BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Definisi Strategi Sebuah strategi perusahaan terdiri dari tindakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang digunakan oleh para manajer untuk (Thompson, A. A. dan Strickland III, A. J. dan Gamble, J. E., 2010, pp 6) : Mengembangkan bisnis perusahaan Menarik dan menyenangkan pelanggan Bersaing dengan sukses Melakukan operasi-operasi pada setiap bagian fungsional dari bisnis (R&D, aktivitas supply chain, produksi, sales dan marketing, distribusi, finance, dan human resources) Mencapai tingkat kinerja organisasi yang ditargetkan 11

2 Proses Membuat Strategi dan Mengeksekusi Strategi Proses manajerial dalam menyusun dan mengeksekusi strategi perusahaan terdiri dari lima tahap yang saling terkaitt dan terpadu (Thompson, A. A. dan Strickland III, A. J. dan Gamble, J. E., 2010, pp 24-43) seperti digambarkan pada gambar 2.1 di bawah ini : Sumber : Crafting and Executing Strategy (Thompson, A. A. dan Strickland III, A. J. dan Gamble, J. E., 2010, pp 24) Gambar 2.1 Proses Membuat Strategi dan Mengeksekusi Strategi Langkah - langkah di atas dijelaskan sebagai berikut :

3 13 Tahap 1 : Mengembangkan Visi Strategis Sebuah visi strategis menggambarkan rute yang diinginkan perusahaan dalam mengembangkan dan memperkuat bisnisnya. Hal itu juga memaparkan program strategis perusahaan dalam mempersiapkan masa depannya. Mengembangkan visi strategis juga melibatkan pemikiran strategis tentang : Arah masa depan perusahaan Perubahan dalam produk perusahaan / pasar / teknologi pelanggan untuk meningkatkan posisi pasar saat ini dan prospek masa depan Ada perbedaan dalam menentukan visi dan misi perusahaan. Perbedaan ini dijelaskan lebih lanjut pada tabel 2.1 berikut ini. Tabel 2.1 Perbedaan Visi dan Misi Sumber : Crafting and Executing Strategy (Thompson, A. A. dan Strickland III, A. J. dan Gamble, J. E., 2010, pp 28)

4 14 Tahap 2 : Menetapkan Sasaran Sasaran adalah sebuah target kinerja perusahaan hasil dan pencapaian yang manajemen ingin dapatkan. Fungsinya sebagai tolok ukur untuk mengukur seberapa baik kinerja organisasi. Adapun tujuan dari menetapkan sasaran adalah : mengubah visi menjadi target kinerja yang spesifik menciptakan tolok ukur untuk melacak kinerja Apabila kita tinjau dari tipe-tipe sasaran yang ada, maka terdapat 2 tipe sasaran yang diperlukan, yaitu : Sasaran Finansial Hasil difokuskan pada peningkatan kinerja keuangan Sasaran Strategis Hasil difokuskan pada peningkatan kekuatan kompetitif dan posisi pasar Tahap 3 : Menyusun Sebuah Strategi Menyusun sebuah strategi memerlukan pengalamatan serangkaian pertanyaan bagaimana: Bagaimana mengembangkan bisnisnya Bagaimana menyenangkan pelanggan Bagaimana mengalahkan pesaing Bagaimana merespon kondisi pasar yang berubah-ubah

5 15 Bagaimana mengatur setiap bagian fungsional dari bisnis Bagaimana mengembangkan kompetensi dan kemampuan Bagaimana mencapai sasaran finansial dan sasaran strategis Sumber : Crafting and Executing Strategy (Thompson, A. A. dan Strickland III, A. J. dan Gamble, J. E., 2010, pp 41) Gambar 2.2 Isi Dari Rencana Strategis Perusahaan Berdasarkan gambar 2.2 di atas, sebuah rencana strategis perusahaan memaparkan arah masa depannya, target kinerja dan strategi yang dipakai. Tahap 4 : Mengimplementasi dan Mengeksekusi Strategi Kegiatan mengimplementasi dan mengeksekusi strategi mencakup: Membangun organisasi yang cakap Mengalokasikan sumber daya untuk kegiatan yang kritis dan strategis

6 16 Menetapkan kebijakan yang mendukung kegiatan strategis Melembagakan praktek praktek dan program program terbaik untuk perbaikan terus menerus Instalasi informasi, komunikasi dan sistem operasi Memotivasi karyawan untuk mengejar target Mengikat penghargaan untuk pencapaian hasil Menciptakan budaya perusahaan yang mendukung strategi Mengerahkan kepemimpinan yang diperlukan untuk mendorong kemajuan dan peningkatan Tahap 5 : Evaluasi Kinerja dan Memulai Penyesuaian Korektif Visi, sasaran, strategi dan pendekatan pengeksekusian strategi perusahaan tidak pernah final; mengatur strategi adalah proses yang berkelanjutan. Tindakan untuk menyesuaikan diri dengan barisan peristiwa cenderung menghasilkan satu atau lebih hal berikut : Mengubah arah jangka panjang dan / atau pendefinisian kembali visi / misi perusahaan Memelihara, menurunkan atau mengubah sasaran kinerja Memodifikasi strategi Meningkatkan pelaksanaan strategi

7 Pedoman Analisis Strategi Dalam menganalisis bisnis sebuah perusahaan, dapat digunakan beberapa pedoman yang akan membuat proses analisis menjadi lebih sistematis dan terarah. Berikut pedoman pedoman yang digunakan dalam proses analisis penyusunan tesis ini yang akan dijabarkan lebih lanjut : 1) Konsep Berpikir Strategis Tentang Situasi Perusahaan Untuk Memilih Sebuah Strategi 2) Analisis Macroenvironment 3) Identifikasi Fitur Dominan Ekonomi Industri 4) Five-Forces Model of Competition 5) Analisis SWOT 6) Segmentation, Targeting, Positioning (STP) 7) Bauran Pemasaran Konsep Berpikir Strategis Tentang Situasi Perusahaan Untuk Memilih Sebuah Strategi Seperti yang digambarkan pada gambar 2.3 di bawah ini, tugas dari menyusun strategi perusahaan harus selalu dimulai dengan penilaian lingkungan eksternal dan lingkungan internal (sebagai dasar untuk menentukan arah strategi jangka panjang dan mengembangkan visi strategis perusahaan), lalu melakukan evaluasi dari pilihan pilihan strategi alternatif dan bisnis model yang paling menjanjikan, dan berujung pada memilih sebuah strategi yang spesifik.

