikai publikasi hasil penelitian dan pengembangan budidaya laut, serta pengelolaan. (C.2). Seksi Prasarana dan Sarana Seksi Prasarana dan sarana mempunyai tugas melakukan pengelolaan prasarana dan sarana penelitian dan pengembangan budidaya laut. D. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan ungsional terdiri atas Peneliti, Teknisi Litkayasa, Pustakawan, Arsiparis dan jabatan fungsional lainnya yang diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan. 4

14 Untuk pelaksanaan kegiatan penelitian, pada tingkat BBPPBL dibentuk tempat kelompok peneliti yaitu 1) kelompok genetik breeding dan bioteknologi, 2) nutrisi dan teknologi pakan, 3) kesehatan ikan dan lingkungan dan 4) teknologi budidaya. Selain tenaga fungsional peneliti, jabatan fungsional non peneliti yaitu jabatan fungsional teknisi litkayasa, pustakawan, arsiparis, dan pranata komputer. Susunan organisasi BBPPBL sebagaimana dimaksud di atas, selengkapnya terlihat pada Gambar Struktur Organisasi Gambar Struktur Organisasi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut 5

15 Jumlah Pegawai BBPPBL 1.4. Keragaan SDM (Kekuatan SDM) Gambar 1.2 Jumlah Pegawai Lingkup BBPPBL Menurut Golongan Sesuai dengan grafik 1.2 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jumlah pegawai menurut golongan dari tahun 2015 hingga tahun tidak mengalami perubahan sama sekali. Hal ini dikarenakan pada tahun pegawai hanya mengalami kenaikan golongan ruang saja. Akan tetapi tidak terjadi perubahan pada golongan kepangkatannya SD 5 SMP 1 SMA 85 D2 0 D3 9 SM 1 D4 2 S1 18 S2 22 S Gambar 1.3 Jumlah Pegawai Lingkup BBPPBL Menurut Jenjang Pendidikan Sesuai dengan grafik 1.3 diatas, tingkat pendidikan pegawai BBPPBL pada tahun mengalami peningkatan seperti yang terlihat pada jenjang pendidikan S3 pada tahun 2015 sebanyak 4 orang, dan pada tahun menjadi 6 orang. Kenaikan jumlah pegawai pada jenjang S3, secara otomatis menurunkan jumlah pegawai pada jenjang S2 yang pada tahun 2015 sebanyak 23 orang, menjadi 22 orang pada tahun. Hal ini membuktikan bahwa BBPPBL berusaha meningkatkan kualitas SDM nya dari tahun ke tahun dengan meningkatkan jenjang pendidikan pegawainya. 6

16 Jumlah Pegawai Jumlah Pegawai BBPPBL < > Gambar 1.4 Jumlah Pegawai Lingkup BBPPBL Menurut Usia Sesuai dengan grafik 1.4 di atas, pada tahun jumlah pegawai BBPPBL menurut usia didominasi oleh pegawai berusia tahun yaitu sebanyak 39 orang, sedangkan jumlah pegawai yang pada usia lebih dari 56 tahun sebanyak 14 orang. Hal ini memperlihatkan bahwa beberapa pegawai struktural maupun fungsional di lingkup BBPPBL masih didominasi usia yang masih produktif Fungsional Non Fungsional Fungsional Non Fungsional Gambar 1.5 Jumlah Pegawai Lingkup BBPPBL Menurut Fungsional dan Non Fungsionalnya Dari grafik 1.5 di atas, terlihat bahwa jumlah pegawai fungsional di BBPPBL lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pegawai non-fungsional. Proporsi pegawai fungsional pada tahun (63,76) lebih tinggi dari proporsi pada tahun 2015 (61,74). Hal ini dikarenakan pada tahun beberapa peneliti dan teknisi yang belum fungsional telah mengajukan fungsionalnya. Dan untuk nonfungsional pada tahun lebih rendah daripada tahun sebelumnya, hal ini dipengaruhi oleh peningkatan jumlah fungsional pada tahun yang sama. Dari kelima grafik diatas, pada tahun jumlah pegawai BBPPBL tidak mengalami perubahan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang berhubungan dangan keadaan pegawai di BBPPBL. Data keadaan pegawai disajikan pada tabel berikut.: 7

17 Tabel 1.1. Data keadaan pegawai Tahun No. Nama Masa Kerja TMT Keterangan 1. I Made Giri Sugiarta, B.Sc. 30 th Pensiun 2. Kadek Adi Chandra Kusuma, S.St.Pi. 12 th Eselon IV Baru (pindahan dari instansi lain) 3. Eko Prianto, S.Pi., M.Si. 11 th Eselon III Baru (pindahan dari instansi lain) 4. Olga Pattinasarany, S.H. 24 th Pensiun Berdasarkan tabel kepegawaian diatas, dinamika pertambahan dan penurunan jumlah pegawai yang dialami BBPPBL pada tahun disebabkan oleh 2 pegawai purna tugas dan 2 pegawai yang bergabung dari instansi lain setelah lelang jabatan eselon IV dan eselon III Sistematika LAKIP LAKIP ini secara umum memuat target dan capaian kinerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Triwulan IV Tahun. Sebagai tolak ukur keberhasilan kinerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut, LAKIP ini menginformasikan perbandingan antara target dan capaian kinerja (performance results) pada Triwulan IV dengan target dan capaian kinerja (performance results) pada akhir tahun. Dari analisa tersebut akan teridentifikasi sejumlah celah kinerja (Performance gap) sehingga dapat diperoleh masukan bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Adapun sistematika penyajian laporan adalah sebagai berikut : 1. Ikhtisar Eksekutif, yang menyajikan gambaran menyeluruh secara ringkas tentang capaian kinerja BBPPBL selama kurun waktu Triwulan IV tahun. 2. Bab I Pendahuluan, yang menyajikan hal-hal umum tentang BBPPBL serta uraian singkat tentang tugas pokok dan fungsi BBPPBL, termasuk latar belakang, maksud dan tujuan penulisan LAKIP. 3. Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja, yang menyajikan rencana strategis, gambaran singkat mengenai sasaran dan kebijakan dan program BBPPBL pada tahun 2019, rencana kerja dan anggaran tahun, penetapan kinerja BBPPBL serta pengukuran/pengelolaan kinerja BBPPBL. 4. Bab III Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan, yang menyajikan prestasi Indikator Kinerja Utama (IKU) BBPPBL serta evaluasi dan analisis kinerja. Dalam bab ini juga disampaikan akuntabilitas keuangan yang mencakup alokasi dan realisasi anggaran. 5. Bab IV Penutup, yang menyajikan tinjauan secara umum tentang keberhasilan, kegagalan serta permasalahan dan kendala utama. Dalam bab ini juga disampaikan saran pemecahan masalah yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya berupa perbaikan perencanaan, kebijakan, dan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan. 8

18 II. PERENCANAAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis 2019 Dalam upaya pencapaian target pembangunan yang telah diprogramkan oleh Kementerian Kelautan dan perikanan tersebut, BBPPBL sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, membuat program kerja dan arah kebijakan yang dituangkan dalam visi, misi, serta sasaran strategis yang mendukung pada arah kebijakan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan yaitu: Visi Visi dari BBPPBL adalah: Terwujudnya lembaga penelitian yang terkemuka dalam penyediaan data, informasi, dan teknologi budidaya laut sebagai komponen andalan pembangunan nasional kelautan dan perikanan. Visi ini merupakan penjabaran dari visi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya yaitu: Menjadi Pusat Penelitian Pengembangan Perikanan Budidaya yang Handal dan Terpercaya pada Tahun Misi Dengan mempertimbangkan arah pembangunan Kelautan dan Perikanan, uraian Misi BBPPBL adalah: 1. Melaksanakan penelitian bagi pengembangan perikanan budidaya laut 2. Menciptakan teknologi unggulan dalam bidang pembenihan dan pembesaran ikan laut. 3. Meningkatkan pelayanan jasa penelitian dan mengembangkan kerjasama penelitian perikanan budidaya laut 4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangkan IPTEK perikanan budidaya laut Keempat poin tersebut merupakan penjabaran misi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya yaitu: 1. Menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna di bidang perikanan budidaya untuk kesejahteraan masyarakat perikanan; 2. Menerapkan teknologi inovatif dan kebijakan pada sistem usaha perikanan budidaya Tujuan Tujuan dari penyusunan rencana strategis BBPPBL Gondol ini adalah untuk memberikan arah tentang target dan sasaran pencapaian balai dalam rangka menciptakan institusi yang mempunyai komitmen untuk mendukung peningkatan produksi nasional. Tujuan ini dirumuskan untuk mengukur sejauh mana visi dan misi BBPPBL telah dicapai yaitu: Meningkatkan peran Iptek dalam pengembangan budidaya laut Meningkatkan penelitian berbasis iptek untuk menghasilkan benih unggul Meningkatkan peran kerjasama penelitian pada pengembangan budidaya laut Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengembangkan IPTEK perikanan budidaya laut Penuangan dari Renstra Balitbang KP Tahun diatas dituangkan ke dalam rencana kinerja tahunan sesuai tabel dibawah ini : 9

19 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut BBPPBL Tabel 2.1 Perencanaan Stratejik Tahun NO KEGIATAN SASARAN INDIKATOR 1 Penelitian dan Pengembang an Iptek Perikanan Budidaya Laut Terlaksananya litbang iptek perikanan budidaya laut yang menghasilkan usulan HKI, produk biologi, komponen teknologi, informasi, dan paket teknologi TARGET Bahan Rekomendasi Jumlah Usulan HKI /Rilis Jumlah Produk Biologi Komponen Teknologi Jumlah Paket Teknologi Jumlah Karya Tulis lmiah Data Informasi UNIT KERJA 2.2. SASARAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA TAHUNAN BBPPBL TAHUN Peta strategi merupakan suatu dashboard (panel instrument) yang memetakan SS ke dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi BBPPBL. Peta strategi Balitbang KP tahun yang disepakati antara Kepala BBPPBL dengan Balitbang KP serta Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya pada tanggal 1 Juli ditunjukkan dalam Gambar 6 berikut: Gambar 2.1. Peta Strategi BBPPBL 10

20 Peta strategi Balitbang KP memetakan setiap SS yang disusun dalam rangka pencapaian tujuan organisasi sesuai visi dan misi yang diemban. Dengan menggunakan metodologi Balanced Score Card, setiap SS dikelompokan ke dalam tiga perspektif, yaitu customers perpective, internal process perspective, dan learning and growth perspective. Dari perpektif customer terhadap IKU pemanfaatan hasil litbang budidaya laut terhadap masyarakat KP yang merupakan IKU Balitbang KP. Dari perpektif proses internal Balitbang KP, untuk mendukung pencapaian SS pada layer customers perpective tersebut diperlukan adanya tiga faktor penting berupa perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan serta pengendalian pengawasan, dan penegakan hukum terhadap core business Balitbang KP. Dan dari perspektif learning and growth, terdapat empat faktor penting yang harus dikelola dengan baik guna menciptakan modal utama untuk mencapai tujuan organisasi yaitu faktor pengembangan sumber daya manusia, faktor organisasi, faktor teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan faktor pengelolaan anggaran. Sedangkan penjabaran dari sasaran strategis diatas pada Renstra disusunlah indikator kinerja dan targetnya sesuai dengan tabel dibawah ini: Tabel 2.2 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja BBPPBL Tahun Sasaran Strategis IKU Target 2015 CUSTOMER PERSPECTIVE Target Meningkatnya hasil penyelenggaran litbang dan layanan iptek yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan iptek KP 1 Persentase hasil litbang budidaya laut yang digunakan sesuai dengan Kontrak Kinerja Eselon I KKP (%) INTERNAL PERSPECTIVE Jumlah data dan informasi ilmiah litbang budidaya laut (paket) 3 Jumlah karya tulis ilmiah litbang budidaya laut yang diterbitkan (KTI) Jumlah hasil litbang budidaya laut yang 2 4 terekomendasikan untuk masyarakat dan/atau industri (Buah) 5 Jumlah penerapan IPTEK untuk masyarakat dalam 3 4 peningkatan produktivitas perikanan budidaya laut (Paket) 6 Jumlah Paket Teknologi IPTEK Litbang Budidaya Laut 5 4 (Paket) 7 Jumlah Produk Biologi IPTEK Litbang Budidaya Laut Varietas Unggul Hasil Litbang Budidaya Laut yang 1 1 diusulkan untuk Dirilis (Buah) 9 Jumlah komponen Teknologi IPTEK Litbang Budidaya laut (buah) Proporsi fungsional BBPPBL dibandingkan total pegawai 62,84 63,76 BBPPBL (%) 11 Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan 2 1 litbang budidaya laut yang ditingkatkan kapasitasnya (Buah) 12 Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang perikanan

21 Sasaran Strategis IKU Target 2015 Target budidaya laut yang terbentuk (Buah) Terselenggaranya 13 Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total pengendalian litbang KP kegiatan riset litbang budidaya laut (minimal) (%) LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE Terwujudnya ASN BBPPBL yang kompeten, profesional dan berkepribadian Tersedianya manajemen pengetahuan BBPPBL yang handal dan mudah diakses Terwujudnya birokrasi BBPPBL yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima Terkelolanya anggaran pembangunan BBPPBL secara efisien dan akuntabel 14 Indeks Kompetensi dan Integritas BBPPBL (%) Jumlah ASN BBPPBL yang ditingkatkan kompetensinya (orang) 16 Presentase unit kerja BBPPBL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BBPPBL (Nilai) BB A 18 Nilai SAKIP BBPPBL Nilai kinerja anggaran BBPPBL (%) Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Pusat Litbang Perikanan (%) Selanjutnya, target kinerja tersebut dituangkan dalam Rencana Kerja Tahunan yang merupakan dokumen perencanaan awal yang merepresentasikan rencana dan janji untuk menargetkan kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu 1 (satu) tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimilikinya. Rencana kerja Pemerintah tahun, sebagaimana tabel berikut : Tabel 2.3 Rencana Kerja Tahunan BBPPBL Tahun Sasaran Strategis IKU Target CUSTOMER PERSPECTIVE Meningkatnya hasil penyelenggaran litbang dan layanan iptek yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan 1 Persentase hasil litbang budidaya laut yang digunakan sesuai dengan Kontrak Kinerja Eselon I KKP (%) INTERNAL PERSPECTIVE 2 Jumlah data dan informasi ilmiah litbang budidaya laut 14 (paket) 3 Jumlah karya tulis ilmiah litbang budidaya laut yang diterbitkan (KTI) 35 4 Jumlah hasil litbang budidaya laut yang terekomendasikan 4 untuk masyarakat dan/atau industri (Buah) 5 Jumlah penerapan IPTEK untuk masyarakat dalam 4 peningkatan produktivitas perikanan budidaya laut (Paket) 6 Jumlah Paket Teknologi IPTEK Litbang Budidaya Laut 4 (Paket) 7 Jumlah Produk Biologi IPTEK Litbang Budidaya Laut 7 8 Varietas Unggul Hasil Litbang Budidaya Laut yang diusulkan untuk Dirilis (Buah)

22 Sasaran Strategis IKU Target 9 Jumlah komponen Teknologi IPTEK Litbang Budidaya laut (buah) 4 10 Proporsi fungsional BBPPBL dibandingkan total pegawai 63,76 BBPPBL (%) Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan iptek KP Terselenggaranya pengendalian litbang KP Terwujudnya ASN BBPPBL yang kompeten, profesional dan berkepribadian Tersedianya manajemen pengetahuan BBPPBL yang handal dan mudah diakses Terwujudnya birokrasi BBPPBL yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima Terkelolanya anggaran pembangunan BBPPBL secara efisien dan akuntabel 11 Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang budidaya laut yang ditingkatkan kapasitasnya (Buah) 12 Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang perikanan budidaya laut yang terbentuk (Buah) 13 Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang budidaya laut (minimal) (%) LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE 14 Indeks Kompetensi dan Integritas BBPPBL (%) Jumlah ASN BBPPBL yang ditingkatkan kompetensinya (orang) 16 Presentase unit kerja BBPPBL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 17 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BBPPBL (Nilai) A 18 Nilai SAKIP BBPPBL Nilai kinerja anggaran BBPPBL (%) Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Pusat Litbang Perikanan (%) 2.3 PENETAPAN KINERJA BALITBANG KP TA 2014/PERJANJIAN KERJA Penetapan kinerja BBPPBL Tahun /Perjanjian Kinerja merupakan bentuk komitmen yang disepakati oleh Kepala BBPPBL dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Penetapan kinerja BBPPBL Tahun /Perjanjian kinerja ini memuat sasaran, indikator kinerja utama (IKU) dan target. Indikator kinerja utama (IKU) tersebut merupakan salah satu dukungan program penelitian dan pengembangan Iptek kelautan dan perikanan tahun yang dianggarkan sebesar Rp ,

23 Tabel 2.4 Penetapan Kinerja BBPPBL Tahun Sasaran Strategis IKU Target Awal Revisi ACIAR I (Kerapu) CUSTOMER PERSPECTIVE Revisi ACIAR II (Lobster) Meningkatnya hasil penyelenggaran litbang dan layanan iptek yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan iptek KP Terselenggaranya pengendalian litbang KP Terwujudnya ASN BBPPBL yang kompeten, profesional dan berkepribadian Tersedianya manajemen pengetahuan BBPPBL yang handal dan mudah diakses Terwujudnya birokrasi BBPPBL yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima Terkelolanya anggaran pembangunan BBPPBL secara efisien dan akuntabel 1 Persentase hasil litbang budidaya laut yang digunakan sesuai dengan Kontrak Kinerja Eselon I KKP (%) INTERNAL PERSPECTIVE Jumlah data dan informasi ilmiah litbang budidaya laut (paket) 3 Jumlah karya tulis ilmiah litbang budidaya laut yang diterbitkan (KTI) Jumlah hasil litbang budidaya laut yang terekomendasikan untuk masyarakat dan/atau industri (Buah) 5 Jumlah penerapan IPTEK untuk masyarakat dalam peningkatan produktivitas perikanan budidaya laut (Paket) 6 Jumlah Paket Teknologi IPTEK Litbang Budidaya Laut (Paket) 7 Jumlah Produk Biologi IPTEK Litbang Budidaya Laut Varietas Unggul Hasil Litbang Budidaya Laut yang diusulkan untuk Dirilis (Buah) 9 Jumlah komponen Teknologi IPTEK Litbang Budidaya laut (buah) 10 Proporsi fungsional BBPPBL dibandingkan total pegawai BBPPBL (%) 11 Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang budidaya laut yang ditingkatkan kapasitasnya (Buah) 12 Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang perikanan budidaya laut yang terbentuk (Buah) 13 Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang budidaya laut (minimal) (%) LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE ,76 63,76 63, Indeks Kompetensi dan Integritas BBPPBL (%) Jumlah ASN BBPPBL yang ditingkatkan kompetensinya (orang) 16 Presentase unit kerja BBPPBL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BBPPBL (Nilai) A A A 18 Nilai SAKIP BBPPBL Nilai kinerja anggaran BBPPBL (%) Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Pusat Litbang Perikanan (%) Penetapan kinerja BBPPBL Tahun / Perjanjian Kinerja merupakan bentuk komitmen yang disepakati oleh Kepala BBPPBL dengan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya. Penetapan kinerja BBPPBL Tahun / Perjanjian kinerja ini memuat sasaran, indikator kinerja utama (IKU) dan target. Indikator kinerja utama (IKU) tersebut merupakan salah satu dukungan program penelitian dan pengembangan Iptek kelautan dan perikanan tahun yang dianggarkan sebesar Rp ,- (sesuai dokumen Revisi Tapja yang ditandatangani). 14

