BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Canvas Sebuah bisnis model menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah perusahaan menciptakan, mengirim, dan menangkap value. Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010), cara terbaik untuk menjelaskan sebuah model bisnis adalah menggunakan nine basic building blocks yang menunjukkan logika bagaimana cara sebuah perusahaan memperoleh uang. Nine bulding blocks terdiri dari customer segments, value prepositions, channels, customer relationships, revenue streams, key resources, key activities, key partnerships, dan cost structure, yang secara keseluruhan mencakup empat bidang di dalam bisnis, yaitu : konsumen, penawaran, infrastruktur, dan kelayakan secara finansial (financial viability) Customer Segments Customer segments menjelaskan kelompok perusahaan atau orang-orang yang berbeda yang ditargetkan perusahaan untuk dicapai dan dilayani. Konsumen merupakan inti dari setiap model bisnis. Tidak ada perusahaan yang dapat bertahan lama tanpa konsumen (yang profitable). Dalam rangka lebih memuaskan konsumen, perusahaan sebaiknya menggolongkan mereka ke dalam segmen yang berbeda 11

2 12 berdasarkan kesamaan kebutuhan, kesamaan perilaku, serta atribut lainnya. Perusahaan harus membuat keputusan mengenai segmen mana yang akan dituju. Ostwald dan Pigneur (2010) membagi customer segments menjadi empat jenis : - Mass market - Niche market - Segmented - Diversified Value Proposition Value proposition adalah suatu deskripsi tentang kumpulan produk atau jasa yang menciptakan nilai bagi segmen konsumen yang spesifik. Secara sederhana, value proposition dapat dikatakan sebagai keuntungan-keuntungan apa saja yang ditawarkan perusahaan melalui model bisnisnya. Beberapa value propositions mungkin saja inovatif dan mewakili sebuah penawaran baru, di mana sebagian lain mungkin mirip atau sama dengan penawaran yang sudah ada di pasar, tetapi dilengkapi penambahan fitur dan atribut Channel Channel merupakan sarana perusahaan berkomunikasi dengan konsumen dan menjangkau segmen konsumen yang diinginkan dalam rangka menyampaikan value preposition. Saluran komunikasi, distribusi, serta penjualan adalah bagian dari

3 13 antarmuka perusahaan dengan konsumen. Channel memiliki beberapa fungsi, di antaranya : - meningkatkan kepedulian konsumen pada produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. - membantu konsumen mengevaluasi value preposition perusahaan. - memungkinkan konsumen membeli jasa dan produk yang spesifik. Channel menurut Osterwalder dan Pigneur (2010) memiliki beberapa tahap yang berbeda. Menemukan kombinasi channels yang tepat sangat krusial dalam penyampaian value proposition. Perusahaan dapat memilih apakah menggunakan channel pribadi, partner channel, atau gabungan keduanya. Channel pribadi dapat tergolong langsung seperti in-house sales dan website ataupun tidak langsung seperti toko eceran yang dioperasikan sendiri oleh perusahaan. Partner channels bersifat tidak langsung dan mencakup pilihan yang lebih luas seperti distribusi grosir, eceran, atau website milik mitra. Partner channels memberikan margin yang lebih rendah, tetapi memungkinkan perusahaan untuk memperluas jangkauan dan keuntungan dari kekuatan mitra. Channel pribadi dan khususnya yang bersifat langsung memiliki margin yang lebih tinggi, tetapi terdapat kemungkinan memakan biaya lebih besar. Maka dari itu, perlu ditemukan keseimbangan yang tepat antara jenis channel yang berbeda untuk kemudian diintegrasikan dengan cara yang tepat guna memaksimalkan pendapatan. (Osterwalder dan Pigneur, 2010)

4 Customer Relationship Customer relationship menjelaskan tipe hubungan yang dibangun oleh perusahaan dengan segmen konsumen yang spesifik. Hubungan dengan konsumen ini dapat digerakkan oleh beberapa motivasi antara lain akuisisi dan retensi konsumen, serta meningkatkan penjualan. Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010) terdapat beberapa kategori hubungan perusahaan dengan segmen konsumennya, yaitu personal assistance, dedicated personal assistance, self-service, automated services, communities, dan cocreation. Personal assistance adalah jenis hubungan berdasarkan interaksi manusia, di mana konsumen dapat berkomunikasi dengan perwakilan konsumen untuk mendapat bantuan selama proses penjualan atau setelah pembelian selesai dilakukan. Dedicated personal assistance digunakan dalam bisnis asuransi atau bank, yang mengkhususkan masing-masing perwakilan konsumen untuk setiap klien secara individu agar tercipta hubungan yang lebih dalam dan berkembang dalam jangka waktu lama. Self-service adalah jenis hubungan di mana perusahaan menjaga hubungan secara tidak langsung dengan konsumen. Semua sarana yang dibutuhkan sudah disediakan sehingga konsumen dapat membantu diri mereka sendiri.

