BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran (Marketing Definition) Saat ini konsumen dikelilingi oleh dunia pemasaran (marketing), di rumah, di tempat kerja, di jalan, di toko, di tempat bermain, dan hampir semua aktivitas harian dikelilingi oleh pemasaran. Karena konsumen memiliki lebih banyak pilihan daripada sebelumnya, produk, merek, iklan, harga, atau toko yang baik sudah tidak cukup lagi. Hal ini dikatakan tidak cukup lagi karena konsumen dapat lebih cepat dan mudah meriset produk dan perusahaan, membandingkan harga, mencek spesifikasi, dll. Konsumen ataupun pemasok saat ini lebih menyukai berhadapan dengan organisasi dan merek yang memiliki kredibilitas dan citra publik yang positif. Para pesaing lokal dan internasional pun berlomba-lomba memulai dan mengukuhkan relasi dengan para pelanggan mereka. American Marketing Association mendefinisikan pemasaran sebagai sebuah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan nilai kepada pelanggan, dan mengelola relasi pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pihak - pihak yang berkepentingan (stakeholder) (Wood, 2009: 4). Konsep pemasaran sangatlah memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan organisasi dari sebuah perusahaan agar lebih efektif dibandingkan para pesaingnya dalam hal membuat, mengirimkan dan mengkomunikasikan nilai 6

2 7 kepada target yang dituju. Pemasaran lebih mementingkan kebutuhan para pembelinya. 2.2 Perencanaan Pemasaran (Marketing Plan) Ketika perusahaan dihadapkan pada tekanan dari pemegang saham untuk meningkatkan laba usahannya, sementara persaingan yang semakin ketat, maka diperlukanlah suatu strategi baru. Dalam kegiatan pemasaran, stategi itu diimplementasikan dalam bentuk perencanaan pemasaran (Marketing Plan). Perencanaan pemasaran (Marketing Plan) adalah proses terstruktur untuk menetapkan bagaimana menyajikan nilai bagi pelanggan, organisasi, dan pihak - pihak berkepentingan utama dengan menganalisa situasi terkini, termasuk pasar dan pelanggan, mengembangkan dan mendokumentasikan tujuan, strategi dan program pemasaran, mengimplementasikan, mengevaluasi, dan mengontrol kegiatan pemasaran untuk mencapai tujuan. (Wood, 2009: 5). Perencanaan pemasaran sangatlah penting dilakukan demi keberhasilan pemasaran. Perencanaan pemasaran dapat membantu memfokuskan pikiran perusahaan pemasaran dan tim pada proses pemasaran, yaitu apa yang akan dicapai dan bagaimana perusahaan melakukan kegiatan tersebut. Dalam mengembangkan maupun memperbaharui rencana pemasaran sering kali terjadi sebuah tantangan dalam memulainya. Untuk lebih mengembangkan strategi efektif yang dapat digunakan dalam perencanaan pemasaran, hal utama yang harus dilakukan adalah dengan mengumpulkan informasi baik internal maupun eksternal perusahaan, seperti

3 8 persaingan, tren, statistik, dll. Hal ini akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan perencanaan pemasaran yang akan dilakukan selanjutnya. Dalam bab ini akan dijelaskan beberapa tahap utama dari perencanaan pemasaran seperti, pertama, penjelasan tentang situasi terkini, yaitu menganalisa faktor faktor eksternal dan internal seperti visi, misi, tujuan, pesaing, dan kekuatan lingkungan, selain itu menganalisa SWOT (kekuatan dan kelemahan internal, peluang dan ancaman eksternal). Kedua, mengenai sasaran dan isu (membagankan tujuan perencanaan pemasaran khusus yang harus dicapai dan mengidentifikasikan isu apa saja yang dapat mempengaruhi pencapaian beberapa tujuan). Ketiga yaitu mengenai pasar sasaran, analisis pelanggan, penentuan posisi (pembahasan tentang segmentasi, penargetan, keputusan penentuan posisi, dan juga membahas segmen - segmen yang ditargetkan dengan meninjau kebutuhan, keinginan, perilaku, sikap, loyalitas, pola pembelian pelanggan, dan calon pelanggan). Keempat adalah mengenai strategi pemasaran, yaitu menunjukkan strategi keseluruhan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan perencanaan pemasaran, dengan menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pasar sasaran. Kelima adalah program pemasaran, yaitu membagankan program yang mendukung strategi pemasaran, termasuk aktivitas khusus, jadwal dan tanggung jawab atas produk, tempat, harga, dan promosi. Dan yang terakhir adalah kontrol implementasi yang membahas tentang bagaimana perencanaan akan diimplementasikan, mengukur kinerja, menunjukkan bagaimana penyesuaian akan dilakukan untuk menjaga program agar tetap berada di dalam tujuannya dan mencangkup rencana - rencana yang sesuai dengan kebutuhan.

4 9 2.3 Audit Pemasaran (Marketing Audit) Audit pemasaran adalah bagian mendasar dari proses perencanaan pemasaran. Hal ini tidak hanya dilakukan pada awal proses, tetapi juga di beberapa poin pada pelaksanaan rencana. Audit pemasaran mempertimbangkan baik faktor internal dan eksternal yang nantinya akan berpengaruh pada perencanaan pemasaran, serta review dari rencana itu sendiri. Menurut Phillip Kotler (2000: 44) Audit pemasaran merupakan tinjauan ulang dan penilaian terhadap faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi kinerja suatu perusahaan dalam periode yang telah ditentukan. Karakteristik dari audit pemasaran dapat diklarifikasikan sebagai berikut: Komprehensif. Audit pemasaran mencakup semua masalah utama pemasaran yang dihadapi oleh perusahaan atau organisasi, bukan hanya audit fungsional saja, karena audit fungsional dapat menyesatkan. Sebagai contoh, kenaikan tingkat penjualan jika tidak dilihat dari segi komprehensif, dapat memunculkan kesimpulan bahwa departemen marketing dalam perusahaan tersebut telah melakukan tugasnya dengan baik. Dan hal ini dapat menyesatkan, jika dilihat secara menyeluruh bukan hanya dari sisi tingkat penjualannya saja. Karena dapat terjadi tingkat penjualan yang demikian dikarenakan produk para pesaing yang tidak ada di pasaran. Sistematis.

5 10 Proses audit dilakukan dalam suatu urutan tertentu, dimulai dengan melakukan audit lingkungan eksternal, kemudian lingkungan internal marketing dan aktivitas - aktivitas khusus marketing. Setelah itu menyususn dan mengimplementasikan rencana jangka pendek dan panjang yang dirancang untuk memperbaiki kelemahan yang berhasil diidentifikasi. Independen. Audit pemasaran dilakukan oleh orang dalam atau pihak luar yang telah cukup independen dari departemen pemasaran untuk mendapatkan kepercayaan dan objektivitas. Periodik. Audit pemasaran harus dilakukan secara periodik, bukan hanya ketika ada krisis. Audit menjanjikan manfaat baik bagi organisasi yang tampaknya berhasil maupun bagi organisasi yang sedang dalam masalah Cara dan Teknik Audit Pemasaran Audit pemasaran tidak hanya dilakukan pada awal proses perencanaan pemasaran tetapi juga dilaksanakan selama proses perencanaan pemasaran tersebut berjalan. Audit pemasaran dapat dipengaruhi oleh proses perencanaan pemasaran melalui beberapa faktor internal dan eksternal. Terdapat beberapa cara dan teknik dari audit pemasaran yang dapat digunakan selama perencanaan proses pemasaran dan mengevaluasi kinerja perusahaan. Seperti: 1. Analisa Five Competitive Forces oleh Michael Potter.

6 11 2. Analisa SWOT 3. Analisa PEST 4. Analilsa TOWS 5. Analisa STP 6. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 2.4 Segmenting, Targeting and Positioning (STP) Para pemasar saat ini sudah dapat berhasil mengikuti satu rencana pemasaran untuk dapat memuaskan keseluruhan pasar. Akan tetapi, dewasa ini pasar semakin terfragmentasi dan beranekaragam, dimana para konsumen menunjukkan keanekaragaman yang jauh lebih luas dalam hal kebutuhan, sikap dan perilaku. Perusahaan juga berada dalam tekanan yang sangat besar dan oleh sebab itu mereka harus mendeferensiasikan diri mereka secara lebih, dalam pasar dimana mereka bersaing. Akibat tang dihasilkan adalah, terjadinya satu gerakan yang lebih jauh dari pemasaran masal, yang menggunakan satu bauran pemasaran untuk menjangkau keseluruhan pasar ke arah pemasaran segmen, pemasaran kepada kelompok tertentu (segmen) dalam pasar. Sebagai contoh, bervariasinnya produk susu saat ini, ada susu rendah lemak untuk konsumen yang menjaga berat badan, susu kacang kedelai untuk konsumen yang sadar akan kesehatan mereka, dan susu beraneka cita rasa untuk anak - anak. Segmenting, Targeting and Posioning merupakan proses tiga tahap dalam metode marketing. Tahap pertama adalah mengidentifikasi konsumen yang ada

7 12 (segmenting), selanjutnya adalah memilah pelayanan terbaik yang dapat diberikan kepada konsumen (targetting), dan tahap yang terakhir adalah mengimplementasikannya dengan cara mengoptimalisasikan produk atau pelayanan perusahaan kepada masing-masing segmen serta mengkomunikasikan kepada seluruh bagian dari perusahaan mengenai apa yang telah dipilih dan diputuskan (positioning). Gambar 2. Segmenting, Targeting, Positioning Segmenting Segmenting adalah proses untuk mengelompokkan pelanggan dalam sebuah pasar sesuai dengan kebutuhan, perilaku, atau sikap yang sama, yang dapat dilakukan melalui pemasaran (Wood, 2009: 78).

8 13 Sebelum perusahaan memasarkan produk baik berupa barang atau jasa yang akan dipasarkan hendaknya mensegmentasi pasar terlebih dahulu agar menjadi jelas kira-kira produk apa saja yang nantinya akan masuk ke pasar. Hal ini sangatlah penting karena masing-masing pasar mempunyai karakteristik yang berbeda - beda dan belum tentu sama dengan karakteristik produk perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting sekali untuk pemetaan pasar ini. Metode segmenting ini dapat dilakukan dengan cara memisahkan pasar berdasarkan kondisi geografis, kultural, dan kondisi ekonomis pasar itu sendiri. Melalui proses segmentasi ini perusahaan akan mendapatkan beberapa pasar yang memang cocok dengan karakteristik produk yang akan pasarkan. Segmenting meliputi bagaimana cara perusahaan menghadapi banyak pelanggan dengan keinginannya masing-masing. Sebagai contoh, perusahaan susu. Satu segmen terdiri dari orang yang ingin membatasi kandungan lemak mereka dan oleh karena itu mereka menginginkan varietas yang rendah lemak, sedangkan yang lain terdiri dari orang yang lebih menyukai varietas bercita rasa dan yang ketiga terdiri dari orang yang membeli produk-produk susu (atau pengganti) karena alasan kesehatan. Para konsumen dalam setiap segmen memiliki kebutuhan serupa atau mencari manfaat serupa, dan mereka bereaksi secara berbeda terhadap rangsangan bauran pemasaran dibanding reaksi orang dalam segmen lain. Jika semua orang dalam semua segmen bereaksi dengan cara yang sama dengan bauran pemasaran yang sama, tidak akan ada kebutuhan akan segmentasi. Hal ini dilakukan agar perusahaan lebih fokus dalam memperhatikan kebutuhan pasar, terutama konsumen, dan membawa perusahaan pada keuntungan maksimal.

9 Targeting Melalui segmentasi, perusahaan telah mengidentifikasi berbagai segmen dalam pasar bisnis atau konsumen yang lebih besar dan menyaring segmen yang tidak akan dimasukinya. Setelah itu, perusahaan menyeleksi dan memeringkatkan segmen yang tersisa dalam urutan prioritas yang masuk. Hal ini biasa disebut targeting. Targetting berarti membidik. Setelah perusahaan mendapatkan pemetaan pasar melalui proses segmenting, langkah selanjutnya adalah targetting yaitu membidik pasar yang telah dipilah - pilah sebelumnya. Tentunya perusahaan akan membidik pasar yang sesuai dengan karakteristik produk serta kondisi pasar yang kondusif serta kompetitif dan tidak ketinggalan potensi pasar yang cukup besar agar dapat mendapatkan dan menentukan strategi eksekusi marketing yang paling tepat (Wood, 2009: 92) Positioning Setelah mentarget dan membidik pasar yang akan dimasuki, langkah selanjutnya adalah melakukan positioning yaitu melakukan kajian atau penelitian untuk memposisikan produk di pasaran diantara produk-produk yang sudah ada. Langkahnya dapat menggunakan strategi perceptual mapping seperti yang dibawah ini :

10 15 Gambar 2. Perceptual Mapping Sebagai contoh produk yang akan dipasarkan adalah produk cokelat seperti gambar perceptual mapping diatas. Di pasaran konsumen telah mendapati beberapa produk - produk coklat yang telah terlebih dahulu memasuki pasaran. Perusahaan sebagai new comer di dalam pasar tersebut pastinya akan memposisikan produknya agar dapat bersaing secara kompetitif (Wood, 2009: 95). Dengan melakukan segmentasi dan menentukan target pasar dengan baik, maka produsen akan mendapatkan pengertian yang menyeluruh tentang kebutuhan, sikap dan perilaku konsumen. Bila sudah mengerti apa yang diinginkan konsumen,

11 16 maka produsen dapat menyelaraskannya dengan kemampuannya sendiri dan menetapkan posisi produknya di pasar. Menurut (Wood 2009: 95) terdapat lima kesalahan dalam menentukan posisi pasar, yaitu: 1. Positioning yang terlalu tinggi, bersifat terlalu spesifik 2. Positioning yang terlalu rendah, jika tidak memiliki sesuatu yang khusus, maka akan sulit untuk mengambil tempat dalam pikiran konsumen, tidak memberikan alasan untuk membeli, bahkan peduli. 3. Positioning yang membingungkan, saat melakukan banyak hal sekaligus, maka muncul kontradiksi dan konflik 4. Positioning yang tidak relevan, saling tidak berhubungan satu dengan lainnya 5. Positioning yang meragukan, membuat pernyataan yang tidak dapat dipercaya dan hanya mereka yang mudah tertipu yang akan menjadi konsumen anda.

12 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Harga Tempat Bauran Pemasaran Promosi Produk Gambar 2. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran yang sudah dibidik (Kotler 2004: 56). Definisi ini menunjukkan bahwa bauran pemasaran adalah sekumpulan alat pemasaran yang digunakan perusahaan yntuk mencapai tujuan pemasaran. Alat-alat pemasaran tersebut terdiri dari 4 (empat) variable pemasaran, yaitu: Produk, Harga, Tempat dan Promosi.

13 Produk (Product) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan masyarakat. Beberapa elemen dari produk adalah kualitas, bentuk fisik, manfaat, jaminan, kemasan, merek, servis, dll. (Kotler, 2002: 448). Saat ini konsumen semakin selektif dalam memilih produk. Hal ini dikarenakan terdapat beragam produk yang tersedia di pasaran. Oleh karena itu, produk yang memiliki keunggulan yang kompetitif dapat memenangkan persaingan dengan produk sejenis lainnya Harga (Price) Jumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen kepada pihak produsen untuk mendapatkan sebuah produk. Dalam menentukan harga, produsen harus menitik beratkan pada kemampuan pembeli pada saat harga yang telah ditetapkan. Harga menunjukan persepsi konsumen terhadap suatu produk (Kotler, 2004: 56). Harga merupakan salah satu elemen dari bauran pemasaran yang sangat flexible karena harga cenderung mudah berubah, hal ini dipengaruhi oleh faktor pasar dan kondisi ekonomi pada saat itu Tempat (Place) Tempat adalah salah satu elemen dari bauran pemasaran yang membuat barang atau jasa dapat dibeli, mudah terjangkau dan digunakan dalam jumlah dan

14 19 pada lokasi yang tepat pada saat konsumen menginginkannya (Kotler, 2004: 56). Oleh sebab itu, perusahaan selalu membuat produknya selalu tersedia dan mudah diperoleh Promosi (Promotion) Promosi merupakan satu variable yang penting dalam bauran pemasaran yang merupakan suatu proses yang berlanjut. Promosi dapat membantu untuk memperbaiki hubungan antara pemasar dan konsumen. Kesediaan konsumen untuk membeli produk dan jasa atas dasar kepuasannya yang merupakan hasil umpan balik dari kegiatan promosi perusahaan, sehingga perusahaan mengetahui bahwa informasi yang mereka dapat, diterima konsumen dengan positif (Kotler, 2004: 56). 2.5 Analisis Five Competitive Forces Five Competitive Forces adalah sebuah metode analisa dalam dunia pemasaran yang digunakan untuk membantu menghadapi persaingan. Analisa Five Competitive Forces memberikan gambaran yang kuat mengenai bagaimana tingkat persaingan dalam suatu industri, baik dari sisi supply chain (supplier dan pelanggan) serta pasar (pemain baru dan substitusi). Five forces memberikan kontribusi yang besar terhadap tingkat persaingan dalam industry. Analisis Five Competitive Forces terdiri 5 (lima) area cara pandang, yaitu: 1. Ancaman yang masuk (the threat of new entry)

15 20 Bagaimana tingkat kesulitan/ kemudahan bagi para pesaing baru untuk masuk ke dalam suatu industri. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh brand equity, hambatan masuk seperti hak paten, distribusi, skill atau core competence, economies of scope, cost advantage, dan lainnya. 2. Kekuatan pembeli (the power of buyers) Bagaimana kekuatan yang dimiliki oleh pelanggan. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh: jumlah pembeli, konsentrasi pembeli, switching cost pembeli, ketersediaan barang, besarnya permintaan pembeli, sensitivitas harga, tingkat diferensiasi, dan sebagainya. 3. Kekuatan penyedia barang/jasa (the power of suppliers) Supplier merupakan tempat dimana dapat membeli input yang digunakan untuk bahan produksi. Hal ini ditentukan oleh beberapa faktor penting diantaranya: switching cost ke supplier lain, jumlah supplier, konsentrasi supplier, ketersediaan barang substitusi, tingkat diferensiasi input, hingga tingkat hubungan dengan supplier. 4. Ancaman produk pengganti (the threat of substitutes) dan pesaing yang kompetitif (competitive rivalry). Analisis ini hanya memfokuskan pada satu bisnis atau strategi binis tertentu. Bagaimana substitusi terhadap barang/ jasa. Apakah konsumen dapat memperoleh barang substitusinya dengan mudah? Semakin banyak dan dekat barang substitusi, maka pelanggan juga bisa beralih dengan mudah. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya switching cost, kecenderungan untuk substitusi, diferensiasi produk, dan lainnya.

16 21 5. Kompetitor persaingan dalam industri (The intensity of competitive rivalry) Bagaimana intensitas persaingan dalam industri. Semakin banyak jumlah pesaing, dengan produk yang berkualitas dan harga bersaing, maka semakin tinggi tingkat persaingan. Hal ini ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya: jumlah pesaing, perbedaan kualitas, loyalitas pelanggan, diferensiasi produk, perbedaan harga, exit barriers, dan sebagainya. 2.6 Analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) Menurut Rangkuti (2004: 18), analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Menurut John, A.P dan Robinson R.B (1994: 230), analisis SWOT merupakan analisis dari kekuatan dan kelemahan suatu organisasi dan kesempatan serta ancaman dari lingkungannya. Di bawah ini meupakan uraian dari elemen - elemen SWOT adalah: 1. Kekuatan (Strength), merupakan kegiatan - kegiatan perusahaan yang berjalan baik atau sumber daya/ keterampilan dan keunggulan - keunggulan lain yang dikendalikan.

17 22 2. Kelemahan (Weakness), merupakan kegiatan - kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau keterbatasan sumber daya, keterampilan dan kapabilitas yang dibutuhkan oleh perusahaan. 3. Peluang (Opportunity), merupakan faktor-faktor luar lingkungan positif atau menguntungkan perusahaan. 4. Ancaman (Threat), meupakan faktor-faktor negatif di luar lingkungan atau situasi yang tidak menguntungka perusahaan. Faktor Internal Terhadap Perusahaan Faktor Eksternal Terhadap Perusahaan Bermanfaat daalam mencapai tujuan Strengths Opportunities Merugikan Dalam mencapai tujuan Weaknesses Threats Tabel 2.1 Tabel Definisi SWOT 2.7 Analisa TOWS Matriks TOWS analisis merupakan alat lanjutan yang digunakan untuk mengembangkan empat pilihan strategi, yaitu SO, WO, ST, dan WT. Matriks TOWS digunakan untuk mempertemukan faktor kunci internal dan eksternal untuk membuat

18 23 satu strategi dalam suatu perusahaan. Analisa harus didasarkan pada kondisi yang sedang terjadi dengan persaingan yang sedang berjalan. Adapun tujuan dari analisa matris TOWS adalah untuk menggambarkan berbagai alternative yang dapat dijalankan berdasarkan pada faktor kunci internal dan eksternal. Dalam hal ini analisa TOWS bukanlah untuk menentukan strategi yang terbaik, tetapi strategi dapat ditentukan berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan lain dan tidak semua strategi yang dihasilkan dapat dijalankan. Berikut ini adalah penjelasan dari Matriks TOWS: 1. Strategi SO adalah strategi yang dibuat dengan menggunakan kekuatan faktor internal perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari kesempatan faktor eksternal. 2. Stretegi WO adalah strategi yang dibuat untuk memperbaiki kelemahan faktor internal dengan menggunakan kesempatan faktor eksternal. Selain itu, WO juga digunakan untuk menunjukkan kesempatan yang ada dalam jangkauan yang dapat diraih oleh perusahaan jika dapat memperbaiki kelemahan faktor internal 3. Strategi ST adalah strategi yang dibuat untuk mengantisipasi ancaman faktor eksternal dengan menggunakan kekuatan faktor internal yang ada. 4. Strategi WT adalah strategi yang terjadi jika perusahaan menghadapi factor - faktor kelemahan dan ancaman yang tidak dapat ditangani lagi dengan menggunakan kekuatan dan peluang yang ada. Bentuk-bentuk dari pelaksanaan WT adalah restrukturisasi, likuidasi dan merger. Matriks TOWS terdiri dari beberapa langkah penyusunan, yaitu :

19 24 1. Menjabarkan semua peluang eksternal perusahaan 2. Menjabarkan semua ancaman eksternal perusahaan 3. Menjabarkan semua kekuatan internal perusahaan 4. Menjabarkan semua kelemahan internal perusahaan 5. Mempersatukan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan strategi yang dapat dilakukan. 6. Mempersatukan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan strategi yang dapat dilakukan 7. Mempersatukan kekuatan internal ancaman eksternal dan strategi yang dapat dilakukan. 8. Mempersatukan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan strategi yang dapat dilakukan. 2.8 Analisa PEST Menurut Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran (2003:95) PEST terkait dengaan pengaruh lingkungan eksternal dalam suatu bisnis. PEST merupakan suatu alat yang bermanfaat untuk meringkas faktor eksternal yang terjadi dalam operasional perusahaan. Berikut ini adalah factor - faktor yang dipertimbangkan dalam analisa PEST :

20 25 Politik Ekonomi Bentuk Pemerintahan Stabilitas Politik Kebebasan Pers, Situasi Hukum, Korupsi Tren Regulasi/De-Regulasi Undang-undang tenaga kerja dll Pertumbuhan Ekonomi Tingkat Inflasi dan bunga bank Angka pengangguran, ketersediaan dan biaya tenaga kerja Globalisasi dll Populasi & profil usia Tingkat Pendidikan, kesehatan dan mobilitas sosial Gaya hidup Perubahan sosial & budaya dll Perubahan akibat teknologi baru Pengaruh Internet dan penurunan biaya komunikasi Aktifitas Litbang Perubahan Teknologi dll Sosial & Budaya Teknologi Gambar 2. Analisa PEST Faktor Politik. Bidang politik memiliki pengaruh besar terhadap peraturan bisnis, tingkat daya beli konsumen dan dan factor - faktor bisnis yang lain seperti: 1. Situasi politik secara umum.

21 26 2. Kebijakan pemerintah akan mempengaruhi undang-undang yang mengatur pajak atau bisnis. 3. Kebijakan pemerintah pada aturan etika pemasaran. 4. Kebijakan pemerintah dalam menentukan arah ekonomi. 5. Pandangan pemerintah terhadap budaya dan agama. 6. Perjanjian kerjasama negara dengan pihak asing seperti Uni Eropa, NAFTA, ASEAN Faktor Ekonomi. Menjelaskan bagaimana situasi ekonomi perdagangan dalam jangka pendek dan maupun jangka panjang. Hal ini benar terutama berlaku untuk pemasaran internasional. Faktor - faktor yang harus diperhatikan antara lain : 1. Suku bunga. 2. Tingkat inflasi. 3. Tingkat pendapatan per kapita. 4. Prospek ekonomi Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita dalam jangka panjang, Faktor Sosial dan Budaya Sosial dan pengaruh budaya pada bisnis berbeda dari satu negara ke negara. Sangat penting bahwa faktor yang dipertimbangkan. Faktor antara lain: 1. Agama yang dominan.

22 27 2. Faktor bahasa. 3. Kebiasaan konsumen. 4. Faktor gender. 5. Penyebaran usia penduduk Faktor Teknologi. Teknologi sangat penting bagi keuntungan kompetitif, dan merupakan pemacu utama globalisasi. Pertimbangkan yang berikut: 1. Teknologi dapat digunakan menjadikan produk dan layanan yang akan dibuat menjadi lebih murah dan kualitas yang lebih baik. 2. Teknologi dapat menawarkan konsumen maupun bisnis dengan produk dan layanan yang lebih inovatif seperti: layanan perbankan internet, telepon selular, dll. 3. Teknologi dapat merubah cara barang maupun jasa didistribusikan. Teknologi menawarkan cara baru untuk berkomunikasi dengan konsumen.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan limpahan rahmat-nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis yang berjudul Analisis dan Perumusan Strategi Marketing untuk

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Ada beberapa macam definisi spesifik mengenai perilaku konsumen, diantaranya sebagai berikut: Perilaku konsumen adalah aktifitas aktifitas individu

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran Perusahaan tidak bisa terlepas dari hambatan-hambatan dalam memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian Strategi Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap bertahan dan berkembang dalam dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS

BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 65 BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 5.1. Analisa SWOT 5.1.1. Strength (Kekuatan) - Mempunyai ragam variasi kegunaan yang tinggi (masak, membuat roti, minum, mengobati penyakit autisme,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Suatu perusahaan yang bergerak dalam sebuah industri hampir tidak ada yang bisa terhindar dari persaingan. Setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: STRATEGI PEMASARAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian mengenai strategi pengembangan usaha Rumah Durian Harum yang terletak di daerah Kalimalang, Jakarta Timur ini memiliki beberapa konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan tinggi menempati posisi yang strategis dalam pembangunan masyarakat. Perkembangan masyarakat

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pemasaran dipandang sebagai fungsi bisnis yang bertugas untuk mengenali kebutuhan dan keinginan pelanggan, menentukan pasar sasaran mana yang akan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani

Lebih terperinci

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro ANALISIS Sumberdaya atau kapabilitas yang dapat dikendalikan atau dimiliki perusahaan yang memberikan keunggulan relatif dibandingkan pesaing dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan. TRENGTH 2 Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ` 3.1.1 Konsep strategi Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Semakin beragamnya keinginan dan kebutuhan

Lebih terperinci

cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus

cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus 24 cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. 2.7 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus apabila digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis

Lebih terperinci

Mata Kuliah Manajemen Bank Program Studi Keuangan dan Perbankan Semester III TA

Mata Kuliah Manajemen Bank Program Studi Keuangan dan Perbankan Semester III TA Mata Kuliah Manajemen Bank Program Studi Keuangan dan Perbankan Semester III TA 2009-2010 Liberalisasi di sektor perbankan telah mendorong munculnya bank-bank baru dan masuknya cabang-cabang bank asing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Manajemen Strategi Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani strategos yang artinya memimpin,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Properti Properti berasal dari bahasa Latin yaitu proprietas atau berarti kepemilikan, dan merujuk pada satu atau lebih entitas yang dimiliki seseorang atau badan organisasi, dimana

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. penjualan atau promosi. Padahal keduanya hanya merupakan bagian dari kegiatan

BAB II KERANGKA TEORI. penjualan atau promosi. Padahal keduanya hanya merupakan bagian dari kegiatan BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Kenyataannya kebanyakan kalangan masih belum begitu memahami arti dari pemasaran. Sering kali pemasaran diartikan secara terpisah sebagai kegiatan penjualan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepariwisataan saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. kepariwisataan saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat. Banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri jasa yang bergerak di bidang kepariwisataan saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat. Banyak perusahaan baru hadir dan berkompetisi dengan

Lebih terperinci

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING 3.1 SWOT UNTUK FORMULASI STRATEGI Analisis SWOT didasarkan pada logika, yaitu memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS Prentice Hall, 2002 8-1 PENTINGNYA MANAJEMEN STRATEGIS APA YANG DIMAKSUD MANAJEMEN STRATEGIS? Sekumpulnan keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Sebelum melakukan penelitian,seorang peneliti harus menyusun suatu

BAB II KERANGKA TEORI. Sebelum melakukan penelitian,seorang peneliti harus menyusun suatu BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kerangka Teori Sebelum melakukan penelitian,seorang peneliti harus menyusun suatu kerangka teori.kerangka teori merupakan landasan berpikir untuk menunjukkan dari sudut mana peneliti

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Strategis Strategi menurut Hamel dan Prahalad dalam Umar (2008) didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diberikan pada penelitian ini merupakan jawaban dari perumusan masalah yang terdapat pada Bab 1. 1. Persepsi Konsumen Terhadap Produk DONATELLO

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Definisi Strategi Sebuah strategi perusahaan terdiri dari tindakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang digunakan oleh para manajer untuk (Thompson, A. A. dan

Lebih terperinci

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM Mata Kuliah Modul ke: - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising Analisis Situasional Apa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Salah satu produk olahan kacang adalah roti kacang. Tekstur kuenya yang lembut merupakan khas roti kacang Tebing Tinggi. Roti kacang ini terbuat dari tepung

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Business Plan Kerangka pikir penulis untuk model bisnis ini terdiri dari delapan langkah yaitu diantaranya berupa : 1. Identifikasi business model saat ini : dimana

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN DAN BRAND

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat berlomba-lomba untuk memulai berusaha dan berkreativitas guna mendapatkan penghasilan agar dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

BAB II LANDASAN TEORI. inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), manusia terutama pihak konsumen yang dituju. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

CHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

CHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL CHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL LINGKUNGAN EKSTERNAL Lingkungan di luar perusahaan Sifat uncontrollable Identifikasi Peluang dan Ancaman Jenis: 1. Lingkungan Jauh 2. Lingkungan Dekat FUNGSI ALE

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran ( Marketing ) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Segmenting, Targeting, Positioning Menurut Kotler (2001, p244), karena begitu banyaknya jenis konsumen yang berbeda-beda dengan beragam kebutuhan yang berbeda, maka perusahaan

Lebih terperinci

3.9 Penyebaran Kuesioner Pendahuluan Pengolahan Kuesioner Pendahuluan Identifikasi Variabel Penelitian

3.9 Penyebaran Kuesioner Pendahuluan Pengolahan Kuesioner Pendahuluan Identifikasi Variabel Penelitian ABSTRAK Hypermart adalah salah satu usaha ritel yang terdapat di Bandung Indah Plaza (BIP) yang berdiri sejak BIP melakukan renovasi yaitu pada akhir tahun 2005. Pada awal-awal pembukaan Hypermart penjualan

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PADA PT. RUANG ASRI UNTUK MU (RAUM) Disusun Oleh:

ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PADA PT. RUANG ASRI UNTUK MU (RAUM) Disusun Oleh: ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PADA PT. RUANG ASRI UNTUK MU (RAUM) Disusun Oleh: Nama : DAKSINA SYALSA PERTIWI NPM : 11213979 Pembimbing : ENNY SUKOWATI, SE., MM BAB I LATAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan. Sesungguhnya

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Adapun kerangka pemikiran teoritis yang melandasi penelitian ini dibangun dari Konsep Strategi, Manajemen Strategis, Definisi Pemasaran, Strategi

Lebih terperinci

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran Kebutuhan Pasar Keinginan Hubungan Permintaan Transaksi Produk Pertukaran Nilai & Kepuasan Memaksimumkan konsumsi Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi Memaksimumkan pilihan Memaksimumkan mutu hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia semakin maju hal

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PD. Sarana Mangun Lancar merupakan salah satu industri daur ulang pipa Poly Vinyl Chloride (PVC) yang terletak di kota Ciamis dan berdiri sejak tahun 2001. Saat ini perusahaan tersebut telah memiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Strategic Company Strategy merupakan kombinasi dari pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk melayani pelanggan, dapat memenangkan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu:

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu: M a n a j e m e n S t r a t e g i k 15 Materi Minggu 3 Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) 3.1 Proses Manajemen Strategik Manajemen strategik merupakan proses tiga tingkatan yang melibatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Pemasaran Menurut Paul D. Converse, Harvey W. Huegy dan Robert V. Mitchell, dalam bukunya Elements of Marketing menyatakan bahwa marketing didefinisikan sebagai kegiatan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM PSIKOLOGI

KEWIRAUSAHAAN MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM PSIKOLOGI Modul ke: KEWIRAUSAHAAN MERANCANG STRATEGI PEMASARAN Fakultas FASILKOM PSIKOLOGI Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi INFORMATIKA SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Jenius adalah 1

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam menganalisa, kami menggunakan data dengan pengumpulan menggunakan teknik sebagai berikut : a. Wawancara Dengan cara ini, penulis melakukan tanya jawab dengan bagian

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Pengembangan Usaha Bagi wirausahawan sejati, pengembangan usaha mempunyai makna yang luhur dan tidak hanya sekedar mengeruk keuntungan

Lebih terperinci

Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH

Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH Pemasaran dan Nilai Pelanggan Inti dari pemasaran adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen Sasaran dari setiap bisnis adalah menghantarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Services Marketing Marketing (pemasaran) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah Penulis melakukan analisis terhadap lingkungan industri yang dihadapi oleh Dewi Sambi Tenun dan Perancangan saluran distribusi multi channel Marketing,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satunya adalah penelitian yang melakukan analisa lingkungan internal dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satunya adalah penelitian yang melakukan analisa lingkungan internal dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan kajian. Berikut ini adalah pemaparan secara singkat yang

Lebih terperinci

Curriculum Vitae Digital: Analisis Pemasaran Desain Menggunakan SWOT (Inovasi Siswa Animasi SMK Negeri 2 Surabaya Menuju Ekonomi Kreatif )

Curriculum Vitae Digital: Analisis Pemasaran Desain Menggunakan SWOT (Inovasi Siswa Animasi SMK Negeri 2 Surabaya Menuju Ekonomi Kreatif ) Curriculum Vitae Digital: Analisis Pemasaran Desain Menggunakan SWOT (Inovasi Siswa Animasi SMK Negeri 2 Surabaya Menuju Ekonomi Kreatif ) Ika Anggun Camelia SMK Negeri 2 Surabaya ika.angguncamelia@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Yield Management Internet telah menyebabkan banyak perusahaan untuk mempertimbangkan kembali model bisnis mereka saat ini dan mengevaluasi bagaimana untuk menangkap potensi pendapatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir berikut : Tahapan penelitian dalam penulisan GFP ini dapat dijelaskan dalam bagan Gambar 3.1 Tahapan Penelitian 37 Sebagai salah satu tahap awal, kerangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat berlomba-lomba untuk mulai berusaha dan beraktivitas untuk mendapatkan penghasilan agar dapat

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pemasaran Kegiatan pemasaran merupakan bagian dari tahapan yang akan menentukan keberhasilan suatu perusahaaan. Produk yang baik akan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk menemukan dan membangun sistem manajemen yang mampu secara profesional meretensi pelanggannya.

Lebih terperinci

Analisis Manajemen Strategi Pada produk BKP Sport

Analisis Manajemen Strategi Pada produk BKP Sport Analisis Manajemen Strategi Pada produk BKP Sport Mata Kuliah : Manajemen Strategik Dosen : Prof. Dr. Rudy C. Tarumingkeng Disusun oleh : Vicky Harseno (01-2014-093) Pito Fibriyanto (01-2014-097) Melissa

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL 1 STRATEGI OPERASI DALAM LINGKUNGAN GLOBAL Manajemen Operasional di lingkungan global dan pencapaian keunggulan kompetitif melalui operasional 2 APA

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Lebih terperinci

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Nyoman Ayu Nila Dewi STMIK STIKOM BALI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.10 Pengertian Pemasaran Kemajuan zaman yang membawa masalah-masalah dan kesempatankesempatan baru telah menjadi sebab menariknya pengetahuan pemasaran bagi perusahaan-perusahaan,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Segmentasi, Targetting, dan Positioning Segmentasi, targeting dan positioning bertujuan untuk menetapkan dan membidik pasar sasaran serta memprediksi kecenderungan perilaku konsumen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Deskripsi Teori 1. Audit Manajemen a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian

Lebih terperinci