24 III. AKUNTABILITAS KINERJA Dalam pengelolaan kinerja Balitbang KP menerapkan BSC dari tahun Penerapan ini dengan tujuan hanya untuk memastikan target - target sasaran yang telah dicanangkan akan tercapai dengan harapan misi strategisnya dalam sasaran akan terwujud. Selain itu targetnya adalah dalam pelaksanaan dapat terhindar dari duplikasi (overlap) kegiatan antar unit dan penelusuran kontribusi unit kerja bawahan terhadap sasaran kinerja yang telah ditetapkan. BBPPBL dalam manajemen kinerja yang baru BBPPBL terdapat 9 Sasaran Strategis (SS) dan 20 Indikator Kinerja Utama (IKU). Sesuai penerapan BSC dari Badan Litbang KP tersebut maka melalui penetapan 9 Sasaran Strategis (SS) yang diukur atas dasar penilaian indikator kinerja utama (IKU) yang merupakan kontrak kinerja Puslitbangkan Tahun. Berdasarkan hasil pengukuran Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) pada triwulan IV TA., dari 9 (sembilan) sasaran strategis dan 20 (dua puluh) indikator kinerja utama BBPPBL menunjukkan bahwa : 1). Dua IKU merupakan IKU adopsi langsung dari Balitbang KP, 2). 5 (lima) sasaran strategis memiliki kinerja baik (sesuai dengan target yang ditentukan), ditandai dengan warna hijau sesuai dengan gambar berikut : Gambar. 3.1 Peta Strategis BBPPBL TA 15

25 3.1. CAPAIAN IKU BBPPBL Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BBPBL tahun pada stakeholders perspective, customer perspective, internal process perspective dan learn & growth perspective mengalami perubahan dan penyesuaian yang mengacu pada Balanced Score Card (BSC). Berdasarkan penetapan target pada setiap indikator kinerja tersebut, sebagian besar telah berhasil tercapai. pencapaian Sasaran Strategis (SS) dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun yang mengacu Balanced Scorecard (BSC) dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.1 Capaian IKU BBPPBL Tahun Sasaran Strategis IKU Satuan Target Realisasi % Klasifikasi SS1 Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan iptek yang mendukung daya saing produktivitas usaha dan pendapaten negara dari sektor KP SS2 Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif SS3 Terwujudnya penelitian dan pengembangan yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan Jumlah hasil litbang Perikanan Budidaya yang terekomendasikan untuk Masyarakat atau Industri Jumlah Data dan/atau Informasi IPTEK Perikanan Budidaya Jumlah karya tulis ilmiah Iptek Perikanan Budidaya % Maximize Paket Maximize KTI Maximize Jumlah hasil litbang budidaya laut yang terekomendasikan untuk Buah Maximize masyarakat dan/atau industri Jumlah penerapan IPTEK untuk masyarakat dalam peningkatan produktivitas perikanan budidaya Paket Maximize laut Jumlah Paket Teknologi IPTEK Litbang Budidaya Laut (Paket) Paket Maximize 7 Jumlah Produk Biologi IPTEK Litbang Budidaya Laut Paket Maximize 8 Varietas Unggul Hasil Litbang Budidaya Laut yang diusulkan untuk Dirilis Buah Maximize SS4 Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan layanan Iptek KP Jumlah komponen Teknologi IPTEK Litbang Budidaya laut Buah Maximize Proporsi pegawai fungsional dibandingkan total pegawai lingkup BBPPBL Jumlah sarana dan prasarana litbang Perikanan Budidaya yang terfasilitasi % 63,76 63, Maximize Paket Maximize SS5 Terselenggaranya pengendalian Litbang KP 13 SS6 Terwujudnya ASN BBPPBL yang kompeten, profesional dan berkepribadian SS7 Tersedianya manajemen pengetahuan Lingkup Jumlah jejaring dan kerjasama litbang Perikanan Budidaya yang terbentuk Proporsi kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental dibandingkan total kegiatan Litbang Perikanan Budidaya Indeks kompetensi dan integritas BBPPBL Jumlah ASN BBPPBL yang ditingkatkan kompetensinya Persentase unit kerja Lingkup BBPPBL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang Buah Maximize Minimal Maximize % 77 92,8 120,52 Maximize Orang Maximize % Maximize 16

26 Sasaran Strategis IKU Satuan Target Realisasi % Klasifikasi BBPPBL yang handal terstandar dan mudah diakses SS8 Terwujudnya BBPPBL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima 17 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi Lingkup BBPPBL Nilai A A (90,25) 107,4 Maximize 18 Nilai SAKIP BBPPBL Nilai 84 80,73 96,1 Maximize SS9 Terkelolanya Anggaran pembangunan BBPPBL secara efisien dan akuntabel Nilai kinerja anggaran Lingkup BBPPBL Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup Lingkup Pusat Litbang Perikanan % 85 72,34 84,9 Maximize % Maximize 3.2 HASIL PENGUKURAN BBPPBL Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BBPPBL tahun pada customer perspective (CP), internal process perspective (IP) dan learn & growth perspective (L&G) mengalami perubahan dan penyesuaian yang mengacu pada Balanced Scorecard (BSC). Berdasarkan penetapan target Triwulan IV pada setiap indikator kinerja tersebut, secara fisik sebagian besar telah berhasil tercapai. Adapun secara volume, beberapa indikator kinerja baru tercapai di akhir tahun (Triwulan IV) terutama pada kegiatan penelitian dan pengembangan. Pencapaian Sasaran Strategis (SS) dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun yang mengacu Balanced Score Card (BSC) sebagai berikut : Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) NPSS adalah nilai yang menunjukan konsolidasi dari seluruh IKU di dalam satu Sasaran Strategis (SS). Status capaian SS yang ditunjukan dengan warna merah/kuning/hijau (buruk/sedang/baik) ditentukan oleh NPSS. Untuk menghitung NPSS perlu diperhatikan bobot masing-masing IKU terhadap SS tersebut dengan indeks toleransi 0%. Sistem pembobotan yang digunakan didasarkan atas tingkat validitas IKU seperti Tabel berikut : No Validitas IKU Bobot 1 Lead input 0,1 2 Lead proses 0,2 3 Lag output 0,3 4 Lag outcome 0,4 Status capaian NPSS ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut: Baik Sedang Buruk Indeks Capaian >=100 % Indeks Capaian > 80 % dan <100% Indeks Capaian < 80 % Untuk melakukan pengukuran kinerja dilakukan dengan cara menentukan dan mensepakati standar status kinerja NPSS sesuai dengan kriteria sebagai berikut. KLASIFIKASI MAXIMIZE MINIMIZE STABILIZE STATUS NPSS (Toleransi 0%) X<80 X<80 X<80 Buruk X<100% X 80% 80 X<100 Hati-hati X 100% X=100% X 100 Baik 17

27 Dalam melakukan pengukuran kinerja harus menentukan klasifikasi target indikator kinerja diantaranya adalah : maximixe adalah semakin tinggi pencapaian dari target maka kinerja semakin baik; minimize adalah semakin rendah pencapaian dari target maka kinerja semakin baik; stabilize adalah semakin stabil (tidak naik dan tidak turun) pencapaian dari target maka kinerja semakin baik. Dalam implementasi pengukuran kinerja yang menggunakan aplikasi kinerjaku BBPPBL masih terdapat kendala yang dihadapi, diantaranya : a. Data pada aplikasi kinerjaku harus terupdate sebelum akhir bulan, sedangkan beberapa data baru bisa diperoleh pada awal bulan berikutnya. Contohnya data presensi pegawai ASN dan realisasi anggaran (DA). Adapun nilai pencapaian sasaran strategis BBPPBL TA mengikuti Tapja terakhir (Tapja APBN-P) yang telah disahkan oleh Kepala BBPPBL dan Kepala Puslitbangkan. Status NSS, Skor SS, NKP dan Status NKP sasaran strategis seperti tertera dalam gambar berikut: Gambar. 3.2 Rincian peta strategis BBPPBL TA per Sasaran Strategis 18

28 Sedangkan capaian kinerja yang diukur dengan output dan capaian fisik per IKU dapat dilihat pada table berikut: Tabel 3.2. Capaian Nilai Pencapaian Sasaran Strategis BBPPBL Tahun Sasaran Strategis Meningkatnya hasil penyelenggaran litbang dan layanan iptek yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif Uraian IKU 1 Persentase hasil litbang budidaya laut yang digunakan sesuai dengan Kontrak Kinerja Eselon I KKP (%) 2 Jumlah data dan informasi ilmiah litbang budidaya laut (paket) 3 Jumlah karya tulis ilmiah litbang budidaya laut yang diterbitkan (KTI) Output/Volume Progress/Fisik (%) Status T R % T R % CUSTOMER PERSPECTIVE INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE , Status Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan iptek KP Terselenggaranya pengendalian litbang KP Tersedianya ASN Lingkup BBPPBL yang kompeten dan 4 Jumlah hasil litbang budidaya laut yang terekomendasikan untuk masyarakat dan/atau industri (Buah) 5 Jumlah penerapan IPTEK untuk masyarakat dalam peningkatan produktivitas perikanan budidaya laut (Paket) 6 Jumlah Paket Teknologi IPTEK Litbang Budidaya Laut (Paket) 7 Jumlah Produk Biologi IPTEK Litbang Budidaya Laut 8 Varietas Unggul Hasil Litbang Budidaya Laut yang diusulkan untuk Dirilis (Buah) 9 Jumlah komponen TeknologiIPTEK Litbang Budidaya laut (buah) 10 Proporsi fungsional BBPPBL dibandingkan total pegawai BBPPBL (%) 11 Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang budidaya laut yang ditingkatkan kapasitasnya (Buah) 12 Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang perikanan budidaya laut yang terbentuk (Buah) 13 Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang budidaya laut (minimal) (%) 14 Indeks Kompetensi dan Integritas BBPPBL (%) ,7 6 63, LEARN & GROWTH PERSPECTIF 77 92,8 120,

29 Sasaran Strategis Uraian IKU profesional 15 Jumlah ASN BBPPBL yang ditingkatkan kompetensinya (orang) Tersedianya manajemen pengetahuan BBPPBL yang handal dan mudah diakses Terwujudnya birokrasi BBPPBL yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima Terkelolanya anggaran pembangunan BBPPBL secara efisien dan akuntabel 16 Presentase unit kerja BBPPBL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) Nilai Kinerja Reformasi , Birokrasi BBPPBL (Nilai) Nilai SAKIP BBPPBL 84 80,7 96, Nilai kinerja anggaran 85 72,3 85,1 BBPPBL (%) 4 20 Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Pusat Litbang Perikanan (%) Output/Volume Progress/Fisik (%) Status T R % T R % Status CUSTOMERS PERSPECTIVE SS1 : Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan iptek yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP Kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan diharapkan terjadi oleh adanya peningkatan pendapatan masyarakat kelautan dan perikanan sebagai outcome atau dampak dari efektifitas dan efisiensi penerapan caracara atau iptek yang meningkatkan pendapatan masyarakat tersebut. Demikian pula meningkatnya pendapatan masyarakat terjadi karena didukung oleh kebijakan yang tepat hasil intervensi iptek kelautan dan perikanan yang diterapkan pada sistem usaha kelautan dan perikanan yang kuat. Nilai sasaran strategis meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dalam layanan iptek yang mendukung daya saing produksi dan pemanfaatan SDKP sebesar 100% (output/volume) dan 100% (progress/fisik). Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran meningkatnya hasil penyelenggaran litbang dan layanan iptek yang mendukung daya saing produksi dan pemanfaatan SDKP terdiri dari 1 (satu) IKU sebagai berikut : IKU 1. : Persentase hasil litbang budidaya laut yang digunakan sesuai dengan Kontrak Kinerja Eselon I KKP Kontrak Kinerja merupakan kesepakatan atau perjanjian antara Balitbang KP dengan Eselon I lingkup KKP (Ditjen dan Badan) yang berisi komitmen penyedian hasil-hasil riset sesuai dengan kebutuhan dari Eselon I KKP yang selanjutnya akan digunakan oleh Eselon I KKP sebagai dasar penyusunan Kebijakan. Cara menghitungnya yaitu aspek kuantitas (jumlah hasil penelitian yang disediakan dan diserahkan ke Eselon I KKP) dan Aspek kualitas (tingkat pemenuhan). Dari analisis data kuesioner tentang tingkat kesesuaian pemenuhan kontrak kinerja dengan Eselon I KKP. Responden berasal dari eselon I lingkup KKP (pada level eselon II dan/atau III pengguna hasil litbang). Tabel 3.3. Capaian Persentase hasil litbang budidaya laut yang digunakan sesuai dengan Kontrak Kinerja Eselon I KKP Indikator Kinerja Utama (IKU) 2015 Persentase hasil litbang budidaya laut yang digunakan sesuai dengan Kontrak Kinerja Eselon I KKP - Target Realisasi Prosentase (%)

30 Pada tabel 3.3 diatas, IKU ini belum terealisasikan. Hal ini dikarenakan tidak ada kontrak kinerja antara BBPPBL dengan Eselon I di KKP. Akan tetapi BBPPBL siap untuk mendukung permintaan dari eselon I lain KKP dengan capaian fisik 100%, termasuk didalamnya dukungan terhadap Dinas Kelautan dan Perikanan dan Unit Kerja di Ditjen PB. Namun karena tidak ada permintaan atau kontrak kinerja dari atau dengan Ditjen PB sehingga baik target maupun capaian tidak ada. Pada tahun ini, BBPPBL mempunyai MoU dengan Dinas KP di 4 (empat) Kabupaten yang berkaitan dengan Aplikasi Uji Teknologi Adaptif Lokasi, yaitu di Kabupaten Bontang- Kaltim, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Belitung Timur dan Kabupaten Buleleng. Selain itu, pendistribusian calon induk juga telah dilakukan BBPPBL ke beberapa unit kerja di Ditjen PB, yaitu: Balai Pengembangan Perikanan Air Laut Wilayah Selatan, Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara, Balai Perikanan Budidaya Laut Lombok, Balai Perikanan Budidaya Laut Batam dan Balai Budidaya Air Payau Situbondo. Tabel 3.4. Perbandingan Capaian Fisik IKU Persentase hasil litbang budidaya laut yang digunakan sesuai dengan Kontrak Kinerja Eselon I KKP IKU Realisasi Realiasi T R % Persentase hasil litbang budidaya laut yang digunakan sesuai dengan Kontrak Kinerja Eselon I KKP Fisik IKU ini sudah terealisasi 100%. Sedangkan pada tahun 2014 dan 2015 realisasi fisik IKU persentase hasil litbang budidaya laut yang digunakan sesuai dengan Kontrak Kinerja Eselon I KKP 0%, karena memang pada dua tahun sebelumnya IKU ini masih belum ada. INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Capaian kinerja BBPPBL pada Perspektif pemangku kepentingan (Customer Perspective) dengan bobot perspektif sebesar 33,3 % yang berasal dari empat (4) sasaran strategis yaitu 1) Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif, 2) Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan, 3) Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan iptek KP dan 4) Terselenggaranya pengendalian litbang KP. SS 2 : Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif Rekomendasi teknologi merupakan salah satu upaya menjalankan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Pasal 28 : (1). Materi penyuluhan dalam bentuk teknologi tertentu yang akan disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha harus mendapat rekomendasi dari lembaga pemerintah, kecuali teknologi yang bersumber dari pengetahuan tradisional; (2) Lembaga pemerintah pemberi rekomendasi wajib mengeluarkan rekomendasi segera setelah proses pengujian dan administrasi selesai; (3) Teknologi tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri. Teknologi yang terekomendasi dapat dihasilkan dari hasil litbang pada tahun berjalan maupun tahun-tahun sebelumnya. 21

31 IKU 2 : Jumlah Data dan Informasi ilmiah litbang budidaya laut (paket) Tabel 3.5. Capaian Jumlah Data dan / atau Informasi IPTEK Perikanan Budidaya Indikator Kinerja Utama 2015 (IKU) Jumlah Data dan / atau Informasi IPTEK Perikanan Budidaya - Target Realisasi Prosentase (%) IKU ini didefinisikan sebagai data informasi hasil penelitian yang telah disusun dalam bentuk paket informasi. Teknik menghitungnya yaitu jumlah atau capaian data dan informasi yang sudah dihasilkan dan disampaikan oleh peneliti kepada Kepala BBPPBL. Tabel 3.6. Perbandingan Capaian Fisik Jumlah Data dan / atau Informasi IPTEK Perikanan Budidaya Realisasi Realiasi IKU T R % Jumlah Data dan / atau Informasi IPTEK Perikanan Budidaya Dari 14 kegiatan Litbang dengan output data dan informasi telah selesai melakukan kegiatan dengan capaian fisik seperti yang tertera dalam tabel : Indikator Data dan Informasi Target Tahunan 14 Tabel 3.7. Capaian fisik data dan informasi ilmiah litbang budidaya laut Judul Kegiatan yang Menunjang Pendederan Puerulus dan Pembesaran Lobster Pasir (Panulirus homarus) di Bak Beton dan Keramba Jaring Apung dengan Pakan Berbeda Capaian Fisik (%) Target Realisasi Pematangan Gonad Lobster dengan Pakan Berbeda Pemantauan Insidensi Penyakit pada Lobster Panulirus sp. Hasil Tangkapan di Alam dan Budidaya Formulasi Pakan Untuk Pendederan Benih Teripang Pasir (Holothuria scabra) Pemantauan Insidensi Penyakit Infeksi pada Tuna Sirip Kuning Penyakit pada Teripang Pasir, Holothuria scabra Pengaruh Peningkatan Suhu Air Media Penetasan Telur Ikan Tuna Sirip Kuning Terhadap Daya Tetas Pemeliharaan Larva Ikan Tuna Sirip Kuning Dengan Menggunakan Warna Wadah Pemeliharaan yang Berbeda Perbedaan Waktu Awal Pemberian Pakan dalam Pemeliharaan Larva Ikan Tuna Sirip Kuning Perbedaan Kepadatan Nannochloropsis sp. sebagai Peneduh dalam Pemeliharaan Larva Ikan Tuna sirip Kuning Karakterisasi dan Pemetaan Limbah Hatchery Ikan Laut

32 Indikator Target Tahunan Judul Kegiatan yang Menunjang di Kawasan Peisir Bali Utara Teknologi Pembenihan dan Pendederan/Pembesaran Kerapu Hibrid dengan Aplikasi Vaksin Improving Fish Health Management and Protocols in Marine Finfish Aquaculture in Indonesia and Australia Capaian Fisik (%) Target Realisasi Expanding Spiny Lobster Farming in Indonesia Tabel 3.8. Capaian output data dan informasi Judul Litbang Indikator Kinerja/ Target Output Capaian Output Data dan informasi : Pendederan puerulus dan pembesaran lobster pasir (Panulirus homarus) di di bak beton dan keramba jaring apung dengan pakan berbeda Pendederan puerulus dan pembesaran lobster pasir (Panulirus homarus) di di bak beton dan keramba jaring apung dengan pakan berbeda Pematangan Gonad Lobster dengan Pakan Berbeda Data dan informasi : Induk matang Gonad Pada pendederan lobster di bak beton perbedaan pakan berpengaruh nyata terhadap sintasan benih, dimana tertinggi pada pelet kerapu komersial disusul kemudian pada pelet lobster formulasi BBPPBL dan terendah pada pelet udang komersial; sedangkan terhadap pertumbuhan panjang dan berat tidak berbeda nyata. Pada pembesaran lobster di bak beton, perbedaan pakan berpengaruh nyata terhadap sintasan benih, dimana tertinggi pada pelet lobster formula BBPPBL, disusul kemudian pada pelet kerapu komersial, pelet udang komersial dan terendah pada pakan segar; sedangkan terhadap pertumbuhan panjang dan berat tidak berbeda nyata. Pada pendederan lobster di keramba jaring apung, perbedaan pakan berpengaruh nyata terhadap sintasan, dimana sintasan tertinggi dihasilkan pada pelet formula BBPPBL, disusul kemudian pada pelet kerapu komersial dan terendah pada pelet udang komersial, sedangkan terhadap pertumbuhan panjang dan berat tidak berbeda nyata. Pada pembesaran lobster di keramba jaring apung, perbedaan pakan berpengaruh nyata terhadap sintasan, dimana sintasan tertinggi dihasilkan pada pelet lobster formula BBPPBL, disusul pada pelet kerapu komersial dan terendah pada pakan segar. sedangkan terhadap pertumbuhan pajang dan berat tidak berbeda nyata. Pemberian pakan yang berbeda pada induk lobster berpengaruh pada tingkat kematangan gonad, pemijahan dan fekunditas. Pertumbuhan panjang dan berat pada induk lobster dengan pemberian pakan yang berbeda dapat tumbuh dan berkembang. 23