5 15 Automated services jenis hubungan yang lebih canggih dari self-service dengan proses otomatis. Misalnya, profil pribadi online memberikan konsumen akses ke layanan yang disesuaikan. Secara otomatis layanan dapat mengenali nasabah individu dan karakteristik masing-masing, lalu menawarkan informasi yang berhubungan dengan perintah atau transaksi. Pada level yang paling baik, layanan otomatis dapat mensimulasikan hubungan pribadi, misalnya menawarkan buku atau rekomendasi film Revenue Stream Revenue stream merepresentasikan sumber uang yang dihasilkan perusahaan dari masing-maing customer segment. Osterwalder dan Pigneur (2010) mengibaratkan revenue stream sebagai nadi dari perusahaan. Terdapat dua tipe revenue stream di dalam sebuah model bisnis, yaitu transaction revenues dan reacurring revenues. Dalam menghasilkan revenue stream, terdapat beberapa cara yang lazim digunakan perusahaan, di antaranya : a. Asset sale, yaitu revenue stream dari penjualan hak kepemilikan atas produk fisik. b. Usage fee, yang diperoleh melalui penggunaan jasa atau layanan tertentu. Semakin lama layanan digunakan, konsumen akan membayar lebih banyak pula.

6 16 c. Subscription fee, yaitu revenue stream yang diperoleh dari penjualan akses ke sebuah layanan secara berkelanjutan. d. Lending / renting / leasing, yaitu revenue stream melalui pemberian hak eksklusif kepada seseorang untuk menggunakan suatu aset dalam periode waktu tertentu. e. Licensing, yaitu pemasukan yang diperoleh melalui pemberian izin pada konsumen untuk menggunakan protected intellectual property. f. Brokerage fee g. Advertising, yaitu revenue stream hasil pengiklanan sebuah produk atau jasa Key Resources Key resources adalah aset-aset terpenting yang diperlukan agar model bisnis yang dimiliki dapat berjalan. Dengan key resources, perusahaan mampu menciptakan dan menawarkan value proposition, menjangkau pasar yang dituju, sekaligus menjaga hubungan dengan konsumen, Maka dari itu, hal ini harus dimiliki setiap perusahaan. Key resources dapat dikategorikan menjadi 4 jenis, yaitu : a. Physical Kategori ini mencakup bangunan, kendaraan, mesin, sistem, dan jaringan distribusi.

7 17 b. Intellectual Sumber daya intelektual meliputi merek, pengetahuan, paten dan hak cipta, kemitraan, serta database konsumen, Kesemuanya merupakan komponen yang penting dalam membentuk sebuah bisnis model yang kuat. c. Human Resources SDM sangat menonjol di dalam bisnis model tertentu, walau pada dasarnya semua perusahaan membutuhkan hal ini. d. Financial Key Activities Key activities merupakan hal-hal paling penting yang perlu dilakukan perusahaan agar bisnis model dapat bekerja. Setiap bisnis model pasti memiliki beberapa key activities yang harus dioperasikan dengan sempurna. Seperti halnya key resources, hal ini juga menunjang usaha penciptaan dan penyampaian value proposition, menjangkau pasar, menjaga hubungan dengan konsumen, serta mengeruk keuntungan. Key activities berbeda-beda tergantung dari jenis model bisnis yang digeluti. Sebagai contoh, key activity Microsoft adalah pengembangan software; tetapi bagi Dell key activity mereka adalah pengaturan rantai suplai. (Osterwalder dan Pigneur, 2010) Key activities secara umum dapat dikategorikan sebagai berikut :

8 18 Production Aktivitas ini berhubungan dengan mendesain, membuat, dan menyampaikan produk dalam jumlah yang substansial dan atau kualitas yang mumpuni. Aktivitas di dalam perusahaan manufaktur didominasi oleh production. Problem solving Aktivitas ini berupa pemberian solusi terhadap masalah individu masingmasing konsumen. Umumnya aktivitas ini mendominasi perusahaan konsultan, bisnis rumah sakit, dan perusahaan yang bergerak di bidang jasa lainnya. Platform / network Model bisnis yang dirancang dengan platform sebagai key resources didominasi oleh platform atau key activity yang terkait dengan network. Network, matchmaking platform, perangkat lunak, dan bahkan merek dapat berperan sebagai platform Key Partnership Key partnership menjelaskan jaringan dengan pemasok dan rekanan lain yang membuat sebuah bisnis model dapat berjalan. Perusahaan melakukan aliansi untuk mengoptimalkan model bisnis, mengurangi resiko, ataupun memperoleh sumber daya yang tidak dimiliki. Menurut Thompson, ketika sebuah perusahaan ingin memperkuat posisi kompetitif di dalam pasar, cara yang paling cepat dan paling efektif adalah

9 19 melalui jalinan kerja sama dengan perusahaan lain yang memiliki tujuan yang sama serta kapabilitas yang mampu menyokong perusahaan tersebut Cost Structure Cost structure merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan sebuah model bisnis. Kegiatan di dalam perusahaan seperti proses penciptaan value dan penyampaian value ke konsumen, memelihara hubungan dengan pelanggan, menghasilkan keuntungan, semuanya memerlukan biaya. Komponen-komponen penyusun cost structure di dalam sebuah bisnis antara lain adalah : a. Fixed Cost Fixed cost merupakan biaya yang tidak mengalami perubahan sekalipun volume produk atau jasa yang dihasilkan mengalami perubahan kuantitas. b. Variable cost, yaitu biaya besarnya dapat berubah sesuai dengan dengan produk atau jasa yang dihasilkan. 2.2 Perilaku Konsumen Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan konsumen. Konsumen adalah setiap pemakai atau pengguna barang atau jasa baik untuk kepentingan diri sendiri dan atau kepentingan orang lain. Namun, secara sederhana, konsumen dapat diartikan sebagai pengguna barang dan atau jasa.

