Variasi Pola Sidik Jari pada Populasi Jawa dan Papua. Fanani Hidayati.
|
|
- Ridwan Cahyadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Variasi Pola Sidik Jari pada Populasi Jawa dan Papua Fanani Hidayati Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya Abstrak Jawa dan Papua merupakan dua populasi yang memiliki gene pool berbeda. Ciri biologi yang berbeda antara populasi Jawa dan Papua seperti bentuk dan warna rambut, bentuk hidung, warna iris mata dan letak celah mata. Salah satu ciri biologis yang dimiliki oleh manusia adalah sidik jari. Faktor genetik memiliki peran dalam pembentukan pola sidik jari. Secara umum terdapat tiga pola dalam sidik jari yaitu loop, arch, dan whorl. Pada penelitian ini akan mencari perbedaan pola sidik jari pada sampel Jawa dan Papua. Rumusan masalahnya adalah adakah perbedaan yang bermakna pada pola sidik jari antara sampel Jawa dan Papua. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif statistik Non parametris dengan teknik perhitungan chi-square. Tes chi-square dilakukan dengan bantuan program SPSS 17. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Sampel terdiri dari 70 sampel Jawa dan 70 sampel Papua. Secara keseluruhan dari pola yang terdapat di sepuluh jari (phalanx distal) sampel Jawa lebih banyak dijumpai pada pola loop dengan persentase 52,1%, pola whorl 41,6%, pola arch 6,3%. Pada sampel Papua didominasi oleh pola whorl 51,6%, pola loop 46,9%, pola arch 1,6%. Simpulannya terdapat perbedaan signifikan pada pola sidik jari sampel Jawa dan Papua. Kata kunci : Sidik jari, Populasi, Jawa, Papua. Abstract Javanese and Papuan were two populations that had different gene pool. Biologically, characteristics that distinguished Javanese and Papuan population were the hair shape and colour, nose shape, the colour of the iris and the location of the eye slit. One of biological characteristics that were possessed by humans being was fingerprint. Genetic factor played a role in the formation of fingerprint pattern. Generally, the fingerprint consisted three patterns, namely loop, arch, and whorl. In this study, intended to find out the fingerprint patterns in Javanese and Papuan samples. The statement of the problem was whether there was a significant difference in the fingerprint pattern between the sample from Javanese and Papuan. This research applied non-parametric statistical quantitative methods with chi-square calculation technique. The chi-square was carried out by using SPSS 17 program. Furthermore, the sampling technique used purposive sampling. Sample was consisting of 70 samples from Javanese and 70 samples from Papuan. Overall, from the pattern that was contained in the ten fingers (phalanx distal), Javanese samples were more prevalent in the loop pattern with a percentage of 52.1%, whorl pattern at 41.6%, then followed by arch pattern at 6.3%. Meanwhile, Papuan samples were dominated by whorl pattern at 51.6%, loop pattern at 46.9%, arch pattern at 1.6%. It appeared there was a significant differences in the fingerprint patterns Javanese and Papuan samples. Keywords: Fingerprint, population, Javanese, Papuan. AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 30
2 Pendahuluan Salah satu dampak dari proses evolusi adalah terjadinya variasi biologi. Evolusi didefinisikan sebagai proses tranformasi genetik oleh populasi melalui waktu yang terciptakan suatu perubahan susunan genetis populasi dari satu generasi ke generasi selanjutnya, serta membawa konsekuensi tertentu yang berupa keberagaman pada populasi dan perubahan pada pola adaptasi (Wolpoff, 1999) sehingga dapat disimpulkan adanya variasi biologis yang merupakan konsekuensi dari proses evolusi yang panjang. Populasi Jawa dan Papua merupakan dua populasi yang memiliki gene pool yang berbeda. Perbedaan gene pool ini juga tidak lepas dari proses migrasi pada masa Neolitik, yaitu ras Australomelanesoid yang menghuni kawasan Indonesia tergeser ke arah timur, sedangkan untuk wilayah barat yang sebelumnya diduduki oleh Australomelanesoid dihuni oleh Mongoloid (Jacob, 1967b, 1974, 2006a, dalam Koesbardiati dan Suriyanto, 2007) dan dapat dikatakan unsur politipisme memiliki peran dalam perbedaan ciri biologi yang ada pada populasi Jawa dan Papua. Politipisme merupakan perbedaan populasi yang ada pada suatu wilayah geografi (Simpson, 1964). Ciri biologi yang berbeda antara populasi Jawa dan Papua antara lain seperti bentuk dan warna rambut, bentuk hidung, warna iris mata dan letak celah mata. Maka tidak menutup kemungkinan dua gene pool (populasi Jawa dan Papua) ini juga memiliki perbedaan pola sidik jari. Salah satu ciri biologis yang dimiliki oleh manusia adalah sidik jari. Sidik jari pada manusia tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar kecuali lingkungan di dalam kandungan. Genetik sangat berperan dalam pembentukan sidik jari, karena sidik jari di pengaruhi oleh unsur poligen (Suryo, 2010). Sidik jari terbentuk pada bulan ke empat di masa kehamilan (Langman, 1974) dan tidak akan berubah hingga setelah proses kelahiran. Sidik jari terbentuk dengan bantuan beberapa gen yang berperan, oleh sebab itu sidik jari bersifat khas pada setiap individu. Terdapat tiga pola sidik jari secara umum yaitu whorl, arch, dan loop (Field, 1979). Rata-rata pola sidik jari pada tangan manusia sekitar 5% dengan pola arch, 25-30% merupakan pola whorl, dan 65-70% adalah pola sidik jari loop (Suryo, 2001), sementara penelitian yang dilakukan oleh AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 31
3 Cummins & Midlo berkaitan dengan sidik jari disebutkan pola arch pada dermatoglifi kelompok Mongoloid hanya sekitar 2-3% (Indriati dan Jacob, 2000). Beberapa penelitian melibatkan sidik jari sebagai bahan identifikasi pada beberapa penyakit yang disebabkan kelainan genetik. Pada penelitian ini peneliti akan mencari kecenderungan pola sidik jari yang dimiliki oleh sampel populasi Jawa dan Papua. Populasi yang dilibatkan pada penelitian ini adalah populasi Jawa dan Papua dengan harapan dapat mengetahui lebih jauh perbedaan pola sidik jari antar kedua populasi tersebut. Bahan dan Metode Penelitian mengenai variasi pola sidik jari pada populasi Jawa dan populasi Papua berada di wilayah Surabaya dan Lamongan. Pengambilan sampel Papua dilakukan di kota Surabaya yang merupakan salah satu kota tujuan para mahasiswa yang berasal dari Papua untuk menuntut ilmu. Di Surabaya terdapat banyak mahasiswa yang berasal dari berbagai wilayah di Papua. Pengambilan sampel Jawa dilakukan di Lamongan, tepatnya di desa Tlogosadang kecamatan Paciran. Komposisi penduduk di desa Tlogosadang adalah mayoritas suku Jawa dan belum banyak terjadi percampuran di desa tersebut. Sampel diambil dari 140 orang, 35 dari perempuan Papua, 35 dari laki-laki Papua, 35 dari perempuan Jawa dan 35 dari laki-laki Jawa. Penelitian ini menggunakan sampel penelitian pada usia pubertas hingga dewasa, dengan rentang usia tahun. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yakni, pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2002). Sampel diambil dengan pertimbangan orang Jawa yang dalam tiga generasi adalah Jawa dan tidak ada percampuran, dan orang Papua yang dalam tiga generasi adalah Papua dan tidak ada percampuran. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik cap jari untuk mengambarkan pola sidik jari pada phalanx distal yang ada pada sampel. Peneliti menggunakan bahan sebagai berikut: kaca persegi ukuran 30 x 20 cm, kertas A4 (form), fingerprint ink, gilingan bertangkai, kaca pembesar Form sidik jari sampel penelitian yang sudah terkumpul kemudian dilakukan uji statistik menggunakan teknik perhitungan statistik Chi-kuadrat dua sampel untuk membuktikan ada tidaknya perbedaan AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 32
4 pola sidik jari sampel Jawa dan Papua banyak didapati pola sidik jari loop, dengan bantuan program SPSS versi 17. utamanya loop ulnar, yang kedua adalah pola sidik jari whorl, dan yang terakhir Hasil Penelitian adalah pola sidik jari arch. Sampel Papua Hasil penelitian pada sampel Jawa lebih banyak didapati pola whorl dan loop. adalah rata-rata pola pada sidik jari lebih Tabel 1 Distribusi frekuensi berdasarkan variasi pola sidik jari sampel Jawa Fingerprint patterns Frequency Percent Valid Whorl Arch Loop Total Sumber : Hasil pengolahan data peneliti (2014) Pada tabel 1 dapat dilihat distribusi frekuensi seluruh sampel penelitian berdasarkan variasi pola sidik jarinya yang diambil dari pola sidik jari masing masing 10 jari tangan dari seluruh sampel dari masing masing sampel populasi Jawa yang jika ditotal dari 70 orang menjadi 700 pola sidik jari. Dapat dilihat bahwa mayoritas sampel memiliki variasi pola sidik jari loop sebanyak 52,1% atau 365 jari, sedangkan sisanya yaitu sebanyak 41,6% atau 291 jari memiliki variasi pola sidik jari whorl dan sebanyak 6,3% atau 44 jari memiliki variasi pola sidik jari arch. Tabel 2 Distribusi frekuensi berdasarkan variasi pola sidik jari sampel Papua Fingerprint patterns Frequency Percent Valid Whorl Arch Loop Total Sumber : Hasil pengolahan data peneliti (2014) AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 33
5 Pada tabel 2 Pola sidik jari pada 10 jari tangan dari masing masing sampel populasi Papua yang jika ditotal dari 70 orang menjadi 700 jari. Dapat dilihat bahwa mayoritas sampel memiliki variasi pola sidik jari whorl sebanyak 51,6% atau 361 jari, sedangkan sisanya yaitu sebanyak 46,9% atau 328 jari memiliki variasi pola sidik jari loop dan sebanyak 1,6% atau 11 jari memiliki variasi pola sidik jari arch. Tabel 3. Distribusi frekuensi antar populasi dengan variasi pola sidik jari Fingerprint patterns Whorl Arch Loop Total Sampel Jawa Count Expected Count % within Populasi 41.6% 6.3% 52.1% 100.0% Papua Count Expected Count % within Populasi 51.6% 1.6% 46.9% 100.0% Total Count Expected Count % within Populasi 46.6% 3.9% 49.5% 100.0% Sumber : Hasil pengolahan data peneliti (2014) Dari tabel 3 terlihat bahwa dari 700 pola sidik jari yang berasal dari masing masing 10 jari pada 70 sampel dari populasi Jawa, terdapat 291 jari (41,6%) yang memiliki variasi pola sidik jari whorl, 44 jari (6,3%) dengan variasi pola sidik jari arch dan sebanyak 365 jari (64,3%) dengan variasi pola sidik jari loop, selanjutnya dari 700 pola sidik jari yang berasal dari masing masing 10 jari pada 70 sampel dari Papua, terdapat 361 jari (51,6%) yang memiliki variasi pola sidik jari whorl, 11 jari (1,6%) dengan variasi pola sidik jari arch dan sebanyak 328 jari (46,9%) dengan variasi pola sidik jari loop. Secara keseluruhan, dari 140 orang sampel baik dari sampel Jawa maupun Papua terdapat 652 jari (46,6%) yang memiliki variasi pola sidik jari whorl, 55 jari (3,9%) dengan variasi pola sidik jari arch dan sebanyak 693 jari (49,5%) dengan variasi pola sidik jari loop. AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 34
6 Selanjutnya peneliti melakukan pengujian hippotesis chi square dengan hipotesis sebagi berikut : H 0 = Tidak ada perbedaan yang bermakna pada pola sidik jari antara sampel populasi Jawa dan Papua. H ı = Terdapat perbedaan yang bermakna pada pola sidik jari antara sampel populasi Jawa dan Papua. Kriteria pengambilan keputusannya adalah : - H 0 diterima jika Jika chi-kuadrat hitung < chi-kuadrat tabel atau probabilitas (Asymp. Sig.) > 0,05 - H 0 ditolak dan terima H 1 jika Jika chi-kuadrat hitung > chi-kuadrat tabel atau probabilitas (Asymp. Sig.) < 0,05 Asumsi dalam pengujian chi-square adalah frekuensi harapan (expected frequency) tidak boleh kurang dari satu dan frekuensi harapan yang kurang dari lima tidak boleh dari 20%. Jika asumsi ini tidak terpenuhi maka harus dilakukan pengelompokkan ulang sampai hanya menjadi dua kelompok saja (tabel 2x2), dimana nilai yang dilihat adalah Fisher Exact Test yang merupakan nilai p (p-value) yang sebenarnya (BESRAL, 2010). Nilai chi-square tabel (X 2 tabel) sebesar 5,99 (didapat dari X 2 tabel(1,2) = 5,99) Pengujian hipotesis chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (signifikansi =5%) dengan bantuan program SPSS dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Hasil pengujian Chi square Value Df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square a Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases 1400 a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 27,50. Sumber : Hasil pengolahan data peneliti (2014) AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 35
7 Dari tabel 4 terlihat bahwa dari Asymp. Sig pada kolom Chi Square lebih kecil dari dari 0,05 yaitu 0,000 dan 0,000 < 0,05 begitu juga dengan nilai chi-square hitung yang lebih besar dari chi-square tabel yaitu 29,291 dan 30,708 > 5,99 sehingga dapat ditarik simpulan yaitu tolak H 0 dan terima H 1 yang berarti terdapat (ada) perbedaan yang bermakna pada pola sidik jari antara sampel populasi Jawa dan Papua. Pembahasan Hasil penelitian ini dapat membedakan antara populasi Jawa dan populasi Papua. Penelitian ini menghasilkan data bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara sidik jari pada sampel Jawa dan sidik jari sampel Papua. Sidik jari pada sampel Jawa didominasi oleh pola loop, sedangkan untuk pola whorl merupakan pola terbanyak kedua setelah pola loop. Demikian itu berlaku bagi jenis kelamin perempuan dan laki-laki. Setelah dilakukan perhitungan persentase pada sidik jari tangan kanan dan tangan kiri perempuan Jawa didapatkan temuan loop adalah pola tertinggi sementara whorl adalah pola tertinggi kedua. Pada sidik jari phalanx distal tangan kanan dan kiri laki-laki Jawa juga sama yaitu pola loop tetap menjadi pola yang dominan, sementara pola whorl merupakan pola dominan setelah loop. Pada sampel Papua diperoleh data bahwa pola whorl adalah pola tertinggi kemunculannya, sedangkan pola loop terbanyak kemunculannya setelah pola whorl. Jika dipisahkan secara jenis kelamin, sidik jari tangan kanan dan tangan kiri antara sampel perempuan dan laki-laki Papua tetap memunculkan data yang sama. Sampel perempuan Papua di dominasi oleh pola sidik jari whorl dan dominasi selanjutnya oleh pola loop. Sama halnya dengan sampel perempuan Papua, sampel laki-laki Papua memunculkan bahwa pola whorl adalah pola terbanyak sedangkan pola loop adalah pola terbanyak kedua. Penelitian yang berkaitan sidik jari di Indonesia seringkali dihubungkan dengan penderita penyakit kelainan genetika. Hasil penelitian sidik jari phalanx distal pada sampel populasi Jawa sejalan dengan beberapa penelitian yang sudah dilakukan di AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 36
8 Indonesia, khususnya penelitian di wilayah Indonesia barat yang notabenya adalah didominasi oleh kelompok Mongoloid. Penelitian berkaitan dengan pola dermatoglifi pada penderita skizofrenia dan orang normal di wilayah Surakarta (Sintaningtyas, 2010) menunjukkan bahwa pola sidik jari yang paling besar pada orang normal adalah pola ulnar loop dengan frekuensi 54,7%, kemudian pola whorl sebesar 20,7%, pola arch 13,7%, sedangkan untuk penderita skizofrenia pola yang dominan adalah 61,1% berpola loop dan 24,6% berpola whorl. Dari hasil penelitian pada orang normal maupun penderita skizofrenia tidak ada beda yang signifikan pada pola sidik jarinya, pola loop tetap mendominasi. Pada sampel Jawa dari hasil penelitian ini juga diperoleh bahwa pola loop adalah pola sidik jari yang paling tinggi persentase kemunculannya, persentase tertinggi kedua juga terdapat kesamaan yaitu pola whorl, dan ketiga adalah pola arch. Penelitian pada sampel populasi Jawa ini juga sejalan dengan penelitian sidik jari dan kelainan mental yaitu pola loop tetap menjadi yang persentase terbesar, pola whorl menjadi pola persentase terbesar kedua. Penelitian sidik jari berhubungan dengan penyakit mental dihasilkan bahwa tidak ada beda yang signifikan antara pola sidik jari orang yang mengalami retardasi mental dan orang normal (Sufitni, 2007), dimana hasilnya adalah sama bahwa pola loop pada penderita retardasi mental merupakan pola yang paling sering muncul yaitu 60% untuk ulnar loop dan 5% untuk radial loop, tidak jauh beda dengan penderita retardasi mental, pada orang normal pola loop dengan persentase 59% untuk ulnar loop dan 2% untuk radial loop, pola whorl merupakan dominan kedua pada orang retardasi mental dan orang normal yaitu sebesar 32% untuk orang retardasi mental, dan 39% untuk orang normal. Sementara pola arch adalah pola yang paling sedikit kemunculannya, sama halnya dengan sampel populasi Jawa dimana loop tetap menjadi pola terkecil intensitas kemunculannya. Penelitian lain berkaitan dengan pola sidik jari yang ada pada orang normal dan keluarga penderita obesitas memiliki pola yang sama (Chastanti, 2009) yaitu pola yang sering muncul adalah loop dengan persentase untuk orang normal adalah sebesar 62% dan 63,76% untuk keluarga penderita obesitas dan pola kedua yang sering muncul adalah whorl dengan persentase untuk orang normal adalah 34,8% AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 37
9 dan pada keluarga obesitas sebesar 33,11%, dapat disimpulkan bahwa tidak ada beda yang signifikan antara pola sidik jari orang yang normal dan keluarga penderita obesitas. Dari penelitian yang dilakukan oleh (Sintaningtyas, 2010; Sufitni, 2007; dan Chastanti, 2009) terdapat kesamaan dengan penelitian ini yaitu pada sampel Jawa bahwa loop adalah pola tertinggi dan whorl adalah pola tertinggi kedua, sementara pola arch pola terendah tingkat kemunculannya. oriental dan native America. Penelitian yang dilakukan berdasarkan variasi rasial sidik jari phalanx distal pada populasi oriental dan native America menghasilkan temuan peningkatan pada pola whorl (Triwani, 2003). Dari hasil penelitian sampel Papua mengalami peningkatan pada pola whorl dibandingkan dengan sampel Jawa. Pada penelitian variasi pola sidik jari sampel populasi Jawa dan Papua dapat dilihat pada tabel 5. Pada sampel populasi Papua memilliki kesamaan dengan populasi Tabel 5. Persentase pola sidik jari sampel Jawa dan Papua Fingerprint patterns Sampel Whorl Arch Loop Total Jawa 41,6% 6,3% 52,1% 100% Papua 51,6% 1,6% 46,9% 100% Sumber : Hasil pengolahan data peneliti (2014) Sidik jari berguna untuk mengetahui determinasi biologi manusia dan juga ras (Twain, dalam Cole, 2009). Galton juga mengungkapkan bahwa sidik jari berguna untuk mengetahui homogenitas rasial (Cole, 2009). Adanya perbedaan persentase yang ada pada tabel 5 antara sidik jari sampel Jawa dan sampel Papua membenarkan pernyataan yang diungkapkan oleh Twain dan Galton bahwa sidik jari antar ras memiliki perbedaan. Sampel Jawa mengalami peningkatan pada pola loop, AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 38
10 namun keterpautan pada pola loop dengan sampel Papua kurang dari 10%, sementara itu sampel Papua peningkatan pola sidik jarinya pada pola whorl dengan keterpautan 10% dengan sampel Jawa, yang artinya keterpautan lebih besar pada pola whorl daripada pola loop. Pada pola arch sampel Papua sangatlah sedikit kemunculannya, kemunculan pola arch pada sampel Jawa lebih besar. Perbedaan pola sidik jari yang muncul pada sampel Jawa dan Papua diakibatkan populasi Jawa dan Papua berasal dari dua ras yang berbeda. Populasi Jawa ( ras Mongoloid) dan populasi Papua (ras Australomelanesoid) memiliki ciri biologi yang berbeda. Pada masa Holisin populasi di Indonesia dihuni oleh ras Australomelanesoid dan saat masa Neolitik ras Mongoloid datang ke Indonesia kemudian menggeser populasi Australomelanesoid. Mongoloid menduduki wilayah Indonesia bagian utara dan barat, sementara ras Australomelanesoid berekspansi ke arah selatan dan timur wilayah Indonesia (Jacob, 1967b, 1974, 2006a, dalam Koesbardiati dan Suriyanto, 2007). Terlihat pada saat ini populasi Jawa (Monggoloid) menempati wilayah Indonesia bagian barat, dan populasi Papua (Australomelanesoid) menghuni wilayah Indonesia bagian Timur (Papua). Adanya perbedaan gene pool antara populasi Jawa dan Papua membentuk variasi ciri biologi yang terlihat saat ini. Simpulan Dari hasil penelitian ini diperoleh simpulan bahwa sidik jari antara sampel Jawa dan sampel Papua memiliki perbedaan dan hipotesis H 1 diterima. Dengan kata lain sampel Jawa lebih banyak didapati pola loop sedangkan variasi sidik jari pada sampel Papua banyak dijumpai pola whorl. Pada pola sidik jari loop, whorl, dan arch antara sampel Jawa dan sampel Papua memiliki keterpautan yang cukup bermakna pada persentase kemunculannya, sehingga terdapat perbedaan yang signifikan pada pola sidik jari antara sampel Jawa dan sampel Papua. Perbedaan pola sidik jari ini merupakan suatu keragaman dari variasi ciri biologi yang dimiliki oleh populasi. Saran Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, peneliti melakukan penelitian pada sampel Papua yang ada di Surabaya untuk mempermudah jangkauan. Penelitian yang selanjutnya diharapkan dapat memilih lokasi AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 39
11 yang lebih spesifik yaitu di Papua langsung, supaya didapatkan data yang lebih banyak dan mengetahui lebih jauh bagaimana karakteristik sidik jari yang lebih banyak. Keterbatasan jumlah sampel pada penelitian ini dianjurkan untuk penelitian berikutnya sampel lebih diperbanyak lagi, dan akan lebih baik dilakukan penelitian pada variasi populasi yang lain misalnya, orang Arab, China, dst untuk lebih memperluas pengetahuan tentang variasi dermatoglifi/sidik jari yang ada pada populasi. Apabila ingin mengembangkan lebih jauh sidik jari sebagai alat identifikasi maka penelitian tidak hanya menggunakan pola pada sidik jari, namun bisa dilakukan lebih dalam melalui perhitungan jumlah serta bentuk ridge count dan tipe garis yang membentuk pola pada sidik jari. Daftar Pustaka Chastanti, I. (2009), Pola Multifaktor Sidik Jari Pada Penderita Obesitas di Daerah Medan dan Sekitarnya. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan. Cole, S.A. (2009), Twins, Twain, Galton, and Gilman: Fingerprinting, Individualization, Brotherhood, and Race in Pudd nhead, Wilson. The Johns Hopkins University Press and the Society for Literature and Science, California. BESRAL. (2010), Pengelolahan dan Analisa Data-1 Menggunakan SPSS, Departemen Biostatistika Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok. Field, A. I. (1976), Fingerprint Handbook, Charles C Thomas Publisher, Illinois. Indriati, E., Jacob, T. (2000), Antropologi Biologis, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Yogyakarta. Koesbardiati, T., Suriyanto, R.A. (2007), Menelusuri Jejak Populasi Morfologi Pangur Gigi-Geligi: Kajian Pendahuluan Atas Sampel Gigi-Geligi dari Beberapa Situs Purbakala di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Timur, Humaniora Vol.19, Hal Langman, J. (1975), Medical Embryology, The Williams & Wilkins Company, USA. Simpson, G.G. (1964), Expert Meeting on the Biological Aspects of Race : Polytypism, Monotypism and Polimorphism, United Nations Educational, Paris. Sintaningtyas, L.J. (2010), Pola Dermatoglifi Tangan pada Pasien Skizorfenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Skripsi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Sufitni. (2007), Pola Sidik Jari Pada Kelompok Retardasi Mental dan Kelompok Normal. Skripsi.Majalah Kedokteran Nusantara, vol.40. hal:185 Sugiyono. (2002), Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung. Suryo. (2001), Genetika Manusia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 40
12 Suryo. (2011), Genetika Manusia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Triwani. (2003), Pemeriksaan Dermatoglifi sebagai Alat Identifikasi dan Diagnostik, Jurnal Kesehatan & Kedokteran Universitas Sriwijaya, Th 42, no.2, pp Wolpoff, M.H. (1999), Paleoanthropology, McGraw-Hill Companies, Inc, USA. AntroUnairdotNet, Vol.IV/No.1/Pebruari 2015, hal 41
UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya
UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya page 1 / 5 UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Umur * CD4 + Crosstabulation cd4 1-49 50-99 100-149 Total umur 35 Count 3 4 2 9 Expected Count 4.5 3.0
Lebih terperinciDERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PENDERITA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA SAWAHLUNTO. Oleh: Oktarina, Meliya Wati dan Rina Widiana
DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PENDERITA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA SAWAHLUNTO Oleh: Oktarina, Meliya Wati dan Rina Widiana 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program
Lebih terperinciVARIASI POLA SIDIK JARI MAHASISWA BERBAGAI SUKU BANGSA DI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA MADIUN
Prosiding Seminar Nasional SIMBIOSIS II, Madiun, 30 September 2017 p-issn : 9772599121008 e-issn : 9772613950003 VARIASI POLA SIDIK JARI MAHASISWA BERBAGAI SUKU BANGSA DI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
Lebih terperinciLampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden 55 Lampiran 2. Surat Keterangan Ijin Penelitian dari Fakultas Kedokteran Unika Widya Mandala Surabaya 56 Lampiran 3. Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lebih terperinciBAGIAN PSIKIATRI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. Tali Air no. 21 Medan PERNYATAAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN
Lampiran 1 BAGIAN PSIKIATRI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. Tali Air no. 21 Medan PERNYATAAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Umur
Lebih terperinciKUISIONER PENELITIAN
Lampiran 1 : KUISIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANAK PRASEKOLAH DI TK ISLAM AN-NIZAM MEDAN TAHUN 2015 Oleh : Syarifah Fatimah (NIM. 131021019)
Lebih terperinciLAMPIRAN. Tabel Distribusi Frekuensi Frequency Table
LAMPIRAN Tabel Distribusi Frekuensi Frequency Table Umur Penderita Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid < 15 tahun 8 3.1 3.1 3.1 15-54 tahun 155 59.8 59.8 62.9 > 54 tahun 96 37.1 37.1
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN Berdasarkan permintaan dan permohonan serta penjelasan peneliti yang sudah disampaikan kepada saya bahwa akan dilakukan penelitian tentang Hubungan Manajemen Keperawatan
Lebih terperinciHUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEMETIK TEH DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV BAH BUTONG KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2014
Lampiran 1 Lembar Pengukuran HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEMETIK TEH DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV BAH BUTONG KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2014 Karakteristik Responden Nama :
Lebih terperinciUNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAR OBSERVASI
LAMPIRAN 1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAR OBSERVASI HUBUNGAN PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN JUMLAH KOLONI KUMAN PADA TELAPAK TANGAN PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MEDAN TAHUN 2016
Lebih terperinciDermatoglifi tipe pola dan jumlah sulur ujung jari tangan beberapa strata pendidikan masyarakat Indonesia
Universitas Indonesia Library >> UI - Disertasi (Membership) Dermatoglifi tipe pola dan jumlah sulur ujung jari tangan beberapa strata pendidikan masyarakat Indonesia Deskripsi Lengkap: http://lib.ui.ac.id/detail.jsp?id=74094&lokasi=lokal
Lebih terperinciIDENTITAS RESPONDEN Mohon kesediaan teman-teman untuk mengisi daftar pertanyaan serta memberikan tanda silang (X) pada tempat yang tersedia
25 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA BERDASARKAN JENIS KELAMIN, JURUSAN SAAT SMU DAN ANGKATAN MASUK KULIAH IDENTITAS RESPONDEN Mohon kesediaan teman-teman
Lebih terperinciPERILAKU MAHASISWA GUNADARMA KAMPUS DEPOK KREDIT DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU KREDIT. Hertyn Frianka/ /3EA12
PERILAKU MAHASISWA GUNADARMA KAMPUS DEPOK SEBAGAI KONSUMEN KARTU KREDIT DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU KREDIT Hertyn Frianka/13210279/3EA12 LATAR BELAKANG PEMBAYARAN DI ERA GLOBALISASI YANG MENUNTUT UNTUK
Lebih terperinciLEMBAR PENJELASAN. Saya selaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Utara dengan: Nama : Ardytia Lesmana Stambuk : 2008
LAMPIRAN II LEMBAR PENJELASAN Dengan Hormat, Saya selaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Utara dengan: Nama : Ardytia Lesmana Stambuk : 2008 akan melaksanakan penelitian dengan judul Perbedaan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Copy lembar permohonan surat pengantar menuju RS Paru Surabaya
LAMPIRAN Lampiran 1. Copy lembar permohonan surat pengantar menuju RS Paru Surabaya 44 Lampiran 2. Copy lembar permohonan ijin kepada RS Paru Surabaya 45 Lampiran 3. Copy ethical clearance 46 Lampiran
Lebih terperinciDERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PENDERITA HEMOFILIA DI SUMATERA BARAT. Oleh:
DERMATOGLIFI UJUNG JARI DAN TELAPAK TANGAN PENDERITA HEMOFILIA DI SUMATERA BARAT Oleh: Rika Tirta Masni, RRP Megahati S, Meliya Wati Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
Lampiran KUESIONER PENELITIAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKAWINAN USIA MUDA PADA PENDUDUK KELOMPOK UMUR 12-19 TAHUN DI DESA PUJIMULIO KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013 No. Responden
Lebih terperincilampiran data hasil pemeriksaan No Usia (tahun) lama bermain gitar bermain gitar di café/tempat hiburan lama bermain gitar dalam sehari tangan yang digunakan bermain chord nyeri di pergelangan tangan saat
Lebih terperinciAnalisa Kecenderungan dengan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares) Jumlah Penderita Struma Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun
Lampiran 1 Analisa Kecenderungan dengan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares) Memakai rumus : Y= a + bx Jumlah Penderita Struma Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009 Tahun Tahun dalam
Lebih terperinciUmur Diagnosis Jenis kelamin Jumlah Kolesterol
Lembar 1 Lembar Pengamatan No No. MR Umur Diagnosis Jenis kelamin Jumlah Kolesterol CT.Scan Lampiran 2 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Pas Photo 3x4 cm Nama : Syarifah Qadrina A Tempat / Tanggal Lahir : Banda Aceh/15
Lebih terperinciB. Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Mutiara Kabupaten Asahan.
Kuisioner Penelitian Pengaruh Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Poliklinik Gigi di Puskesmas Mutiara Kabupaten Asahan Tahun 2011 A. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis
Lebih terperinciLampiran 2
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 LEMBAR KUESIONER HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG DISCHARGE PLANNING DENGAN KESIAPAN PERAWAT MEMBERIKAN DISCHARGE PLANNING KEPADA PASIEN
Lebih terperinciAnalisa Kecenderungan dengan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares)
Lampiran 1 Analisa Kecenderungan dengan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares) Memakai rumus : Y= a + bx Jumlah Penderita Appendicitis Rawat Inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun
Lebih terperinciPERANAN AGEN PENJUALAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT YAKULT INDONESIA PERSADA
LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN PERANAN AGEN PENJUALAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT YAKULT INDONESIA PERSADA CABANG MEDAN Untuk mengetahui keefektifan strategi pemasaran yaitu peranan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PELAYANAN KB DENGAN KEIKUTSERTAAN PRIA DALAM PROGRAM KB DI KECAMATAN PANGURURAN KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2015 1. Identitas Responden No. Responden :
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 2 LEMBAR PENJELASAN SUBYEK PENELITIAN Saya Dheeba Kumaraveloo, mahasiswa dari Fakultas Kedokteran akan mengadakan penelitian yang berjudul Hubungan antara Tidur Larut Malam dengan terjadinya Akne
Lebih terperinciLampiran 6 TABULASI DATA UMUM Lansia di RT 02 RW 02 Dusun Gadel Desa Sidorejo Kec. Sukorejo Kab. Ponorogo
Lampiran 6 TABULASI DATA UMUM Lansia di RT 02 RW 02 Dusun Gadel Desa Sidorejo Kec. Sukorejo Kab. Ponorogo No Usia (tahun) Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Tinggal Bersama Hub. Keluarga Tingkat Ketergantungan
Lebih terperinciCase Processing Summary. Cases. Valid Missing Total. Umur * Kecelakaan Kerja % 0 0.0% % Pendidikan * Kecelakaan Kerja
Case Processing Summary Cases Valid Missing N N N Umur * Pendidikan * Kecelakaan Kerja Jumlah Jam Kerja * Massa Kerja * Kecelakaan Kerja Umur * Crosstabulation Tidak Umur 12-16 3 3 6 17-25 44 20 64 26-35
Lebih terperinciLampiran 1. I. Data Responden
Lampiran 1 KUESIONER HUBUNGAN KUALITAS MIKROBIOLOGIS AIR SUMUR GALI DAN PENGELOLAAN SAMPAH DI RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA KELUARGA DI KELURAHAN TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 2013 I.
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran 4 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth Bapak/Ibu/Saudara/i Di IGD RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Mutiara Indonesia
Lebih terperinciLampiran 1. Kuisioner Penelitian Kuisioner Penelitian HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN TINGKAT KEPARAHAN OSTEOARTHRITIS
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Kuisioner Penelitian HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN TINGKAT KEPARAHAN OSTEOARTHRITIS 69 70 71 72 73 Lampiran 2. Sample Informed Consent SURAT PERMINTAAN UNTUK MENJADI RESPONDEN
Lebih terperinci: Perwira / Bintara / Tamtama Asuransi lain selain BPJS :
KUESIONER PENELITIAN DETERMINAN PEMANFAATAN ULANG SARANA PELAYANAN KESEHATAN OLEH ANGGOTA POLRI DAN KELUARGANYA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TEBING TINGGI TAHUN 2015 Petunjuk pengisian kuesioner 1. Jawablah
Lebih terperinciDAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Chindy Tania Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 8 Juli 1994 : Kristen Protestan
LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Chindy Tania Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 8 Juli 1994 Agama : Kristen Protestan Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Komplek Taman Pondok Gede Blok C III No. 4,
Lebih terperincic. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan d. Pendidikan : 1. SD/Tidak Tamat SD/Tidak Sekolah 2. SLTP 3. SLTA 4. PT
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA YANG BEROBAT JALAN DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT JIWA MEDAN TAHUN 2011 I.
Lebih terperinciKUESIONER PENDATAAN FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD DELI SERDANG LUBUK PAKAM
KUESIONER PENDATAAN FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD DELI SERDANG LUBUK PAKAM A. Data Umum Nama Reponden : Umur : Pendidikan : Pekerjaan
Lebih terperinciLAMPIRAN Case Processing Summary Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN ANALISIS SPSS : 1. Analisis Crosstabs Tujuannya adalah untuk mencari koef. Contingency menggunakan chi-square test Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH SIKAP KERJA MANUAL HANDLING
76 Lampiran 1 Kuesioner penelitian ANALISIS PENGARUH SIKAP KERJA MANUAL HANDLING TERHADAP KELUHAN SUBJEKTIF NYERI PINGGANG LEHER NON SPESIFIK PADA TENAGA ANALIS KESEHATAN DI INSTALASI LABORATORIUM RUMAH
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2016
96 Lampiran 1 KUESIONER HUBUNGAN ASUPAN VITAMIN (B6, B12, B9), OLAHRAGA DAN KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL No. Responden : FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS
Lebih terperinciLampiran 2
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 HUBUNGAN PERAN SUPERVISI KEPALA RUANGANDENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM MELAKSANAKANASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD DR. PIRNGADI
Lebih terperinciNo. Tanggal :../.../.. DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran No. Tanggal :../.../.. No. DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENCABUTAN GIGI BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN ANAK DI KLINIK DEPARTEMEN
Lebih terperinciKUESIONER GAMBARAN TAYANGAN IKLAN FAST FOOD
KUESIONER GAMBARAN TAYANGAN IKLAN FAST FOOD (MAKANAN SIAP SAJI) DI TELEVISI DAN KEBIASAAN MAKAN FAST FOOD (MAKANAN SIAP SAJI) DAN KEJADIAN OBESITAS PADA PELAJAR SMA SWASTA CAHAYA MEDAN TAHUN 2013 I. INFORMASI
Lebih terperinciPemilihan sampel. Pengajuan informed consent. Pengisian kuesioner. Pengukuran volume saliva menggunakan timbangan digital.
Lampiran 1 Skema Alur Penelitian Pemilihan sampel Pengajuan informed consent Pengisian kuesioner Pengumpuan saliva dengan metode spitting untuk mengetahui ada tidaknya saliva Pengukuran volume saliva menggunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL SURVEY Penentuan Jumlah Sampling : Metode pemilihan sampel menggunakan metode random sampling. Responden dipilih secara acak dari pengunjung NSCC. Metode penarikan
Lebih terperinciLampiran 1 hasil uji Chi Square
Lampiran 1 hasil uji Chi Square 1. Hasil uji Chi Square untuk pengaruh ketidakpastian lingkungan eksternal organisasi terhadap partisipasi penyusunan anggaran Pearson Chi-Square 6.750 a 8.564 Likelihood
Lebih terperinciUmur kelompok. Valid < 45 tahun tahun >65 tahun Total
80 Frequency Table Umur kelompok Valid < 45 tahun 9 7.7 7.7 7.7 45-65 tahun 77 65.8 65.8 73.5 >65 tahun 31 26.5 26.5 100.0 Jenis Kelamin Valid laki-laki 67 57.3 57.3 57.3 perempuan 50 42.7 42.7 100.0 Agama
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA PERAWAT DI RS MEDISTRA, JAKARTA
LEMBAR KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA PERAWAT DI RS MEDISTRA, JAKARTA Ibu yang terhormat, saat ini kami mahasiswa Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas
Lebih terperinciN X Y XY X Total
Lampiran 1. Perhitungan Metode Least Squares N X Y XY X 2 2006 1 24 24 1 2007 2 21 42 4 2008 3 22 66 9 2009 4 11 44 16 2010 5 33 165 25 Total 15 111 341 55 Diketahui : X = 15 Y = 111 XY = 341 X 2 = 55
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. (TU) FKIP. Pada Tanggal 27 Maret 2014, penulis membuat surat ijin penelitian di
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Muhammadiyah yang beralamatkan di Jalan KH. Ahmad Dahlan Salatiga. Sebelum melaksanakan penelitian, langkah awal yang
Lebih terperinciSkenario Payoff Magnitude terhadap Kecenderungan Pengambilan Risiko. Skenario Pengambilan Keputusan Investasi (Baird et al., 2008)
LAMPIRAN Skenario Payoff Magnitude terhadap Kecenderungan Pengambilan Risiko Data Responden NIM : Jenis Kelamin : L / P Usia : Skenario Pengambilan Keputusan Investasi (Baird et al., 2008) Bayangkan anda
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk turut berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciLampiran III : Tabel Frekuensi. Frequency Table. Universitas Sumatera Utara. Infeksi kecacingan STH
Lampiran III : Tabel Frekuensi Frequency Table Infeksi Valid Positif Negatif Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 49 64.5 64.5 64.5 27 35.5 35.5 100.0 76 100.0 100.0 Valid 1 2 Umur Responden
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. bidang penggilingan padi. Penggilingan Padi Karto terletak di Desa Bangun
digilib.uns.ac.id 40 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penggilingan Padi Karto merupakan industri informal yang bergerak di bidang penggilingan padi. Penggilingan Padi Karto terletak
Lebih terperinciLAMPIRAN KARAKTERISTIK RESPONDEN
42 LAMPIRAN KARAKTERISTIK RESPONDEN Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Laki - Laki 21 50.0 50.0 50.0 Valid Perempuan 21 50.0 50.0 100.0 Total 42 100.0 100.0 Umur Responden
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang Hubungan Obesitas dengan Peran Diri. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa ada paksaan menyatakan
Lebih terperinciLampiran 1. KUESIONER PENILAIAN STRES KERJA PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) RANTAUPRAPAT
Lampiran 1. KUESIONER PENILAIAN STRES KERJA PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) RANTAUPRAPAT I. KARAKTERISTIK RESPONDEN No. Responden : Umur : Tahun Jenis Kelamin : Laki-Laki/Perempuan Masa
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN PENELITI. Alamat: Jln Patra Raya Kp.Guji Rt 03/02 Kelurahan Duri Kepa Kecamatan Kebon
Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN PENELITI Responden yang saya hormati, Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Miki Sutrisno Nim : 2008-33-029 Alamat: Jln Patra Raya Kp.Guji Rt 03/02 Kelurahan Duri
Lebih terperinciPEDOMAN PENGAMATAN PERAWAT HUBUNGAN PELAKSANAAN EDUKASI PERAWAT TERHADAP TINGKAT NYERI PASIEN PASCA TINDAKAN NASOLARINGOSCOPY
No. Kuisioner : PEDOMAN PENGAMATAN PERAWAT HUBUNGAN PELAKSANAAN EDUKASI PERAWAT TERHADAP TINGKAT NYERI PASIEN PASCA TINDAKAN NASOLARINGOSCOPY Petunjuk Pengisian : 1. Isilah semua pernyataan dalam kuisioner
Lebih terperinciLembar Persetujuan Menjadi Responden. di Rumah Sakit Laras Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun
Lampiran 52 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Kepada Yth : Bapak/Ibu di Rumah Sakit Laras Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun Saya Mahasiswa S1-Keperawatan akan melakukan penelitian tentang
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 3 Kepada Yth: Bapak/Ibu/Saudara Responden Di RSU Sari Mutiara Medan Saya mahasiswa S1 Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sari Mutiara Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu secara rasional, empiris dan sistematis. Adapun metodologi penelitian yang
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Uji Reliabilitas Dari hasil uji reliabilitas yang penulis lakukan terhadap 30 responden Duta Suara Gading Serpong yang pernah membeli Earphone dapat disimpulkan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN. 2. Penyakit penyebab HD: DM Diabetes Mellitus Hipertensi Lainnya (sebutkan)...
Lampiran 2 KUESIONER PENELITIAN No. Responden: I. Kuesioner Riwayat Hemodialisa Berilah tanda Checklist ( ) pada setiap jawaban yang tersedia dan isilah titiktitik jika ada pertanyaan yang harus dijawab
Lebih terperincimelukiskan perasaan-perasaan yang Anda rasakan saat ini - Beri tanda (X) pilihan Anda pada kolom yang tertera di samping
LAMPIRAN SKALA DEPRESI (BDI) Petunjuk - Pilihlah salah satu pertanyaan masing-maisng kelompok, yang paling tepat melukiskan perasaan-perasaan yang Anda rasakan saat ini - Beri tanda (X) pilihan Anda pada
Lebih terperinci(Nurul Azmi) Nim
LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth Saudari calon Responden Di SMA Dharma Pancasila Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan, saya akan melakukan
Lebih terperinciJenis Kelamin Pasien * Diagnosa Utama Crosstabulation
Lampiran 1. Analisis Univariat Jenis Kelamin Pasien * Crosstabulation bukan Jenis Kelamin Pasien laki-laki Count 30 30 60 % within 75.0% 75.0% 75.0% perempuan Count 10 10 20 % within 25.0% 25.0% 25.0%
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA DURI TAHUN 20011
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA DURI TAHUN 20011 DATA UMUM Umur : Pendidikan Terakhir : Masa Kerja
Lebih terperinciVARIASI POLA SIDIK JARI MAHASISWA BERBAGAI SUKU BANGSA DI KOTA MADIUN
Jurnal Florea Volume 4 No. 2, November 2017 VARIASI POLA SIDIK JARI MAHASISWA BERBAGAI SUKU BANGSA DI KOTA MADIUN Karlina Purbasari, Angga Rahabistara Sumadji Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas
Lebih terperinciIdentitas Responden 1. Nomor Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : 4. Umur : 5. Pendidikan Terakhir : 6. Pekerjaan :
Lampiran 1 Observasi dan kusioner penelitian HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR DENGAN KELUHAN KESEHATAN DIARE SERTA KUALITAS AIR SUNGAI PADA PENGGUNA AIR SUNGAI DELI DI KELURAHAN SUKARAJA KECAMATAN MEDAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah SDN 1 Selodoko yaitu kelas 3, 4, 5 dan 6. Jumlah siswa kelas 3 sebanyak 26 siswa, kelas 4 sebanyak
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN. PT. Adhi Karya Tbk Duri, Riau kerja dengan gejala photokeratitis pada pekerja las PT. Adhi Karya Persero Tbk Duri, Riau
LAMPIRAN 1 : Kuesioner gejala pothokeratitis pada pekerja pengelasan PT. Adhi Karya Tbk Duri, Riau 2016 KUESIONER PENELITIAN PT. Adhi Karya Tbk Duri, Riau 2016 Selamat pagi / siang Saya Mulyana Agustin
Lebih terperinciLAMPIRAN A SKALA IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA SETELAH UJI COBA
63 LAMPIRAN A SKALA IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA SETELAH UJI COBA 64 Kuesioner Penelitian I. Data Responden Nama Responden : Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Usia Jabatan/bagian Lama Kerja :..
Lebih terperinciLampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Kepada Yth. Saudara/i... Di RS Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi D IV Keperawatan Poltekke Kemenkes
Lebih terperinciKUESIONER TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA BPJS KESEHATAN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI DUA PUSKESMAS DI KOTA MEDAN PADA BULAN AGUSTUS 2015 Kuesioner ini
Lebih terperinciLEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN SINDROM DISPEPSIA PADA MAHASISWA FKM USU TAHUN 2015
LEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN SINDROM DISPEPSIA PADA MAHASISWA FKM USU TAHUN 2015 Nama : Umur : Jenis kelamin : Tahun angkatan : Jadwal makan 1. Apakah setiap hari anda biasa sarapan
Lebih terperinciLEMBARAN PERSETUJUAN RESPONDEN
Lampiran 1 LEMBARAN PERSETUJUAN RESPONDEN Mahasiswa/i Yth., Saya yang bernama Janice, seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran yang untuk selanjutnya disebut sebagai peneliti hendak melakukan penelitian mengenai
Lebih terperinciVariasi Sidik Palmar dan Phalanx Distal pada Penderita Kanker Payudara di Surabaya
Variasi Sidik Palmar dan Phalanx Distal pada Penderita Kanker Payudara di Surabaya Amalia Rozaiza Ightikhoma rozaizaamalia@yahoo.co.id Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya ABSTRAK
Lebih terperinciANALISIS DATA KATEGORIK
ANALISIS DATA KATEGORIK HUBUNGAN ANTAR PEUBAH DALAM ANALISIS INGIN DIKETAHUI ATAU DIEVALUASI HUBUNGAN ATAU KETERKAITAN ANTAR PEUBAH Hubungan Antar Peubah Besarnya gaji Lama bekerja Hubungan Antar Peubah
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Lampiran. KUESIONER HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DAN MOTIVASI PETUGAS KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DI PUSKESMAS MAMAS KECAMATAN DARUL HASANAH KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN
Lebih terperinciAnalisa Kecenderungan dengan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares) Jumlah Penderita Leukemia Rawat Inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun
Analisa Kecenderungan dengan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares) Memakai rumus : Y= a + bx Jumlah Penderita Leukemia Rawat Inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 Tahun Tahun dalam kode (Xi)
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Izin Etik Penelitian
LAMPIRAN 42 Lampiran 1. Surat Izin Etik Penelitian Lampiran 2. Lembar Permohonan Menjadi Responden LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Responden yang terhormat, Perkenalkan saya mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciPERBEDAAN PADA PROPORSI TUBUH ETNIS BALI DENGAN ETNIS MADURA DI SURABAYA Rini Linasari
PERBEDAAN PADA PROPORSI TUBUH ETNIS BALI DENGAN ETNIS MADURA DI SURABAYA Rini Linasari rinilina1@gmail.com Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya Abstrak
Lebih terperinciGambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis. Gambaran Kualifikasi Pendidikan. Gambaran Pengetahuan. Statistics pemberian nomor. N Valid 60.
Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis Statistics N Valid 60 Missing 0 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid duplikasi 24 40.0 40.0 40.0 tidak duplikat 36 60.0 60.0 100.0 Total 60
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN Pengambilan sampel dilakukan di Poliklinik Asma Rumah Sakit Persahabatan. Pengambilan data didahului dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien untuk mendiagnosis penyakit asma
Lebih terperinciLEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS DALAM PROSES PERAWATAN DI PUSKESMAS MANDALA MEDAN TAHUN 2014 Kepada Yth : Bapak/Ibu
Lebih terperinciKUESIONER POLA ASUH ORANGTUA
LAMPIRAN KUESIONER POLA ASUH ORANGTUA Berilah Tanda Silang ( X ) Pada Kolom Jawaban Sesuai Dengan Pendapat Anda! Keterangan: 1. (STS) : sangat tidak setuju 2. (TS) : tidak setuju 3. (S) : setuju 4. (SS)
Lebih terperinciMATERI PERTEMUAN KE 3 SABTU, 5 APRIL 2014 EXPLORER. Buka kembali contoh soal pada pertemuan kedua minggu kemarin sbb:
MATERI PERTEMUAN KE 3 SABTU, 5 APRIL 2014 EXPLORER Buka kembali contoh soal pada pertemuan kedua minggu kemarin sbb: Seorang guru SMA ingin mengetahui rata-rata nilai matematika siswa kelas 3A yang terdiri
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN DI DALAM RUMAH PENDUDUK DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK PRA SEKOLAH DI KELURAHAN MABAR KECAMATAN MEDAN DELI TAHUN 2010 No. Responden : Tanggal
Lebih terperincia. Nama : b. Umur : c. Alamat : d. Pendidikan terakhir : 1. Tidak Tamat SD/ Tamat SD 2. Tamat SMP 3. Tamat SMA 4. Tamat Akademi/Sarjana
KUESIONER PENGARUH KARAKTERISTIK IBU DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI BCG PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AEK RAJA KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2011 A. KARAKTERISTIK RESPONDEN I.
Lebih terperinciKorelasi antara Tinggi Badan dan Panjang Jari Tangan
Korelasi antara Tinggi Badan dan Panjang Jari Tangan Athfiyatul Fatati athfiyatul.fatati@yahoo.com Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Airlangga ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciINSTRUMEN PENELITIAN
Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN KELUARGA IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KAMPUNG BOJONG KELURAHAN RAWABUAYA TAHUN 2014 PETUNJUK PENGISIAN
Lebih terperinci6. Pekerjaan : 1). Bekerja 2). Tidak bekerja
KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KEPATUHAN DAN MOTIVASI PENDERITA TB PARU TERHADAP TINGKAT KESEMBUHAN DALAM PENGOBATAN DI PUSKESMAS SADABUAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2011 =============================================================
Lebih terperinciPERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITI
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITI Kepada Yth. Bapak/Ibu selaku responden Di tempat. Dengan Hormat, Saya yang bertandatangan di bawah ini adalah mahasiswa Departemen
Lebih terperinciPENGARUH PERILAKU DOKTER TERHADAP KELENGKAPAN PENULISAN DATA REKAM MEDIS PADA RESUME PASIEN RAWAT INAP DI RSU IPI MEDAN TAHUN 2015 ERLINDAI ABSTRAK
PENGARUH PERILAKU DOKTER TERHADAP KELENGKAPAN PENULISAN DATA REKAM MEDIS PADA RESUME PASIEN RAWAT INAP DI RSU IPI MEDAN TAHUN 2015 ERLINDAI ABSTRAK Perila dokter disebuah rumah sakit mempengaruhi kelen
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
75 KUESIONER PENELITIAN Hubungan Antara Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi Dasar pada Anak di Desa Tigabolon Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun Tahun 2014 Petunjuk Pengisian
Lebih terperinciLampiran 1. Kuesioner Penelitian
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM Dr.TENGKU MANSYUR TANJUNGBALAI TAHUN 2010 PETUNJUK : Lingkari jawaban yang paling sesu menurut
Lebih terperinciLampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN. Saya yang bertanda tangan dan bertanggung jawab dengan pernyataan di bawah ini: Nama : Umur :
50 Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN Saya yang bertanda tangan dan bertanggung jawab dengan pernyataan di bawah ini: Nama : Umur : Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dari penelitian
Lebih terperinciBerilah jawaban Ya atau Tidak sesuai dengan apa yang Saudara ketahui tentang penggunaan Kondom dalam ber KB No. Jawaban Pertanyaan.
PENGETAHUAN Berilah jawaban Ya atau Tidak sesuai dengan apa yang Saudara ketahui tentang penggunaan Kondom dalam ber KB No Jawaban Pertanyaan. Ya Tidak 1. Alat kontrasepsi merupakan upaya untuk mencegah
Lebih terperinciCrosstabulation Jenis Kelamin dengan Kelengkapan Laporan Operasi
Crosstabulation Jenis Kelamin dengan Kelengkapan Laporan Operasi Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent kelengkapan * jeniskelamin 166 100.0% 0.0% 166 100.0% kelengkapan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA MEDAN
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA MEDAN Responden yang terhormat Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi
Lebih terperinci