MAMAN HERMAWAN. Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAMAN HERMAWAN. Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan"

Transkripsi

1

2 i

3 MAMAN HERMAWAN Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Laporan Kinerja Sekretariat BPSDMKP merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP) Tahun 201 6, yang merupakan Laporan Kinerja tahun kedua terhadap pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permenpan dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja, laporan ini merupakan alat penilai kinerja secara kuantitatif. Sebagai wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat BPSDMKP menuju terwujudnya good governance, dan sebagai wujud transparansi serta pertanggungjawaban kepada masyarakat di satu sisi, dan di sisi lain, laporan kinerja merupakan alat kendali, pemacu, dan umpan balik peningkatan kinerja setiap unit organisasi di lingkungan Sekretariat BPSDMKP. Akhirnya, laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai sarana evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan sekaligus sebagai bahan masukan pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya. Jakarta, Februari 2017 Sekretaris Badan Pengembangan SDMP KP, Dr. Maman Hermawan, M.Sc i

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... RINGKASAN EKSEKUTIF... i ii iv vi vii BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG... 2 B. TUJUAN... 3 C. TUGAS DAN FUNGSI... 2 D. KERAGAAN SDM BPSDMP KP... 7 E. SISTEMATIKA LAPORAN KINERJA... 8 BAB II PERENCANAAN KINERJA 9 A. RENCANA STRATEGIS B. PENETAPAN KINERJA (PK) C. PENGUKURAN KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 19 A. PRESTASI INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN B. EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA CAPAIAN KINERJA PADA PERSPEKTIF PELANGGAN (CUSTOMER PERSPEKTIVE) CAPAIAN KINERJA PADA PERSPEKTIF INTERNAL ( INTERNAL PROSES PERSPECTIVE) CAPAIAN KINERJA PADA PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN (LEARN AND GROWTH) C. AKUNTABILITAS KEUANGAN ii

5 BAB IV PENUTUP 67 A. CAPAIAN KINERJA UTAMA B. PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI LAMPIRAN iii

6 BAB I DAFTAR TABEL 1.1 Distribusi Pegawai Lingkup Sekretarat BPSDM KP TA BAB II 2.1 Penetapan Kinerja SekretrariatBPSDM KP Tahun 2016 berdasarkan Balanced Score Card (BSC) BAB III 3.1. Capaian Kinerja pada Perspektif Pelanggan (Costumer Perspective) Capaian Indikator Kinerja Utama 1 Tahun Capaian Indikator Kinerja Utama 2 Tahun Capaian Indikator Kinerja Utama 3 Tahun Capaian Indikator Kinerja Utama 4 Tahun Penilaian SAKIP BPSDMP KP Perbandingan Penilaian SAKIP BPSDMP KPTahun Capaian Indikator Kinerja 5 Utama Tahun Capaian Kinerja Survey Kepuasan Masyarakat Capaian Indikator Kinerja 6 Utama Tahun Capaian Indikator Kinerja 7 Utama Tahun Capaian Indikator Kinerja 8 Utama Tahun Capaian Kinerja pada Perspektif Internal ( Internal Proses Perspective) Perbandingan anggaran berdasarkan Renja dan DIPA Data PNS formasi jabatan fungsional Tahun 2005 s.d Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Tahun Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 dan Jumlah pegawai lingkup BPSDMKP yang diberikan Hukuman Disiplin Rekapitulasi Kerjasama lingkup BPSDMP KP Capaian Kinerja pada Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learn and Growth) iv

7 3.21 Capaian Indikator Kinerja 20 Utama Tahun Capaian Indikator Kinerja 21 Utama Tahun Capaian Indikator Kinerja 22 Utama Tahun Capaian Indikator Kinerja 22 Utama Tahun Penilaian SAKIP BPSDMP KP Perbandingan Penilaian SAKIP BPSDMP KPTahun Capaian Indikator Kinerja 24 Utama Tahun Capaian Indikator Kinerja 25 Utama Tahun Anggaran dan Realisasi Pencapaian Tahun v

8 DAFTAR GAMBAR BAB I 1.1 Struktur Organisasi Badan Pengembangan SDM KP... 7 BAB III 3.1 Capaian Kinerja BPSDM KP web kinerjaku.kkp.go.id vi

9 RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran capaian kinerja Sekretariat BPSDMP KP tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi indikator kinerja utama (key perfomance indicator, disingkat KPI) pada masing-masing perspektif. Pencatatan dan pengukuran kinerja dilakukan dengan bantuan perangkat lunak berbasis balanced scorecard dari Kementerian Kelautan Perikanan, yaitu pada Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, diperoleh data capaian kinerja Sekretariat BPSDMP KP di tingkat korporat tahun 2016 sebesar 108,08% yang berasal dari capaian kinerja masing-masing perspektif sebagai berikut: 1. Perspektif Masyarakat KP (Costumer Perspective) dengan bobot 33,33%, capaian kinerja 35,44% 2. Perspektif Internal ( Internal Process Perspective) dengan bobot 33,33%, capaian kinerja 36,16% 3. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ( Learn and Growth Perspective) dengan bobot 33,33%, capaian kinerja 36,48% Penyelenggaraan Program Pengembangan SDMKP telah terlaksana dengan baik dan menghasilkan tingkat capaian sasaran sebesar 108,08%. Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan Sekretariat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Tahun 2016, pencapaian indikator kinerja dukungan kesekretariatan dan SDM dalam pelaksanaan pengembangan SDM KP secara terintegrasi, akuntabel, dan tepat waktu berdasarkan data yang terkini dan akurat di lingkungan BPSDMKP tercapai sebesar 108,08%. Capaian sasaran ini merupakan capaian atas/atau kontribusi dari 3 (tiga) sasaran strategis yang dilaksanakan di 4 (empat) bagian lingkup Sekretariat BPSDMKP yang terdiri dari Bagian Program dan Kerjasama, Bagian Organisasi dan Kepegawaian, Bagian Keuangan dan Umum serta Bagian Evaluasi dan Dokumentasi. Nilai capaian kinerja sasaran kegiatan dicapai dengan sangat baik, kondisi ini menginformasikan bahwa dalam teknis pelaksanaan kegiatan terselenggara dengan baik, Predikat capaian sangat baik tahun anggaran 2016 ini merupakan gambaran pelaksanaan tugas dengan mengacu pada dokumen SAKIP yang dilaksanakan dengan optimal. vii

10 Namun dalam pelaksanaannya masih ditemukan kendala/hambatan seperti sulitnya menilai parameter yang ada, sehingga dalam penyusunan program kegiatan tahun yang akan datang perlu disusun indikator dari setiap kegiatan yang dinilai dengan lebih terukur sehingga evaluasi dapat terlaksana secara objektif. Untuk mengoptimalisasi pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan kedepan diharapkan semua unit kerja dan bagian di dalamnya saling mendukung dalam melaksanakan tugas yang dilaksanakan Sekretariat BPSDM KP. viii

11 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN C. TUGAS DAN FUNGSI D. KERAGAAN SDM SEKRETARIAT BPSDMP KP D. SISTEMATIKA LAPORAN KINERJA 1

12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan Kinerja Sekretariat Badan Sumber Daya Sekretariat BPSDMP KP tahun 2016, Pemberdayaan mengacu kepada Sistem Akuntabilitas Masyarakat Kelautan dan Perikanan Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), (BPSDMP bentuk yang terdiri dari kebijakan yang telah akuntabilitas dari pelaksanaan tugas ditetapkan dalam Rencana Strategis dan fungsi yang dipercayakan atas (Renstra) Kementerian Kelautan dan penggunaan anggaran. Laporan Perikanan , Indikator Kinerja Kinerja merupakan wujud Utama Sekretariat BPSDMP KP tahun terhadap 2016, Rencana Kerja Tahunan (RKT) Pengembangan Manusia dan KP) ini merupakan pertanggungjawaban keberhasilan tingkat kinerja yang Dasar pelaksanaan Sekretariat BPSDMP KP tahun 2016, dicapai Sekretariat BPSDMP KP serta Penetapan sebagai BPSDMP sarana pencapaian BPSDMP KP evaluasi kinerja untuk atas Sekretariat meningkatkan kinerjanya. kegiatan Kinerja KP, (PK) Sekretariat berbagai Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis yang dikeluarkan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) BPSDMP KP dan PPK Sekretariat BPSDMP KP. B. Tujuan Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat BPSDMP KP adalah : 1. Sebagai alat penilai kinerja secara kuantitatif, sebagai wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat BPSDMP KP menuju terwujudnya good governance, dan sebagai wujud transparansi serta pertanggungjawaban kepada masyarakat di satu sisi, dan di sisi lain; 2. Sebagai alat kendali dan alat pemacu peningkatan kinerja setiap unit organisasi di lingkungan Sekretariat BPSDMP KP. 3. Sebagai umpan balik (Feed back) untuk perbaikan kinerja di tahun berikutnya. 2

13 C. Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 23/PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sekretariat Badan dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala BPSDMP KP. Sekretariat Badan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan badan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat Badan menyelenggarakan fungsi: 1) koordinasi program, dan penyusunan anggaran, evaluasi, rencana, monitoring, serta pengembangan laporan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan, serta pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan; pelaksanaan reformasi birokrasi, dan pengelolaan kepegawaian; 3) pengelolaan administrasi keuangan dan BMN, layanan pengadaan barang/jasa pemerintah, pelaksanaan tata serta usaha dan pengolahan dan rumah tangga; dan 4) pelaksanaan penyajian data, kehumasan, dan informasi, kerja sama. 2) perumusan rancangan peraturan perundang-undangan, penataan organisasi dan tata laksana, fasilitasi Dalam menjalankan tugas dan fungsi tersebut, Sekretaris BPSDMP KP dibantu oleh 4 (empat) Bagian dengan tugas dan fungsi sebagai berikut : 1) Bagian Program, Monitoring dan Evaluasi Bagian Program, Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi penyusunan rencana, program, anggaran, monitoring, dan evaluasi, serta laporan pengembangan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan, serta pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan. Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Program, Monitoring dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran pengembangan pengembangan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan, serta pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan; b. penyiapan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program dan anggaran pengembangan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan, serta pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan; dan 3

14 c. penyiapan bahan penyusunan laporan pengembangan pendidikan, d. pelatihan, dan penyuluhan, serta pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan. Bagian Program, Monitoring dan Evaluasi terdiri atas: a. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran pengembangan pengembangan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan, serta pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan. b. Subbagian Monitoring dan Evaluasi Subbagian Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program dan anggaran pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat KP. c. Subbagian Pelaporan Subbagian Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan pelaksanaan pengembangan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan, serta pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan. 2) Bagian Organisasi dan Kepegawaian Bagian Organisasi dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan rancangan peraturan perundang-undangan, penataan organisasi dan tata laksana, fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi, pengelolaan kepegawaian, dan administrasi jabatan fungsional. Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Organisasi dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan rancangan peraturan perundang-undangan, penataan organisasi dan tata laksana, serta fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi; b. penyiapan bahan perencanaan, pengembangan, dan administrasi mutasi pegawai; dan c. pelaksanaan tata usaha kepegawaian dan administrasi jabatan fungsional. Bagian Organisasi dan Kepegawaian terdiri atas: a. Subbagian Organisasi dan Tata Laksana Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan kapasitas organisasi dan tata laksana, dan penyiapan bahan rancangan peraturan 4

15 perundang-undangan di bidang pengembangan sumber daya manusia kelautan dan perikanan. b. Subbagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan dan pengembangan pegawai. c. Subbagian Tata Usaha Kepegawaian Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan mutasi pegawai, pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data kepegawaian, pembinaan dan administrasi jabatan fungsional. 3) Bagian Keuangan dan Umum Bagian Keuangan dan Umum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perbendaharaan, administrasi keuangan dan BMN, perlengkapan, persuratan, kearsipan, dan rumah tangga BPSDMPKP. Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Keuangan dan Umum menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan pelaksanaan perencanaan anggaran dan perbendaharaan serta administrasi keuangan; b. penyiapan pengelolaan perlengkapan dan administrasi BMN; dan c. penyiapan pengelolaan urusan persuratan, kearsipan dan rumah tangga Badan Pengembangan SDMP KP. Bagian Keuangan dan Umum terdiri atas: a. Subbagian Keuangan Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan anggaran dan perbendaharaan serta administrasi keuangan. b. Subbagian Perlengkapan Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan administrasi barang kekayaan milik negara serta pengelolaan perlengkapan. c. Subbagian Tata Usaha Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan urusan persuratan, kearsipan, dan rumah tangga Sekretariat Badan. 4) Bagian Data, Informasi, Hubungan Masyarakat, dan Kerja Sama Bagian Data, Informasi, Hubungan Masyarakat, dan Kerja Sama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pengolahan dan penyajian data, statistik, dan informasi, pelaksanaan kehumasan dan pubikasi, serta kerja sama program 5

16 pengembangan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan, serta pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Data, Informasi, Hubungan Masyarakat, dan Kerja Sama menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data, statistik, dan informasi; b. penyiapan bahan pelaksanaan kehumasan, publikasi, dan pengelolaan perpustakaan; dan c. penyiapan bahan pelaksanaan kerja sama program pengembangan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan, serta pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan. Bagian Data, Informasi, Hubungan Masyarakat, dan Kerja Sama terdiri atas: a. Subbagian Data dan Informasi Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data, statistik, dan informasi. b. Subbagian Hubungan Masyarakat Subbagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kehumasan, publikasi, dan pengelolaan perpustakaan c. Subbagian Kerja Sama Subbagian Kerja Sama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kerja sama program pengembangan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan, serta pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan. Struktur Organisasi Sekretariat BPSDMPKP sebagaimana Peraturan Menteri Nomor 23/PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, adalah sebagai berikut : 6

17 Gambar 1. Struktur Organisasi Sekretariat BPSDMPKP D. Keragaan SDM Sekretariat BPSDMPKP BPSDMP KP didukung SDM yang tersebar di satker lingkup BPSDMP KP hingga Desember 2016 tercatat sebanyak orang dan Sekretariat BPSDMP KP berjumlah 57 orang yang dipimpin oleh Sekretaris BPSDMP KP. SDM yang bekerja di eselon II lingkup Sekretariat BPSDMKP dengan status pegawai struktural seperti tersaji pada tabel dibawah ini : Tabel 1.1 Distribusi Pegawai Lingkup Sekretariat BPSDMP KP TA No. Unit Kerja Jumlah (Orang) % 1 Bagian Program, Monitoring dan Evaluasi 15 26, Bagian Organisasi dan Kepegawaian Bagian Keuangan dan Umum 4 Bagian Datin, Humas dan Kerjasama Jumlah , ,

18 E. Sistematika Laporan Kinerja Laporan Akuntabiltas Kinerja tugas dan fungsi, Sekretariat BPSDMP KP Tahun 2016 organisasi, disusun dengan dasar hukum : pegawai di Sekretariat BPSDMP KP. 1. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 ini yang Bersih dan Bebas Korupsi, Rencana Kolusi, dan Nepotisme; singkat Strategis 2019, 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Tahun 2015 Kinerja Instansi Pemerintah; Kinerja. Kepala LAN Nomor: tentang BPSDMP dan Sekretariat KP Penetapan BPSDMP serta KP Pengukuran 4) Bab III Akuntabilitas Kinerja, bab 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan ini Pedoman Penyusunan Pelaporan kinerja Akuntabilitas kinerja yang telah diuraikan pada Kinerja Instansi Pemerintah; dan bab 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi menjelaskan dari hasil indikator-indikator sebelumnya beberapa capaian capaian disertai indikator kinerja lainnya ) Bab IV Penutup, bab ini berisi tentang Petunjuk Teknis Perjanjian uraian singkat terkait Kesimpulan, Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Pemasalahan dan Rekomendasi. Birokrasi Nomor 53 Tahun Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun sistematika penyajian laporan sebagai berikut: 1) Ringkasan Eksekutif, pada bagian ini berisi ringkasan dari laporan ini, antara lain berisi uraian singkat tentang tujuan, sasaran, capain kinerja dan kendala selama tahun ) Bab I Pendahuluan, pada bab ini berisi hal-hal Sekretariat 8 uraian Kinerja 3. Keputusan keragaan 3) Bab II Pejanjian Kinerja, pada bab tentang Penyelenggaraan Negara 2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun serta struktur umum BPSDMP KP tentang seperti

