KONGRUENSI SEGIEMPAT (Dikaji Berdasarkan Kongruensi Segitiga) Nurul Saila

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KONGRUENSI SEGIEMPAT (Dikaji Berdasarkan Kongruensi Segitiga) Nurul Saila"

Transkripsi

1 ISSN KONGRUENSI SEGIEMPT (ikaji erdasarkan Kongruensi Segitiga) Nurul Saila Staf Pengajar Universitas Panca Marga Probolinggo (diterima: , direvisi: ) bstrak Kongruensi segiempat masih mengacu pada definisi poligon. Segiempat dapat dibentuk dari dua segitiga dengan sebuah sisi sekutu (diagonal). Untuk menunjukkan dua segitiga kongruen, terdapat dua postulat dan satu teorema yang bisa digunakanyaitu (1) postulat sisi-sudutsisi, (2) postulat sudut-sisi-sudut dan (3) Teorema sisi-sisi-sisi. Kajian teori ini bertujuan untuk merumuskan teorema yang dapat digunakan untuk menunjukkan segiempat-segiempat kongruen. ari kajian ini disimpulkan bahwa dua segiempat kongruen jika terdapat suatu korespondensi diantara titik-titik puncaknya sedemikian sehingga: (1) tiga sisi dan dua sudut yang diapit oleh sisi-sisi itu dari segiempat pertama kongruen dengan bagian-bagian yang berkorespondensi dari segiempat kedua. (2) dua sisi yang bersisian dan diagonal yg ditarik dari titik potong kedua sisi itu, dua sudut yang diapit oleh sisi-sisi itu dari segiempat pertama kongruen dengan bagian-bagian yang berkorespondensi dari segiempat kedua. (3) dua sisi yang berhadapan dan diagonal serta sudut-sudut yang dibentuk oleh diagonal dengan sisi-sisi itu dari segiempat pertama kongruen dengan bagian-bagian yang berkorespondensi dari segiempat kedua.(4) dua sudut yang berhadapan dan diagonal serta sudut-sudut yang dibentuk oleh diagonal dan terletak pada sisi yang sama dari diagonal segiempat pertama kongruen dengan bagian-bagian yang berkorespondensi dari segiempat kedua.(5) keempat sisi dan satu diagonal segiempat pertama kongruen dengan bagian-bagian yang berkorespondensi dari segiempat kedua. Kata kunci: Kongruensi, Segitiga, Segiempat. PENHULUN Kongruensi Kongruensi dinotasikan dengan.efinisi ruas garis-ruas garis yang kongruen adalah ruas garisruas garis yang mempunyai ukuran sama,. Sedangkan definisi sudut-sudut yang kongruen adalah sudut-sudut yang mempunyai ukuran sama, u = u. Kongruensi Segitiga Segitiga adalah poligon yang mempunyai tiga sisi. iasanya segitiga dinotasikan dengan. efinisi segitiga mengacu pada definisi poligon. efinisi poligon-poligon yang kongruen adalah dua poligon dimana terdapat suatu korespondensi satu-satu diantara titik-titik puncaknya sedemikian sehingga: a. Semua sisi yang berkorespondensi kongruen, dan b. Semua sudut yang berkorespondensi kongruen. EF PQRSTU (1) P, Q, R, S, E T, F U; (2) ; (3) erdasarkan definisi poligon-poligon yang kongruen, maka segitiga-segitiga yang kongruen adalah dua segitiga, dimana ketiga sisi dari segitiga pertama kongruen dengan tiga sisi yang berkorespondensi dari segitiga kedua dan ketiga sudut dari segitiga pertama kongruen dengan ketiga sudut yang berkorespondensi dari segitiga kedua. EF dan, E, F. Terdapat dua postulat dan satu teorema untuk membuktikan segitiga-segitiga kongruen, yaitu: 42

2 PEGOGY Vol. 02 No. 01 Tahun 2015 ISSN Postulat Sisi-Sudut-Sisi: ua segitiga kongruen jika terdapat suatu korespondensi diantara titiktitik puncaknya sedemikian sehingga dua sisi dan sudut apitnya dari segitiga pertama kongruen secara berurutan dengan bagian-bagian yang berkorespondensi pada segitiga kedua. 2. Postulat Sudut-Sisi-Sudut: ua segitiga kongruen jika terdapat suatu korespondensi diantara titik-titik puncaknya sedemikian sehingga dua sudut dan sisi apitnya dari segitiga pertama kongruen secara berurutan dengan bagian-bagian yang berkorespondensi pada segitiga kedua. 3. Teorema Sisi-Sisi-Sisi: ua segitiga kongruen jika terdapat suatu korespondensi diantara titiktitik puncaknya sedemikian sehingga tiga sisi dari segitiga pertama kongruen dengan sisi-sisi yang berkorespondensi pada segitiga kedua. iketahui: uktikan: ukti: 6 efinisi segitiga 7 Transitif (4, 6) 7 R R Jika dua sisi suatu segitiga kongruen maka sudut-sudut dihadapan sisi-sisi itu kongruen(teorema) 8 iketahui 9 Transitif (8, 2) 10 R R Jika dua sisi suatu segitiga kongruen maka sudut-sudut dihadapan sisi-sisi itu kongruen(teorema) Postulat penjumlahan dalam (7, 10) Postulat sisi-sudut-sisi (9, 11, 7) 13 EF Segiempat Jika dua segitiga kongruen dengan segitiga yang sama maka ketiganya saling kongruen (12, 5) [Teorema] Segiempat adalah poligon yang mempunyai empat sisi. erdasarkan definisi poligon, maka definisi segiempat adalah adalah himpunan titik-titik dengan ruas garis-ruas garis, sedemikian sehingga jika sebarang dua ruas garis berpotongan maka titik potongnya akan berupa ada) titik yang lain. dan bukan (tidak No Pernyataan lasan 1 Pada titik, dibuat sudut yang konruen dengan EF ( S EF) 2 Perpanjang ke R, sedemikian sehingga. 3 adalah garis melalui R dan 4 iketahui 5 R EF Pada sebuah titik dari suatu garis, ada suatu sudut yang titik sudutnya titik itu dan salah satu sisinya garis itu sedemikian sehingga sudut ini kongruen dengan sebarang sudut yang diketahui (Postulat) Sinar dapat diperpanjang menurut arahnya sejauh yang diinginkan (postulat). da satu dan hanya satu garis melalui dua titik (postulat). Postulat sisi-sudut-sisi (2, 1, 4) P 1 P 2 P 3 P 4 Himpunan titik-titik disebut titiktitik puncak segiempat. ruas garis-ruas garis, disebut sisi-sisi segiempat. Sudut-sudut P 1, P 2, P 3, P 4, disebut sudut-sudut segiempat. Ruas garis-ruas garis yang menghubungkan titik-titik puncak yang berhadapan, disebut, disebut diagonal-diagonal segiempat. Segiempat diberi nama menurut nama titik-titik puncaknya yang diambil searah jarum jam atau 43

3 Kongruensi Segiempat Saila, N. berlawanan dengan arah jarum jam. Jadi, segiempat diatas dapat diberi nama segiempat atau atau atau (searah jarum jam) atau segiempat atau atau atau (berlawanan dengan arah jarum jam). Jenis-jenis Segiempat persegipanjang dan atau atau atau merupakan sudut siku-siku. E jajaran genjang poligon segiempat trapesium Persegipanjang mempunyai sifat-sifat: 1. Sisi-sisi yang berhadapan sejajar ( dan persegi panjang belah ketupat trapesium samakaki persegi Gambar 1. Jenis-jenis Segiempat Jajaran Genjang efinisi jajaran genjang adalah suatu segiempat yang sisi-sisinya yang berhadapan sejajar. Sejajar dinotasikan dengan. Jadi: Jajaran genjang dan. E Jajaran genjang mempunyai sifat-sifat: 1. Sisi-sisi yang berhadapan sejajar ( dan ) 2. Sisi-sisi yang berhadapan kongruen ( ) 3. Sudut-sudut yang berhadapan kongruen ( dan ) 4. iagonal-diagonalnya membagi dua sama panjang ( ) Persegi Panjang efinisi persegi panjang adalah suatu jajaran genjang yang mempunyai sebuah sudut siku-siku. Jadi: ) 2. Sisi-sisi yang berhadapan kongruen ( ) 3. Keempat sudutnya siku-siku (u = u = u = u = 90 ) 4. iagonal-diagonalnya sama panjang dan membagi dua sama panjang ( ). Persegi efinisi persegi adalah suatu persegipanjang dengan dua sisi bersisian kongruen. Jadi: persegi persegi panjang dan atau Persegi mempunyai sifat-sifat: 1. Sisi-sisi yang berhadapan sejajar ( dan ) 2. Keempat sisinya kongruen ( ) 44

