BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Johan Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Pasar dan Industri II.1.1. SWOT Analysis Ialah salah satu alat analisis untuk mengevaluasi kondisi internal dan eksternal berdasarkan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu perancangan bisnis atau proyek. (Gambar 2.1 Diagram ilustrasi analisis SWOT) 16
2 17 Faktor Internal : a. Strengths : merupakan faktor kekuatan yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, baik itu dari manajemen perushaan yang baik, SDM yang bekualitas dan hasil produk atau jasa yang di tawarkan b. Weaknesses : merupakan faktor kekurangan atau kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Faktor Eksternal : a. Opportunities : Suatu elemen untuk mengidentifikasi peluang yang ada. b. Threats : merupakan faktor penghambat yang berupa ancaman ancaman dari luar seperti pemerintah, kompetitor, dan perusahaan pendatang baru, yang dapat menggangu perkembangan suatu bisnis. II.1.2. The Five Force Model Menurut (Thompson, Arthur A, Third Edition, 2013, page 102), karakter dan kekuatan competitive force masing-masing industri berbeda. Dalam menganalisa kekuatan tersebut dibutuhkan sebuah tools yang dikenal dengan five forces model of competition. Dengan model tersebut perusahaan akan mengetahui
3 18 apa yang menjadi pengaruh dalam meningkatkan profitibilitas melebihi para pesaing dan mengatasi tekanan dari empat sumber penting dalam proses bisnis. Secara garis besar, Five Forces Model of Competition ini merumuskan perspektif strategi dari 5 sisi (Thompson, Arthur A, Third Edition, 2013, page 102 ), yakni: 1. Kompetisi dari Pesaing dalam industri sejenis 2. Kompetisi dari Pemain Baru di Industri 3. Ancaman dari Produk/Jasa Pengganti 4. Daya Tawar dari Pihak Supplier 5. Daya Tawar dari Pihak Buyer Berikut adalah gambaran dari kelima elemen perspektif dari Five Forces Model of Competition.
4 19 (Gambar 2.2 Diagram five-forces model of competition) 3.3 The Five-Forces Model of Competition: A Key Analytical Tool Copyright 2011 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved Kompetisi dari pesaing dalam industri sejenis Keputusan konsumen untuk mengkonsumsi/membeli barang /jasa dari persaing merupakan competitive force terkuat. Layaknya sebuah competitive battlefield, perusahaan harus memenangkan pasar (market) dari para pesaing di industri yang sama. Setiap perusahaan akan menyusun strategi yang berbeda-beda, yang nantinya strategi tersebut akan mempengaruhi menang atau kalah sebuah perusahaan dalam memperebutkan pasar / market. Masing-masing perusahaan akan menetapkan langkah apa yang akan dilakukan: offensive actions atau defensive countermoves.
5 20 Kunci keberhasilan dalam mengetahui kekuatan dari lawan adalah dengan mengetahui seberapa agresifkah lawan dalam menggunakan Weapon Competition untuk meningkatkan market positioning dan performance mereka. Ada beberapa faktor yang dapat di identifikasi dalam mengetahui apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan pesaing dalam persiangan dalam industri yang sejenis. Industri rival menjadi kuat dalam sebuah pesaingan bisnis ketika: 1. Buyer demand yang bertumbuh secara lambat dan cenderung menurun, seiring pertumbuhan market yang cepat 2. Buyer melakukan switching brand, karena switching cost yang rendah dari produk asal. 3. Produk dari industri asal yang semakin tidak diminati 4. Ada production capacity yang tidak terpakai, sehingga membuat fixed cost atau storage cost terus membengkak. 5. Jumlah para kompetitor yang semakin bertambah, sehingga mereka menjadi semakin sama dalam hal size dan competitive strength. 6. Diversivitas dari para pesaing yang semakin meningkat. 7. Tingginya barriers to exit untuk keluar dari industri yang ada.
6 21 2. Kompetisi dari Pemain Baru di Industri Pemain baru dalam sebuah pasar membawa kapasitas produksi yang baru, menetapakan pesaingan yang aman dalam sebuah pasar, membawa sumber daya yang penting. Terdapat 2 faktor untuk mengetahui berapa besar ancaman persaingan untuk memasuki pasar bagi para pemain baru : barriers to entry dan reaksi dari perusahaan sebelumnya terhadap para pemain baru. Sebuah entry barrier membuat para pemain baru kesulitan dalam memasuki pasar atau ekonomi dalam sebuah bisnis. Beberapa rintangan yang harus dihadapi dalam memasuki pasar bagi para pemain baru : 1. Ukuran skala ekonomi dalam produksi, distribusi, pemasaran dan operasional. 2. Pengalaman dan pembelajaran dalam mencipatakan curve effects. 3. Cost advantages yang unik dari industri sebelumnya. 4. Brand yang kuat dan customer loyalty. 5. Network yang kuat dalam menciptakan permintaan. 6. Kebutuhan kapital yang besar. 7. Membangun jaringan dengan para distributor dan para retail. 8. Batasan dalam aturan pemerintah yang berlaku.
7 22 3. Ancaman dari Produk/Jasa Pengganti Sebuah perusahaan akan mengalami tekanan persaingan ketikaperusahaan lain yang berdampingan dapat membuat para pembeli berpikir produk dari dua industri tersebut dapat saling menggantikan. Ada beberapa faktor tingginya tekanan persaingan dalam subtitutes products: 1. Apakah produk subtitusi tersebut sudah tersedia. 2. Apakah konsumen mellihat produk subtitusi tersebut menarik dari segi kualitas, performa, dan atribut lainnya. 3. Apakah cost yang dibutuhkan dalam switching product ke subtitusi tersebut tinggi atau rendah. 4. Daya Tawar dari Pihak Supplier Supplier dengan kekuatan daya tawar yang kuat akan mempengaruhi profitibilitas perusahaan, antara lain dengan meningkatkan harga, meningkatkan biaya beban, dan membatasi kesempatan mereka memperoleh penawaran yang terbaik. Faktor-faktor yang mempengaruhi daya tawar supplier adalah ketersedian produk supplier, produk supplier menjadi input dari sebuah industri, standard jumlah supplier, switching cost para buyer dalam menggantikan produk para supplier, dan backward integrasi ke supplier industry.
8 23 Daya tawar supplier akan menjadi kuat dalam mempengaruhi tekanan persaingan ketika: a. Product / service supplier tersedia dalam waktu yang singkat. b. Product / service supplier terdapat pembeda/ nilai tambah. c. Product / service supplier menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam proses produksi d. Cost yang tinggi untuk mengubah pembelian produk supplier ke supplier lain. e. Tidak terdapat produk pengganti yang terbaik selain yang supplier punya. f. Konsentrasi dari perusahaan supplier dan mayoritas didominasi oleh beberapa perusahaan besar. 5. Daya Tawar dari Pihak Buyer Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi kuat atau lemahnya hubungan dalam sebuah kompetisi persaingan, antara lain adalah : 1. Apakah pembeli memiliki kekuatan tawar yang cukup untuk mempengaruhi syarat penjualan yang menguntungkan mereka 2. Seberapa luas dan kompetitif pentingnya penjual-pembeli kemitraan strategis dalam industri.
9 24 Buyers akan menjadi kuat dalam tekanan persaingan ketika: 1. Rendahnya buyer cost dalam switching dengan produk lawan. 2. Produk dari sebuah industri merupakan standar dan tidak ada pembeda. 3. Jumlah buyers yang besar terhadap penjualan sebuah industri. 4. Permintaan buyers yang lemah sehingga mepengaruhi perusahaan supplier. 5. Buyers memperoleh informasi mengenai kualitas, harga dan budget akan perusahaan penjual. 6. Kemampuan buyers dalam meng-postpone pembelian. 7. Pembeli yang price-sensitive. II.1.3. Five Generic Competitive Strategies Strategi bersaing ini dapat digunakan untuk mencapai dan mempertahankan daya saing serta mendapatkan posisi di dalam pasar.
10 25 (Gambar 2.3 Diagram Five Generic Competitive Strategies) a. Overall Low-Cost Provider Strategy Merupakan strategi yang menjual produknya setara dengan rata rata industri untuk mendapatkan profit yang lebih tinggi di banding kompetitornya atau lebih murah dari rata rata industri untuk mendapatkan market share. b. Board Differentiation Strategy Ialah strategi yang memanfaatkan pengembangan produk atau jasa yang menawarkan nilai nilai yang berbeda dari kompetitornya. c. Focused Low-Cost Strategy Ialah Strategi yang lebih memfokuskan terhadap segmentasi yang sempit (niche market) dengan menawarkan harga yang lebih murah dari kompetitornya.
11 26 d. Focused Differentiation Strategy Ialah Strategi yang lebih memfokuskan terhadap segmentasi yang sempit (niche market) dengan menawarkan produk yang memberikan nilai yang berbeda dan bisa menerima pesanan yang di inginkan sehingga dapat memenuhi keinginan konsumen. e. Best-Cost Provider Strategy Merupakan strategi gabungan yang memberikan produk dengan kualitas yang bagus dengan harga yang murah dibanding kompetitornya. II.1.4. PEST Analysis PEST merupakan akronim dari Political, Economical, Social, dan Technological. PEST ialah sebuah alat di dalam manajemen strategi untuk memahami gambaran suatu lingkungan eksternal di dalam bisnis yang di jalankan. a. Political Faktor faktor yang dianalisis diantaranya ialah : Upah minimum buruh Perpajakan Keselamatan dan kesehatan dalam pekerjaan Pengendalian harga pasar
12 27 Kesempatan bekerja yang sama untuk semua orang Peraturan perdagangan internasional b. Economical Faktor faktor yang dianalisis diantaranya ialah : Pertumbuhan ekonomi Nilai tukar Tingkat suku bunga Tingkat inflasi c. Social Penilaian diambil dari sikap konsumen maupun karyawan, yang dapat mempengaruhi strategi. Faktor faktor yang dianalisis diantaranya ialah : Kesehatan dan kesejahteraan Laju pertumbuhan penduduk Sikap karir Distribusi pendapatan Pendidikan Kondisi kehidupan Distribusi umur Perubahan gaya hidup
13 28 d. Technological Suatu pergeseran teknologi dapat mempengaruhi biaya, kualitas, dan akan mengarah kepada suatu inovasi. Faktor faktor yang dianalisis diantaranya ialah : Aktifitas dari R&D Suatu inovasi dan pengembangannya Fokus pemerintah dalam kemajuan teknologi pada industri Biaya dan penggunaan teknologi Perubahan dan dampak dari teknologi yang baru II.2 Segmentation, Targeting, Positioning II.2.1 Segmentation Menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan mencari kelaskelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau
14 29 tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama (Kotler, 2005, p.307.) Beberapa syarat segmentasi agar efektif, yaitu: a. Dapat diukur : dapat mengukur daya beli masyarakat. b. Dapat dicapai : dapat di jangkau dan dilayani secara efektif. c. Substantial : cukup besar atau cukup menguntungkan d. Dapat dibedakan : secara konseptual dapat dipisahkan dan memberi tanggapan yang berbeda terhadap elemen. e. Dapat dilaksanakan : dapat menarik dan melayani segmen segmen tersebut. Variabel pada segmentasi di bedakan menjadi empat, yaitu : a. Variabel geografi Variabel yang melihat dari sisi geografinya seperti wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan daerah. b. Variabel demografi Segmentasi berdasarkan umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan. c. Variabel psikologis Segmentasi berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
15 30 d. Variabel Tingkah laku Segmentasinya berdasarkan pengetahuan, sikap, dan penggunaan terhadap produk. II.2.2 Targeting Setelah proses pemilihan dari segmentasi pasar, maka di target pasar fokus pada kegiatan pemasaran dan promosi. II.2.3 Positioning Positioning ialah menempatkan dan memberi kesan dan image sehingga mendapat nilai tersendiri pada pikiran konsumen. II.3 Marketing Mix Marketing Mix yang juga sering disebut sebagai 4P (Product, Price, Place, Promotion) merupakan salah satu strategi marketing yang memungkinkan memasarkan produk atau jasanya dengan efektif. a. Product Produk bisa berbentuk barang atau jasa yang di tawarkan kepada konsumen. Disini kita harus memiliki produk yang berkualitas bagus dan sesuai dengan target yang dituju.
16 31 b. Price Harga merupakan faktor yang penting dalam pemasaran suatu produk. Harus dapat menyesuaikan harga berdasarkan kelas segmentasinya. c. Place Place juga menjadi salah satu faktor penting yang kadang banyak dilupain oleh kebanyakan orang. Kita dapat mengurangi cost dengan adanya lokasi yang tepat untuk mendistribusikan produk. d. Promotion Untuk menimbulkan brand awareness di masyarakat, sehingga di perlukannya promosi promosi. Promosi ini bisa merupakan iklan di media elektronik dan cetak, pamflet atau poster, dan sekarang bisa melalui sosial media seperti twitter atau facebook. II.4 Business Model Canvas Alexander Osterwalder menciptakan Buniness Model Canvas dalam bukunya Business Model Generation yang merupakan suatu alat untuk membantu dalam mengukur akurat untuk memulai dan menjalakan suatu bisnis.
17 32 (Gambar 2.4 Business Model Canvas: nine business model building blocks, Osterwalder, Pigneur & al. 2010) Terdiri dari sembilan blok yang mempresentasikan gambaran secara umum dari suatu bisnis yang akan dijalani, yaitu : 1. Customer segment Merupakan target konsumen yang akan kita jadikan pelanggan. Kita harus benar benar mengidentifikasi konsumen mana yang akan kita tuju sehingga sasaran produk atau jasa yang ditawarkan akan tepat. Ada berbagai macam segmentasi konsumen dan pasar diantaranya : a. Mass Market: Target yang dituju ialah seluruh masyarakat. b. Niche Market: Segmentasi konsumen berdasarkan kebuhutuhan khusus atau karateristik tertentu, sehingga pasar yang dituju tidak begitu luas.
18 33 c. Segmented: Biasanya merupakan segmentasi tambahan bagi perusahaan dengan membedakan berasarkan jenis kelamin, umur, pendapatan, atau lainnya. d. Diversify: Merupakan bisnis yang melayani beberapa segmentasi konsumen dengan kebutuhan dan karateristik yang berbeda beda. e. Multi-Sided Platform / Market: Ialah segmentasi yang menargetkan pada dua sisi, dari penyedia dan dari pelanggan. Misalnya perusahaan credit card yang dapat menyediakan jasa pemegang kartu ke masyarakat, sekaligus menyediakan alat pendukung yang di peruntukan di toko - toko. 2. Value proposition Merupakan nilai nilai yang ditawarkan dari produk atau jasa kita untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Value proposition juga merupakan pembeda suatu produk atau jasa kita dari kompetitor. 3. Channel Channel ialah media untuk menyampaikan Value proposition yang kita tawarkan sampai kepada konsumen. Channel bisa berupa toko sendiri, mendistribusikan di retail store, melalui website, dan lain sebagainya. 4. Customer relationship Merupakan bagaimana perusahaan dapat menjaga hubungan dengan para konsumen, sehingga dapat mempertahankan dan menambah
19 34 konsumennya. Pada saat ini media sosial seperti twitter, facebook, dan youtube, merupakan salah satu alat yang ampuh untuk menjalin hubungan dengan para konsumennya. 5. Revenue stream Merupakan cara perushaan untuk mendapatkan pendapatannya dari masing masing segmen konsumen yang ada. Beberapa cara untuk mendapatkan pendapatan, diantaranya : a. Asset Sale : hal yang paling banyak di jumpai, yaitu dengan penjualan produknya kepada konsumen. b. Usage Fee : merupakan pendapatan yang di dapat dari penjualan jasa. Seperti jasa pengantaran barang (JNE, UPS). c. Subscription Fees : pendapatan yang di dapat dari jasa berlangganan. Seperti berlangganan internet atau tv kabel. d. Lending/Leasing/Renting : pendapatan dari pemberian pinjaman barang. 6. Key resource Merupakan sumber daya yang kita punya untuk menjalankan aktivitas bisnis yang ada. Sumber daya ini merupakan asset bagi perusahaan. Aset aset ini bisa berupa manusia, keuangan, bentuk fisik seperti bangunan, dan kekayaan intelektual.
20 35 7. Key activities Key activities ialah kegiatan kegiatan utama yang di lakukan agar bisnis yang kita punyai berjalan. Misalnya dari kegiatan produksi buah mulai dari pembelian bibit, menanam, pemberian pupuk, dan panen. 8. Key partners Ialah organisasi atau perusahaan lain yang melakukan kerjasama dengan kita. Hal ini di lakukan untuk fokus terhadap bisnis inti yang kita jalani, sehingga dapat meningkatkan performa operasi dan mengurangi resiko bisnis. 9. Cost Menjelaskan pengeluaran pengeluaran yang di butuhkan untuk menjalani bisnis yang ada. Stuktur bisnis berdasarkan kelasnya : a. Cost-Driven : model bisnis yang fokus terhadap harga murah. b. Value-Driven : tidak mementingkan harga, tetapi lebih mementingkan nilai dari produk atau jasa yang ditawarkan. Contohnya, Rolex. Sedangkan struktur biaya berdasarkan karateristiknya, ialah : a. Fixed Costs : ialah biaya tetap yang di keluarkan oleh perusahaan. Seperti, gaji pegawai, sewa gedung.
21 36 b. Variable Costs : biaya yang tidak tetap di keluarkan oleh perusahaan, seperti biaya listrik, biaya bensin. c. Economies of Scale : ialah biaya yang akan turun seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan dan produksi. d. Economies of Scope : ialah biaya akan turun dikarenakan joint output yang dihasilkan oleh satu perusahaan lebih besar ketimbang oleh dua perusahaan yang berbeda memproduksi barang yang sama.
BAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 BUSINESS MODEL CANVAS Bisnis model menjelaskan mengenai dasar pemikiran bagaimana sebuah bisnis diciptakan, diberikan, dan ditangkap nilainya (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan
Lebih terperinciPENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom
PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA Komang Anom Budi Utama, SKom komang_anom@staff.gunadarma.ac.id Business Model Canvas Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menciptakan sebuah framework
Lebih terperinciTuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BUSINESS MODEL CANVAS Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas Apa itu business model canvas [BMC]??? BMC adalah model bisnis yang memaparkan 9 elemen bisnis secara singkat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Menurut Alan Afuah business model adalah kumpulan aktivitas yang telah dilakukan sebuah perusahaan, bagaimana hal tersebut dilakukan, dan
Lebih terperinciBAB II BUSINESS CANVAS
BAB II BUSINESS CANVAS Osterwalder & Pigneur (2010) menjabarkan dalam bukunya Business Model Generation mengenai bagaimana suatu bisnis dapat berjalan dengan baik dan mampu memberikan value kepada konsumen.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Business Plan Kerangka pikir penulis untuk model bisnis ini terdiri dari delapan langkah yaitu diantaranya berupa : 1. Identifikasi business model saat ini : dimana
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Value Chain Value chain menurut Porter adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi cara menciptakan customer value lebih bagi pelanggan. Dijelaskan bahwa setiap
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL
BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 3.1. Customer Segments KULTUR&CO menggunakan pendekatan niche market sebagai jenis konsumen dalam perancangan 9 building blocks yang mempunyai segmentasi dan spesialisasi
Lebih terperinciBAB 6. Strategi Tingkat Bisnis (Business-Level Strategy) Dosen: Prof Dr Ir Rudy C Tarumingkeng
1-1 BAB 6. Strategi Tingkat Bisnis (Business-Level Strategy) Dosen: Prof Dr Ir Rudy C Tarumingkeng www.rudyct.com/about_me.htm Strategi Tkt Bisnis 1-2 adalah strategi bisnis yg perlu ditempuh agar perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion
40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,
Lebih terperinciBAB II Landasan Teori
BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Sejak kemunculan model bisnis e-commerce, maka para praktisi bisnis mengubah model bisnis lama menjadi model bisnis baru yang lebih sesuai. Bisnis model sendiripun menjadi sangat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan limpahan rahmat-nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis yang berjudul Analisis dan Perumusan Strategi Marketing untuk
Lebih terperinciBAB III BUSINESS MODEL CREATION
43 BAB III BUSINESS MODEL CREATION 3.1. COMPETITORS 9 BUILDING BLOCKS Kompetitor dari bisnis ini adalah kompetitor tidak langsung karena belum ada brand atau kompetitor yang menjual produk yang sama persis.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Pemasaran Menurut Paul D. Converse, Harvey W. Huegy dan Robert V. Mitchell, dalam bukunya Elements of Marketing menyatakan bahwa marketing didefinisikan sebagai kegiatan
Lebih terperinciKULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS
KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS Prentice Hall, 2002 8-1 PENTINGNYA MANAJEMEN STRATEGIS APA YANG DIMAKSUD MANAJEMEN STRATEGIS? Sekumpulnan keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Salon Istilah salon diadaptasi dari bahasa Inggris yang bermakna ruangan atau ruang besar. Terdapat pula pengertian lain berdasar kamus saku Oxford Learner's Pocket Dictionary,
Lebih terperinciEntrepreneurship and Inovation Management
Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut di bawah ini: 1. Berdasarkan hasil penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Real Estate Real Estate didefinisikan sebagai lahan dan semua peningkatan alami dan yang dibuat oleh manusia yang secara permanen terikat kepadanya (Sirota, 2006, p1). Perubahan-perubahan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Definisi Strategi Sebuah strategi perusahaan terdiri dari tindakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang digunakan oleh para manajer untuk (Thompson, A. A. dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Strategic Company Strategy merupakan kombinasi dari pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk melayani pelanggan, dapat memenangkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Ada beberapa macam definisi spesifik mengenai perilaku konsumen, diantaranya sebagai berikut: Perilaku konsumen adalah aktifitas aktifitas individu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Segmentation, Targeting, dan Positioning (STP) Dalam sebuah proses pemasaran produk, terdapat 3 hal penting yang harus diperhatikan yaitu segmentation, targeting, dan positioning.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Gambar 3.1. Metodologi penelitian. Business Canvassing. Ruang Lingkup Bisnis. Produk dan Layanan STP. Business Feasibility
BAB III METODOLOGI 3.1 METODE PERENCANAAN BISNIS Untuk merencanakan konsep pengembangan model bisnis dari developer rumah container ini, kami menggunakan berbagai macam perencanaan dan sistem untuk menjaga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi dan Konsepsi Pemasaran Pengertian dari pemasaran menurut Philip Kotler (Kotler 2006: 6) dibagi menjadi dua aspek yaitu sosial dan manajerial. Definisi sosial lebih
Lebih terperinciAnalisis Manajemen Strategi Pada produk BKP Sport
Analisis Manajemen Strategi Pada produk BKP Sport Mata Kuliah : Manajemen Strategik Dosen : Prof. Dr. Rudy C. Tarumingkeng Disusun oleh : Vicky Harseno (01-2014-093) Pito Fibriyanto (01-2014-097) Melissa
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam menganalisa, kami menggunakan data dengan pengumpulan menggunakan teknik sebagai berikut : a. Wawancara Dengan cara ini, penulis melakukan tanya jawab dengan bagian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah Penulis melakukan analisis terhadap lingkungan industri yang dihadapi oleh Dewi Sambi Tenun dan Perancangan saluran distribusi multi channel Marketing,
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi
Lebih terperinciUniversitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia
Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang menyalurkan dana masyarakat dan menginvestasikan kembali dana tersebut untuk mendukung perkembangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 BUSINESS MODEL CANVAS Dalam melakukan perencanaan sebuah bisnis, penting sekali diperlukan adanya bisnis model demi terwujudnya kelancaran bisnis tersebut. Menurut Osterwalder
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Salon Salon mempunyai pengertian tempat dimana penata rambut dan penata kecantikan bekerja. Secara umum salon dibagi menjadi dua bagian yaitu Beauty Salon (salon kecantikan, wajah
Lebih terperinciASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI. Lecture Note : Ir. M. Yamin Siregar, MM
ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI Lecture Note : Ir. M. Yamin Siregar, MM Analisis Lingkungan Industri Five Competitive Forces by Michael E. Porter (Model 5 Kekuatan Persaingan) Porter s Five Competitive Forces/Model
Lebih terperinciBAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Marketing Marketing atau pemasaran diartikan sebagai proses eksplorasi terhadap kebutuhan pelanggan melalui beragam pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa
Lebih terperinciStrategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran
Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran Market segmentation membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan kebutuhan, karakteristik atau perilaku
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran (Marketing Definition) Saat ini konsumen dikelilingi oleh dunia pemasaran (marketing), di rumah, di tempat kerja, di jalan, di toko, di tempat bermain, dan
Lebih terperinciStudi Kelayakan Bisnis. Aspek Pasar dan Pemasaran
Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dan Pemasaran Pemasaran Pengertian Suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda
BAB V KESIMPULAN V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda dalam membuat dan menjual produk dengan desain yang berbeda dari yang lainnya.
Lebih terperinciBUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA
BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA Andreas Dwi Rahardjo Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: lenzcrew7@gmail.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN LITERATUR
BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Teori Ritel Ritel adalah sebuah rangkaian dari kegiatan usaha yang dapat memberikan nilai tambah pada produk dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk kepentingan pribadi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi event menurut ahli, diantaranya Shone and Parry (2002):
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Event Definisi event menurut ahli, diantaranya Shone and Parry (2002): Event are that phenomenon arising from those non-routine occasion which have leisure, cultural, personal
Lebih terperincibisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
BAB II LANDASAN TEORI A. PEMASARAN 1. Pengertian dari Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Keuangan Metode analisis keuangan yang digunakan dalam pengukuran pngembalian investasi bisnis SPBG adalah sebagai berikut : a. Sensitivity Analysis Pada perhitungan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Canvas Sebuah bisnis model menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah perusahaan menciptakan, mengirim, dan menangkap value. Menurut Osterwalder dan Pigneur
Lebih terperincia home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1
a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 SKS : 3 SKS Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat
Lebih terperinci5 Kekuatan Kompetisi Dalam Strategi Industri Menurut Michael E Porter
5 Kekuatan Kompetisi Dalam Strategi Industri Menurut Michael E Porter 8:34 PM No comments dada Dalam buku " Competitive Strategy " disebutkan bahwa terdapat 5 kekuatan strateri bisnis yang merupakan kerangka
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. DEFINISI KULINER Menurut Fandeli (1995, pg. 3), kuliner merupakan bagian dari pariwisata dengan daya tarik khusus dimana pariwisata ini dilakukan dengan mengunjungi objek wisata
Lebih terperinciResume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy
Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan
Lebih terperinciMENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP
MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP PEPEN AANDRIAN SYAH pepenaan@gmail.com Abstrak Business Model Canvas atau yang biasa disingkat dengan BMC mulai mendapatkan ketenaran di Indonesia.
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan
Lebih terperinciMata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM
Mata Kuliah Modul ke: - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising Analisis Situasional Apa yang
Lebih terperinciBAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN
58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat
Lebih terperinciANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PADA PT. RUANG ASRI UNTUK MU (RAUM) Disusun Oleh:
ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PADA PT. RUANG ASRI UNTUK MU (RAUM) Disusun Oleh: Nama : DAKSINA SYALSA PERTIWI NPM : 11213979 Pembimbing : ENNY SUKOWATI, SE., MM BAB I LATAR
Lebih terperinciKONSEP PASAR. Dapat menghasilkan skala ekonomi Investasi kecil Hasil besar Resiko kecil C & C 2
KONSEP PASAR KONSEP PASAR Pasar : tdd pelanggan potensial dengan kebutuhan atau keinginan i tertentu t t yang mungkin mau dan mampu untuk ambil bagian dalam jual beli guna memenuhi kebutuhan atau keinginan
Lebih terperinciBAB II VALUE PROPOSITION
BAB II VALUE PROPOSITION 2 A 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 BUSINESS MODEL CANVAS Sumber: Osterwalder, Pigneur, & Clark (2010) Gambar 2.1 Business Model Canvas Sebuah model bisnis harus menjelaskan secara mendasar
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN
KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: STRATEGI PEMASARAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perspektif Strategic Management Pendekatan strategi yang baik belum tentu dapat langsung diterapkan pada sebuah perusahaan, dan sukar menentukan formula yang tepat untuk menghitung
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
94 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa The Dharmawangsa dengan berbagai analisa, yaitu SWOT, STP, Marketing mix, Startegi Generic serta PLC: Dari
Lebih terperinciBAB II MANAJEMEN PEMASARAN
BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Dari hasil analisa, penulis mencoba membagi persaingan retail bakery dalam beberapa kuadran pada gambar dibawah ini : Tabel 4.1 Mapping Outlet Retail
Lebih terperinciCHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
CHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL LINGKUNGAN EKSTERNAL Lingkungan di luar perusahaan Sifat uncontrollable Identifikasi Peluang dan Ancaman Jenis: 1. Lingkungan Jauh 2. Lingkungan Dekat FUNGSI ALE
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir berikut : Tahapan penelitian dalam penulisan GFP ini dapat dijelaskan dalam bagan Gambar 3.1 Tahapan Penelitian 37 Sebagai salah satu tahap awal, kerangka
Lebih terperinciMENSEGMENTASI, MEMBIDIK DAN MELAKUKAN POSITIONING DI PASAR GUNA MENDAPATKAN KEUNGGULAN BERSAING. Meet-5 By.Hariyatno
MENSEGMENTASI, MEMBIDIK DAN MELAKUKAN POSITIONING DI PASAR GUNA MENDAPATKAN KEUNGGULAN BERSAING Meet-5 By.Hariyatno Definisi Segmentasi Pasar : 1) Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar
Lebih terperinciBAB III SOLUSI BISNIS
BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisis pada akar permasalahan pada Bab II, disimpulkan bahwa permasalahan bagi Diamond Supermarket (D BEST Fatmawati) pada saat ini adalah image Diamond Supermarket
Lebih terperinciBAB II IDEATION PROCESS
6 BAB II IDEATION PROCESS Ideation Process memiliki beberapa tahapan. Berikut adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk menghasilkan model bisnis yang inovatif (Osterwalder &Pigneur, 2009): 2.1 Team
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Menurut Glueck dan Jauch (1998, p.12) Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Yield Management Internet telah menyebabkan banyak perusahaan untuk mempertimbangkan kembali model bisnis mereka saat ini dan mengevaluasi bagaimana untuk menangkap potensi pendapatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran Kata pemasaran saat ini ada diterapkan di mana-mana. Secara formal dan informal, manusia dan organisasi berbaur dalam sejumlah kegiatan yang dapat disebut pemasaran.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian ini merupakan upaya penulis dalam menggambarkan kanvas
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini merupakan upaya penulis dalam menggambarkan kanvas model bisnis AtelierAMH. Penelitian mendapatkan data untuk membuat kanvas model bisnis AtelierAMH dari wawancara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kantin Sekolah Kantin sekolah adalah sebuah ruangan atau bangunan yang menyediakan makanan dan minuman yang diperuntukkan bagi murid, karyawan, dan guru. Pada umumunya, selain
Lebih terperinciBAB 2. Landasan Teori
BAB 2 Landasan Teori 2.1 Services Marketing Marketing (pemasaran) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih
Lebih terperinciANALISIS IKLAN BERDASARKAN SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING (STP)
ANALISIS IKLAN BERDASARKAN SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING (STP) Strategi pemasaran STP (segmenting, targeting, position) diperlukan karena hal-hal mendasar berikut ; pasar sangat beragam, pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelanggan merupakan aset penting bagi sebuah perusahaan. Osterwalder dan Pigneur (2010) menyatakan bahwa pelanggan merupakan inti dari sebuah model bisnis. Peran pelanggan
Lebih terperinciPERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13
PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan
Lebih terperinciBAB 2. Landasan Teori
7 BAB 2 Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pasar Menurut Kotler (p10, 2006), pasar adalah tempat dimana para penjual dan pembeli berkumpul untuk menjual dan membeli produk. 2.1.2 Pengertian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PERENCANAAN PENELITIAN DAN TINJAUAN PUSTAKA Langkah pertama dalam melakukan penelitan adalah dengan mengidentifikasi masalah yang ada dan menentukan tujuan dari penelitian
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam memilih
Lebih terperincidigunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David
41 digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David (2006:104) sebagai identifikasi dan evaluasi trend dari kejadian
Lebih terperinciTUGAS CASE CANADA GOOSE
TUGAS CASE CANADA GOOSE Kelompok 6 : Ade Lukito Hosea Suranta Ginting Martinus Manurung Mega Nur Innama Toga Sinaga PPM SCHOOL OF MANAGEMENT 2016 I Latar Belakang Canada Goose Inc merupakan perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Produk obat merupakan produk industri yang mempunyai pasar yang sangat besar di Indonesia. Persaingan antar produsen obat di dalam industri farmasi tetap tumbuh meskipun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan
Lebih terperinciMenyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2)
Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Oleh Sapri Pamulu, Ph.D. Manager SMO PT Wiratman Menurut Kaplan & Norton (2012) dalam dunia bisnis sekarang yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh sumber
Lebih terperinciBAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS
65 BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 5.1. Analisa SWOT 5.1.1. Strength (Kekuatan) - Mempunyai ragam variasi kegunaan yang tinggi (masak, membuat roti, minum, mengobati penyakit autisme,
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. Kami melakukan survey terhadap pemilik toko dan konsumen di sekitar area
BAB IV ANALISA 4.1 Penjelasan Pelaksanaan Survey Kami melakukan survey terhadap pemilik toko dan konsumen di sekitar area toko yang disurvey. Hambatan yang ditemui adalah tidak bersedianya mereka melayani
Lebih terperinci9 Perencanaan Strategik Sistem Teknologi Informasi
Information System Strategic Design 9 Perencanaan Strategik Sistem Teknologi Informasi Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia.widhyaestoeti@gmail.com dahlia74march.wordpress.com 1. Tahapan dari perencanaan
Lebih terperinciBMC Summary and Simple Example for E2
BMC Summary and Simple Example for E2 BMC adalah hasil penelitian doktoral yang dibagikan bagi para start-up baik dalam bentuk buku maupun website TOOLS TO CREATE AND ANALYZE BUSINESS MODELS Why BMC
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI Business Model Canvas. Bisnis model dideskripsikan sebagai alasan bagaimana sebuah organisasi
BAB 2 DASAR TEORI 2.1. Business Model Canvas Bisnis model dideskripsikan sebagai alasan bagaimana sebuah organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap sebuah nilai (Osterwalder & Pigneur, 2010). Pemahaman
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target
Lebih terperinci