19 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS B. PERJANJIAN KINERJA C. PENGUKURAN KINERJA 9

20 BAB II PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis Salah satu misi pembangunan nasional yang terkait dengan pembangunan kelautan dan perikanan adalah mewujudkan Indonesia menjadi Negara Maritim yang Mandiri, Maju, Kuat dan Berbasis Kepentingan Nasional. Sebagai organisasi yang membantu Presdien untuk membidangi urusan kelautan dan perikanan, maka visi KKP ditetapkan selaras dengan visi pembangunan nasional serta bertujuan untuk mendukung terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia. Visi KKP adalah Mewujudkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional. Visi tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan Misi KKP, sebagai berikut: 1. Meningkatkan pengawasan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan; 2. Mengembangkan sistem perkarantinaan ikan, pengendalian mutu, keamanan hasil perikanan, dan keamanan hayati ikan; 3. Mengoptimalkan pengelolaan ruang laut, konservasi dan keanekaragaman hayati laut. 4. Meningkatkan keberlanjutan usaha perikanan tangkap dan budidaya; 5. Meningkatkan daya saing dan sistem logistik hasil kelautan dan perikanan; 6. Mengembangkan kapasitas SDM, dan pemberdayaan masyarakat; 7. Meningkatkan inovasi iptek kelautan dan perikanan; 8. Meningkatkan pemberdayaan dan kemandirian dalam menjaga keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan. Mengacu pada tugas, fungsi dan wewenang yang telah dimandatkan oleh peraturan perundang undangan kepada KKP dan penjabaran dari misi pembangunan nasional, maka terdapat 3 pilar yang menjadi misi KKP yakni: 1). Kedaulatan (Sovereignty), yakni mewujudkan pembangunan kelautan dan perikanan yang berdaulat, guna menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya kelautan dan perikanan, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan; 2). Keberlanjutan (Sustainability), yakni mewujudkan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan; 3). Kesejahteraan (Prosperity), yakni mewujudkan masyarakat 10

21 kelautan dan perikanan yang sejahtera, mandiri, serta berkepribadian dalam kebudayaan. 1. Tujuan Dalam rangka mendukung pencapaian visi misi, tujuan pengembangan SDMP kelautan dan perikanan adalah : a. Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat KP melalui peningkatan kompetensi SDM KP dan perluasan akses pendidikan; b. Meningkatkan kompetensi SDM KP yang mampu meningkatkan produksi dan produktivitas, nilai tambah dan daya saing produk KP secara optimal; c. Mewujudkan pelaku utama yang mandiri, kompeten, sadar dan peduli terhadap keberlanjutan sumberdaya KP serta memiliki wawasan bahari; dan d. Mewujudkan terselenggaranya tata kelola dan kerjasama dalam pengembangan SDM KP yang efektif dan efisien. 2. Sasaran Sasaran strategis Sekretariat Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pembedayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan berdasarkan tujuan yang akan dicapai dibagi dalam tiga perspektif yakni : COSTUMER PERSPECTIVE a. Terwujudnya ASN di BPSDMP KP yang kompeten dan profesional; b. Tersedianya manajemen pengetahuan BPSDMP KP yang handal dan mudah diakses; c. Terwujudnya birokrasi BPSDMPKP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima; dan d. Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien di BPSDMP KP. INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE e. Terselenggaranya perencanaan program dan anggaran pengembangan SDM kelautan dan perikanan sesuai kebutuhan diklatluhdaya; f. Terselenggaranya pengelolaan anggaran, pengelolaan BMN, serta perkantoran yang optimal; g. Terselenggaranya fasilitasi manajemen aparatur BPSDMKP sesuai peraturan perundangan; h. Terselenggaranya kerja sama pengembangan SDMKP sesuai dengan kebutuhan diklatluhdaya; 11

22 i. Terselenggaranya monitoring, evaluasi dan pelaporan yang terukur LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE j. Tersedianya SDM aparatur yang kompeten dan profesional; k. Tersedianya manajemen pengetahuan Sekretariat BPSDMP KP yang handal dan mudah diakses; l. Terwujudnya birokrasi Sekretariat BPSDMPKP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima; dan m. Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien di Sekretariat BPSDMPKP. Secara terinci, Sekretariat BPSDMP KP memiliki 13 (tiga belas) sasaran strategis yang dijabarkan dalam 32 (tiga puluh dua) Indikator Kinerja Utama peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BPSDMP KP beserta target yang akan dicapai tahun Potensi dan Permasalahan a. Potensi : Pengembangan sumberdaya manusia (SDM) dibidang kelautan dan perikanan memiliki peran strategis dalam mendukung pencapaian target kinerja pembangunan kelautan dan perikanan. Peran strategis tersebut dilaksanakan melalui kegiatan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan serta pemberdayaan masyarakat yang diarahkan untuk mendorong dan mempercepat peningkatan kapasitas sumber daya manusia kelautan dan perikanan. Kegiatan Pendidikan dilaksanakan melalui proses belajar dengan pendekatan teaching factory yang menerapkan 60 70% praktek dan 30 40% teori. Saat ini Pendidikan KP memiliki 1 (satu) Sekolah Tinggi, 3 (tiga) Politeknik Kelautan dan Perikanan, serta 9 (Sembilan) Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), yang tersebar di wilayah nusantara. Tenaga pengajar satuan pendidikan KP berjumlah 429 orang terdiri dari 223 guru dan 206 Dosen. Satuan pendidikan KP menerima peserta didik dari anak pelaku utama sebesar 40 % dari total penerimaan peserta didik setiap tahunnya. Kegiatan Pelatihan Kelautan dan Perikanan dilaksanakan oleh Puslat KP pada 5 (lima) Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP), 1 (satu) Balai Diklat Aparatur (BDA) dan 417 Pusat Pelatihan Perikanan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP), serta 33 Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini, Pusat Pelatihan KP memiliki 75 widyaiswara dan 72 orang instruktur yang tersebar di masing-masing Balai Pendidikan dan Pelatihan KP. 12

23 Kegiatan Pelatihan ditujukan kepada masyarakat kelautan dan perikanan pelaku utama dan pelaku usaha di sektor penangkapan, budidaya, pengolahan, pemasaran hasil perikanan, serta masyarakat kelautan dan perikanan lainnya. Kegiatan pelatihan juga dilengkapi sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi nasional. Kegiatan pelatihan aparatur ditujukan bagi aparatur negara, meliputi pelatihan teknis, struktural aparatur, pelatihan fungsional, pelatihan prajabatan dan pelatihan teknis lainnya di lingkungan KKP. Penyelenggaran penyuluhan kelautan dan perikanan dilaksanakan oleh Pusluhdaya KP. Kegiatan penyuluhan difokuskan untuk meningkatkan jumlah kelompok pelaku utama dan pelaku usaha KP sebanyak kelompok (Tahun 2014) melalui penyuluhan oleh penyuluh PNS, Swadaya, Swasta, dan Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak (Sekarang menjadi Penyuluh Perikanan Bantu). Saat ini Pusluhdaya KP memiliki tenaga Penyuluh orang yang terdiri dari orang penyuluh tenaga kontrak, orang penyuluh PNS, orang penyuluh swadaya dan 40 orang penyuluh swasta. Penyuluh tersebut tersebar diseluruh wilayah propinsi Indonesia. Sebaran penyuluh perikanan disesuaikan dengan kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan di daerah. Pada umumnya kegiatan utama penyuluhan dilaksanakan melalui kegiatan pengembangan Cyber Extension (sarana untuk melakukan penyuluhan), peningkatan Metode Penyuluhan, Kunjungan & Pertemuan kelompok, Peningkatan Unit percontohan, temu usaha dan temu lapang, Magang, Lomba Kelompok Usaha, Temu Wicara, Sosialisasi Pencegahan IUU Fishing. Kegiatan tersebut dilaksanakan di seluruh daerah yang telah ditetapkan sebagai daerah prioritas pengembangan komoditas sektor kelautan dan perikanan b. Tantangan : Dalam melakukan program pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat KP, juga menghadapi berbagai tantangan dalam mendukung pembangunan yang dilaksanakan oleh KKP secara keseluruhan, yang dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) aspek, yaitu: 1) Aspek Pemberdayaan Pelaku Utama Aspek pemberdayaan pelaku utama kegiatan kelautan dan perikanan, antara lain: 13

24 a) Rendahnya jumlah masyarakat KP yang kompeten dan belum meratanya kompetensi yang dimiliki dan dikuasai oleh masyarakat KP disetiap wilayahnya; b) Belum sesuainya karakter dan kompetensi masyarakat dengan kebutuhan program pembangunan yang diprogramkan KKP, seperti program pengembangan usaha mina pedesaan (PUMP), dan program prioritas lainnya; c) Rendahnya keterlibatan pelaku utama dan pelaku usaha pada program pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat KP; d) Belum teridentifikasinya data dan kondisi masyarakat pelaku utama dan usaha; e) Pemetaan kebutuhan SDM KP dalam rangka pengelolaan sumber daya KP yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. 2) Aspek Peningkatan Mutu Penyelenggaraan Aspek peningkatan mutu penyelenggaraan antara lain: a) Belum memadainya standar nasional penyelenggaraan untuk mendukung program prioritas nasional, kebijakan nasional (Nawacita) dan program prioritas KKP, seperti pengembangan usaha mandiri pedesaan (PUMP). b) Belum memadainya kualitas dan kuantitas SDM (pendidik, pelatih dan penyuluh). c) Terbatasnya standar kompetensi. 3) Aspek Sumberdaya Pendukung Penyelenggaraan Aspek sumberdaya pendukung penyelenggaraan, antara lain a) Sumberdaya yang dimiliki masih belum memadai. b) Sumberdaya yang dimiliki oleh stakeholders belum termobilisasi secara optimal untuk penyelenggaraan Diklatluh-KP. c) Pengetahuan, keterampilan, penguasaan teknologi dan aksesibilitas terhadap infrastruktur dan informasi masih terbatas. 4) Aspek kelembagaan Aspek kelembagaan, antara lain a) Kemampuan dan daya jangkau area pelayanan masih terbatas. b) Dukungan peraturan dan perundangan berkaitan dengan pelayanan belum memadai. 14

25 c) Konektivitas program pengembangan SDM KP dan Teknologi Informasi belum optimal diterima masyarakat KP. d) Terbatasnya jangkauan informasi dan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan yang berwawasan lingkungan. e) Akreditasi lembaga pelatihan dan sertifikasi masih terbatas. B. Penetapan Kinerja (PK) Sekretariat BPSDMP KP Penetapan Kinerja Sekretariat BPSDMP KP merupakan target kerja yang hendak dicapai Sekretariat BPSDMP KP melalui pelaksanaan sub kegiatan. PK dimaksud merupakan ukuran pelaksanaan dan keberhasilan dari suatu instansi dalam pelaksanaan tugas yang diembannya, karena PK dimaksud adalah hasil kesepakatan kerja yang hendak dicapai dalam satu tahun anggaran antara pimpinan instansi dengan pimpinan instansi di atasnya. Tabel 2.1. Penetapan Kinerja Sekretariat BPSDMP KP Tahun 2016 berdasarkan Balanced Score Card (BSC) NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 COSTUMER PERSPEKTIVE 1 Terwujudnya ASN di BPSDMP KP yang kompeten dan profesional 2 Tersedianya manajemen pengetahuan BPSDMP KP yang handal dan mudah diakses 3 Terwujudnya birokrasi BPSDMPKP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima 4 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien di BPSDMPKP 1 Indeks kompetensi dan integritas BPSDMP KP 2 Persentase unit kerja BPSDMP KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 3 Indeks Reformasi Birokrasi BPSDMKP 85 4 Nilai Sakip BPSDMP KP 82 5 Indeks integritas pelayanan publik BPSDMPKP 6 Jumlah unit kerja yang diusulkan berstatus Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani ,25 7 Nilai kinerja anggaran BPSDMPKP (%) 83 8 Kepatuhan atas SAP BPSDMP KP

26 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 INTERNAL PROCESS PERSPEKTIVE 5 Terselenggaranya perencanaan anggaran pengembangan SDM kelautan dan perikanan sesuai kebutuhan diklatluhdaya 6 Terselenggaranya pengelolaan anggaran, pengelolaan BMN, serta perkantoran yang optimal 7 Terselenggaranya fasilitasi manajemen aparatur BPSDMKP sesuai peraturan perundangan 8 Terselenggaranya kerja sama pengembangan SDM KP sesuai dengan kebutuhan diklatluhdaya 9 Terselenggaranya monitoring, evaluasi dan pelaporan yang terukur 9 Persentase ketepatan dokumen anggaran dengan rencana kerja tahunan yang diusulkan (%) 10 Persentase dokumen pengendalian anggaran (%) 11 Persentase ketepatan pencatatan transaksi keuangan dan BMN (%) 12 Rasio jumlah pemanfaatan BMN dari jumlah BMN total (%) 13 Persentase kesesuaian tertib administrasi perkantoran dengan peraturan perundang-undangan (%) 14 Persentase jumlah pegawai yang ditempatkan sesuai dengan kompetensi jabatannya dibanding jumlah total pegawai untuk eselon IV ke bawah (%) 15 Persentase penurunan ketidaktaatan pegawai BPSDMPKP terhadap peraturan yang berlaku di KKP (%) 16 Persentase jumlah legislasi yang telah diimplementasikan di lingkup BPSDMPKP (%) 17 Rasio jumlah kerja sama yang diimplementasikan dibanding total kerja sama yang diinisiasi (%) 18 Persentase jumlah penyusunan rekomendasi yang dihasilkan terhadap output program pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat KP dibanding jumlah total output (%) 19 Persentase kualitas laporan sesuai peraturan yang berlaku (%) ,5 96 LEARN AND GROWTH PERSPEKTIVE 10 Tersedianya SDM aparatur yang kompeten dan 20 Indeks kompetensi dan integritas Sekretariat BRSDM KP 77 16

27 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA profesional TARGET Tersedianya manajemen pengetahuan Sekretariat BRSDM KP yang handal dan mudah diakses 12 Terwujudnya birokrasi Sekretariat BPSDMPKP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima 13 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien di Sekretariat BPSDMPKP 21 Persentase unit kerja Sekretariat BRSDM KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 22 Indeks Reformasi Birokrasi di Sekretariat BRSDM KP 23 Nilai/Skor SAKIP Sekretariat BPSDMPKP Nilai kinerja anggaran Sekretariat BPSDMPKP (%) 25 Kepatuhan atas SAP BPSDMP KP C. Pengukuran Kinerja 1. Rumus Pengukuran Pengukuran capaian kinerja Sekretariat BPSDMP KP Tahun 2015, dilakukan dengan membandingkan antara target (rencana) dengan realisasi pada masing-masing indikator kinerja. Pengukuran kinerja dilakukan dengan mengacu kepada Manual IKU pada masing-masing Indikator yang ada dalam dokumen Balanced Scores Card (BSC). 2. Metode Pengukuran Kinerja Metode pengukuran kinerja dilakukan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan sekali (triwulanan), yaitu pada bulan Maret (B03), Juni (B06), September (B09) dan Desember (B12). Dalam pelaksanaannya, capaian kinerja triwulanan dipantau oleh Tim kegiatan melaporkannya kepada Sekretaris BPSDMP KP. Berdasarkan laporan unit kerja penanggung jawab kegiatan, Sekretaris BPSDMP KP c.q. Bagian Program, Monitoring dan Evaluasi merangkum seluruh hasil yang dicapai dan melakukan evaluasi untuk mengendalikan SAKIP dan LKj yang menjadi penanggung jawab kegiatan, selanjutnya penanggung jawab pencapaian program/kegiatan keseluruhan. pelaksanaan secara 17

28 9

29 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PRESTASI INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 B. EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA C. AKUNTABILITAS KEUANGAN 19

30 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Prestasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2016 Pengukuran capaian kinerja Sekretariat BPSDMP KP tahun 2016 dilakukan dengan membandingkan antara target (rencana) dan realisasi indikator kinerja utama (key perfomance indicator, disingkat KPI) pada masing-masing perspektif. Pencatatan dan pengukuran kinerja dilakukan dengan bantuan perangkat lunak berbasis balanced score card pada Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, diperoleh data capaian kinerja Sekretariat BPSDMP KP di tingkat korporat tahun 2016 sebesar 108,08%. Gambar 3.1. Capaian Kinerja Sekretariat BPSDM KP pada IKU BSC BPSDMKP web kinerjaku.kkp.go.id 20

