Analisis Pola Palmar dan Sudut ATD Pada Telapak Tangan Sebagai Alternatif Identifikasi Individu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Pola Palmar dan Sudut ATD Pada Telapak Tangan Sebagai Alternatif Identifikasi Individu"

Transkripsi

1 Abstrak Analisis Pola Palmar dan Sudut ATD Pada Telapak Tangan Sebagai Alternatif Identifikasi Individu Siti Farha Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya Setiap individu memiliki keunikan masing-masing sehingga dapat terpisahkan dari individu lainnya. Salah satu keunikan dari setiap individu terdapat pada pola yang ada di telapak tangan. Pola tersebut terbentuk dengan bantuan poligen dan tidak dapat berubah paska kelahiran. Karya tulis ini bertujuan mengaplikasikan pengetahuan antropologi forensik dalam proses identifikasi dengan harapan dapat mengungkap ciri spesifik individu. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan antropologi forensik (dermatoglifi) dengan analisis kuantitatif. Sampel yang diambil yaitu cetakan telapak tangan bagian kanan. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel accidental dengan kuota 100 orang mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya. Selanjutnya 100 cetakan tangan kanan tersebut akan dilakukan analisis dan pemberian kode pada setiap polanya. Kode palmar ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi. Analisis selanjutnya yakni mengkombinasikan pola palmar dan sudut ATD. Kombinasi analisis dari kode pola palmar dan sudut ATD hanya dilakukan pada sampel yang memiliki kode pola palmar yang sama. Hasil analisis menunjukan tidak ada persamaan kode palmar pada setiap anggota sampel, sehingga dapat disimpulkan bahwa akurasinya sebesar 100%. Kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah analisis pola palmar dan sudut ATD dapat digunakan sebagai alternatif identifikasi karena keunikan individu juga tertuang dalam cetakan palmar. Kata kunci: Pola palmar, sudut ATD, identifikasi, sidik jari Abstract Each individual had their uniqueness that could be separated from other individuals. One of the uniqueness that was possessed by individuals could be found in their palm of the hand. The pattern was formed with the assistance of polygene and it could not be changed after the birth. The purpose of this research was to apply the knowledge of forensic anthropology that was expected to be able to reveal the specific characteristics of an individual. The approach which was applied was forensic anthropology approach (dermatoglifi) with quantitative analysis. The samples that were taken were the printing of right palm of the hand. This research used accidental sample method with 100 (a hundred) students of Airlangga University Surabaya. Furthermore, those 100 (a hundred) prints of the right hand would be analyzed and encoded for every pattern. The palmar code would be presented in the form of distribution table. The next analysis was to combine the palmar pattern and the ATD angle. The analysis of palmar pattern code and ATD angle would only be conducted to the samples that had the same palmar pattern code. The analysis demonstrated that there were not any similarities of the palmar code for each member of samples. As a result, it could be concluded that the accuracy rate was 100%. The final conclusion of this research was the analysis of palmar code and ATD angle was able to be applied as an alternative for identification due to the individual uniqueness was also contained in the palmar printing. Keywords: Palmar pattern, ATD angle, identification, fingerprint. AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 42

2 Pendahuluan Forensik adalah ilmu pembuktian ilmiah terhadap bukti-bukti yang ditemukan di TKP sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing (Abdussalam & Desasfuryanto, 2014). Beberapa istilah terkait ilmu forensik antara lain kedokteran forensik, fisika forensik, potografi forensik, metallurgy ballistic of forensic, antropologi forensik, dst. Pada penulisan karya tulis ini penulis menjadikan konsep antropologi forensik sebagai bahan acuan. Antropologi forensik adalah salah satu bidang forensik yang mengaplikasikan konsep sains berdasarkan antropologi fisik untuk mengidentifikasi sisa-sisa jasad tubuh manusia (Purwanti, 2014) dengan tujuan dapat mengungkapkan penyebab kematian ataupun identitas dari individu tersebut. Antropologi forensik fokus terhadap karakteristik biologis populasi, khusus untuk mengungkapkan keunikan yang membuat seorang individu terpisah dari individu lainnya. Antropologi forensik menyangkut analisis rekonstruksi, identifikasi dan perbandingan antara postmortem dan antemortem. Setiap individu memiliki keunikan masing-masing sehingga dapat terpisahkan dari individu lainnya. Keunikan yang paling terlihat secara fisik adalah pola yang ada pada area tangan, baik pada bagian distal ataupun proksimal. Lapisan kulit yang melapisi telapak tangan dan telapak kaki memiliki pola yang disebut dengan dermatoglifi (Iriane, et al., 2003). Sidik jari adalah lekukan yang ditimbulkan oleh garis-garis parallel yang membentuk pola pada phalanx distal dan palmar (Abdussalam & Desasfuryanto, 2014). Pola tersebut terbentuk pada saat bayi masih berada di dalam kandungan. Pola pada tangan atau sidik jari terbentuk secara sempurna pada minggu ke-17 masa kehamilan dan tidak akan berubah selama hidup. Penelitian terhadap palmar di Indonesia merupakan hal yang baru, padahal di luar Negara Indonesia penelitian ini telah mulai dilakukan puluhan tahun yang lalu. Penelitian yang telah dilakukan pada palmar di Indonesia kebanyakan hanya fokus pada besaran sudut ATD. Penelitian Siburian (2011) menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada sudut ATD pasien penderita diabetes dengan individu normal. Penelitian lainnya terkait palmar dilakukan terkait penderita sindrom down dan bibir sumbing. Hingga saat ini penelitian terhadap pola palmar di Indonesia belum ditemukan. Pada karya tulis ini peneliti melakukan penelitian terhadap pola palmar dan besaran sudut ATD pada telapak tangan sebagai alternatif bahan identifikasi. Pola palmar dapat menentukan identitas secara pasti oleh karena sifat AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 43

3 kekhususannya yakni pada setiap orang akan berbeda walaupun pada kasus kembar satu telur (Idries & Tjiptomarnoto, 2013). Sidik jari hanya akan rusak dikarenakan trauma berat (Triwani, 2003) sehingga pola tidak dapat terbentuk kembali. Kelainan genetik juga dapat menyebabkan pola sidik jari tidak pernah terbentuk pada individu (Triwani, 2003). Hingga saat ini analisis dermatoglifi masih menjadi primary identificationyang digunakan oleh DVI. Jika ditemukan barang bukti berupa pola tangan yang dapat terbaca di TKP maka barang bukti ini melebihi barang bukti lainnya. Tujuan dari indentifikasi pada palmar yakni agar tim identifikasi tidak dapat memastikan identitas baik pada korban maupun pelaku tidak pidana (Idries & Tjiptomarnoto, 2013). Pada kasus lain juga disebutkan bahwa pembunuh dengan sengaja merusak phalanx distal agar korban tidak dapat teridentifikasi, padahal bagian palmar juga menyimpan keunikan yang lebih besar dari pada phalanx distal (Putri, et al., 2008). Keterbatasan dari tangan adalah cepat rusak atau membusuknya tubuh manusia. Pola yang tercetak pada benda mudah hilang. Pada identifikasi dengan menggunakan pola palmar juga dimungkinkan terjadi bias data, sehingga data tidak akan terbaca. Keuntungan dari palmar adalah kebanyakan pelaku ataupun korban tidak menyadari bahwa pola palmar akan tercetak dengan sendirinya pada benda-benda yang tersentuh. Identifikasi pada palmar dapat dilakukan bila kondisi palmar tidak mengalami kecacatan yang disebabkan oleh pembusukan atau trauma. Palmar dapat digunakan sebagai bahan identifikasi untuk menentukan identitas korban ataupun pelaku jika telah dilakukan perekaman pada palmar sebelumnya. Pembunuhan dengan disertai mutilasi biasanya memisahkan bagian tangan agar korban tidak mudah untuk dikenali. Beberapa pelaku bahkan merusak wilayah distal pada tangan. Orang-orang tidak banyak mengetahui bahwa pola pada palmar memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan phalanx distal yang biasanya dipakai pada identifikasi. Padahal rekam data terhadap narapidana selama ini hanya dilakukan dengan metode foto, rekam sidik jari, rekam kornea dan data pribadi. Latern print pada kasus pembunuhan dapat ditemukan pada senjata yang digunakan pelaku ataupun barangbarang yang disentuh pelaku di TKP (Abdussalam, 2014), oleh sebab itu siapapun yang terlibat di TKP harus meminimalkan menyentuh barang-barang yang berada di TKP. Latern print adalah cetakan pola yang tertinggal pada barangbarang yang tersentuh di TKP. Latern print yang ditemukan di tempat kejadian AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 44

4 perkara (TKP) dapat dicocokkan dengan data palmar yang ada. Latern print yang diambil dan dapat dicocokan dengan bank data yang ada. Hal tersebut juga menjadi landasan dasar pentingnya penelitian ini. Metode Penelitian Sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Sampel diambil dari mahasiswa aktif Universitas Airlangga tahun 2013 dengan teknik pengambilan sampel accidental. Cetakan tangan yang diambil adalah telapak tangan bagian kanan. Pada sebagian besar orang tangan bagian kanan sering digunakan dari pada tangan bagian kiri, oleh sebab itu telapak tangan kanan lebih sering digunakan menempel pada benda-benda. Pada gambar 1 pola palmar terbagi menjadi 13 area yang disimbolkan dengan nomor Field 1 terletak di area thenar. Field 2 terletak di triradius utama. Field 3, 4, 5 terletak pada area hypothenar.field 3 dimulai dari perpanjangan triradius utama. Field 5 terletak pada three finger crease. Field 5 berada di bagian distal dari field 5. Field 5 terletak di proximal field 5. Field 4 dimulai dari perpanjangan five finger crease. Field 6, 8, 10, dan 12 berada di bagian proksimal jari (dasar digital arcalen). Field 7, 9, dan 11 berada interdigitum IV, III, dan II. Field 13 berada pada alur terakhir pada dasar ibu jari (distal dari thenar crease). Interdigitum dilambangkan dengan angka I-IV. Simbol t t merupakan satu-satunya sudut triradius aksila yang berada di area thenar. Sudut ini terletak tidak jauh dari field 2. Sampel F Gambar 1 Analisis kode palmar AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 45

5 Triradius ulnaris juga tidak jauh dari field 2, namun berada di wilayah ulnar, dilambangkan dengan t u. Titik t berada dibagian proksimal three finger crease. Titik t terletak pada bagiaan distal dari area field 4. Titik t terletak diantara t dan t. field 2 merupakan area triradius utama yang dilambangkan dengan t2. Garis khayal yang terbentuk dari perpanjangan titik t2 merupakan garis pemisah antara wilayah thenar dan hypothenar. Metode yang digunakan untuk menarik simpulan data adalah metode kuantatif. Langkah pertama adalah melakukan koding terhadap cetakan palmar yang ada, selanjutnya akan dilakukan analisis. Penulis melakukan koding terhadap pola palmar. Kode palmar yang memiliki kuantitas lebih dari satu sampel, selanjutnya dilakukan penghitungan terhadap besaran sudut triradiusnya. Proses pertama yakni memberikan kode pada setiap pola palmar dengan format kode pola palmar x.x.x.x.t. Proses ini dilakukan terhadap format gambar grayscale. Gambar 1 menunjukan pola palmar yang telah dipertegas dengan bantuan garis khayal dan titik-titik sudut ATD. Semua sampel palmar akan diberikan kode dengan aturan yang sama dengan pemberian kode palmar pada sampel F xx. Tabel distribusi menampilkan kode pola palmar hasil koding dari 100 cetakan palmar. Kode pola palmar yang memiliki kuantitas lebih dari satu orang selanjutnya dilakukan pengukuran terhadap besaran sudut triradius aksila. Format baru kode palmar untuk pengukuran sudut triradius aksila yakni kode pola palmar ditambah dengan besaran sudut triradius aksila. Format kode palmar tersebut adalah x.x.x.x.t.t u.t t.t.t.t. Pengukuran sudut triradius aksila hanya dilakukan pada kode palmar yang memiliki kuantitas lebih dari satu sampel. Hasil dan Pembahasan Analisis yang pertama dilakukan adalah analisis terhadap gambar dengan format grayscale. Format gambar ini dipilih karena dengan menggunakan format gambar ini pola palmar terlihat lebih jelas. Pada gambar ini dilakukan analisis terhadap pola palmar, selanjutnya dilakukan pemberian kode pada setiap polanya dengan aturan yang telah dijelaskan. Berdasarkan data yang telah ada, berikut ini merupakan distribusi kode pola palmar dari 100 orang sampel. AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 46

6 Tabel 1 Distribusi kode palmar No. Kode Palmar Kode Sampel Kuantitas t CH xx ''.5''.8.t H xx t CJ xx t S xx '' t BC xy ''.7.5''.t CV xx, CB xy ''.7.6.t CK xy ''.7.7.t AI xy, X xy ''.7.5'.10.t BR xx (7).5''.10.t AM xy ''.5''.t I xx ''.10.t V xx, J xy, BA xy, C xy '.10.t BN xy t BM xx, AZ xx ''.7.8.t CG xy ''.8.7.t BJ xy t U xy t G xx t R xx t Y xy t CR xx t D xy, A xy ''.5''.t BL xy ''.10.t AH xy t P xy ''.7.t BZ xx ''.5''.t AO xy ''.7.8.t BS xy ''.7(8).9.t BH xx ''.8.6.t CE xy, BE xx ''.8.7.t Z xx ''.8(9).7.t BP xy '' t CT xx '' t O xy, T xy, AP xy, BF xy, BO xx, AD xx t CA xy, E xx t BX xx t BB xx, BK xx t AE xy '.12.t M xy 1 AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 47

7 ''.7.t K xy, CM xy, BG xx, AS xy,aw xx, AU xx ''.t BC xx t CC xx t AR xx t AC xy t CP xx, AT xx, CF xx, W xx t N xx ''-7.9(10).8.t F xx t CO xx t AN xy t AK xx t AX xx t BY xy t CL xy t BI xx, CQ xy, CN xy, BD xy t CI xy, AG xx, AV xy t CS xx (8).t BV xx t B xy, Q xx, BQ xy, AJ xx, AL xx, AB xy, CD xx, CU xx, AA xx, BW xy, L xx, BU xx, AQ xx t BT xy, AY xx t AF xy 1 Modus dari data pada tabel 1 adalah t. Kode pola palmar tersebut merupakan kode dengan kuantitas terbesar yang dapat ditemukan pada 13 orang sampel yakni dengan kode sampel B xy, Q xx, BQ xy, AJ xx, AL xx, AB xy, CD xx, CU xx, AA xx, BW xy, L xx, BU xx, dan AQ xx. Prosentase sampel yang memiliki kode pola palmar dengan kuantitas satu orang sebesar 44%, sedangkan 56% sampel lainnya memiliki kode palmar yang sama antara satu sampel dengan sampel lainnya. Tabel 1 menjelaskan bahwa terdapat 15 kode pola palmar yang memiliki kuantitas lebih dari satu sampel. Analisis besaran sudut triradius hanya dilakukan pada 15 kode palmar yang memiliki kuattitas lebih dari satu sampel. 15 kode pola palmar tersebut memiliki kuantitas 56 orang sampel. Jadi, peneliti melakukan analisis besaran sudut triradius hanya pada 56 sampel dari total keseluruhan 100 orang sampel. AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 48

8 Tabel 2 Distribusi kode pola palmar dan sudut ATD No Kode Sampel Kode Palmar 1. CV xx t.150.t t CB xy t.130.t t AI xy t.80.t t X xy t.16.t t V xx t J xy t BA xy t C xy t BM xx t.95.t t AZ xx t D xy t A xy t CE xy t BE xx t O xy t T xy t.110.t t AP xy t.100.t t BF xy t.90.t t BO xx t AD xx t CA xy t E xx t.110.t t BB xx t.110.t t BK xx t.90.t t K xy t CM xy t BG xx t AS xy t AW xx t.150.t t AU xx t.120.t t CP xx t.90.t t AT xx t CF xx t W xx t BI xx t.140.t t CQ xy t CN xy t.100.t t AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 49

9 38. BD xy t CI xy t AG xx t.160.t t AV xy t B xy t Q xx t BQ xy t AJ xx t AL xx t AB xy t CD xx t.140.t t CU xx t.150.t t AA xx t BW xy t L xx t BU xx t AQ xx t BT xy t.60.t t AY xx t.80.t t Tabel 2 merupakan tabel distribusi dari kombinasi kode pola palmar dan besaran sudut triradius. Tabel 2 menjelaskan bahwa tidak kode palmar yang memiliki kuantitas lebih dari satu sampel. Pada pemaparan sebelumnya triradius menjadi pembeda antara kode pola palmar yang sama. Pada tabel 2 juga ditemukan kode palmar yang hampir sama yakni kode palmar pada sampel BU xx dan AQ xx. BU xx memiliki kode palmar 11- dijelaskan bahwa 15 kode palmar memiliki t sedangkan kuantitas lebih dari satu sampel, maka AQ xx memiliki kode palmar 11- tabel 2 menjawab bahwa kode tersebut t Kode tidak memiliki kesamaan setelah kode pola palmar dikombinasikan dengan besaran sudut triradius. Modus data dengan anggota sampel B xy, Q xx, BQ xy, AJ xx, AL xx, AB xy, CD xx, CU xx, AA xx, BW xy, L xx, BU xx, dan AQ xx juga terbukti memiliki kode palmar yang berbeda. Besaran sudut palmar tersebut hanya memiliki dua perbedaan yakni pada titik t u (triradius ulnaris) dan t. besaran sudut triradius ulnaris pada sampel BU xx adalah 110 dan AQ xx sebesar 120. Besaran sudut triradius ulnaris mereka hanya berbeda 10. Pada titik t besaran sudut kedua sampel ini AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 50

10 hanya memiliki selisih 30. Kedua sampel ini juga memiliki kode pola palmar yang sama. Secara genetik setiap individu terbukti memiliki perbedaan. Sidik jari terbentuk dengan bantuan poligen, sehingga pada kode palmar ini juga terbukti setiap individu memiliki kode palmarnya sendiri. Kombinasi dari kode pola palmar dan besaran sudut triradius pada telapak tangan dapat membuktikan bahwa setiap individu itu berbeda. Analisis ini memberikan simpulan bahwa format kode palmar x.x.x.x.t.t u.t t.t.t.t dapat dijadikan alternatif bahan identifikasi. Analisis sidik jari yang sampai saat ini menjadi bahan identifikasi primer adalah ridge count pada phalanx distal (Purwanti, 2014). Setiap individu terbukti memiliki ridge count yang berbeda. Oleh sebab itu analisis pola palmar dan sudut ATD merupakan alternatif identifikasi jika phalanx distal tidak terbaca. Simpulan Penelitian ini menyimpulkan bahwa analisis pola palmar dan sudut ATD pada telapak tangan dapat dijadikan alternatif identifikasi individu. Pada penelitian ini terbukti bahwa kombinasi kode palmar yang terdiri dari kode pola palmar dan besaran sudut ATD memiliki perbedaan pada setiap anggota sampel. Perbedaan ini dapat menjadikan setiap individu terpisah dari individu lainnya. Saran Penelitian mengenai pola palmar masih jarang dilakukan. Penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan dan informasi tambahan bagi penelitian selanjutnya. Penelitian pada area palmar ini belum sempurna. Perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait pola palmar. Penelitian selanjutnya dapat mengkombinasikan antara pola palmar dan besaran sudut ATD dengan ruang populasi yang lebih besar. Penelitian selanjutnya dapat menjawab kemungkinan peluang munculnya kode palmar yang sama pada suatu populasi. Daftar Pustaka Abdussalam, (2014). Misteri kasus Ryan pembunuhan berantai (pembahasan dalam disiplin Sosiologi, Criminology. Ilmu Hukum, Sosial Ekonomi, Antropology, Psychology, dan Ilmu Kepolisian). Jakarta: PTIK. Abdussalam & Desasfuryanto, A., (2014). Buku pintar forensik (pembuktian ilmiah). Jakarta: PTIK Press. Idries, A. M. & Tjiptomarnoto, A. L., (2013). Penerapan kedokteran forensik dalam proses penyidikan. Jakarta: Sagung seto. Iriane, V. M., Sanjoto, P. & Loekito, R. M., (2003). Perbedaan bentuk lukisan sidik jari, ridge count, pola AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 51

11 palmar dan sudut A-T-D antara orang tua anak sumbing dengan orang tua anak normal di Timor Tengah selatan, Nusa Tenggara Timur. Majalah kedokteran UNIBRAW, Volume xix, pp Knussman, R., (1998). Anthropologie. Handbuch der vergleichende des menschen. Fischer Verlag: Stuttgart. Purwanti, S. H., (2014). Ilmu kedokteran forensik untuk kepentingan penyidikan. Jakarta: Rayyana Komunikasindo. Putri, C. E., Hidayat, B. & Susatio, E., (2008). Identifikasi biometric sidik jari dengan metode fractal. Jurnal teknologi informasi DINAMIK, Volume xiii, pp Siburian, J., Anggraieni, E. & Hayati, (2011). Analisis pola sidik jari tangan dan jumlah sulur serta sudut ATD penderita diabetes mellitus di Rumah Sakit Umum Daerah Jambi.. Jurnal FKIP Universitas Jambi, pp Triwani, (2003). Pemeriksaan dermatoglifi sebagai alat identifikasi dan diagnosis. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, pp.1-8. AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 52

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP 50 Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Dian Eriyanti Doloksaribu Tempat, Tanggal Lahir : Pematangsiantar, 19 Mei 1993 Alamat : Jalan Jamin Ginting Gang Dipanegara No. 17C Agama : Protestan Jenis Kelamin

Lebih terperinci

RIWAYAT HIDUP. : Nurdiyana Abdullah Tempat / Tanggal Lahir : Malaysia / 11 Oktober 1985

RIWAYAT HIDUP. : Nurdiyana Abdullah Tempat / Tanggal Lahir : Malaysia / 11 Oktober 1985 Lampiran 1 RIWAYAT HIDUP Nama : Nurdiyana Abdullah Tempat / Tanggal Lahir : Malaysia / 11 Oktober 1985 Agama : Islam Alamat : Jl. Kangkung No. 36 Medan Riwayat Pendidikan : 1. Sek Ren Keb Sultanah Asma

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Poliklinik Ibu Hamil Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Tahun 2011.

LAMPIRAN. Poliklinik Ibu Hamil Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Tahun 2011. LAMPIRAN FORMULIR A INFORMED CONSENT Kepada Yth : Calon Responden Penelitian Ibu, Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Akmal Bin Halim NIM : 080100348 Alamat : Jl. Intan, No.

Lebih terperinci

Studi Zona Nilai Tanah di Sekitar Lokasi Pembangunan Pelabuhan Internasional Kalimireng

Studi Zona Nilai Tanah di Sekitar Lokasi Pembangunan Pelabuhan Internasional Kalimireng A708 Studi Zona Nilai Tanah di Sekitar Lokasi Pembangunan Pelabuhan Internasional Kalimireng Erlenda Prameswari Putri, Yanto Budisusanto, Udiana Wahyu D, Andy Dediyono Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN REAKSI ESTERIFIKASI DISUSUN OLEH :

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN REAKSI ESTERIFIKASI DISUSUN OLEH : LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN REAKSI ESTERIFIKASI DISUSUN OLEH : NAMA NPM TANGGAL : : : YESSICA 1343050008 04 JUNI 2014 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA 2014 TUJUAN PERCOBAAN

Lebih terperinci

Kemampuan Menggunakan Kalimat Efektif Dalam Mengungkapkan Pengalaman Oleh Siswa Kelas VII SMP TPI Al-Hasanah Pematang Bandar

Kemampuan Menggunakan Kalimat Efektif Dalam Mengungkapkan Pengalaman Oleh Siswa Kelas VII SMP TPI Al-Hasanah Pematang Bandar Kemampuan Menggunakan Kalimat Efektif Dalam Mengungkapkan Pengalaman Oleh Siswa Kelas VII SMP TPI Al-Hasanah Pematang Bandar Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USI Abstrak Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL...

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... LEMBAR PERSETUJUAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN.. PRAKATA.. ABSTRAK.. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR

Lebih terperinci

DATA MAHASISWA. : Nabila Balqish binti Azahar Tempat / Tarikh Lahir : Kg Kok Keli, Kelantan / 12 Juni 1988

DATA MAHASISWA. : Nabila Balqish binti Azahar Tempat / Tarikh Lahir : Kg Kok Keli, Kelantan / 12 Juni 1988 DATA MAHASISWA Nama : Nabila Balqish binti Azahar Tempat / Tarikh Lahir : Kg Kok Keli, Kelantan / 12 Juni 1988 Agama : Islam Alamat : Kg Kok Keli, Kelantan, Malaysia Riwayat Pendidikan : Sekolah Kebangsaan

Lebih terperinci

Variasi Sidik Palmar dan Phalanx Distal pada Penderita Kanker Payudara di Surabaya

Variasi Sidik Palmar dan Phalanx Distal pada Penderita Kanker Payudara di Surabaya Variasi Sidik Palmar dan Phalanx Distal pada Penderita Kanker Payudara di Surabaya Amalia Rozaiza Ightikhoma rozaizaamalia@yahoo.co.id Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya ABSTRAK

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Pas Photo 3x4. : Mohd Redzuan bin Norazlan. : Jl. Sei Padang No.78 Medan, Indonesia

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Pas Photo 3x4. : Mohd Redzuan bin Norazlan. : Jl. Sei Padang No.78 Medan, Indonesia Lampiran 1: DAFTAR RIWAYAT HIDUP Pas Photo 3x4 Nama : Mohd Redzuan bin Norazlan Tempat / tanggal lahir : Perak / 06 Juli 1988 Pekerjaan Agama Alamat Riwayat Pendidikan dan Pelatihan Riwayat Organisasi

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-40/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-40/PJ/2012 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-40/PJ/2012 TENTANG PEMBUATAN BENCHMARK BEHAVIORAL MODEL DAN TINDAK LANJUTNYA www.infoperaturanpajak.com

Lebih terperinci

PEMBUATAN LAPORAN PEMBUKUAN SIMPAN PINJAM

PEMBUATAN LAPORAN PEMBUKUAN SIMPAN PINJAM PEMBUATAN LAPORAN PEMBUKUAN SIMPAN PINJAM oleh: Drs. Wihandaru Sotya P, M.Si Pendahuluan Pembukuan merupakan pekerjaan yang tidak sulit namun memerlukan ketelitian, khususnya yang berkaitan dengan simpan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1: KISI-KISI KUESIONER SIKAP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

LAMPIRAN 1: KISI-KISI KUESIONER SIKAP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA 47 48 LAMPIRAN 1: KISI-KISI KUESIONER SIKAP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA No Konsep Aspek Indikator Empiris 1 Sikap merupakan kecenderungan atau kesadaran seseorang untuk bertingkah laku tertentu kalau

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1964 TENTANG PERUBAHAN DAN TAMBAHAN ATURAN BEA MATERAI 1921 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1964 TENTANG PERUBAHAN DAN TAMBAHAN ATURAN BEA MATERAI 1921 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1964 TENTANG PERUBAHAN DAN TAMBAHAN ATURAN BEA MATERAI 1921 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa tarip-tarip dalam Aturan Bea Materai 1921, yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 VALIDITAS DAN REABILITAS POLA ASUH

LAMPIRAN 1 VALIDITAS DAN REABILITAS POLA ASUH LAMPIRAN 1 VALIDITAS DAN REABILITAS POLA ASUH Reliability [DataSet0] Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N % Cases Valid 30 100.0 Excluded( a) 0.0 Total 30 100.0 a Listwise deletion based on all

Lebih terperinci

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 3, No 1 Januari 2018

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 3, No 1 Januari 2018 Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 3, No 1 Januari 2018 SUPERVISI AKADEMIK DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SMK NEGERI 1 BOJONG DALAM MEMBUAT ADMINISTRASI

Lebih terperinci

DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PENDERITA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA SAWAHLUNTO. Oleh: Oktarina, Meliya Wati dan Rina Widiana

DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PENDERITA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA SAWAHLUNTO. Oleh: Oktarina, Meliya Wati dan Rina Widiana DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PENDERITA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA SAWAHLUNTO Oleh: Oktarina, Meliya Wati dan Rina Widiana 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program

Lebih terperinci

CONTOH SOAL MATEMATIKA SMP SATU ATAP: 1. Hasil dari (3 + (-4)) (5 + 3) adalah... A. 8 B. -7 C. -8 D Hasil dari adalah... A.

CONTOH SOAL MATEMATIKA SMP SATU ATAP: 1. Hasil dari (3 + (-4)) (5 + 3) adalah... A. 8 B. -7 C. -8 D Hasil dari adalah... A. CONTOH SOAL MATEMATIKA SMP SATU ATAP: 1. Hasil dari (3 + (-4)) (5 + 3) adalah... A. 8 B. -7 C. -8 D. -15 2. Hasil dari 12+13-14 adalah... A. 320 B. 512 C. 712 D. 1 E. 3. Ibu membeli 24 permen yang akan

Lebih terperinci

MAKALAH PROTEKSI RADIASI

MAKALAH PROTEKSI RADIASI MAKALAH PROTEKSI RADIASI PENGERTIAN, FALSAFAH, DAN ASAS PROTEKSI RADIASI DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1 NAMA : 1. A MUIS MUALLIM (15001) 2. ALMIN PRABOWO ANWAR (15002) 3. ANDI MUTMAINNAH IVADA DEWATA (15003)

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-40/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-40/PJ/2012 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-40/PJ/2012 TENTANG PEMBUATAN BENCHMARK BEHAVIORAL MODEL DAN TINDAK LANJUTNYA LAMPIRAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN A FREKUENSI SAMPEL PENELITIAN

LAMPIRAN A FREKUENSI SAMPEL PENELITIAN LAMPIRAN A FREKUENSI SAMPEL PENELITIAN Frequencies pekerjaan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid bekerja 31 45.6 45.6 45.6 tidak bekerja 37 54.4 54.4.0 68 usia Frequency Percent Valid

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1964 TENTANG PERUBAHAN DAN TAMBAHAN ORDONANSI ATURAN BEA METERAI 1921 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1964 TENTANG PERUBAHAN DAN TAMBAHAN ORDONANSI ATURAN BEA METERAI 1921 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 1964 TENTANG PERUBAHAN DAN TAMBAHAN ORDONANSI ATURAN BEA METERAI 1921 PRESIDEN, Menimbang : bahwa tarip-tarip dalam Aturan Bea Meterai 1921, yang masih berlaku dewasa ini sudah

Lebih terperinci

BERITA ACARA PENENTUAN DAN PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) Tahun Pelajaran 2014/2015

BERITA ACARA PENENTUAN DAN PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) Tahun Pelajaran 2014/2015 BERITA ACARA PENENTUAN DAN PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) Tahun Pelajaran 2014/2015 Pada hari ini, Sabtu tanggal lima Bulan Juli Tahun dua ribu empat belas. a. Telah diselenggarakan Workshop

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. III DASAR TEORI Aspek Teknis Aspek Ekonomi...22

DAFTAR ISI. III DASAR TEORI Aspek Teknis Aspek Ekonomi...22 DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN...v ABSTRACT...vi KATA PENGANTAR...vii DAFTAR ISI...viii DAFTAR GAMBAR...x DARTAR TABEL...xii DAFTAR LAMPIRAN...xiii BAB I PENDAHULUAN...1 1.1. Latar Belakang...1 1.2. Perumusan

Lebih terperinci

EVALUASI PENURUNAN DAN KESTABILAN TIGA JEMBATAN MERR II-C YANG MENUMPU DI ATAS LEMPUNG LUNAK

EVALUASI PENURUNAN DAN KESTABILAN TIGA JEMBATAN MERR II-C YANG MENUMPU DI ATAS LEMPUNG LUNAK TUGAS AKHIR EVALUASI PENURUNAN DAN KESTABILAN TIGA JEMBATAN MERR II-C YANG MENUMPU DI ATAS LEMPUNG LUNAK Oleh : Arifin Zaid Wirawan Ng 3107100142 Dosen Pembimbing Prof. Ir. Indrasurya BM, MSc. Ph.D. Trihanyndio

Lebih terperinci

LAMPIRAN I ANGKET PENELITIAN

LAMPIRAN I ANGKET PENELITIAN LAMPIRAN I ANGKET PENELITIAN LAMPIRAN-I KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT MAHASISWA MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA

Lebih terperinci

قدمىتعلومىاللغةىالعربوةىىكلوةىالتربوةىوالتعلومىى جامعةىذروفىهداوةىاللهىاإلدالموةىالحكموة جاكرتا ى 1432 ىهى/ 2011 ىم

قدمىتعلومىاللغةىالعربوةىىكلوةىالتربوةىوالتعلومىى جامعةىذروفىهداوةىاللهىاإلدالموةىالحكموة جاكرتا ى 1432 ىهى/ 2011 ىم المدر دونىالمتخر جونىفيىالذرقىاألودطىىورالقتهمىىبدوافعىالطالبى فيىتعلمىاللغةىالعربوةى )درادةىحالةىفيىكلوةىالدراداتىاإلدالموةىوالعربوةىجامعةىذروفىهداوةىاللهىاإلدالموةىالحكوموةىجاكرتا( نوريىنورىفؤادى قدمىتعلومىاللغةىالعربوةىىكلوةىالتربوةىوالتعلومىى

Lebih terperinci

VERSI PUBLIK. PARA PIHAK 2.1 Perusahaan pengambilalih: Fairfax Asia Limited 1

VERSI PUBLIK. PARA PIHAK 2.1 Perusahaan pengambilalih: Fairfax Asia Limited 1 PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 18/KPPU-Pat/VII/2017 TENTANG PENILAIAN PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT ASURANSI MULTI ARTHA GUNA TBK OLEH FAIRFAX ASIA LIMITED I. LATAR BELAKANG 1.1

Lebih terperinci

UU 25/1964, PERUBAHAN DAN TAMBAHAN ORDONANSI ATURAN BEA METERAI 1921

UU 25/1964, PERUBAHAN DAN TAMBAHAN ORDONANSI ATURAN BEA METERAI 1921 UU 25/1964, PERUBAHAN DAN TAMBAHAN ORDONANSI ATURAN BEA METERAI 1921 Oleh:PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor:25 TAHUN 1964 (25/1964) Tanggal:25 NOPEMBER 1964 (JAKARTA) Tentang:PERUBAHAN DAN TAMBAHAN ORDONANSI

Lebih terperinci

ZONA NILAI TANAH KECAMATAN PONOROGO

ZONA NILAI TANAH KECAMATAN PONOROGO 95 96 Lampiran 1 ZONA NILAI TANAH KECAMATAN PONOROGO 1. Kelurahan Mangkujayan KODE KECAMATAN KELURAHAN ZNT JALAN PONOROGO MANGKUJAYAN AI JL ADI SUCIPTO JL ADI SUCIPTO GG III JL ADI SUCIPTO GG IV JL ADI

Lebih terperinci

Rahmad Kartolo Silitonga Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USI

Rahmad Kartolo Silitonga Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USI Analisis Kemampuan Menggunakan Konjungsi dalam Menulis Kalimat Majemuk Siswa Kelas X SMK Swasta TPI Al-Hasanah Pematang Bandar Tahun Pelajaran 2014/2015 Rahmad Kartolo Silitonga Dosen Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL I

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL I BARU LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL I Topik : RECOVERY FROM DEFORMATION MATERIAL CETAK ALGINAT Kelompok : A-7 Tgl. Praktikum : 25 Mei 2015 Pembimbing : Devi Rianti, drg., M.Kes No Nama Penyusun : NIM.

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi RSCM Untuk Dokter Unit Manajemen Sistem Informasi

Buku Petunjuk Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi RSCM Untuk Dokter Unit Manajemen Sistem Informasi Unit Manajemen Sistem Informasi 2016 1 SAMBUTAN DIREKTUR RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nya maka BUKU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dermatoglifi atau pola sidik jari merupakan gambaran guratan-guratan yang menonjol khas pada ujung jari manusia, bersifat unik dan berbeda-beda bagi setiap individu.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT X adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi cat, berdiri sejak tanggal 21 Agustus 1973 dan berlokasi di Lewigajah, Cimahi-Bandung. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam cat,

Lebih terperinci

Gred BAHAGIAN A / SECTION A 40 Markah

Gred BAHAGIAN A / SECTION A 40 Markah Gred 2 2017 BAHAGIAN A / SECTION A 40 Markah Jawab semua soalan dalam bahagian ini. 1. Apakah keputusan yang wajar diambil kiranya bantahan mengenai kelayakan seorang atlet tidak dapat diselesaikan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL TES MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS III AKUNTANSI SMK NEGERI 1 SAMARINDA

ANALISIS BUTIR SOAL TES MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS III AKUNTANSI SMK NEGERI 1 SAMARINDA guruvalah.0m.com ANALISIS BUTIR SOAL TES MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS III AKUNTANSI SMK NEGERI 1 SAMARINDA Falah Yunus Ringkasan Tes merupakan alat evaluasi bagi guru untuk mengetahui tingkat pencapaian

Lebih terperinci

Evaluasi Penurunan dan Kestabilan Tiga Jembatan MERR II-C yang Menumpu di Atas Tanah Lempung Lunak

Evaluasi Penurunan dan Kestabilan Tiga Jembatan MERR II-C yang Menumpu di Atas Tanah Lempung Lunak JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Evaluasi Penurunan dan Kestabilan Tiga Jembatan MERR II-C yang Menumpu di Atas Tanah Lempung Lunak Arifin Zaid Wirawan, Prof. Ir. Indrasurya B. Mochtar,

Lebih terperinci

Kemampuan Menulis Artikel Siswa Kelas XI SMA Surya Murni Pematangsiantar

Kemampuan Menulis Artikel Siswa Kelas XI SMA Surya Murni Pematangsiantar Kemampuan Menulis Artikel Siswa Kelas XI SMA Surya Murni Pematangsiantar Netti Marini Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USI Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat

Lebih terperinci

Panjang Langkah Berkorelasi Secara Positif dengan Tinggi Badan Manusia

Panjang Langkah Berkorelasi Secara Positif dengan Tinggi Badan Manusia Panjang Langkah Berkorelasi Secara Positif dengan Tinggi Badan Manusia Akhmad Nurcahyo Email: nurcahyo_a@hotmail.com Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya Abstrak Jejak sepatu

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERBAIKAN LINTASAN PRODUKSI DI BENGKEL PUSAT PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II Enita Sonaria 1, Humala L. Napitupulu 2, Dini Wahyuni 2

PERANCANGAN PERBAIKAN LINTASAN PRODUKSI DI BENGKEL PUSAT PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II Enita Sonaria 1, Humala L. Napitupulu 2, Dini Wahyuni 2 e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol, No.3, April 03 pp. -7 PERANCANGAN PERBAIKAN LINTASAN PRODUKSI DI BENGKEL PUSAT PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II Enita Sonaria, Humala L. Napitupulu, Dini Wahyuni Departemen

Lebih terperinci

DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PENDERITA HEMOFILIA DI SUMATERA BARAT. Oleh:

DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PENDERITA HEMOFILIA DI SUMATERA BARAT. Oleh: DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PENDERITA HEMOFILIA DI SUMATERA BARAT Oleh: Rika Tirta Masni, RRP Megahati S, Meliya Wati Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Penghilangan Rekursif Kiri

Penghilangan Rekursif Kiri Penghilangan Rekursif Kiri Aturan Produksi yang rekursif memiliki ruas kanan (hasil produksi) yang memuat simbol variabel. Aturan Produksi Rekursif Kanan Sebuah aturan produksi dalam bentuk: A A A : Variabel

Lebih terperinci

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 015 CALON TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 016 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL Bidang Matematika Disusun oleh : 1. 015 = 5 13 31 Banyaknya faktor

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 61 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1. Analisis Data Pertama tentang keberagamaan siswa. Analisis data pertama adalah untuk mengetahui tingkat keberagamaan siswa dalam dimensi ritualistik (praktik ibadah)

Lebih terperinci

Formulir Survey Volume Kendaraan. Jalan Sultan Agung Arah ke Fly Over (HV)

Formulir Survey Volume Kendaraan. Jalan Sultan Agung Arah ke Fly Over (HV) Formulir Survey Volume Jalan Sultan Agung Arah ke Fly Over : 1. Galuh Pramita 2. Ira Kusumawati Hari dan Tanggal : Senin, 09 September 2013 Ringan (LV) Berat Mobil Mobil Pick Up Bus Truck Becak /Gerobak

Lebih terperinci

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 204 CALON TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 205 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL Bidang Matematika Disusun oleh : Olimpiade Matematika Tk Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Matrix Rotasi 3D dengan Representasi Euler

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Matrix Rotasi 3D dengan Representasi Euler 5 BAB LANDASAN TEOI.1 Matri otasi 3D dengan epresentasi Euler Matriks otasi untuk grafik 3D dengan representasi euler euler angle terdiri atas rotasi terhadap sumbu,, dan X v 3 v Z v v 1 Y Gambar.1 Vektor

Lebih terperinci

Analisis Pola Sidik Jari Tangan dan Jumlah Sulur Serta Besar Sudut ATD Penderita Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Daerah Jambi

Analisis Pola Sidik Jari Tangan dan Jumlah Sulur Serta Besar Sudut ATD Penderita Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Daerah Jambi Siburian, Anggereini dan Hayati., Pola sidik jari Analisis Pola Sidik Jari Tangan dan Jumlah Sulur Serta Besar Sudut ATD Penderita Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Daerah Jambi (Hand Fingerprint Pattern

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. masalah, perencanaan tindakan penelitian, deskripsi pelaksanaan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN. masalah, perencanaan tindakan penelitian, deskripsi pelaksanaan penelitian. 80 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Awal Penelitian Pada subbab ini pembahasan meliputi orientasi dan identifikasi masalah, perencanaan tindakan penelitian, deskripsi pelaksanaan penelitian. 1.

Lebih terperinci

Matematika Teknik Dasar-2 4 Aljabar Vektor-1. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

Matematika Teknik Dasar-2 4 Aljabar Vektor-1. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Matematika Teknik Dasar-2 4 Aljabar Vektor-1 Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Kuantitas Skalar dan Vektor Kuantitas Fisis dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Kuantitas skalar:

Lebih terperinci

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 015 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 016 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL BAGIAN PERTAMA Disusun oleh : Solusi Olimpiade Matematika Tk Provinsi 015

Lebih terperinci

Lampiran 1. Nilai UAS Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. Nilai UAS Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 1. Nilai UAS Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. Nilai UAS Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 54 Lampiran 1. Nilai UAS Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Nilai UAS Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No Kelas VIII A1 Kelas VIII A2 No Nama Nilai Nama Nilai 1 AA 43 1 BA 58 2 AB 35 2 BB 40 3 AC 43

Lebih terperinci

Kemampuan Mengubah Wacana Narasi Menjadi Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Girsang

Kemampuan Mengubah Wacana Narasi Menjadi Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Girsang Kemampuan Mengubah Wacana Narasi Menjadi Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Girsang Rosmeri Saragih Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USI Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemanpuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL i. HALAMAN PENGESAHAN.ii. DAFTAR ISI..iii. DAFTAR GAMBAR DAN TABEL...iv. ABSTRAK...v. A. Latar Belakang Masalah...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL i. HALAMAN PENGESAHAN.ii. DAFTAR ISI..iii. DAFTAR GAMBAR DAN TABEL...iv. ABSTRAK...v. A. Latar Belakang Masalah... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN.ii DAFTAR ISI..iii DAFTAR GAMBAR DAN TABEL......iv ABSTRAK.....v BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.....1 B. Identifikasi Masalah......7 C. Tujuan

Lebih terperinci

II. M A T R I K S ... A... Contoh II.1 : Macam-macam ukuran matriks 2 A. 1 3 Matrik A berukuran 3 x 1. Matriks B berukuran 1 x 3

II. M A T R I K S ... A... Contoh II.1 : Macam-macam ukuran matriks 2 A. 1 3 Matrik A berukuran 3 x 1. Matriks B berukuran 1 x 3 11 II. M A T R I K S Untuk mencari pemecahan sistem persamaan linier dapat digunakan beberapa cara. Salah satu yang paling mudah adalah dengan menggunakan matriks. Dalam matematika istilah matriks digunakan

Lebih terperinci

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 013 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 014 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL BAGIAN PERTAMA Disusun oleh : Solusi Olimpiade Matematika Tk Provinsi 013

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian 1. Data Umum Proyek Adapun gambaran umum dari Proyek Peningkatan Ruas Jalan Siluk-Kretek STA 0+000 sampai STA 6+773,5 Kab.Bantul ini adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (WAJIB)

LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (WAJIB) Nama Siswa Kelas LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (WAJIB) 5. Diagonal Ruang adalah Ruas garis yang menghubungkan dua titik : sudut yang saling berhadapan dalam satu ruang. : Kompetensi Dasar (KURIKULUM

Lebih terperinci

Korelasi antara Tinggi Badan dan Panjang Jari Tangan

Korelasi antara Tinggi Badan dan Panjang Jari Tangan Korelasi antara Tinggi Badan dan Panjang Jari Tangan Athfiyatul Fatati athfiyatul.fatati@yahoo.com Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Airlangga ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Dermatoglifi tipe pola dan jumlah sulur ujung jari tangan beberapa strata pendidikan masyarakat Indonesia

Dermatoglifi tipe pola dan jumlah sulur ujung jari tangan beberapa strata pendidikan masyarakat Indonesia Universitas Indonesia Library >> UI - Disertasi (Membership) Dermatoglifi tipe pola dan jumlah sulur ujung jari tangan beberapa strata pendidikan masyarakat Indonesia Deskripsi Lengkap: http://lib.ui.ac.id/detail.jsp?id=74094&lokasi=lokal

Lebih terperinci

VARIASI POLA SIDIK JARI MAHASISWA BERBAGAI SUKU BANGSA DI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA MADIUN

VARIASI POLA SIDIK JARI MAHASISWA BERBAGAI SUKU BANGSA DI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA MADIUN Prosiding Seminar Nasional SIMBIOSIS II, Madiun, 30 September 2017 p-issn : 9772599121008 e-issn : 9772613950003 VARIASI POLA SIDIK JARI MAHASISWA BERBAGAI SUKU BANGSA DI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA

Lebih terperinci

Variasi Pola Sidik Jari pada Populasi Jawa dan Papua. Fanani Hidayati.

Variasi Pola Sidik Jari pada Populasi Jawa dan Papua. Fanani Hidayati. Variasi Pola Sidik Jari pada Populasi Jawa dan Papua Fanani Hidayati Email: fananihidayati@gmail.com Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya Abstrak Jawa dan Papua merupakan dua

Lebih terperinci

EKSPLORASI POLA SIDIK JARI DAN SUDUT AXIAL TRIRADIUS DIGITAL (ATD) PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI PALEMBANG

EKSPLORASI POLA SIDIK JARI DAN SUDUT AXIAL TRIRADIUS DIGITAL (ATD) PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI PALEMBANG EKSPLORASI POLA SIDIK JARI DAN SUDUT AXIAL TRIRADIUS DIGITAL (ATD) PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI PALEMBANG Trisnawati Mundijo, Vonny Alfanda Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Palembang Korespondensi:

Lebih terperinci

LAMPIRAN Data Penelitian Nilai Siswa

LAMPIRAN Data Penelitian Nilai Siswa LAMPIRAN Data Penelitian Nilai Siswa No Parameter Satuan Baku mutu Metode analisis G43 67 44 53 51 G44 67 43 39 39 G45 68 37 45 52 G46 71 41 41 53 G47 61 33 45 52 G48 66 39 41 53 G49 67 44 40 42 G50 75

Lebih terperinci

Daftar Riwayat Hidup

Daftar Riwayat Hidup Daftar Riwayat Hidup Nama : Dra. Evi Novida Ginting Manik, M.SP Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 11 November 1966 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Status Perkawinan : a. Menikah b. Nama Suami:

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN TRY OUT MATEMATIKA SMP/MTs TINGKAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SOAL DAN PEMBAHASAN TRY OUT MATEMATIKA SMP/MTs TINGKAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SOAL DAN PEMBAHASAN TRY OUT MATEMATIKA SMP/MTs TINGKAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN PELAJARAN 05/06. Hasil dari 4 0 : ( 5) adalah... A. 9 B. 5 C. D. 5 = 4 0( 5) : = 4 5 = 9. Dalam kompetisi matematika,

Lebih terperinci

Pembahasan OSN Matematika SMA Tahun 2013 Seleksi Tingkat Nasional Tutur Widodo

Pembahasan OSN Matematika SMA Tahun 2013 Seleksi Tingkat Nasional Tutur Widodo Tutur Widodo OSN Matematika SMA 01 Pembahasan OSN Matematika SMA Tahun 01 Seleksi Tingkat Nasional Tutur Widodo 1. Diketahui bangun persegi panjang berukuran 4 6 dengan beberapa ruas garis, seperti pada

Lebih terperinci

Hunian. Rumah Betang (Agregasi Budaya. Alkimia Arsitektur Dayak demi Fundamentalisme Arsitektur Nusantara)

Hunian. Rumah Betang (Agregasi Budaya. Alkimia Arsitektur Dayak demi Fundamentalisme Arsitektur Nusantara) JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) G-271 Hunian. Rumah Betang (Agregasi Budaya. Alkimia Arsitektur Dayak demi Fundamentalisme Arsitektur Nusantara) Radian Zaki Rabbani,

Lebih terperinci

Membaca-Cepat-Pemahaman MahasisWa Universitas Malikussaleh

Membaca-Cepat-Pemahaman MahasisWa Universitas Malikussaleh JURNAL VISIONER & STRATEGIS Volume 4, Nomor 2, September 2015 ISSN : 2338-2864 p. 1-9 Membaca-Cepat-Pemahaman MahasisWa Universitas Malikussaleh This study focused on the ability of fast-reading-comprehension

Lebih terperinci

DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PADA PENDERITA ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) JURNAL FITRI HAYUNI NIM.

DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PADA PENDERITA ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) JURNAL FITRI HAYUNI NIM. DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PADA PENDERITA ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) JURNAL FITRI HAYUNI NIM. 10010200 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

- 1 - PENOMORAN NASKAH DINAS DAN KODE IDENTIFIKASI OTORITAS PEJABAT PENANDATANGAN NASKAH DINAS

- 1 - PENOMORAN NASKAH DINAS DAN KODE IDENTIFIKASI OTORITAS PEJABAT PENANDATANGAN NASKAH DINAS - 1 - LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07/PRT/M/2016 PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT PENOMORAN NASKAH DINAS DAN KODE IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. Membagi keliling lingkaran sama besar.

BAB I PENDAHULUAN. 2. Membagi keliling lingkaran sama besar. BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Judul modul ini adalah lingkaran, sedangkan yang akan dibahas ada tiga unit yaitu : 1. Menggambar lingkaran 2. Membagi keliling lingkaran sama besar. 3. Menggambar garis

Lebih terperinci

KLASIFIKASI CITRA SIDIK JARI DENGAN METODE TEMPLTE MATCHING

KLASIFIKASI CITRA SIDIK JARI DENGAN METODE TEMPLTE MATCHING KLASIFIKASI CITRA SIDIK JARI DENGAN METODE TEMPLTE MATCHING SKRIPSI Oleh : DWI KUSMIATI J2A 605 036 PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA CILEGON

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA CILEGON PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA CILEGON Ahmad Hakiki Jurusan Manajemen Akademi AKPI Serang ABSTRAK Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 2 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG

BAB 2 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG BAB 2 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG 2.1 Menggambar Sudut Memindahkan sudut a. Buat busur lingkaran dengan A sebagian pusat dengan jari-jari sembarang R yang memotong kaki-kaki sudut AB dan AC di n dan m b.

Lebih terperinci

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2013 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2014 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL BAGIAN PERTAMA Disusun oleh : BAGIAN PERTAMA 1. ABC adalah segitiga sama

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian merupakan penelitian observational deskriptif yang dilakukan secara cross sectional. Penelitian akan dilakukan pada Mahasiswa

Lebih terperinci

A. Pengertian Matriks

A. Pengertian Matriks A. Pengertian Matriks Pada 17 April 2003, Universitas Pendidikan Literatur Indonesia (UPLI), mewisuda 2.630 mahasiswanya. 209 wisudawan di antaranya adalah wisudawan dari Fakultas Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 9/. Diberikan premis sebagai berikut : Premis : Jika harga BBM naik, maka harga bahan pokok naik. Premis : Jika harga bahan pokok naik maka

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN WAKTU DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus : Menara Alfa Omega Tomohon)

SISTEM PENGENDALIAN WAKTU DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus : Menara Alfa Omega Tomohon) SISTEM PENGENDALIAN WAKTU DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus : Menara Alfa Omega Tomohon) Rovel Brando Polii D. R. O. Walangitan, Jermias Tjakra Fakultas Teknik Jurusan

Lebih terperinci

USULAN RANCANGAN RUTE PENDISTRIBUSIAN AIR GALON HANAANG MENGGUNAKAN ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR DAN LOCAL SEARCH *

USULAN RANCANGAN RUTE PENDISTRIBUSIAN AIR GALON HANAANG MENGGUNAKAN ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR DAN LOCAL SEARCH * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 USULAN RANCANGAN RUTE PENDISTRIBUSIAN AIR GALON HANAANG MENGGUNAKAN ALGORITMA

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI KARIR BAGI SISWA DAN ALUMNI SMK NEGERI 3 PURWOREJO BERBASIS WEB DAN WAP

SISTEM INFORMASI KARIR BAGI SISWA DAN ALUMNI SMK NEGERI 3 PURWOREJO BERBASIS WEB DAN WAP SISTEM INFORMASI KARIR BAGI SISWA DAN ALUMNI SMK NEGERI 3 PURWOREJO BERBASIS WEB DAN WAP SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

Bab 3 KONSTRUKSI GEOMETRIS 3.1. KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR.

Bab 3 KONSTRUKSI GEOMETRIS 3.1. KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR. Bab 3 KONSTRUKSI GEOMETRIS Materi : Konstruksi-konstruksi dasar. Garis-garis lengkung. Gambar proyeksi. Gambar pandangan tunggal. Proyeksi ortogonal (gambar pandangan majemuk). 3.1. KONSTRUKSI-KONSTRUKSI

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. skripsi ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. skripsi ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 53 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari pembahasan yang sudah diuraikan sebelumnya serta berdasarkan data yang penulis peroleh dari perhitungan sebagaimana yang telah dibahas dalam skripsi ini, maka

Lebih terperinci

LAMPIRAN. No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif : 01 Desember 2015; Revisi : 00. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif : 01 Desember 2015; Revisi : 00. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif : 01 Desember 2015; Revisi : 00 Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Inti

Lebih terperinci

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Pernyataan Kerjasama

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Pernyataan Kerjasama 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Pernyataan Kerjasama 55 Lampiran 2. Worksheet Uji Ranking Hedonik Tanggal uji : 2 Febuari 2010 Jenis sampel : Kerupuk Putih Telur WORKSHEET UJI RANKING HEDONIK Identifikasi

Lebih terperinci

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT 1. MEMBAGI GARIS a. Membagi garis menjadi 2 bagian yang sama panjang Membagi garis menjadi 2 bagian yang sama

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar. Sarjana Akutansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Katolik Soegijapranata

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar. Sarjana Akutansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Katolik Soegijapranata 1 SKRIPSI EVALUASI PRAKTIK CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DENGAN KONSEP IDEAL GLOBAL REPORTING INITIATIVE PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2015 Diajukan untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SIDIK JARI SEBAGAI SARANA PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN. A. Analisis Pembuktian Tindak Pidana Pembunuhan Dengan

BAB IV ANALISIS SIDIK JARI SEBAGAI SARANA PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN. A. Analisis Pembuktian Tindak Pidana Pembunuhan Dengan BAB IV ANALISIS SIDIK JARI SEBAGAI SARANA PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN A. Analisis Pembuktian Tindak Pidana Pembunuhan Dengan Menggunakan Sidik Jari Dalam Perspektif Hukum Positif membuktikan suatu

Lebih terperinci

Hasil Kali Titik, Hasil Kali Silang, dan Hasil Kali Tripel

Hasil Kali Titik, Hasil Kali Silang, dan Hasil Kali Tripel BAB II HASIL KALI TITIK DAN SILANG A. HASIL KALI TITIK ATAU SKALAR Hasil kali titik atau skalar dari dua buah vektor A dan B yang dinyatakan oleh A B (dibaca A titik B ) didefinisikan sebagai hasil kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Optimalisasi Waktu dan Biaya Usaha yang dilakukan dalam mempercepat waktu pelaksanaan proyek yakni dengan menambah sumber daya (biaya), penambahan ini berupa

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bagian ini merupakan pembahasan mengenai pengujian sistem dimana hasil pengujian yang akan dilakukan oleh sistem nantinya akan dibandingkan dengan perhitungan secara

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. baik masih hidup ataupun telah mati, dari yang masih utuh dan belum mengalami

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. baik masih hidup ataupun telah mati, dari yang masih utuh dan belum mengalami BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Identifikasi 2.1.1 Defenisi Identifikasi adalah usaha pengenalan kembali korban yang tidak dikenal, baik masih hidup ataupun telah mati, dari yang masih utuh dan belum mengalami

Lebih terperinci

3.1. Sub Kompetensi Uraian Materi MODUL 3 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG

3.1. Sub Kompetensi Uraian Materi MODUL 3 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG 3.1. Sub Kompetensi Kemampuan yang akan dimiliki oleh mahasiswa setelah memahami isi modul ini adalah sebagai berikut : - Mahasiswa mampu memahami dan menggambar bentuk bidang dalam gambar kerja. 3.2.

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2008/2009

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 008/009. Perhatikan premis premis berikut! - Jika saya giat belajar maka saya bisa meraih juara - Jika saya bisa meraih juara maka saya boleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Hipertensi dan komplikasinya adalah salah satu penyebab kematian nomor satusecara global

BAB 1 PENDAHULUAN. Hipertensi dan komplikasinya adalah salah satu penyebab kematian nomor satusecara global BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi dan komplikasinya adalah salah satu penyebab kematian nomor satusecara global (JNC VII, 2003). Dari beberapa penelitian dilaporkan bahwa penyakit hipertensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Fenomena maraknya kriminalitas di era globalisasi. semakin merisaukan segala pihak.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Fenomena maraknya kriminalitas di era globalisasi. semakin merisaukan segala pihak. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Fenomena maraknya kriminalitas di era globalisasi semakin merisaukan segala pihak. Wikipedia mendefinisikan kriminalitas adalah segala sesuatu perbuatan manusia yang

Lebih terperinci

Matriks biasanya dituliskan menggunakan kurung dan terdiri dari baris dan kolom: A =

Matriks biasanya dituliskan menggunakan kurung dan terdiri dari baris dan kolom: A = Bab 2 cakul fi080 by khbasar; sem1 2010-2011 Matriks Dalam BAB ini akan dibahas mengenai matriks, sifat-sifatnya serta penggunaannya dalam penyelesaian persamaan linier. Matriks merupakan representasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis merupakan kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu pokok menjadi bagian-bagian atau komponen sehingga dapat diketahui cirri atau tanda tiap bagian, kemudian hubungan satu

Lebih terperinci