MAKSIMUM TEGANGAN THERMAL PADA PROSES PENCELUPAN CERAMIC STALK DI LOW PRESSURE DIE CASTING MACHINE
|
|
- Widya Cahyadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Junal Mechanical, Volume 3, Nomo 1, Maet 212 MASIMUM TEGANGAN THERMAL PADA PROSES PENCELUPAN CERAMIC STAL DI LOW PRESSURE DIE CASTING MACHINE Henda Pogam Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Univesitas Bengkulu mpe2_boy@yahoo.com Abstact Low pessue die casting is pocess to make the axi-simmetic poduct such as cylinde head, piston, bake dum and etc. The pocess is injected the molten metal with high speeds and pessue into a metallic die. The low pessue die casting pocess has some advantages as a low-cost and high-efficiency pecision foming technique. The low pessue die casting having the pemanent die and filling systems ae placed ove the funace containing the molten alloy. The filling of the cavity is obtained by focing using the pessuied gas to ode a ise the molten metal into a tube, which connects the die to the funace. The tube called stalk made fom ceamics because ceamics has high tempeatue esistance and high coosion esistance. Howeve, cae should be taken fo the themal stess when the tube is dipped into the molten metal. To educe the isk of factue it is impotant because factue may happen due to the themal stesses. In this pape, themo-fluid analysis is pefomed to calculate suface heat tansfe coefficient. Then, the finite element method is applied to conside the themal stesses when the stalk is dipped into the cucible with vaying the dipping speeds. It is found that the stalk with slowly dipping is bette than fast dipping to educe the themal stess. eywods: Themal Stess, Stalk, Low Pessue Die Casting Machine, Finite element method 1. INTRODUCTION Low pessue die casting (LPDC) meupakan suatu poses untuk menghasilkan poduk axi-symmetic sepeti cylinde head, piston, bake dum dan light automotive wheels [1,2]. LPDC didefinisikan sebagai satu bentuk teknik pembentukan dengan cetakan yang mana pinsip kejanya yaitu molten metal di injeksikan dengan tekanan dan kecepatan tinggi ke cetakan metal. Poses LPDC memiliki peanan yang besa pada industi pengecoan kaena memiliki ongkos yang endah dan efisiensi ketepatan teknik pembentukan yang tinggi. Gamba 1 menunjukkan skema dai mesin LPDC. Mesin LPDC mempunyai cetakan pemanen, tungku pemanasan dan pipa penyalu metal dai tungku pembakaan yang beisi molten metal. Pipa penyaluan befungsi meneuskan molten metal dengan memanfaatkan gaya tekan dai gas yang dimampatkan dai tungku pembakaan ke cetakan. Pipa penyaluan molten metal disebut dengan stalk. 23
2 o 65mm 13mm 13mm Junal Mechanical, Volume 3, Nomo 1, Maet 212 Moving platen o Die Stalk u=2mm/s Metal fill Pessuing gases Fill stalk Molten Aluminum 75 Cucible 7mm 85mm 15mm o Gamba.1 Skema dai mesin low pessue die casting (LPDC) Gamba. 2 Elemen mesh dai stalk (dengan adius sudut =5) Tabel 1 The physical popeties dai molten aluminum at 75 o C (123) Physical popety (dimension) Themal conductivity, W/m Roll diamete D, m inematics viscosity, mm 2 /s Isobaic specific heat C p, kj/kg Viscosity, mpa s 3 5 Constants in Eq. (1) when Re ( C1) 3 5 Constants in Eq. (1) when Re ( n) Tabel 3 Haga suface heat tansfe coefficient W/m 2. Model u 2mm/s o i Level pencelupan hingga petengahan stalk: W/m Step W/m Step 8 Cylinde model (Molten Al T=75 o C) 85mm 7mm given Table 2 Mechanical popeties dai ceamics Mechanical popeties of ceamics (dimension) Themal conductivity, W/m Specific heat, J/kg Coefficient of linea expansion, 1/ Young s modulus, GPa(kgf/mm 2 ) Specific weight Poisson s atio 4 Point bending stength, MPa (kgf/mm 2 ) Factue toughness, MN/m 3/2 Sialon (29979) (17) 7.5 u 25mm/s Step 2 (1) t -6s Bagian dalam dan lua pemukaan i 7mm :-65mm o 85mm ( ) 1 W/m Bagian bawah pemukaan mm W/m ( ) 1 W/m ( ) 1 W/m W/m (2) t 6s -6s Untuk keseluuhan pemukaan pencelupan sampai petengahan stalk: W/m W/m Mateial pipa penyaluan tebuat dai ceamic kaena ceamic memiliki daya tahan tehadap tempeatu tinggi dan koosi. Sebelumnya mateial stalk atau pipa dibuat dai besi co yang mana membuat kualitas poduk endah kaena adanya bagian pemukaan dai molten metal yang meleleh menempel pada pemukaan pipa. Akibatnya kualitas poduk 24