31 B. Evaluasi dan Analisis Kinerja Pelaksanaan evaluasi dan analisis kinerja dilakukan melalui pengukuran kinerja dengan menggunakan formulir pengukuran kinerja sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BPSDMP KP. Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran-sasaran strategis dan tujuan strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam Peta Strategi Sekretariat BPSDMP KP yang menjadi kontrak kinerja pada Tahun 2016 dapat tercapai. 1. Capaian Kinerja pada Perspektif Pelanggan (Costumer Perspective) Tabel 3.1. Capaian Kinerja pada Perspektif Pelanggan (Costumer Perspective) NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA COSTUMER PERSPEKTIVE 1 Terwujudnya ASN di BPSDMP KP yang kompeten dan profesional 2 Tersedianya manajemen pengetahuan BPSDMP KP yang handal dan mudah diakses 3 Terwujudnya birokrasi BPSDMPKP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima 4 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien di BPSDMPKP 1 Indeks kompetensi dan integritas BPSDMP KP 2 Persentase unit kerja BPSDMP KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 3 Indeks Reformasi Birokrasi BPSDMKP TARGET 2016 CAPAIAN , , ,90 4 Nilai Sakip BPSDMP KP 82 87,89 5 Indeks integritas pelayanan publik BPSDMPKP 6 Jumlah unit kerja yang diusulkan berstatus Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani 7 Nilai kinerja anggaran BPSDMPKP (%) 8 Kepatuhan atas SAP BPSDMP KP 8,25 8, ,

32 SASARAN STRATEGIS 1 Terwujudnya ASN di BPSDMP KP yang kompeten dan profesional INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 Indeks kompetensi dan integritas BPSDMP KP (%) Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Indeks kompetensi dan integritas BPSDMP KP dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja 1 Utama Tahun 2016 SS1 Sasaran Strategis Terwujudnya aparatur sipil negara BPSDMP KP yang kompeten, profesional dan berkepribadian 1 Indikator Indeks kompetensi dan integritas BPSDMP KP Target 2016 Capaian ,31 Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa indikator Indeks kompetensi dan integritas BPSDMP KP telah mencapai target yang telah ditetapkan. Target indeks kompetensi dan integritas BPSDMP KP Tahun 2016 adalah sebesar 77, dengan hasil pengukuran pada Tahun 2015 sebesar 88,3 (114,49%). Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, terdapat penurunan capaian sebesar 9,73 (9,92%), dimana pada tahun 2015 capaiannya sebesar 98,04, pada tahun ini berkurang capaiannya menjadi 88,31. Hal ini dikarenakan adanya perubahan cara pehitungan, pada tahun 2015 dalam mengukur indeks kompetensi dan integritas dilakukan dengan membandingkan antara jumlah pejabat yang kompeten dengan jumlah pejabat yang ada, sedangkan pejabat yang kompeten dihitung dengan membandingkan kompetensi yang dimiliki oleh pejabat dengan standar kompetensi manajerial yang telah ditetapkan. Sedangkan pada tahun 2016 ini, terdapat penambahan komponen pendukung pada perhitungan IKU tersebut dengan menambahkan komponen-komponen penilaian pada pengisian SKP, LHKPN dan Kehadiran Pegawai. Realisasi indeks kompetensi dan integritas Tahun 2016 dibandingkan dengan target jangka menengah dimana ditetapkan target 2015 sebesar 65, Tahun 2016 sebesar 70, Tahun 2017 sebesar 75, Tahun 2018 sebesar 80, dan Tahun 2019 sebesar 85 maka realisasi tahun ini sudah lebih tinggi dari target pada Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai indeks kompetensi dan integritas Tahun 2015 yaitu sebagian besar pejabat yang dinilai telah mengikuti program pengembangan kompetensi baik melalui pendidikan dan pelatihan jabatan maupun sesuai kompetensi yang dibutuhkan. Pelatihan Jabatan berupa pendidikan dan pelatihan pimpinan baik tingkat III maupun tingkat IV, Sedangkan pelatihan 22

33 yang sesuai kompetensi yaitu pelatihan penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan. SASARAN STRATEGIS 2 Tersedianya manajemen pengetahuan BPSDMP KP yang handal dan mudah diakses Berdasarkan sasaran strategis ini, dari target yang ada perolehan nilai BPSDMP KP telah tercapai. Hasil tersebut diperoleh dari capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut: INDIKATOR KINERJA UTAMA 2 Persentase unit kerja BPSDMP KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Persentase unit kerja BPSDMP KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.3 Capaian Indikator Kinerja 2 Utama Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Target Capaian SS2 Tersedianya manajemen pengetahuan BPSDMP KP yang handal dan mudah diakses 2 Persentase unit kerja BPSDMP KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 50 50,46 Dari tabel tersebut di atas diketahui bahwa Persentase unit kerja BPSDMPKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar mencapai target yang telah ditetapkan. Dimana target pada tahun 2016 sebesar 50% unit kerja BPSDMPKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar, tercapai 50,46% (atau 100,92%). Jika dibandingkan dengan tahun sebelum, capaian untuk indikator Persentase unit kerja BPSDMPKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar mengalami penurunan sebesar 44,73%. Penurunan capaian ini disebabkan oleh metode penilaian dan subyek yang dinilai pada tahun 2015 berbeda dengan tahun Pada tahun 2015, metode penilaiannya adalah dengan membandingkan jumlah unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan dengan unit kerja yang ada di BPSDMPKP. Ruang lingkup manajemen pengetahuan di tahun 2015 diterjemahkan melalui status aktif online dan ter-updatenya website dan atau aplikasi yang telah diluncurkan oleh masing-masing unit kerja di BPSDMPKP. 23

34 Pada tahun 2016, subyek dan metode penilaiannya adalah keanggotaan unit kerja eselon I, II, III dan IV di tingkat pusat BPSDMPKP pada aplikasi (porsi penilaian 60%) dan keaktifan para anggota dalam berbagi informasi dan pengetahuan dengan memposting berita, informasi, dan lain-lain melalui aplikasi tersebut (porsi penilaian 40%). Untuk IKU Persentase unit kerja BPSDMPKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar ini, berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) BPSDMPKP memiliki target sampai dengan tahun 2019 sebesar 100 %. Untuk itu perlu inisiatif strategis yang secara langsung dapat mencapai target tersebut. Diperlukan sosialisasi yang rutin dan kontinyu melalui berbagai media, secara langsung atau tidak langsung dan secara tegas memberikan pembinaan dan informasi agar target IKU ini dapat tercapai pada tahun Dari data-data yang dijabarkan di atas, capaian tahun 2016 melebihi target yang telah ditetapkan. Keberhasilan ini disebabkan oleh : 1) Komunikasi yang rutin dan kontinyu dengan Biro Perencanaan, Setjen KKP selaku pengelola pusat dan penanggung jawab aplikasi Bitrix, dan 2) Metode jemput bola ke para pejabat BPSDMPKP yang didaftarkan menjadi anggota Bitrix. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya masih ditemui beberapa hal yang menyebabkan capaiannya kurang maksimal, diantaranya adalah : 1) Adanya perubahan metode penilaian di akhir triwulan IV, dan 2) Adanya perubahan pejabat di lingkungan BPSDMPKP. Tidak ada anggaran secara khusus yang dialokasikan untuk mencapai indikator Persentase unit kerja BPSDMPKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar, akan tetapi pelaksanaannya termasuk dalam kegiatan Subbag Data dan Informasi, Sekretariat BPSDMPKP TA SASARAN STRATEGIS 3 Terwujudnya birokrasi BPSDMPKP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima Sesuai hasil pengukuran kinerja berdasarkan Balanced Score Card (BSC) pada Sasaran Strategis ini, BPSDM KP dinyatakan berhasil karena memperoleh capaian di atas dari yang ditargetkan. Adapun capaian tersebut dapat diraih dari indikator berikut: 24

35 INDIKATOR KINERJA UTAMA 3 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPSDMP KP Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPSDMP KP dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.4 Capaian Indikator Kinerja 3 Utama Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Target Capaian SS 3 Terwujudnya birokrasi BPSDMP KP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima 3 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPSDMP KP Dari tabel tersebut diketahui bahwa indikator Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPSDMP KP telah mencapai target yang telah ditetapkan dengan target nilai 85 dengan capaian sebesar 90,90 (106,94%). Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, capaian untuk indikator Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPSDMP KP ini mengalami peningkatan capaian nilai sebanyak 5,84 (kenaikan sebesar 6,87%). Kenaikan ini terjadi pada area Perubahan Manajemen Perubahan, Penataan Tata Laksana, Penataan Sistem Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas, Penguatan Pengawasan, Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dan Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Organisasi. Selain hal di atas, beberapa hal yang belum sepenuhnya dapat dilengkapi sampai dengan saat evaluasi antara lain: 1. Rencana Pengembangan Kompetensi seluruh pegawai dengan dukungan anggaran yang mencukupi. 2. Hasil monitoring dan evaluasi pengembangan pegawai berbasis kompetensi secara berkala 3. Seluruh unit organisasi mengimplementasikan penanganan pengaduan masyarakat. 4. Seluruh rekomendasi yang memerlukan komitmen pimpinan telah ditindak lanjuti dalam 2 tahun terakhir. 5. Standar pelayanan yang dimaklumatkan untuk seluruh jenis pelayanan. 6. Terdapat SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan untuk seluruh jenis pelayanan. 7. Pelaksanaan reviu dan perbaikan SOP secara berkala. 8. Tindak lanjut atas seluruh hasil survey kepuasan masyarakat. 25

36 INDIKATOR KINERJA UTAMA 4 Nilai SAKIP BPSDMP KP Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Nilai SAKIP BPSDMP KP dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.5 Capaian Indikator Kinerja 4 Utama Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Target Capaian SS 3 Terwujudnya birokrasi BPSDMP KP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima 4 Nilai SAKIP BPSDMP KP 82 87,89 Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) telah ditetapkan Tim pelaksana SAKIP BPSDMPKP Tahun 2016 berdasarkan Keputusan Kepala BPSDMPKP nomor: 58/KEP-BPSDMPKP/2016 tanggal 3 Agustus Nilai SAKIP BPSDMPKP diperoleh berdasarkan hasil peniaian yang dilaksanakan oleh Tim Inspektorat III, Itjen KKP sesuai Surat Tugas nomor: ST /ITJ.3/TU.420/VI/2016 tanggal 6 Juni Penilaian SAKIP dilaksanakan pada 5 komponen yaitu : (1). Perencanaan Kinerja; (2). Pengukuran Kinerja; (3). Pelaporan Kinerja; (4). Evaluasi Kinerja; (5). Capaian Kinerja Organisasi. Pada Tahun 2016 hasil penilaian SAKIP BPSDMPKP adalah 87,89, yang berarti telah melampaui dari target nilai SAKIP sebesar 82 atau 107,18%. Secara rinci hasil penilaian SAKIP BPSDMPKP Tahun 2016 sebagai berikut : Tabel 3.6 Penilaian SAKIP BPSDMP KP No Komponen Yang Dinilai Bobot (%) Capaian BPSDMKP 1 Perencanaan Kinerja Pengukuran Kinerja Pelaporan Kinerja Evaluasi Kinerja Capaian Kinerja Organisasi Nilai Hasil Evaluasi 5 Komponen Predikat Penilaian A Apabila dibandingkan hasil penilaian SAKIP selama 3 (tiga) tahun yaitu tahun 2014 sampai dengan tahun 2016, hasil penilaian selalu meningkat dari nilai 79,14 pada tahun 2014, meningkat menjadi 84,14 (106,31%) pada tahun 2015 dan meningkat menjadi 87,89 (104,455) pada tahun

37 Tabel 3.7 Perbandingan Penilaian SAKIP BPSDMP KPTahun No Komponen Yang Dinilai Bobot (%) Capaian BPSDMKP a. Perencanaan Strategis 1) Rencana Strategis (Renstra) Tahun telah ditetapkan Kepala BPSDMP KP, dan telah dipublikasikan melalui website sehingga berpengaruh untuk meningkatkan nilai pemenuhan, kualitas dan implementasi rencana strategis. 2) Terdapat IKU yang ditetapkan Kepala BPSDMP KP Tahun , yaitu IKU 10 Tersedianya Taman Teknologi KP yang telah direvisi dengan didasarkan pada Surat Sekjen KKP kepada Menko PMK nomor : B.220/BPSDMPKP/TU.150/III/2016 tanggal 24 Maret 2016 perihal Evaluasi Program Pembangunan STP, bahwa dengan beberapa pertimbangan maka KKP mengusulkan tidak melanjutkan pembangunan STP serta bersasarkan Catatan Hasil Reviu (CHR) Inspektorat Jenderal KKP. b. Perencanaan Kinerja Tahunan 1) Perjanjian Kinerja ditetapkan. antara lain: PK level 1 dan 2 lingkup BPSDMP KP, serta level 3 dan 4 di Satker Kantor Pusat BPSDMPKP dan satker UPT. 2) Perjanjian Kinerja telah disertai dengan Rencana Aksi dan di muat dalam aplikasi Kinerjaku., yaitu level 2 dan level 3. 3) Pejabat struktural III sampai dengan IV lingkup BPSDMP-KP sudah melakukan Perjanjian Kinerja, kecuali pada satker Dekonsentrasi belum secara keseluruhan melakukan Perjanjian Kinerja. 4) Pemenuhan PK yang belum lengkap dan publikasi PK level 1 dan 2 yang belum dilakukan, mempengaruhi nilai pemenuhan, kualitas dan implementasi perencanaan kinerja tahunan Perencanaan Kinerja Pengukuran Kinerja Pelaporan Kinerja Evaluasi Kinerja Capaian Kinerja Organisasi Nilai Hasil Evaluasi 5 Komponen Predikat Penilaian A A A 5) Ukuran/indikator kinerja individu yang mengacu pada IKU unit kerja organisasi/atasannya dan dasar pembayaran tujangan kinerja pegawai 27

38 menggunakan aplikasi e-skp, namun sampai dengan 10 Juni 2016, belum seluruh pegawai tertib melakukan pengukuran, yaitu pegawai yang telah mengisi sebanyak 551 atau 31% dari total pegawai orang. 6) Pemenuhan publikasi IKU, pengisian e-skp dan Kinerjaku yang belum dilakukan pada seluruh level mempengaruhi nilai pemenuhan, kualitas dan implementasi pengukuran kinerja. c. Pelaporan Kinerja 1) Laporan Kinerja/LKj Tahun 2015 dan triwulan I Tahun 2016 telah disusun dan LKj Tahun 2015 belum dipublikasikan. 2) Capaian kinerja pada LKJ Tahun 2015 dan triwulan I Tahun 2016 sebagian besar sudah dilengkapi dengan data dukung capaian kinerja. 3) Laporan Kinerja Tahun 2015 belum menyajikan capaian IKU 10 Tersedianya Taman Teknologi KP dan informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian sasaran kinerja. 4) Data dukung capaian kinerja akan mempengaruhi nilai pemenuhan, kualitas dan implementasi pelaporan kinerja. d. Evaluasi Internal 1) Evaluasi atas pelaksanaan Rencana Aksi telah dilakukan, namun substansinya belum mencantumkan sub kegiatan/ komponen rinci setiap periode (triwulan) yang telah dilakukan dalam rangka mencapai kinerja. 2) Hasil evaluasi telah disampaikan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.(pusat-pusat lingkup BPSDMPKP). e. Pengukuran Kinerja 1) Indikator Kinerja Utama (IKU) telah ditetapkan oleh Kepala BPSDMP KP secara formal, dan sudah dipublikasikan. 2) Pengukuran kinerja secara bulanan/triwulanan s.d. Mei 2016 pada aplikasi Kinerjaku sudah dilakukan tetapi belum secara keseluruhan oleh seluruh Satker. INDIKATOR KINERJA UTAMA 5 Indeks integritas pelayanan publik BPSDMPKP Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Indeks integritas pelayanan publik BPSDMPKP dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.8 Capaian Indikator Kinerja 5 Utama Tahun 2016 SS 3 Sasaran Strategis Indikator Target Capaian Terwujudnya birokrasi BPSDMP KP Indeks integritas yang efektif, efisien dan 5 pelayanan publik 8,25 8,60 berorientasi pada layanan prima BPSDMPKP 28