10 20 Perilaku konsumen dedefinisikan oleh Schiffman dan Kanuk (2010) sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk atau jasa yang diharapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Masing-masing konsumen merupakan pribadi unik dimana antara konsumen yang satu dengan yang lain memiliki kebutuhan yang berbeda juga perilaku yang berbeda dalam memenuhi kebutuhannya. Namun, dari perbedaanperbedaan yang unik tersebut ada satu persamaan yakni setiap saat konsumen akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada saat mengkonsumsi suatu barang ataupun jasa. Tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dalam mengkonsumsi barang disebut dengan utilitas. Dalam memasarkan produk, perusahaan dalam hal ini divisi pemasaran harus mengetahui segalanya semampu mereka seputar konsumen apa yang mereka inginkan, pikirkan, bagaimana mereka berkerja, dan bagaimana mereka menghabiskan waktu luang. (Schiffman dan Kanuk, 2010) Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Proses pengambilan keputusan tiap konsumen berbeda-beda, tergantung pada jenis keputusan pada saat pembelian dilakukan. Pembelian barang atau jasa yang tidak user friendly dan mahal akan melibatkan lebih banyak pertimbangan, di mana pertimbangan-pertimbangan tersebut selanjutnya akan membetuk konsumen ke dalam segmen- segmen yang berbeda.

11 21 Pada dasarnya semua konsumen mengikuti sebuah proses atau tahapan dalam pengambilan keputusan, di mana proses pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) yang paling kompleks terdiri dari lima tahap (Kotler, 2005), yaitu : a. Pengenalan masalah Proses pembelian diawali saat konsumen menyadari adanya masalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Pembeli menyadari bahwa ada perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh berbagai rangsangan baik internal maupun eksternal konsumen. Rangsangan internal biasanya dalam pemenuhan kebutuhan normal seseorang seperti rasa haus, lapar, seks meningkat, sehingga pada suatu saat akan meningkat menjadi dorongan. Selain itu, suatu kebutuhan juga dapat timbul karena rangsangan-rangsangan yang datang dari luar dirinya (eksternal). b. Pencarian informasi Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Pencarian informasi tersebut dapat dibagi atas dua tingkat, yang pertama dinamakan perhatian yang menguat. Pada tingkat itu seseorang hanya menjadi lebih peka terhadap informasi tentang produk. Pada tingkat selanjutnya, konsumen mungkin memasuki pencarian aktif informasi, di mana pencarian dilakukan dengan menelah berbagai sumber, seperti bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk. Menurut Kotler (2005), sumber

12 22 informasi konsumen digolongkan kedalam empat kelompok, yaitu : sumber pribadi, sumber komersial, sumber publik, dan sumber pengalaman. c. Evaluasi alternatif Sebelum konsumen memutuskan pembelian, konsumen akan melakukan evaluasi terhadap alternatif-alternatif produk dengan menggunakan informasi yang tersimpan dalam ingatan serta informasi lain yang datang dari luar. Peranan manajer pemasaran adalah memperkirakan atribut-atribut yang mempengaruhi pilihan konsumen. Banyak faktor yang mempengaruhi evaluasi konsumen terhadap suatu produk seperti kualitas, manfaat, kemudahan dan sebagainya. d. Keputusan pembelian Setelah melakukan proses evaluasi terhadap alternatif yang ada, selanjutnya konsumen akan memutuskan akan membeli atau tidak membeli. Keputusan pembelian akan diambil setelah konsumen membentuk preferensi atas merek dan atribut dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai, di mana niat dan keputusan pembelian tersebut akan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu sikap orang lain dan faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian. Keputusan konsumen untuk menunda atau menghindari suatu keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko yang dirasakan (perceived risk). e. Perilaku pasca pembelian

13 23 Setelah membeli produk, konsumen tentu mengharapkan manfaat dari pembelian tersebut, sehingga pertanyaannya adalah apakah konsumen merasa puas atau tidak puas atas produk yang telah dibeli Kepuasan konsumen merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan atas suatu produk dengan manfaat yang dirasakan konsumen setelah menggunakan produk tersebut. Jika manfaat yang didapat di bawah harapan, maka konsumen merasa dikecewakan. Jika sebaliknya manfaat yang diperoleh melebihi harapan, maka konsumen merasa puas. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi pembelian selanjutnya. 2.3 Analisa Pasar Sebelum business plan ini dirancang, tentunya perlu terlebih dahulu dilakukan analisa yang memberikan wawasan tentang industri yang akan dimasuki. Hal ini tidak lain bertujuan agar nantinya bisnis yang dirancang dapat mencapai segmen pasar yang tepat dan mampu menghadapi persaingan yang ada. Salah satu analisa yang dapat digunakan adalah analisa SWOT Analisa SWOT Analisa SWOT melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan, peluang yang ada di pasar, dan ancaman dari luar yang dapat mengancam masa depan perusahaan. Analisa ini memberikan evaluasi secara menyeluruh tentang aspek internal maupun eksternal yang mempengaruhi perusahaan. Analisa SWOT memberikan dasar untuk menciptakan sebuah strategi yang memanfaatkan kekuatan sumber daya perusahaan, mengatasi keterbatasan sumber daya, tepat dalam menangkap peluang terbaik yang