8 18 Sumber : Crafting and Executing Strategy (Thompson, A. A. dan Strickland III, A. J. dan Gamble, J. E., 2010, pp 56) Gambar 2.3 Konsep Berpikir Strategis Analisis Macroenvironment Kinerja dari semua perusahaan dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti ekonomi pada umumnya, demografi penduduk, nilai-nilai sosial dan gaya hidup, perundang-undangan dan peraturan pemerintah, dan faktor teknologi. Tepatnya, macroenvironment sebuah perusahaan mencakup semua faktor - faktor yang relevan cukup dan berpengaruh dari luar perusahaan; relevan berarti, faktor-faktor ini penting untuk membentuk keputusan manajemen mengenai arah perusahaan dalam jangka panjang, tujuan, strategi, dan model bisnisnya (Thompson, A. A. dan Strickland III, A. J. dan Gamble, J. E., 2010, pp 56).

9 19 Sumber : Essentials of Strategic Management (Gamble, J. E. dan Thompson, A. A., 2010, pp 40) Gambar 2.4 Komponen Macroenvironment Perusahaan

10 Identifikasi Fitur Dominan Ekonomi Industri Karena industri industri sangat berbeda, menganalisa industri sebuah perusahaan dan lingkungan yang kompetitif dimulai dari mengidentifikasi fitur dominan ekonomi industri dan mendapatkan pandangan yang akurat dan mendalam dari bentangan industri (Thompson, A. A. dan Strickland III, A. J. dan Gamble, J. E., 2010, pp 58). Hal hal yang harus dipertimbangkan dalam mengidentifikasi fitur dominan ekonomi industri dijelaskan lebih lanjut pada tabel 2.2 di bawah ini.

11 21 Tabel 2.2 Fitur Dominan Ekonomi Industri Sumber : Crafting and Executing Strategy (Thompson, A. A. dan Strickland III, A. J. dan Gamble, J. E., 2010, pp 59)

12 Five-Forc ces Model of Competition Kekuatan kompetitif tidak pernah sama antara satu industri dengan yang lainnya. Sejauh ini pedoman yang paling kuat dan digunakan secara luas untuk secara sistematis mendiagnosa tekanan kompetitif utama dalam sebuah pasar dan menilai kekuatan serta pentingnya peranan masing-masing adalah five-forces model of competition (Thompson, A. A. dan Strickland III, A. J. dan Gamble, J. E., 2010, pp 60). Sumber : Crafting and Executing Strategy (Thompson, A. A. dan Strickland III, A. J. dan Gamble, J. E., 2010, pp 61) Gambar 2.5 Five-Forces Model of Competition

13 23 Model ini, menyatakan bahwa keadaan persaingan dalam suatu industri adalah gabungan dari tekanan persaingan yang beroperasi di lima area di pasar secara keseluruhan (Thompson, A. A. dan Strickland III, A. J. dan Gamble, J. E., 2010, pp 61-79) : Kekuatan Kompetitif Daya Tawar Pembeli dan Kolaborasi Penjual-Pembeli Apakah hubungan penjual - pembeli menggambarkan kekuatan kompetitif yang kuat atau lemah tergantung pada : a. Apakah beberapa atau banyak pembeli memiliki pengaruh tawar-menawar yang cukup untuk mendapatkan konsesi harga dan syarat lain dan kondisi penjualan yang menguntungkan, dan b. Apakah kemitraan strategis antara anggota industri tertentu dan pelanggan mereka menghasilkan tekanan kompetitif yang mempengaruhi anggota industri lainnya Pengaruh yang dimiliki pembeli tertentu dalam menegosiasikan kondisi yang menguntungkan dapat berkisar dari lemah sampai kuat. Konsumen individu, misalnya, jarang memiliki kekuatan tawar yang kuat dalam konsesi negosiasi harga atau persyaratan lain yang menguntungkan dengan penjual. Untuk

14 24 sebagian besar barang konsumen dan jasa, pembeli individu tidak memiliki pengaruh tawar yang kuat. Pilihan mereka adalah membayar harga yang diberikan oleh penjual, menunda pembelian mereka sampai harga dan syarat membaik, atau melakukan bisnis di tempat lain. (1) Kekuatan tawar pembeli akan lebih kuat ketika : Biaya pembeli dalam menukar dengan merk kompetitor atau produk pengganti adalah rendah. Pembeli berjumlah banyak dan dapat meminta hadiah ketika membeli dalam jumlah yang besar. Pembelian dalam volume besar sangat penting bagi penjual. Permintaan pembeli lemah dan dalam posisi menurun. Hanya ada beberapa pembeli - sehingga setiap transaksi bisnis sangat penting bagi penjual. Identitas pembeli menambah gengsi untuk daftar konsumen yang dimiliki oleh penjual. Kuantitas dan kualitas informasi yang tersedia untuk pembeli meningkat. Pembeli memiliki kemampuan untuk menunda pembelian kalau mereka tidak suka dengan perjanjian yang kini ditawarkan oleh penjual. Beberapa pembeli merupakan ancaman dan dapat menjadi kompetitor penting