39 Seiring kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat dalam hal pelayanan, unit penyelenggara pelayanan publim dituntut untuk memenuhi harapan masyarakat dalam melakukan perbaikan pelayanan. Pelayanan Publik yang dilakukan oleh aparatur pemerintah saat ini belum memenuhi harapan masyarakat. Hal ini dapat diketahui dari berbagai keluhan yang disampaikan masyarkat. Untuk itu salah satu upaya yang harus dilakukan dalam perbaikan pelayanan publik adalah melakukan Survei Kepuasan masyarakat kepada pengguna layanan. Selama ini Survey Kepuasan Masyarakat menggunakan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor : KEP./25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi pemerintah. Untuk mengukur indikator ini dengan menggunakan salah satu variabel pembentuknya Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan publik BPSDMP KP terhadap hasil pelayanan yang telah dilakukan oleh penyelenggara Pelayanan Publik di lingkungan BPSDMP KP. Pada penilaian tersebut menggunakan skala dengan nilai A-D, kemudian dikonversikan ke skala 1-10 dengan nilai yang sama. Survey Kepuasan Masyarakat pada Tahun 2016 di 10 satker dilingkungan BPSDMP KP dengan hasil sebagai berikut : Tabel 3.9 Capaian Kinerja Survey Kepuasan Masyarakat No Satuan Kerja BOBOT Indeks Persepsi Kualitas pelayanan UNSUR PELAYANAN Indeks Perseps i Anti Korupsi Total Nilai Indeks Rerata Total Indeks Nilai IKM Satker Kriteria Nilai Satker A B C D E G 1 STP Jakarta (STP Bogor) A 2 Poltek KP Sidoarjo A 3 Poltek KP Bitung B 4 SUPM Ladong A 5 SUPM Kota Agung A 6 SUPM Pontianak A 7 SUPM Bone B 8 SUPM Waiheru A 9 BPPP Banyuwangi A 10 BPPP Aertembaga A Nilai IKM BPSDMKP Mutu Pelayanan 8.60 A 29

40 Hasil IKM rata-rata sebesar 8,60 yang berarti meningkat dari hasil IKM Tahun 2015 sebesar 7,71. Dari hasil IKM tersebut, terdapat 2 satker yang memperoleh nilai IKM dengan kategori B yaitu SUPM Bone dan Poltek KP Bitung. Sedangkan untuk satker lainnya memperoleh IKM dengan kategori A. Komponen yang diukur dalam IKM meliputi kemudahan prosedur, keadilan mendapatkan pelayanan, kesamaan persyaratan pelayanan, kesopanan, keramahan, kepastian, dan kedisiplinan petugas, kewajaran dan kesesuaian biaya, ketepatan, kecepatan, kenyamanan dan keamanan dalam pemberian pelayanan. Permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan IKM tidak terlepas dari permasalahan yang ada dalam pengelolaan Pelayanan Publik di lingkungan BPSDMP KP, antara lain sebagai berikut : 1. Penetapan Keputusan Pokja Pelayanan Publik Belum Cermat 2. Standart Pelayanan belum sesuai dengan aturan yang berlaku 3. Maklumat Pelayanan Cyber Extention KP belum ditetapkan 4. Belum Seluruhnya Unit Pelayanan Publik BPSDMPKP Melakukan Survei Kepuasan Masyarakat 5. Laporan Penyelengaraan Pelayanan Publik Lingkup BPSDMPKP Belum Menggambarkan Kondisi Sesungguhnya 6. Pengelolaan Layanan Publik di Sekretariat BPSDMPKP Belum Optimal INDIKATOR KINERJA UTAMA 6 Jumlah unit kerja yang diusulkan berstatus Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Jumlah unit kerja yang diusulkan berstatus Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.10 Capaian Indikator Kinerja 6 Utama Tahun 2016 SS 3 Sasaran Strategis Indikator Target Capaian Jumlah unit kerja yang diusulkan Terwujudnya birokrasi BPSDMP KP berstatus Wilayah yang efektif, efisien dan 6 Bebas Korupsi 2 2 berorientasi pada layanan prima (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani Dalam rangka memberikan apresiasi kepada top manajemen yang memiliki komitmen terhadap pencegahan korupsi, Menteri PAN dan RB menerbitkan 30

41 Permenpan dan RB Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi. Peraturan tersebut sebagai pedoman umum yang merupakan acuan bagi pejabat di lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah (K/L/Pemda) dalam rangka Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi. K/L/Pemda yang telah mencanangkan kesiapan/kesanggupan menjadi K/L/Pemda yang berpredikat ZI mewujudkan komitmen pencegahan korupsi melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan pencegahan korupsi dalam bentuk yang lebih nyata secara terpadu dan disesuaikan dengan kebutuhan K/L/Pemda yang bersangkutan. Zona Integritas Zona Integritas (ZI) merupakan sebutan atau predikat yang diberikan kepada K/L dan Pemda yang pimpinan dan jajarannya mempunyai niat (komitmen) untuk mewujudkan WBK dan WBBM melalui upaya pencegahan korupsi, reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. K/L dan Pemda yang telah mencanangkan sebagai ZI mengusulkan salah satu/beberapa unit kerjanya untuk menjadi Wilayah Bebas dari Korupsi. Untuk menjadikan unit kerja sebagai WBK/WBBM harus memenuhi delapan indikator hasil dan dua puluh indikator proses yang akan dinilai oleh Tim Penilai Internal (TPI) kemudian dievaluasi oleh Tim Penilai Nasional (KemenPAN dan RB). Pada Tahun 2016 target yang telah diusulkan terkait wilayah bebas dari korupsi (WBK) adalah sebanyak 2 (dua) unit kerja. Pada Tahun 2016 telah diusulkan sebanyak 2 (dua) unit kerja sebagai calon unit kerja menuju WBK/WBBM, yaitu SUPM Waeheru dan Politeknik Sidoarjo. Pengusulan 2 (dua) unit kerja kerja tersebut didasarkan pada beberapa pertimbangan, antara lain: 1. Telah berpredikat WTP dari BPK 2. Mendapatkan nilai AKIP minimal cc 3. Memiliki peran dan penyelenggaraan fungsi pelayanan strategis 4. Dianggap telah melaksanakan program-program reformasi birorkasi secara baik. SASARAN STRATEGIS 4 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien di BPSDMPKP Pada sasaran strategis ini dinyatakan berhasil, dengan capaian melebihi target. Adapun indikator yang digunakan untuk menghasilkan capaian tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: 31

42 INDIKATOR KINERJA UTAMA 7 Nilai Kinerja Anggaran BPSDMP KP Setiap akhir periode instansi pemerintah melakukan pengukuran pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja. Data-data yang diperlukan dalam pengukuran kinerja adalah dokumen penetapan kinerja, realisasi capaian output/outcome, pagu anggaran, dan realisasi anggaran. Evaluasi kinerja dilakukan atas aspek implementasi dan atas aspek manfaat. A. Pengukuran Aspek Implementasi: 1) Pengukuran Penyerapan Anggaran (P), dilakukan dengan membandingkan antara akumulasi realisasi anggaran seluruh satker dengan akumulasi pagu anggaran seluruh satker. 2) Pengukuran Konsistensi (K) antara perencanaan dan implementasi, dilakukan berdasarkan rata-rata ketepatan waktu penyerapan anggaran setiap bulan yaitu dengan membandingkan antara akumulasi dan akumulasi realisasi anggaran bulanan seluruh satker rencana penarikan dana bulanan seluruh satker dengan jumlah bulan. 3) Pengukuran Pencapaian Keluaran (PK), dilakukan dengan membandingkan antara rata-rata realisasi volume keluaran dengan target volume keluaran dan rata-rata realisasi Indikator kinerja keluaran dengan target indikator kinerja keluaran 4) Pengukuran tingkat efisiensi (NE), dilakukan berdasarkan rata-rata efisiensi untuk setiap jenis keluaran pada setiap satker, yang diperolehdari hasil perbandingan antara realisasi anggaran per volume keluaran dengan pagu anggaran per volume keluaran. Bobot Kinerja Aspek Implementasi (WI) sebesar 33,3%, terdiri atas: 1) Bobot Penyerapan Anggaran (WP) =9,7% 2) Bobot Konsistensi antara Perencanaan dan Implementasi(WK)=18,2%) 3) Bobot Pencapaian Keluaran (WPK) =43,5% 4) Bobot Efisiensi (WE) =28,6% B. Pengukuran Aspek Manfaat Pengukuran Capaian Hasil (CH) dilakukan dengan membandingkan CH), realisasi indikator kinerja utama dengan target indikator kinerja utama. 32

43 Nilai Kinerja aspek implementasi = (P x WP) + (K x WK) + (PK x WPK) + (NE x WE) Nilai kinerja aspek manfaat diperoleh dari hasil perkalian antara nilai hasil pengukuran Capaian Hasil dengan bobot kinerja aspek manfaat Bobot Kinerja Aspek Manfaat (WCH) sebesar 66,7 % Nilai Kinerja aspek manfaat = CH x WCH Penilaian : Proses interpretasi atas seluruh nilai capaian kinerja hasil pengukurankedalam informasi yang menggambarkan tingkat keberhasilanprogram guna dianalisis lebih lanjut. Penilaian Kinerja (tingkat keberhasilan program), dilakukan denganmenghitung Nilai Kinerja (NK) atas aspek implementasi dan aspekmanfaat dikalilkan dengan bobot kinerja dari masing-masing aspek berkenaan. Hasil penilaian kinerja, dikelompokan kedalam kategori sbb: 1) 90% > NK 100% dikategorikan Sangat Baik 2) 80% > NK 90% dikategorikan Baik 3) 60% > NK 80% dikategorikan Cukup atau Normal 4) 50% > NK 60% dikategorikan Kurang 5) NK 50% diaktegorikan Sangat Kurang NK = ( I x WI ) + (CH x WCH) Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Nilai kinerja anggaran BPSDMP KP dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.11 Capaian Indikator Kinerja 7 Utama Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Target Capaian SS 4 Terkelolanya anggaran pembangunan BPSDMP KP secara efisien dan ekuntabel 7 Nilai kinerja anggaran BPSDMP KP (%) 83 95,60 Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa Nilai Kinerja Anggaran BPSDMP KP telah mencapai target yang telah ditetapkan dengan target nilai 83 dengan capaian sebesar 95,60 (kategori Baik ). Dalam pelaksanaannya data yang digunakan dalam penghitungan nilai kinerja adalah data realisasi dari aplikasi Monitoring Span dan aplikasi SMART Kementerian Keuangan. Tahun 2016 Nilai Kinerja Anggaran BPSDMP KP adalah 95,60 dari target yang ditetapkan sebesar Dengan capaian tersebut, BPSDMP KP telah 33

44 meningkatkan kinerja anggarannya jika dibandingkan dengan capaian tahun 2015 dimana hanya mendapatkan capain sebesar 86,50 (kenaikan sebesar 10,52%). Tercapainya nilai kinerja sesuai target yang ditetapkan merupakan keberhasilan dari pengelolaan keuangan dan kegiatan yang dilaksanakan secara sinergi. Perencanaan kegiatan dan POK yang disusun awal tahun, dievaluasi setiap bulan dan direvisi seperlunya menjadi solusi pencapaian apabila terdapat nilai kinerja pada periode tertentu yang tidak mencapai target. Percepatan realisasi melalui berbagai mekanisme keuangan dan realisasi fisik dilakukan secara menyeluruh, terutama pada triwulan ke-3 dan ke-4 dan dilakukan pada seluruh Satker Pusat, UPT maupun Dekonsentrasi. INDIKATOR KINERJA UTAMA 8 Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup BPSDMP KP (%) Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup BPSDMP KP (%) dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.12 Capaian Indikator Kinerja 8 Utama Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Target Capaian SS4 Terkelolanya anggaran pembangunan BPSDMP KP secara efisien dan ekuntabel 8 Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup BPSDMP KP (%) Dari tabel tersebut diketahui bahwa indikator Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup BPSDMP KP telah mencapai target yang telah ditetapkan dengan nilai target 100% dengan capaian sebesar 100%. Kepatuhan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Berbasis Akrual adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah, yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, capaian untuk indikator Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup BPSDMP KP ini dipertahankan untuk tetap dilaksanakan oleh seluruh komponen di lingkup BPSDMP KP dengan nilai 100%. Pencapaian hasil yang maksimal atas pelaksanaan SAP tercermin dalam perbaikan Catatan Hasil Reviu Itjen KKP. Perbaikan atas koreksi tersebut diharapkan dapat diikuti dengan pemahaman secara menyeluruh atas pelaksanaan Akuntansi 34

45 berbasis akrual, baik keuangan, pencatatan persediaan maupun BMN, serta pengungkapan yang cukup (adequate disclosure) agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi yang andal bagi pengambilan kebijakan maupun dalam pemeriksaan APIP. Sumberdaya yang mendukung berupa sumberdaya manusia dan alat pengolah data. Dengan sumberdaya manusia yang terampil dan kompeten mengasilkan substansi output pekerjaan yang berkualitas. Demikian pula dengan dukungan alat pengolah data dengan spesifikasi memadai dan ditunjang dengan kemudahan akses informasi, output yang dihasilkan dapat diselesaikan sesuai aturan yang updated dan penyampaian laporan yang tepat waktu. Kegiatan yang menunjang keberhasilan adalah penyampaian laporan yang telah divalidasi melalui proses rekonsiliasi dengan KPPN/KPKNL setempat yang dilakukan tepat waktu. Disamping hal tersebut koordinasi dengan instansi yang kompeten dalam rangka problem solving merupakan kegiatan yang menunjang pencapaian hasil yang otimal. 35

46 2. Capaian Kinerja pada Perspektif Internal (Internal Perspective) Tabel Capaian Kinerja pada Perspektif Internal (Internal Perspective) NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA INTERNAL PROCESS PERSPEKTIVE 5 Terselenggaranya perencanaan anggaran pengembangan SDM kelautan dan perikanan sesuai kebutuhan diklatluhdaya 6 Terselenggaranya pengelolaan anggaran, pengelolaan BMN, serta perkantoran yang optimal 7 Terselenggaranya fasilitasi manajemen aparatur BPSDMKP sesuai peraturan perundangan 8 Terselenggaranya kerja sama pengembangan SDM KP sesuai dengan kebutuhan diklatluhdaya 9 Terselenggaranya monitoring, evaluasi dan pelaporan yang terukur 9 Persentase ketepatan dokumen anggaran dengan rencana kerja tahunan yang diusulkan (%) 10 Persentase dokumen pengendalian anggaran (%) 11 Persentase ketepatan pencatatan transaksi keuangan dan BMN (%) 12 Rasio jumlah pemanfaatan BMN dari jumlah BMN total (%) 13 Persentase kesesuaian tertib administrasi perkantoran dengan peraturan perundang-undangan (%) 14 Persentase jumlah pegawai yang ditempatkan sesuai dengan kompetensi jabatannya dibanding jumlah total pegawai untuk eselon IV ke bawah (%) 15 Persentase penurunan ketidaktaatan pegawai BPSDMPKP terhadap peraturan yang berlaku di KKP (%) 16 Persentase jumlah legislasi yang telah diimplementasikan di lingkup BPSDMPKP (%) 17 Rasio jumlah kerja sama yang diimplementasikan dibanding total kerja sama yang diinisiasi (%) 18 Persentase jumlah penyusunan rekomendasi yang dihasilkan terhadap output program pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat KP dibanding jumlah total output (%) 19 Persentase kualitas laporan sesuai peraturan yang berlaku (%) TARGET 2016 CAPAIAN , , , , , ,

