EFEKTIVITAS KONSENTRASI PELARUT ETANOL DAN SUHU MASERASI TERHADAP KARAKTERISTIK PRODUK ENKAPSULASI EKSTRAK SELADA LAUT

Transkripsi

1 EFEKTIVITAS KONSENTRASI PELARUT ETANOL DAN SUHU MASERASI TERHADAP KARAKTERISTIK PRODUK ENKAPSULASI EKSTRAK SELADA LAUT (Ulva lactuca L) YANG DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN BAKU KOSMETIK SKRIPSI OLEH: NI NYOMAN DESI TRISNA DEWI NIM JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA 2016

2 EFEKTIVITAS KONSENTRASI PELARUT ETANOL DAN SUHU MASERASI TERHADAP KARAKTERISTIK PRODUK ENKAPSULASI EKSTRAK SELADA LAUT (Ulva lactuca L) YANG DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN BAKU KOSMETIK SKRIPSI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana OLEH: NI NYOMAN DESI TRISNA DEWI NIM JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA 2016 ii

3 Ni Nyoman Desi Trisna Dewi Efektivitas Konsentrasi Pelarut Etanol dan Suhu Maserasi Terhadap Karakteristik Produk Enkapsulasi Ekstrak Selada Laut (Ulva lactuca L) yang Digunakan Sebagai Bahan Baku Kosmetik. Dibawah bimbingan Dr. Ir. Luh Putu Wrasiati, MP. dan Prof. Dr. Ir. G. P. Ganda Putra, MP. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pengaruh konsentrasi pelarut etanol dan suhu maserasi terhadap karakteristik produk enkapsulasi ekstrak selada laut yang digunakan sebagai bahan baku kosmetik, 2) menentukan konsentrasi pelarut etanol dan suhu maserasi yang tepat untuk mendapatkan karakteristik produk enkapsulasi ekstrak selada laut yang digunakan sebagai bahan baku kosmetik terbaik. Percobaan ini adalah percobaan faktorial menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu konsentrasi pelarut etanol terdiri dari 3 taraf yaitu:70%, 80% dan 90%. Faktor kedua adalah suhu maserasi yang terdiri dari 4 taraf yaitu: 30 ± 2 o C, 45± 2 o C, 60 ± 2 o C dan 75 ± 2 o C. Dengan demikian diperoleh 12 kombinasi perlakuan. Masing-masing perlakuan dikelompokkan menjadi 2, berdasarkan waktu pelaksanaan sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Variabel yang dianalisis adalah rendemen bubuk ekstrak, kadar vitamin C, total fenolik, kadar klorofil, kadar α-tokoferol. Data obyektif dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Karakteristik produk enkapsulasi ekstrak selada laut terbaik didapatkan dengan menggunakan uji indeks efektivitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi pelarut etanol dan suhu maserasi sangat berpengaruh terhadap kadar total fenol, dan kadar α-tokoferol. Konsentrasi pelarut etanol dan suhu maserasi tidak berpengaruh terhadap rendemen bubuk ekstrak. Interaksi antar perlakuan konsentrasi pelarut etanol dan suhu maserasi sangat berpengaruh terhadap kadar vitamin C dan total klorofil produk enkapsulasi ekstrak selada laut. Perlakuan konsentrasi pelarut etanol 90% dengan suhu maserasi 60 ± 2 o C memiliki karakteristik produk enkapsulasi ekstrak selada laut terbaik dengan dengan karakteristik rendemen bubuk ekstrak 27,38%, kadar vitamin C 95,62 mg/100 g, total fenolik 794,57 mg GAE/100 g, kadar klorofil total 296,54 ppm, dan kadar α-tokoferol 200,91 mg/g. Kata kunci: enkapsulasi, selada laut, konsentrasi pelarut, suhu maserasi, Ulva lactuca L. iii

4 Ni Nyoman Desi Trisna Dewi The Effectiveness of Ethanol Concentration and Temperature of Maceration to Characteristics of Sea Lettuce (Ulva lactuca L) Extract Encapsulation Product is Used as a Cosmestic Material. Supervised by Dr. Ir. Luh Putu Wrasiati, MP. dan Prof. Dr. Ir. G. P. Ganda Putra, MP. ABSTRACT This research were aimed to 1) investigate the effect of ethanol concentration and temperature of maceration to characteristic of sea lettuce extract powder is used as a cosmetic material, 2) to determine an appropriate ethanol concentration and temperature of maceration that was able to produce the higest characteristic of sea lettuce extract powder is used as a cosmetic material. This experiment used randomized block design with 2 factors. The first factor was the ethanol concentration consists of 3 levels namely 70%, 80% and 90%. The second factor temperature of maceration consists of 4 levels namely 30 ± 2 o C, 45± 2 o C, 60 ± 2 o C and 75 ± 2 o C. Variables observed were rendement of extract powder, vitamin C, total phenolic,chlorophyll content, and α-tokoferol levels. The objective data analyzed using ANOVA followed by Duncan test. The best treatment was determined with effectiveness index analysis. The result showed that ethanol concentration and temperature of maceration had high significantly effect on total phenolic and α-tokoferol levels of sea lettuce extract powder, while did not affect on rendement of extract powder. Interaction between ethanol concentration and temperature of maceration had high significantly effect on vitamin C, total chlorophyll content. Ethanol concentration 90% with temperature of maceration 60 ± 2 o C had the best treatment and had the highest characteristic of sea lettuce extract powder at 27,38% rendement of extract powder, 95,62 mg/100 g vitamin C, 794,57 mg GAE/100 g total phenolic, 296,54 ppm total chlorophyll content and 200,91 mg/g α-tokoferol levels. Keywords : encapsulation, sea lettuce, ethanol concentration, temperature of maceration, Ulva lactuca L iv

5 RINGKASAN Selada laut (Ulva lactuca L) adalah makroalga laut yang banyak digunakan sebagai bahan pangan oleh masyarakat Indonesia di beberapa daerah seperti daerah Gunung Kidul Yogyakarta dan pesisir Nusa Tenggara (Julyasih et al.,2009). Selada laut tumbuh diberbagai habitat, di bebatuan, terutama pada fragmen karang mati. Ukuran dan bentuknya bervariasi dengan perubahan faktor lingkungan (Hatta, 2002). Selada laut merupakan sumber makanan yang sehat bagi manusia. Secara umum, selada laut jenis Ulva lactuca L mengandung protein 15-26%, lemak 0,1-0,7%, karbohidrat 46-51%, serat 2-5%, abu 16-23%, dan air 20,9% dan juga mengandung vitamin B1, B2, B12 dan C. Selada laut juga mengandung senyawa antioksidan seperti tokoferol dan klorofil (13.15%) serta mineral berupa Fe dan Mg (Xiao-ling et al., 2003). Selada laut tumbuh baik pada ph 7,5-9 (Aslan,1991), salinitas yang baik untuk pertumbuhan selada laut adalah 29-31,5 (Nybakken, 1988). Penelitian yang dilakukan oleh Tamat et al. (2007) menyatakan bahwa selada laut mengandung senyawa golongan triterpenoid dan senyawa nonil fenol yang bersifat sebagai antioksidan. Selada laut juga memiliki toksisitas yang sangat rendah sehingga aman untuk digunakan sebagai bahan pangan. Selada laut dapat dimanfaatkan untuk mencegah penyakit kanker, obat cacing alami, diolah menjadi keripik atau puding, pelengkap salad, bahan pembungkus sushi atau nori, serta sebagai sumber serat alternatif (Safitri, 2014). Di Indonesia khususnya di Bali, sentra pengembangan rumput laut terdapat di Desa Serangan (Denpasar), pesisir Pantai Sawangan, Nusa Dua v

6 (Badung) dan di Nusa Penida (Klungkung). Rumput laut jenis selada laut banyak tumbuh secara liar di wilayah perairan pantai tersebut. Di daerah Bali selada laut sampai saat ini belum dimanfaatkan sama sekali sehingga tidak memiliki nilai ekonomis. Salah satu pemanfaatan selada laut yang belum banyak dilakukan adalah menjadi bahan baku kosmetik. Selada laut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik karena mengandung senyawa antioksidan yang baik untuk perawatan kulit dan mencegah penuaan dini. Pemanfaatan selada laut sebagai bahan baku kosmetik dapat dilakukan dengan cara ekstraksi dan enkapsulasi. Menurut Kim dan Morr (1996), enkapsulasi adalah suatu proses penyalutan partikel inti dapat berbentuk cair, padat atau gas dengan suatu bahan pengisi khusus sehingga partikel-partikel inti tersebut mempunyai sifat fisik dan kimia yang sesuai dengan yang dikehendaki. Enkapsulasi memiliki tujuan untuk melindungi bahan aktif yang sensitif terhadap kerusakan karena oksidasi, kehilangan nutrisi, melindungi flavor, aroma pigmen dan meningkatkan kelarutan (Versich, 2000). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pelarut etanol dan suhu maserasi terhadap karakteristik produk enkapsulasi ekstrak selada laut serta menentukan konsentrasi pelarut dan suhu maserasi yang tepat untuk mendapatkan karakteristik produk enkapsulasi ekstrak selada laut terbaik. Percobaan ini adalah percobaan faktorial menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 2 faktor yaitu konsentrasi pelarut etanol dan suhu maserasi. Masing-masing perlakuan dikelompokan menjadi 2, berdasarkan waktu pelaksanaan sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Adapun variabel yang diamati vi

7 dalam penelitian ini adalah rendemen bubuk ekstrak, kadar vitamin C, total fenolik, kadar klorofil dan kadar α-tokoferol. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi pelarut etanol dan suhu maserasi sangat berpengaruh terhadap kadar total fenol, dan kadar α-tokoferol. Konsentrasi pelarut etanol dan suhu maserasi tidak berpengaruh terhadap rendemen bubuk ekstrak. Interaksi antar perlakuan konsentrasi pelarut etanol dan suhu maserasi sangat berpengaruh terhadap kadar vitamin C dan total klorofil produk enkapsulasi ekstrak selada laut.. Perlakuan konsentrasi pelarut etanol 90% dengan suhu maserasi 60 ± 2 C memiliki karakteristik produk enkapsulasi ekstrak selada laut terbaik dengan dengan karakteristik rendemen bubuk ekstrak 27,38%, kadar vitamin C 95,62 mg/100 g, total fenolik 794,57 mg GAE/100 g, kadar klorofil total 296,54 ppm, dan kadar α-tokoferol 200,91 mg/g. vii

8 viii

9 RIWAYAT HIDUP Ni Nyoman Desi Trisna Dewi, dilahirkan di Desa Candikuning pada 02 Desember Penulis merupakan anak ketiga dari pasangan Drs. Nyoman Suweca dan Ni Luh Eka Murniati. Penulis memulai pendidikan di Taman Kanak- kanak TK Bina Putra II Candikung dari tahun 2000 sampai 2001, dan melanjutkan ke sekolah dasar di SD N 3 Candikuning, Baturiti, Tabanan dari tahun 2001 sampai 2006 kemudian melanjutkan sekolah menengah pertama di SMPN 1 Baturiti dari tahun 2006 sampai dengan 2009 Penulis kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan menengah atas di SMA Widya Bratha Mengwi dari tahun 2009 sampai Melalui jalur SNMPTN, penulis diterima menjadi mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana tahun 2012 dan masuk pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian. Selama masa perkuliahan penulis aktif dalam kegiatan kemahasiswaan baik sebagai panitia pelaksana maupun sebagai panitia pengarah. Penulis juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan mulai dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pertanian sebagai Sekretaris I. ix

10 KATA PENGANTAR Puja dan puji syukur penulis haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nya, tugas akhir yang berjudul Efektivitas Konsentrasi Pelarut Etanol dan Suhu Maserasi Terhadap Karakteristik Produk Enkapsulasi Ekstrak Selada Laut (Ulva Lactuca L) yang Digunakan Sebagai Bahan Baku Kosmetik dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana. Penulis telah mendapatkan banyak bantuan, doa dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada : 1. Dr. Ir. Luh Putu Wrasiati, MP dan Prof. Dr. Ir. G. P. Ganda Putra, MP selaku dosen pembimbing I dan II yang telah banyak memberi bimbingan, arahan, saran, dan masukan pada penyusunan skripsi ini. 2. Bapak Dr. Ir. Dewa Gede Mayun Permana, MS., selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana. 3. Ibu Ir. Amna Hartiati, MP., selaku Ketua Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana. 4. Keluarga tercinta yang telah banyak memberikan dukungan moral maupun material, motivasi dan doa dalam penyelesaian tugas akhir ini. x

11 5. Bapak/Ibu dosen, Kepala Laboran beserta staf, seluruh pegawai Fakultas Teknologi Pertanian yang sudah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian. 6. I Komang Alit Setiawan yang selalu membatu dalam semua kegiatan yang dilakukan penulis. Terima kasih untuk doa, dukungan, dan perhatiannya. 7. Sahabat-sahabat selama kuliah Ravi, Ticha, Rima, Anik, Frety yang sudah banyak membantu dalam semua kegiatan yang dilakukan penulis. Terimakasih doa dan perhatiannya. 8. Teman-teman satu dosen pembimbing Dayu Sinta, Karina, Windu, Surya Wirawan, Ferry, Sang Ayu, Riza, Yohanes, Kak Raymond dan Kak Gita terimaksih atas segala bantuannya dalam kegiatan penelitian dan perkuliahan yang dilakukan penulis. 9. Semua teman-teman di FTP Angkatan 2012 sampai angkatan 2015, yang tak bisa disebut satu persatu, terima kasih atas segala bantuannya dalam perkuliahan, membuat tugas, praktikum dan penelitian hingga akhir skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran masih diperlukan untuk menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya. Bukit Jimbaran, Juni 2016 Penulis xi

12 DAFTAR ISI JUDUL... i HALAMAN PERSYARATAN... ii ABSTRAK... iii RINGKASAN... v PENGESAHAN... viii RIWAYAT HIDUP... ix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Hipotesis Manfaat Penelitian... 5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Selada Laut (Ulva lactuca L) Pelarut Ekstraksi Suhu Ekstraksi Enkapsulasi BAB III. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Halaman xii

13 3.2.Alat dan Bahan Rancangan Percobaan Pelaksanaan Penelitian Variabel yang Diamati Rendemen Bubuk Ekstrak Kadar Vitamin C Total Fenolik Kadar Total Klorofil Kadar α-tokoferol Uji Efektivitas BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Rendemen Bubuk Ekstrak Kadar Vitamin C Total Fenolik Kadar Total Klorofil Kadar α-tokoferol Hasil Uji Efektivitas BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiii

14 DAFTAR TABEL No. Judul Halaman 1. Jenis- jenis pelarut yang digunakan untuk mengekstrak berbagai jenis senyawa aktif dari tumbuhan Nilai rata-rata rendemen bubuk ekstrak selada laut (%) Nilai rata-rata kadar vitamin C produk enkapsulasi ekstrak selada laut (mg/100 g) Nilai rata-rata kadar total fenolik produk enkapsulasi ekstrak selada laut (mg GAE/100 g) Nilai rata-rata kadar total klorofil produk enkapsulasi ekstrak selada laut (ppm) Nilai rata-rata kadar α-tokoferol produk enkapsulasi ekstrak selada laut (mg/100 g) Hasil pengujian efektivitas untuk menentukan perlakuan terbaik produk enkapsulasi ekstrak selada laut xiv

15 DAFTAR GAMBAR No. Judul Halaman 1. Selada laut (Ulva lactuca L) Proses pembuatan ekstrak selada laut (Berutu, 2013 dan Yuliani et al., 2007 yang dimodifikasi) Proses pembuatan bubuk ekstrak selada laut (Yurista, 2010 yang dimodifikasi) xv

16 DAFTAR LAMPIRAN No. Judul Halaman 1. Analisis Statistik Rendemen Bubuk Ekstrak Selada Laut Analisis Statistik Kadar Vitamin C Produk Enkapsulasi Ekstrak Selada Laut Analisis Statistik Total Fenolik Produk Enkapsulasi Ekstrak Selada Laut Analisis Statistik Total Klorofil Produk Enkapsulasi Ekstrak Selada Laut Analisis Statistik Kadar α-tokoferol Produk Enkapsulasi Ekstrak Selada Laut Analisis Data Uji Efektivitas Kuisioner Uji Efektivitas Dokumentasi Penelitian xvi