BAB II BUSINESS CANVAS
|
|
- Liani Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II BUSINESS CANVAS Osterwalder & Pigneur (2010) menjabarkan dalam bukunya Business Model Generation mengenai bagaimana suatu bisnis dapat berjalan dengan baik dan mampu memberikan value kepada konsumen. Melalui bisnis kanvas yang dirumuskan ke dalam The Nine Building Blocks, Osterwalder & Pigneur mengatakan bahwa bisnis harus memperhatikan customer segments, value propositions, channels, customer relationship, revenue streams, key resources, key activities, key partnerships dan cost structure dalam model bisnisnya. Gambar 2.1: The 9 Building Blocks 15 10
2 The nine building block ini selanjutnya akan kami implementasikan dalam bisnis model kami. Adapun outcome dari blok-blok tersebut akan ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Key Key activities Value Customer Relationship Customer Partners Proporsition Segments - Vendor - Produksi - aspek social - Self Service Segmented: pakaian bayi - Marketing movement, - Mingguan Ibu di seluruh - Perusahaan - Membuat - aspek keunikan - Komunitas Indonesia, pengiriman konten online produk berdasarkan berjiwa sosial, barang - Administrasi design, dengan target - NGO - Web - aspek baby usia Digital maintaining friendly tahun, kelas Advertising Key Resource Channels menengah company - Karyawan - Website - Supporter - Finansial - Social media - Exhibiton event Cost Structure Revenue Stream Fixed Cost : - Sales - Gaji karyawan - Advertising - Biaya marketing - Pengeluaran operasional kantor Variable Cost : - Promosi - Sales expenses 2.1. Customer Segments Gambar 2.1: The 9 Building Blocks of Tallulah Pada blok Bangunan Segmen Pelanggan akan menjelaskan suatu kelompok atau grup atau organisasi yang ingin dijangkau dan dilayani (Osterwalder & Pigneur,
3 2010). Setiap segmen memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dengan cara pemenuhan kebutuhan yang berbeda pula, untuk itu penentuan segmentasi customer penting untuk dilakukan oleh suatu bisnis. Segmen Pelanggan bisa menjadi dasar penentuan positioning, branding dan cara mengkomunikasikan suatu produk pada target market. Segmen Pelanggan memiliki beberapa tipe. Berikut adalah contohnya: Mass Market Model bisnis yang berfokus pada pasar massal tidak membedakan antara Segmen-Segmen Pelanggan yang berbeda. Proposisi Nilai, Saluran Distribusi, dan Hubungan Pelanggan berfokus pada satu kelompok besar pelanggan dengan kebutuhan dan masalah yang sebagian besar sama. Niche Market Model bisnis yang memiliki target melayani pasar ceruk menyasar Segmen Pelanggan yang spesifik dan terspesialisasi. Proposisi Nilai, Saluran Distribusi, dan Hubungan Pelanggan dibuat khusus untuk kebutuhan spesifik pasar ceruk. Segmented Beberapa model bisnis membedakan segmen pasar dari kebutuhan dan masalahnya masing-masing. Kekuatan ritel sebuah bank semacam Credit Suisee, misalnya, dapat membedakan antara kelompok pelanggan besar, yang memiliki aset lebih dari US$ , dan kelompok klien makmur yang lebih kecil, yang memiliki kekayaan bersih lebih dari US$ Kedua segmen
4 ini memiliki kebutuhan dan masalah yang serupa tetapi bervariasi. Kondisi ini mempengaruhi blok bangunan lain model bisnis Credit Suisse, seperti Proposisi Nilai, Saluran Distribusi, Hubungan Pelanggan, dan Arus Pendapatan. Diversified Organisasi dengan model bisnis pelanggan terdiversifikasi melayani dua Segmen Pelanggan yang tidak terkait satu sama lain dengan kebutuhan dan masalah yang sangat berbeda. Multi Sided Platforms (or Multi Sided Markets) Model bisnis ini melayani dua atau lebih customer segments yang saling tergantung satu sama lainnya. Tallulah dalam menjalankan bisnisnya menargetkan pada segmen ibu yang memperhatikan kenyamanan pakaian bayi dan berkualitas tinggi. Pada segmen ini, mereka rela melakukan segalanya agar anaknya mendapatkan barang dengan kualitas terbaik. Untuk itu, harga bukan lagi menjadi perhatian bagi mereka. Sehingga customer yang diincar Tallulah ini lebih segmented Value Propositions Pada blok Proposisi Nilai menjelaskan mengenai kombinasi barang dan jasa yang akan menciptakan nilai yang spesifik pada Segmen Pelanggan (Osterwalder & Pigneur, 2010). Proposisi Nilai inilah yang akan diterima oleh pelanggan sehingga pelanggan bisa membedakan perusahaan yang satu dengan lainnya. Proposisi Nilai bisa berbentuk kuantitatif (harga, kecepatan layanan dan lainnya) atau kualitatif