4 PEGOGY Vol. 02 No. 01 Tahun 2015 ISSN Keempat sudutnya siku-siku (u = u = u = u = 90 ) 4. iagonal-diagonalnya sama panjang dan membagi dua sama panjang ( ). elah Ketupat efinisi belah ketupat adalah suatu jajaran genjang dengan dua sisi bersisian kongruen. Jadi: belah ketupat jajaran genjang dan atau Sisi-sisi yang sejajar, dan disebut alas trapesium. adalah alas atas dan adalah alas bawah. Sedangkan sisi-sisi yang tidak sejajar, dan disebut kaki-kaki trapesium. Sudut-sudut dan disebut sudut-sudut alas bawah, sedangkan sudutsudut dan disebut sudut-sudut alas atas. Trapesium Samakaki efinisi trapesium samakaki adalah suatu trapesium dimana sisi-sisinya yang tidak sejajar kongruen. Jadi: trapesium samakaki trapesium dan. E elah ketupat mempunyai sifat-sifat: Trapesium samakaki mempunyai sifat-sifat: 1. Sisi-sisi yang berhadapan sejajar ( dan 1. Mempunyai sepasang sisi sejajar ( ). ) 2. Sepasang sisi yang tidak sejajar kongruen 2. Keempat sisinya kongruen ( ( ). ) 3. Sudut-sudut alas bawah dan alas atasnya 3. Sudut-sudut yang berhadapan kongruen ( kongruen (, )., ) 4. iagonal-diagonalnya berpotongan tegaklurus Kongruensi Segiempat dan membagi dua sama panjang ( Segiempat dinotasikan dengan. Segiempat ). adalah poligon yang mempunyai empat sisi. Sehingga segiempat mengacu pada Trapesium poligon. efinisi poligon-poligon yang kongruen efinisi trapesium adalah suatu segiempat yang adalah dua poligon dimana terdapat suatu mempunyai satu dan hanya satu pasang sisi sejajar. korespondensi satu-satu diantara titik-titik puncaknya Jadi: sedemikian sehingga: trapesium dan. a. Semua sisi yang berkorespondensi kongruen, dan b. Semua sudut yang berkorespondensi kongruen. Sehingga segiempat-segiempat yang kongruen adalah dua segiempat dimana terdapat suatu korespondensi satu-satu diantara titik-titik puncaknya sedemikian sehingga: 45

5 Kongruensi Segiempat Saila, N. a. Semua sisi yang berkorespondensi kongruen, dan b. Semua sudut yang berkorespondensi kongruen. Maka, PQRS dan P, Q, R, S. Suatu Segiempat dapat dibentuk dari dua segitiga dengan sebuah sisi sekutu. dibentuk oleh dan dengan sisi sekutu. P Q S R PQRS dibentuk oleh PQS dan QRS dengan sisi sekutu. Jika PQS, berdasarkan definisi segitigasegitiga yang kongruen, maka : 1., dan 2.. Jika QRS, berdasarkan definisi segitigasegitiga yang kongruen, maka: 1., dan 2.. Karena dan maka Q (postulat penjumlahan sudut). Karena maka Q (postulat penjumlahan sudut). Sehingga jika PQS dan QRS maka: 1. dan 2., Q, R, S. Yaitu PQRS. Jadi dengan menunjukkan dua segitiga yang membentuk segiempat yang pertama masing-masing kongruen dengan dua segitiga yang membentuk segiempat kedua maka kedua segiempat kongruen. PEMHSN Kongruensi Segiempat erdasarkan Postulat Sisi- Sudut-Sisi. Postulat Sisi-Sudut-Sisi: ua segitiga kongruen jika terdapat suatu korespondensi diantara titik-titik puncaknya sedemikian sehingga dua sisi dan sudut apitnya dari segitiga pertama kongruen secara berurutan dengan bagian-bagian yang berkorespondensi pada segitiga kedua. Jadi,, atau, atau. Kajian 1 Pada dan PQRS di atas, dapat dibentuk dari dan, dan PQRS dapat dibentuk dari PQR dan PRS. Pada dan PQR, jika maka berdasarkan postulat sisi-sudut-sisi, PQR. Sehingga Jika R maka PRS. an jika maka berdasarkan postulat sisi-sudut-sisi, PRS. Sehingga PQRS. 46

6 PEGOGY Vol. 02 No. 01 Tahun 2015 ISSN iketahui: dan PQRS, Q R uktikan: PQRS ukti: PERNYTN LSN 1. iketahui 2. Q iketahui 3. iketahui 4. PQR Postulat sisisudutsisi(1,2,3) 5. RPQ efinisi (4) 6. efinisi (4) 7. efinisi (4) 8. R iketahui 9. PRS Postulat pengurangan sudut(7,6) 10. iketahui 11. PRS Postulat sisisudutsisi(5,8,9) 12. RPS efinisi (11) 13. P Postulat penjumlahan sudut (5, 12) 14. efinisi (11) 15. S efinisi (11) 16. PQRS efinisi (TERUKTI) (1,3,10,14; 2,8,13,15) adalah tiga sisi dari. adalah sudut yang diapit oleh sisi- sisi 47 sisi-sisi dan adalah sudut yang diapit oleh. Sedangkan, Q dan R adalah bagian-bagian dari PQRS yang berkorespondensi satu-satu secara berurutan dengan dan dari. Jadi: ua segiempat kongruen jika terdapat suatu korespondensi satu-satu diantara titik-titik puncaknya sedemikian sehingga tiga sisi dan dua sudut yang diapit oleh sisi-sisi itu dari segiempat pertama kongruen secara berurutan dengan bagian-bagian yang berkorespondensi dari segiempat kedua. Kajian 2 Pada dan PQRS di atas, dapat dibentuk dari dan, dan PQRS dapat dibentuk dari PQS dan SQR. Pada dan PQS, jika dan PQS dan maka berdasarkan postulat sisi-sudut-sisi, PQR. an jika dan SQR maka berdasarkan postulat sisi-sudut-sisi SQR. kibatnya: PQRS. iketahui: dan PQRS, SQR PQS uktikan: PQRS ukti: PERNYTN 1. iketahui 2. PQS iketahui LSN

7 Kongruensi Segiempat Saila, N. 3. iketahui 4. PQS Postulat sisisudut-sisi(1,2,3) 5. P efinisi segitiga(4) 6. efinisi segitiga(4) 7. PSQ efinisi segitiga(4) 8. iketahui 9. SQR iketahui 10. SQR Postulat sisisudut-sisi(3,9,8) 11. QSR efinisi segitiga(10) 12. efinisi segitiga(10) 13. R efinisi segitiga(10) 14. Q Postulat penjumlahan sudut(2,9) 15. S Postulat penjumlahan sudut(7,11) 16. PQRS (TERUKTI) efinisi (1,6,8,12; 5,13,14,15) adalah dua sisi yang terletak bersisian dari. adalah diagonal yang ditarik dari titik potong sisi. adalah sudut yang diapit oleh sisi dan diagonal, dan adalah sudut yang diapit oleh sisi dan diagonal. Sedangkan SQR dan PQS adalah bagian-bagian dari PQRS yang berkorespondensi secara berurutan dengan,, dan dari. Jadi: ua segiempat kongruen jika terdapat suatu korespondensi satu-satu diantara titik-titik puncaknya sedemikian sehingga dua sisi yang bersisian dan diagonal yg ditarik dari titik potong kedua sisi itu, dua sudut yang diapit oleh sisi-sisi itu dari segiempatpertama kongruen secara berurutan dengan bagian-bagian yang berkorespondensi dari segiempat kedua. Kajian 2 Pada dan PQRS di atas, dapat dibentuk dari dan, dan PQRS dapat dibentuk dari PQS dan SQR. Pada dan PQS, jika dan PQS dan maka berdasarkan postulat sisi-sudut-sisi, PQR. an jika dan SQR maka berdasarkan postulat sisi-sudut-sisi SQR. kibatnya: PQRS. iketahui: dan PQRS, SQR PQS uktikan: PQRS ukti: PERNYTN LSN 1. iketahui 2. PQS iketahui 3. iketahui 4. PQS Postulat sisisudutsisi(1,2,3) 5. P efinisi segitiga(4) 6. efinisi segitiga(4) 7. PSQ efinisi segitiga(4) 48

