PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PERBAIKAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DI CV XYZ SURABAYA. Denny Herdianto, Amelia Santoso, Dina Natalia Prayogo.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PERBAIKAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DI CV XYZ SURABAYA. Denny Herdianto, Amelia Santoso, Dina Natalia Prayogo."

Transkripsi

1 PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PERBAIKAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DI CV XYZ SURABAYA Denny Herdanto, Amela Santoso, Dna Natala Prayogo Jurusan Teknk Industr, Unverstas Surabaya Raya Kalrungkut, Surabaya 60293, Indonesa E-mal: Abstrak Peneltan dlakukan d CV XYZ yang merupakan toko yang menjual bahan-bahan aksesors bangunan sepert handle pntu, gembok kunc, floor hnge, dan lan-lan. Permasalahan yang terjad d CV XYZ adalah sstem persedaan yang dterapkan perusahaan saat n mengakbatkan baya persedaan yang besar. Selan tu, serng perusahaan serng mengalam keterlambatan dan ketdaksesuaan penermaan barang datang dar suppler yang tdak dketahu karena pengecekan kedatangan hanya dlakukan berdasarkan dokumen yang berasal dar suppler. Berdasarkan permasalahan yang dhadap CV XYZ, maka dlakukan pengaturan persedaan dengan melakukan peramalan untuk bulan Jul 2012 September Setelah hasl peramalan dperoleh, maka dlakukan perhtungan dan analss total baya persedaan metode perusahaan dan usulan dengan menggunakan metode FOQ mult tem. Hasl perhtungan total baya relevan untuk metode perusahaan adalah sebesar Rp ,-/3 bulan, sedangkan metode usulan adalah sebesar Rp ,-/3 bulan. Analss dan perbakan sstem dan prosedur terkat dengan sstem nventory juga dlakukan untuk menghaslkan sstem dan prosedur baru yang lebh rap dan jelas, job descrpton usulan bag jabatan yang ada d perusahaan, rancangan program aplkas usulan yang dapat menyelesakan permasalahan d perusahaan. Kata kunc: Analss ABC, Forecastng, FOQ mult tem, Sstem Informas Manajemen Abstract The research was conducted n CV XYZ whch s a store that sells buldng materals accessores such as door handles, key locks, floor hnge, and others. The problems that occur n CV XYZ s the company s nventory system results a large nventory costs. In addton, CV XYZ are often experencng unknown delays and dscrepances recept of goods comng from suppler because the checkng s done only by the arrval of documents emanatng from the suppler. Based on the problems faced by CV XYZ, then made arrangements to perform nventory forecastng for the month of July September After forecastng the results obtaned, then the calculaton and analyss of the company's total cost of nventory and the proposed method usng FOQ mult tem. The calculaton results total relevant cost by company s method s Rp 21,393,580, - /3 months, whereas the proposed method s Rp 16,201,181, - /3 months. Analyss and mprovement of systems and procedures related to nventory system s also carred out to produce new systems and procedures whch are more presentable and clear, the proposed 1

2 job descrpton for the poston of the company, the desgn of the proposed applcaton program that can solve the problems n the company. Key words: ABC Analyss, Forecastng, FOQ mult tem, Inforrmaton Management System Pendahuluan CV XYZ merupakan perusahaan yang bergerak d bdang penjualan bahan-bahan aksesors bangunan sepert handle pntu, gembok kunc, floor hnge, dan lan-lan. Perusahaan menjual bahan-bahan bangunan dengan banyak macam plhan barang yang dapat dsesuakan dengan permntaan konsumen. Konsumen yang ngn membel barang datang ke toko dan dlayan oleh karyawan bagan penjualan. Kemudan, karyawan tersebut akan mencar barang yang dngnkan konsumen d gudang toko dan mengecek jumlah stok d gudang apakah jumlahnya mencukup dan dapat djual. Hal n dapat mengakbatkan banyak konsumen yang telah menunggu harus pulang karena barang yang dngnkan tdak ada. Perusahaan mendapatkan barang dengan cara memesan ke suppler yang berasal dar beberapa kota. Pemesanan dlakukan perusahaan berdasarkan sedkt banyaknya jumlah stok barang yang ada d dalam gudang yang jumlah pesannya dtentukan oleh kengnan dan perkraan subyektf dar karyawan bagan pembelan. Perusahaan serng mengalam kekurangan dan kelebhan banyak stok barang d gudang. Hal n akan mempengaruh baya persedaan perusahaan. Pada saat barang datang dar suppler, perusahaan serng mengalam keterlambatan penermaan barang datang dar suppler yang jarang dketahu karena pengecekan barang hanya berdasarkan ngatan dar karyawan bagan pembelan. Tujuan yang ngn dcapa dalam peneltan n adalah merencanakan sstem persedaan untuk menentukan jumlah pemesanan optmal dan ttk pemesanan kembal berdasarkan hasl peramalan permntaan agar dapat memnmalkan total baya persedaan yang dtanggung oleh perusahaan, serta melakukan perbakan sstem nformas dan prosedur yang ada d perusahaan. Sedangkan manfaat yang dharapkan dar peneltan n adalah memudahkan perusahaan untuk mengalokaskan jumlah barang yang dbel dengan optmal dan pada waktu yang tepat serta memberkan referens perencanaan persedaan yang dapat daplkaskan d perusahaan dan memudahkan perusahaan untuk melakukan 2