15 25 (2) Kekuatan tawar pembeli akan lebih lemah ketika : Pembeli melakukan transaksi sangat jarang atau dalam jumlah kecil. Biaya pembeli dalam mengganti dengan merk kompetitor adalah tinggi. Ada permintaan pembeli dalam jumlah besar sehingga menciptakan pasar bagi penjual. Reputasi merk penjual sangat penting bagi pembeli. Produk tertentu dari penjual memberikan kualitas atau performa yang sangat penting bagi pembeli dan hal ini tidak didapat dari merk lain. Kolaborasi pembeli atau mitra/kerjasama dengan penjual terpilih menyediakan kesempatan win-win yang menarik Tekanan Kompetitif dari Penjual Produk Pengganti Perusahaan dalam sebuah industri akan mendapat tekanan kompetitif dari tindakan-tindakan perusahaan yang ada dalam sebuah industri yang dekat berdampingan, apabila pembeli melihat produk dari industri tersebut sebagai pengganti yang baik. Sebagai aturan, semakin rendah harga produk pengganti, semakin tinggi kualitas dan kinerja yang ditawarkan dan semakin rendah biaya untuk berpindah, maka semakin hebat tekanan kompetitif

16 26 yang diberikan oleh produk pengganti. Indikator lain dari kekuatan kompetitif produk pengganti meliputi : a. Apakah penjualan dari produk pengganti bertumbuh lebih tinggi ketimbang penjualan dari industri yang sedang dianalisa b. Apakah produsen dari produk pengganti bergerak untuk menambah kapasitas baru c. Apakah profit dari produsen produk pengganti sedang dalam kenaikan (1) Tekanan kompetitif dari produk penganti akan lebih kuat ketika : Produk pengganti sudah tersedia atau produk yang baru sedang berkembang. Produk pengganti memiliki harga yang menarik. Produk pengganti memiliki performa fitur yang sebanding atau bahkan lebih baik. Pengguna akhir memerlukan biaya rendah dalam menukar dengan produk pengganti Pengguna akhir lebih nyaman dengan menggunakan produk pengganti. (2) Tekanan kompetitif dari produk pengganti akan lebih lemah ketika: Produk pengganti belum tersedia atau tidak ada. Produk pengganti memiliki harga yang relatif lebih tinggi

17 27 dengan performa yang diberikan. Pengguna akhir memerlukan biaya tinggi dalam menukar dengan produk pengganti Tekanan Kompetitif Daya Tawar Supplier dan Kolaborasi Supplier-Penjual Apakah hubungan supplier-penjual menggambarkan kekuatan kompetitif yang lemah atau kuat tergantung pada : a. Apakah mayoritas supplier dapat mengembangkan daya tawar untuk mempengaruhi persyaratan dan kondisi penyediaan bagi kebaikan mereka b. Seberapa dekat kolaborasi antar anggota industri dengan supplier mereka untuk memperoleh efisiensi supply chain. Terkadang tindakan-tindakan dari supplier-supplier penting memberikan tekanan kompetitif bagi perusahaan yang di-supply olehnya. Misalnya Microsoft dan Intel, keduanya menyuplai pembuat PC dengan produk yang paling esensi untuk digunakan, dikenal sering menggunakan status dominan mereka tidak hanya untuk mengenakan biaya yang premium tapi juga untuk mempengaruhi para pembuat PC. Dalam berbagai industri semakin banyak anggotanya yang membentuk strategic partnerships dengan supplier terpilih dalam

18 28 upaya untuk : a. Mengurangi biaya inventory dan logistik (contohnya : melalui just-in-time deliveries) b. Mempercepat ketersediaan dari komponen generasi berikutnya c. Meningkatkan kualitas bagian dan komponen yang di-supply serta mengurangi tingkat kerusakan d. Menyimpan penghematan biaya penting untuk kepentingan mereka sendiri dan supplier mereka (1) Daya tawar supplier akan lebih kuat ketika : Anggota industri harus mengeluarkan biaya tinggi dalam menukar pembelian mereka dengan alternatif supplier yang lain. Pasokan sumber daya yang diperlukan mengalami keterbatasan (sehingga supplier dapat menentukan harga). Supplier memiliki pasokan sumber daya yang khas yang dapat meningkatkan kualitas atau performa dari produk penjual atau merupakan bagian yang kritis dan bernilai dari proses produksi penjual. Hanya ada beberapa jumlah supplier dari sumber daya tertentu Beberapa supplier mengancam untuk masuk ke dalam bisnis dan kemungkinan akan menjadi pesaing yang kuat

19 29 (2) Daya tawar supplier akan lebih lemah ketika : Barang yang dipasok adalah barang komoditi yang sudah tersedia dari banyak supplier pada harga pasar. Biaya yang dibutuhkan penjual untuk menukar supplier dengan alternatif supplier yang lain terbilang rendah. Barang pengganti untuk pasokan sumber daya sudah ada atau yang baru muncul. Terjadi peningkatan dari persediaan yang dipasok (sehingga melemahkan kekuatan supplier dalam menetapkan harga). Pembelian dari anggota industri terhitung berjumlah besar dari total penjualan supplier dan pembelian ulang dalam jumlah besar sangat penting bagi kesejahteraan supplier. Anggota industri merupakan ancaman dan dapat melakukan manufaktur sendiri kebutuhan mereka. Kolaborasi penjual atau kerjasama dengan supplier terpilih menyediakan kesempatan win-win yang menarik Tekanan Kompetitif Terkait Dengan Ancaman Pendatang Baru Beberapa faktor menentukan apakah ancaman dari perusahaan yang baru masuk ke pasar merupakan tekanan kompetitif yang signifikan. Sebagai sebuah aturan, semakin besar lahan masuk