33 Judul Litbang Indikator Kinerja/ Target Output Capaian Output Data dan informasi: Jenis-jenis penyakit pada lobster hasil tangkapan dan budidaya dari beberapa lokasi perairan Pemantauan Insidensi Penyakit pada Lobster Panulirus sp. Hasil Tangkapan di Alam dan Budidaya Insidensi infeksi parasit dan Milky Haemolymph Disease (MHD) yaitu masing-masing 0,35 (35%) dan 0,08 (8%). Parasit yang ditemukan adalah Octolasmis angulata yang menginfeksi terutama pada lamella insang. MHD merupakan penyakit pada lobster yang paling berbahaya yang dapat menyebabkan mortalitas dalam waktu 5 hari sejak terlihat gejala infeksi MHD. Sampel lobster yang diperoleh tidak menunjukkan gejala-gejala infeksi bakteri maupun jamur, dan berdasarkan uji patogenisitas bakteri, tidak terjadi mortalitas lobster. Mengingat MHD adalah penyakit yang paling berbahaya dan dapat menular dengan cepat, disarankan untuk menggunakan pakan trash fish yang sehat untuk mencegah infeksi MHD dari pakan, dan segera melakukan karantina dan tidak mentransportasikan lobster yang sudah terinfeksi MHD untuk mencegah translokasi penyakit antar daerah. Formulasi Pakan Untuk Pendederan Benih Teripang Pasir (Holothuria scabra) Pemantauan Insidensi Penyakit Infeksi pada Tuna Sirip Kuning Penyakit pada teripang pasir, Holothuria scabra Data dan informasi: Formula pakan buatan untuk pendederan Data dan informasi: Jenis-jenis patogen Data dan informasi: Diperolehnya data tentang agen penyebab luka dan borok pada teripang pasir, Holothuria scabra, tingkat patogenisitas dan metode penanggulangannya Benih teripang pasir dapat memanfaatkan pakan buatan dengan baik untuk pertumbuhannya. Benih teripang pasir yang diberi pakan buatan tumbuh lebih baik dibandingkan dengan yg diberi benthos. Pemberian pakan buatan dapat meningkatkan kandungan protein teripang pasir. Jenis patogen yang lazim ditemukan pada pemeliharaan larva ikan laut tidak ditemukan pada larva ikan tuna, baik dari jenis bakteri, parasit maupun virus. Infeksi endoparasit Ichtyodinium chabelardi masih ditemukan pada telur ikan tuna namun tidak dapat berkembang menjadi larva. Untuk penelitian sejenis sebaiknya digunakan teknik deteksi patogen yang cepat dan sederhana sehingga dapat dilakukan dengan jumlah sampel yang lebih memadahi. Telah diisolasi 5 isolat bakteri (3 isolat gram negatif dan 2 isolat gram positif) dan 1 isolat jamur dari luka dan borok teripang pasir, H. scabra.ke-5 isolat bakteri tersebut pada kepadatan CFU/mL dan 1 isolat jamur dengan kepadatan zoospora/ml selama seminggu tidak menyebabkan kematian. Uji MIC menunjukkan konsentrasi 2,5 ppm nifurpirinol 10%, elbazu 25 ppm, OTC 30 ppm dan 2,5 ppm pentstrep efektif untuk menanggulangi infeksi bakteri isolat-1, 2 dan 3, sedangkan 2,5 ppm nifurpirinol 10%, streptomycin 25 ppm, penstrep 5 ppm dan befuran 5 ppm mampu menekan pertumbuhan bakteri isolat-4 dan 5. Perlakuan 10 ppm F&G; 2,5 ppm trifuralin dan 30 ppm formalin efektif untuk mengontrol infeksi jamur. Untuk upaya pengendalian agen penyakit umumnya selama ini pelaku usaha perikanan menggunakan bahan kimia atau antibiotik, diharapkan kedepan untuk menghindari penggunaan antibiotik. Sekalipun harus menggunakannya agar lebih berhati-hati dan teliti dalam memilih jenis dan dosis penggunaan antibiotik supaya tidak menimbulkan efek resistensi dan 24

34 Judul Litbang Indikator Kinerja/ Target Output Capaian Output pencemaran lingkungan budidaya. Pengaruh peningkatan suhu air media penetasan telur ikan tuna sirip kuning terhadap daya tetas Pemeliharaan larva ikan tuna sirip kuning dengan menggunakan warna wadah pemeliharaan yang berbeda Perbedaan waktu awal pemberian pakan dalam pemeliharaan larva ikan tuna sirip kuning Data dan informasi: Teknik penetasan telur ikan tuna sirip kuning pada suhu media yang terbaik Data dan informasi: Teknik pemeliharaan larva ikan tuna sirip kuning melalui perbaikan lingkungan berupa warna wadah yang dapat memberikan sintasan dan pertumbuhan terbaik Data dan informasi: Teknik pemeliharaan larva ikan tuna sirip kuning melalui perbaikan pakan untuk larva Dalam melakukan seleksi atau memulai penelitian, sebaiknya menggunakan telur stadia awal karena telur ikan tuna sirip kuning stadia awal, lebih tahan terhadap penanganan dibandingkan stadia lanjut. Suhu media inkubasi yang stabil akan memberikan sintasan larva yang lebih baik karena tingkat mortalitas embrio yang kecil dan konsumsi nutrisi yang relatif rendah sehingga ketika menetas masih membawa cadangan makanan yang masih cukup hingga beberapa jam setelah mulut terbuka. Tingkat pemangsaan larva ikan tuna terhadap rotifer dan nauplii copepod yang diberikan sebagai pakan awal dapat dimanfaatkan dengan baik pada semua perlakuan warna dinding bak yang berbeda. Distribusi larva ikan tuna mulai hari ketiga hingga mendekati metamorfosa ke juvenile pada warna putih, biru, kuning dan abu-abu cenderung mengelompok di sekitar sudut sudut bak terutama pada lapisan permukaan tetapi pada bak biru dan terutama bak hitam menyebar merata secara horizontal dan vertical. Semua perlakuan perbedaan perbedaan warna dinding bak yang berbeda dapat menghasilkan juvenile ikan tuna sirip kuning pada umur hari setelah menetas. Warna yang terbaik adalah bak dengan dinding dalam hitam, namun perlu dilakukan modifikasi karena ada kecenderungan tingkat kanibalisme yang tinggi mulai umur 15 hari. Dari ketiga perlakuan dalam penelitian ini perlakuan A menghasilkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan B dan C, demikian juga rata-rata jumlah benih yang dihasilkan pada akhir penelitian perlakuan A menghasilkan jumlah benih yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan B dan C. Tetapi dari analisa statistik dari ketiga perlakuan tidak beda nyata dari semua perlakuan baik dari pertumbuhan maupun rata-rata jumlah benih yang dihasilkan pada akhir penelitian. Pemberian pakan larva tuna yang baru menetas saat larva umur tujuh hari (Perlakuan A) dapat mengurangi kematian larva yang terjadi pada larva D11-D15, tetapi tidak dapat mengurangi kematian larva setelah D-15 sampai menjadi juvenil. 25

35 Judul Litbang Indikator Kinerja/ Target Output Capaian Output Data dan informasi: Teknik pemeliharaan larva ikan tuna sirip kuning melalui perbaikan lingkungan berupa tingkat kepadatan Nannochloropsis sp. yang baik sebagai peneduh Perbedaan kepadatan Nannochloropsis sp. sebagai peneduh dalam pemeliharaan larva ikan tuna sirip kuning Pemberian fitoplankton berupa Nannochloropsis sp dengan kepadatan 150x10 3 sel/ml dalam pemeliharaan larva ikan tuna sirip kuning memberikan sintasan hingga juvenil yang terbaik dibandingkan dengan pemberian 300x10 3 sel/ml dan 600x10 3 sel/ml. Hindari pemberian fitoplankton yang terlalu banyak karena semakin tinggi kepadatan fitoplankton dalam bak cenderung mengakibatkan meningkatnya kandungan ammoniak yang berdampak pada penurunan laju pertumbuhan larva. Karakterisasi dan Pemetaan Limbah Hatchery Ikan Laut di Kawasan Peisir Bali Utara Teknologi Pembenihan dan Pendederan/Pembesaran Kerapu Hibrid dengan Aplikasi Vaksin Improving fish health management and protocols in marine Finfish aquaculture in Indonesia and Australia Expanding spiny lobster farming in Indonesia Data dan informasi: Karakteristik limbah yang tersebar pada kawasan hatcheri ikan laut Model dan perhitungan pengolahan limbah pada kegiatan hatcheri ikan laut Data dan informasi: Data dan informasi: Mengidentifikasi penyakit infeksi yang mempengaruhi kesehatan ikan dan produksinya. Selain itu untuk mengurangi dampak penyakit utama dengan mengembangkan strategi pengendalian dan manajemen kesehatan ikan yang baik Data dan informasi: Formulasi pakan untuk pendederan dan pembesaran, teknik tranportasi benih Penelitian karakterisik limbah budidaya ikan menyimpulkan bahwa pada kawasan budidaya ikan sumber utama limbah pada kegiatan budidaya ikan berasal dari penggunaan pakan dan pemeliharaan pakan alami. Unsur utama dalam limbah adalah bahan organik yang terdapat dalam pakan ikan. Air limbah yang mengandung feces dan bahan organik lain yang dibunga tanpa pengolahan limbah sangat berpotensi meningkatkan bahan polutan yang akan terakumulasi di lingkungan perairan. Pembenihan kerapu hibrid dengan aplikasi vaksin VNN memberikan hasil yang positif dengan kelulushidupan lebih tinggi daripada tidak divaksin. Serangan parasit insang, gill fluke dapat menyebabkan kematian massal pada pendederan/pembesaran ikan kerapu hibrid. Pemberian vaksin melalui pakan dengan frekuensi setiap 2 minggu belum efektif untuk meningkatkan imunitas ikan terhadap serangan penyakit. Pemuasaan ikan kerapu hibrid tiap 3 hari merupakan strategi pemberian pakan yang efisien. Benih cacat yang dihasilkan dari pemeliharaan larva dengan hatcheri biosekuriti masih tinggi. Akan tetapi dengan perbaikan managemen pemeliharaan larva kerapu, baik virus VNN dan megalocytivirus tidak terdeteksi pada tubuh larva. Hasil penelitian pada unit 1 menunjukkan bahwa sintasan yang tertinggi diperoleh dari pakan IMRAD Gondol dengan tepung ikan impor. Sementara sintasan yang paling rendah dihasilkan dari pakan ikan rucah. Beda kandungan air pakan dalam penelitian ini tidak menunjukkan perbedaan sintasan lobster. Pengaruh pakan terhadap pertumbuhan menunjukkan bahwa pakan IMRAD dengan tepung ikan lokal menghasilkan pertumbuhan yang lebih tinggi daripada pakan IMRAD dengan tepung ikan impor. Hasil penelitian pada unit 2 yaitu rata-rata sintasan pada minggu ke 12 26

36 Judul Litbang Indikator Kinerja/ Target Output Capaian Output untuk semua perlakuan berkisar 80%. Sintasan tertinggi diperoleh dari pakan IMRAD (dry) dengan tepung ikan lokal. Pakan ikan rucah menghasilkan sintasan paling rendah. Sintasan pada minggu ke-18 mengalami penurunan tajam karena infeksi penyakit Milky Haemolymph Disease (MHD) yang terdeteksi dengan analisis PCR. Pertumbuhan paling tinggi diperoleh dari pakan dengan tepung ikan lokal dan ikan rucah. IKU 3 : Jumlah Karya Tulis Ilmiah Iptek Perikanan Budidaya Tabel 3.9. Capaian Jumlah Karya Tulis Ilmiah Iptek Perikanan Budidaya Indikator Kinerja Utama 2015 (IKU) Jumlah Karya Tulis Ilmiah Iptek Perikanan Budidaya - Target Realisasi Prosentase (%) 103,7 131,4 IKU ini didefinisikan sebagai tulisan yang disusun berdasarkan data dan informasi yang dihasilkan dari kegiatan penelitian sebelumnya dan telah ditetapkan untuk dijadikan karya tulis ilmiah yang terbit dalam jurnal dan prosiding yang dikelaola oleh lembaga penelitian, Universitas dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya (Puslitbangkan). Teknik menghitungnya yaitu jumlah karya tulis ilmiah yang sudah diterbitkan dan disampaikan secara resmi oleh Kepala Satker kepada Kepala Puslitbangkan dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan KP. Tabel Perbandingan Jumlah Karya Tulis Ilmiah Iptek Perikanan Budidaya Realisasi Realiasi IKU T R % Jumlah Karya Tulis Ilmiah Iptek Perikanan ,4 Budidaya Dalam Penetapan Kinerja BBPPBL TA untuk karya tulis ditetapkan terdapat 35 karya tulis untuk diterbitkan dalam jurnal maupun prosiding. Karya tulis ilmiah tersebut berasal dari hasil penelitian maupun pengembangan yang dilaksanakan oleh peneliti BBPPBL dan diterbitkan ke prosiding atau jurnal di tahun. Capaian volume KTI melebihi yang ditargetkan yaitu 42 dari 35 yang ditargetkan (120 %). Realisasi fisik dari IKU ini telah tercapai 100%, realisasi ini setara dengan tahun 2015 dan Namun KTI pada tahun tahun yang lalu biasa terpublikasi pada akhir tahun karena masih menggunakan media cetak. Sedangkan publikasi tahun ini banyak yang menggunakan media online, sehingga publikasi KTI lebih cepat dari tahun sebelumnya dan lebih mudah untuk diakses. Sampai Triwulan IV, sebanyak 94 karya tulis telah didaftarkan untuk diikutsertakan dalam seminar FITA yang diadakan pada tanggal 25 April di Surabaya, seminar Nasional Perikanan dan Kelautan VI di Brawijaya, seminar Nasional Biodiversitas VI di Universitas Hang Tuah, seminar Nasional Ikan Ke 9 Masyarakat Ikhtiologi Indonesia di STP, dll. Jumlah dan rincian KTI yang telah diusulkan pada Triwulan IV dapat dilihat pada tabel berikut : 27

37 Tabel Jumlah KTI yang telah diajukan pada Tahun No. Nama Kegiatan Jumlah 1. Seminar FITA - Jurnal Riset Akuakultur 6 Judul Direkomendasikan : - Indonesian Akuakultur Journal 1 Judul - Media Akuakultur 2 Judul - Prosiding FITA 12 Judul 2. Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan VI Tahun, Brawijaya 4 Judul 3. Seminar Nasional Biodiversitas VI tahun, Univ. Hang Tuah 3 Judul 4. Seminar Nasional Ikan Ke- 9 Masyarakat Ikhiologi Indonesia, STP 4 Judul 5. Seminar Hasil Penelitian 11 Judul 6. Seminar Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, UGM 7 Judul 7. Jurnal Berita Biologi 1 Judul 8. KTI Pustakawan 2 Judul 9. Seminar Teknisi Litkayasa 41 Judul Jumlah Total KTI : 94 Judul Hingga Triwulan IV, sebanyak 4 judul KTI telah terpublikasi di Jurnal Riset Akuakultur, 1 judul KTI di Jurnal Berita Biologi, 1 judul KTI di Marine Pollution Bulletin, 1 judul KTI di ITKT vol. 8 No. 1, 4 judul KTI di Prosiding Hang Tuah, 3 judul KTI di Prosiding Unibraw, 3 judul KTI di Prosiding STP, 7 judul KTI di Prosiding UGM dan 18 Judul di Prosiding FITA. Sehingga jumlah total KTI yang telah terpublikasi adalah 42 judul dengan rincian sebagai berikut : Tabel KTI yang Telah Terbit Tahun No. Publikasi Judul Nama Peneliti Jurnal 1. Jurnal Riset Akuakultur Karakter fenotipe dan genotipe ikan kerapu hibrida cantik (Epinephelus fuscoguttatus x E. polyphekadion) 2. Jurnal Riset Akuakultur Pemeliharaan larva ikan klown (Amphiprion percula) dengan pakan alami yang berbeda 3. Jurnal Riset Akuakultur Formulasi pakan buatan dengan bahan baku rumput laut untuk pertumbuhan abalon, Haliotis squamata Ahmad Muzaki Ketut Maha Setiawati Nyoman Adiasmara Giri 4. Jurnal Riset Akuakultur Performa benih teripang, Holothuria scabra dari Sari Budi Moria sumber induk yang berbeda 5. Jurnal Berita Biologi Efektivitas kombinasi vaksin bakteri polivalen Zafran dengan vaksin anti grouper sleepy disease iridovirus (GSDIV) 6. Marine Pollution Microbiome analysis and detection of pathogenic Haryanti Bulletin bacteria of Penaeus monodon from Jakarta Bay and Bali 7. ITKT vol. 8 No. 1 Perkembangan aktifitas enzim pencemaran larva Bedjo Slamet 28