3 pengecekan kedatangan barang serta perusahaan memlk sstem nformas dan prosedur yang sesua dan dapat dgunakan oleh perusahaan untuk mendukung aktvtas persedaan barang. Metode Langkah-langkah peneltan yang sstemats dperlukan agar peneltan tdak menympang dar tujuan yang telah dtetapkan sebelumnya. Langkahlangkah pentng yang harus dlakukan adalah adalah pengamatan awal, perumusan masalah, merumuskan tujuan peneltan, melakukan stud kepustakaan, mengumpulkan data, melakukan pengolahan data dan analss hasl, serta membuat kesmpulan dan saran. Tahap yang palng pentng adalah tahap mengumpulkan data karena data yang ddapatkan tersebut akan dolah dan danalss untuk menyelesakan permasalahan. Data yang dkumpulkan pada peneltan n adalah perusahaan adalah gambaran umum perusahaan, struktur organsas, dan deskrps pekerjaan yang terjad, data barang yang djual, data harga bel, data harga jual, data suppler, data baya sekal pesan, data lead tme, data penjualan, data pembelan, data baya pemesanan, dan data baya smpan, job descrpton jabatan d perusahaan, sstem dan prosedur yang terkat dengan sstem persedaan, dokumen-dokumen yang dgunakan, serta data program aplkas yang ada d perusahaan. Data-data tersebut kemudan dolah dengan beberapa tahapan, yang pertama adalah menghtung nla nvestas pembelan yang dkeluarkan perusahaan selama perode 1 Aprl Jun 2012 dengan metode Analss ABC yang mencakup mnmum 80% total nla nvestas pembelan yang termasuk dalam kelompok barang A. Kemudan dlanjutkan dengan menghtung baya persedaan metode perusahaan selama perode 1 Jul September 2012, yang mencakup tga jens baya, yatu baya pembelan, baya pesan, dan baya smpan. Perhtungan baya persedaan dlakukan untuk kelompok barang A yang memlk jumlah permntaan aktual lebh dar 100 unt. 100 unt dtentukan berdasarkan rata-rata terjadnya permntaan 1 unt dalam 1 har dalam 3 bulan pengataman. Tahap berkutnya adalah melakukan klasfkas barang berdasarkan jens kategor barang sesua dengan fungs barang dan melakukan peramalan permntaan untuk masng-masng kategor barang yang ada. Selanjutnya, 3

4 perencanaan sstem persedaan metode usulan dlakukan dengan menggunakan metode FOQ mult tem. Hasl dar metode FOQ mult tem tersebut kemudan dsmulaskan berdasarkan data permntaan aktual perusahaan dan dbandngkan total baya relevan metode perusahaan dengan metode usulan secara keseluruhan. Tahap terakhr yatu melakukan analss dan perbakan job descrpton, sstem dan prosedur yang terkat dengan nventory, dokumen, serta program aplkas yang terkat dengan nventory yang dgunakan d perusahaan, kemudan merancang sstem dan prosedur usulan untuk perbakan perusahaan. Hasl dan Pembahasan 1. Metode Analss ABC Berdasarkan data yang telah dkumpulkan dketahu bahwa CV XYZ memlk 2262 jens barang jens barang tersebut dhtung dengan menggunakan metode analss ABC berdasarkan aspek total nla nvestas pembelan untuk 2262 jens barang yang terjual selama perode 1 Aprl Jun Perhtungan analss ABC tersebut dapat dtentukan bahwa terdapat 584 jens barang yang masuk dalam kelompok A. 2. Perhtungan Baya Persedaan Metode Perusahaan Perhtungan baya persedaan dengan metode perusahaan melput baya bel, baya pesan, dan baya smpan selama 3 bulan mula dar tanggal 1 Jul September Perhtungan baya persedaan dlakukan untuk jens barang yang ada d dalam kelompok A dan memlk total permntaan aktual selama 3 bulan lebh dar 100 unt, yatu sebanyak 162 jens barang. Baya bel adalah baya untuk membel barang yang besarnya tergantung harga bel per satuan unt barang (P) dan jumlah dbel (Q) selama 3 bulan. Total baya bel E.Halcon 4x3x2.5 Mm 2bb Ss = Harga bel/unt total unt dbel = Rp unt = Rp ,-/3 bulan. Perhtungan dlakukan untuk seluruh jens barang yang masuk kelompok A dan memlk total permntaan aktual selama 3 bulan lebh dar 100 unt sehngga ddapatkan hasl perhtungan total baya bel sebesar Rp ,- /3 bulan. 4

5 Baya pesan tergantung pada baya sekal pesan dan frekuens pesan yang dlakukan perusahaan pada suppler. Baya sekal pesan yang dkeluarkan adalah baya telepon, baya fax, dan baya pengrman barang. Baya telepon = tarf telepon/ment rata-rata lama pemakaan telepon Baya fax dan baya pengrman Baya sekal pesan (C) = baya telepon + baya fax + baya pengrman Total baya pesan = baya sekal pesan frekuens pesan selama 3 bulan. Perhtungan tersebut dlakukan untuk seluruh suppler yang memasok jens barang yang termasuk kelompok barang A dan memlk total permntaan aktual selama 3 bulan lebh dar 100 unt sehngga ddapatkan total baya pesan untuk seluruh suppler adalah sebesar Rp ,-/3 bulan. Baya smpan dperoleh dar perkalan rata-rata nventory untuk setap jens barang dengan harga bel dan fraks smpan per bulan. Fraks smpan (F) = bunga deposto bank + baya tenaga kerja Baya Smpan = rata-rata nventory P F Perhtungan tersebut dlakukan untuk seluruh suppler yang memasok jens barang yang termasuk kelompok barang A dan memlk total permntaan aktual selama 3 bulan lebh dar 100 unt sehngga ddapatkan total baya smpan untuk seluruh suppler adalah sebesar Rp ,- /3 bulan. Berdasarkan seluruh perhtungan tersebut, total baya persedaan dan total baya relevan adalah sebesar Rp ,-/3 bulan dan Rp ,- /3 bulan 3. Klasfkas Jens Barang 584 jens barang yang masuk dalam kelompok barang A dklasfkaskan berdasarkan kategor barang yang memlk kemrpan fungs barang menjad 42 kategor barang dengan tujuan untuk menghaslkan nla error yang lebh kecl pada tahap peramalan permntaan. 4. Peramalan Permntaan Peramalan permntaan dlakukan untuk meramalkan banyaknya permntaan yang mungkn terjad pada 3 bulan, 1 Jul September Data masa lalu yang dgunakan sebaga acuan berupa data penjualan barang selama 1 Aprl Jun Peramalan dlakukan dengan bantuan 5

