ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS TEMPAT KURSUS MANDARIN DI TAMAN PALEM LESTARI (JAKARTA BARAT)

Transkripsi

1 ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS TEMPAT KURSUS MANDARIN DI TAMAN PALEM LESTARI (JAKARTA BARAT) Lenny Wati, Livia Pangdoko, Andyni Khosasih Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, ABSTRACT Writer would like to explore the growth of Mandarin courses business in Taman Palem Lestari. The purpose of this observation is writes has eagerness to know the background that influence the owners to establish and run in Mandarin courses, and also the strategies that had been used in establishing and developing the business. Writer observe the factor that influence the owner in establishing his courses, also the strategical methods used in the beginning and during his growth of business. The observation method is observing and interviewing methods. Writer observe the situation and the facilities in the courses. And also having interview with 3 owners of different Mandarin courses in Taman Palem Lestari. From the analys, the conclution is each owner has their own personal reason of establishing Mandarin course, as the social and environmental factor and also counted as consideration. The basic strategy in marketing that been used was by only advertisement and spreeding brochures. The development of these 3 Mandarin courses are different. Keyword : Chinese Language, Course, Business development, Taman Palem Lestari ABSTRAK Penulis membahas perkembangan bisnis tempat kursus bahasa Mandarin di Taman Palem Lestari. Tujuan dari penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui faktor yang mempengaruhi pemilik dalam mendirikan dan menjalankan bisnis tempat kursus Mandarin, strategi yang dipakai dalam mendirikan maupun mengembangkan bisnis. Metode penelitian yang dipakai adalah metode observasi dan metode wawancara. Penulis mengobservasi situasi dan fasilitas yang terdapat di tempat les dan mewawancarai tiga pemilik tempat kursus. Dari hasil analisa, didapat kesimpulan bahwa masing masing pemilik tempat kursus bahasa Mandarin dalam mendirikan tempat kursus dipengaruhi oleh faktor personal. Selain itu, faktor sociological dan environmental juga berpengaruh. Strategi awal yang dipakai oleh tiga pemilik tempat kursus adalah strategi pemasaran seperti menyebarkan brosur dan memasang iklan. Perkembangan bisnis tiga tempat kursus di Taman Palem Lestari berbeda beda. Kata Kunci : Bahasa Mandarin, Tempat Kursus, Perkembangan Bisnis, Taman Palem Lestari 1

2 2 Pendahuluan Membuka bisnis baru atau kata lainnya berwirausaha kini telah menjadi gaya hidup dikalangan masyarakat Indonesia.hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya usaha-usaha yang bermunculan. Hanya bermodalkan minat, bakat serta kemampuan dalam mengelolanya, mereka bisa mendapatkan profit yang cukup menjanjikan.uang menjadi motif utama dalam perkembangan bisnis dan kewirausahaan.bahasa Mandarin sedang berkembang pesat di seluruh dunia, Bahasa Mandarin menjadi bahasa penting kedua setelah bahasa Inggris.Maka sekarang muncul banyak tempat-tempat bimbingan belajar atau tempat les kursus untuk bahasa Mandarin.Bisnis tempat kursus bahasa Mandarin ini juga mempunyai prospek yang tinggi. Oleh karena itu, penulisakan membahas maraknya perkembangan bisnis tempat kursus bahasa Mandarin di Taman Palem Lestari, dan meneliti lebih seksama dan jelas dari awal pemilikmendirikan, menjalankan serta mengembangkan bisnis. Beberapa penelitian sebelumnya yang membahas mengenai bisnis kecil atau kewirausahaan telah memperkuat penulisan ini, Susanti dari jurusan sastra China Universitas Bina Nusantara melakukan analisis Kondisi Kursus Mandarin di Daerah Pluit Beserta Masalah yang Dihadapi dan Alternatif Solusi, dimana masalah yang dibahas adalah tempat kursus Mandarin di daerah Pluit seperti Bina Terampil Insan Persada, Mozze Language, Everyday Mandarin, Cerdas Bangsa Collage, Internasional Mandarin Course, Cherish Education, China Star Learning Center, dan Hua Xin Education. Penulis membahas masing-masing tempat kursus secara umum, masalah yang dihadapi oleh masing-masing tempat kursus, kriteria guru, modal awal usaha, pengelolaan usaha, kurikulum yang digunakan, serta sarana dan prasarana. Begitu juga Widya Yudha Ningtias dalam skripsinya yang berjudul Strategi Pengembangan Usaha Kecil Waroeng Coklat membahas tentang faktor eksternal dan internal yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan. Dan merumuskan alternatif strategi pengembangan usaha yang dapat di aplikasikan. Supaya pembahasan penelitian ini tidak meluas, maka penulis memfokuskan permasalahan di tiga tempat kursus les Mandarin di Taman Palem Lestari, Jakarta Barat.Yang di setiap tempat kursus mandarin memiliki murid kurang lebih 100 orang. Dalam penulisan ini penulis akan memggunakan teori kewirausahaan. Drucker (1985) mengartikan kewirausahaan sebagai semangat, kemampuan, sikap dan perilaku individu dalam menangani usaha (kegiatan) dengan mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan memperoleh keuntungan yang lebih besar.dan penulis membahas rencana pemasaran yang dipakai pemilik dalam memgembangkan bisnis.bygrave (1994: 73), perencanaan pemasaran ini harus melakukan penganalisaan terhadap situasi perusahaan dan lingkungannya, analisa dan penilaian peluang, kekuatan, kelemahan, kendala yang dihadapi juga gambaran sasaran konsumen dan strategi pemasaran yang digunakan. Rumusan masalah berupa: 1. Apa faktor yang mempengaruhi pendiri atau pemilik membuka tempat kursus mandarin? 2. Bagaimana perkembangan bisnis dari awal pembukaan tempat kursus sampaisekarang? 3. Apa strategi bisnis yang dipakai pemilik atau pendiri untuk membantu pengembang bisnis tempatkursusmandarin tersebut? Tujuan dari penelitian adalah: 1. Untuk mendalami dan mempelajari tentang kewirausahaan atau detail-detail pentingdalam mendirikan serta menjalankan bisnis. 2. Menemukan segi segi positif dan negatif dari perkembangan bisnis kursus bahasa Mandarin 3. Untuk memahami pandangan dari pemilik serta pengajar di tiga tempat les ini dalam menjalani bisniskursus bahasa Mandarin. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode wawancara dan observasi. Penulis mengobservasi atau melakukan pengamatan lapangan serta mewawancaraipemilik dan pengajar 3 tempat kursus bahasa Mandarin di Taman Palem Lestari (Jakarta Barat) antara lain yaitu Han Hua Mandarin, Panda Mandarin, dan Caterpillar Learning Center. Dalam metode observasi penulis mengamati proses belajar mengajar yang ada di dalam 3 tempat kursus ini. Dalam metode wawancara penulis mewawancarai 3 pemilik tempat kursus Mandarin.