38 No. Publikasi Judul Nama Peneliti Prosiding ikan kerapu raja sunu 1. Prosiding FITA Perfoma pemijahan induk ikan bandeng, Chanos chanos hasil seleksi yang dipelihara dalam bak terkontrol 2. Prosiding FITA Performa pemijahan induk ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) dalam bak beton di darat dan keramba jaring apung di laut 3. Prosiding FITA Usaha-usaha pendukung ketersediaan benih kerapu di Indonesia 4. Prosiding FITA Perbaikan teknologi pembesaran abalon (Haliotis squamata) dengan sistem keranjang gantung 5. Prosiding FITA Peran induksi hormonal terhadap perkembangan gonad induk kerapu potato, Epinephelus tukula 6. Prosiding FITA Kualitas pemijahan induk ikan kerapu sunu (Plectropomus leopardus) hasil budidaya 7. Prosiding FITA Permasalahan pada pembenihan tiram mutiara, Pinctada maxima 8. Prosiding FITA Budidaya lobster pasir (Panulirus homarus) di bak beton dengan sistem massal dan baterai 9. Prosiding FITA Tingkat penetasan, pertumbuhan, dan sintasan larva ikan klown (Amphiprion percula) pada salinitas berbeda 10. Prosiding FITA Perkembangan morfologi dan pertumbuhan larva ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) hasil budidaya 11. Prosiding FITA Penyediaan calon induk unggul bandeng, Chanos chanos G1 hasil seleksi tumbuh cepat 12. Prosiding FITA Pertumbuhan dan sintasan benih ikan kerapu sunu, Plectropomus leopardus yang didederkan di bak secara terkontrol Tony Setia Dharma Jhon Harianto Hutapea Suko Ismi Bambang Susanto Daniar Kusumawati Ahmad Muzaki Sudewi Bejo Slamet Ketut Maha Setiawati Gunawan Irwan Setyadi Anak Agung Alit 13. Prosiding FITA Lokus indikator tumbuh cepat pada induk kerapu sunu, Plectropomus leopardus hasil budidaya 14. Prosiding FITA Konfirmasi sifat tumbuh cepat pada induk (F-1) dan benih turunannya (F-2) udang windu Penaeus monodon hasil budidaya 15. Prosiding FITA Kelimpahan plankton pada pemeliharaan larva abalon (Haliotis squamata) dengan konsentrat Amphora sp. pada umur yang berbeda 16. Prosiding FITA Respon imun juvenil kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) yang divaksinasi dengan vaksin polivalen melalui perendaman 17. Prosiding FITA Sequence analysis of megalocytivirus genomic DNA isolated from various grouper and sea bass on PST1 fragment area 18. Prosiding FITA Pengaruh penambahan bakteri probiotik dalam pakan terhadap aktivitas enzim protease pada ikan kerapu hibrid cantik (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus polyphekadion) Sari Budi Moria Sembiring Haryanti Fahrudin Zafran Ketut Mahardika Muhammad Marzuqi 29

39 No. Publikasi Judul Nama Peneliti 19. Prosiding Hang Tuah Pemeliharaan Benih Ikan Klown Pada Salinitas Berbeda Dengan Sistem Resirkulasi 20. Prosiding Hang Tuah Performa Pertumbuhan Benih Bandeng (Chanos- Chanos Forsskal) Generasi 2 (G2) Dengan Perbedaan Salinitas Pada Pendederan Secara Terkontrol 21. Prosiding Hang Tuah Pengelolaan Air Pada Pemeliharaan Larva Ikan Kerapu Sunu (Plectropomus Leopardus) 22. Prosiding Hang Tuah Keragaan produksi telur ikan bandeng asal induk ikan bandeng dari tambak dengan induk bandeng hasil budidaya 23. Prosiding Unibraw Pemberian Kepadatan Kopepod Yang Berbeda Pada Pemeliharaan Larva Kerapu Sunu (Plectropomus Leopardus) 24. Prosiding Unibraw Pengaruh Suhu Dan Waktu Inkubasi Inokulum VNN Terhadap Patogenisitasnya Pada Ikan Kerapu Hibrid Cantik 25. Prosiding Unibraw Implantasi hormon LHRH-a pada pematangan gondad dan pemijahan induk bandeng generasi Prosiding STP Pengkayaan Pakan Alami Rotifer Dan Artemia Dengan Minyak Ikan Salmon Untuk Meningkatkan Kadar Taurin 27. Prosiding STP Aplikasi Teknik Produksi Benih Ikan Bandeng Berkualitas Baikdi Kabupaten Gresik - Jawa Timur 28. Prosiding STP Infeksi Argulus Pada Induk Ikan Kerapu Kentang (Epinephelus tukula) Yang Dipelihara Di Hatchery 29. Prosiding UGM Kerentanan Kerapu Cantik (Epinephelus fuscoguttatus >< E.microdon) Dan Kerapu Sunu (Plectropomus leopardus) Terhadap Virus VNN 30. Prosiding UGM Budidaya Lobster Pasir (Panulirus homarus) Di Keramba Dasar Dengan Wadah Pemeliharaan Berbeda 31. Prosiding UGM Pengembangan Teknologi Pendederan Dan Pembesaran Ikan Kerapu Di Kota Bontang Kalimantan Timur 32. Prosiding UGM Pengelolaan Plasma Nutfah Ikan Kerapu Hasil Seleksi 33. Prosiding UGM Budidaya Masal Copepod Calanoid Dengan Pakan Yang Berbeda 34. Prosiding UGM Pengaruh Perbedaan Jenis Pakan Terhadap Pertambahan Berat Dan Performa Organ Dalam Tubuh Ikan Kerapu Sunu, Plectropomus leopardus 35. Prosiding UGM Substitusi Protein Sel Tunggal Dari Spent Grains Dalam Pembesaran Kerapu Hibrid Ketut Maha Setiawati Tony Setiadharma Ketut Maha Setiawati Anak Agung Alit Ketut Maha Setiawati Ketut Mahardika A.Alit Muhammad Marzuqi Titiek Aslianty Zafran Jamaris Indah Mastuti Bedjo Slamet Suko Ismi Tridjoko Rina Puji Astuti Ketut Mahardika Wawan Andriyanto 30

40 No. Publikasi Judul Nama Peneliti 36. Prosiding Seminar Nasional Biodivesitas VI 37. Prosiding Seminar Nasional Biodivesitas VI 38. Prosiding Seminar Nasional Biodivesitas VI 39 Prosiding Seminar Nasional Biodivesitas VI Awal pemberian copepod sebagai pakan alami papda pemeliharaan larva kerapu sunu, Plectropomus leopardus Keragaan pertumbuhan calon induk ikan bandeng, Chanos-chanos Forskall hasil budidaya di hatchery Profil protein pada tulang kerapu hybrid cantik (Epinephelus fuscoguttatus X Epinephelus polyphekadion) yang mengalami malformasi tulang belakang Pengamatan pembesaran calon induk unggul bandeng Chanos chanos hasil seleksi di Ketu Maha Setiawati Anak Agung Alit Daniar Kusumawati Irwan Setiadi SS 3 : Terwujudnya hasil litbang perikanan budidaya yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan IKU 4: Jumlah hasil litbang Perikanan Budidaya yang terekomendasikan untuk Masyarakat atau Industri (buah) Rekomendasi teknologi merupakan salah satu upaya menjalankan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Pasal 28 : (1). Materi penyuluhan dalam bentuk teknologi tertentu yang akan disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha harus mendapat rekomendasi dari lembaga pemerintah, kecuali teknologi yang bersumber dari pengetahuan tradisional; (2) Lembaga pemerintah pemberi rekomendasi wajib mengeluarkan rekomendasi segera setelah proses pengujian dan administrasi selesai; (3) Teknologi tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri. Teknologi yang terekomendasi dapat dihasilkan dari hasil litbang pada tahun berjalan maupun tahun-tahun sebelumnya. Tabel Capaian Jumlah hasil litbang Perikanan Budidaya yang terekomendasikan untuk Masyarakat atau Industri (buah) Indikator Kinerja Utama (IKU) 2015 Jumlah hasil litbang Perikanan Budidaya yang terekomendasikan untuk Masyarakat atau Industri - Target Realisasi Prosentase (%) IKU ini ditetapkan dengan tujuan untuk memberikan gambaran kontribusi teknologi litbang KP yang terekomendasi untuk diterapkan di masyarakat atau dunia industri. Tabel Perbandingan Jumlah hasil litbang Perikanan Budidaya yang terekomendasikan untuk Masyarakat atau Industri pada Triwulan IV TA Realisasi Realiasi IKU T R % Jumlah hasil litbang Perikanan Budidaya yang terekomendasikan untuk Masyarakat atau Industri Sampai dengan Triwulan IV realisasi IKU Jumlah hasil litbang Perikanan Budidaya yang terekomendasikan untuk Masyarakat atau Industri pada Tahun hampir sama dengan tahun BBPPBL mengusulkan 5 bahan 31

41 rekomendasi dan 4 diantaranya telah dinyatakan lulus dengan sedikit atau tanpa perbaikan. Perbaikan naskah rekomendasi juga telah selesai dilakukan. Tinggal menunggu SK dari Menteri dan fisik kegiatan pada IKU ini telah terealisasi 100%, sama halnya dengan tahun Sedangkan pada tahun 2014 IKU ini belum ada. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kinerja dalam jumlah bahan rekomendasi yang dihasilkan BBPPBL. Berikut adalah judul judul dari bahan rekomendasi yang diajukan pada tahun antara lain: Tabel Judul judul bahan rekomendasi TA. No. Judul Penulis 1. Teknologi pendederan abalon Haliotis squamata Ir. Ibnu Rusdi, M.P., dkk 2. Teknologi produksi induk unggul bandeng melalui seleksi Ir. Tony Setia Dharma, dkk 3. Teknologi kultur massal kopepod untuk mendukung pembenihan Rina Puji Astuti, S.Pd., M.Si., dkk ikan laut 4. Teknologi pembenihan kepiting bakau, Scylla paramamosain Ir. Ibnu Rusdi, M.P., dkk IKU 5: Jumlah Penerapan IPTEK untuk masyarakat dalam peningkatan produktifitas perikanan budidaya IKU ini didefinisikan sebagai paket barang untuk penerapan IPTEK KP yang telah teruji melalui proses iptekmas/ diseminasi/ KIMBIS diserahkan kepada kelompok masyarakat/instansi pada suatu kawasan/calon kawasan produksi perikanan dan kelautan dengan tujuan Meningkatkan produksi dan produktivitas suatu usaha di sektor Kelautan dan Perikanan pada masyarakat pemanfaat IPTEK tersebut. Penerapan IPTEK telah nyata meningkatkan produksi dan produktivitas yang dinyatakan dalam bentuk laporan akhir kegiatan. Cara menghitungnya yaitu: Jumlah Paket barang untuk penerapan IPTEK KP yang diserahkan ke masyarakat/instansi Tabel Capaian Jumlah Penerapan IPTEK untuk masyarakat dalam peningkatan produktifitas perikanan budidaya Tahun. Indikator Kinerja Utama (IKU) 2015 Jumlah Penerapan IPTEK untuk masyarakat dalam peningkatan produktifitas perikanan budidaya Tahun - Target Realisasi Prosentase (%) Sampai pada Triwulan IV, kegiatan Litbang dengan output komponen teknologi sudah selesai dengan capaian fisik seperti yang tertera dalam tabel 3.18: Tabel Capaian fisik kegiatan Jumlah Penerapan IPTEK untuk masyarakat dalam peningkatan produktifitas perikanan budidaya Indikator Jumlah Penerapan IPTEK untuk masyarakat dalam peningkatan Target Tahunan 4 Judul Kegiatan yang Menunjang Penyediaan induk unggul bandeng Chanos chanos G1 hasil seleksi Penyediaan Induk F3 Abalon, Haliotis squamata hasil seleksi tumbuh cepat Penyediaan calon induk unggul kerapu sunu Plectropomus leopardus di Instansi/Masyarakat Capaian Fisik (%) Target Realisasi

42 produktifitas perikanan budidaya Penyediaan Calon Induk unggul Teripang Pasir, Holothuria scabra Hasil Seleksi Tabel Capaian output kegiatan Jumlah Penerapan IPTEK untuk masyarakat dalam peningkatan produktifitas perikanan budidaya per Triwulan IV Judul Litbang Indikator Kinerja/ Target Output Capaian Output Penyediaan induk unggul bandeng Chanos chanos G1 hasil seleksi Penyediaan Induk F3 Abalon, Haliotis squamata hasil seleksi tumbuh cepat Penyediaan calon induk unggul kerapu sunu Plectropomus leopardus di Instansi/Masyarakat Penyediaan Calon Induk unggul Teripang Pasir, Holothuria scabra Hasil Seleksi Tersedianya induk unggul bandeng Chanos chanos G1 hasil seleksi ekor abalon (H. squamata) F3 terseleksi Calon induk ikan kerapu sunu tumbuh cepat Calon induk unggul teripang pasir Sebanyak 501 ekor calon induk bandeng telah didistribusikan ke masyarakat/instansi Pemerintah. Induk-induk bandeng yang dihibahkan baik yang ke masyarakat pengguna maupun Instansi Pemerintah jmenghasilkan telur yang berkualitas, biasanya saat bertelur menjelang gelap bulan dan bulan purnama. Calon induk abalon yang diserahkan ke masyarakat/instansi Pemerintah sebanyak 700 ekor. Pendistribusian calon induk ikan kerapu sunu F3 telah dilakukan dengan baik dan lancer kepada Perhimpunan Pembudidaya Perikanan Pantai Buleleng (P4B) sebanyak 350 ekor, Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo sebanyak 100 ekor dan Balai Perikanan Budidaya Air Laut (BPBL) Batam sebanyak 50 ekor. Jumlah calon induk hasil seleksi yang didistribusikan sebanyak 8000 ekor ke stakeholder dengan rata-rata ukuran panjang sebesar 5,1-6,05 cm dan berat 6,73 sampai 14,34 g. Calon-calon induk teripang pasir yang diserahkan menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik pada media pemeliharaan di tambak dengan substrat pasir berlempung dibandingkan dengan yang di pelihara di kurung tancap dan KJA di laut Tabel Perbandingan Capaian Jumlah Penerapan IPTEK untuk masyarakat dalam peningkatan produktifitas perikanan budidaya pada TA Realisasi Realiasi IKU T R % Jumlah Penerapan IPTEK untuk masyarakat dalam peningkatan produktifitas perikanan budidaya Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi fisik kegiatan pada tahun sama dengan realisasi fisik tahun 2015 pada triwulan yang sama, karena kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan akhir tahun 2015 dimana proses penyediaan calin telah dimulai tahun sebelumnya sehingga proses seleksi tidak mengalami kendala yang berarti, demikian pula dengan proses pemeliharaan calin ini sampai dengan bobot yang diharapkan untuk dapat diserahkan ke stakeholder. Sampai dengan akhir tahun, IKU ini telah terealisasi sebesar 100%. Hingga akhir tahun setidaknya telah menyerahkan calon induk kerapu sunu total sebanyak 500 ekor, calon induk bandeng sebanyak 501 ekor, calon induk abalon sebanyak 700 ekor dan calon induk teripang sebanyak ekor kepada Instansi pemerintah maupun kelompok pembudidaya ikan laut, yang terinci dalam tabel berikut : 33

43 Tabel Jumlah calon induk yang telah diserahkan kepada masyarakat TA. No. Nama Kegiatan Instansi / Nama Kelompok Pembudidaya 1. Penyediaan induk unggul bandeng Chanos chanos G1 hasil seleksi 2. Penyediaan Induk F3 Abalon, Haliotis squamata hasil seleksi tumbuh cepat 3. Penyediaan calon induk unggul kerapu sunu P. Leopardus di Instansi/Masyarakat 4. Penyediaan Calon Induk unggul Teripang Pasir, Holothuria scabra Hasil Seleksi Balai Pengembangan Perikanan Air Laut Wilayah Selatan (BPBAPL WS) Pangandaran P4B (Perhimpunan Pembudidaya Perikanan Pantai Buleleng) - Made Supardika P4B (Perhimpunan Pembudidaya Perikanan Pantai Buleleng) - Mujib / PT. Mega P4B (Perhimpunan Pembudidaya Perikanan Pantai Buleleng) - Andre Dwijayanti Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP)-Jepara Lembaga Ilmu Penelitian (LIPI) Oseanografi Jakarta Balai Perikanan Budidaya Laut Lombok IKU 6 : Jumlah Paket Teknologi IPTEK Litbang Budidaya Laut Tanggal Penyerahan Jumlah Calin yang diserahkan 8 Mei 76 Ekor 29 Juni 100 Ekor 30 Juni 50 Ekor 20 Juli 220 Ekor 29 Juli 55 Ekor 2 April 200 ekor 1 Juni 300 ekor Balai Perikanan Budidaya Laut Batam 5 Oktober 200 ekor P4B (Perhimpunan Pembudidaya 24 Agustus 350 Ekor Perikanan Pantai Buleleng) Balai Perikanan Budidaya Laut batam 6 Oktober 50 Ekor Balai Budidaya Air Payau Situbondo 13 Oktober 100 Ekor BPBAP Maros Sulawesi Selatan Mei 500 ekor (lokasi Takalar) Dinas Perikanan Belitung Timur Mei dan Juni 1000 ekor PT. Sumatera Budidaya Marine Desa Agustus 1000 ekor Labuhan Kecamatan Brondong Desa Labuhan, Kecamatan Brondong, September 1000 ekor Lamongan CV. Putra Bahari Fish Milk Bali Desember 1000 ekor Tabel Capaian Jumlah Paket Teknologi IPTEK Litbang Laut Indikator Kinerja Utama 2015 (IKU) Jumlah Paket Teknologi IPTEK Litbang Budidaya Laut - Target Realisasi Prosentase (%) Paket teknologi merupakan gabungan dari komponen-komponen teknologi terbaik yang dirangkum menjadi paket teknologi yang aplikatif dalam mengembangkan budidaya laut. Teknik menghitungnya yaitu jumlah paket teknologi yang dihasilkan dan disampaikan oleh Kepala Balai BBPPBL ke Kepala Puslitbangkan. IKU ini didefinisikan sebagai kegiatan penelitian dan pengembangan yang menghasilkan output paket teknologi litbang budidaya laut yang aplikatif. 34

44 Tabel Perbandingan Jumlah Paket Teknologi IPTEK Perianan Budidaya Realisasi Realiasi IKU T R % Jumlah Paket Teknologi IPTEK Perianan Budidaya Kegiatan Litbang dengan output paket teknologi telah selesai melakukan kegiatan dengan capaian fisik seperti yang tertera dalam tabel: Indikator Paket Teknologi Target Tahunan 4 Tabel Capaian fisik paket teknologi litbang budidaya laut Judul Kegiatan yang Menunjang Uji Aplikasi Teknologi Adaptif Lokasi PendederanIkan Kerapudan Teripang Pasir di Belitung Timur Uji Aplikasi Teknologi Adaptif Lokasi Pembenihan dan Pendederan Kerapu di Bontang Kalimantan Timur Uji Aplikasi Teknologi Adaptif Lokasi Pembenihan dan Pendederan Abalon H. squamata di BPBAPL Wilayah Selatan Kab. Pangandaran Uji Aplikasi Adaftif Lokasi Budidaya Ikan Kerapu hybrida dalam keramba jaring apung di Teluk Pegametan. Kabupaten Buleleng Capaian Fisik (%) Target Realisasi Judul Litbang Tabel Capaian output Paket Teknologi Indikator Kinerja/ Target Output Capaian Output Uji Aplikasi Teknologi Adaptif Lokasi PendederanIkan Kerapudan Teripang Pasir di Belitung Timur Paket teknologi : Teraplikasinya teknologi pendederan kerapu dan teripang pasir di Belitung Timur Stratifikasi salinitas di perairan teluk Batu Air sangat dipengaruhi oleh tingginya curah hujan dan karakteristik daratan yang didominasi tanah liat berpasir. Pada permukaan air, salinitas dapat turun hingga 16 ppt, dimana pada saat yang sama salinitas pada kedalaman 1 meter dan 3 meter masing masing berada pada 26 dan 32 ppt. Curah hujan memiliki korelasi negative dengan salinitas, namun berkorelasi positif dengan kematian ikan. Memperhatikan tingkat kelangsungan hidup benih ikan kerapu cantik pada penebaran kelompok pertama sebesar 42,1% dan kelompok kedua sebesar 52,6%, dapat disimpulkan bahwa benih ikan kerapu cantik mampu merespon kepadatan dan kedalaman dengan baik, namun kurang mampu merespon rentang salinitas yang lebar. Pada pendederan benih teripang pasir, benih mengalami pertambahan panjang hingga 2 cm dari panjang awal dalam waktu 3 minggu pasca penebaran. Namun jumlah teripang dari kegiatan ini tidak dapat ditentukan dengan pasti karena beberapa kendala seperti adanya hama kepiting laut, faktor lingkungan, dan faktor dalam karamba kurung tancap. Hal ini perlu menjadi perhatian dan 35

