P U T U S A N NO : 415/PID/2013/PT.MDN.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 P U T U S A N NO : 415/PID/2013/PT.MDN.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa ; Nama lengkap : RIAMA Br HUTAPEA Tempat lahir : Umur/tanggal lahir : 41 tahun / 27 Januari 1969 Jenis kelamin : Perempuan Kebangsaan : Indonesia Tempat Tinggal : Jln. Asrama III, No. 38 Kel. Teladan Barat, Kec., Kota, Agama : Kristen Protestan Pekerjaan : Wiraswasta Pendidikan : SMA Terdakwa tidak ditahan ; Telah membaca : PENGADILAN TINGGI TERSEBUT Setelah membaca Surat Penetapan Ketua tanggal 26 Agustus 2013 No. 415/PID/2013/PT.MDN.- tentang Penunjukan Majelis Hakim untuk Memeriksa dan Mengadili perkara tersebut ; Setelah membaca Surat Penetapan Wakil Panitera lan Tinggi tanggal 26 Agustus 2013 No. 415/PID/2013/PT.MDN.- tentang Penunjukan Panitera Pengganti dalam perkara tersebut ; Setelah membaca Surat Penetapan Ketua Sidang lan Tinggi tanggal 19 September 2013 No : 415/PID/2013/PT.MDN.- tentang Hari Sidang Pembacaan Putusan ;

2 Menimbang bahwa berdasarkan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri tertanggal 05 Desember 2012 No.Reg.Perk : PDM 993/Ep.1/OHARDA/MDN/12/ Terdakwa diajukan kepersidangan dengan dakwaan sebagai berikut : PERTAMA : Bahwa ia terdakwa Riama Br. Hutapea, pada tanggal 18 Juni 2010 sekira pukul wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu pada bulan Juni 2010 berempat di Kantor Pegadaian UPC (Unit Pelayanan Cepat) cabang Mandala Jl. Mandala By Pass Kel. Tegal Sari Mandala Kec. Denai, Kota Madya atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum pengadilan Negeri, Dengan sengaja memiliki dengan melawan hak suatu barang yang sama sekali atau sebagiannya termasuk kepunyaan orang lain dan barang itu ada dalam tangannya bukan karena kejahatan, perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut : Sebelumnya terdakwa yang sudah sering mendatangi kantor Pegadaian UPC (Unit Pelayanan Cepat) Cabang Mandala Jl. Mandala By Pass Kel. Tegal Sari Mandala Kec. Denai Kota Madya untuk melakukan pegadaian terhadap barang perhiasan milik terdakwa (nasabah) yang dilayani oleh saksi korban Sammy Mari C Manurung dan karena pertemuan tersebut pada awal bulan Juni 2010 terjadi perkenalan antara terdakwa dengan saksi korban yang mana dalam perkenalan tersebut terdakwa menjelaskan bahwa pekerjaannya melakukan jual beli perhiasan yang terbuat dari berlian, lalu terdakwa meminta kepada saksi korban untuk menjual barangbarang perhiasan berupa cincin, gelang, kerabu dan torah dengan kesepakatan harga jual diatas harga yang ditentukan oleh saksi korban dengan maksud agar terdakwa mendapat keuntungan yang disetujui oleh terdakwa selanjutnya terdakwa menjualkan barang-barang perhiasan tersebut kepada orang lain hingga laku kemudian terdakwa menyerahkan uang hasil penjualan perhiasan secara tunai kepada saksi korban lalu terdakwa kembali meminta kepada saksi korban untuk menjualkan barang-barang perhiasan lainnya hingga terjadi 3 (tiga) kali yang mana uang hasil penjualan perhiasan tersebut diserahkan terdakwa secara tunai kepada saksi korban lalu pada tanggal 18-2-

3 Juni 2010 sekira pukul wib terdakwa kembali meminta kepada saksi korban untuk menjualkan barang-barang perhiasan lainnya berupa 14 (empat belas) kalung turak bermata berlian, 3 (tiga) gelang rupa-rupa bermata berlian, 1 (satu) mainan anggur bermata berlian, 2 (dua) cincin rupa-rupa bermata berlian dan 1 (satu) kerabu kroyok bermata berlian dengan harga sebesar Rp ,- (lima puluh tujuh juta rupiah) dengan alasan akan datang pelanggannya dari Batam yang akan membeli perhiasan berlian yang akan dibayar chas hari itu juga karena terdakwa sudah 3 (tiga) kali menjual barang-barang perhiasan dengan baik maka saksi korban menyetujuinya lalu memberikan barang-barang perhiasan yang disaksikan oleh saksi Wibowo Mandara Guna yang merupakan seorang petugas Satpam pada kantor Pegadaian tersebut selanjutnya terdakwa membuat surat pernyataan yang ditandatangani oleh terdakwa dengan isi benar telah menerima barang berupa 14 (empat belas) kalung turak bermata berlian, 3 (tiga) gelang ruparupa bermata berlian, 1 (satu) mainan anggur bermata berlian, 2 (dua) cincin rupa-rupa bermata berlian dan 1 (satu) kerabu kroyok bermata berlian untuk dititipkan jual seharga Rp ,- (lima puluh tujuh juta rupiah). Apabila barang tersebut tidak laku terjual maka akan dikembalikan pada tanggal 21 Juni 2010 kepada saksi korban karena merasa perhiasan yang diterima terdakwa masih kurang selanjutnya terdakwa meminta kepada saksi korban perhiasan berlian berupa 3 (tiga) kalung tura bermata berlian, 1 (satu) gelang plat bermata berlian, 1 (satu) mainan anggur bermata berlian, 3 (tiga) mainan kerabu dengan harga sebesar Rp ,- (dua puluh enam juta empat ratus lima puluh ribu rupiah) dan kembali terdakwa membuat surat pernyataan yang ditandatangani oleh terdakwa dengan isi benar telah menerima barang berupa 3 (tiga) kalung tura bermata berlian, 1 (satu) gelang plat bermata berlian, 1 (satu) mainan anggur bermata berlian, 3 (tiga) mainan kerabu dengan harga sebesar Rp ,- (dua puluh enam juta empat ratus lima puluh ribu rupiah) hingga keseluruhan berjumlah Rp ,- (delapan puluh tiga juta empat ratus lima puluh ribu rupiah). Apabila barang tersebut tidak laku terjual maka akan dikembalikan pada tanggal 22 Juni 2010 kepada saksi korban selanjutnya terdakwa pergi dari tempat tersebut dan membawa barang-barang perhiasan tersebut, lalu pada tanggal 21 Juni 2010 saksi korban menagih uang hasil penjualan perhiasan berlian kepada terdakwa sebesar Rp ,- (lima puluh tujuh juta rupiah) namun oleh -3-

4 terdakwa tidak menyerahkan uang hasil penjualan perhiasan berlian tersebut kepada saksi korban kemudian terdakwa berjanji kepada saksi korban akan melunasi uang penjualan perhiasan tersebut pada tanggal 28 Agustus 2010 dengan dibuat surat perjanjian oleh terdakwa kepada saksi korban dengan isi dengan ini berjanji akan melakukan pelunasan pada hari Sabtu tanggal 28 Agustus 2010 terhadap barang berlian yang saya bawa untuk dititip jual sesuai surat pernyataan tanggal 18 Juni 2010 yang belum juga terealisasi kepada saksi korban apabila saya ingkar janji maka saya bersedia untuk diproses secara hukum yang berlaku. Pada tanggal 28 Agustus 2010 saksi korban kembali menagih uang hasil penjualan perhiasan berlian, namun terdakwa mengelak untuk membayarnya hingga berkal-kali saksi korban me- nagih uang hasil penjualan tersebut dan ternyata terdakwa tidak juga melunasinya hingga membuat saksi korban keberatan dengan perbuatan terdakwa lalu melaporkannya kepada pihak yang berwajib ; Akibat perbuatan terdakwa saksi korban mengalami kerugian sebesar Rp ,- (delapan puluh tiga juta empat ratus lima puluh rupiah) ; Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana melangggar pasal 378 KUHPidana ; KEDUA : Atau Bahwa ia terdakwa Riama Br. Hutapea, pada tanggal 18 Juni 2010 sekira pukul wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu pada bulan Juni 2010 bertempat di Kantor Pegadaian UPC (Unit Pelayanan Cepat) cabang Mandala Jl. Mandala By Pass Kel. Tegal Sari Mandala Kec. Denai, Kota Madya atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum pengadilan Negeri, Dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, atau dengan tipu muslihat ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi hutang maupun menghapus piutang, yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : Sebelumnya terdakwa yang sudah sering mendatangi kantor Pegadaian UPC (Unit Pelayanan Cepat) Cabang Mandala Jl. Mandala By Pass Kel. -4- ribu

5 Tegal Sari Mandala Kec. Denai Kota Madya untuk melakukan pegadaian terhadap barang perhiasan milik terdakwa (nasabah) yang dilayani oleh saksi korban Sammy Mari C Manurung dan karena pertemuan tersebut pada awal bulan Juni 2010 terjadi perkenalan antara terdakwa dengan saksi korban yang mana dalam perkenalan tersebut terdakwa menjelaskan bahwa pekerjaannya melakukan jual beli perhiasan yang terbuat dari berlian, lalu terdakwa meminta kepada saksi korban untuk menjual barang-barang perhiasan berupa cincin, gelang, kerabu dan torah dengan kesepakatan harga jual diatas harga yang ditentukan oleh saksi korban dengan maksud agar terdakwa mendapat keuntungan yang disetujui oleh terdakwa selanjutnya terdakwa menjualkan barang-barang perhiasan tersebut kepada orang lain hingga laku kemudian terdakwa menyerahkan uang hasil penjualan perhiasan secara tunai kepada saksi korban lalu terdakwa kembali meminta kepada saksi korban untuk menjualkan barang-barang perhiasan lainnya hingga terjadi 3 (tiga) kali yang mana uang hasil penjualan perhiasan tersebut diserahkan terdakwa secara tunai kepada saksi korban lalu pada tanggal 18 Juni 2010 sekira pukul wib tedakwa kembali meminta kepada saksi korban untuk menjualkan barang-barang perhiasan lainnya berupa 14 (empat belas) kalung tura bermata berlian, 3 (tiga) gelang rupa-rupa bermata berlian, 1 (satu) mainan anggur bermata berlian, 2 (dua) cincin rupa-rupa bermata berlian dan 1 (satu) kerabu ronyok bermata berlian dengan harga sebesar Rp ,- ( lima puluh tujuh juta rupiah) dengan alasan akan datang pelanggannya dari Batam yang akan membeli perhiasan berlian yang akan dibayar chas hari itu juga karena terdakwa sudah 3 (tiga) kali menjual barang-barang perhiasan dengan baik maka saksi korban menyetujuinya lalu memberikan barang-barang perhiasan yang disaksikan oleh saksi Wibowo Mandara Guna yang merupakan seorang petugas Satpam pada kantor Pegadaian tersebut selanjutnya terdakwa membuat surat pernyataan yang ditanda ta ngani oleh terdakwa dengan isi benar telah menerima barang berupa 14 (empat belas) kalung tura bermata berlian, 3 (tiga) gelang ruparupa bermata berlian, 1 (satu) mainan anggur bermata berlian, 2 (dua) cincin rupa-rupa bermata berlian dan 1 (satu) kerabu ronyok bermata berlian untuk ditiitipkan jual seharga Rp ,- (lima puluh tujuh juta rupiah). Apabila barang tersebut tidak laku terjual maka akan dikembalikan pada tanggal 21 Juni 2010 kepada saksi korban karena merasa perhiasan yang diterima ter- -5-

6 dakwa masih kurang selanjutnya terdakwa meminta kepada saksi korban perhiasan berlian berupa 3 (tiga) kalung tura bermata berlian, 1 (satu) gelang plat bermata berlian, 1 (satu) mainan anggur bermata berlian, 3 (tiga) mainan kerabu dengan harga sebesar Rp ,- (dua puluh enam juta empat ratus lima puluh ribu rupiiah) hingga keseluruhan berjumlah Rp ,- (delapan puluh tiga juta empat ratus lima puluh ribu rupiah). Apabila barang tersebut tidak laku terjual maka akan dikembalikan pada tanggal 22 Juni 2010 kepada saksi korban selanjutnya terdakwa pergi dari tempat tersebut dan membawa barang-barang perhiasan tersebut, lalu pada tanggal 21 Juni 2010 saksi korban menagih uang hasil penjualan perhiasan berlian kepada terdakwa sebesar Rp ,- (lima puluh tujuh juta rupiah) namun oleh terdakwa tidak menyerahkan uang hasil penjualan perhiasan berlian tersebut kepada saksi korban kemudian terdakwa berjanji kepada saksi korban akan melunasi uang penjualan perhiasan tersebut pada tanggal 28 Agustus 2010 dengan dibuat suatu perjanjian oleh terdakwa terhadap saksi korban dengan isi dengan ini berjanji akan melakukan pelunasan pada hari Sabtu tanggal 28 Agustus 2010 terhadap barang berlian yang saya bawa untuk dititip jual sesuai surat pernyataan tanggal 18 Juni 2010 yang belum juga terealisasi kepada saksi korban apabila saya ingkar janji maka saya bersedia untuk diproses secara hukum yang berlaku pada tanggal 28 Agustus 2010 saksi korban kembali menagih uang hasil penjualan perhiasan berlian, namun terdakwa mengelak untuk membayarnya hingga berkali-kali saksi korban menagih uang hasil penjualan tersebut dan ternyata terdakwa tidak juga melunasinya hingga membuat saksi korban keberatan dengan perbuatan terdakwa lalu melaporkannya kepada pihak yang berwajib ; Akibat perbuatan terdakwa, saksi korban mengalami kerugian sebesar Rp ,- (delapan puluh tiga juta empat ratus lima puluh ribu rupiah) ; Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372 KUHPidana ; Menimbang bahwa berdasarkan Surat Tuntutan (Requisitoir) Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri tertanggal 28 Mei 2013 No. Reg. Perk. : PDM-993/Ep.1/MDN/07/2012, yang pada pokoknya menuntut Terdakwa dengan tuntutan sebagai berikut ;

7 1. Menyatakan terdakwa RIAMA Br. HUTAPEA bersalah melakukan tindak pidana Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu dengan tipu muslihat ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain -7- untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya member hutang maupun piutang maupun menghapuskan piutang sebagaimana diatur dalam pasal 378 KUHPidana dalam Surat Dakwaan Pertama ; Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Riama br Hutapea oleh karena itu dengan pidana penjara selama 10 (Sepuluh) bulan ; Menyatakan barang bukti berupa 2 (dua) lembar Surat Pernyataan yang dibuat oleh Riama br Hutapea tanggal 18 Juni 2010, 1 ( satu ) lembar Surat Perjanjian yang dibuat oleh Riama br Hutapea tanggal 21 Juli 2010, seluruhnya terlampir dalam berkas perkara ; Menetapkan supaya terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp 1000,- (Seribu rupiah) ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim lan Negeri setelah mempertimbangkan fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan, unsurunsur Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri, Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri telah menjatuhkan Putusan No : 2/Pid.B/2013/PN.MDN. tanggal 27 Juni 2013 yang amarnya berbunyi sebagai berikut ; Menyatakan terdakwa Riama Br Hutapea terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penipuan ; Memidana terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 9 (sembilan) bulan ; Menyatakan barang bukti berupa 2 (dua) lembar Surat Pernyataan yang dibuat oleh Riama br Hutapea tertanggal 18 Juni 2010 dan 1 ( satu ) lembar Surat Perjanjian yang dibuat oleh Riama br Hutapea tanggal 21 Juli 2010, tetap terlampir dalam berkas perkara ; Membebani terdakwa untuk membayar ongkos perkara sebesar Rp 1000,- (Seribu rupiah) ;

8 Menimbang, bahwa terhadap Putusan lan Negeri tersebut, Penasehat Hukum Terdakwa telah mengajukan permintaan banding dihadapan Panitera lan Negeri sebagaimana telah dituangkan didalam Akta Permintaan Banding Nomor : 114/ Akte Pid./2013/PN. MDN tanggal 01 Juli 2013 dan permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri pada tanggal 16 Juli 2013 melalui Akta Pemberitahuan Pernyataan Banding No. 114/Akta.PID /2013/PN. MDN ; Menimbang, Bahwa pada tanggal 09 Juli 2013 kepada Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri, dan Terdakwa, telah diberikan kesempatan untuk mempelajari berkas perkara Banding tersebut selama 7 (tujuh) hari terhitung mulai tanggal 10 Juli 2013 ; Menimbang, bahwa karena permohonan banding dari Penasehat hukum Terdakwa tersebut telah diajukan dalam tenggang waktu dan memenuhi tata cara serta syarat-syarat yang ditentukan oleh Undangundang, maka permintaan banding tersebut secara yuridis formil dapat diterima ; Menimbang, bahwa setelah lan Tinggi memeriksa dan mempelajari dengan seksama berkas perkara yang dimintakan banding yang terdiri dari Berita Acara Pemeriksaan di sidang lan Negeri, beserta surat yang timbul di sidang yang berhubungan dengan perkara ini dan salinan resmi Putusan lan Negeri tanggal 27 Juni 2013 Nomor : 2/Pid.B/2013/PN.MDN, lan Tinggi berpendapat bahwa pertimbangan hukum lan Tingkat Pertama yang mendasari putusannya mengenai telah terbuktinya secara sah dan meyakinkan kesalahan Terdakwa atas dakwaan pertama melanggarpasal 378 KUHP dan hukuman pidana yang dijatuhkan telah tepat dan benar oleh karenanya lan Tinggi dapat menyetujui dan mengambil alih sebagai pertimbangan hukumnya sendiri dalam memeriksa dan memutus perkara ini di tingkat banding ;

9 Menimbang bahwa atas dasar pertimbangan tersebut diatas lan Tinggi berpendapat bahwa putusan lan Negeri tanggal 27 Juni 2013 Nomor : 2/Pid.B/2013/PN.MDN yang dimohonkan banding tersebut harus dikuatkan ; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman, maka Terdakwa harus dibebani membayar biaya perkara dalam dua tingkat Peradilan ; Mengingat ketentuan dalam pasal 378 KUHP dan ketentuan dalam Bab XVII, bagian kesatu KUHAP, dan ketentuan yang bersangkutan ; MENGADILI Menerima permintaan banding dari Penasehat Hukum Terdakwa tersebut ; Menguatkan Putusan lan Negeri tanggal 27 Juni 2013 Nomor : 2/Pid.B/2013/PN.MDN, yang dimohonkan banding tersebut ; Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam kedua tingkat peradilan, dalam tingkat banding sebesar Rp (dua ribu lima ratus rupiah) ; Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Senin tanggal 23 September 2013 oleh kami KITA JENDA GINTING, SH. Hakim sebagai Hakim Ketua Sidang, GATOT SUHARNOTO, SH. dan DR. NARDIMAN, SH. MH. Masing-masing sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk oleh Ketua tanggal 26 Agustus 2013 No : 415/PID/2013/PT.MDN untuk memeriksa dan mengadili perkara ini ditingkat banding, putusan mana diucapkan pada hari Selasa tanggal 24 September 2013 dalam persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis dan didampingi oleh Hakim Anggota tersebut diatas, dengan dibantu oleh MARTHIN A.P. SINAGA, SH. Panitera Pengganti pada -9-

10 , tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri dan Terdakwa maupun Penasehat Hukumnya ; Hakim Anggota ; Hakim Ketua ; Ttd GATOT SUHARNOTO, SH. Ttd DR. NARDIMAN, SH.MH -10- Ttd KITA JENDA GINTING, SH. Panitera Pengganti Ttd MARTHIN A.P. SINAGA, SH.