LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR"

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja terhadap upaya pencapaian visi dan misi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya pada Triwulan I Tahun 2014 yang tertuang dalam pelaksanaan program dan kegiatan. LAKIP ini mencakup uraian kinerja utama serta rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 dalam rangka pencapaian indikator yang telah ditetapkan. LAKIP Triwulan I Tahun 2014 ini diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada periode berikutnya. Secara internal, LAKIP Triwulan I Tahun 2014 harus dijadikan sebagai motivator peningkatan kinerja organisasi dengan jalan selalu menyesuaikan indikator-indikator kinerja yang telah ada dengan perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga Ditjen Perikanan Budidaya melalui pelayanan yang lebih profesional dan transparan dapat semakin memberikan arti positif bagi masyarakat. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna untuk menunjang pembangunan kelautan dan perikanan di masa mendatang. Jakarta, Mei 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Ir. Moh. Abduh Nurhidajat, M.Si i

2 DAFTAR ISI NO URAIAN HAL KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii IKHTISAR EKSEKUTIF... 1 BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud dan Tujuan Kedudukan, Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi Keragaan SDM Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Sistematika LAKIP... 8 BAB 2. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA VISI Misi Tujuan Sasaran Strategis Strategi Dan Kebijakan Program Pembangunan Perikanan Budidaya RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN Indikator Kinerja Anggaran PENETAPAN KINERJA/PERJANJIAN KINERJA (PK) PENGUKURAN/PENGELOLAAN KINERJA BAB 3. AKUNTABILITAS KINERJA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 1 : Tersedianya SDM Ditjen PB yang kompeten dan professional PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 2 : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 3 : Terwujudnya good governance & clean government PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 4 : Terkelolanya anggaran secara optimal di Ditjen PB PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 5 : Terwujudnya kerja sama bidang PB di dalam dan luar negeri yang implementatif ii

3 3.6. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 6 : Terintegrasinya sistem informasi Ditjen Perikanan Budidaya PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 7 : Terselenggaranya RB Ditjen PB sesuai roadmap RB KKP PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 8 : Terlaksananya kerja sama internasional dan antar lembaga sesuai ruang lingkup perjanjian kerja sama bidang PB PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 9 : Terselenggaranya perencanaan program perikanan budidaya yang efektif PENCAPAIN SASARAN STRATEGIS 10 : Tersedianya SDM Setditjen PB yang kompeten dan professional PENCAPAIAN SASARAN STARTEGIS 11 : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 12 : Terwujudnya good governance & clean government di Setditjen PB PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 13 : Terkelolanya anggaran Setditjen PB secara optimal. 69 BAB 4. PENUTUP LAMPIRAN iii

4 DAFTAR TABEL NO URAIAN HAL 1. Sasaran Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditas Utama Tahun Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Sasaran Strategis 1 Tersedianya SDM Ditjen PB yang kompeten dan profesional sampai dengan triwulan I Tahun Capaian IKU 1 Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III, IV dan V lingkup Ditjen PB (%) sampai dengan Triwulan I Tahun Capaian IKU 2 Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Ditjen PB (%) sampai dengan Triwulan I Tahun Sasaran Strategis 2 Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB sampai dengan triwulan I Tahun Capaian IKU 3 Service Level Agreement Di Ditjen Perikanan Budidaya sampai dengan Triwulan I Tahun Capaian IKU 4 Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya sampai dengan Triwulan I Tahun Target dan Realisasi IKU pada Sasaran Strategis 3 Terwujudnya good dovernance & clean government Tingkat Ketaatan terhadap SAP DJPB Tingkat Kepatuhan terhadap SPI DJPB Ketersediaan Catatan Atas Laporan Keuangan DJPB Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang Ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di DJPB Nilai Perencanaan Kinerja DJPB Komponen dan Bobot Penilaian Pengukuran Kinerja Nilai Pengukuran Kinerja DJPB Komponen dan Bobot Penilaian Pelaporan Kinerja Nilai Pelaporan Kinerja DJPB Nilai Evaluasi Kinerja DJPB Komponen dan Bobot Penilaian Pencapaian Kinerja DJPB Nilai Pencapaian Kinerja DJPB Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya Persentase Jumlah Asset BMN yang Termanfaatkan dibanding dengan Jumlah Aset yang Ada Target dan Realisasi IKU Sasaran Strategis 4 Terkelolanya anggaran secara optimal di Ditjen Perikanan Budidaya Capaian IKU 16 Persentase Penyerapan Anggaran Ditjen PB (%) sampai dengan Triwulan I Tahun iv

5 26. Realisasi Penyerapan Anggaran Satker Ditjen Perikanan Budidaya TW I Tahun 2014 Berdasarkan Jenis Belanja Realisasi Penyerapan Anggaran dan Fisik Satker Ditjen Perikanan Budidaya TW I Tahun 2013 dan 2014 Berdasarkan Satker Pusat dan Satker Daerah Capaian PNBP Satker Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I TA Target dan Realisasi Sasaran Strategis Terwujudnya kerja sama bidang Perikanan Budidaya di dalam dan luar negeri yang implementatif Persentase Jumlah Kerjasama yang Diimplementasikan (%) Target dan Realisasi Sasaran Strategis Terintegrasinya sistem informasi Ditjen Perikanan Budidaya Persentase data dan informasi yang ditampilkan dalam website KKP dibanding dengan data yang ditampilkan Target dan Realisasi Sasaran Strategis Terselenggaranya Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya sesuai roadmap Reformasi Birokrasi KKP Persentase Rencana Aksi Reformasi Birokrasi di Ditjen Perikanan Budidaya yang Telah Terpenuhi Target dan Realisasi Sasaran Strategis Terlaksananya kerja sama internasional dan antar lembaga sesuai ruang lingkup perjanjian kerja sama bidang Perikanan Budidaya Rasio Jumlah Ruang Lingkup Kerjasama yang Berhasil Dilaksanakan Terhadap Total Ruang Lingkup Kerjasama (%) Target dan Realisasi Sasaran Strategis Terselenggaranya perencanaan program perikanan budidaya yang efektif Rasio Jumlah Anggaran yang Dibutuhkan dengan Jumlah Anggaran yang Diterima Tahun Jumlah Anggaran yang Dibutuhkan dan Jumlah Anggaran yang Diterima Tahun Konsistensi Pelaksanaan Kegiatan terhadap Rencana Kerja Pemerintah Rasio Hasil Evaluasi Kinerja yang Ditindaklanjuti Dalam Perencanaan Target dan Realisasi Sasaran Strategis Tersedianya SDM Setditjen Perikanan Budidaya yang kompeten dan proesional Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III dan IV lingkup Setditjen PB (%) Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Setditjen PB (%) Target dan Realisasi Sasaran Strategis Tersedianya SDM Setditjen Perikanan Budidaya yang kompeten dan proesional Service Level Agreement di Setditjen PB Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini Dasar Perhitungan Persepsi User Terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya Target dan Realisasi Sasaran Strategis Terwujudnya good governance & clean government di Setditjen Perikanan Budidaya Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di Setditjen PB v

6 51.Nilai AKIP Ditjen Perikanan Budidaya Nilai Integritas Sesditjen Perikanan Budidaya Nilai Inisiatif Anti Korupsi Setditjen PB Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Setditjen PB Target dan Realisasi Sasaran Strategis Terwujudnya good governance & clean government di Setditjen Perikanan Budidaya Persentase Penyerapan Anggaran Setditjen PB vi

7 DAFTAR GAMBAR NO URAIAN HAL 1. Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Persentase jumlah pegawai lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya berdasarkan jabatan Persentase jumlah pegawai lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya berdasarkan tingkat pendidikan Perbandingan Realisasi PNBP Triwulan I TA.2013 dan TA vii

8 DAFTAR LAMPIRAN NO URAIAN HAL 1. Laporan Keuangan Triwulan I Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya viii

9 IKHTISAR EKSEKUTIF LAKIP Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 menyajikan capaian kinerja terhadap target yang telah ditetapkan dalam renstra dan mengevaluasi keberhasilan maupun kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan demi peningkatan kinerja pada tahun berikutnya. Pada tahun 2014, Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya telah menetapkan 13 (tiga belas) sasaran strategis dengan 33 (tiga puluh tiga) indikator kinerja untuk menunjang pencapaian kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya. Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut dilaksanakan pada 3 (tiga) perspektif, yaitu (i) Customer Perspective; (ii) Internal Process Perspective; dan (iii) Learning and Growth Perspective. Pencapaian kinerja pada Triwulan I tahun 2014 telah menunjukkan hasil yang memuaskan, dengan rata-rata pencapaian sebesar 100% bila dibandingkan dengan target IKU pada triwulan I. Namun demikian hampir semua IKU masih belum memiliki nilai karena IKU dihitung pada akhir tahun. Ringkasan penjelasan pencapaian IKU dijelaskan dalam setiap Perspective sebagamana dibawah: Customer Perspective Pada Customer Perspective terdapat 5 (lima) Sasaran Strategis (SS) dengan capaian sebagai berikut: Capaian SS1: Tersedianya SDM Ditjen Perikanan Budidaya yang kompeten dan profesional didukung oleh IKU (i) Indeks kesenjangan kompetensi yang mencapai 100% (dibandingkan target triwulan I); dan (ii) Indeks kesenjangan kompetensi pejabat fungsional dengan capaian 100% (dibandingkan target triwulan I). Namun nilai untuk kedua IKU tersebut masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun; Capaian SS2: Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang perikanan budidaya didukung oleh IKU (i) Service Level Agreement di Ditjen Perikanan Budidaya sebesar 100%; dan (ii) Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini di Ditjen perikanan budidaya dengan capaian sebesar 100%. Namun nilai untuk kedua IKU masih 0 (nol) karena diukur pada akhir tahun. Capaian SS3: Terwujudnya good governance & clean government didukung oleh IKU (i) Tingkat ketaatan terhadap SAP Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%; (ii) Tingkat kepatuhan terhadap SPI Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%; (iii) Ketersediaan catatan atas laporan keuangan (Calk) Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%; (iv) Jumlah rekomendasi aparat pengawas internal dan eksternal pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti disbanding total rekomendasi di Ditjen 1

10 Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%; (v) Nilai perencanaan kinerja Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%; (vi) Nilai pengukuran kinerja Ditjen Perikanan Budidaya; (vii) Nilai pelaporan kinerja Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%; (viii) Nilai evaluasi program Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%; (ix) Nilai pencapaian kinerja Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%; (x) Nilai penerapan RB Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%; dan (xi) Persentase jumlah asset BMN yang termanfaatkan disbanding dengan jumlah asset BMN yang ada dengan capaian sebesar 100%. Namun nilai IKU-IKU tersebut masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun, kecuali untuk IKU tingkat ketaatan terhadap SAP Ditjen Perikanan Budidaya. Capaian SS4: Terkelolanya anggaran secara optimal di Ditjen Perikanan Budidaya didukung oleh IKU (i) Persentase penyerapan anggaran Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 69,67% dibandingkan dengan target pada triwulan I. Capaian SS5: Terwujudnya kerja sama bidang Perikanan Budidaya di dalam dan luar negeri yang implementatif didukung oleh IKU (i) Persentase jumlah kerja sama yang di implementasikan dengan capaian sebesar 100%, namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun. Internal Process Perspective Perspective yang kedua adalah Internal Process Perspective yang merupakan upaya internal untuk pencapaian customer perspective dengan 4 sasaran strategi dan capaian masing-masing sebagai berikut: Capaian SS6: Terintegrasinya sistem informasi Ditjen Perikanan Budidaya didukung oleh IKU (i) Persentase data dan informasi yang ditampilkan dalam website KKP dibandingkan dengan data yang dikirim dari Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%, namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun. Capaian SS7: Terselenggaranya RB Ditjen Perikanan Budidaya sesuai dengan roadmap RB KKP didukung oleh IKU (i) Persentase rencana aksi RB di Ditjen perikanan budidaya yang telah terpenuhi dengan capaian sebesar 100%, namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun. Capaian SS8: Terlaksananya kerja sama internasional dan antar lembaga sesuai ruang lingkup perjanjian kerja sama bidang perikanan budidaya didukung oleh IKU (i) Rasio jumlah ruang lingkup kerja sama yang berhasil dilaksanakan terhadap total ruang lingkup kerja sama dengan capaian sebesar 100%, namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun. Capaian SS9: Terselenggaranya perencanaan program perikanan budidaya yang efektif didukung oleh IKU (i) Rasio jumlah anggaran yang dibutuhkan disbanding dengan jumlah 2

11 anggaran yang diterima dengan capaian sebesar 100%, namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun. Learn and Growth Perspective Dalam perspective ini telah ditetapkan empat sasaran strategis, dengan ringkasan pencapaian sebagai berikut: Capaian SS10: Tersedianya SDM Ditjen Perikanan Budidaya yang kompeten dan profesional didukung IKU (i) Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat eselon III, IV dan V lingkup Setditjen PB dengan capaian 100%; dan (ii) Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat fungsional dengan capaian 100%. Persentase capaian tersebut merupakan pembandingan dengan target triwulan I, namun nilai IKU masih 0 (nol) dikarenakan pengukuran baru dilakukan pada akhir tahun. Capaian SS11: Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang Perikanan Budidaya didukung oleh IKU (i) Service Level Agreement di Ditjen PB ; dan (ii) Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini di Ditjen PB, dengan capaian masing-masing sebesar 100%. Persentase capaian tersebut merupakan pembandingan dengan target triwulan I, namun nilai IKU masih 0 (nol) dikarenakan pengukuran baru dilakukan pada akhir tahun. Capaian SS12: Terwujudnya good governance & clean government di Setditjen PB didukung IKU (i) Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di Ditjen PB; (ii) Nilai AKIP Ditjen PB; (iii) Nilai integritas Ditjen PB (iv) Nilai Inisiatif anti korupsi Ditjen PB; dan (v) Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Ditjen PB dengan capaian masing-masing sebesar 100%. Prosentase capaian tersebut merupakan pembandingan dengan target triwulan I, namun nilai IKU masih 0 (nol) dikarenakan pengukuran baru dilakukan pada akhir tahun. Capaian SS13: Terkelolanya anggaran di Setditjen Perikanan Budidaya secara optimal didukung oleh IKU Persentase penyerapan Anggaran Setditjen PB dengan capaian 298,22% bila dibandingkan dengan target triwulan I atau 28,25 % bila dibandingkan dengan target tahunan. Selanjutnya Pencapaian IKU yang masih dibawah target yang ditentukan akan senantiasa diupayakan peningkatannya melalui kerja keras serta menyempurnakan kebijakan yang ada untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran strategis, sehingga diharapkan di masa yang akan datang capaian semua sasaran strategis dapat lebih optimal. 3