14 24 dimiliki perusahaan, serta bertahan dari ancaman bagi masa depan perusahaan. (Thomson, 2011) Strength adalah sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan dengan sangat baik atau atribut yang meningkatkan daya saing perusahaan di dalam pasar. Kekuatan perusahaan ini bergantung pada kualitas dari sumber daya perusahaan dan kemampuan perusahaan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan competitive advantage. Weakness adalah sesuatu yang kurang dari perusahaan atau sebuah kondisi yang menyebabkan perusahaan berada pada kerugian kompetitif dalam persaingannya dengan perusahaan lain. Dengan kata lain, weakness adalah tidak adanya kekuatan tertentu sehingga dapat menghalangi perusahaan mencapai keberhasilan. Opportunities merujuk bahwa analisa lingkungan eksternal dapat menunjukkan peluang baru untuk keuntungan dan pertumbuhan perusahaan. Peluang pasar yang paling relevan bagi perusahaan adalah mereka yang paling sesai dengan asset kompetitif perusahaan, menawarkan pertumbuhan dan keuntungan yang paling besar, serta menyajikan potensi untuk keuntungan kompetitif. Threat merujuk pada perubahan di dalam lingkungan eksternal yang tidak terkendali dan juga dapat hadir sebagai ancaman bagi masa depan perusahaan.

15 Framework Merunut pada inovasi yang dikembangkan oleh penulis, penulis menggunakan open system concept yang terkoneksi dengan beberapa fitur terkait dengan inovasi. Penjelasan mengenai faktor-faktor terkait adalah sebagai berikut : Konsep Open System Aplikasi yang pada awalnya direncanakan merupakan sebuah web-based application ini adalah sebuah aplikasi yang menganut open system. Open system adalah sebuah konsep dimana suatu aplikasi dimungkinkan untuk diakses untuk masyarakat umum secara bebas; tanpa persyaratan khusus. Menggunakan konsep open system, sebuah aplikasi dapat difungsikan secara optimal dengan mengurangi kemungkinan bahwa aplikasi tersebut sulit diakses, terbatas, dan sebagainya. Masyarakat yang telah mengenal aplikasi ini nantinya dapat melakukan pemesanan barang terhadap perusahaan retail yang telah bergabung dengan sistem tersebut. Sebagai contoh Visa / Mastercard yang dapat di gunakan oleh banyak orang yang memegang kartu tersebut dan dapat diipakai untuk pembelian apapun dan dari bank manapun Web-based Application Web based application (WBA) adalah sebuah aplikasi yang dapat diakses melalui internet atau intranet. Dewasa ini, pemakaian WBA sudah lebih luas dan lebih banyak. Sebagai contoh, banyak dari perusahaan-perusahaan berkembang yang

16 26 menggunakan WBA dalam merencanakan sumber daya mereka serta sekaligus mengelola perusahaan mereka. Aplikasi Prime Service TM mula-mula bergerak berdasar basis WBA karena aplikasi tersebut ringan dan dapat diakses dengan cepat melalui browser dan koneksi internet atau intranet ke server. Pengguna dapat mengakses aplikasi melalui laptop, computer PC, atau bahkan smartphone dan tablet jika mereka sedang tidak berada di rumah tetapi ingin melakukan akses Mobile Application Pada perkembangannya nanti tidak menutup kemungkinan jika aplikasi Prime Service TM akan dikembangkan menjadi sebuah mobile application (MA). MA yang bisa diartikan sebagai aplikasi bergerak adalah aplikasi yang dibuat secara khusus untuk berjalan pada mobile device seperti smartphone atau tablet. Mobile application merupakan sebuah inovasi teknologi yang diciptakan untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan kegiatan keseharian mereka. Dewasa ini bisa dikatakan semua tenant yang beredar di masyarakat menggunakan mobile application untuk memberi kemudahan kepada masyarakat untuk mengakses jalur mereka sekaligus meningkatkan penjualan. Sebagai contoh: Bluebird memiliki mobile application yang terhubung dengan operating system ios dan Android, di mana aplikasi ini memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memesan taksi ataupun memantau lokasi taksi yang dipesan. Contoh lain adalah industri perbankan. Mobile application sebuah bank yang terkoneksi dengan internet akan membantu

17 27 nasabah untuk melakukan transaksi yang berkaitan dengan kegiatan perbankan. Sebut saja cek saldo, transfer LLG-RTGS, hingga pembelian voucher isi ulang handphone Sistem Basis Data Sistem basis data menurut Connolly dan Begg (2005, p15) adalah suatu kumpulan logikal data yang terhubung satu sama lain dan deskripsi dari suatu data yang dirancang sebagai informasi yang dibutuhkan oleh organisasi. Sedangkan sistem basis data menurut Date (1999, p5) adalah suatu sistem yang pada dasarnya menyimpan record di dalam suatu sistem yang dilakukan secara komputerisasi yang tujuannya adalah menjadi suatu kumpulan data yang terhubung dengan Database Management System (DBMS) menjadi program yang mengatur dan mengontrol akses ke basis data, serta memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia berdasarkan permintaan. Dapat disimpulkan bahwa sistem basis data adalah sekumpulan data yang terhubung satu sama lain di dalam suatu sistem aplikikasi atau komputerisasi yang bertujuan untuk menjadikan sekumpulan data tersebut terhubung satu sama lain di dalam suatu Database Management System (DBMS) yang dapat membuat data tersebut terstruktur dan tertata dengan baik sehingga mudah untuk diakses.