47 SASARAN STRATEGIS 5 Terselenggaranya perencanaan program dan anggaran pengembangan SDM kelautan dan perikanan sesuai kebutuhan diklatluhdaya Perencanaan anggaran dan kerjasama pengembangan SDM KP sesuai kebutuhan Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan KP, diselenggarakan dengan didasarkan pada peraturan perundang-undangan tentang perencanaan dan penyusunan anggaran kementerian/lembaga, seperti UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; dan peraturan lain yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan. Perencanaan anggaran disusun dalam rangka pelaksanaan sasaran strategis yang telah dijabarkan dalam beberapa Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan dalam perencanaan selama 1 (satu) tahun kedepan. Dalam pencapaian target kinerja, setiap unit kerja sangat dimungkinkan menjalin kerjasama dengan instansi/unit kerja lain baik pemerintah maupun swasta, tingkat pusat dengan daerah dan dalam maupun luar negeri yang memiliki keterkaitan erat terhadap program dan kegiatan pengembangan SDM KP. INDIKATOR KINERJA UTAMA 9 Persentase ketepatan dokumen anggaran dengan rencana kerja tahunan yang diusulkan Persentase ketepatan dokumen anggaran dengan rencana kerja tahunan yang diusulkan adalah kesesuaian kegiatan dan anggaran dengan IKU, IKK dan RKT Tahun Anggaran berjalan pada seluruh Satker lingkup BPSDMKP. Pagu anggaran BPSDMP KP berdasarkan usulan RKT yang disetujui pada tahun 2016 adalah sebesar Rp ,-. Namun dengan adanya pembahasan terkait Pagu Sementara BPSDMP KP mendapatkan Pagu sebesar Rp ,-. Pada APBNP I tahun 2016, pagu anggaran BPSDMP KP menurun menjadi sebesar Rp ,- dikarenakan terdapat pemotongan anggaran sebesar Rp dengan penyesuaian RKT baru. Pada akhir semester II atau Oktober 2016, sehubungan dengan adanya APBNP II dimana BPSDMP KP terdapat anggaran yang di self blocking sebesar Rp ,- sehingga pagu riil BPSDMP KP menjadi Rp ,- namun pada DIPA BPSDMP KP tetap tercantum sebesar Rp ,-. Akibat dari APBNP II terdapat beberapa Target yang tidak tercapai sehingga untuk mencapai target dilakukan revisi Target yang ada dalam Perjanjian Kinerja. 37

48 Tabel 3.14 Perbandingan anggaran berdasarkan Renja dan DIPA DOKUMEN ANGGARAN TAHUN 2014 (Rp.000) ANGGARAN TAHUN 2015 (Rp. 000) ANGGARAN TAHUN 2016 (Rp) APBN APBNP I APBNP II RENJA DIPA Dari tabel tersebut, didapat persentase capaian ketepatan dokumen anggaran dengan rencana kerja tahunan tahun 2016 sebesar 85,48%. Dari hasil ini terjadi penurunan sebesar 14,09% dari capaian tahun 2015 (99,57%) atau capaian melebihi target sebesar 0,48% (target tahun 2016 sebesar 85%). SASARAN STRATEGIS 5 Terselenggaranya pengelolaan anggaran, pengelolaan BMN, serta perkantoran yang optimal INDIKATOR KINERJA UTAMA 10 Persentase dokumen pengendalian anggaran Pengendalian anggaran lingkup BPSDMP KP dilakukan dengan penyampaian surat: 1. Penatausahaan dokumen sumber terkait akrual basis tahun Pembentukan Tim penyelesaian kerugian negara ad hock pada unit Eselon I KKP 3. Pengendalian akun (belanja barang non operasional lainnya) dan (belanja jasa lainnya) 4. Tata Pengelolaan keuangan Dekonsentrasi 5. Rekening koran BPSDMP KP 6. Realisasi anggaran APBN dan APBNP mingguan 7. Persiapan penerapan PP Tarif No 75/ Prediksi serapan anggaran Pembahasan Permen KP tarif Rp0,00 untuk siswa/taruna 10. Percepatan penyerapan anggaran triw IV tahun Revisi penyesuaian tunjangan Kinerja tahun Entry Meeting pemeriksaan BPK atas Lk Semester I tahun Edaran Kewajiban Pelaporan Pembayaran Tunjangan Kinerja tahun Pedoman pembayaran tunjangan kinerja Nomor: Per.35/PB/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai di lingkungan KKP; 15. Pembayaran Selisih Tunjangan Kinerja. 38

49 Pengendalian anggaran tahun 2016 juga meliputi unsur pengelolaan anggaran tersebut diatas, sehingga capaian 100% sama dengan tahun Hal yang menyebabkan keberhasilan dalam pengendalian anggaran adalah informasi dan implementasi aturan maupun kebijakan yang updated pada pelaksanaan anggaran. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya yang mendukung berupa sumberdaya manusia dan alat pengolah data. Dengan sumberdaya manusia yang terampil dan kompeten mengasilkan substansi output pekerjaan yang berkualitas. Demikian pula dengan dukungan alat pengolah data dengan spesifikasi memadai dan ditunjang dengan kemudahan akses informasi, output yang dihasilkan dapat diselesaikan sesuai aturan yang updated dan penyampaian laporan yang tepat waktu. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian penyataan kinerja, dengan melakukan koordinasi koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka problem solving merupakan kegiatan yang menunjang pencapaian hasil yang optimal. Pengendalian dokumen anggaran dilakukan terhadap dokumen pertanggungjawaban penggunaan uang kegiatan berdasarkan dokumen sumber DIPA/RKAKL Satker Sekretariat BPDMPKP, juga terhadap pelaksanaan revisi anggaran meliputi belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja Modal. Berdasarkan pada ketiga tahap pengendalian tersebut, pada item kinerja Persentase Dokumen Pengendalian Anggaran dicapai nilai 100% dari target 100%. Hal tersebut diperoleh dari jumlah SPP yang menjadi SPM, jumlah SPM yang menjadi SP2D, data Aplikasi SAS serta BAR rekonsiliasi akhir tahun 2016 yang sesuai dan tidak terdapat selisih (100%). INDIKATOR KINERJA UTAMA 11 Persentase ketepatan pencatatan transaksi keuangan dan BMN Persentase ketaatan pencatatan transaksi keuangan dan BMN dihitung berdasarkan Berita Acara Rekonsiliasi Internal Data BMN yang dibuat oleh Satker lingkup BPSDMP KP dibandingkan dengan jumlah Satker pada satu periode Laporan Keuangan (Semesteran atau Tahunan). Rekonsiliasi data keuangan pada SAIBA dan barang milik negara pada SIMAK BMN dilakukan untuk memperoleh nilai yang sama pada neraca. Rekonsiliasi internal tersebut ditindaklanjuti dengan rekonsiliasi data keuangan pada KPPN dan data BMN pada KPKNL setempat. 39

50 Hasil Rekonsiliasi internal tingkat BPSDMPKP telah menghasilkan ketepatan pencatatan transaksi keuangan dan BMN sesuai dengan nilai Neraca dalam Laporan Keuangan Tahun Dengan demikian target ketepatan pencatatan transaksi keuangan dan BMN sebesar 100% dapat dicapai sesuai target 100%. Disamping hal tersebut, sebagai dasar ketepatan pencatatan transaksi keuangan dan BMN tingkat Eselon I, dituangkan dalam lembar Kesepakatan Back up Data, Nilai LRA dan Neraca Beserta Penjelasannya sbb: Nilai Neraca tahun 2016 berdasarkan Laporan Keuangan Tahun 2015 (audited) terdapat kesamaam pencatatan antara data keuangan dan BMN, yang menggambarkan bahwa ketepatan pencatatan transaksi keuangan dan BMN juga mencapai 100%. Sedangkan nilai neraca tahun 2016 berdasarkan Laporan Keuangan Tahun 2016 telah terdapat kesamaan, namun belum mencerminkan nilai sebenarnya karena belum dilakukan proses audit. Kendala dalam proses pencapaian ketepatan pencatatan adalah adanya pencatatan belanja dengan akun yang seharusnya menjadi barang persediaan namun tercatat sebagai akun modal, yang disebabkan tidak rincinya akun belanja modal pada dokumen perencanaan, sehingga pencatatan transaksi keuangan tidak sesuai dengan pencatatan BMN. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan melakukan jurnal dan penjelasan atas pencatatan belanja dan penambahan nilai aset tersebut, sehingga terdapat ketepatan pencatatan transaksi keuangan maupun BMN. INDIKATOR KINERJA UTAMA 12 Rasio jumlah pemanfaatan BMN dari jumlah BMN total Pengelolaan Barang Milik Negara dilaksanakan berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah sebagai kelanjutan dari Undang-undang tentang keuangan negara yang telah diterbitkan sebelumnya yaitu Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pembendaharaan Negara, dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Selain itu, telah dibentuk pula satu unit organisasi setingkat eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan pengelolaan kekayaan negara yakni Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). 40

51 Pengelolaan BMN yang dilaksanakan dengan prinsip 3T (tertib administrasi, tertib fisik dan tertib hukum) sudah menjadi keharusan, tetapi dibalik tertib pengelolaan BMN, terkandung makna yang lebih yaitu berupa kontribusi terhadap efisiensi pengeluaran dan optimalisasi penerimaan negara yang tercermin dalam APBN. Pengelolaan BMN dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum, transparansi, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian hukum. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, lingkup pengelolaan BMN meliputi : 1)perencanaan kebutuhan dan penganggaran, 2)pengadaan, 3)penggunaan, 4)pemanfaatan, 5)pengamanan dan pemeliharaan, 6)penilaian, 7)pemindahtanganan, 8)pemusnahan, 9)penghapusan, 10)penatausahaan, 11)pembinaan, pengawasan, dan pengendalian. Untuk menunjang pelaksanaan pengelolaan BMN yang tertib dan efisien, Menteri Keuangan menerbitkan peraturan peraturan antara lain Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tatacara Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara, PMK Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara, PMK Nomor 97/PMK.06/2007 tentang Kodifikasi Barang Milik Negara sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 29/PMK.06/2010, PMK Nomor 138/PMK.06/2010 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara berupa Rumah Negara, PMK Nomor 1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara, dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 15 Tahun 2013, bahwa kewenangan dan tanggung jawab Sekretariat BPSDMKP selaku Unit Eselon 1 dalam pengelolaan BMN: (a) Mengajukan permohonan penetapan status BMN; (b) Melakukan pencatatan dan inventarisasi BMN lingkup BPSDMKP; (c) Menggunakan BMN untuk tugas dan fungsi BPSDMKP; (d) Mengamankan BMN lingkup BPSDMKP; (e) Mengajukan usul pemindahtanganan BMN; (f) Mengajukan permohonan penghapusan BMN; (g) Menyerahkan tanah dan bangunan yang tidak dimanfaatkan kepada Menteri KP; (h) Melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan BMN lingkup BPSDMKP; (i) Menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Pengguna Barang Eselon 1 Semesteran dan Tahunan BPSDMKP. 41

52 Rasio Pemanfaatan BMN adalah perbandingan jumlah BMN yang dalam kondisi baik dan rusak ringan yang masih dapat digunakan/dimanfaatkan oleh Aparatur dalam menjalankan pekerjaan sehari-harinya guna mendukung tugas dan fungsi Kementerian. Total jumlah BMN berdasarkan Laporan BMN BPSDMP KP sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebanyak unit, terdiri dari unit dalam kondisi baik dan termanfaatkan, unit dalam kondisi rusak ringan sehingga masih dapat digunakan, dan sebanyak unit dalam kondisi rusak berat. BMN dalam kondisi rusak berat tersebut sedang dalam proses penghapusan yang mana harus ada persetujuan dari Sekjen atas nama Menteri KP selaku Pengguna Barang dan Menteri Keuangan selaku Pengelola Barang. Dari keterangan tersebut di atas maka, jumlah rasio pemanfaatan BMN di BPSDMP KP adalah sebesar perbandingan antara jumlah BMN rusak berat ( unit) dengan total BMN ( unit) yaitu 91, 76%. INDIKATOR KINERJA UTAMA 13 Persentase kesesuaian tertib administrasi perkantoran dengan peraturan perundang-undangan Pengelolaan administrasi dan tata persuratan memiliki peranan yang strategis sebagai alat komunikasi organisasi mendukung terselenggaranya tugas dan fungsi organisasi dalam rangka pelaksanaan umum tugas pemerintahan dan pembangunan. Sepanjang bulan Januari hingga Desember 2016, jumlah surat keluar yang sitandatangani oleh Kepala Badan mencapai 829 buah. Jumlah surat keluar dari Sekretaris Badan pada bulan Januari sampai dengan Desember 2016 yaitu 3704 surat dengan rincian 962 buah surat undangan, 1569 buah surat Internal BPSDMPKP, 691 buah surat Internal KKP dan sebanyak 482 buah surat Eksternal KKP dengan pencapaian prosentase kesesuaian sebesar 95.70% dengan target capaian sebesar 95%. Pada tahun 2014, dengan terbitnya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan dan Perikanan Nomor 52/PERMEN-KP/2014 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, maka pengukuran kinerja tertib administrasi perkantoran pada tahun 2016 ini difokuskan pada pembinaan dan tertib tata naskah di lingkungan BPSDMPKP. Kegiatan yang telah dilakukan meliputi sosialisasi tata naskah dinas dan kearsipan yang telah dilaksanakan di Yogyakarta pada tanggal April 2016 dan penyampaian koreksi secara langsung 42

53 terhadap naskah dinas yang dikeluarkan apabila tidak sesuai dengan peraturan. Tingkat tertib administrasi persuratan khususnya tata naskah mencapai lebih dari 95%. Hal ini dapat dilihat dari uji sample terhadap surat keluar bahwa rata-rata dari 16 surat dinas keluar maksimal 1 surat dinas yang belum sesuai dengan tata naskah. Pada tanggal 8 desember 2016 telah disahkan Permen KP No. 45/PERMEN-KP/2016 tentang Tata Naskah Dinas dan Kearsipan di lingkungan KKP, sehingga pembinaan dan sosialisasi mengenai pedoman tata naskah yang baru akan dilakukan di Tahun SASARAN STRATEGIS 7 Terselenggaranya fasilitasi manajemen aparatur BPSDMKP sesuai peraturan perundangan INDIKATOR KINERJA UTAMA 14 Persentase jumlah pegawai yang ditempatkan sesuai dengan kompetensi jabatannya dibanding jumlah total pegawai untuk eselon IV ke bawah (%) PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu pada Instansi Pemerintah berdasarkan kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dibutuhkan. Penempatan PNS harus sesuai dengan jabatan yang telah ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku. Penetapan jabatan bagi PNS sudah direncanakan sejak formasi disusun sehingga ketika SK jabatan melekat pada SK CPNS. Pada Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan pada periode formasi Tahun 2005 sampai dengan 2016 mendapat tambahan CPNS dengan formasi Calon Fungsional Tertentu. Berdasarkan peraturan yang berlaku CPNS dengan formasi Calon Jabatan Fungsional tertentu harus diberi tugas dalam jabatan tersebut. Tabel 3.15 Data PNS formasi jabatan fungsional Tahun 2005 s.d 2016 NO Tahun Total Formasi Sudah Diangkat Belum Diangkat Pindah ke JFU Diangkat dalam jab. Struktural Mutasi Meninggal / berhenti TOTAL Dari data di atas berdasarkan manual IKU pada Balanced Score Card yaitu perbandingan antara calon pejabat fungsional yang telah diangkat dalam jabatan 43

54 fungsional dengan jumlah pegawai formasi calon pejabat fungsional periode 2005 sampai dengan 2016 diperoleh hasil sebagai berikut : No Jumlah Pegawai Calon Jabatan Fungsional Tertentu Jumlah Pegawai Calon Jabatan Fungsional Tertentu yang sudah diangkat Persentase ,21 % Dari hasil capaian tersebut jika dibandingkan hasil tahun sebelumnya yaitu Tahun 2015 sebesar 67,51 % terdapat peningkatan karena adanya penambahan PNS formasi calon jabatan fungsional yang diangkat dalam jabatan fungsional sebanyak 8 orang. Selanjutnya jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada Tahun 2016 sebesar 65% diperoleh hasil 69,51 % yang artinya capaian melebih target yang ditetapkan. Pengukuran ini menggunakan data calon jabatan fungsional karena untuk jabatan eselon IV dan fungsional umum relatif ditempatkan sesuai SK kepegawaiannya. Tabel 3.16 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Tahun 2016 No Nama IKU Target 2016 Capaian Persentase jumlah pegawai yang ditempatkan sesuai dengan kompetensi jabatannya dibanding jumlah total pegawai untuk eselon IV kebawah 65,00 % 69,51 % Tabel 3.17 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 dan 2016 No Nama IKU Tahun 2015 Tahun Persentase jumlah pegawai yang ditempatkan sesuai dengan kompetensi jabatannya dibanding jumlah total pegawai untuk eselon IV kebawah 67,51 69,21 INDIKATOR KINERJA UTAMA 15 Persentase penurunan ketidaktaatan pegawai BPSDMPKP terhadap peraturan yang berlaku di KKP (%) Dengan dilaksanakannya Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS di lingkungan Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan, dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 15 Tahun 2015 tentang Pemberian, Penambahan dan Pengurangan Tunjangan Kinerja di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, membawa pengaruh yang besar terhadap kepatuhan pegawai dalam menaati peraturan perundang-undangan terutama peraturan tentang Jam Kerja. Hal ini terlihat dari capaian persentase pada tahun 2015 dan 2016 yang semakin kecil. 44