6 program Mntab 14 dengan metode dekomposs karena dapat mengdentfkas tga komponen pola data yang terdr dar pola tren, sklus, dan musman. Peramalan dlakukan pada 42 kategor barang. Setap hasl peramalan dplh berdasarkan hasl MSE terkecl dan dbandngkan antara total permntaan hasl peramalan dengan total permntaan aktual. Jka total peramalan permntaan tdak lebh dar 10% d atas total permntaan sesungguhnya, maka hasl peramalan permntaan dgunakan. Jka total peramalan permntaan lebh dar 10% d atas atau d bawah total permntaan aktual, maka hasl peramalan permntaan dhtung dengan dkalkan faktor pengal berdasarkan nformas dar perusahaan bahwa jens kategor barang tersebut dpredks mengalam kenakan/penurunan permntaan. Hasl dar permalan yang telah dlakukan adalah sebaga berkut: Tabel 1 Hasl Peramalan Permntaan per Kategor Barang Kategor Jul Ag Sep Kategor Jul Ag Sep Ambos Lem Baut Magnt Body Mata Bor Clp Overval Door Closer Paku Engsel Panolet Floor Hnge Pat Fttng Frame Ppa Gas Sprng Plat Gembok Pull Handle Glass Clamp Rallng Grendel Rak Hak Rambuncs Handle Rel Panjang Jept Rel Pendek Jont Rng Kak Roda Kapstok Sku Kasa Sprngknfe Kunc Trap Lamskar Wndow Lock Hasl peramalan untuk kategor barang kemudan dagregatkan berdasarkan persentase jumlah penjualan tap jens barang selama perode 1 Jul 6

7 September 2012 dalam satu kategor barang untuk mendapatkan peramalan permntaan per jens barang. 5. Metode FOQ Mult Item Perencanaan sstem persedaan usulan untuk barang yang ada d perusahaan dselesakan dengan menggunakan metode FOQ mult tem dkarenakan beberapa jens barang dpasok dar suppler yang sama sehngga dapat menghemat baya apabla pemesanan dlakukan bersamaan. Data yang dbutuhkan pada suppler Jaya Sentosa adalah jumlah hasl peramalan selama 3 bulan untuk seluruh jens barang yang dpasok suppler (R ), rata-rata peramalan per bulan D, baya sekal pesan suppler (C) sebesar Rp ,- /sekal pesan, nla keuntungan per jens barang (A ) yang ddapat dar harga jual/unt dkurang harga bel/unt, nla error hasl peramalan per jens barang (MSE ), harga bel per jens barang (P ), fraks smpan (F) sebesar 1,8% /3 bulan atau 0,6% /bulan, serta lead tme suppler (L) sebesar 5 har atau 0,2143 bulan. Langkah pertama untuk menentukan jumlah pemesanan optmal Q* adalah mencar total nvestas nventory per pemesanan: n 1 PQ * 2 C n 1 c F n 1 P R ,8% = Rp ,- /3 bulan Langkah berkutnya adalah menghtung nla E.Halcon 3x2.5x2 Mm 2bb Ss: * n 1 P R Q* = (747 / Rp ,-) Rp ,- = 670 unt E.Halcon 4x3x2.5 Mm 4bb Ss: Q* = (980 / Rp ,-) Rp ,- = 879 unt Q R n 1 PQ Langkah selanjutnya adalah mencar nla reorder pont B, dmula dengan mencar nla standar devas permntaan selama lead tme σ M : σ M = σ D L = MSE L = ,47 0,2143= 78,90 unt Langkah selanjutnya adalah menghtung rata-rata permntaan barang selama lead tme M = D L = 326,67 0,2143 = 70 unt. * 7

8 Langkah berkutnya adalah menentukan nla probabltas kekurangan P (M > B): P (M > B) = PFQ = AR PFQ ,8% ,8% 879 = 0,0972 Nla P (M > B) sebesar 0,0972 tersebut dgunakan untuk menentukan nla z dan E(z) dar tabel Standard Normal Dstrbuton yang besarnya z = 1,3 dan E (z) = 0,0455, kemudan dapat dtentukan nla E(M > B) = σ M E(z) = 78,9 0,0455 = 4 unt. Langkah berkutnya adalah menghtung nla Safety Stock (S) = z σ M + E (M > B) = 1,3 78,9 + 4 = 107 unt, dan ddapatkan nla reorder pont (B) = M +S = = 177 unt. Perhtungan d atas dlakukan untuk seluruh jens barang yang masuk dalam kelompok barang A. 6. Smulas Baya Persedaan Metode Usulan Hasl perhtungan metode FOQ mult tem Q*, B, dan S dsmulaskan berdasarkan data aktual penjualan perusahaan untuk jens barang selama bulan Jul 2012 September Smulas dlakukan pada jens barang yang termasuk kelompok barang A dan memlk total permntaan aktual selama 3 bulan lebh dar 100 unt. Jumlah permntaan aktual yang dsmulaskan drata-rata sesua dengan jumlah har kerja dalam satu bulan. Bulan Jul memlk 26 har kerja, sedangkan bulan Agustus dan September memlk 19 dan 25 har kerja. Setelah dlakukan smulas maka berkutnya akan dlakukan perhtungan total baya persedaan usulan yang melput baya pembelan, baya pesan, baya penympanan, dan baya kekurangan. Baya kekurangan = A total unt kekurangan. Total baya persedaan dan total baya relevan dengan metode usulan FOQ mult tem adalah sebesar Rp ,-/3 bulan dan Rp ,-/3 bulan. 7. Analss Perbandngan Metode Perusahaan dengan Metode Usulan Setelah melakukan perhtungan persedaan metode perusahaan dan metode usulan. Perbandngan total baya relevan metode perusahaan dengan metode usulan dlakukan untuk melhat apakah dengan menggunakan metode usulan baya persedaan yang dkeluarkan lebh besar atau lebh kecl. Perbandngan baya relevan kedua metode tersebut adalah sebaga berkut: 8

9 Tabel 2 Hasl Perbandngan Baya Relevan Metode No Baya Perusahaan (Rp) Usulan (Rp) Penghematan (Rp) Penghematan (%) 1 Baya Pesan ,70% 2 Baya Smpan ,95% 3 Baya Kekurangan Total ,27% Penurunan baya pesan dengan menggunakan metode usulan yang terjad sebesar 13,70% dar baya pesan dengan menggunakan metode perusahaan. Penurunan baya yang cukup sgnfkan n dkarenakan adanya pemesanan sekalgus yang dlakukan sehngga menurunkan baya pesan yang harus dkeluarkan. Jumlah pemesanan dlakukan berdasarkan jumlah pemesanan optmum sehngga frekuens pemesanan ke suppler dapat dmnmalsas. Penurunan baya dengan metode usulan juga terjad pada baya smpan, yatu sebesar 27,95%. Hal n terjad karena adanya penurunan nventory rata-rata yang ada dperusahaan sehngga menghemat baya smpan karena jumlah pemesanan yang dlakukan berdasarkan jumlah pemesanan optmal. Pada metode usulan terdapat baya kekurangan sebesar Rp ,-. Secara keseluruhan total baya relevan metode usulan dengan metode FOQ mult tem memlk penurunan dbandng dengan metode perusahaan, yatu sebesar 24,27%. Hal n menunjukkan bahwa penerapan metode usulan dengan menggunakan FOQ mult tem pada perusahaan akan berjalan efektf, yatu dengan penerapan jumlah pemesanan barang optmal Q* dan reorder pont B. 8. Analss dan Perbakan Sstem dan Prosedur yang Ada d Perusahaan Analss sstem dan prosedur perusahaan perlu dlakukan untuk mengetahu masalah-masalah yang ada saat n. Masalah tersebut akan dcar penyebabnya dan dlakukan perubahan pada sstem dan prosedur awal sehngga masalah yang sama tdak akan terjad dkemudan har. Berkut adalah perubahan-perubahan yang dlakukan untuk tap sstem dan prosedur: 9

10 Tabel 3 Analss dan Perbakan Sstem Prosedur yang Ada d Perusahaan Sstem dan Prosedur Awal Usulan Penjualan barang Pegawa Penjualan langsung menuju gudang toko untuk mengambl barang. Pegawa Penjualan melhat jumlah stok barang melalu laporan poss barang (tanpa HPP) yang ada d program aplkas sebelum mengambl Pembayaran putang perusahaan Pengamblan barang dar gudang rumah Pemesanan barang ke suppler Pegawa Penjualan memberkan nformas barang yang dbel konsumen secara lsan kepada Kasr. Pengecekan jatuh tempo pembayaran hanya dengan Nota Penjualan. Pengecekan stok barang dlakukan dengan menelepon Pembantu Gudang Rumah. Pengecekan stok barang dlakukan oleh Pegawa Penjualan Surat Pengamblan Barang dbuat 3 rangkap. Jumlah barang yang akan dpesan sesua dengan perkraan subjektf Pegawa Pembelan Laporan barang mnmum tdak pernah dmanfaatkan. Pegawa Gudang Toko tdak memlk Purchase Order (PO). barang d gudang toko. Pegawa Penjualan membuat Memo Penjualan barang kepada Kasr. Pengecekan jatuh tempo pembayaran dlakukan dengan mengecek jatuh tempo melalu laporan umur putang pada program aplkas, baru kemudan mencar Nota Penjualan. Pengecekan jumlah stok d gudang rumah dlakukan setap har dengan menggunakan laporan barang mnmum pada program aplkas. Pengecekan stok barang dlakukan oleh Pegawa Gudang Toko. Surat Pengamblan Barang dkurang menjad 2 rangkap. Jumlah barang yang akan dpesan sesua dengan reorder pont dan jumlah pemesanan optmum. Memanfaatkan laporan barang mnmum pada program aplkas. PO dcetak dua rangkap dmana copy PO dserahkan kepada Pegawa Gudang Toko. 10

11 Sstem dan Prosedur Awal Usulan Penawaran barang dar suppler Penermaan barang dar suppler Pengrman barang dar gudang rumah Retur pembelan barang Jumlah barang yang akan dpesan sesua dengan perkraan subjektf Pegawa Pembelan Laporan barang mnmum tdak pernah dmanfaatkan. Tdak ada bukt pemesanan barang yang dlakukan. PO dbuat secara manual. Pengecekan kedatangan barang dlakukan berdasarkan ngatan Pegawa Pembelan mengena barang yang telah d pesan. Tdak ada laporan yang dapat melhat jadwal kedatangan barang dar suppler. Pegawa Pembelan hanya menunggu barang dar suppler datang. Ketdaksesuaan barang yang datang tetap dterma. Input penermaan barang dlakukan untuk ketdaksesuaan barang yang dterma. Surat Pengrman Barang dbuat 3 rangkap. Ketdaksesuaan barang yang datang tetap dterma. Jumlah barang yang akan dpesan sesua dengan reorder pont dan jumlah pemesanan optmum. Memanfaatkan laporan barang mnmum pada program aplkas. Pegawa Pembelan mencetak PO dua rangkap. Penambahan menu pembuatan PO d program aplkas. Pengecekan barang datang berdasarkan Purchase Order dan Nota Pembelan. Penambahan menu Laporan Kedatangan Barang d program aplkas. Pegawa Pembelan mengecek laporan kedatangan barang setap sang har. Penermaan hanya dlakukan untuk jens barang yang sesua dengan pesanan. Apabla terdapat barang yang tdak sesua, Pegawa Pembelan melakukan kontak ke suppler dahulu baru dlakukan nput retur atau penermaan barang. Surat Pengrman Barang dkurang menjad 2 rangkap. Penermaan hanya dlakukan untuk jens barang yang sesua dengan pesanan. 11

12 Sstem dan Prosedur Awal Usulan Input penermaan barang dlakukan untuk ketdaksesuaan barang yang dterma. Apabla terdapat barang yang tdak sesua, Pegawa Pembelan melakukan kontak ke suppler dahulu baru dlakukan nput retur atau nput penermaan barang. 9. Analss dan Perbakan Job Descrpton Analss dan perbakan job descrpton dlakukan agar job descrpton sesua dengan sstem dan prosedur usulan yang akan dusulkan kepada perusahaan. Berkut merupakan penjelasan mengena perbakan job descrpton: Tabel 4 Analss dan Perbakan Job Descrpton Jabatan Awal Usulan Pegawa Penjualan Mengecek stok barang dengan melhat jumlah fsk stok barang secara langsung apabla ada penjualan. Pengecekan jumlah stok d gudang toko dan gudang rumah dlakukan oleh Pegawa Gudang Toko setap har melalu program aplkas yang Pegawa Pembelan Admnstras Membuat Surat Pengamblan barang. Melakukan pengecekan jumlah stok yang ada d gudang rumah dengan menelepon Pembantu Gudang Rumah. Membuat Memo Stok Barang Kedatangan barang dar suppler hanya dcek pada saat barang datang. Melakukan nput jumlah dan jens barang sesua dengan Surat Pengamblan Barang. ada d perusahaan. Surat Pengamblan Barang d buat oleh Pegawa Gudang Toko. Pengecekan jumlah stok barang d gudang rumah dan gudang toko dlakukan Pegawa Pembelan setap har melalu program aplkas. Memo Stok barang tdak dbuat. Kedatangan barang dcek setap sang har melalu laporan kedatangan barang yang dusulkan. Surat Pengamblan Barang dbuat, dsmpan, dan dnput oleh Pegawa Gudang Toko. 12

13 Jabatan Awal Usulan Melakukan nput jumlah dan jens barang sesua dengan Surat Pengrman Barang. Pegawa Gudang Toko Melakukan nput jumlah dan jens barang yang datang dar suppler sesua dengan Nota Pembelan. Membuat Nota Retur Pembelan berdasarkan nformas secara lsan dar Pegawa Pembelan apabla ada retur. Batas mnmum stok yang ada d gudang toko belum dtentukan. Penympanan dan nput Surat Pengrman Barang dlakukan oleh Pegawa Gudang Toko. Penympanan dan nput Nota Pembelan dlakukan oleh Pegawa Pembelan. Nota Retur Pembelan dbuat oleh Pegawa Pembelan. Menentukan batas mnmum stok yang harus ada d gudang toko. 10. Analss dan Perbakan Dokumen Setelah dlakukan analss dan perbakan pada sstem dan prosedur yang ada d perusahaan, maka dlakukan perubahan untuk dokumen-dokumen awal. Berkut merupakan penjelasan dar perubahan dokumen yang dlakukan. Tabel 5 Analss dan Perbakan Dokumen Dokumen Awal Usulan Nota Penjualan Tdak ada nama nota untuk Nota Penjualan Kredt dan Nota Penjualan Tuna. Memo Stok Barang Purchase Order (PO) Dgunakan untuk mencatat jumlah stok barang yang ada d gudang rumah dan gudang toko. PO dbuat secara manual. PO hanya berupa dokumen hard copy yang darspkan. Memberkan nformas berupa nama nota pada masng-masng nota. Dtadakan dan dgantkan dengan pengecekan jumlah stok barang melalu program aplkas. Membuat template PO yang tetap. PO dnputkan ke dalam program aplkas persedaan yang ada d perusahaan. 13

14 Dokumen Awal Usulan Surat Pengamblan Barang dan Surat Pengrman Barang Surat Pengamblan Barang dan Surat Pengrman Barang dtuls pada template yang sama. Membuat template dan kertas Surat Pengamblan Barang dan Surat Pengrman Barang yang terpsah. Selan beberapa perubahan dokumen lama yang dsebutkan d atas, dokumen baru juga dgunakan untuk mendukung jalannya sstem dan prosedur usulan, yatu: Memo Penjualan Memo Penjualan merupakan dokumen kertas HVS yang dusulkan pada sstem dan prosedur usulan yang dbuat oleh untuk mencatat jens, jumlah, dan harga barang yang akan dbel konsumen. Manfaat dar dokumen n adalah memudahkan Kasr untuk mengetahu rncan penjualan yang djual kepada konsumen dar Pegawa Penjualan sehngga tdak terjad kesalahan pembuatan Nota Penjualan. 11. Analss dan Perbakan Program Aplkas Perusahaan Analss program dlakukan agar kelebhan dan kekurangan yang ada d program aplkas persedaan yang ada dapat dketahu serta dapat dlakukan perbakan apabla program aplkas persedaan mash terdapat kekurangan. Berkut merupakan analss program aplkas persedaan yang ada d perusahaan. Inventory Retur Jual Tuna Tabel 6 Analss dan Perbakan Program Aplkas Perusahaan Menu Awal Usulan Tdak ada ntegras dengan menu program Penjualan Tuna. Inventory Penjualan Kredt Kode dan jumlah barang, serta harga barang yang dretur dnputkan secara manual. Terdapat feld Total Bayar, Total Retur, Ssa Pembayaran, dan Nama Gudang. Mengntegraskan menu program Inventory Retur Penjualan Tuna dengan Inventory Penjualan Tuna. Mengntegraskan nomor faktur jual tuna dengan data transaks. Menghapus feld Total Bayar, Total Retur, Ssa Pembayaran, dan Nama Gudang. 14