45 Judul Litbang Indikator Kinerja/ Target Output Capaian Output prioritas utama dalam pemilihan lokasi selain kesesuaian dengan habitat komoditas tersebut. Uji Aplikasi Teknologi Adaptip Lokasi Pembenihan dan Pendederan Kerapu di Bontang Kalimantan Timur Uji Aplikasi Teknologi Pembenihan dan Pendederan Abalon H. squamata di BPBAPL Wilayah Selatan Kab. Pangandaran Uji Aplikasi Adaftif Lokasi Budidaya Ikan Kerapu hybrida dalam keramba jaring apung di Teluk Pegametan. Kabupaten Buleleng Paket teknologi : Pembenihan dan pendederan kerapu yang adaptif untuk masyarakat di Kota Bontang Kalimantan timur Paket teknologi : Pendederan juvenil abalon (H. squamata) Paket teknologi : Kelompok budidaya melakukan teknik budidaya sesuai standar operasional yang di desiminasikan Keberhasilan produksi secara komersial budidaya kerapu di karamba jaring apung, untuk bahan pengembangan dalam adaptasi tekonologi oleh masyarakat Hasil dari Uji-TAL berupa paket teknologi pembenihan dan pendederan sebagai bahan penyuluh yang berpeluang menjadi segmentasi usaha budidaya kerapumasyarakat untuk meningkatkan pendapatan. Respon dan pemahaman dari staf BPBAPLWS Pangandaran yang terlibat dalam kegiatan Uji ApTAL pembenihan dan pendederan abalone (H. squamata) cukup tinggi sehingga kegiatan ini dapat terlaksanadengan baik dan berjalan lancar. Teknologi pembenihan dan pendederan abalone (H. squamata) dapat diaplikasikan dengan baik di BPBAPLWS Pangandaran, walaupun dengan perolehan tingkat sintasan yang masih rendah. Dalam budidaya laut faktor musim berpengaruh terhadap timbulnya penyakit parasit Pseudorhabdosynochus pada kerapu cantik dan kerapu cantang trinfeksi parasit sejenis lintah pada ikan laut bersirip adalah Hirudinea termasuk kedalam Phylum Annelida Hasil uji coba pembesaran ikan kerapu hibrida di keramba jaring apung di teluk Kaping pada bulan Juli - Agustus penebaran benih yang aman dari pengaruh musim. Aplikasi teknik budidaya ikan kerapu hidrida di tekuk Kaping dapat memberikan pemahaman kepada pembudidaya yang dapat dikembangkan dan memberikan tambahan pengetahuan serta sebagai usaha untuk menambah mendapatan. IKU 7: Jumlah Produk Biologi IPTEK Perikanan Budidaya Tabel Capaian Jumlah Produk Biologi IPTEK Perikanan Budidaya Indikator Kinerja Utama 2015 (IKU) Jumlah Produk Biologi IPTEK Perikanan Budidaya - Target Realisasi Prosentase (%) IKU ini didefinisikan sebagai produk biologi tersebut berupa calon induk (ikan, udang, abalon) hasil seleksi, probiotik, dan vaksin untuk budidaya laut yang aplikatif. Teknik menghitungnya yaitu produk biologi yang dihasilkan dan disampaikan oleh Kepala Balai BBPPBL ke Kepala Puslitbangkan. 36

46 Tabel Perbandingan Jumlah Produk Biologi IPTEK Perikanan Budidaya Realisasi Realiasi IKU T R % Jumlah Produk Biologi IPTEK Perikanan Budidaya Kegiatan Litbang dengan output produk biologi telah selesai melakukan kegiatan dengan capaian fisik seperti yang tertera dalam tabel: Tabel Capaian fisik produk biologi litbang budidaya laut Indikator Target Tahunan Judul Kegiatan yang Menunjang Capaian Fisik (%) Target Realisasi Pembentukan Populasi Calon induk Kerapu sunu Plectropomus leopardus turunan ketiga (F3) tumbuh cepat Peningkatan Imunitas Juvenil Kerapu melalui Aplikasi Vaksin Bakteri Polivalen (Lanjutan) Produk Biologi 7 Uji Efektivitas Vaksin Rekombinan Infeksi Virus Pada Ikan Kerapu Dalam Pencegahan Kandidat probiotik potensial untuk pemeliharaan benih dan lobster muda, Panulirus spp Profil pemijahan induk bandeng Chanos chanos hasil seleksi G1 dan performa benih G Uji aplikasi bakteri probiotik dalam pakan untuk meningkatkan pertumbuhan kerapu Performansi F3 abalon Haliotis squamata tumbuh cepat Tabel Capaian output Produk Biologi Judul Litbang Pembentukan Populasi Calon induk Kerapu sunu Plectropomus leopardus turunan ketiga (F3) tumbuh cepat Peningkatan Imunitas Juvenil Kerapu melalui Aplikasi Vaksin Bakteri Polivalen (Lanjutan) Indikator Kinerja/ Target Output Produk Biologi : Calon induk ikan kerapu sunu turunan ketiga yang tumbuh cepat Produk Biologi : Efektivitas vaksin bakteri polivalen dengan ratio antigen terbaik dalam meningkatkan imunitas ikan kerapu Capaian Output Hasil mikrosatelit menunjukkan bahwa pada F3 membawa lokus tumbuh cepat batch 1 sebesar 55% teramati membawa lokus tumbuh cepat dan 45% tidak membawa lokus tumbuh cepat. Pada F3 tidak membawa lokus tumbuh cepat batch 1 sebesar 40% teramati membawa lokus tumbuh cepat dan 60% tidak membawa lokus tumbuh cepat. Pada F3 membawa lokus tumbuh cepat batch 2 sebesar 85% teramati membawa lokus tumbuh cepat dan 15% tidak membawa lokus tumbuh cepat. Pada F3 tidak membawa lokus tumbuh cepat batch 2 sebesar 25% teramati membawa lokus tumbuh cepat dan 75% tidak membawa lokus tumbuh cepat. Hasil pembacaan respons imun terhadap benih kerapu yang divaksinasi dengan vaksin bakteri Vibrio polivalen menggunakan metode Elisa menunjukkan bahwa ratio/perbandingan terbaik antara Vibrio harveyi : Vibrio alginolyticus : Photobacterium leiognathi = 1 : 1 : 2. 37

47 Uji Efektivitas Vaksin Rekombinan Dalam Pencegahan Infeksi Virus Pada Ikan Kerapu Kandidat probiotik potensial untuk pemeliharaan benih dan lobster muda, Panulirus spp. Profil pemijahan induk bandeng Chanos chanos hasil seleksi G1 dan performa benih G2 Uji aplikasi bakteri probiotik dalam pakan untuk meningkatkan pertumbuhan kerapu Produk Biologi : Vaksin protein rekombinan virus Produk Biologi : Mendapatkan jenis bakteri probiotik yang dapat meningkatkan pertumbuhan, sintasan dan kesehatan yang baik pada benih (>3 g) dan lobster muda (> 200 g) Panulirus sp Produk Biologi : Kualitas telur dan calin G2 Produk Biologi : Penggunaan bakteri probiotik dan perbedaan dosis bakteri probiotik dalam pakan terhadap pertumbuhan pada pendederan ikan kerapu sunu, Plectropomus leopardus Uji tantang virus NNV pada ikan kerapu sunu setelah 2 dan 4 minggu pasca booster. Pengambilan serum darah ikan kerapu sunu yang telah di booster. Analisa PCR. Analisa blast hasil sekuensing (lanjutan). Pada lobster yang diuji dengan pemberian probiotik tunggal setelah uji tantang dg V.harveyi menunjukkan kelipatan imun terekspresi pada target gen ALF-1, ALF-4 dan ProPO yaitu dengan kelipatan sebesar 2,5 8 kali. Pada lobster dg pemberian kombinasi probiotik menunjukkan ekspresi imun 3-29 kali (uji tantang V.harveyi) dan 5-90 kali setelah uji tantang MHD. Induk G1 pada bak B1 dan 2 serta D1 sudah memijah. Telur yang dihasilkan di tebar pada bak larva. Benih yang dihasilkan dijadikan calon induk G2. Sampai dengan akhir bulan November terjadi peningkatan pemijahan pada bak B1 yaitu memijah sebanyak 26 kali, jumlah telur butir. Bak B2 memijah 14 kali, jumlah telur butir. Bak D3 memijah 23 kali, jumlah telur butir. Fertilitas telur yang dihasilkan pada Bak B1, B2 dan D3 berturut-turut %; % dan %. Dari hasil pengamatan, induk yang dipelihara pada Bak D performa pemijahannya lebih baik, kemudian menyusul Bak B1 dan B2. Pada kegiatan pembesaran calin G2 telah dilakukan cut off 10% dari ekor menjadi 600 ekor pada kelompok 1 (petak H). Pada kelompok 1 mencapai panjang total 45,0 cm dan bobot rata-rata 687,0 g. Kelompok 2 panjang total rata-rata mencapai 27,60 cm dan bobot 123,60 g. Pada kontrol mencapai panjang total rata-rata 24,10 cm dan bobot 90,20 g. Pemberian pakan dengan bakteri probiotik Bacillus cereus untuk ikan kerapu sunu memberikan pertumbuhan dan aktivitas enzim yang terbaik bila dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Pada Unit ke 2: Dosis bakteri probiotik Bacillus cereus sebesar 1,5% dalam pakan ikan kerapu sunu meningkatkan pertumbuhan ikan dan efisiensi pakan yang terbaik bila dibandingkan dengan perlakuan yan lain. Dosis bakteri probiotik Bacillus cereus sebesar 1,5% dalam pakan dapat meningkatkan viabilitas bakteri dalam saluran pencernaan, dapat meningkatkan aktivitas enzim protease usus dan dapat meningkatkan kelangsungan hidup ikan kerapu sunu. IKU 8 : Jumlah varietas unggul hasil litbang perikanan budidaya yang diusulkan untuk dirilis IKU ini didefinisikan sebagai Peningkatan keunggulan setiap generasi (cepat tumbuh/ tahan penyakit dalam hal warna, kelangsungan hidup). Teknik menghitungnya yaitu jumlah varietas yang diusulkan untuk rilis. 38

48 Tabel Capaian Jumlah Varietas Unggul yang Diusulkan untuk Rilis Tahun Indikator Kinerja Utama (IKU) 2015 Jumlah varietas unggul hasil litbang perikanan budidaya yang diusulkan untuk dirilis - Target Realisasi Prosentase (%) Sampai pada Triwulan IV, kegiatan Litbang dengan output rilis sudah selesai dilakukan dan dokumen rilis sudah dipresentasikan di Jakarta dan dokumen revisi telah dikirimkan ke Puslitbangkan. Sehingga capaian fisik kegiatan ini telah mencapai 100 % (tabel 3.26). Tindak lanjutnya dalah mengajukan produk rilis untuk mendapatkan SK Menteri KP. Indikator Rilis Varietas Unggul Target Tahunan Tabel Capaian fisik rilis varietas unggul budidaya laut Judul Kegiatan yang Menunjang 1 Performansi Biologi Induk Bandeng (Chanos-chanos Forskall) Hasil Seleksi Capaian Fisik (%) Target Realisasi Tabel Capaian output rilis varietas unggul per Triwulan IV Judul Litbang Performansi Biologi Induk Bandeng (Chanos-chanos Forskall) Hasil Seleksi Indikator Kinerja/ Target Output Rilis varietas unggul : Kualitas telur dan Benih. Produksi telur dan benih bandeng tumbuh cepat Capaian Output Rilis induk bandeng domestikasi. Dokumen rilis sudah selesai, hanya menununggu SK Menteri. Tabel Perbandingan Capaian Jumlah Varietas Unggul yang Diusulkan untuk Rilis pada TA Realisasi Realiasi IKU T R % Jumlah varietas unggul yang di usulkan untuk rilis Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi fisik kegiatan pada tahun telah tercapai sebesar 100%, sama halnya dengan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa BBPPBL telah memenuhi target output yang tercantum dalam proposal kegiatan tahun. Realisasi ini didukung oleh pengalaman tahun sebelumnya dimana usulan rilis komoditas disertai dengan data-data dasar. Oleh karena itu, penelitian-penelitian dasar yang belum ada/dilengkapi, dilakukan di awal tahun sehingga penelitian dapat dilakukan beberapa tahap sampai diperoleh data yang lengkap untuk rilis komoditas. Hingga Triwulan IV kegiatan pada IKU ini telah selesai dan terealisasi sebesar 100%. 39

49 IKU 9: Jumlah Komponen Teknologi IPTEK Perikanan Budidaya Tabel Capaian Jumlah Komponen Teknologi IPTEK Perikanan Budidaya Indikator Kinerja Utama 2015 (IKU) Jumlah Komponen Teknologi IPTEK Perikanan Budidaya - Target Realisasi Prosentase (%) IKU ini didefinisikan sebagai kegiatan penelitian yang menghasilkan output komponen teknologi litbang budidaya laut yang aplikatif. Komponen tersebut memiliki kebaruan sebagian atau seluruhnya yang akan dipergunakan dalam mengembangkan budidaya laut. Teknik menghitungnya yaitu jumlah komponen teknologi yang dihasilkan dan disampaikan oleh Kepala Balai BBPPBL ke Kepala Puslitbangkan. Tabel Perbandingan Jumlah Komponen Teknologi IPTEK Perikanan Budidaya Realisasi Realiasi IKU T R % Jumlah Komponen Teknologi IPTEK Perikanan Budidaya Kegiatan Litbang dengan output komponen teknologi telah selesai melakukan kegiatan dengan capaian fisik seperti yang tertera dalam tabel: Indikator Komponen Teknologi Target Tahunan 4 Tabel Capaian fisik komponen teknologi litbang budidaya laut Judul Kegiatan yang Menunjang Performansi pemijahan induk ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) yang dipelihara di karamba jaring apung (KJA) Pembenihan, Pendederan dan Pembesaran Benih Teripang Pasir, Holothuria scabra Capaian Fisik (%) Target Realisasi Formulasi pakan terbaik untuk pendederan lobster pasir Penurunan kematian larva sunu (Plectropomus leopardus) pada stadia awal perkembangan melalui manajemen pemeliharaan berbeda Judul Litbang Performansi pemijahan induk ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) yang dipelihara di karamba jaring apung (KJA) Tabel Capaian output Komponen Teknologi Indikator Kinerja/ Target Output Komponen Teknologi : Kualitas dan kuantitas telur (jumlah telur yang dihasilkan, frekuensi pemijahan, daya tetas telur, diameter telur, diameter gelembung minyak) dari hasil pemijahan induk ikan tuna sirip kuning yang dipelihara di karamba jaring Capaian Output Hasil mikrosatelit menunjukkan bahwa pada F3 membawa lokus tumbuh cepat batch 1 sebesar 55% teramati membawa lokus tumbuh cepat dan 45% tidak membawa lokus tumbuh cepat. Pada F3 tidak membawa lokus tumbuh cepat batch 1 sebesar 40% teramati membawa lokus tumbuh cepat dan 60% tidak membawa lokus tumbuh cepat. Pada F3 membawa lokus tumbuh cepat batch 2 sebesar 85% teramati membawa lokus tumbuh 40

50 Pembenihan, Pendederan dan Pembesaran Benih Teripang Pasir, Holothuria scabra Formulasi pakan terbaik untuk pendederan lobster pasir Penurunan kematian larva sunu (Plectropomus leopardus) pada stadia awal perkembangan melalui manajemen pemeliharaan berbeda apung Komponen Teknologi : Jenis pakan yang mendukung proses rematurasi induk dan pertumbuhan benih teripang pasir yang berkualitas baik Komponen Teknologi : Formulasi pakan yang tepat untuk mendukung sintasan dan produksi benih lobster (bobot 10 gram) Komponen Teknologi : Menurunkan tingkat mortalitas larva stadia dan meningkatkan sintasan cepat dan 15% tidak membawa lokus tumbuh cepat. Pada F3 tidak membawa lokus tumbuh cepat batch 2 sebesar 25% teramati membawa lokus tumbuh cepat dan 75% tidak membawa lokus tumbuh cepat. Hasil pembacaan respons imun terhadap benih kerapu yang divaksinasi dengan vaksin bakteri Vibrio polivalen menggunakan metode Elisa menunjukkan bahwa ratio/perbandingan terbaik antara Vibrio harveyi : Vibrio alginolyticus : Photobacterium leiognathi = 1 : 1 : 2. Pakan PEL A, B, C, D tidak berpengaruh nyata pada bobot akhir, pertambahan bobot dan kelulushidupan tetapi berpengaruh nyata terhadap pertambahan panjang karapas dan panjang total. Pakan PEL A dan B menghasilkan pertumbuhan panjang karapas dan panjang total yang berbeda nyata dengan PEL D namun tidak beda nyata dengan PEL C. formulasi pakan A dengan kombinasi masing masing ikan layang dan udang sebesar 15% menghasilkan pertumbuhan panjang total dan panjang karapas yang lebih cepat sebesar 5.01 ± 0.36 cm dan 2.71 ± 0.30 cm. Formulasi pakan A menghasilkan frekuensi molting lebih banyak dari pada perlakuan lain yaitu sebanyak 58.2 kali. Benih lobster lebih baik dalam memanfaatkan pakan formulasi A daripada pakan formulasi yang lain. Pendederan pada bak fiber kapasitas 300L dengan shelter buatan menghasilkan tingkat kelulushidupan yang rendah. Pendederan benih dengan menggunakan jarring dan bak beton menjadi alternatif dalam pengembangannya dan penggunaan pakan formulasi A. Pada lobster yang diuji dengan pemberian probiotik tunggal setelah uji tantang dg V.harveyi menunjukkan kelipatan imun terekspresi pada target gen ALF-1, ALF-4 dan ProPO yaitu dengan kelipatan sebesar 2,5 8 kali. Pada lobster dg pemberian kombinasi probiotik menunjukkan ekspresi imun 3-29 kali (uji tantang V.harveyi) dan 5-90 kali setelah uji tantang MHD. SS 4: Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan layanan Iptek KP IKU 10 : Proporsi fungsional dibandingkan total pegawai BBPPBL Tabel Capaian Proporsi pegawai fungsional dibandingkan total pegawai lingkup BBPPBL Indikator Kinerja Utama 2015 (IKU) Proporsi pegawai fungsional dibandingkan total pegawai lingkup BBPPBL - Target 62,84 63,76 - Realisasi 72,5 63,76 - Prosentase (%) 115,

51 IKU ini didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah pegawai fungsional litbang budidaya laut dengan jumlah total pegawai BBPPBL keseluruhan. Teknik menghitungnya dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Keterangan P PJabfung Jabfung Jml Tot Jabfung Peg. x100% = Proporsi jumlah pegawai fungsional litbang KP Jml = Jumlah fungsional litbang KP Jabfung Tot = Jumlah total pegawai BBPPBL Peg. Tabel Perbandingan Proporsi pegawai fungsional dibandingkan total pegawai lingkup BBPPBL Realisasi Realiasi IKU T R % Proporsi pegawai fungsional dibandingkan total 92,15 72,5 63,76 63, pegawai lingkup BBPPBL Data Pegawai BBPPBL sampai dengan Triwulan IV tahun : total pegawai sebanyak 178 orang, dimana jumlah PNS sebanyak 149 Orang dan tenaga kontrak sebanyak 29 orang yang diperlukan untuk membantu kelancaran tugas Balai. Secara rinci pegawai (PNS) BBPPBL Gondol seperti tersaji dalam tabel berikut: Tabel Keadaan Pegawai Negeri (PNS) BBPPBL Tahun No Uraian Jumlah (orang) 1 Peneliti (Fungsional) 41 2 Teknisi (Fungsional) 53 3 Teknisi (Non-Fungsional) 16 4 Administrasi 38*) 5 Pustakawan 1 Jumlah 149 *)Tenaga Administrasi sebanyak : 38 orang, terdiri dari Staf Tata Usaha (Keuangan dan Umum): 14 orang, tenaga Kebersihan halaman dan kantor : 8 orang, tenaga Satpam: 3 orang, Sopir: 3 orang, Staf Pelayanan Teknis: 5 orang, tenaga Perpustakaan: 1 orang dan staf Bidang Tata Operasional : 4 orang Tabel Data Pejabat fungsional peneliti dan non Fungsional menurut jabatan dan pendidikan No Jabatan Pendidikan S3 S2 S1 D4 SM Jumlah 1 Peneliti Utama Peneliti Madya Peneliti Muda Peneliti Pertama Jumlah *) Peneliti non Fungsional: - Proses Fungsional: 42