3 Hasil dan Bahasan I. Faktor dan Strategi Tempat Kursus Mandarin di Taman Palem Lestari 1. Han Hua Mandarin Han Hua Mandarin beralamat di Taman Surya 3 J1 no 8. Berdiri pada tahun Menggunakan buku BeiJing dan Singapura. Jumlah guru adalah 7orang. Jumlah kelas adalah 6 ruang kelas. Jumlah murid sekarang adalah 126 orang. Jam operasional Han Hua Mandarin dari pukul sampai pukul Alasan utama pemilik mendirikan bisnis tempat kursus Mandarin adalah untuk mencari keuntungan, dan menjadikannya sebagai mata pencaharian. Alasan lain adalah bisnis tersebut memiliki prospek yang bagus. Pemilik merupakan orang asli dari China dan merasa memiliki kemampuan di bidang pendidikan bahasa Mandarin. Selain itu, pemilik juga didorong oleh keluarga untuk terjun dalam bisnis pendidikan bahasa Mandarin. Faktor lainnya adalah harga properti pada tahun 2006 di Taman Palem Lestari masih cukup terjangkau, sehingga pemilik dengan modal yang dimiliki dapat membeli ruko di Taman Surya. Pemilik dalam mendirikan Han Hua Mandarin dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor personal dan faktor sociological. Faktor personal yang mendukung pendirian Han Hua Mandarin ialah alasan pemilik untuk menjadikan bisnis kursus bahasa Mandarin sebagai mata pencaharian sehari- hari. Faktor sociological yang mempengaruhi pemilik adalah dukungan dari pihak keluarga. Strategi pemasaran yang dipakai Han Hua Mandarin adalah strategi pemasaran secara tradisonal dengan memasang iklan di majalah dan tabloid perumahan (contoh: Media Kawasan). Strategi lainnya adalah membagikan brosur di sekolah-sekolah di Taman Palem Lestari dan sekitarnya serta membuat spanduk promosi yang dipasang di berbagai tempat di Perumahan Taman Palem Lestari. Strategi yang dipakai oleh pemilik adalah mendatangkan guru native speaker dari China.Saat itu masih jarang tempat kursus mendatangkan guru native speaker dari China. Native speaker dianggap sangat membantu anak-anak dalam penguasaan bahasa Mandarin. Han Hua Mandarin berusaha mendapatkan attention atau perhatian dari masyarakat sebagai konsumen dengan cara mempekerjakan native speaker dari China. Dengan adanya native speaker, diharapkan dapat membuat orang tua tertarik (interest) untuk memasukkan anaknya ke Han Hua Mandarin. Apabila orang tua sudah tertarik dan pihak tempat kursus dapat menjelaskan dengan baik keunggulan tempat kursusnya, maka orang tua akan percaya dan timbul keinginan untuk mendaftarkan anaknya. Untuk lebih meyakinkan orang tua, maka Han Hua Mandarin memberikan kesempatan pada calon peserta kursus untuk mengikuti kelas percobaan (maksimal 2 kali). Jika merasa cocok, maka para orangtua pun memasukkan anaknya di Han Hua Mandarin. Ini yang disebut dengan action atau tindakan. Setelah anak anak belajar di Han Hua Mandarin dan mengalami peningkatan yang pesat, maka akan timbul kepuasan dari pihak orang tua. Dalam hal ini akan timbul satisfaction. 2. Panda Mandarin Panda Mandarin beralamat di Taman Palem Lestari blok B17 no51. Berdiri sejak tahun Menggunakan buku Malaysia dan Singapura. Jumlah guru adalah 11 orang. Jumlah kelas adalah 2 ruang kelas. Jumlah murid sekarang adalah 152 orang. Jam operasional Panda Mandarin dari pukul sampai pukul Pemilik dari Panda Mandarin merupakan pasangan dari China. Mereka memutuskan untuk membuka kursus bahasa Mandarin di Jakarta dengan tujuan menyebarluaskan bahasa Mandarin kepada masyarakat, khususnya anak-anak. Pemilik yang merupakan penduduk asli China dan memiliki pengalaman dalam bidang pendidikan, bercita- cita ingin membuka tempat kursus bahasa Mandarin di Indonesia, tepatnya Jakarta. Ini merupakan faktor personal dari Panda Mandarin. Pemilik yang ingin menyebarluaskan bahasa Mandarin ke masyarakat, merasa bahwa di Taman Palem Lestari mempunyai banyak sekolah, sehingga berpendapat bahwa membuka tempat kursus bahasa Mandarin di Taman Palem Lestari adalah pilihan yang tepat. Strategi yang digunakan pemilik adalah dengan menyebarkan brosur di sekitar kawasan Taman Palem Lestari dan memasang iklan di majalah sekolah. Panda Mandarin dalam menjalankan bisnisnya fokus pada pengajaran bahasa Mandarin, yaitu dengan cara membantu peserta kursus dalam penguasaan pelajaran bahasa Mandarin yang dipelajari di sekolah. Banyak anak di Taman Palem Lestari yang nilai pelajaran bahasa Mandarinnya tidak baik sehingga orang tua memasukkan anaknya ke tempat kursus dengan tujuan dapat meningkatkan nilai Bahasa Mandarin. 3

4 Dari strategi yang digunakan, Panda Mandarin mendapatkan attention atau perhatian dari calon konsumen (orang tua). Strategi pemasaran yang sangat sederhana tapi efektif dalam mengembangkan bisnis. Setelah membaca iklan dan brosur yang dibuat oleh Panda Mandarin, para orang tua yang merasa tertarik dan timbul keinginan untuk mendaftarkan anaknya di Panda Mandarin mulai datang untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap. Dalam hal ini sudah timbul interest dan desire dari calon konsumen. Pihak Panda Mandarin akan memberi penjelasan dan menjamin serta menjanjikan bahwa Panda Mandarin dapat meningkatkan nilai pelajaran bahasa Mandarin anak- anak. Para orang tua yang percaya dan yakin dengan janji Panda Mandarin tersebut akan memasukkan anak mereka. Hal ini berarti sudah terjadi action dari orang tua. Jika nilai pelajaran bahasa Mandarin anak-anak mengalami peningkatan, maka orang tua akan merasa puas. Berarti faktor satisfaction sudah tercapai. Dampak positif lain adalah orang tua dapat mempromosikan Panda Mandarin kepada orang tua lainnya. Ini yang disebut dengan pemasaran mouth to mouth (mulut ke mulut). Meskipun strategi pemasaran yang digunakan sederhana, namun ternyata cukup efektif dalam pengembangan bisnis karena jumlah peserta kursus terus bertambah. 1. Caterpillar Learning Center Caterpillar Learning Center beralamat di Taman Palem Lestari C5 no 32. Berdiri sejak tahun Menggunakan buku Taiwan dan BeiJing. Jumlah murid sekarang adalah 179 orang. Jam operasional dari pukul sampai Pemilik Caterpillar Learning Center merupakan lulusan universitas dari Taiwan dan menikah dengan orang Taiwan sehingga pemilik dapat berbahasa Mandarin dengan fasih dan menguasai huruf tradisional Han dengan baik. Oleh karena itu, pemilik memutuskan untuk menggunakan keahlian yang dimiliki sebagai dasar mata pencaharian dengan cara membuka bisnis tempat kursus bahasa Mandarin. Pemilik memiliki keinginan yang kuat dalam membangun dan mengembangkan Caterpillar Learning Center. Ini merupakan faktor personal. Tahun 2001, di Indonesia bahasa Mandarin belum terlalu berkembang dan masih sangat sulit untuk dipelajari, sehingga yang dapat berbahasa Mandarin dengan fasih dan lancar masih sangat sedikit. Hal ini menjadikan faktor pendorong pemilik untuk mendirikan Caterpillar Learning Center. Alasan memilih lokasi Taman Palem Lestari adalah karena pada tahun 2001 yang membuka tempat kursus Mandarin di Taman Palem Lestari dan sekitarnya masih belum terlalu banyak, sehingga pesaing masih sedikit. Strategi pemasaran yang digunakan adalah dengan memasang iklan dan membagikan brosur di kawasan Taman Palem Lestari dan sekitarnya. Pemilik memilih lokasi Taman Palem karena belum menemukan tempat kursus bahasa Mandarin yang berkualitas. Caterpillar Learning Center menggunakan bahasa Mandarin huruf tradisional (Taiwan). Pemilik memberikan jaminan bahwa dengan menggunakan buku Taiwan, maka peserta kursus akan dapat menguasai bahasa Mandarin dengan baik dan benar. Untuk pengembangan bisnis, pemilik bekerja sama dengan salah satu sekolah ternama di Taman Palem Lestari (Sekolah Dian Kasih) sehingga banyak siswa Sekolah Dian Kasih yang kursus di Caterpillar Learning Center karena Caterpillar Learning Center merupakan satu-satunya tempat kursus di Taman Palem Lestari yang menggunakan buku dari Taiwan. Caterpillar Learning Center mendapatkan attention atau perhatian dari masyarakat dengan cara pemasangan iklan dan spanduk serta penyebaran brosur. Para orang tua yang tertarik (interest) dan berkeinginan (desire) mendaftarkan anak-anaknya akan datang terlebih dahulu ke Caterpillar Learning Center untuk mendengarkan pihak tempat kursus mempresentasikan langsung kepada para orang tua apa alasan dan tujuan Caterpillar Learning Center menggunakan bahasa Mandarin huruf tradisional. Pihak tempat kursus juga mengajarkan dasar bahasa Mandarin huruf tradisional pada orang tua sehingga orang tua paham apa yang akan diajarkan pihak tempat kursus pada anak-anaknya. Oleh karena itu dapat dikatakan presentasi yang disampaikan pihak tempat kursus sangat menarik dan dapat meyakinkan orang tua untuk memasukkan anak-anaknya di Caterpillar Learning Center. Setelah mendengarkan presentasi dan merasa Caterpillar Learning Center dapat memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, maka para orang tua memasukkan anak anaknya untuk belajar bahasa Mandarin huruf tradisional (action). Caterpillar Learning Center telah memberikan kepuasan (satisfaction) pada pihak orang tua karena setiap murid yang belajar bahasa Mandarin di Caterpillar Learning Center dapat dengan fasih berbicara dan menulis bahasa Mandarin huruf tradisional. 4

5 5 II. Perkembangan Bisnis Tempat Kursus di Taman Palem Lestari 1. Han Hua Mandarin Fokus pengajaran Han Hua Mandarin adalah speaking dengan tujuan peserta kursus dapat fasih berbahasa Mandarin. Han Hua Mandarin selalu menggunakan guru native speaker dari China sebagai tenaga pengajar. Hal ini terbukti sangat membantu perkembangan bisnis karena banyak orang tua yang mendaftarkan anaknya setelah mengetahui Han Hua Mandarin menggunakan guru native speaker sebagai tenaga pengajar. Dengan memiliki tenaga pengajar yang dapat diandalkan ini, kelas yang dibuka sangat banyak. Dapat diteliti, si pemilik memiliki keyakinan terhadap idenya. Yaitu dengan menggunakan guru native speaker sebagai tenaga pengajar, pemilik Han Hua Mandarin yakin ide ini berbeda dengan tempat kursus lainnya, ide ini akan berjalan baik, dan memang terbukti efektif. Tetapi dua tahun terakhir ini, pemilik mengalami kesulitan dalam mencari native speaker. a. Biaya Sejak awal pendirian hingga sekarang, biaya les yang dipasang oleh Han Hua Mandarin tidak berubah. Berikut adalah biaya les di Han Hua Mandarin: Tabel 1. Biaya les di Han Hua Mandarin Biaya Jumlah Registrasi Rp ,00 Buku Rp ,00 KB/TK Rp ,00 / bulan SD Rp ,00 / bulan SMP/SMA/Dewasa Rp ,00 / bulan Privat Rp ,00 / bulan Pada awal pendirian harga yang di pasang oleh Han Hua Mandarin termasuk tinggi, karena Han Hua Mandarin menjamin native speaker dapat membantu setiap anak les berbahasa Mandarin dengan baik dan lancar. Pemilik merasa biaya les di Han Hua Mandarin sesuai dengan harga pasar sekarang yaitu antara Rp ,00 Rp ,00 sehingga belum menaikkan biaya les. b. Jumlah murid. Tabel 2. Jumlah Murid Han Hua Mandarin Tahun Tahun Jumlah murid orang orang orang orang Tahun 2010 Han Hua Mandarin menggunakan native speaker sebagai tenaga pengajar. Hal ini menjadi daya tarik siswa untuk les di Han Hua Mandarin. Tahun 2010 jumlah murid Han Hua Mandarin adalah yang paling banyak yaitu 349 orang. Pada tahun 2011 Han Hua Mandarin mengalami penurunan dalam jumlah murid dikarenakan sudah tidak menggunakan native speaker, pemilik kesulitan menemukan native speaker sebagai tenaga pengajar. Jumlah murid pada tahun 2011 adalah 204 orang. Pada tahun 2012 jumlah murid turun menjadi 178 orang. Tahun 2013 jumlah murid hanya 126 orang. Penurunan jumlah murid dikarenakan pemilik tidak mempunyai ide baru yang sesuai dengan keinginan pasar. Setelah kesulitan mendapatkan native speaker sebagai tenaga pengajar, pemilik tidak mempunyai strategi yang baru dalam menjalankan bisnis. Selain itu, pemilik juga tidak memiliki motivasi yang tinggi dalam mengembangkan bisnis. Ia tidak bisa menghadapi rintangan dan mencari informasi serta solusi untuk menolong bisnis Han Hua Mandarin. c. Jumlah kelas Tabel 3. Data jumlah kelas di Han Hua Mandarin tahun Jenis kelas/tahun TK (min 3 orang, max 8 orang) 5 kelas 4 kelas 2 kelas 2 kelas SD (min 3 orang, max 8 orang) 11 kelas 11 kelas 11 kelas 7 kelas SMP (min 3 orang, max 8 orang) 9 kelas 8 kelas 5 kelas 4 kelas SMA (min 3 orang, max 8 orang) 7 kelas 4 kelas 5 kelas 1 kelas Dewasa (min 3 orang, max 8 orang) 9 kelas 5 kelas 6 kelas 3 kelas Privat (max 3 orang) 10 kelas 6 kelas 5 kelas 5 kelas

6 6 Tabel 3 6 menunjukkan bahwa kelas yang paling diminati adalah kelas SD. Para orang tua merasa usia anak-anak yang duduk di bangku SD adalah masa yang tepat bagi anak anak untuk belajar hal baru, salah satunya adalah bahasa Mandarin. Orang tua yakin Han Hua Mandarin dapat membantu meningkatkan kemampuan berbahasa Mandarin anak-anak. d. Tenaga pengajar Tabel 4. Data tenaga penajar di Han Hua Mandarin Tahun Full Time Part Time orang (native), 5 orang (lokal) 7 orang orang 6 orang orang 4 orang orang 2 orang Sampai saat ini, Han Hua Mandarin masih belum mempunyai native speaker. Selain itu, tempat kursus ini banyak menerima keluhan dari orang tua murid dikarenakan nilai pelajaran Mandarin di sekolah kurang memuaskan. Kadang kala terdapat beberapa orang tua yang berharap Han Hua Mandarin dapat membantu memperbaiki nilai yang buruk dalam waktu yang sangat singkat, akan tetapi Han Hua Mandarin tidak dapat memenuhi keinginan orang tua. Akibatnya tempat kursus ini mengalami kemunduran dalam bisnis, dikarenakan banyaknya murid yang pindah ke tempat les lain. e. Gaji Karyawan e.1 Full time Han Hua Mandarin memperkerjakan 2 orang karyawan full time, yaitu 1 orang office boy dan 1 orang receptionist. Gaji office boy adalah Rp ,00/bulan, dan gaji receptionist adalah Rp ,00/bulan. e.2 Part time Untuk tenaga pengajar, full time ataupun part time tetap menggunakan sistem sharing profit 60% Han Hua Mandarin dan 40% untuk pengajar. Contoh: biaya 1 anak di kelas SD adalah Rp ,00/bulan, maka gaji yang didapat pengajar adalah Rp ,00/bulan. Ini adalah salah satu upaya dari pemilik agar dapat memacu kerajinan dan keuletan tenaga pengajarnya agar bisa mengajar dengan baik. Di harapkan agar semakin banyak murid yang belajar bahasa Mandarin. f. Sarana dan prasarana Di Han Hua Mandarin sarana dan prasarana yang dimiliki hanya ruang kelas. Yaitu berjumlah 7 ruang kelas. Ada beberapa fasilitas di Han Hua Mandarin yang kurang baik, misal: pintu rusak, AC rusak, banjir apabila turun hujan. 2. Panda Mandarin Bisnis Panda Mandarin cukup berkembang dari awal berdiri hingga sekarang ( ). Dalam menjalankan bisnis, pemilik banyak menghadapi kendala. Salah satu kendala adalah mendapatkan guru yang memenuhi kualifikasi. Contoh : sabar dalam menghadapi anak-anak, bertanggung jawab dalam mengajar. Panda Mandarin memiliki ide bisnis yang berbeda dalam mengembangkan bisnisnya, yaitu dengan menyediakan guru privat yang dapat datang ke rumah murid dengan syarat minimal murid berjumlah tiga orang. Biaya kursus untuk tipe ini juga lebih tinggi dari kelas reguler. Panda Mandarin merupakan satu-satunya tempat kursus yang menjalankan strategi ini dan terbukti cukup efektif. Sejak menggunakan strategi ini, peserta kursus bertambah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kelas privat yang baru. Sekarang kelas privat di Panda Mandarin sebanyak 23 kelas, 81 murid. Dari tiga tempat kursus yang penulis teliti, hanya Panda Mandarin yang fokus kepada nilai pelajaran Mandarin. Hal ini sesuai dengan keinginan orang tua yang mementingkan nilai pelajaran anaknya. a. Biaya Desember 2012, Panda Mandarin menaikkan biaya les sebesar Rp ,00/siswa/bulan. Tabel 5. Data biaya les tahun 2009 November 2012 di Panda Mandarin Biaya Registrasi Rp ,00 KB/TK Rp ,00 / bulan SD/SMP/SMA Rp ,00 /bulan Privat (minimal 3 murid) Rp ,00 / bulan

7 7 Tabel 6. Data biaya les tahun Desember di Panda Mandarin Biaya Registrasi Rp ,00 KB/TK Rp ,00 / bulan SD/SMP/SMA Rp ,00 /bulan Conversation/Privat Rp ,00 / bulan Kenaikan biaya les dikarenakan meningkatnya harga listrik dan air. b. Jumlah murid Tabel 7. Data murid di Panda Mandarin Tahun Jumlah murid orang orang orang orang Pada tahun 2010 sejak memfokuskan pengajaran pada nilai pelajaran mandarin murid di sekolah, jumlah murid Panda Mandarin mulai bertambah menjadi 108 murid. Lalu pada tahun 2011 Panda Mandarin kesulitan mendapatkan pengajar yang sesuai dengan kriteria, sehingga mengalami sedikit penurunan jumlah murid. Tahun 2012 Panda Mandarin mempunyai program baru, yaitu kelas privat ke rumah. Strategi ini membantu perkembangan bisnis Panda Mandarin. Jumlah murid Panda Mandarin bertambah banyak sejak adanya kelas privat. Jumlah murid Panda Mandarin dari 97 murid menjadi 139 murid. Jumlah murid Panda Mandarin sekarang adalah 151 murid. Dapat diteliti bahwa salah satu aspek membangun dan mengembangkan bisnis yang dimiliki Panda Mandarin adalah aspek ide. Ide yang dipakai Panda Mandarin merupakan ide sederhana tetapi terbukti berhasil membantu perkembangan bisnis. Kelas privat ke rumah sangat diminati dan merupakan bentuk layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. c. Jumlah kelas Tabel 8. Data jumlah kelas tahun di Panda Mandarin Jenis kelas / Tahun TK (min 3orang, max 6orang) 1 kelas 2 kelas 2 kelas 1 kelas SD (min 3orang, max 6orang)) 5 kelas 4 kelas 5 kelas 6 kelas SMP (min 3orang, max 6orang) 3 kelas 1 kelas 3 kelas 2 kelas SMA (min 3 orang, max 6 orang) 2 kelas 2 kelas 1 kelas 2 kelas Privat di tempat les (min 3 orang, max 6 orang) 2 kelas 3 kelas 2 kelas 3 kelas Privat ke rumah (min 3 orang, max 6 orang) kelas 15 kelas d. Tenaga pengajar Tabel 9. Data tenaga penajar di Panda Mandarin Tahun Jumlah Pengajar orang guru lokal orang guru lokal orang guru lokal orang guru lokal e. Gaji Pengajar e.1 Full time Panda Mandarin mempekerjakan 2 orang karyawan full time. Yaitu 1 orang office boy dengan gaji Rp ,00/bulan dan 1 receptionist dengan gaji Rp ,00. e.2 Part time Untuk tenaga pengajar, full time ataupun part time tetap menggunakan sistem sharing profit yaitu 50% untuk Panda Mandarin dan 50% untuk pengajar. Contoh: Biaya les kelas privat adalah Rp ,00/bulan, maka gaji yang diperoleh pengajar adalah Rp ,00/bulan. Karena kelas privat minimal anak adalah 3orang/rumah maka pengajar memperoleh gaji Rp ,00 /rumah/bulan. Sistem sharing profit ini dapat memacu kerajinan dan keuletan tenaga pengajarnya agar bisa mengajar dengan baik. Sehingga semakin banyak murid yang diajarkan akan berpengaruh kepada gajinya. f.sarana dan prasarana Panda Mandarin memiliki 2 ruang kelas belajar mengajar yang cukup luas. Panda Mandarin tidak memiliki sarana dan prasarana lainnya. 3. Caterpillar Learning Center Caterpillar Learning Center berdiri sejak tahun Caterpillar Learning Center merupakan salah satu tempat kursus bahasa Mandarin yang terpercaya dan bertahan di Taman Palem Lestari. Caterpillar Learning Center merupakan satu-satunya tempat kursus Mandarin yang menggunakan

8 8 buku Taiwan bahasa Mandarin huruf tradisional karena pemilik ingin bahasa Mandarin huruf tradisional dikenal oleh masyarakat Jakarta. Salah satu keunggulan Caterpillar Learning Center adalah menjamin peserta kursus dapat menguasai bahasa Mandarin huruf tradisional dengan baik meskipun biaya les lebih tinggi dibandingkan tempat kursus Mandarin lain. Caterpillar Learning Center menyediakan fasilitas yang baik, seperti ruang multimedia dan perpustakaan. Dari 3 tempat kursus yang diteliti, hanya Catterpillar Learning Center yang memiliki fasilitas seperti ini. a. Biaya Caterpillar Learning Center mengalamin perubahan biaya les sebanyak 2 kali, yaitu pada tahun 2005 dan Berikut adalah rincian biaya les Caterpillar Learning Center pada tahun 2001 hingga 2005: Tabel 10. Data biaya les tahun di Caterpillar Learning Center Biaya Registrasi Rp TK/SD/SMP/SMA/Dewasa Rp ,00 Perubahan biaya les disebabkan pemilik menyesuaikan dengan kebutuhan listrik dan air pada tahun itu. Tabel 11. Data biaya les tahun 2013 di Caterpillar Learning Center Biaya Registrasi Rp TK/SD/SMP/SMA/Dewasa Rp ,00 per bulan b. Jumlah murid Tabel 12. Data jumlah murid di Caterpillar Learning Center Tahun Jumlah murid orang orang orang orang Jumlah murid sekolah Dian Kasih dan jumlah murid Caterpillar Learning Center saling berpengaruh, jika jumlah murid sekolah Dian Kasih bertambah otomatis jumlah murid di Caterpillar Learning Center juga ikut bertambah. Karena Caterpillar Learning Center dan sekolah Dian Kasih adalah satu-satunya sarana pembelajaran di Taman Palem Lestari yang menggunakan buku bahasa Mandarin tradisional (Taiwan). Penulis menganalisis bahwa Caterpillar Learning Center memiliki salah satu aspek membangun dan mengembangkan bisnis yaitu aspek kemampuan dalam mengembangkan usaha. Seperti kemampuan mengenai pengetahuan yang berhubungan dengan bisnis yang akan dijalankan. Caterpillar Learning Center berkerja sama dengan sekolah Dian Kasih yang memiliki keterampilan lebih baik dari mereka, sehingga dapat membantu perkembangan bisnis Caterpillar Learning Center. Dapat dikatakan kerja sama antara Caterpillar Learning Center dengan sekolah Dian Kasih membuahkan hasil yang baik untuk kedua belah pihak. Sejak tahun 2003 Caterpillar Learning Center bekerja sama dengan sekolah Dian Kasih. Dampak signifikan yang dicapai adalah untuk sekarang hampir 70% peserta kursus Caterpillar Learning Center adalah murid dari sekolah Dian Kasih, yaitu 125 anak. c. Jumlah kelas Tabel 13. Data jumlah kelas tahun di Caterpillar Learning Center Jenis kelas/tahun TK (min 3orang, max 6orang) 2 kelas 2 kelas 3 kelas 4 kelas SD (min 3orang, max 6orang) 5 kelas 7 kelas 8 kelas 10 kelas SMP (min 3orang, max 6orang) 4 kelas 3 kelas 5 kelas 6 kelas SMA (min 3 orang, max 6 orang) 2 kelas 3 kelas 3 kelas 3 kelas Dewasa (min 3 orang, max 6 orang) 4 kelas 5 kelas 3 kelas 5 kelas d.tenaga pengajar Dan berikut adalah tabel jumlah tenaga pengajar : Tabel 14. Data jumlah pengajar di Caterpillar Learning Center Tahun Jumlah Pengajar orang orang orang orang

9 9 d. Gaji karyawan e.1. Gaji full time Caterpillar Learning Center mempekerjakan 3 orang karyawan full time, yaitu 2 orang receptionist dan 1 orang office boy. Gaji office boy adalah Rp /bulan, dan gaji receptionist masing masing Rp / bulan. e2. Gaji part time Untuk gaji, Caterpillar Learning Center menggunakan sistem sharing profit yaitu, 60% untuk Caterpillar Learning Center dan 40% untuk pengajar. Contoh: biaya les di Caterpillar Learning Center adalah Rp ,00/bulan, maka gaji yang diperoleh pengajar adalah Rp ,00/anak. e. Sarana dan prasarana Pada awal pendirian, Caterpilllar Leaning Center hanya memiliki 3 lantai, 6 ruang kelas. Namun sejak 2011, pemilik renovasi tempat kursus menjadi 5 lantai, 8 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan dan 1 ruang multimedia. Caterpillar Learning Center memiliki salah satu aspek membangun dan mengembangkan bisnis, yaitu aspek motivasi. Caterpillar Learning Center termotivasi untuk bekerja sama dengan sekolah Dian Kasih, karena kerja sama ini merupakan peluang yang baik untuk perkembangan bisnis Caterpillar Learning Center. III. Faktor kesuksesan dan kegagalan tempat kursus Mandarin di Taman Palem Lestari 1. Han Hua Mandarin Faktor kegagalan Han Hua Mandarin: a. Managerial Incompetence Pemilik tidak menerima saran dan pendapat dari orang lain. Contoh: pintu dan AC rusak di tempat les rusak. Saat pengajar dan karyawan memberikan pendapat,pemilik tidak mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut. b. Failure to Plan Walaupun pemilik tidak menemukan native speaker sebagai tenaga pengajar,tetapi sampai sekarang ia tidak menemukan strategi baru. Ini menandakan, pemilik memiliki faktor Failure to Plan, yaitu gagal membuat rencana untuk masa depan. c. Lack of Expericance Pemilik dulunya adalah seorang pemandu tour, sehingga pengetahuan terhadap bisnis masih sangat kurang. Pemilik hanya mengandalkan modal dan kemampuannya dalam berbahasa mandarin yang membuatnya memutuskan untuk membuka kursus mandarin. Setelah beberapa tahun menjalani bisnis tempat kursus Mandarin, pemilik malah tidak mendengarkan masukan dari para pelanggan dan karyawan ini dapat dikatakan pemilik memiliki faktor Lack of experience yang akhirnya menyebabkan kemunduran dalam bisnis. Faktor kegagalan Han Hua Mandarin: a. Bisa mengangkat tenaga kerja yang baik dan tepat Tahun 2006, pemilik memiliki native speaker sebagai tenaga pengajar, sehingga memiliki perkembangan yang pesat. Dari analisis di atas dapat diketahui Han Hua Mandarin memiliki faktor kegagalan yang lebih banyak dibandingkan faktor keberhasilan. Menandakan Han Hua Mandarin mengalami kemunduran dalam bisnis. 2. Panda Mandarin Faktor kegagalan Panda Mandarin: a. Lack of inventory control Karena Panda Mandarin memfokuskan pengajaran pada pelajaran bahasa Mandarin anak-anak di sekolah, sehingga pemilik menyediakan buku pelajaran cukup banyak,hal ini untuk memudahkan murid-murid, yaitu saat murid lupa membawa buku milik mereka, dapat meminjam menggunakan buku yang disediakan Panda Mandarin. Namun, dikarenakan murid-murid sering lupa mengembalikan, sehingga banyak buku yang hilang. Faktor keberhasilan Panda Mandarin: a. Mencari dan menggunakan informasi secara teratur Pemilik dari Panda Mandarin yang merupakan pasangan suami istri dari China ini saling mendukung dalam membangun dan mengembangkan bisnis Panda Mandarin. Mereka sangat terdorong dan termotivasi untuk membangun dan mengembangkan bisnis ini. Pemilik sebelum membangun bisnis ini, terlebih dahulu mengobservasi Taman Palem Lestari. Misalnya: trend pasar, permintaan konsumen. Orang tua berharap tempat kursus menggunakan buku pelajaran bahasa Mandarin yang sama dengan sekolah. Selain itu,orang tua berharap tempat kursus dapat membantu meningkatkan nilai pelajaran bahasa Mandarin

10 10 anak-anak. Maka itu, Panda Mandarin menggunakan informasi-informasi tersebut membuka tempat kursus ini. Dapat dikatakan Panda Mandarin berhasil mencari dan menggunakan informasi mengenai trend pasar di Taman Palem Lestari. b. Melayani pelanggan dengan baik Tempat kursus ini dapat melayani pelanggan dengan baik, dikarenakan dapat membantu meningkatkan nilai pelajaran bahasa Mandarin anak-anak di sekolah. Dengan ini bisnis Panda Mandarin dapat berkembang terus-menerus. Dari analisis di atas, dapat diketahui bahwa perkembangan bisnis Panda Mandarin lumayan berjalan baik, setiap tahun selalu ada peningkatan. 3. Caterpillar Learning Center Pemilik Caterpillar Learning Center adalah wirausaha yang sukses. Faktor keberhasilan Caterpillar Learning Center: a. Mampu melayani konsumen secara baik Pemilik selalu mendengar saran dan kritik dari konsumen, juga selalu berusaha untuk mewujudkan harapan serta permintaan konsumen. Seperti menaikkan nilai pelajaran bahasa Mandarin di sekolah atau meningkatkan kemampuan berbahasa Mandarin anakanak. b. Memiliki modal yang cukup Memiliki modal yang cukup untuk merenovasi tempat les, mengecat dinding tempat les setiap tahunnya, supaya tempat les terlihat baru dan bersih serta menambahkan kelas-kelas baru seperti kelas multimedia dan perpustakaan. c. Mencari dan menggunakan informasi yang benar, misalnya informasi mengenai minat konsumen atau trend pasar. Contoh: sejak awal berdiri Caterpillar menggunakan buku Mandarin huruf tradisional, tapi setelah mengetahui trend pasar saat ini yang lebih mengarah ke buku Mandarin huruf sederhana, maka Caterpillar pun mulai menambahkan buku Mandarin huruf sederhana dalam kegiatan belajar mengajarnya. Dalam mengembangkan bisnis kursus bahasa Mandarin, kendala yang paling besar adalah sulit untuk mencari guru- guru yang berkualitas dalam mengajar. Dari analisis diatas dapat diketahui bahwa perkembangan bisnis Caterpillar Learning Center berkembang pesat,karena pemilik memiliki pengetahuan luas akan dunia bisnis. Ia tahu langkah apa yang harus diambil untuk mengembangkan bisnis tersebut. Simpulan dan Saran Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Taman Palem Lestari adalah komplek perumahan yang mempunyai prospek tinggi dalam bisnis tempat kursus bahasa Mandarin. Dapat dilihat dari berkembang pesatnya bisnis di tiga tempat kursus bahasa Mandarin yang di teliti oleh penulis. Dari pendirian tiga tempat kursus bahasa Mandarin ini dapat disimpulkan setiap pemilik pasti memiliki faktor personal. Ketiga pemilik juga memakai strategi yang sama di awal pendirian yaitu strategi pemasaran. Bisnis ini merupakan bisnis yang bagus untuk dijalankan, tetapi akan lebih baik apabila dipertimbangkan baik baik. Referensi 胡长清. (1988). 任天飞. 商业词典. 湖南 : 湖南人民出版社. 常建坤, 李时椿. (2006). 创业课程. 北京 : 清华大学出版时有限公司. 王汉林. (2003). 创业战略设计学. 北京 : 清华大学出版时有限公司. 陈德智. (2001). 创业管理. 北京 : 清华大学出版时有限公司. 德鲁克. (2002). 创新与创业精神. 上海 : 上海人民出版社. 童增. (2003). 创业企业改制案例. 北京 : 中国经济出版社. 王凯, 高斌. (2011). 我国企业家精神的形成及其特征. 南京邮电大学报 ( 社会科学版 ). 13(4): 42. 宫向阳. (2010). 彼得德鲁克创新思想的哲学考辨. 苏州大学学报 ( 哲学社会科学版 ). (1): 5. 李蓉. (2007). 德鲁克目标管理体系初深. 北京大学学报 ( 社会科学版 ). 8(2): 21. 王永贵.(2009). 中国新企业 创业过程 中的管理问题研究. 华人创业研究学报 征文通知.13(4): 50. 杨金强, 杨招军.(2011). 金融学报. 创业企业家的最优消费与投资.3.(3): 3. Alma,B. (2009). Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta.

11 Budiati,Y., Yani,T.E, Universari,N. (2012). Minat mahasiswa menjadi wirausaha (studi pada mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Semarang. Dinamika Sosial Budaya.14 (1):89 Ebert,R.J., Griffin,R.W. (2006). Bisnis. Jakarta : Erlangga. Harjanto,T. (2011). Marketer preneurship. Jakarta : Pustaka Rumpun Pena. 10

12 Indarti,N., Rostiani,N. (2008). Intensi Kewirausahaan Mahasiswa : Studi Perbandingan antara Indonesia, Jepang, dan Norwegia. Jurnal ekonomika dan Bisnis Indonesia. 23:78. Krueger, N., M. Reilly, and A. L. Carsrud, (2000). Competing Models of Entrepreneurial Intentions. Journal of Business Venturing. 15 (5): Sabri. (2013). Kewirausahaan (Entrepeneurship). Modal manusia dalam membangun perekonomian. 4(7):80. Scarborough,N.M., Zimmerer,T.W. (2008). Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Jakarta : Salemba. Scarborough,N.M., Zimmerer,T.W. (2004). Pengantar kewirausahaan dan manajemen bisnis kecil. Jakarta : Indeks. Srijaya,J.(2010). Strategi Pengmbangan usaha kecil dan (UKM): studi kasus di Kabupaten Bantul. Menuju Purworejo Dinamis dan Kreatif Suryana. (2006). Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat. Priyanto,S.H. (2009). Mengembangkan pendidikan kewirausahaan di masyarakat. Jurnal PNFI. 1(1): 61. Riwayat Penulis Lenny Wati lahir di kota Tanjung Pandan pada 12 Maret Penulis menamatkan pendidikan SMA di SMA St. Kristoforus 2 Jakarta pada Livia Pangdoko lahir di kota Jakarta pada 24 Juli Penulis menamatkan pendidikan SMA di SMA St. Kristoforus 1 Jakarta pada Andyni Khosasih lahir di kota Medan pada 16 January Menamatkan pendidikan S1 Akuntansi Universitas Surabaya, S1 di Huaqiao University dan S2 di Huaqiao University. 11