5 (desain, pengalaman customer). Elemen-elemen dari Proposisi Nilai adalah sebagai berikut: Newness Elemen kebaruan ini adalah value propositions yang ditawarkan kepada customer dimana sebelumya customer belum pernah mengetahui adanya value propositions baru ini karena belum pernah mendapatkan tawaran sejenis sebelumnya. Performance Meningkatkan kinerja produk atau layanan merupakan cara yang umum untuk menciptakan nilai. Customization Menyesuaikan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan individu atau Segmen Pelanggan juga menciptakan nilai. Akhirakhir ini, konsep kustomisasi massal dan penciptaan pelanggan menjadi semakin penting. Pendekatan ini memungkinkan untuk menyesuaikan produk dan jasa, sambil tetap meraih keunggulan skala ekonomi. Getting The Job Done Nilai bisa diciptakan hanya dengan membantu pelanggan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Design
6 Proposisi Nilai berdasarkan desain sangat penting tetapi sulit untuk diukur. Suatu produk bisa menonjol dibanding kompetitornya karena desainnya yang menarik. Brand / Status Pelanggan bisa menemukan nilai hanya dengan menggunakan suatu merek tertentu. Merek tersebut bisa menunjukkan siapa diri pelanggan itu. Price Menawarkan nilai yang sama dengan harga yang lebih murah adalah hal yang umum dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang sensitif terhadap harga. Cost Reduction Model bisnis yang membantu pelanggan dalam mengurangi biaya adalah hal penting untuk menciptakan nilai. Risk Reduction Proposisi Nilai ini membantu pelanggan mengurangi resiko yang mungkin terjadi ketika ia membeli produk atau servis. Accessibility
7 Membuat produk atau servis yang sebelumnya tidak terjangkau atau tidak tersedia bagi pelanggan adalah proposisi nilai baru yang penting. Keadaan ini bisa ditemukan apabila ada suatu inovasi dalam model bisnis, teknologi baru atau bahkan kombinasi keduanya. Convenience / Usability Membuat produk atau servis yang nyaman dan mudah digunakan dapat menciptakan nilai baru yang substansial. Dalam menciptakan Proposisi Nilai pada pelanggan, Tallulah memiliki nilai pada beberapa elemen yang diantaranya: - Performance, produk pakaian Tallulah memperbaiki kualitas yang sebelumnya sudah dilakukan kompetitor, yaitu dengan cara menggunakan kain yang baby friendly. Saat ini katun combed 30S merupakan kain yang memiliki daya serap yang baik dan nyaman bagi kulit bayi. - Brand or status, produk pakaian Tallulah memberikan pride tersendiri bagi penggunanya, karena dengan membeli produk Tallulah maka konsumen akan mendapatkan kesempatan dalam membantu bayi lain untuk memperoleh pakaian yang layak. - Price, produk pakaian Tallulah memiliki harga yang reasonable dan valueable jika dibandingkan dengan kompetitor langsung seperti Mothercare. - Risk reduction, produk pakaian Tallulah hanya menggunakan bahan yang ramah lingkungan, misalnya penggunaan sablon berbasis air. Selain itu kami juga menggunakan kertas daur ulang sebagai kemasan.
8 - Accesibility, produk pakaian Tallulah dijual melalui media online, hal ini memudahkan konsumen untuk melakukan akses pembelian dimana saja dan kapan saja Channels Pada blok channels akan menjelaskan bagaimana perusahaan berkomunikasi terhadap customer segments yang dituju untuk menerima value propositions yang telah diciptakan (Osterwalder & Pigneur, 2010). Channels memegang peranan penting dalam memberikan pengalaman bagi customer ketika berinteraksi dengan perusahaan. Setelah menentukan customer segments dan value proporsition, suatu bisnis perlu menentukan channel yang akan digunakan untuk mengkomunikasikan dan menyampaikan beberapa value pada customer segments yang dituju. Channel memiliki lima fase yang berbeda, yaitu: Awareness Fase ini adalah mengenai bagaimana perusahaan meningkatkan kesadaran akan produk atau jasanya. Evaluation Fase ini menjelaskan bagaimana perusahaan membantu customer mengevaluasi value propositions yang ditawarkan.
9 Purchase Fase ini menjelaskan bagaimana perusahaan mempersilahkan customer untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Delivery Fase ini menjelaskan bagaimana perusahaan memberikan value kepada customernya. After Sales Fase ini menjelaskan bagaimana perusahaan menyediakan pelayanan setelah customer melakukan pembelian produk atau jasa. Adapun channel yang akan kami gunakan dalam menyampaikan value dari produk kami: - Company website - Social Media - Exhibition events 2.4. Customer Relationships Pada blok Bangunan Hubungan Pelanggan akan menjelaskan mengenai tipe hubungan yang dibangun oleh perusahaan dengan customer segmennya (Osterwalder & Pigneur, 2010). Dalam menyampaikan barang dan jasa, suatu bisnis tidak hanya membutuhkan channel yang tepat tetapi juga membangun hubungan dengan pelanggan. Adapun tipe-tipe hubungannya:
10 Personal Assistance Hubungan ini dilakukan berdasarkan interaksi sesama manusia. Pelanggan bisa berhubungan dengan bagian customer service langsung baik melalui call center, atau bentuk lainnya. Dedicated Personal Assistance Tipe hubungan ini membutuhkan orang yang secara khusus ditunjuk untuk melayani pelanggan tertentu. Hubungan ini menciptakan hubungan yang sangat dekat antara perusahaan dengan pelanggan. Self Service Dalam tipe hubungan ini, perusahaan tidak perlu melakukan hubungan langsung dengan pelanggan. Automated Services Tipe hubungan ini menggabungkan tipe self service dengan proses yang otomatis. Communities Dalam tipe hubungan ini, perusahaan menciptakan komunitas pelanggan sehingga pelanggan merasa lebih dekat baik dengan perusahaan maupun dengan pelanggan lainnya. Banyak perusahaan yang mengelola komunitas yang membiarkan pelanggan untuk saling berbagi pengetahuan dan
11 memecahkan masalahnya masing-masing. Komunitas juga dapat membantu pelanggan untuk lebih mengerti apa yang pelanggan inginkan. Co Creation Banyak perusahaan yang mulai meninggalkan pola hubungan lama dengan pelanggan. Saat ini ada perusahaan yang memilih untuk melalukan co creation dengan pelanggan untuk menciptakan nilai yang baru. Website merupakan media terpenting bagi operasional bisnis kami. Melalui platform website, memungkinkan pelanggan untuk melakukan self service dalam setiap aktivitasnya. Dengan adanya sistem login, Tallulah akan secara otomatis mengirimkan mingguan yang memuat update aktivitas produk pada pelanggan. Melalui sistem login dari website, memungkinkan juga para member akan membentuk suatu komuniti dari produk Tallulah. Melalui komuniti ini, perusahaan akan lebih mudah berkomunikasi karena hubungan akan dengan lebih dekat. Selain itu melalui komuniti, diharapkan dapat membantu Tallulah untuk mendapatkan insight-insight sehingga dapat mengembangkan nilai baru bagi pelanggan Revenue Streams Pada blok revenue streams merepresentasikan mengenai bagaimana perusahaan mendapatkan pemasukan dari setiap customer segment (Osterwalder & Pigneur, 2010). Kami menggunakan diferensiasi harga pada tiap pelanggan sesuai dengan biaya yang akan dikeluarkan. Besarnya pemasukan akan dipengaruhi oleh banyaknya volume produk yang terjual pada setiap periode. Adapun beberapa cara untuk mendapatkan pemasukan bagi perusahaan, yaitu:
12 Asset Sale Ini adalah hal yang paling umum dilakukan oleh perusahaan dalam mendapatkan pemasukan. Dengan menjual produk atau jasa yag dimiliki kepada pelanggan. Usage Fee Tipe pemasukan ini bekerja jika pelanggan menggunakan beberapa servis yang ditawarkan oleh perusahaan. Subscription Fees Tipe pemasukan ini bekerja dengan menjual akses atas servis tertentu kepada pelanggan. Lending / Renting / Leasing Tipe pemasukan ini diciptakan dengan memberikan pelanggan hak eksklusif untuk menggunakan aset tertentu dalam periode tertentu tergantung pembayaran dari pelanggan. Licensing Tipe pemasukan ini bekerja dengan memberikan pelanggan izin untuk menggunakan hak kekayaan intelektual perusahaan dengan membayar sejumlah uang tertentu. Brokerage Fees
13 Tipe pemasukan ini didapat jika perusahaan mampu mempertemukan dua atau lebih pihak yang saling membutuhkan sehingga perusahaan akan mendapatkan bayaran dari kedua pihak tersebut. Advertising Tipe pemasukan ini dihasilkan dari pembayaran atas iklan dari produk, jasa atau brand tertentu. Pendapatan utama dari bisnis kami berasal dari penjualan produk pakaian bayi. Selain itu Tallulah mendapat pemasukan tambahan dari advertising, yaitu penjualan dua ruang iklan bagi brand yang memiliki korelasi dengan produk Tallulah Key Resources Pada blok Bangunan Sumber Daya Utama menjelaskan aset penting yang dibutuhkan untuk membuat bisnis model dapat bekerja (Osterwalder & Pigneur, 2010). Perbedaan key resources dibutuhkan tergantung dari model bisnis yang dibuat. Key resources bisa berbentuk fisik, finansial, hak kekayaan intelektual ataupun pegawai. Kategori key resources: Physical Kategori ini meliputi fasilitas pabrik, bangunan, kendaraan, mesin, sistem baik sistem penjualan maupun sistem distributor. Intellectual Hak kekayaan intelektual seperti merek, paten, hak cipta dan sebagainya sangat penting bagi keberlangsungan model bisnis yang dijalankan.
14 Human Setiap perusahaan pastinya membutuhkan pekerja untuk menjalankan bisnisnya. Financial Beberapa model bisnis membutuhkan sumber finansial untuk menjamin bisnisnya tetap berjalan seperti adanya uang kas, kredit atau berupa saham. Dalam menyampaikan produk kami, adapun key resources yang kami butuhkan yaitu: - Finansial - Pegawai 2.7. Key Activities Pada blok key activities akan menjelaskan hal paling penting yang harus perusahaan lakukan untuk membuat model bisnis berjalan sempurna (Osterwalder & Pigneur, 2010). Key activities bisa dikategorikan sebagai berikut: Production Aktivitas ini terkait dengan perancangan, pembuatan, dan penyampaian produk dalam jumlah besar dan/atau kualitas unggul. Aktivitas produksi mendominasi model bisnis perusahaan pabrikan. Problem Solving
15 Aktivitas-Aktivitas Kunci jenis ini terkait dengan penawaran solusi baru untuk masalah-masalah pelanggan individu. Kegiatan-kegiatan konsultan, rumah sakit, dan organisasi jasa lain biasanya didominasi aktivitas pemecahan masalah. Model bisnis organisasi ini membutuhkan aktivitas-aktivitas seperti manajemen pengetahuan dan pelatihan berkelanjutan. Platform / Network Model bisnis yang dirancang dengan platform sebagai Sumber Daya Utama didominasi oleh platform atau Aktivitas Kunci yang terkait dengan jaringan. Jaringan, platform matchmaking, software, dan bahkan merek berfungsi sebagai platform. Adapun beberapa aktivitas penting yang kami lakukan untuk membuat bisnis kami berjalan sempurna, diantaranya: - Kontinuitas produksi - Adminitrasi umum - Mengkreasikan konten pada website 2.8. Key Partnership Pada blok key partnership menjelaskan hubungan antara suplier dan partner yang akan membuat model bisnis yang telah dibuat bekerja (Osterwalder & Pigneur, 2010). Perusahaan membutuhkan partner untuk mengoptimalkan model bisnisnya, mengurangi resiko dan mendapatkan sumber daya. Berikut adalah motivasi utama mengapa perusahaan memilih untuk mencari partner bisnis: Keuntungan Dalam Skala Ekonomi
16 Mengoptimalkan alokasi sumber daya dan aktivitas dilakukan untuk mengurangi resiko dan bukan tidak mungkin untuk menggunakan sistem outsourcing atau berbagi infrastruktur dengan perusahaan lain. Minimalisasi Resiko Kemitraan dapat membantu mengurangi risiko dalam lingkungan kompetitif yang bercirikan ketidakpastian. Bukan sesuatu yang tidak biasa bagi pesaing untuk membentuk aliansi strategis dalam satu area sambil tetap bersaing di area lainnya. Akuisisi Sumber Daya dan Aktivitas Beberapa pola kerjasama dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan, lisensi atau akses kepada pelanggan. Dalam menciptakan produk dengan cara yang efektif, kami memerlukan partner atau vendor seperti: - Outsource vendor pakaian - Outsource vendor packaging - NGO - Digital Advertising Company - Artis atau tokoh publik sebagai supporter - Perusahaan jasa kurir 2.9. Cost Structure
17 Pada blok Struktur biaya menjelaskan mengenai biaya-biaya yang timbul dalam menjalankan bisnis (Osterwalder & Pigneur, 2010). Biaya haruslah selalu dibuat minimal dalam setiap model bisnis. Dalam menjelaskan persoalan biaya ini, harus dibedakan antara bisnis yang cost driven atau value driven. Model bisnis cost driven berfokus kepada bagaimana meminimalisir biaya serendah mungkin. Sedangkan value driven tidak terlalu fokus kepada biaya tetapi lebih kepada value yang ingin diberikan kepada customer. Stuktur biaya dapat memiliki beberapa karakteristik, seperti fixed costs, variable costs, economies of scale dan economies of scope.
Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BUSINESS MODEL CANVAS Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas Apa itu business model canvas [BMC]??? BMC adalah model bisnis yang memaparkan 9 elemen bisnis secara singkat
Lebih terperinciPENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom
PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA Komang Anom Budi Utama, SKom komang_anom@staff.gunadarma.ac.id Business Model Canvas Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menciptakan sebuah framework
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 BUSINESS MODEL CANVAS Bisnis model menjelaskan mengenai dasar pemikiran bagaimana sebuah bisnis diciptakan, diberikan, dan ditangkap nilainya (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain
Lebih terperinciBMC Summary and Simple Example for E2
BMC Summary and Simple Example for E2 BMC adalah hasil penelitian doktoral yang dibagikan bagi para start-up baik dalam bentuk buku maupun website TOOLS TO CREATE AND ANALYZE BUSINESS MODELS Why BMC
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda
BAB V KESIMPULAN V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda dalam membuat dan menjual produk dengan desain yang berbeda dari yang lainnya.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Salon Istilah salon diadaptasi dari bahasa Inggris yang bermakna ruangan atau ruang besar. Terdapat pula pengertian lain berdasar kamus saku Oxford Learner's Pocket Dictionary,
Lebih terperinciBAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL
BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 3.1. Customer Segments KULTUR&CO menggunakan pendekatan niche market sebagai jenis konsumen dalam perancangan 9 building blocks yang mempunyai segmentasi dan spesialisasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Value Chain Value chain menurut Porter adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi cara menciptakan customer value lebih bagi pelanggan. Dijelaskan bahwa setiap
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Canvas Sebuah bisnis model menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah perusahaan menciptakan, mengirim, dan menangkap value. Menurut Osterwalder dan Pigneur
Lebih terperinciANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION
AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 358 ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION Feliciana Priyono Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Lima Kekuatan Porter Analisis kompetitif dengan menggunakan model lima kekuatan porter adalah pendekatan yang dipakai untuk mengembangkan strategi dibanyak perusahaan (David, 2011,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Sejak kemunculan model bisnis e-commerce, maka para praktisi bisnis mengubah model bisnis lama menjadi model bisnis baru yang lebih sesuai. Bisnis model sendiripun menjadi sangat
Lebih terperinciPERANCANGAN BUSINESS MODEL CANVAS EUNIQE PICNICROLL
286 PERANCANGAN BUSINESS MODEL CANVAS EUNIQE PICNICROLL Yeziel Arkhipus Wiciaputra Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail:
Lebih terperinciBAB III DESAIN AKHIR
62 BAB III DESAIN AKHIR 3.1. Kanvas Model Bisnis Gambar 3.1.1 Business Model Clip On 62 63 3.2. Nine Building Blocks 3.2.1. Customer Segments Sumber: McKinsey Consumer and Shopper Insights Indonesia Study,
Lebih terperinciRANGKUMAN BMC DALAM BAHASA INDONESIA
RANGKUMAN BMC DALAM BAHASA INDONESIA RANGKUMAN BMC DALAM BAHASA INDONESIA Sumber: Nuradhi, M. (2015), Kajian Business Model Canvas pada Biro Konsultan Arsitektur dan Desain Interior Hadiprana, Tesis Magister
Lebih terperinciBUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA
BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA Andreas Dwi Rahardjo Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: lenzcrew7@gmail.com
Lebih terperinciDESKRIPSI MODEL BISNIS PADA PT JOYO BEKTI INDAH MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 591 DESKRIPSI MODEL BISNIS PADA PT JOYO BEKTI INDAH MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Kevin Rudy Tulus Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI Business Model Canvas. Bisnis model dideskripsikan sebagai alasan bagaimana sebuah organisasi
BAB 2 DASAR TEORI 2.1. Business Model Canvas Bisnis model dideskripsikan sebagai alasan bagaimana sebuah organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap sebuah nilai (Osterwalder & Pigneur, 2010). Pemahaman
Lebih terperinciBUSINESS MODEL CANVAS
BUSINESS MODEL CANVAS Coach Ferdy D. Savio Surabaya, 11 Mei 2016 Apa Faktor yang paling Penting dari sebuah Bisnis? Business Model Generation Alexander Osterwalder & Yves Pigneur Apakah Anda memiliki SEMANGAT
Lebih terperinciMenyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2)
Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Oleh Sapri Pamulu, Ph.D. Manager SMO PT Wiratman Menurut Kaplan & Norton (2012) dalam dunia bisnis sekarang yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh sumber
Lebih terperincia home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1
a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 SKS : 3 SKS Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat
Lebih terperinciRefining Key Resources and Partnerships week 12 (11 Mei 2016):
Refining Key Resources and Partnerships week 12 (11 Mei 2016): Learning Outcomes week 12 dan 12a Team mampu mengembangkan desain blok key partnership dan key resources BMC dengan menggunakan feedback and
Lebih terperinciRANGKUMAN BMC DALAM BAHASA INDONESIA
RANGKUMAN BMC DALAM BAHASA INDONESIA Sumber: Nuradhi, M. (2015), Kajian Business Model Canvas pada Biro Konsultan Arsitektur dan Desain Interior Hadiprana, Tesis Magister Manajemen Universitas Ciputra,
Lebih terperinciBAB 2 KERANGKA TEORI
BAB 2 KERANGKA TEORI 2.1 Model Bisnis Menurut Alexander Osterwalder & Yves Pigneur, sebuah model bisnis menggambarkan dasar pemikiran bagaimana suatu perusahaan atau organisasi menicptakan, memberikan
Lebih terperinciBAB III BUSINESS MODEL
BAB III BUSINESS MODEL Business Model Canvas PT. The Ayam Kampoeng merupakan perusahaan distributor ayam kampung yang bergerak di bidang produksi, distribusi dan pengolahan ayam kampung pembangunan bisnis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Ayam Ayam merupakan binatang yang termasuk dalam kelas aves dengan ordo galiformes. (Yuliadi, 2014) hewan ini umumnya dapat ditemui di dareah pedesaan. Namun saat ini
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Pasar dan Industri II.1.1. SWOT Analysis Ialah salah satu alat analisis untuk mengevaluasi kondisi internal dan eksternal berdasarkan kekuatan (strengths), kelemahan
Lebih terperinciBAB III BUSINESS MODEL CANVAS
BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Gambar 3.1: Business Model Canvas dari Lalita 58 59 3.1 SEGMENTASI PELANGGAN (CUSTOMER SEGMENTS) Blok bangunan segmen pelanggan menggambarkan sekelompok orang atau organisasi
Lebih terperinciBAB III BUSINESS MODEL CREATION
43 BAB III BUSINESS MODEL CREATION 3.1. COMPETITORS 9 BUILDING BLOCKS Kompetitor dari bisnis ini adalah kompetitor tidak langsung karena belum ada brand atau kompetitor yang menjual produk yang sama persis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bisnis serupa didirikan yang menawarkan produk barang dan/
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kantin Sekolah Kantin sekolah adalah sebuah ruangan atau bangunan yang menyediakan makanan dan minuman yang diperuntukkan bagi murid, karyawan, dan guru. Pada umumunya, selain
Lebih terperinciFORMULASI MODEL BISNIS PADA TOKO SINAR BANGUNAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS
AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 552 FORMULASI MODEL BISNIS PADA TOKO SINAR BANGUNAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Imelda Christiani Wongkar Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas
Lebih terperinciBusiness Model Canvas (Kanvas Model Bisnis)
Business Model Canvas (Kanvas Model Bisnis) Aji Hermawan dan Rachel Jessica Pravitasari Setiap orang dapat memiliki ide yang luar biasa, tapi yang dikenang dalam sejarah adalah orang yang berhasil mewujukannya.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS
AGORA Vol. 3, No. 2 (2015) 588 PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Jeffrey Yosh Pradipta dan Dhyah Harjanti Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas
Lebih terperinciBAB 2 VALUE PROPOSITION (DEVELOPMENT & JUSTIFICATION)
8 BAB 2 VALUE PROPOSITION (DEVELOPMENT & JUSTIFICATION) 2.1 ANALISA PASAR DAN INDUSTRI 2.1.1 PENGERTIAN HOTEL Dalam era modern ini hotel didefinisikan sebagai suatu organisasi yang menyediakan sarana akomodasi,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 BUSINESS MODEL CANVAS Dalam melakukan perencanaan sebuah bisnis, penting sekali diperlukan adanya bisnis model demi terwujudnya kelancaran bisnis tersebut. Menurut Osterwalder
Lebih terperinciBAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL
59 BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL Gambar 3. 1 Final Design Business Model Canvas 3.1 Customer Segment Makanan sehat yang mengandung protein tinggi ini akan dipasarkan kepada beberapa segmen pasar.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 BUSINESS MODEL CANVAS Konsep bisnis kafe yang direncanakan menggunakan nama Tourner Café. Konsep bisnis ini menggunakan suatu konsep permainan roulette yang sudah dikenal
Lebih terperinciBAB III BUSINESS MODEL CANVAS
BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Bab ini menjelaskan mengenai implementasi Business Model Canvas dalam Pooch Village. Business Model Canvas ini terdiri dari Customer Segments, Value Propositions, Channels,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Informasi Menurut Considine, Parkes, Olesen, Blount & Speer (2012:103), Information is data or facts that are processed in a meaningful form. Jadi berdasarkan
Lebih terperinciBAB III BUSINESS MODEL CANVAS
BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Sebagai bisnis yang bergerak di industri makanan, Sushi Dessert menawarkan jenis makanan ringan yang belum pernah ditawarkan sebelumnya. Sebagai bisnis trendsetter di bidang
Lebih terperinciANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD. MOGA JAYA SURABAYA
ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD. MOGA JAYA SURABAYA Niken Indriany dan Ratih Indriyani Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR.. xiii INTISARI xv ABSTRACT xvi BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Business Plan Kerangka pikir penulis untuk model bisnis ini terdiri dari delapan langkah yaitu diantaranya berupa : 1. Identifikasi business model saat ini : dimana
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian ini merupakan upaya penulis dalam menggambarkan kanvas
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini merupakan upaya penulis dalam menggambarkan kanvas model bisnis AtelierAMH. Penelitian mendapatkan data untuk membuat kanvas model bisnis AtelierAMH dari wawancara
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 E-Commerce E-Commerce lebih dari sekedar menjual dan membeli produk secara online. E-commerce meliputi seluruh proses dari pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan
Lebih terperinciModul Latihan Penyusunan Model Bisnis
+ Modul Latihan Penyusunan Model Bisnis Jurusan Manajemen FEB UB Modul Penunjang Laboratorium Kewirausahaan Sri Palupi Prabandari SE., MM Radityo Putro Handrito SE., MM + Business Model dalam Laboratorium
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Perubahan dunia perekonomian pada saat ini, sangat berpengaruh pada dunia perdanganggan yang mengakibatkan ketatnya persaingan. Semakin ketatnya persaingan
Lebih terperinciBUSINESS TECHNOLOGY INCUBATION CENTER
Strategi Memulai Bisnis MEMBANGUN KONSEP BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KANVAS Oleh : Intan N. Sutarto Manajer Operasional BTIC MITI MASYARAKAT ILMUWAN DAN TEKNOLOG INDONESIA BUSINESS TECHNOLOGY
Lebih terperinciBAB II VALUE PROPOSITION
BAB II VALUE PROPOSITION 2 A 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 BUSINESS MODEL CANVAS Sumber: Osterwalder, Pigneur, & Clark (2010) Gambar 2.1 Business Model Canvas Sebuah model bisnis harus menjelaskan secara mendasar
Lebih terperinciRoad to PMW UB. Nadiyah Hirfiyana Rosita, MM.
Road to PMW UB Nadiyah Hirfiyana Rosita, MM. Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) penyusunan rencana pengembangan bisnis pendampingan @NadiyahRosita Jenis Usaha harus berbasis pada ilmu pengetahuan yang dimiliki
Lebih terperinciANALISIS BUSINESS MODEL CANVAS PADA CV. TRIPUTRA PERKASA
ANALISIS BUSINESS MODEL CANVAS PADA CV. TRIPUTRA PERKASA Henry Mulya Gondosaputro Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan terus meningkatnya pertumbuhan dalam dunia bisnis, tentu wajar saja semakin banyak perusahaan yang juga meningkatkan persyaratan kerjanya demi menjamin kualitas
Lebih terperinciMENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP
MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP PEPEN AANDRIAN SYAH pepenaan@gmail.com Abstrak Business Model Canvas atau yang biasa disingkat dengan BMC mulai mendapatkan ketenaran di Indonesia.
Lebih terperinciBAB II BISNIS MODEL KANVAS
BAB II BISNIS MODEL KANVAS Bisnis model mendeskripsikan dasar pemikiran bagaimana organisasi diciptakan, disampaikan dan ditangkap nilainya (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal. 14). Bisnis model kanvas memberikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 ROULETTE 2.1.1 PENGERTIAN ROULETTE Berdasarkan kamus oxford, roulette adalah sebuah permainan judi dimana sebuah bola dijatuhkan ke roda yang berputar dengan ruang-ruang bernomor,
Lebih terperinciMODEL BISNIS PADA PT. INTEGRASI KREATIF SEMESTA (INCREASE), SURABAYA JAWA TIMUR MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS
AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 413 MODEL BISNIS PADA PT. INTEGRASI KREATIF SEMESTA (INCREASE), SURABAYA JAWA TIMUR MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Johan Manuel Muliono Program Manajemen Bisnis, Program
Lebih terperinciANALISIS MODEL BISNIS KANVAS GEPREK EXPRESS SAMARINDA
ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (2): 309-323 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS MODEL BISNIS KANVAS GEPREK EXPRESS SAMARINDA Muhammad Hakiim Rizqi Bintang
Lebih terperinciEVALUASI DAN PERANCANGAN MODEL BISNIS PADA KAISAR ORGANIZER DENGAN BUSINESS MODEL CANVAS
AGORA Vol. 3, No. 2 (2015) 302 EVALUASI DAN PERANCANGAN MODEL BISNIS PADA KAISAR ORGANIZER DENGAN BUSINESS MODEL CANVAS Andy Jackson dan Dhyah Harjanti Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian 1.1.1 Sejarah Resto Rumah Soto Padang Resto Rumah Soto Padang merupakan sebuah restoran dengan menu khas soto yang berdiri pada 20 November 2013 di
Lebih terperinciModel bisnis E-commerce Produk Pertanian (Studi kasus pada PT. Limakilo Maju Bersama petani)
Model bisnis E-commerce Produk Pertanian (Studi kasus pada PT. Limakilo Maju Bersama petani) Oleh : Adystiana Yashinta Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran adystiana.yashinta@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III BUSINESS MODEL CANVAS
BAB III BUSINESS MODEL CANVAS 3.1 Customer Segments (Segmentasi Pelanggan) Jenis segmen pelanggan jaket LED ini terbagi menjadi dua yaitu: penyewa sepeda motor dan pembeli individual. Penyewa Sepeda Motor
Lebih terperinciMODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS
MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS 18 Devyana Chandra Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail:
Lebih terperinciPenerapan Bisnis Model Kanvas Dalam Penentuan Rencana Manajemen Usaha Jasa Pengiriman Dokumen Di Denpasar
JURNAL SISTEM DAN INFORMATIKA 77 Penerapan Bisnis Model Kanvas Dalam Penentuan Rencana Manajemen Usaha Jasa Pengiriman Dokumen Di Denpasar Ni Wayan Cahya Ayu Pratami, IGKG Puritan Wijaya ADH STMIK STIKOM
Lebih terperinciFORMULASI BUSINESS MODEL CANVAS PADA SIFU PUDDING CREAM JAKARTA
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 467 FORMULASI BUSINESS MODEL CANVAS PADA SIFU PUDDING CREAM JAKARTA Aditya Chandra dan Sesilya Kempa Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dalam perekonomian di Indonesia. UKM memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat
Lebih terperinciBAB II IDEATION PROCESS
6 BAB II IDEATION PROCESS Ideation Process memiliki beberapa tahapan. Berikut adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk menghasilkan model bisnis yang inovatif (Osterwalder &Pigneur, 2009): 2.1 Team
Lebih terperinciBAB II VALUE PROPOSITION
BAB II VALUE PROPOSITION 2.1 E-Business 2.1.1 Pengertian E-Business Menurut Harisno dan Pujadi (2009: 67), E-Business merupakan kegiatan berbisnis di internet, yang tidak saja pembelian, penjualan dan
Lebih terperinciEVALUASI DAN PERANCANGAN MODEL BISNIS PADA PT. SARANA WARNA MEGAH
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 98 EVALUASI DAN PERANCANGAN MODEL BISNIS PADA PT. SARANA WARNA MEGAH Kevin Djap Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri kreatif dibagi menjadi 15 subsektor, diantaranya: mode,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri kreatif merupakan salah satu faktor yang menjadi penggerak perekonomian nasional. Industri kreatif Indonesia semakin berkembang dan diminati pasar global. Di
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2007). Sampah dalam ilmu kesehatan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sampah Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.2 Definisi E-Commerce Menurut Laudon & Laudon (1998) e-commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 LATAR BELAKANG
BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Membahas tentang kebutuhan utama manusia adalah salah satunya kebutuhan akan pangan. Pangan adalah kebutuhan yang paling utama secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk kebutuhan sandang. Kehidupan sehari hari manusia tidaklah pernah terlepas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alas kaki adalah kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. Dari tiga kategori kebutuhan primer, sandang, pangan, papan. Alas kaki termasuk salah satu bentuk kebutuhan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL BISNIS SANDIWARA STORE DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS
PENGEMBANGAN MODEL BISNIS SANDIWARA STORE DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL DEVELOPMENT SANDIWARA STORE BY USING BUSINESS MODEL CANVAS APPROACH 1 Dimas Anggoro, 2 Budi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi convenience store, serta banyaknya kompetitor membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan convenience store di Indonesia khususnya di Jakarta semakin meningkat. Berawal dari minimarket biasa kemudian berkembang menjadi convenience
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Webster s New World Dictionary (1991) dalam Udaya dkk (2013),
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Strategi Menurut Webster s New World Dictionary (1991) dalam Udaya dkk (2013), strategi adalah (1) ilmu merencanakan serta mengarahkan kegiatan -kegiatan militer dalam skala
Lebih terperinciAPPLE SERVICE CENTER DI SURABAYA
APPLE SERVICE CENTER DI SURABAYA Budi Hartono Magister Manajemen budzciamik@hotmail.com Abstrak irepair merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa yaitu jasa service produk Apple. Dalam kegiatan
Lebih terperinciEVALUASI MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 305 EVALUASI MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Melina Setijawibawa Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Lebih terperinciPERANCANGAN BISNIS UNTUK CABANG BARU UD ANDY MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS
129 PERANCANGAN BISNIS UNTUK CABANG BARU UD ANDY MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS Andy Aprianto Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri fashion di Indonesia saat ini berkembang dengan sangat pesat. Kondisi tersebut sejalan dengan semakin berkembangnya kesadaran masyarakat akan fashion yang
Lebih terperinciAGORA Vol. 5, No. 3, (2017) 1
AGORA Vol. 5, No. 3, (2017) 1 INOVASI BISNIS DI PT CIPTA UNGGUL PRATAMA DENGAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Steven Lie Chandra Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen
Lebih terperinciMODEL BISNIS COLLEGES NEED MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS
MODEL BISNIS COLLEGES NEED MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS Vincent Varianto Fakultas Manajemen dan Bisnis Universitas Ciputra Surabaya E-mail: vvarianto@student.ciputra.ac.id Abstract:This
Lebih terperinciANALISIS BUSINESS MODEL CANVAS PADA CV. KAYU MURNI SURABAYA
304 ANALISIS BUSINESS MODEL CANVAS PADA CV. KAYU MURNI SURABAYA Laurentius Evan Wijaya dan Ratih Indriyani Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciEVALUASI DAN PERANCANGAN MODEL BISNIS BERDASARKAN BUSINESS MODEL CANVAS
EVALUASI DAN PERANCANGAN MODEL BISNIS BERDASARKAN BUSINESS MODEL CANVAS 8 Ellizabeth Cindy Tjitradi Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto Timur 1,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Gambar 3.1. Metodologi penelitian. Business Canvassing. Ruang Lingkup Bisnis. Produk dan Layanan STP. Business Feasibility
BAB III METODOLOGI 3.1 METODE PERENCANAAN BISNIS Untuk merencanakan konsep pengembangan model bisnis dari developer rumah container ini, kami menggunakan berbagai macam perencanaan dan sistem untuk menjaga
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii. Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar isi... v
DAFTAR ISI Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar isi... v Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... xi Daftar Lampiran... xiii Intisari... xiv Abstract...
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Mobile Application 2.2 Rumah Sakit
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Mobile Application Mobile application adalah proses dimana pengembangan aplikasi untuk perangkat genggam seperti telepon genggam atau PDA. Selama manufaktur aplikasi mobile sudah
Lebih terperinciPeranan Inovasi Produk Terhadap Competitive Advantage Melalui Business Model Canvas Pada PT. Martina Berto Tbk
AGORA Vol. 5, No. 3, (2017) 1 Peranan Inovasi Produk Terhadap Competitive Advantage Melalui Business Model Canvas Pada PT. Martina Berto Tbk Daniel Erwin Wijaya Program Manajemen Bisnis, Program Studi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Pasar dan Industri Analisis pasar dan industri ini mencakup keadaan secara umum mengenai industri kreatif dan yang lebih spesifik yaitu sektor permainan interaktif di
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Business Model Canvas Sebuah model bisnis diciptakan untuk mendeskripsikan bagaimana sebuah organisasi atau perusahaan membuat (create), memberikan (deliver) dan menciptakan
Lebih terperinciStrategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran
Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran Market segmentation membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan kebutuhan, karakteristik atau perilaku
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ekonomi Teknik Menggunakan formula matematika untuk menghitung time value of money atau nilai uang yang dipengaruhi oleh waktu dan untuk menyeimbangkan nilai revenues dan costs
Lebih terperinciBAB II VALUE PROPOSITION
BAB II VALUE PROPOSITION 2.1 Karakter Fiksi & Royalti 2.1.1 Karakter Fiksi Menurut Trumble and Stevenson, Karakter Fiksi Adalah tokoh ciptaan seseorang dalam sebuah karya seni seperti novel, drama, opera,
Lebih terperinciBAB 3 BUSINESS MODEL
BAB 3 BUSINESS MODEL 3.1 Business Model Canvas Berikut ini adalah business model canvas dari Culinaizer. Key Partners Key Activities Value Proposition Customer Relationship Customer Segment Building Management
Lebih terperinciTUGAS UAS ANALISA TERHADAP PERUSAHAAN ONLINE STUDI KASUS AMAZON.COM, INC.
TUGAS UAS ANALISA TERHADAP PERUSAHAAN ONLINE STUDI KASUS AMAZON.COM, INC. Disusun Oleh : Kelompok 8 Januaryoputra Setyo Handoko 12.41010.0165 Jerry Septian Messi 12.41010.0169 Pradita Maulidya Effendi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BISNIS MODEL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI BATIK SUMENEP MADURA
C.19 PENGEMBANGAN BISNIS MODEL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI BATIK SUMENEP MADURA Narto * Program Studi Magister Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Business Model Canvas Definisi business model canvas menurut Osterwalder (2010) adalah sebuah bisnis model yang menjelaskan dasar pemikiran bagaimana sebuah bisnis diciptakan,
Lebih terperinci