52 Tabel Data Pejabat fungsional teknisi litkayasa, non klas dan menurut jabatan dan golongan No Jabatan Golongan Jumlah IV III II I 1 Teknisi Litkayasa Penyelia Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan Teknisi Litkayasa Pelaksana Teknisi Lapangan Jumlah Tabel Komposisi pegawai (PNS) menurut Golongan dan tingkat pendidikan No Gol Tingkat Pendidikan Jumlah S3 S2 S1 D4 SM D3 SLTA SLTP SD 1 IV III II I Total Tabel Komposisi pegawai menurut golongan ruang dan umur No Gol /rua ng Kelompok Umur >60 Jumlah 1 IV/e IV/d IV/c IV/b IV/a Jumlah III/d III/c III/b III/a Jumlah II/d II/c II/b II/a Jumlah I/d

53 No Gol /rua ng Kelompok Umur >60 Jumlah 14 I/c I/b I/a Jumlah Jumlah Total IKU 11 : Jumlah sarana dan prasarana litbang Perikanan Budidaya yang terfasilitasi Tabel Jumlah sarana dan prasarana litbang Perikanan Budidaya yang terfasilitasi Indikator Kinerja Utama 2015 (IKU) Jumlah sarana dan prasarana litbang Perikanan Budidaya yang terfasilitasi - Target Realisasi Prosentase (%) Pengadaan sarana dan prasarana penunjang penelitian pada tahun antara lain : Tabel Rincian pengadaan sarana dan prasarana penujang penelitian tahun TANGGAL TANGGAL NILAI NILAI NO. URAIAN KONTRAK MULAI BERAKHIR KONTRAK REALISASI 1 Sewa kendaraan operasional Pejabat Eselon II 2 29 Januari Pembaryaran Internet 5 Januari 3 Konsultan Perencana Renovasi Hatchery Tuna 4 Renovasi Hatchery Tuna 5 Konsultan Pengawas Renovasi Hatchery Tuna 6 Pengadaan Konsultan Perencana Pipa Intake Air Laut 23 Pebruari 31 Desember 31 Desember SISA KONTRAK Maret Mei 1 Juli Mei 1 Juli Januari 31 Desember Neon Box Balai 4 April 18 Mei Pakaian Dinas Pegawai 14 Maret 24 Maret Pengadaan Laptop dan 18 Agustus Personal Komputer 22 Agustus Pengadaan PCR Gradient 16 Mei 20 Mei Penyediaan tenaga 29 Januari 31 Desember outsourcing

54 Tabel Perbandingan Jumlah sarana dan prasarana litbang Perikanan Budidaya yang terfasilitasi Realisasi Realiasi IKU T R % Jumlah sarana dan prasarana litbang Perikanan Budidaya yang terfasilitasi Pemeliharaan rutin telah berjalan. Untuk kegiatan pengadaan sarana dan prasarana Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut telah terealisasi 100%. Hal ini terlihat dengan terealisasinya seluruh kegiatan pengadaan barang dan jasa yang telah terealisasi sesuai dengan target yang telah ditentukan di tahun. Pada triwulan yang sama di tahun 2015 IKU ini telah terealisasi sesuai dengan target yang telah ditentukan, yaitu sebesar 100%. Sedangkan tahun sebelumnya (2014) di triwulan yang sama IKU ini belum ada. IKU 12: Jumlah jejaring dan kerjasama litbang Perikanan Budidaya yang terbentuk (buah) Tabel Jumlah jejaring dan kerjasama litbang Perikanan Budidaya yang terbentuk Indikator Kinerja Utama 2015 (IKU) Jumlah jejaring dan kerjasama litbang Perikanan Budidaya yang terbentuk - Target Realisasi Prosentase (%) Jejaring dan kemitraan penelitian dan pengembangan untuk identifikasi dan mendapatkan strategi penyelesaian permasalahan dan kendala pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan. Teknik menghitungnya yaitu akumulasi jumlah jejaring dan kemitraan litbang KP (s/d tahun berjalan). Berikut adalah hasil dari kegiatan jejaring pemuliaan ikan yang dilaksanakan pada tahun serta beberapa pihak yang terkait kegiatan tersebut, antara lain : Tabel Hasil / output kegiatan jejaring tahun No Judul Kegiatan Jejaring Pemuliaan Abalon Jejaring Pemuliaan Bandeng Jejaring Pemuliaan Kerapu Bentuk Kerjasama Jejaring Jejaring Jejaring Efektif Pihak Terkait Ruang Lingkup Hasil / Output yang telah dicapai Balai Perikanan Budidaya Air Laut, Lombok Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau, Jepara Balai Perikanan Budidaya Air Laut, Ambon Pemuliaan Abalon Haliotis squamata Pemuliaan Bandeng (Chanos chanos F) Pemuliaan Kerapu Macan (Epinhepelus fuscoguttatus) Dan Kerapu Bebek (Cromileptes altivelis) Domestikasi Abalon Haliotis asinina, pembenihan dan pembesaran telah berjalan Induk Bandeng Strain Aceh Outdoor dan Indoor untuk Strain Gondol bisa memijah Induk kerapu macan telah memijah teratur, kerapu bebek dilakukan pengadaan induk baru. Kedepan kerapu bebek disiapkan perbenihannya Dan capaian kegiatan jejaring dari tahun 2014 hingga tahun diketahui bahwa realisasi terendah adalah pada tahun 2015 yaitu 1 buah jejaring. Hal ini dikarenakan pada tahun 2015 kegiatan jejaring ditargetkan terealisasi 1 paket yang terdiri dari 3 komoditas yaitu abalon, kerapu dan bandeng. Sedangkan pada tahun 2014 dan kegiatan jejaring dihitung per komoditas. Hal ini terlihat pada tabel berikut : 45

55 Tabel Perbandingan Jumlah jejaring dan kerjasama litbang Perikanan Budidaya yang terbentuk Realisasi Realiasi IKU T R % Jumlah jejaring dan kerjasama litbang Perikanan Budidaya yang terbentuk Sehubungan dengan adanya revisi pemotongan anggaran, BBPPBL selaku koordinator tidak dapat mengadakan pertemuan dan berdiskusi dengan seluruh instansi anggota terkait kegiatan jejaring pemuliaan ikan. Dan untuk mengatasi masalah tersebut, pihak BBPPBL mengunjungi dan berdiskusi langsung dengan salah satu anggota jejaring untuk berkoordinasi tentang kegiatan seputar komoditas pemuliaan ikan, yaitu abalon dai BPBL Lombok, kerapu di BPBL Ambon dan bandengdi BBPBAP Jepara. Dan hingga akhir tahun, IKU ini telah terealisasi sesuai dengan target yang telah ditentukan yaitu 100%. SS 5 : Terselenggaranya pengendalian Litbang Perikanan Budidaya IKU 13 : Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang budidaya laut (minimal) Tabel Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang budidaya laut Indikator Kinerja Utama 2015 (IKU) Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang budidaya laut - Target 93% Realisasi 93,3% Prosentase (%) Sesuai dengan PP 30 tahun 2008 terdapat 3 bentuk kegiatan litbang : 1. Penelitian dasar perikanan; a. Merupakan kegiatan penelitian yang bersifat eksploratif dan/atau eksperimental untuk memperoleh ilmu pengetahuan baru sebagai acuan bagi penelitian terapan perikanan. b. Ilmu pengetahuan baru dapat berupa data dan informasi ilmiah tentang prinsip-prinsip dasar dari fenomena atau fakta serta interaksi keduanya yang teramati di bidang perikanan. c. Yang dimaksud dengan "kegiatan penelitian yang bersifat eksploratif", antara lain, kegiatan inventarisasi, ekspedisi, identifikasi, karakterisasi, studi, sensus, dan survei di bidang perikanan. Untuk penelitian dasar, selanjutnya diwujudkan dalam penelitian kemitraan melalui kerjasama dengan Perguruan Tinggi dan/atau LPNK dan ditetapkan melalui SK Kepala Balitbang KP. 2. Penelitian terapan perikanan; a. Merupakan kegiatan penelitian yang memanfaatkan hasil penelitian dasar perikanan, dan diarahkan untuk tujuan praktis guna memperoleh pengetahuan dan teknologi di bidang perikanan b. Pengetahuan dan teknologi di bidang perikanan dapat berupa pengetahuan praktis dan teknologi terapan yang langsung dapat digunakan dalam penyusunan kebijakan pengelolaan dan pengembangan usaha perikanan c. Yang dimaksud dengan "penelitian terapan perikanan", antara lain desain, rancang bangun dan konstruksi, permodelan, pemetaan, dan pengkajian di bidang perikanan. 3. Pengembangan eksperimental perikanan a. Merupakan kegiatan sistematik dengan menggunakan pengetahuan yang sudah ada yang diperoleh melalui penelitian dasar perikanan dan/atau penelitian terapan perikanan, untuk memperoleh sistem teknologi yang lebih efektif dan efisien serta menghasilkan produk unggulan di bidang perikanan. b. Sistem teknologi yang lebih efektif dan efisien dapat berupa teknologi yang sederhana, murah, terjangkau, adaptif, dan ramah lingkungan. 46

56 c. Produk unggulan dapat berupa produk yang memiliki nilai tambah tinggi, berdaya saing tinggi, dan aman dikonsumsi serta terjangkau masyarakat luas. Yang dimaksud dengan "pengembangan eksperimental perikanan", antara lain, perekayasaan, scaling-up, dan inovasi teknologi di bidang perikanan. Tabel Perbandingan Proporsi kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental dibandingkan total kegiatan Litbang Perikanan Budidaya IKU Realisasi Realiasi T R % Proporsi kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental dibandingkan total kegiatan Litbang Perikanan Budidaya - 93, IKU ini bertujuan untuk memperoleh gambaran arah kebijakan penelitian dan pengembangan KP memberikan porsi lebih besar kepada penelitian terapan dan pengembangan eksperimental sehingga hasil litbang KP dapat cepat diterapkan dan dimanfaatkan oleh stakeholder. Cara menghitungnya adalah : ( total litbang terapan + pengembangan eksperimental/ total litbang )* 100% Sampai dengan triwulan IV, IKU ini telah terealisasi sesuai target yang telah ditentukan yaitu sebesar 100%, dimana kegiatan litbang sebanyak 38 kegiatan. LEARN & GROWTH PERSPECTIF SS 6.: Terwujudnya ASN BBPPBL yang kompeten, profesional dan berkepribadian IKU 14 : Indeks kompetensi dan integritas BBPPBL Tabel Indeks kompetensi dan integritas BBPPBL Indikator Kinerja Utama 2015 (IKU) Indeks kompetensi dan integritas BBPPBL - Target Realisasi 61,9 92,8 - Prosentase (%) 95,23 120,52 Definisi dari kompetensi adalah kemampuan utk melaksanakan tugas sesuai dgn kemampuan & pengetahuan. Integritas adalah kecendrungan untuk sikap yang patuh pada aturan dan norma. Indeks Kompetensi dan Integritas dimaksud terdiri dari Kompetensi Hasil Asesmen, Kehadiran Pegawai, Capaian Kinerja (SKP), LHKASN/LHKPN, terhadap Pejabat yang telah dilakukan Asesmen. Indeks ini merupakan agregasi dari variabel dibawahnya: yaitu dengan membandingkan kompetensi hasil rekomendasi penilaian kompetensi/asesmen dari Asesor dengan jenis standar kompetensi yang dipersyaratkan sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 3A/KEPMEN-SJ/2014, persentase capaian output pegawai pada SKP, persentase tingkat kehadiran pegawai, dan LHKASN/LHKPN. Tabel Perbandingan Indeks kompetensi dan integritas BBPPBL Realisasi Realiasi IKU T R % Indeks kompetensi dan integritas BBPPBL - 61, ,8 120,52 47

57 Hingga Triwulan IV IKU Indeks Kompetensi dan Integritas BBPPBL telah terealisasi sebesar 100%, dan di triwulan yang sama pada tahun 2015 IKU ini juga terealisasi sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa dari tahun 2015 hingga tahun realisasi fisik pada IKU ini telah memenuhi target yang telah ditentukan sesuai dengan Tapja. Pada tahun Nilai Indeks Kompetensi meningkat jika dibandingkan dengan Nilai Indeks Kompetensi pada tahun Hal ini dikarenakan system pengumpulan SKP yang sudah teratur dan seluruh pegawai BBPPBL telah mengumpulkan LHKSN. Perhitungan indeks integritas yaitu dengan rata-rata persentase pegawai yang menyerahkan LHKSN, persentase pegawai yang menyerahkan SKP dan persentase kehadiran pegawai. Seluruh pegawai BBPPBL telah menyerahkan LHKSN. IKU 15 : Jumlah ASN BBPPBL yang ditingkatkan kompetensinya Definisi dari kompetensi adalah SDM Balitbang KP baik PNS, CPNS maupun tenaga kontrak yang menempuh pendidikan gelar (tugas belajar dalam dan luar negeri) yang sedang berjalan dan baru, non gelar (diklat fungsional tertentu/diklatpim), pelatihan (kursus teknis dalam dan luar negeri) dan izin belajar (yang berjalan) dalam rangka untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi untuk menunjang tugas dan fungsinya. Tabel Capaian Jumlah ASN BBPPBL yang ditingkatkan kompetensinya tahun. Indikator Kinerja Utama (IKU) Jumlah ASN BBPPBL yang ditingkatkan kompetensinya Target Realisasi Prosentase (%) Tabel Perbandingan Capaian Jumlah ASN BBPPBL yang ditingkatkan kompetensinya dari tahun Realisasi Realiasi IKU T R % Jumlah ASN BBPPBL yang ditingkatkan kompetensinya Hingga Triwulan IV IKU Jumlah ASN BBPPBL yang ditingkatkan kompetensinya telah terealisasi sebesar 100%, yang berarti telah memenuhi target yang telah ditentukan pada triwulan yang sama. Pada Triwulan III, terdapat 2 pegawai yang melanjutkan pendidikan ke jenjang S3 dengan tugas belejar. Sedangkan pada Triwulan IV ini, sebanyak empat litkayasa mendapatkan training akreditasi laboratorium di Jakarta. Jumlah ASN yang ditingkatkan melebihi target, yaitu sebesar 210% dari target. Pada tahun 2015 IKU ini masih belum ada. SS 7.: Tersedianya manajemen pengetahuan Lingkup BBPPBL yang handal dan mudah diakses IKU 16 : Persentase unit kerja Lingkup BBPPBL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Tabel Persentase unit kerja Lingkup BBPPBL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Indikator Kinerja Utama (IKU) 2015 Persentase unit kerja Lingkup BBPPBL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar - Target Realisasi 23, Prosentase (%) 59,

58 Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari. Cara menghitungnya adalah Unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan dibandingkan dengan total Unit Kerja seluruh Balitbang KP. Tabel Perbandingan Indeks kompetensi dan integritas BBPPBL Realisasi Realiasi IKU T R % Indeks kompetensi dan integritas BBPPBL - 23, Sampai dengan Triwulan IV IKU ini telah terealisasi melebihi target yang ditentukan pada triwulan yang sama yaitu 100%, sama halnya dengan realisasi fisik tahun 2015 di triwulan yang sama. Pelaksanaan IKU ini diinisiasi dengan keterlibatan para pejabat eselon IV ke atas dalam wadah komunikasi bersama lingkup KKP dalam aplikasi kinerjakkp.bitrix24.com. Semua pejabat lingkup BBPPBL telah terdaftar dalam aplikasi tersebut. Berbeda dengan tahun 2014 yang belum terealisasi pada Triwulan IV karena memang IKU ini belum ada di tapja tahun tersebut.. SS 8.: Terwujudnya birokrasi Lingkup BBPPBL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima IKU 17 : Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi Lingkup BBPPBL Tabel Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi Lingkup BBPPBL Indikator Kinerja Utama 2015 (IKU) Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi Lingkup BBPPBL - Target BB (70 80) A (84) - Realisasi A (85,69) A (90,25) - Prosentase (%) 107,11 107,4 Reformasi Birokrasi suatu proses untuk merubah bentuk birokrasi yang lama dengan bentuk birokrasi yang baru sehingga aparatur mampu bekerja secara lebih profesional, efektif, dan akuntabel dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Penilaian atas implementasi RB di KKP dilaksanakan melalui Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) secara online oleh masing-masing Unit Eselon I yang telah diverfikasi oleh Inspektorat Jenderal. Upaya yang dilakukan fokus pada: a. Panel I PMPRB online b. Panel II PMPRB online c. Panel III PMPRB online Tabel Perbandingan Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi Lingkup BBPPBL Realisasi Realiasi IKU T R % Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi Lingkup BBPPBL - A A A 107,4 Sampai dengan Triwulan IV IKU Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BBPPBL telah terealisasi sebesar 100%, sesuai dengan target yang telah ditentukan pada triwulan yang sama. Dan di tahun 2015 pada triwulan yang sama IKU ini juga telah terealisasi sebesar 100%. Nilai kinerja Reformasi Birokrasi lebih tinggi dari yang 49

59 ditargetkan, yaiti 90,25 dari target 84. Hal ini menunujukkan adanya peningkatan dalam sistem reformasi birokrasi lingkup Puslitbangkan. Karena nilai Kinerja RB diadopsi langsung dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. IKU 18: Nilai SAKIP BBPPBL IKU ini didefinisikan sebagai penilaian KemenPAN atas akuntabilitas kinerja KKP. Akuntabilias kinerja yaitu perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah di amanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Tujuannya adalah untuk mendapatkan nilai akuntabilitas kinerja instansi dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, bersih dan bertanggung jawab serta mengukur kemampuan pemerintah dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan organisasi. Tabel Capaian Nilai SAKIP BBPPBL Tahun Indikator Kinerja Utama 2015 (IKU) Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi Lingkup BBPPBL - Target Realisasi - 80,73 - Prosentase (%) - 96,1 Pemberian penilaian atas AKIP KKP dilaksanakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan indikator-indikator sebagai berikut: a) Perencanaan Kinerja bobot 35%; b) Pengukuran Kinerja bobot 20%; c) Pelaporan Kinerja bobot 15%; d) Evaluasi kinerja bobot 10%; e) Pencapaian Kinerja bobot 20%. Masing-masing indikator tersebut memiliki sub indikator; Sampai dengan akhir tahun fisik dari kegiatan IKU ini telah terealisasi sebesar 100 %. Tabel Perbandingan Capaian Nilai SAKIP BBPPBL Tahun Realisasi Realiasi IKU T R % Nilai SAKIP BBPPBL 84,12 71, ,73 96,1 Hingga Triwulan IV tahun realisasi fisik IKU Nilai SAKIP BBPPBL telah mencapai target yaitu 100%, sama halnya dengan dua tahun sebelumnya. Hanya saja realisasi capaian pada tahun lebih besar dari tahun 2015 yang mempunyai nilai perolehan 71. Hal ini dikarenakan pada Triwulan III di tahun telah dilaksanakan penilaian mandiri SAKIP lingkup Balitbang KP, dan BBPPBL memperoleh nilai sebesar 80,73 dari hasil evaluasi atas implementasi SAKIP pada tingkat UPT lingkup Balitbang KP TA., dan nilai tersebut masuk ke dalam kategori A. 50

60 SS 9.: Terkelolanya anggaran pembangunan Lingkup BBPPBL secara efisien dan ekuntabel IKU 19 : Nilai kinerja anggaran Lingkup BBPPBL (%) Tabel Nilai Kinerja anggaran Lingkup BBPPBL Indikator Kinerja Utama 2015 (IKU) Nilai Kinerja anggaran Lingkup BBPPBL - Target Realisasi 90,48 72,34 - Prosentase (%) 107,11 84,9 IKU ini merupakan persentase pelaksanaan anggaran dibanding dengan alokasi anggaran. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.02/2011 tentang pengukuran dan evaluasi kinerja atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran kementerian negara/lembaga, dengan tahapan sebagai berikut : 1. Penyerapan anggaran diukur dengan rumus sebagai berikut : 2. Konsistensi antara perencanaan dan implementasi diukur dengan rumus sebagai berikut : 3. Pencapaian Keluaran diukur dengan rumus sebagai berikut : 4. Efisiensi diukur dengan rumus sebagai berikut : 5. Capaian hasil diukur dengan rumus sebagai berikut : 6. Nilai Efisiensi diukur dengan rumus sebagai berikut : 7. Nilai Kinerja anggaran diukur dengan rumus sebagai berikut : 51

61 Keterangan : NK : Nilai Kinerja I : Nilai aspek implementasi P : Penyerapan Anggaran K : Konsistensi antara perencanaan dan implementasi PK : Pencapaian Keluaran NE : Nilai Efisiensi CH : Capaian hasil Wⁱ : Bobot aspek implementasi Wch : Bobot Capaian Hasil Wp : Bobot penyerapan anggaran Tabel Perbandingan Nilai Kinerja anggaran Lingkup BBPPBL Realisasi Realiasi IKU T R % Nilai Kinerja anggaran Lingkup BBPPBL - 90, ,34 84,9 Sampai dengan Triwulan IV realisasi fisik IKU Nilai kinerja anggaran BBPPBL telah tercapai sebesar 100% yaitu sesuai dengan target yang ditentukan. Pada triwulan yang sama di tahun 2014 realisasi fisik IKU ini masih 0% karena memang pada tahun tersebut IKU ini masih belum ada. Pada tahun 2015 IKU ini bersifat sama persis, yang berarti BBPPBL mengadopsi langsung nilai dari Balitbang KP. Namun IKU ini baru ada setelah perubahan tapja APBN-P di akhir tahun 2015, sehingga baru terealisasi pada saat triwulan IV. Sedangkan pada tahun, Nilai kinerja anggaran BBPPBL sebesar 72,34 lebih rendah dari yang ditargetkan yaitu 85. Hal ini dimungkinkan karena terjadinya revisi keuangan sebanyak 6 kali pada tahun ini.. IKU 20: Persentase Kepatuhan terhadap SAP Lingkup BBPPBL (%) Tabel Persentase Kepatuhan terhadap SAP Lingkup BBPPBL Indikator Kinerja Utama 2015 (IKU) Persentase Kepatuhan terhadap SAP Lingkup BBPPBL - Target Realisasi 99, Prosentase (%) 99, Difinisi dari IKU ini adalah terselengaranya pengelolaan Keuangan yang akuntabel, efisien dan Relevan, konsistensi, dan memenuhi standar keuangan pemerintah. Menghitung prosentasi kepatuhan lembaga/instansi terhadap SAP(sistem akuntabilitas pemerintah). Sistem Akuntansi Pemerintahan adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan, dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan organisasi pemerintah. Formula perhitungan : 52

62 Tabel Perbandingan Persentase Kepatuhan terhadap SAP Lingkup BBPPBL Realisasi Realiasi IKU T R % Persentase Kepatuhan terhadap SAP Lingkup - 99, BBPPBL Hingga akhir tahun IKU Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Pusat Litbang Perikanan dari tahun 2015 sampai dengan telah terealisasi sebesar 100% sesuai dengan target yang telah ditentukan pada triwulan yang sama. dan tahun 2014 IKU ini masih terealisasi 0%. Hal ini karena pada tahun 2014 IKU ini masih belum ada CAPAIAN KINERJA LAINNYA Di samping SS yang tersebut di atas, terdapat beberapa kinerja yang terkait dengan SS tersebut dalam rangka penyebarluasan data dan informasi kegiatan litbang BBPPBL, namun tidak menjadi IKU BBPPBL, yaitu: 1. Kerjasama Pada tahun kerjasama BBPPBL didominasi oleh kerjasama dengan pihak dari Pemerintah Daerah (terutama Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Propinsi) sebanyak 4 kerjasama diikuti dengan kerjasama dengan ACIAR (Australian Centre for International Agricultural Resarch) sebanyak 2 kerjasama. Kerjasama dengan Dinas merupakan bagian dari Kegiatan Uji Aplikasi Lokasi Adaptif di 4 lokasi, yaitu Bontang, Belitung Timur, Pangandaran dan Buleleng. Sedangkan untuk kerjasama dengan ACIAR terdapat 2 tema penelitian yang berkenaan managemen kesehatan kerapu dan budidaya lobster pasir. Kerjasama tentang managemen kesehatan kerapu merupakan kerjasam lanjutan yang telah berlangsung dari tahun Sedangkan kerjasama tentang budidaya lobster pasir baru dimulai tahun ini dan akan selesai pada tahun Kerjasama yang dapat terjalin baik dengan Dinas maupun lembaga internasioanal menunjukkan bahwa BBPPBL turut aktif dalam membangunan jejaring dengan seluruh tingkat pemangku kepentingan dalam rangka mendukung visi sebagai Pusat Kepakaran Inovasi Iptek untuk Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan. Kerjasama dengan Pemerintah Daerah dipandang penting dalam rangka penguatan kemitraan dengan Dinas KP, terutama untuk mendukung program penyuluhan, dalam rangka pengawalan dan keberlanjutan pemanfaatan hasil litbang, penerapan dan pengembangan inovasi litbang kepada masyarakat di daerah. No. Judul Kegiatan 1. Uji Aplikasi Teknologi Adaptif Lokasi (Uji Ap-TAL) Budidaya Ikan Kerapu Dalam Keramba Jaring Apung, Buleleng, 2. Uji Aplikasi Teknologi Adaptif Lokasi (Uji Ap-TAL) budidaya laut, Beltim Tabel Capaian jumlah kerjasama dan kemitraan Litbang KP Tahun Bentuk Kerjasama KS dengan Pemda Kab. Buleleng KS dengan Pemda Kab. Belitung Timur Efektif Pihak Terkait Ruang Lingkup Hasil / Output yang telah dicapai DKP Buleleng dan BBPPBL, Gondol DKP Beltim dan BBPPBL Gondol Peneliti oleh BBPPBL, Pelaksana oleh kelompok binaan dinas, pembesaran kerapu di KJA, monev Pendederan kerapu dan teripang pasir di KJA Akhir kegiatan dilakukan workshop melibatkan stakeholder tgl 11 Nov, dihadiri oleh pihak terkait dan kelompok binaan. Pemeliharaan ikan kerapu di KJA terus dilakukan sesuai SOP dari BBPPBL. Akhir kegiatan dilakukan workshop melibatkan stakeholder tgl 13 Okt, dihadiri oleh pihak terkait dan kelompok binaan. 53

63 No. Judul Kegiatan 3. Uji Aplikasi Teknologi Adaptif Lokasi (Uji Ap-TAL) Pembenihan Dan Pendederan Abalon (Haliotis squamata), di Pangandaran, 4. Uji Aplikasi Teknologi Adaptif Lokasi (Uji Ap-TAL) Pembenihan Dan Pendederan Kerapu, Bontang, 5. Improving Fish Health Management and Production Protocols in Marine Finfish Aquaculture in Indonesia and Australia 6. Expanding Spiny Lobster Farming in Indonesia ACIAR Bentuk Kerjasama KS dengan Pemprov Jabar KS dengan DPKP Kota Bontang dan PT Badak NGL KS dengan ACIAR Australia Project FIS/2010/101 KS dengan ACIAR Australia Project FIS/2014/059 Efektif Pihak Terkait Ruang Lingkup Hasil / Output yang telah dicapai Dinas sangat antusias dan menginginkan kerjasama lebih luas untuk mengembangkan potensi perikanan yang ada di Beltim. DKP Prov Jabar, Balai Pengembangan Budidaya Air Payau dan Laut (BPBAPL) Wilayah Selatan Pangandaran, BBPPBL DPKP Kota Bontang, PT Badak NGL dan BBPPBL, Gondol - 30 Juni ACIAR, UGM dan BBPPBL Gondol ACIAR, BPBAP Ujung Batee Aceh, BPBAL Lombok, BBPPBL, Gondol Pembenihan dan Pendederan Abalon di BPBAPLWS Pangandaran Pembenihan kerapu di Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) Kota Bontang dan pendederan oleh kelompok pembudidaya binaan PT. Badak LNG Mempelajari penyebaran penyakit dalam proses produksi benih ikan laut di hatcheri berdasarkan waktu dan spesies ikan yang diproduksi Pengamatan penyakit utama dalam hatcheri ikan laut dan budidayanya Penelitian transportasi Benih, Pendederan, dan Pembesaran Lobster dengan menggunakan pakan segar dan pellet. Pendataan jenis penyakit pada Lobster Akhir kegiatan dilakukan workshop melibatkan stakeholder tgl 2 Nov di Bandung, dihadiri oleh Kapuslitbangkan, pihak terkait, narasumber sukses story pembudidaya bandeng, dan kelompok binaan. Pada kesempatan lain Dirjen Budidaya hadir pada lokasi kegiatan Uji ApTAL. Akhir kegiatan dilakukan workshop melibatkan stakeholder tgl 21 Okt,, dihadiri oleh pihak terkait dan kelompok binaan. Teknologi budidaya ini mendapat respon dari pihak lain yaitu pupuk kaltim untuk ikut mengembangkan Benih cacat yang dihasilkan dari pemeliharaan larva dengan biosecurity hatchery masih tinggi. Akan tetapi dengan perbaikan managemen pemeliharaan larva kerapu, baik virus VNN dan megalocytivirus tidak terdeteksi pada tubuh larva. Sebanyak 2 unit penelitian sudah selesai dilakukan dan tahun depan akan dilaksanakan unit penelitian lainnya. 54

64 2. Event/ training/workshop a. Pameran Pelaksanaan FITA di Surabaya pada April dengan menyertakan pameran dan partisipasi peneliti yang mengikuti Seminar. Mengikuti Pameran Pembangunan Pemda Kab. Buleleng (Buleleng Festival. Serta mengikuti kegiatan pameran Hari Pangan Sedunia (HPS) di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Forum Inovasi Teknologi Akuakultur (FITA) BBPPBL berpartisipasi dalam kegiatan pameran terkait dengan pelaksanaan Forum Inovasi Teknologi Akuakultur (FITA), bertempat di Surabaya pada tanggal April. Sebanyak 26 makalah yang diajukan untuk publikasi prosiding dalam kegiatan ini. 13 makalah dibawakan dalam bentuk presentasi oral dan 13 berupa poster. Gambar 3.3. Pameran Forum Teknologi Aquakultur (FITA) Pameran Pembangunan Buleleng Pada Tanggal Agustus Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut telah mengikuti kegiatan Pameran Pembangunan Kab. Buleleng antara lain Buleleng Festival, Pameran Pembangunan Buleleng dan Pameran Kendaraan Hias. Gambar 3.4. Pameran Pembangunan Buleleng Pameran Hari Pangan Sedunia (HPS) Pada Tanggal Oktober Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut telah mengikuti kegiatan Pameran Hari Pangan Sedunia (HPS), bertempat di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. 55

65 Gambar 3.5. Pameran Hari Pangan Sedunia (HPS) Selain itu BBPPBL juga ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan pameran yang diadakan oleh daerah sekitar Buleleng. Antara lain pameran Fesbuker (Festival Budaya Kecamatan Gerokgak ) pada tanggal Agustus dan pameran BBDF (Buleleng Bali Dive Festival) pada September. Fesbuker (Festival Budaya Kecamatan Gerokgak) Pada tanggal Agustus Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan pameran dalam Fesbuker bertempat di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng yang diadakan oleh pemerintah setempat. Gambar 3.6. Festival Budaya Kecamatan Gerokgak (Fesbuker) BBDF (Buleleng Bali Dive Festival) Pada tanggal September Balai Besar penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan pameran dalam BBDF yang bertempat di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Gambar 3.7. Buleleng Bali Dive Festival (BBDF) 56

66 b. Training BBPPBL Pada tahun, sebanyak 8 (delapan) orang dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, 9 (sembilan) orang dari Provinsi Maluku Utara, 1 (satu) orang dari perusahaan swasta di Desa Patas mengikuti kegiatan training di BBPPBL. Rincian training sebagai berikut: Pada Tanggal November, 8(delapan) orang staf dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL), Padang, mengikuti kegiatan transfer teknologi Pemebenihan dan Pendederan Teripang di BBPPBL Gondol Pada tanggal 3 7 Oktober sebanyak 9 orang dari Provinsi Maluku Utara mengikuti kegiatan Training Penyuluh dan Kelompok Nelayan Binaan Bank Indonesia Prov.Maluku Utara di BBPPBL. Pada tanggal 7 12 Maret, sebanyak 1 orang perusahaan swasta di Desa Patas mengikuti Training Kultur Pakan Alami di Lab. Bioteknologi di BBPPBL. Gambar 3.8. Training 1 orang perusahaan swasta di Desa Patas c. Workshop Workshop yang diselenggarakan oleh BBPPBL tahun adalah workshop yang berkaitan dengan kegiatan APTAL sekaligus sebagi rangkaian penutupan kegiatan di lokasi penelitian. Workshop dilaksanakan di 4 (empat) tempat, yaitu Belitung Timur, Bontang, Bandung dan Gondol. 3. Akreditasi Sampai tahun terdapat 3 (tiga) laboratorium lingkup BBPPBL yang terakreditasi dengan nomor sertifikat : LP-566-IDN. Ketiga laboratorium tersebut adalah 1). Laboratorium kimia dengan 8 parameter analisa (Analisa air dengan parameter: ph, amonia, nitrit dan phospat. Analisa pakan dengan parameter : kadar abu, kadar air, kadar lemak dan kadar protein), 2). Laboratorium Bioteknologi dengan 6 parameter analisa (white spot syndrome virus/wssv, taura syndrome virus/tsv, infectious hypodermal and hematopoietic necrosis virus/ihhnv, viral nervous necrosis/vnn, infectious myo necrosis virus/imnv, dan iridovirus), dan 3). Laboratorium patologi dengan 1 parameter analisa (analisa total bakteri). Jumlah sampel yang diterima dan dianalisis oleh BBPPBL sejak bulan Januari sampai dengan akhir bulan Desember, adalah sebanyak sampel, dari 3 (tiga) laboratorium yang terakreditasi, masing-masing yang diterima oleh laboratorium Bioteknologi sampel; laboratorium Patologi 407 sampel dan laboratorium Kimia 667 sampel. Gambar 3.9. Sertifikat Akreditasi 57

67 4. Kunjungan Tamu Dalam tahun, BBPPBL Gondol melayani sebanyak 99 kali kunjungan, dengan total orang. Sebagian besar kunjungan berasal dari Universitas Swasta maupun Negeri. Tujuan kunjungan adalah studi banding, kuliah lapang dan penjajakan kemungkinan untuk melakukan kegiatan Magang, Praktek Kerja Lapangan maupun kegiatan mahasiswa penelitian. Kunjungan lainnya berasal dari Instansi Pemerintah maupun Swasta, dalam dan luar negeri, tujuan kunjungan antara lain: studi banding, inisisasi kerjasama litbang, belajar/training tentang identifikasi penyakit, kultur pakan alami, pembenihan/budidaya beberapa jenis komoditas. Diantaranya : Kunjungan Tim Gabungan Indonesia dan Jepang Dalam rangka kerjasama MARITEP-SATREPS antara Pusat Penelitian Pengembangan Perikanan dengan Future University Hokodate, Jepang, Indonesia dan Jepang Kunjungan Mahasiswa Trengganu STIU, Malaysia pada 25 Januari Kunjungan Tamu dari Balai Pengembangan Budidaya Laut Payau Wilayah Selatan Kabupaten Pangandaran, pada tanggal 1 April, sebanyak 18 orang dengan tujuan study banding dan pendampingan teknologi Gambar Kunjungan Tim Gabungan Indonesia dan Jepang Dalam rangka kerjasama MARITEP-SATREPS Gambar Kunjungan Mahasiswa Trengganu STIU, Malaysia pada 25 Januari Gambar Kunjungan Tamu dari Balai Pengembangan Budidaya Laut Payau Wilayah Selatan Kabupaten Pangandaran 5. Pusat Unggulan IPTEK Perbenihan Ikan Laut Untuk meningkatkan kredibilitas sebagai insitusi penelitian, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut mengajukan proposal sebagai Pusat Unggulan IPTEK (PUI), yang diselenggarakan oleh Kemenristek Dikti. Pada tanggal 22 Desember 2106 telah dilakukan Deklarasi PUI di Jakarta, dan BBPPBL ditetapkan sebagai salah satu lembaga penelitian untuk dibina untuk menjadi PUI dengan SK Menteri Ristek DIKTI No. 365/M/KPT/ tentang penetapan lembaga litbang sebagai Pusat Unggulan IPTEK Tahun dan lembaga litbang yang dibina menjadi Pusat Unggulan IPTEK Selama tiga tahun kedepan, BBPPBL akan mengembangkan kapasitas institusi untuk menjadi Pusat Unggulan IPTEK Perbenihan Ikan Laut, dengan komoditas unggulan Ikan Kerapu dan Bandeng. Gambar Tim Pusat Unggulan IPTEK BBPPBL melakukan presentasi Masterplan di Gedung BPPT pada tanggal 3 November 58