55 Pada tahun 2015 persentase jumlah pegawai yang sudah menaati ketentuan sudah cukup baik yaitu 97%, sedangkan persentase ketidaktaatan terhadap peraturan hanya 3 %. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2016 ini terlihat penurunan persentase ketidaktaatan, sehingga hanya menjadi 2,2%, dalam hal ini terdapat penurunan 0,8% dari tahun lalu, sehingga sebesar 97,8% pegawai lingkup BPSDMP KP telah mentaati ketentuan yang ada. Hal ini dapat terlihat dari jumlah jenis hukuman disiplin yang diberikan kepada pegawai sepanjang tahun 2016, sebagaimana rekapitulasi dibawah ini. Tabel Jumlah pegawai lingkup BPSDMKP yang diberikan Hukuman Disiplin No. Unit Kerja Jenis Hukuman Disiplin Ringan Sedang Berat Jumlah 1 Sekretariat BPSDMP KP 0 2 Pusat Pendidikan KP 0 3 Pusat Pelatihan KP 0 4 Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat KP Politeknik KP Bitung Politeknik KP Sidoarjo Politeknik KP Sorong 0 8 SUPM Ladong Aceh SUPM Pariaman 0 10 SUPM Kota Agung SUPM Pontianak 0 12 SUPM Tegal 0 13 SUPM Bone 0 14 SUPM Waiheru Ambon 0 15 SUPM Sorong SUPM Kupang 0 17 BDA Sukamandi 0 18 BPPP Belawan Medan 0 19 BPPP Tegal BPPP Banyuwangi 0 21 BPPP Aertembaga 0 22 BPPP Ambon 0 23 Sekolah Tinggi Perikanan TOTAL Capaian ini diharapkan akan terus menurun sehingga dapat diperoleh hasil 100% pegawai lingkup BPSDMP KP telah seluruhnya mentaati ketentuan perundangan yang berlaku. 45

56 INDIKATOR KINERJA UTAMA 16 Persentase jumlah legislasi yang telah diimplementasikan pada lingkup BPSDM KP Pada Tahun 2016 target yang telah ditetapkan terkait peraturan perundangundangan yang diimplementasikan adalah 81%. Berdasarkan hasil penyusunan legislasi dilingkup Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat KP selama Tahun 2016 telah ditetapkan sebanyak 7 produk legislasi dari 5 produk legislasi yang ditargetkan. Dari hasil tersebut maka capaian pada sasaran strategis ini dapat dinyatakan sebesar 140%. Hal-hal yang mempengaruhi pencapaian target program legislasi tersebut dapat tercapai, antara lain: 1. Adanya konsistensi dukungan dari beberapa pihak yang terkait yaitu Pusat Pendidikan KP dan Biro Hukum dan Organisasi. 2. Adanya revisi Peraturan Menteri KP pada beberapa Politeknik KP yang sudah ada sesuai dengan kaidah penyusunan peraturan perundang-undangan. 3. Peraturan Perundang-undangan yang disusun sudah berdasarkan kebutuhan program prioritas yang ada dilingkup Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat KP. Sedangkan hal-hal yang dapat menghambat tercapainya target dari sasaran strategis ini antara lain: 1. Adanya perubahan lingkungan internal di lingkungan Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat KP sehingga mempengaruhi terhadap perubahan kebijakan program-program kegiatan. 2. Adanya perubahan lingkungan eksternal di lingkungan Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat KP berupa perubahan beberapa peraturan perundang-undangan baik berupa perubahan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Instruksi presiden. SASARAN STRATEGIS 8 Terselenggaranya kerjasama pengembangan SDMKP sesuai dengan kebutuhan diklatluhdaya INDIKATOR KINERJA UTAMA 17 Rasio Jumlah Kerjasama yang diimplementasikan dibanding dengan total kerjasama yang diinisiasi Peningkatan kompetensi teknis dan kapasitas sumber daya manusia kelautan dan perikanan harus didukung sinergi unit teknis lingkup KKP dan Kementerian/Lembaga lainnya baik di dalam maupun di luar negeri. Sinergi kerjasama ini bertujuan untuk 46

57 mempercepat pencapaian target dan sasaran, serta menjadi penting karena sebagai sarana komunikasi para pihak untuk bertukar informasi, sumber daya, dan sarana prasarana mendukung lancarnya pelaksanaan kegiatan bersama. Sinergi kerjasama juga dimaksudkan untuk mempersiapkan sumber daya manusia siap pakai melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, peyuluhan dan pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan. Pada tahun 2016 sinergi kerjasama BPSDMP KP sebagaimana terlihat pada table berikut: No Komponen Yang Dinilai Target Capaian 1 Rasio jumlah kerjasama yang diimplementasikan dibanding total kerja sama yang diinisiasi Terdapat 3 (tiga) dokumen inisiasi kerja sama yang telah dilakukan inisiasi final dengan pihak mitra namun belum dilakukan penandatangan dokumen kerja sama karena menunggu ketersediaan waktu kedua pihak terkait. Inisiasi kerja sama tersebut adalah Perjanjian Kerja Sama dengan 3 (tiga) unit di PT. Pertamina (Persero), Kementerian UKM dan Koperasi, serta PT. BNI (Persero). Apabila dibandingkan dengan target dan capaian tahun lalu, pencapaian target kerja sama tahun ini masih sama dengan tahun sebelumnya dimana fokus kegiatan bertumpu pada implementasi ruang lingkup kerja sama yang telah diinisiasi pada tahun sebelumnya dimana masa berlaku kerja sama antara 3 (tiga) sampai dengan 5 (lima) tahun. Capaian kinerja kerja sama didasarkan pada jumlah implementasi kerja sama yang dilakukan pada tahun berjalan untuk inisiasi kerja sama yang telah dilaksanakan. No Komponen Yang Dinilai 1 Rasio jumlah kerjasama yang diimplementasikan dibanding total kerja sama yang diinisiasi Tahun 2015 Tahun 2016 Target Capaian Target Capaian Beberapa implementasi kerjasama yang memiliki nilai strategis diantaranya adalah diskusi pemberdayaan masyarakat petambak garam nasional dengan PT. Garam; penyelenggaraan pelatihan konservasi dan standardisasi kompetensi / sertifikasi dengan Yayasan Segitiga Terumbu Karang; diskusi pengembangan potensi peserta didik dan tenaga pendidik dengan PT. ASI Pudjiastuti Marine Product; pengembangan kelembagaan pendidikan pengolahan produk perikanan dengan Center for Development Innovation melalui program Capacity Building in Fish 47

58 Processing Technology; penyelenggaraan pelatihan perikanan bagi negara anggota Kerja Sama Selatan Selatan (Pasifik dan Afrika) di Banyuwangi; penyelenggaraan workshop pendidikan kelautan dan perikanan dengan perwakilan dari Kementerian Pendidikan Timor Timur. Lebih lanjut, UPT Pusat / Daerah juga melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah di seluruh Indonesia terkait dengan pemberian alokasi pendidikan kelautan dan perikanan bagi putra daerah di UPT Pendidikan lingkup KKP, pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, serta penggunaan bersama fasilitas pendidikan dan pelatihan. Tabel 3.19 Rekapitulasi Kerjasama lingkup BPSDMP KP No Waktu Pihak yang melakukan Kerjasama Tentang 1 Januari SUPM N Bone PT. Bank BRI Pelayanan Jasa Perbankan 2016 (Persero) 2 Juni 2016 SUPM N Pontianak LPK Pudji Utami (PUMI Group) Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Kompetensi 3 12 Juni BPSDMP KP PT. Garam Pengembangan dan Pemberdayaan 2016 Petambak Garam 4 11 Juli Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Septembe r November April 2008 STP Jakarta Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas, Riau BPSDMP KP Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor Poltek KP Sidoarjo Dinas KP Kabupaten Parigi Moutong Poltek KP Sidoarjo Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara STP Jakarta Asosiasi Perikanan Pole and Line dan Handline Indonesia (AP2HI) STP Jakarta Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong BPSDMP KP Yayasan Segitiga Terumbu Karang BPSDMP KP PT. ASI Pudjiastuti Marine Product Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia - Kementerian Perikanan dan Pertanian Islandia Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi Pengembangan Pendidikan, Pelatihan, Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pengembangan SDM KP Penyelenggaraan Pendidikan dan Pengembangan SDM KP bagi Masyarakat Kabupaten Batubara Kerjasama pengembangan perikanan pole and line (Huhate) dan handline di Indonesia Pengembangan Tridarma Perguruan Tinggi bidang Perikanan dan Peningkatan Kompetensi SDM KP Kabupaten Parigi Moutong Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Peningkatan kapasitas untuk bidang kelautan dan perikanan, riset perikanan, serta sistem pengelolaan perikanan yang terintegrasi 48

59 13 16 Januari Agustus Februari Agustus April Juni 2014 Ministry of Livestock, Fisheries, and Rangelands of the Republic of Sudan Center for Development Innovation State Secretariat of Economic Affairs Switzerland (SECO) - United Nation Industrial Development Organization (UNIDO) Dengan Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta BPSDMP KP Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Kementerian Pertanian dan Perikanan RDTL KKP Kementerian Luar Negeri KKP RI Kementerian Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Republik Fiji Fisheries and Aquaculture Cooperation Capacity Building in Fish Processing Technology Increasing Trade Capacities of Selected Value Chains Within The Fisheries Sector in Indonesia. Pengembangan Kapasitas Kelautan dan Perikanan Pemberian Fasilitasi Kerja Sama Teknik Bagi Negara-Negara Berkembang Di Bidang Kelautan dan Perikanan Kerja Sama Kelautan dan Perikanan Dukungan anggaran tahun 2016 sebesar Rp dengan realisasi sebesar 99.97%. Dengan capaian tersebut, realisasi implementasi kerjasama yang dilaksanakan BPSDMP KP melebihi target yang ditetapkan dengan dukungan dari UPT Pusat/Daerah lingkup BPSDMP KP berkoordinasi dengan Biro Kerja Sama dan Humas serta Biro Hukum dan Organisasi. Tahun 2016 Anggaran IKU Realisasi Presentase Presentase Target (Rp) Target Realisasi (Rp) (%) (%) % SASARAN STRATEGIS 9 Terselenggaranya monitoring, evaluasi dan pelaporan yang terukur INDIKATOR KINERJA UTAMA 18 Prosentase jumlah penyusunan rekomendasi yang dihasilkan terhadap output program pengembangan SDM KP dibanding jumlah total output Pada tahun 2016, IKU persentase jumlah penyusunan rekomendasi yang dihasilkan terhadap output program pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat KP dibanding jumlah total output (%) sampai dengan Triwulan IV sebesar 87,50% dapat tercapai sebesar 90%. 49

60 Berdasarkan hasil monev yang telah dilaksanakan pada periode triwulan IV tahun 2016, dapat dihasilkan rekomendasi dan tindak lanjut dengan rincian sebagai berikut : 1. Rekomendasi Kegiatan Prioritas BPSDMPKP dalam Format 8 Kolom (F8K) a. Kegiatan prioritas BPSDMP KP dalam format 8 kolom (F8K) terdiri dari 11 kegiatan yaitu : (1). Pelatihan masyarakat bagi peserta latih; (2). Pelatihan aparatur bagi peserta latih; (3). Penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik; (4). Pembangunan 5 Teknopark KP (TPKP) baru (Simeuleu, Brebes, Pangandaran, Subang, Pasuruan), dan 4 TPKP lanjutan (Tegal, Banyuwangi, Aertembaga, Ambon) ; (5). Pembangunan 2 Politeknik baru dan 3 Politeknik lanjutan; (6). Pelaksanaan 90 hari layar; (7). Penyuluhan oleh penyuluh; (8). Pendampingan bagi UMKM; (9). Pembentukan 600 Koperasi/UKM; (10). P3D bagi orang Penyuluh PNS; (11). Program Degree dan Non Degree sebanyak 150 orang. b. Dari 11 kegiatan prioritas tersebut, terdapat 3 kegiatan bidang penyuluhan yang menjadi pantuan Kantor Staf Presiden dengan target awal sebagai berikut : (1). Bantuan 1000 paket pendampingan pelaku usaha; (2). Bantuan 2000 paket akses permodalan untuk UMKM; (3). Pembentukan 600 Lembaga Keuangan Mikro/Koperasi. c. Dalam perjalanan pelaksanaan kegiatan prioritas, telah dilakukan 5 (lima) kali usulan revisi yang didasarkan atas pertimbangan Catatan Hasil Reviu (CHR) Itjen, Hasil evaluasi Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) selaku koordinator pembangunan Science Techno Park (STP), dan adanya efisiensi anggaran. Pengusulan revisi kepada Biro Perencanaan telah melalui hasil pembahasan dan usulan dari Pusdik, Puslat, dan Pusluhdaya KP. d. Menindaklanjuti hasil rapat yang diselenggarakan Biro Perencanaan pada tanggal 29 September 2016 terkait pembahasan Program/Kegiatan Prioritas KKP yang dipantau Kantor Staf Presiden (KSP), bersama ini kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut : e. Usulan revisi kegiatan prioritas penyuluhan yang merubah substansi dan besaran target dilakukan pada seluruh kegiatan BPSDMP KP yang dipantau KSP yaitu : (1). Peningkatan skala usaha pelaku utama/usaha 50

61 menjadi pendampingan kelompok; (2). Fasilitasi akses permodalan 2000 paket menjadi fasilitasi peningkatan kemudahan akses pembiayaan 2000 orang; (3). Pembentukan 600 LKM/Koperasi menjadi fasilitasi pemberkasan 369 calon koperasi. Perubahan dimaksud, menjadikan capaian di B09 adalah 0 (tidak ada nilai) karena aplikasi KSP masih menggunakan target awal. f. Biro Perencanaan telah mengkompilasi usulan revisi dari seluruh Eselon I KKP untuk selanjutnya akan disampaikan kepada KSP. KSP akan melakukan klarifikasi/verifikasi usulan revisi sebagai bahan pertimbangan untuk dilakukan perubahan, dan direkomendasikan untuk menyiapkan justifikasi dan data dukung yang lengkap terkait perubahan kegiatan prioritas penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat KP. INDIKATOR KINERJA UTAMA 19 Prosentase kualitas Laporan sesuai peraturan yang berlaku Membandingkan jumlah kualitas pelaporan pelaksanaan program/kegiatan pengembangan SDM KP (LAKIP, Tahunan, Triwulan dan Bulanan) yang sesuai dengan standar menurut peraturan yang berlaku dengan jumlah total pelaporan di lingkungan BPSDMKP. Kualitas pelaporan sesuai dengan peraturan yang berlaku merupakan perwujudan dari hasil laporan yang telah dilaksanakan selama tahun 2014, dengan memperhatikan dan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, baik isi maupun sistematika penulisannya termuat di dalam laporan dimaksud. Berdasarkan hasil penilaian dapat diketahui bahwa persentase kualitas laporan sesuai pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 telah mencapai persentase sebesar 100% 51

62 3. Capaian Kinerja pada Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learn and Growth) Tabel Capaian Kinerja pada Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learn and Growth) NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Learn and Growth 10 Terwujudnya ASN di Set. BPSDMP KP yang kompeten dan profesional 11 Tersedianya manajemen pengetahuan Set. BPSDMP KP yang handal dan mudah diakses 12 Terwujudnya birokrasi Set. BPSDMPKP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima 13 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien di Set. BPSDMPKP 20 Indeks kompetensi dan integritas Set. BPSDMP KP TARGET 2016 CAPAIAN ,31 21 Persentase unit kerja Set. BPSDMP KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 50 50,46 22 Indeks Reformasi Birokrasi Set ,90 BPSDMKP 23 Nilai Sakip Set. BPSDMP KP 82 87,89 24 Nilai kinerja anggaran Set. BPSDMPKP (%) 25 Kepatuhan atas SAP Set. BPSDMP KP 83 95, SASARAN STRATEGIS 10 Terwujudnya ASN di Set. BPSDMP KP yang kompeten dan profesional INDIKATOR KINERJA UTAMA 20 Indeks kompetensi dan integritas Set.BPSDMP KP (%) Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Indeks kompetensi dan integritas Set. BPSDMP KP dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.21 Capaian Indikator Kinerja 20 Utama Tahun 2016 SS 10 Sasaran Strategis Terwujudnya aparatur sipil negara Set. BPSDMP KP yang kompeten, profesional dan berkepribadian 20 Indikator Indeks kompetensi dan integritas Set. BPSDMP KP Target 2016 Capaian ,31 Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa indikator Indeks kompetensi dan integritas Set. BPSDMP KP telah mencapai target yang telah ditetapkan. Target indeks kompetensi dan integritas Set. BPSDMP KP Tahun 2016 adalah sebesar 77, dan berdasarkan hasil pengukuran pada Tahun 2015 sebesar 88,3 (114,49%). 52

63 Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, terdapat penurunan capaian sebesar 9,73 (penurunan sebesar 9,92%), dimana pada tahun 2015 capaiannya sebesar 98,04, pada tahun ini berkurang capaiannya menjadi 88,31. Hal ini dikarenakan adanya perubahan cara pehitungan, pada tahun 2015 dalam mengukur indeks kompetensi dan integritas dilakukan dengan membandingkan antara jumlah pejabat yang kompeten dengan jumlah pejabat yang ada, sedangkan pejabat yang kompeten dihitung dengan membandingkan kompetensi yang dimiliki oleh pejabat dengan standar kompetensi manajerial yang telah ditetapkan. Sedangkan pada tahun 2016 ini, terdapat penambahan komponen pendukung pada perhitungan IKU tersebut dengan menambahkan komponenkomponen penilaian pada pengisian SKP, LHKPN dan Kehadiran Pegawai. Realisasi indeks kompetensi dan integritas Tahun 2016 dibandingkan dengan target jangka menengah dimana ditetapkan target 2015 sebesar 65, Tahun 2016 sebesar 70, Tahun 2017 sebesar 75, Tahun 2018 sebesar 80, dan Tahun 2019 sebesar 85 maka realisasi tahun ini sudah lebih tinggi dari target pada Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai indeks kompetensi dan integritas Tahun 2015 yaitu sebagian besar pejabat yang dinilai telah mengikuti program pengembangan kompetensi baik melalui pendidikan dan pelatihan jabatan maupun sesuai kompetensi yang dibutuhkan. Pelatihan Jabatan berupa pendidikan dan pelatihan pimpinan baik tingkat III maupun tingkat IV, Sedangkan pelatihan yang sesuai kompetensi yaitu pelatihan penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan. SASARAN STRATEGIS 11 Tersedianya manajemen pengetahuan Set. BPSDMP KP yang handal dan mudah diakses Berdasarkan sasaran strategis ini, dari target yang ada perolehan nilai Set. BPSDMP KP telah tercapai. Hasil tersebut diperoleh dari capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut: INDIKATOR KINERJA UTAMA 21 Persentase unit kerja Set. BPSDMP KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Persentase unit kerja Set. BPSDMP KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar dapat dilihat pada tabel berikut. 53

64 Tabel 3.22 Capaian Indikator Kinerja 21 Utama Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Target Capaian SS 11 Tersedianya manajemen pengetahuan Set. BPSDMP KP yang handal dan mudah diakses 21 Persentase unit kerja Set. BPSDMP KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 50 50,46 Dari tabel tersebut di atas diketahui bahwa Persentase unit kerja Set. BPSDMPKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar mencapai target yang telah ditetapkan. Dimana target pada tahun 2016 sebesar 50% unit kerja BPSDMPKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar, tercapai 50,46% (atau 100,92%). Jika dibandingkan dengan tahun sebelum, capaian untuk indikator Persentase unit kerja Set. BPSDMPKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar mengalami penurunan sebesar 44,73%. Penurunan capaian ini disebabkan oleh metode penilaian dan subyek yang dinilai pada tahun 2015 berbeda dengan tahun Pada tahun 2015, metode penilaiannya adalah dengan membandingkan jumlah unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan dengan unit kerja yang ada di BPSDMPKP. Ruang lingkup manajemen pengetahuan di tahun 2015 diterjemahkan melalui status aktif online dan ter-updatenya website dan atau aplikasi yang telah diluncurkan oleh masing-masing unit kerja di BPSDMPKP. Pada tahun 2016, subyek dan metode penilaiannya adalah keanggotaan unit kerja eselon I, II, III dan IV di tingkat pusat BPSDMPKP pada aplikasi (porsi penilaian 60%) dan keaktifan para anggota dalam berbagi informasi dan pengetahuan dengan memposting berita, informasi, dan lain-lain melalui aplikasi tersebut (porsi penilaian 40%). Untuk IKU Persentase unit kerja BPSDMPKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar ini, berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) BPSDMPKP memiliki target sampai dengan tahun 2019 sebesar 100 %. Untuk itu perlu inisiatif strategis yang secara langsung dapat mencapai target tersebut. Diperlukan sosialisasi yang rutin dan kontinyu melalui berbagai media, secara langsung atau tidak langsung dan secara tegas memberikan pembinaan dan informasi agar target IKU ini dapat tercapai pada tahun

65 Dari data-data yang dijabarkan di atas, capaian tahun 2016 melebihi target yang telah ditetapkan. Keberhasilan ini disebabkan oleh : 1) Komunikasi yang rutin dan kontinyu dengan Biro Perencanaan, Setjen KKP selaku pengelola pusat dan penanggung jawab aplikasi Bitrix, dan 2) Metode jemput bola ke para pejabat BPSDMPKP yang didaftarkan menjadi anggota Bitrix. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya masih ditemui beberapa hal yang menyebabkan capaiannya kurang maksimal, diantaranya adalah : 1) Adanya perubahan metode penilaian di akhir triwulan IV, dan 2) Adanya perubahan pejabat di lingkungan BPSDMPKP. Tidak ada anggaran secara khusus yang dialokasikan untuk mencapai indikator Persentase unit kerja BPSDMPKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar, akan tetapi pelaksanaannya termasuk dalam kegiatan Subbag Data dan Informasi, Sekretariat BPSDMPKP TA SASARAN STRATEGIS 12 Terwujudnya birokrasi Set. BPSDMPKP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima Sesuai hasil pengukuran kinerja berdasarkan Balanced Score Card (BSC) pada Sasaran Strategis ini, Set. BPSDM KP dinyatakan berhasil karena memperoleh capaian di atas dari yang ditargetkan. Adapun capaian tersebut dapat diraih dari indikator berikut: INDIKATOR KINERJA UTAMA 22 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPSDMP KP Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPSDMP KP dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.23 Capaian Indikator Kinerja 22 Utama Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Target Capaian SS 12 Terwujudnya birokrasi BPSDMP KP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima 22 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi Set. BPSDMP KP Dari tabel tersebut diketahui bahwa indikator Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi Set. BPSDMP KP telah mencapai target yang telah ditetapkan dengan target nilai 85 dengan capaian sebesar 90,90 (106,94%). 55

66 Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, capaian untuk indikator Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPSDMP KP ini mengalami peningkatan capaian nilai sebanyak 5,84 (kenaikan sebesar 6,87%). Kenaikan ini terjadi pada area Perubahan Manajemen Perubahan, Penataan Tata Laksana, Penataan Sistem Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas, Penguatan Pengawasan, Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dan Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Organisasi. Selain hal di atas, beberapa hal yang belum sepenuhnya dapat dilengkapi sampai dengan saat evaluasi antara lain: 1. Rencana Pengembangan Kompetensi seluruh pegawai dengan dukungan anggaran yang mencukupi. 2. Hasil monitoring dan evaluasi pengembangan pegawai berbasis kompetensi secara berkala 3. Seluruh unit organisasi mengimplementasikan penanganan pengaduan masyarakat. 4. Seluruh rekomendasi yang memerlukan komitmen pimpinan telah ditindak lanjuti dalam 2 tahun terakhir. 5. Standar pelayanan yang dimaklumatkan untuk seluruh jenis pelayanan. 6. Terdapat SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan untuk seluruh jenis pelayanan. 7. Pelaksanaan reviu dan perbaikan SOP secara berkala. 8. Tindak lanjut atas seluruh hasil survey kepuasan masyarakat. INDIKATOR KINERJA UTAMA 23 Nilai SAKIP BPSDMP KP Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Nilai SAKIP BPSDMP KP dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.24 Capaian Indikator Kinerja 23 Utama Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Target Capaian SS 3 Terwujudnya birokrasi BPSDMP KP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima 23 Nilai SAKIP BPSDMP KP 82 87,89 Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) telah ditetapkan Tim pelaksana SAKIP BPSDMPKP Tahun 2016 berdasarkan Keputusan Kepala BPSDMPKP nomor: 58/KEP-BPSDMPKP/2016 tanggal 3 Agustus

67 Nilai SAKIP BPSDMPKP diperoleh berdasarkan hasil peniaian yang dilaksanakan oleh Tim Inspektorat III, Itjen KKP sesuai Surat Tugas nomor: ST /ITJ.3/TU.420/VI/2016 tanggal 6 Juni Penilaian SAKIP dilaksanakan pada 5 komponen yaitu : (1). Perencanaan Kinerja; (2). Pengukuran Kinerja; (3). Pelaporan Kinerja; (4). Evaluasi Kinerja; (5). Capaian Kinerja Organisasi. Pada Tahun 2016 hasil penilaian SAKIP BPSDMPKP adalah 87,89, yang berarti telah melampaui dari target nilai SAKIP sebesar 82 atau 107,18%. Secara rinci hasil penilaian SAKIP BPSDMPKP Tahun 2016 sebagai berikut : Tabel 3.25 Penilaian SAKIP BPSDMP KP No Komponen Yang Dinilai Bobot (%) Capaian BPSDMKP 1 Perencanaan Kinerja Pengukuran Kinerja Pelaporan Kinerja Evaluasi Kinerja Capaian Kinerja Organisasi Nilai Hasil Evaluasi 5 Komponen Predikat Penilaian A Apabila dibandingkan hasil penilaian SAKIP selama 3 (tiga) tahun yaitu tahun 2014 sampai dengan tahun 2016, hasil penilaian selalu meningkat dari nilai 79,14 pada tahun 2014, meningkat menjadi 84,14 (106,31%) pada tahun 2015 dan meningkat menjadi 87,89 (104,455) pada tahun Tabel 3.26 Perbandingan Penilaian SAKIP BPSDMP KPTahun No Komponen Yang Dinilai Bobot (%) Capaian BPSDMKP a. Perencanaan Strategis 1) Rencana Strategis (Renstra) Tahun telah ditetapkan Kepala BPSDMP KP, dan telah dipublikasikan melalui website sehingga berpengaruh untuk meningkatkan nilai pemenuhan, kualitas dan implementasi rencana strategis Perencanaan Kinerja Pengukuran Kinerja Pelaporan Kinerja Evaluasi Kinerja Capaian Kinerja Organisasi Nilai Hasil Evaluasi 5 Komponen Predikat Penilaian A A A 57

68 2) Terdapat IKU yang ditetapkan Kepala BPSDMP KP Tahun , yaitu IKU 10 Tersedianya Taman Teknologi KP yang telah direvisi dengan didasarkan pada Surat Sekjen KKP kepada Menko PMK nomor : B.220/BPSDMPKP/TU.150/III/2016 tanggal 24 Maret 2016 perihal Evaluasi Program Pembangunan STP, bahwa dengan beberapa pertimbangan maka KKP mengusulkan tidak melanjutkan pembangunan STP serta bersasarkan Catatan Hasil Reviu (CHR) Inspektorat Jenderal KKP. b. Perencanaan Kinerja Tahunan 1) Perjanjian Kinerja ditetapkan. antara lain: PK level 1 dan 2 lingkup BPSDMP KP, serta level 3 dan 4 di Satker Kantor Pusat BPSDMPKP dan satker UPT. 2) Perjanjian Kinerja telah disertai dengan Rencana Aksi dan di muat dalam aplikasi Kinerjaku., yaitu level 2 dan level 3. 3) Pejabat struktural III sampai dengan IV lingkup BPSDMP-KP sudah melakukan Perjanjian Kinerja, kecuali pada satker Dekonsentrasi belum secara keseluruhan melakukan Perjanjian Kinerja. 4) Pemenuhan PK yang belum lengkap dan publikasi PK level 1 dan 2 yang belum dilakukan, mempengaruhi nilai pemenuhan, kualitas dan implementasi perencanaan kinerja tahunan. 5) Ukuran/indikator kinerja individu yang mengacu pada IKU unit kerja organisasi/atasannya dan dasar pembayaran tujangan kinerja pegawai menggunakan aplikasi e-skp, namun sampai dengan 10 Juni 2016, belum seluruh pegawai tertib melakukan pengukuran, yaitu pegawai yang telah mengisi sebanyak 551 atau 31% dari total pegawai orang. 6) Pemenuhan publikasi IKU, pengisian e-skp dan Kinerjaku yang belum dilakukan pada seluruh level mempengaruhi nilai pemenuhan, kualitas dan implementasi pengukuran kinerja. c. Pelaporan Kinerja 1) Laporan Kinerja/LKj Tahun 2015 dan triwulan I Tahun 2016 telah disusun dan LKj Tahun 2015 belum dipublikasikan. 2) Capaian kinerja pada LKJ Tahun 2015 dan triwulan I Tahun 2016 sebagian besar sudah dilengkapi dengan data dukung capaian kinerja. 3) Laporan Kinerja Tahun 2015 belum menyajikan capaian IKU 10 Tersedianya Taman Teknologi KP dan informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian sasaran kinerja. 58

69 4) Data dukung capaian kinerja akan mempengaruhi nilai pemenuhan, kualitas dan implementasi pelaporan kinerja. d. Evaluasi Internal 1) Evaluasi atas pelaksanaan Rencana Aksi telah dilakukan, namun substansinya belum mencantumkan sub kegiatan/ komponen rinci setiap periode (triwulan) yang telah dilakukan dalam rangka mencapai kinerja. 2) Hasil evaluasi telah disampaikan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.(pusat-pusat lingkup BPSDMPKP). e. Pengukuran Kinerja 1) Indikator Kinerja Utama (IKU) telah ditetapkan oleh Kepala BPSDMP KP secara formal, dan sudah dipublikasikan. 2) Pengukuran kinerja secara bulanan/triwulanan s.d. Mei 2016 pada aplikasi Kinerjaku sudah dilakukan tetapi belum secara keseluruhan oleh seluruh Satker. SASARAN STRATEGIS 13 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien di BPSDMPKP Pada sasaran strategis ini dinyatakan berhasil, dengan capaian melebihi target. Adapun indikator yang digunakan untuk menghasilkan capaian tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: INDIKATOR KINERJA UTAMA 24 Nilai Kinerja Anggaran Set. BPSDMP KP Setiap akhir periode instansi pemerintah melakukan pengukuran pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja. Data-data yang diperlukan dalam pengukuran kinerja adalah dokumen penetapan kinerja, realisasi capaian output/outcome, pagu anggaran, dan realisasi anggaran. Evaluasi kinerja dilakukan atas aspek implementasi dan atas aspek manfaat. A. Pengukuran Aspek Implementasi: 1) Pengukuran Penyerapan Anggaran (P), dilakukan dengan membandingkan antara akumulasi realisasi anggaran seluruh satker dengan akumulasi pagu anggaran seluruh satker. 2) Pengukuran Konsistensi (K) antara perencanaan dan implementasi, dilakukan berdasarkan rata-rata ketepatan waktu penyerapan anggaran setiap bulan yaitu dengan membandingkan antara akumulasi dan akumulasi realisasi 59

70 anggaran bulanan seluruh satker rencana penarikan dana bulanan seluruh satker dengan jumlah bulan. 3) Pengukuran Pencapaian Keluaran (PK), dilakukan dengan membandingkan antara rata-rata realisasi volume keluaran dengan target volume keluaran dan rata-rata realisasi Indikator kinerja keluaran dengan target indikator kinerja keluaran 4) Pengukuran tingkat efisiensi (NE), dilakukan berdasarkan rata-rata efisiensi untuk setiap jenis keluaran pada setiap satker, yang diperolehdari hasil perbandingan antara realisasi anggaran per volume keluaran dengan pagu anggaran per volume keluaran. Bobot Kinerja Aspek Implementasi (WI) sebesar 33,3%, terdiri atas: 1) Bobot Penyerapan Anggaran (WP) =9,7% 2) Bobot Konsistensi antara Perencanaan dan Implementasi(WK)=18,2%) 3) Bobot Pencapaian Keluaran (WPK) =43,5% 4) Bobot Efisiensi (WE) =28,6% B. Pengukuran Aspek Manfaat Pengukuran Capaian Hasil (CH) dilakukan dengan membandingkan CH), realisasi indikator kinerja utama dengan target indikator kinerja utama. Nilai Kinerja aspek implementasi = (P x WP) + (K x WK) + (PK x WPK) + (NE x WE) Nilai kinerja aspek manfaat diperoleh dari hasil perkalian antara nilai hasil pengukuran Capaian Hasil dengan bobot kinerja aspek manfaat Bobot Kinerja Aspek Manfaat (WCH) sebesar 66,7 % Nilai Kinerja aspek manfaat = CH x WCH Penilaian : Proses interpretasi atas seluruh nilai capaian kinerja hasil pengukurankedalam informasi yang menggambarkan tingkat keberhasilanprogram guna dianalisis lebih lanjut. Penilaian Kinerja (tingkat keberhasilan program), dilakukan denganmenghitung Nilai Kinerja (NK) atas aspek implementasi dan aspekmanfaat dikalilkan dengan bobot kinerja dari masing-masing aspek berkenaan. Hasil penilaian kinerja, dikelompokan kedalam kategori sbb: 1) 90% > NK 100% dikategorikan Sangat Baik 2) 80% > NK 90% dikategorikan Baik 3) 60% > NK 80% dikategorikan Cukup atau Normal 60

71 4) 50% > NK 60% dikategorikan Kurang 5) NK 50% diaktegorikan Sangat Kurang NK = ( I x WI ) + (CH x WCH) Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Nilai kinerja anggaran BPSDMP KP dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.27 Capaian Indikator Kinerja 25 Utama Tahun 2016 SS 13 Sasaran Strategis Indikator Target Capaian Terkelolanya anggaran Nilai kinerja pembangunan BPSDMP KP 24 anggaran BPSDMP 83 95,60 secara efisien dan ekuntabel KP (%) Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa Nilai Kinerja Anggaran BPSDMP KP telah mencapai target yang telah ditetapkan dengan target nilai 83 dengan capaian sebesar 95,60 (kategori Baik ). Dalam pelaksanaannya data yang digunakan dalam penghitungan nilai kinerja adalah data realisasi dari aplikasi Monitoring Span dan aplikasi SMART Kementerian Keuangan. Tahun 2016 Nilai Kinerja Anggaran BPSDMP KP adalah 95,60 dari target yang ditetapkan sebesar Dengan capaian tersebut, BPSDMP KP telah meningkatkan kinerja anggarannya jika dibandingkan dengan capaian tahun 2015 dimana hanya mendapatkan capain sebesar 86,50 (kenaikan sebesar 10,52%). Tercapainya nilai kinerja sesuai target yang ditetapkan merupakan keberhasilan dari pengelolaan keuangan dan kegiatan yang dilaksanakan secara sinergi. Perencanaan kegiatan dan POK yang disusun awal tahun, dievaluasi setiap bulan dan direvisi seperlunya menjadi solusi pencapaian apabila terdapat nilai kinerja pada periode tertentu yang tidak mencapai target. Percepatan realisasi melalui berbagai mekanisme keuangan dan realisasi fisik dilakukan secara menyeluruh, terutama pada triwulan ke-3 dan ke-4 dan dilakukan pada seluruh Satker Pusat, UPT maupun Dekonsentrasi. INDIKATOR KINERJA UTAMA 25 Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup BPSDMP KP (%) Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup BPSDMP KP (%) dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.28 Capaian Indikator Kinerja 25 Utama Tahun 2016 SS 13 Sasaran Strategis Indikator Target Capaian Terkelolanya anggaran Persentase Kepatuhan pembangunan BPSDMP KP 25 terhadap SAP lingkup secara efisien dan ekuntabel BPSDMP KP (%) 61

72 Dari tabel tersebut diketahui bahwa indikator Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup BPSDMP KP telah mencapai target yang telah ditetapkan dengan nilai target 100% dengan capaian sebesar 100%. Kepatuhan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Berbasis Akrual adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah, yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, capaian untuk indikator Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup BPSDMP KP ini dipertahankan untuk tetap dilaksanakan oleh seluruh komponen di lingkup BPSDMP KP dengan nilai 100%. Pencapaian hasil yang maksimal atas pelaksanaan SAP tercermin dalam perbaikan Catatan Hasil Reviu Itjen KKP. Perbaikan atas koreksi tersebut diharapkan dapat diikuti dengan pemahaman secara menyeluruh atas pelaksanaan Akuntansi berbasis akrual, baik keuangan, pencatatan persediaan maupun BMN, serta pengungkapan yang cukup (adequate disclosure) agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi yang andal bagi pengambilan kebijakan maupun dalam pemeriksaan APIP. Sumberdaya yang mendukung berupa sumberdaya manusia dan alat pengolah data. Dengan sumberdaya manusia yang terampil dan kompeten mengasilkan substansi output pekerjaan yang berkualitas. Demikian pula dengan dukungan alat pengolah data dengan spesifikasi memadai dan ditunjang dengan kemudahan akses informasi, output yang dihasilkan dapat diselesaikan sesuai aturan yang updated dan penyampaian laporan yang tepat waktu. Kegiatan yang menunjang keberhasilan adalah penyampaian laporan yang telah divalidasi melalui proses rekonsiliasi dengan KPPN/KPKNL setempat yang dilakukan tepat waktu. Disamping hal tersebut koordinasi dengan instansi yang kompeten dalam rangka problem solving merupakan kegiatan yang menunjang pencapaian hasil yang otimal. 62

73 C. Akuntabilitas Keuangan Akuntabilitas keuangan mendukung pencapaian kinerja BPSDMPKP Tahun Jumlah dukungan anggaran dan realisasi pada Tahun 2016 disajikan pada tabel berikut. Tabel Anggaran dan Realisasi Pencapaian Tahun 2016 Bagian Pagu Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Gaji 30,901,326,000 30,592,527, Keuangan 6,626,326,000 6,527,041, Pelayanan Perkantoran 10,022,996,658 9,716,040, Kendaraan Bermotor Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 180,000, ,355, Peralatan dan Fasilitasi Perkantoran 3,106,000,000 3,016,792, Perencanaan 7,658,171,000 7,635,012, Organisasi dan Kepegawaian 5,719,529,000 5,707,900, Data Humas dan Kerjasama 10,685,060,000 10,290,700, Jumlah 74,899,408,658 73,665,369, Pelaksanaan dukungan teknis bagi penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan KP ditunjang dengan anggaran sebesar Rp

74 64

75 BAB IV PENUTUP A. CAPAIAN KINERJA UTAMA B. PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI 67

76 BAB IV PENUTUP A. Capaian Kinerja Utama Pengukuran capaian kinerja Sekretariat BPSDMP KP tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi indikator kinerja utama (key perfomance indicator, disingkat KPI) pada masing-masing perspektif. Pencatatan dan pengukuran kinerja dilakukan dengan bantuan perangkat lunak berbasis balanced scorecard pada Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, diperoleh data capaian kinerja Sekretariat BPSDMP KP di tingkat korporat tahun 2016 sebesar 108,08% yang berasal dari capaian kinerja masingmasing perspektif sebagai berikut: 1. Perspektif Masyarakat KP (Costumer Perspective) dengan bobot 33,33%, capaian kinerja 35,44% 2. Perspektif Internal ( Internal Process Perspective) dengan bobot 33,33%, capaian kinerja 36,16% 3. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ( Learn and Growth Perspective) dengan bobot 33,33%, capaian kinerja 36,48% B. Permasalahan dan Rekomendasi 1. Permasalahan a) Pengukuran manual IKU pada Learn & Growth Perspective Beberapa masih dilaksanakan secara individu karena belum ada standarisasi dari Sekretariat Jenderal KKP. b) Keterlambatan data dari masing-masing bagian lingkup Sekretariat BPSDMKP mengakibatkan terlambatnya penyusunan laporan kinerja Sekretariat baik triwulan maupun tahunan. 2. Rekomendasi a) Dalam penerapan manual IKU Learn & Growth, seharusnya Sekretariat Jenderal KKP mempunyai standar untuk semua eselon I lingkup KKP, sehingga metode pengukuran yang digunakan seragam. b) Dukungan dari masing-masing bagian lingkup Sekretariat BPSDMKP sangat diperlukan untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan pada tahun anggaran berikutnya. 68

RIFKY EFFENDI HARDIJANTO

RIFKY EFFENDI HARDIJANTO RIFKY EFFENDI HARDIJANTO Kepala Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Laporan Kinerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR LAMPIRAN... v BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Tugas dan Fungsi...

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TRIWULAN I TAHUN 2017 BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Pusat

Lebih terperinci

pengukuran kinerja dilakukan dengan bantuan perangkat lunak berbasis balanced

pengukuran kinerja dilakukan dengan bantuan perangkat lunak berbasis balanced RINGKASAN EKSEKUTIF Program Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM KP dengan sasaran para pelaku utama dan pelaku

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016 BADAN PENGEMBANGAN SDM DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

Jakarta, Juli Penanggungjawab. Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Kabid Perencanaan dan Evaluasi. Kabag TU.

Jakarta, Juli Penanggungjawab. Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Kabid Perencanaan dan Evaluasi. Kabag TU. i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Triwulan II merupakan perwujudan pertanggungjawaban kinerja atas target triwulan II yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja Pusat

Lebih terperinci

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo adalah

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

BALAI DIKLAT APARATUR SUKAMANDI LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2016 BADAN PENGEMBANGAN SDM DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN

BALAI DIKLAT APARATUR SUKAMANDI LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2016 BADAN PENGEMBANGAN SDM DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENGEMBANGAN SDM DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2016 BALAI DIKLAT APARATUR SUKAMANDI BALAI DIKLAT APARATUR SUKAMANDI Jl. Raya 2 Sukamandi Ciasem, Subang

Lebih terperinci

KINERJA 2016 STP - Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor

KINERJA 2016 STP - Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor LAPORAN KINERJA 2016 STP - Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor Jurusan Penyuluhan Perikanan - SEKOLAH TINGGI PERIKANAN BPSDMPKP - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA 2016 STP JURUSAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG KEMENTERIAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16 Gedung Mina Bahari III Lantai 15, Jakarta 10110 Telepon (021) 3519070, Facsimile (021) 3520346 Pos Elektronik ditjenpsdkp@kkp.goid

Lebih terperinci

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN AERTEMBAGA BITUNG

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN AERTEMBAGA BITUNG BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN AERTEMBAGA BITUNG LAPORAN KINERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.12-/217 DS551-299-21-3845 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL, Menimbang : a. Mengingat : 1. bahwa dalam rangka mendukung

Lebih terperinci

DRAFT RENCANA STRATEGIS

DRAFT RENCANA STRATEGIS DRAFT RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2015-2019 1 Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman i ii I. PENDAHULUAN A. Kondisi Umum 2 1. Struktur Organisasi 2 2. Tugas dan Fungsi 3 B. Capaian

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka LAPORAN KINERJA Sekretariat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 SEKRETARIAT BKIPM

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 SEKRETARIAT BKIPM i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 16/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 16/KEP-BKIPM/2017 TENTANG KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 16/KEP-BKIPM/2017 TENTANG RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan LAPORAN KINERJA TA 2016 Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan TIM PENYUSUN Penasehat Penanggung Jawab Penyusun Kontributor Luthfi Assadad Arif Rahman Hakim Nur Fitriana

Lebih terperinci

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas Rahmat Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas Rahmat Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas Rahmat Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kine~a Triwulan I Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR :

TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR : TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR : 1. Nurhidayat, M.Si. 2. Yulianti, A.Pi., M.Si. 3. Nuryadi, S.Pi. 4. Dr. Ir. Mas Tri Djoko Sunarno, M.S. 5. Dr. Ir. Ani Widiyati,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

reformasi birokrasi yang harus diwujudkan dan dilaksanakan oleh seluruh instansi pemerintahan. Salah satu wujud atas pelaksanaan tugas dan

reformasi birokrasi yang harus diwujudkan dan dilaksanakan oleh seluruh instansi pemerintahan. Salah satu wujud atas pelaksanaan tugas dan 1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik adalah amanat reformasi birokrasi yang harus diwujudkan dan dilaksanakan oleh seluruh instansi pemerintahan. Salah satu

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA TRIWULAN II SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja terhadap

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH 1 GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah,

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI.

MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/212 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan Kinerja Interim Triwulan II Tahun 2015 Instansi Pemerintah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDMPM KP) khususunya di Pusat Pelatihan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan BAB IV A. Simpulan Laporan kinerja Sekretariat Kabinet tahun 2015 ini merupakan laporan pertanggungjawaban atas pencapaian visi dan misi Sekretariat Kabinet dalam rangka menuju organisasi yang efektif,

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

H a l a m a n i KATA PENGANTAR

H a l a m a n i KATA PENGANTAR SUPM NEGERI LADONG BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2016 H a l a m a n i KATA PENGANTAR Dalam rangka mengukur

Lebih terperinci

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya agar efektif, efisien, dan akuntabel, Direktorat Penanganan Pelanggaran (Dit. PP) berpedoman pada dokumen perencanaan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan karunia-nya

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

DAFTAR PENYUSUN. Penasehat : Penanggung Jawab : Ketua Tim Penyusun : Tim Penyusun : Penerbit : Kepala PusatPenelitian dan Pengembangan

DAFTAR PENYUSUN. Penasehat : Penanggung Jawab : Ketua Tim Penyusun : Tim Penyusun : Penerbit : Kepala PusatPenelitian dan Pengembangan DAFTAR PENYUSUN Penasehat : Kepala PusatPenelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir : Ir. M. Eko Rudianto, M.Buss.IT Penanggung Jawab : Kabid Data, Informasi, Monitoring dan Evaluasi : Ir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M SEKRETARIAT DAERAH KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 188.4/747/Org./X/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DAERAH KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2015 BADAN KARANTINA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan proses penyusunan rencana

Lebih terperinci

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan tanggung jawab semua instansi pemerintah dalam rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut : RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal Tahun 2011 adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Abdur Rouf Syam

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Abdur Rouf Syam KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Kinerja (LKj) Sekretariat Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

-2- C. Ruang Lingkup Ruang lingkup surat edaran meliputi pentingnya implementasi SAKIP di lingkungan Badan Litbang dan Diklat guna meningkatkan kualit

-2- C. Ruang Lingkup Ruang lingkup surat edaran meliputi pentingnya implementasi SAKIP di lingkungan Badan Litbang dan Diklat guna meningkatkan kualit KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Gedung Kementerian Agama Lantai. 17. Jalan M.H. Thamrin No.6 Jakarta Pusat Telepon/Faksimili : (021)

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

3.1 Prestasi Kinerja

3.1 Prestasi Kinerja 3.1 Prestasi Kinerja Sebagaimana telah diuraikan pada Bab sebelumnya, berdasarkan implementasi balanced scorecard (BSC) dalam manajemen pengelolaan kinerja, pada tahun 2013 Sekretariat Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Saat Ini telah melaksanakan program reformasi birokrasi pada periode 2005-2009. Sampai saat ini program reformasi birokrasi masih terus berlanjut, dan telah memberikan manfaat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KKP 2016

LAPORAN KINERJA KKP 2016 ii KATA PENGANTAR aporan Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2016, yang merupakan pelaksanaan dari Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI II.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Biro Organisasi Tugas dan Fungsi pada Biro Organisasi berdasarkan pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 58 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-18.KP.05.02 TAHUN 2011 TENTANG SASARAN KERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PUSAT PELATIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PUSAT PELATIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN L A K I P PUSAT PELATIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN PUSAT PELATIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1465, 2015 BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U No.1465, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja (LKJ) Komisi Pemilihan Umum

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

2011, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Le

2011, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Le BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.621, 2011 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Sasaran Kerja. Penilaian. Evaluasi. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-18.KP.05.02

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2016,

Lebih terperinci