20 30 kandidat, semakin kuat ancaman dari potensi masuknya. Sering kali, tekanan kompetitif yang paling besar terkait dengan potensi entry yang datangnya bukan dari luar melainkan dari peserta industri yang ada, yang mengejar peluang untuk berkembang. Faktor kedua yang perlu diperhatikan adalah penghalang yang kuat dapat mengurangi ancaman kompetitif dari potensi entry, sementara penghalang yang lemah membuat entry lebih memungkinkan, terutama jika industrinya sedang berkembang dan menawarkan peluang profit yang menarik. (1) Ancaman entry akan lebih kuat ketika : Kumpulan kandidat pendatang baru berjumlah besar dan beberapa dari kandidat tersebut memiliki sumber daya yang dapat membuat mereka menjadi pesaing yang hebat di pasar. Hambatan untuk masuk rendah atau dapat segera dilompati oleh kandidat pendatang baru tersebut. Ketika anggota industri yang sudah ada mencoba untuk memperluas capaian pasar mereka dengan memasuki segmen produk atau area geografis dimana mereka saat ini belum hadir Pendatang baru berharap dapat memperoleh keuntungan yang menarik Permintaan pembeli bertumbuh secara cepat Peserta industri tidak dapat (atau tidak mau) untuk melawan

21 31 dengan keras masuknya pendatang baru (2) Ancaman entry akan lebih lemah ketika : Kumpulan kandidat pendatang baru berjumlah kecil Hambatan untuk masuk tinggi Kompetitor yang sudah ada berjuang untuk memperoleh profits/keuntungan yang sehat. Pandangan tentang industri tersebut beresiko atau tidak pasti. Permintaan pembeli bertumbuh pelan atau dalam kondisi stagnant. Anggota industri akan secara kuat menguji usaha dari pendatang baru untuk meraih kedudukan di dalam pasar Tekanan Kompetitif yang Diciptakan oleh Persaingan Antar Penjual Penjual-penjual saingan menggunakan senjata apapun yang mereka punya untuk memperkuat posisi mereka di pasar, menarik dan mempertahankan pembeli, dan memperoleh keuntungan yang bagus. Tantangan bagi manajer perusahaan adalah membentuk strategi kompetitif yang paling tidak mengijinkan perusahaan untuk mempertahankan miliknya melawan penjual-penjual saingan. Ketika sebuah perusahaan melakukan tindakan strategis yang memberikan

22 32 hasil yang baik, respon pesaing biasanya membalas dengan melawan atau bertahan, menggeser perhatian strategis mereka dari satu kombinasi atribut produk, taktik marketing dan kemampuan yang satu ke yang lainnya. Bentuk dari aksi dan reaksi, gerakan dan balasan, penyesuaian dan penyesuaian kembali, menghasilkan pertandingan yang terus berlanjut dan menghasilkan pemenang dan pihak yang kalah. (1) Persaingan secara umum akan lebih kuat ketika : Para pesaing aktif dalam membuat gerakan gerakan segar untuk meningkatkan posisi mereka di dalam pasar dan performa bisnis. Permintaan pembeli bertumbuh perlahan. Permintaan pembeli menurun dan penjual kelebihan kapasitas dan inventory / persediaan. Jumlah pesaing meningkat dan pesaing memiliki ukuran dan kemampuan kompetitif yang sama. Produk - produk dari pesaing berupa komoditi atau sulit dibedakan. Biaya yang dikeluarkan oleh pembeli untuk mengganti merk adalah rendah. Satu atau lebih pesaing tidak puas dengan posisi dan market share mereka sekarang dan membuat gerakan untuk menarik

23 33 lebih banyak konsumen. Pesaing memiliki strategi dan objektif yang berbeda dan/atau berlokasi di beberapa negara. Pihak luar mengakuisisi pesaing yang lemah dan mencoba untuk merubah mereka menjadi pesaing utama. Satu atau dua pesaing memiliki strategi yang kuat dan pesaing lainnya berebut untuk tetap tinggal dalam permainan. (2) Persaingan secara umum akan lebih lemah ketika : Peserta industri jarang bergerak atau dalam sikap yang tidak agresif untuk menggambarkan penjualan dan market share yang menjauh dari pesaing. Permintaan pembeli meningkat dengan cepat Produk pesaing sangat berbeda dan loyalitas konsumen sangat tinggi. Biaya yang dikeluarkan oleh pembeli untuk mengganti merk adalah tinggi Hanya ada kurang dari lima penjual atau ada begitu banyak pesaing sehingga tindakan dari satu perusahaan memiliki dampak langsung yang kecil terhadap bisnis pesaingnya. (3) Senjata yang biasa dipakai untuk melawan pesaing dan menarik perhatian pembeli :

24 34 Harga yang lebih rendah Fitur yang lebih banyak atau berbeda Performa produk yang lebih baik Kualitas yang lebih tinggi Merk dan daya tarik yang lebih kuat Pemilihan model dan gaya yang lebih bervariasi Jaringan penyalur yang lebih besar/baik Pembiayaan dengan tingkat bunga rendah Iklan yang lebih tinggi tingkatannya Kemampuan pelayanan terhadap konsumen yang lebih baik Kemampuan yang lebih kuat untuk menyediakan pembeli produk - produk yang dibuat secara kustomisasi Analisis SWOT (Thompson, A. A. dan Strickland III, A. J. dan Gamble, J. E., 2010, pp ) Peninjauan dari lingkungan internal dan eksternal merupakan bagian yang penting dari proses merencanakan strategi. Faktor faktor lingkungan internal perusahaan biasanya diklasifikasikan sebagai Strength (kekuatan) dan Weakness (kelemahan). Untuk faktor faktor eksternal perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Analisis faktor faktor ini dikenal dengan SWOT analysis, yang berguna memberikan informasi terhadap

25 35 situasi perusahaan secara menyeluruh berada dalam keadaan sehat atau tidak. Strategi perusahaan yang baik, harus disesuaikan dengan sumber daya kekuatan dan kelemahan perusahaan, yang ditujukan untuk menangkap peluang terbaik di pasar dan mendirikan pertahanan terhadap ancaman eksternal untuk keberlangsungannya. Strength (kekuatan) adalah sesuatu yang perusahaan lakukan dengan sangat baik atau atribut yang mampu meningkatkan daya saing perusahaan. Contohnya : Skill, kompetensi, atau kemampuan yang berharga Asset fisik yang berharga Asset sumber daya manusia yang berharga Asset organisasi yang berharga Aktiva tak berwujud yang berharga Kemampuan kompetitif penting Sebuah atribut yang menempatkan perusahaan dalam keuntungan besar Aliansi atau kerjasama dengan mitra Weakness (kelemahan) adalah sesuatu yang perusahaan lakukan dengan buruk, yang tidak dimiliki, atau sebuah kondisi yang menempatkan perusahaan pada posisi yang tidak menguntungkan. Sumber kelemahan berhubungan dengan :