3 Suface heat tansfe (W/m 2 ) Junal Mechanical, Volume 3, Nomo 1, Maet 212 endah dan umu stalk pendek. Oleh kaena itu ceamic digunakan untuk meningkatkan umu pemakaian. Tetapi ceamic memiliki kelemahan yaitu memiliki factue toughness endah. Gamba.1, menunjukkan ceamic stalk yang memiliki peanan penting pada mesin LPDC kaena stalk meneima molten metal dai tabung pemanas yang dikenal dengan nama cucible. Pemasalahan muncul ketika ceamic stalk dicelupkan kedalam molten metal kaena adanya tegangan themal yang muncul ketika ceamic stalk dicelupkan. Tegangan themal ini akan mempengauhi kekuatan mateial ceamic sehingga mengakibatkan keusakan akibat endahnya factue toughness dai mateial ceamic. Pape ini menggunakan metode elemen hingga untuk menghitung tegangan themal yang muncul ketika stalk dicelup kedalam cucible dengan vaiasi level pencelupan dan kecepatan pencelupan. 2. METODOLOGI DAN SIFAT PHISI MATERIAL Ceamic stalk pada mesin low pessue die casting memiliki dimensi panjang 13mm dan diamete 17mm. Tempeatu molten aluminum diasumsikan adalah 75 o C. dan tempeatu ceamic 2 o C. Tabel 1 menunjukkan sifat phisik dai molten aluminum pada tempeatue 75 o C. Tabel 2 menunjukkan sifat mekanik dai mateial ceamik Ceamik yang digunakan adalah Sialon [3]. Axi-symmetic model digunakan untuk ceamic stalk dengan jumlah elemen 195 dan nodal B D A C x x o o A B C,D x (mm) Heat tansfe coefficient fo 2-D and axi-symmety model Gamba 3 Suface heat tansfe coefficient dai stalk () 25
4 σ(mpa) (MPa) Junal Mechanical, Volume 3, Nomo 1, Maet Maximum stess max 128 max 1max max min MPa max min max max min min Time (s) a Maximum stess σ max =128MPa σ σ 1max max max σ σ θmax max -1-1 min σ min -2-2 σ min σ θmin σ -3 3max Time (s) b. Pebesaan gamba (a) Gamba 4 Tegangan maksimum vs. waktu pada pencelupan lambat ( u 2mm/s ) oefisien heat tansfe α ketika stalk dicelup kedalam molten metal dipelukan dalam analisa tegangan themal. Pape ini menggunakan volume beda hingga 2 dimensi (2D) and axi-simeti model untuk menghitung koefisien heat tansfe. Hasil 2D dibandingkan dengan hasil axi-simeti model. Gamba 3 menunjukkan nilai koefisien heat tansfe 2D 26
5 Junal Mechanical, Volume 3, Nomo 1, Maet 212 Detail of A Detail of B 39MPa -19MPa 68MPa -79MPa 95 C 98MPa -18MPa -138MPa A 17 C 322 C 472 C 246 C 397 C 548 C B max 128MPa 9.6MPa -49MPa -19MPa 623 C Gamba 5 Distibusi tempeatu dan tegangan ( 5 Tempeatue Tempeatue Stess u = 2mm/s pada saat t = 2.5s ), displacement dan axi-simeti model dengan kecepatan celup cepat u = 25mm/s. Axi-simeti model menunjukkan nilai koefisien heat tansfe α bagian dalam bebeda dengan bagian lua sepeti yang ditunjukkan oleh Gamba 3. Jika diamete axi-simeti model tak hingga maka nilai α akan mendekati nilai α pada hasil 2D. Tabel 3 menunjukkan nilai koefisien heat tansfe α untuk ceamic stalk dengan kecepatan celup lambat u = 2mm/s and kecepatan celup cepat u = 25mm/s. Apabila kecepatan celupnya lebih lambat daipada u = 2mm/s ini sangat lambat pada poses pencelupan dan jika melebihi u = 25mm/s sangat bebahaya. Sehingga dipilih ange pencelupan yaitu u = 2mm/s dan u = 25mm/s. 3. TEGANGAN THERMAL PADA CERAMIC STAL 3.1. Hasil Pengujian Pencelupan Lambat Pada kecepatan celup lambat u = 2mm/s, nilai koefisien pepindahan panas αm =1.5 1 W/m digunakan untuk tiap level pencelupan pada bagian dalam dan lua ceamic stalk sampai mencapai titik tengah ceamic stalk. Level pencelupan bevaiasi antaa 8 level, 16 level dan 32 level. Hasil yang dipeoleh ditunjukkan oleh Gamba 4. Gamba 4 menunjukkan nilai maksimum tegangan taik 1, maksimum tegangan tekan 3, komponen maksimum tegangan,, dan maksimum egangan gese dengan 16 level pencelupan. Gamba 4 menunjukkan maksimum tegangan hampi sama max dengan maksimum tegangan taik 1 pada waktu t = 2.5s Oleh sebab itu hanya maksimum tegangan komponen max yang akan dibahas dalam tulisan ini kaena nilai komponen sama dengan nilai max 27
6 Junal Mechanical, Volume 3, Nomo 1, Maet 212 maksimum tegangan taik 1. Maksimum tegangan memiliki nilai puncak max 128MPa pada waktu t = 2.5s untuk level pencelupan 16 level. Pada level 8 dan 32 nilainya sama tetapi waktu mencapai nilai puncaknya bebeda. Hal ini disebabkan oleh level pencelupan menimbulkan efek getaan akibat adanya pebedaan panas yang tejadi pada daeah dibawah dan diatas level pencelupan. Maksimum tegangan =128MPa max t dan tidak tejadi pada saat waktu = 2.5s mengalami penuunan nilai sampai level pencelupan mencapai petengahan ceamic stalk. Setelah mencapai petengahan ceamic stalk tegangan akan mengalami penuunan. Dengan adanya level pencelupan 16 menunjukkan tejadinya fluktuasi nilai tegangan sepeti ditunjukkan pada Gamba 4. Gamba 5 menunjukkan distibusi tempeatu dan tegangan pada ceamic stalk dengan kecepatan pencelupan lambat u = 2mm/s dan waktu t = 2.5s. Gamba 5 menunjukkan tegangan maksimum tejadi pada bagian dalam dai ceamic stalk 128MPa yang mana tegangan maksimum = 296MPa max tedapat pada bagian diamete dalam dan bawah ceamic stalk. 