68 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des BBPPBL 6. Akuntabilitas Keuangan 6.1. Capaian Realisasi Anggaran Kegiatan penelitian di BBPPBL pada tahun menggunakan anggaran yang bersumber dari APBN Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Hibah PHLN ACIAR.. Realisasi Anggaran Penelititan dan Pengembangan Iptek Perikanna Budidaya tahun anggaran seperti terlihat pada Grafik 1. 85,75 92,61 97,71 100,00 91,02 72,08 77,46 79,39 92,18 99,8 80,87 62,99 73,15 59,98 67,59 55,64 45,13 61,89 28,41 41,07 39,86 47,95 30,49 43,92 13,71 17,95 20,01 29,57 37,17 7,30 10,97 4,82 4,72 10,51 16,26 23,5 Target (%) TA Realisasi (%) TA Realisasi (%) TA 2015 Gambar Grafik realisasi anggaran TA dan 2014 serta target realisasi TA Pagu Anggaran BBPPBL tahun hingga bulan Desember telah terealisasi sebesar Rp ,- (97,71%). Dari data tolak ukur DIPA per bidang/kegiatan terlihat bahwa kegiatan non litbang seperti kegiatan kegiatan KTI terealisasi sebesar 79,22% pelayanan dan pengelolaan sarana dan jasa litbang terealisasi sebesar 98,94%, perencanaan dan penganggaran litbang perikanan terealisasi sebesar 99,87%, pengendalian dan pelaporan litbang perikanan terealisasi sebesar 99,92%, penatausahaan keuangan, BMN dan rumah tangga litbang perikanan terealisasi sebesar 99,95%, pengembangan SDM dan penataan organisasi litbang perikanan terealisasi sebesar 99,93%, pengelolaan data, informasi dan publikasi hasil litbang perikanan sebesar 99,95%, pengembangan kerjasama litbang perikanan terealisasi sebesar 97,40%, sarana dan prasarana iptek perikanan 98%, layanan perkantoran terealisasi sebesar 97,37%, perangkat pengolah data dan komunikasi sebesar 99%, gedung dan bangunan sebesar 95,14%. Dari kegiatan litbang terdapat realisasi anggaran per output yaitu : sebesar 96,10% pada kegiatan litbang dengan output data dan informasi, 99,98% pada kegiatan litbang dengan output inovasi teknologi perikanan, 99,89% pada kegiatan litbang dengan output komponen teknologi Perkembangan Realisasi Anggaran Satker Per Belanja Penyelenggaraan kegiatan berdasarkan jenis belanja yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal untuk bulan Desember tahun, BBPPBL dapat dilihat dalam Grafik 2 berikut ini : 59

69 Pagu Target Realisasi Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Gambar Grafik perbandingan target dan realisasi berdasarkan jenis belanja satker BBPPBL Gondol akhir T.A. Dari grafik di atas terlihat bahwa realisasi Triwulan IV pada belanja pegawai sebesar Rp (97,11%) dari target sebesar Rp (100%) dengan deviasi sebesar Rp (2,78%) lebih besar dari target yang ditentukan pada bulan yang sama dan dari Pagu Rp Sedangkan pada belanja barang terealisasi lebih rendah dari target bulan Desember yaitu sebesar Rp (98,29%) dari target sebesar Rp (100%) dengan deviasi sebesar Rp (1,71%) dari Pagu Rp ; dan pada belanja modal sampai dengan bulan Desember terealisasi sebesar Rp (97,26%) dari target sebesar Rp (100%) dengan deviasi sebesar Rp (2,74%) dari Pagu Rp Perkembangan Realisasi Keuangan Setiap Satker Per Sumber Dana Untuk perkembangan realisasi per sumber dana dari BBPPBL Gondol, total anggaran PAGU tahun sebesar Rp ,- dengan realisasi keuangan untuk Triwulan IV tahun adalah belanja pegawai 97,11%, belanja barang 98,29%, dan belanja modal 97,26%. Untuk PNBP PAGU anggarannya Rp , realisasi PNBP Triwulan IV sebesar Rp (84,55%), sedangkan HLN sampai dengan Triwulan IV telah terealisasi sebesar Rp Perkembangan realisasi keuangan selama Triwulan IV dapat dilihat pada Tabel Tabel Perkembangan Realisasi keuangan Satker BBPPBL Gondol. RM (Rp) PNBP (Rp) HLN (Rp) B.PEGAWAI B.BARANG B.MODAL B.BARANG B.MODAL B.BARANG B.MODAL PAGU REALISASI % 97,11 98,29 97,26 99, ,89 0 TOTAL PAGU TOTAL REALISASI (97,71%) (99,59%) (89,89) Berdasarkan Tabel di atas terlihat bahwa penyerapan Triwulan IV Tahun berdasarkan sumber dana per tanggal 31 Desember adalah sebagai berikut : 60

70 Realisasi Rupiah Murni (RM) bulan Desember pada belanja pegawai sebesar Rp (97,11%) dari target sebesar Rp (100%) dengan deviasi sebesar Rp (2,78%) lebih besar dari target yang ditentukan pada bulan yang sama dan dari Pagu Rp Sedangkan pada belanja barang terealisasi lebih rendah dari target bulan Desember yaitu sebesar Rp (98,29%) dari target sebesar Rp (100%) dengan deviasi sebesar Rp (1,71%) dari Pagu Rp ; dan pada belanja modal sampai dengan bulan Desember terealisasi sebesar Rp (97,26%) dari target sebesar Rp (100%) dengan deviasi sebesar Rp (2,74%) dari Pagu Rp Realisasi PNBP bulan Desember pada belanja barang sebesar Rp (99,96%) dari target Rp (100%) dengan deviasi sabesar Rp (0,04%) dari Pagu Rp ; sedangkan pada belanja modal telah terealisasi sebesar Rp (98,86%) dari target Rp dengan deviasi sebesar Rp (1%) dari pagu sebesar Rp Realisasi HLN sampai dengan bulan Desember telah terealisasi sebesar Rp (89,89%) dari target sebesar Rp (100%) dengan deviasi sebesar Rp (10,10%) dari pagu sebesar Rp (100%). 7. Investigasi Hasil Pengukuran IKU BBPPBL TA Dari 9 (Sembilan) sasaran strategis (SS) yang ditetapkan tahun, terdapat 20 (dua puluh) Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dijadikan untuk pengukuran capaian kinerja. Capaian SS dan IKU tahun secara umum bisa tercapai sebagai berikut: 1. sebanyak 6 SS berstatus hijau, dengan 15 IKU yang terkait di dalamnya juga berstatus hijau. 2. sebanyak 2 SS berstatus kuning, dengan 2 IKU yang terkait didalamnya berstatus hijau, sedangkan 2 IKU berstastus kuning 3. sebanyak 1 SS dan 1 IKU berstatus putih yaitu IKU 1 yang belum ada capaian Nilai kinerja rata-rata sebesar 117,55% (di atas target) Status Baik, Memenuhi atau Melebihi Target Status Hati-Hati, Tidak Memenuhi Target 85 Status Belum Ada Skor Gambar Evaluasi Hasil Pengukuran Kinerja BBPPBL TA Dari diagram diatas terlihat bahwa dari hasil pengukuran kinerja BBPPBL T.A. diperoleh data yaitu : IKU yang memenuhi atau melebihi target sebesar 85%, IKU yang tidak memenuhi target sebesar 10% dan IKU yang tidak ada skor sebesar 5%. 61

BBPPBL Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Laut Institute for Mariculture Research And Development

BBPPBL Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Laut Institute for Mariculture Research And Development i TIM PENYUSUN Ir. Bambang Susanto, M.Si Dr. Ir. Gede Swartama Sumiarsa, M.Sc Ir. John Harianto Hutapea, M.Sc I Made Giri Sugiarta, B.Sc. Dr. Drh. Ketut Mahardika I Gusti Ngurah Permana, S.Pi.,M.Si Prima

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN. Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si. Aditia Farman, A.Md. Norma Tri Utami, A.Md

TIM PENYUSUN. Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si. Aditia Farman, A.Md. Norma Tri Utami, A.Md TIM PENYUSUN Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si Aditia Farman, A.Md Norma Tri Utami, A.Md 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas izin dan rahmatnya

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR :

TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR : TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR : 1. Nurhidayat, M.Si. 2. Yulianti, A.Pi., M.Si. 3. Nuryadi, S.Pi. 4. Dr. Ir. Mas Tri Djoko Sunarno, M.S. 5. Dr. Ir. Ani Widiyati,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan LAPORAN KINERJA TA 2016 Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan TIM PENYUSUN Penasehat Penanggung Jawab Penyusun Kontributor Luthfi Assadad Arif Rahman Hakim Nur Fitriana

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN. Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si. Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si. Aditia Farman, A.Md. Norma Tri Utami, A.Md

TIM PENYUSUN. Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si. Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si. Aditia Farman, A.Md. Norma Tri Utami, A.Md TIM PENYUSUN Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si Aditia Farman, A.Md Norma Tri Utami, A.Md 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN : Dr. Imron, S.Pi, M.Si KONTRIBUTOR : Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si. Warsono, S.A.P. Nunuk Listiyowati, S.Pi. Sunarso, S.

TIM PENYUSUN : Dr. Imron, S.Pi, M.Si KONTRIBUTOR : Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si. Warsono, S.A.P. Nunuk Listiyowati, S.Pi. Sunarso, S. Laporan Kinerja Tahun TIM PENYUSUN : Dr. Imron, S.Pi, M.Si Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si Warsono, S.A.P Nunuk Listiyowati, S.Pi Sunarso, S.Sos KONTRIBUTOR : Dr. Ir. Bambang Gunadi, M.Sc Hary Krettiawan,

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN. Penanggungjawab Penyusun

TIM PENYUSUN. Penanggungjawab Penyusun TIM PENYUSUN Pembina Penanggungjawab Penyusun Ir. Nugroho Aji, M.Si Kepala Puslitbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Sinta Nurwijayanti, MA Langgeng Nurdiansah, M.Si Triyono,

Lebih terperinci

DAFTAR PENYUSUN. Penasehat : Penanggung Jawab : Ketua Tim Penyusun : Tim Penyusun : Penerbit : Kepala PusatPenelitian dan Pengembangan

DAFTAR PENYUSUN. Penasehat : Penanggung Jawab : Ketua Tim Penyusun : Tim Penyusun : Penerbit : Kepala PusatPenelitian dan Pengembangan DAFTAR PENYUSUN Penasehat : Kepala PusatPenelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir : Ir. M. Eko Rudianto, M.Buss.IT Penanggung Jawab : Kabid Data, Informasi, Monitoring dan Evaluasi : Ir.

Lebih terperinci

Sambutan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir

Sambutan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir Sambutan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja mewajibkan seluruh instansi pemerintah untuk

Lebih terperinci

LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MEKANISASI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TAHUN 2014

LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MEKANISASI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MEKANISASI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TAHUN 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Rencana Strategis. Tahun

Rencana Strategis. Tahun Rencana Strategis Tahun 0609 Profesional dalam penyediaan teknologi budidaya rumput laut yang mendukung program komersialisasi kelautan dan perikanan, minapolitan, industrialisasi serta ekonomi biru Loka

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LP2BRL TRIWULAN III TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LP2BRL TRIWULAN III TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LP2BRL TRIWULAN III TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas karunia dan rahmat-nya Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016 PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016 TENTANG RENCANA KERJA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016 PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS LAMPIRAN PADA PERATURAN NOMOR PER. /BALITBANG kp.3.1/bpol/rc.310/v/2016

Lebih terperinci

LAKIP BBPSEKP Tahun 2013

LAKIP BBPSEKP Tahun 2013 LAKIP BBPSEKP Tahun 2013 BALAI BESAR PENELITIAN SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2014 TIM PENYUSUN : Indra

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR LAPORAN KINERJA 2017

KATA PENGANTAR LAPORAN KINERJA 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya kegiatan Balai Riset dan Observasi Laut Tahun 2017 dapat terlaksana dan tersusun dengan baik. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) Penyusun:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) Penyusun: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) 2016 Penyusun: Dr. Ir. Tukul Rameyo Adi, MT Catur Pramono Adi, M.Si Nadia Hanum, SE Retno Widihastuti, M.Kesos Nurma Yunita, SE Lathifatul Rosyidah, S.Pi

Lebih terperinci

LAPORAN INTERIM TRIWULAN IV TA 2014

LAPORAN INTERIM TRIWULAN IV TA 2014 LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya Laporan Interim Loka Penelitian dan Pengembangan (LP2BRL) Triwulan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahas Esa, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya kegiatan Balai Penelitian dan Observasi Laut Tahun 2015 dapat terlaksana dan tersusun dengan baik. Laporan

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2016 Balai Penelitian Observasi Laut

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2016 Balai Penelitian Observasi Laut Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2016 Balai Penelitian Observasi Laut PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA LAUT DAN PESISIR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2016 Balai Penelitian dan Observasi Laut

Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2016 Balai Penelitian dan Observasi Laut Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2016 Balai Penelitian dan Observasi Laut PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA LAUT DAN PESISIR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT LAPORAN KINERJA TRIWULAN I 2015 TA 2015 LAPORAN KINERJA TRIWULAN I JL. BARU PERANCAK, NEGARA, JEMBRANA - BALI TELP. +62365 44266 67 FAX. +62365 44260 / 44278 1 KATA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI PENELITIAN PEMULIHAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI PENELITIAN PEMULIHAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI PENELITIAN PEMULIHAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN TAHUN 216 Tim Penyusun: Penanggung jawab : Dr. Joni Haryadi D.,M.Sc. Kepala Seksi Tata Operasional

Lebih terperinci

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo adalah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka LAPORAN KINERJA Sekretariat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ) INSTANSI PEMERINTAH TRIWULAN III

LAPORAN KINERJA (LKJ) INSTANSI PEMERINTAH TRIWULAN III LAPORAN KINERJA (LKJ) INSTANSI PEMERINTAH TRIWULAN III BP3U PALEMBANG BALAI PENELITIAN PERIKANAN PERAIRAN UMUM PUSAT PENELITIAN PENGELOLAAN PERIKANAN DAN KONSERVASI SUMBERDAYA IKAN BADAN PENELITIAN DAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH i TI M PE N Y U S U N : Prof. Dr.Hari Eko Irianto Prof. Dr. Ngurah Nyoman Wiadnyana, DEA Prof. Riset Dr. Ketut Sugama, M.Sc, A.Pu Prof. Dr. Husnah, M.Phil Dr. Endhay Kusnendar Koentara, M.S Drs. Bambang

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja terhadap

Lebih terperinci

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya agar efektif, efisien, dan akuntabel, Direktorat Penanganan Pelanggaran (Dit. PP) berpedoman pada dokumen perencanaan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TIM PENYUSUN : AMANDANGI WAHYUNING HASTUTI RIKCY

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014 L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4, D J P B KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR LAMPIRAN... v BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Tugas dan Fungsi...

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 BALAI PENELITIAN PERIKANAN LAUT PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERIKANAN BADAN LITBANG KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2016 KATA

Lebih terperinci

Laporan Kinerja LP2IL Serang 2016

Laporan Kinerja LP2IL Serang 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan (LP2IL)

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN,BADAN RISET DAN SUMBERDAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KOMPLEKS BINA SAMUDERA JALAN PASIR PUTIH I ANCOL TIMUR LANTAI 4, JAKARTA 14430 TELEPON (021) 64700928, 64700755

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2017 Balai Penelitian dan Observasi Laut

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2017 Balai Penelitian dan Observasi Laut Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2017 Balai Penelitian dan Observasi Laut PUSAT RISET KELAUTAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI RISET PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR DAN PENYULUHAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar Hukum 1.3 Tujuan 1.4 Sasaran 1.5 Ruang Lingkup 1.6 Pengertian dan Istilah BAB II JENIS DATA YANG DIKUMPULKAN 2.1 Data

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP), melalui Keputusan Direktur Jenderal P2HP Nomor KEP.70/DJ-P2HP/2010 tanggal 17

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN JANUARI 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI RENCANA AKSI CAPAIAN KINERJA LP2BRL TA. 2015

IMPLEMENTASI RENCANA AKSI CAPAIAN KINERJA LP2BRL TA. 2015 IMPLEMENTASI RENCANA AKSI CAPAIAN KINERJA LP2BRL TA. 25 NO. SASARAN STRATEGIS NO. RENCANA AKSI CUSTOMER PERSPECTIVE (IS Berdasarkan RKA-KL) Meningkatnya hasil Jumlah hasil litbang yang diadopsi oleh pengguna

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN AERTEMBAGA BITUNG

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN AERTEMBAGA BITUNG BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN AERTEMBAGA BITUNG LAPORAN KINERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN

Lebih terperinci

KINERJA 2016 STP - Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor

KINERJA 2016 STP - Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor LAPORAN KINERJA 2016 STP - Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor Jurusan Penyuluhan Perikanan - SEKOLAH TINGGI PERIKANAN BPSDMPKP - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA 2016 STP JURUSAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL, Menimbang : a. Mengingat : 1. bahwa dalam rangka mendukung

Lebih terperinci

DRAFT RENCANA STRATEGIS

DRAFT RENCANA STRATEGIS DRAFT RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2015-2019 1 Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman i ii I. PENDAHULUAN A. Kondisi Umum 2 1. Struktur Organisasi 2 2. Tugas dan Fungsi 3 B. Capaian

Lebih terperinci

L A K I P D J P B T r i w u l a n I I I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

L A K I P D J P B T r i w u l a n I I I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat PenangananPelanggaran Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat PenangananPelanggaran Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menindaklanjuti serangkaian kebijakan dan strategi yang secara utuh tertuang di dalam Rencana Stragis KKP tahun 2010-2014, Ditjen PSDKP sesuai tugas dan fungsinya telah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2017 LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2017 LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN A. KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang mesti dilaksanakan dalam usaha mewujudkan visi dan misi pembangunan sekaligus aspirasi serta cita-cita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap pelaksanaan urusan kepemerintahan akan selalu dikaitkan dengan pengelolaan kepemrintahan yang baik (good governance) dengan tiga pilar utama yaitu, Partisipasi,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014 L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4, D J P B KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus mendorong

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 disusun dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 NOMOR SP DIPA-32.11-/217 DS3194-532-4847-285 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

MAMAN HERMAWAN. Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan

MAMAN HERMAWAN. Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan i MAMAN HERMAWAN Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Laporan Kinerja Sekretariat BPSDMKP merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja Sekretariat

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Balai Riset dan Observasi Laut

Laporan Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Balai Riset dan Observasi Laut Laporan Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Balai Riset dan Observasi Laut PUSAT RISET KELAUTAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT TA 2015 LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TIM PENYUSUN : AMANDANGI WAHYUNING HASTUTI, S.I.K NUR AULIA, S.E. ADIB APRILIA NUR, S.E. 1 EDITOR : ADI WIJAYA, M.Si KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ) INSTANSI PEMERINTAH TRIWULAN IV

LAPORAN KINERJA (LKJ) INSTANSI PEMERINTAH TRIWULAN IV LAPORAN KINERJA (LKJ) INSTANSI PEMERINTAH TRIWULAN IV BP3U PALEMBANG BALAI PENELITIAN PERIKANAN PERAIRAN UMUM PUSAT PENELITIAN PENGELOLAAN PERIKANAN DAN KONSERVASI SUMBERDAYA IKAN BADAN PENELITIAN DAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan No.489, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KP. Balai Riset Pemuliaan Ikan. ORTA. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN)

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN) 14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK Laporan Kinerja (LKj) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Siak Tahun 2016, merupakan wujud dari

Lebih terperinci

2017, No Negara dan Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor 116/M.KT.01/2017, tanggal 7 Maret 2017; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

2017, No Negara dan Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor 116/M.KT.01/2017, tanggal 7 Maret 2017; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana No.490, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KP. BRBIH. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI RISET

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TRIWULAN I TAHUN 2017 BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Pusat

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc KATA PENGANTAR Laporan Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga negara yang

Lebih terperinci

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT TA 2015 LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TIM PENYUSUN : AMANDANGI WAHYUNING HASTUTI, S.I.K NUR AULIA, S.E. ADIB APRILIA NUR, S.E. 1 EDITOR : ADI WIJAYA, M.Si KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n 1 D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n 1 D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014 L a k i p T r i w u l a n 1 D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4, D J P B KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus mendorong

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS

PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS BADAN PUSAT STATISTIK 2012 D A F T A R I S I hal Daftar Isi i Bab I Pendahuluan A Latar Belakang 1 B Pengertian 2 C Tujuan Penetapan Kinerja 2 D Ruang Lingkup Penetapan Kinerja

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA TRIWULAN II SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah

Lebih terperinci