26 36 Skill, keahlian, atau modal intelektual yang tidak teruji atau inferior Kurangnya asset fisik, organisasi, atau asset tak berwujud yang penting Hilangnya kemampuan pada bidang utama Opportunities (peluang) yang paling relevan bagi perusahaan adalah yang menawarkan: Yang sesuai kemampuan keuangan dan sumber daya organisasi Menawarkan prospek jangka panjang yang menguntungkan Potensial untuk keunggulan kompetitif Hal - hal yang mungkin untuk menjadi Threats (ancaman) bagi perusahaan : Munculnya teknologi yang lebih murah / lebih baik Pengenalan produk yang lebih baik oleh pesaing Masuknya pesaing asing dengan biaya yang lebih rendah Regulasi yang berat Kenaikan suku bunga Potensi pengambilalihan yang bermusuhan Pergeseran demografis yang tidak menguntungkan Pergeseran nilai tukar valuta asing yang merugikan Pergolakan politik dan / atau kebijakan pemerintah yang

27 37 membebani Hal hal yang dapat dilihat dalam mengidentifikasikan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari sebuah perusahaan, contohnya sbb:

28 38 Tabel 2.3 Analisis SWOT Sumber : Crafting and Executing Strategy (Thompson, A. A. dan Strickland III, A. J. dan Gamble, J. E., 2010, pp 112)

29 39 Analisa SWOT mencakup tidak hanya sampai pada menjabarkan 4 list kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, tetapi juga yang paling penting dari analisa SWOT adalah membuat kesimpulan dari kondisi perusahaan secara keseluruhan dan mengambil tindakan berdasarkan kesimpulan tersebut untuk : Pencocokan yang lebih baik antara strategi perusahaan dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki dan peluang pasar yang ada Memperbaiki kelemahan yang penting Bertahan melawan ancaman dari luar Setelah menjabarkan faktor-faktor SWOT perusahaan, dapat dibuat sebuah matrix, yang dikenal dengan nama SWOT / TOWS Matrix, untuk menyusun strategi menghadapi masing-masing peluang dan ancaman. Matrixnya sbb :

30 40 Tabel 2.4 SWOT / TOWS Matrix Internal Factors External Factors Opportunities (O) List 5 10 external opportunities here Threats (T) List 5 10 external threats here Strength (S) List 5 10 internal strength here SO Strategies Generate strategies here that use strengths to take advantage of opportunities ST Strategies Generate strategies here that use strengths to avoid threats Weakness (W) List 5 10 internal weaknesses here WO Strategies Generate strategies here that take advantage of opportunities by overcoming weaknesses WT Strategies Generate strategies here that minimize weaknesses and avoid threats Sumber : Essentials of Strategic Management (Gamble, J. E. dan Thompson, A. A., 2010, pp 140) Segmentation, Targeting, Positioning (STP) Suatu perusahaan dalam menawarkan produk maupun jasanya tidak dapat melayani semua kebutuhan konsumennya yang terdiri dari berbagai segmen pasar yang sangat beragam. Masing masing konsumen memiliki kebutuhan yang berbeda dan sangat bervariasi keinginannya. Suatu perusahaan perlu mengidentifikasikan segmen pasarnya sehingga mereka

31 41 dapat memenuhi kebutuhan konsumennya dengan lebih efektif. (Kotler, P. dan Keller, K. L., 2009, pp 53) Target pemasaran dari suatu perusahaan memerlukan pemasarnya untuk mengambil tiga tahap utama, yakni : (Kotler, P. dan Keller, K. L., 2009, pp 53) 1. Mengidentifikasikan dan membagi sekelompok pembeli secara terpisah berdasarkan kebutuhan dan pilihan yang beragam (market segmentation) 2. Memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki (market targeting) 3. Menetapkan dan mengkomunikasikan kelebihan perusahaan dari para pesaingnya atas produk dan jasa yang ditawarkan untuk setiap segmen yang dituju (market positioning) Segmentation Segmen pasar terdiri dari sekelompok konsumen yang memiliki kebutuhan yang sama. Para pemasar tidak menciptakan segmen, tetapi tugas seorang pemasar adalah mengidentifikasikan segmen yang ada dan menetapkan target mana yang akan dituju. Perusahaan akan lebih mudah memilih jalur distribusi dan komunikasi yang terbaik, dan hal tersebut akan mengetahui para kompetitornya secara jelas yang memiliki target segmen yang sama (Kotler, P. dan Keller, K. L., 2009, pp 248).

32 42 Komponen-komponen dari segmentasi pasar adalah (Kotler, P. dan Keller, K. L., 2009, pp ) : Segmentasi Geografik Pembagian pasar menjadi unit-unit geografik seperti bangsa, negara bagian, wilayah propinsi, kabupaten atau kecamatan. Perusahaan memutuskan untuk melakukan kegiatannya pada semua daerah tetapi hanya memberikan perhatian pada variasi dalam kebutuhan dan preferensi geografik. Segmentasi Demografik Suatu proses yang membagi-bagi pasar menjadi kelompokkelompok berdasarkan variabel-variabel demografik seperti umur, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan. Segmentasi Psikografik Konsumen dibagi menjadi beberapa kelompok menurut kelas sosial, gaya hidup atau karakteristik kepribadian. Segmentasi Perilaku Konsumen dibagi menjadi kelompok kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, kegunaan, tanggapan mereka terhadap suatu produk.