15 Menu Awal Usulan Terdapat feld Nama Gudang Inventory Retur Jual Kredt Menghapus feld Nama Gudang. Inventory Pembelan Kredt Inventory Retur Bel Laporan Poss (Tanpa HPP) Laporan Barang Mnmum Tdak ada ntegras dengan menu program Penjualan Kredt. Kode dan jumlah barang, serta harga barang yang dretur dnputkan secara manual. Terdapat feld Total Retur, Total Bayar, Ssa Pembayaran, dan Nama Gudang. Terdapat feld Nama Gudang Tdak ada ntegras dengan menu program Pembelan Kredt. Kode dan jumlah barang, serta harga barang yang dretur dnputkan secara manual. Tdak terdapat perbedaan antara laporan poss (tanpa HPP) dengan laporan poss barang. Tdak terdapat nformas mengena letak barang d gudang toko. Hanya menamplkan ssa barang secara keseluruhan. Mengntegraskan menu program Inventory Retur Penjualan Kredt dengan Inventory Penjualan Kredt. Mengntegraskan nomor faktur jual kredt dengan data transaks. Menghapus feld Total Retur, Total Bayar, Ssa Pembayaran, dan Nama Gudang. Menghapus feld Nama Gudang. Mengntegraskan menu program Inventory Retur Bel dengan Inventory Pembelan Kredt. Mengntegraskan nomor faktur bel kredt dengan data transaks. Menghapus laporan poss barang. Menambahkan nformas mengena letak barang d gudang toko. Menamplkan ssa dan batas jumlah mnmum barang d masngmasng gudang. 15

16 Menu Awal Usulan Tdak pernah dgunakan oleh perusahaan. Perusahaan memanfaatkan laporan untuk mengecek ssa dan batas jumlah mnmum barang. Selan beberapa perubahan menu program aplkas lama yang dsebutkan d atas, menu program baru juga dgunakan untuk mendukung jalannya sstem dan prosedur usulan, yatu: Menu Program Inventory Purchase Order Menu program Inventory Purchase Order merupakan menu proram aplkas yang dusulkan kepada perusahaan yang dlakukan berdasarkan analss dan perbakan sstem dan prosedur, dokumen, dan program aplkas persedaan. Oleh karena tu, usulan untuk program aplkas persedaan yang sudah ada d perusahaan dtambah dengan menu program Inventory Purchase Order. Menu program Inventory Purchase Order merupakan menu program untuk mendukung pemesanan barang yang dlakukan perusahaan. Oleh karena tu, apabla jumlah pemesanan barang dnputkan pada feld yang dsedakan, angka jumlah tersebut tdak akan dtambahkan ke dalam stok barang yang ada d perusahaan. Laporan Kedatangan Barang Laporan kedatangan barang merupakan laporan yang dusulkan kepada perusahaan untuk mendukung pengecekan kedatangan barang yang dlakukan Pegawa Pembelan. Laporan kedatangan barang dusulkan untuk dcek setap har untuk mengecek apakah terdapat barang yang terlambat dkrm oleh suppler. Laporan kedatangan barang dusulkan untuk drancang dengan adanya nformas mengena keterlambatan barang sehngga memudahkan Pegawa Pembelan saat mengecek ada tdaknya barang yang terlambat datang. Kesmpulan Beberapa kesmpulan yang dapat dberkan sesua dengan hasl analss dan pengolahan data yang dlakukan d CV XYZ adalah sebaga berkut: Penyelesaan masalah yang terdapat d perusahaan dlakukan dengan langkah awal yatu melakukan peramalan permntaan sehngga dapat 16

17 merancang sstem persedaan menggunakan metode FOQ mult tem. Perhtungan total baya relevan dengan menggunakan metode awal perusahaan adalah sebesar Rp ,-/3 bulan, sedangkan dengan menggunakan metode usulan FOQ mult tem adalah sebesar Rp ,-/3 bulan. Penghematan yang dperoleh adalah sebesar Rp ,-/3 bulan atau sebesar 24,27% selama 3 bulan. Pengaturan sstem dan prosedur, job descrpton, dokumen, dan program aplkas usulan membuat setap jabatan yang ada d perusahaan dapat mengetahu tugas masng-masng dengan jelas serta memperjelas alran nformas yang ada d perusahaan. Keterlambatan dan ketdaksesuaan barang datang dar suppler yang semula sult dketahu dapat dketahu dengan cepat karena terdapat sstem dan prosedur usulan serta rancangan program aplkas yang dapat membantu perusahaan. Saran Beberapa saran yang dapat dsampakan kepada CV XYZ dar hasl peneltan n adalah: Perusahaan menerapkan hasl rancangan persedaan yang telah dlakukan. Perusahaan melakukan pemerksaan jumlah stok barang yang ada d gudang dengan stok barang yang ada d program aplkas secara perodk (msalnya, 3 bulan sekal). Perusahaan menjalankan sstem dan prosedur sesua dengan sstem dan prosedur yang telah drancang serta melakukan perubahan pada program aplkas yang ada sehngga mempermudah perusahaan dalam melakukan aktvtas persedaan barang yang terjad. Daftar Pustaka H.M, Jogyanto. (1990). Analss & Dsan Sstem Informas: Pendekatan Terstruktur Teor dan Praktek Aplkas Bsns. Yogyakarta: And Offset. Makrdaks, Spyros & Wheelwrght, Steven C.. (1994). Metode-metode Peramalan untuk Manajemen. Jakarta: Bnarupa Aksara. Rstono, Agus. (2009). Manajemen Persedaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. 17

18 Rzky, Soetam. (2011). Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestas Pustaka. Sutabr, Tata. (2005). Stem Informas Manajemen. Yogyakarta: And. Tersne, Rchard J.. (1994). Prncples of Inventory and Materals Management. New Jersey, USA: Prentce-Hall Internatonal. Tm Dosen. (2007). Dktat Kulah Manajemen Persedaan. Surabaya: Unverstas Surabaya. Varhol, Peter D.. (1992). Object Orented Programmng. Calforna, USA: Computer Technology Research Corp.. Yamt, Zulan. (1999). Manajemen Persedaan, Yogyakarta: Ekonosa-FE UII. 18

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT Har Prasetyo Jurusan Teknk Industr Unverstas Muhammadyah Surakarta Jl. A. Yan Tromol Pos Pabelan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

