DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PENDERITA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA SAWAHLUNTO. Oleh: Oktarina, Meliya Wati dan Rina Widiana

Transkripsi

1 DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PENDERITA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA SAWAHLUNTO Oleh: Oktarina, Meliya Wati dan Rina Widiana 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Dermatogliphy formed by many genes. Fingerprint patterns can be used to identify the perpetrators of the crime and prosecuted, and also can be used to diagnose a genetic disease or genetic disorders. One of the interesting genetic disease to be observed in relation to dermatogliphy is mentally retarded. This study used a purposive sampling method for the mentally retarded group and random sampling for the normal group. The percentage of the fingerprint patterns were analyzed by using chi-square X 2. From the data obtained it appears that the percentage of fingerprint patterns between normal and mentally retarded group, where the percentage of mentally retarded arch = 9 %. While the normal group arch = 0 %. Statistically testing the chi-square test showed that the fingerprint pattern and the mentally retarded group normal group there is significant. The number of mentally retarded children tendrils fingertips lower than the normal group by t test there is significant at p = 0,05. Percentage frequency palm tendril pattern where the percentage of mentally retarded group I 2 = 2,5 %, while the normal group I 2 = 0 %. Based on the statistical test t-student test large atd angle mentally retarded and normal children showed no significant differences at p = 0,05. Key Word : Dermatogliphy, mentally retarded, atd angle, fingerprint patterns Pendahuluan Istilah dermatoglifi pertama kali diperkenalkan oleh Cummin dan Midloo pada tahun Dermatoglifi merupakan pengetahuan mengenai gambaran sulur-sulur (tonjolan kulit) serta pola sulur kulit yang terdapat pada permukaan ujung jari tangan, telapak tangan, ujung jari kaki, telapak kaki dan lipatan kulit (crease) telapak tangan semua primata (Campbell, 10). Pembentukan dermatoglifi ini bersifat poligen yaitu dipengaruhi oleh banyak gen. Pola dermatoglifi pada setiap orang tidak ada yang sama, sehingga tanda-tanda yang terdapat pada ujung jari ini dapat dipakai sebagai alat identifikasi (Rafiah, 1988). Pola sidik jari dapat digunakan untuk mengientifikasi pelaku-pelaku kejahatan maupun korbannya dan juga dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosis penyakit genetik atau kelainan genetik. Penyakit genetik tersebut antara lain Sindrom Down, Klinefelter, Edwar, Patau dan Turner. Salah satu penyakit genetis yang juga menarik untuk diamati dalam kaitannya dengan dermatoglifi adalah tunagrahita. adalah suatu keadaan keterlambatan dalam perkembangan dan memiliki kemampuan intelektual di bawah normal, yaitu intelligence question (IQ) di bawah 70. Terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang

2 menjadi tunagrahita. Para ahli dari berbagai ilmu telah berusaha membagi faktor-faktor penyebab ini menjadi beberapa kelompok. Strauss mengelompokkan faktor-faktor tersebut menjadi dua, yaitu endogen dan eksogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dermatoglifi ujung jari dan telapak tangan penderita tunagrahita di sekolah luar biasa Sawahlunto meliputi tipe pola sulur ujung jari, jumlah sulur pola ujung jari, frekuensi pola telapak tangan dan besar sudut atd telapak tangan BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 14. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Luar Biasa Sawahlunto untuk merekam sidik jari dan telapak tangan tunagrahita sedangkan untuk kelompok anak yang tidak menderita tunagrahita dilakukan di rumah-rumah sekitar Perumnas GSI Padang Sibusuk. alat yang digunakan adalah busur derajat, kartu rekaman sidik jari, lempeng kaca, lup, lap kain, tisu dan penggaris, sedangkan bahan yang digunakan adalah sidik penderita tunagrahita dan yang tidak menderita tunagrahita, tinta stensil dan sabun. Penelitian ini dilakukan dengan metode Purposive Sampling untuk tunagrahita dengan kriteria kelompok sampel yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan Random Sampling untuk kelompok yang tidak menderita tunagrahita. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan penelitian dermatoglifi terhadap orang anak tunagrahita dan orang anak tidak menderita tunagrahita didapatkan hasil yang dijelaskan dalam uraian sebagai berikut: Tabel 1. Gambaran dermatoglifi penderita tunagrahita dengan tidak menderita tunagrahita No Parameter Penderita dengan tidak 1. Tipe Pola Sulur Ujung h=23,84 t=7,84 Jari Tangan Jumlah Sulur Ujung 2. Jari Tangan Besar Sudut atd =-2,78 =2,353 Telapak Tangan 3. Frekuensi Pola Telapak Tangan =-1,46 =2,353 Keterangan Berbeda Nyata Berbeda Nyata Tidak Berbeda Nyata 4. Besar sudut atd =,,H dan Tidak =,,H Berbeda Nyata

3 Tabel 2. Jumlah dan persentase tipe pola sulur ujung jari tangan kelompok anak tunagrahita dan kelompok anak tidak menderita tunagrahita. Kelompok N Tipe Pola W LU LR A n % n % n % n % 53 26, , % , ,5 0 0 Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa tipe pola sulur ujung jari tangan kelompok anak tunagrahita, persentase tipe pola Loop radial yang paling tinggi sebesar 34%, diikuti dengan Loop ulnar 30,5%, Whorl 26,5% dan Arch 9%. Pada kelompok anak tidak menderita tunagrahita, persentase paling tinggi dimiliki oleh tipe pola Whorl %, diikuti dengan Loop radial 31,5%, Loop ulnar 28,5% dan pola Arch tidak ditemukan 0%. Faktor lingkungan ini dapat berupa kondisi ibu ketika hamil (misalnya stress berat), makanan, obat-obatan dan lain sebagainya (Judarwanto,04). Tabel 3. Persentase tipe pola sulur ujung jari tangan kanan dan tangan kiri kelompok anak tunagrahita dan anak tidak menderita tunagrahita. Kelompok Tangan N Tipe Pola W LU LR A n % n % n % n % Kanan Kiri Berdasarkan data frekuensi tipe pola sulur ujung jari tangan kanan kelompok anak tunagrahita dan kelompok anak tidak menderita tunagrahita didapatkan pada kelompok anak tunagrahita, persentase tipe pola Loop radial paling tinggi yaitu sebesar 68%, diikuti dengan Whorl 24%, Arch 8%, sedangkan tipe pola Loop Ulnar tidak ditemukan satupun. Pada kelompok anak tidak menderita tunagrahita, persentase tipe pola Loop radial yang paling tinggi sebesar 63%, diikuti dengan Whorl 37%, sedangkan pola Loop Ulnar dan Arch tidak ditemukan. Tabel 4. Hasil analisis statistik t-student untuk kelompok anak tunagrahita dengan kelompok anak tidak menderita tunagrahita. Kelompok N n JS X S ,25 37,25-2,78 2, ,4

4 Tabel 5. Hasil analisis statistik t-student jumlah sulur tangan kanan dan tangan kiri kelompok anak tunagrahita dan kelompok anak tidak menderita tunagrahita. Tangan Kelompok N n JS X S Kanan ,8 18,88-2,89 2,353 Kiri ,1 19,34-2,78 Tabel 6. Persentase pola sulur telapak tangan kelompok anak tunagrahita dan anak tidak menderita tunagrahita. Kelompok Daerah Telapak Tangan N Th H n % n % n % n % n % n % ,5 7 17, , , ,5 Tabel 7. Persentase pola sulur telapak tangan kanan dan telapak tangan kiri kelompok anak tunagrahita dan kelompok tidak menderita tunagrahita Tangan Kelompok N Daerah Telapak Tangan Th H n % n % n % n % n % n % Kanan Kiri Tabel 8. Besar sudut atd kelompok anak tunagrahita dan kelompok anak tidak menderita tunagrahita. Besar Sudut Anak Anak Besar sudut atd kelompok anak tunagrahita lebih tinggi dibandingkan kelompok tidak menderita tunagrahita. Sudut atd kelompok anak tunagrahita yang paling banyak berkisar antara dan sedangkan sudut atd

5 kelompok anak tidak menderita tunagrahita yang paling banyak berkisar antara dan. Tabel 9. Hasil analisis statistik t-student sudut atd telapak tangan kanan dan tangan kiri kelompok anak tunagrahita dan kelompok anak tidak menderita tunagrahita. Telapak Tangan Kelompok N n S Kanan 4,85-1,46 2,353 Kiri 5,01-1,57 Berdasarkan uji chi-square terhadap frekuensi tipe pola sulur ujung jari tangan kelompok anak tunagrahita dan kelompok anak tidak menderita tunagrahita terdapat perbedaan yang nyata. Ketika analisis dilakukan terpisah antara tangan kanan dan tangan kiri ternyata tetap didapatkan perbedaan yang nyata. Dari data di atas bahwa dapat dilihat bahwa persentase untuk setiap pola sidik jari berbeda. Perbedaan yang sangat jelas adalah persentase untuk pola Arch, dimana persentase pola Arch yang terbesar pada anak penderita tunagrahita yaitu sebesar 9% dan pada anak tidak menderita tunagrahita 0%, Penelitian ini sesuai dengan penelitian Sufiatni, (07) tentang pola sidik jari pada kelompok retardasi mental dan kelompok normal menemukan perbedaan yang mencolok terdapat pada pola arch, yaitu 3% dan 0% pada kelompok normal. Terhadap jumlah total sulur ujung jari tangan kelompok anak tunagrahita dan kelompok anak tidak menderita tunagrahita, ternyata menunjukkan perbedaan yang nyata. jumlah sulur ujung jari pada tangan kanan dan tangan kiri kelompok anak tunagrahita dan kelompok anak tidak menderita tunagrahita, ternyata menunjukan perbedaan yang nyata. Penelitian ini sesuai dengan penelitian (Wahyuni, 11) menyatakan bahwa rata-rata jumlah sulur sidik jari sindrom down lebih rendah dibandingkan rata-rata jumlah sulur sidik jari normal. Pola sulur telapak tangan terlihat bahwa penyebaran pola sulur pada telapak tangan kelompok anak tunagrahita dan kelompok anak tidak menderita tunagrahita banyak ditemukan pada daerah. Namun yang menarik adalah terdapatnya satu frekuensi pola sulur pada daerah Kemungkinan hal ini merupakan karakteristik tertentu yang dimiliki oleh anak tunagrahita. Kemungkinan yang lain adalah adanya tipe pola sulur pada telapak tangan ini merupakan karakteristik dari anak tunagrahita. Besar sudut atd telapak tangan kanan dan telapak tangan kiri kelompok anak tunagrahita dan kelompok anak tidak menderita tunagrahita, ternyata tidak terdapat ada perbedaan yang nyata. Rata-rata besar sudut telapak tangan pada kelompok anak tunagrahita lebih besar dibandingkan dengan anak tidak menderita tunagrahita. Rata-rata besar sudut atd tersebut mungkin merupakan karakteristik tertentu yang dimiliki anak tunagrahita.

6 KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa kelompok tunagrahita frekuensi pola arch 9% dan 0% pada kelompok normal. Rata-rata jumlah sulur ujung jari tangan kelompok tunagrahita lebih rendah dibandingkan kelompok normal. Terlihat adanya karakteristik tertentu pada pola sulur pada telapak tangan anak tunagrahita, ditemukan pola sulur telapak tangan pada daerah interdigital, tidak terdapat karakteristik tertentu pada besar sudut atd telapak tangan anak tunagrahita. DAFTAR PUSTAKA Campbell, E D. 10. Fingerprints & Palmar Dermatoglyphies. diakses dari http.www//edcampbell.com/palmd- History.htm. Judarwanto, W., 04, Mengatasi Kesulitan Makan pada Anak, Jakarta, Puspa Suara. Rafiah, Sejarah Dematoglifi. Medika, No 6 14 juni. Sufitni. 07. Pola Sidik Jari Pada Kelompok Retardasi Mental dan Kelompok. Majalah Kedokteran Nusantara. Vol No. 3. September. 07. Wahyuni, Fitra. 11. Pola Sidik Jari Murid Penderita Down Sindrom di Beberapa Sekolah Luar Biasa (SLB) Kota Padang Berdasarkan Tingkat Intelegensi. Padang Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas. Skripsi.