8 PEGOGY Vol. 02 No. 01 Tahun 2015 ISSN iketahui 9. SQR iketahui 10. SQR Postulat sisisudutsisi(3,9,8) 11. QSR efinisi segitiga(10) 12. efinisi segitiga(10) 13. R efinisi segitiga(10) 14. Q Postulat penjumlahan sudut(2,9) 15. S Postulat penjumlahan sudut(7,11) 16. PQRS (TERUKTI) efinisi (1,6,8,12; 5,13,14,15) adalah dua sisi yang terletak bersisian dari. adalah diagonal yang ditarik dari titik potong sisi. adalah sudut yang diapit oleh sisi dan diagonal, dan adalah sudut yang diapit oleh sisi dan diagonal. Sedangkan SQR dan PQS adalah bagian-bagian dari PQRS yang berkorespondensi secara berurutan dengan,, dan dari. Jadi: ua segiempat kongruen jika terdapat suatu korespondensi satu-satu diantara titik-titik puncaknya sedemikian sehingga dua sisi yang bersisian dan diagonal yg ditarik dari titik potong kedua sisi itu, dua sudut yang diapit oleh sisi-sisi itu dari segiempat pertama kongruen secara berurutan dengan bagian-bagian yang berkorespondensi dari segiempat kedua. Kajian 3 Pada dan PQRS di atas, dapat dibentuk dari dan, dan PQRS dapat dibentuk dari PQS dan SQR. Pada dan PQS jika dan PQS dan maka berdasarkan postulat sisi-sudut-sisi, PQR. an jika dan QSR maka berdasarkan postulat sisi-sudut-sisi QSR. kibatnya: PQRS. iketahui: dan PQRS PQS QSR uktikan: PQRS ukti: PERNYTN LSN 1. (ss) iketahui 2. PQS iketahui 3. iketahui 4. PQR Postulat sisi-sudutsisi(1,2,3) 5. P (sd) efinisi (4) 6. (ss) efinisi (4) 7. PSQ efinisi (4) 8. QSR iketahui 9. S (sd) Postulat penjumlahan sudut(7,8) 10. (ss) iketahui 11. QSR Postulat sisi-sudutsisi(3, 8, 10) 12. RQS efinisi (11) 13. Q (sd) Postulat penjumlahan sudut (2,12) 14. R (sd) efinisi (11) 15. (ss) efinisi (11) 16. PQRS efinisi (TERUKTI) 49

9 Kongruensi Segiempat Saila, N. (1,6,10,15; 5,9,13,14) dan adalah dua sisi yang berhadapan pada. adalah salah satu diagonal. an dan adalah sudut-sudut yang dibentuk oleh diagonal dengan dan. Sedangkan,,, PQS dan SQR adalah bagian-bagian dari PQRS yang secara berurutan kongruen dengan,,, dan. Jadi: ua segiempat kongruen jika terdapat suatu korespondensi satu-satu diantara titik-titik puncaknya sedemikian sehingga dua sisi yang berhadapan dan diagonal serta sudut-sudut yang dibentuk oleh diagonal dengan sisi-sisi itu dari segiempat pertama kongruen secara berurutan dengan bagian-bagian yang berkorespondensi dari segiempat kedua. Pada dan PQRS di atas, dapat dibentuk dari dan, dan PQRS dapat dibentuk dari PQS dan SQR. Pada dan PQS jika PQS, dan PSQ maka berdasarkan postulat sudut-sisi-sudut, PQS. an jika Q dan S, maka SQR dan QSR. Sehingga QSR. Jadi PQRS. iketahui: dan PQRS Q PQS PSQ Kongruensi Segiempat erdasarkan Postulat Sudut-Sisi-Sudut Postulat Sudut-Sisi-Sudut: ua segitiga kongruen jika terdapat suatu korespondensi diantara titik-titik puncaknya sedemikian sehingga dua sudut dan sisi apitnya dari segitiga pertama kongruen secara berurutan dengan bagian-bagian yang berkorespondensi pada segitiga kedua. Jadi, P,, atau, atau P,. 50 S uktikan: PQRS ukti: PERNYTN LSN 1. PQS iketahui 2. iketahui 3. PSQ iketahui 4. PQS Postulat sudutsisi-sudut(1,2,3) 5. (ss) efinisi (4) 6. (ss) efinisi (4) 7. P(sd) efinisi (4) 8. Q (sd) iketahui 9. SQR Postulat pengurangan sudut(8,1) 10. S(sd) iketahui 11. QSR Postulat pengurangan sudut(10,3) 12. QSR Postulat sudutsisi-sudut(9,2,11) 13. (ss) efinisi

10 PEGOGY Vol. 02 No. 01 Tahun 2015 ISSN (12) 14. (ss) efinisi (12) 15. R(sd) efinisi (12) 16. PQRS efinisi (5,6,13,14; 7,8,10,15) dan adalah sudut-sudut yang berhadapan pada. adalah diagonal yang ditarik dari titik-titik sudut dan. an dan adalah sudut-sudut yang dibentuk oleh diagonal dengan sisi-sisi dan terletak pada sisi yang sama dari diagonal. Sedangkan Pada dan PQRS di atas, dapat dibentuk dari dan, dan PQRS dapat dibentuk dari PQS dan SQR. Pada dan PQS jika, dan maka berdasarkan teorema sisi-sisi-sisi, PQS. an jika dan, maka berdasarkan teorema sisi-sisi-sisi, QSR. Jadi PQRS. Q, S,, PQS dan PSQ adalah bagian-bagian dari PQRS yang secara berurutan kongruen,,, dan. Jadi, ua segiempat kongruen jika terdapat suatu korespondensi satu-satu diantara titik-titik puncaknya sedemikian sehingga dua sudut yang berhadapan dan diagonal serta sudut-sudut yang dibentuk oleh diagonal dan terletak pada sisi yang sama dari diagonal segiempat pertama kongruen secara berurutan dengan bagian-bagian yang berkorespondensi dari segiempat kedua. Kongruensi Segiempat erdasarkan Teorema Sisi- Sisi-Sisi Teorema Sisi-Sisi-Sisi: ua segitiga kongruen jika terdapat suatukorespondensi diantara titik-titik puncaknya sedemikian sehingga tiga sisi dari segitiga pertama kongruen dengan sisi-sisi yang berkorespondensi pada segitiga kedua. Jadi, jika pada dan EF berlaku: 51 iketahui: uktikan: dan PQRS PQRS Q R ukti: PERNYTN LSN 1. (ss) iketahui 2. iketahui 3. (ss) iketahui 4. PQS Teorema sisi-sisisisi(1, 2, 3) 5. P(sd) efinisi (4) 6. PQS efinisi (4) 7. PSQ efinisi (4)

11 Kongruensi Segiempat Saila, N. 8. (ss) iketahui 9. (ss) iketahui 10. QSR Teorema sisi-sisisisi(8,9,2) 11. R(sd) efinisi (10) 12. RQS efinisi (10) 13. RSQ efinisi (10) 14. Q(sd) Postulat penjumlahan sudut (6, 12) 15. S(sd) Postulat penjumlahan sudut (7, 13) 16. PQRS efinisi (1, 3, 8, 9; 5, 11, 14, 15) keempat sisi dari. adalah salah satu diagonal. Sedangkan adalah bagian-bagian dari PQRS yang secara berurutan kongruen dengan. Jadi, kongruen secara berurutan dengan bagian-bagian yang berkorespondensi dari segiempat kedua.(postulat sisi-sudut-sisi) 3. dua sisi yang berhadapan dan diagonal serta sudut-sudut yang dibentuk oleh diagonal dengan sisi-sisi itu dari segiempat pertama kongruen secara berurutan dengan bagian-bagian yang berkorespondensi dari segiempat kedua.(postulat sisi-sudut-sisi) 4. dua sudut yang berhadapan dan diagonal serta sudut-sudut yang dibentuk oleh diagonal dan terletak pada sisi yang sama dari diagonal segiempat pertama kongruen secara berurutan dengan bagian-bagian yang berkorespondensi dari segiempat kedua.(postulat sudut-sisi-sudut) 5. sehingga keempat sisi dan satu diagonal segiempat pertama kongruen secara berurutan dengan bagian-bagian yang berkorespondensi dari segiempat kedua.(teorema sisi-sisi-sisi) ua segiempat kongruen jika terdapat suatu korespondensi satu-satu diantara titik-titik puncaknya sedemikian sehingga keempat sisi dan satu diagonal segiempat pertama kongruen secara berurutan dengan bagian-bagian yang berkorespondensi dari segiempat kedua. Saran erdasarkan hasil kajian ini, maka penulis berharap ada yang tertarik untuk melakukan kajian lebih lanjut tentang bentuk-bentuk poligon yang lain atau poligon secara lebih spesifik. KESIMPULN N SRN Kesimpulan erdasarkan konsep segitiga, maka dua segiempat kongruen jika terdapat suatu korespondensi diantara titik-titik puncaknya sedemikian sehingga: 1. tiga sisi dan dua sudut yang diapit oleh sisi-sisi itu dari segiempat pertama kongruen secara berurutan dengan bagian-bagian yang berkorespondensi dari segiempat kedua. (postulat sisi-sudut-sisi) 2. dua sisi yang bersisian dan diagonal yg ditarik FTR PUSTK dinawan, M. holik dan Sugijono Matematika untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Erlangga. frizal Segitiga-Segitiga yang Sebangun. diunduh melaluihttp://afrizalmr.wordpress.com/category /kesebangunan-segitiga/ pada tanggal 5 Maret simtot Segitiga Kongruen dan Sebangun. diunduh melaluihttp://asimtot.wordpress.com/2010/06/0 1/segitiga-kongruen-dan-sebangun/ pada tanggal 5 Maret dari titik potong kedua sisi itu, dua sudut yang Lewis, H Geometry ontemporary course.new York: Van Nostrand o. diapit oleh sisi-sisi itu dari segiempat pertama 52

12 PEGOGY Vol. 02 No. 01 Tahun 2015 ISSN Max Peter & William L.S Fundamental Geometry Simplified pproach. New York: Litton Educational Publishing Inc. Moiss, EE & Floyd, L Jr Geometry.alifornia: ddison Wesley Publishing o. Raharja, asuki Kesebangunan Segitiga. diunduh melaluihttp://basukiraharja.wordpress.com/201 0/09/04/kesebangunan-segitiga/ pada tanggal 5 Maret Tustanto, Wihdiasari, dan oh, Juliana JM Makalah Kongruensi dan Kesebangunan Segiempat. iunduh melalui 9f426 pada tanggal 3 pril Widya, Fia Makalah Kesebangunan Segitiga dan Segitiga.diunduh melalui pada tanggal 3 pril

BAB V BAHAN LATIHAN DAN SARAN PEMECAHANNYA

BAB V BAHAN LATIHAN DAN SARAN PEMECAHANNYA V HN LTIHN N SRN PMHNNY. ahan Latihan Kerjakanlah soal-soal berikut. Jangan mencoba melihat petunjuk atau kunci, sebelum benar-benar nda mengalami jalan buntu. 1. alam sebuah persegipanjang ditarik 40

Lebih terperinci

- Segitiga dengan dua sisinya sama panjang dan terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen disebut segitiga samakaki

- Segitiga dengan dua sisinya sama panjang dan terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen disebut segitiga samakaki SEGITIG DN SEGIEMPT. SEGITIG 1. Mengenal Segitiga Jika persegi panjang PQRS dipotong melalui diagonal PR, maka akan didapat dua bangun yang berbentuk segitiga yang sama dan sebangun atau kongruen. Semua

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

KISI-KISI PENULISAN SOAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS KISI-KISI PENULISAN SAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Segiempat dan Segitiga Kelas / semester : VII / 2 Standar Komptensi : Memahami konsep segi empat

Lebih terperinci

BAB I KESEBANGUNAN BANGUN DATAR

BAB I KESEBANGUNAN BANGUN DATAR I KSNGUNN NGUN TR Peta Konsep Kesebangunan angun atar prasyarat Kesebangunan ua angun atar terdiri atas ua bangun datar kongruen khususnya Segitiga kongruen ua bangun datar sebangun khususnya Segitiga

Lebih terperinci

8 SEGITIGA DAN SEGI EMPAT

8 SEGITIGA DAN SEGI EMPAT 8 SEGITIG N SEGI EMPT Hampir setiap konstruksi bangunan yang dibuat manusia memuat bentuk bangun segitiga dan segi empat. matilah lingkungan sekitarmu. entuk bangun manakah yang ada pada benda-benda di

Lebih terperinci

Rasio. atau 20 : 10. Contoh: Tiga sudut memiliki rasio 4 : 3 : 2. tentukan sudut-sudutnya jika:

Rasio. atau 20 : 10. Contoh: Tiga sudut memiliki rasio 4 : 3 : 2. tentukan sudut-sudutnya jika: Rasio Rasio adalah perbandingan ukuran. Rasio digunakan untuk membandingkan besaran dengan pembagian. Misal dua segitiga memiliki bentuk yang sama tetapi ukurannya berbeda. Salah satu sisinya yang seletak

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB XII BANGUN DATAR

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB XII BANGUN DATAR SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB XII BANGUN DATAR Dr. Djadir, M.Pd. Dr. Ilham Minggi, M.Si Ja faruddin,s.pd.,m.pd. Ahmad Zaki, S.Si.,M.Si Sahlan Sidjara, S.Si.,M.Si

Lebih terperinci

Geometri Dimensi Dua

Geometri Dimensi Dua Geometri Dimensi Dua Materi Pelatihan Guru SMK Model Seni/Pariwisata/Bisnis Manajemen Yogyakarta, 28 November 23 Desember 2010 Oleh Dr. Ali Mahmudi JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

Oleh : Ghelvinny, S.Si Kesebangunan & Kongruensi SMPN 199 Jakarta

Oleh : Ghelvinny, S.Si Kesebangunan & Kongruensi SMPN 199 Jakarta TUGS MTMTIK Nama/kls :... Materi : Kesebangunan dan Kongruensi Petunjuk : etak soal ini dan ditempel di portofolio masing-masing Sukses diraih karena Kerja Keras & Kesabaran Kerjakan dengan menggunakan

Lebih terperinci

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT 8 SEGITIG N SEGIEMPT Segitiga Simetri putar Segitiga sama kaki asis bagi Persegi panjang Segitiga sama sisi Garis tinggi Persegi Segitiga sembarang Garis berat Jajar genjang Segitiga lancip Garis sumbu

Lebih terperinci

KONGRUENSI PADA SEGITIGA

KONGRUENSI PADA SEGITIGA KONGRUENSI PADA SEGITIGA (Jurnal 6) Memen Permata Azmi Mahasiswa S2 Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia Perkuliah geometri kembali pada materi dasar yang kita anggap remeh selama ini.

Lebih terperinci

BAB I DEFINISI DEFINISI DAN PENGGUNAANNYA DIDALAM PEMBUKTIAN

BAB I DEFINISI DEFINISI DAN PENGGUNAANNYA DIDALAM PEMBUKTIAN I FINISI FINISI N PNGGUNNNY ILM PMUKTIN Mendifinisikan suatu kata adalah penting, sebab (1) definisi-definisi tersebut dibentuk untuk keperluan manusia dalam kaitannya dengan diskusi, dan (2) setiap definisi

Lebih terperinci

Konsep Dasar Geometri

Konsep Dasar Geometri Konsep Dasar Geometri. Segitiga 1. Definisi Segitiga Segitiga merupakan model bangun ruang datar yang dibatasi oleh tiga ruas garis. 2. Klasifikasi Segitiga a) Segitiga menurut panjang sisinya 1) Segitiga

Lebih terperinci

Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS

Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS A. Pengantar Materi yang akan di bahas pada kegiatan pembelajaran ini terdiri atas pengertian simetri lipat, simetri putar, setengah putaran,

Lebih terperinci

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran Apa kabar Saudara? Semoga Anda dalam keadaan sehat dan semangat selalu. Selamat berjumpa pada inisiasi kedua pada mata kuliah Pemecahan Masalah Matematika. Kali ini topik

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMER ELJR PENUNJNG PLPG 2016 MT PELJRN/PKET KEHLIN GURU KELS S III GEOMETRI ra.hj.rosdiah Salam, M.Pd. ra. Nurfaizah, M.Hum. rs. Latri S, S.Pd., M.Pd. Prof.r.H. Pattabundu, M.Ed. Widya Karmila Sari chmad,

Lebih terperinci

Uraian Materi. Keliling dan Luas Bangun Datar. A. Macam-Macam Bangun Datar Beraturan. Perlu Tahu

Uraian Materi. Keliling dan Luas Bangun Datar. A. Macam-Macam Bangun Datar Beraturan. Perlu Tahu Keliling dan Luas angun atar Segala sesuatu di muka bumi ini memunyai bentuk dan ukuran. i dalam matematika, benda yang memunyai ukuran dapat dilakukan perhitungan terhadap benda tersebut. Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

By Drs. La Misu, M.Pd Drs. La Arapu,, M.Si Reviewers: Dr. Sugiman, M.Si SUBJECT MATTER

By Drs. La Misu, M.Pd Drs. La Arapu,, M.Si Reviewers: Dr. Sugiman, M.Si SUBJECT MATTER SUJET MTTER o m p i L e d y rs. La Misu, M.Pd rs. La rapu,, M.Si Reviewers: r. Sugiman, M.Si epartment Of Mathematics Education and Natural Sciences Faculty of Teacher Training and Education H L U O L

Lebih terperinci

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus Modul 4 SEGIEMPAT A. Pengantar Materi yang akan di bahas pada kegiatan pembelajaran ini terdiri atas pengertian berbagai macam segiempat: jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesium. Disamping

Lebih terperinci

Silabus Matematika Kelas VII Semester Genap 44

Silabus Matematika Kelas VII Semester Genap  44 Indikator : 1. Menentukan banyaknya cara persegi panjang dapat menempati bingkainya. 2. Menggunakan sifat-sifat persegi panjang, sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dalam perhitungan. 3. Menentukan

Lebih terperinci

BAB 7 GEOMETRI NETRAL

BAB 7 GEOMETRI NETRAL BAB 7 GEOMETRI NETRAL Ilmuwan besar matematika ini lahir pada bulan April 1777, di Brunswick, Daerah duke Brunswick (sekarang Negara Jerman). Gauss tumbuh didalam keluarga yang agak sederhana, bukan kaya

Lebih terperinci

BAB I TITIK DAN GARIS

BAB I TITIK DAN GARIS 1. Titik, garis, sinar dan ruas garis BB I TITIK DN GRIS Geometri dibangun atas dasar unsur-unsur yang tidak didefinisikan yaitu: titik, garis, dan bidang. Titik dipahami secara intuisi sebagai sebuah

Lebih terperinci

SEGI BANYAK BAHAN BELAJAR MANDIRI 2

SEGI BANYAK BAHAN BELAJAR MANDIRI 2 BAHAN BELAJAR MANDIRI 2 SEGI BANYAK PENDAHULUAN Secara umum bahan belajar mandiri ini menjelaskan tentang segitiga, segiempat, segilima, kongruensi dan kesebangunan. Setelah mempelajari BBM 2 ini anda

Lebih terperinci

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1 SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1 1. Perhatikan gambar di bawah ini! http://primemobile.co.id/assets/uploads/materi/123/1701_5.png Dari bangun datar di atas, maka sifat bangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B. Tujuan. D. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B. Tujuan. D. Rumusan Masalah I PENDHULUN. Latar elakang Geometri (daribahasayunani, geo = bumi, metria = pengukuran) secaraharfiah berarti pengukuran tentang bumi, adalahcabangdarimatematika yang mempelajari hubungan di dalamruang.

Lebih terperinci

IKIP BUDI UTOMO MALANG GEOMETRI HAND OUT 2

IKIP BUDI UTOMO MALANG GEOMETRI HAND OUT 2 IKIP BUDI UTOMO MALANG GEOMETRI HAND OUT 2 ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI, M.Pd 4/14/2012 KUMPULAN DEFINISI DAN AKSIOMA DALAM GEOMETRI Nama Definisi 2.1 Definisi 2.2 Definisi 2.3 Definisi 2.4 Definisi 2.5

Lebih terperinci

Bab 8. Segiempat. Standar Kompetensi. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar

Bab 8. Segiempat. Standar Kompetensi. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar ab 8 Segiempat Standar Kompetensi Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi asar 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajarangenjang,

Lebih terperinci

BANK SOAL MATEMATIKA SMP/MTs KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN KELAS 9

BANK SOAL MATEMATIKA SMP/MTs KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN KELAS 9 Semua Mimpi Kita, apat Menjadi Kenyataan, ila Kita LOG ILMU MTEMTIK http://ilmu-matematika.blogspot.com matematika.blogspot.com NK SOL MTEMTIK SMP/MTs KESENGUNN & KEKONGRUENN KELS 9 Oleh: YOYO PRIYNTO,

Lebih terperinci

GEOMETRI Geometri Dasar Oleh: WIDOWATI Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

GEOMETRI Geometri Dasar Oleh: WIDOWATI Jurusan Matematika FMIPA UNDIP GEOMETRI Geometri Dasar Oleh: WIDOWATI Jurusan Matematika FMIPA UNDIP 1 Geometri dasar Himpunan berbentuk beserta sistem aksioma yang melibatkan 5 aksioma disebut Struktur Geometri Euclid, dengan unsurunsur

Lebih terperinci

50 LAMPIRAN NILAI SISWA SOAL INSTRUMEN Nama : Kelas : No : BERILAH TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN YANG DIANGGAP BENAR! 1. Persegi adalah.... a. Bangun segiempat yang mempunyai empat sisi dan panjang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Uji Coba Instrumen

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Uji Coba Instrumen LAMPIRAN 1 Surat Ijin Uji Coba Instrumen LAMPIRAN 2 Surat Ijin Penelitian LAMPIRAN 3 Surat Keterangan Melakukan Uji Coba Instrumen LAMPIRAN 4 Surat Keterangan Melakukan Penelitian LAMPIRAN 5 Instrumen

Lebih terperinci

KUMPULAN RUMUS MATEMATIKA UNTUK SMP SESUAI DENGAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

KUMPULAN RUMUS MATEMATIKA UNTUK SMP SESUAI DENGAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Rumus-rumus Matematika 1 Sesuai SKL UN 2010 KUMPULN RUMUS MTMTIK UNTUK SMP SSUI NGN STNR KOMPTNSI LULUSN UJIN NSIONL THUN PLJRN 2009/2010 SKL Nomor 1 : Menggunakan konsep operasi hitung dan sifat-sifat

Lebih terperinci

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya 42 43 SILABUS PEMELAJARAN Sekolah :... Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya

Lebih terperinci

Letak Suatu Tempat di Permukaan Bumi

Letak Suatu Tempat di Permukaan Bumi Sumber: www.wikipedia.org Letak Suatu Tempat di Permukaan umi Pernahkah kalian mendengar istilah film 3 dimensi? Film ini disukai karena terlihat lebih nyata. Sebenarnya, apa arti kata dimensi? imensi

Lebih terperinci

Apa yang akan kamu pelajari? Syarat Dua Bangun Datar Sebangun. Kata Kunci:

Apa yang akan kamu pelajari? Syarat Dua Bangun Datar Sebangun. Kata Kunci: 933r 1.1 pa yang akan kamu pelajari? Membedakan dua bangun datar sebangun atau tidak seba ngun, dengan menye but syaratnya. Menghitung panjang sisi yang belum diketahui dari dua bangun yang sebangun. Syarat

Lebih terperinci

(A) Hanya K (B) Hanya L (C) Hanya M K L M (D) Hanya L dan M (E) Semua adalah persegi

(A) Hanya K (B) Hanya L (C) Hanya M K L M (D) Hanya L dan M (E) Semua adalah persegi 1.Manakah bangun berikut yang merupakan persegi? (A) Hanya K (B) Hanya L (C) Hanya M K L M (D) Hanya L dan M (E) emua adalah persegi 2. Manakah bangun berikut yang merupakan segitiga. U V W X (A) emuanya

Lebih terperinci

BAB III MASALAH GEOMETRI DAN PEMECAHANNYA

BAB III MASALAH GEOMETRI DAN PEMECAHANNYA BB III MSLH GEOMETRI N PEMECHNNY Menurut Posamentier dan Stepelmen (1986), masalah dalam geometri mencakup: 1. Membuktikan teorema atau berbagai akibat situasi geometri secara sistematis a. menggunakan

Lebih terperinci

UKURAN RUAS-RUAS GARIS PADA SEGITIGA SKRIPSI

UKURAN RUAS-RUAS GARIS PADA SEGITIGA SKRIPSI UKURAN RUAS-RUAS GARIS PADA SEGITIGA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

SOAL PERSIAPAN UJIAN AKHIR SEMESTER 2 SMP KELAS 7 MATEMATIKA A.

SOAL PERSIAPAN UJIAN AKHIR SEMESTER 2 SMP KELAS 7 MATEMATIKA A. SOAL PERSIAPAN UJIAN AKHIR SEMESTER 2 SMP KELAS 7 MATEMATIKA A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d!. Pernyataan berikut yang merupakan

Lebih terperinci

Standar Kompetensi. Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran. Memahami konsep segi empat dan menentukan ukurannya.

Standar Kompetensi. Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran. Memahami konsep segi empat dan menentukan ukurannya. Standar Kompetensi 1 Memahami konsep segi empat dan menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar 1. Mengidentifikasi sifat-sifat jajargenjang 2. Menghitung keliling dan luas jajargenjang serta menggunakan dalam

Lebih terperinci

Geometri I. Garis m dikatakan sejajar dengan garis k, jika kedua garis terletak pada satu bidang datar dan kedua garis tidak berpotongan

Geometri I. Garis m dikatakan sejajar dengan garis k, jika kedua garis terletak pada satu bidang datar dan kedua garis tidak berpotongan Definisi 1.1 Garis m dikatakan memotong garis k, jika kedua garis terletak pada satu bidang datar dan bertemu satu bidang datar dan bertemu pada satu titik Definisi 1.2 Garis m dikatakan sejajar dengan

Lebih terperinci

BAB XIV V E K T O R Pengertian Vektor adalah besaran yang mempunyai arah. Tafsiran geometri sebuah vektor dilukiskan sebagai panah.

BAB XIV V E K T O R Pengertian Vektor adalah besaran yang mempunyai arah. Tafsiran geometri sebuah vektor dilukiskan sebagai panah. XIV V E K T O R 4. engertian adalah esaran yang mempunyai arah. Tafsiran geometri seuah vektor dilukiskan seagai panah. dengan titik pangkal (a x, a y, a z ) dan titik ujung ( x, y, z ) dinotasikan dengan.

Lebih terperinci

B. Rotasi dan Dilatasi

B. Rotasi dan Dilatasi . Rotasi dan ilatasi 1. Rotasi (Perputaran) Pada Gambar 6.19 tampak bahwa diputar dengan pusat 0 sejauh α 0 menjadi. tau dapat dikatakan, pada rotasi dengan pusat 0 sudut putar α 0 membawa ke. Rotasi dengan

Lebih terperinci

Bab 9. Segitiga. Standar Kompetensi. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar

Bab 9. Segitiga. Standar Kompetensi. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar Bab 9 Segitiga Standar Kompetensi Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi susdutnya. 6.3 Menghitung

Lebih terperinci

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GENAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 BIDANG STUDI : Matematika KELAS : 7 ( Tujuh) STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI INTI : 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan

Lebih terperinci

BELAJAR VAN HIELE. Oleh: Andi Ika Prasasti Abrar Prodi Pendidikan Matematika Jurusan Tarbiyah STAIN Papopo

BELAJAR VAN HIELE. Oleh: Andi Ika Prasasti Abrar Prodi Pendidikan Matematika Jurusan Tarbiyah STAIN Papopo BELAJAR VAN HIELE Oleh: Andi Ika Prasasti Abrar Prodi Pendidikan Matematika Jurusan Tarbiyah STAIN Papopo Abstrak: Dalam pembelajaran geometri terdapat teori belajar yang dikemukakan oleh Pierre Van Hiele,

Lebih terperinci

GEOMETRI LINGKARAN YANG MENANTANG

GEOMETRI LINGKARAN YANG MENANTANG GOMTRI LINGKRN YNG MNNTNG entuk lingkaran banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari ban kendaraan, logo, cermin, tatakan gelas, dan masih banyak lagi yang lainnya. kan menjadi sangat menarik

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN. A. Standar Kompetensi 6. Memahami konsep segiempat serta menentukan ukurannya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN. A. Standar Kompetensi 6. Memahami konsep segiempat serta menentukan ukurannya LAMPIRAN A.2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan ke- Alokasi Waktu : SMPN 2 Padang : Matematika : VII/2 : 1 (satu) : 2 x 40 menit A. Standar

Lebih terperinci

Bab 1. Kesebangunan dan Kekongruenan. Standar Kompetensi. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

Bab 1. Kesebangunan dan Kekongruenan. Standar Kompetensi. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah ab 1 Kesebangunan dan Kekongruenan Standar Kompetensi Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah Kompetensi asar 1. Mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun

Lebih terperinci

. A.M. A. Titik, Garis, dan Bidang BANGUN GEOMETRI

. A.M. A. Titik, Garis, dan Bidang BANGUN GEOMETRI A. Titik, Garis, dan Bidang BANGUN GEOMETRI Suatu titik menyatakan letak atau posisi dari sesuatu yang tidak mempunyai ukuran, maka titik tidak mempunyai ukuran. Dikatakan bahwa titik berdimensi nol (tak

Lebih terperinci

Unit 3 KONSEP DASAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN. Edy Ambar Roostanto. Pendahuluan

Unit 3 KONSEP DASAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN. Edy Ambar Roostanto. Pendahuluan Unit 3 KONSEP DASAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN Edy Ambar Roostanto Pendahuluan P ada unit ini kita akan mempelajari beberapa konsep dasar dalam Geometri dan Pengukuran yang terdiri dari bangun datar geometri

Lebih terperinci

BAB 1 KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN. Inti Materi A. KESEBANGUNAN BANGUN DATAR B. KEKONGRUENAN BANGUN DATAR

BAB 1 KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN. Inti Materi A. KESEBANGUNAN BANGUN DATAR B. KEKONGRUENAN BANGUN DATAR 1 KSNGUNN N KKONGRUNN Inti Materi asar Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah Standar Kompetensi Mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun dan kongruen Mengidentifikasi

Lebih terperinci

SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika

SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika Konsep yang berkaitan dengan : Ringkasan Teori Ujian Nasional 2010 Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika STTISTIK RUNG LINGKUP MTERI PENGUMPULN T MENGLH T

Lebih terperinci

GEOMETRI EUCLID D I S U S U N OLEH :

GEOMETRI EUCLID D I S U S U N OLEH : GEOMETRI EUCLID D I S U S U N OLEH : SARI MEILANI (11321435) TITIS SETYO BAKTI (11321436) DEWI AYU FATMAWATI (11321439) INKA SEPIANA ROHMAH (11321460) KELAS II B MATEMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

Lebih terperinci

Matematika Semester IV

Matematika Semester IV F U N G S I KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan perbedaan konsep relasi dan fungsi Menerapkan konsep fungsi linear Menggambar fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi trigonometri

Lebih terperinci

1 Bilangan. 2 A. MACAM-MACAM BILANGAN B. SIFAT OPERASI PADA BILANGAN BULAT. b dan b 0. Contoh: 1 à a = 1 dan b = 4.

1 Bilangan. 2 A. MACAM-MACAM BILANGAN B. SIFAT OPERASI PADA BILANGAN BULAT. b dan b 0. Contoh: 1 à a = 1 dan b = 4. Matematika 1 Bilangan A. MACAM-MACAM BILANGAN 1. Bilangan Asli 1, 2, 3, 4, 5, 6,, dan seterusnya. 2. Bilangan Cacah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan seterusnya. 3. Bilangan Prima Bilangan prima yaitu bilangan

Lebih terperinci

Oleh : Sutopo, S.Pd., M.Pd. Prodi P Mat-Jurusan PMIPA FKIP UNS

Oleh : Sutopo, S.Pd., M.Pd. Prodi P Mat-Jurusan PMIPA FKIP UNS Oleh : Sutopo, S.Pd., M.Pd. Prodi P Mat-Jurusan PMIPA FKIP UNS Materi KKD I Konsep dasar geometri dan segitiga (termasuk teorema dan aksioma terkait) KKD II Poligon dan Lingkaran (sifat dan luas) KKD III

Lebih terperinci

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Tes tertulis

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Tes tertulis Sekolah :... Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) SILABUS PEMELAJARAN ALJABAR Standar : 4. Menggunakan konsep dan diagram Venn dalam pemecahan masalah Kegiatan 4.1 Mema-hami

Lebih terperinci

Sifat-Sifat Bangun Datar dan Bangun Ruang

Sifat-Sifat Bangun Datar dan Bangun Ruang ab 9 Sifat-Sifat angun Datar dan angun Ruang Setiap benda memiliki sifat yang menjadi ciri khas benda tersebut. oba kamu sebutkan bagaimana sifat yang dimiliki oleh benda yang terbuat dari karet! egitu

Lebih terperinci

MATERI : RUAS GARIS BERARAH (KELOMPOK V / VI.D) SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA STKIP PGRI LUBUKLINGGAU

MATERI : RUAS GARIS BERARAH (KELOMPOK V / VI.D) SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA STKIP PGRI LUBUKLINGGAU MTERI : RUS GRIS ERRH (KELOMOK V / VI.) isusun Oleh: 1. MEILI 2. MEII 3. ROHELI 4. RUI HR 5. TRI YULITIK 6. SILM JR SEKOLH TINGGI KEGURUN N ILMUENIIKN ERSTUN GURU REULIK INONESI STKI GRI LUUKLINGGU RUS

Lebih terperinci

Oleh Nialismadya dan Nurbaiti, S. Si

Oleh Nialismadya dan Nurbaiti, S. Si Oleh Nialismadya dan Nurbaiti, S. Si Standar Kompetensi 6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi

Lebih terperinci

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT A. Pengertian Segitiga Jika tiga buah titik A, B dan C yang tidak segaris saling di hubungkan,dimana titik A dihubungkan dengan B, titik B dihubungkan dengan titik C, dan titik C

Lebih terperinci

SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI

SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Lampiran 1.1 45 Lampiran 1.2 46 47 Lampiran 2.1 SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Standar Kompetensi : 6. Memahami

Lebih terperinci

BAHAN BELAJAR: BANGUN DATAR. Untung Trisna Suwaji. Agus Suharjana

BAHAN BELAJAR: BANGUN DATAR. Untung Trisna Suwaji. Agus Suharjana BAHAN BELAJAR: BANGUN DATAR Untung Trisna Suwaji Agus Suharjana KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) MATEMATIKA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Letak Suatu Tempat di Permukaan Bumi

Letak Suatu Tempat di Permukaan Bumi Sumber: www.wikipedia.org Letak Suatu Tempat di Permukaan umi Pernahkah kalian mendengar istilah film 3 dimensi? Film ini disukai karena terlihat lebih nyata. Sebenarnya, apa arti kata dimensi? imensi

Lebih terperinci

Kisi kisi Soal Tes. Bentuk Nomor. Uraian 1

Kisi kisi Soal Tes. Bentuk Nomor. Uraian 1 44 Lampiran 1 : Kisi-kisi So_al Tes Kisi kisi Soal Tes No Materi Uraian Materi 1 Bangun Segi datar empat adalah bangu n datar yang dibatas i oleh empat sisi Indikator Soal Siswa dapat mengenal jenis jenis

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab pembahasan ini akan dibahas mengenai Geometri Hiperbolik yang

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab pembahasan ini akan dibahas mengenai Geometri Hiperbolik yang BAB III PEMBAHASAN Pada bab pembahasan ini akan dibahas mengenai Geometri Hiperbolik yang didasarkan kepada enam postulat pada Geometri Netral dan Postulat Kesejajaran Hiperbolik. Akan dibahas sifat-sifat

Lebih terperinci

GEOMETRI BIDANG. Disampaikan dalam PEMBEKALAN OSN-2010 SMP N I KEBBUMEN Mata Pelajaran: Matematika

GEOMETRI BIDANG. Disampaikan dalam PEMBEKALAN OSN-2010 SMP N I KEBBUMEN Mata Pelajaran: Matematika GEMETRI ING isampaikan dalam EMEKLN SN-00 SM N I KEUMEN Mata elajaran: Matematika leh: Murdanu, M.d. Jurusan endidikan Matematika FMI Universitas Negeri Yogyakarta SEKLH MENENGH ERTM NEGERI KEUMEN 00 GEMETRI

Lebih terperinci

KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN Tugas ini Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Matematika SMP 2 Dosen Pengampu :Koryna Aviory, S.Si, M.Pd Oleh : 1. Siti Khotimah ( 14144100087 ) 2. Reza Nike Oktariani

Lebih terperinci

TEOREMA PYTHAGORAS. Kata-Kata Kunci: teorema Pythagoras tripel Pythagoras segitiga siku-siku istimewa. Sumber: Indonesian Heritage, 2002

TEOREMA PYTHAGORAS. Kata-Kata Kunci: teorema Pythagoras tripel Pythagoras segitiga siku-siku istimewa. Sumber: Indonesian Heritage, 2002 5 TEOREM PYTHGORS Sumber: Indonesian Heritage, 00 Pernahkah kalian memerhatikan para tukang kayu atau tukang bangunan? Dalam bekerja, mereka banyak memanfaatkan teorema Pythagoras. oba perhatikan kerangka

Lebih terperinci

Bab. Kesebangunan dan Kekongruenan Bangun Datar. A. Kesebangunan Bangun Datar B. Kekongruenan Bangun Datar

Bab. Kesebangunan dan Kekongruenan Bangun Datar. A. Kesebangunan Bangun Datar B. Kekongruenan Bangun Datar ab 1 umber: Image Kesebangunan dan Kekongruenan angun atar i Kelas VII, kamu telah mempelajari bangun datar segitiga dan segiempat, seperti persegipanjang, persegi, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang,

Lebih terperinci

1.3 Segitiga-segitiga yang Kongruen

1.3 Segitiga-segitiga yang Kongruen 1.3 Segitiga-segitiga yang Kongruen Apa yang akan kamu pelajari? B A Syarat Dua Bangun Datar Kongruen Mengenali dua bangun datar yang kongruen a- tau tak kongruen, dengan menyebut syaratnya. Menentukan

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN KELAS VII SEMESTER I. Mata Pelajaran : Matematika

PROGRAM PEMBELAJARAN KELAS VII SEMESTER I. Mata Pelajaran : Matematika PROGRAM PEMBELAJARAN KELAS VII SEMESTER I Mata Pelajaran : Matematika 191 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 Nama Sekolah : Kelas/ Semester : VII/1 Mata Pelajaran : Matematika Aspek : BILANGAN Standar

Lebih terperinci

k dan garis l, dan saling berseberangan. Demikian halnya pasangan

k dan garis l, dan saling berseberangan. Demikian halnya pasangan dapun sudut-sudut luar sepihak pada Gambar 3.7 adalah: 1 adalah sudut luar sepihak dengan 4. adalah sudut luar sepihak dengan 3. Ingat kembali bahwa: 1 = 1, dan 1 + 4 = 180 o. kibatnya, diperoleh 1 + 4

Lebih terperinci

REFLEKSI TERHADAP LINGKARAN SKRIPSI

REFLEKSI TERHADAP LINGKARAN SKRIPSI REFLEKSI TERHADAP LINGKARAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sains Disusun

Lebih terperinci

Bab 7. Bangun Ruang Sisi Datar. Standar Kompetensi. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta menentukan ukuranya.

Bab 7. Bangun Ruang Sisi Datar. Standar Kompetensi. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta menentukan ukuranya. ab 7 angun Ruang Sisi Datar Standar Kompetensi Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta menentukan ukuranya. Kompetensi Dasar 4.1 Menentukan hubungan antara dua garis, serta besar

Lebih terperinci

Sumber:

Sumber: Transformasi angun Datar Geometri transformasi adalah teori ang menunjukkan bagaimana bangun-bangun berubah kedudukan dan ukuranna menurut aturan tertentu. Contoh transformasi matematis ang paling umum

Lebih terperinci

MODUL PENDALAMAN MATERI ESENSIAL DAN SULIT MATA PELAJARAN : MATEMATIKA ASPEK : GEOMETRI

MODUL PENDALAMAN MATERI ESENSIAL DAN SULIT MATA PELAJARAN : MATEMATIKA ASPEK : GEOMETRI MODUL PENDALAMAN MATERI ESENSIAL DAN SULIT MATA PELAJARAN : MATEMATIKA ASPEK : GEOMETRI STANDAR KOMPETENSI LULUSAN. Memahami bangun datar, bangun ruang, garis sejajar, dan sudut, serta menggunakannya dalam

Lebih terperinci

Geometri Dimensi Dua. Bab 4

Geometri Dimensi Dua. Bab 4 ab 4 Sumber: www.swissworld.org Geometri imensi ua Pada bab ini, nda akan diajak untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan menentukan kedudukan, jarak, dan bidang, di antaranya, dapat menggunakan

Lebih terperinci

Tidak diperjualbelikan

Tidak diperjualbelikan MATEMATIKA KATA PENGANTAR Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 153/U/003, tanggal 14 Oktober 003, tentang Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 003/004, antara lain menetapkan bahwa dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB 1 KESEBANGUNAN & KONGRUEN

BAB 1 KESEBANGUNAN & KONGRUEN 1 KESENGUNN & KONGRUEN. KESENGUNN 1. ua angun Yang Sebangun ua bangun datar dikatakan sebangun jika dan hanya jika memenuhi: a. Sudut-sudut yang bersesuaian (seletak) sama besar. b. Sisi-sisi yang bersesuaian

Lebih terperinci

Sifat-Sifat Bangun Datar

Sifat-Sifat Bangun Datar Sifat-Sifat Bangun Datar Bangun datar merupakan sebuah bangun berupa bidang datar yang dibatasi oleh beberapa ruas garis. Jumlah dan model ruas garis yang membatasi bangun tersebut menentukan nama dan

Lebih terperinci

BAB II MATERI. sejajar dengan garis CD. B

BAB II MATERI. sejajar dengan garis CD. B BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penulisan makalah ini merupakan pemaparan mengenai definisi garis sejajar, jarak dan jumlah sudut. Dengan materi yang diambil dari sumber tertentu. Pembahasan ini terkhusus

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada Bab II ini akan diuraikan berbagai konsep dasar yang digunakan pada bagian pembahasan. Pada bab II ini akan dibahas pengenalan Geometri Non- Euclid, Geometri Insidensi, Geometri

Lebih terperinci

2. Jika dua buah trapesium pada gambar di samping sebangun, maka nilai x adalah. A. 22,4 B. 8,75 C. 2,86 D. 5,75 Jawaban : B Pembahasan: x 14 5

2. Jika dua buah trapesium pada gambar di samping sebangun, maka nilai x adalah. A. 22,4 B. 8,75 C. 2,86 D. 5,75 Jawaban : B Pembahasan: x 14 5 Latihan Sal Kelas IX: Kesebangunan dan Kekngruenan 1. asangan bangun datar berikut yang pasti sebangun adalah.. ua segitiga sama kaki. ua jajaran genjang. ua belah ketupat. ua segitiga sama sisi Jawaban

Lebih terperinci

Masduki Ichwan Budi Utomo MATEMATIKA IX. Untuk SMP dan MTs Kelas IX. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Masduki Ichwan Budi Utomo MATEMATIKA IX. Untuk SMP dan MTs Kelas IX. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Masduki Ichwan Budi Utomo MATEMATIKA IX Untuk SMP dan MTs Kelas IX Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang MATEMATIKA IX Untuk

Lebih terperinci

kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat korespondensi antara

kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat korespondensi antara Sistem Koordinat Cartesius.. Geometri Analitik Geometri analitik adalah suatu cabang ilmu matematika yang merupakan kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat korespondensi antara persamaan

Lebih terperinci

1 SOAL Latihan UAS 2 2017/2018 Mapel: Matematika Kelas 7 Topik: Himpunan I. Pilihan Ganda 1. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan himpunan adalah..... A. Himpunan siswa SMP di Kota Tangerang Selatan

Lebih terperinci

Bangunan piramida merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Prisma dan Limas. Bab

Bangunan piramida merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Prisma dan Limas. Bab ab Prisma dan Limas ujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, rusuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal, dan tinggi prisma dan

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII ( 1 ) SEMESTER I

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII ( 1 ) SEMESTER I KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII ( 1 ) SEMESTER I 16 KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN: MATEMATIKA Sekolah : SMP/MTs... Kelas : VII Semester : I

Lebih terperinci

ENSIKLOPEDIA. Bangun Datar. Belajar. Asyik. Matematika. Recha Dyah Pratiwi. BUKU AJAR Untuk SD/MI Kelas V

ENSIKLOPEDIA. Bangun Datar. Belajar. Asyik. Matematika. Recha Dyah Pratiwi. BUKU AJAR Untuk SD/MI Kelas V UKU JR Untuk S/MI Kelas V Recha yah Pratiwi ENSIKLOPEI angun atar elajar syik Matematika Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Lebih terperinci

Modul ini adalah modul ke-6 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

Modul ini adalah modul ke-6 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN : MODUL : : 6: : : PENDAHULUAN Modul ini adalah modul ke-6 dalam mata kuliah. Isi modul ini membahas tentang kesebangunan dan kekongruenan. Modul ini terdiri dari 2 kegiatan

Lebih terperinci

BAB 5 POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDES

BAB 5 POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDES BAB 5 POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDES Leonhard Euler dilahirkan di Basel (Switzerland), pada tanggal 15 April 1707 di St Petersburg (Rusia).Keluarga Leonhard Euler pindah ke Riehen, daerah yang tidak jauh

Lebih terperinci

Pengertian Dan Sifat-Sifat Bangun Segi Empat 1. Jajaran Genjang

Pengertian Dan Sifat-Sifat Bangun Segi Empat 1. Jajaran Genjang Pengertian Dan Sifat-Sifat Bangun Segi Empat 1. Jajaran Genjang Jajaran genjang dapat dibentuk dari gabungan suatu segitiga dan bayangannya setelah diputar setengah putaran dengan pusat titik tengah salah

Lebih terperinci

SILABUS MATEMATIKA KELAS VII. Menjelaskan jenis-jenis. segitiga. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar. pengertian jajargenjang,

SILABUS MATEMATIKA KELAS VII. Menjelaskan jenis-jenis. segitiga. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar. pengertian jajargenjang, LAMPIRAN 1. Silabus SILABUS MATEMATIKA KELAS VII Standar Kompetensi : GEOMETRI 4.Memahami konsep segi empat dan serta menentukan ukurannya Kompetensi 6.1 Segiempat dan Mengident i fikasi sifat-sifat berdasarka

Lebih terperinci

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai

Lebih terperinci

Pertemuan ke 11. Segiempat Segiempat adalah bidang datar yang dibatasi oleh empat potong garis yang saling bertemu dan menutup D C

Pertemuan ke 11. Segiempat Segiempat adalah bidang datar yang dibatasi oleh empat potong garis yang saling bertemu dan menutup D C Pertemuan ke Segiempat Segiempat adalah bidang datar yang dibatasi oleh empat potong garis yang saling bertemu dan menutup D C B Empat persegi panjang d D E a c C B b B = CD dan B // CD D = BC dan D //

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1)

PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1) H. Sufyani Prabawanto, M. Ed. Bahan Belajar Mandiri 3 PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1) Pendahuluan Bahan belajar mandiri ini menyajikan pembelajaran bangun-bangun datar yang dibagi menjadi dua kegiatan

Lebih terperinci

BANGUN RUANG SISI DATAR LIMAS DAN PRISMA TEGAK

BANGUN RUANG SISI DATAR LIMAS DAN PRISMA TEGAK 9 NGUN RUNG SISI R LIMS N PRISM GK Perhatikan atap dari sebuah rumah. agaimanakah bentuk atap rumah? Gambar di samping menunjukkan bangunan Gedung Rektorat Universitas Indonesia. Perhatikan bentuk atap

Lebih terperinci

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam MAKALAH GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata geometri berasal dari bahasa Yunani yang berarti ukuran bumi. Maksudnya mencakup segala sesuatu

Lebih terperinci