18 PHP Menurut Castagnetto dan Jesus (1999, p8) PHP adalah singkatan rekursif dari PHP Hypertext Preprocessor yang merupakan bahasa Scripting yang tempat pengolahannya berada di server. Hal tersebut menjelaskan bahwa PHP dapat bekerja dalam dokumen HTML atau biasa dikenal dengan web application yang menempatkan hasil permintaan scripting PHP. Dengan PHP, situs atau web yang dibuat tidak hanya berupa kumpulan halaman statik yang informasinya tidak sering diperbaharui tetapi juga dapat membuat situs yang dinamis dan isinya dapat berubah sewaktu-waktu sesuai sistem yang berjalan pada aplikasi tersebut. Keuntungan menggunakan PHP antara lain : Kesederhanaan dari bahasa PHP dan mesin scripting. Siklus pengembangan yang lebih pendek karena pemudahan dalam pembuatan modul dan komponen-komponen yang dapat digunakan lagi pada pengembangan berikutnya. Memiliki konektivitas ke server basis data. Bersifat open source dan tidak bergantung pada platform manapun.

19 Marketing Marketing atau sistem pemasaran adalah kegiatan penting yang menjadi pilar utama sebuah perusahaan. Kegiatan pemasaran terdiri atas 7P, yaitu: (Kotler, 2005) a. People Sumber daya manusia merupakan pembuat produk dan jasa yang akan dijual ke masyarakat. b. Product Produk merupakan unit yang dijual ke masyarakat dan dapat berupa barang yang kasat mata ataupun servis yang bersifat tidak kasat mata. c. Price Harga adalah sejumlah uang yang akan dibebankan ke masyarakat atas pemenuhan produk konsumsi. d. Promotion Promosi terdiri atas pengiklanan, promosi penjualan, penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat; promosi merupakan unsur penting untuk meningkatkan penjualan. e. Place

20 30 Lokasi adalah tempat dimana masyarakat bisa memilih barang yang akan dibeli atau dikonsumsi. f. Process Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen dalam proses pembelian barang. g. Performance Performance adalah unsur yang digunakan untuk mengukur kesuksesan penjualan akan suatu barang atau jasa. Dalam sektor pemasaran, kepuasan pelanggan (customer s satisfaction) adalah sebuah unsur penting yang berprengaruh terhadap tingkat penjualan barang dan jasa. Kesan pertama yang diberikan kepada pelanggan menjadi syarat mutlak untuk memperoleh kepuasan pelanggan yang baik. 2.6 Pricing Harga adalah salah satu elemen dari bauran pemasaran yang menjadi faktor dalam menghasilkan pemasukan, elemen lainnya menghasilkan biaya. Harga mungkin merupakan elemen yang paling mudah untuk diatur; fitur produk, channels, dan bahkan komunikasi membutuhkan lebih banyak waktu. Harga juga menjadi sarana untuk mengkomunikasikan kepada pasar di mana perusahaan ingin memposisikan nilai dari produk atau merek miliknya.

21 31 Strategi penetapan harga untuk sebuah produk menentukan keberhasilan dalam menarik perhatian masyarakat. Pada dasarnya, harga jual adalah nominal atas perhitungan yang sudah menutup biaya produksi secara utuh ditambahkan dengan laba atau keuntungan dalam jumlah yang wajar. Kemampuan sebuah perusahaan untuk menentukan harga jual yang tepat akan menentukan nasib perusahaan di masyarakat. Strategi pricing yang kami gunakan adalah penetration pricing. Penetration pricing merupakan sebuah strategi di mana perusahaan menetapkan harga rendah dengan tujuan menarik minat pelanggan dan meningkatkan pangsa pasar. Harga selanjutnya akan ditingkatkan seiring meningkatnya pangsa pasar. Kami menetapkan harga penyewaan aplikasi sebesar Rp 1,000,000 setiap bulan, dengan asumsi ada kenaikan harga sewa aplikasi sebesar Rp 200,000 setiap tahunnya.

BAB II BUSINESS CANVAS

BAB II BUSINESS CANVAS BAB II BUSINESS CANVAS Osterwalder & Pigneur (2010) menjabarkan dalam bukunya Business Model Generation mengenai bagaimana suatu bisnis dapat berjalan dengan baik dan mampu memberikan value kepada konsumen.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 BUSINESS MODEL CANVAS Bisnis model menjelaskan mengenai dasar pemikiran bagaimana sebuah bisnis diciptakan, diberikan, dan ditangkap nilainya (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal

Lebih terperinci

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BUSINESS MODEL CANVAS Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas Apa itu business model canvas [BMC]??? BMC adalah model bisnis yang memaparkan 9 elemen bisnis secara singkat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Value Chain Value chain menurut Porter adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi cara menciptakan customer value lebih bagi pelanggan. Dijelaskan bahwa setiap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Salon Istilah salon diadaptasi dari bahasa Inggris yang bermakna ruangan atau ruang besar. Terdapat pula pengertian lain berdasar kamus saku Oxford Learner's Pocket Dictionary,

Lebih terperinci

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA Komang Anom Budi Utama, SKom komang_anom@staff.gunadarma.ac.id Business Model Canvas Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menciptakan sebuah framework

Lebih terperinci

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 3.1. Customer Segments KULTUR&CO menggunakan pendekatan niche market sebagai jenis konsumen dalam perancangan 9 building blocks yang mempunyai segmentasi dan spesialisasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR.. xiii INTISARI xv ABSTRACT xvi BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Business Plan Kerangka pikir penulis untuk model bisnis ini terdiri dari delapan langkah yaitu diantaranya berupa : 1. Identifikasi business model saat ini : dimana

Lebih terperinci

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2)

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Oleh Sapri Pamulu, Ph.D. Manager SMO PT Wiratman Menurut Kaplan & Norton (2012) dalam dunia bisnis sekarang yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh sumber

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda BAB V KESIMPULAN V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda dalam membuat dan menjual produk dengan desain yang berbeda dari yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB III DESAIN AKHIR

BAB III DESAIN AKHIR 62 BAB III DESAIN AKHIR 3.1. Kanvas Model Bisnis Gambar 3.1.1 Business Model Clip On 62 63 3.2. Nine Building Blocks 3.2.1. Customer Segments Sumber: McKinsey Consumer and Shopper Insights Indonesia Study,

Lebih terperinci

APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE. Rizal Ari Ardianto. Program studi Teknik Informatika S-1

APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE. Rizal Ari Ardianto. Program studi Teknik Informatika S-1 APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE Rizal Ari Ardianto Program studi Teknik Informatika S-1 Fakultas Ilmu Komputer ABSTRAK Universitas Dian Nuswantoro Seiring perkembangan

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Gambar 3.1: Business Model Canvas dari Lalita 58 59 3.1 SEGMENTASI PELANGGAN (CUSTOMER SEGMENTS) Blok bangunan segmen pelanggan menggambarkan sekelompok orang atau organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BUSINESS MODEL CANVAS

BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL CANVAS Coach Ferdy D. Savio Surabaya, 11 Mei 2016 Apa Faktor yang paling Penting dari sebuah Bisnis? Business Model Generation Alexander Osterwalder & Yves Pigneur Apakah Anda memiliki SEMANGAT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Sejak kemunculan model bisnis e-commerce, maka para praktisi bisnis mengubah model bisnis lama menjadi model bisnis baru yang lebih sesuai. Bisnis model sendiripun menjadi sangat

Lebih terperinci

BMC Summary and Simple Example for E2

BMC Summary and Simple Example for E2 BMC Summary and Simple Example for E2 BMC adalah hasil penelitian doktoral yang dibagikan bagi para start-up baik dalam bentuk buku maupun website TOOLS TO CREATE AND ANALYZE BUSINESS MODELS Why BMC

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan pemasaran yaitu membuat agar penjualan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bisnis serupa didirikan yang menawarkan produk barang dan/

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Lima Kekuatan Porter Analisis kompetitif dengan menggunakan model lima kekuatan porter adalah pendekatan yang dipakai untuk mengembangkan strategi dibanyak perusahaan (David, 2011,

Lebih terperinci

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 SKS : 3 SKS Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih

BAB III LANDASAN TEORI. Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar E-Commerce Electronic Commerce (e-commerce) adalah proses pembelian, penjualan atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan komputer. e- Commerce

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION

ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 358 ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION Feliciana Priyono Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Pemasaran Suparyanto & Rosad (2015:3) mengatakan bahwa manajemen pemasaran adalah ilmu yang mempelajari tentang perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Services Marketing Marketing (pemasaran) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS AGORA Vol. 3, No. 2 (2015) 588 PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Jeffrey Yosh Pradipta dan Dhyah Harjanti Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mekanisme kerja bank yang menjadi jembatan antara masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of fund) menjadi pilar

Lebih terperinci

BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA

BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA Andreas Dwi Rahardjo Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: lenzcrew7@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

FORMULASI MODEL BISNIS PADA TOKO SINAR BANGUNAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

FORMULASI MODEL BISNIS PADA TOKO SINAR BANGUNAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 552 FORMULASI MODEL BISNIS PADA TOKO SINAR BANGUNAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Imelda Christiani Wongkar Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 E-Commerce E-Commerce lebih dari sekedar menjual dan membeli produk secara online. E-commerce meliputi seluruh proses dari pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat, terutama dalam bidang komputer. Hampir dapat dipastikan semua kegiatan manusia melibatkan komputer, seperti sekolah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Restaurant adalah salah satu industri di dunia yang berkembang dengan cepat, khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan fleksibilitas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bagian ini membahas tentang teori - teori yang digunakan sebagai landasan pada penelitian ini. 3.1 Sistem Informasi Data merupakan bahan baku yang akan di proses untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia usaha saat ini sudah menjadikan informasi sebagai pilar penting dalam berjalannya kegiatan operasional suatu perusahaan demi tercapainya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CREATION

BAB III BUSINESS MODEL CREATION 43 BAB III BUSINESS MODEL CREATION 3.1. COMPETITORS 9 BUILDING BLOCKS Kompetitor dari bisnis ini adalah kompetitor tidak langsung karena belum ada brand atau kompetitor yang menjual produk yang sama persis.