33 Targeting Dalam mengevaluasi segmen yang berbeda, perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola dalam pemilihan target pasar, yaitu: (Kotler, P. dan Keller, K. L., 2009, pp ). 1. Memusatkan perhatian pada satu segmen tunggal 2. Mengkhususkan pada beberapa segmen pilihan yang tidak berhubungan 3. Memusatkan pada sebuah produk 4. Memusatkan pada sebuah segmen 5. Menjangkau keseluruhan pasar Positioning Positioning adalah suatu kegiatan merancang penawaran dan citra perusahaan untuk menduduki tempat khusus di benak target pasar yang dituju. (Kotler, P. dan Keller, K. L., 2009, pp 53) Ada beberapa kemungkinan positioning yang berbeda, yaitu 1. Attribute positioning Perusahaan memposisikan dirimya memalui atributnya, seperti ukuran atau berapa lama keberadaan perusahaan itu. 2. Benefit positioning Suatu produk diposisikan sebagai leader dan mencipatakan beberapa keuntungan yang belum dimiliki pesaingnya.

34 44 3. Use or application positioning Produk diposisikan sebagai kategori yang terbaik dalam aplikasi ataupun penggunaannya dibandingkan pesaingnya. 4. User positioning Produk diposisikan sebagai kategori terbaik untuk beberapa kelompok pengguna. 5. Competitor positioning Perusahaan menyatakan bahwa produknya lebih baik dibandingkan produk pesaingnya. 6. Product category positioning Produk diposisikan sebagai leader di dalam kategori tertentu. 7. Quality or price positioning Suatu produk dianggap menawarkan nilai yang terbaik dibandingkan produk pesaingnya Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan kumpulan alat bantu marketing yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan marketing-nya dalam sasaran pasar yang telah ditetapkan. Bauran pemasaran terdiri dari product, price, place, dan promotion. Kombinasi keempat unsur atau variabel bauran pemasaran tersebut disebut juga Marketing Mix atau Four P s (Kotler, P. dan Keller, K. L., 2009, pp 63).

35 45 Kotler menyatakan bahwa bauran pemasaran terdiri dari: Produk (Product) Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan termasuk barang fisik, jasa, servis, pengalaman, peristiwa, orang, tempat, properti, organisasi, informasi dan ide-ide. Produk yang ditawarkan harus memperhatikan kualitas, manfaat, desain, jaminan, siklus kehidupan produk dan pengembangan produk baru. Sifat produk dan jasa dapat digolongkan sebagai berikut: Tidak berwujud Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium, sebelum ada transaksi pembelian. Tidak dapat dipisahkan Suatu produk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu merupakan orang atau benda. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel tidak akan bisa terlepas dari bangunan hotel tersebut. Berubah - ubah Bidang jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-

36 46 ubah, sebab jasa ini sangat tergantung kepada siapa yang menyajikan, kapan disajikan dan dimana disajikan. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel berbintang satu akan berbeda dengan jasa yang diberikan oleh hotel yang berbintang tiga. Daya tahan Jasa tidak dapat disimpan. Seorang pelanggan yang telah memesan sebuah kamar hotel akan dikenakan biaya sewa, walaupun pelanggan tersebut tidak menempati kamar yang disewa Harga (Price) Harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen karena menginginkan produk tersebut. Harga adalah salah satu variabel bauran pemasaran yang perlu diperhatikan oleh manajemen perusahaan karena harga akan mempengaruhi secara langsung besarnya volume penjualan dan laba yang dicapai oleh perusahaan. Perusahaan menetapkan harga dalam berbagai macam cara. Pada perusahaan kecil, harga sering ditetapkan oleh pemilik perusahaan. Pada perusahaan besar, harga ditetapkan oleh divisi atau pimpinan produk, misalnya manajemen puncak menetapkan tujuan

37 47 dan kebijaksanaan umum harga dan menyetujui harga yang diajukan oleh manajemen tingkat bawah. Pada industri dimana harga merupakan suatu hal yang sangat penting, perusahaan akan menyediakan sebuah departemen yang khusus untuk membantu dan menetapkan harga yang sesuai Lokasi (Place) Kegiatan penjualan suatu produk tidak akan terlepas dari masalah distribusi produk yang akan membawa produk atau jasa kepada konsumen. Hal ini penting karena dengan adanya saluran distribusi, memungkinkan berpindahnya suatu produk atau jasa dari suatu tempat ke tempat lain Promosi (Promotion) Promosi merupakan komponen yang dipergunakan untuk memberitahukan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan. Sebuah perusahaan dapat menggunakan bauran promosi yang merupakan gabungan dari berbagai jenis promosi yang ada untuk suatu produk yang sama agar hasil dari kegiatan promosi dapat maksimal. Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu pengiklanan, promosi penjualan, penjualan tatap muka, dan hubungan masyarakat.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah APA ITU STRATEGI? Oleh: M. Nashiruddin Haramaini, S.T. MBA.

Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah APA ITU STRATEGI? Oleh: M. Nashiruddin Haramaini, S.T. MBA. Seri Artikel Manajemen 2 APA ITU STRATEGI? Oleh: M. Nashiruddin Haramaini, S.T. MBA. Strategi adalah hal yang sering dikemukakan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi apa itu sebenarnya strategi? Mengapa

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: STRATEGI PEMASARAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS PROFIL PERUSAHAAN

BAB XII ANALISIS PROFIL PERUSAHAAN BAB XII ANALISIS PROFIL PERUSAHAAN Seberapa baik strategi yang sedang dijalankan? Apa kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan perusahaan? Apakah perusahaan kompetitif dalam biaya? Bagaimana posisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII RESEARCH BY Ricky Herdiyansyah SP, MSc Ricky Herdiyansyah SP., MSc rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII PEMASARAN : Aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang

Lebih terperinci

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran Kebutuhan Pasar Keinginan Hubungan Permintaan Transaksi Produk Pertukaran Nilai & Kepuasan Memaksimumkan konsumsi Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi Memaksimumkan pilihan Memaksimumkan mutu hidup