3.2 Hasil Pengujian Pencelupan Cepat Tegangan themal dengan pencelupan cepat u = 25mm/s ditunjukkan pada Gamba 1. Tabel 3 menunjukkan nilai koefisien pepindahan panas yang digunakan pada pencelupan cepat u = 25mm/s. Tabel 3 menjelaskan nilai koefisien pepindahan panas yang digunakan pada pemukaan ceamic stalk dan dibagi menjadi dua poses: 1. Saat waktu pencelupan t = -6s, nilai koefisien heat tansfe α = ( ) 1 W/m digunakan untuk bagian dalam dan lua pemukaan ceamic stalk. Maksimum nilai koefisien heat tansfe α= W/m digunakan pada pemukaan bagian bawah ceamic stalk ( mm ) sepeti ditunjukkan oleh Tabel Saat waktu pencelupan t > 6s, nilai minimal koefisien pepindahan panas α = W/m digunakan pada seluuh pemukaan ceamic stalk yang dicelup sampai petengahan ceamic stalk. Gamba 6 menunjukkan distibusi tempeatu dan tegangan pada ceamic stalk dengan pencelupan cepat ( u = 25mm/s pada saat t =1.1s ). Gamba 6 menunjukkan nilai tegangan maksimum tedapat pada bagian bawah dai ceamic tube. Hal ini disebabkan oleh pebedaan tempeatu yang besa tejadi pada bagian dalam dan lua ceamic stalk. Gamba 7 menunjukkan tegangan maksimum 1,,, dan. Sepeti ditunjukkan pada Gamba 7, tegangan taik maksimum 1 = meningkat dalam waktu singkat. Setelah mencapai nilai puncak = 246MPa max pada waktu t =1.1s, nilai tegangan taik akan menuun. 28
7 σ(mpa) σ(mpa) Junal Mechanical, Volume 3, Nomo 1, Maet σ 3max (a) σ σ 1max θmax σ min Maximum stess σ θmax =246MPa σ max σ max min max σ min σ 3max σ θmin Maximum stess σ θmax =246MPa σ 1max σ θmax σ θmin σ min σ min σ max min σ max max Time (s) Time (s) (b). Pembesaan gamba (a) Gamba 6 Tegangan maksimum vs. waktu pada pencelupan cepat ( u = 25mm/s ) 29
8 Junal Mechanical, Volume 3, Nomo 1, Maet 212 Detail of C Detail of D 177MPa 18MPa 16 C 369 C 59 C 9 C 299 C 439 C 579 C 39MPa -98MPa -167MPa -235MPa 719 C 649 C -373MPa σ θmax =246MPa C D Tempeatue Tempeatue σ θ Stess Gamba 7 Distibusi tempeatu dan tegangan ( u = 25mm/s pada saat t =1.1s ), displacement 5 3
9 Junal Mechanical, Volume 3, Nomo 1, Maet 212 Tabel 4 Nilai maksimum tegangan taik pada ceamic stalk Model u=2mm/s Ceamic Stalk Saat t=2.5s (maksimum tegangan) 1 128MPa(A) 128MPa(A) 15MPa(B) 4MPa(A) 21MPa(C) Saat t=1.1s (maksimum tegangan) 1 246MPa(A) 246MPa(A) 29MPa(A) 89MPa(A) 98MPa(B) A B C A B Casting of Aluminium Alloys: a Technical and Economical Benchmak. Allumino E Leghe, 25. [3] Nogami S. Lage Sialon Ceamics Poduct fo Stuctual Use. Hitachi Metal Repot, vol.15; 1999.pp [in Japanese]. [4] Editoial committee of JSME. Data of heat tansfe. Tokyo: JSME; p.323 [in Japanese]. 3.3 Pebandingan Tegangan Maksimal Antaa Pencelupan Cepat Dan Lambat Pebandingan tegangan maksimum antaa pencelupan cepat u = 25mm/s dan lambat u = 2mm/s dapat dilihat pada Gamba 4 sampai dengan 7. Gamba 6 menunjukkan maksimum tegangan untuk pencelupan cepat u = 25mm/s yaitu = 246MPa max, 2 kali lebih tinggi dibanding dengan pencelupan lambat u = 2mm/s yaitu =128MPa max (lihat gamba 4). Tabel 4 menunjukkan posisi maksimum tegangan dan pebandingan tegangan maksimum pencelupan cepat u = 25mm/s dan pencelupan lambat. u = 2mm/s. DAFTAR PUSTAA [1] The A to Z of Mateials Aluminum Casting Techniques-Sand Casting and Die Casting Pocesses. (Online), available fom < Aticled=1392>, (accessed ). [2] F. Bonollo, J. Uban, B. Bonatto, M. Botte. Gavity and Low Pessue Die 31
10 Junal Mechanical, Volume 3, Nomo 1, Maet
ll1ffi ffitutrilffiffi, Et' I ir*".h'"d Jurnal lknfiah Teknik Mesin ''ffi rssn Mainil l Jurnal llmiah llilad O-M 2087-r*ffi)
ssn 287-188 i*".h'"d Et' I ''ffi ffitutilffiffi, ll1ffi Junal lknfiah Teknik Mesin kmnfaatan Pitike{ Gmpuung enii Sebagai Ba e n Pe guat lbita ompcit Resin Polieste 1-5 Flanovo Supiadi lgji Feygunaan lvhttanol
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS PRODUK UKM KURSI LIPAT DENGAN METODE INTERNAL PRESSURE DAN RANCANG BANGUN MESIN BENDING KONVENSIONAL
PENINGKATAN KUALITAS PRODUK UKM KURSI LIPAT DENGAN METODE INTERNAL PRESSURE DAN RANCANG BANGUN MESIN BENDING KONVENSIONAL Yuni Hemawan 1, Santoso Mulyadi 1 1 Staf Pengaja Juusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Lebih terperinciKERETAKAN KRISTAL TUNGGAL LITHIUM NIOBATE YANG DITUMBUHKAN DENGAN METODE CZOCHRALSKI
POSIDING SEMINA NASIONAL EKAYASA KIMIA DAN POSES 004 ISSN : 4-46 KEETAKAN KISTAL TUNGGAL LITHIUM NIOBATE YANG DITUMBUHKAN DENGAN METODE COCHALSKI Nguah Made D.P.*, M.. Saha**, Md. adzi Sudin**, and Hamdan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Gaya-Gaya Pada Poos Lengan Ayun Dai gamba 3.1 data dimensi untuk lengan ayun: - Mateial yang digunakan : S-45 C - Panjang poos : 0,5 m - Diamete poos
Lebih terperinciJenuh AC dan Putus AC
Penguat Daya Gais beban D dan A dai Penguat Emite Sekutu Kaena kapasito dianggap hubung-singkat untuk sinyal A maka tahanan beban yang dilihat oleh tansisto adalah : = R // R L Oleh kaena itu gais beban
Lebih terperinciBAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER
BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab II : Kajian Pustaka 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA Mateial bedasakan sifat popetinya dibagi menjadi bebeapa jenis, yaitu:. Isotopik : mateial yang sifat popetinya sama ke segala aah, misalnya baja.. Othotopik
Lebih terperinciTUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN
TUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN Disusun Oleh Nama Anggota : Rahmad Trio Rifaldo (061530202139) Tris Pankini (061530200826) M Fikri Pangidoan Harahap (061530200820) Kelas : 3ME Dosen
Lebih terperinciHand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).
Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY
ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan
Lebih terperinciSIMULASI KINERJA REAKTOR PELAT SEJAJAR UNTUK PRODUKSI CARBON NANOTUBE SEBAGAI MATERIAL ADI MELALUI REAKSI DEKOMPOSISI KATALITIK METANA
SIMULASI KINERJA REAKTOR PELAT SEJAJAR UNTUK PRODUKSI CARBON NANOTUBE SEBAGAI MATERIAL ADI MELALUI REAKSI DEKOMPOSISI KATALITIK METANA Iene Aiani 1, Yuswan Muhaam, Paswasti PDK Wulan 1 Teknik Kimia, Fakultas
Lebih terperinciPERAWATAN BOILER/KETEL TAKUMA TEKANAN 21 BAR DENGAN MENGENDALIKAN RESIDUAL PHOSPHAT
PERAWATAN BOILER/KETEL TAKUMA TEKANAN 21 BAR DENGAN MENGENDALIKAN RESIDUAL PHOSPHAT Agung Subyakto 1),Si Muwanti 2) Agus Suono 3), Imam Syafil 4), Dunat Indatmo 5), NuHusodo 6) 1),2 ),3),4 ) Pogam Studi
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor
34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS
SEMESTER GENAP 008/009 TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS Alian dalam anulus adalah alian di antaa dua pipa yang segais pusat. Jadi ada pipa besa dan ada pipa kecil. Pipa kecil beada dalam pipa besa.
Lebih terperinciPENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR
PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR Lenty Mawani, Nico Demus Rive Fiman Hutabaat Juusan Teknik Elektomedik, Univesitas Sai mutiaa Indonesia Fakultas Sain Teknologi
Lebih terperinciThe Production Process and Cost (I)
The Poduction Pocess and Cost (I) Yang dimaksud dengan Input (Kobanan) misalnya Mesin sebagai Kapital (Capital) dan Tenaga Keja sebagai Labou (L), sedangkan Q = Tingkat Output (Poduksi) yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV
BAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV 3.1 Metodologi Optimasi Desain Tabung COPV Pada tahap proses mengoptimasi desain tabung COPV kita perlu mengidentifikasi masalah terlebih dahulu, setelah itu melakukan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Haga Tahanan Jenis Teoi yang mendasai metode tahanan jenis atau metode geolistik adalah hukum Ohm [7] yang mempunyai pesamaan : V I = (2.) R Dengan V menyatakan tegangan (volt),
Lebih terperinciTeori Dasar Medan Gravitasi
Modul Teoi Dasa Medan Gavitasi Teoi medan gavitasi didasakan pada hukum Newton tentang medan gavitasi jagat aya. Hukum medan gavitasi Newton ini menyatakan bahwa gaya taik antaa dua titik massa m dan m
Lebih terperinciMODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA
p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 MODIFIKASI DISTIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETI BOLA Yuant Tiandho Juusan Fisika, Univesitas Bangka Belitung Email: yuanttiandho@gmail.com Abstak Umumnya, untuk menggambakan
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA
TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Hingga sejauh ini kita sudah mempelajai tentang momentum, gaya-gaya pada fluida statik, dan ihwal fluida begeak dalam hal neaca massa dan neaca enegi.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan
Kebisingan yang belebihan akan sangat bepengauh tehadap indea pendengaan. Seseoang yang telalu seing beada pada kawasan dengan kebisingan yang tinggi setiap hainya dapat mengalami gangguan pendengaan sementaa
Lebih terperinciAnalisis Numerik Ragam pada Pelat Utuh dan Retak: Studi Interaksi Dinamis Struktur dengan Udara ABSTRAK
Volume 6, Nomo 1, Pebuai 2009 Junal APLIKASI Analisis Numeik pada Pelat Utuh dan Retak: Studi Inteaksi Dinamis Stuktu dengan Udaa Agung Budipiyanto Pogam Diploma Teknik Sipil FTSP ITS email: agungbp@ce.its.ac.id
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN TEMBAGA (Cu) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN ALUMINIUM-SILIKON (Al-Si) MELALUI PROSES PENGECORAN
Laporan Tugas Akhir PENGARUH PENAMBAHAN TEMBAGA (Cu) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN ALUMINIUM-SILIKON (Al-Si) MELALUI PROSES PENGECORAN Nama Mahasiswa : I Made Pasek Kimiartha NRP
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN , kemudian membandingkan dengan tahanan lentur yang
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Tahap Pelaksanaan Penelitian ini beupa studi kasus dan analisa, seta pembandingan yaitu dengan menyiapkan data beupa pofil penampang baja yang diasumsikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi,menyebabkan pengembangan sifat dan karakteristik aluminium terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemakaian aluminium dalam dunia industri yang semakin tinggi,menyebabkan pengembangan sifat dan karakteristik aluminium terus ditingkatkan. Aluminium dalam bentuk
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KONDISI PEMOTONGAN BENDA KERJA (PANJANG PENJULURAN) TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA MESIN BUBUT GALLIC 16N
ANALISIS PENGARUH KONDISI PEMOTONGAN BENDA KERJA (PANJANG PENJULURAN) TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA MESIN BUBUT GALLIC 6N Henadewita (), Henda (), Heman (3) () Sta Pengaja Pgam Studi Teknik Manajemen
Lebih terperinciKORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.
KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?
BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode
Lebih terperinciMAKALAH SABUK ELEMEN MESIN
MAKALAH SABUK ELEMEN MESIN Disusun Oleh : IWAN APRIYAN SYAM SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUSA PUTRA KATA PENGANTAR Puji syuku kami panjatkan kehadiat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan ahmat dan kaunia-nya,sehingga
Lebih terperinciRancang Bangun Mesin Pemeras Kelapa Tua sebagai Bahan Baku VCO Skala Rumah Tangga
Rancang Bangun Mesin Pemeas Kelapa Tua sebagai Bahan Baku VCO Skala Rumah Tangga SEPTIAN ENGGAR PRATAMA PUTRA DAN ADI SUCIPTO Pogam Studi D III Juusan Mesin Poduksi Disnaketansduk Fakultas Teknologi Industi
Lebih terperinciPengaturan Footprint Antena Ground Penetrating Radar Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole
Pengatuan Footpint Antena Gound Penetating Rada Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole Ande Eka Saputa (1324243) Jalu Pilihan Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elekto dan Infomatika Institut
Lebih terperinciPenerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama
ISSN: 2089-3787 63 Peneapan Metode Saw Dalam Menentukan Juaa Dance Sekolah Menengah Petama Yuni Melliyana, Fitiyadi 2 Pogam Studi Sistem Infomasi, STMIK Banjabau Jl.Ahmad Yani Km 33,5 Loktabat Banjabau,
Lebih terperinciSTRESS ANALYSIS PISTON SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR 2015
TURBO Vol. 6 No. 1. 2017 p-issn: 2301-6663, e-issn: 2477-250X Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro URL: http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo STRESS ANALYSIS PISTON SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. on maka S 1. akan off. Hal yang sama terjadi pada S 2. dan S 2. Gambar 2.1 Topologi inverter full-bridge
BAB 2 DASAR EORI 2. Pendahuluan Konvete dc-ac atau biasa disebut invete adalah suatu alat elektonik yang befungsi untuk menghasilkan keluaan ac sinusoidal dai masukan dc dimana magnitudo dan fekuensinya
Lebih terperinciPerpindahan Panas Konduksi. Steady-state satu arah pada permukaan datar, silinder, dan bola
Pepindahan Panas Konduksi Steady-state satu aah pada pemukaan data, silinde, dan bola Minggu ke- OULINE Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Kontak belaja Penganta pepindahan panas Pepindahan panas konduksi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap
Lebih terperinciAnalisis Performansi Sistem Pendingin Ruangan Dikombinasikan dengan Water Heater
Junal Ilmia Teknik Mesin Vol. 4 No.. Apil 00 (57-6) Analisis Pefomansi Sistem Pendingin Ruangan Dikombinasikan dengan Wate Heate I Gusti Agung Pamaakayuda a), Ida Bagus Adinugaa b) Henda Wijaksana b),
Lebih terperinciANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C
pepustakaan.uns.ac.id ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C Budi Santoso, Respatiwulan, dan Ti Atmojo Kusmayadi Pogam Studi Matematika,
Lebih terperinciPENGARUH HEAT RECOVERY PADA SISTEM REFRIGERASI PENGKONDISIAN UDARA TERHADAP PERFORMANSI SISTEM
JURNAL LOGIC. VOL. 16. NO.. NOPEMBER 016 199 PENGARUH HEAT RECOVERY PADA SISTEM REFRIGERASI PENGKONDISIAN UDARA TERHADAP PERFORMANSI SISTEM I Nengah Adita*, I Putu Sasta Negaa Juusan Teknik Mesin, Politeknik
Lebih terperinciBAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON
1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pendahuluan Bedasakan tujuan penelitian ini, yaitu mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen listik moto yang akan diganti bedasakan Renewing Fee Replacement Waanty dua dimensi,
Lebih terperinciBAB III PERHITUNGAN KINERJA MOTOR BENSIN 2 TAK 1 SILINDER YAMAHA LS 100 CC
BAB III PERHITUNGAN KINERJA MOTOR BENSIN 2 TAK 1 SILINDER YAMAHA LS 100 CC 3.1 PENGERTIAN Pehitunan ulan untuk menetahui kineja dai suatu mesin, apakah kemampuan keja dai mesin tesebut masih sesuai denan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampian Kaakteistik Bahan oda penggeak Tingakat dan kondisi Cast ion 3 Steel JI Steel 3 Steel Hadened steel 3 Steel Hadened steel Steel T Hadened steel 0 MATERIAL Kekuatan bahan (Kg/cm ) 70 000
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
33 III. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam penelitian, sehingga pelaksanaan dan hasil penelitian bisa untuk dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciSIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT
Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor Nuklir PRSG Tahun 2012 ISBN 978-979-17109-7-8 SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT Dedy Haryanto,
Lebih terperinciTUGAS SARJANA. ANALISA PENGARUH BAHAN CETAKAN PADA PENGECORAN PADUAN Al- Cu TERHADAP WAKTU PENDINGINAN DAN SIFAT MEKANIS CORAN
TUGAS SARJANA ANALISA PENGARUH BAHAN CETAKAN PADA PENGECORAN PADUAN Al- Cu TERHADAP WAKTU PENDINGINAN DAN SIFAT MEKANIS CORAN Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan tingkat
Lebih terperinciANALISA STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM HASIL PENGECORAN CETAKAN PASIR
ANALISA STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM HASIL PENGECORAN CETAKAN PASIR Abdul HayMukhsin 1), Muhammad Syahid, Rustan Tarakka 1*) 1) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin,
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena
35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh
III. METODE PENELITIAN Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh rumah tangga yaitu tabung gas 3 kg, dengan data: Tabung 3 kg 1. Temperature -40 sd 60 o C 2. Volume 7.3
Lebih terperinciGambar 4.3. Gambar 44
1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda
Lebih terperinciListon Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)
EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu
Lebih terperinciPREDIKSI SHRINKAGE UNTUK MENGHINDARI CACAT PRODUK PADA PLASTIC INJECTION
PREDIKSI SHRINKAGE UNTUK MENGHINDARI CACAT PRODUK PADA PLASTIC INJECTION Agus Dwi Anggono Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A.Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartosura, 57102 E-mail : agusda@indosat-m3.net
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG
Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG
Lebih terperinciBAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI
BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI 3. Pendahuluan Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen
Lebih terperinciModel Matematika Sistem Persediaan (Q, R) Yang Terkait Dengan Mutu Barang Dan Informasi Permintaan Lengkap
Vol. 3, No., 7-79, Januai 7 Model Matematika Sistem Pesediaan (Q, R) Yang Tekait Dengan Mutu Baang Dan Infomasi Pemintaan Lengkap Agus Sukmana Abstact This pape deals with an inventoy model fo continuous
Lebih terperinciSIMULASI PROSES PELEBURAN PASIR ZIRKON DALAM ROTARY KILN MENGGUNAKAN CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS)
104 ISSN 0216-3128 Dedy Khusnuoffiq, dkk. SIMULASI PROSES PELEBURAN PASIR ZIRKON DALAM ROTARY KILN MENGGUNAKAN CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS) Dedy Husnuofiq, Pisti Hatati Pusat Teknolgi Akseleato dan
Lebih terperinciIII. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods,
III. METODELOGI Terdapat banyak metode untuk melakukan analisis tegangan yang terjadi, salah satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods, FEM). Metode elemen hingga adalah prosedur
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan
BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus
Lebih terperinciBab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga
ab 7 Sumbe: www.homepages.tesco Gais Singgung Lingkaan Lingkaan mungkin meupakan salah satu bentuk bangun data yang paling tekenal. Konsep lingkaan yang meliputi unsu-unsu lingkaan, luas lingkaan, dan
Lebih terperinciGRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11
GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Pengertian Umum
BAB II DASAR TEORI.1. Pengetian Umum Gokat meupakan salah satu poduk yang saat dengan teknologi dan pekembangan. Ditinjau dai segi komponen, Gokat mempunyai beagam komponen didalamnya, namun secaa gais
Lebih terperinciContoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com
BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.
Lebih terperinciPeninjauan Kembali Desain Transformator Untuk Meningkatkan Ketahanan Terhadap Gangguan Penyulang
Peninjauan Kembali Desain Tansfomato Untuk Meningkatkan Ketahanan Tehadap Gangguan Penyulang Abstak: Seingnya tansfomato mengalami keusakan akibat gangguan penyulang memelukan pehatian khusus untuk mengetahui
Lebih terperinciESTIMASI VARIANSI PADA PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP UNTUK DATA TIDAK LENGKAP. Sri Subanti Jurusan Matematika F.MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Vol. 6. No., 0 6, Apil 003, ISSN : 40-858 ESTIMASI VARIANSI PADA PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP UNTUK DATA TIDAK LENGKAP Si Subanti Juusan Matematika F.MIPA Univesitas Sebelas Maet Suakata. Abstact Rasio estimation
Lebih terperinciIV. STABILITAS LERENG. I. Umum Lereng alam Bukit Galian Basement Lereng buatan Timbunan tanggul jalan bendung. Dorong membuat tanah longsor
IV. STABILITAS LERENG I. Umum Leeng alam Bukit Galian Basement Leeng buatan Timbunan tanggul jalan bendung Gaya-gaya d o o n g Doong membuat tanah longso Lawan kuat gese tanah - Beat sendii tanah (γ b,
Lebih terperinciBANGUN RUANG SISI LENGKUNG
MGMP MATEMATIKA SMP KOTA MALANG BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MODUL/BAHAN AJAR KELAS 9 PENYUSUN Ds.WIJANARKO EDITOR ANIK SUJIATI,S.Pd. MM BANGUN RUANG SISI LENGKUNG BAB 2BANGUN RUANG SISI LENGKUNG Setelah
Lebih terperinciREFRAKTORI ( BATU TAHAN API )
REFRAKTORI ( BATU TAHAN API ) DEPARTEMEN METALURGI DAN MATERIAL UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS TEKNIK 2008 REFRAKTORI (BATU TAHAN API) Tujuan Pengajaran Memahami material refraktori, teknologi pembuatannya
Lebih terperinciPERBANDINGAN KUALITAS KOMPONEN SEPEDA MOTOR MELALUI UJI STANDAR MEKANIK
PERBANDINGAN KUALITAS KOMPONEN SEPEDA MOTOR MELALUI UJI STANDAR MEKANIK Eddy Djatmiko, Djoko W. Karmiadji Jurusan Teknik Mesin, Universitas Pancasila. Email: dkarmiadji@rocketmail.com. ABSTRAK Sepeda motor
Lebih terperinciPENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT KEKERASAN BAJA PADUAN RENDAH UNTUK BAHAN PISAU PENYAYAT BATANG KARET. Zulkarnain Fatoni *)
Junal Desiminasi Teknologi, Vol.4 Nomo 1, Januai 201 ISSN 2303-212X PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT KEKERASAN BAJA PADUAN RENDAH UNTUK BAHAN PISAU PENYAYAT BATANG KARET Zulkanain Fatoni *) Abstak:
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Ukuran Stopper Pada Sambungan Pelat Kapal Terhadap Tegangan Sisa Dan Deformasi Menggunakan Metode Elemen Hingga
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-77 Analisis Pengaruh Ukuran Stopper Pada Sambungan Pelat Kapal Terhadap Tegangan Sisa Dan Deformasi Menggunakan Metode Elemen
Lebih terperinciANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -
Lebih terperinciTUGAS SARJANA CHRYSSE WIJAYA L2E604271
TUGAS SARJANA PERBANDINGAN BESARNYA SUDUT SPRINGBACK PADA PROSES PENEKUKAN BERDASARKAN HASIL PENGUJIAN TEKUK, PERHITUNGAN TEORITIS DAN SIMULASI PROGRAM ANSYS 9.0 PADA STAINLESS STEEL Diajukan sebagai salah
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEKANISME DAN KUALITAS PRODUKSI SEPATU KAMPAS REM BERBAHAN ALUMUNIUM DAUR ULANG DENGAN METODE PENGECORAN SQUEEZE
PENGEMBANGAN MEKANISME DAN KUALITAS PRODUKSI SEPATU KAMPAS REM BERBAHAN ALUMUNIUM DAUR ULANG DENGAN METODE PENGECORAN SQUEEZE Darmanto *, Sri Mulyo Bondan Respati, Helmy Purwanto Program Studi Teknik Mesin
Lebih terperinciPENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN TEMPERATUR CETAKAN PADA HIGH PRESSURE DIE CASTING (HPDC) BERBENTUK PISTON PADUAN ALUMINIUM- SILIKON
PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN TEMPERATUR CETAKAN PADA HIGH PRESSURE DIE CASTING (HPDC) BERBENTUK PISTON PADUAN ALUMINIUM- SILIKON Budi Harjanto dan Suyitno Casting and Solidification TechnologyGroup Laboratorium
Lebih terperinciPENGGUNAAN ZEOLIT ALAM TERDEALUMINASI SEBAGAI ADSORBEN SENYAWA AROMATIK
Siatun dkk: Penggunaan Zeolit Alam Tedealuminasi Sebagai Adsoben Senyawa Aomatik PENGGUNAAN ZEOLIT ALAM TERDEALUMINASI SEBAGAI ADSORBEN SENYAWA AROMATIK Siatun, Adi Damawan Laboatoium Kimia Anoganik Juusan
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Ukuran Stopper Pada Sambungan Pelat Kapal Terhadap Tegangan Sisa Dan Deformasi Menggunakan Metode Elemen Hingga
G77 Analisis Pengaruh Ukuran Stopper Pada Sambungan Pelat Kapal Terhadap Tegangan Sisa Dan Deformasi Menggunakan Metode Elemen Hingga Rafid Buana Putra, Achmad Zubaydi, Septia Hardy Sujiatanti Departemen
Lebih terperinciEFEK PANJANG PIPA TERHADAP ALIRAN BERKEMBANG PENUH UNTUK AIR TAWAR DAN LARUTAN BIOPOLIMER CAIRAN BERAS HASIL FERMENTASI SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA EFEK PANJANG PIPA TERHADAP ALIRAN BERKEMBANG PENUH UNTUK AIR TAWAR DAN LARUTAN BIOPOLIMER CAIRAN BERAS HASIL FERMENTASI SKRIPSI FEBRY RACHMAT 06 0604 014 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciPERCOBAAN 14 RANGKAIAN BAND-PASS FILTER AKTIF
EOBAAN 4 ANGKAIAN BAND-ASS FILTE AKTIF 4. Tujuan : ) Mendemonstasikan pinsip keja dan kaakteistik dai suatu angkaian akti band-pass ilte dengan menggunakan op-amp 74. ) Band-pass ilte melewatkan semua
Lebih terperinciENERGI SIMETRI DAN ANTI-SIMETRI PADA ION MOLEKUL HIDROGEN H
ENERGI SIMETRI DAN ANTI-SIMETRI PADA ION MOLEKUL IDROGEN abib Mustofa, Bambang Supiadi, Rif ati Dina andayani Pogam Studi Pendidikan Fisika FKIP Univesitas Jembe email: abib.mustofa.7@gmail.com Abstact:
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tahapan Penelitian Dalam bab ini akan dijabarkan langkah langkah yang diambil dalam melaksanakan penelitian. Berikut adalah tahapan tahapan yang dijalankan dalam penelitian
Lebih terperinciPENULISAN ILMIAH LUKMAN HAKIM NAIM PEMBIMBING: ROSSI SEPTY WAHYUNI ST., MT.
PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGUKURAN KINERJA OPERATORPROSES TRIMMING BLANK CYLINDER HEAD SUPRA X 125 MENGGUNAKAN METODE PENGUKURAN WAKTU JAM HENTI PADA SEKSI LPDC DI PT. ASTRA HONDA MOTOR LUKMAN HAKIM
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian
7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: Hydrotest, Faktor Keamanan, Pipa, FEM ( Finite Element Method )
PERBANDINGAN PRESSURE AKTUAL HYDROTEST WELDING PIPE API 5L B PSL 1 ERW SCH 10 Ø30 TERHADAP TEGANGAN LULUH DENGAN SIMULASI NUMERIK METODE FEM ( FINITE ELEMENT METHOD ) Muhammad Irawan *, Nurul Laili Arifin
Lebih terperinciPengecoran logam. Pengecoran (casting)
Pengecoran logam (casting) Pengecoran (casting) Adalah proses dimana logam cair mengalir dengan gaya gravitasi atau gaya lain, kedalam cetakan, yang kemudian akan memadat mengikuti bentuk dari ruang cetakan.
Lebih terperinciBab. Bangun Ruang Sisi Lengkung. A. Tabung B. Kerucut C. Bola
Bab Sumbe: www.contain.ca Bangun Ruang Sisi Lengkung Di Sekolah Dasa, kamu telah mengenal bangun-bangun uang sepeti tabung, keucut, dan bola. Bangun-bangun uang tesebut akan kamu pelajai kembali pada bab
Lebih terperinciPeningkatan Kinerja Pemodelan Resistivitas DC 3D dengan GPU Berkemampuan CUDA
Peningkatan Kineja Pemodelan Resistivitas DC 3D dengan GPU Bekemampuan CUDA Haiil Anwa 1,a), Achmad Imam Kistijantoo 1,b) dan Wahyu Sigutomo 2,c) 1 Laboatoium Sistem edistibusi, Kelompok Keilmuan Infomatika,
Lebih terperinciBAB 17. POTENSIAL LISTRIK
DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ekstrusi merupakan salah satu proses yang banyak digunakan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekstrusi merupakan salah satu proses yang banyak digunakan dalam proses manufaktur. Dimana aplikasinya sangat luas seperti dijumpai pada aplikasi-aplikasi struktur,
Lebih terperinciBAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK
1 BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 4.1 Hukum Coulomb Dua muatan listik yang sejenis tolak-menolak dan tidak sejenis taik menaik. Ini beati bahwa antaa dua muatan tejadi gaya listik. Bagaimanakah pengauh
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR
Judul Tugas Sarjana Perbaikan Proses Pembuatan Pola Volute Agus Susilo B.S Casing Pompa Sentrifugal Program Studi Teknik Mesin 13103148 Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Ringkasan
Lebih terperinciEDISI 8 NO 1 AGUSTUS 2016 ITEKS ISSN Intuisi Teknologi Dan Seni
ANALISA MEKANIK BRAKE SHOE TIPE T-360 DAN TIPE T-359 KK DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Nana Supriyana 1), Alim Sya bani 2) 1,2) Teknik Mesin STT Wiworotomo Email: Nana.sttw@gmail.com, Email: Alim7pato@gmail.com
Lebih terperinciTUGAS SARJANA KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PRODUK CORAN PADUAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI KOMPOSISI TEMBAGA
TUGAS SARJANA KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PRODUK CORAN PADUAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI KOMPOSISI TEMBAGA Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (213) 1-6 1 Desain Sistem Kontol Menggunakan Fuzzy Gain Scheduling Untuk Unit Boile-Tubine Nonlinea Daiska Kukuh Wahyudianto, Tihastuti Agustinah Teknik Elekto, Fakultas
Lebih terperinciJurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :
ANALISIS SIMULASI PENGARUH SUDUT CETAKAN TERHADAP GAYA DAN TEGANGAN PADA PROSES PENARIKAN KAWAT TEMBAGA MENGGUNAKAN PROGRAM ANSYS 8.0 I Komang Astana Widi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Prinsip Dasar Alat uji Bending 2.1.1. Definisi Alat Uji Bending Alat uji bending adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengujian kekuatan lengkung (bending)
Lebih terperinciASSALAMU ALAIKUM, WR, WB.
Marine Engineering Dept ITS ASSALAMU ALAIKUM, WR, WB. Presentasi P3 By : Hendra Septiawan (4209100501) Dosen Pembimbing : Semin Sanuri., ST, MT, Ph.D. Ir. Aguk Zuhdi M.F., M.Eng, Ph.D. Marine Engineering
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DIRECT TORQUE CONTROL DALAM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI
Junal ELTEK, Vol 12 No 01, Apil 2014 ISSN 1693-4024 IMPLEMENTASI DIRECT TORQUE CONTROL DALAM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI Haij Mukti K 1 Penelitian ini membahas mengenai implementasi Diect Toque
Lebih terperinci