Lebih terperinci

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software disusun oleh Satrya Nurrachman 09.11.2820 Kelas : E-Bisnis 2 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

5 BAB V KESIMPULAN. HandyPro adalah sebuah bisnis yang menawarkan pelayanan jasa untuk mengatasi

5 BAB V KESIMPULAN. HandyPro adalah sebuah bisnis yang menawarkan pelayanan jasa untuk mengatasi 5 BAB V KESIMPULAN HandyPro adalah sebuah bisnis yang menawarkan pelayanan jasa untuk mengatasi masalah pada tempat tinggal. Melalui visi HandyPro yaitu menjadi perusahaan yang memberikan kemudahan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Inovasi Produk Menurut Kotler dan Keller (2009) inovasi adalah produk, jasa, ide, dan persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan

BAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan segala lini perusahaan pada masa kini merupakan hasil pengelolaan yang baik dalam tiap-tiap lini perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dalam perekonomian di Indonesia. UKM memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 BUSINESS MODEL CANVAS Dalam melakukan perencanaan sebuah bisnis, penting sekali diperlukan adanya bisnis model demi terwujudnya kelancaran bisnis tersebut. Menurut Osterwalder

Lebih terperinci

DESKRIPSI MODEL BISNIS PADA PT JOYO BEKTI INDAH MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

DESKRIPSI MODEL BISNIS PADA PT JOYO BEKTI INDAH MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 591 DESKRIPSI MODEL BISNIS PADA PT JOYO BEKTI INDAH MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Kevin Rudy Tulus Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang menyalurkan dana masyarakat dan menginvestasikan kembali dana tersebut untuk mendukung perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah berkembang sangat pesat di Indonesia sejak tahun 2000. Hal ini membuat penduduk indonesia terbiasa dari penggunaan teknologi sehari-hari untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Aplikasi Menurut Rizky (2009:32), aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Informasi Top 8 Sistem Operasi Mobile dan Tablet pada bulan Februari 2015 sampai dengan Februari 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Informasi Top 8 Sistem Operasi Mobile dan Tablet pada bulan Februari 2015 sampai dengan Februari 2016 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak pada gaya hidup masing-masing individu, hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya pengguna smartphone,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan hal yang tidak terlepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari, baik dalam pekerjaan, sekolah maupun untuk sekedar hiburan. Teknologi berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengadopsi Teknologi Informasi terutama Internet. Internet telah

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengadopsi Teknologi Informasi terutama Internet. Internet telah 1.1 Latar belakang penelitian BAB I PENDAHULUAN Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang signifikan dalam kehidupan banyak orang di seluruh dunia. Berbagai aktivitas dapat dikerjakan dengan mengadopsi

Lebih terperinci

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP Karya Ilmiah E Business Sujiwo (09.11.3212) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Karya ilmiah e-business ini berisikan uraian mengenai lingkungan bisnis

Lebih terperinci

E-Marketing dalam E-Business

E-Marketing dalam E-Business 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang e-marketing di dalam Dalam e-business terdapat E-Marketing dimana e-marketing juga berperan dalam penyusunan sistem e- business.berikut ini adalah beberapa definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi, para pelaku bisnis di dunia dihadapkan pada perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi membutuhkan teknologi informasi agar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. atas kesimpulan atas permasalahan yang terjadi pada PT. AXIS Telekom 5.1 KESIMPULAN LATAR BELAKANG PERMASALAH PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. atas kesimpulan atas permasalahan yang terjadi pada PT. AXIS Telekom 5.1 KESIMPULAN LATAR BELAKANG PERMASALAH PERUSAHAAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab kelima ini, penulis akan merumuskan kesimpulan dari hasil penelitian yang sebelumnya telah dijabarkan di bab empat. Bab ini akan terdiri atas kesimpulan atas permasalahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran merupakan salah satu dari hal terpenting bagi perusahaan untuk membantu organisasi mencapai tujuan utamanya adalah mendapatkan laba atau

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Marketing Marketing atau pemasaran diartikan sebagai proses eksplorasi terhadap kebutuhan pelanggan melalui beragam pendekatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Bab I Pendahuluan. Bab II Landasan Teori...

DAFTAR ISI Bab I Pendahuluan. Bab II Landasan Teori... DAFTAR ISI Halaman Judul.. i Halaman Pengesahan ii Halaman Pernyataan. iii Kata Pengantar.. iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel.. ix Daftar Gambar.. xi Daftar Lampiran... xiii Intisari.. xiv Abstract xv Bab

Lebih terperinci

FAKTOR INTERNAL PERUSAHAN APPLE Inc.

FAKTOR INTERNAL PERUSAHAN APPLE Inc. FAKTOR INTERNAL PERUSAHAN APPLE Inc. Apple Inc Apple Inc adalah developer besar, produsen marketer perangkat computer personal yang dijual terutama untuk dunia bisnis, kreatif, pendidikan, pemerintah,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media elektronik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

BUSINESS TECHNOLOGY INCUBATION CENTER

BUSINESS TECHNOLOGY INCUBATION CENTER Strategi Memulai Bisnis MEMBANGUN KONSEP BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KANVAS Oleh : Intan N. Sutarto Manajer Operasional BTIC MITI MASYARAKAT ILMUWAN DAN TEKNOLOG INDONESIA BUSINESS TECHNOLOGY

Lebih terperinci

1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2.

1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2. Pengantar Manajemen Pemasaran Pengertian Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2.

Lebih terperinci

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Konsumen Sumarwan (2004) menyatakan bahwa konsumen terdiri dari dua yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. perusahaan untuk memiliki laporan keuangan semakin meningkat dibandingkan

BAB I LATAR BELAKANG. perusahaan untuk memiliki laporan keuangan semakin meningkat dibandingkan BAB I LATAR BELAKANG I.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan I.1.1 Kebutuhan Akuntansi di Indonesia Seiring dengan perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat, kebutuhan perusahaan untuk memiliki laporan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Teori Teori Umum Pada bab ini penulis akan membahas mengenai teori teori yang terdapat pada judul skripsi. Penulis juga akan membahas teori teori yang berhubungan dengan topik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan terus meningkatnya pertumbuhan dalam dunia bisnis, tentu wajar saja semakin banyak perusahaan yang juga meningkatkan persyaratan kerjanya demi menjamin kualitas

Lebih terperinci

TUGAS UAS ANALISA TERHADAP PERUSAHAAN ONLINE STUDI KASUS AMAZON.COM, INC.

TUGAS UAS ANALISA TERHADAP PERUSAHAAN ONLINE STUDI KASUS AMAZON.COM, INC. TUGAS UAS ANALISA TERHADAP PERUSAHAAN ONLINE STUDI KASUS AMAZON.COM, INC. Disusun Oleh : Kelompok 8 Januaryoputra Setyo Handoko 12.41010.0165 Jerry Septian Messi 12.41010.0169 Pradita Maulidya Effendi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (www.kelompoke.blogdetik.com)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (www.kelompoke.blogdetik.com) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sekarang ini perkembangan teknologi ponsel sangat menjanjikan apabila dilihat dari dunia bisnis. Semakin maju perkembangan teknologi Ponsel semakin membantu

Lebih terperinci

Modul Latihan Penyusunan Model Bisnis

Modul Latihan Penyusunan Model Bisnis + Modul Latihan Penyusunan Model Bisnis Jurusan Manajemen FEB UB Modul Penunjang Laboratorium Kewirausahaan Sri Palupi Prabandari SE., MM Radityo Putro Handrito SE., MM + Business Model dalam Laboratorium

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis memasuki fase baru dimana persaingan menjadi semakin kompetitif. Perkembangan teknologi informasi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam bisnis yang meliputi pencarian bahan baku produk hingga produk tersebut sampai ke konsumen. Beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka dibutuhkan kepraktisan dalam segala hal termasuk penerapan pada sistem penjualan. Salah satu penerapannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di negara manapun di dunia ini termasuk di Indonesia apabila perekonomian bangsa dikelola secara jujur, adil dan profesional, maka pertumbuhan ekonomi akan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Properti Properti berasal dari bahasa Latin yaitu proprietas atau berarti kepemilikan, dan merujuk pada satu atau lebih entitas yang dimiliki seseorang atau badan organisasi, dimana

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Direktur Utama/Owner PT. Rajasri Sejahtera : Bapak Titus Wahyudi

LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Direktur Utama/Owner PT. Rajasri Sejahtera : Bapak Titus Wahyudi L1 LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Direktur Utama/Owner PT. Rajasri Sejahtera : Bapak Titus Wahyudi 1. Bagaimana sejarah pertama kali perusahaan ini berdiri? Pertama kali usaha ini berdiri sekitar tahun 1995

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Real Estate Real Estate didefinisikan sebagai lahan dan semua peningkatan alami dan yang dibuat oleh manusia yang secara permanen terikat kepadanya (Sirota, 2006, p1). Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. HOMÉ merupakan sebuah e-commerce produk home & living yang berfokus pada

BAB V KESIMPULAN. HOMÉ merupakan sebuah e-commerce produk home & living yang berfokus pada BAB V KESIMPULAN HOMÉ merupakan sebuah e-commerce produk home & living yang berfokus pada penyediaan produk furniture multifungsi. Bisnis ini memberikan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan produk furniture

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu kebutuhan manusia yang dianggap penting, karena setiap aktifitas manusia membutuhkan sarana transportasi khususnya daerah ibu kota

Lebih terperinci

RANGKUMAN BMC DALAM BAHASA INDONESIA

RANGKUMAN BMC DALAM BAHASA INDONESIA RANGKUMAN BMC DALAM BAHASA INDONESIA Sumber: Nuradhi, M. (2015), Kajian Business Model Canvas pada Biro Konsultan Arsitektur dan Desain Interior Hadiprana, Tesis Magister Manajemen Universitas Ciputra,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, penggunaan komputer memegang peranan penting diberbagai bidang yang saling mendukung dalam aspek kehidupan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dalam penggunaan internet semakin tinggi di dunia. Dalam aktivitas sehari-hari, internet dapat menunjang dan diperlukan dalam mencari

Lebih terperinci

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Konsep E-Business Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Deskripsi Membahas mengenai bisnis internal, kolaborasi berbagai bentuk e-bisnis, serta keterkaitan e-business dengan e-commerce berbagai bentuk application.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

RANGKUMAN BMC DALAM BAHASA INDONESIA

RANGKUMAN BMC DALAM BAHASA INDONESIA RANGKUMAN BMC DALAM BAHASA INDONESIA RANGKUMAN BMC DALAM BAHASA INDONESIA Sumber: Nuradhi, M. (2015), Kajian Business Model Canvas pada Biro Konsultan Arsitektur dan Desain Interior Hadiprana, Tesis Magister

Lebih terperinci