Perbaikan Sistem Persediaan Tinta Fotokopi di CV. NEC, Surabaya

Perbaikan Sistem Persediaan Tinta Fotokopi di CV. NEC, Surabaya Perbakan Sstem Persedaan Tnta Fotokop d CV. NEC, Surabaya Indr Hapsar, Jerry Agus Arlanto, dan Albert Sutanto Teknk Industr Unverstas Surabaya Jl. Raya Kalrungkut Surabaya Emal: ndr@ubaya.ac.d Abstrak

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON Har Prasetyo Jurusan Teknk Industr Unverstas Muhammadyah Surakarta Jl. A. Yan Tromol Pos 1, Pabelan,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

SISTBM INFORMASI PENGADAAN UNTUK PENGENDALIAN STOK DENGAN MBNGGUNAKAN METODE ROP PADA APOTBK MENUNGGAL SBHAT TUBAN

SISTBM INFORMASI PENGADAAN UNTUK PENGENDALIAN STOK DENGAN MBNGGUNAKAN METODE ROP PADA APOTBK MENUNGGAL SBHAT TUBAN SSTBM NFORMAS PENGADAAN UNTUK PENGENDALAN STOK DENGAN MBNGGUNAKAN METODE ROP PADA APOTBK MENUNGGAL SBHAT TUBAN Andy Wnartor) r)program studreknk nformatka, Tfj?,,:l1?JJ*A:jm:trmputer rndonesa (srk) Marang

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

Bab III Analisis Rantai Markov

Bab III Analisis Rantai Markov Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI di PT MEUBEL JEPARA PROBOLINGGO

PENJADWALAN PRODUKSI di PT MEUBEL JEPARA PROBOLINGGO Prosdng Semnar Nasonal Manajemen Teknolog III Program Stud MMTITS, Surabaya 4 Pebruar 2006 PENJADWALAN PRODUKSI d PT MEUBEL JEPARA PROBOLINGGO Mohammad Khusnu Mlad, Bobby Oedy P. Soepangkat, Nurhad Sswanto

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

Analisis Persediaan Multy Item dengan Mempertimbangkan Faktor Kadaluarsa

Analisis Persediaan Multy Item dengan Mempertimbangkan Faktor Kadaluarsa Analss Persedaan Multy Item dengan Mempertmbangkan Faktor Kadaluarsa 1 onny Cputra 1, Theresa Sunarn Jurusan Teknk Industr Sekolah Tngg Teknk Mus, Palembang E-mal : donnycputra@gmal.com Jurusan Teknk Industr

Lebih terperinci

Oleh : Fifi Fisiana

Oleh : Fifi Fisiana Optmas Baya Produks menggunakan Metode Revsed Mult Choce Goal programmng dengan Tahap Persedaan Terkontrol Supply Chan Model stud kasus : PT.Gunungarta Manunggal, Gempol Oleh : Ff Fsana 1207100018 Dosen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN By: Rn Halla Nasuton, ST, MT MERANCANG JARINGAN SC Perancangan jarngan SC merupakan satu kegatan pentng yang harus

Lebih terperinci

BAB II TEORI ALIRAN DAYA

BAB II TEORI ALIRAN DAYA BAB II TEORI ALIRAN DAYA 2.1 UMUM Perhtungan alran daya merupakan suatu alat bantu yang sangat pentng untuk mengetahu konds operas sstem. Perhtungan alran daya pada tegangan, arus dan faktor daya d berbaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB Putr Har Ikhtarn ), Bety Nurltasar 2), Hafdz Alda

Lebih terperinci

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman OTIMISASI enjadualan Optmal embangkt Oleh : Zurman Anthony, ST. MT Optmas pengrman daya lstrk Dmaksudkan untuk memperkecl jumlah keseluruhan baya operas dengan memperhtungkan rug-rug daya nyata pada saluran

Lebih terperinci

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN (THE ANALYSIS OF ADDED VALUE AND INCOME OF HOME INDUSTRY KEMPLANG BY USING FISH AND TAPIOCA AS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Uj Normaltas Llefors D dalam pengendalan persedaan, perumusan lmu statstk dgunakan untuk menentukan pola dstrbus, dmana pola dstrbus tersebut dapat dhtung dengan menguj kenormalan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Baker (1974) mendefnskan penjadwalan sebaga proses pengalokasan sumber-sumber dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan sejumlah pekerjaan. Menurut Morton dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. smoothing, dan siklis untuk barang jadi Mie Atom Metode Regresi Linier. Nama barang jadi: Mie Atom.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. smoothing, dan siklis untuk barang jadi Mie Atom Metode Regresi Linier. Nama barang jadi: Mie Atom. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penghtungan 4.1.1 Penghtungan Peramalan 4.1.1.1 Peramalan Me Atom Contoh perhtungan peramalan permntaan dengan metode regres lner, regres kuadrats, double movng average,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia) PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting Peramalan Produks Sayuran D Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcastng Esrska 1 dan M. M. Nzam 2 1,2 Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, UIN Sultan Syarf Kasm Rau Jl. HR. Soebrantas No. 155

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Sunga Sak, Kota Pekanbaru, Provns Rau. Penentuan lokas dlakukan secara tertuju (purposve) karena sunga n termasuk dalam 13 sunga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

FUNGSI BIAYA UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PEMESANAN OPTIMUM MULTI ITEM INDEPENDEN BERDISTRIBUSI KONTINU. H. Bernik Maskun

FUNGSI BIAYA UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PEMESANAN OPTIMUM MULTI ITEM INDEPENDEN BERDISTRIBUSI KONTINU. H. Bernik Maskun FUNGSI BIAYA UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PEMESANAN OPTIMUM MULTI ITEM INDEPENDEN BERDISTRIBUSI KONTINU oleh H. Bernk Maskun Departemen Statstka, FMIPA Unverstas Padjadjaran bernkmaskun69@gmal.com Abstrak

Lebih terperinci

SCHEMATICS 2009 National Programming Contest

SCHEMATICS 2009 National Programming Contest SCHEMATICS 2009 Natonal Programmng Contest No Nama Problem 1 Berhtung 2 Gelang Cantk 3 Jalan 4 Kubangan Lumpur 5 Ayam dan Bebek 6 Schematcs09 7 Pagar Labrn JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

MOJAKOE. March 25. Metode Kuantitatif dalam Bisnis

MOJAKOE. March 25. Metode Kuantitatif dalam Bisnis March 25 MOJKOE 2013 Dlarang memperbanyak MOJKOE n tanpa sejn SP FEUI. Download MOJKOE dan SP Mentorng d : www.spa-feu.com Metode Kuanttatf dalam Bsns SOL WJIB (NOMOR 1-3) SOL I : Plhan ganda ( 45 pon

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN PROBABILISTIK YANG MEMUAT VARIABEL LEAD TIME DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI NORMAL

MODEL PERSEDIAAN PROBABILISTIK YANG MEMUAT VARIABEL LEAD TIME DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI NORMAL MODEL PERSEDIAAN PROBABILISTIK YANG MEMUAT VARIABEL LEAD TIME DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI NORMAL Noprad, T.P.Nababan, Endang Lly Mahasswa Program Stud S Matematka Dosen Jurusan Matematka Fakultas Matematka

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan Pendahuluan 0 Data-data ang bersfat dskrt dapat dbuat contnuum melalu proses curve-fttng. 0 Curve-fttng merupakan proses data-smoothng, akn proses pendekatan terhadap kecenderungan data-data dalam bentuk

Lebih terperinci

PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI

PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI JEMI, Vol 1, No 1, Desember 2010 PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI Des Rahmatna, SPd, MSc (Unverstas Martm Raja Al Haj) ABSTRAKSI Peneltan n dmaksudkan

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

OPTIMASI PERSEDIAAN DAN PRODUKSI KOMPONEN LAMPU DI LAMP COMPONENT FACTORY (LCF) PT. PHILIPS INDONESIA

OPTIMASI PERSEDIAAN DAN PRODUKSI KOMPONEN LAMPU DI LAMP COMPONENT FACTORY (LCF) PT. PHILIPS INDONESIA Prosdng Semnar Nasonal Manajemen Teknolog IV Program Stud MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006 OPTIMASI PERSEDIAAN DAN PRODUKSI KOMPONEN LAMPU DI LAMP COMPONENT FACTORY (LCF) PT. PHILIPS INDONESIA Dars Putr

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Semnar Nasonal Aplkas Teknolog Informas 004 Yogyakarta, 19 Jun 004 Aplkas Pemrograman Komputer Dalam Bdang Teknk Kma Arf Hdayat Program Stud Teknk Kma Fakultas Teknolog Industr, Unverstas Islam Indonesa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan Pada bab n akan dbahas mengena penyelesaan masalah ops real menggunakan pohon keputusan bnomal. Dalam menentukan penlaan proyek, dapat dgunakan beberapa metode d antaranya dscounted cash flow (DF). DF

Lebih terperinci

Bab V Aliran Daya Optimal

Bab V Aliran Daya Optimal Bab V Alran Daya Optmal Permasalahan alran daya optmal (Optmal Power Flow/OPF) telah menjad bahan pembcaraan sejak dperkenalkan pertama kal oleh Carpenter pada tahun 196. Karena mater pembahasan tentang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Ruang Lngkup Peneltan Reksadana yang dgunakan dalam peneltan n adalah reksadana yang terdaftar dalam stus BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI PRODUSEN - DISTRIBUTOR - PENGECER DENGAN MULTI - PRODUK DAN KENDALA TINGKAT LAYANAN

MODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI PRODUSEN - DISTRIBUTOR - PENGECER DENGAN MULTI - PRODUK DAN KENDALA TINGKAT LAYANAN MODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI PRODUSEN - DISTRIBUTOR - PENGECER DENGAN MULTI - PRODUK DAN KENDALA TINGKAT LAYANAN Mkyana Ramadan, Nughthoh Arfaw Kurdh, dan Sutrma Program Stud Matematka FMIPA UNS Abstrak.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4. PENGUJIAN PENGUKURAN KECEPATAN PUTAR BERBASIS REAL TIME LINUX Dalam membuktkan kelayakan dan kehandalan pengukuran kecepatan putar berbass RTLnux n, dlakukan pengujan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng

Lebih terperinci

KEPUTUSAN-KEPUTUSAN LINTAS WAKTU

KEPUTUSAN-KEPUTUSAN LINTAS WAKTU KEPUTUSA-KEPUTUSA LITAS WAKTU Dr. Mohammad Abdul Mukhy Page Modal adalah uang dan sumber daya yang dnvestaskan Bunga (nterest) adalah pengembalan atas modal atau sejumlah uang yang dterma nvestor untuk

Lebih terperinci

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM 1) Membuat dstrbus frekuens. 2) Mengetahu apa yang dmaksud dengan Medan, Modus dan Mean. 3) Mengetahu cara mencar Nla rata-rata (Mean). TEORI PENUNJANG

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE LINIEAR DISCRIMINANT ANALYSIS PADA PENGENALAN WAJAH BERBASIS KAMERA

PENERAPAN METODE LINIEAR DISCRIMINANT ANALYSIS PADA PENGENALAN WAJAH BERBASIS KAMERA PENERAPAN MEODE LINIEAR DISCRIMINAN ANALYSIS PADA PENGENALAN AJAH ERASIS KAMERA Asep Sholahuddn 1, Rustam E. Sregar 2,Ipng Suprana 3,Setawan Had 4 1 Mahasswa S3 FMIPA Unverstas Padjadjaran e-mal: asep_sholahuddn@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

Perancangan Simulasi Integrasi Pengirim-Penerima DVB-T

Perancangan Simulasi Integrasi Pengirim-Penerima DVB-T Bab 3 Perancangan Smulas Integras Pengrm-Penerma DVB-T 3.1 Pendahuluan Program smulas pada tess n bertujuan untuk mensmulaskan perbandngan knerja algortma snkronsas waktu dan frekuens dalam berbaga tpe

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci