BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Produk obat merupakan produk industri yang mempunyai pasar yang sangat besar di Indonesia. Persaingan antar produsen obat di dalam industri farmasi tetap tumbuh meskipun sebagian besar pemain di dalam industri ini masih perusahaan yang sama. Masing-masing perusahaan produsen obat ingin tumbuh besar hingga 20 sampai 25 persen. Hal ini tidak mungkin karena terbatasnya pasar industri farmasi. Untuk itu diperlukan strategi pemasaran yang baik di dalam menghadapi persaingan tersebut Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Menurut asosiasi pemasaran Amerika, pengertian dari pemasaran adalah proses dari perencanaan dan pelaksanaan konsep, penetapan harga, promosi dan distribusi dari ide, barang, jasa untuk membuat perubahan yang memuaskan individu dan tujuan organisasi (Kotler,2003). Sistem pemasaran dari suatu perusahaan sangat penting, karena dengan pemasaran yang baik perusahaan dapat meningkatkan angka penjualan, dan tentunya juga keuntungan yang didapatkan akan meningkat. Dalam melaksanakan pemasaran, pemasar menggunakan banyak alat-alat untuk mendapatkan jawaban yang diinginkan dari sasaran pasar yang mereka tentukan. Alat-alat ini terdapat di bauran pemasaran (Marketing mix).

2 11 Marketing Mix Target Market Product Price Promotion Place Product Variety Quality Design Features Brand Name Packaging Sizes Services Warranty List Price Discounts Allowances Payment Period Credit Terms Sales Promotion Advertising Sales Force Public relations Direct Marketing Channels Coverage Assortments Locations Inventory Transport Gambar 2.1. The Four P Components of Marketing Mix Sumber : Marketing Management 11 th Edition (p 16) Marketing mix adalah perangkat-perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang perusahaan gabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran. Marketing mix terdiri dari segala sesuatu hal yang dapat perusahaan lakukan untuk mempengaruhi permintaan atas produknya. Marketing mix terdiri dari 4 variabel, yang kemudian disebut dengan 4 P, yaitu produk (product), harga (price), promosi (promotion) dan tempat (place). 1. Produk Produk adalah sesuatu yang merupakan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan memuaskan

3 12 keinginan konsumen. Produk yang ditawarkan tidak hanya memperhatikan kualitas, manfaat, tetapi juga perlu memperhatikan desain, jaminan, siklus kehidupan produk dan pengembangan produk baru. Produk tidak dapat mengandalkan keberadaannya sendiri karena harus mempunyai citra produk. 2. Harga Setiap produk atau jasa harus ditentukan harganya sesuai dengan kebutuhan dari pasar yang telah ditentukan dan pada level tersebut perusahaan dapat memperoleh. Menurut para ahli ekonomi, harga bersifat mencoba-coba, sehingga dalam penentuan harga diperlukan analisa pasar pada saat sekarang dan masa yang akan datang. Karena harga dipengaruhi oleh keadaan pasar, maka harga mudah berubah, terutama pada kondisi ekonomi yang tidak stabil. 3. Promosi Promosi adalah suatu kegiatan dari organisasi yang memberikan informasi kepada pasar yang telah ditentukan dan meyakinkan calon konsumen untuk menggunakan produk yang ditawarkan. Sangat jarang barang atau jasa yang dapat terus diterima dan di gunakan oleh konsumen tanpa didukung oleh promosi yang efektif. 4. Tempat Yang dimaksud tempat adalah ketersediaan produk, di mana konsumen dapat memperoleh produk tersebut ditempat dan waktu tertentu sesuai dengan keinginan konsumen. Hal ini erat hubungannya dengan distribusi. Jika distribusi produk yang dijual tidak lancar, maka sering terjadi kekosongan persediaan produk yang lain. Tetapi jika penyediaan barang terlalu banyak akan meningkatkan biaya yang

4 13 akan dikeluarkan, sehingga pengaturan penyediaan barang yang baik dapat mengurangi biaya-biaya akan mempengaruhi harga dari produk tersebut. Promotion Mix Sales Promotion Advertising Company Products Services Prices Sales Force Distribution Channels Target Customers Public Relation Direct Mail, Telemarketing, And Internet Gambar 2.2. Marketing Mix Strategy Sumber : Marketing Management 11 th Edition (p 16) 2.3 Segmentation, Targeting and Positioning (STP) Dalam pemasaran suatu produk ada 3 aspek penting yang harus diperhatikan yaitu segmentation, targeting dan positioning. Seorang pemasar akan memulai untuk memulai untuk membagi suatu pasar menjadi kelompok pembeli yang berbeda, yang mungkin memerlukan produk yang berbeda atau marketing mix yang berbeda. Kemudian menentukan target pasar (market targeting), yaitu mengevaluasi daya tarik masing masing segmen dan memilih satu atau lebih segmen pasar yang hendak dimasuki. Setelah ditentukan target market baru ditentukan posisi pasar (market

5 14 positioning), yaitu merumuskan suatu penentuan posisi bersaing untuk suatu produk dan suatu marketing mix yang terinci dan tepat. 1. Segmentasi Pasar Pemasar mengakui bahwa konsumen dalam sebuah pasar adalah heterogen dan dapat dikelompokan dengan berbagai cara. Kelompok konsumen dapat di bentuk atas dasar variabel-variabel geografis (daerah, kota), variabel-variabel demografis (Jenis kelamin, usia, pendapatan, pendidikan), variabel-variabel psikografis (kelas social, gaya hidup) dan variabel perilaku (kesempatan-kesempatan membeli, keuntungan yang dicari, dan tingkat pemakaian). Proses untuk mengklasifikasikan konsumen ke dalam kelompok-kelompok yang memperhatikan kebutuhan, karakteristik, dan tingkah laku yang berbeda disebut segmentasi pasar (market segmentation). Tidaklah semua cara segmentasi pasar mempunyai fungsi yang sama. Sebuah segmen pasar terdiri dari konsumen-konsumen yang dengan cara yang sama merespon terhadap stimuli pemasaran. Sebuah segmen pasar terdiri dari konsumenkonsumen yang dengan cara yang sama memberikan tanggapan terhadap sekelompok rangsangan pemasaran tertentu. Segmen pasar lainnya adalah konsumen yang sangat memikirkan tentang harga. Kiranya akan bijaksana apabila perusahaan memusatkan usahanya untuk memuaskan kebutuhan tertentu dari satu atau lebih segmen pasar. 2. Target Pasar Cara memasuki pasar dapat dibagi atas 5 jenis yaitu : 1. Memusatkan perhatian pada satu segmen tunggal. Perusahaan dapat memutuskan untuk melayani hanya satu segmen pasar.

6 15 2. Mengkhususkan diri pada sebuah keinginan konsumen. Disini perusahaan mengkhususkan hanya melayani satu keinginan konsumen. 3. Mengkhususkan diri pada sebuah kelompok konsumen. Disini perusahaan dapat melayani berbagai keinginan konsumen dalam suatu kelompok konsumen tertentu. 4. Melayani beberapa segmen yang tidak berhubungan. Disini perusahaan dapat memutuskan untuk melayani beberapa segmen pasar yang mempunyai hubungan yang tidak banyak selain bahwa masing-masing memberikan suatu kesempatan yang menarik secara individu. 5. Meliputi keseluruhan pasar. Disini perusahaan melayani secara keseluruhan segmen pasar. 3. Posisi di pasar Setelah sebuah perusahaan menetapkan segmen-segmen pasar yang mana yang akan di masukinya, perusahaan tersebut harus memutuskan posisi apa yang ingin didudukinya dalam segmen-segmen tersebut. Posisi sebuah produk adalah cara produk itu ditetapkan oleh konsumen atas dasar atribut-atribut penting tempat yang diduduki produk tersebut dalam benak konsumen dibanding dengan produk yang menyainginya. Para konsumen dibebani dengan informasi yang berlebih-lebihan mengenai produk dan jasa. Setiap kali mereka mengambil suatu keputusan pembelian, mereka tidak dapat mengevaluasi kembali produk. Untuk mempermudah pengambilan keputusan pembelian, mereka mengorganisasi produk-produk ke dalam kategori kategori mereka untuk menentukan posisi produk, jasa, dan perusahaan dalam benak

7 16 mereka. Posisi sebuah produk adalah seperangkat persepsi, kesan serta perasaan konsumen yang kompleks atas produk yang bersangkutan dibandingkan dengan produk yang menyainginya. Konsumen menentukan posisi produk dengan atau tanpa bantuan pemasar. Akan tetapi, pemasar tidak ingin membiarkan posisi produknya ditetapkan semaunya saja. Dalam memilih pasar sasarannya, pemasar merencanakan posisi yang akan memberikan produk mereka keunggulan persaingan yang tersebar, dan mereka merancang marketing-mix untuk memantapkan posisi yang telah direncanakan itu. Kesalahan positioning yang mungkin terjadi yaitu: 1. Underpositioning Dalam kasus underpositioning, konsumen tidak melihat dengan jelas positioning yang berusaha dikomunikasikan oleh suatu produk. Konsumen melihat produk tersebut hanya seperti merek-merek lainya di pasar. 2. Overpositioning Konsumen melihat suatu produk lebih tinggi tingkatnya dari tingkat yang sebenarnya ingin dikomunikasikan oleh suatu produk. 3. Confused positioning Konsumen bingung terhadap positioning suatu produk karena positioning produk tersebut sering berubah. 4. Doubtful positioning Konsumen merasa positioning suatu produk tidak sesuai dengan product features itu sendiri. Positioning suatu produk tidak bisa diterima oleh konsumen, karena konsumen merasa tidak percaya atau merasa tidak logis.

8 17 Segera setelah manajemen mengambil keputusan mengenai strategi penentuan posisinya, giliran tugas berikutnya ialah mengembangkan marketing-mix secara terinci. Keputusan mengenai penentuan posisi oleh perusahaan itu akan menentukan siapa yang menjadi pesaing-pesaingnya. Ketika menetapkan strategi penentuan posisinya, perusahaan yang bersangkutan harus menilai kekuatan kekuatan dan kelemahan-kelemahan kompetitifnya dibandingkan dengan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan kompetitif para pesaingnya, dan memilih sebuah posisi di mana perusahaan itu dapat memperoleh keunggulan kompetitif yang kuat Perilaku Konsumen Pemasar harus berhati-hati dalam menganalisis perilaku konsumen. Konsumen sering kali menampik apa yang nampak sebagai tawaran yang menawan hati. Jika mereka tidak memilih suatu produk, maka produk itu membawa kerugian. Tugas utama pemasaran adalah untuk secara tepat mengidentifikasi pembeli, sasaran atas sebuah produk. Pemasar perlu mengetahui siapa-siapa saja yang terlibat dalam keputusan pembelian serta peran apa yang dimainkan oleh masing-masing orang tersebut. Marketing Stimuli Other Stimuli Buyer s Characteristic Buyer s Decision Process Buyer s Decision Product Price Place Promotion Economic Technological Political Cultural Product Price Place Promotion Problem recognition Information search Evaluation of alternatives Purchase decision Post purchase behavior Product choice Brand choice Dealer choice Purchase timing Purchase amount Gambar 2.3. Model of Buyer Behavior Sumber : Marketing Management 11 th Edition (p 184)

9 18 Untuk beberapa produk mudah untuk mengidentifikasi siapa yang mengambil keputusan. Laki-laki pada umumnya memilih cerutu mereka dan wanita memilih kosmetik mereka. Akan tetapi produk lainnya melibatkan suatu unit pengambilan keputusan yang terdiri atas lebih dari satu orang. Seorang teman dapat memberikan nasehat kepada keluarga mengenai jenis mobil yang hendak di beli. Suami mungkin pula memilih. Istri mungkin pula mempunyai suatu pendapat tertentu mengenai gaya / model mobil. Suami mungkin membuat keputusan akhir dengan persetujuan istri. Istri mungkin lebih sering menggunakan mobil itu daripada suami. Kami dapat membedakan berbagai peran yang dimainkan orang dalam suatu keputusan pembelian : 1. Pemrakarsa (Initiator) Pemrakarsa adalah orang yang pertama-tama memberikan pendapat atau pikiran untuk membeli produk atau jasa tertentu. 2. Pemberi Pengaruh (Influencer) Pemberi pengaruh adalah orang yang pandangan / nasehatnya memberi bobot dalam pengambilan keputusan akhir. 3. Pengambil keputusan (Decider) Pengambil keputusan adalah orang yang sangat menentukan sebagaian atau keseluruhan pembelian. Apakah membeli, apa yang akan dibeli, kapan hendak membeli, dengan cara bagaimana membeli atau dimana akan membeli. 4. Pembeli (Buyer) Pembeli adalah orang yang melakukan pembelian nyata.

10 19 5. Pemakai (User) Pemakai adalah orang yang menggunakan produk atau jasa. Perusahaan perlu mengidentifikasi peran ini karena peran ini mempunyai aplikasi pada perancangan produk, penentuan pesan, dan pengalokasian anggaran promosi. Jika suami memutuskan untuk membeli mobil, maka perusahaan mobil akan mengarahkan sebagian besar iklannya untuk mencapai suami. Perusahaan mobil dapat merancang kesadaran tertentu untuk menyenangkan istri dan menempatkan sebagian iklan dalam media untuk mencapai istri. Dengan mengetahui partisipan utama dan peran mereka akan membantu pemasar menyesuaikan program pemasaran. Tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian dapat terbagi atas 5 tahap yaitu Pengenalan Masalah (Problem Recognition), Pencarian Informasi (Information Search), Evaluasi Alternatif (Evaluation of Alternatives), Keputusan Pembelian (Purchase Decision) dan Perilaku Purna Pembelian (Postpurchase Behavior). Problem Recognition Information Search Evaluation of Alternative Purchase Decision Post Purchase Behavior Gambar 2.4. Five-Stage Model of Customer Buying Process Sumber : Marketing Management 11 th Edition (p 204) Tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian menekankan bahwa proses pembelian bermula jauh sebelum pembelian sesungguhnya dan berakibat jauh setelah pembelian. Ini mendorong pemasar untuk lebih memusatkan perhatian pada

11 20 keseluruhan proses pembelian, bukan hanya mencurahkan perhatiannya pada keputusan pembelian. 1. Pengenalan Masalah (Problem Recognition) Proses pembelian dimulai dengan pembeli mengenali suatu masalah atau kebutuhan. Pembeli memberikan pandangan yang berbeda antara keadaan yang sesungguhnya dan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan dapat dirangsang oleh rangsangan dari alam atau dari luar. Kebutuhan normal manusia seperti rasa lapar dan haus meningkat sampai satu tingkat tertentu dan menjadi suatu dorongan. Dari pengalaman sebelumnya, orang ini telah belajar bagaimana cara mengatasi dorongan ini dan dimotivasi ke arah suatu kelompok objek yang ia tahu akan memuaskan dorongan tersebut. 2. Pencarian informasi (Information Search) Seorang konsumen yang telah dirangsang kebutuhannya itu dapat atau tidak dapat mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan konsumen itu kuat dan objek pemuas kebutuhan yang telah ditentukan dengan baik itu berada di dekatnya, sangatlah mungkin konsumen akan membelinya. Jika tidak, maka kebutuhan konsumen ini hanya menjadi ingatan belaka. Konsumen mungkin tidak melakukan pencarian lebih lanjut, sebagian melakukan pencarian lebih lanjut, atau sangat aktif mencari informasi yang mendasari kebutuhan ini. Inti yang penting bagi pemasar adalah sumber informasi utama yang akan digunakan oleh konsumen dan tiap pengaruh terhadap keputusan pembelian kemudian. Sumber informasi konsumen tergolong kedalam 4 kelompok, yaitu : a. Sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, kenalan)

12 21 b. Sumber komersial (periklanan, tenaga penjual, pedagang, kemasan dan pameran). c. Sumber public (media massa, organisasi penilai konsumen). d. Sumber pengalaman (penanganan, pengujian, penggunaan produk). 3. Evaluasi Alternatif (Evaluation of Alternatives) Pemasar perlu mengetahui bagaimana konsumen memproses informasi untuk sampai pada pilihan merek. Tidak ada proses evaluasi tunggal dan sederhana yang digunakan oleh konsumen untuk memilih alternative yang ada. Penjual harus meneliti pembeli untuk mengetahui bagaimana mereka mengevaluasi alternative merek. Misalnya sebagian besar pembeli membentuk kesukaan mereka dengan menggunakan proses nilai harapan. Model Nilai Harapan (Expectacy Value Mode) adalah model dengan memberi bobot nilai untuk ciri yang ada. Semakin suatu ciri dianggap penting semakin besar bobot yang diberikan demikian juga untuk yang semakin tidak penting akan diberikan nilai bobot yang lebih kecil. Dengan mengetahui hal ini maka pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk mempengaruhi keputusan pembeli. 4. Keputusan Pembelian (Purchase Decision) Pada tahap evaluasi, konsumen menyusun peringkat merek-merek dalam pilihan serta membentuk niat pembelian. Konsumen biasanya akan membeli merk yang paling disukai. Ada dua faktor bisa muncul antar niat pembelian dan keputusan pembelian yaitu sikap orang lain dan situasi yang tidak diinginkan.

13 22 Pengaruh sikap orang lain tergantung pada dua hal yaitu intensitas sikap orang lain terhadap alternatif yang disukai oleh konsumen dan motivasi konsumen untuk mentaati keinginan orang lain. Niat pembelian juga dipengaruhi oleh faktor situasi yang tidak diinginkan. Konsumen membentuk suatu niat membeli atas dasar faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat yang diharapkan dari produk tersebut. Bila konsumen sudah hampir bertindak, maka faktor situasi yang tidak diinginkan dapat mengganggunya untuk merubah niat membeli itu. Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda atau menghindari keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko yang dirasakan. Banyak pembelian melibatkan pengambilan resiko. Konsumen tidak dapat memastikan hasil pembelian. Ini menghasilkan kebimbangan. Jumlah resiko yang dirasakan bervariasi dengan jumlah yang ada jumlah ketidakpastian ciri dan jumlah keyakinan diri konsumen. Konsumen melakukan pengurangan resiko secara rutin, referensi atas nama nasional dan jaminan. Pemasar harus memahami faktor yang menimbulkan suatu perasaan resiko dalam konsumen dan memberikan informasi serta dukungan yang akan mengurangi resiko itu. 5. Perilaku Purna Pembelian (Postpurchase Behavior) Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami tingkat kepuasan atau tidak kepuasan. Konsumen juga akan terlibat dalam tindakan sesudah pembelian.

14 23 Yang menentukan puas atau tidaknya konsumen atas pembelian suatu produk adalah terletak pada hubungan diantara harapan (expectations) konsumen dan prestasi yang dirasakan dari produk. Jika produk sesuai dengan harapan, konsumen puas. Jika melebihi harapan, konsumen akan sangat puas. Tetapi jika kurang dari harapan, konsumen akan tidak puas. Konsumen mendasarkan harapannya atas pesan yang mereka terima dari penjual, teman, atau sumber informasi lainnya. Jika penjual melebih-lebihkan prestasi produknya konsumen akan mengalami harapan yang tidak pasti (Diconfirmed Expectations) yang akan menimbulkan ketidakpuasan. Semakin lebar jurang antara harapan dengan prestasi, maka semakin tinggilah ketidakpuasan konsumen. Sebagian konsumen memperlebar jurang tersebut bilamana produk itu tidak sempurna dan mereka sangat tidak puas. Konsumen lainnya memperkecil jurang tersebut dan mengurangi ketidak-puasan. Kepuasan konsumen terhadap produk akan mempengaruhi perilaku berikutnya. Seorang konsumen yang puas kemungkinannya lebih besar untuk membeli produk tersebut pada waktu berikutnya dan akan menyampaikan halhal yang baik mengenai produk itu kepada orang-orang lainnya. Konsumen yang tidak puas memberikan tanggapan yang berbeda. Konsumen yang tidak puas akan mencoba mengurangi ketidak-sesuaian ini. Para konsumen yang tidak ada kesesuaian akan melakukan salah satu dari dua cara. Mereka mencoba mengurangi produk atau mereka dapat mencoba mengurangi ketidak-sesuaian itu dengan mencari informasi yang dapat menguatkan nilainya yang tinggi.

15 24 Pemasar dapat mengambil langkah untuk memperkecil jumlah konsumen yang tidak puas setelah pembelian dan membantu konsumen merasakan sesuatu yang enak mengenai pembelian mereka. Pemasar dapat memasang iklan memperlihatkan orang-orang puas memakan produk mereka. Pemasar dapat juga memberikan saran kepada konsumen untuk perbaikan dan daftar tempat pelayanan yang tersedia. Pemasar dapat menyusun buku penuntun cari penggunaan yang dapat mengurangi ketidaksesuaian. Memahami konsumen dan proses pembelian adalah dasar untuk keberhasilan pemasaran. Dengan memahami bagaimana pembeli menyelesaikan pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, perilaku purna pembelian maka pemasar dapat menemukan banyak gambaran dalam kaitan dengan pemuasan kebutuhan pembeli. Dengan memahami berbagai macam partisipasi dalam proses pembelian dan pengaruh utama terhadap perilaku pembeli mereka, maka pemasar dapat mengembangkan suatu program pemasaran yang efektif untuk suatu tawaran yang menarik kepada pasar sasaran Analisis SWOT Dengan mengacu kepada data-data internal maupun dari lingkungan eksternal perusahaan, kita dapat melakukan Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Data-data yang dijadikan acuan disini disesuaikan dengan

16 25 kondisi, misi, dan sasaran perusahaan. Kekuatan dan kelemahan perusahaan adalah faktor-faktor internal yang dapat mendukung atau tidak mendukung perusahaan. Ada empat kriteria yang disampaikan oleh Wood (2004;55) dimana kita dapat melihat apakah suatu faktor internal itu termasuk dalam strength atau weakness, yaitu: Penjelasan dari kriteria-kriteria diatas dapat diartikan sebagai berikut : 1. Kinerja masa lampau. Bagaimana faktor tersebut mempengaruhi kinerja sebelumnya, jika diukur berdasarkan trend pada profitabilitas, pangsa pasar, produktivitas karyawan, atau standar pengukuran lain yang dirasa perlu? Apakah trend dan kinerja tersebut memiliki kecenderungan untuk berlanjut? 2. Hasil. Seberapa besar faktor tersebut berkontribusi terhadap hasil-hasil tertentu yang terdapat dalam tujuan dan sasaran perusahaan? Apakah faktor tersebut berkecenderungan untuk mempengaruhi hasil-hasil di masa depan dalam jangka pendek maupun jangka panjang? 3. Pesaing. Bagaimana faktor tersebut jika dibandingkan dengan faktor yang sama dari kompetitior, dan apakah ada kecenderungan terjadinya perubahan signifikan di masa depan? 4. Penilaian manajemen. Bagaimana penilaian manajemen perusahaan kepada faktor tersebut? Apakah mereka merasa bahwa pandangan mereka akan berubah dalam bulan-bulan atau tahun-tahun ke depan, dan mengapa? Dengan menggunakan analisis SWOT maka dapat membantu para pemasar agar bisa lebih menggabungkan kekuatan-kekuatan dengan peluang-peluang yang menjanjikan, dimana juga memberi pengertian bagaimana kekuatan-

17 26 kekuatan dapat menutupi kelemahan-kelemahan dan ancaman-ancaman jika dieksploitasikan ke dalam rencana-rencana pemasaran Saluran Pemasaran Menurut Philip Kottler (2003, p508), saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Sebuah saluran pemasaran melaksanakan tugas memindahkan barang dari produsen ke konsumen. Hal ini mengatasi kesenjangan waktu, tempat, dan kepemilikan yang memisahkan barang dan jasa dari orang-orang yang membutuhkan atau menginginkannya. Produsen dan pelanggan akhir merupakan bagian dari tiap saluran-saluran level-nol (disebut juga saluran pemasaran langsung) terdiri dari perusahaan manufaktur yang langsung menjual kepada pelanggan akhir. Saluran satu-level berisi satu perantara penjualan, seperti pengecer. Saluran dua-level berisi dua perantara, mereka adalah pedagang besar dan pengecer. Saluran tiga-level berisi tiga perantara.

18 27 Level - 0 Level - 1 Level - 2 Level - 3 Perusahaan Manufaktur Perusahaan Manufaktur Perusahaan Manufaktur Perusahaan Manufaktur Pedagang Besar Pedagang Besar Pemborong Pengecer Pengecer Pengecer Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Gambar 2.5. Consumer Marketing Channel Sumber : Marketing Management 11 th Edition (p 508)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Ada beberapa macam definisi spesifik mengenai perilaku konsumen, diantaranya sebagai berikut: Perilaku konsumen adalah aktifitas aktifitas individu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Dalam perancangan strategi pemasaran untuk Fitness Point ini kami menentukan framework yang kami pakai adalah yang berkaitan dengan Product-Market Expansion Grid,

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Definisi Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Real Estate Real Estate didefinisikan sebagai lahan dan semua peningkatan alami dan yang dibuat oleh manusia yang secara permanen terikat kepadanya (Sirota, 2006, p1). Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minat Beli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minat Beli BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minat Beli Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Merek (Brand) Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan merek sebagai sebuah nama, tanda, istilah, simbol, atau desain, atau kombinasi dari semuanya, dengan tujuan untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KOPI SIDIKALANG

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KOPI SIDIKALANG KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KOPI SIDIKALANG OLEH DAUD ERWIN AYAMISEBA 10.11.4209 S1TI-2I STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 STRATEGI MARKETING ABSTRAK Persaingan industri bisnis kopi sudah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran Selain perencanaan, suatu perusahaan memerlukan pemasaran yang efektif untuk mencapai sasaran dan tujuan. Pemasaran yang efektif meliputi kombinasi dari elemen-elemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan. Sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strength, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT) Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasikan berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT mengidentifikasikan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: STRATEGI PEMASARAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Segmenting, Targeting, Positioning Menurut Kotler (2001, p244), karena begitu banyaknya jenis konsumen yang berbeda-beda dengan beragam kebutuhan yang berbeda, maka perusahaan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di negara manapun di dunia ini termasuk di Indonesia apabila perekonomian bangsa dikelola secara jujur, adil dan profesional, maka pertumbuhan ekonomi akan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Pemasaran Suparyanto & Rosad (2015:3) mengatakan bahwa manajemen pemasaran adalah ilmu yang mempelajari tentang perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS ANJING RAS

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS ANJING RAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS ANJING RAS OLEH ROBINSONLIN SIMBOLON 10.11.4600 S1TI-2N STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 STRATEGI MARKETING ABSTRAK Persaingan didalam bisnis Pasar Anjing Ras

Lebih terperinci

My First Experience in Marketing Class

My First Experience in Marketing Class Tugas Individu Mata Kuliah Manajemen Pemasaran (Marketing Management) PMB 541 My First Experience in Marketing Class Dosen : Prof.Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc. Oleh Ekko Harjanto (P056134242.51E) PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler, (2002 :18) adalah Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pemasaran Menurut American Marketing Associates (Kotler et al., 2008, p6) pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses menciptakan, mengkomunikasi,

Lebih terperinci

Alternatif strategistrategi

Alternatif strategistrategi PERTEMUAN SESI 4 MATA KULIAH Perencanaan dan pembelian media TELKOM UNIVErsity Team teaching: Itca istia wahyuni Yuni mogot Alternatif strategistrategi kreatif Alternatif Kreatif 1) Daya Tarik Periklanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan pemasaran yaitu membuat agar penjualan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Konsep Produk Konsep produk berpendapat bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja atau fitur inovatif terbaik. Manajer dari organisasi ini

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingan-

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingan- KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingan- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan thesis yang berjudul STRATEGI DISTRIBUSI UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pembeli. Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau

BAB II LANDASAN TEORI. pembeli. Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Merek Menurut American Marketing Association merek adalah janji penjual untuk menyampaikan kumpulan sifat, manfaat dan jasa spesifik secara konsisten kepada pembeli. Merek merupakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab V Simpulan dan Saran 112 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian serta analisis mengenai pengaruh brand image Toko Buku Karisma terhadap keputusan pembelian konsumen di

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya perkembangan bisnis operator

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat mencapai tujuan organisasinya. Salah satunya adalah merancang strategi pemasaran yang efektif. Pemasaran merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran dan Orientasi Pada Konsumen Perusahaan yang sudah mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses utamanya, akan mengetahui adanya cara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. American Marketing Association (AMA) dalam Kotler (2005 : 82)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. American Marketing Association (AMA) dalam Kotler (2005 : 82) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek American Marketing Association (AMA) dalam Kotler (2005 : 82) mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler yang dikutip oleh Benyamin Molan (2007:6), mendefinisikan

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke:

Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke: Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke: Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id A. Pengertian Strategi Pemasaran Strategi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II KERANGKA TEORETIS BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Teori Tentang Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menyangkut masalah keputusan yang diambil seseorang dalam persaingannya dan penentuan untuk mendapatkan dan mempergunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran merupakan salah satu dari hal terpenting bagi perusahaan untuk membantu organisasi mencapai tujuan utamanya adalah mendapatkan laba atau

Lebih terperinci

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Konsumen Sumarwan (2004) menyatakan bahwa konsumen terdiri dari dua yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. mempengaruhi Minat Beli Konsumen Roti di AL-Anshar Bakery Medan,

BAB II URAIAN TEORITIS. mempengaruhi Minat Beli Konsumen Roti di AL-Anshar Bakery Medan, BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Penelitian Terdahulu Harahap (2005:68), melakukan penelitian Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Minat Beli Konsumen Roti di AL-Anshar Bakery Medan, menyimpulkan bahwa:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah sikap atau sifat dari individu, kelompok dan organisasi dalam memilih, menilai, dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun seiring BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun seiring perkembangan zaman dan perubahan trend yang meliputi perubahan budaya, selera, maupun peningkatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Retail (Eceran) Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha menjual barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam bisnis yang meliputi pencarian bahan baku produk hingga produk tersebut sampai ke konsumen. Beberapa

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS 9 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Landasan teori 2.1.1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan proses yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, pemasaran menjadi salah satu kegiatan

Lebih terperinci

Minggu-13. Product Knowledge and Price Concepts. Perilaku Konsumen Yang Mempengaruhi Keputusan Produk Dan Penetapan Harga (2)

Minggu-13. Product Knowledge and Price Concepts. Perilaku Konsumen Yang Mempengaruhi Keputusan Produk Dan Penetapan Harga (2) Product Knowledge and Price Concepts Minggu-13 Perilaku Konsumen Yang Mempengaruhi Keputusan Produk Dan Penetapan Harga (2) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email:

Lebih terperinci

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran Kebutuhan Pasar Keinginan Hubungan Permintaan Transaksi Produk Pertukaran Nilai & Kepuasan Memaksimumkan konsumsi Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi Memaksimumkan pilihan Memaksimumkan mutu hidup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat berlomba-lomba untuk memulai berusaha dan berkreativitas guna mendapatkan penghasilan agar dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran sering dipandang sebagai suatu tugas untuk menciptakan, mempromosikan, dan menyalurkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu fungsi pokok yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

Lebih terperinci

MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN

MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN 1. Potensi Pasar Menurut D.A.Aaker dan G.S Day, proses pengkajian aspek pasar meliputi : 1.Menilai Situasi Suatu keputusan tentang aspek pasar harus didasari dengan pengertian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Marketing 2.1.1 Barang Konsumsi Barang Konsumsi (consumer goods) adalah produk yang ditujukan untuk pengguna akhir. Dasar klasifikasi barang konsumsi yang biasa digunakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah: 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian Pemasaran pada mulanya difokuskan pada produk barang, kemudian pada lembaga-lembaga yang melaksanakan proses pemasaran dan terakhir yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Keller (2011:9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Keller (2011:9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011:9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Definisi Perilaku konsumen adalah kegiatan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang barang dan jasa, termasuk

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMASARAN dalam praktek Agribisnis Perikanan

MANAJEMEN PEMASARAN dalam praktek Agribisnis Perikanan MANAJEMEN PEMASARAN dalam praktek Agribisnis Perikanan Dikembangkan dari 1). Dony Eko Prasetyo, S.IP., 2). Dr. Nuddin Harahab dan Zainal Abidin, MP, M.BA 3). FAO: Agricultural Food Marketing Disampaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran ( Marketing ) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia yang tidak terbatas semakin berkembang dari waktu ke waktu, kemajuan teknologi dan informasi telah membawa dampak besar bagi perubahaan gaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Industri Model analisis industri yang digunakan untuk mengetahui bidang industri yang dilakukan oleh perusahaan adalah sebagai berikut: 2.1.1 Model Competitive Forces

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan untuk merancang dan mengaplikasikan strategi pemasaran seakurat mungkin dalam

Lebih terperinci

Abstrak. ditolak, dimana. = 0,0026 < α = 0,05,artinya terjadi ketidakpuasan pada konsumen dari kinerja

Abstrak. ditolak, dimana. = 0,0026 < α = 0,05,artinya terjadi ketidakpuasan pada konsumen dari kinerja Abstrak Dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat seperti sekarang ini, sangat membantu manusia dalam meringankan kerjanya. Salah satu kemajuan teknologi tersebut yang telah tersedia dan dapat kita

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kualitas Produk Kualitas produk adalah kesesuaian dengan persyaratan dan kecocokan untuk pemakaian atau sesuatu yang bisa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perspektif organisasi yang akhirnya lakukan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perspektif organisasi yang akhirnya lakukan. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Strategi Marketing Mix 1. Strategi Menurut stooner, freeman, dan gilbert,jr. Konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda yaitu (1) dari perspektif

Lebih terperinci

P A S A R K O N S U M E N

P A S A R K O N S U M E N M E N G A N A L I S I S P A S A R K O N S U M E N Z A I N A L A B I D I N : F I S H E R I E S A G R I B U S I N E S S, B R A W I J A Y A U N I V E R S I T Y ( Z E N A B I D I N. L E C T U R E. U B. A C.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LANDASAN TEORI 2.1.1. CITRA MEREK 2.1.1.1. Pengertian Menurut Norman A. Hart dan John Staplenton dalam kamus Marketing (1995 : 23,24,104), definisi dari Citra (Image) adalah

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di II. LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. A. latar Belakang Masalah. dan teknologi yang sangat terasa adalah terjadinya perubahan yang sangat cepat di

BAB I PENGANTAR. A. latar Belakang Masalah. dan teknologi yang sangat terasa adalah terjadinya perubahan yang sangat cepat di BAB I PENGANTAR A. latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi sekarang ini dampak perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat terasa adalah terjadinya perubahan yang sangat cepat di segala aspek

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. 1.1 Pengertian Keputusan Pembelian

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. 1.1 Pengertian Keputusan Pembelian BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Keputusan Pembelian 1.1 Pengertian Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Armstrong (2012), perilaku pembelian konsumen mengacu

Lebih terperinci

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu elemen pokok yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan. Pemasaran berkaitan erat dengan bagaimana cara perusahaan dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Produk Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Fast Food Strategi Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Fast Food Strategi Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA A. Fast Food Restoran fast food merupakan restoran komersial yang mengutamakan kecepatan pelayanan. Ciri-ciri lain dari restoran ini adalah menyajikan menu hidangan dalam bentuk tertentu,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Pemasaran Strategi pemasaran menurut Craven (2004), didefinisikan sebagai: Analisa strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dalam pemilihan strategi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pada umumnya, setiap perusahaan menganut salah satu konsep atau filosofi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan

Lebih terperinci

1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2.

1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2. Pengantar Manajemen Pemasaran Pengertian Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PEMASARAN Praktisi bisnis di saat ini akan selalu memandang departemen pemasaran mereka sebagai salah satu bagian yang paling penting dalam perusahaan mereka. Pada dasarnya,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat, dan khususnya

BAB II LANDASAN TEORI. dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat, dan khususnya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pemasaran Pemasaran pada dasarnya merupakan rangkaian proses memasarkan barang dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah. Kerangka pemikiran dan hipotesis. Melihat kerangka konsep

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perekonomian di Indonesia pada saat ini masih berjalan dengan berbagai ketidakpastian dan persaingan yang ketat. Hal ini menyebabkan perusahaan memikirkan berbagai langkah dan strategi yang tepat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

ASPEK PASAR DAE PEMASARAE

ASPEK PASAR DAE PEMASARAE ASPEK PASAR DAE PEMASARAE Kesalahan dalam mengukur potensi pasar dapat menjadi penyebab kegagalan usaha. Bisnis pada masa sebelum ini didominasi dengan pola memasarkan produk yang telah dibuat, dimana

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. disebabkan karena manusia dapat memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan pemasaran

II. LANDASAN TEORI. disebabkan karena manusia dapat memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan pemasaran II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran 2..1.1 Pengetian Pemasaran Kegiatan pemasaran memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia, hal ini disebabkan karena manusia dapat

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teori 1. Perpindahan Merek (Brand Switching) Perpindahan merek (brand switching) adalah pola pembelian yang dikarakteristikkan dengan perubahan atau pergantian dari satu

Lebih terperinci

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII RESEARCH BY Ricky Herdiyansyah SP, MSc Ricky Herdiyansyah SP., MSc rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII PEMASARAN : Aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang

Lebih terperinci

BAB 4 Marketing Mix Strategy

BAB 4 Marketing Mix Strategy BAB 4 Marketing Mix Strategy Marketing Mix Strategy Kombinasi dari 4P: 1. Product 2. Price 3. Place 4. Promotion Product Adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan olahraga di Indonesia terutama dalam bidang bulutangkis. Karena olahraga bulutangkis merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Pemasaran Menurut Philip Kotler (2000), pemasaran adalah proses perencanaan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mobil. Sepeda motor harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat luas,

BAB 1 PENDAHULUAN. mobil. Sepeda motor harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat luas, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor atau sepeda motor di Indonesia merupakan salah satu alat transportasi yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh banyak

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan limpahan rahmat-nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis yang berjudul Analisis dan Perumusan Strategi Marketing untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

Pengantar Bisnis LINGKUP, KONSEP DAN FALSAFAH PEMASARAN. Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Modul ke: 11Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Pengantar Bisnis LINGKUP, KONSEP DAN FALSAFAH PEMASARAN. Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Modul ke: 11Fakultas Ekonomi dan Bisnis Pengantar Bisnis Modul ke: 11Fakultas Ekonomi dan Bisnis LINGKUP, KONSEP DAN FALSAFAH PEMASARAN Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Program Studi S1 Akuntansi A. LINGKUP, KONSEP, DAN FALSAFAH PEMASARAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. PENGERTlAN PEMASARAN

PENDAHULUAN. A. PENGERTlAN PEMASARAN PENDAHULUAN Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. 0leh karena itu, produsen dalam kegiatan pemasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau mengelola. Manajemen termasuk kelompok sosial. Manajemen adalah bidang yang sangat penting

Lebih terperinci