12 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produk perikanan budidaya dalam beberapa kurun waktu ke depan masih akan menjadi komoditas strategis bagi masyarakat global sehingga pengembangan perikanan budidaya di Indonesia ke depan harus semakin dioptimalkan dengan pemanfaatan potensi lahan yang dimiliki. Selain itu, diperlukan adanya kesadaran dari masyarakat dan stakeholder, untuk memposisikan pola pikir dan persepsinya agar perikanan budidaya memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Dalam rangka mewujudkan tugas dan fungsi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya, maka diperlukan sinergisitas antar semua pihak yang terkait dalam upaya pencapaian keberhasilan program dan kegiatan di bidang perikanan budidaya. Koordinasi yang baik dan tanggung jawab pada masing-masing tingkat, baik pusat maupun daerah sangatlah diharapkan agar diperoleh capaian kinerja yang optimal disertai pelaporan kinerja yang akurat dan akuntabel. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang telah ditetapkan sebagai bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Penyusunan LAKIP Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya ini mengacu pada Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP ini menginformasikan capaian kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya selama tahun 2014 pada triwulan I Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan Penyusunan LAKIP Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 yaitu : i) sebagai sarana pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya kepada seluruh stakeholders; ii) sebagai sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya pada triwulan I dalam upaya memperbaiki kinerja triwulan selanjutnya; dan (iii) sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan dokumen perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2010, maka kedudukan, tugas dan fungsi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya adalah sebagai berikut : 4

13 1. Kedudukan Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya merupakan salah satu unit kerja eselon II yang dipimpin oleh Sekretaris Ditjen Perikanan Budidaya yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Perikanan Budidaya. 2. Tugas Tugas Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya adalah melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Ditjen Perikanan Budidaya. 3. Fungsi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya menyelenggarakan fungsi : 1. Koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, kerja sama serta penyediaan data dan informasi; 2. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian; 3. Koordinasi dan penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundangundangan, evaluasi dan penyempurnaan organisasi dan ketatalaksanaan, dokumentasi dan pengembangan sistem informasi hukum, pelaksanaan hubungan masyarakat, dan pelayanan perpustakaan; 4. Pelaksanaan urusan administrasi keuangan, rumah tangga dan perlengkapan, serta urusan tata usaha; dan 5. Analisis dan evaluasi pelaksanaan program, hasil pengawasan, dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang perikanan budidaya Struktur Organisasi Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tatakerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya dibantu oleh : 1. Bagian Program Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, kerja sama, evaluasi program, penyediaan data dan informasi, serta penyusunan laporan di bidang perikanan budidaya. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Program menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran; 5

14 b. Penyiapan bahan koordinasi kerja sama program; dan c. Penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan, serta penyediaan data dan informasi. 2. Bagian Keuangan dan Umum Bagian Keuangan dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi keuangan, tata usaha, rumah tangga, dan perlengkapan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Keuangan dan Umum menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan urusan keuangan; b. Pelaksanaan urusan tata usaha, persuratan dan kearsipan; dan c. Pelaksanaan urusan rumah tangga, dan perlengkapan. 3. Bagian Kepegawaian Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan koordinasi perencanaan dan pengembangan kepegawaian; b. Pelaksanaan administrasi mutasi kepegawaian; dan c. Pelaksanaan tata usaha kepegawaian dan jabatan fungsional 4. Bagian Hukum, Organisasi dan Humas Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, analisis dan evaluasi serta penyiapan penataan organisasi dan ketatalaksanaan, dokumentasi dan pengembangan sistem informasi hukum, pelaksanaan hubungan masyarakat dan pelayanan perpustakaan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundangundangan di bidang perikanan budidaya; b. Analisis dan evaluasi, serta penyiapan penataan organisasi dan ketatalaksanaan; dan c. Pelaksanaan hubungan masyarakat dan pelayanan perpustakaan, serta pengelolaan dokumentasi dan pengembangan sistem informasi hukum. 6

15 Gambar 1. Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya 1.5. Keragaan SDM Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya didukung oleh SDM sejumlah 116 orang PNS (data sampai dengan triwulan I 2014) dengan rincian sebagai berikut: 1. Jumlah pegawai berdasarkan jabatan : Jabatan Eselon I sejumlah 1 orang, Jabatan Eselon II sejumlah 1 orang, Jabatan Eselon III sejumlah 3 orang, Jabatan Eselon IV sejumlah 12 orang, Pejabat Fungsional Umum sejumlah 2 orang, dan staff lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan budidaya sejumlah 97 orang. 97, 84% 1, 1% 1, 1% 3, 2% 12, 10% 2, 2% Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV Fungsional Umum Staff Gambar 2. Persentase jumlah pegawai lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya berdasarkan jabatan 2. Jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan : S3 sejumlah 1 orang, S2 sejumlah 14 orang, S1 sejumlah 36 orang, D4 sejumlah 1 orang, Sarjana Muda sejumlah 1 orang, D3 sejumlah 10 orang, SLTA sejumlah 43 orang, SLTP sejumlah 4 orang, dan SD sejumlah 4 orang. 7

16 43, 38% Gambar 3. Persentase jumlah pegawai lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya berdasarkan tingkat pendidikan 1.6. Sistematika LAKIP 4, 3% 4, 3% 10, 9% 1, 1% 14, 12% 36, 32% LAKIP ini secara umum memuat target dan capaian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun Sebagai tolak ukur keberhasilan kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya, LAKIP ini menginformasikan perbandingan antara target dan capaian kinerja (performance results) pada Triwulan I dengan target dan capaian kinerja (performance results) pada akhir tahun Dari analisa tersebut akan teridentifikasi sejumlah celah kinerja (Performance gap) sehingga dapat diperoleh masukan bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Adapun sistematika penyajian laporan adalah sebagai berikut : 1. Ikhtisar Eksekutif, yang menyajikan gambaran menyeluruh secara ringkas tentang capaian kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya selama kurun waktu triwulan I tahun Bab I pendahuluan, yang menyajikan hal-hal umum tentang Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya serta uraian singkat tentang tugas pokok dan fungsi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya, termasuk latar belakang, maksud dan tujuan penulisan LAKIP. 3. Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja, yang menyajikan rencana strategis, gambaran singkat mengenai sasaran dan kebijakan dan program Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun , rencana kerja dan anggaran tahun 2014, penetapan kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya serta pengukuran/pengelolaan kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya. 4. Bab III Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan, yang menyajikan prestasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya serta evaluasi dan analisis kinerja. Dalam bab ini juga disampaikan akuntabilitas keuangan yang mencakup alokasi dan realisasi anggaran. 5. Bab IV Penutup, yang menyajikan tinjauan secara umum tentang keberhasilan, kegagalan serta permasalahan dan kendala utama. Dalam bab ini juga disampaikan saran pemecahan masalah yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya berupa perbaikan perencanaan, kebijakan, dan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan. 1, 1% 1, 1% S3 S2 S1 D4 Sarjana Muda D3 SLTA SLTP SD 8

17 6. Lampiran, yang berisi data dukung yang diperlukan dalam penjelasan/pembahasan dari Bab I sampai dengan Bab IV. 9

18 BAB 2. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Pembangunan bidang perikanan budidaya yang telah dilaksanakan selama ini telah membawa hasil yang cukup menggembirakan. Perubahan tatanan global serta nasional yang berkembang dinamis menuntut percepatan pembangunan bidang perikanan budidaya secara nyata untuk mampu menyesuaikan dan memenuhi tantangan lingkungan strategis yang bergerak cepat tersebut. Sejalan dengan tantangan dan permasalahan tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengembangkan kebijakan industrialisasi kelautan dan perikanan yang dimulai sejak tahun 2012 dengan tujuan untuk meningkatkan kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Melalui industrialisasi, para pelaku usaha perikanan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing, sekaligus membangun sistem produksi yang modern dan terintegrasi dari hulu sampai hilir. Oleh karenanya, guna mewujudkan pembangunan perikanan dan kelautan yang lebih terarah, terukur, konsisten dan akuntabel diperlukan visi dan misi yang dapat menggambarkan harapan dan kenyataan yang akan diperoleh melalui kebijakan dan program serta kegiatannya, maka Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menetapkan visi, misi dan tujuan pengembangan perikanan budidaya sebagai berikut RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA Rencana Strategis adalah merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana Strategis (Renstra) Ditjen Perikanan Budidaya tahun yang telah disesuaikan, diuraikan sebagai berikut : VISI Selaras dengan visi Kementerian Kelautan dan Perikanan Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat, pada tahun Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menetapkan visi sebagai berikut: Pembangunan Perikanan Budidaya yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat Misi Dalam rangka mewujudkan visi di atas, maka ditetapkan misi pembangunan perikanan budidaya yaitu : 10

19 Mengelola Sumberdaya Perikanan Budidaya secara Optimal dan Berwawasan Lingkungan Tujuan Ditjen Perikanan Budidaya sesuai dengan visi dan misinya menetapkan tujuan pokok dalam pembangunan perikanan budidaya yaitu: Meningkatnya Produksi Usaha Perikanan Budidaya yang Berkelanjutan Sasaran Strategis Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis pembangunan perikanan budidaya diperlukan sejumlah sasaran strategis yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun Sasaran strategis pembangunan perikanan budidaya berdasarkan tujuan yang akan dicapai dijabarkan dalam tiga perspektif dengan masing-masing IKU sebagai berikut : Customer Perspective 1. Sasaran Strategis : Tersedianya SDM Ditjen PB yang kompeten dan profesional. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Indeks kesenjangan kompetensi pejabat eselon III, IV dan V lingkup Ditjen Perikanan Budidaya; dan b. Indeks kesenjangan kompetensi pejabat fungsional. 2. Sasaran Strategis : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang perikanan budidaya. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Service Level Agreement di Ditjen Perikanan Budidaya; dan b. Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini di Ditjen Perikanan Budidaya. 3. Sasaran Strategis : Terwujudnya good governance and clean government. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Tingkat ketaatan terhadap SAP Ditjen Perikanan Budidaya; b. Tingkat kepatuhan terhadap SPI Ditjen Perikanan Budidaya; c. Ketersediaan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Ditjen Perikanan Budidaya; d. Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti disbanding total rekomendasi di Ditjen Perikanan Budidaya; e. Nilai perencanaan kinerja Ditjen Perikanan Budidaya; f. Nilai pengukuran kinerja Ditjen Perikanan Budidaya; g. Nilai pelaporan kinerja Ditjen Perikanan Budidaya; h. Nilai evaluasi program Ditjen Perikanan Budidaya; i. Nilai pencapaian kinerja Ditjen Perikanan Budidaya; 11

20 j. Nilai penerapan Reformasi Birokrasi (RB) Ditjen Perikanan Budidaya; dan k. Persentase jumlah asset BMN yang termanfaatkan dibanding dengan jumlah asset BMN yang ada. 4. Sasaran Strategis : Terkelolanya anggaran secara optimal di Ditjen Perikanan Budidaya. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase penyerapan anggaran Ditjen Perikanan Budidaya. 5. Sasaran Strategis : Terwujudnya kerja sama bidang perikanan budidaya di dalam dan luar negeri yang implementatif. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase jumlah kerja sama yang di implementasikan. Internal Process Perspective 6. Sasaran Strategis : Terintegrasinya sistem informasi Ditjen Perikanan Budidaya. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase data dan informasi yang ditampilkan dalam website KKP dibandingkan dengan data yang dikirim dari Ditjen Perikanan Budidaya. 7. Sasaran Strategis : Terselenggaranya Reformasi Birokrasi (RB) Ditjen Perikanan Budidaya sesuai roadmap RB KKP. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase rencana aksi RB di Ditjen Perikanan Budidaya yang telah terpenuhi. 8. Sasaran Strategis : Terlaksananya kerja sama internasional dan antar lembaga sesuai ruang lingkup perjanjian kerja sama bidang perikanan budidaya. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Rasio jumlah ruang lingkup kerja sama yang berhasil dilaksanakan terhadap total ruang lingkup kerja sama. 9. Sasaran Strategis : Terselenggaranya perencanaan program perikanan budidaya yang efektif. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Rasio jumlah anggaran yang dibutuhkan dibanding dengan jumlah anggaran yang diterima; b. Konsistensi pelaksanaan kegiatan terhadap rencana kerja pemerintah; dan c. Rasio hasil evaluasi kinerja yang ditindaklanjuti dalam perencanaan. Learning and Growth Perspective 10. Sasaran Strategis : Tersedianya SDM Setditjen PB yang kompeten dan profesional. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III, IV dan V Lingkup Setditjen PB; dan b. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Setditjen PB. 11. Sasaran Strategis : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Service Level Agreement di Setditjen PB; dan b. Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Setditjen PB. 12

21 12. Sasaran Strategis : Terwujudnya good governance & clean government di Setditjen PB. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di Setditjen PB; b. Nilai AKIP Setditjen PB; c. Nilai Integritas Setditjen PB; d. Nilai Inisiatif Anti Korupsi Setditjen PB; dan e. Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Setditjen PB. 13. Sasaran Strategis : Terkelolanya anggaran secara optimal di Setditjen PB. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase Penyerapan Anggaran Setditjen PB Strategi Dan Kebijakan Arah kebijakan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dalam mendukung kebijakan nasional serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam 5 tahun ke depan adalah: 1. Terpenuhinya kebutuhan pakan yang teregistrasi dalam rangka penerapan teknologi, unit usaha budidaya yang tersertifikasi dan tersedianya data statistik perikanan budidaya yang akurat dan mutakhir 2. Terpenuhinya kebutuhan benih untuk produksi dan pasar dengan mutu terjamin 3. Terpenuhinya kebutuhan lahan budidaya yang sehat dan menghasilkan produk perikanan budidaya yang aman dikonsumsi 4. Terpenuhinya kebutuhan modal kerja guna berkembangnya usaha perikanan budidaya yang mandiri 5. Tersedianya lahan kawasan perikanan budidaya yang memiliki prasarana dan sarana yang memadai 6. Pengawalan dan pendampingan teknologi dalam rangka pengembangan kawasan perikanan budidaya 7. Pengelolaan keuangan dan aset Satker lingkup DJPB menuju KKP dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian dan penataan organisasi. Untuk melaksanakan arah kebijakan di atas, akan ditempuh melalui tiga strategi pembangunan perikanan budidaya, yaitu : a. Pengembangan Kawasan Minapolitan Minapolitan merupakan suatu konsepsi pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan berbasis kawasan yang berdasarkan prinsip-prinsip integrasi, efisiensi, berkualitas dan percepatan (akselerasi). Pengembangan kawasan minapolitan perikanan budidaya 13

22 merupakan upaya percepatan pembangunan perikanan budidaya di sentra-sentra produksi perikanan budidaya yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Pengembangan kawasan minapolitan perikanan budidaya bertujuan untuk : (i) meningkatkan volume produksi, produktivitas usaha, dan meningkatkan kualitas produk perikanan budidaya; (ii) meningkatkan pendapatan pembudidaya dan masyarakat terkait lainnya; dan (iii) mengembangkan kawasan minapolitan perikanan budidaya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di daerah. Adapun sasaran strategi pengembangan kawasan minapolitan perikanan budidaya adalah menjadikan lahan-lahan budidaya potensial sebagai sentra produksi perikanan dengan tingkat produksi, produktivitas, dan kualitas tinggi melalui sistem intensifikasi dan ekstensifikasi. b. Pengembangan Komoditas Unggulan Pengembangan komoditas unggulan ditetapkan untuk lebih memacu kegiatan perikanan budidaya untuk sepuluh komoditas yang telah ditetapkan sebagai komoditas unggulan yang memiliki kriteria : (i) bernilai ekonomis tinggi; (ii) teknologi budidaya yang dapat diterapkan dan telah tersedia; (iii) permintaan yang tinggi baik lokal maupun luar negeri; dan (iv) dapat dibudidayakan dan dikembangkan secara massal. Sepuluh komoditas budidaya unggulan tersebut adalah : (i) udang; (ii) rumput laut; (iii) nila; (iv) lele; (v) patin; (vi) gurame; (vii) kerapu; (viii) kakap; (ix) bandeng; dan (x) ikan lainnya. Disamping 10 (sepuluh) komoditas unggulan tersebut, pengembangan komoditas lainnya yang potensial dan spesifik daerah tetap dikembangkan baik dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa negara, pemenuhan konsumsi di dalam negeri, peningkatan pendapatan masyarakat, maupun untuk pelestarian jenis-jenis ikan lokal yang cenderung akan mengalami kepunahan. c. Pemberdayaan dan Wirausaha Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan atau meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai. PNPM Mandiri KP untuk bidang perikanan budidaya dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) Perikanan Budidaya yaitu pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan melalui fasilitasi bantuan pengembangan usaha yang diperuntukan bagi pembudidaya ikan yang tergabung dalam kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan). Tujuan PUMP Perikanan Budidaya adalah meningkatkan kemampuan usaha produksi perikanan budidaya, penyerapan tenaga kerja, pendapatan dan 14

23 kesejahteraan, menumbuhkan wirausaha dan memperkuat kelembagaan pokdakan serta meningkatkan kualitas lingkungan pembudidayaan. d. Industrialisasi Perikanan Budidaya Berbasis Blue Economy Kementerian Kelautan dan Perikanan mencanangkan industrialisasi kelautan dan perikanan sebagai salah satu strategi pembangunan kelautan dan perikanan yang dimulai pada tahun Industrialisasi kelautan dan perikanan adalah integrasi sistem produksi hulu dan hilir untuk meningkatkan skala dan kualitas produksi, produktivitas, daya saing, dan nilai tambah sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan. Tujuan industrialisasi kelautan dan perikanan terwujudnya percepatan pendapatan pelaku usaha kelautan dan perikanan. Sasaran yang ingin dicapai melalui industrialisasi kelautan dan perikanan adalah meningkatnya skala dan kualitas produksi, produktivitas, daya saing, dan nilai tambah sumberdaya kelautan dan perikanan. Pengembangan industrialisasi perikanan budidaya dilakukan dengan pendekatan Blue Economy yang dilandasi dengan prinsip-prinsip : (i) terintegrasi, yakni integrasi ekonomi dan lingkungan, jenis investasi dan sistem produksi; (ii) berbasis kawasan, yakni berbasis pengembangan kawasan ekonomi potensial; (iii) sistem produksi bersih, yakni sistem produksi efisien, hemat bahan baku, bebas pencemaran dan tidak merusak lingkungan; (iv) investasi kreatif dan inovatif, yakni penanaman modal dan bisnis dengan model blue economy; dan (v) berkelanjutan, yakni keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan Program Pembangunan Perikanan Budidaya Pembangunan Perikanan Budidaya pada tahun 2014 difokuskan kepada program pencapaian indikator kinerja utama yaitu meningkatnya produksi perikanan budidaya dengan volume produksi perikanan budidaya sebanyak ton dengan rincian sebagai berikut : 1. Produksi Perikanan Budidaya Air Tawar sebanyak ton; 2. Produksi Perikanan Budidaya Air Payau sebanyak ton; dan 3. Produksi Perikanan Budidaya Laut sebanyak ton. Adapun rincian sasaran produksi masing-masing komoditas sebagaimana tabel 1 berikut. 15

24 Tabel 1. Sasaran Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditas Utama Tahun NO. KOMODITAS (TON) (TON) (TON) (TON) (TON) (setelah revisi) (TON) (setelah revisi) Total 4,780, ,376, ,847,500 9,415,700 11,632,122 13,978,946 1 Udang 348, , , , , ,000 - Windu 123, , , , , ,000 - Vaname 225, , , , , ,000 2 Rumput Laut 2,574, ,672, ,504,200 5,100,000 6,500,000 7,800,000 3 Nila 378, , , ,000 1,200,000 1,440,000 4 Patin 132, , , , , ,000 5 Lele 200, , , , , ,000 6 Mas 254, , , , , ,000 7 Gurame 38, , ,300 44, , ,000 8 Kakap 4, , ,500 6,500 7,000 8,400 9 Kerapu 5, , ,000 11,000 11,000 13, Bandeng 291, , , , , , Lainnya 553, , , , , , RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN Indikator Kinerja Tujuan kegiatan Peningkatan Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perikanan Budidaya adalah Pengelolaan keuangan dan aset Satker lingkup DJPB menuju KKP dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian dan penataan organisasi. Unit kerja penanggung jawab kegiatan adalah Sekretaris Direktorat Jenderal. Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Ditjen Perikanan Budidaya adalah: Peningkatan akuntabilitas kinerja pengelolaan keuangan dan aset Satker lingkup DJPB menuju KKP dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian dan penataan organisasi. Komponen kegiatan peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Ditjen Perikanan Budidaya melalui: a. Bagian Program Komponen kegiatan penyelesaian dokumen perencanaan, monitoring evaluasi dan kerjasama program antara lain : (i) penyusunan program/kegiatan pembangunan perikanan budidaya, (ii) penyusunan rencana kerja dan anggaran, (iii) rencana teknis perencanaan pembangunan perikanan budidaya, (iv) pelaksanaan pengembangan kerjasama program, (v) penyusunan laporan tahunan, (vi) penyusunan LAKIP, dan (vii) temu koordinasi program/kegiatan pembangunan perikanan budidaya. b. Bagian Kepegawaian Komponen kegiatan pengembangan dan pembinaan kepegawaian antara lain : (i) penyelesaian administrasi perencanaan dan pengembangan kepegawaian, (ii) penyelesaian 16

25 administrasi mutasi pegawai dan pensiun, dan (iii) tata usaha kepegawaian dan administrasi jabatan fungsional. c. Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat Komponen kegiatan pengembangan organisasi tata laksana, hukum, dan pelaksanaan hubungan masyarakat antara lain : (i) analisa/pengkajian pengembangan organisasi dan tata laksana, (ii) penyelenggaraan kehumasan dan pemberitaan, (iii) pameran dan promosi perikanan budidaya, (iv) penyusunan naskah perundang-undangan, (v) pengelolaan perpustakaan, dan (vi) pelaksanaan Indonesia Aquaculture d. Bagian Keuangan dan Umum Komponen kegiatan penyelesaian dokumen/laporan keuangan dan umum antara lain : (i) penyelesaian laporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI), (ii) pengelolaan rumah tangga dan perlengkapan, dan (iii) inventarisasi aset Ditjen perikanan budidaya Anggaran Guna mendukung rencana kinerja tersebut, Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya mengalokasikan anggarannya yang berjumlah Rp untuk sub-sub program peningkatan produksi perikanan budidaya melalui kegiatan eselon III lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya diantaranya : a. Bagian Program sebesar Rp ,-; b. Bagian Kepegawaian sebesar Rp ,-; c. Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat sebesar Rp ,-; dan d. Bagian Keuangan dan Umum sebesar Rp , PENETAPAN KINERJA/PERJANJIAN KINERJA (PK) Sebagai penjabaran dari Rencana Kinerja Tahunan maka disusun Perjanjian Kinerja yang memuat mengenai perjanjian kinerja antara Eselon II dengan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya sebagaimana berikut : 17

26 PENETAPAN KINERJA Unit Kerja Eselon II : Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun Anggaran : 2014 SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA CUSTOMER PERSPECTIVE Tersedianya SDM Ditjen PB yang kompeten dan profesional Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB Terwujudnya good governance & clean government Terkelolanya anggaran secara optimal 4 di Ditjen PB Terwujudnya kerja sama bidang PB di 5 dalam dan luar negeri yang implementatif INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Terintegrasinya sistem informasi Ditjen Perikanan Budidaya Terselenggaranya RB Ditjen PB sesuai roadmap RB KKP Terlaksananya kerja sama internasional dan antar lembaga sesuai ruang lingkup perjanjian kerja sama bidang PB Terselenggaranya perencanaan program perikanan budidaya yang efektif LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE 1 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat eselon III,IV dan V lingkup Ditjen PB (persen) 50 2 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat fungsional (persen) 50 3 Service Level Agreement di Ditjen PB (persen) 75 4 Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini di Ditjen PB (skala likert 1-5) 4,25 5 Tingkat ketaatan terhadap SAP DJPB (persen) Tingkat kepatuhan terhadap SPI DJPB (persen) Ketersediaan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) DJPB cukup Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan 8 Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti 100 dibanding total rekomendasi di DJPB (persen) 9 Nilai perencanaan Kinerja DJPB 27,5 10 Nilai Pengukuran Kinerja DJPB 15,5 11 Nilai Pelaporan Kinerja DJPB Nilai Evaluasi Program DJPB 4,5 13 Nilai Pencapaian Kinerja DJPB Nilai Penerapan RB DJPB 80 (setara level 4) Persentase jumlah asset BMN yang termanfaatkan 15 dibanding dengan jumlah asset BMN yang ada 80 (persen) 16 Persentase penyerapan Anggaran Ditjen PB (persen) > Persentase jumlah kerja sama yang di implementasikan (persen) Persentase data dan informasi yang ditampilkan dalam website KKP dibandingkan dengan data yang dikirim dari Ditjen PB (persen) Persentase rencana aksi RB di Ditjen PB yang telah terpenuhi (persen) Rasio jumlah ruang lingkup kerja sama yang berhasil dilaksanakan terhadap total ruang lingkup kerja sama (persen) Rasio jumlah anggaran yang dibutuhkan dibanding dengan jumlah anggaran yang diterima (persen) Konsistensi pelaksanaan kegiatan terhadap rencana kerja pemerintah (persen) Rasio hasil evaluasi kinerja yang ditindaklanjuti dalam perencanaan (persen)

27 SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA Tersedianya SDM Setditjen PB yang kompeten dan profesional Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB Terwujudnya good governance & clean government di Setditjen PB Terkelolanya anggaran Setditjen PB secara optimal 24 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat eselon III, IV dan V lingkup Setditjen PB (persen) Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat fungsional lingkup Setditjen PB (persen) Service Level Agreement di Setditjen PB (persen) Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini di Setditjen PB (skala likert 1-5) 4,25 Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan 28 Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di Setditjen PB 100 (persen) 29 Nilai AKIP Setditjen PB NILAI AKIP A 30 Nilai integritas Setditjen PB 6,75 31 Nilai Inisiatif anti korupsi Setditjen PB 7,75 32 Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Setditjen PB 80 (setara level 4) 33 Persentase penyerapan Anggaran Setditjen PB (persen) > 95 Program : Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Kegiatan : Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perikanan Budidaya Jumlah Anggaran Tahun 2014 : Rp Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto Moh. Abduh Nurhidajat 19

28 PENGUKURAN/PENGELOLAAN KINERJA Dalam rangka mengukur capaian indikator kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 dengan menggunakan pengelolaan kinerja berbasis Balanced Scorecard (BSC), pengukuran capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) ditetapkan berdasarkan ketentuan sebagai berikut : 1. Pengukuran kinerja dilakukan secara periodik (triwulanan); 2. Pengukuran kinerja dilakukan dari bawah ke atas; 3. Pencapaian kinerja atasan merupakan akumulasi pencapaian kinerja bawahannya; 4. Data yang dimasukkan sebagai pencapaian kinerja merupakan data yang telah diverifikasi oleh tim Strategic Management Office (Tim Pengelola Kinerja lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya) sebagai data mutakhir yang diambil dari sumber data yang tepat; 5. Status capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditunjukkan dengan warna : (i) merah (untuk indikator yang di bawah batas toleransi); (ii) kuning (untuk indikator dalam batas toleransi); dan (iii) hijau (untuk indikator yang telah/melebihi target). Pengukuran kinerja berbasis Balanced Scorecard dilakukan dengan cara penghitungan capaian terhadap target dengan menggunakan polarisasi, Maximize, Minimize, dan Stabilize. 1. Maximize IKU yang diukur dengan menggunakan polarisasi maximize yaitu IKU yang mempunyai kriteria pencapaian semakin tinggi (dari nilai 100%) semakin baik. 2. Minimize IKU yang diukur dengan menggunakan polarisasi minimize yaitu IKU yang diukur dengan menggunakan polarisasi minimize yaitu IKU yang mempunyai kriteria pencapaian semakin rendah (dari nilai 100%) semakin baik. 3. Stabilize IKU yang diukur dengan menggunakan polarisasi stabilize yaitu IKU yang semakin stabil (tidak naik dan tidak turun) pencapaian dari target maka kinerja semakin baik. 20

29 BAB 3. AKUNTABILITAS KINERJA Pada tahun 2014, Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menetapkan 13 (tiga belas) Sasaran Strategis (SS) dan 33 (tiga puluh tiga) Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam upaya pencapaian visi dan misi yang dilakukan melalui berbagai kegiatan strategis, baik secara teknis maupun administratif. Penetapan kinerja tersebut disahkan melalui SK Nomor 32/KEP- DJPB/2014 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut dilaksanakan pada 3 (tiga) perspektif, yaitu : (i) Customer Perspective; (ii) Internal Process Perspective; dan (iii) Learning and Growth Perspective. Hasil pengukuran kinerja inilah yang dilaporkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tingkat Eselon II. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dari ketiga perspektif tersebut adalah seperti pada tabel berikut. Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya SASARAN STRATEGIS Customer Perspective 1 Tersedianya SDM Ditjen PB yang kompeten dan profesional 2 Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB URAIAN INDIKATOR KINERJA 1 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat eselon III, IV dan V lingkup Ditjen PB (persen) 2 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat fungsional (persen) 3 Service Level Agreement di Ditjen PB (persen) 4 Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini Ditjen PB TAHUN 2014 S/D REALISASI S/D % CAPAIAN TERHADAP S/D % CAPAIAN TERHADAP TAHUN 2014 KETERANGAN ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun Capaian pada tahun 2013 adalah 12,71% dari target 60% (21,18%) ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun Capaian pada tahun 2013 adalah 42,26% dari target 60% (70,43%) ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun Capaian pada tahun 2013 adalah 80% dari target 70% (114,29%) 4, ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun Capaian pada tahun 2013 adalah 4 dari 21

30 SASARAN STRATEGIS 3 Terwujudnya good governance & clean government URAIAN INDIKATOR KINERJA TAHUN 2014 S/D REALISASI S/D % CAPAIAN TERHADAP S/D % CAPAIAN TERHADAP TAHUN 2014 KETERANGAN (skala likert 1-5) target 4 (100%) 5 Tingkat ketaatan ,00 0,00 Non Kumulatif, terhadap SAP DJPB dihitung bulanan (persen) 6 Tingkat kepatuhan terhadap SPI DJPB (persen) 7 Ketersediaan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) DJPB 8 Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti di banding total rekomendasi di Ditjen PB (persen) 9 Nilai Perencanaan Kinerja DJPB 10 Nilai Pengukuran Kinerja DJPB 11 Nilai Pelaporan Kinerja DJPB 12 Nilai Evaluasi Program DJPB 13 Nilai Pencapaian Kinerja DJPB 14 Nilai Penerapan RB DJPB 15 Persentasejumlah asset BMN yang termanfaatkan dibanding dengan jumlah asset BMN yang ada (persen) ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun tersedia 0 (belum tersedia) 0 (belum tersedia) 100,00 0,00 Non Kumulatif, tahun ,00 0,00 Non Kumulatif, dihitung semesteran Capaian pada tahun 2013 adalah 100% dari target 100% 27, ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun 15, ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun 4, ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun 80 (setara level 4) ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun Capaian pada tahun 2013 adalah 79,89 dari target 75 (setara level 4) (106,52%) ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun 4 Terkelolanya 16 Persentase >95 9 6,27 69,67 6,60 Non Kumulatif, 22

31 SASARAN STRATEGIS anggaran secara optimal di Ditjen PB URAIAN INDIKATOR KINERJA penyerapan Anggaran Ditjen PB (persen) 5 Terwujudnya 17 Persentase jumlah kerja sama kerja sama yang di bidang PB di implementasikan dalam dan luar (persen) negeri yang implementatif Internal Proses Perspective 6 Terintegrasinya 18 Persentase data sistem informasi dan informasi yang Ditjen Perikanan ditampilkan dalam Budidaya website KKP dibandingkan dengan data yang dikirim dari Ditjen PB (persen) 7 Terselenggarany 19 Persentase rencana a RB Ditjen PB aksi RB di Ditjen PB sesuai roadmao yang telah RB KKP terpenuhi (persen) 8 Terlaksananya 20 Rasio jumlah ruang kerja sama lingkup kerja sama internasional dan yang berhasil antar lembaga dilaksanakan sesuai ruang lingkup perjanjian kerja sama bidang PB 9 Terselenggarany a perencanaan program perikanan budidaya yang terhadap total ruang lingkup kerja sama (persen) 21 Rasio jumlah anggaran yang dibutuhkan disbanding dengan jumlah anggaran efektif yang diterima (persen) 22 Konsistensi pelaksanaan kegiatan terhadap rencana kerja pemerintah (persen) 23 Rasio hasil evaluasi kinerja yang ditindaklanjuti dalam perencanaan (persen) Learn & Growth Perspective TAHUN 2014 S/D REALISASI S/D % CAPAIAN TERHADAP S/D % CAPAIAN TERHADAP TAHUN 2014 KETERANGAN dihitung bulanan Capaian pada tahun 2013 adalah 92,12% dari target >95% (96,97%) ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun 23

32 SASARAN STRATEGIS 10 Tersedianya SDM Setditjen PB yang kompeten dan profesional 11 Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB 12 Terwujudnya good governance & clean government di Setditjen PB URAIAN INDIKATOR KINERJA 24 Indeks kesenjangan kompetensi pejabat eselon III, IV dan V lingkup Setditjen PB (persen) 25 Indek kesenjangan kompetensi pejabat fungsional lingkup Setditjen PB (persen) 26 Service Level Agreement di Setditjen PB (persen) 27 Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini di Setditjen PB (skala likert 1-5) 28 Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di Setditjen PB (persen) 29 Nilai AKIP Setditjen PB 30 Nilai integritas Setditjen PB TAHUN 2014 S/D REALISASI S/D % CAPAIAN TERHADAP S/D % CAPAIAN TERHADAP TAHUN 2014 KETERANGAN ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun Capaian pada tahun 2013 adalah 9% dari target 60% (15%) ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun Capaian pada tahun 2013 adalah 66,7% dari target 60% (111,16%) ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun Capaian pada tahun 2013 adalah 80% dari target 70% (114,29%) 4, ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun Capaian pada tahun 2013 adalah 4 dari target 4 (100%) ,00 0,00 Non Kumulatif, dihitung semesteran Capaian pada tahun 2013 adalah 100% dari target 100% Nilai AKIP A (80) ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun Capaian pada tahun 2013 adalah Nilai AKIP A (78,54) dari target Nilai AKIP A (75) (100%) 6, ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun Capaian pada tahun 2013 adalah 7,12 dari target 6,5 24

33 SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TAHUN 2014 S/D REALISASI S/D % CAPAIAN TERHADAP S/D % CAPAIAN TERHADAP TAHUN 2014 KETERANGAN (109,54%) 13 Terkelolanya anggaran Setditjen PB secara optimal 31 Nilai inisiatif anti korupsi Setditjen PB 32 Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Setditjen PB 33 Persentase penyerapan anggaran Setditjen PB (persen) 7, ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun Capaian pada tahun 2013 adalah 7,16 dari target 7,5 (95,47%) 80 (setara level 4) ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun Capaian pada tahun 2013 adalah 79,89 dari target 75 (setara level 4) (106,52%) > ,84 89,47 28,25 Non Kumulatif, dihitung bulanan Capaian pada tahun 2013 adalah 92,12% dari target >95% (96,97%) Pencapaian sasaran strategis pada masing-masing perspektif dijelaskan sebagaimana berikut: CUSTOMER PERSPECTIVE 3.1. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 1 : Tersedianya SDM Ditjen PB yang kompeten dan professional Ketersediaan SDM yang kompeten dan professional sangat dibutuhkan untuk mendukung seluruh kegiatan yang menjadi sasaran strategis Ditjen Perikanan Budidaya, karena itu tersedianya SDM yang kompeten dan professional merupakan kunci utama dalam pelaksanaan reformasi dan birokrasi, yaitu bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas, memiliki ketrampilan serta mempunyai daya saing tinggi dalam era globalisasi. Oleh karenanya, salah satu sasaran strategis yang ditetapkan oleh Ditjen Perikanan Budidaya adalah tersedianya SDM Ditjen Perikanan Budidaya yang kompeten dan profesional. Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Ditjen Perikanan Budidaya mengidentifikasi 2 (dua) Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana pada tabel dibawah. 25

34 Tabel 3. Sasaran Strategis 1 Tersedianya SDM Ditjen PB yang kompeten dan profesional sampai dengan triwulan I Tahun 2014 SASARAN STRATEGIS Customer Perspective 1 Tersedianya SDM Ditjen PB yang kompeten dan profesional URAIAN INDIKATOR KINERJA 1 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat eselon III, IV dan V lingkup Ditjen PB (persen) 2 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat fungsional (persen) TAHUN 2014 S/D REALISASI S/D % CAPAIAN TERHADAP S/D % CAPAIAN TERHADAP TAHUN 2014 KETERANGAN ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun Capaian pada tahun 2013 adalah 12,71% dari target 60% (21,18%) ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun Capaian pada tahun 2013 adalah 42,26% dari target 60% (70,43%) Ket: Indeks kesenjangan pegawai diukur pada akhir tahun, dan merupakan IKU yang cara penghitungannya adalah minimize A. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III, IV dan V lingkup Ditjen PB SDM yang berintegritas dan berkompetensi tinggi adalah SDM yang memiliki sikap (attitude) dan kapasitas (skill) yang memadai dalam meningkatkan kinerja organisasi. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan SDM yang memiliki komitmen yang tercermin pada integritasnya. Penempatan seorang pejabat di dalam jabatan struktural sesuai dengan kompetensinya dilaksanakan melalui sistem penempatan yang sesuai dengan Standar Kompetensi Manajerial (SKM) yang merupakan jenis dan level kompetensi yang menjadi syarat keberhasilan pelaksanaan tugas suatu jabatan. Sementara itu indeks kesenjangan kompetensi jabatan merupakan angka yang menunjukkan perbandingan antara kompetensi yang dimiliki oleh seorang pejabat dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk satu jabatan tersebut sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Manajerial Pegawai Negeri Sipil. Angka ini dihitung berdasarkan Level Kompetensi pada Kamus Kompetensi Manajerial. Nilai minimum yang dimiliki oleh seorang pejabat struktural dapat dikatakan telah memenuhi kompetensi jabatannya apabila nilai tersebut telah memenuhi level kompetensi yang dipersyaratkan. Target indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III, IV dan V lingkup Ditjen PB pada tahun 2014 sebesar 50% atau naik sebanyak 10% dari tahun 2013 (60%), dengan capaian sampai dengan triwulan I masih belum ada karena penghitungan dilakukan pada akhir tahun. 26

35 IKU ini ditargetkan akan tercapai pada akhir tahun, dengan beberapa hal yang telah dilakukan selama kurun waktu TW I untuk mendukung pencapaian IKU tersebut adalah: 1. Transformasi Budaya Kerja Ditjen Perikanan Budidaya untuk pejabat Eselon I, II. III dan IV guna meningkatkan kemampuan manajerial, khususnya dalam melakukan perencanaan, yang dilaksanakan pada tanggal Maret 2014 dan pada tanggal Maret 2014 di Jakarta; 2. Pemetaan standar kompetensi jabatan; dan 3. Pengusulan kebutuhan diklat struktural kepada Biro Kepegawaian KKP Tabel 4. Capaian IKU 1 Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III, IV dan V lingkup Ditjen PB (%) sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 IKU Keterangan Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III, IV dan V lingkup Ditjen PB (persen) - Target Tahunan * * * Target s/d TW I * * * * 0 - Realisasi s/d TW I ** ** ** * 0 - Persentase Realisasi terhadap Target s/d TW I Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran 100,00 Non Kumulatif, tahun Capaian pada tahun 2013 adalah 12,71% dari target 60% (21,18%) Kendala yang dihadapi dalam pencapaian IKU ini adalah belum ditetapkannya Peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang Standar Kompetensi Manajerial lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan. Guna mendukung tercapainya IKU atas, maka rencana aksi selanjutnya adalah melakukan peningkatan jiwa kepemimpinan. B. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional Penempatan SDM yang sesuai dengan kompetensinya (the right man and the right place) dilaksanakan melalui sistem recruitment pegawai di mana pelamar menyesuaikan setiap jabatan yang dilamar dengan kualifikasi yang dipersyaratkan, terutama pendidikan. Sementara itu, indeks kesenjangan kompetensi pejabat fungsional merupakan angka yang menunjukkan perbandingan antara kompetensi yang dimiliki oleh seorang pejabat fungsional dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk suatu jabatan fungsional. Target indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Ditjen PB pada tahun 2014 sebesar 50% atau naik sebanyak 10 % dari tahun 2013 (60%) karena IKU bersifat minimize, 27

36 dengan capaian hingga triwulan I masih belum ada dikarenakan penghitungan dilakukan pada akhir tahun. Kompetensi pejabat yang akan dihitung meliputi pejabat fungsional umum dan fungsional tertentu. IKU ini optimis untuk dicapai, dengan beberapa hal yang telah dilakukan selama kurun waktu triwulan I yaitu melakukan : (i) pemetaan standar kompetensi jabatan untuk mengetahui jenis jabatan fungsional serta kualifikasi yang diperlukan; (ii) pengusulan kebutuhan diklat fungsional untuk meningkatkan kompetensi pejabat fungsional; dan (iii) penilaian angka kredit pejabat fungsional tertentu untuk kenaikan jabatan dan kenaikan pangkat pejabat fungsional. Tabel 5. Capaian IKU 2 Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Ditjen PB (%) sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 IKU Keterangan Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Ditjen PB (%) - Target Tahunan * * * Target s/d TW I * * * * 0 - Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 0 - Persentase Realisasi terhadap Target 100,00 s/d TW I Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun Capaian pada tahun 2013 adalah 42,26% dari target 60% (70,43%) Kendala yang dihadapi dalam pencapaian IKU ini adalah belum ditetapkannya Peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang Standar Kompetensi Teknis lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan, sehingga Ditjen Perikanan Budidaya berinisiatif untuk menyusun standar kompetensi jabatan fungsional, khusus untuk jabatan fungsional pengawas yang akan dilaksanakan pada TW II. Selain itu, rencana aksi yang dilakukan pada TW II adalah (i) Melakukan assesment bagi pegawai lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dalam rangka memetakan kompetensi yang dimiliki oleh setiap pegawai Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya; dan (ii) Melakukan pembinaan teknis dan administrasi jabatan fungsional PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 2 : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB Informasi yang baik adalah informasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhannya, baik kelengkapan materi, waktu pemberian, keakuratan data sehingga informasi akan bersifat valid dan handal. Selain itu informasi juga harus mudah diakses melalui teknologi berbasis IT, seperti website. Dalam rangka mencapai sasatan strategis tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses bidang perikanan budidaya, maka ditetapkan dua (2) IKU seperti pada tabel 6 28

37 dibawah, Realisasi IKU masih 0 (nol) dikarenakan pengukuran dilakukan pada akhir tahun akan tetapi bila dibandingkan dengan target pada triwulan I realisasi sudah sesuai sebagaimana pada tabel berikut. Tabel 6. Sasaran Strategis 2 Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB sampai dengan triwulan I Tahun 2014 SASARAN STRATEGIS 2 Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB URAIAN INDIKATOR KINERJA 3 Service Level Agreement di Ditjen PB (persen) 4 Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini Ditjen PB (skala likert 1-5) TAHUN 2014 S/D REALISASI S/D % CAPAIAN TERHADAP S/D % CAPAIAN TERHADAP TAHUN 2014 KETERANGAN ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun Capaian pada tahun 2013 adalah 80% dari target 70% (114,29%) 4, ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun Capaian pada tahun 2013 adalah 4 dari target 4 (100%) A. Service Level Agreement di Ditjen Perikanan Budidaya Upaya peningkatan reformasi dan birokrasi menuntut pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi stakeholder. Salah satu cara yang digunakan untuk menilai layanan tersebut adalah melalui IKU Service Level Agreement (SLA) yang merupakan kesepakatan formal dua entitas yaitu pihak penyedia layanan dan penerima layanan tentang penyediaan data dan informasi serta aksesibilitasnya melalui teknologi Informasi. SLA dihitung berdasarkan (i) Penyediaan data dan Informasi, yaitu perbandingan jumlah data/informasi yang dibutuhkan dan jumlah data/informasi yang tersedia, sesuai bidang tugasnya; dan (ii) penyediaan sarana aksesibilitas data dan Informasi menggunakan Teknologi Informasi, yang dihitung melalui (a) jaringan koneksi internet berfungsi 98 % dalam setahun (downtime 175 jam = 7 hari); (b) teraksesnya aplikasi sistem informasi oleh publik dalam 24 jam sehari. Target capaian SLA tahun 2014 adalah 75 atau mengalami kenaikan target sebesar 7,14% dari tahun Capaian nilai realisasi SLA pada TW I tahun 2014 belum dapat dipenuhi dikarenakan nilai capaian realisasi akan diperoleh pada akhir tahun Diharapkan realisasi yang didapat pada tahun 2013 yaitu sebesar 80, akan dapat meningkat tajam pada Tahun 2014 ini. Namun demikian, upaya yang telah dilakukan adalah pengelolaan website DJPB dan pembentukan Tim Pengelola Website DJPB. 29

38 Tabel 7. Capaian IKU 3 Service Level Agreement Di Ditjen Perikanan Budidaya sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 IKU Keterangan Service Level Agreement Di Ditjen Perikanan Budidaya - Target Tahunan * * * Target s/d TW I * * * * 0 - Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 0 - Persentase Realisasi terhadap Target s/d TW I Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran 100,00 Non Kumulatif, tahun Capaian pada tahun 2013 adalah 80% dari target 70% (114,29%) Guna mencapai target pada 2014, maka inisiatif strategis yang akan dilakukan adalah melakukan penyusunan kuesioner tingkat kepuasan pengguna informasi dan menyebarkannya secara berkala untuk mengetahui secara rinci Service Level Agreement yang diperoleh. Pengguna dapat secara langsung mengisi kuesioner yang tersedia di website, sehingga dapat diperoleh hasilnya secara up to date. Selain itu, untuk mencapai penyediaan data dan informasi serta aksesibilitasnya melalui teknologi informasi dilakukan melalui upaya perbaikan tampilan dari waktu ke waktu dan pemeliharaan Website Ditjen Perikanan Budidaya secara berkala. B. Persepsi User Terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang sangat pesat dewasa ini memberikan banyak kemudahan pada berbagai aspek kegiatan. Penerapan teknologi informasi bagi pengguna (user) mempunyai peranan penting dan dapat menjadi pusat strategi untuk memperoleh keunggulan yang bersaing. Penggunaan teknologi informasi bagi masyarakat ditentukan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah karakteristik pengguna informasi. Aspek keprilakuan pengguna (user) juga turut mempengaruhi persepsi dan sikap dalam menerima penggunaan teknologi informasi. Berkaitan dengan hal tersebut Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, berusaha memberikan layanan informasi kepada masyarakat melalui website dengan harapan masyarakat dapat mengetahui lebih banyak informasi, khususnya di bidang perikanan budidaya. Melalui website tersebut, dapat disimpulkan presepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data melalui survei kemanfaatan penggunaan (user) melalui kuesioner yang meliputi: (i) kepuasan terhadap ketersediaan informasi yang ada; (ii) kegunaan informasi; dan (iii) kemudahan akses website. 30

39 Capaian persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2013 adalah 4 (empat) dan diupayakan dapat ditingkatkan pada tahun 2014 menjadi 4,25. Namun demikian pada TW I Tahun 2014, capaian tersebut belum dapat diketahui karena pengukuran persepsi user dilakukan pada akhir tahun. Tabel 8. Capaian IKU 4 Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 IKU Keterangan Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya - Target Tahunan * * * 4 4,25 - Target s/d TW I * * * * 0 - Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 0 - Persentase Realisasi terhadap Target s/d TW I Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran 100,00 Non Kumulatif, tahun Capaian pada tahun 2013 adalah 4 dari target 4 (100%) Selama kurun waktu TW I 2014, beberapa hal yang telah dilakukan adalah ekspose dan publikasi (pameran rakornas di jakarta dan rakornis di bandung) dan penerbitan tabloid aquaculture dwi bulanan (edisi januari dan februari) Sedangkan rencana aksi berikutnya adalah pembuatan portal survey pada website Ditjen Perikanan Budidaya sehingga peningkatan akses informasi yang lebih cepat dan terintegrasi dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, khususnya masyarakat pembudidaya ikan PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 3 : Terwujudnya good governance & clean government Sasaran Strategis Terwujudnya good governance & clean government dicapai melalui 11 (sebelas) IKU sebagaimana pada tabel dibawah. 31

40 Tabel 9. Target dan Realisasi IKU pada Sasaran Strategis 3 Terwujudnya good dovernance & clean government SASARAN STRATEGIS 3 Terwujudnya good governance & clean government URAIAN INDIKATOR KINERJA 5 Tingkat ketaatan terhadap SAP DJPB (persen) 6 Tingkat kepatuhan terhadap SPI DJPB (persen) 7 Ketersediaan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) DJPB 8 Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti di banding total rekomendasi di Ditjen PB (persen) 9 Nilai Perencanaan Kinerja DJPB 10 Nilai Pengukuran Kinerja DJPB 11 Nilai Pelaporan Kinerja DJPB 12 Nilai Evaluasi Program DJPB TAHUN 2014 S/D REALISASI S/D % CAPAIAN TERHADAP S/D % CAPAIAN TERHADAP TAHUN 2014 KETERANGAN ,00 0,00 Non Kumulatif, dihitung bulanan. Capaian pada tahun 2013 adalah 100% dari target 100% ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun.capaian pada tahun 2013 adalah 100% dari target 100% tersedia ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun.capaian pada tahun 2013 adalah tersedia (100%) dari target tersedia ,00 0,00 Non Kumulatif, dihitung semesteran. Capaian pada tahun 2013 adalah 100% dari target 100% 27, ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun.capaian pada tahun 2013 adalah 32,92 (121,93%) dari target 27 15, ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun. Capaian pada tahun 2013 adalah 17,02 (109,80%) dari target 15, ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun. Capaian pada tahun 2013 adalah 12,85 (111,74%) dari target 11,5 4, ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun. Capaian 32

41 SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA 13 Nilai Pencapaian Kinerja DJPB 14 Nilai Penerapan RB DJPB 15 Persentasejumlah asset BMN yang termanfaatkan dibanding dengan jumlah asset BMN yang ada (persen) TAHUN 2014 S/D REALISASI S/D % CAPAIAN TERHADAP S/D % CAPAIAN TERHADAP TAHUN 2014 KETERANGAN pada tahun 2013 adalah 7,09 (177,25%) dari target ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun. Capaian pada tahun 2013 adalah 15,75 (101,61%) dari target 15,5 80 (setara ,00 0,00 Non Kumulatif, level 4) tahun. Capaian pada tahun 2013 adalah 79,89 (106,52%) dari target 75 (setara level 4) ,00 0,00 Non Kumulatif, tahun.capaian pada tahun 2013 adalah 99,60% (142,29%) dari target 70% A. Tingkat ketaatan terhadap SAP DJPB SAP (Sistem Akuntansi Pemerintah) adalah Sistem pelaporan Pemerintah yang terintegrasi antara Laporan Keuangan dan Barang Milik Negara serta bertujuan untuk : (i) Menjaga asset Pemerintah dan instansi-instansinya melalui pencatatan, pemprosesan dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten sesuai dengan standar dan praktek akuntansi yang diterima secara umum; (ii) Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan kegiatan keuangan Pemerintah baik secara nasional maupun instansi yang berguna sebagai dasar penilaian kinerja, untuk menentukan ketaatan terhadap otorisasi anggaran dan untuk tujuan akuntabilitas; (iii) Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu instansi dan Pemerintah secara keseluruhan; dan (iv) Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara efisien. Tingkat ketaatan terhadap SAP dinilai dari satker yang mengirimkan laporan keuangan secara berjenjang dan berkala setiap tanggal 10 (maksimal) bulan berikutnya melalui ke operator SAP Eselon I. Capaian di tahun 2014 pada triwulan I telah 100%, berarti bahwa semua 33

42 satker telah memenuhi laporan sesuai dengan waktu yang te;ah dijadwalkan. Capaian Tingkat Ketaatan terhadap SAP DJPB dapat dilihat sebagaimana pada tabel 10 berikut. Tingkat Ketaatan terhadap SAP DJPB Tabel 10. Tingkat Ketaatan terhadap SAP DJPB IKU Target Tahunan * * * Target s/d TW I * * * * Realisasi s/d TW I ** ** ** ** Persentase Realisasi terhadap target s/d TW I 100 Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai IKU Tingkat ketaatan terhadap SAP DJPB antara lain melalui kegiatan Rekonsiliasi Penyusunan Laporan SAI pada Semester I dan Semester II serta melalui beberapa upaya antara lain menghubungi operator SAP Satker Pusat, UPT, TP/Dekon, TP Kabupaten sebelum tanggal 08 bulan berikutnya agar informasi keuangan dapat dirterima secara akurat dan tepat waktu. B. Tingkat kepatuhan terhadap SPI DJPB SPI (Sistem Pengendalian Intern) merupakan pengidentifikasian, pemetaan, penerapan dan pengendalian terhadap rencana kegiatan pada satuan Kerja pada tahun anggaran yang berjalan sehingga berjalan dengan baik, efektif, efisien, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan pelaksanaan SPIP adalah memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui (i) kegiatan yang efektif dan efisien; (ii) laporan keuangan yang dapat diandalkan; (iii) pengamanan asset negara; dan (iv) ketaatan terhadap peraturan perundangundangan. Capaian di tahun 2014 pada triwulan I masih 0 (nol) dikarenakan data dihitung pada akhir tahun. Capaian Tingkat Kepatuhan terhadap SPI DJPB dapat dilihat sebagaimana pada tabel 11. Tingkat Ketaatan terhadap SPI DJPB Tabel 11. Tingkat Kepatuhan terhadap SPI DJPB IKU Target Tahunan * * * Target s/d TW I * * * * 0 - Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 0 - Persentase Realisasi terhadap target s/d TW I 100 Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran 34

43 Capaian ini didukung oleh kegiatan pembentukan satgas SPIP baik level Ditjen Perikanan Budidaya ataupun Sekretariat Kendala yang dihadapi Satgas SPIP Eselon I Ditjen Perikanan Budidaya adalah pengiriman laporan SPIP perbulan dari satker UPT dan Satker Pusat. C. Ketersediaan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) DJPB Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK) merupakan gambaran atas kondisi keuangan, di mana didalamnya terdapat Laporan Akuntansi Keuangan, Laporan Barang Milik Negara, Tindak Lanjut temuan APIP, dan Neraca Keuangan atas Satuan Kerja. Tujuan penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan adalah agar pengguna laporan keuangan dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang hal-hal yang termuat dalam laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan fiskal, kebijakan akuntansi, dan penjelasan pos-pos laporan keuangan, daftar rinci atau uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Capaian Ketersediaan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2014 pada triwulan I adalah 100% dari target, namun nilai masih 0 (nol) karena data dihitung pada akhir tahun. Capaian Ketersediaan Catatan Atas Laporan Keuangan DJPB dapat dilihat sebagaimana pada tabel 12 berikut. Ketersediaan Catatan Atas Laporan Keuangan DJPB Tabel 12. Ketersediaan Catatan Atas Laporan Keuangan DJPB IKU Target Tahunan * * * Target s/d TW I * * * * 0 - Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 0 - Persentase Realisasi terhadap target s/d TW I 100 Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran Kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja ini adalah rekon SAI semester I untuk data semester II tahun Adapun kendala dalam pembuatan CALK (i) Data belum tersedia/lengkap; (ii) data masih belum sempurna; (iii) komponen laporan yang diinput jumlahnya banyak dan bervariasi; dan (iv) dalam penginputan data memerlukan waktu yang lama dikarenakan rekonsiliasi antara keuangan dan barang. Guna mendukung pelaksanaan kegiatan dimaksud maka perlu dilakukan rekonsiliasi penyusunan laporan semester I dan II. 35

44 D. Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di Ditjen PB Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik. Capaian jumlah rekomendasi aparat pengawas internal dan eksternal pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2014 pada triwulan I adalah 100% dari target, namun nilai masih 0 (nol) karena data dihitung pada akhir tahun. Capaian IKU ini dapat dilihat pada tabel 13 berikut. Tabel 13. Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang Ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di DJPB IKU Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di DJPB - Target Tahunan * * * Target s/d TW I * * * * 0 - Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 0 - Persentase Realisasi terhadap target s/d TW I 100 Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran Dalam pencapaian IKU pada tahun 2014, tim tindaklanjut eselon I Ditjen Perikanan Budidaya akan melakukan rekonsiliasi dan tindaklanjut laporan hasil pemeriksaan dengan Satker Pusat, DK dan TP Propinsi, TP Kabupaten UPT DJPB melalui Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai antisipasi pencapaian kegiatan di tahun berjalan sesuai dengan target tahun 2014 dengan melakukan tindaklanjut terus ke satker dan BPK RI, Itjen dan BPKP. E. Nilai perencanaan kinerja DJPB Salah satu upaya dalam rangka peningkatan pelaksanaan good governance adalah penguatan terhadap SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah), maka setiap Instansi Pemerintah baik Pusat maupun Daerah wajib melaksanakan dan melaporkan kinerja instansinya masing-masing guna peningkatan pelaksanaan good governance sebagai perwujudan untuk melaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan 36

45 dan Keuangan Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penilaian penerapan SAKIP di Instansi Pemerintah yang dilakukan oleh MenPAN dan RB berdasarkan 5 (lima) komponen yaitu : (i) Nilai Perencanaan Kinerja dengan bobot penilaian sebesar 35%; (ii) Nilai Pengukuran Kinerja dengan bobot penilaian sebesar 20%; (iii) Nilai Pelaporan Kinerja dengan bobot penilaian sebesar 15%; (iv) Nilai Evaluasi Kinerja dengan bobot penilaian sebesar 10%; dan (v) Nilai Pencapaian Kinerja dengan bobot penilaian sebesar 20%. Dari masing-masing komponen penilaian akan dinilai berdasarkan pemenuhan, kualitas dan implementasinya. Kelima komponen penilaian inilah yang menjadi tolak ukur pencapaian hasil akhir nilai SAKIP di masing-masing Instansi Pemerintah baik Pusat maupun Daerah. Sedangkan untuk unit kerja tingkat Eselon I, penilaian dilakukan oleh Inspektorat Jenderal di masingmasing Instansi Pemerintah baik Pusat maupun Daerah. Demikian halnya Ditjen Perikanan Budidaya sebagai salah satu unit kerja Eselon I di lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan tidak luput dari penilaian yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (Itjen KKP). Capaian Nilai Perencanaan Kinerja di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2014 pada triwulan I adalah 100% dari target, namun nilai masih 0 (nol) karena IKU ini dihitung pada akhir tahun. Target dan pencapaian nilai perencanaan kinerja DJPB sejak tahun 2010 sampai tahun 2014 seperti pada tabel 14 berikut. Tabel 14. Nilai Perencanaan Kinerja DJPB IKU Nilai Perencanaan Kinerja DJPB - Target Tahunan * * * 27 27,5 - Target s/d TW I * * * * 0 - Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 0 - Persentase Realisasi terhadap target s/d TW I Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran Kegiatan yang mendukung pencapaian IKU ini adalah : (i) Penyusunan Renstra Ditjen Perikanan Budidaya; dan (ii) Reviu Renstra Ditjen Perikanan Budidaya. Kendala dalam pencapaian nilai ini adalah karena masih ada beberapa sub komponen penilaian yang belum memenuhi standard kriteria penilaian seperti dokumen renstra belum memuat indikator tujuan, dan belum dilakukan monitoring secara berkala terhadap rencana aksi yang telah

46 ditetapkan. Upaya tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut di atas adalah dengan melakukan kegiatan reviu renstra dengan menambahkan indikator kinerja tujuan pada Renstra Ditjen Perikanan Budidaya dan perbaikan terhadap penetapan indikator kinerja dan targetnya, serta melaksanakan Bimtek Penguatan SAKIP lingkup Ditjen Perikanan Budidaya. F. Nilai pengukuran kinerja DJPB Nilai Pengukuran Kinerja dengan bobot sebesar 20% diperoleh dari hasil pengukuran terhadap (i) Pemenuhan Pengukuran; (ii) Kualitas Pengukuran; dan (iii) Implementasi Pengukuran. Rincian bobot penilaian dan hasil penilaian terhadap pengukuran kinerja dari masing-masing komponen dapat dilihat pada tabel 15. Tabel 15. Komponen dan Bobot Penilaian Pengukuran Kinerja NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN BOBOT PENILAIAN PENGUKURAN KINERJA 20% I. PEMENUHAN PENGUKURAN 4% 1 IKU Unit kerja telah ada 2 Terdapat mekanisme pengumpulan data kinerja II. KUALITAS PENGUKURAN 10% 3 IKU telah dapat diukur secara obyektif 4 IKU telah menggambarkan hasil 5 IKU telah relevan dengan kondisi yang akan diukur 6 IKU telah cukup mengukur kinerja 7 IKU telah diukur realisasinya 8 IKU unit kerja telah selaras dengan IKU IP 9 Indikator kinerja sasaran dapat diukur secara obyektif 10 Indikator kinerja sasaran menggambarkan hasil 11 Indikator kinerja sasaran relevan dengan sasaran yang akan diukur 12 indikator kinerja sasaran cukup untuk mengukur sasarannya 13 Indikator kinerja sasaran telah diukur realisasinya 14 Indikator kinerja unit kerja telah selaras dengan indikator kinerja IP 15 Pengumpulan data kinerja dapat diandalkan 16 Pengumpulan data kinerja atas rencana aksi dilakukan secara berkala (bulanan/triwulan) III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN 6% 17 IKU telah dimanfaatkan dalam dokumen-dokumen perencanaan dan penganggaran 18 IKU telah dimanfaatkan untuk penilaian kinerja 19 IKU telah direviu secara berkala 20 Pengukuran kinerja atas Rencana Aksi digunakan untuk pengendalian dan pemantauan kinerja secara berkala 38

47 NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN BOBOT PENILAIAN Pengukuran kinerja sudah dilakukan secara berjenjang 22 Sudah terdapat indikator kinerja individu yang mengacu pada IKU unit kerja organisasi 23 Pengukuran kinerja individu sudah dilaksanakan 24 Pengukuran kinerja sudah dikembangkan menggunakan teknologi informasi Capaian Nilai Pengukuran Kinerja di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2014 pada triwulan I adalah 100% dari target, namun nilai masih 0 (nol) karena IKU ini dihitung pada akhir tahun. Target dan pencapaian nilai pengukuran kinerja DJPB sejak tahun 2010 sampai tahun 2014 seperti pada tabel 16 berikut. Tabel 16. Nilai Pengukuran Kinerja DJPB IKU Nilai Perencanaan Kinerja DJPB - Target Tahunan * * * 15,5 15,5 - Target s/d TW I * * * * 0 - Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 0 - Persentase Realisasi terhadap target s/d TW I Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran Kegiatan yang mendukung pencapaian IKU ini adalah : (i) Pengukuran kinerja secara triwulanan dengan pendekatan Balanced Scorecard (BSC); (ii) Pengukuran kinerja Individu berdasarkan SKP; dan (iii) Pengukuran kinerja Individu Berbasis teknologi informasi (online). Kendala dalam pencapaian nilai ini adalah masih ada beberapa sub komponen penilaian yang belum memenuhi standard kriteria penilaian seperti kontrak kinerja individu yang masih belum lengkap seluruhnya dari total pegawai Ditjen Perikanan Budidaya di Pusat dan Daerah, dan belum dilakukan pengukuran individu untuk Pejabat Eselon III hingga staf. Upaya tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut di atas adalah dengan melakukan pengukuran kinerja instansi dengan pendekatan Balanced Scorecard (BSC) dan pengukuran individu berdasarkan SKP dan berbasis teknologi informasi (online) melalui aplikasi SIPKINDU, serta melakukan pendokumentasian data dukung dengan lebih baik. G. Nilai pelaporan kinerja DJPB Nilai Pelaporan Kinerja dengan bobot sebesar 15% diperoleh dari hasil penilaian terhadap : (i) Pemenuhan Pelaporan; (ii) Penyajian Informasi Kinerja; dan (iii) Pemanfaatan Informasi

48 Kinerja. Rincian bobot penilaian dan hasil penilaian terhadap pelaporan kinerja dari masingmasing komponen dapat dilihat pada tabel 17 berikut. Tabel 17. Komponen dan Bobot Penilaian Pelaporan Kinerja NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN BOBOT PENILAIAN PELAPORAN KINERJA 15% I. PEMENUHAN PELAPORAN 3% 1 LAKIP Eselon I telah disusun 2 LAKIP Eselon I telah disampaikan tepat waktu 3 LAKIP menyajikan informasi mengenai pencapaian IKU II. PENYAJIAN INFORMASI KINERJA 8% 4 LAKIP bukan merupakan kompilasi dari Unit Kerja di bawahnya 5 LAKIP menyajikan informasi pencapaian sasaran yang berorientasi outcome 6 LAKIP menyajikan informasi mengenai kinerja yang telah diperjanjikan 7 LAKIP menyajikan evaluasi dan analisis mengenai capaian kinerja 8 LAKIP menyajikan pembandingan data kinerja yang memadai antara realisasi tahun ini dengan realisasi tahun sebelumnya dan pembandingan lain yang diperlukan 9 LAKIP menyajikan informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian kinerja 10 Informasi kinerja dalam LAKIP dapat diandalkan III. PEMANFAATAN INFORMASI KINERJA 4% 11 Informasi yang disajikan telah digunakan dalam perbaikan perencanaan 12 Informasi yang disajikan telah digunakan untuk menilai dan memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan organisasi 13 Informasi yang disajikan telah digunakan untuk peningkatan kinerja 14 Informasi yang disajikan telah digunakan untuk penilaian kinerja Capaian Nilai Pelaporan Kinerja di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2014 pada triwulan I adalah 100% dari target, namun nilai masih 0 (nol) karena IKU ini dihitung pada akhir tahun. Target dan pencapaian nilai pelaporan kinerja DJPB sejak tahun 2010 sampai tahun 2014 seperti pada tabel 18 berikut. 40

49 Tabel 18. Nilai Pelaporan Kinerja DJPB IKU Nilai Pelaporan Kinerja DJPB - Target Tahunan * * * 11, Target s/d TW I * * * * 0 - Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 0 - Persentase Realisasi terhadap target s/d TW I Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran Kegiatan yang mendukung pencapaian IKU ini adalah Penyusunan LAKIP Eselon I (Ditjen Perikanan Budidaya) dan LAKIP Eselon II. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan beberapa perbaikan terhadap kualitas pelaporan. Kendala dalam pencapaian nilai ini adalah karena masih ada beberapa sub komponen penilaian yang belum memenuhi standard kriteria penilaian antara lain bukti dukung pemanfaatan informasi LAKIP untuk pemberian reward and punishment belum terdokumentasi dengan baik, dan informasi dalam LAKIP belum dapat diandalkan. Upaya tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut di atas adalah Penyusunan LAKIP Interm Triwulan, Laporan Tahunan, Laporan Bulanan, Pengisian Capaian Rencana Aksi dan Kinerja. H. Nilai evaluasi program DJPB Nilai Evaluasi Kinerja dengan bobot sebesar 10% berdasarkan nilai evaluasi yang diperoleh Itjen KKP dari KemenPAN dan RB dan menjadi nilai evaluasi Kementerian Kelautan dan Perikanan. Setiap penilaian SAKIP terhadap Instansi Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah dinilai berdasarkan 5 (lima) komponen penilaian, sedangkan untuk unit kerja Eselon II atau unit kerja mandiri, hanya dinilai berdasarkan 4 (empat) komponen penilaian, kecuali Itjen (Bagian Pengawasan di masing-masing instansi) yang dinilai berdasarkan 5 (lima) komponen penilaian, karena khusus untuk komponen penilaian Nilai Evaluasi Kinerja tidak diberikan penilaian kepada selain Itjen atau Badan Pengawas. Oleh karena itu Nilai Evaluasi Kinerja DJPB merupakan adopsi dari nilai evaluasi KKP. Capaian Nilai evaluasi program di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2014 pada triwulan I adalah 100% dari target, namun nilai masih 0 (nol) karena IKU ini dihitung pada akhir tahun. Target dan pencapaian nilai evaluasi kinerja DJPB sejak tahun 2010 sampai tahun 2014 seperti pada tabel 19 berikut

50 Tabel 19. Nilai Evaluasi Kinerja DJPB IKU Nilai Pelaporan Kinerja DJPB - Target Tahunan * * * 4 4,5 - Target s/d TW I * * * * 0 - Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 0 - Persentase Realisasi terhadap target s/d TW I Ket : * : Belum ditetapkan targetnya **: belum dilakukan pengukuran I. Nilai pencapaian kinerja DJPB Nilai Pencapaian Kinerja dengan bobot sebesar 20% diperoleh dari hasil penilaian terhadap capaian (i) kinerja yang dilaporkan (output); (ii) kinerja yang dilaporkan (outcomes); (iii) kinerja tahun berjalan; dan (iv) kinerja dari penilaian Itjen KKP seperti Nilai AKIP dan Nilai PIAK. Rincian bobot penilaian dan hasil penilaian terhadap pencapaian kinerja dari masing-masing komponen dapat dilihat pada tabel 20 berikut. Tabel 20. Komponen dan Bobot Penilaian Pencapaian Kinerja DJPB 100 NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN BOBOT PENILAIAN PENCAPAIAN SASARAN/KINERJA ORGANISASI 20% I. KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTPUT) 5% 1 Target dapat dicapai 2 Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya 3 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan II. KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTCOME) 5% 4 Target dapat dicapai 5 Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya 6 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan III. KINERJA TAHUN BERJALAN 5% 7 Target dapat dicapai 8 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan IV. KINERJA DARI PENILAIAN ITJEN KKP 5% 9 Nilai AKIP Nilai PIAK 2012 Capaian Nilai pencapaian kinerja di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2014 pada triwulan I adalah 100% dari target. Bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2013 maka akan kurang baik karena capaian pada triwulan I tahun 2014 ini masih 0 (nol) karena IKU ini 42

51 dihitung pada akhir tahun. Target dan pencapaian nilai pencapaian kinerja DJPB sejak tahun 2010 sampai tahun 2014 seperti pada tabel 21. Tabel 21. Nilai Pencapaian Kinerja DJPB IKU Nilai Pencapaian Kinerja DJPB - Target Tahunan * * * 15, Target s/d TW I * * * * 0 - Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 0 - Persentase Realisasi terhadap target s/d TW I Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran Kegiatan yang mendukung pencapaian IKU ini adalah rapat evaluasi triwulanan.kendala dalam pencapaian nilai ini adalah karena masih ada beberapa sub komponen penilaian yang belum memenuhi standard kriteria penilaian seperti kinerja output dan outcomes belum optimal. Upaya tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut di atas adalah dengan melakukan pemberian instruksi tertulis kepada Penanggung Jawab IKU dan IKK untuk mengoptimalkan capaian target kinerja yang telah ditetapkan, melaksanakan Monev Terpadu ke provinsi/kabupaten/kota dan melaksanakan evaluasi yang lebih intensif melalui rapat-rapat internal mengenai capaian output dan outcomes. J. Nilai penerapan RB DJPB Reformasi Birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdayaguna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional. Ditjen Perikanan Budidaya telah melakukan langkah perbaikan untuk menunjang program reformasi birokrasi sesuai dengan pedoman yang ditentukan oleh Menpan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Birokrasi yang mencakup 9 (sembilan) area perubahan dan 26 (dua puluh enam) kegiatan, dengan dibentuknya Tim Reformasi Birokrasi Lingkup Ditjen Perikanan Budidaya melalui Keputusan Dirjen Nomor 04/DJ-PB/2012. Tim Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya melakukan upaya secara proaktif dalam melaksanakan seluruh kegiatan program Reformasi Birokrasi berikut dokumentasi program. Capaian Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2014 pada triwulan I adalah 100% dari target, namun nilai masih 0 (nol) karena IKU ini dihitung pada akhir tahun. Inisiatif strategis yang dilakukan antara lain : (i) Penerapan program RB Ditjen

52 Perikanan Budidaya secara menyeluruh; dan (ii) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan RB Ditjen Perikanan Budidaya secara berkala. Tabel 22. Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya IKU Keterangan Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya - Target Tahunan * * * Target s/d TW I * * * * 0 - Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 0 - Persentase Realisasi terhadap Target 100,00 s/d TW I Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun. Capaian pada tahun 2013 adalah 79,89 dari target 75 (106,52%) K. Persentase jumlah asset BMN yang termanfaatkan dibanding dengan jumlah asset BMN yang ada Barang Milik Negara yang dikelola dan dicatat oleh DJPB merupakan barang yang dihasilkan/diperoleh dari Belanja Modal dan Belanja Barang dengan menggunakan APBN DJPB sampai dengan TA Barang Milik Negara terdiri dari Aset tetap (Belanja Modal) dan Asset Persediaan (Belanja Barang). Prioritas dari pengelolaan BMN milik DJPB yaitu terkait dengan aset yang bersifat aset tetap karena untuk mengurangi jumlah aset DJPB yang berstatus idle (BMN belum/tidak dimanfaatkan) yang termasuk didalamnya aset dengan kondisi barang rusak berat (RB), aset yang dihentikan penggunaannya, aset dalam sengketa, aset yang nilai operasionalnya lebih besar dari nilai ekonomisnya, dan aset dalam pembangunan yang belum selesai atau belum digunakan, sehingga aset-aset tersebut pemanfaatannya dapat dioptimalkan. Capaian persentase jumlah aset BMN yang termanfaatkan dibanding dengan jumlah aset yang ada di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2014 pada triwulan I adalah 100% dari target, namun nilai masih 0 (nol) karena IKU ini dihitung pada akhir tahun. Adapun rincian capaian persentase jumlah aset BMN yang termanfaatkan dibanding dengan jumlah aset yang ada seperti pada tabel 23 berikut. 44

53 Tabel 23. Persentase Jumlah Asset BMN yang Termanfaatkan dibanding dengan Jumlah Aset yang Ada IKU Keterangan Persentase Jumlah Asset BMN yang Termanfaatkan dibanding dengan Jumlah Aset yang Ada - Target Tahunan * * * Target s/d TW I * * * * 0 - Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 0 - Persentase Realisasi terhadap Target 100,00 s/d TW I Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran Non Kumulatif, tahun.capaian pada tahun 2013 adalah 99,60% (142,29%) dari target 70% Kegiatan yang mendukung pencapaian IKU ini adalah : (i) Inventarisasi Aset Ditjen Perikanan Budidaya;dan (ii) Pembinaan SIMAK-BMN. Kendala dalam pencapaian IKU ini adalah karena : (i) faktor usia bangunan yang menyebabkan terjadinya kerusakan berat sehingga mempengaruhi terhadap nilai dan pemanfaatannya; (ii) Terbatasnya kompetensi operator SIMAK-BMN; (iii) Seringnya terjadi penggantian personal operator SIMAK-BMN; (iv) Pimpinan di daerah masih kurang memahami dan menjalankan peraturan yang terkait dengan pengelolaan BMN; dan (v) Faktor alam (force major) seperti abrasi, gempa bumi, dan tsunami. Upaya tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut di atas adalah dengan melakukan inisiatif strategis berupa memantau pengelolaan BMN perolehan tahun-tahun sebelumnya antara lain: (i) Memantau inventarisasi dan penatausahaan BMN; (ii) Memantau upaya pengamanan BMN; dan (iii) Memonitoring pemanfaatan BMN sesuai dengan peraturan yang berlaku PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 4 : Terkelolanya anggaran secara optimal di Ditjen PB Sasaran strategis Terkelolanya anggaran secara optimal di Ditjen Perikanan Budidaya diwujudkan melalui IKU Persentase penyerapan anggaran Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sampai dengan triwulan I sebesar 6,27% (69,67% dari target pada triwulan I) sebagaimana pada tabel dibawah ini. Tabel 24. Target dan Realisasi IKU Sasaran Strategis 4 Terkelolanya anggaran secara optimal di Ditjen Perikanan Budidaya SASARAN STRATEGIS 4 Terkelolanya anggaran secara optimal di Ditjen URAIAN INDIKATOR KINERJA 16 Persentase penyerapan Anggaran Ditjen PB TAHUN 2014 S/D REALISASI S/D % CAPAIAN TERHADAP S/D % CAPAIAN TERHADAP TAHUN 2014 KETERANGAN >95 9 6,27 69,67 6,60 Non Kumulatif, dihitung bulanan Capaian pada tahun 45

54 SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TAHUN 2014 S/D REALISASI S/D % CAPAIAN TERHADAP S/D % CAPAIAN TERHADAP TAHUN 2014 KETERANGAN PB (persen) 2013 adalah 92,12% dari target >95% (96,97%) A. Persentase penyerapan anggaran Ditjen PB Realisasi penyerapan anggaran Satker Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya sampai dengan triwulan I tahun anggaran 2014 sebesar 6,27% dari pagu APBN sebesar Rp ,-. Performance penyerapan anggaran ini meningkat 2,76% dibandingkan tahun 2013 pada triwulan yang sama yaitu sebesar Rp ,- atau 3,51% dari pagu APBN 2013 sebesar Rp ,-. Realisasi anggaran untuk satker Pusat sebesar 4,03% sedangkan untuk satker daerah sebesar 9,98%, dengan total realisasi fisik sebesar 7%. Rincian realisasi penyerapan anggaran pada Triwulan I 2014 sebagaimana tabel 25 berikut. Tabel 25. Capaian IKU 16 Persentase Penyerapan Anggaran Ditjen PB (%) sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 IKU Keterangan Persentase Penyerapan Anggaran Ditjen PB (persen) - Target Tahunan * * * * > 95 - Target s/d TW I * * * * 9 - Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 6,27 - Persentase Realisasi terhadap Target s/d TW I Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran 69,67 Non Kumulatif, dihitung bulanan Capaian pada tahun 2013 adalah 92,12% dari target >95% (96,97%) Tabel 26. Realisasi Penyerapan Anggaran Satker Ditjen Perikanan Budidaya TW I Tahun 2014 Berdasarkan Jenis Belanja JENIS BELANJA TA.2014 Rp % Pegawai 17,511,931, Barang 45,445,972, Modal 1,954,311, Bansos 0 0 Total 64,912,215,

55 Tabel 27. Realisasi Penyerapan Anggaran dan Fisik Satker Ditjen Perikanan Budidaya TW I Tahun 2013 dan 2014 Berdasarkan Satker Pusat dan Satker Daerah NAMA SATKER TW I TA.2014 REALISASI TW I TA.2013 REALISASI KEUANGAN FISIK KEUANGAN FISIK Rp % % Rp % % DJPB 64,912,215, ,891,812, Satker Pusat 26,274,754, ,022,482, Dit. Prasarana dan Sarana 610,773, ,632, Dit. Perbenihan 2,005,948, ,718,000, Dit. Produksi 1,557,300, ,000, Dit. Kesehatan Ikan dan 1,300,228, ,065,743, Lingkungan Dit. Usaha 1,244,743, ,322, Setditjen Perikanan Budidaya 19,555,760, ,201,480, Safver Pusat ,304, Satker Daerah 38,637,461, ,869,330, Berdasarkan data di atas terlihat bahwa terjadi deviasi yang cukup besar yaitu 2,73% antara target penyerapan anggaran (9,00%) dengan realisasi yang diperoleh pada triwulan I tahun Hal ini mengindikasikan bahwa penyerapan yang masih sangat rendah tersebut terjadi karena beberapa alasan, antara lain: (i) belum disetujuinya pelaksanaan dana optimalisasi senilai Rp. 130 Milyar sehingga mempengaruhi dalam penghitungan; (ii) Pada beberapa satker belum terbitnya SK mengenai penunjukan KPA, PPK, Penandatangan SPM, dan Bendahara; serta (iii) masih kurangnya tenaga yang kompeten/operator yang memahami sistem administrasi dan keuangan, terutama pada beberapa satker TP Kabupaten Minapolitan yang masih baru. Pelaksanaan dana optimalisasi senilai Rp. 130 milyar menunggu persetujuan dari Bappenas, sedangkan persetujuan dari Kementerian Keuangan telah keluar pada bulan Maret Saat ini DJPB sedang mempersiapkan dokumen-dokumen kelengkapan untuk pencairan anggaran serta persiapan pelaksanaan lelang untuk dana optimalisasi tersebut. Sedangkan untuk belanja sosial yang belum terealisasi dikarenakan adanya himbauan dari KPK terkait himbauan penundaan pencairan dana bantuan sosial. Selain itu, salah satu tugas Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya adalah mengelola sumber daya alam perikanan secara menyeluruh guna menghasilkan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) yang bersumber dari sumberdaya alam, imbal jasa UPT Balai Besar, Balai Budidaya maupun industri perikanan lainnya, seperti Pungutan Pengusahaan Ikan, Pungutan Hasil Perikanan, Jasa Teknologi, Jasa Diseminasi, Jasa Pengujian Laboratorium, Jasa Penggunaan Fasilitas, dan Jasa Kerjasama dengan Pihak Ketiga. PNBP satker Ditjen Perikanan Budidaya pada triwulan I tahun 2014 tercapai 43,02% atau sebesar Rp ,- dari target penerimaan 47

56 tahun 2014 sebesar Rp ,-. Capaian PNBP ini meningkat 16,09% dari capaian TW I 2013 sebesar 26,93% (Rp ,- dari target Rp ,-). PNBP Ditjen Perikanan Budidaya, Pusat maupun UPT pada triwulan I tahun 2014 adalah sebagaimana tabel 28 berikut. Tabel 28. Capaian PNBP Satker Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I TA.2014 NO TA NAMA SATUAN REALISASI S.D KERJA % PENERIMAAN 1 DJPB (PUSAT) 730,000,000 1,754,658,485 >100 2 BLUPPB KARAWANG 165,250,000 1,781,972,000 >100 3 BBPBAP JEPARA 945,750,000 55,761, BBPBAT SUKABUMI 607,691, ,409, BBPBL LAMPUNG 810,333, ,351, BBAP SITUBONDO 1,702,376, ,718, BBAT JAMBI 977,829, ,860, BBAP TAKALAR 1,429,259,000 95,640, BBAP UJUNG BATEE 285,921, ,521, BBL BATAM 1,245,064, ,843, BBAT MANDIANGIN 535,527,000 49,715, BBAT TATELU 700,000,000 18,855, BBL AMBON 491,000,000 55,812, BBL LOMBOK 648,270,500 66,614, LP2IL SERANG 60,175,000 8,782, BPIUUK KARANGASEM 60,175,000 62,340,000 >100 TOTAL 11,394,623,050 4,901,858, Sedangkan perbandingan realisasi PNBP triwulan I TA.2013 dan TA.2014 adalah sebagaimana pada gambar TW I TA TW I TA Gambar 4. Perbandingan Realisasi PNBP Triwulan I TA.2013 dan TA

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja terhadap

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka LAPORAN KINERJA Sekretariat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014 L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4, D J P B KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus

Lebih terperinci

L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga Laporan

Lebih terperinci

L A K I P D J P B T r i w u l a n I I I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

L A K I P D J P B T r i w u l a n I I I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga Laporan

Lebih terperinci

DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA

DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA Tuga Pokok Dan Fungsi : DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA 1. Merumuskan kebijakan Direktorat Usaha berdasarkan rencana strategis dan program Direktorat Jenderal Perikanan 2. Merumuskan rencana kegiatan Direktorat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n 1 D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n 1 D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014 L a k i p T r i w u l a n 1 D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4, D J P B KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus mendorong

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014 L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4, D J P B KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus mendorong

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2015 Direktur Produksi, Ir. Coco Kokarkin Soetrisno,M.Sc

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2015 Direktur Produksi, Ir. Coco Kokarkin Soetrisno,M.Sc KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allahn Swt, karena atas berkah dan karunia-nya, Direktorat Produksi telah menyelesaikan Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Produksi Tahun 2014. Laporan Kinerja ini

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan laporan yang disusun sebagai pertanggungjawaban hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam satu tahun. Laporan ini mengukur

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP), melalui Keputusan Direktur Jenderal P2HP Nomor KEP.70/DJ-P2HP/2010 tanggal 17

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc KATA PENGANTAR Laporan Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga negara yang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 SEKRETARIAT BKIPM

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 SEKRETARIAT BKIPM i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Abdur Rouf Syam

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Abdur Rouf Syam KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Kinerja (LKj) Sekretariat Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya

Lebih terperinci

1. Jumlah pegawai berdasarkan Jabatan : Jabatan Eselon II sebanyak 1 orang, Jabatan

1. Jumlah pegawai berdasarkan Jabatan : Jabatan Eselon II sebanyak 1 orang, Jabatan PORTOFOLIO DIREKTORAT PERBENIHAN Tugas pokok dan fungsi : Berdasarkan Peraturan Menteri No. Per. 5/MEN/200 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Perbenihan terdiri

Lebih terperinci

L a k i p D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r i k a n a n B u d i d a y a, K K P

L a k i p D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r i k a n a n B u d i d a y a, K K P KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus mendorong upaya-upaya yang bersifat strategis dalam rangka meningkatkan pencapaian produksi perikanan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i RINGKASAN... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i RINGKASAN... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i RINGKASAN... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... I-1 B. Maksud dan Tujuan... I-1 C.

Lebih terperinci

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya agar efektif, efisien, dan akuntabel, Direktorat Penanganan Pelanggaran (Dit. PP) berpedoman pada dokumen perencanaan

Lebih terperinci

PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN

PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Tugas pokok Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan adalah tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, norma, standar,

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

3.1 Prestasi Kinerja

3.1 Prestasi Kinerja 3.1 Prestasi Kinerja Sebagaimana telah diuraikan pada Bab sebelumnya, berdasarkan implementasi balanced scorecard (BSC) dalam manajemen pengelolaan kinerja, pada tahun 2013 Sekretariat Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL, Menimbang : a. Mengingat : 1. bahwa dalam rangka mendukung

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL,

Lebih terperinci

DRAFT RENCANA STRATEGIS

DRAFT RENCANA STRATEGIS DRAFT RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2015-2019 1 Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman i ii I. PENDAHULUAN A. Kondisi Umum 2 1. Struktur Organisasi 2 2. Tugas dan Fungsi 3 B. Capaian

Lebih terperinci

LAKIP BBPSEKP Tahun 2013

LAKIP BBPSEKP Tahun 2013 LAKIP BBPSEKP Tahun 2013 BALAI BESAR PENELITIAN SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2014 TIM PENYUSUN : Indra

Lebih terperinci

LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MEKANISASI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TAHUN 2014

LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MEKANISASI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MEKANISASI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TAHUN 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2015 BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2015 BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA i LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2015 BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dalam kerangka pembangunan kelautan dan perikanan saat ini dilakukan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan tanggung jawab semua instansi pemerintah dalam rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan LAPORAN KINERJA TA 2016 Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan TIM PENYUSUN Penasehat Penanggung Jawab Penyusun Kontributor Luthfi Assadad Arif Rahman Hakim Nur Fitriana

Lebih terperinci

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI TERPADU PERIKANAN BUDIDAYA 2017 Banten, 7-10 Mei 2017

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI TERPADU PERIKANAN BUDIDAYA 2017 Banten, 7-10 Mei 2017 RUMUSAN RAPAT KOORDINASI TERPADU PERIKANAN BUDIDAYA 2017 Banten, 7-10 Mei 2017 Rapat Koordinasi Terpadu Perikananan Budidaya 2017 dilaksanakan pada tanggal 7-10 Mei 2017 di Grand Serpong Hotel, Kota Tangerang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF disusun untuk menyajikan informasi tentang capaian komitmen kinerja yang telah diperjanjikan Sekretariat Kabinet kepada kepada pimpinan dan stakeholders selama tahun 2015. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

LaporanAkuntabilitas KinerjaInstansiPemerintah

LaporanAkuntabilitas KinerjaInstansiPemerintah LAKI P LAKI P LaporanAkuntabilitas KinerjaInstansiPemerintah BiroKepegawaian SekretariatJenderal KementerianKelautandanPerikanan Tahun2013 LAKI P LAKI P DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

1.2 Maksud dan Tujuan. 1.3 Tugas dan Fungsi

1.2 Maksud dan Tujuan. 1.3 Tugas dan Fungsi 1.1 Latar Belakang Pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dalam kerangka pembangunan kelautan dan perikanan saat ini dilakukan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, produksi, pengentasan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2016. KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat Jenderal

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2015 BADAN KARANTINA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan proses penyusunan rencana

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa, profesional dan bertanggungjawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat PenangananPelanggaran Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat PenangananPelanggaran Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menindaklanjuti serangkaian kebijakan dan strategi yang secara utuh tertuang di dalam Rencana Stragis KKP tahun 2010-2014, Ditjen PSDKP sesuai tugas dan fungsinya telah

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2014 DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET 2015 A. Rencana

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL SEKRETARIAT JENDERAL 2015 SEKRETARIAT(JENDERAL( KEMENTERIAN(KELAUTAN(DAN(PERIKANAN(RI( Gedung(Mina(Bahari(I(Lt.(3( Jl.(Medan(Merdeka(Timur(No.(16(Jakarta( 10110(Telp/Fax(:(021K3520337(

Lebih terperinci

BBPPBL Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Laut Institute for Mariculture Research And Development

BBPPBL Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Laut Institute for Mariculture Research And Development i TIM PENYUSUN Ir. Bambang Susanto, M.Si Dr. Ir. Gede Swartama Sumiarsa, M.Sc Ir. John Harianto Hutapea, M.Sc I Made Giri Sugiarta, B.Sc. Dr. Drh. Ketut Mahardika I Gusti Ngurah Permana, S.Pi.,M.Si Prima

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN rencana kinerja tahunan (rkt) sekretariat ditjen.perkebunan tahun 2015 1 rencana

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 i Kata Pengantar P uji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, pada akhirnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. LakilLToshiLaporan Kinerja Direktorat Jenderal PSDKP Tahun 2014 III-

KATA PENGANTAR. LakilLToshiLaporan Kinerja Direktorat Jenderal PSDKP Tahun 2014 III- KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen. PSDKP) disusun dalam rangka memenuhi Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

Menimbang : a. bahwa Pasal 8 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 70 Tahun 2017 tentang Penetapan

Menimbang : a. bahwa Pasal 8 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 70 Tahun 2017 tentang Penetapan KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN IIDAPA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 016 TAHUN 2018 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (L A K I P) TAHUN 2016 DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH D I S U S U N O L E H : BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

Lebih terperinci

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG KEMENTERIAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16 Gedung Mina Bahari III Lantai 15, Jakarta 10110 Telepon (021) 3519070, Facsimile (021) 3520346 Pos Elektronik ditjenpsdkp@kkp.goid

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM a. Kondisi Umum 1. Kedudukan Kecamatan Kandis merupakan bagian dari Kabupaten Siak, yang dibentuk berdasarkan pemekaran dari kecamatan Minas yang diundangkan sesuai Perda

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. PERENCANAAN Rencana strategis sebagaimana yang tertuang dalam Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan suatu proses yang

Lebih terperinci

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo adalah

Lebih terperinci

MAMAN HERMAWAN. Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan

MAMAN HERMAWAN. Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan i MAMAN HERMAWAN Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Laporan Kinerja Sekretariat BPSDMKP merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja Sekretariat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 216 A. KEMENTRIAN : (19) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 SERI LAPORAN TEKNIS OT 01 04 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR Jl. Gajah Mada no. 8 Jakarta 10120 Telp. (62-21) 63858269-70

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta

Lebih terperinci

LAPORAN INTERIM TRIWULAN IV TA 2014

LAPORAN INTERIM TRIWULAN IV TA 2014 LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya Laporan Interim Loka Penelitian dan Pengembangan (LP2BRL) Triwulan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-18.1-/216 DS933-1269-654-625 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap

Lebih terperinci

L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) T r i w u l a n I II TAHUN 2015 KATA PENGANTAR

L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) T r i w u l a n I II TAHUN 2015 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga Laporan

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN. Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si. Aditia Farman, A.Md. Norma Tri Utami, A.Md

TIM PENYUSUN. Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si. Aditia Farman, A.Md. Norma Tri Utami, A.Md TIM PENYUSUN Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si Aditia Farman, A.Md Norma Tri Utami, A.Md 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas izin dan rahmatnya

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN JANUARI 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Sebagai

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan disusun dengan mengacu pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, Renstra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah merupakan laporan yang disusun untuk menyajikan informasi capaian kinerja unit organisasi

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI KAPUAS HULU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU DENGAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2018 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Tahun

Lebih terperinci

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut : RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal Tahun 2011 adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

Lebih terperinci