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pemasaran dipandang sebagai fungsi bisnis yang bertugas untuk mengenali kebutuhan dan keinginan pelanggan, menentukan pasar sasaran mana yang akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran Selain perencanaan, suatu perusahaan memerlukan pemasaran yang efektif untuk mencapai sasaran dan tujuan. Pemasaran yang efektif meliputi kombinasi dari elemen-elemen

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK Modul ke: PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK Nanang Ruhyat Program Studi Teknik Mesin www.mercubuana.ac.id PERENCANAAN PEMASARAN Oleh: Dr. Asikum Wirataatmadja, SE, MM,. Ak Konsep Pemasaran Pemasaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Ada beberapa macam definisi spesifik mengenai perilaku konsumen, diantaranya sebagai berikut: Perilaku konsumen adalah aktifitas aktifitas individu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan limpahan rahmat-nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis yang berjudul Analisis dan Perumusan Strategi Marketing untuk

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Services Marketing Marketing (pemasaran) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Definisi Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Real Estate Real Estate didefinisikan sebagai lahan dan semua peningkatan alami dan yang dibuat oleh manusia yang secara permanen terikat kepadanya (Sirota, 2006, p1). Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

TUGAS E- BISNIS. Di susun oleh: Nama : Nur Rokhayati NIM : Kelas : S1 TI 6A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

TUGAS E- BISNIS. Di susun oleh: Nama : Nur Rokhayati NIM : Kelas : S1 TI 6A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TUGAS E- BISNIS Di susun oleh: Nama : Nur Rokhayati NIM : 08.11.1909 Kelas : S1 TI 6A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA STRATEGI PEMASARAN DALAM PERSAINGAN BISNIS A. PENGERTlAN PEMASARAN Sebagaiman kita ketahui

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori untuk pemecahan masalah yang akan dilakukan. Oleh karena itu pada bagian dibawah ini akan dikemukakan teori teori yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro ANALISIS Sumberdaya atau kapabilitas yang dapat dikendalikan atau dimiliki perusahaan yang memberikan keunggulan relatif dibandingkan pesaing dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan. TRENGTH 2 Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemuas kebutuhan yang tidak berwujud tetapi dapat dirasakan dan dapat. adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemuas kebutuhan yang tidak berwujud tetapi dapat dirasakan dan dapat. adalah sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Jasa Sebelum mengenal segmentasi, targeting, dan positioning lebih jauh terlebih dahulu mengenal dan memahami apa itu jasa. Jasa yaitu pemuas kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat, dan khususnya

BAB II LANDASAN TEORI. dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat, dan khususnya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pemasaran Pemasaran pada dasarnya merupakan rangkaian proses memasarkan barang dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Sesuai dengan tujuan penelitian, maka terlebih dahulu akan dibahas mengenai persaingan usaha di bidang minuman isotonik ini melalui analisa teori Five Competitive

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented

BAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented 91 BAB V PEMBAHASAN A. Strategi Bersaing Bisnis Dengan Menggunakan Analisa SWOT Pada BMT Berkah Trenggalek BMT Berkah Trenggalek pada penilaian peneliti berada pada posisi kuadran I yaitu dengan menerapkan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

Bab I Mendefinisikan Pemasaran untuk Abad ke- 21

Bab I Mendefinisikan Pemasaran untuk Abad ke- 21 Bab I Mendefinisikan Pemasaran untuk Abad ke- 21 Ruang Lingkup Definisi pemasaran : Fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberi nilai kepada pelanggan dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke:

Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke: Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke: Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id A. Pengertian Strategi Pemasaran Strategi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran Perusahaan tidak bisa terlepas dari hambatan-hambatan dalam memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Produk Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan penyajiannya (Kotler, 2001:126). Produk adalah suatu sifat yang kompleks

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Reksadana 2.1.1 Pengertian Reksadana Dalam Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan bahwa reksadana adalah wadah yang dpergunakan untuk menghimpun dana

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN DALAM PEMILIHAN MINUMAN BERENERGI PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN DALAM PEMILIHAN MINUMAN BERENERGI PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN DALAM PEMILIHAN MINUMAN BERENERGI PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. penjualan atau promosi. Padahal keduanya hanya merupakan bagian dari kegiatan

BAB II KERANGKA TEORI. penjualan atau promosi. Padahal keduanya hanya merupakan bagian dari kegiatan BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Kenyataannya kebanyakan kalangan masih belum begitu memahami arti dari pemasaran. Sering kali pemasaran diartikan secara terpisah sebagai kegiatan penjualan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir berikut : Tahapan penelitian dalam penulisan GFP ini dapat dijelaskan dalam bagan Gambar 3.1 Tahapan Penelitian 37 Sebagai salah satu tahap awal, kerangka

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli BAB II LANDASAN TEORI A. PEMASARAN 1. Pengertian dari Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Produk obat merupakan produk industri yang mempunyai pasar yang sangat besar di Indonesia. Persaingan antar produsen obat di dalam industri farmasi tetap tumbuh meskipun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebelum mengenal segmentasi, targeting dan Positioning lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebelum mengenal segmentasi, targeting dan Positioning lebih BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Pengertian Jasa Sebelum mengenal segmentasi, targeting dan Positioning lebih jauh kita harus terlebih dahulu mengenal dan memahami apa itu jasa, jasa yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Manajemen Strategi Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani strategos yang artinya memimpin,

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Marketing Marketing atau pemasaran diartikan sebagai proses eksplorasi terhadap kebutuhan pelanggan melalui beragam pendekatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran Kata pemasaran saat ini ada diterapkan di mana-mana. Secara formal dan informal, manusia dan organisasi berbaur dalam sejumlah kegiatan yang dapat disebut pemasaran.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Pemasaran Menurut Paul D. Converse, Harvey W. Huegy dan Robert V. Mitchell, dalam bukunya Elements of Marketing menyatakan bahwa marketing didefinisikan sebagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Suatu perusahaan yang bergerak dalam sebuah industri hampir tidak ada yang bisa terhindar dari persaingan. Setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis pasar modern sudah cukup lama memasuki industri retail Indonesia dan dengan cepat memperluas wilayahnya sampai ke pelosok daerah. Bagi sebagian konsumen pasar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan. mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan. mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide,

Lebih terperinci

BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS

BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 65 BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 5.1. Analisa SWOT 5.1.1. Strength (Kekuatan) - Mempunyai ragam variasi kegunaan yang tinggi (masak, membuat roti, minum, mengobati penyakit autisme,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian developer, yaitu : Perusahaan Pembangunan Perumahan adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian developer, yaitu : Perusahaan Pembangunan Perumahan adalah 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Umum Tentang Developer Istilah developer berasal dari bahasa asing yang menurut kamus bahasa inggris artinya adalah pembangun/pengembang. Sementara itu menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diberikan pada penelitian ini merupakan jawaban dari perumusan masalah yang terdapat pada Bab 1. 1. Persepsi Konsumen Terhadap Produk DONATELLO

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Segmentation, Targeting, dan Positioning (STP) Dalam sebuah proses pemasaran produk, terdapat 3 hal penting yang harus diperhatikan yaitu segmentation, targeting, dan positioning.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Strategis Strategi menurut Hamel dan Prahalad dalam Umar (2008) didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan

Lebih terperinci

Pertemuan 8 Segmenting Targeting Positioning

Pertemuan 8 Segmenting Targeting Positioning MARKETING MANAGEMENT Pertemuan 8 Segmenting Targeting Positioning Kotler Keller Tahapan dalam Market Segmentation, Targeting, dan Positioning Market Segmentation 1. Identifikasi dasar segmentasi pasar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila perusahaan tersebut tidak melakukan kegiatan memasarkan atau menjual

Lebih terperinci

STRATEGI BAURAN PEMASARAN (4P) TERHADAP TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT PADA PT. MARIHAT TAMBUSAI

STRATEGI BAURAN PEMASARAN (4P) TERHADAP TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT PADA PT. MARIHAT TAMBUSAI STRATEGI BAURAN PEMASARAN (4P) TERHADAP TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT PADA PT. MARIHAT TAMBUSAI AMNA JURUSAN : S1 MANAJEMEN Abstrak PT. Marihat Tambusai merupakan PT. yang bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan. Sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

Gambar 4.1 STP pada persepi Diamond dan Pelanggan Diamond

Gambar 4.1 STP pada persepi Diamond dan Pelanggan Diamond BAB IV STRATEGI MARKETING 4.1 Strategi Marketing 4.1.1 STP Dalam penetapan STP (Segmentation, Targeting dan Positioning), pihak Diamond seharusnya lebih menfokuskan pada persepsi STP konsumen. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Marketing 2.1.1 Definisi Marketing Menurut Kurtz, marketing adalah fungsi organisasi dan suatu kumpulan dari proses pembuatan, komunikasi, dan pemberian nilai kepada konsumen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PENELITIAN 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan hidupnya, berkembang

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PADA PT. RUANG ASRI UNTUK MU (RAUM) Disusun Oleh:

ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PADA PT. RUANG ASRI UNTUK MU (RAUM) Disusun Oleh: ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PADA PT. RUANG ASRI UNTUK MU (RAUM) Disusun Oleh: Nama : DAKSINA SYALSA PERTIWI NPM : 11213979 Pembimbing : ENNY SUKOWATI, SE., MM BAB I LATAR

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Konsep Produk Konsep produk berpendapat bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja atau fitur inovatif terbaik. Manajer dari organisasi ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Peluang Pasar Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Dari hasil analisa, penulis mencoba membagi persaingan retail bakery dalam beberapa kuadran pada gambar dibawah ini : Tabel 4.1 Mapping Outlet Retail

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Strategic Company Strategy merupakan kombinasi dari pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk melayani pelanggan, dapat memenangkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN LAMPIRAN 77 Lampiran. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN Judul : Kajian Strategi Pemasaran Sarana Transportasi Laut PT. PELNI di Kawasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran (Marketing Definition) Saat ini konsumen dikelilingi oleh dunia pemasaran (marketing), di rumah, di tempat kerja, di jalan, di toko, di tempat bermain, dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemahaman Strategi Pemasaran 2.1.1 Definisi Strategi Guna melakukan analisa mengenai kasus strategi pemasaran di Tauko Medan terlebih dahulu perlu dijabarkan mengenai definisi

Lebih terperinci

Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH

Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH Pemasaran dan Nilai Pelanggan Inti dari pemasaran adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen Sasaran dari setiap bisnis adalah menghantarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, dan mutu dari produk tersebut. Perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

Membuka Peluang Usaha di Kalangan Mahasiswa

Membuka Peluang Usaha di Kalangan Mahasiswa Membuka Peluang Usaha di Kalangan Mahasiswa Oleh Lili Adi Wibowo Pada Acara The Most Wanted From Economic Class (Hot Rooms) Himpunan Jurusan Pendidikan Ekonomi FPIPS - UPI 1 Tujuan Materi: 1. Memberikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bundling Bundling merupakan pengelompokan beberapa layanan telekomunikasi jadi satu paket untuk meningkatkan pelanggan potensial dan mengurangi biaya iklan, pemasaran

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI A. Zainul Fanani LKMM Tingkat Menengah UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2013 1 PENGERTIAN KINERJA Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan / program

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Pasta Gigi Pasta gigi adalah sejenis pasta atau gel yang digunakan untuk membersihkan dan menambah penampilan serta kesehatan dari sebuah gigi. Menjaga kebersihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, kepuasan konsumen, dan persaingan yang terjadi antar perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, kepuasan konsumen, dan persaingan yang terjadi antar perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan yang dialami perusahaan untuk mencapai tujuannya semakin lama dirasa semakin kompleks. Permasalahan tersebut disebabkan oleh adanya bermacam-macam faktor,

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci