DAFTAR PENYUSUN. Penasehat : Penanggung Jawab : Ketua Tim Penyusun : Tim Penyusun : Penerbit : Kepala PusatPenelitian dan Pengembangan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR PENYUSUN. Penasehat : Penanggung Jawab : Ketua Tim Penyusun : Tim Penyusun : Penerbit : Kepala PusatPenelitian dan Pengembangan"

Transkripsi

1 DAFTAR PENYUSUN Penasehat : Kepala PusatPenelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir : Ir. M. Eko Rudianto, M.Buss.IT Penanggung Jawab : Kabid Data, Informasi, Monitoring dan Evaluasi : Ir. Agustiani Widajati, MM Ketua Tim Penyusun : Kasubbid Monitoring dan Evaluasi : Joko Hardono, S.Si, ME Tim Penyusun : Kasubbid Monitoring dan Evaluasi Kasubbid Data dan Informasi Pelaksana Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi : Joko Hardono, S.Si, ME : Ir. Theresia Lolita N, M.Si : Andreas Wahyoe N, A.Md : Nurlian Ilyas, SE, M.Si : Tutik Handayani, SIP : Arfika Andriyani, SE : Indra Hermawan, S.Pi, M.Si Penerbit : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi, Bidang Data, Informasi, Monitoring dan Evaluasi Gedung Balitbang KP II, Lt. 4, Kompleks Bina Samudera Jl. Pasir Putih I Ancol Timur Jakarta Tel Fax monev.wilnon.dkp@gmail.com i

2 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas Izin dan Rahmat-Nya penyusunan Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir Tahun 2016 dapat diselesaikan. Laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan berbagai kewajiban pembangunannya, serta sebagai bentuk pertanggungjawaban Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam kaitannya dengan terselenggaranya good governance. Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir (P3SDLP) Tahun 2016 ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, baik makro maupun mikro serta langkah-langkah pelaksanaan kebijakan dan program penelitian dan pengembangan iptek kelautan dan perikanan khususnya kegiatan penelitian dan pengembangan iptek sumber daya laut dan pesisir. Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara keseluruhan mampu menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas sebagaimana yang diharapkan, akan tetapi setidaknya stakeholder dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil-hasil kegiatan penelitian dan pengembangan iptek sumberdaya laut dan pesisir. Berkat dukungan dan kerja keras dari seluruh jajaran terkait, pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan sumberdaya laut dan pesisir dapat terselenggara dan memperoleh kemajuan. Hal ini menjadi modal dasar untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan penelitian yang inovatif dan tepat guna di masa mendatang, sehingga sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan kepada semua pihak atas tenaga dan pikirannya sehingga laporan ini dapat disusun dan diterbitkan. Jakarta, Januari 2017 Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir Ir. M. Eko Rudianto, M.Buss.IT ii

3 DAFTAR ISI Tim Penyusun... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... v Daftar Tabel... vi Ringkasan Eksekutif... 1 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi P3SDLP Keragaan SDM P3SDLP Sistematika Laporan Interim... 6 II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis P3SDLP Sasaran Strategis dan Rencana Kerja Tahunan P3SDLP TA Penetapan Kinerja P3SDLP Tahun 2016/Perjanjian Kerja III. AKUNTABILITAS KINERJA Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun Hasil Pengukuran IKU P3SDLP Evaluasi dan Analisis Kinerja: SS 1. Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab, dan berkelanjutan IKU 1. Jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya KP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan (WPP) SS 2. Meningkatnya hasil penyelenggaran litbang dan layanan iptek yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP... IKU 2. Persentase hasil litbang KP yang digunakan sesuai dengan Kontrak Kinerja Eselon I KKP (%)... IKU 3. Jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan (Buah) SS 3. Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif... IKU 4. Jumlah rekomendasi dan masukan kebijakan litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir (paket/buah)... IKU 5. Jumlah data dan informasi ilmiah litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir (paket)... IKU 6. Jumlah karya tulis ilmiah litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang diterbitkan (KTI) SS 4. Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan... IKU 7. Jumlah hasil litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang terekomendasikan untuk masyarakat dan/atau industri (Buah)... Hal iii

4 IKU 8. Jumlah hasil litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang inovatif untuk pembangunan KP (buah) IKU 9. Jumlah hasil litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang diusulkan HKI dan/atau dirilis (Buah) IKU 10. Jumlah sentra nelayan yang terbangun dan terkelola sistem informasinya SS 5. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan iptek KP IKU 11. Proporsi fungsional lingkup P3SDLP dibandingkan total pegawai lingkup P3SDLP (%) IKU 12. Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang ditingkatkan 71 kapasitasnya (Buah)... IKU 13. Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang terbentuk (Buah) SS 6. Terselenggaranya pengendalian litbang KP IKU 14. Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir (minimal) (%) SS 7. Terwujudnya ASN lingkup P3SDLP yang kompeten, profesional dan berkepribadian IKU 15. Indeks Kompetensi dan Integritas lingkup P3SDLP (%) IKU 16. Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya lingkup P3SDLP (orang) SS 8. Tersedianya manajemen pengetahuan lingkup P3SDLP yang handal dan mudah diakses IKU 17. Presentase unit kerja lingkup P3SDLP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) SS 9. Terwujudnya birokrasi lingkup P3SDLP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima IKU 18. Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi lingkup P3SDLP (Nilai) IKU 19. Nilai SAKIP lingkup P3SDLP (Nilai) SS 10. Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup P3SDLP secara efisien dan akuntabel IKU 20. Nilai kinerja anggaran lingkup P3SDLP (%) IKU 21. Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup P3SDLP (%) Realisasi Anggaran IV. PENUTUP Kesimpulan Permasalahan dan Tindak Lanjut Lampiran Lampiran iv

5 DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 1 : Struktur Organisasi P3SDLP... 4 Gambar 2 : Distribusi Pegawai menurut Pendidikan... 5 Gambar 3 : Distribusi Pegawai menurut Jabatan... 5 Gambar 4 : Distribusi Pegawai menurut Jabatan Fungsional Tertentu... 6 Gambar 5 : Peta Strategi P3SDLP Tahun Gambar 6 : Peta Strategi LEVEL 2 P3SDLP 2016 ( 14 Gambar 7 : Nilai Pencapaian Sasaran Strategis P3SDLP TA Gambar 8 : Wilayah implementasi aplikasi nelayan pintar tahun Gambar 9 Nilai kinerja anggaran P3SDLP( 79 v

6 DAFTAR TABEL Hal Tabel 1 : Target Rencana Kerja Tahunan P3SDLP Tahun Tabel 2 : Target dan Indikator Kinerja Tahun Tabel 3 : Penetapan Kinerja P3SDLP TA 2016 (Awal) Tabel 4 : Penetapan Kinerja P3SDLP TA 2016 (Revisi) Tabel 5 : Penetapan Kinerja P3SDLP TA 2016 (DIPA Akhir) Tabel 6 : Capaian IKU P3SDLP TA Tabel 7 : Capaian Nilai Kinerja Sasaran Strategis P3SDLP Tabel 8 : Capaian IKU Tabel 9 : Capaian IKU Tabel 10 : Capaian IKU Tabel 11 : Capaian IKU Tabel 12 : Capaian IKU Tabel 13 : Capaian IKU Tabel 14 : Daftar Capaian Karya Tulis Ilmiah P3SDLP Tabel 15 : Capaian IKU Tabel 16 : Capaian IKU Tabel 17 : Capaian IKU Tabel 18 : Capaian IKU Tabel 19 : Lokasi implementasi aplikasi nelayan pintar di Indonesia Tabel 20 : Capaian IKU Tabel 21 : Prosentase jumlah pegawai dengan jabatan fungsional 71 Tabel 22 : Capaian IKU Tabel 23 : Capaian IKU Tabel 24 : Capaian IKU Tabel 25 : Capaian IKU Tabel 26 : Capaian IKU Tabel 27 : Capaian IKU Tabel 28 : Capaian IKU Tabel 29 : Capaian IKU Tabel 30 : Capaian IKU Tabel 31 : Capaian IKU Tabel 32 : Realisasi Anggaran Lingkup P3SDLP TA 2016 Per 20 Januari Menggunakan Pagu Akhir Termasuk Anggaran Selfblocking... Tabel 33 : Realisasi Anggaran Lingkup P3SDLP TA 2016 Per 20 Januari 2017 Menggunakan Pagu Akhir Tanpa Anggaran Selfblocking vi

7 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja TA 2016 Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir (P3SDLP) ini menyampaikan tentang berbagai capaian kinerja hasil dari pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan iptek sumber daya laut dan pesisir oleh satuan kerja lingkup P3SDLP selama tahun Pagu akhir anggaran lingkup P3SDLP tahun 2016 adalah sebesar Rp ,- dan didalamnya termasuk anggaran yang di-blokir mandiri (selfblocking) sebesar Rp. 70,001,116,000,- atau sebesar 23,97% dari total pagu anggaran. Pagu anggaran lingkup P3SDLP tersebut terdistribusi pada 4 satuan kerja yaitu Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir (P3SDLP) Jakarta sebesar Rp. 118,911,012,000,-; Balai Penelitian Observasi Laut (BPOL) Perancak sebesar Rp. 153,198,001,000,-; Loka Penelitian Sumberdaya dan Kerentanan Pesisir (LPSDKP) Bungus sebesar Rp. 10,069,524,000,- dan Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan (LPTK) Wakatobi sebesar Rp. 9,905,437,000,-. Pada tahun 2016, P3SDLP telah menetapkan target kinerja yang akan dicapai dalam bentuk kontrak kinerja antara Kepala P3SDLP dengan Kepala Balitbang KP. Pada Kontrak kinerja tersebut memuat peta strategi (strategy map) dengan 10 (sepuluh) sasaran strategis (SS) yang ingin dicapai dan 21 (dua puluh satu) Indikator Kinerja Utama (IKU). Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) P3SDLP tahun 2016 pada customer perspective, internal process perspective dan learn & growth perspective mengalami perubahan dan penyesuaian yang mengacu pada Balanced Scorecard (BSC). Berdasarkan penetapan target pada setiap indikator kinerja tersebut, sebagian besar telah berhasil tercapai. Berdasarkan hasil pengukuran, P3SDLP Balitbang KP KKP memiliki kinerja yang baik. Sampai dengan berakhirnya tahun anggaran 2016, realisasi penyerapan anggaran lingkup P3SDLP adalah sebesar Rp. 208,860,846,328,- atau 71,51% terhadap pagu akhir anggaran sebesar Rp ,- yang didalamnya termasuk anggaran yang di-blokir mandiri (selfblocking). Pagu selfblocking lingkup P3SDLP TA 2016 adalah sebesar Rp. 70,001,116,000,- atau 23,97%, sehingga apabila tanpa pagu selfblocking maka realisasi anggaran lingkup P3SDLP adalah sebesar 94,05%. 1

8 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam melaksanakan program dan kegiatan penelitian dan pengembangan IPTEK, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir sebagai salah satu unit kerjaeselon II di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, semakin dituntut untuk menyesuaikan dengan perubahan sistem manajemen Kementerian Kelautan dan Perikanan yang berazaskan akuntabilitas, dimana setiap penyelenggara negara dituntut untuk dapat mempertanggungjawabkan kinerja atau hasilhasilnya dari seluruh program/kegiatan kepada masyarakat atas penggunaan dana dan kewenangan yang diberikan. Penerapan akuntabilitas mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan peraturan tersebut, P3SDLP wajib melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban istansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. Implementasi dari pelaksanaan prinsip akuntabilitas hasil penyelenggaraan kegiatan dan anggaran dimaksud, maka P3SDLP menyusun Laporan Kinerja. Laporan Kinerja ini disusun sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan mengacu pada Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Sebagai acuan dalam perencanaan kinerja diantaranya adalah Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tahun yang dikukuhkan dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 25/Permen- KP/2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun dan berpedoman pada Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Tahun yang ditetapkan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan melalui Peraturan Kepala Balitbang KP No 2

9 254/PER-BALITBANGKP/2015 Tentang Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Tahun Maksud disusunnya Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir Tahun 2016 adalah: 1. Mengukur capaian kinerja IKU yang ingin dicapai melalui program kerja dan kegiatan terkait pada Tahun 2016; 2. Mengevaluasi dan menganalisis capaian kinerja IKU Tahun 2016; 3. Menyusun akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan Tahun Adapun tujuan penyusunan Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir Tahun 2016ini adalah: 1. Menyampaikan gambaran tingkat keberhasilan dan ketidakberhasilan pencapaian kinerja IKU pada Tahun 2016; 2. Manyajikan gambaran tentang kekuatan dan kelemahan serta kendala dari upaya-upaya yang dilakukan guna menunjang pencapaian kinerja IKU pada Tahun 2016; 3. Menyampaikan umpan balik dalam menata upaya dan anggaran yang berhasil guna dan berdayaguna untuk lebih meningkatkan keberhasilan pencapaian kinerja IKU pada tahun-tahun berikutnya Tugas, Fungsi P3SDLP, dan Struktur Organisasi Sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja kementerian Kelautan dan Perikanan maka PusatPenelitiandanPengembanganSumberdayaLautdanPesisirmempunyaitugasmelaksana kan penelitiandan pengembangan sumber daya lautdan pesisir. Dalam melaksanakan tugas tersebut P3SDLP menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Perumusan kebijakan penelitian dan pengembangan sumber daya laut dan pesisir; b. Pelaksanaan penyusunan rencana, anggaran, dan kerjasama penelitian dan pengembangan sumber daya laut dan pesisir; c. Pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan sumber daya laut dan pesisir; d. Pelaksanaan tata laksana, sarana, dan pelayanan jasa penelitian dan pengembangan sumberdaya laut dan pesisir; e. Pelaksanaan pengelolaan data, informasi, dan publikasi hasil, serta monitoring dan evaluasi penelitian dan pengembangan sumberdaya laut dan pesisir; f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. 3

10 Secara kelembagaan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya P3SDLP didukung oleh 1 Eselon II, 3 Eselon III dan 7 Eselon IV, Kelompok Fungsional dan Unit Pelaksana Teknis (UPT). Terdapat 3 Satker UPT yang menjadi binaan P3SDLP yaitu Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) - Jembrana, Bali; Loka Penelitian Sumberdaya Kerentanan dan Pesisir (LPSDKP) Bungus, Sumatera Barat; dan satker Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan (LPTK) - Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Struktur organisasi P3SDLP selengkapnya tersaji pada gambar berikut. KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAUT DAN PESISIR KEPALA BIDANG PERENCANAAN DAN KERJASAMA KEPALA SUB BIDANG PERENCANAAN KEPALA BIDANG TATALAKSANA DAN PELAYANAN JASA KEPALA SUB BIDANG TATALAKSANA DAN SARANA KEPALA BIDANG DATA INFORMASI DAN MONITORING DAN EVALUASI KEPALA SUB BIDANG DATA DAN INFORMASI KEPALA SUB BIDANG KERJASAMA KEPALA SUB BIDANG PELAYANAN JASA KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA KEPALA SUB BIDANG MONITORING DAN EVALUASI FUNGSIONAL UPT Gambar 1. Struktur Organisasi P3SDLP 1.3. Keragaan Sumberdaya Manusia (SDM) P3SDLP Keragaan Pegawai Lingkup Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir(P3SDLP) sampai dengan bulan Desember 2016 total berjumlah 295 orang, terdiri dari 180 orang pegawai berstatus PNS dan 115 orang pegawai bersatus kontrak. Total pegawai lingkup P3SDLP tersebut tersebar di 4 satker yang menjadi lingkup unit kerja P3SDLP yaitu satker P3SDLP - Jakarta, BPOL - Jembrana, LPSDKP - Bungus dan satker LPTK - Wakatobi. 4

11 Dari 180 orang pegawai berstatus PNS, menurut strata pendidikan didominasi oleh pegawai berpendidikan Strata 1 (S1) sebanyak 64 orang atau 35,56% dan Strata 2 (S2) sebanyak 67 orang atau 37,22%. Selengkapnya distribusi Pegawai PNS lingkup P3SDLP menurut pendidikan sebagaimana tersaji pada gambar berikut. 13; 7,22% 1; 0,56% 0; 0,00% 17; 9,44% 64; 35,56% 18; 10,00% 67; 37,22% S3 S2 S1 D III D II D I SMU Pegawai Menurut Pendidikan Gambar2. Distribusi Pegawai menurut Pendidikan Distribusi pegawai lingkup P3SDLP menurut jabatan didominasi oleh pegawai dengan jabatan fungsional tertentu, yaitu sebanyak 123 orang atau 68,33%. Adapun pegawai yang tergolong ke dalam jabatan fungsional umum sebanyak 38 orang atau 21,11%. Sebagai sebuah unit kerja teknis tentunya proporsi pegawai dengan jabatan fungsional tertentu yang terbesar adalah sesuai. Hal ini dikaitkan dengan tupoksi unit kerja yang melaksanakan tugas pokok dan fungsi teknis. Selengkapnya distribusi pegawai berdasarkan jabatan selengkapnya ditampilkan pada gambar berikut. Pegawai Menurut Jabatan 38; 21,11% 19; 10,56% Struktural Fungsional tertentu Fungsional umum 123; 68,33% Gambar 3. Distribusi Pegawai menurut Jabatan 5

12 Pegawai lingkup P3SDLP juga dapat disajikan menurut jenis Jabatan fungsional tertentu yang dimiliki oleh setiap pegawai. Dari inventarisasi jabatan fungsional tertentu di lingkup unit kerja lingkup P3SDLP diketahui bahwa terdapat 99 orang pegawai atau 80,49% yang memiliki jabatan fungsional peneliti. Hal ini tentunya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi P3SDLP sebagai sebuah institusi yang menyelenggarakan kegiatan penelitian dan pengembangan. Selain jabatan fungsional peneliti, diantara pegawai lingkup P3SDLP ada yang memiliki jabatan fungsional perekayasa, teknisi litkayasa, pengadaan barang dan jasa, perencana, pranata komputer, pranata humas dan pustakawan. Distribusi pegawai menurut jabatan fungsional tertentu selengkapnya terinci dalam gambar berikut ini. 6; 4,88% 1; 0,81% 1; 0,81% 4; 3,25% 6; 4,88% 1; 0,81% 5; 4,07% Jabatan Fungsional Tertentu 99; 80,49% Peneliti Perekayasa Pengadaan B&J Pranata Komputer Teknisi Litkayasa Perencana Pranata Humas Pustakawan Gambar 4. Distribusi Pegawai menurut Jabatan Fungsional Tertentu 1.4. SISTEMATIKA LAPORAN KINERJA (LKj) Laporan kinerja ini bertujuan untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja P3SDLP pada akhir tahun 2016, yaitu dengan melakukan analisis atas capaian kinerja (performance results) tahun 2016 terhadap rencana kinerja (performance plans) tahun Analisis tersebut memungkinkan teridentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai umpan balik perbaikan kinerja di masa datang. Sejalan dengan hal tersebut, sistematika penyajian laporan kinerja adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, menyajikan latar belakang, tugas dan fungsi, dan struktur organisasi. Bab II Perencanaan Kinerja, menyajikan rencana strategis tahun 2016 dan penetapan kinerja tahunan

13 Bab III Akuntabilitas Kinerja, menyajikan analisis terhadap capaian kinerja dan keuangan pada tahun a) Capaian Kinerja Organisasi Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016; Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ; Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis; Membandingkan realisasi kinerja tahun 2016 dengan standar nasional; (jika ada); Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang dilakukan; Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya; Analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian kinerja b) Realisasi Anggaran Penutup, menyajikan simpulan terhadap pencapaian kinerja di tahun Lampiran : a) Perjanjian Kinerja P3SDLP TA

14 II. PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS P3SDLP Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja,Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang sumberdaya laut dan pesisir. Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel, P3SDLP berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada Rencana Strategis P3SDLP tahun Rencana strategis (Renstra) Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir dimuat dalam Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan danperikanan (Balitbang KP) Tahun ,dan disusun mengacu kepadarencana Pembangunan Jangka Menengah nasional (RPJMN) Nasional Secara ringkas substansi Renstra P3SDLP sebagai berikut : Visi : Center of Excellence (Pusat Kepakaran) riset dan inovasi kelautan untuk mendukung visi misi Balitbang KP dan KKP Misi : Mewujudkan Indonesia menjadi Negara Kepulauan yang Mandiri, Maju, Kuat, dan berbasiskan kepentingan Nasional, melalui: Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir yang handal; Peningkatan kapasitas penelitian dan pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir; Pendiseminasian hasil penelitian dan pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir. Sesuai dengan visi dan misi di atas, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir telah menetapkan rencana kinerja dan target kinerja yang akan dicapai pada tahun Sasaran dan tujuannya adalah: 1) Menyelenggarakan litbang sumberdaya laut dan pesisir; 8

15 2) Meningkatkan kapasitas SDM dengan kepakaran yang memiliki reputasi nasional dan internasional; 3) Mengembangkan dan menyelenggarakan sistem pemantauan dan laboratorium litbang yang terakreditasi; 4) Meningkatkan sistem diseminasi dan pola kemitraan kerjasama litbang; 5) Meningkatkan kapasitas kelembagaan dengan mempertimbangkan kualitas ilmiah dan geostrategis. Arah Kebijakan P3SDLP dalam rangka menindaklanjuti arah kebijakan Balitbang KP, berfokus pada: 1. Perubahan iklim 2. Jasa kelautan 3. Konservasi dan mitigasi serta rehabilitasi 4. Inovasi teknologi 5. Kajian kewilayahaan dan geopolitik. Rencana strategis (Renstra) lingkup Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir tahun menyajikan sasaran strategis yang hendak dicapai dapat diukur berdasarkan indikator kinerja yang menunjukkan jumlah rekomendasi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya laut dan pesisir secara berkelanjutan, jumlah data dan informasi sumberdaya dan kerentanan laut dan pesisir, jumlah model penerapan iptek, jumlah karya tulis ilmiah, jumlah kawasan pesisir yang terpetakan sumberdayanya, jumlah inovasi produk dan jasa kelautan hasil litbang, serta jumlah WPP yang terpetakan Karakteristik dan dinamika lautnya. Target rencana Rencana Kerja Tahunan P3SDLP tahun disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Target Rencana Kerja Tahunan P3SDLP Tahun SS DAN IKU CASCADING CUSTOMER PERSPECTIVE SS 1. Meningkatnya pengelolaan SD Laut dan Pesisir yang berkelanjutan 1 Jumlah WPP yang terpetakan potensi SD laut dan pesisisr untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan (akumulasi) Lingkup P3SDLP 9

16 SS 2. Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan iptek yang mendukung daya saing produksi dan pemanfaatan SD Laut dan Pesisir Jumlah hasil Litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir yang terekomendasikan untuk Masyarakat dan Industri (buah) Jumlah rekomendasi dan inovasi litbang SDLP yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan (buah) Jumlah hasil litbang SDLP yang diadopsi oleh pengguna (buah) Jumlah pengguna hasil Litbang SDLP (kelompok) SS 3. Meningkatnya produk KP hasil inovasi litbang SD Laut dan Pesisir 6 Jumlah Ragam Produk dan Jasa Kelautan Hasi Inovasi Litbang SDLP Lingkup P3SDLP Lingkup P3SDLP Lingkup P3SDLP Lingkup P3SDLP Lingkup P3SDLP SS 4. Tersedianya Rekomendasi dan Masukan Kebijakan KP berdasarkan Data dan Informasi Ilmiah Litbang Kewilayahan, Dinamika dan SD Laut dan Pesisir Jumlah Rekomendasi Terkait Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumberdaya Laut dan Pesisir Secara Berkelanjutan Jumlah rekomendasi dan masukan kebijakan kawasan perairan pelabuhan, serta kawasan perlindungan dan konservasi (PL) Jumlah Data dan/atau Informasi Sumberdaya dan Kerentanan Pesisir dan Laut Karya Tulis Ilmiah Bidang IPTEK Kewilayahan, Dinamika dan Sumberdaya Laut dan Pesisir Jumlah Kawasan Pesisir yang Terpetakan Sumberdayanya P3SDLP P3SDLP LPSDKP Lingkup P3SDLP P3SDLP 10

17 12 Jumlah WPP yang terpetakan karakteristik dan dinamika laut P3SDLP SS 5. Terwujudnya hasil litbang yang inovatif di bidang Kewilayahan, Dinamika dan SD Laut dan Pesisir Jumlah Paket Penerapan IPTEK Kewilayahan, Dinamika dan Sumberdaya Laut dan Pesisir Jumlah sentra nelayan yang terbangun sistem informasinya (kumulatif) (QW) P3SDLP P3SDLP SS 6. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan Iptek di bidang Kewilayahan, Dinamika dan SD Laut dan Pesisir Proporsi pegawai fungsional lingkup P3SDLP dibandingkan total pegawai lingkup P3SDLP (%) Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan Litbang IPTEK Kewilayahan, Dinamika, Sumberdaya Pesisir dan Laut yang terfasilitasi Jumlah Sarana Prasarana Litbang sumber daya laut (PL) Jumlah jejaring dan kerjasama litbang di bidang Kewilayahan, Dinamika dan SD Laut dan Pesisir yang terbentuk (buah) Jumlah Techno Park Kelautan dan Perikanan yang dibangun dan dikembangkan sebagai pusat penerapan iptek dalam skala ekonomi di daerah (buah, akumulasi) (QW) Lingkup P3SDLP Lingkup P3SDLP P3SDLP Lingkup P3SDLP P3SDLP 11

18 SS 7. Terselenggaranya Pengendalian iptek bidang Kewilayahan, Dinamika dan SD Laut dan Pesisir Proporsi kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental Lingkup 20 dibandingkan total 95% 93% 94% 94% 94% P3SDLP kegiatan Litbang Kewilayahan, Dinamika dan SD Laut dan Pesisir (minimal) SS 8. Tersedianya ASN Lingkup P3SDLP yang kompeten dan profesional 21 Jumlah SDM Lingkup P3SDLP yang dikembangkan kompetensinya SS 9. Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses 22 Indeks pemanfaatan informasi KP berbasis IT (%) > 75% > 75% > 80% > 80% > 85% SS 10. Terwujudnya Reformasi Birokrasi 23 Indeks RB P3SDLP BB A A A AA Nilai/Skor SAKIP P3SDLP Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap P3SDLP Jumlah usulan unit kerja yang berstatus Wilayah Bebas Korupsi (WBK) (satker) A A A AA AA 70,10 72,00 73,00 75,00 77, SS 11. Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien 27 Nilai efisisensi anggaran (%) > 95 > 95 > 95 > 95 > 95 Lingkup P3SDLP P3SDLP, LPSKP P3SDLP, LPSKP P3SDLP, LPSKP P3SDLP, LPSKP Sampai Level 2 Lingkup P3SDLP 2.2. SASARAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA TAHUNAN P3SDLP TA 2016 Rencana strategis Balitbang KP, menjelaskan bahwa tujuan pembangunan kelautan dan perikanan dari sudut pandang nilai strategis Balitbang KP tahun adalah: 1) Memperkuat kapasitas-kapabilitas, sinergi dan integrasi sumberdaya menuju lembaga litbang bertaraf internasional; 2) Menyelenggarakan litbang kelautan dan perikanan secara terpadu dengan tata kelola yang baik (good governance) untuk: a. Memperkuat basis data dan menyempurnakan manajemen data dan informasi nasional untuk pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan. 12

19 b. Memperkuat inovasi IPTEK yang berorientasi pada mutu, daya saing, keamanan pangan dan kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan. c. Menyediakan rekomendasi dan opsi kebijakan yang implementatif. 3) Mempercepat pemanfaatan hasil litbang IPTEK dengan pendekatan Research Extension Linkage (REL) dan pendekatan Research Company Linkage (RCL) dalam membangun sistem bisnis atau kegiatan ekonomi kelautan dan perikanan yang produktif, kuat dan berbasis IPTEK. Sedangkan Sasaran strategis Balitbang KP tahun adalah: 1. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya dan layanan IPTEK Litbang Kelautan dan Perikanan (Pembangunan sarana dan kelembagaan litbang KP, jejaring dan kemitraan litbang); 2. Terselenggaranya dukungan manajemen litbang dan pelaksanaan tugas teknis lainnya; 3. Tersedianya data dan informasi ilmiah sebagai dasar penyusunan rencana pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang partisipatif, bertanggung jawab, terpadu, dan pemanfatannya secara berkelanjutan; 4. Tersedianya sistem informasi di sentra nelayan; 5. Terwujudnya hasil litbang yang inovatif dan implementatif di bidang kelautan dan perikanan; 6. Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan KP berdasarkan data dan informasi ilmiah litbang kelautan dan perikanan; 7. Meningkatnya hasil penyelenggaraan penelitian dan pengembangan (litbang) dan layanan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang mendukung kesejahteraan masyarakat KP. Berdasarkan sasaran strategis Balitbang KP di atas, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir kemudian menindaklanjutinya dengan menyusun Peta Strategi Level II P3SDLP Tahun 2016 dalam kerangka balance score card (BSC), yang telah disepakati antara Kepala P3SDLP dan Kepala Balitbang KP, yang tergambar berikut ini: 13

20 Gambar 5. Peta Strategi LEVEL 2 P3SDLP Gambar 6. Peta Strategi LEVEL 2 P3SDLP 2016 ( 14

21 Peta strategi P3SDLP memetakan setiap sasaran strategis (SS) yang disusun dalam rangka pencapaian tujuan organisasi sesuai visi dan misi yang diemban. Dengan menggunakan metodologi Balanced Score Card, setiap SS dikelompokkan kedalam tiga perspektif, yaitu customers perspective, internal process perspective, dan learning and growth perspective. Dari sisi customers perpective, untuk memenuhi kebutuhan stakeholder dari unit eselon I lingkup Balitbang KP memiliki sasaran strategis yaitu : 1. Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab, dan berkelanjutan; 2. Meningkatnya hasil penyelenggaran litbang dan layanan iptek yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP. Dari sisi internal process perspective, sebagai upaya untuk mendapatkan keluaran bagi pemenuhan kebutuhan stakeholders, dengan sasaran strategis berupa: 1. Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif; 2. Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan; 3. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan iptek KP; 4. Terselenggaranya pengendalian litbang KP. Aspek learn and growth perspective memberikan masukan tentang upaya penguatan organisasi dalam pencapaian target sesuai tujuan yang ditetapkan melalui sasaran strategis berupa : 1. Terwujudnya ASN Balitbang KP yang kompeten, profesional dan berkepribadian; 2. Tersedianya manajemen pengetahuan Balitbang KP yang handal dan mudah diakses; 3. Terwujudnya birokrasi Balitbang KP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima; 4. Terkelolanya anggaran pembangunan Balitbang KP secara efisien dan akuntabel. Sasaran strategis yang dihasilkan analisis BSC ini disesuaikan dengan tujuan pembangunan kelautan dan perikanan yang dilakukan oleh P3SDLP tahun dengan menetapkan sasaran strategis P3SDLP tahun Selanjutnya target kinerja tersebut dituangkan dalam rencana kerja tahunan yang merupakan dokumen perencanaan awal yang mempresentasikan rencana dan janji untuk mentargetkan kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu 1 (satu) tahun tertentu dengan 15

22 mempertimbangkan sumberdaya yang dimilikinya. Rencana kinerja tahunan P3SDLP TA 2016 dapat dilihat di tabel di bawah ini : Tabel2. Target dan Indikator Kinerja Tahun 2016 N0 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab, dan berkelanjutan Meningkatnya hasil penyelenggaran litbang dan layanan iptek yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan CUSTOMER PERSPECTIVE Jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya KP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan (WPP) Persentase hasil litbang KP yang digunakan sesuai dengan Kontrak Kinerja Eselon I KKP (%) Jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan (Buah) INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Jumlah rekomendasi dan masukan kebijakan litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir (paket/buah) Jumlah data dan informasi ilmiah litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir (paket) Jumlah karya tulis ilmiah litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang diterbitkan (KTI) Jumlah hasil litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang terekomendasikan untuk masyarakat dan/atau industri (Buah) Jumlah hasil litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang inovatif untuk pembangunan KP (buah) *) Inovasi teknologi, Komponen inovasi, model sosial ekonomi Jumlah hasil litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang diusulkan HKI dan/atau dirilis (Buah) Proporsi fungsional lingkup P3SDLP dibandingkan total pegawai lingkup P3SDLP (%) TARGET

23 layanan iptek KP 11 Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang ditingkatkan kapasitasnya (Buah) Terselenggaranya pengendalian litbang KP Terwujudnya ASN Balitbang KP yang kompeten, profesional dan berkepribadian Tersedianya manajemen pengetahuan Balitbang KP yang handal dan mudah diakses Terwujudnya birokrasi Balitbang KP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima Terkelolanya anggaran pembangunan Balitbang KP secara efisien dan akuntabel Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang terbentuk (Buah) Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir (minimal) (%) LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE Indeks Kompetensi dan Integritas lingkup P3SDLP (%) Presentase unit kerja lingkup P3SDLP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi lingkup P3SDLP (Nilai) A (90) 17 Nilai SAKIP lingkup P3SDLP (Nilai) Nilai kinerja anggaran lingkup P3SDLP (%) Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup P3SDLP (%) PENETAPAN KINERJA P3SDLP TAHUN 2016 Pada tahun 2016, P3SDLP telah menetapkan target kinerja yang akan dicapai dalam bentuk kontrak kinerja antara Kepala P3SDLP dengan Kepala Balitbang KP. Pada Kontrak kinerja tersebut terdapat peta strategi (strategy map) dengan 10 (sepuluh) sasaran strategis (SS) yang ingin dicapai. Untuk setiap SS yang disusun dan ditetapkan memiliki ukuran yang disebut sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU). Keseluruhan IKU P3SDLP pada tahun 2016 untuk semua SS berjumlah 19 IKU. Sebagai alat ukur pencapaian SS, target 19 IKU P3SDLP yang ditetapkan pada awal tahun 2016 adalah sebagai berikut. 17

24 Tabel 3. Penetapan Kinerja P3SDLP TA 2016 (Awal) N0 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 2 Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab, dan berkelanjutan Meningkatnya hasil penyelenggaran litbang dan layanan iptek yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP CUSTOMER PERSPECTIVE Jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya KP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan (WPP) Persentase hasil litbang KP yang digunakan sesuai dengan Kontrak Kinerja Eselon I KKP (%) Jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan (Buah) TARGET Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan iptek KP INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Jumlah rekomendasi dan masukan kebijakan litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir (paket/buah) Jumlah data dan informasi ilmiah litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir (paket) Jumlah karya tulis ilmiah litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang diterbitkan (KTI) Jumlah hasil litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang terekomendasikan untuk masyarakat dan/atau industri (Buah) Jumlah hasil litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang inovatif untuk pembangunan KP (buah) *) Inovasi teknologi, Komponen inovasi, model sosial ekonomi Jumlah hasil litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang diusulkan HKI dan/atau dirilis (Buah) Proporsi fungsional lingkup P3SDLP dibandingkan total pegawai lingkup P3SDLP (%) Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang ditingkatkan kapasitasnya (Buah) Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang terbentuk (Buah)

25 Terselenggaranya pengendalian litbang KP Terwujudnya ASN Balitbang KP yang kompeten, profesional dan berkepribadian Tersedianya manajemen pengetahuan Balitbang KP yang handal dan mudah diakses Terwujudnya birokrasi Balitbang KP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima Terkelolanya anggaran pembangunan Balitbang KP secara efisien dan akuntabel 13 Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir (minimal) (%) LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE Indeks Kompetensi dan Integritas lingkup P3SDLP (%) Presentase unit kerja lingkup P3SDLP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi lingkup P3SDLP (Nilai) A (90) 17 Nilai SAKIP lingkup P3SDLP (Nilai) Nilai kinerja anggaran lingkup P3SDLP (%) Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup P3SDLP (%) Seiring dengan perkembangan arah kebijakan dan re-organisasi P3SDLP dengan bergabungnya Eks P3TKP dan tiga satuan kerja (UPT), target kinerja mengalami perubahan sebagai berikut: Tabel 4. Penetapan Kinerja P3SDLP TA 2016 (Revisi) No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab, dan berkelanjutan Meningkatnya hasil penyelenggaran litbang dan layanan iptek yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif CUSTOMER PERSPECTIVE Jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya KP untuk pengembangan 1 ekonomi kelautan yang berkelanjutan (WPP) Persentase hasil litbang KP yang 2 digunakan sesuai dengan Kontrak Kinerja Eselon I KKP (%) 3 Jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan (Buah) INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 4 5 Jumlah rekomendasi dan masukan kebijakan litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir (paket/buah) Jumlah data dan informasi ilmiah litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir (paket) Target

26 Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan iptek KP Terselenggaranya pengendalian litbang KP Terwujudnya ASN Balitbang KP yang kompeten, profesional dan berkepribadian Jumlah karya tulis ilmiah litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang diterbitkan (KTI) Jumlah hasil litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang terekomendasikan untuk masyarakat dan/atau industri (Buah) Jumlah hasil litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang inovatif untuk pembangunan KP (buah) *) Inovasi teknologi, Komponen inovasi, model sosial ekonomi LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE Jumlah hasil litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang diusulkan HKI dan/atau dirilis (Buah) Jumlah sentra nelayan yang terbangun dan terkelola sistem informasinya Proporsi fungsional lingkup P3SDLP dibandingkan total pegawai lingkup P3SDLP (%) Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang ditingkatkan kapasitasnya (Buah) Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang terbentuk (Buah) Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir (minimal) (%) Indeks Kompetensi dan Integritas lingkup P3SDLP (%) Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya lingkup P3SDLP (orang) Tersedianya manajemen pengetahuan Balitbang KP yang handal dan mudah diakses 17 Presentase unit kerja lingkup Balitbang KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 50 9 Terwujudnya birokrasi Balitbang KP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima 18 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi lingkup P3SDLP (Nilai) 19 Nilai SAKIP lingkup P3SDLP (Nilai)

27 10 Terkelolanya anggaran pembangunan Balitbang KP secara efisien dan akuntabel Nilai kinerja anggaran lingkup P3SDLP (%) Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup P3SDLP (%) Adanya kebijakan pemerintah dalam penghematan anggaran yang tertuang dalam APBN Perubahan (APBN P) yang menyebabkan terjadinya pengurangan alokasi anggaran melalui penghematan dan blokir mandiri (self blocking), maka dilakukan revisi target pencapaian sasaran strategis, sehingga target kinerja mengalami perubahan yang kedua sebagai berikut: Tabel 5. Penetapan Kinerja P3SDLP TA 2016 (DIPA Akhir) No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja 1 2 Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab, dan berkelanjutan Meningkatnya hasil penyelenggaran litbang dan layanan iptek yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP CUSTOMER PERSPECTIVE Jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya KP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan (WPP) Persentase hasil litbang KP yang digunakan sesuai dengan Kontrak Kinerja Eselon I KKP (%) Jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan (Buah) Target INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 3 Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif Jumlah rekomendasi dan masukan kebijakan litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir (paket/buah) Jumlah data dan informasi ilmiah litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir (paket) Jumlah karya tulis ilmiah litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang diterbitkan (KTI) Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang 7 Jumlah hasil litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang terekomendasikan untuk masyarakat dan/atau industri (Buah) 2 21

28 5 6 inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan iptek KP Terselenggaranya pengendalian litbang KP Jumlah hasil litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang inovatif untuk pembangunan KP (buah) *) Inovasi teknologi, Komponen inovasi, model sosial ekonomi Jumlah hasil litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang diusulkan HKI dan/atau dirilis (Buah) Jumlah sentra nelayan yang terbangun dan terkelola sistem informasinya Proporsi fungsional lingkup P3SDLP dibandingkan total pegawai lingkup P3SDLP (%) Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang ditingkatkan kapasitasnya (Buah) Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang terbentuk (Buah) Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir (minimal) (%) LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE Terwujudnya ASN Balitbang KP yang kompeten, profesional dan berkepribadian Tersedianya manajemen pengetahuan Balitbang KP yang handal dan mudah diakses Terwujudnya birokrasi Balitbang KP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima Terkelolanya anggaran pembangunan Balitbang KP secara efisien dan akuntabel Indeks Kompetensi dan Integritas lingkup P3SDLP (%) Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya lingkup P3SDLP (orang) Presentase unit kerja lingkup Balitbang KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi lingkup P3SDLP (Nilai) Nilai SAKIP lingkup P3SDLP (Nilai) Nilai kinerja anggaran lingkup P3SDLP (%) Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup P3SDLP (%)

29 Penetapan kinerja P3SDLP Tahun 2016 merupakan bentuk perjanjian kinerja/ komitmen yang disepakati oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. Operasional pencapaian sasaran strategis dari Program Penelitian dan Pengembangan Iptek Sumber Daya Laut dan Pesisir yang dilaksanakan tahun 2016 dijabarkan ke dalam 4 (empat) kegiatan yang dianggarkan sebesar Rp (Dua ratus tiga puluh satu milyar tiga ratus enam puluh delapan juta lima ratus delapan puluh enam ribu rupiah) yang terdiri dari Satker dan UPT sebagai berikut: 1) Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir, dengan anggaran sebesar Rp ) Balai Penelitian Observasi Laut, dengan anggaran sebesar Rp ) Loka Penelitian Sumberdaya dan Kerentanan Pesisir, anggaran Rp ) Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan, dengan anggaran Rp

30 III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TA 2016 Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi P3SDLP. Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada indikator kinerja utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran dan tujuan strategis pada peta strategi yang dituangkan pada penetapan kinerja P3SDLP tahun 2016 dapat tercapai. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) P3SDLP tahun 2016 pada customer perspective, internal process perspective dan learn & growth perspective mengalami perubahan dan penyesuaian yang mengacu pada Balanced Scorecard (BSC). Berdasarkan penetapan target pada setiap indikator kinerja tersebut, sebagian besar telah berhasil tercapai. Pencapaian Sasaran Strategis (SS) dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2016 yang mengacu Balanced Scorecard (BSC) dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 6. Capaian IKU P3SDLP TA 2016 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA Satuan T R % CUSTOMER PERSPECTIVE 1 Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab, dan berkelanjutan 1 Jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya KP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan (WPP) WPP Meningkatnya hasil penyelenggaran litbang dan layanan iptek yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP 2 3 Persentase hasil litbang KP yang digunakan sesuai dengan Kontrak Kinerja Eselon I KKP (%) Jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan (Buah) % buah INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 3 Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif 4 Jumlah rekomendasi dan masukan kebijakan KP Buah Jumlah data dan informasi ilmiah KP paket Jumlah karya tulis ilmiah yang diterbitkan KTI ,22 24

31 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA Satuan T R % 4 5 Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan iptek KP 6 Terselenggaranya pengendalian litbang KP Jumlah hasil litbang KP yang terekomendasi untuk masyarakat dan/atau industri Jumlah hasil litbang yang inovatif untuk pembangunan KP *) Inovasi teknologi, Komponen inovasi, model sosial ekonomi Jumlah hasil litbang yang diusulkan HKI dan/atau dirilis Jumlah sentra nelayan yang terbangun dan terkelola sistem informasi Proporsi fungsional Lingkup P3SDLP dibandingkan total pegawai Lingkup P3SDLP Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang KP yang ditingkatkan kapasitasnya Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang yang terbentuk Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang KP (minimal) LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE buah Buah buah sentra nelayan ,33 % buah buah % Terwujudnya ASN Balitbang KP yang kompeten, profesional dan berkepribadian Indeks Kompetensi dan Integritas Lingkup P3SDLP Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya lingkup P3SDLP % orang Tersedianya manajemen pengetahuan Balitbang KP yang handal dan mudah diakses Terwujudnya birokrasi Balitbang KP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima Presentase unit kerja P3SDLP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi Balitbang KP % Nilai ,24 19 Nilai SAKIP P3SDLP Nilai 83 80,77 97,31 10 Terkelolanya anggaran pembangunan Balitbang KP secara efisien dan akuntabel 20 Nilai kinerja anggaran P3SDLP % 85 80,27 94,44 21 Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup P3SDLP %

32 3.2. HASIL PENGUKURAN IKU P3SDLP a. NILAI PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS (NPSS) NPSS adalah nilai yang menunjukan konsolidasi dari seluruh IKU di dalam satu Sasaran Strategis (SS). Status capaian SS yang ditunjukkan dengan warna merah/kuning/hijau (buruk/sedang/baik) ditentukan oleh NPSS. Untuk menghitung NPSS perlu diperhatikan bobot masing-masing IKU terhadap SS tersebut dengan indeks toleransi 0%. Sistem pembobotan yang digunakan didasarkan atas tingkat validitas IKU seperti berikut : No Validitas IKU Bobot 1 Lead input 0,1 2 Lead proses 0,2 3 Lag output 0,3 4 Lag outcome 0,4 AKUNTABILITAS KEUANGAN Status capaian NPSS ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut: Baik Sedang Buruk Indeks Capaian Indeks Capaian = 90% Indeks Capaian < 90 % >90 % Untuk melakukan pengukuran kinerja dilakukan dengan cara menentukan dan mensepakati standar status kinerja untuk NSS, NKP, dan NPSS. KLASIFIKASI MAXIMIZE MINIMIZE STABILIZE STATUS NSS / NKP / NPSS (Toleransi 0%) X<90% X>90% X>90% atau X<90% Buruk X=90% X=90% - Sedang X 90% X 90% X=90% Baik Dalam melakukan pengukuran kinerja harus menentukan klasifikasi target indikator kinerja diantaranya adalah: Maximixe adalah semakin tinggi pencapaian dari target maka kinerja semakin baik; Minimize adalah semakin rendah pencapaian dari target maka kinerja semakin baik; Stabilize adalah semakin stabil (tidak naik dan tidak turun) pencapaian dari target maka kinerja semakin baik. 26

33 Pengukuran capaian kinerja P3SDLP pada tahun 2016 menggunakanmetode Balanced Scorecard. Pengukuran kinerja dilakukan mulai dari tahapan mengukur Nilai pencapaian sasaran strategis (NPSS), Nilai pencapaian Inisiatif strategis (NPIS), dan Nilai kinerja keseluruhan (NKK) yang membedakan pengukuran menggunakan aplikasi kinerjaku.kkp yang hanya sampai pengukuran Nilai pencapian sasaran strategis (NPSS) saja. Dalam pengukuran internal ini, dilakukan dengan membandingkan : 1) target dan capaian volume dari setiap sasaran strategis dan 2) target dan capaian fisik dari setiap sasaran strategis pada masing-masing perspektif dengan toleransi 10%. Berikut perbandingan nilai pencapaian sasaran strategis (NPSS) yang menggunakan metode yang digunakan oleh Balitbang KP: Gambar 7. Nilai Pencapaian Sasaran Strategis P3SDLP TA

34 Tabel 7. Capaian Nilai Kinerja Sasaran Strategis P3SDLP Berdasarkan capaian fisik kinerja P3SDLP di tingkat korporat pada Tahun 2016 sebesar 99,73% yang berasal dari capaian kinerja masing-masing perspektif sebagai berikut : a) Perspektif pelanggan (Customer perspective) dengan bobot 40%, capaian kinerja sebesar 100%; b) Perspektif Internal (Internal Process perspective) dengan bobot 30%, capaian kinerja sebesar 99,84%; c) Perspektif Learn and Growth (Learn and Growth perspective) dengan bobot 30%, capaian kinerja sebesar 99,34%. 28

35 3.3. EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA CUSTOMER PERSPEKTIVE Capaian kinerja P3SDLPpada perspektif pelanggan (customer perspective) dengan bobot perspektif sebesar 40% yang berasal dari dua (2) sasaran strategis yaitu: SASARAN STRATEGIS 1 :Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 1 (satu) IKU sebagai berikut : 1) IKU KE SATU : Jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya KP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan (WPP) Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yang ditetapkan sebagai fokus litbang untuk selanjutnya dihasilkan data informasi dan rekomendasi terpadu bagi pengembangan ekonomi wilayahnya. WPP terpilih yang menjadi sasaran Balitbang KP dengan strategi optimasi pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan. Tujuan dari IKU ini adalah sebagai bentuk kontribusi hasil litbang KP dalam pembangunan ekonomi maritim Indonesia dan memberikan dukungan strategis pada tujuan kinerja Balitbang KP dan KKP. Teknik menghitungnya yaitu jumlah WPP yang ditetapkan dan sifatnya terintegrasi antar kelompok peneliti. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian IKU ini adalah sebagai berikut: IKU Jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya KP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan (WPP) Tabel 8. Capaian IKU 1 Target Tahunan Tahun 2016 Target Realisasi % Kegiatan yang mendukung IKU Jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya KP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan (WPP), adalah: 29

36 NO JUDUL KEGIATAN 1. Analisis Sumberdaya Kelautan dan Perikanan di WPP 712, Kajian Dinamika Laut untuk Mendukung Pemetaan Potensi Sumber Daya Kelautan TARGET/ OUTPUT OUTPUT KEGIATAN 1 Laporan - Membuat desain awal integrasi antara data BALITBANG KP dengan data dari PSDKP dan DJPT untuk pengelolaan sumberdaya berkelanjutan. - Menganalisa data VMS Kapal dari PSDKP dan data kesuburan perairan dan data pergerakan migrasi ikan tuna di WPP 712 dan Rekomendasi desain integrasi Balitbangkp, PSDKP dan DJPT untuk pemantauan dan pengawasan sumberdaya kelautan di WPP 712 dan Laporan - Kondisi Oseanografi P. Lirang memiliki dasar perairan mencapai 2800 Meter, Karakteristik pasut adalah Mixed tide prevailing semidiurnal, suhu permukaan derajat selcius, TSS 0-77mg/l, ph permukaan 7,20-8,80, Salinitas 30,7-33,5, Nitrat 0,072 mg/l, phosfat0,015 mg/l, silikat 0,041 0,223 mg/l. terdapat 3 kelas Fitoplankton 32 Spesies Makroxoobenthos. Dari hasil penelitian telah dihasilkan peta tematik kondisi oseanografi peta Kondisi Oseanografi perairan Pulau Lirang masih sangat baik dan berada dalam kisaran Baku Mutu Air Laut. - Ekosistem Pesisir P. Lirang memliki beberapa spesies mangrove, 9 jenis lamun, dan tipe terumbu karang tepi (fringing reef) dengan rata lebar dari daratan 1 km dan hampir mengelilingi pulau dan berdasarkan hasil kegiatan penelitian kondisi mangrove, lamun dan terumbu karang kondisi ekosistem masih dalam keadaan sangat baik. - Potensi Sumberdaya Berdasarkan peta kelayakan sumberdaya yang dihasilkan maka Perairan Pulau Lirang memiliki potensi sumber daya 30

37 kelautan yang layak untuk dikembangkan yaitu berupa perikanan tangkap, budidaya ikan dengan karamba jaring apung dan budidaya rumput laut hal ini didukung oleh kondisi kualitas perairannya yang masih sangat baik dari hasil pengukuran yang telah dilakukan. Secara umum, kegiatan yang mendukung target jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan mengalami kendala dalam menghasilkan output peta tematik kesesuaian lahan dan perairan. Sehingga pada tahun ini hanya dihasilkan 1 paket peta tematik yang terdiri dari 20 parameter baik parameter fisik, kimia, biologi maupun ekosistem sumber daya pesisir. Oleh karena itu, pada tahun 2017 kegiatan tersebut masih akan dilanjutkan berupa penyusunan analisis kesesuaian lahan dan perairan untuk daerah penangkapan ikan, daerah budidaya laut, daerah wisata bahari dan pemetaan sumber daya laut dan pesisir lainnya. SASARAN STRATEGIS 2 : Meningkatnya hasil penyelenggaran litbang dan layanan iptek yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP. Sasaran strategis meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan iptek KP yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja yang ditetapkan yaitu: 2) IKU KE DUA : Persentase hasil litbang KP yang digunakan sesuai dengan Kontrak Kinerja Eselon I KKP (%) Kontrak Kinerja merupakan kesepakatan atau perjanjian antara Balitbang KP dengan Eselon I lingkup KKP (Ditjen dan Badan) yang berisi komitmen penyediaan hasilhasil riset sesuai dengan kebutuhan dari Eselon I KKP yang selanjutnya akan digunakan oleh Eselon I KKP sebagai dasar penyusunan Kebijakan. Draft kuesioner untuk mengukur tingkat penggunaan hasil litbang dilakukan oleh Eselon I KKP. Capaian IKU ini adalah: IKU Persentase hasil litbang KP yang digunakan sesuai dengan Kontrak Kinerja Eselon I KKP (%) Tabel 9. Capaian IKU 2 Target Tahunan Tahun 2016 Target Realisasi %

38 3) IKU KE TIGA : Jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan (Buah) IKU ini didefinisikan sebagai Hasil litbang KP (berupa rekomendasi, bahan kebijakan/informasi terapan, policy brief, naskah akademik) yang disampaikan oleh Kepala Pusat kepada stakeholder (MKP, Eselon I KKP, Pemda, K/L lain) melalui dokumen penyampaian resmi (Surat, Memorandum, Nota Dinas) dan menjadi bahan kebijakan yang telah dirumuskan (peraturan, buku pedoman, keputusan, dll) baik rancangan/draft atau yang telah diterbitkan. Hasil inovasi litbang yang diusulkan P3SDLP adalah inovasi teknologi diskmill dan rotary dryer pada kegiatan Paket Teknologi Pemurni Garam Sebagai Model Industri Garam Rakyat. Capaian IKU ini adalah: Tabel 10. Capaian IKU 3 IKU Jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan (Buah) Target Tahunan Tahun 2016 Target Realisasi % Kegiatan yang mendukung IKU Jumlah rekomendasi kebijakan yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan adalah Paket Teknologi Pemurni Garam Sebagai Model Industri Garam Rakyat. Kegiatan Pematangan Teknologi Adaptif Lokasi Pemurnian Garam pada tahun 2016 telah melakukan beberapa kegiatan antara lain: 1. Kegiatan paket teknologi pemurni garam sistem mekanis pada beberapa lokasi antara lain Pati, Pamekasan, Gresik dan Tuban (khusus untuk lokasi Tuban telah mengarah ke pemurni garam sistem hiegenis dengan dilakukan pemasangan keramik pada lokasi pabrik); 2. Pendampingan teknis paket teknologi pemurni garam. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan untuk mengenalkan pada system hiegenis dalam proses pengolahan garam dan pemberian SOP (Standard Operational Procedure) dalam merawat dan menjalankan paket teknologi yang telah diserahterimakan pada 18 (delapan belas) kelompok penerima; 3. Untuk meningkatkan nilai tambah dan menekan ongkos produksi supaya lebih hemat dilakukan kegiatan pendampingan berupa pemasangan sumber energi listrik di Cirebon dan Rembang. Jika menggunakan genset dengan bahan bakar solar maka 32

39 ongkos produksi menjadi lebih tinggi sehingga tidak bisa bersaing dengan garam dari pabrik besar. Berdasarkan hasil penerapan alur kerja produksi garam sistem mekanis dan pendampingan produksi garam diperoleh: 1. Pemurnian garam menggunakan alat conveyor screw diskmill dapat merubah garam KW3 ke KW 1 dengan peningkatan NaCl 5 10; 2. Pengeringan menggunakan rotary dryer menghasilkan 0,4% kadar air garam; 3. Hasil pemurnian garam krosok dari KW3 ke KW 1, NaCl 5 10, dengan kadar air 0,3 0,4%; 4. Pengemasan garam konsumsi 150 gram dengan kecepatan 60/ 1 menit INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Capaian kinerja P3SDLP pada perspektif internal process dengan bobot perspektif sebesar 30% yang capaian sebesar, yang berasal dari 4 (empat) sasaran strategis berikut : SASARAN STATEGIS 3 ;Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif Nilai sasaran strategis Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 3 (tiga) IKU yaitu : 4) IKU KE EMPAT : Jumlah rekomendasi dan masukan litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir (paket/buah) IKU ini didefinisikan sebagai hasil kegiatan litbang (dari output rekomendasi kebijakan KP) yang berisibahan pertimbangan masukan, serta opsi kebijakan dan analisis dampak berdasarkan hasil kegiatan penelitian untuk digunakan sebagai bahan kebijakan. Teknik menghitungnya yaitu =jumlah hasil litbang KP dari output Rekomendasi kebijakan yang dihasilkan oleh P3SDLP. Capaian IKU ini adalah: Tabel 11. Capaian IKU 4 IKU Jumlah rekomendasi dan masukan litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir (paket/buah) Target Tahunan Tahun 2016 Target Realisasi %

40 Inisiatif strategis yang mendukung IKU tersebut adalah : NO JUDUL KEGIATAN 1. Analisis Karakteristik Dimensi Ekologi untuk menunjang pengelolaan Pulau- Pulau Kecil terluar di Nunukan 2. Perencanaan dan Daya Dukung Wilayah Pesisir Berbasis Budidaya Laut di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat 3. Model Tata Kelola Tambak Garam Rakyat TARGET/ OUTPUT OUTPUT KEGIATAN 1 Laporan - Perairan Nunukan sangat sesuai untuk area budidaya rumput laut khususnya untuk jenis Eucheuma sp., karena Distribusi nitrat dan logam berat masih dalam batas yang bisa ditoleransi oleh lingkungan; Kecepatan arus meter/menit, bahkan sampai berkisar 50 cm/dt; Pada waktu surut yang masih digenangi air sedalam cm; ph antara 7,3 8,2; Suhu air laut berkisar antara C; Salinitas antara permil, denga salinitas optimum 33 permil; - Sebaran indeks vegetasi pada tahun 2016 menunjukkan data kepadatan vegetasi mangrove yang sangat rendah. 1 laporan - Hasil dari analisis dari daya dukung lingkungan di lokasi penelitian Sekotong, Lombok masih memiliki kondisi perairan yang baik untuk dikembangkan menjadi daerah budidaya; - Aktivitas budidaya laut belum melampaui kapasitasnya namun pemanfaatan sumber daya yang ada belum optimal, sehingga perlu adanya pengembangan aktivitas budidaya laut dengan tetap memperhatikan batasannya; - Diperlukan adanya kebijakan ataupun guideline terkait pengembangan aktivitas budidaya laut. terutama terkait batasanbatasan sejauh mana pengembangan budidaya laut dapat dilakukan oleh perusahaan maupun kelompok masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar pengembangan budidaya laut tetap dapat terlaksana, namun dapat diawasi dan dikontrol agar tidak melebihi kapasitas yang ada; - Rencana pembangunan pelabuhan baru perlu perencanaan yang lebih lanjut begitu pula dengan pengembangan aktifitas pariwisata mengingat pengaruhnya nanti yang akan mengurangi daya dukung di daerah tersebut. Pembangunan diusahakan dapat dilakukan dengan tetap mempertimbangkan keberlanjutan. 1 laporan - Pemilik tambak dapat menerima dan mudah memahami konsep penerapan desain layout tambak meskipun terdapat beberapa informasi yang menurut mereka baru 34

41 4. Kajian Daya Dukung Sumberdaya Laut untuk Perencanaan Kawasan Budidaya Laut di Perairan Teluk Saleh diketahui maupun beberapa aspek yang sudah lama dikenal/diketahui namun tidak dipahami maksud atau alasannya; - Proses produksi garam menggunakan model yang telah dikaji optimasinya tersebut dapat menghasilkan lebih dari 120 ton per hektar per musim (3,5-4 bulan) dengan kualitas K1. Sehingga pendapatan per musim dari 1 hektar tambak tidak kurang dari 72 juta jika harga perkilo Rp 600,-. - Model ini dapat menghindarkan petambak mem-fungsikan kolam kristalisasi sebagai condenser sehingga kualitas garam meningkat karena ikutan pengotor (impurities) gypsum jauh berkurang. - Penerapan model ini akan diperkuat dengan menghitung masukan (intake) debit ideal air tua yang dikombinasi dengan laju evaporasi air di setiap tahapan proses, sehingga diharapkan dapat ditentukan pola pengaturan debit air tua yang akan membuat sistem bekerja dengan sendirinya. 1 laporan - Hasil analisis spasial terhadap kesesuaian kawasan untuk budidaya laut di Perairan Kab. Dompu berhasil ditentukan kawasan yang sesuai untuk budidaya rumput laut dengan luas sekitar Ha atau 99,49 % dan kawasan yang sesuai untuk KJA dengan luas sekitar Ha atau 99,93% dari luas total wilayah kawasan pengembangan; - Hasil pengukuran kualitas air yang dilakukan di lokasi penelitian, menunjukan terdapat beberapa parameter yang masih melebihi baku mutu untuk budidaya laut seperti nilai fosfat dan nitrat. Kondisi tersebut diduga akibat dari aktivitas perekonomian oleh masyarakat sekitar yang menghasilkan limbah ke perairan, yang dibuktikan dengan nilai parameter tersebut diatas baku mutu di stasiun penelitian yang berlokasi dekat dengan muara sungai; - Kondisi ekosistem pesisir meliputi mangrove, lamun dan terumbu karang berada pada kondisi cukup baik dengan indeks keseragaman mangrove bernilai 0.68 berarti keseragaman sedang dan ditemukan dua spesies mangrove yaitu rhizophora stylosa dan rhizophora apiculata. Indeks keseragaman lamun bernilai 0.82 yang berarti keseragaman tinggi dan ekosistem berada dalam kondisi stabil serta ditemukan tiga spesies lamun yaitu enhalus acroides, 35

42 5. Analisis Potensi Ekosistem Pesisir di Teluk Bone cymodocea rotundata, dan halodule ovalis. Indeks keseragaman terumbu karang sebesar 3.44 yang berarti keseragaman tinggi dan kondisi ekosistem yang stabil serta ditemukan enam lifeform yaitu coral massive, coral submassiv, coral folios, acropora branching, coral encrusting, dan coral mushroom di lokasi penelitian; - Hasil pendugaan daya dukung budidaya KJA dapat diketahui bahwa daya dukung perairan untuk KJA dengan komoditas ikan kerapu adalah sebesar 9,9 16,68 ton ikan. Apabila 1 keramba diisi dengan 200 ekor ikan maka keramba yang dapat dibangun sebanyak buah keramba; - Hasil pendugaan daya dukung budidaya Rumput Laut untuk nilai produksi pada unsur N relative tinggi 0.7 ton/th, dengan masa panen selama 7 kali, dengan penggunaan unit long line sebanyak 3 unit, melalui luas ruang perairan 0.4 ha; - Hasil kesimpulan ini sebagai rekomendasi tahap awal dan acuan dalam pertimbangan pengambilan kebijakan pengelolaan kelautan dan perikanan di Kabupaten Dompu dan perlu untuk dilakukan penelitian lanjutan. 1 laporan Laju Perubahan Luas tutupan mangrove pada zona selatan pada periode tahun 1989 ke 2016, cukup signifikan yaitu mencapai 3.62 Ha/thn; Dari kondisi fisik, kerusakan terumbu karang terjadi akibat tindakan DF (bom dan bius ) dan sedimentasi; Laju perubahan penutupan karang berkisar 2.91 Ha/Tahun; Melakukan manajemen limbah dengan menekan masukan limbah antropogenik ke perairan sebesar 10%. Daya dukung perairan dapat dijadikan acuan dalam pengambilan kebijakan pngembangan budidaya rumput laut; Untuk mengetahui fluktuasi optimum biocapacity dengan skenario pengelolaan menekan limbah 10% akan menghasilkan biocapacity perairan yang paling tinggi 6. Kajian Potensi Pencemaran Laut di Perairan Pulau Bintan 1 laporan - Melakukan koordinasi dan diskusi dengan Sampel Tar Minyak Mapur-3, Mapur-4 dan Sebong-1 diindikasikan adalah berasal dari crude oil. - Sampel Tar Minyak Mapur-3, Mapur-4 dan Sebong-1 menunjukkan kesamaan karakteristik dan genetik asal batuan sumber. 36

43 - Kromatogram GC memberikan indikasi bahwa material organik pembentuk minyak diendapkan di lingkungan anoksik suboksik. - Biomarker sterana m/z 217 dari GCMS menunjukkan bahwa kontribusi bahan organik yang terkandung pada minyak Mapur-3, Mapur-4 dan Sebong-1 berasal dari ganggang (algae) yang diendapkan pada lingkungan lakustrin dengan kondisi anoksik. - Distribusi Biomarker triterpana m/z 191 dari GCMS menunjukkan tidak adanya kontribusi tumbuhan darat dan dengan adanya kelimpahan Gamacerana mengindikasikan bahwa senyawa asal pembentuk minyak Mapur-3, Mapur-4 dan Sebong-1 diendapkan di lingkungan lakustrin. - Paramater kematangan termal dari fraksi saturat menunjukkan bahwa minyak Mapur- 3, Mapur-4 dan Sebong-1 mempunyai tingkat kematangan yang cukup tinggi. 7. Optimallisasi kajian teknologi spray dryer untuk pengeringan magnesium hidroksida 8. Kajian Potensi Sumber Daya Arkeologi Maritim di Perairan Pulau 1 laporan - Jika pemerintah Indonesia memang berkomitmen dalam mewujudkan tujuan penelitian ini, dimana Indonesia sanggup memproduksi garam magnesium sendiri dalam memenuhi kebutuhan farmasi dalam negeri. Niscaya perekonomian Indonesia akan meningkat terutama masyarakat pesisir pantai khususnya para kelompok petani tambak garam. Hal ini dikarenakan memiliki 2 produk yang dapat dijual, yang pertama adalah garam konsumsi (NaCl) yang diperoleh melalui proses pengeringan tradisional dan yang kedua adalah garam magnesium [Mg(OH)2] dengan mengolah air limbah pembuatan garam menggunakan teknologi modern; - Melalui spray dryer proses pengeringan garam magnesium akan lebih cepat dan hasil produksi lebih banyak. Memang teknologi spray dryer membutuhkan biaya yang begitu besar, akan tetapi harga jual garam magnesium yang begitu besar jika dibandingkan dengan harga garam konsumsi. 1 laporan - Terdapat 3 lokasi di Kawasan Perairan Pulau Laut, Natuna yang merupakan wilayah terdepan NKRI berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan 37

44 Laut, Natuna 9. Penyusunan Basis data Laut dan Pesisir di Tanimbar 10. Penyusunan Basis data Laut dan Pesisir di Biak 11. Penyusunan Basis data Laut dan Pesisir di Rote pemanfaatan sumberdaya arkeologi maritim berkelanjutan yang dipadu dengan keindahan ekosistem bawah lautnya dalam kerangka konsep Taman Bawah Laut Eko- Arkeologi (Marine Eco-Archaeological Park). - Lokasi tersebut adalah Kawasan Perairan Karang Panjang ( 20 ), Karang Kie (16) dan Kawasan Perairan Pulau Sekatung (15), sementara itu satu lokasi yaitu lokasi kapal kayu masih belum dapat di analisis dikarenakan tidak cukupnya data pendukung - Konsep ini diusulkan dapat berjalan selaras dengan rencana pengembangan wilayah Natuna oleh KKP dan Presiden RI. 1 laporan - Hasil dari kegiatan ini adalah dataset (70 peta, 8 grafik validasi dan 8 grafik batang) yang siap digunakan oleh para pengguna terkait dengan data dasar (baseline) oseanografi serta ekosistem laut dan pesisir. - Parameter dari dataset pembuatan peta dan grafik adalah suhu, salinitas, arus laut, oksigen terlarut, diatom, ph, fosfat, nitrat, silikat, batimetri, kerentanan pesisir, indeks kondisi terumbu karang, dan keanekaragaman hayati. 1 laporan - Hasil dari kegiatan ini adalah dataset (70 peta, 8 grafik validasi dan 8 grafik batang) yang siap digunakan oleh para pengguna terkait dengan data dasar (baseline) oseanografi serta ekosistem laut dan pesisir. - Parameter dari dataset pembuatan peta dan grafik adalah suhu, salinitas, arus laut, oksigen terlarut, diatom, ph, fosfat, nitrat, silikat, batimetri, kerentanan pesisir, indeks kondisi terumbu karang, dan keanekaragaman hayati. 1 laporan - Hasil dari kegiatan ini adalah dataset (70 peta, 8 grafik validasi dan 8 grafik batang) yang siap digunakan oleh para pengguna terkait dengan data dasar (baseline) oseanografi serta ekosistem laut dan pesisir. - Parameter dari dataset pembuatan peta dan grafik adalah suhu, salinitas, arus laut, oksigen terlarut, diatom, ph, fosfat, nitrat, silikat, batimetri, kerentanan pesisir, indeks kondisi terumbu karang, dan keanekaragaman hayati. 38

45 12. Kajian Interaksi Laut Atmosfer terhadap Karakteristik Hidrodinamika Perairan Selatan Jawa untuk Sistem Informasi di Sentra Nelayan 13. Kajian Dampak Pengembangan NCICD pada Desain Hijau Tanggul Laut Jakarta 14. Analisis Kebijakan dan Kajian Khusus Pengelolaan Sumberdaya Laut dan Pesisir 1 laporan - Suhu permukaan laut di perairan selatan jawa pada kurun waktu Agustus Oktober 2016 cenderung mengalami kenaikan; - Suhu permukaan laut tidak berbeda jauh dengan suhu udara bulanan yang tercatat pada kurun waktu yang sama; - Kecepatan pergerakan arus pada kurun waktu Agustus Oktober mengalami penurunan dengan arah arus dari Tenggara menuju Barat Laut. 1 laporan - Keberadaan hutan mangrove (topografi/batimetri dan tegakan pohon) mereduksi secara signifikan energi mengurangi ongkos konstruksi tanggul beton di belakangnya; - Keberadaan pulau reklamasi akan mengubah karakteristik perairan hutan mangrove Angke; - Kondisi lingkungan perairan di sekitar hutan mangrove harus diperbaiki untuk menjamin keberlangsungan konsep tanggul hijau - Rekomendasi Pokja Reklamasi Teluk Jakarta; - Kerjasama penelitian terjalin Judul: Investigasi pengurangan dampak kerusakan pantai dengan hutan bakau melalui pemodelan numerik, Mitra: Telkom University Bandung (hingga 2018). 1 laporan a. Analisis Kebijakan Reklamasi Pulau C, D, dan G di Teluk Jakarta : - Segera membuat alur antara Pulau C dan D, membangun tanggul di Pulau C, melakukan pengerukan sedimen di selatan Pulau C dan D, dan membuat kanal di kawasan mangrove agar suplai air laut tidak terganggu. - Memperlebar jarak antara Pulau G dengan daratan, sekurang-kurangnya 700 meter dari titik surut terendah agar tidak mengganggu aktivitas nelayan, mengurangi laju sedimentasi, dan tidak mengganggu proses perawatan pipa bawah laut serta operasional PLTU/PLTGU Muara Karang. b. Blue Carbon: - Pembahasan aspek sains dan kebijakan dalam penyusunan rekomendasi akan dilanjutkan pada agenda selanjutnya. c. Coral Bleaching Alert System (CoBAS) - Upaya pengurangan pemutihan terumbu 39

46 karang dengan mengoptimalkan INA GOOS/NODC dan kemampuan prediksi parameter oseanografi Balitbang KP. - Proses penyusunan bahan rekomendasi akan dilaksanakan minggu ke dua bulan desember. d. Perpres Litbang Pesisir dan Laut turunan UU No 27/2007 jo UU No 1/200. 5) IKU KE LIMA : Jumlah data dan informasi ilmiah Litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir (paket). IKU ini didefinisikan sebagai data informasi hasil penelitian yang telah disusun dalam bentuk paket informasi (hasil pengolahan dan analisis data). Teknik menghitungnya yaitu Jumlah data dan informasi yang sudah disampaikan secara resmi oleh Kepala P3SDLP. Capaian IKU ini adalah : Tabel 12. Capaian IKU 5 IKU Jumlah data dan informasi ilmiah Litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir (paket) Target Tahunan Tahun 2016 Target Realisasi % Kegiatan yang mendukung IKU tersebut adalah : NO JUDUL KEGIATAN 1. Kajian Karbon Biru Ekosistem Pesisir Pada Kawasan Konservasi dan Rehabilitasi TARGET/ OUTPUT OUTPUT KEGIATAN 1 laporan - Lokasi Penelitian Kab. Berau, Karimunjawa, Pati dan Indramayu - Terdapat perbedaan simpanan karbon pada kawasan konservasi dan rehabilitasi. - Simpanan terbanyak terdapat pada sedimen kemudian biomass atas dan terkahir biomass bawah. - Kualitas perairan secara umum masih baik untuk menunjang kehidupan vegetasi pesisir, namun demikian di beberapa lokasi perlu mendapat perhatian lebih. - Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam mekanisme pembangunan bersih (Clean Development Mechanism) untuk mengantisipasi perubahan iklim global; sebagai bahan untuk penyusunan kebijakan pengelolaan wilayah pesisir dan perubahan iklim serta penyelenggaraan konservasi di wilayah pesisir. 40

47 2. Riset Geodinamika dan Lingkungan Perairan Pesisir dan Laut 3. Situs Pembaharuan Titik Situs Kapal Karam Bersejarah 1 laporan - Kualitas Perairan Karimunjawa masih dalam kondisi yang baik. - Pengelolaan sampah di karimunjawa masih belum terpadu, sehingga dikhawatirkan sampah akan mencemari lingkungan dengan cepat. - Air tanah sudah mengalami penurunan kualitas, sehingga tidak dapat langsung digunakan sebagai air minum. - Rawa-rawa diduga sebagai penyebab intrusi air laut menjadi semakin parah. - Diperlukan percepatan pembangunan embung dan tempat pembuangan akhir sampah untuk menjaga kualitas lingkungan terutama air tanah. - Diperlukan pembuatan sumur resapan dan septic tank di setiap rumah untuk menjaga kualitas air tanah. - Pada tahun 2016 telah dilakukan pemantauan kinerja dan pengolahan data sensor pengukur kualitas air yang terpasang di 5 pelabuhan perikanan, yaitu Bitung, Kendari, Pare-pare, Lamongan dan Bintan. Hasil pemantauan menunjukkan sensor di Kendari mengalami kendala teknis, yaitu surut yang terlalu rendah, sehingga harus dilakukan pemindahan lokasi yang sesuai syarat teknis. Sensor di Bintan mengalami kendala pencemaran lokal dikarenakan adanya perubahan peruntukan lahan di dekat sensor terpasang sehingga juga dilakukan pemindahan lokasi. Pemindahan lokasi sensor kualitas air yang terpasang di lokasi Kendari dan Bintan telah dilakukan dengan tetap berfokus pada tujuan awal, yaitu pemantauan kesehatan perairan; - Hasil pengolahan data yang telah terekam sejak Desember 2015 menunjukkan variasi yang cukup dinamis pada skala harian, mingguan maupun bulanan. Pada skala bulanan secara umum untuk semua lokasi menunjukkan parameter ph dan suhu yang naik, dan elevasi permukaan air, oksigen terlarut dan salinitas yang turun. Namun demikian penilaian akhir apakah hal ini disebabkan karena suatu fenomena lingkungan/ iklim ataukah adanya sebab teknis dari sensor terpasang masih perlu pendalaman lebih lanjut. 1 laporan - 65 titik terindikasi keberadaan situs kapal karam bersejarah 7 titik telah diverifikasi dengan penyelaman; 41

48 di kawasan Perairan Bangka- Belitung 4. Kajian Hidrodinamika Perairan Indonesia dan Dampaknya Terhadap Ekosistem Laut 5. Analisis Sumberdaya Kelautan di WPP 712, 715 dalam - 3 sampel artefak pada Situs Berlian Beltim diidentifikasi dari masa Dinasti Sung ( M - Ming ( M); - Situs kapal karam di Perairan Bangka Belitung sebagian besar terkubur pada kedalaman m; - Situs-situs berasal dari masa Sriwijaya awal yang semasa dengan masa Dinasti Tang (Cina Kuno awal abad 7) hingga masa Kolonial dan Perang Dunia II; - Pelestarian in situ merupakan pilihan utama untuk melestarikan nilai sejarah dan budaya maritim yang tersimpan pada situs, namun ekskavasi merupakan pilihan terakhir jika situs terancam oleh faktor alam dan perusakan dari kegiatan illegal ekskavasi dan treasure hunter. 1 laporan - Selama ekspedisi oseanografi, beberapa fenomena penting di sepanjang Selat Makassar hingga ke Lombok dapat terlihat dengan jelas dari hasil CTD-casting, antara lain kedalaman dimana salinitas dan konsentrasi klorofil-a maksimum, transformasi karakteristik massa air pascamelewati Labani Channel, dan karakteristik massa air NPSW dan NPIW di Selat Makassar. - Data temperatur dan salinitas terhadap kedalaman dan waktu di sub-surface mooring M1 di ujung utara Selat Makassar dan L1 di Selat Lombok dapat menunjukkan dengan jelas keberadaan gelombang internal dan upwelling/downwelling di Selat Makassar dan Lombok. - Hasil pengumpulan dan pengolahan data yang dikombinasikan dengan pemodelan numerik oseanografi dirasa sudah mencukupi untuk dapat membuat analisis terkait kondisi hidrodinamika di Selat Makassar dan dampaknya pada ekosistem laut. - Recovery subsurface mooring di Labani Channel harus diagendakan di 2017 untuk melengkapi data hidro-oseanografi di Selat Makassar. - Telah disusun Laporan Ekspedisi Oseanografi Indonesia Bagian Timur Leg ke laporan - Membuat desain awal integrasi antara data BALITBANG KP dengan data dari PSDKP dan DJPT untuk pengelolaan sumberdaya berkelanjutan. 42

49 Rangka Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan 6. Kajian Perubahan Monsun di Perairan Indonesia (MOMSEI) 7. Analisis Karakteristik Sumber Daya Laut Dalam di Kawasan Samudera Hindia Perairan Selatan Jawa Lombok 8. Penyusunan Basisdata Laut dan Pesisir di Tanimbar, Biak dan Rote 9. Kajian Dinamika Laut untuk mendukung Pemetaan Potensi - Menganalisa data VMS Kapal dari PSDKP dan data kesuburan perairan dan data pergerakan migrasi ikan tuna di WPP 712 dan Rekomendasi desain integrasi Balitbangkp, PSDKP dan DJPT untuk pemantauan dan pengawasan sumberdaya kelautan di WPP 712 dan laporan - Besaran arus di selat Karimata dipengaruhi oleh Laut Tiongkok Selatan yang dipengaruhi oleh angin monsun - Kontribusi selat Sunda ke laut Jawa - Besaran arus di samudera Hindia selatan Jawa mengikuti perioda musim (intraseasonal), yang puncaknya terjadi dua kali pada bulan Feb-Mar dan Juli-Agustus 1 laporan - Direvisi menjadi kegiatan kajian berbasis pengolahan data dan analisis sampel hasil BENTHIC Cruise 2014 yang belum semua berhasil diselesaikan; - Luarannya adalah analisis terhadap contoh inti sedimen dasar laut dalam dan air laut Perairan Barat Sumatera terkait fenomena perubahan iklim (paleoklimat); data dan informasi untuk karakteristik sumberdaya dasar laut dalam sebagai basis data Peta WPP NRI 572; - Sampel inti sedimen dapat menjadi proxy bagi pengungkapan fenomena iklim kelautan dan perubahan lingkungan global menuju pendekatan paleklimat. Namun, dukungan kontinuitas kegiatan dari berbagai instansi yang terlibat di dalamnya (P3SDLP-KKP, P3GL-KESDM, dan P2G-LIPI) sangat diharapkan, mengingat masih banyak sampel inti sedimen yang belum dianalisis lebih lanjut. 1 laporan - Hasil dari kegiatan ini adalah dataset (70 peta, 8 grafik validasi dan 8 grafik batang) yang siap digunakan oleh para pengguna terkait dengan data dasar (baseline) oseanografi serta ekosistem laut dan pesisir. - Parameter dari dataset pembuatan peta dan grafik adalah suhu, salinitas, arus laut, oksigen terlarut, diatom, ph, fosfat, nitrat, silikat, batimetri, kerentanan pesisir, indeks kondisi terumbu karang, dan keanekaragaman hayati. 1 laporan - Kondisi Oseanografi P. Lirang memeliki dasar perairan mencapai 2800 Meter, Karakteristik pasut adalah Mixed tide prevailing semidiurnal, suhu permukaan 26-43

50 Sumberdaya Kelautan 10. Analisis Sebaran Kapal Ikan di Zona Penangkapan Ikan 30 derajat selcius, TSS 0-77mg/l, ph permukaan 7,20-8,80, Salinitas 30,7-33,5, Nitrat 0,072 mg/l, phosfat0,015 mg/l, silikat 0,041 0,223 mg/l. terdapat 3 kelas Fitoplankton 32 Spesies Makroxoobenthos. Dari hasil penelitian telah dihasilkan peta tematik kondisi oseanografi peta Kondisi Oseanografi perairan Pulau Lirang masih sangat baik dan berada dalam kisaran Baku Mutu Air Laut. - Ekosistem Pesisir P.Lirang memliki beberapa spesies mangrove, 9 jenis lamun, dan tipe terumbu karang tepi ( fringing reef ) dengan rata lebar dari daratan 1 km dan hampir mengelilingi pulau dan berdasarkan hasil kegiatan penelitian kondisi mangrove, lamun dan terumbu karang kondisi ekosistem masih dalam keadaan sangat baik. - Potensi Sumberdaya Berdasarkan peta kelayakan sumberdaya yang dihasilkan maka Perairan Pulau Lirang memiliki potensi sumber daya kelautan yang layak untuk dikembangkan yaitu berupa perikanan tangkap, budidaya ikan dengan karamba jaring apung dan budidaya rumput laut hal ini didukung oleh kondisi kualitas perairannya yang masih sangat baik dari hasil pengukuran yang telah dilakukan. 1 laporan - Frekuensi kemunculan daerah potensi dilambangkan dengan warna, dimana warna biru menunjukkan frekuensi kemunculan <5, warna kuning antara 5-10 dan warna merah >10 kali. Hasil ini diperoleh dengan menggunakan data PPDPI selama 3 tahun. Pada peta tersebut terlihat bahwa terdapat beberapa lokasi dibagian tengah WPPNRI 711, dibeberapa bagian wilayah barat dan diwilayah selatan bernilai >10. Kadar unsur zat hara diperairan dekat dengan daratan umumnya lebih tinggi daripada peraiarn Laut Natuna bagian tengah. Pola arus musiman dan aliran sungai dari daratan Pulau Bangka, Pulau Sumatera di bagian barat serta aliran sungai dari Sungai Kapuas (dari daratan Kalimantan) di bagian timur juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi variabilitas konsentrasi nilai klorofil-a di perairan WPP-RI 711 (Nababan dan Simamora, 2012). Uji akurasi PPDPI dengan menggunakan data Radarsat-2 menunjukkan bahwa secara rata-rata, tingkat akurasi PPDPI berada pada kisaran 44

51 11. Adaptasi Ekosistem Pesisir Terhadap Perubahan Lingkungan 12. Prakiraan Derah Penangkapan Ikan di Wilayah Pesisir 40,27%. - Validasi data Radar dengan menggunakan GPS tracker menunjukkan bahwa hanya 3 dari 10 (30%) kapal yang dilengkapi dengan GPS tracker yang mampu diidentifikasi dari data radar, sedangkan dari validasi ukuran kapal menunjukkan bahwa hasil analisis radar over-estimate antara 7,5-8 m dari panjang kapal yang sebenarnya. - Berdasarkan data radar pada tanggal 25 Oktober 2016, terdapat 110 kapal yang dapat dikategorikan ilegal sehingga potensi kerugian ekonomi yang terjadi adalah US $ laporan - Berdirinya stasiun monitoring hutan mangrove di Nusa Lembongan, dengan 9 benchmark untukpengukuran elevasi dengan metode RSET-MH; - Respon ekosistem mangrove terhadap perubahan lingkungan dapat diperlihatkan oleh tingkatproduktivitas (pertumbuhan mangrove) dan proses geomorfologi yang terjadi (perubahanelevasi dan sedimentasi); - Pertumbuhan karang massive (Porites) dan analisis konsentrasi logam berat yang terkandung didalamnya dengan alat ICP-OES dapat menggambarkan respon karang terhadap perubahanlingkungan. 1 laporan - Telah dilakukan penyusunan algoritma SPL dan klorofil-a di lokasi penelitian; - Kedua lokasi penelitian memberikan hasil algortima yang berbeda, baik untuk parameterspl maupun klorofil-a. Hal ini menunjukkan setiap perairan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga diperlukan kajian dan perlakuan yang berbeda pula. Hasil evaluasi algoritma SPL dan klorofil-a menunjukkan nilai korelasi yang tidak terlalu tinggi dan nilai error yang relatif masih besar. Hal ini dimungkinkan karena ketersediaan jumlah dataset yang sangat sedikit, khususnya untuk variabel klorofil-a. Karakteristik Landsat 8 yang sangat dipengaruhi oleh liputan awan (cloud covered) menjadi tantangan saat melakukan pengambilan data lapangan; - Telah diterbitkan 1 karya tulis ilmiah (IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 47 (2016) , doi: / /47/1/012010) - Telah disusun 4 draft karya tulis ilmiah. 45

52 13. Validasi Daerah Potensial Penangkapan Ikan 14. Operasional Oseanografi untuk Prediksi Dinamika Laut 1 laporan - Validasi PPDPI dengan metode experimental fishing pada periode musim timur dari 4 titik tangkapan diperoleh 1 titik bertampalan dengan daerah penangkapan, 2 titik bertampalan dengan daerah potensi penangkapan dan 1 titik tidak bertampalan keduanya. - Nilai persen Validasi PELIKAN Cakalang dengan metode experimental fishing pada periode musim timur sebesar 48,8 %; - Informasi oseanografi yang didapatkan di daerah penelitian pada saat muson tenggara adalah SPL 29 29,5 oc, konsentrasi klorofil maksimum di kedalaman m sebesar 0,66-0,88 mg/m3, Salinitas permukaan 33,72 33,86 psu dengan nilai salinitas maksimum di kedalaman 5 60 m berkisar 34,2 psu. Konsentrasi nitrat 0,004 0,014 mg/l, Fosfat 0,002 1,011 mg/l, Silika 0,016 0,027 mg/l; - Validasi baru bias mewakili waktu sesaat saja yaitu muson timur dan perlu dilakukan validasi di muson baratlaut dengan memperbanyak jumlah titik experimental fishing sehingga dihasilkan nilai akurasi yang lebih akurat; - Telah di Semnaskan jumlah KTI di UNDIP 12 November laporan Hasil validasi menunjukkan prediksi model operasional mempunyai kesesuaian yang baik dengan hasil pengukuran di perairan Laut Banda. Hal ini ditunjukkan dengan kesamaan profil variabel terhadap kedalaman serta perbedaan nilai variabel yang tidak signifikan antara data model dan pengukuran. 1. Pada monsun timur, hasil prediksi model operasional mengindikasikan adanya upwelling di perairan Laut Banda, terutama di bagian timur. Dari aspek fisik, adanya air laut yang lebih dingin dan lebih asin di lapisan permukaan pada periode monsun timur menunjukkan naiknya massa air laut dengan densitas tinggi dari kedalaman. Fenomena ini dikonfirmasi oleh hasil prediksi variabel biogeokimia yang menunjukkan peningkatan konsentrasi nutrien (amonia, nitrit, fosfat, dan silikat), klorofil, dan plankton pada periode yang sama. Tingkat kesuburan perairan yang lebih tinggi sebagai efek dari adanya upwelling terlihat pada tingginya produktivitas primer bersih hasil 46

53 15. Validasi Aplikasi INDESO 16. INDESO Join Ekspedition Program perhitungan model. 2. Informasi mengenai karakteristik dan dinamika kondisi fisik dan biogeokimia di perairan Laut Banda secara umum dapat diketahui melalui hasil operasionalisasi model numerik INDO12. Data prediksi model operasional INDO12 di WPP-RI 714 dapat digunakan sebagai representasiyang mendekati kondisi fisik dan biogeokimia laut yang sebenarnya. 1 laporan - Berdasarkan metode pembobotan weight sum rangking dengan parameter jarak dan ukuran kapal yang digunakan, didapatkan persentase (%) kesesuaian korelasi echo SAR dan data kapal VMS-AIS mencapai 76,58 % yang dapat diproses secara otomatisasi; - Penelusuran suspect polluter dengan memanfaatkan trajectory data AIS, klasifikasi tipe tumpahan minyak, dan ekstrapolasi linier posisi kapal dapat digunakan untuk menduga suspect polluter di lapangan; - Pendekatan model oil spill dengan software MIKE 21, dapat diketahui oil spill trajectory sehingga dapat mempermudah dalam melakukan pengendalian di lapangan. 1 laporan - Dapat diinformasikan terdeteksi rumpon yang ditemukan saat cruise sesuai dengan koordinatpengamatan ECDIS pada kapal Baruna Jaya VIII. Namun menjadi perhatian karena rumpon tersebut diluar zona yang ditentukan dan diizinkan. - Dari hasil penelitian didapatkannya kapal kargo yang menggunakan AIS (automatic Idendtification System dalam frame radar menuju arah selatan keluar dalam frame pengamatan. Namun dalam konfirmasi Operator stasiun bumi satelit radar INDESO keberadaan kapal tersebut belum dapat dipastikan ketepatan posisinya. - Data model biogeokimia INDESO yang digunakan adalah konsentrasi klorofil nanofitoplankton harian hasil perhitungan dari Pelagic Interaction Scheme for Carbon and Ecosystem Studies (PISCES) versi 3.2 yang digabungkan dengan model hidrodinamika dari sistem OPA (Océan Parallélisé)/NEMO (Nucleus for European Modelling of the Ocean) dengan resolusi 1/120 atau 8 km (INDESO Team, 2015). - Rata-rata konsentrasi klorofil-a harian di Laut Maluku untuk tanggal 7 (kiri), 8 (tengah), dan 9 (kanan) September

54 17. Kajian Fenomena Bono dan Pemanfaatan Pasir Bono Terhadap Potensi Abrasi di Kampar, Riau dari model biogeokimia INDESO. - Data data survey in situ sudah terkumpul termasuk data radar INDESO dan running data sedang berjalan. 1 laporan - Selama kurun waktu 61 tahun alur Sungai Kampar berubah secara signifikan (Gambar 2), dari tahun 1955 hingga 1990 wilayah Teluk Meranti dan pulau Muda menjadi wilayah yang sangat sering terjadi perubahan dengan area abrasi seluas Ha dan akresi seluas 44.7 Ha, pada tahun 1990 hingga 2007 luasan wilayah abrasi seluas Ha dan wilayah akresi seluas 17 Ha. Perbandingan luasan wilayah akresi dan abrasi mulai berubah sejak maraknya penambangan pasir Bono (Dinas ESDM Kab. Pelalawan, 2009), pada jangka waktu tahun 2007 hingga 2010 wilayah abrasi menjadi Ha dan sedimentasi seluas 6.65 Ha dan pada tahun 2010 hingga 2016 wilayah abrasi lebih menurun dan mencapai 2.48 Ha dan wilayah akresi 8.38 Ha, pada periode sudah jarang ditemukan penambangan pasir di Sungai Kampar, perubahan wilayah terabrasi dan terakresi terjadi karena terjadi ketidaksetimbangan transport sedimen dan perubahan morfologi dasar perairan akibat penambangan pasir, secara langsung juga mengancam dari keberadaan bono itu sendiri. Menurut Chanson (2001) proses hydro-sedimentary dipengaruhi oleh proses fisik (penjalaran Bono) yang menyebabkan adanya wilayah terabrasi dan terakresi. - Debit sungai Kampar diukur oleh BWSS III Sumatera di dua stasiun, yaitu stasiun Lipat Kain (Kampar Kiri) dan stasiun Danau Bingkuang (Kampar Kanan). Pengukuran debit dilakukan dengan memantau ketinggian muka air sungai harian. Dengan konsep kekekalan massa dan asumsi kecepatan arus sungai tetap maka debit air di muara sungai kampar dapat dilihat dari ketinggian muka air sungai. Data batimetri sungai Kampar diukur pada bulan April 2016 dan diasumsikan sebagai kondisi normal dalam penelitian ini. Debit rata-rata sungai Kampar pada bulan April 2015 adalah 511,69 m3/detik. Sedangkan pada bulan Desember 2015 adalah 909,84 m3/detik. Perubahan tersebut merubah ketinggian muka air di muara sungai Kampar sekitar 1 m (hasil perhitungan). Berdasarkan hasil 48

55 18. Kajian Kerentanan Pesisir di Pantai Timur Pangandaran tersebut, dilakukan simulasi untuk melihat pengaruh perubahan debit sungai terhadap Bono yang terbentuk dengan cara merubah ketinggian muka air sungai dari kondisi normal. Simulasi dilakukan dengan menaikkan ketinggian muka air sebanyak 0,5 m dan 1 m dari kondisi normal. 1 laporan a) Kerentanan Pantai Timur Pangandaran Hasil dari pemetaan di lapangan untuk langkah; 1) Indicative Mapping memberikan gambaran bahwa pesisir bagian timur dan barat Pangandaran terdiri dari pantai berpasir dan berbatu, 50% dari wilayah tersebut semi-terpapar oleh gelombang dengan hinterland didominasi oleh perbukitan. 2) Regional Assessment menunjukkan bahwa zona berm dimanfaatkan untuk pemukiman, ukuran butir berkisar antara lower medium sampai lower coarse sand, dan morfodinamika pesisir terbagi ke menjadi Dissipative, Intermediate dan Reflective. 3) Site-specific Assessment, rata-rata ketinggian berm adalah 0.41 m, fitur beach face berupa lahan kosong, tinggi gelombang berkisar antara m, kemiringan surfzone berada paling banyak pada kelas 0-2.9% (datar), dan batimetri berkisar antara 2-51 m (dangkal). 4) Social Vulnerability and Risk Assessment yang diperoleh dari pengamatan lapangan dan citra google earth menunjukkan hampir sebagian besar wilayah pantai barat dipadati oleh perumahan penduduk dan fasilitias wisata, sedangkan di pantai timur hanya sebagian kecil perumahan penduduk dan beberapa fasilitas umum yang terdapat di sepanjang pesisir. b) Simulasi Tsunami Pantai Pangandaran Skenario 1: Pembangkitan gelombang sama dengan tsunami Pantai Selatan Jawa 2006, dihasilkan gelombang maksimum > 6 m di kawasan pantai, namun di sebelah timur tsunami lebih tinggi untuk pantai yang topografinya menyempit. Skenario 2: Sumber gempa berada 30 km ke selatan pantai Pangandaran. Ketinggian maksimum di garis pantai barat mencapai 6.30 m sedangkan di pantai timur mencapai 7.42 m. Untuk kawasan pembangunan PIAMARI run-up tsunami mencapai 7.92 m dengan jarak genang 600 m dari garis 49

56 19. Analisis Karakteristik Hidro-Oseanografi dan Dinamika Pesisir di Kecamatan Sayung, Demak pantai (koordinat: , ). Skenario 3: Terdapat greenbelt berupa hutan pantai dengan luas 5500 m X 150 m sebagai skenario mitigasi tsunami, yang terletak di area pembangunan PIAMARI dan sekitar. Pemodelan menunjukkan bahwa tsunami merabat paling jauh sekitar 540 m dari pantai dengan run-upnya sebesar 7.18 m, dimana reduksi tsunami kurang dari 1 m c. Sumber Daya Air Tawar Ketiga titik pengukuran yang tegak lurus garis pantai (Selatan Utara) menunjukkan bahwa air tawar diperoleh pada kedalaman <15 20 m. Sedangkan 4 titik pengukuran yang sejajar garis pantai yang menunjukkan bahwa air tawar diperoleh pada kedalaman cukup dangkal, <14 15 m. 1 laporan a) Perubahan tata guna lahan di Kecamatan Sayung dan sekitarnya yang diakibatkan oleh pertumbuhan dan pemukiman serta pembangunan Kecamatan Sayung dalam dekade terakhir menyebabkan banyaknya material erosi yang tergerus ke arah laut lepas. Hasil analisis material sedimen menunjukkan bahwa morfologi daerah Kecamatan Sayung dan sekitarnya berupa bentang alam yang dikontrol oleh endapan alluvial. Litologi penyusun dari daerah pengamatan didominasi oleh sedimentasi lanau hingga lempung. b) Gelombang dominan dan maksimum yang terjadi di Kecamatan Sayung berasal dari arah tenggara, barat laut dan utara. Scatter plot yang terbentuk dari pengolahan data arus laut berbentuk ellips menggambarkan arah dominan arus laut dan menunjukan bahwa arah dominan arus ke Tenggara dan Barat Laut. Daerah gelombang dari arah timur mempunyai daerah pembangkitan gelombang yang lebih besar dengan kondisi perairan pada area penelitian kedalaman maksimalnya adalah 6.5 m yang dimulai pada jarak sekitar 3.8 km dari garis pantai. c) Parameter fisika perairan (densitas, salinitas, suhu, turbiditas dan konduktivitas) di perairan Sayung masih dalam range yang dapat diterima baku mutu untuk wilayah perairan pesisir, hanya nilai kekeruhan yang cenderung lebih tinggi dan disebabkan oleh tingkat 50

57 20. Kajian Dinamika Pesisir di Pantai Utara Jawa untuk Mitigasi Bencana Abrasi di Kec. Brebes resuspensi sedimen cohesive oleh arus, pasang surut dan gelombang. Untuk parameter kimia perairan seperti DO, TSS, BOD5, nutrient dan detergen memiliki konsentrasi yang cukup tinggi di perairan Sayung. Kandungan TSS dan nilai kekeruhan yang tinggi cukup menghambat masuknya cahaya matahari ke perairan. Masuknya buangan dari limbah rumah tangga dan industri turut mencemari perairan yang semakin lama akan semakin menumpuk dan mengendap pada sedimen. 1 laporan a) Secara umum berdasarkan hasil analisis secara spasial citra landsat tahun 1999 terhadap 2014, pesisir lokasi penelitian yang berlokasi di Kecamatan Brebes mengalami abrasi, namun akresi juga terjadi di beberapa wilayah yang cukup luas. Hasil akhir perhitungan DSAS terlihat laju perubahan garis pantai berupa abrasi sebesar m/tahun. Sedangkan untuk status laju perubahan garis pantai berupa akres sebesar m/tahun. Hasil bentuk lahan dari klasifikasi citra Landsat- 7 ETM+ tahun dapat diketahui bahwa luasan mangrove memperlihatkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun. Hasil interpretasi data citra landsat-7 terhadap luasan kawasan mangrove tahun di wilayah pesisir kecamatan Brebes memperlihatkan penambahan luasan mangrove seluas 289,588 Ha. b) Berdasarkan pengukuran dengan alat sedimen trap diketahui nilai laju sedimentasi pada sungai Pemali didominasi oleh endapan sedimen melayang (suspended load) terlihat rata-rata laju sedimentasi pada sedimen melayang sebesar g.mˉ².hariˉ¹ sedangkan nilai rata-rata sedimen dasar hanya mencapai g.mˉ².hariˉ¹. Hasil analisis dengan isotop alami 210Pb diketahui laju sedimentasi rata-rata pada sampel inti sedimen yang berada dekat dengan Muara Sungai Pemali sebesar 0,211 cm/tahun, sedangkan pada sampel di Muara Sungai Nipon sebesar 0,224 cm/tahun. Berdasarkan data debit sungai rata-rata tahunan yang diperoleh dari PSDA wilayah Sungai Pemali Comal dari tahun memperlihatkan fluktuatif nilai debit sungai yang berkorelasi terhadap 51

58 21. Identifikasi Potensi Sumber Daya Pesisir dan Kerentanannya di Pulau Pagai Utara Sumatra Barat peningkatan laju sedimentasi. c) Berdasarkan hasil permodelan hidrodinamika didapatkan nilai kecepatan arus longshore berkisar antara m.s- 1 pada kondisi pasang purnama dan berkisar antara m.s-1 pada kondisi pasang perbani. Tipe pasang surut daerah penelitian adalah campuran condong harian ganda, hal tersebut menyebabkan kecepatan arus pasut yang terjadi lebih variatif dan fluktuatif yang menyebabkan terjadinya perbedaan mekanisme transport dan pengendapan sedimen di setiap kondisi pasutnya. Pola arus sepanjang pantai yang terjadi di Perairan Brebes merupakan faktor utama penyebab abrasi, dengna kecepatan arus yang fluktuatif berdasar pada kondisi pasut yang ada menyebabkan beberapa wilayah mengalami abrasi dan wilayah lainnya mengalami akresi. Upaya mitigasi yang telah dilakukan di lokasi penelitian salah satunya adalah pembangunan HE (Hybrid Engineering) dan penanaman mangrove dengan tujuan untuk mengurangi dampak abrasi yang terjadi. 1 laporan a. Berdasarkan hasil penelitian dan simulasi menggunakan software COMCOT, lokasi terparah akibat Tsunami (25 Oktober 2010) adalah Desa Silabu dan Betumonga. Waktu penjalaran Tsunami adalah 9,5 menit 18,65 menit dengan tinggi gelombang propagasi 4,3 meter dan run up 5,6 meter. Dampak Tsunami terhadap Pulau Pagai Utara adalah hilangnya kawasan mangrove di Silabu seluas m2, abrasi rata-rata sepanjang 14,6 m /tahun di pesisir barat (Muntei dan Sabeugunggung) dan Pulau Ragi dengan laju m2/tahun hingga hilangnya Pulau Sibigou. Mangrove Rhizopora Apiculata memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap gelombang tinggi dibanding jenis lainnya di Silabu. b. Survey jalur evakuasi Tsunami menyimpulkan bahwa lokasi permukiman yang terdekat dengan garis pantai dan rentan Tsunami adalah di Silabu 532 meter dari Samudera Hindia; Sikakap 10 meter dari Selat Pagai; Taikako 40 meter dari Selat Pagai dan Samudera Hindia; Matobe (182 meter) dan Saumangaya (110 meter) 52

59 22. Kajian Keluaran Air Tanah Lepas Pantai dan Pengaruhnya Terhadap Kondisi Ekosistem Pesisir di Lombok Utara dan Sekitarnya dari Selat Mentawai. Jarak terjauh dari lokasi shelter Tsunami adalah di Mangaungau (Matobe) 2,5 km atau 9,25 menit. Coral bleaching terjadi di perairan sekitar Selat Pagai yaitu di sisi barat (Tunang bulag dan Siruso) dengan ph di bawah dan TDS di atas ambang batas; dan timur (Sijaojao) dengan salinitas dan suhu melebihi ambang batas. Acropora adalah jenis terumbu karang paling rentan terhadap bleaching. Perairan sisi timur Selat Pagai yang berbatasan dengan Selat Mentawai, memiliki parameter lingkungan perairan seperti salinitas, temperatur, dan ph lebih tinggi dibanding sisi barat kecuali TDS (Total Dissolved Solid). Secara umum, kondisi perairan masih normal dan alami. Berdasarkan karakteristik hidrodinamika, tipe pasang surut di Selat Pagai adalah harian ganda (semi diurnal tide) dengan kecepatan arus rata-rata 0,25 m/det. Kecepatan arus maksimum terjadi saat pasang purnama yaitu 0,8 m/det ke arah Timur-Timur Laut dan saat surut 0,4 m/det ke arah Barat-Barat Daya. Tunggang pasut sekitar 116,3 cm. 1 laporan a. Karakteristik fisik KALP hasil penelitian: 1) Kandungan 222-Rn di beberapa lokasi KALP mempunyai aktivitas radon lebih tinggi bila dibandingkan dengan non KALP 2) Pengukuran geolistrik di daerah Pantai Krakas memperlihatkan dua sistem akuifer yakni akuifer bebas yang berada pada kedalaman 0 s/d 36 m dan akuifer semi tertekan pada kedalaman > 65 m dari muka tanah setempat. 3) Analisis kualitas air pada sampel KALP menunjukan nilai ph, TDS, Kesadahan, Sulfat, Clorida, Besi dan Mangan berada di atas ambang batas yang dipersyaratkan (Permenkes No. 416/MENKES/PER/IX/1990). Namun di lokasi Desa Seruni-Mumbul, Lombok Timur, mempunyai kualitas air yang sesuai dengan baku mutu air bersih yang dipersyaratkan. KALP di wilayah ini juga sudah dimanfaatkan oleh penduduk untuk kebutuhan sehari-hari. b. Perairan Pantai Krakas (KLU bag. Utara) memiliki nilai DIN dan DIP yang lebih tinggi dibandingkan Pantai Lekok (KLU bag. 53

60 23. Kajian Sumber Daya Ekologi Maritim Sebagai Potensi Kawasan Konservasi Maritim Perairan Ambon Selatan). Nilai DIN yang lebih tinggi terutama disebabkan oleh lebih tingginya kandungan Nitrat (NO3-N). Bila dibandingkan lebih jauh dengan keberadaan KALP di beberapa lokasi, maka dapat diketahui bahwa KALP memiliki peranan yang penting menyumbang NItrat dan Fosfat ke Perairan, namun juga logam berat c. Kematian terumbu karang akibat keberadaan KALP belum dapat dipastikan, namun tutupan karang di lokasi jauh dari sumber KALP lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi yang dekat dengan sumber KALP. Kematian di lokasi ini merupakan akumulasi dari beberapa faktor. 1 laporan - Hasil penelitian memperlihatkan bahwa keberadaan beberapa situs bawah air, berpotensi terancam terutama oleh aktifitas manusia seperti, pencemaran sampah maupun kegiatan lalu lintas transportasi laut yang dilakukan masyarakat, nelayan maupun perusahaan. Dari beberapa tinggalan yang ditemukan, beberapa memiliki nilai sejarah diantaranya bangkai pesawat tempur PD-II, dan Shipwreck SS. Aquilla, serta menurut informasi di sisi sebelah selatan lokasi SS. Aquila juga terdapat wreck yang tenggelam bersamaan dengan peristiwa tenggelamnya kapal SS.Aquila. Beberapa lokasi keberadaan situs berada pada kawasan khusus, lokasi terdapatnya pesawat berada pada kawasan Lantamal IX Ambon, sedangkan lokasi keberadaan wreck SS.Aquila berada dekat dengan lokasi dermaga milik Pertamina dan merupakan tempat lalu lalang kapal-kapal besar yang akan bersandar di dermaga Pertamina. - Saat ini lokasi-lokasi tinggalan situs bawah air tersebut belum ditetapkan sebagai benda cagar budaya bawah air dan juga kawasan konservasi maritim. Wreck SS. Aquila dapat ditemukan pada kedalaman m, wreck 7 m, sedangkan kapal karam lainnya terletak benteng Victory). - Dari segi kualitas perairan ditinjau dari karakter fisika dan kimia didapatkan bahwa kondisi perairan Teluk Ambon termasuk dalam kondisi tercemar sedang dengan nilai -13 sampai dengan -15. Kecepatan arus di sekitar situs tersebut berkisar

61 24. Kajian Dampak Reklamasi Teluk Benoa Terhadap Ekosistem Laut dan Pesisir m/s. Sedangkan gelombang signifikan perairan Teluk Ambon pada musim timur sebesar m, pada saat musim peralihan I ketinggian gelombang antara sedangkan gelombang paling dominan adalah pada saat musim peralihan II dengan ketinggian antara m yang bergerak menuju ke arah mulut Teluk Ambon. Pada saat musim barat ketinggian gelombang antara m. 1 laporan - Kualitas perairan Tel. Benoa eksisting (data KemenLH & Hut, 2016) berupa kecerahan (1.5-6 m), DO (ttd), BOD (rataan mg/l), Pb (rataan 0.66 mg/l), Cd (rataan 0.1 mg/l), Nitrat ( mg/l), Amoniak ( mg/l), Phenol (rataan 2.42 mg/l), dan Coliform (0-1100), cukup mengkhawatirkan karena di luar rentang baku mutu air laut untuk kehidupan biota laut (berdasarkan KepmenLH, 2004). Sedangkan untuk parameter suhu ( C), ph (rataan 8.27), salinitas ( ), Fe (ttd), Sulfida (ttd), CN (ttd), Minyak & lemak (0-0.2 mg/l), dan TSS (rataan 3.27 mg/l), masih aman untuk kehidupan biota di sekitar perairannya. - Kedalaman perairan di dalam Teluk Benoa berkisar antara m (tahun 1995 dan eksisting 2015, data batimetri DISHIDROS saat kondisi pasang), dan perairan di sekitarnya (luar teluk) mencapai kedalaman 50 m, masih tergolong perairan dangkal. Jenis pasang surut di perairan Tel. Benoa adalah campuran condong ganda, memiliki rentang pasut sebesar 3,235 m (data tanggal 1 Januari 31 Agustus 2016). Arus laut berkisar antara m/s (data Juni- Juli 2015), saat purnama kecepatan arus lebih tinggi dari pada saat perbani. Pada umumnya bagian mulut teluk memiliki arus yang cukup tinggi (mencapai m/s saat purnama), dengan pola yang tidak beraturan akibat pengaruh perlintasan kapal dan aktivitas keluar masuk teluk. - Kondisi hidrodinamika di Teluk Benoa memiliki pola lebih teratur (studi kasus tahun 1995), kecepatan arus dan tinggi gelombang masih normal. Pada kondisi eksisting (tahun 2016) sudah terjadi pengembangan P. Serangan dan terlihat perubahan profil batimetri perairan Teluk Benoa yang berpengaruh terhadap 55

62 25. Data dan Informasi Operasional Radar dan AIS 26. Data dan Informasi Hasil Pemantauan MPA perubahan kondisi hidrodinamika di dalam teluk. Kecepatan arus dan tinggi gelombang menurun bila dibandingkan dengan simulasi tahun Ditambah dengan skenario adanya pulau-pulau reklamasi (studi kasus simulasi tahun 2018), memperburuk kondisi hidrodinamika yang ada, kecepatan arus dan tinggi gelombang menurun secara signifikan. - Hasil analisis tutupan mangrove di kawasan Teluk Benoa (tahun ) bernilai negatif -8.21% yaitu sebesar ha, terjadi akibat pembuatan jalan tol. Namun tahun kembali naik dengan nilai positif 28% yaitu sebesar ha. Hasil klasifikasi citra dengan algoritma Lyzenga untuk mendeteksi karang di perairan, tidak terlihat adanya karang di dalam teluk, namun di luar teluk menunjukkan perubahan negatif kondisi luasan karang pada tahun sebesar % yaitu ha, sedangkan tahun perubahan positif sebesar 97.70% yaitu perubahan ha umumnya terjad di perairan luar Teluk Benoa. 1 laporan Pencapaian data Radar tidak optimal, Radar Pantai (SIMLAN) yang merupakan alat untuk menghasilkan data/informasi SIMRADAR mengalami kerusakan teknis dan sampai dengan bulan Desember 2016 belum menghasilkan data Radar. 1 laporan - Secara umum perairan karang di Wakatobi masih cukup baik dari aspek kehadiran ikan karang. Kehadiran ikan karang, yang termasuk juga ikan indikator (Chaetodontidae), pada suatu lokasi lebih memperlihatkan fungsionalnya yang berasosiasi kuat pada sifat dasar dan relif dasar perairan, dimana hampir semua area terumbu karang yang memiliki jumlah jenis dan individu terbanyak merupakan kelompok schooling yang selalu dijumpai pada transek di daerah tubir karang. Oleh karena itu kehadiran jenis- jenis dari suku Acanthuridae (butana) dan Caesionidae (ekor kuning) tidak pernah berubah dari waktu ke waktu masa monitoring, seperti juga untuk ikan indikator yang selalu mendominasi, sepeti jenis Hemitaurichthys polylepis; - Kondisi lamun berada pada kategori tutupan padat. Padang lamun di area tersebut dibentuk oleh delapan jenis lamun yaitu 56

63 Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, C. rotundata, Halodule uninervis, H. pinifolia, Halophila ovalis, Syringodium isoetifolium dan Thalassodendron ciliatum. Jenis lamun yang dominan adalah T. hemprichii; - Kondisi kesehatan mangrove di Kabupaten Wakatobi termasuk dalam kategori baik. Stasiun pemantauan yang memiliki kondisi yang kurang baik disebabkan oleh adanya aktivitas masyarakat yang masih cenderung memanfaatkan hutan mangrove secara berlebih. Penegakan hukum yang lebih kuatdan peningkatan kesadaran masyarakat pesisir sangat diperlukan mengingat adanya indikasi penurunan dan ancaman nyata terhadap vegetasi mangrove di Kabupaten Wakatobi; - Kondisi Perairan Wakatobi pada umumnya dalam kondisi baik, namun untuk parameter TSS terindikasimenjadi parameter yang dominan mencemari wilayah Perairan Marine Protected Area di Wakatobi. 6) IKU KE ENAM :Jumlah Karya Tulis Ilmiah litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang diterbitkan (KTI) IKU ini dideskripsikan sebagai tulisan yang disusun berdasarkan data dan informasi yang dihasilkan dari kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah diterbitkan pada media jurnal terakreditas, prosiding dan/atau buletin ilmiah dalam dan/atau luar negeri pada tahun berjalan. Capaian IKU ini adalah : Tabel 13. Capaian IKU 6 IKU Jumlah Karya Tulis Ilmiah litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang diterbitkan (KTI) Target Tahunan Tahun 2016 Target Realisasi % ,22 Pencapaian Karya Tulis Ilmiah sampai dengan tahun 2016 adalah telah diterbitkannya 70 (tujuh puluh) KTI sebagai berikut: 57

64 Tabel 14. Daftar Capaian Karya Tulis Ilmiah P3SDLP No Penulis/Editor Judul Kuswardani Rita Tisiana Dwi, Qiao Fangli Rizal F. Abida, Widodo S. Pranowo, Engki A. Kisnarti2 Widodo S. Pranowo, Anastasia R.T.D. Kuswardani, Budi Nugraha, Dian Novianto, Umi Muawanah, Hari Prihatno, Weidong Yu Widodo S. Pranowo, Armyanda Tussadiah, Mega L. Syamsuddin, Noir P. Purba & Indah Riyantini Mariska A. Kusumaningtyas, Agustin Rustam, Terry L. Kepel, Restu Nur Afi Ati, August Daulat, Peter Mangindaan & Andreas A. Hutahaean Yusmiana Puspitaningsih Rahayu, Rizky Anggoro Adi, Dino Gunawan Priyambodo, Candra Dwi Puspita & Hariyanto Triwibowo Hadiwijaya Lesmana Salim, Dini Purbani, Agustin Rustam, Yulius Yulius, Devi Suryono, Joko Prihantono Dini Purbani1*, Abdullah Aman Damai2, Yulius1, Eva Mustikasari1, Hadiwijaya Lesmana Salim1 dan Aida Heriati1 1Pusat Agustin Rustam, Yulius, Hadiwijaya L Salim dan M. Ramdhan Novi Susetyo Adi dan Penny Dyah Kusumaningrum Application of MASNUM Wave Model in Indo Pacific Ocean and its Verification using Altimeter Data Identification of Ocean Currents Potential Energy in Lombok Strait Based on Electric Turbine Scenarios Ocean-Climate Interaction of South Eastern Indian Oceanfor Tuna Fisheries & Its Socio- Economy Impacts KARAKTERISTIK DAN VARIABILITAS EDDY DI SAMUDERA HINDIA SELATAN JAWA EKOLOGI DAN STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN DI TELUK RATATOTOK, MINAHASA TENGGARA, SULAWESI UTARA KUALITAS AIR PERMUKAAN DAN SEBARAN SEDIMEN DASAR PERAIRAN SEDANAU, NATUNA, KEPULAUAN RIAU Spatial Pattern of Water Quality on Coral Reef Area Around Kaledupa Island PENGEMBANGAN INDUSTRI PERIKANAN TANGKAP DI PERAIRAN BARAT SUMATERA BERBASIS EKONOMI BIRU (Industrial Development in Fisheries at West Sumatera Padang Waters Based on Blue Economy Kajian Kualitas Perairan Lombok Tengah Sebagai Kawasan Konservasi Laut Daerah Konsep Integrasi Teknologi Penginderaan Jauh dan Buoy untuk Pemantauan Perairan Waduk dan Danau Nama Jurnal, Vol., No., Edisi/Issue, Pages International Journal of Science and Research (IJSR) Volume 5 Issue 3, Maret 2016 International Journal of Science and Research (IJSR) Volume 5 Issue 4, April 2016 International Journal of Science and Research (IJSR) Volume 5 Issue 4, April 2016 Jurnal Segara vol 11 no 3 Desember 2016 Jurnal Segara vol 11 no 1 April 2016 Jurnal Segara vol 11 no 1 April 2016 Jurnal Segara vol 11 no 2 Agustus 2016 J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN, Vol. 23, No.2, Juli 2016: Blue Ekonomi Lombok Aplikasi Teknologi Pemantauan Kualitas Perairan 58

65 Yulius, Ardiansyah, M. Ramdhan, A. Heriati, H.L Salim, D. Purbani,S.N. Amri & T. Arifin Semeidi Husrin, Roka Pratama, Aprizon Putra, Hadi Sofyan, Nia Naelul Hasanah, Nita Yuanita, Irwan Meilano Didit Adytia and Semeidi Husrin Dino Gunawan Pryambodo & Nasir Sudirman 15 Yulius& Ardiansyah 16 Joko Prihantono, M. Hasanudin, Dino Gunawan, Rainer A. Troa, Eko Triarso, Lestari C. Dewi & Ira Dillenia 17 S Husrin, A Putera Taslim Arifin dan Aida Heriati Lestari Cendekia Dewi dan Joko Prihantono M. Ramdhan, H.L. Salim, Yulius dan Eva Mustikasari Taslim Arifin dan Derri Dwima Syahrial Nur Amri, Taslim Arifin KESESUAIAN KAWASAN BUDI DAYA RUMPUT LAUT DI TELUK SALEH, KABUPATEN SUMBAWA, NUSA TENGGARA BARAT The Mechanisms of Coastal Erosion in Northeast Bali Numerical simulations of nonbreaking solitary wave attenuation by a parameterized mangrove forest model IDENTIFIKASI AKUIFER AIRTANAH DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDRA (PPS) BUNGUS, SUMATRA BARAT IDENTIFIKASI PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DI PESISIR TELUK SALEH, KABUPATEN SUMBAWA TAHUN ESTIMASI KETEBALAN PASIR LAUT DI PERAIRAN UTARA KABUPATEN SERANG BANTEN MENGGUNAKAN SUB BOTTOM PROFILER Tsunami Vulnerability Of Critical Infrastructures In The City Of Padang, West Sumatera Karakteristik Kimia Perairan dan Hasil Tangkapan Benih Lobster di Teluk Bumbang Kabupaten Lombok Tengah Analisis Ukuran Butiran Sedimen Teluk Ekas Pendugaan Sebaran Suhu Permukaan Laut Teluk Ekas Menggunakan Data Citra Satelit Landsat 8 Analisis Ketersediaan Nitrogen Menggunakan Model Keseimbangan Massa Pada Budidaya Ikan Kerapu di Keramba Jaring Apung Adaptation Strategy of Seaweed Cultivation to Face the Climate Change (Case Study in Segoro Anakan Bay Ngadirojo, Pacitan). Jurnal Segara vol 11 no 1 April 2016 Jurnal Segara vol 11 no 2 Agustus 2016 Pertanika Journals Science & Technology 24 (1): 1-25 (2016) Jurnal Segara vol 11 no 3 Desember 2016 Jurnal Segara vol 11 no 3 Desember 2016 Jurnal Segara vol 11 no 3 Desember 2016 Proceedings of the International Seminar (Industrialization of Fisheries and Marine Resources, FAPERIKA- UNRI 2012) Blue Ekonomi Lombok Blue Ekonomi Lombok Blue Ekonomi Lombok Blue Ekonomi Lombok Jurnal Forum Geografi Vol 30, No 1 (2016): July 59

66 Dino Gunawan Pryambodo, Joko Prihantono, Rainer A. Troa, Eko Triarso Dino Gunawan Pryambodo 1, Joko Prihantono 1 dan Supriyadi 2 Rikha Bramawanto, S.Pi, Sophia Lasma Sagala Rikha Bramawanto, Ifan R. Suhelmi, Hariyanto Triwibowo, Sophia L. Sagala Sophia L. Sagala, Rikha Bramawanto, Dian S. Pratama, Ifan R. Suhelmi and Wasinton Simanjuntak 28 Sri Suryo Sukoraharjo 29 R. Bambang Adhitya Nugraha 30 Sofiyan Muji Permana 31 Vivi Yovita Indriasari dan Agus Sufyan 32 Vivi Yovita Indriasari Penny Dyah Kusumaningrum dan Handy Chandra Handy Chandra dan Bertha Berlian Borneo Eko Triarso & Rainer A Troa Identifikasi Akuifer Dangkal di Pulau Terdepan NKRI dengan Metoda Geolistrik 2D : Studi Kasus Pulau Laut, Kab. Natuna Zonasi Intrusi Air Asin dengan Kualitas Fisik Air Tanah di Kota Semarang Meteorological and physical conditions of Salt Pan Areas with Filtering-Threaded Technology (TUF) in Cirebon Regency, Indonesia Permasalahan dan Solusi Dalam Meningkatkan Produktivitas Tambak Garam Rakyat di Jawa Tengah Recover Magnesium as Magnesium Hydroxide from local salt bittern Pemanfaatan Teknologi Pengindraan Jarak Jauh Kemaritiman Penelitian dan Pengembangan Sistem Konversi Energi Laut (SKEAL) Badan Litbang KP - KKP. Kondisi Eksisting dan Rencana Ke Depan Alternatif Pemanfaatan Anjungan Lepas Pantai Pasca Produksi Nilai Tambah Budidaya Rumput Laut terhadap Perlindungan Pantai Perlindungan Pantai Berbasis Restorasi Ekologi Pemantauan Kualitas Perairan Waduk Ir. H. Djuanda (Jatiluhur) memanfaatkan Teknologi Buoy Uji Kaji Teknologi Buoy Pluto Berbasis Telemetri untuk Pemantauan Kualitas Perairan Danau Maninjau Pemetaan Geologi Gunungapi Bawah Laut Kawio Barat Perairan Sangihe-Talaud menggunakan Multibeam Echosounder Resolusi Tinggi Jurnal Eksplorium vol Mei 2016 Jurnal Kelautan Nasional Agustus 2016 Jurnal Segara vol 11 no 2 Agustus 2016 Prosiding Seminar Nasional Kelautan XI, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Univ. Hang Tuah Surabaya Proceedings 16th Asian Chemical Congress, Dhaka Bangladesh Bunga Ramai Penerapan Teknologi Kemaritiman Bunga Ramai Penerapan Teknologi Kemaritiman Bunga Ramai Penerapan Teknologi Kemaritiman Bunga Ramai Penerapan Teknologi Kemaritiman Bunga Ramai Penerapan Teknologi Kemaritiman Aplikasi Teknologi Pemantauan Kualitas Perairan Aplikasi Teknologi Pemantauan Kualitas Perairan Jurnal Kelautan Nasional April

67 Ira Dillenia & Rainer A Troa Rainer A.Troa, Ira Dillenia & Eko Triarso Rainer A.Troa, Ira Dillenia & Eko Triarso 39 Eko Triarso 40 Komang Iwan Suniada Frida Sidik, David Neil, Catherine E. Lovelock Komang Iwan Suniada, Eko Susilo, Amandangi Wahyuning Hastuti Eko Susilo, Sri Hadianti Amandangi Wahyuning Hastuti, Komang Iwan Suniada, Eko Susilo, dan Aldino Jusach Saputra Rizki Hanintyo, Fikrul Islamy, Sri Hadianti, Aldino Jusach, dan M. Putra Mahardhika Rizki Hanintyo, Aldino Jusach, Fikrul Islamy, R M Putra Mahardhika, dan Sri Hadianti Identifikasi Situs Arkeologi Maritim Karang Panjang Perairan Pulau Laut Natuna Geodinamika Kawasan Timur Indonesia dan Implikasinya terhadap Potensi Sumber Daya Dasar Laut Sebaran Tekstur Sedimen Permukaan Dasar Perairan Teluk Buton Natuna Indikasi Keberadaan Gas Hidrat di Cekungan Busur Muka Simelue dan Potensinya sebagai Sumber Energi Masa Depan dengan penulis Eko Triarso PERBANDINGAN ANTARA INFORMASI SUHU PERMUKAAN LAUTDARI DATA SATELIT DENGAN HASIL PEMODELAN DI WPP NRI-716 Effect of high sedimentation rates on surface sediment dynamics and mangrove growth in the Porong River, Indonesia VARIASI BULANAN DAERAH PREDIKSI PENANGKAPAN IKAN DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN RI 711 Dapatkah Siklon Tropis Picu Peningkatan Konsentrasi Klorofil-a?(Studi Kasus: Siklon Tropis LAM) Distribusi Sebaran Kapal Ikan dan Kaitannya dengan Daerah Potensial Penangkapan Ikan Berdasarkan Citra Satelit di WPP-NRI 711 Thermal Front pada Musim Timur di Laut Sawu Tahun 2015 Berdasarkan Citra Satelit Aqua- Terra MODIS Level 2 Variasi Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a dan NPP pada Lokasi Daerah Penangkapan Ikan (Studi Kasus: WPP 714, 716 dan 718) Jurnal Kelautan Nasional April 2016 Jurnal Kelautan Nasional Agustus 2016 Jurnal Kelautan Nasional Des 2016 Jurnal Kelautan Nasional Des 2016 Jurnal Bumi Lestari, Volume 16 No. 1, Pebruari 2016, hlm Marine Pollution Bulletin 107 (2016) Prosiding Seminas Nasional ke-2 Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungaihal PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGINDERAAN JAUH 2016 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGINDERAAN JAUH 2016 hal PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGINDERAAN JAUH 2016 hal PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGINDERAAN JAUH 2016 hal

68 Amandangi W. Hastuti, Yuli Pancawati & Nyoman Surana Rizki Haninyto dan Eko Susilo Ulung Jantama Wisha, Aida Heriati Aprizon Putra, Try Al Tanto, Ilham Ulung Jantama Wisha, Semeidi Husrin, and Gegar Sapta Prasetyo Herdiana Mutmainah, Gunardi Kusumah, Try Altanto, Koko Ondara Aprizon Putra, Try Al Tanto, Ilham Ulung Jantama Wisha, Try Al Tanto, Ilham Wisnu Arya Gemilang*, Gunardi Kusumah Herdiana Mutmainah, Dominika Wara Christiana, Gunardi Kusumah STRUKTUR KOMUNITAS PLANKTON SAAT AIR PASANG DI KAWASAN ESTUARI PERANCAK, BALI Comparison of Chlorophyll-a Measurement Using Multi Spatial Imagery and Numerical Model in Bali Strait Analisis Julat Pasang Surut (Tidal Range) Dan Pengaruhnya Terhadap Sebaran Total Sedimen Tersuspensi (Tss) Di Perairan Teluk Pare Granules Size Analysis and Sedimentation Rate to Coral Reefs and Seagrass In The Bungus Bay Waters Padang City Hydrodynamics of Bontang Seawaters: Its Effects on the Distribution of Water Quality Parameters Kajian kesesuaian lingkungan untuk pengembangan wisata di Pantai Ganting, Pulau Simeulue, Provinsi Aceh Aplikasi Citra Satelit Untuk Identifikasi Perubahan Luasan Mangrove di Teluk Bungus Kota Padang Distribusi Spasial Suhu Permukaan Laut di Perairan Sumatera Barat Dikaitkan Dengan Kejadian Indian Ocean Dipole (Iod) Pada Musim Peralihan (Agustus-Oktober) (Studi Kasus: Pulau Pasumpahan Dan Sibonta) Gejala Intrusi Air Laut Di Daerah Pesisir Padelegan, Pademawu dan Sekitarnya Tsunami Mentawai 25 Oktober 2010 Dan Dampaknya Kini Terhadap Pantai Barat Mentawai Prosiding Seminar Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian Perikanan dan KelautanTahun 2016 Jilid II: Manajemen Sumberdaya Perikanan Hal nd International Conference of Indonesian Society for Remote Sensing (ICOIRS) 2016 Vol. 47 No. 1 Jurnal Kelautan Volume 9, No. 1, April 2016 PROSIDING Pasca Sarjana UNAND ILMU KELAUTAN September 2016 Vol 21(3) Jurnal ilmu perairan Pesisir dan Perikanan universitas syahkuala vol 5 no Prosiding Seminar Nasional Sains Atmosfer (SNSA) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Februari 2016 Prosiding Seminar Nasional Kelautan 2016 Universitas Trunojoyo Madura, 27 Juli 2016 Jurnal Kelautan Volume 9, No. 2, Oktober 2016 Jurnal Kelautan Volume 9, No. 2, Oktober

69 Try Al Tanto, Semeidi Husrin, Ulung Ulung Jantama Wisha, Muh. Yusuf, Lilik Maslukah Try Al Tanto dan Gunardi Kusumah Ruzana Dhiauddin Semeidi Husrin Koko Ondara, Ulung Jantama Wisha Gunardi Kusumah, Wisnu Arya Gemilang Aprizon Putra, Semeidi Husrin, Try Al Tanto, Roka Pratama Aprizon Putra, Herdiana Mutmainah Ulung Jantama Wisha, Try Al Tanto dan Ilham Ulung Jantama Wisha, Aida Heriati Ma'muri, Ari Kuncoro, Susilo Wisnugroho Akuncoro, Ma'muri, S Wasis W, S Wisnugroho Karakteristik Oseanografi Fisik (Batimetri, Pasang SurutGelombang Signifikan Dan Arus Laut) Perairan Teluk Bungus Kelimpahan Fitoplankton Dan Konsentrasi Tss Sebagai Indikator Penentu Kondisi Perairan Muara Sungai Porong Kualitas Perairan Teluk Bungus Berdasarkan Baku Mutu Air Laut Pada Musim Berbeda Shoreline Changes Analysis Of West Pasaman Regency, West Sumatera Simulasi Numerik Gelombang (Spectral Waves) Dan Bencana Rob Menggunakan Flexible Mesh Dan Data Elevation Model Di Perairan Kecamatan Sayung, Demak Penilaian kerentanan sumberdaya air tanah di pademawu dan sekitarnya menggunakan metode GALDIT dan DRASTIC Kerentanan Pesisir Terhadap Perubahan Iklim Di Timur Laut Provinsi Bali The Mapping of Temporary Evacuation Site (TES) and Tsunami Evacuation Route in North Pagai Island, Mentawai Islands Regency Indonesia SPATIAL DISTRIBUTION OF SEA SURFACE TEMPERATURE IN WEST SUMATERA SEAWATERS ASSOCIATED WITH INDIAN OCEAN DIPOLE (IOD) EVENT IN TRANSITIONAL SEASONS (AUGUST-OCTOBER) Bathymetry and Hydrodynamics in Pare Bay Waters During Transitional Seasons (September- October Rancang Bangun Konverter Kit Dual Fuel (LPG-Solar) Untuk Mesin Diesel Kapal Nelayan Tradisional LPG Sebagai Energi Alternatif Untuk Bahan Bakar Dual-Fuel Mesin Diesel Kapal Nelayan Tradisional Jurnal Kelautan Volume 9, No. 2, Oktober 2016 Jurnal Kelautan Volume 9, No. 2, Oktober 2016 MASPARI JOURNAL Juli 2016, 8(2): J. Segara Vol.12 No.2 August 2016: Jurnal Kelautan Volume 9, No. 2, Oktober 2016 PIT PAA Majalah Ilmiah Globë Volume 17 No.1 Juni 2015 Jurnal Earth and Environmental Science 47 (2016) Jurnal Geomatika Omni Akuatika, 12 (2): 1 10, 2016 Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta 63

70 69 70 Salasi W Widyanto, Susilo Wisnugroho Adiguna R Nugraha, Nanda R. Prasetiawan Rancang Bangun Perangkat Keras Elektronics Teknologi Pemantauan Untuk Budidaya Laut Terumbu Karang dan Isis Hipuris L di Blue Hole Wakatobi Untuk Potensi Daerah Konservasi Prosiding SEMNASKAN UGM Jilid I Prosiding SEMNASKAN UGM Jilid II Realisasi KTI masih di bawah dari target yang ditentukan, yaitu hanya 70 (tujuh puluh) KTI yang sudah dalam status terbit. Hal ini dikarenakan KTI yang sudah di submit dalam proses review. Oleh karena itu, 2 (dua) target KTI yang terbit tahun ini masih belum dapat terealisasi. SASARAN STATEGIS 4: Terwujudnya hasil penelitian dari pengembangan yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan. Nilai sasaran strategis Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 3 (tiga) IKU yaitu : 7) IKU KE TUJUH :Jumlah hasil litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir yang terekomendasikan untuk masyarakat dan/atau industri (Buah). IKU ini dideskripsikan sebagai Rekomendasi teknologi merupakan salah satu upaya menjalankan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Pasal 28 : (1) Materi penyuluhan dalam bentuk teknologi tertentu yang akan disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha harus mendapat rekomendasi dari lembaga pemerintah, kecuali teknologi yang bersumber dari pengetahuan tradisional; (2) Lembaga pemerintah pemberi rekomendasi wajib mengeluarkan rekomendasi segera setelah proses pengujian dan administrasi selesai; (3) Teknologi tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri. Tabel 15. Capaian IKU 7 IKU Jumlah hasil litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir yang terekomendasikan untuk masyarakat dan/atau industri (Buah). Target Tahunan Tahun 2016 Target Realisasi %

71 Kegiatan yang mendukung IKU Jumlah hasil litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir yang terekomendasikan untuk masyarakat dan/atau industri adalah : NO JUDUL KEGIATAN TARGET/ OUTPUT OUTPUT KEGIATAN 1. Kajian Teknologi untuk Optimalisasi Produksi Magnesium Hidroksida dari Limbah Cair Industri Garam (Bittern) 2. Paket Teknologi Pemurni Garam Sebagai Model Industri Garam Rakyat 1 laporan Produk yang dikeringkan adalah magnesium hidroksida murni [Mg(OH)2] tanpa ada kandungan NaCl. Karena magnesium hidroksida [Mg(OH)2] memiliki banyak kegunaan dan manfaat terutama bagi kesehatan. Tingkat kemurnian Mg(OH)2 yang dihasilkan antara 85 sampai 100%; Alur proses produksi padatan magnesium telah terkonfirmasi (Proses kristalisasi, Proses filtrasi dan Proses pengeringan). 1 laporan Kegiatan Pematangan Teknologi Adaptif Lokasi Pemurnian Garam pada tahun 2016 telah melakukan beberapa kegiatan antara lain: - Kegiatan paket teknologi pemurni garam sistem mekanis pada beberapa lokasi antara lain Pati, Pamekasan, Gresik dan Tuban (khusus untuk lokasi Tuban telah mengarah ke pemurni garam sistem hiegenis dengan dilakukan pemasangan keramik pada lokasi pabrik); - Pendampingan teknis paket teknologi pemurni garam. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan untuk mengenalkan pada system hiegenis dalam proses pengolahan garam dan pemberian SOP (Standard Operational Procedure) dalam merawat dan menjalankan paket teknologi yang telah diserahterimakan pada 18 (delapan belas) kelompok penerima; - Untuk meningkatkan nilai tambah dan menekan ongkos produksi supaya lebih hemat dilakukan kegiatan pendampingan berupa pemasangan sumber energi listrik di Cirebon dan Rembang. Jika menggunakan genset dengan bahan bakar solar maka ongkos produksi menjadi lebih tinggi sehingga tidak bisa bersaing dengan garam dari pabrik besar; Berdasarkan hasil penerapan alur kerja 65

72 produksi garam sistem mekanis dan pendampingan produksi garam diperoleh: - Pemurnian garam menggunakan alat conveyor screw diskmill dapat merubah garam KW3 ke KW 1 dengan peningkatan NaCl 5 10; - Pengeringan menggunakan rotary dryer menghasilkan 0,4% kadar air garam; - Hasil pemurnian garam krosok dari KW3 ke KW 1, NaCl 5 10, dengan kadar air 0,3 0,4%; - Pengemasan garam konsumsi 150 gram dengan kecepatan 60/ 1 menit. 8) IKU KE DELAPAN : Jumlah hasil litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir yang inovatif untuk pembangunan KP (Buah) IKU ini dideskripsikan sebagaihasil kegiatan penelitian dan pengembangan kelautan dan perikanan yang memiliki kebaruan sebagian atau seluruhnya yang akan dipergunakan dalam mengembangkan sistem produksi, pengolahan dan pemasaran berbasis IPTEK berupa: 1) inovasi teknologi 2) komponen inovasi. Tabel 16. Capaian IKU 8 IKU Jumlah hasil litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir yang inovatif untuk pembangunan KP (Buah) Target Tahunan Tahun 2016 Target Realisasi % Kegiatan yang mendukung IKU Jumlah hasil litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir yang inovatif untuk pembangunan KP (Buah)adalah : NO JUDUL KEGIATAN TARGET/ OUTPUT OUTPUT KEGIATAN 1. Kajian Teknologi untuk Optimalisasi Produksi Magnesium Hidroksida dari Limbah Cair Industri Garam (Bittern) 1 laporan Produk yang dikeringkan adalah magnesium hidroksida murni [Mg(OH)2] tanpa ada kandungan NaCl. Karena magnesium hidroksida [Mg(OH)2] memiliki banyak kegunaan dan manfaat terutama bagi kesehatan. Tingkat kemurnian Mg(OH)2 yang dihasilkan antara 85 sampai 100%; Alur proses produksi padatan magnesium telah terkonfirmasi (Proses kristalisasi, Proses filtrasi dan Proses 66

73 2. Paket Teknologi Pemurni Garam Sebagai Model Industri Garam Rakyat 1 laporan pengeringan). Kegiatan Pematangan Teknologi Adaptif Lokasi Pemurnian Garam pada tahun 2016 telah melakukan beberapa kegiatan antara lain: - Kegiatan paket teknologi pemurni garam sistem mekanis pada beberapa lokasi antara lain Pati, Pamekasan, Gresik dan Tuban (khusus untuk lokasi Tuban telah mengarah ke pemurni garam sistem hiegenis dengan dilakukan pemasangan keramik pada lokasi pabrik); - Pendampingan teknis paket teknologi pemurni garam. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan untuk mengenalkan pada system hiegenis dalam proses pengolahan garam dan pemberian SOP (Standard Operational Procedure) dalam merawat dan menjalankan paket teknologi yang telah diserahterimakan pada 18 (delapan belas) kelompok penerima; - Untuk meningkatkan nilai tambah dan menekan ongkos produksi supaya lebih hemat dilakukan kegiatan pendampingan berupa pemasangan sumber energi listrik di Cirebon dan Rembang. Jika menggunakan genset dengan bahan bakar solar maka ongkos produksi menjadi lebih tinggi sehingga tidak bisa bersaing dengan garam dari pabrik besar; Berdasarakan hasil penerapan alur kerja produksi garam sistem mekanis dan pendampingan produksi garam diperoleh: - Pemurnian garam menggunakan alat conveyor screw diskmill dapat merubah garam KW3 ke KW 1 dengan peningkatan NaCl 5 10; - Pengeringan menggunakan rotary dryer menghasilkan 0,4% kadar air garam; - Hasil pemurnian garam krosok dari KW3 ke KW 1, NaCl 5 10, dengan kadar air 0,3 0,4%; - Pengemasan garam konsumsi 150 gram dengan kecepatan 60/ 1 menit. 3. Perekayasaan Filter Blaster Untuk mesin Kapal nelayan 1 laporan Progres kegiatan litbang tahun 2016 telah dilaksanakan 100%. Namun, output yang dihasilkan hanya berupa gambar desain 67

74 4. Rancang Bangun Teknologi Restorasi Bambu Laut 5. Uji Operasional dan Kinerja Konverter Kit Sistem Hybrid 6. Perekayasaan Sistem Aquarial Konservasi Karang (MarcDeep) 1 laporan 1 laporan 1 laporan alat /mesin yang akan dibuat, belum sampai menghasilkan prototype alat/mesin untuk konservasi laut. Hal ini disebabkan karena tidak lengkap dan terlambatnya bahan-bahan perekayasaan yang diadakan oleh rekanan di terima oleh PPK/PJPK. Sehingga sampai dengan akhir Desember 2016 belum dilakukan perakitan alat/mesin sesuai rencana awal 9) IKU KE SEMBILAN :Jumlah hasil litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang diusulkan HKI dan/atau dirilis (Buah) IKU ini dideskripsikan sebagai Output Inovasi litbang yang dihasilkan oleh satuan kerja P3SDLP untuk diusulkan HKI pada tahun anggaran berjalan. Tabel 17. Capaian IKU 9 IKU Jumlah hasil litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang diusulkan HKI dan/atau dirilis (Buah) Target Tahunan Tahun 2016 Target Realisasi % Kegiatan yang mendukung IKU Jumlah hasil litbang Sumber Daya Laut dan Pesisir yang diusulkan HKI dan/atau dirilis adalah Penyusunan Dokumen Pengajuan HAKI. Proses serah terima dokumen HAKI Rotary Dryer dan barangnya dari inventor ke P3SDLP sebagai syarat kelengkapan untuk selanjutnya diproses ke Sekretariat Badan Litbang KP dan Kemenkum HAM. 10) IKU KE SEPULUH :Jumlah sentra nelayan yang terbangun dan terkelola sistem informasinya IKU ini dideskripsikan dengan Sentra nelayan merupakan lokasi pelabuhan yang dikembangkan melalui penerapan sistem informasi yang terintegrasi di lokasi pelabuhan perikanan yang menyajikan informasi antara lain : peta daerah penangkapan ikan, dinamika perairan, harga ikan lokal. Sistem ini akan diintegrasikan dengan sarana prasarana pendukung yang sudah disediakan oleh Ditjen Perikanan Tangkap (LCD, jaringan internet dan dukungan operator) pada lokasi-lokasi terpilih (30 pelabuhan). 68

75 Sistem informasi tersebut akan disediakan oleh Puslitbang Sumberdaya Laut dan Pesisir secara periodik. Capaian IKU ini adalah : Tabel 18. Capaian IKU 10 IKU Jumlah sentra nelayan yang terbangun dan terkelola sistem informasinya Target Tahunan Tahun 2016 Target Realisasi % ,33 Kegiatan yang mendukung IKU Jumlah sentra nelayan yang terbangun dan terkelola sistem informasinya adalah Pengembangan Sistem Informasi Nelayan Pintar Berbasis Mobile Multi Media. Kegiatan pengembangan sistem informasi nelayan pintar berbasis mobile multimedia tahun 2016 telah menghasilkan aplikasi nelayan pintar (nelpin) yang mendukung aktifitas penangkapan ikan. Aplikasi dapat diunduh secara gratis melalui playstore. Tahun 2016 telah selesai dengan mengimplementasikan aplikasi nelpin di 28 lokasi dari 30 lokasi yang ditargetkan. 28 (dua puluh delapan) lokasi implementasi nelayan pintar tahun 2016 yaitu: Tabel 19. Lokasi implementasi aplikasi nelpin di Indonesia No Kabupaten/ Kota Propinsi Sentra Nelayan/Pelabuhan 1 Kota Padang Sumatera Barat PPS Bungus 2 Pemalang Jawa Tengah PPP Asemdoyong 3 Banyuwangi Jawa Timur PPP Muncar 4 Kendal Jawa Tengah PPP Tawang 5 Malang Jawa Timur PPP Pondokdadap 6 Pasuruan Jawa Timur PPP Lekok 7 Gunung Kidul Yogyakarta PPP Sadeng 8 Pandeglang Banten PPP Labuan 9 Lebak Banten PPI Binuangen 10 Rembang Jawa Tengah PPP TasikAgung 11 Kota Batam Kep Riau PPP Barelang 12 Pacitan Jawa Timur PPP Tamperan 13 Kota Probolinggo Jawa Timur PPP Mayangan 14 Penajam Paser Utara Kalimantan Timur Pel Penajam 15 Indramayu Jawa Barat PPI Karangsong 16 Karawang Jawa Barat PPP Ciparage 17 Bengkulu Bengkulu PPI Pulai Baai 18 Bekasi Jawa Barat PPI Pal Jaya 19 Banjar Kalimantan Selatan Pel Banjar 69

76 20 Lombok Timur NTB PPP Labuhan Lombok 21 Pangkal Pinang Bangka Belitung PPI Muara s Baturusa 22 Belitung Bangka Belitung PPN Tanjung Pandan 23 Balikpapan Kalimantan Timur PPI Manggar Baru 24 Tanjung Jabung Barat Jambi PPI Kuala Tangkal 25 Kota Kupang NTT PPP Tenau 26 Kab Kupang NTT PPI Oeba 27 Kubu Raya Kalimantan Barat PPP Sungai Rengas 28 Mempawah Kalimantan Barat PPI Kuala Mempawah Gambar 8: Wilayah implementasi aplikasi nelayan pintar tahun 2016 SASARAN STRATEGIS 5 : Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan iptek KP Nilai sasaran strategis Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan iptek KP. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 3 (Tiga) IKU sebagai berikut : 11) IKU KE SEBELAS : Proporsi fungsional lingkup P3SDLP dibandingkan total pegawai lingkup P3SDLP (%) IKU ini dideskripsikan dengan Perbandingan antara jumlah pegawai fungsional Lingkup P3SDLP dengan total jumlah pegawai Lingkup P3SDLP.Jabatan fungsional di P3SDLP merupakan jabatan yang membantu tugas dan fungsi lembaga penelitian dan pengembangan. Capaian IKU ini adalah : 70

Sambutan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir

Sambutan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir Sambutan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja mewajibkan seluruh instansi pemerintah untuk

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016 PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016 TENTANG RENCANA KERJA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016 PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS LAMPIRAN PADA PERATURAN NOMOR PER. /BALITBANG kp.3.1/bpol/rc.310/v/2016

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR :

TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR : TIM PENYUSUN PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. Ir. Brata Pantjara, M.P. KONTRIBUTOR : 1. Nurhidayat, M.Si. 2. Yulianti, A.Pi., M.Si. 3. Nuryadi, S.Pi. 4. Dr. Ir. Mas Tri Djoko Sunarno, M.S. 5. Dr. Ir. Ani Widiyati,

Lebih terperinci

BBPPBL Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Laut Institute for Mariculture Research And Development

BBPPBL Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Laut Institute for Mariculture Research And Development i TIM PENYUSUN Ir. Bambang Susanto, M.Si Dr. Ir. Gede Swartama Sumiarsa, M.Sc Ir. John Harianto Hutapea, M.Sc I Made Giri Sugiarta, B.Sc. Dr. Drh. Ketut Mahardika I Gusti Ngurah Permana, S.Pi.,M.Si Prima

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan LAPORAN KINERJA TA 2016 Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan TIM PENYUSUN Penasehat Penanggung Jawab Penyusun Kontributor Luthfi Assadad Arif Rahman Hakim Nur Fitriana

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN. Penanggungjawab Penyusun

TIM PENYUSUN. Penanggungjawab Penyusun TIM PENYUSUN Pembina Penanggungjawab Penyusun Ir. Nugroho Aji, M.Si Kepala Puslitbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Sinta Nurwijayanti, MA Langgeng Nurdiansah, M.Si Triyono,

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN. Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si. Aditia Farman, A.Md. Norma Tri Utami, A.Md

TIM PENYUSUN. Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si. Aditia Farman, A.Md. Norma Tri Utami, A.Md TIM PENYUSUN Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si Aditia Farman, A.Md Norma Tri Utami, A.Md 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas izin dan rahmatnya

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) Penyusun:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) Penyusun: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) 2016 Penyusun: Dr. Ir. Tukul Rameyo Adi, MT Catur Pramono Adi, M.Si Nadia Hanum, SE Retno Widihastuti, M.Kesos Nurma Yunita, SE Lathifatul Rosyidah, S.Pi

Lebih terperinci

Rencana Strategis. Tahun

Rencana Strategis. Tahun Rencana Strategis Tahun 0609 Profesional dalam penyediaan teknologi budidaya rumput laut yang mendukung program komersialisasi kelautan dan perikanan, minapolitan, industrialisasi serta ekonomi biru Loka

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN,BADAN RISET DAN SUMBERDAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KOMPLEKS BINA SAMUDERA JALAN PASIR PUTIH I ANCOL TIMUR LANTAI 4, JAKARTA 14430 TELEPON (021) 64700928, 64700755

Lebih terperinci

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya agar efektif, efisien, dan akuntabel, Direktorat Penanganan Pelanggaran (Dit. PP) berpedoman pada dokumen perencanaan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BBPPBL Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Badan Pemerintah Penelitian (LAKIP) dan T.A.

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN. Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si. Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si. Aditia Farman, A.Md. Norma Tri Utami, A.Md

TIM PENYUSUN. Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si. Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si. Aditia Farman, A.Md. Norma Tri Utami, A.Md TIM PENYUSUN Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si Aditia Farman, A.Md Norma Tri Utami, A.Md 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR LAPORAN KINERJA 2017

KATA PENGANTAR LAPORAN KINERJA 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya kegiatan Balai Riset dan Observasi Laut Tahun 2017 dapat terlaksana dan tersusun dengan baik. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo adalah

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT LAPORAN KINERJA TRIWULAN I 2015 TA 2015 LAPORAN KINERJA TRIWULAN I JL. BARU PERANCAK, NEGARA, JEMBRANA - BALI TELP. +62365 44266 67 FAX. +62365 44260 / 44278 1 KATA

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TIM PENYUSUN : AMANDANGI WAHYUNING HASTUTI RIKCY

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 NOMOR SP DIPA-32.11-/217 DS3194-532-4847-285 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN : Dr. Imron, S.Pi, M.Si KONTRIBUTOR : Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si. Warsono, S.A.P. Nunuk Listiyowati, S.Pi. Sunarso, S.

TIM PENYUSUN : Dr. Imron, S.Pi, M.Si KONTRIBUTOR : Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si. Warsono, S.A.P. Nunuk Listiyowati, S.Pi. Sunarso, S. Laporan Kinerja Tahun TIM PENYUSUN : Dr. Imron, S.Pi, M.Si Noor Bimo Adhiyudanto, S.Si Warsono, S.A.P Nunuk Listiyowati, S.Pi Sunarso, S.Sos KONTRIBUTOR : Dr. Ir. Bambang Gunadi, M.Sc Hary Krettiawan,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LP2BRL TRIWULAN III TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LP2BRL TRIWULAN III TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LP2BRL TRIWULAN III TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas karunia dan rahmat-nya Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR LAMPIRAN... v BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Tugas dan Fungsi...

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2016 Balai Penelitian Observasi Laut

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2016 Balai Penelitian Observasi Laut Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2016 Balai Penelitian Observasi Laut PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA LAUT DAN PESISIR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP), melalui Keputusan Direktur Jenderal P2HP Nomor KEP.70/DJ-P2HP/2010 tanggal 17

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahas Esa, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya kegiatan Balai Penelitian dan Observasi Laut Tahun 2015 dapat terlaksana dan tersusun dengan baik. Laporan

Lebih terperinci

\,\JbT. ,\- l- l,, f \.\-/ PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 BADAN RISET DAN SUMBERDAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN

\,\JbT. ,\- l- l,, f \.\-/ PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 BADAN RISET DAN SUMBERDAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN ;' l,, f \.\-/ ' / l c.:1. *'f;',** \,\JbT r\lttrltr I LtitAil 1\LLAg I Ari DAN PERIKANAN ;:iu;;i:: it:;;;:;:;a PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 BADAN RISET DAN SUMBERDAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN Dalam

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2017 Balai Penelitian dan Observasi Laut

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2017 Balai Penelitian dan Observasi Laut Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2017 Balai Penelitian dan Observasi Laut PUSAT RISET KELAUTAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MEKANISASI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TAHUN 2014

LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MEKANISASI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MEKANISASI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TAHUN 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH i TI M PE N Y U S U N : Prof. Dr.Hari Eko Irianto Prof. Dr. Ngurah Nyoman Wiadnyana, DEA Prof. Riset Dr. Ketut Sugama, M.Sc, A.Pu Prof. Dr. Husnah, M.Phil Dr. Endhay Kusnendar Koentara, M.S Drs. Bambang

Lebih terperinci

Ir. Nilanto Perbowo,M.Sc. Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

Ir. Nilanto Perbowo,M.Sc. Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan TIM PENYUSUN Pembina Penanggung Jawab Ketua Sekretaris Anggota Ir. Nilanto Perbowo,M.Sc. Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Dr. Indra Sakti,S.E., M.M Sekretaris Badan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2016 Balai Penelitian dan Observasi Laut

Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2016 Balai Penelitian dan Observasi Laut Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2016 Balai Penelitian dan Observasi Laut PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA LAUT DAN PESISIR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Abdur Rouf Syam

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Abdur Rouf Syam KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Kinerja (LKj) Sekretariat Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja terhadap

Lebih terperinci

LAPORAN INTERIM TRIWULAN IV TA 2014

LAPORAN INTERIM TRIWULAN IV TA 2014 LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya Laporan Interim Loka Penelitian dan Pengembangan (LP2BRL) Triwulan

Lebih terperinci

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN AERTEMBAGA BITUNG

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN AERTEMBAGA BITUNG BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN AERTEMBAGA BITUNG LAPORAN KINERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha

Lebih terperinci

RIFKY EFFENDI HARDIJANTO

RIFKY EFFENDI HARDIJANTO RIFKY EFFENDI HARDIJANTO Kepala Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Laporan Kinerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka LAPORAN KINERJA Sekretariat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI PENELITIAN PEMULIHAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI PENELITIAN PEMULIHAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI PENELITIAN PEMULIHAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN TAHUN 216 Tim Penyusun: Penanggung jawab : Dr. Joni Haryadi D.,M.Sc. Kepala Seksi Tata Operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 BALAI PENELITIAN PERIKANAN LAUT PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERIKANAN BADAN LITBANG KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2016 KATA

Lebih terperinci

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT TA 2015 LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TIM PENYUSUN : AMANDANGI WAHYUNING HASTUTI, S.I.K NUR AULIA, S.E. ADIB APRILIA NUR, S.E. 1 EDITOR : ADI WIJAYA, M.Si KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA

RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA 2015-2019 PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA Jl. Cisadane No. 25 Cikini, Jakarta Pusat www.puskkpa.lapan.go.id DAFTAR ISI

Lebih terperinci

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 LOKA PENELITIAN SUMBER DAYA DAN KERENTANAN PESISIR PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA LAUT DAN PESISIR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT TA 2015 LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TIM PENYUSUN : AMANDANGI WAHYUNING HASTUTI, S.I.K NUR AULIA, S.E. ADIB APRILIA NUR, S.E. 1 EDITOR : ADI WIJAYA, M.Si KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Balai Riset dan Observasi Laut

Laporan Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Balai Riset dan Observasi Laut Laporan Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Balai Riset dan Observasi Laut PUSAT RISET KELAUTAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG KEMENTERIAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16 Gedung Mina Bahari III Lantai 15, Jakarta 10110 Telepon (021) 3519070, Facsimile (021) 3520346 Pos Elektronik ditjenpsdkp@kkp.goid

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

LAKIP BBPSEKP Tahun 2013

LAKIP BBPSEKP Tahun 2013 LAKIP BBPSEKP Tahun 2013 BALAI BESAR PENELITIAN SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2014 TIM PENYUSUN : Indra

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI RENCANA AKSI CAPAIAN KINERJA LP2BRL TA. 2015

IMPLEMENTASI RENCANA AKSI CAPAIAN KINERJA LP2BRL TA. 2015 IMPLEMENTASI RENCANA AKSI CAPAIAN KINERJA LP2BRL TA. 25 NO. SASARAN STRATEGIS NO. RENCANA AKSI CUSTOMER PERSPECTIVE (IS Berdasarkan RKA-KL) Meningkatnya hasil Jumlah hasil litbang yang diadopsi oleh pengguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat PenangananPelanggaran Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat PenangananPelanggaran Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menindaklanjuti serangkaian kebijakan dan strategi yang secara utuh tertuang di dalam Rencana Stragis KKP tahun 2010-2014, Ditjen PSDKP sesuai tugas dan fungsinya telah

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

KINERJA 2016 STP - Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor

KINERJA 2016 STP - Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor LAPORAN KINERJA 2016 STP - Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor Jurusan Penyuluhan Perikanan - SEKOLAH TINGGI PERIKANAN BPSDMPKP - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA 2016 STP JURUSAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL, Menimbang : a. Mengingat : 1. bahwa dalam rangka mendukung

Lebih terperinci

MAMAN HERMAWAN. Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan

MAMAN HERMAWAN. Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan i MAMAN HERMAWAN Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Laporan Kinerja Sekretariat BPSDMKP merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja Sekretariat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc KATA PENGANTAR Laporan Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga negara yang

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL,

Lebih terperinci

Revisi ke 02 Tanggal : 13 Juli 2017

Revisi ke 02 Tanggal : 13 Juli 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

pengukuran kinerja dilakukan dengan bantuan perangkat lunak berbasis balanced

pengukuran kinerja dilakukan dengan bantuan perangkat lunak berbasis balanced RINGKASAN EKSEKUTIF Program Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM KP dengan sasaran para pelaku utama dan pelaku

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016 BADAN PENGEMBANGAN SDM DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 SEKRETARIAT BKIPM

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 SEKRETARIAT BKIPM i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA TRIWULAN II SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah

Lebih terperinci

DRAFT RENCANA STRATEGIS

DRAFT RENCANA STRATEGIS DRAFT RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2015-2019 1 Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman i ii I. PENDAHULUAN A. Kondisi Umum 2 1. Struktur Organisasi 2 2. Tugas dan Fungsi 3 B. Capaian

Lebih terperinci

LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016

LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016 LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i RINGKASAN... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i RINGKASAN... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i RINGKASAN... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... I-1 B. Maksud dan Tujuan... I-1 C.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INTANSI PEMERINTAH 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INTANSI PEMERINTAH TA 2014 JL. B A R U P E R A N C A K, N E G A R A, J E M B R A N A - B A L I T E L P + 6 2 3 6 5 4 4 2 6 6-67 FAX + 6 2 3 6 5 4 4 2 6 7 0 / 4 4 2 7 8 1

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) bagi suatu organisasi pemerintah merupakan suatu kewajiban sebagai upaya mewujudkan tata kelola system yang modern. RSB

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TRIWULAN I TAHUN 2017 BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Pusat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH JL.SUMBERGLAGAH PACET, MOJOKERTO Telp. (0321) 690441 Kode Pos. 61374 Fax

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. LakilLToshiLaporan Kinerja Direktorat Jenderal PSDKP Tahun 2014 III-

KATA PENGANTAR. LakilLToshiLaporan Kinerja Direktorat Jenderal PSDKP Tahun 2014 III- KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen. PSDKP) disusun dalam rangka memenuhi Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan laporan yang disusun sebagai pertanggungjawaban hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam satu tahun. Laporan ini mengukur

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar Hukum 1.3 Tujuan 1.4 Sasaran 1.5 Ruang Lingkup 1.6 Pengertian dan Istilah BAB II JENIS DATA YANG DIKUMPULKAN 2.1 Data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap pelaksanaan urusan kepemerintahan akan selalu dikaitkan dengan pengelolaan kepemrintahan yang baik (good governance) dengan tiga pilar utama yaitu, Partisipasi,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015 BAB II. PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu berisi visi,

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF disusun untuk menyajikan informasi tentang capaian komitmen kinerja yang telah diperjanjikan Sekretariat Kabinet kepada kepada pimpinan dan stakeholders selama tahun 2015. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015-2019 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL Balai Pengamatan Antariksa Dan Atmsofer Pasuruan Jl. Raya Watukosek Gempol, Pasuruan, Jawa Timur 67155 Telp. 0343-851887,

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Direktorat Rumah Umum dan Komersial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LAKIP Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya Telp. : (031) 8290243, 8273734, & Fax : (031) 8273734 Email : lpmpjatim@yahoo.co.id DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii IKHTISAR EKSEKUTIF...iii

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN : Dr. Ir. Achmad Poernomo, M.App.Sc. Dr. Ir. Aryo Hanggono, DEA. Minhadi Noer Sjamsu.S.T, M.E. Catur Pramono Adi.S.Pi, M.

TIM PENYUSUN : Dr. Ir. Achmad Poernomo, M.App.Sc. Dr. Ir. Aryo Hanggono, DEA. Minhadi Noer Sjamsu.S.T, M.E. Catur Pramono Adi.S.Pi, M. TIM PENYUSUN : Dr. Ir. Achmad Poernomo, M.App.Sc Dr. Ir. Aryo Hanggono, DEA Minhadi Noer Sjamsu.S.T, M.E Catur Pramono Adi.S.Pi, M.Si Dr. Wijopriono Ir. Imam Hendri Widodo Drs. Mad Toip,M.Si Edy Pramono

Lebih terperinci